22
Korupsi Menurut Wikipedia, korupsi adalah tindakan pejabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidak legal menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak. Definisi korupsi secara gamblang telah dijelaskan dalam 13 buah Pasal dalam UU No. 31 Tahun 1999 yang telah diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Menurut Wikipedia, kondisi yang mendukung munculnya korupsi, antara lain : konsentrasi kekuasan di pengambil keputusan yang tidak bertanggung jawab langsung kepada rakyat, kurangnya transparansi di pengambilan keputusan pemerintah, kampanye - kampanye politik yang mahal dengan pengeluaran yang tidak wajar, proyek yang melibatkan uang rakyat dalam jumlah besar, lingkungan tertutup yang mementingkan diri sendiri dan jaringan "teman lama", lemahnya ketertiban hukum, lemahnya profesi hukum, kurangnya kebebasan berpendapat atau kebebasan media massa, gaji pegawai pemerintah yang sangat kecil. Penyebab terjadinya korupsi di Indonesia adalah sistem penyelenggaraan negara yang keliru (pembangunan difokuskan di bidang ekonomi), kompensasi PNS yang

Rang Kuman

Embed Size (px)

DESCRIPTION

RANGKUMAN

Citation preview

Page 1: Rang Kuman

Korupsi

Menurut Wikipedia, korupsi adalah tindakan pejabat publik, baik politisi

maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan itu yang

secara tidak wajar dan tidak legal menyalahgunakan kepercayaan publik yang

dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak. Definisi

korupsi secara gamblang telah dijelaskan dalam 13 buah Pasal dalam UU No. 31

Tahun 1999 yang telah diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Menurut Wikipedia, kondisi yang mendukung munculnya korupsi, antara

lain : konsentrasi kekuasan di pengambil keputusan yang tidak bertanggung jawab

langsung kepada rakyat, kurangnya transparansi di pengambilan keputusan

pemerintah, kampanye - kampanye politik yang mahal dengan pengeluaran yang

tidak wajar, proyek yang melibatkan uang rakyat dalam jumlah besar, lingkungan

tertutup yang mementingkan diri sendiri dan jaringan "teman lama", lemahnya

ketertiban hukum, lemahnya profesi hukum, kurangnya kebebasan berpendapat

atau kebebasan media massa, gaji pegawai pemerintah yang sangat kecil.

Penyebab terjadinya korupsi di Indonesia adalah sistem penyelenggaraan

negara yang keliru (pembangunan difokuskan di bidang ekonomi), kompensasi

PNS yang rendah, pejabat yang serakah (pola hidup konsumerisme yang

dilahirkan oleh sistem pembangunan seperti di atas mendorong pejabat untuk

menjadi kaya secara instant), law enforcement tidak berjalan, hukuman yang

ringan terhadap koruptor sehingga tidak menimbulkan efek jera, pengawasan yang

tidak efektif, tidak ada keteladanan pemimpin, budaya masyarakat yang kondusif

untuk KKN.

Dampak-dampak korupsi adalah mempersulit legitimasi pemerintahan dan

nilai demokrasi seperti kepercayaan dan toleransi, mempersulit pembangunan

ekonomi dan mengurangi kualitas pelayanan pemerintahan, korupsi di pemilihan

umum dan di badan legislatif mengurangi akuntabilitas dan perwakilan di

pembentukan kebijaksanaan; korupsi di sistem pengadilan menghentikan

Page 2: Rang Kuman

ketertiban hukum; dan korupsi di pemerintahan publik menghasilkan ketidak-

seimbangan dalam pelayanan masyarakat.

Upaya penanggulangan korupsi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu

secara Preventif dan Represif. Secara preventif meliputi membangun dan

menyebarkan etos kerja dan pegawai tentang pemisahan yang jelas dan tajam

antara milik pribadi dan milik perusahaan atau milik negara, perbaikan gaji

pegawai, menumbuhkan kebanggaan dan atribut kehormatan diri setiap jabatan

dan pekerjaan, adanya teladan dari pemimpin, menumbuhkan pemahaman dan

kebudayaan politik yang terbuka supaya tidak ada penyalahgunaan kekuasaan.

Sedangkan secara represif meliputi perlunya penayangan wajah koruptor di

televisi agar mereka merasa malu, adanya herregistrasi terhadap kekayaan pejabat.

Page 3: Rang Kuman

Dampak Seks Bebas bagi Kehidupan

Pancasila

Seks bebas adalah perilaku seksual yang dilakukan oleh seseorang

bersama orang lain di luar ikatan pernikahan yang telah disahkan secara legal oleh

badan hukum negara dan atau badan hukum agama.

Dampak buruk dari seks bebas meliputi beberapa aspek kehidupan seperti

dampak fisik, psikologis, ekonomi, dan sosial. Dampak fisik dari seks bebas

adalah pelaku seks bebas dapat terjangkit berbagai macam penyakit kelamin.

Dampak psikologis dari seks bebas adalah munculnya rasa bersalah, dan benci

pada diri sendiri, kehilangan percaya diri, dll. Dampak ekonomi dari seks bebas

adalah dapat melemahkan perekonomian pelaku karena menurunnya

produktivitas akibat kondisi fisik dan mental yang menurun. Dampak sosial dari

seks bebas adalah dapat menyebabkan seseorang tidak lagi berpikir untuk

membentuk keluarga, mempunyai anak, apalagi memikul sebuah tanggung jawab.

Mereka hanya menginginkan hidup di atas kebebasan semu. Sedangkan untuk

pelaku wanita, akan terjerumus ke dalam pelacuran dan prostitusi.

Penyebab terjadinya seks bebas, antara lain : kondisi lingkungan di mana

sesorang tumbuh dan dibesarkan akan mempengaruhi perilakunya, suasana sekitar

yang mendukung terjadinya pelecehan seksual misalnya di angkutan umum yang

penuh, penyalahgunaan kekuasaan untuk melakukan pelecehan seksual, seseorang

yang mengalami stress terhadap kehidupan perkawinannya rentan melakukan

pelecehan seksual karena tekanan emosional, penurunan moral, memiliki perilaku

seks yang menyimpang, kurangnya peraturan hukum yang bisa membuat pelaku

seks bebas merasa jera

Solusi untuk menanggulangi seks bebas, antara lain : pengawasan orang

tua (untuk remaja), pendidikan seks pada pelajar (pendidikan sistem reproduksi

disampaikan sedari dini), mengisi waktu dengan kegiatan bermanfaat, pemberian

kajian untuk memperkuat iman dan takwa, setia pada pasangan yang sah

Page 4: Rang Kuman

Tawuran antar Mahasiswa sebagai Wujud dari

Kasus Pelanggaran Anarkisme

Anarki adalah suatu bentuk ketiadaan aturan-aturan sehingga memberi

peluang kebebasan individu yang dalam praktiknya kerap kali menggunakan

kekerasan dalam memperjuangkan ide-idenya. Salah satu bentuk anarki adalah

tawuran, yaitu perkelahian secara ramai – ramai. Pelaku tawuran yang membawa

senjata melanggar UU Darurat No 19 / 1951 tentang Penggunaan Senjata,

berdasarkan pasal 2 hukumannya maksimal sepuluh tahun penjara.

Faktor- faktor yang menyebabkan tawuran antar pelajar meliputi faktor

internal dan eksternal. Faktor internal terjadi di dalam diri individu itu sendiri

yang berlangsung melalui proses internalisasi diri yang keliru dalam

menyelesaikan permasalahan disekitarnya. Faktor eksternal adalah faktor yang

datang dari luar individu, yaitu faktor keluarga (tidak berfungsinya peran orangtua

sebagai figure teladan dan suasana keluarga yang kurang baik), faktor sekolah

(contohnya di sekolah ditemukan ada seorang guru yang tidak memiliki cukup

kesabaran dalam mendidik anak muridnya akhirnya guru tersebut menunjukkan

kemarahannya melalui kekerasan dan hal itu dapat ditiru oleh siswa), kondisi

lingkungan di mana sesorang tumbuh dan dibesarkan.

Penyebab terjadinya tawuran antar pelajar, antara lain : saling menjelek -

jelekkan antar pelajar atau mahasiswa, ingin balas dendam karena ada yang

diganggu,, jiwa premanisme yang tumbuh dalam jiwa pelajar, akibat sejarah

permusuhan dengan sekolah lain. Penyebab terjadinya tindakan anarkisme yaitu :

sikap para demonstran yang menganggap pendapat mereka paling benar dan harus

dituruti, suasana sesak dan penat akan membuat para demonstran cunderung

mudah terpancing emosi, tidak ada perwakilan yang bersedia menanggapi dan

berbicara dengan demonstran.

Dampak karena tawuran pelajar meliputi kerugian fisik, masyarakat sekitar

juga dirugikan (rusaknya rumah warga dan bangunan sekitar), terganggunya

proses belajar mengajar, menurunnya moralitas para pelajar, hilangnya perasaan

peka, toleransi, tenggang rasa, dan saling menghargai.

Page 5: Rang Kuman

Alternatif dan solusi dalam mencegah tindakan anarkisme, antara lain :

mengedepankan agama dalam melihat berbagai kepentingan, musyawarah dalam

menyikapi perbedaan, mengedepankan pendidikan moral dan menanamkan nilai –

nilai Pancasila, pemberian sanksi kepada pelaku maupun instansi yang

anggotanya bertindak anarkis.

Page 6: Rang Kuman

Bentuk Diskriminasi Hukum dan Sosial yang

Tidak Sesuai dengan Pancasila Sila ke-2 dan Sila

ke-5

Diskriminasi adalah penolakan atas HAM dan kebebasan dasar. Dalam

Pasal 1 butir 3 UU No. 39/1998 tentang HAM disebutkan pengertian diskriminasi

adalah “Setiap pembatasan, pelecehan, atau pengucilan yang langsung ataupun tak

langsung didasarkan pada perbedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik,

kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa,

keyakinan politik, yang berakibat pengurangan, penyimpangan atau penghapusan

pengakuan, pelaksanaan atau penggunaan HAM dan kebebasan dasar dalam

kehidupan baik individual maupun kolektif dalam bidang politik, ekonomi,

hukum, sosial, budaya, dan aspek kehidupan sosial lainnya.

Pada umumnya yang menjadi korban diskriminasi adalah kelompok

minoritas. Kelompok minoritas adalah suatu kumpulan manusia yang dikucilkan

oleh masyarakat karena sesuatu perbedaan yang tidak diterima oleh masyarakat

tersebut.

Agar tidak ada diskriminasi setiap orang perlu menyadari adanya prinsip

persamaan derajat. Hal tersebut di Indonesia terdapat di Tap MPR

No.IV/MPR/1999, kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara di dalam

reformasi ini hendak dibangun dengan berlandaskan prinsip persamaan dan anti

diskriminasi. Serta terdapat pasal 27 UUD 1945 yang menyatakan bahwa segala

warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan serta

wajib menjunjung hukum dan pemerintahan dengan tidak kecualinya. Hal itu

menunjukan bahwa adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban serta tidak

adanya diskriminasi di antara warga

Page 7: Rang Kuman

Disintegrasi Bangsa

Disintegrasi secara harfiah difahami sebagai perpecahan suatu bangsa

menjadi bagian-bagian yang saling terpisah (Webster’s New Encyclopedic

Dictionary 1994). Pengertian ini mengacu pada kata kerja disintegrate, “to lose

unity or intergrity by or as if by breaking into parts”. Potensi disintegrasi bangsa

Indonesia menurut data empiris relatif tinggi. Salah satu indikasi dari potensi ini

adalah homogenitas etnik dan linguistik yang rendah.

Bentuk – bentuk disintegrasi dalam masyarakat, antara lain : pergolakan

daerah (proses pergolakan yang terjadi di daerah yang timbul karena membela

kepentingan daerah yang berkaitan dengan latar belakang ekonomi, politik,

kesenjangan sosial, ketidakadilan, etnis, agama, dan lain-lain), aksi protes dan

demonstrasi, kriminalitas (contohnya perampokan, pembunuhan, pencurian),

prostitusi atau pelacuran (menurut Soerjono Soekanto, prostitusi sebagai suatu

pekerjaan yang bersifat menyerahkan diri kepada umum untuk melakukan

perbuatan seksual dengan imbalan upah), kenakalan remaja.

Dampak – dampak disintegrasi bangsa, antara lain : akan mengalami

perdebatan karena tidak adanya persamaan pandangan atau persepsi antar anggota

masyarakat, norma-norma sosial yang dipakai sebagai pengendalian tidak lagi

berfungsi dengan baik, peraturan tidak di jalankan dengan konsisten misalkan

sanksi atau hukuman tidak dijalankan, terancamnya kesatuan NKRI.

Faktor – faktor penyebab disintegrasi bangsa, yaitu demografi (tingkat

kemiskinan, ditambah lagi mutu pendidikan yang masih rendah menyebabkan

sulitnya kemampuan bersaing dan mudah dipengaruhi oleh tokoh elit

politik/intelektual untuk mendukung kepentingan pribadi atau golongan), geografi

(Indonesia yang terletak pada posisi silang dunia dapat menimbulkan berbagai

permasalahan yang sangat rawan terhadap timbulnya disintegrasi bangsa),

kekayaan alam, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya (kemajemukan bangsa

Indonesia memiliki tingkat kepekaan yang tinggi dan dapat menimbulkan konflik

etnis kultural), pertahanan dan keamanan (ancaman dari luar dan dalam negeri).

Page 8: Rang Kuman

Solusi untuk mengatasi disintegrasi bangsa, antara lain : pembangunan

yang merata baik pusat maupun perbatasan, perlakuan yang sama dari pusat

hingga daerah meliputi pendidikan, fasilitas, maupun kesehatan, distribusi hasil

kekayaan yang merata dan pemanfaatan SDA yang melimpah untuk

meningkatkan kesejahteraan rakyat, adanya rasa tenggang rasa, para tokoh dan elit

bangsa harus dapat menjadi contoh rakyat, pemberantasan korupsi dan

menghilangkan kesenjangan ekonomi antara rakyat yang kaya dengan rakyat yang

miskin dengan subsidi yang tepat sasaran, menjadikan perbedaan antar suku

bangsa bukanlah suatu masalah dan kita anggap sebagai suatu kekayaan,

menaikkan wibawa Polri dan TNI yang dulu dijadikan penguasa sebagai alat

untuk mempertahankan kekuasaan bukan sebagai alat pertahanan dan keamanan

negara, penyelesaian konflik yang bernuansa separatisme bersenjata, penyelesaian

konflik yang bernuansa SARA diatasi melalui pendekatan hukum dan HAM,

penyelesaian konflik akibat peranan otonomi daerah yang menguatkan faktor

perbedaan, guna mengantisipasi segala kegiatan separatisme ataupun kegiatan

yang berdampak disintegrasi bangsa perlu dibangun dan ditingkatkan institusi

inteligen yang handal.

Page 9: Rang Kuman

Bullying sebagai Tindak Pelanggaran Hak

Asasi Manusia

Bullying merupakan suatu kata yang mengacu pada pengertian adanya

“ancaman” yang dilakukan seseorang terhadap orang lain yang umumnya lebih

lemah. Bentuk tindakan bullying tidak hanya sebatas ancaman terhadap psikis,

tetapi juga berupa fisik.

Bentuk Bully terbagi dua, tindakan langsung seperti menyakiti,

mengancam, atau menjelekkan anak lain. Sementara bentuk tidak langsung adalah

menghasut, mendiamkan, atau mengucilkan anak lain. Apapun bentuk Bully yang

dilakukan seorang anak pada anak lain, tujuannya adalah sama, yaitu untuk

“menekan” korbannya, dan mendapat kepuasan dari perlakuan tersebut.

Adapun bentuk-bentuk bullying, antara lain: Bullying secara fisik (menarik

rambut, memukul, meninju, mendorong dan menusuk), Bullying secara emosional

(menolak, meneror, mengisolas atau menjauhkan, memeras, menekan, memfitnah,

menghina, dan adanya diskriminasi terhadap ras, ketidakmampuan dan etnik),

Bullying secara verbal (memberikan nama panggilan, mengejek, menggosip),

Bullying secara seksual (berbuat cabul dan adanya pelecehan seksual).

Adapun faktor-faktor yang menyebabkan bullying, antara lain : faktor

keluarga (anak yang melihat orang tuanya atau saudaranya

melakukan bullying sering akan mengembangkan perilaku bullying juga), Ketika

anak menerima pesan negatif berupa hukuman fisik di rumah, mereka akan

mengembangkan konsep diri dan harapan diri yang negatif, yang kemudian

dengan pengalaman tersebut mereka cenderung akan lebih dulu meyerang orang

lain sebelum mereka diserang. Bullying dimaknai oleh anak sebagai sebuah

kekuatan untuk melindungi diri dari lingkungan yang mengancam.

1. Faktor sekolah: Karena pihak sekolah sering mengabaikan

keberadaan bullying ini, anak-anak sebagai pelaku bullying akan

mendapatkan penguatan terhadap perilaku mereka untuk melakukan

intimidasi anak-anak yang lainnya. Bullying berkembang dengan pesat

Page 10: Rang Kuman

dalam lingkungan sekolah yang sering memberikan masukan yang negatif

pada siswanya.

2. Faktor kelompok sebaya: Anak-anak ketika berinteraksi dalam sekolah

dan dengan teman sekitar rumah kadang kala terdorong untuk

melakukan bullying. Kadang kala beberapa anak melakukanbullying pada

anak yang lainnya dalam usaha untuk membuktikan bahwa mereka bisa

masuk dalam kelompok tertentu.

Page 11: Rang Kuman

Human Trafficking

Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) mendefinisikan Human Trafficking atau perdagangan manusia adalah perekrutan, pengiriman, atau penampungan orang-orang dengan cara ancaman atau kekerasan demi tujuan eksploitasi, pelacuran, seks, penyalagunaan kekuasaan serta perbudakan yang hanya menguntungkan satu pihak saja. (Trafficking Victims Protection Act PBB 2000).

Ada pula berbagai pelanggaran dari Human Trafficking adalah kemiskinan, kultur atau budaya, globalisasi serta sumber hukum yang tidak kuat

Dapat di ringkas bahwa perdagangan manusia memiliki dampak yang sangat besar bagi berbagai bidang yakni : Perdagangan Manusia adalah Pelanggaran Hak Asasi Manusia, Perdagangan Manusia merusak Kesehatan Masyarakat, Perdagangan manusia menumbangkan wibawa pemerintah

Pada dasarnya, perdagangan seks bisa dihentikan. Banyak cara yang bisa dilakukan diantaranya membuat hukum yang kuat mengikat sehingga bisa menghukum para pelaksana perdagangan seks tersebut. Selain itu perlu adanya kampanye anti perdagangan seks yang lebih sering dilakukan sehingga masyarakat akan lebih sadar bahwa perdagangan seks atau manusia adalah suatu bentuk kejahatan kemanusiaan yang sangat serius.

Namun, sebagai institusi yang berwenang dalam hal melindungi hak daripada warga negaranya, pemerintah wajib menyelesaikan masalh ini dengan setuntas-tuntasnya, seperti membentuk peraturan perundangan serta membentuk sanksi yang tegas baik pidana maupun administratif

Page 12: Rang Kuman

Cyber Crime

Cybercrime adalah tidak criminal yang dilakkukan dengan menggunakan teknologi computer sebagai alat kejahatan utama. Cybercrime merupakan kejahatan yang memanfaatkan perkembangan teknologi computer khusunya internet. Cybercrime didefinisikan sebagai perbuatan melanggar hukum yang memanfaatkan teknologi computer yang berbasasis pada kecanggihan perkembangan teknologi internet.

Disamping di era globalisasi saat ini tindakan kriminal yang dilakukan dengan teknologi komputer mempunyai beberapa sebab, yakni akses internet yang tidak terbatas, kecerobohan para pengguna internet misalkan kita sedang membuka yahoo dan kita lupa sign out atau menghapus history bisa jadi dari situ timbullah hacking atau tindakan kriminal dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab, kemudian sebab yang lain adalah pelaku yang cerdas mengenai teknologi komputer, serta kurangnya perhatian dari masyarakat

Beberapa sebab tersebut mempunyai dampak terhadap keamanan dalam negri yakni berupa kepercayaan dunia terhadap Indonesia, berpotensi menghancurkan negara, keresahan masyarakat pengguna komputer, dan dampak cyber crime terhadap keamanan dalam Negeri.

Dari berbagai upaya yang dilakukan, telah jelas bahwa cyber crime membutuhkan global action dalam penanggulangannya mengingat kejahatan tersebut seringkali bersifat transnasional. Untuk menindak lanjuti Cyber Crime tentu saja diperlukan Cyber Law (Undang – undang khusus dunia Cyber/Internet). Selama ini landasan hukum Cyber Crime yang di Indonesia menggunakan KUHP (pasal 362) dan ancaman hukumannya dikategorikan sebagai kejahatan ringan, padahal dampak yang ditimbulkan bisa berakibat sangat fatal.

Untuk mencegah semakin maraknya kasus cyber crime, tentunya diperlukan berbagai action nyata, seperti peningkatan keamanan di dunia maya dan juga diperlukan ‘kecerdasan’ masyarakat dalam menghadapi kasus-kasua crimes cyber

Page 13: Rang Kuman

Pelanggaran Narkoba Terhadap Nilai Pancasila

Pada era globalisasi saat ini tentulah istilah narkoba tidaklah asing lagi.

Narkoba sendiri adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya.

Narkotika berasal dari bahasa Yunani yaitu Narkoun yang berarti membuat

lumpuh atau mati rasa (zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan

tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan

atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan

ketergantungan yang telah diatur dalam Undang-Undang No. 35 tahun 2009).

Menurut Undang-undang RI No. 22/1997 penyalah gunaan pada narkotika

dibatasi pada orang-orang yang menggunakan narkotika tanpa sepengetahuan dan

pengawasan dokter. Sedangkan dalam pasal 45 dinyatakan bahwa pecandu

narkotika wajib menjalankan pengobatan dan atau perawatan.

Penyalahgunaan dalam penggunaan narkoba adalah pemakain obat-obatan

atau zat-zat berbahaya dengan tujuan bukan untuk pengobatan dan penelitian serta

digunakan tanpa mengikuti aturan atau dosis yang benar. Ciri fisik seorang

pemakai narkoba biasanya mata mereka merah, bibir mereka akan berwarna

kecoklatan dan bahkan daya tahan tubuh mereka akan menurun drastis.

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan remaja melakukan

penyalahgunaan narkoba adalah dari ajakan, bujukan dan iming-iming teman atau

anggota kelompok sebaya, ketidaktahuan akan bahaya narkoba atau tidak

memikirkan akan bahaya narkoba dan adanya orang tua yang tidak acuh dan tidak

mengadakan pengawasan terhadap anaknya. Dampak yang dapat ditimbulkan oleh

penyalahgunaan narkoba yaitu berpengaruh pada fisik dan psikis pengguna, juga

Page 14: Rang Kuman

berdampak pada kehidupan sosial ekonomi individu, keluarga, masyarakat,

bahkan negara yakni hancurnya generasi muda sebagai penerus perjuangan dan

pembangunan serta rusaknya pewaris bangsa yang siap untuk menggantikan

kepemimpinan bangsa

Cara melakukan pencegahan terhadap penyalahgunaan narkoba pada

remaja yaitu dengan menciptakan lingkungan keluarga yang sehat, harmonis,

komunikatif, terbuka, penuh perhatian dan kasih sayang diantara anggotanya,

serta diadakannya penyuluhan-penyuluhan akan bahayanya narkoba di sekolah-

sekolah

Page 15: Rang Kuman

Plagiat

Plagiat merupakan perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam

memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya

ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah

orang lain, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai

(Permendiknas No 17 tahun 2010, Pasal 1 Ayat 1).

Selain itu bentuknya pun dapat beraneka macam, tidak terbatas

hanya pada tulisan. Tindakan plagiat juga dapat terjadi pada penggunaan

ide, menggunakan informasi yang dipakai dalam interview, mengakui karya

orang lain sebagai karya sendiri, mengambil materi dari orang lain

kemudian diakui sebagai materi sendiri dan dikomersilkan, dst.

Penyebab orang melakukan plagiat ada berbagai alasan kalau bagi

mahasiswa biasanya mereka menunda tugas hingga detik-detik terakhir

deadline, kurangnya ketrampilan yang memadai untuk mengerjakan tugas,

serta tidak punya cukup waktu untuk mengerjakan tugas karena lemahnya

pengelolaan waktu

Disamping penyebab pasti akan ada dampak buruk plagiat bagi

orang lain diantaranya merusak orisinalitas orang lain, merusak reputasi

dari institusi, melanggar kode etik akademik.

Jadi, beberapa strategi untuk mendeteksi plagiat yakni tuliskan

referensi untuk setiap informasi yang bukan riset anda sendiri, gunakan

tanda kutip (quotation marks ) setiap kali anda menggunakan kata-kata dari

penulis lain, gunakan kata-kata dan ide anda sendiri.