32
PSIKOTIK AKUT, SKIZOFRENIA, SKIZOAFEKTIF, DAN GANGGUAN WAHAM Oleh: KANIA ANINDITA BUSTAM 0818011071 Preceptor: dr. Tendry Septa, SP.KJ

Psikotik Akut, Skizofrenia, Skizoafektif, Dan gangguan waham

Embed Size (px)

DESCRIPTION

psikotik akut,skizofrenia,skizoafektis,dan gangguan waham,refrat jiwa, koass jiwa, penjelasan,periode april-mei,

Citation preview

Page 1: Psikotik Akut, Skizofrenia, Skizoafektif, Dan gangguan waham

PSIKOTIK AKUT, SKIZOFRENIA, SKIZOAFEKTIF, DAN GANGGUAN WAHAM

Oleh:

KANIA ANINDITA BUSTAM

0818011071

Preceptor:

dr. Tendry Septa, SP.KJ

Page 2: Psikotik Akut, Skizofrenia, Skizoafektif, Dan gangguan waham

PSIKOTIK AKUT

DEFINISI: Psikotik adalah gangguan jiwa yang ditandai

dengan ketidakmampuan individu menilai kenyataan yang terjadi, misalnya terdapat halusinasi, waham atau perilaku kacau/aneh

Gangguan psikotik singkat/akut didefinisikan sebagai suatu gangguan kejiwaan yang terjadi selama 1 hari sampai <1 bulan, dengan gejala psikosis, dan dapat kembali ke tingkat fungsional premorbid

Page 3: Psikotik Akut, Skizofrenia, Skizoafektif, Dan gangguan waham

ETIOLOGI: Masih belum diketahui Dapat dipengaruhi oleh gangguan

kepribadian, stress berat, dan genetik

Page 4: Psikotik Akut, Skizofrenia, Skizoafektif, Dan gangguan waham

MANIFESTASI KLINIK

Perilaku yang diperlihatkan oleh pasien yaitu

1. Mendengar suara-suara yang tidak ada sumbernya

2. Keyakinan atau ketakutan yang aneh/tidak masuk akal

3. Kebingungan atau disorientasi4. Perubahan perilaku

Page 5: Psikotik Akut, Skizofrenia, Skizoafektif, Dan gangguan waham

DIAGNOSIS

GEJALA PASTI PSIKOTIK: Halusinasi Waham Agitasi Pembicaraan aneh atau kacau Keadaan emosional yang labil dan

ekstrim

Page 6: Psikotik Akut, Skizofrenia, Skizoafektif, Dan gangguan waham

Menurut DSM IV, dikatakan psikotik akut bila:

Gejala psikotik yang berlangsung sekurangnya satu hari tetapi kurang satu bulan dan yang tidak disertai dengan: suatu gangguan mood gangguan berhubungan dengan zat atau suatu gangguan psikotik karena

kondisi medis umum.

Page 7: Psikotik Akut, Skizofrenia, Skizoafektif, Dan gangguan waham

KRITERIA PSIKOTIK AKUT MENURUT PPDGJ III (F.23):

Menggunakan urutan diagnosis yang mencerminkan urutan prioritas yang diberikan untuk ciri-ciri utama terpilih dari gangguan ini, yaitu : Onset yang akut Adanya sindrom yang khas Adanya stres akut yang berkaitan Tanpa diketahui berapa lama gangguan akan

berlangsung

Page 8: Psikotik Akut, Skizofrenia, Skizoafektif, Dan gangguan waham

Tidak ada gangguan dalam kelompok ini yang memenuhi kriteria episode manik atau episode depresif, walaupun perubahan emosional dan gejala-gejala afektif individual dapat menonjol dari waktu ke waktu.

Tidak ada penyebab organik, seperti trauma kapitis, delirium dan demensia. Tidak merupakan intoksikasi akibat penggunaan alkohol atau obat-obatan.

Page 9: Psikotik Akut, Skizofrenia, Skizoafektif, Dan gangguan waham

PENATALAKSANAAN

EDUKASI MEDIK

Obat antipsikotik untuk mengurangi gejala psikotik, seperti: Haloperidol 2-5 mg 1-3 x sehari Chlorpromazine 100-200 mg 1-3 x sehari Diberikan sekurang-kurangnya 3 bulan sesudah

gejala hilang Obat antiansietas untuk mengendalikan

agitasi akut lorazepam 1-2 mg 1-3 x sehari

Page 10: Psikotik Akut, Skizofrenia, Skizoafektif, Dan gangguan waham

SKIZOFRENIA

DEFINISI: Berasal dari bahasa Yunani, “schizein” yang

berarti “terpisah” atau “pecah”, dan “phren” yang artinya “jiwa”

Menurut PPDGJ IIIskizofrenia adalah deskripsi sindrom dengan variasi penyebab (banyak belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tak terlalu bersifat kronis) yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada perimbangan pengaruh genetik, fisik, dan sosial budaya

Page 11: Psikotik Akut, Skizofrenia, Skizoafektif, Dan gangguan waham

ETIOLOGI

Penyebab pasti skizofrenia belum diketahui

Adapun beberapa faktor etiologi yang mendasari terjadinya skizofrenia, antara lain: Genetik Endokrin Metabolisme Susunan saraf pusat

Page 12: Psikotik Akut, Skizofrenia, Skizoafektif, Dan gangguan waham

PENEYBAB SKIZOFRENIA SECARA TEORI PSIKOGENIK:

Teori Adolf Meyerskizofrenia merupakan suatu reaksi yang salah atau merupakan suatu maladaptasi. Sehingga, timbul suatu disorganisasi kepribadian dan lama-kelamaan orang itu menjauhkan diri dari kenyataan (otisme)

Page 13: Psikotik Akut, Skizofrenia, Skizoafektif, Dan gangguan waham

Teori Sigmund FreudPada skizofrenia terdapat:

Kelemahan ego, yang dapat timbul karena penyebab psikogenik ataupun somatik.

Superego dikesampingkan sehingga tidak bertenaga lagi dan Id yang berkuasa serta terjadi suatu regresi ke fase narsisisme.

Kehilangan kapasitas untuk pemindahan (“tranference”) sehingga terapi psikoanalitik tidak mungkin.

Page 14: Psikotik Akut, Skizofrenia, Skizoafektif, Dan gangguan waham

Eugen Bleuler (1857-1938) Bleuler membagi gejala-gejala skizofrenia menjadi

dua kelompok: Gejala-gejala primer:

Gangguan asosiasi Gangguan afek autisme ambivalens

Gejala-gejala sekunder: Waham Halusinasi Gejala katatonik atau gangguan psikomotorik yang lain.

Page 15: Psikotik Akut, Skizofrenia, Skizoafektif, Dan gangguan waham

KRITERIA DIAGNOSTIK MENURUT PPDGJ III (F.20) :

1. Salah satu dari: “thought echo” “thought insertion or withdrawal” “thought broadcasting”

2. Salah satu dari: “delusion of control” “delusion of influence” “delusion of passivity” “delusional perception”

Page 16: Psikotik Akut, Skizofrenia, Skizoafektif, Dan gangguan waham

3. Halusinasi auditorik4. Waham-waham menetap jenis lainnya, yang

menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil

5. Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja

6. Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan

7. Perilaku katatonik, seperti gaduh-gelisah8. Gejala-gejala “negatif”, seperti sikap sangat apatis,

bicara yang jarang, dan respon emosional yang menumpul atau tidak wajar

Page 17: Psikotik Akut, Skizofrenia, Skizoafektif, Dan gangguan waham

KLASIFIKASI SKIZOFRENIA

MENURUT PPDGJ III (F.20): F 20.0 Skizofrenia Paranoid F 20.1 Skizofrenia Hebefrenik F 20.2 Skizofrenia Katatonik F 20.3 Skizofrenia Tak Terinci F 20.4 Depresi Pasca Skizofrenia F 20. 5 Skizofrenia Residual F 20.6 Skizofrenia Simpleks F 20. 8 Skizofrenia Lainnya F 20. 9 Skizofrenia YTT

Page 18: Psikotik Akut, Skizofrenia, Skizoafektif, Dan gangguan waham

PENATALAKSANAAN

Medikamentosa gejala negatif lebih menonjol dari gejala

positif pilihannya adalah obat anti psikosis atipikal

bila gejala positif lebih menonjol dibandingkan gejala negatif pilihannya adalah anti psikosis tipikal

Non-medikamentosaTerapi elektro-konvulsi (TEK)

Page 19: Psikotik Akut, Skizofrenia, Skizoafektif, Dan gangguan waham

SKIZOAFEKTIF

Gangguan skizoafektif memiliki ciri baik skizofrenia dan gangguan afektif (gangguan mood)

Prevalensi seumur hidup dari gangguan skizoafektif <1 persen, dimana wanita lebih tinggi daripada pria

Page 20: Psikotik Akut, Skizofrenia, Skizoafektif, Dan gangguan waham

MAANIFESTASI KLINIK

Tanda dan gejala kinis gangguan skizoafektif adalah termasuk semua tanda dan gejala skizofrenia, episode manic, dan gangguan depresif

Gejala skizofrenik dan gangguan mood dapat ditemukan bersama-sama atau dalam cara yang bergantian

Page 21: Psikotik Akut, Skizofrenia, Skizoafektif, Dan gangguan waham

KRITERIA DIAGNOSTIK

BERDASARKAN PPDGJ III (F 25) Diagnosis gangguan skizoafektif hanya dibuat apabila gejala-

gejala definitive adanya skizofrenia dan gangguan afektif sama-sama menonjol pada saat yang bersamaan (simultaneously), atau dalam beberapa hari yang satu sesudah yang lain, dalam satu episode penyakit yang sama, dan bilamana, sebagai konsekuensi dari ini, episode penyakit tidak memenuhi kriteria baik skizofrenia maupun episode manik atau depresif.

Tidak dapat digunakan untuk pasien yang menampilkan gejala skizofrenia dan gangguan afektif tetapi dalam episode penyakit yang berbeda.

Bila seorang pasien skizofrenik menunjukkan gejala depresif setelah mengalami suatu episode psikotik, diberi kode diagnosis F20.4 (Depresi Pasca-skizofrenia).

Page 22: Psikotik Akut, Skizofrenia, Skizoafektif, Dan gangguan waham

KLASIFIKASI SKIZOAFEKTIF: F25.0 Gangguan skizoafektif tipe manic F 25.1 Skizoafektif tipe depresif F25.2 Gangguan Skizoafektif Tipe

Campuran F25.8 Gangguan Skizoafektif Lainnya F25.9 Gangguan Skizoafektif YTT

Page 23: Psikotik Akut, Skizofrenia, Skizoafektif, Dan gangguan waham

PENATALAKSANAAN

Terapi yang utama untuk gangguan skizoafektif adalah perawatan di rumah sakit, medikasi, dan intervensi psikososial

Pasien dengan gangguan skizoafektif, tipe bipolar, harus mendapatkan percobaan lithium, carbamazepine (Tegretol), valporate (Depakene), atau suatu kombinasi obat-obat tersebut jika satu obat saja tidak efektif

Skizoafektif tipe depresif, harus diberikan percobaan antidepresan dan terapi Elektrokonvulsan (ACT)

Page 24: Psikotik Akut, Skizofrenia, Skizoafektif, Dan gangguan waham

GANGGUAN WAHAM

DEFINISI: Waham merupakan suatu keyakinan atau

pikiran yang salah karena bertentangan dengan kenyataan (dunia realitas), serta dibangun atas unsur-unsur yang tak berdasarkan logika

Kaplan dan Sadock (1998) :waham adalah keyakinan yang salah dan menetap dan tidak dapat dibuktikan dalam kenyataan

Page 25: Psikotik Akut, Skizofrenia, Skizoafektif, Dan gangguan waham

JENIS-JENIS WAHAM

Waham agama Waham kebesaran Waham somatic Waham curiga Waham nihilistic Waham bizar

Page 26: Psikotik Akut, Skizofrenia, Skizoafektif, Dan gangguan waham

FASE-FASE WAHAM

1. Lack of Selfesteen2. Control Internal Eksternal3. Environment support4. Fisik Comforting5. Fase Improving

Page 27: Psikotik Akut, Skizofrenia, Skizoafektif, Dan gangguan waham

GEJALA WAHAM

Menurut Kaplan dan Sadock (1997), kondisi klien yang mengalami waham adalah:a. Status mental

1. Pada pemeriksaan status mental, menunjukan hasil yang sangat normal, kecuali bila ada sistem waham abnormal yang jelas

2. Mood klien konsisten dengan isi wahamnya3. Pada waham curiga, didapatkan perilaku pencuriga4. Pada waham kebesaran, ditemukan pembicaraan tentang

peningkatan identitas diri, mempunyai hubungan khusus dengan orang yang terkenal

5. Adapun sistem wahamnya, pemeriksa kemungkinan merasakan adanya kualitas depresi ringan

6. Klien dengan waham, tidak memiliki halusinasi yang menonjol/ menetap, kecuali pada klien dengan waham raba atau cium. Pada beberapa klien kemungkinan ditemukan halusinasi dengar.

Page 28: Psikotik Akut, Skizofrenia, Skizoafektif, Dan gangguan waham

b. Sensori dan kognisi1. Pada waham, tidak ditemukan kelainan dalam

orientasi, kecuali yang memiliki waham spesifik tentang waktu, tempat dan situasi

2. Daya ingat dan proses kognitif klien adalah intak (utuh)

3. Klien waham hampir selalu memiliki insight (daya titik diri) yang jelek

4. Klien dapat dipercaya informasinya, kecuali jika membahayakan dirinya. Keputusan terbaik bagi pemeriksa dalam menentukan kondisi klien adalah dengan menilai perilaku masa lalu, masa sekarang dan yang direncanakan.

Page 29: Psikotik Akut, Skizofrenia, Skizoafektif, Dan gangguan waham

KRITERIA DIAGNOSTIK

BERDASARKAN PPDGJ III (F 22): Waham-waham merupakan satu-satunya ciri khas klinis atau

gejala yang paling mencolok. Waham-waham tersebut (baik tunggal maupun sebagai suatu system waham) harus sudah ada sedikitnya 3 bulan lamanya, dan harus bersifat khas pribadi (personal) dan bukan budaya setempat.

Gejala-gejala depresif atau bahkan suatu episode depresif yang lengkap mungkin terjadi secara intermitten, dengan syarat bahwa waham-waham tersebut menetap pada saat-saat tidak terdapat gangguan afektif itu.

Tidak boleh ada bukti-bukti tentang adanya penyakit otak Tidak boleh ada halusinasi auditorik atau hanya kadang-kadang

saja ada dan bersifat sementara Tidak ada riwayat gejala-gejala skizofrenia (waham

dikendalikan, siaran pikiran, penumpulan afek, dsb)

Page 30: Psikotik Akut, Skizofrenia, Skizoafektif, Dan gangguan waham

PENATALAKSANAAN

MEDIKAMENTOSA Anti Psikotik Anti Depresan Anti Ansietas

NON-MEDIKAMENTOSA Psikoterapi

Page 31: Psikotik Akut, Skizofrenia, Skizoafektif, Dan gangguan waham

DAFTAR PUSTAKA

Diagnostic and Statistic Manual of Mental Disorders, Fourth Edition, DSM-IV, Published by The American Psychiatric Association, Washington DC. 1994

Maramis, W.E. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Erlangga University Press. Surabaya 2005.

Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia, III, PPDGJ-III, Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jendral Pelayanan Medik, 2003.  

Saddock BJ, Saddock VA. Schizophrenia In:Kaplan & Saddock’s Synopsis of Psychiatry: Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry. 10th ed. New York: Lippicontt Williams & Wilkins. 2007

Page 32: Psikotik Akut, Skizofrenia, Skizoafektif, Dan gangguan waham

TERIMA KASIH