31

KULIAH GANGGUAN WAHAM

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gangguan waham

Citation preview

Gangguan waham adalah satu gangguan psikiatri yang didominasi oleh gejala-gejala waham.

Waham pada gangguan waham bisa berbentuk: ◦ kebesaran, ◦ penganiayaan, ◦ cemburu, ◦ somatic, atau ◦ campuran.

Waham merupakan suatu keyakinan atau pikiran yang salah karena bertentangan dengan kenyataan (dunia realitas), serta dibangun atas unsur-unsur yang tak berdasarkan logika, namun individu tidak mau melepaskan wahamnya walaupun ada bukti tentang ketidakbenaran atas keyakinan itu.

Keyakinan dalam bidang agama dan budaya tidak dianggap sebagai waham

Prevalensi gangguan waham di Amerika Serikat diperkirakan 0,025 sampai 0,03 persen

Gangguan waham lebih jarang dari pada skizofrenia dan gangguan afektif

Usia onset kira-kira 40 tahun, rentang usia untuk onset dari 18 tahun sampai 90 tahunan

Terdapat lebih banyak pada wanita

• Penyebab sebenarnya tidak diketahui• Ada beberapa factor:

a. Factor biologi:• Penyakit fisik (misal: tumor otak)• Kelainan neurologic (system limbic dan ganglia basalis)

b. Factor psikodinamik:• Isolasi sosial• Hipersensitif (reaksi farmasi, proyeksi dan denial)

RENTANG RESPON WAHAMRespon Adaptif

Respon maladaftip

Pikiran logis Distorsi pikiran Gangguan pikiran waham

Persepsi akurat Ilusi Sulit berespon emosiEmosi konsisten Reaksi emosi Perilaku kacau dg pengalaman berlebihan/kurang Isolasi sosialPerilaku sesuai Perilaku aneh/tdk biasaBerhubungan soisal

Townsend (1998) mengatakan bahwa hal-hal yang menyebabkan gangguan isi pikir : waham adalah ketidakmampuan untuk mempercayai orang lain, panic, menekan rasa takut, stress yang berat yang mengancam ego yang lemah, kemungkinan factor herediter

• Waham dapat berbentuk :a. Waham yang sistematik

Yi waham yang sesudah dianalisis, memperlihatkan suatu pola sentral tertentu yang kemudian dibesar-besarkan atau ditambah-tambah secara rapi menjadi sistematik. Walaupun unsur-unsur dasarnya salah dan tak logis, akhirnya diperoleh suatu waham yang telah terbentuk dan berkembang secara konsekuen

b. Waham yang non sistematikWaham yang bekembang secara luas, tetapi tidak memperlihatkan suatu pola sentral tertentu

c. Waham kebesaran (delusi megaloman)Waham yang ekspansif, hendak meyakinkan orang tentang kebesaran daripada individu bersangkutan (seperti jadi Tuhan, presiden, panglima besar, dan sebagainya)

d. Waham kehinaan (delusi nihilistic)Waham yang hendak meyakinkan orang tentang sifat hina diri, rendah, miskin, hampa, sia-sia dan sebagainya daripada individu yang bersangkutan, hal yang mana sama sekali bertentangan dengan kenyataan

e. Waham tuduhan diriKeyakinan berdosa dan bersalah yang irrealistik dan irrasional. Konsekuensinya adalah kepercayaannya bahwa sudah selayaknya ia harus dihukum berat atau menjalani hukuman mati sekalipun

f. Waham kejaran (delution of persecution)Waham individu itu senantiasa dikejar-kejar oleh orang atau sekelompok yang bermaksud berbuat jahat kepadanya

g. Waham sindiranWaham bahwa individu yang bersangkutan itu selalu disindir oleh orang-orang disekitarnya.

Beberapa tambahan jenis-jenis gangguan waham al :a. Erotomania: waham cinta, biasanya terhadap orang-

orang terkenal (bintang film, pejabat)b. Kebesaran (megalomania): punya kelebihan,

kekuatan, kekuasaan; penemuan penting; waham keagamaan (pemimpin umat, nabi)

c. Cemburu: paranoia, lebih sering pada laki-lakid. Penganiayaan: paling sering yi pemarah, benci,

menyakitie. Somatik: dikenal sebagai psikosis hipokondriakal

monosimptomatik; sering infeksi (bakteri, virus, parasit); dysmorphofobia (bentuk tidak serasi pada hidung dan dada); bau badan (kulit, mulut, vagina, dsb)

Menurut, proses terjadinya ◦ Waham disebabkan karena orang tersebut

mengalami isolasi sosial yang akan mengakibatkaan seseorang akan mengalami waham dan apabila itu tidak cepat diatasi akan dapat mengakibatkan resiko mencederai diri/orang lain dan lingkungan

Perilaku yang mewakili upaya untuk melindungi Pasien dari pengalaman yang berhubungan dengan respon neurobiologist yang mal adaptif meliputi :

1. Regresi : berhubungan dengan masalah proses informasi dan upaya untuk mengatasi ansietas.

2. Proyeksi : sebagai upaya untuk menjelaskan kerancuan persepsi

3. Menarik diri4. ,Pada keluarga : mengingkari

Status mental◦ Deskripsi umum

Orang dengan gangguan waham biasanya berdandan dengan baik dan berpakaian baik, tanpa adanya bukti adanya disintegrasi nyata pada kepribadian atau aktivitas harian .Tetapi mungkin saja terlihat eksentrik, aneh, pencuriga, atau bermusuhan

◦ Mood, perasaan dan afekMood penderita gangguan waham konsisten dengan isi wahamnya. Seorang penderita dengan waham kebesaran adalah euphoria, seorang penderita dengan waham kejar adalah pencuriga

◦ Gangguan persepsi dengan gangguan waham tidak memiliki halusinasi yang menonjol atau menetap

◦ Menurut DSM-IV waham raba atau cium mungkin

ditemukan jika hal tersebut adalah konsisten dengan waham, contohnya waham aromatik tentang bau badan

◦ PikiranGangguan pikiran pada waham merupakan gejala utama dari gangguan waham, biasanya sistematis Sensorium dan kognisi

◦ OrientasiPenderita dengan gangguan waham tidak memiliki kelainan dalam orientasi kecuali pada mereka yang memiliki waham spesifik tentang orang, tempat dan waktu

◦ Daya ingatDaya ingat dan kondisi kognitif lainnya adalah intak pada pasien dengan gangguan waham

◦ KejujuranPenderita dengan gangguan waham biasanya dapat dipercaya informasinya, kecuali jika hal tersebut membahayakan wahamnya

Pasien tampak tidak mempunyai orang lain Curiga Bermusuhan Merusak (diri, orang lain, lingkungan) Takut, sangat waspada Tidak tepat menilai lingkungan/ realitas Ekspresi wajah tegang Mudah tersinggung

Pedoman diagnostik gangguan waham (F22.0)◦ Waham-waham merupakan satu-satunya ciri khas

klinis atau gejala yang paling mencolok. Waham-waham tersebut (baik tunggal maupun sebagai suatu system waham) harus sudah ada sedikitnya 3 bulan lamanya, dan harus bersifat khas pribadi (personal) dan bukan budaya setempat

◦ Gejala-gejala depresif atau bahkan suatu episode depresif yang lengkap mungkin terjadi secara intermitten, dengan syarat bahwa waham-waham tersebut menetap pada saat-saat tidak terdapat gangguan afektif itu

◦ Tidak boleh ada bukti-bukti tentang adanya penyakit otak

◦ Tidak boleh ada halusinasi auditorik atau hanya kadang-kadang saja ada dan bersifat sementara

◦ ,idak ada riwayat gejala-gejala skizofrenia (waham dikendalikan, siar pikiran, penumpulan afek, dsb)

Penyakit fisik dan neurologic sering disertai dengan waham (ganglia basalis, system limbic)◦ Delirium◦ Demensia◦ Penyalahgunaan alcohol◦ Malingering (berpura-pura sakit)◦ Skizofrenia◦ Gangguan obsesif kompulsif, gangguan somatoform,

dan gangguan kepribadian paranoid

Psikofarmaka◦ Lithium karbonat◦ Haloperidol◦ Karbamazepin◦ Pimozide ◦ Risperidone◦ clozail

PsikoterapiYang termasuk dalam psikoterapi adalah ◦ terapi perilaku, ◦ terapi kelompok, ◦ terapi keluarga, ◦ terapi supportif

• 50% sembuh dengan pengobatan• 20% pengurangan gejala• 30% tidak ada perbaikan• <25 % menjadi skizofrenia• <10% menjadi gangguan mood