SGD 5 Andrio trauma mata

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fk unissula

Citation preview

PermasalahanBagaiman bisa terjadi injeksi silier?The arachidonic acid pathway. COX, cyclooxygenase; HETE, hydroxyeicosatetraenoic acid; HPETE, hydroxyperoxyeicosatetraenoic acid; PG, prostaglandin; PL, phospholipase; TXA2, thromboxane A2.Mengapa bisa terjadi hifema?Mengapa pupil bisa middilatasi?Trauma tumpul pada uvea dapat mengakibatkan kelumpuhan otot sfingter pupil atau iridoplegia sehingga pupil menjadi lebar atau midriasis.Pupil akan anisokoria dan iregular. Pupil ini juga tidak bereaksi terhadap sinar.IPM FKUIMacam-macam dari trauma?Etiologi dari kebutaan?Menurut WHO pada 2002, kebanyakan penyebab buta diseluruh dunia adalah:katarak(47.8%),glaukoma(12.3%),uveitis(10.2%)degenerasi makula(AMD) terkait usia (8.7%),trakoma(3.6%),retinopatidiabetik(4.8%)Etiologi dari trauma? Fisik atau Mekanik1. Trauma Tumpul, misalnya terpukul, kena bola tenis, atau shutlecock, membuka tutup botol tidak dengan alat, ketapel.2. Trauma Tajam, misalnya pisau dapur, gunting, garpu, serta peralatan pertukangan.3. Trauma Peluru, merupakan kombinasi antara trauma tumpul dan trauma tajam, terkadang peluru masih tertinggal didalam bola mata. Misalnya peluru senapan angin, dan peluru karet. Khemis1. Basa, misalnya sabun cuci, sampo, bahan pembersih lantai, kapur, lem (perekat). Contoh bahan kimia bersifat basa : amoniak, freon/bahan pendingin lemari es, sabun, shampo, kapur gamping, semen, tiner, lem, kaustik soda, cairan pembersih dalam rumah tangga, detergen.Bahan-bahan basa memiliki sifat penyabunan yaitu secara cepat dapat penetrasi ke sel membran dan masuk ke bilik mata depan, bahkan sampai bagian belakang mata yaitu retina. Pada trauma basa akan terjadi penghancuran jaringan kolagen kornea. Bahan kimia basa bersifat koagulasi sel dan terjadi proses saponifikasi, disertai dengan dehidrasi.Bahan alkali atau basa akan mengakibatkan pecah atau rusaknya sel jaringan. Pada pH yang tinggi alkali akan mengakibatkan saponifikasi disertai dengan disosiasi asam lemak membrane sel. Akibat safonifikasi membran sel akan mempermudah penetrasi lebih lanjut dari pada alkali. Mukopolisakarida jaringan oleh basa akan menghilang dan terjadi penggumpalan sel kornea atau keratosis. Akibat kerusakan kornea akan terdapat serbukan sel polimorfonuklear ke dalam stroma kornea. Serbukan sel ini cenderung disertai dengan pembentukan pembuluh darah baru atau neovaskularisasi. Dilepas juga kolagenase yang akan merusak kolagen kornea. Akibatnya akan terjadi gangguan penyembuhan epitel yang berkelanjutan dengan ulkus kornea dan dapat terjadi perforasi kornea.Terbentuknya kolagenase : Pada defek epitel kornea plasminogen activator yang terbentuk merubah plasminogen menjadi plasmin. Plasmin melaui C3a mengeluarkan faktor khemotaktik untuk leukosit polimorfonuklear (PMN)Kolagenase laten berubah menjadi kolagenase aktif akibat terdapatnya plasmin.Plasmin menghancurkan fibrinogen, fibrin dan factor pembekuan lain. 2. Asam misalnya asam sulfat, air aki, asam klorida, zat pemutih, asam asetat, asam nitrat, asam kromat, asam hidroflorida, cuka, bahan asam-asam dilaboratorium, serta gas airmata.Trauma asam akan menimbulkan koagulasi (penggumpalan) protein permukaan, di mana merupakan suatu sawar perlindungan agar asam tidak penetrasi lebih dalamAsam dipisahkan dalam dua mekanisme, yaitu ion hidrogen dan anion dalam kornea. Molekul hidrogen merusak permukaan okular dengan mengubah pH, sementara anion merusak dengan cara denaturasi protein, presipitasi dan koagulasi. Koagulasi protein umumnya mencegah penetrasi yang lebih lanjut dari zat asam, dan menyebabkan tampilan ground glass dari stroma korneal yang mengikuti trauma akibat asam. Bahan kimia asam yang mengenai jaringan akan mengadakan denaturasi dan presipitasi protein disekitarnya, karena adanya daya buffer dari jaringan terhadap bahan asam serta adanya presipitasi protein maka kerusakannya cenderung terlokalisir.Bila bahan asam mengenai mata maka akan segera terjadi koagulasi protein epitel kornea yang mengakibatkan kekeruhan pada kornea. Koagulasi protein ini terbatas pada daerah kontak bahan asam dengan jaringan. Koagulasi protein ini dapat mengenai jaringan yang lebih dalam. Fisis1. Trauma termal, misalnya panas api, listrik, sinar las, sinar matahari.2. Trauma bahan radioaktif, misalnya sinar radiasi bagi pekerja radiologi.Trauma listrik oleh karena listrik yang bertegangan rendah maupun yang bertegangan tinggi.Trauma radiasi oleh ultraviolet dan infra red. Retinopati solaris=kelainan macula,juga pada las. Sinar X dan infra red menyebabkan makulopatiTrauma tumbuhan, komplikasi trauma dengan material-material vegetative. Rice harvesting keratitisbakteri dan virusDarling, V.H. & Thorpe, M.R. (1996). Perawatan Mata.Ilyas, Sidarta. (2000). Kedaruratan Dalam Ilmu Penyakit MataWijana, Nana. (1983). Ilmu Penyakit MataFarmakologi FKUIKlasifikasi hifema?MicroscopicI. : < 33% COAII. : 33% - 50% COAIII. : 50%-95% COAIV. : 100% COAIlmu Kesehatan Mata,FK USU MedanKomplikasi trauma?Hifema dapat menimbulkan komplikasi siderosis bulbi dan glaukoma sekunder.Luksasi lensa ke anterior dapat menyebabkan glaucoma sekunder, harus segera diangkatTrauma tajam (tancap) dapat menyebabkan endoftalmitis atau perdarahan intraokuler dan ftisis bulbi.Iris dapat mengalami prolaps setelah operasi (operasi katarak, transplantasi kornea), trauma (laserasi kornea, laserasi sklera), perforasi ulkus kornea. Jika prolaps iris itu tereksposur, seperti pada laserasi kornea, tindakan bedah segera diperlukan, karena infeksi dapat menyebar melalui iris menuju bola mata. Jika prolaps iris tertutupi oleh konjungtiva, misal pada luka post operasi, maka intervensi bedah segera tidak terlalu diperlukan.Iridodialisis, saat mata tertekan maka iris perifer akan robek pada akarnya dan meninggalkan crescentic gap yang berwarna hitam tetapi reflek fundus masih dapat diobservasiEntrapment m.rectus inferior akibat fraktur dasar cavum orbita Riordan-Eva P & Whitcher JP. Vaughan &Asburys General Ophthalmology,Tindakan yang pertama kali dilakukan pada pasien trauma?Trauma kimia basa lebih berbahaya daripada asam. Trauma asam cukup diirigasi banyak, irigasi dgn air atau garam fisiolog, dan kontrol pH air mata sedangkan trauma basa selain dengan irigasi juga butuh EDTA untuk mengikat basa dan enzim kolagenase. Irigasi dgn air yang mengalir selama 30 menit sebanyak 2 liter dan lanjutkan irigasi dgn NaCl 0,9%Riordan-Eva P & Whitcher JP. Vaughan &Asburys General Ophthalmology,Diagnosis dari trauma?Upaya untuk mencegah terjadinya kebutaan?Klasifikasi kebutaan?Derajat low vision dan kebutaan (blindness) menurut WHODerajat penglihatan rendah (derajat 1-2) dan kebutaan(derajat 3-5) 1. Derajat 1 (visus maksimal 6/18)2. Derajat 2 (visus maksimal 6/60, huruf paling atas dari snellen chart)3. Derajat 3 (visus maksimal 3/60, hitung jari 3 meter)4. Derajat 4 (visus maksimal 1/60, hitung jari 1 meter)5. Derajat 5 (tidak ada persepsi sinar)Riordan-Eva P & Whitcher JP. Vaughan &Asburys General Ophthalmology,