Upload
matsna-arif
View
460
Download
49
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Review jurnal kemasan plastik pE (Polyethylen) dan plastik pp (Polypropylen) pada mutu daging sapi dan SAYURan kangkung
REVIEW JURNALKEMASAN PLASTIK PE (Polyethylen)
DAN PLASTIK PP (Polypropylen) PADA MUTU DAGING SAPI DAN SAYURAN
KANGKUNG OLEH:
RIF’AN (G2D013009)
GUNTUR PRASETYO (G2D013015)
PRODI S1 TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
PENDAHULUAN
Penurunan kualitas daging, maupun sayuran diindikasikan melalui perubahan warna, rasa aroma bahkan pembusukan. Sebagian besar kerusakan daging maupun sayuran di sebabkan oleh penanganan yang kurang baik sehingga memberikan peluang hidup bagi pertumbuhan dan perkembangan mikroba perusak yang berdampak pada menurunya daya simpan dan nilai gizi daging maupun sayuran.
Tindakan untuk pencegahan yang dapat di lakukan adalah dengan pengemasan, di antara pengamasan itu ialah pengemasan menggunakan kemasan plastik PE (Polyethylen) dan plastik pp (Polypropylen) pada mutu daging sapi dan sayuran kangkung.
LANJUTAN.....
• PE : singkatan dari Poly Ethylene, fungsinya dalam dunia kemasan terkenal sebagai seal layer-lapisan perekat.
• PP : singkatan dari Poly Propylene, fungsinya dalam dunia kemasan sering dipakai untuk pelapis bahan kemasan lainnya, sebagai
seal layer, maupun sebagai kemasan yang berdiri sendiri.
METODEPada Daging• Menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan yaitu
tanpa kemasan, kemasan plastik PE dan kemasan plastik PP kemudian 3 kelompok yaitu hari pertama, kedua dan ketiga.
• Peubah yang diukur adalah total koloni bakteri, kadar air, kadar protein, pH dan Susut masak.
Pada Kangkung• Metode penelitian eksperimental, pengamatan di lakukan selama 3 hari di
suhu ruang dan dingin.• Peubah yang di ukur adalah permeabilitas plastik PE dan PP pada warna, bau,
dan tekstur sayur kangkung.
HASIL DAN PEMBAHASAN DAGING
TOTAL KOLONI BAKTERI
• penggunaan plastik PP lebih baik dalam mencegah kontaminasi bakteri. Hal ini kemungkinan disebabkan karena plastik PP mempunyai daya tembus uap air yang lebih rendah. Pertumbuhan bakteri tergantung pada pH dan kadar air yang ada dalam daging sapi. pH dan kadar air yang rendah akan menghambat pertumbuhan bakteri
• Standar Nasional Indonesia (SNl) batas maksimal cemaran bakteri pada daging segar yaitu 1 x 〖 10 〗 ^4 CFU/gram. Total koloni bakteri pada penelitian ini melebihi batas maksimal. Lihat tabel
KADAR AIR
• Plastik PP mempunyai daya tembus uap air yang lebih rendah dibandingkan pIastik PE.
• Kadar air daging sapi penelitian antara 72.35 -74.23% • Kadar air yang direkomendasikan oleh American Meat Institute adalah 66%.
Bahendra (2007) menyatakan bahwa kadar air daging sapi yang, dipotong di RPH Kota Pekanbaru adalah 72.41%
• Semakin tinggi total koloni bakteri pada daging maka semakin tinggi pula kadar airnya.
KADAR PROTEIN
• Penggunaan plastik PP lebih baik dalam mencegah terjadinya penurunan kadar protein.
• Kadar protein daging sapi yang direkomendasikan oleh American Meat Institute foundation adalah 18.8%.
• Penurunan kadar protein juga dipengaruhi oleh total koloni bakteri karena salah satu faktor yang dibutuhkan oleh bakteri untuk pertumbuhannya adalah protein. Pertumbuhan bakteri akan mempercepat denaturasi protein sehingga kadar protein akan menurun
PH• Rataan pH daging sapi dari penelitian ini berbanding lurus dengan rataan
total koloni bakteri. Hal ini menunjukkan bahwa semakin rendah pH daging sapi, semakin sedikit jumlah koloni bakteri.
• pH rendah' (5.1-6.1) menyebabkan daging mempunyai struktur terbuka sehingga sangat baik untuk pengasinan, berwarna merah muda cerah sehingga disukai oleh konsumen, mempunyai flavor yang lebih disukai dan mempunyai stabilitas yang lebih baik terhadap kerusakan oleh mikroorgarusme. pH tinggi (6.2-7.2) menyebabkan daging mempunyai struktur tertutup atau padat dengan warna merah ungu tua, 'rasa kurang enak dan keadaan yang lebih memungkinkan untuk perkembangan mikroorgarusme.
SUSUT MASAK
• Rataan susut masak daging sapi yang didapatkan dari penelitian ini menurun sebanding dengan penurunan kadar air.
• Daging yang mempunyai angka susut masak rendah, memiliki kualitas yang baik karena kemungkinan keluarnya nutrisi daging selama pemasakan juga rendah.
HASI DAN PEMBAHASAN SAYUR KANGKUNG
• Bau pada kangkung yang dikemas dalam plastik PP lebih terjaga daripada dalam plastik PE. Hal ini menunjukkan bahwa permeabilitas plastik PP lebih rendah daripada plastik PE sehingga dapat menahan senyawa volatile agar tidak menguap.
• Dari hasil pengamatan, diketahui bahwa penyimpanan kangkung pada suhu dingin relatif lebih baik daripada penyimpanan suhu ruang. Hal ini terlihat dari ketampakan, bau, dan tekstur kangkung yang disimpan pada suhu dingin lebih baik dan terjaga dari pada disimpan pada suhu ruang.
• Permeabilitas plastik polipropilen lebih kecil dibanding plastik polietilen sehingga uap air akan lebih sulit menembus plastik polipropilen daripada plastik polietilen.
KESIMPULAN
Dari dua jurnal yang direview dapat di simpulkan bahwa penggunaan plastik PP (polypropylen) untuk kemasan pangan lebih baik menurut mutu bahan pangan seperti total bakteri, kadar air, susut bahan, pH, kadar protein dan suhu lebih baik dari pada penggunaan bahan kemas plastik PE (polyethylen), di karenakan Plastik PP (polypropylen) permeabilitasnya lebih rendah.
PUSTAKA LAMPIRAN
Dea Tio dan Shofia 2011. Pengemasan Produk Sayuran Dengan Bahan Kemas Plastik Pada Penyimpanan Suhu Ruang Dan Suhu Dingin, VOL. 7. NO 1, HAL 26 – 40. jurnal ilmu Pertanian Universitas Gajah Mada.
Hafri Yanti, et all 2008. Kualitas Daging Sapi dengan Kemasan Plastik PE (Polyethylen) dan Plastik PP (polypropylen) Di Pasar Arengka Kota Pekanbaru. Vol 5 No 1 Hal 22 -27 Jurnal Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.