2
UJI STABILITAS SEDIAAN MIKROEMULSI MENGGUNAKAN HIDROLISAT PATI (DE 35–40) SEBAGAI STABILIZER Untuk meningkatkan bioavailabiliats obat-obat hidrofobik dapat digunakan teknik solubilisasi dalam sistem penghantaran obat dengan cara pembuatan sediaan mikroemulsi. Mikroemulsi adalah suatu system dispersi minyak dengan air yang distabilkan oleh lapisan antarmuka dari molekul surfaktan. Karakteristik mikroemulsi antara lain bersifat stabil secara termodinamika, jernih, transparan atau translucent , viskositasnya rendah, serta mempunyai tingkat solubilisasi yang tinggi sehingga dapat meningkatkan bioavailabilitas obat tersebut di dalam tubuh (Bakan J.A 1995; Ping Li et all 2005; Lawrence M.J & G.D Rees 2000). Pada penelitian tersebut dilakukan percobaan pembuatan mikroemulsi minyak dalam air (M/A) dengan ketoprofen sebagai model obat dan menyelidiki pengaruh penambahan hidrolisat pati terhadap kestabilan fisik dan kimia sistem mikroemulsi tersebut. Stabilizer yang digunakan pada percobaan tersebut adalah hidrolisat pati. Hidrolisat pati dapat meningkatkan kekentalan, sehingga dapat mencegah tetesan-tetesan fase terdispersi untuk bergabung sesamanya membentuk tetesan yang lebih besar.Cara kerja pada penelitian tersebut: Pembuatan Hidrolisat Pati dengan nilai DE 35–40 lalu pengkarakterisasi Hidrolisat Pati DE 35-40 ; pembuatan sediaan mikroemulsi, dalam pembuatan mikroemulsi dilakukan dua tahap, yang pertama dilakukan percobaan pendahuluan untuk menentukan kondisi percobaan dan komposisi bahan yang sesuai untuk menghasilkan sediaan mikroemulsi yang jernih dan stabil ,yang kedua yaitu percobaan utama ; selanjutnya mengevaluasi sediaan mikroemulsi dengan dilakukan uji redispersi, uji sentrifugasi, dan uji viskositas. Pengujian stabilitas sediaan mikroemulsi dilakukan pada temperatur kamar, pada temperature tinggi, dan pada temperature rendah ( uji freeze thaw). Berdasarkan hasil pengamatan,sediaan mikroemulsi pada suhu kamar (27 0 C) selama 8

Review Jurnal

Embed Size (px)

DESCRIPTION

farmasi fisik

Citation preview

UJI STABILITAS SEDIAAN MIKROEMULSI MENGGUNAKAN HIDROLISAT PATI (DE 3540) SEBAGAI STABILIZERUntuk meningkatkan bioavailabiliats obat-obat hidrofobik dapat digunakan teknik solubilisasi dalam sistem penghantaran obat dengan cara pembuatan sediaan mikroemulsi. Mikroemulsi adalah suatu system dispersi minyak dengan air yang distabilkan oleh lapisan antarmuka dari molekul surfaktan. Karakteristik mikroemulsi antara lain bersifat stabil secara termodinamika, jernih, transparan atau translucent , viskositasnya rendah, serta mempunyai tingkat solubilisasi yang tinggi sehingga dapat meningkatkan bioavailabilitas obat tersebut di dalam tubuh (Bakan J.A 1995; Ping Li et all 2005; Lawrence M.J & G.D Rees 2000).Pada penelitian tersebut dilakukan percobaan pembuatan mikroemulsi minyak dalam air (M/A) dengan ketoprofen sebagai model obat dan menyelidiki pengaruh penambahan hidrolisat pati terhadap kestabilan fisik dan kimia sistem mikroemulsi tersebut. Stabilizer yang digunakan pada percobaan tersebut adalah hidrolisat pati. Hidrolisat pati dapat meningkatkan kekentalan, sehingga dapat mencegah tetesan-tetesan fase terdispersi untuk bergabung sesamanya membentuk tetesan yang lebih besar.Cara kerja pada penelitian tersebut: Pembuatan Hidrolisat Pati dengan nilai DE 3540 lalu pengkarakterisasi Hidrolisat Pati DE 35-40 ; pembuatan sediaan mikroemulsi, dalam pembuatan mikroemulsi dilakukan dua tahap, yang pertama dilakukan percobaan pendahuluan untuk menentukan kondisi percobaan dan komposisi bahan yang sesuai untuk menghasilkan sediaan mikroemulsi yang jernih dan stabil ,yang kedua yaitu percobaan utama ; selanjutnya mengevaluasi sediaan mikroemulsi dengan dilakukan uji redispersi, uji sentrifugasi, dan uji viskositas.Pengujian stabilitas sediaan mikroemulsi dilakukan pada temperatur kamar, pada temperature tinggi, dan pada temperature rendah ( uji freeze thaw). Berdasarkan hasil pengamatan,sediaan mikroemulsi pada suhu kamar (270C) selama 8 minggu, terlihat bahwa formula tersebut tetap stabil. Tampilan fisik tetap homogen, warna tetap jernih,dan tidak mengalami perubahan bau. Hal tersebut menunjukkan bahwa sediaan mikroemulsi yang terbentuk stabil secara termo-dinamik.saat pada suhu tinggi (600C) mikroemulsi tetap stabil dan tidak mengalami inverse. Uji freeze-thaw yang dilakukan pada sediaan mikroemulsi tersebut juga menunjukkan hasil yang hampir sama.Pada saat disimpan pada suhu 40C, sediaan warnanya tidak berubah dan tetap homogeny tetapi viskositasnya mengalami sedikit peningkatan.Kesimpulan dari penelitian tersebut ialah Hidrolisat pati DE 35-40 dapat digunakan untuk meningkatkan kestabilan viskositas, pH, dan kadar obat dalam sediaan mikroemulsi pada konsentrasi 2,5%. Pengaruh penambahan hidrolisat pati DE 35-40 terhadap kestabilan penampilan fisik tidak terlalu bermakna