Upload
ade-krismasuryo
View
283
Download
25
Embed Size (px)
DESCRIPTION
mengulas jurnal
REVIEW JURNAL SISTEM PENCERNAAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PEMBERIAN
IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI DIWILAYAH KERJA
PUSKESMAS BAKONGAN TIMUR KABUPATEN
ACEH SELATAN TAHUN 2013
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem Pecernaan
Dosen Pengampu Ns.Arista Adityasari Putri, S Kep,Msi.Med dan Ns.Khanti Suratih,S.Kep
Disusun oleh :
Nama : Ade Krismasuryo
NIM : 1203001
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2014
NO KOMPONEN ISI
1 Pengarang dan tahun
penelitian
Wahyu Sifa
Tahun 2013
2 Judul Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Pemberian
Imunisasi Hepatitis B 0-7 Hari di Wilayah Kerja puskesmas
bakongan Timur Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2013
3 Latar belakang / alasan
diteliti
Hepatitis B merupakan suatu penyakit hati yang
disebabkan oleh “Virus Hepatitis B” (VHB), Suatu
anggota famili Hepadnavirus yang dapat menyebabkan
peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian
kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosi hati atau kanker
hati. Saat ini lebih dari 350 juta pasien karier virus Hepatitis
B di dunia, dimana (75%) berada di Asia dan Pasifik Bara
4 Tujuan khusus Untuk memberikan pengetahuan dan perbandingan
penyebab penyakit Hepatitis antara bayi yang diimunisasi
dan yang tidak diimunisasi
5 Manfaat Mengetahui perbandingan penyebab penyakit Hepatitis
antara bayi yang diimunisasi dan yang tidak diimunisasi
6 Teori utama yang
mendasari
Penelitian ini pernah dilakukan oleh Yuhanadh (2012) di
wilayah Puskesmas Panteraja dengan judul hubungan
pengetahuan dan sikap ibu dengan pemberian imunisasi
hepatitis B 0-7 hari dan besar sampel yang di ambil
sebanyak 50 orang. Hasil penelitian didapatkan bahwa
pengetahuan ibu terhadap Imunisasi Hepatitis B 0-7 hari
dengan kategori baik (80 %) dan katagori kurang (50%), hal
ini lebih besar mempengaruhi tindakan ibu dalam membawa
anaknya untuk di Imunisasi. Bagi ibu yang
pengetahuannya kurang tidak memberikan imunisasi pada
anaknya dengan alasan yaitu anak sering rewel, anak
dengan BBLR dan anak yang sering sakit. Sementara hasil
penelitian menunjutkan persentase yang memberikan
imunisasi Hepatitis B 0-7 hari didapatkan pada ibu yang
bersikap positif sebanyak (48 %) dan ibu yang bersikap
negatif sebanyak (52%)
7 Jenis penelitian Kuantitatif
8 Rancangan penelitian /
desain
Metode Analitik dengan pendekatan cross sectional.
9 Populasi Seluruh ibu yang memiliki bayi 0 – 2 bulan di Wilayah
Kerja Puskesmas Bakongan Timur Kabupaten Aceh Selatan
10 Sampel di Wilayah Kerja Puskesmas Bakongan Timur Kabupaten
Aceh Selatan
11 Teknik sampling Mengunakan metode total populasi. Sumber data primer diperoleh dengan mengunakan kuisioner sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi terkait.
12 Pengolahan Data 1. Analisa Univariat2. Anilisa Bivariat
13 Hasil dan kesimpulan persentase ibu yang memberikan imunisasi hepatitis B 0-7
hari lebih besar didapatkan pada ibu yang berpengetahuan
baik 60 %. Hal ini menunjukan adanya hubungan (p
value < 0.05) yang signifikan antara pengetahuan dengan
pemberian imunisasi hepatitis B 0 -7 hari. Persentase ibu
yang memberikan imunisasi lebih besar pada ibu yang
bersikap positif 63.3 %. Hal ini menunjukkan ada
hubungan p value < 0.05 yang signifikan sikap dengan
pemberian imunisasi hepatitis B 0-7 hari. Pengetahuan ( p
value = 0.04) hal ini menunjukkan adanya hubungan ( p
value < 0.05 ) yang signifikan antara pengetahuan
dengan pemberian imunisasi hepatitis B 0-7 hari. Sikap ( p
value = 0.02) hal ini menunjukkan adanya hubungan ( p
value <0,05 ) yang signifikasi antara sikap dengan
pemberian imunisasi hepatitis B 0-7 hari
14 Saran .
1. Diharapkan agar pemerintah dan instansi terkait
meninjau kembali program yang telah ada dengan
lebih menekankan pada pentingnya ibu menyusui
memiliki sikap baik/mendukung pemberian ASI
eksklusif.
2. Diharapkan kader-kader yang ada lebih aktif
melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi
untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan PP-ASI.
3. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan melakukan
penelitian lebih lanjut untuk mengetahui variabel lain
(budaya, kebiasaan, petugas kesehatan, dan lain-lain)
yang diduga berpengaruh terhadap pemberian ASI
eksklusif.