327
KEEFEKTIFAN MODEL QUANTUM TEACHING TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI TUNON 2 KOTA TEGAL Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar oleh Kiki Indah Pratiwi 1401409045 JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

KEEFEKTIFAN MODEL QUANTUM TEACHING …lib.unnes.ac.id/17283/1/1401409045.pdf · 4.6. ..... Rang kuman Uji Validitas Soal Angket Uji Coba ..... 68 4.7

  • Upload
    dotruc

  • View
    233

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

KEEFEKTIFAN MODEL QUANTUM TEACHING TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V

SEKOLAH DASAR NEGERI TUNON 2 KOTA TEGAL

Skripsi

disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh

Kiki Indah Pratiwi

1401409045

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi ini

benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain baik

sebagian atau keseluruhannya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat

dalam skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Tegal, Juli 2013

Kiki Indah Pratiwi

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diuji ke Sidang Ujian

Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

di : Tegal

tanggal : 19 Juli 2013

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Noening Andrijati, M.Pd. Drs. Suwandi, M.Pd. 19680610 199303 2 002 19580710 198703 1 003

Mengetahui

Koordinator PGSD UPP Tegal

Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd. 19630923 198703 1 001

iv

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul Keefektifan Model Quantum Teaching terhadap

Minat dan Hasil Belajar Bangun Datar pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar

Negeri Tunon 2 Kota Tegal, oleh Kiki Indah Pratiwi 1401409045, telah

dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FIP UNNES pada hari

Rabu, 31 Juli 2013.

PANITIA UJIAN

Ketua Sekretaris

Drs. Hardjono, M.Pd. Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd. 19510801 197903 1 007 19630923 198703 1 001

Penguji Utama

Drs. Yuli Witanto, M.Pd. 196400717 198803 1 002

Penguji Anggota 1 Penguji Anggota 2

Drs. Suwandi, M.Pd. Dra. Noening Andrijati, M.Pd.

v

19580710 198703 1 003 19680610 199303 2 002

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto

Janganlah kamu bersedih sesungguhnya Allah selalu bersama kita.

(QS. At-Taubah: 40)

Seberapa jauh kamu berhasil dalam hidup tergantung pada kelembutanmu pada

yang muda, kasih sayangmu pada yang tua, rasa simpatimu pada perjuangan dan

sikap toleransimu pada yang lemah dan kuat. Karena suatu hari dalam hidupmu,

kamu akan mengalami semua ini.

(George Washington Carver)

Jika kamu tidak sanggup menahan lelahnya belajar, maka kamu harus siap

menanggung pahitnya kebodohan.

(Pythagoras)

Tidak semua yang berharga dapat dihitung, dan tidak semua yang dapat dihitung

itu berharga.

(Penulis)

Persembahan

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

Ibuku Hernani,

Kakakku Pyadeland Herry K, dan

Adikku Tashya Baasithu P.

vii

PRAKATA

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Keefektifan Model Quantum Teaching terhadap Minat dan

Hasil Belajar Bangun Datar pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Tunon 2

Kota Tegal”. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar di

Universitas Negeri Semarang.

Banyak pihak yang telah membantu dalam penelitian dan penyusunan

skripsi ini, oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah memberikan kesempatan belajar.

2. Drs. Hardjono, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES yang telah

memberikan izin dan dukungan dalam penelitian ini.

3. Dra. Hartati, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas

Ilmu Pendidikan UNNES yang telah memberikan kesempatan untuk

memaparkan gagasan dalam bentuk skripsi ini.

4. Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd., Koordinator PGSD UPP Tegal Fakultas Ilmu

Pendidikan UNNES.

5. Dra. Noening Andrijati, M.Pd., Dosen Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, motivasi, dan kritik kepada peneliti selama penyusunan skripsi.

viii

6. Drs. Suwandi, M.Pd., Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, motivasi, dan kritik kepada peneliti selama penyusunan skripsi.

7. Para dosen jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPP Tegal Fakultas Ilmu

Pendidikan UNNES yang telah banyak membekali peneliti dengan ilmu

pengetahuan.

8. H. Riyanto, S.Pd., Kepala Sekolah Dasar Negeri Tunon 2 Kota Tegal yang

memberikan ijin penelitian.

9. Darminto, S.Pd. dan Isnayanti, S.Pd., Guru Kelas V SD Negeri Tunon 2 Kota

Tegal.

10. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini.

Semoga semua pihak tersebut senantiasa mendapatkan curahan kasih sayang

dan ampunan dari Allah SWT, serta senantiasa mendapatkan keberkahan dalam

hidupnya. Peneliti juga berharap agar tulisan ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak yang terkait.

Tegal, Juli 2013

Penulis

ix

ABSTRAK

Pratiwi, Kiki Indah. 2013. Keefektifan Model Quantum Teaching terhadap Minat dan Hasil Belajar Bangun Datar pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Tunon 2 Kota Tegal. Skripsi. Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: I Dra. Noening Andrijati, M.Pd., II Drs. Suwandi, M.Pd.

Kata Kunci: Model, Quantum Teaching, Minat, dan Hasil Belajar.

Salah satu faktor kurang berhasilnya proses pembelajaran matematika adalah guru masih kurang inovatif dalam menggunakan model pembelajaran, sehingga siswa merasa bosan dan kurang tertarik dengan pelajaran matematika. Model Quantum Teaching dapat dijadikan model alternatif yang akan mendorong siswa aktif dengan menciptakan unsur-unsur belajar yang efektif dan digabung dengan teknik Mind Mapping. Mind Mapping merupakan teknik mencatat berupa peta pemikiran yang saling menghubungkan berupa garis-garis yang saling terkait dengan warna-warni akan menumbuhkan minat belajar siswa. Tujuan penelitian ini untuk menguji keefektifan model Quantum Teaching terhadap minat dan hasil belajar materi bangun datar di kelas V.

Desain penelitian ini menggunakan Quasi Experimental Design dengan bentuk Two-group Posttest-Test-Only Design. Populasi dalam penelitian ini siswa kelas V SD Negeri Tunon Kota Tegal tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 93 siswa. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling yang menghasilkan kelas uji coba instrumen SD N Tunon 1 dan kelas ekperimen di SD N Tunon 2 kelas VA dan kelas VB sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi dokumentasi, tes, dan angket. Teknik analisis data yang digunakan dalam mengolah data penelitian yaitu uji prasyarat analisis meliputi normalitas dan homogenitas, dan analisis akhir dengan uji-t.

Hasil penelitian menunjukkan hasil uji hipotesis minat belajar siswa dengan perhitungan menggunakan rumus independent sample t test menunjukkan bahwa, thitung sebesar 3,017 dan ttabel 1,687 (thitung > ttabel), maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata minat belajar matematika siswa dengan penerapan kegiatan pembelajaran dengan model Quantum Teaching lebih baik daripada rata-rata minat belajar matematika siswa yang pembelajarannya secara konvensional. Hasil uji hipotesis untuk hasil belajar siswa menunjukkan bahwa, thitung sebesar 2,542 dan ttabel 1,687 (thitung > ttabel), maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar matematika siswa dengan penerapan kegiatan pembelajaran dengan model Quantum Teaching lebih baik dari pada rata-rata hasil belajar matematika siswa yang pembelajarannya secara konvensional. Model Quantum Teaching terbukti efektif untuk meningkatkan minat dan hasil belajar matematika materi bangun datar pada siswa kelas V, sehingga guru perlu mempertimbangkan penerapan model Quantum Teaching pada pelajaran

x

matematika di SD.

xi

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ............................................................................................................ i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iii

PENGESAHAN .............................................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. v

PRAKATA ...................................................................................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

DAFTAR BAGAN ......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv

BAB

1. .......................................................................................................... PEN

DAHULUAN ............................................................................................. 1

1.1. ....................................................................................................... Latar

Belakang Masalah .................................................................................... 1

1.2. ....................................................................................................... Identi

fikasi Masalah .......................................................................................... 7

1.3. ....................................................................................................... Pemb

atasan Masalah ......................................................................................... 8

1.4. ....................................................................................................... Rumu

san Masalah .............................................................................................. 9

1.5. ....................................................................................................... Tujua

n Penelitian ............................................................................................... 9

1.6. ....................................................................................................... Manf

aat Penelitian ............................................................................................ 10

xii

1.6.1 ...................................................................................................... Manf

aat Teoritis ........................................................................................... 10

1.6.2 ...................................................................................................... Manf

aat Praktis ............................................................................................ 10

2. .......................................................................................................... KAJI

AN PUSTAKA ........................................................................................... 12

2.1 ........................................................................................................ Landa

san Teoritis ............................................................................................... 12

2.1.1 ...................................................................................................... Belaja

r ............................................................................................................ 12

2.1.2 ...................................................................................................... Pemb

elajaran Matematika di SD .................................................................. 14

2.1.3 ...................................................................................................... Minat

Belajar ................................................................................................. 18

2.1.4 ...................................................................................................... Hasil

Belajar ................................................................................................. 21

2.1.5 ...................................................................................................... Kara

kteristik siswa Sekolah Dasar .............................................................. 23

2.1.6 ...................................................................................................... Mode

l Pembelajaran Quantum Teaching ..................................................... 25

2.1.7 ...................................................................................................... Mind

Mapping .............................................................................................. 30

2.1.8 ...................................................................................................... Mater

i Bangun Datar .................................................................................... 33

2.1.9 ...................................................................................................... Pener

apan Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping pada

pembelajaran Matematika ................................................................... 36

2.2 ........................................................................................................ Kajia

n Empiris .................................................................................................. 38

2.3 ........................................................................................................ Keran

gka Berpikir............................................................................................... 40

xiii

2.4 ........................................................................................................ Hipot

esis ............................................................................................................ 42

3. .......................................................................................................... MET

ODE PENELITIAN ................................................................................... 43

3.1 ........................................................................................................ Popul

asi dan Sampel ......................................................................................... 43

3.1.1 ...................................................................................................... Popul

asi ........................................................................................................ 43

3.1.2 ...................................................................................................... Samp

el .......................................................................................................... 44

3.2 ........................................................................................................ Desai

n Eksperimen ............................................................................................ 45

3.3 ........................................................................................................ Varia

bel Penelitian ............................................................................................. 46

3.3.1 ...................................................................................................... Varia

bel Bebas .............................................................................................. 46

3.3.2 ...................................................................................................... Varia

bel Terikat ........................................................................................... 47

3.4 ........................................................................................................ Data

Penelitian .................................................................................................. 47

3.5 ........................................................................................................ Tekni

k Pengumpulan Data ................................................................................ 48

3.5.1 ...................................................................................................... Tekni

k Dokumentasi ..................................................................................... 48

3.5.2 ...................................................................................................... Angk

et .......................................................................................................... 48

3.5.3 ...................................................................................................... Tes

.......................................................................................................... 48

3.6 ........................................................................................................ Instru

men Penelitian .......................................................................................... 49

xiv

3.6.1 ...................................................................................................... Instru

men Angket ......................................................................................... 49

3.6.2 ...................................................................................................... Instru

men Tes ............................................................................................... 52

3.7 ........................................................................................................ Meto

de Analisis Data ....................................................................................... 56

3.7.1 ...................................................................................................... Deskr

ipsi Data ............................................................................................... 56

3.7.2 ...................................................................................................... Uji

Prasyarat Analisis ................................................................................ 57

3.7.3 ...................................................................................................... Anali

sis Akhir (Pengujian Hipotesis) ........................................................... 58

4. .......................................................................................................... HASI

L DAN PEMBAHASAN ........................................................................... 61

4.1 ........................................................................................................ Deskr

ipsi Data ................................................................................................... 62

4.2 ........................................................................................................ Anali

sis Uji Coba Instrumen ............................................................................. 61

4.2.1 ...................................................................................................... Uji

Coba Instrumen Angket ...................................................................... 63

4.2.2 ...................................................................................................... Uji

Coba Instrumen Tes ............................................................................ 66

4.3 ........................................................................................................ Hasil

Penelitian ................................................................................................... 71

4.3.1. ..................................................................................................... Anali

sis Hasil Belajar Siswa Sebelum Penelitian (Data Awal) ................... 72

4.3.2. ..................................................................................................... Minat

Belajar Matematika Siswa ................................................................... 73

4.3.3. ..................................................................................................... Hasil

Belajar Matematika Siswa .................................................................... 76

xv

4.4 ........................................................................................................ Uji

Prasyarat Analisis ..................................................................................... 80

4.4.1. ..................................................................................................... Data

Sebelum Eksperimen ............................................................................ 80

4.4.2. ..................................................................................................... Data

Setelah Eksperimen ............................................................................. 91

4.5 ........................................................................................................ Pemb

ahasan ....................................................................................................... 103

5. .......................................................................................................... PEN

UTUP .......................................................................................................... 110

5.1 ........................................................................................................ Simp

ulan ........................................................................................................... 110

5.2 ........................................................................................................ Saran

................................................................................................................... 111

LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................. 113

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 290

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1. ....................................................................................................... Data

Rekap Skor Minat dan Hasil Belajar ................................................... 62

4.2. ....................................................................................................... Data

Nilai Uji Coba Instrumen Tes ............................................................. 64

4.3. ....................................................................................................... Rang

kuman Uji Validitas Soal Tes Uji Coba .............................................. 65

4.4. ....................................................................................................... Hasil

Uji Reliabilitas Angket ......................................................................... 65

4.5. ....................................................................................................... Data

Nilai Uji Coba Instrumen Angket ....................................................... 67

4.6. ....................................................................................................... Rang

kuman Uji Validitas Soal Angket Uji Coba ........................................ 68

4.7. ....................................................................................................... Anali

sis Tingkat Kesukaran ......................................................................... 69

4.8. ....................................................................................................... Daya

Pembeda Soal ...................................................................................... 71

4.9. ....................................................................................................... Distri

busi Frekuensi Nilai UTS .................................................................... 72

4.10. ...................................................................................................... Data

Nilai Minat Belajar Siswa ................................................................... 74

4.11. ...................................................................................................... Distri

busi Frekuensi Nilai Minat Belajar Siswa Sebelum Perlakuan ........... 74

4.12. ...................................................................................................... Distri

busi Frekuensi Nilai Minat Belajar Siswa Setelah Perlakuan ............. 76

4.13. ...................................................................................................... Distri

busi Frekuensi Nilai Postes Kelas Eksperimen ................................... 78

4.14. ...................................................................................................... Distri

busi Frekuensi Nilai Postes Kelas Kontrol .......................................... 79

xvii

4.15. ...................................................................................................... Norm

alitas Data Minat Awal Siswa .............................................................. 81

4.16. ...................................................................................................... Indep

enden Sampel Hasil Minat Awal Siswa .............................................. 83

4.17. ...................................................................................................... Indep

enden Sampel Hasil Minat Awal Siswa .............................................. 85

4.18. ...................................................................................................... Norm

alitas Data Hasil UTS Matematika Siswa ............................................ 87

4.19. ...................................................................................................... Indep

enden Sampel Hasil UTS Matematika Siswa ...................................... 88

4.20. ...................................................................................................... Indep

enden Sampel Hasil UTS Matematika Siswa ....................................... 90

4.21. ...................................................................................................... Norm

alitas Data Minat Belajar Matematika Siswa ...................................... 92

4.22. ...................................................................................................... Indep

enden Sampel Tes Minat Belajar Matematika Siswa .......................... 93

4.23. ...................................................................................................... Indep

enden Sampel Tes Minat Belajar Matematika Siswa .......................... 95

4.24. ...................................................................................................... Norm

alitas Data Hasil Belajar Matematika Siswa ....................................... 98

4.25. ...................................................................................................... Indep

enden Sampel Hasil Tes Belajar Matematika Siswa ........................... 99

4.26. ...................................................................................................... Indep

enden Sampel Hasil Tes Belajar Matematika Siswa ........................... 101

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

xviii

2.1. ....................................................................................................... Trape

sium siku-siku ..................................................................................... 33

2.2. ....................................................................................................... Trape

sium sama kaki .................................................................................... 34

2.3. ....................................................................................................... Trape

sium sembarang ................................................................................... 34

2.4. ....................................................................................................... Jajar

genjang ................................................................................................ 35

2.5. ....................................................................................................... Belah

ketupat ................................................................................................. 35

2.6. ....................................................................................................... Laya

ng-layang ............................................................................................. 36

4.1. ....................................................................................................... Diagr

am Nilai UTS Matematika Kelas Eksperimen .................................... 71

4.2. ....................................................................................................... Diagr

am Nilai UTS Matematika Kelas Kontrol ........................................... 71

4.3. ....................................................................................................... Diagr

am Nilai Minat Belajar Matematika Siswa di Kelas Eksperimen

Sebelum Perlakuan .......................................................................................... 73

4.4. ....................................................................................................... Diagr

am Nilai Minat Belajar Matematika Siswa di Kelas Kontrol Se-

belum Perlakuan ............................................................................................. 73

4.5. ....................................................................................................... Diagr

am Nilai Minat Belajar Matematika Siswa di Kelas Eksperimen

Setelah Perlakuan ............................................................................................ 73

4.6. ....................................................................................................... Diagr

am Nilai Minat Belajar Matematika Siswa di Kelas Kontrol Se-

telah Perlakuan ............................................................................................... 73

4.7. .......................................................................................................

Diagram Nilai Postes Kelas Eksperimen ............................................ 76

xix

4.8. ....................................................................................................... Diagr

am Nilai Postes Kelas Kontrol ............................................................ 77

xx

DAFTAR BAGAN

Bagan Halaman

2.1. ....................................................................................................... Pola

Kerangka Berpikir ................................................................................ 41

3.1. ....................................................................................................... Desai

n Penelitian ........................................................................................... 45

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. .......................................................................................................... Daftar

Nama Siswa Kelas V ................................................................................ 114

2. .......................................................................................................... Daftar

Nama Siswa Kelas VA dan VB ................................................................ 116

3. .......................................................................................................... Daftar

Hadir Siswa Kelas VA dan VB ................................................................ 118

4. .......................................................................................................... Silabus

Pembelajaran Matematika Kelas V SD .................................................... 120

5. .......................................................................................................... Silabus

Pengembangan Matematika Kelas V SD ................................................. 121

6. .......................................................................................................... RPP

Kelas Eksperimen ................................................................................... 123

7. .......................................................................................................... RPP

Kelas Kontrol ........................................................................................... 162

8. .......................................................................................................... Kisi-

kisi Angket Uji Coba Minat Belajar Siswa .............................................. 195

9. .......................................................................................................... Angket

Uji Coba Minat Belajar Siswa ................................................................. 196

10. ........................................................................................................ Validit

as Angket dari Penilai Ahli ...................................................................... 201

11. ........................................................................................................ Tabel

Pembantu Analisis Hasil Uji Coba Angket Minat ................................... 205

12. ........................................................................................................ Output

SPSS Uji Validitas Angket ...................................................................... 207

13. ........................................................................................................ Rekapi

tulasi Uji Validitas Angket Uji Coba ....................................................... 210

xxii

14. ........................................................................................................ Rekapi

tulasi Uji Validitas Angket Uji Coba tiap Indikator ................................ 211

15. ........................................................................................................ Output

SPSS Uji Reliabilitas ............................................................................... 212

16. ........................................................................................................ Angket

Minat Belajar Siswa ................................................................................. 213

17. ........................................................................................................ Kisi-

kisi Soal Tes Uji Coba Materi Bangun Datar .......................................... 217

18. ........................................................................................................ Soal

Tes Uji Coba ............................................................................................ 219

19. ........................................................................................................ Validit

as Soal Tes dari Penilai Ahli .................................................................... 228

20. ........................................................................................................ Tabel

Pembantu Analisis Hasil Uji Coba Tes .................................................... 236

21. ........................................................................................................ Output

SPSS Uji Validitas Tes ............................................................................ 238

22. ........................................................................................................ Rekapi

tulasi Uji Validitas Soal Tes Uji Coba ...................................................... 242

23. ........................................................................................................ Rekapi

tulasi Validitas Tes tiap Indikator ............................................................ 243

24. ........................................................................................................ Perhitu

ngan Reliabilitas Soal Tes ........................................................................ 245

25. ........................................................................................................ Pemba

gian Kelompok Atas dan Bawah ............................................................... 246

26. ........................................................................................................ Tabel

Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran ................................................... 249

27. ........................................................................................................ Tabel

Rekapitulasi Analisis Uji Coba Tes ......................................................... 251

28. ........................................................................................................ Soal

Tes Formatif ............................................................................................. 253

xxiii

29. ........................................................................................................ Daftar

Nilai Angket Minat Belajar Sebelum Penelitian Kelas Eksperimen ......... 259

30. ........................................................................................................ Daftar

Nilai Angket Minat Belajar Sebelum Penelitian Kelas Kontrol ............... 260

31. ........................................................................................................ Output

SPSS Uji Normalitas Data Minat Belajar Sebelum Penelitian ................ 261

32. ........................................................................................................ Output

SPSS Uji Homogenitas dan t-test Data Minat Belajar Sebelum Pe-

nelitian ...................................................................................................... 264

33. ........................................................................................................ Daftar

Nilai UTS Genap Matematika Kelas Eksperimen ................................... 265

34. ........................................................................................................ Daftar

Nilai UTS Genap Matematika Kelas Kontrol .......................................... 266

35. ........................................................................................................ Output

SPSS Uji Normalitas Data UTS Genap Matematika ............................... 267

36. ........................................................................................................ Output

SPSS Uji Homogenitas dan t-test Data UTS Genap Matematika ............. 270

37. ........................................................................................................ Daftar

Nilai Angket Minat Belajar Matematika Setelah Penelitian di Kelas

Eksperimen ............................................................................................... 271

38. ........................................................................................................ Daftar

Nilai Angket Minat Belajar Matematika Setelah Penelitian di Kelas

Kontrol ..................................................................................................... 272

39. ........................................................................................................ Output

SPSS Uji Normalitas Data Minat Belajar Matematika Siswa Sete-

lah Penelitian ............................................................................................ 273

40. ........................................................................................................ Output

SPSS Uji Homogenitas dan t-test Data Minat Belajar Siswa Sete-

lah Penelitian ............................................................................................ 276

41. ........................................................................................................ Penghit

ungan uji-t Minat Belajar Matematika Siswa Setelah Penelitian

xxiv

dengan Satu Pihak Kanan ........................................................................ 277

42. ........................................................................................................ Daftar

Nilai Tes Formatif Kelas Eksperimen ...................................................... 278

43. ........................................................................................................ Daftar

Nilai Tes Formatif Kelas Kontrol ............................................................ 279

44. ........................................................................................................ Output

SPSS Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa ....................................... 280

45. ........................................................................................................ Output

SPSS Uji Homogenitas dan t-test Data Hasil Belajar Siswa ................... 283

46. ........................................................................................................ Penghit

ungan uji-t Hasil Belajar Siswa dengan Satu Pihak Kanan ..................... 284

47. ........................................................................................................ Dokum

entasi Foto-foto Pelaksanaan Penelitian ................................................... 286

48. ........................................................................................................ Surat

Ijin Penelitian ........................................................................................... 287

49. ........................................................................................................ Surat

Keterangan telah Melaksanakan Penelitian .............................................. 289

1

BAB 1

PENDAHULUAN

Pada bagian ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah, identifikasi

masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat

penelitian. Uraian selengkapnya sebagai berikut:

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan oleh orang-

orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar

mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan (Munib, 2007: 34).

Pendidikan merupakan bantuan yang diberikan dengan sengaja kepada peserta

didik dalam pertumbuhan jasmani maupun rohaninya untuk mencapai kedewasaan.

Pendidikan dapat pula diartikan sebagai suatu sistem karena pendidikan

merupakan keseluruhan komponen yang saling terkait secara terpadu untuk

mencapai tujuan pendidikan.

Tujuan pendidikan di suatu negara sesuai dengan dasar negara dan ideologi

negara tersebut. Tujuan pendidikan di Indonesia berbeda dengan tujuan pendidikan

di negara lain. Seperti tertuang dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan

Nasional Nomor 20 tahun 2003 tentang Dasar, Fungsi, dan Tujuan Bab 2 pasal 3

menyatakan bahwa:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

2

Berdasarkan isi Undang-Undang tersebut menegaskan bahwa kehidupan

manusia tidak dapat lepas dari pendidikan. Pendidikan mempunyai peranan yang

penting dalam membentuk pribadi yang utuh. Pemerintah telah melakukan

berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, agar tujuan pendidikan

dapat tercapai. Upaya yang dilakukan diantaranya inovasi di bidang pendidikan

dan pembelajaran. Dengan adanya pembelajaran, maka diharapkan dapat terjadi

perubahan ke arah yang lebih baik sesuai dengan potensinya.

Perubahan terjadi dari proses belajar dan pengalaman melalui proses

pembelajaran. Salah satu komponen yang terkait dengan Sistem Pendidikan

Nasional yaitu pendidik. Pendidik berkewajiban menciptakan suasana

pembelajaran yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis.

Selain itu, pendidik juga harus mempunyai komitmen untuk meningkatkan mutu

pendidikan. Oleh karena itu, sebagai pendidik maka guru wajib mempunyai

kompetensi yang diperlukan dalam pembelajaran sehingga dapat tercapainya

tujuan pendidikan.

Selain faktor guru, untuk mencapai tujuan pendidikan nasional juga

diperlukan adanya penyelenggara dalam proses pembelajaran di masing-masing

satuan pendidikan. Tujuan pendidikan nasional dapat tercapai melalui jalur

pendidikan formal. Dalam pasal 14 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

Nomor 20 Tahun 2003 jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar,

pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan dasar bertujuan untuk

memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan

kehidupannya. Sekolah Dasar (SD) merupakan salah satu bentuk pendidikan dasar

dari jenjang pendidikan formal yang menjadi salah satu komponen terselenggara-

3

nya proses pendidikan nasional.

Agar tujuan pendidikan nasional tercapai maka setiap jenjang pendidikan

memiliki kurikulum yang berbeda-beda. Dalam Undang-Undang Sistem

Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 pasal 37 membahas tentang

Kurikulum. Kurikulum yang terdapat dalam pendidikan dasar dan menengah wajib

memuat Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa, Matematika,

Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni dan Budaya, Pendidikan

Jasmani dan Olahraga, Keterampilan atau Kejuruan, dan Muatan Lokal.

Berdasarkan kurikulum Matematika merupakan salah satu muatan wajib

yang harus ada dalam pembelajaran SD. Menurut Ruseffendi (1991) dalam

Heruman (2012: 1) matematika adalah bahasa simbol, ilmu deduktif yang tidak

menerima pembuktian secara induktif. Matematika merupakan ilmu tentang pola

keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak

didefinisikan ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma atau postulat, dan akhirnya

ke dalil. Pelajaran matematika bertujuan untuk mengembangkan kemampuan

berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan simbol-simbol. Selain itu juga

dapat menambah ketajaman penalaran untuk membantu memperjelas dan

menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mendukung

usaha pembelajaran yang mampu menumbuhkan kekuatan matematikal, maka

guru harus berkompeten.

Guru merupakan salah satu unsur penting di bidang pendidikan, harus

berperan secara aktif dan menempatkan diri sebagai tenaga professional sesuai

dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Guru tidak hanya

menyalurkan pengetahuan yang sesuai dengan kurikulum kepada siswanya namun

4

juga menyampaikan nilai-nilai. Penyampaian nila-nilai yang dilakukan guru

bertujuan dapat menciptakan karakter siswa yang sesuai dengan nilai kehidupan

yang berlaku dalam masyarakat. Guru dituntut menguasai berbagai kompetensi.

Guru di Sekolah Dasar dengan sistem guru kelas berperan ganda yakni sebagai

pengajar mata pelajaran sekaligus wali kelas. Guru sebagai pengajar harus

menguasai kompetensi pedagogik. Sedangkan guru sebagai wali kelas harus

menguasai kompetensi kepribadian, sosial, dan profesional.

Menurut Muhsetyo (2010: 1.8) guru yang profesional dan berkompeten

adalah guru yang menguasai materi pelajaran matematika, memahami bagaimana

anak-anak belajar. Guru yang profesional dapat menguasai pembelajaran yang

mampu mencerdaskan siswa, dan mempunyai kepribadian yang dinamis dalam

membuat keputusan dan pembelajaran. Guru harus dapat menciptakan suasana

kelas yang mendukung dan memahami karakteristik siswa dalam pembelajaran

sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Dalam pembelajaran matematika harus terdapat keterkaitan antara

pengalaman belajar siswa sebelumnya dengan konsep yang akan diajarkan. Maka

dari itu, guru harus melaksanakan perannya untuk mengaitkan pengalaman belajar

siswa yang sebelumnya dengan konsep yang akan diajarkan. Sesuai dengan

dimensi keterkaitan antarkonsep dalam teori belajar Ausubel (Heruman, 2012: 4)

yang mengklasifikasikan belajar dalam dua dimensi. Pertama, berhubungan

dengan cara informasi atau konsep pelajaran yang disajikan pada siswa melalui

penerimaan atau penemuan. Kedua, menyangkut cara bagaimana siswa dapat

mengaitkan informasi itu pada struktur kognitif yang telah ada. Oleh sebab itu,

siswa harus menghubungkan apa yang telah dimiliki dalam struktur berpikirnya

5

yang berupa konsep matematika dengan permasalahan yang ia hadapi.

Menurut Piaget (1986) dalam Soeparwoto (2007: 84) bahwa daya pikir atau

kemampuan mental individu yang berbeda usia akan berbeda secara kualitatif.

Perkembangan kognitif dapat dibagi menjadi beberapa stadium atau tahap.

Perkembangan kognitif pada siswa SD yang berusia 7-11 tahun berada dalam

tahap operasional konkret. Karakterisktik dalam tahap ini cara berpikir anak masih

konkret, belum dapat menangkap hal yang abstrak. Dalam pembelajaran, siswa

masih terikat dengan objek yang konkret dan memahami sesuatu dari hal yang

mudah terlebih dahulu menuju yang lebih sulit. Oleh karena itu, kreativitas dan

inovasi guru sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran, termasuk dalam

pembelajaran matematika. Sebagai ilmu pengetahuan, matematika mempelajari

struktur yang abstrak dan pola hubungan yang ada di dalamnya.

Ada beberapa pendekatan dan model pembelajaran inovatif yang sesuai

dengan karakteristik siswa SD. Pemilihan model pembelajaran yang sesuai dengan

karakteristik siswa, mata pelajaran dan kurikulum akan membantu pencapaian

hasil dan minat belajar siswa dengan optimal. Pemilihan model yang sesuai

karakteristik tersebut mendasari penelitian ini.

Hamalik (2008: 106) menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses,

dan bukan hasil yang hendak dicapai semata. Proses itu sendiri berlangsung

melalui serangkaian pengalaman, sehingga terjadi modifikasi pada tingkah laku

yang telah dimiliki sebelumnya. Untuk itu perlu dipikirkan bagaimana merancang

suatu pembelajaran yang dapat mengatasi permasalahan yang ada di kelas tersebut.

Berdasarkan karakteristik siswa SD yang berada dalam tahap operasional konkret,

maka perlu adanya alat bantu dalam pembelajaran. Alat bantu bertujuan untuk

6

memperjelas pemahaman siswa dan menumbuhkan minat belajar siswa. Salah satu

alat bantu dalam pembelajaran misalnya dengan bagan atau peta pemikiran. Minat

memiliki pengaruh yang besar terhadap belajar. Jika bahan pelajaran yang

dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan tertarik dan

tidak belajar dengan sebaik-baiknya. Dengan menumbuhkan minat dalam

pembelajaran, siswa akan memperhatikan sehingga pembelajaran akan lebih

bermakna dan menyenangkan.

Peta pemikiran atau Mind Mapping dapat digunakan untuk membantu

siswa dalam pembelajaran. Menurut Buzan (1993) dalam DePorter (2005: 176)

Mind Mapping adalah metode mencatat kreatif yang memudahkan dalam

mengingat informasi. Mind Mapping memanfaatkan gambar, warna, dan kreatifitas

untuk mengekspresikan pikirannya. Sesuai dengan karakteristik siswa SD, maka

Mind Mapping berkaitan dan dapat digunakan sebagai alat bantu. Mind Mapping

dapat membantu kreativitas siswa apalagi dengan warna maka diharapkan dapat

menumbuhkan minat siswa sehingga proses pembelajaran pun lebih

menyenangkan.

Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah model

pembelajaran quantum teaching. Quantum Teaching mencakup petunjuk spesifik

untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang kurikulum,

menyampaikan isi, dan memudahkan proses belajar (DePorter 2005: 4). Model

pembelajaran Quantum Teaching mampu merangsang kreativitas siswa, karena

dalam proses pembelajaran siswa diharapkan aktif dan kreatif dalam memecahkan

masalah matematika. Untuk menunjang keberhasilan model pembelajaran

7

quantum teaching maka digunakan teknik Mind Mapping sehingga pembelajaran

lebih bermakna.

Dari hasil wawancara dengan Darminto, S. Pd. dan Isnayanti, S.Pd. selaku

guru kelas VA dan VB di SD Negeri Tunon 2 Kota Tegal, pembelajaran

matematika masih dilaksanakan secara konvensional dan berpusat pada guru

(teacher centered). Dalam proses pembelajaran guru yang mendominasi dan

bertindak sebagai satu-satunya sumber belajar. Pembelajaran disajikan hanya

dengan metode ceramah dan jarang menggunakan media sehingga suasana belajar

menjadi kaku. Guru juga tidak mengadakan variasi pola interaksi dalam

pembelajaran. Selain itu, dalam pembelajaran guru memberikan contoh yang tidak

berkaitan dengan permasalahan atau objek yang ada di lingkungan sekitar siswa,

sehingga pembelajaran menjadi tidak bermakna bagi siswa. Hal itu diduga yang

menyebabkan minat belajar siswa rendah sehingga berpengaruh pula pada hasil

belajarnya. Nilai ketuntasan minimal pada mata pelajaran matematika siswa kelas

V yaitu 60,00. Dari data yang diperoleh terdapat 20% siswa yang belum tuntas

KKM.

Berdasarkan latar belakang masalah dalam pembelajaran matematika

tersebut, maka peneliti akan mencobakan model Quantum Teaching dengan teknik

Mind Mapping terhadap minat dan hasil belajar matematika materi bangun datar

pada siswa kelas V di Sekolah Dasar Negeri Tunon 2 Kota Tegal.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa

masalah dalam pembelajaran matematika antara lain: (1) Dalam pembelajaran

8

matematika guru masih menggunakan pembelajaran model konvensional misalnya

ceramah dan pola interaksi klasikal, (2) Hasil dan minat belajar siswa terhadap

mata pelajaran Matematika dengan model pembelajaran konvensional rendah,

dapat ditunjukkan dengan kurangnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran,

dan (3) Guru belum melakukan model pembelajaran Quantum Teaching dengan

teknik Mind Mapping dalam pembelajaran Matematika termasuk materi Bangun

datar.

1.3 Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih efektif, efisien, terarah, dan dapat dilaksanakan

lebih mendalam mengenai pembelajaran model Quantum Teaching dengan teknik

Mind Mapping, maka diperlukan pembatasan masalah. Pembatasan masalah dalam

penelitian ini yaitu:

(1) Peneliti membatasi materi Bangun Datar hanya pada materi pokok sifat-

sifat bangun datar pada kompetensi dasar mengidentifikasi sifat-sifat datar

di kelas V semester 2. Dalam materi bangun datar terutama dalam

mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar siswa masih mengalami kesulitan.

(2) Menguji keefektifan model Quantum Teaching dengan teknik Mind

Mapping pada pembelajaran matematika materi Bangun Datar siswa kelas

V Sekolah Dasar Negeri Tunon 2 Kota Tegal. Peneliti menggunakan model

Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping dalam pembelajaran.

Peneliti ingin mengetahui keefektifan model tersebut dalam pelajaran

matematika sesuai dengan materinya, dan

(3) Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Tunon 2 Kota Tegal.

9

Peneliti membatasi penelitian hanya pada siswa kelas V di SD Negeri

Tunon 2 Kota Tegal. Dengan kelas eksperimen kelas VA dan kelas kontrol

VB. Sedangkan untuk kelas uji coba pada siswa kelas V di SD Negeri

Tunon 1 Kota Tegal.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah dalam penelitian mengenai keefektifan

model Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping terhadap minat dan hasil

belajar siswa saat mengikuti pembelajaran Matematika kelas V di Sekolah Dasar

Negeri Tunon 2 Kota Tegal, maka dapat dirumuskan masalah yang meliputi:

(1) Apakah terdapat perbedaan minat belajar siswa pada materi bangun datar

yang pembelajarannya menggunakan model Quantum Teaching dengan

teknik Mind Mapping dengan yang pembelajarannya konvesional?

(2) Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada materi bangun datar

yang pembelajarannya menggunakan model Quantum Teaching dengan

teknik Mind Mapping dengan yang pembelajarannya konvesional?

1.5 Tujuan Penelitian

Pada bagian ini akan dijelaskan tujuan dilaksanakan penelitian ini. Tujuan

penelitian terdiri dari dua tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Uraian dari

tujuan umum dan tujuan khusus dalam penelitian ini selengkapnya sebagai berikut:

1.5.1 Tujuan Umum

10

Tujuan umum adalah tujuan yang bersifat umum atau memiliki skala yang

lebih besar. Secara umum tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk menguji

keefektifan model Quantum Teaching terhadap minat dan hasil belajar siswa mata

pelajaran matematika di SD Negeri Tunon 2 Kota Tegal.

1.5.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus adalah tujuan yang bersifat khusus atau fokus tujuan yang

ingin dicapai. Tujuan khusus dari penelitian ini yaitu:

(1) untuk memperoleh informasi mengenai minat dan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran bangun datar yang menggunakan model Quantum Teaching

dengan teknik Mind Mapping, dan

(2) Untuk mengetahui kefektifan model Quantum Teaching dengan teknik

Mind Mapping terhadap minat dan hasil belajar siswa materi bangun datar.

1.6 Manfaat Penelitian

Pada bagian ini akan dijelaskan manfaat dilaksanakan penelitian ini.

Manfaat penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan

manfaat secara praktis. Berikut uraian selengkapnya manfaat dari penelitian ini.

1.6.1 Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis merupakan manfaat dalam bentuk teori yang diperoleh dari

penelitian. Secara teori penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk

memberikan informasi mengenai Model pembelajaran Quantum Teaching dengan

teknik Mind Mapping dan menambah bahan kajian untuk penelitian

pengembangan.

1.6.2 Manfaat Praktis

11

Manfaat praktis yaitu manfaat yang dapat dirasakan secara langsung saat

penelitian. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi siswa,

guru, dan sekolah. Uraian selengkapnya adalah sebagai berikut:

1.6.2.1 Bagi Siswa

Manfaat yang diperoleh siswa dari penelitian yaitu:

(1) Meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi bangun datar sehingga

dapat memperoleh hasil belajar yang optimal, dan

(2) Meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Matematika terutama

materi bangun datar.

1.6.2.2 Bagi Guru

Manfaat yang diperoleh guru dari penelitian yaitu:

(1) Menambah alternatif model pembelajaran dalam mata pelajaran matematika

khususnya pada materi bangun datar, dan

(2) Menambah informasi dan keterampilan guru sehingga diharapkan dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran matematika.

1.6.2.3 Bagi Sekolah

Manfaat yang diperoleh sekolah dari penelitian ini diharapkan mampu

memberikan kontribusi yang positif untuk meningkatkan minat dan hasil belajar di

sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan, khususnya pembelajaran Matematika

materi bangun datar di kelas V SD Negeri Tunon 2 Kota Tegal.

12

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

Pada bagian ini akan diuraikan mengenai landasan teori, kajian empiris,

kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan penelitian ini. Pada landasan teori

memuat tentang teori-teori yang mendasari pelaksanan penelitian ini. Kajian

empiris yaitu kajian mengenai penelitian-penelitian sejenis dengan penelitian yang

akan dilakukan. Pada bagian ini juga akan diuraikan mengenai kerangka berpikir

dilakukannya penelitian ini. Selain itu juga akan diuraikan mengenai hipotesis

tindakan yang diajukan dalam penelitian ini. Penjelasan yang lebih rinci dapat

dibaca pada uraian berikut:

2.1 Landasan Teoritis

Pada bagian landasan teori akan diuraikan teori-teori yang relevan dengan

penilitian ini. Teori-teori yang akan diuraikan dalam landasan teori meliputi:

pengertian belajar, pembelajaran matematika di sekolah dasar, minat belajar, hasil

belajar, karakteristik siswa sekolah dasar, model pembelajaran Quantum Teaching,

Mind Mapping, materi bangun datar, dan penerapan Quantum Teaching dengan

teknik Mind Mapping pada pembelajaran bangun datar. Uraian selengkapnya

sebagai berikut.

2.1.1 Belajar

Bruner (1982) dalam Slameto (2012: 11) mengartikan belajar tidak untuk

mengubah tingkah laku seseorang tetapi untuk mengubah kurikulum sekolah

menjadi sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar lebih banyak dan mudah.

13

Dalam proses belajar mementingkan partisipasi aktif dari tiap siswa, dan mengenal

dengan baik adanya perbedaan kemampuan.

Belajar ialah suatu proses usaha sadar yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai

hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto,

2010: 2). Dalam teori Behaviorisme, proses pembelajaran berpegang teguh pada

prinsip dan pemahaman. Teori ini menekankan pentingnya keterampilan dan

pengetahuan akademik maupun perilaku sosial. “Proses belajar terjadi dengan

adanya tiga komponen pokok, yaitu stimulus, respons, dan akibat” (Rifa’i, 2009:

105). Stimulus merupakan hal yang akan diberikan dalam proses pembelajaran,

pada umumnya disebut dengan pengetahuan keterampilan, akademik, maupun

sosial. Respons diartikan sebagai tanggapan dari individu yang telah menerima

stimulus. Sedangkan akibat adalah hasil atau hal yang terjadi setelah proses

pemberian stimulus dan respons berlangsung. Hasil pembelajaran ditentukan oleh

bagaimana proses pembelajaran yang berlangsung.

Teori belajar classical conditioning oleh Pavlov tentang adanya respon dan

stimulus dalam belajar. Prinsip belajar menurut teori ini yaitu dengan adanya

pemberian stimulus yang berkondisi akan menghasilkan respon yang berkondisi

pula. Teori Pavlov tersebut menekankan pada aspek pengamatan dan pengukuran,

serta penggalian aspek-aspek belajar. Dengan mengetahui aspek-aspek dalam

pembelajaran, maka diharapkan proses pembelajaran menyenangkan dan tujuan

pembelajaran dapat tercapai.

Belajar sering pula diartikan sebagai penambahan, perluasan, dan

pendalaman pengetahuan, nilai dan sikap, serta keterampilan. Hal ini senada

14

dengan pendapat Gagne (1985) dalam Wiranataputra (2007: 1.8) yang menyatakan

bahwa belajar adalah suatu perubahan dalam kemampuan yang bertahan lama dan

bukan dari proses pertumbuhan. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh

Bower dan Hilgard (1981) dalam Wiranataputra (2007: 1.8)

Learning refers to the change in a subject’s behavior or behavior potential to a given situation brought about by the subject’s repeated experiences in that situation, provided that the behavior change cannot be explained on the basis of the subject’s native response tendencies, maturation, or temporary states (such as fatigue, drunkenness, drives, and so on).

Pendapat Bower dan Hilgard (1981) bahwa belajar mengacu pada perubahan

perilaku atau potensi individu sebagai hasil dari pengalaman dan perubahan

tersebut tidak disebabkan oleh insting, kematangan atau kelelahan dan kebiasaan.

Menurut Hamalik (2008: 106) belajar diartikan sebagai proses dan bukan hasil

yang hendak dicapai semata. Proses itu sendiri berlangsung melalui serangkaian

pengalaman, sehingga terjadi modifikasi pada tingkah laku yang telah dimilikinya

sebelumnya.

Berdasarkan pendapat para ahli tentang belajar, maka dapat disimpulkan

bahwa belajar adalah proses yang dialami secara sengaja untuk memperoleh suatu

perubahan yang terus-menerus. Perubahan yang terjadi dalam belajar mulai dari

adanya pengetahuan, sikap dan kebiasaan-kebiasaan yang berasal dari proses

belajar itu sendiri.

2.1.2 Pembelajaran Matematika di SD

Menurut Ruseffendi (1991) dalam Heruman (2012: 1) matematika adalah

bahasa simbol, ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif;

ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur

15

yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma atau postulat, dan

akhirnya ke dalil. Menurut Soejadi (2000) dalam Heruman (2012: 1) hakikat

matematika memiliki objek tujuan abstrak, bertumpu pada kesepakatan, dan pola

pikir yang deduktif.

Sujono (1988) dalam Fathani (2009: 19) mengartikan matematika sebagai

cabang ilmu pengetahuan yang eksak dan terorganisasi secara sistematik.

Matematika merupakan ilmu pengetahuan tentang penalaran yang logik dan

masalah yang berhubungan dengan bilangan. Dalam matematika membahas

tentang fakta-fakta dan strukturnya yang terorganisir. Matematika merupakan

suatu struktur yang terdiri atas komponen yang meiputi aksioma, penegrtian

pangkal, dan dalil atau teorema yang di dalamnya terdapat teorema pengantar.

Pembelajaran matematika adalah proses pemberian pengalaman belajar

kepada siswa melalui serangkaian kegiatan terencana sehingga siswa memperoleh

kompetensi tentang bahan matematika yang dipelajari (Muhsetyo, 2010: 1.26).

Perkembangan pembelajaran matematika banyak memiliki kecenderungan baru

yang tumbuh dan berkembang di banyak negara, sebagai inovasi dan reformasi

model pembelajaran yang sesuai tantangan sekarang dan mendatang. Sebagai

pengetahuan, matematika mempunyai ciri-ciri khusus antara lain abstrak, deduktif,

konsisten, hierarkis, dan logis. Soejadi (1999) dalam Muhsetyo (2010: 1.2)

menyatakan bahwa keabstrakan matematika karena objek dasarnya abstrak, yaitu

fakta, konsep, operasi, dan prinsip. Ciri keabstrakan dan ciri lainnya dari pelajaran

matematika yang tidak mudah untuk dipelajari, sehingga akhirnya banyak siswa

yang kurang tertarik terhadap pelajaran matematika. Oleh karena itu, perlu adanya

16

jembatan penghubung agar keilmuan matematika tetap terjaga dan matematika

dapat lebih mudah dipahami.

Persoalan mencari penghubung merupakan suatu tantangan pendidikan

matematika untuk mencari dan memilih model pembelajaran matematika yang

menarik, mudah dipahami siswa. Model pembelajaran yang menarik dan mudah

dipahami siswa akan dapat menggugah semangat siswa sehingga menantang

siswa untuk terlibat dan pada akhirnya menjadikan siswa cerdas matematika.

Pemilihan model pembelajaran matematika perlu memperhatikan perkembangan

jaman untuk memperpendek jarak kesenjangan antara kemajuan di dunia dan

kenyataan nyata di Indonesia. Perkembangan model pembelajaran seiring waktu

selalu mengalami perubahan untuk memperbaiki kesalahan yang sudah ada.

Dengan pemikiran yang baru, maka model permbelajaran di negara lain tidak

dapat diabaikan sehingga kita dapat mengejar kemajuan negara lain.

Model pembelajaran matematika yang berkembang pada hakikatnya

berdasar pada teori-teori belajar yang sesuai, sehingga perlu dipahami secara

sungguh-sungguh. Perkembangan strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa

(student centered) mengubah cara pandang tentang bagaimana siswa belajar.

Sesuai dengan tahap perkembangan kognitif siswa SD yang berada pada tahap

operasional konkret, maka proses pembelajarannya melalui tahapan konkret, semi

konkret, semi abstrak, dan selanjutnya abstrak. Dalam pembelajaran matematika,

setiap konsep abstrak yang baru dipahami siswa perlu diberi penguatan agar

mudah dipahami dan bertahan lama dalam memori siswa. Oleh karena itu, perlu

adanya pembelajaran melalui perbuatan dan pengertian, tidak hanya sekedar

hapalan atau mengingat fakta saja karena akan mudah terlupakan oleh siswa.

17

Teori makna (meaning theory) oleh Ausubel (1963) dalam Muhsetyo

(2010: 1.9) mengemukakan pentingnya pembelajaran bermakna dalam

mengajarkan matematika. Kebermaknaan pembelajaran akan membuat kegiatan

belajar lebih menarik bermanfaat, dan menantang sehingga konsep dan prosedur

matematika akan lebih mudah dipahami dan diingat siswa. Kebermakanaan yang

dimaksud berupa struktur matematika yang lebih ditonjolkan untuk memudahkan

pemahaman. Kebermaknaan dalam pembelajaran dapat menggunakan pernyataan

konsep dalam bentuk bagan, diagram, atau peta yang akan menujukkan saling

keterkaitan antar konsep.

Tujuan akhir konsep-konsep pada kurikulum matematika di SD yaitu agar

siswa terampil dalam menggunakan berbagai konsep dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk mencapai tujuan akhir tersebut, maka siswa harus melalui langkah-langkah

yang benar sesuai dengan kemampuan dan lingkungan siswa. Dalam pembelajaran

matematika, guru harus memahami kemampuan siswa yang berbeda-beda,

sehingga guru dapat menyajikan pembelajaran yang efektif, efisien, dan sesuai

pola pikir siswa. Heruman (2012: 2) memaparkan langkah-langkah pembelajaran

yang ditekankan pada konsep-konsep matematika di SD:

(1) Penanaman konsep dasar (penanaman konsep), yaitu pembelajaran suatu konsep baru matematika, ketika siswa belum pernah mempelajari konsep tersebut.

(2) Pemahaman konsep, yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman konsep, yang bertujuan agar siswa lebih memahami suatu konsep matematika.

(3) Pembinaan keterampilan, yaitu pembelajaran lanjutan dari penenaman konsep dan pemahaman konsep. Tujuannya agar siswa lebih terampil dalam menggunakan berbagai konsep matematika.

18

2.1.3 Minat Belajar

Hilgard (1962) dalam Slameto (2010: 57) merumuskan minat sebagai

berikut: “Interest is persisting tendency to pay attention to and enjoy some activity

or content”. Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati oleh seseorang akan

diperhatikan terus-menerus dan disertai dengan rasa senang. Minat berbeda dengan

perhatian. Perhatian sifatnya sementara dan belum tentu diikuti dengan rasa

senang, sedangkan, minat selalu diikuti dengan rasa senang dan dari situ diperoleh

kepuasan.

Sudaryono (2013: 90) mengartikan bahwa minat adalah kesadaran yang

timbul bahwa objek tertentu sangat disenangi dan melahirkan perhatian yang

tinggi bagi individu terhadap objek tersebut. Minat juga merupakan kemampuan

berupa stimulus yang mendorong seseorang untuk memperhatikan aktivitas yang

dilakukan berdasarkan pengalaman yang sebenarnya.

Wild, Hofer, dan Pekrun (2001) dalam Heinze, Reiss, dan Rudolph (2005:

213) menyatakan bahwa, “interest is long-term and independent of present

situations. Another approach is described by the self-determination theory”.

Maksudnya, minat muncul ada dalam diri seseorang untuk waktu yang lama dan

bebas dari situasi sekarang, serta menggambarkan teori menentukan diri. Minat

tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian. Minat pada seseorang

akan konsisten dan tetap.

Slameto (2010: 180) menyatakan bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka

dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat

pada dasarnya adalah penerimanaan akan suatu hubungan antara diri sendiri

19

dengan sesuatu di luar diri. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh

kemudian. Minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan

bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya. Minat dapat

dimanifestasikan melalui partisispasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki

minat terhadap subyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih

besar terhadap subyek tersebut.

Minat memiliki pengaruh yang besar terhadap belajar. Jika bahan pelajaran

yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak belajar dengan

sebaik-baiknya, karena siswa tidak tertarik dengan bahan pelajaran tersebut. Bahan

pelajaran yang menarik minat siswa akan lebih mudah dipelajari dan dipahami

oleh siswa. Menurut Hamalik (2008: 110) kegiatan belajar yang didasari dengan

penuh minat akan lebih mendorong siswa belajar lebih baik sehingga akan

meningkatkan hasil belajar.

Menurut Djaali (2008: 121) minat pada dasarnya adalah penerimaan akan

suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau

dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya. Sedangkan Crow and Crow

(1989) dalam Djaali (2008: 121) mengatakan bahwa minat berhubungan dengan

gaya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan

orang, benda, kegiatan, pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.

Minat belajar akan muncul jika siswa merasa tertarik terhadap berbagai hal

yang akan dipelajari. Minat muncul jika siswa tersebut menyadari dan melibatkan

dirinya dengan kaitan hal-hal yang akan dipelajarinya tersebut terhadap

pertumbuhan dan perkembangan pribadinya. Silberman (2009: 24) menyebutkan

cara membangun minat siswa:

20

(1) Kemukakan cerita atau visual yang menarik, seperti sajian anekdot, cerita fisik, kartun, atau grafik yang relevan sehingga dapat memenuhi perhatian siswa terhadap pembelajaran.

(2) Buatlah kasus problem, misalnya kemukakan suatu problem di sekitar ceramah yang akan disusun.

(3) Tes pertanyaan, dengan cara memberikan siswa sebuah pertanyaan (apakah mereka memiliki sedikit pengetahuan sebelumnya) sehingga mereka akan termotivasi untuk mendengarkan ceramah atau penjelasan untuk menjawabnya.

Minat dapat diekpresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa

siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula disalurkan melalui

partisipasi dalam suatu aktivitas dalam pembelajaran. Jika siswa telah menyadari

minatnya terhadap pelajaran, maka mungkin sekali akan menjaga pikirannya.

Sebagai contoh, siswa akan merasa lelah jika membaca buku yang tidak

diminatinya tetapi akan terus-menerus membaca buku tersebut diganti dengan

buku yang diminatinya. The American Heritage Dictionary of the English

Language (1976) dalam Djaali (2008: 122) mendefinisikan minat adalah perasaan

ingin tahu, mempelajari, mengagumi atau memiliki sesuatu. Sementara Holland

(1973) dalam Djaali (2008: 122) mengartikan minat sebagai kecenderungan hati

yang tinggi terhadap sesuatu. Minat tidak timbul sendiri, melainkan ada unsur

kebutuhan, misalnya minat belajar.

Berdasarkan pendapat para ahli tentang minat belajar, maka dapat

disimpulkan bahwa minat memiliki unsur pengetahuan, kesadaran sampai pilihan

nilai, pengerahan perasaan, seleksi, dan kecenderungan hati. Jadi, siswa yang

memiliki minat belajar akan mengikuti pembelajaran dan berpartisipasi dalam

segala aktivitas pembelajaran tanpa adanya paksaan. Hal tersebut terjadi karena

siswa tersebut memberikan perhatian dan merasa ada keterikatan dalam

pembelajaran.

21

Secara konseptual menurut Rasyid (2009: 207) minat adalah watak yang

tersusun melalui pengalaman yang mendorong individu mencari objek, aktivitas,

pengertian, keterampilan untuk tujuan perhatian atau penguasaan. Menurut

Sudaryono (2013: 90) minat belajar merupakan pilihan kesenangan dalam

melakukan kegiatan dan dapat diukur melalui kesukacitaan, ketertarikan,

perhatian, dan keterlibatan. Dalam hal ini peneliti mengukur minat siswa dalam

pembelajaran Matematika materi bangun datar. Indikator minat yang digunakan

menurut Sudaryono meliputi dimensi kesukaan, ketertarikan, perhatian, dan

keterlibatan siswa dalam pembelajaran Matematika.

2.1.4 Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah

mengalami kegiatan belajar (Rifa’i, 2009: 85). Perolehan aspek-aspek perubahan

tingkah laku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh siswa. Suprijono

(2012: 5) mengartikan hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,

pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Merujuk pada

pemikiran Gagne (1979) dalam Suprijono (2012: 5) yang menyatakan hasil belajar

berupa:

(1) Informasi verbal

Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam

bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan yang diperlukan untuk

merespons secara spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut

tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan

aturan.

22

(2) Keterampilan intelektual

Kemampuan intelektual yaitu kemampuan dalam mempresentasikan

konsep dan lambang. Kemampuan tersebut terdiri dari kemampuan

mengategorisasikan, kemampuan analisis-sintesis fakta-konsep, dan

mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan.

(3) Strategi kognitif

Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan

aktivitas kognitifnya sendiri. Aktivitas kognitif tersebut meliputi penggunaan

konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.

(4) Kemampuan motorik

Kemampuan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak

jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud otomatisme gerak

jasmani.

(5) Sikap

Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan

penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi

dan eksternalisasi nilai-nilai sebagai standar perilaku.

Menurut Bloom (1956) dalam Rifa’i (2009: 86) menyampaikan tiga

taksonomi yang disebut dengan ranah belajar. Ranah belajar tersebut diperoleh

dari hasil belajar yang mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Berikut penjelasan lebih rinci oleh Bloom:

Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencakup kategori pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sistesis, dan penilaian. Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. Ranah afektif meliputi penerimaan, penanggapan,

23

penilaian, pengorganisasian, dan pembentukan pola hidup. Ranah psikomotorik berkaiatan dengan kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf.

Kategori perilaku untuk ranah psikomotorik menurut Simpson (1974)

dalam Rifa’i (2009: 89) antara lain persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing,

gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian, dan kreativitas. Sementara

pendapat Gagne dan Briggs (1979) dalam Rifa’i (2009: 90) memaknai tujuan

siswa dalam lima kategori, yaitu kemahiran intektual, strategi kognitif, informasi

verbal, kemahiran motorik, dan sikap.

Berdasarkan pendapat para ahli tentang hasil belajar, maka dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan

bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil

pembelajaran yang dikategorisasi oleh para pakar pendidikan sebagaiman tersebut

di atas tidak dilihat secara terpisah melainkan komprehensif atau menyeluruh.

Dalam penelitian ini mengenai keefektifan model Quantum Teaching

dengan teknik Mind Mapping materi bangun datar, peneliti akan mengetahui ranah

kognitif dan afektif yang diperoleh siswa. Ranah kognitif yang diukur berupa hasil

belajar siswa dalam pembelajaran materi bangun datar dan ranah afektif berupa

minat belajar siswa terhadap pelajaran matematika.

2.1.5 Karakteristik siswa Sekolah Dasar

Siswa Sekolah Dasar (SD) umurnya berkisar antara 6 atau 7 tahun sampai

12 atau 13 tahun. Menurut Piaget (1988) dalam (Rifa’i, 2009: 29) mereka pada

fase operasional konkret. Kemampuan yang tampak pada fase operasional konkret

adalah kemampuan dalam proses berpikir untuk mengoperasikan kaidah-kaidah

24

logika, meskipun masih terikat dengan objek yang bersifat konkret. Dari usia

perkembangan kognitif, siswa SD masih terikat dengan objek konkret yang dapat

ditangkap oleh pancaindera. Arti simbolik dan kiasan dapat dimengerti oleh siswa.

Siswa mengalami kesulitan dalam memahami abstraksi verbal. Pada tahap ini

siswa belajar membedakan antara kesalahan yang disengaja dengan kesalahan

karena kelalaian.

Dalam pembelajaran matematika yang abstrak di SD, siswa memerlukan

alat bantu berupa media atau pun alat peraga yang dapat memperjelas apa yang

akan disampaikan oleh guru. Dengan adanya alat bantu dalam hal ini gambar Mind

Mapping maka dapat membantu siswa untuk lebih mudah memahami dan

mengerti materi pelajaran tentang bangun datar yang beracam-macam. Setiap

konsep abstrak yang baru dipahami oleh siswa perlu segera diberi penguatan agar

diingat oleh siswa.

Pembelajaran bangun datar pada siswa yang berbeda-beda akan

membingungkan siswa. Siswa akan sulit membedakan bentuk dan nama bangun

datar serta sifat-sifat yang dimiliki bangun datar jika dalam pembelajarannya guru

hanya dengan ceramah. Oleh karena itu, alat bantu diperlukan dalam pembelajaran

tersebut. Penggunaan Mind Mapping dalam pembelajaran bangun datar tepat untuk

diterapkan pada siswa. Mind Mapping berupa catatan yang tidak membosankan

bagi siswa. Siswa mencatat nama bangun datar dan sifatnya masing-masing

disertai dengan gambar sehingga siswa akan lebih memahami bangun datar.

Dengan Mind Mapping materi bangun datar dicatat berupa peta pikiran yang

dibentuk sesuai dengan imajinasi siswa dan warna-warni sehingga dapat

menumbuhkan minat siswa untuk mempelajarinya.

25

2.1.6 Model Pembelajaran Quantum Teaching

Quantum berarti interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya, dengan

demikian Quantum Teaching adalah pengubahan bermacam-macam interaksi yang

ada di dalam dan di sekitar momen belajar (DePorter, 2005: 5). Interaksi tersebut

mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan

siswa. Melalui interaksi tersebut maka dapat mengubah kemampuan dan bakat

alamiah siswa menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan

orang lain. Model pembelajaran Quantum Teaching hampir sama dengan sebuah

simfoni yang banyak unsur yang menjadi faktor pengalaman musik.

2.1.6.1 Asas Utama Model Quantum Teaching

Quantum Teaching bersandar pada konsep “Bawalah dunia mereka ke

dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka”. Artinya bahwa pentingnya

bagi guru untuk memasuki dunia siswa sebagai langkah pertama. Guru mempunyai

wewenang untuk mengajar, namun belum mempunyai hak untuk mengajar. Agar

mendapatkan hak untuk mengajar, maka guru harus memasuki dunia siswa. Dalam

pembelajaran berurusan dengan orang secara keseluruhan yang mencakup aspek

pengetahuan, sikap, dan keyakinan sebelumnya serta persepsi masa mendatang.

Selain itu meliputi aspek kepribadian manusia-pikiran, perasaan, dan bahasa

tubuh. Dengan demikian, karena pembelajaran berurusan dengan orang secara

keseluruhan, maka hak untuk memudahkan pembelajaran tersebut diberikan oleh

siswa dan diraih guru.

Memasuki dunia mereka merupakan tindakan yang akan memberi ijin

kepada guru untuk memimpin, menuntun, dan memudahkan perjalanan agar para

siswa memperoleh pengetahuan yang lebih luas. Dengan memasuki dunia siswa

26

dari dunia guru, maka akan tercipta dunia kita. Dari dunia kita siswa akan

mempelajari hal baru dan akan menerapkannya dalam situasi yang baru.

2.1.6.2 Prinsip-prinsip Quantum Teaching

Quantum Teaching mempunyai lima prinsip atau kebenaran yang

mempengaruhi seluruh aspeknya (DePorter, 2005: 7). Prinsip-prinsip ini diangap

sebagai struktur kunci dasar dari simfoni belajar. Prinsip-prinsip tersebut yaitu:

(1) Prinsip segalanya berbicara berarti seluruh lingkungan kelas membawa pesan ke pebelajar.

(2) Prinsip segalanya bertujuan berarti semua pembelajaran haruslah mempunyai tujuan -tujuan yang jelas.

(3) Prinsip pengalaman sebelum pemberian nama berarti sebelum mendefinisikan, membedakan, siswa terlebih dahulu telah memiliki atau telah diberikan pengalaman informasi yang terkait dengan upaya pemberian nama tersebut.

(4) Prinsip akui setiap usaha berarti apapun usaha yang telah dilakukan siswa haruslah mendapat pengakuan dari guru maupun siswa lainnya.

(5) Prinsip jika layak dipelajari maka layak pula dirayakan berarti setiap usaha belajar yang dilakukan layak untuk dirayakan untuk memberi umpan balik dan meningkatkan asosiasi emosi positif dengan belajar.

2.1.6.3 Kerangka Rancangan Pembelajaran Quantum Teaching

Kerangka rancangan pembelajaran Quantum Teaching dikenal dengan

istilah TANDUR, yang di dalamnya memiliki 6 tahap atau fase yaitu Tumbuhkan,

Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan (DePorter, 2005: 88).

(1) Tumbuhkan

Tumbuhkan berarti menumbuhkan minat belajar siswa. Untuk

menumbuhkan minat belajar siswa dengan cara memberitahukan manfaat

materi yang akan dipelajari. Guru menjelaskan manfaat dan tujuan dari

mempelajari suatu materi yang akan diberikan kepada siswa. Strategi yang

27

dapat digunakan misalnya dengan memberikan pertanyaan kepada siswa,

drama, video, atau cerita yang berkaitan dengan materi.

(2) Alami

Alami berarti guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

memperoleh pengalaman-pengalaman umum yang dapat dimengerti oleh

mereka. Guru memberikan pengalaman belajar kepada siswa dan

menumbuhkan kebutuhan untuk mengetahui. Agar siswa mamahami

informasi yang diberikan dapat melalui permainan atau kegiatan yang

memanfaatkan pengetahuan yang sudah mereka miliki. Strategi yang dapat

digunakan dengan jembatan keledai, permainan, dan simulasi sehingga dapat

mengaktifkan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa.

(3) Namai

Penamaan memuaskan otak untuk memberikan identitas, mengurutkan,

dan mengidentifikasikan. Penamaan dibangun di atas pengetahuan dan

keingintahuan siswa pada saat pembelajaran. Penamaan berarti guru

menyediakan kata-kata kunci, konsep, rumus yang merupakan materi utama

yang menjadi pesan pembelajaran. Strategi yang dapat digunakan misalnya

dengan susunan gambar, warna, alat bantu, kertas tulis, dan poster di dinding.

(4) Demonstrasikan

Guru memberi peluang untuk menerjemahkan dan menerapkan

pengetahuan siswa ke dalam pembelajaran yang lain dan kehidupan siswa.

Mendemonstrasikan berarti guru menyediakan kesempatan bagi siswa untuk

dapat menunjukkan kemampuannya. Cara siswa untuk menunjukkan tingkat

kecakapanannya dalam pembelajaran misalnya dengan sandiwara, permainan,

28

lagu, atau penjabaran. Siswa juga dapat menunjukkannya melalui aktivitas dan

minatnya dalam pembelajaran, kemudian dapat dilihat dari hasil belajarnya.

(5) Ulangi

Pengulangan memperkuat hubungan syaraf dan menumbuhkan rasa

“aku tahu bahwa aku tahu ini!”. Jadi, pengulangan harus dilakukan secara

multikecerdasan dan lebih baik dalam konteks yang berbeda dengan asalnya.

Guru menunjukkan kepada siswa cara-cara mengulang materi dan

menegaskan bahwa mereka benar-benar tahu akan apa yang dipelajari. Siswa

mendapat kesempatan mengulang misalnya dengan mengajarkan pengetahuan

baru kepada orang lain, menjawab pertanyaan yang telah diberikan guru, atau

guru dan siswa bersama-sama mnyimpulkan materi yang telah dipelajari.

(6) Rayakan

Rayakan berarti guru memberikan pengakuan atas upaya yang telah

dilakukan siswa dalam menampilkan penyelesaian, partisipasi, pemerolehan

keterampilan, dan ilmu pengetahuannya. Perayaan memberi rasa selesai

dengan menghormati usaha, ketekunan, dan kesuksesan. Jika layak dipelajari,

maka layak dirayakan. Cara yang sesuai untuk merayakan atas usaha siswa

misalnya melalui pujian, penghargaan, bernyanyi bersama, atau pesta kelas.

2.1.6.4 Menciptakan Lingkungan yang Mendukung

Segala sesuatu yang berada di lingkungan kelas akan menyampaikan pesan

yang memacu atau menghambat belajar. Meskipun kita secara sadar hanya

memperhatikan masukan satu-satu, otak mampu secar tidak sadar memperhatikan

banyak hal dari banyak sumber sekaligus (Lozanov, 1979) dalam (DePorter, 2005:

65). Lingkungan kelas yang menyenangkan, misalnya terdapat poster-poster yang

29

menarik atau rak buku yang tersusum rapi akan membuat suasana belajar lebih

nyaman. Jika ruangan kelas dipenuhi dengan poster yang lama atau buku yang

berantakan maka siswa akan mengalihkan perhatiannya dari belajar. Siswa dapat

berkata, “Belajar itu kuno, usang, dan melelahkan.” Oleh karena itu, marilah

kenali lingkungan Quantum Teaching yang dapat memacu dan meningkatkan daya

ingat siswa berikut ini:

(1) Lingkungan Sekeliling

Guru dapat menggunakan alat peraga dalam pembelajaran karena

dapat merangsang modalitas visual. Lingkungan belajar perlu dikelola secara

kondusif. Lingkungan belajar bukan hanya secara fisik tetapi juga non fisik.

Gerakan mata selama belajar dan berpikir terikat pada modalitas visual,

auditorial, dan kinestetik. Jadi, mata kita bergerak menurut cara otak

mengakses informasi. Ide yang dapat digunakan untuk merangsang modalitas

visual siswa antara lain dengan (a) Poster ikon atau simbol untuk setiap

konsep utama, (b) Poster afirmasi untuk memotivasi siswa dan menguatkan

keyakinan kepada siswa tentang belajar, misalnya “Aku mampu

mempelajarinya!”, dan (c) Warna untuk memperkuat pembelajaran guru

dengan siswa.

(2) Pengaturan Bangku

Cara mengatur bangku mempunyai peran penting dalam

pengorkestrasian belajar. Di sebagian besar ruang kelas, bangku siswa dapat

disusun untuk mendukung tujuan pembelajaran. Guru bebas menugaskan

siswa untuk mengatur ulang bangku untuk memudahkan jenis interaksi yang

diperlukan. Misalnya, pengaturan bangku yang diputar agar saling berhadapan

30

untuk mengerjakan tugas kelompok. Meskipun bangkunya tidak berubah,

tetapi pelajarannya tidak.

(3) Musik

Musik berpengaruh pada guru dan siswa. Musik dapat digunakan

untuk menata suasana hati, mengubah keadaan mental, dan mendukung

lingkungan belajar. Musik juga dapat membantu siswa masuk ke keadaan

belajar optimal serta membangun hubungan antara siswa dengan guru. Musik

merangsang, meremajakan, dan memperkuat belajar, baik secara sadar

maupun tidak. Menurut Lozanov (1979) dalam DePorter (2005: 73) Irama,

ketukan, dan keharminisan musik mempengaruhi fisiologi manusia terutama

gelombang otak dan detak jantung, serta membangkitkan perasaan dan

ingatan. Musik dapat membantu siswa dapat masuk ke keadaan belajar

optimal.

2.1.7 Mind Mapping

Metode mencatat yang baik harus membantu kita untuk mengingat

perkataan dan bacaan, meningkatkan pemahaman terhadap materi, membantu

mengorganisasi materi, dan memberikan wawasan baru. Mind Mapping (peta

pikiran) memungkinkan terjadinya semua hal itu. Mind Mapping dikembangkan

oleh Tony Buzan, kepala brain foundation. Menurut Buzan (1993) dalam DePorter

(2005: 176) peta pikiran adalah metode mencatat kreatif yang memudahkan kita

mengingat banyak informasi. Silberman (2009: 188) menyatakan bahwa pemetaan

pikiran (mind mapping) adalah cara kreatif bagi peserta didik secara individual

untuk menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran, atau merencanakan penelitian

31

baru.

Buzan (1993) dalam Wang, Lee, dan Chu (2010) menyatakan bahwa “mind

map is a useful key adopting association skill and utilizing pictures to express the

thoughts to maximize brain potential.” Pernyataan tersebut berarti peta pikiran

adalah kunci yang berguna melalui keahlian mengumpulkan dan memanfaatkan

gambar untuk mengekspresikan pikiran yang memaksimalkan potensial otak. Mind

Mapping merupakan keterampilan untuk mengembangkan seluruh otak,

menerapkan karakter, gambar, angka, logika, ritme, warna dan metode observasi

yang unik. Mind Mapping dapat menyediakan ruang imajiner limitedless atau

imajinasi yang tidak terbatas dan bebas ke otak. Dengan menerapkan peta pikiran

akan meningkatkan kemampuan analisis dan penalaran logis dari otak kiri dan

berpikir kreatif dan memori otak kanan dapat dimaksimalkan.

Warna bagi otak dianggap sama menariknya dengan gambar sehingga

nampak lebih menarik. Sementara garis lengkung digunakan untuk

menghubungkan pikiran-pikiran kita. Garis lengkung lebih efektif digunakan

dalam Mind Mapping karena garis lurus cenderung membosankan sedangkan garis

lengkung membebaskan kita untuk membentuk garis-garis penghubung sesuai

imajinasi kita. Dalam Mind Mapping juga menggunakan kata, kata yang

digunakan merupakan kata kunci yang mudah diingat oleh otak kita. Sementara

gambar selalu menyampaikan informasi lebih baik dari kata-kata dan juga lebih

menarik perhatian kita.

Dari komponen Mind Mapping tersebut tentunya sangat menarik bila Mind

Mapping diterapkan dalam pembelajaran. Siswa akan tertarik dengan warna,

gambar, garis, dan simbol yang ada pada Mind Mapping sehingga siswa dapat

32

lebih fokus pada materi pelajaran. Mind Mapping juga membebaskan setiap siswa

untuk berkreasi untuk membuat peta pikirannya sendiri-sendiri. Dengan demikian,

selama pembelajaran, bukan guru yang menjadi pusat perhatian, melainkan siswa

yang menjadi pusat pembelajaran tersebut. Siswa juga bebas mengembangkan

kreasinya. Menurut Bachman (2005: 77) pembentukan Mind Mapping selalu

dimulai dengan satu konsep atau tema tunggal diseputar beberapa konsep terkait

lain yang dihubungkan dengannya. Mind Mapping berarti menuliskan tema utama

sebagai titik sentral atau tengah dan memikirkan cabang-cabang atau tema-tema

turunan yang keluar dari titik tengah tersebut dan mencari hubungan antara tema

turunan.

Mind map atau peta pikiran adalah teknik pemanfaatan keseluruhan otak

dengan menggunakan citra visual. Dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk

kesan (DePorter, 2005: 153). Mind map merupakan cara paling efektif dan efisien

untuk memasukkan, menyimpan, dan mengeluarkan data dari otak kita.

Pembelajaran menggunakan Mind Mapping melibatkan emosi, kesenangan,

kreativitas seseorang dalam membuat catatan-catatan, sehingga dalam

pembelajaran dapat meningkatkan hasil sekaligus minat siswa. Berikut cara

membuat Mind Mapping atau peta pikiran menurut DePorter (2005: 157):

(1) Di tengah kertas, buatlah lingkaran dari gagasan utamanya (2) Tambahkan cabang dari pusatnya untuk tiap-tiap poin kunci

gunakan pensil warna (3) Tulislah kata kunci/ frase pada tiap cabang (4) Tambahkan simbol dan ilustrasi (5) Gunakan huruf kapital (6) Tulislah gagasan-gagasan penting dengan huruf yang lebih

besar (7) Gambarkan Mind Mapping kemudian garis bawahi dan

gunakan huruf tebal (8) Bersikaplah kreatif dan berani

33

(9) Buatlah Mind Mapping secara horizontal untuk memperbesar ruang.

2.1.8 Materi Bangun Datar

Salah satu kajian materi pembelajaran matematika yang diajarkan di SD

adalah Geometri. Pada penelitian kali ini juga akan meneliti keefektifan model

Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping pada materi sifat-sifat bangun

datar di kelas V semester dua. Materi pembelajaran yang digunakan dalam

penelitian ini akan memfokuskan pada Standar Kompetensi (SK) memahami sifat-

sifat bangun dan hubungan antar bangun, Kompetensi Dasar (KD)

mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar. Alokasi waktu yang disediakan 12 jam

pelajaran.

Bangun datar merupakan bangun dua dimensi. Bangun datar dalam

matematika disebut bangun geometri. Contoh bangun datar antara lain persegi,

persegi panjang, segitiga, trapesium, dan jajargenjang. Masing-masing bangun

datar memiliki sifat yang berbeda dengan bangun datar lainnya (Kasri, 2006: 64).

2.1.8.1 Trapesium

Trapesium adalah bangun datar segiempat dengan dua buah sisinya yang

berhadapan sejajar. Trapesium memiliki 3 jenis trapesium yaitu: (1) trapesium

siku-siku, (2) trapesium sama kaki, dan (3) trapesium sembarang.

(1) Trapesium siku-siku

Gambar 2.1 Trapesium siku-siku

34

Pada trapesium ABCD, AB sejajar dengan CD.

∠BAC=∠ACD=90° (siku-siku). Sifat-sifat trapesium siku-siku yaitu

memiliki sisi sejajar dan memiliki 2 sudut.

(2) Trapesium sama kaki

Gambar 2.2 Trapesium sama kaki

Berdasarkan trapesium sama kaki KLMN dan ab merupakan sumbu

simetri, maka: KN = LM, Na = Ma, ∠KNM = ∠LMN dan ∠NKL =

∠KLM. Sifat-sifat trapesium sama kaki yaitu: memiliki 2 sisi yang sama

panjang dan 2 pasang sudut yang sama besar.

(3) Trapesium sembarang

Gambar 2.3 Trapesium sembarang

Sifat-sifat trapesium sembarang yaitu: memiliki 2 sisi sejajar tetapi

tidak sama panjang dan memiliki sudut yang tidak sama besar.

2.1.8.2 Jajargenjang

Jajargenjang adalah bangun datar segiempat dengan sisi-sisinya yang

berhadapan sejajar dan sama panjang. Jumlah sudut yang berdekatan

35

1800, dan kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang.

Gambar 2.4 Jajargenjang

Sifat-sifat yang dimiliki jajargenjang yaitu: (1) mempunyai empat sisi, sisi

yang berhadapan sejajar dan sama panjang, (2) Mempunyai empat sudut, terdiri

dari dua sudut lancip dan dua sudut tumpul, (3) Sudut-sudut yang berhadapan

sama besar, (4) kedua diagonalnya berpotongan dan saling membagi dua sama

panjang, dan (5) jumlah sudut-sudut yang berdekatan 180°.

2.1.8.3 Belah ketupat

Belah ketupat merupakah bangun datar segiempat, yang keempat

sisinya sama, dan sudut-sudut yang berhadapan sama besar. Sifat-sifat yang

dimiliki belah ketupat yaitu: (1) semua sisi sama panjang, (2) kedua diagonal belah

ketupat merupakan sumbu simetri, (3) sudut-sudut yang berhadapan sama besar,

dan (4) diagonal-diagonal belah ketupat saling berpotongan tegak lurus.

Gambar 2.5 Belah ketupat

36

2.1.8.4 Layang-layang

Layang-layang dibentuk dari dua segitiga sama kaki yang alasnya sama

panjang dan berimpit. Secara umum sifat-sifat layang-layang antara lain,

mempunyai satu sumbu simetri, mempunyai dua pasang sisi yang sama panjang,

dan mempunyai sepasang sudut berhadapan yang sama besar.

Gambar 2.6 Layang-layang

2.1.9 Penerapan Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping pada

Pembelajaran Matematika

Penerapan Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping dalam

pembelajaran matematika merupakan implementasi dari kerangka rancangan

pembelajaran dalam Quantum Teaching. Penerapan Quantum Teaching dengan

teknik Mind Mapping pada pembelajaran materi sifat-sifat bangun datar di SD

adalah sebagai berikut:

(1) Tumbuhkan

Tahap tumbuhkan berarti guru menjelaskan tujuan pembelajaran

kepada siswa. Dengan mengetahui tujuan dari apa yang akan dipelajari oleh

siswa, maka dapat menumbuhkan minat belajar siswa. Guru menjelaskan

manfaat dan tujuan dari mempelajari materi sifat-sifat bangun datar. Strategi

37

yang dapat digunakan untuk menumbuhkan minat siswa misalnya, dengan

memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai bangun datar yang akan

dipelajari atau dengan meminta siswa untuk menyebutkan contoh benda yang

bentuknya sesuai dengan bangun datar yang dipelajari.

(2) Alami

Dalam tahap alami berarti guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk memperoleh pengalaman-pengalaman umum yang dapat dimengerti

oleh mereka. Guru memberikan pengalaman belajar kepada siswa dan

menumbuhkan kebutuhan untuk mengetahui. Agar siswa mamahami

informasi yang diberikan dapat melalui permainan atau kegiatan yang

memanfaatkan pengetahuan yang sudah mereka miliki. Guru menugaskan

siswa untuk membentuk kelompok dan berdiskusi untuk mengerjakan soal

latihan mengenai bangun datar.

(3) Namai

Tahap namai berarti penamaan yang memuaskan otak untuk

memberikan identitas, mengurutkan, dan mengidentifikasikan. Penamaan

dibangun di atas pengetahuan dan keingintahuan siswa pada saat

pembelajaran. Dalam tahap ini guru menggunakan Mind Mapping untuk

menjelaskan kepada siswa mengenai bangun datar dan sifat-sifatnya serta

bentuknya. Siswa juga ditugaskan untuk mencatat dengan teknik Mind

Mapping. Dalam pembelajaran di kelas, guru juga membuat poster ikon

bangun datar sehingga siswa dapat melihat konsep.

(4) Demonstrasikan

38

Mendemonstrasikan berarti guru menyediakan kesempatan bagi siswa

untuk dapat menunjukkan kemampuannya. Dalam pembelajaran, siswa

menunjukkan kemampuannya dengan menyampaikan hasil diskusi kelompok

di depan teman-temannya. Kemudian guru bersama siswa mencocokkan

pekerjaan bersama.

(5) Ulangi

Guru menunjukkan kepada siswa cara-cara mengulang materi dan

menegaskan bahwa mereka benar-benar tahu akan apa yang dipelajari.

Penerapan dalam pembelajaran siswa mendapat kesempatan mengulang

misalnya dengan mengajarkan pengetahuan baru kepada temannya, menjawab

pertanyaan yang telah diberikan guru, serta guru dan siswa bersama-sama

mnyimpulkan materi yang telah dipelajari.

(6) Rayakan

Rayakan berarti guru memberikan pengakuan atas upaya yang telah

dilakukan siswa dalam menampilkan penyelesaian, partisipasi, pemerolehan

keterampilan, dan ilmu pengetahuannya. Penerapan dalam pembelajaran di

kelas dengan memberikan penghargaan kepada siswa yang berani

menyampaikan hasil diskusi di depan kelas dan memperoleh nilai tertinggi.

2.2 Kajian Empiris

Model pembelajaran Quantum Teaching dan teknik Mind Mapping

dianggap dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa di SD. Hal ini telah

dibuktikan melalui penelitian yang telah dilakukan. Beberapa penelitian yang

39

dapat dijadikan sebagai acuan dalam melaksanakan penelitian ini diantaranya yaitu

penelitian Rosidah (2009) dan penelitian Oktamarini (2011).

Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan oleh Rosidah (2009) berjudul

”Penerapan Teknik Mind Map untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas

V Pokok Bahasan Persiapan Kemerdekaan dan Proklamasi Kemerdekaan

Indonesia SD Negeri Tamansatriyan 02 Tirtoyudo Kabupaten Malang”. Hasil

pretest yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa masih 93% siswa

kurang menguasai materi Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Penelitian

menunjukkan peningkatan pada hasil belajar siswa. Pada siklus I nilai rata-rata

60,9 pada siklus II nilai rata-rata 77. Hasil belajar yang diperoleh pada siklus I

sebesar 36,4%, pada siklus II sebesar 81,8%. Hasil penelitian dapat menunjukkan

bahwa penerapan teknik mind map dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi

Persiapan Kemerdekaan Indonesia kelas V SDN Tamansatriyan 02 Tirtoyudo

Kabupaten Malang.

Penelitian serupa dilakukan oleh Oktamarini (2011) berjudul “Penerapan

Model Pembelajaran Kuantum (Quantum Teaching) dengan Teknik Mind

Mapping untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika pada Siswa Kelas V

SD No. 2 Bongan”. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan prestasi belajar

siswa. Rata-rata skor tes siswa mengalami peningkatan sebesar 15,03%. Pada

siklus I nilai rata-rata skor tes siswa 6,65 menjadi 7,65 pada siklus II. Daya serap

merupakan rata-rata skor tes siswa dibagi skor tertinggi ideal. Daya serap yang

diperoleh pada siklus I sebesar 66,5% dan mengalamipeningkatan pada siklus II

menjadi 76,5%. Ketuntasan belajar siswa meningkat 35,30% dari 65,38% pada

siklus I menjadi 88,46% pada siklus II. Proses pembelajaran telah optimal, jika

40

rata-rata skor tes siswa yang diperoleh 65, daya serap 65%, dan ketuntasan belajar

siswa minimal 75%. Berdasarkan hasil penerapan model Quantum Teaching dari

siklus pertama dan kedua, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa

meningkat.

Keberhasilan penerapan Quantum Teaching dan Mind Mapping pada

penelitian di atas, menjadi salah satu faktor pendukung bagi peneliti untuk

melakukan penelitian. Penelitian di atas memiliki kesamaan pada permasalahan,

materi dan model pembelajaran yang digunakan. Perbedaannya penelitian yang

dilakukan kali ini merupakan penelitian eksperimen untuk melakukan pengujian

lebih lanjut mengenai keefektifan model Quantum Teaching dengan teknik Mind

Mapping terhadap minat dan hasil belajar siswa bila diterapkan di SD Negeri

Tunon 2 Kota Tegal.

2.3 Kerangka Berpikir

Quantum Teaching merupakan model pembelajaran yang dapat mendukung

proses pembelajaran. Dalam model pembelajaran ini adanya pengubahan

bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar. Mind

Mapping merupakan bentuk catatan yang tidak monoton karena memadukan

fungsi kerja otak secara bersamaan dan saling berkaitan satu sama lain, sehingga

akan terjadi keseimbangan kerja kedua belahan otak. Dengan digunakannya Mind

Mapping pada model pembelajaran Quantum Teaching dalam pembelajaran

matematika di kelas maka akan terjadi keseimbangan kerja kedua belahan otak

sehingga prestasi belajar matematika siswa akan meningkat. Pembelajaran

Quantum Teaching berusaha menggabungkan kedua belahan otak yakni otak kiri

41

yang berhubungan dengan hal yang bersifat logis (seperti belajar) dan otak kanan

berhubungan dengan keterampilan (aktivitas kreatif).

Melalui pembelajaran Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping

siswa diberikan kebebasan untuk mengkonstruksi suatu konsep menurut

pemahamannya dan menggunakan konsep tersebut. Kegiatan pembelajaran akan

lebih menyenangkan, minat belajar siswa terhadap matematika akan lebih besar

dan memberikan kebebasan pada siswa mengkonstruksikan pengetahuannya untuk

membangun sendiri konsep yang dipelajari dan akan berdampak positif bagi siswa

itu sendiri dalam memahami suatu konsep matematika khususnya bangun datar.

Bagan 2.1 Pola Kerangka Berpikir

Pembelajaran Matematika Bangun Datar

Model pembelajaran konvensional yang

kuarang adanya inovasi

Adanya inovasi model pembelajaran Quantum

Teaching dengan teknik Mind Mapping

Siswa aktif, pembelajaran

menyenangkan, dan bermakna

Siswa pasif, mudah bosan, kurang

bermakna

Minat dan hasil belajar siswa dengan model

pembelajaran inovatif yang sesuai dengan

karakteristik siswa SD

Minat dan hasil belajar siswa dengan pembelajaran

konvensional yang kurang adanya inovasi

42

2.4 Hipotesis

Penelitian ini menguji hipotesis komparatif dari dua sampel dengan

melakukan pengujian satu pihak kanan. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai

berikut:

(1) Ho1 : Minat belajar siswa pada materi bangun datar kelas yang menggunakan

model pembelajaran Quantum Teaching tidak lebih baik daripada minat

belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional.

(2) Ha1 : Minat belajar siswa pada materi bangun datar kelas yang menggunakan

model pembelajaran Quantum Teaching lebih baik daripada minat belajar

siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional.

(3) Ho2 : Hasil belajar siswa pada materi bangun datar kelas yang menggunakan

model pembelajaran Quantum Teaching tidak lebih baik daripada hasil belajar

siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional.

(4) Ha2 : Hasil belajar siswa pada materi bangun datar kelas yang menggunakan

model pembelajaran Quantum Teaching lebih baik daripada hasil belajar

siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional.

43

BAB 3

METODE PENELITIAN

Pada bagian ini akan dikemukakan populasi dan sampel, desain

eksperimen, variabel, data penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen

penelitian, dan analisis data. Uraian selengkapnya adalah sebagai berikut:

3.1 Populasi dan Sampel

Pembahasan mengenai populasi akan menjelaskan besar populasi dan

penentuan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Populasi yang

digunakan dalam peneltitian ini yaitu siswa kelas V di SD Negeri Tunon Kota

Tegal. Kelas yang digunakan sebagai sampel merupakan kelas paralel yaitu kelas

VA dan VB di SD Negeri Tunon 2 Kota Tegal. Di bawah ini merupakan penjelasan

lebih jelasnya dari populasi dan sampel.

3.1.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011: 119). Populasi

dalam penelitian ini berjumlah 93 siswa yaitu siswa kelas V di SD Negeri Tunon 1

dan SD Negeri Tunon 2 Kota Tegal. Siswa kelas V SD Negeri Tunon 2 Kota Tegal

terdiri dari kelas VA yang berjumlah 25 siswa dan siswa kelas VB berjumlah 24

siswa, serta siswa kelas V SD Negeri Tunon 1 sebagai kelas uji coba berjumlah 44

siswa. Alasan peneliti menentukan populasi tersebut dikarenakan sekolah tersebut

terdapat dalam lingkungan yang sama. Jam pelajaran matematika pada masing-

masing kelas diajarkan pada jam yang relatif sama. Tenaga pendidik pada populasi

44

sudah menempuh jenjang strata satu. Data daftar nama siswa kelas V sebagai

populasi terdapat dalam lampiran 1.

3.1.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2011: 120). Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian

ini yaitu simple random sampling. Simple random sampling merupakan cara

pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2011: 122).

Pengambilan sampel menggunakan simple random sampling menghasilkan data

sebagai berikut:

(1) SD Negeri Tunon 2 sebagai kelas eksperimen dan SD Negeri Tunon 1

sebagai kelas uji coba instrumen.

(2) Pada SD Negeri Tunon 2, diperoleh kelas VA sebagai kelas eksperimen dan

kelas VB sebagai kelas kontrol.

Jumlah populasi dalam penelitian sebanyak 93 siswa, sampel yang

diperoleh dari tabel Kretjie dengan taraf kesalahan (α) 5% sebanyak 75 siswa

(Sugiyono, 2011: 132). Untuk menentukan jumlah sampel pada masing-masing

kelas dapat dihitung dengan rumus:

Keterangan:

Si = Sampel tiap kelas

N = Jumlah siswa masing-masing kelas

P = Jumlah populasi seluruhnya

45

∑S = Jumlah sampel yang diambil (sampel menurut tabel)

Dari perhitungan tersebut maka diperoleh sampel kelas VA sebagai kelas

eksperimen sebanyak 20 siswa dan sampel kelas VB sebagai kelas kontrol

sebanyak 19 siswa. Daftar nama siswa kelas VA dan VB sebagai sampel terdapat

pada lampiran 2.

3.2 Desain Eksperimen

Desain eksperimen yang digunakan yaitu Quasi Experimental Design yang

diadaptasi dari true experimental design. Menurut Arikunto (2010: 125) true

experimental design yaitu jenis-jenis eksperimen yang dianggap sudah baik karena

sudah memenuhi persyaratan. Persyaratan yang harus dipenuhi dalam eksperimen

adalah adanya kelompok lain yang tidak dikenai eksperimen dan ikut mendapatkan

pengamatan. Dengan adanya kelompok lain atau kelompok pembanding maka

dapat diketahui secara pasti akibat yang diperoleh dari perlakuan dan tidak

mendapat perlakuan. Jenis eksperimen yang digunakan Two-group Post-Test-Only

Design. Desain tersebut digambarkan sebagai berikut:

Bagan 3.1 Desain Penelitian

Keterangan:

R1: Kelas eksperimen

R2: Kelas kontrol

O1: Pengaruh treatment atau perlakuan penerapan model Quantum Teaching

dengan teknik Mind Mapping dalam pembelajaran.

R1 X O1

R2 O2

46

O2: Pengaruh treatment atau perlakuan tidak menerapkan Quantum Teaching

dengan teknik Mind Mapping dalam pembelajaran atau pembelajaran

berlangsung secara konvensional.

Dalam design ini terdapat dua kelompok yang masing–masing dipilih

secara random (R). Kelompok pertama atau kelas eksperimen (R1) diberikan

perlakuan penerapan pembelajaran menggunakan model Quantum Teaching

dengan teknik Mind Mapping (X) dan kelompok kedua atau kelas kontrol (R2)

tidak diberikan perlakuan atau tetap menggunakan pembelajaran konvensional.

Pengaruh adanya perlakuan atau treatment adalah (O1:O2) (Sugiyono, 2011: 114).

3.3 Variabel

Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:

38). Variabel yang terdapat dalam penelitian ini meliputi variabel terikat dan

variabel bebas. Kedua variabel tersebut selengkapnya akan dikemukakan sebagai

berikut:

3.3.1 Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2011: 64).

Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu model Quantum teaching dengan teknik

Mind Mapping yang digunakan dalam pembelajaran Matematika materi bangun

datar.

3.3.2 Variabel Terikat

47

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat

karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2011: 64). Variabel terikat dalam

penelitian ini yaitu minat dan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Tunon 2 Kota

Tegal setelah mengikuti pembelajaran dengan model Quantum teaching dengan

teknik Mind Mapping yang digunakan dalam pembelajaran Matematika materi

bangun datar.

3.4 Data Penelitian

Data penelitian yang dikumpulkan berupa data nilai minat dan hasil belajar

siswa pada pelajaran Matematika materi bangun datar. Dalam hal ini peneliti

memberikan angket dan tes tertulis bentuk pilihan ganda untuk mengetahui minat

belajar dan hasil belajar siswa.

Sumber data dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VA sebagai kelas

eksperimen dan siswa kelas VB sebagai kelas kontrol. Jumlah siswa kelas VA

sebanyak 20 siswa dan VB sebanyak 19 siswa. Kedua kelas berada dalam satu

sekolah yang sama. Dengan demikian, diharapkan kemampuan awal siswa berada

pada kondisi yang sama.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan

data kuantitatif. Data kualitatif yaitu berupa data minat belajar siswa di kelas

eksperimen dan kelas kontrol sebelum dan setelah adanaya perlakuan. Data

kuantitatif yaitu berupa nilai hasil belajar siswa (postes). Data postes berasal dari

tes tertulis yang dilakukan di kelas eksperimen dan kelas kontrol.

48

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi

dokumentasi, angket, dan angket. Uraian selengkapnya adalah sebagai berikut:

3.5.1 Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari

tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan

kegiatan, foto-foto, dan data-data yang relevan dalam penelitian (Riduwan, 2012:

77). Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data awal dalam penelitian

di SD Negeri Tunon 2 Kota Tegal. Data awal yang digunakan dalam penelitian

yaitu nilai Matematika pada saat Ulangan Tengah Semester Genap dan daftar

nama siswa kelas V SD Negeri Tunon 2 Kota Tegal.

3.5.2 Angket

Angket (kuesioner) merupakan teknik pengumpulan data dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya (Sugiyono, 2011: 192). Angket digunakan untuk mengetahui minat

belajar siswa pada materi bangun datar. Pertanyaan yang diajukan dalam angket

untuk mengetahui minat belajar siswa dalam pembelajaran matematika meliputi

dimensi kesukaan, ketertarikan, perhatian, dan keterlibatan siswa. Angket disusun

menggunakan pertanyaan yang memerlukan jawaban tertutup berupa pilihan ganda

dengan alternatif pilihan modifikasi skala Likert. Soal terdiri dari 20 butir soal

berbentuk pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban.

3.5.3 Tes

Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk me-

49

ngukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang

dimiliki oleh individu (Riduwan, 2012: 76). Peneliti menggunakan tes prestasi

yang digunakan untuk mengukur pencapaian tujuan setelah mempelajari sesuatu.

Peneliti akan menilai hasil belajar materi bangun datar menggunakan tes pilhan

ganda. Soal tes terdiri dari 24 butir soal berbentuk pilihan ganda dengan 4 pilihan

jawaban. Bentuk pilihan ganda atau tes objektif cocok digunakan pada mata

pelajaran yang batasnya jelas, misalnya Matematika, Biologi, Fisika, dan

sebagainya (Poerwanti, 2008: 4.16). Penggunaan tes pilihan ganda dalam penilaian

karena tes pilihan ganda dapat mencakup seluruh materi.

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur

nilai variabel yang akan diteliti. Menurut Sukardi (2011: 75) kegunaan instrumen

penelitian adalah untuk memperoleh data yang diperlukan ketika peneliti sudah

menginjak pada langkah pengumpulan informasi di lapangan. Instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes dan non tes.

Instrumen tes berupa tes prestasi belajar yang digunakan untuk mengukur

hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan. Instrumen non tes berupa angket

tertutup yang digunakan untuk mengetahui minat siswa. Instrumen pendukung

lainnya yaitu silabus kelas V, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, kisi-kisi soal

tes, kunci jawaban, kisi-kisi penilaian, dan pedoman penilaian.

3.6.1 Instrumen Angket

Instrumen non tes yang digunakan dalam penelitian yaitu berupa angket.

Angket yang digunakan berupa angket tertutup yang berisi pernyataan dan

50

pertanyaan berjumlah 30 butir soal dengan 4 alternatif pilihan jawaban berupa

modifikasi skala Likert. Dalam pengujian instrumen angket terdapat uji validitas

dan reliabilitas. Langkah analisis data uji coba instrumen sebagai berikut:

3.6.1.1 Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih

mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid memiliki

validitas rendah (Arikunto, 2010: 211). Jadi, validitas merupakan syarat yang

harus dipenuhi oleh suatu instrumen tes. Validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Di dalam

penelitian ini akan menggunakan dua validitas, yaitu validitas isi (content validity)

dan validitas kontruk (construct validity).

Validitas isi dilaksanakan untuk mengetahui bahwa soal yang telah disusun

sudah sesuai dengan silabus serta bahasa yang digunakan dalam soal tersebut

benar. Validitas isi dilaksanakan peneliti dengan melakukan konsultasi kepada tim

ahli. Di dalam penelitian ini instrumen akan diuji oleh penilai ahli yaitu Dosen

Pembimbing.

Untuk menguji validitas konstruksi soal angket yang digunakan dalam

penelitian, peneliti menggunakan rumus korelasi momen produk (product moment)

atau metode “Pearson” (Riduwan, 2012: 98). Berikut rumus korelasi product

moment atau metode Pearson:

51

Keterangan:

r hitung = Koefisien korelasi

ΣXi = Jumlah skor item

ΣYi = Jumlah skor total (seluruh item)

n = Jumlah responden

selanjutnya, dihitung dengan Uji-t dengan rumus:

Keterangan:

t = Nilai t hitung

r = Koefisien korelasi hasil r hitung

n = Jumlah responden

Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n-2).

Kaidah keputusan jika thitung > ttabel berarti valid. Dengan maksud untuk

mempermudah proses perhitungan tanpa mempengaruhi hasil, uji validitas pada

penelitian ini menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service

Solution) versi 20.

3.6.1.2 Reliabilitas

Untuk mencari realibitas instrumen angket digunakan rumus Alpha

(Arikunto, 2010: 239). Penghitungan reliabitas angket menggunakan program

SPSS versi 20. Adapun rumus Cronbach Alpha sebagai berikut:

52

Keterangan:

r11 : reliabilitas instrumen

k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑σb2 : jumlah varians butir

σt2 : varians total

Setelah koefisien reliabilitas diperoleh atau nilai r, kemudian

diinterpretasikan. Kriteria penafsiran indeks koefisien reliabilitas (r) terhadap uji

coba instrumen dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1. Kriteria Penafsiran Indeks Korelasi (r) terhadap Uji Coba Instrumen

indeks koefisien reliabilitas (r)

Kriteria

0,000 - 0,199 Sangat rendah (tidak valid) 0,200 - 0,399 Rendah 0,400 - 0,599 Agak rendah 0,600 - 0,799 Cukup 0,800 - 1,000 Tinggi

3.6.2 Instrumen tes

Instrumen tes yang digunakan berbentuk pilhan ganda yang berjumlah 40

butir soal dengan 4 alternatif pilihan jawaban. Dalam instrumen soal-soal tes

terdapat analisis uji coba instrumen tujuannya untuk mengukur validitas. Selain itu

juga terdapat pengukuran reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda butir

soal. Langkah uji coba instrumen tes akan dikemukakan berikut ini.

3.6.2.1 Validitas Tes

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2010: 211). Menurut Gay (1983) dalam

53

Sukardi (2011: 121) suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen yang

digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur. Instrumen yang valid atau

sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid

memiliki validitas rendah. Instrumen yang baik harus mempunyai validitas internal

dan eksternal. Instrumen yang mempunyai validitas internal atau rasional, jika

kriteria yang ada dalam instrumen secara rasional (teoritis) telah mencerminkan

apa yang diukur (Sugiyono, 211: 123).

Validitas internal instrumen yang berupa tes harus memenuhi construct

validity (validitas konstruksi) dan content validity (validitas isi). Untuk menguji

validitas isi, dapat digunakan pendapat dari para ahli (judgment expert). Para ahli

diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun. Di dalam penelitian ini

instrumen akan diuji oleh penilai ahli yaitu guru senior di SD dan Dosen

Pengampu mata kuliah Matematika yang ahli dalam bidangnya.

Untuk mengukur validitas konstruk soal tes yang nantinya akan digunakan

dalam penelitian. Cara penghitungannya menggunakan rumus korelasi momen

produk (product moment) atau metode “Pearson” (Riduwan, 2012: 98).

Keterangan:

r hitung = Koefisien korelasi

ΣXi = Jumlah skor item

ΣYi = Jumlah skor total (seluruh item)

n = Jumlah responden

54

selanjutnya, dihitung dengan Uji-t dengan rumus:

Keterangan:

t = Nilai thitung

r = Koefisien korelasi hasil r hitung

n = Jumlah responden

Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,5 dan derajat kebebasan (dk = n – 2).

Kaidah keputusan jika thitung > ttabel berarti valid. Dengan maksud untuk

mempermudah proses perhitungan tanpa mempengaruhi hasil, uji validitas pada

penelitian ini menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service

Solution) versi 20.

3.6.2.2 Reliabilitas Tes

Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut

dalam menilai apa yang dinilainya (Sudjana, 2011: 16). Suatu instrumen penelitian

dikatakan mempunyai nilai reliabilitas tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai

hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur (Sukardi, 2011: 127).

Untuk mengetahui reliabilitas tes, peneliti menggunakan rumus Kuder dan

Richardson (KR-21) sebagai berikut:

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir soal

55

m = skor rata-rata

Vt = varians total

Selanjutnya r11 dikonsultasikan dengan rtabel. Jika r11hitung > rtabel maka instrumen

dikatakan reliabel.

3.6.2.3 Tingkat Kesukaran

Asumsi yang digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik, di

samping memenuhi validitas dan realiabilitas yaitu adanya keseimbangan dari

tingkat kesukaran soal. Tingkat kesukaran soal dipandang dari kemampuan siswa

dalam menjawab. Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal tes menggunakan

rumus:

I =

Keterangan:

I : Indeks kesukaran

B : Banyaknya jumlah siswa yang menjawab

N : Jumlah peserta tes

Harga tingkat kesukaran yang diperoleh, kemudian dikonsultasikan dengan

ketentuan sebagai berikut: soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar, soal

dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang, soal dengan P 0,71 sampai 1,00

adalah soal mudah (Sudjana, 2009: 137).

3.6.2.4 Daya Pembeda Butir Soal

Daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

siswa yang pandai atau memiliki kemampuan tinggi dengan siswa yang kurang

pandai atau memiliki kemampuan rendah.

56

Rumus yang digunakan untuk menghitung daya pembeda butir soal yaitu:

Keterangan:

D : daya beda soal

BA : jumlah jawaban yang benar pada butir soal pada kelompok atas

BB : jumlah jawaban yang benar pada butir soal pada kelompok bawah

JA : banyaknya siswa pada kelompok atas

JB : banyaknya siswa pada kelompok bawah

Harga daya pembeda yang diperoleh, kemudian dikonsultasikan dengan

kriteria pada tabel 3.2.

Tabel 3.2. Kriteria Daya Pembeda terhadap Uji Coba Instrumen

Daya Pembeda (D) Kriteria Soal D ≤ 0,00 Jelek Sekali

0,01 – 0,20 Jelek 0,21 – 0,40 Cukup 0,41 – 0,70 Baik 0,71 – 1,00 Baik Sekali

3.7 Analisis Data

Analisis data digunakan untuk menjawab rumusan masalah dan pengujian

hipotesis yang diajukan (Riduwan 2010: 12). Analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.7.1 Deskripsi Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif dan data

kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat,

57

dan gambar. Data kuatitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif

yang diangkakan. Data kualitatif pada penelitian ini berbentuk minat siswa saat

mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran

Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping sedangkan data kuantitatifnya

berupa nilai hasil belajar yang termasuk dalam data rasio.

3.7.2 Uji Prasyarat Analisis

Pengujian prasyarat analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini

diolah dengan menggunakan program SPSS versi 20. Uji prasyarat analisis yang

dipakai dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji

analisis akhir (pengujian hipotesis). Setelah data dinyatakan berdistribusi normal,

langkah berikutnya yaitu uji homogenitas yang dilakukan terhadap data yang telah

dinyatakan berdistribusi normal. Uji prasyarat analisis akan dikemukakan sebagai

berikut:

3.7.2.1 Uji Normalitas

Statistik parametris bekerja berdasarkan asumsi bahwa data setiap variabel

yang akan dianalisis berdistribusi normal. Untuk itu, sebelum peneliti

menggunakan teknik statistik parametris, maka kenormalan data harus diuji

terlebih dahulu. Bila data tidak normal, maka statistik parametris tidak dapat

digunakan, untuk itu perlu digunakan statistik nonparametris.

Dalam penelitian uji normalitas dilakukan terhadap skor hasil belajar yang

dicapai seluruh anggota sampel dengan menggunakan uji Lilliefors dan

dibantu dengan menggunakan program SPSS versi 20. Pengambilan keputusan uji

dan penarikan simpulan diambil pada taraf signifikan 5%. Pengolahan data

58

dilakukan dengan melihat kolom nilai pada Kolmogorof-Smirnov. Data dikatakan

normal apabila nilai yang ditunjukkan pada kolom nilai Kolmogorof-Smirnov

menunjukkan nilai yang lebih besar dari 0,05.

3.7.2.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk menyelidiki terpenuhi sama tidaknya

sifat homogen pada varians antar kelompok. Pengujian homogenitas sampel sangat

penting untuk mengetahui kesaman (homogenitas) beberapa bagian sampel, yaitu

seragam atau tidaknya sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama

(Arikunto, 2010: 363). Pengujian homogenitas sampel menggunakan tes Levene’s

dengan penghitungan menggunakan program SPSS versi 20. Setelah data

dinyatakan normal maka langkah selanjutnya adalah pengujian homogenitas. Uji

homogenitas ini digunakan untuk menyatakan kesetaraan antara variabel yang

diuji. Kriteria pengujian jika Fhitung ≥ Ftabel, maka tidak homogen dan jika Fhitung <

Ftabel, maka dapat dinyatakan homogen (Riduwan, 2012: 186). Data juga

dinyatakan homogen jika nilai signifikansi lebih dari 0,05.

3.7.3 Analisis Akhir (Pengujian Hipotesis)

Untuk mempermudah penghitungan dalam pelaksanaan uji t akan

dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 20. Dalam uji pihak kanan

berlaku ketentuan, bila harga thitung jatuh pada daerah penerimaan Ho lebih besar

atau sama dengan (≥) dari ttabel, maka Ho tidak ditolak dan Ha tidak diterima

(Riduwan, 2012: 44). Analisis akhir merupakan analisis yang digunakan untuk

menyimpulkan hasil penelitian. Penggunaan model Quantum Teaching dengan

teknik Mind Mapping efektif terhadap minat dan hasil belajar siswa atau tidak,

59

dapat diketahui melalui analisis akhir dengan uji t. Uji t digunakan jika data yang

diperoleh berupa data berdistribusi normal. Berikut rumus uji t dua sampel yang

tidak berhubungan:

Keterangan :

r = nilai korelasi dengan

n = jumlah sampel

= rata-rata kelompok kontrol

= rata-rata kelompok eksperimen

= varians kelompok kontrol

= varians kelompok eksperimen

Kriteria pengujian dua pihak yaitu jika –ttabel ≤ thitung ≤ + ttabel maka Ho tidak

ditolak dan Ha tidak diterima. Akan tetapi, jika data yang diperoleh berdistribusi

tidak normal atau tidak homogen, maka analisis data terakhir menggunakan

statistik non parametris yakni dengan Mann Whitney U Test. Mann Whitney U Test

digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen bila

datanya berbentuk ordinal (Sugiyono, 2011: 197). Terdapat dua rumus yang

digunakan untuk pengujian, yaitu:

U1 = n1 n2 +

dan

U2 = n1 n2 +

60

Keterangan :

n1 = jumlah sampel 1

n2 = jumlah sampel 2

U1 = jumlah peringkat 1

U2 = jumlah peringkat 2

R1 = jumlah rangking pada sampel n1

R2 = jumlah rangking pada sampel n2

Kedua rumus di atas digunakan dalam penghitungan, karena akan

digunakan untuk mengetahui harga U mana yang lebih kecil. Harga U yang lebih

kecil tersebut yang digunakan untuk pengujian dan membandingkan dengan U

tabel. Jika harga Uhitung < Utabel, maka Ho ditolak sehingga Ha diterima. Begitu

sebaliknya apabila harga Uhitung > Utabel, maka Ho tidak ditolak dan Ha diterima.

61  

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini peneliti akan menguraikan mengenai hasil penelitian yang telah

dilaksanakan. Peneliti telah melaksanakan penelitian tentang keefektifan model

Quantum Teaching terhadap minat dan hasil belajar bangun datar pada siswa kelas

V Sekolah Dasar Negeri Tunon 2 Kota Tegal. Pengambilan data dilakukan untuk

mengetahui minat belajar siswa dan perbedaan hasil belajar siswa antara yang

pembelajarannya menggunakan model Quantum Teaching dengan teknik Mind

Mapping dengan yang tidak. Setelah semua data terkumpulkan, kemudian

dilakukan penghitungan dengan mengolah dan menganalisisnya menggunakan

program SPSS 20. Data terlebih dahulu diuji dengan menggunakan uji normalitas

untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Apabila

data kedua kelompok berdistribusi normal, maka analisis statistiknya

menggunakan uji t dua sampel yang tidak berhubungan. Sebaliknya, jika data

kedua kelompok berdistribusi tidak normal, maka analisis statistiknya

menggunakan uji non parametrik. Uji non parametrik dua sampel yang tidak

berhubungan menggunakan uji U Mann Whitney. Pada bagian hasil penelitian,

akan dikemukakan hasil uji coba instrumen, deskripsi data, hasil penelitian, uji

prasyarat analisis (uji normalitas, uji homogenitas, dan uji t), pembahasan, dan

implementasi hasil penelitian yang telah dilaksanakan peneliti. Uraian

selengkapnya sebagai berikut:

62

4.1 Deskripsi Data

Pada bagian deskripsi data akan dikemukakan data skor minat dan hasil

belajar Matematika siswa pada Tabel 4.1. untuk memberikan gambaran secara

umum mengenai penyebaran data penelitian yang diperoleh, sehingga lebih mudah

dipahami. Data yang diperoleh berupa minat dan hasil belajar siswa pada pelajaran

matematika. Data penelitian dapat dibaca secara lebih rinci dalam Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Data Skor Minat dan Hasil Belajar Matematika Siswa

No Kriteria Data Minat Belajar Siswa Hasil Belajar Siswa Kelas

Eksperimen Kelas

Kontrol Kelas

Eksperimen Kelas

Kontrol 1. Jumlah siswa 20 19 20 19 2. Skor rata-rata 79,20 70,21 78,70 67,21 3. Median 79,50 70 77 63 4. Skor minimal 63 56 58 5 5. Skor maksimal 99 94 100 100 6. Rentang 36 38 42 50 7. Varians 105,33 66,40 173,38 224,18 8. Standar deviasi 10,26 8,15 13,17 14,97

4.2 Analisis Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen dilakukan untuk memperoleh instrumen yang baik

sebelum digunakan sebagai instrumen dalam penelitian. Dalam penelitian ini, uji

coba dilakukan di kelas V SD Negeri Tunon 1 Kota Tegal yang berjumlah 44

siswa. Pemilihan kelas uji coba didasarkan pada syarat bahwa uji coba instrumen

dilakukan di luar kelas yang akan dijadikan sebagai objek penelitian. Instrumen

yang diujicobakan berupa instrumen non tes (angket) instrumen tes. Uraian

selengkapnya adalah sebagai berikut:

63

4.2.1 Uji Coba Instrumen Angket

Instrumen non tes yang diuji cobakan berupa angket tertutup yang berisi

pernyataan dan pertanyaan berjumlah 30 butir soal dengan 4 alternatif pilihan

jawaban berupa modifikasi skala Likert (lampiran 9). Dalam pengujian instrumen

angket terdapat uji validitas dan reliabilitas. Langkah analisis data uji coba

instrumen sebagai berikut:

4.2.1.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen. Di dalam penelitian ini akan menggunakan dua

validitas, yaitu validitas isi (content validity) dan validitas kontruk (construct

validity). Pengujian validitas logis pada instrumen angket dilakukan oleh tim

penilai ahli yaitu Dra. Noening Andrijati, M. Pd. dan Drs. Suwandi, M. Pd.

Berdasarkan penilaian oleh penilai ahli, instrumen angket sudah layak digunakan

sebagai instrumen penelitian untuk pengambilan data (lampiran 10). Instrumen

angket telah diujicobakan di kelas V SD Negeri Tunon 1 Kota Tegal pada 27 April

2013.

Uji validitas konstruk menggunakan metode product moment yaitu

pengujian dengan mengkorelasikan antara skor tiap item dengan skor total.

Pengujian validitas ini dilakukan terhadap nilai minat belajar siswa setelah

instrumen angket diujicobakan di kelas uji coba. Setelah dilakukan uji coba

instrumen, maka diperoleh data nilai minat belajar siswa pada kelas uji coba.

Jumlah siswa di kelas ujicoba sebanyak 44 siswa. Data nilai minat belajar siswa di

kelas uji coba dapat dibaca pada Tabel 4.2.

64

Tabel 4.2. Data Nilai Uji Coba Instrumen Angket pada Kelas Uji Coba

No. Kriteria Data Kelas Uji Coba 1. Jumlah siswa 44 2. Skor rata-rata 81,97 3. Median 80,83 4. Skor minimal 98,33 5. Skor maksimal 70 6. Rentang 28,33 7. Varians 48,78 8. Standar deviasi 6,98

Berdasarkan nilai minat belajar matematika siswa di kelas uji coba, maka

dilakukan uji validitas instrumen menggunakan metode product moment. Untuk

mempermudah penghitungan peneliti menggunakan program SPSS versi 20.

Pengambilan keputusan pada uji validitas dilakukan dengan batasan rtabel dengan

signifikansi 0,05 dan uji dua pihak. Untuk batasan rtabel dengan jumlah n = 44

didapat rtabel sebesar 0,297 pada tabel r. Jika nilai korelasi setiap soal lebih dari

batasan yang ditentukan maka item tersebut dianggap valid, sedangkan jika nilai

korelasi kurang dari batasan yang ditentukan maka item dianggap tidak valid.

Hasil output validitas angket menggunakan program SPSS 20 dapat dilihat pada

lampiran 12.

Rangkuman hasil perhitungan SPSS 20 dapat dibaca pada tabel 4.3. Dari

tabel 4.3. dapat disimpulkan bahwa, dari 30 soal uji coba terdapat 20 soal yang

memenuhi kriteria valid yaitu nomor 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 15, 16, 19, 21,

22, 23, 25, 27, dan 29. Sedangkan soal yang tidak valid berjumlah 10 soal yang

tidak valid yaitu nomor 2, 13, 14, 17, 18, 20, 24, 26, 28, dan 30.

65

Tabel 4.3. Rangkuman Uji Validitas Instrumen Angket Uji Coba rtabel = 0,297; Taraf Signifikansi 0.05 dan n= 44

Nomor Butir Soal

Pearson Correlation

(r11) Kriteria

1 0.378 Valid 2 0.163 Tidak valid 3 0.680 Valid 4 0.439 Valid 5 0.465 Valid 6 0.663 Valid 7 0.406 Valid 8 0.619 Valid 9 0.525 Valid 10 0.472 Valid 11 0.563 Valid 12 0.333 Valid 13 (0.015) Tidak valid 14 0.133 Tidak valid 15 0.398 Valid

Nomor Butir Soal

Pearson Correlation

(r11) Kriteria

16 0.427 Valid 17 0.282 Tidak valid 18 0.208 Tidak valid 19 0.477 Valid 20 0.295 Tidak valid 21 0.611 Valid 22 0.397 Valid 23 0.395 Valid 24 0.045 Tidak valid 25 0.474 Valid 26 (0.028) Tidak valid 27 0.419 Valid 28 0.217 Tidak valid 29 0.357 Valid 30 0.275 Tidak valid

4.2.1.2 Uji Reliabilitas

Untuk mengukur reliabilitas instrumen angket menggunakan rumus Alpha

dengan program SPSS versi 20. Hasil analisis uji reliabilitas, dapat dibaca pada

Tabel 4.4.

Tabel 4.4. Hasil Uji Reliabilitas Angket Minat Belajar

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

.831 20

66

Berdasarkan Tabel 4.4. maka diperoleh nilai Croncabach’s Alpha angket

minat belajar sebesar 0,831. Setelah diinterpretasikan dengan koefisien reliabilitas

0,800 - 1,000 dengan nilai r = 0,831, maka soal angket minat belajar mempunyai

reliabilitas tinggi.

4.2.2 Uji Coba Instrumen Tes

Instrumen tes yang diuji cobakan berupa soal berbentuk pilihan ganda

berjumlah 40 soal dan memiliki 4 alternatif pilihan jawaban (lampiran 18). Uji

coba instrumen tes bertujuan untuk mengukur validitas, reliabilitas, tingkat

kesukaran, daya pembeda buitr soal. Uraian selengkapanya adalah sebagai berikut:

4.2.2.1 Uji Validitas

Pengujian validitas logis pada instrumen angket dilakukan oleh tim penilai

ahli yaitu Dra. Noening Andrijati, M. Pd., dan Darminto, S. Pd. Berdasarkan hasil

penilaian oleh penilai ahli instrumen tes dinyatakan sudah layak untuk digunakan

sebagai instrumen penelitian untuk pengambilan data (lampiran 19). Setelah dinilai

validitas logis dan empirisnya, soal diujicobakan pada kelas V SD Negeri Tunon 1

Kota Tegal pada 27 April 2013.

Uji validitas menggunakan metode product moment yaitu pengujian

dengan mengkorelasikan antara skor tiap item dengan skor total. Pengujian

validitas ini dilakukan terhadap nilai hasil belajar siswa setelah instrumen soal tes

diujicobakan di kelas uji coba. Setelah dilakukan uji coba instrumen, maka

diperoleh data nilai hasil belajar siswa pada kelas uji coba dengan jumlah siswa

sebanyak44 siswa. Data nilai hasil belajar siswa di kelas uji coba dapat dibaca

pada Tabel 4.5.

67

Tabel 4.5. Data Nilai Uji Coba Instrumen Tes pada Kelas Uji Coba

No. Kriteria Data Kelas Uji coba 1. Jumlah siswa 44 2. Skor rata-rata 54,60 3. Median 57,50 4. Skor minimal 22,50 5. Skor maksimal 85 6. Rentang 62.50 7. Varians 254.34 8. Standar deviasi 15.95

Berdasarkan nilai hasil belajar matematika siswa di kelas uji coba, maka

dilakukan uji validitas instrumen menggunakan metode product moment. Untuk

mempermudah penghitungan peneliti menggunakan program SPSS versi 20.

Pengambilan keputusan pada uji validitas dilakukan dengan batasan rtabel dengan

signifikansi 0,05 dan uji dua sisi. Untuk batasan rtabel dengan jumlah n = 44 didapat

rtabel sebesar 0,297 pada tabel r. Jika nilai korelasi setiap soal lebih dari batasan

yang ditentukan maka item tersebut dianggap valid. Jika nilai korelasi kurang dari

batasan yang ditentukan maka item dianggap tidak valid. Hasil output validitas

soal menggunakan SPSS 20 dapat dibaca pada lampiran 21.

Rekap data hasil uji validitas soal tes dapat dilihat pada Tabel 4.6. Dari

Tabel 4.6. dapat disimpulkan bahwa, dari 40 soal uji coba terdapat 25 soal yang

memenuhi kriteria valid, yaitu nomor: 4, 6, 8, 9, 10, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 20, 21,

22, 23, 24, 26, 30, 31, 32, 34, 35, 36, 37, dan 38. Sedangkan soal yang tidak valid

terdapat 15 soal, yaitu nomor : 1, 2, 3, 5, 7, 11, 14, 19, 25, 27, 28, 29, 33, 39, dan

40.

68

Tabel 4.6. Rangkuman Uji Validitas Soal Tes Uji Coba dengan rtabel = 0,297; Taraf Signifikansi 0,05 dan n= 44

Nomor Butir Soal

Pearson Correlation

(r11) Kriteria

1 0.060 Tidak valid 2 0.042 Tidak valid 3 0.047 Tidak valid 4 0.327 Valid 5 -0.016 Tidak valid 6 0.546 Valid 7 0.340 Tidak valid 8 0.386 Valid 9 0.361 Valid 10 0.454 Valid 11 0.236 Tidak valid 12 0.500 Valid 13 0.370 Valid 14 0.043 Tidak valid 15 0.378 Valid 16 0.414 Valid 17 0.366 Valid 18 0.501 Valid 19 0.105 Tidak valid 20 0.473 Valid

Nomor Butir Soal

Pearson Correlation

(r11) Kriteria

21 0.628 Valid 22 0.470 Valid 23 0.482 Valid 24 0.539 Valid 25 0.275 Tidak valid 26 0.316 Valid 27 -0.027 Tidak valid 28 0.162 Tidak valid 29 0.181 Tidak valid 30 0.590 Valid 31 0.334 Valid 32 0.764 Valid 33 -0.119 Tidak valid 34 0.422 Valid 35 0.455 Valid 36 0.765 Valid 37 0.628 Valid 38 0.466 Valid 39 0.221 Tidak valid 40 0.240 Tidak valid

4.2.2.2 Uji Reliabilitas

Item yang valid kemudian dihitung reliabilitasnya menggunakan rumus

Kuder dan Richardson (KR-21). Setelah diketahui k = 25, M = 14,14, dan V2t =

33,98, maka untuk menghitung reliabilitasnya dengan menggunakan rumus rumus

K-R 21 berikut:

69

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir soal

M = skor rata-rata

Vt = varians total

Dari hasil penghitungan menggunakan rumus Kuder dan Richardson (KR-

21) diperoleh rhitung sebesar 0,85 penghitungan lengkapnya dapat dilihat di

lampiran 24, sedangkan rtabel yaitu 0,297. Jika hasil rhitung dibandingkan dengan

rtabel diperoleh rhitung > rtabel (0,85 > 0,297), maka semua butir soal yang valid

dinyatakan reliabel.

4.2.2.3 Analisis Tingkat Kesukaran

Untuk mengetahui tingkat kesukaran dilakukan penghitungan dengan

membandingkan banyaknya jumlah siswa yang menjawab soal benar pada setiap

butir soal dibanding dengan jumlah peserta tes. Dari hasil penghitungan manual

diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.7. Analisis Tingkat Kesukaran

Nomor Butir Soal

P Taraf Kesukaran

1 0.95 Mudah 2 0.98 Mudah 3 0.77 Mudah 4 0.73 Mudah 5 0.14 Sukar 6 0.61 Sedang 7 0.52 Sedang 8 0.80 Mudah 9 0.52 Sedang 10 0.52 Sedang

Nomor Butir Soal

P Taraf Kesukaran

11 0.64 Sedang 12 0.68 Sedang 13 0.64 Sedang 14 0.95 Mudah 15 0.61 Sedang 16 0.61 Sedang 17 0.34 Sedang 18 0.43 Sedang 19 0.25 Sukar 20 0.70 Sedang

70

Nomor Butir Soal

P Taraf Kesukaran

21 0.36 Sedang 22 0.75 Mudah 23 0.25 Sukar 24 0.52 Sedang 25 0.14 Sukar 26 0.86 Mudah 27 0.48 Sedang 28 0.39 Sedang 29 0.14 Sukar 30 0.57 Sedang

Nomor Butir Soal

P Taraf Kesukaran

31 0.61 Sedang 32 0.55 Sedang 33 0.16 Sukar 34 0.48 Sedang 35 0.39 Sedang 36 0.61 Sedang 37 0.64 Sedang 38 0.25 Sukar 39 0.39 Sedang 40 0.82 Mudah

Keterangan:

: Soal valid dan reliabel

Berdasarkan Tabel 4.7. soal yang valid dan reliabel terdapat 4 soal yang

berkriteria mudah, 18 soal berkriteria sedang, dan 2 soal berkriteria sukar.

4.2.2.4 Uji Daya Pembeda Butir Soal

Daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang pandai

(berkemampuan rendah). Sebelum penghitungan kelompok siswa dibagi dua

sesuai jumlah skor soal atau jawaban benar yang didapat menjadi kelompok atas

dan kelompok bawah (lampiran 25). Uji daya beda diperoleh dari hasil

penghitungan jumlah jawaban benar pada kelompok atas dibanding jumlah siswa

pada kelompok atas (PA) dikurangi hasil jumlah jawaban benar pada kelompok

bawah dibanding jumlah siswa pada kelompok bawah (PB). Hasil penghitungan

adanya daya pembeda dapat dibaca pada Tabel 4.8.

71

Tabel 4.8. Daya Pembeda Soal

Nomor Butir Soal

D Kriteria Daya Beda

1 0.00 Jelek Sekali 2 0.05 Jelek 3 0.00 Jelek Sekali 4 0.36 Cukup 5 0.09 Jelek 6 0.41 Baik 7 0.32 Cukup 8 0.23 Cukup 9 0.23 Cukup 10 0.32 Cukup 11 0.09 Jelek 12 0.36 Cukup 13 0.27 Cukup 14 0.09 Jelek 15 0.23 Cukup 16 0.23 Cukup 17 0.32 Cukup 18 0.32 Cukup 19 0.18 Jelek 20 0.05 Jelek

Nomor Butir Soal

D Kriteria Daya Beda

21 0.64 Baik 22 0.23 Cukup 23 0.41 Baik 24 0.68 Baik 25 0.18 Jelek 26 0.27 Cukup 27 -0.05 Jelek Sekali 28 0.23 Cukup 29 0.00 Jelek Sekali 30 0.50 Baik 31 0.32 Cukup 32 0.82 Baik Sekali 33 -0.23 Jelek Sekali 34 0.23 Cukup 35 0.41 Baik 36 0.68 Baik 37 0.36 Cukup 38 0.41 Baik 39 0.05 Jelek 40 0.32 Baik

Keterangan:

: Soal valid dan reliabel Berdasarkan Tabel 4.8. pada soal yang valid dan reliabel yang berjumlah

25 soal terdapat 1 soal yang daya bedanya jelek, 15 soal cukup, 8 soal baik, dan 1

soal baik sekali. Soal yang dapat digunakan sebagai instrumen harus minimal

berdaya beda cukup. Jadi terdapat 24 soal yang dapat digunakan berdasarkan daya

beda.

4.3 Hasil Penelitian

Hasil penelitian akan menjelaskan kumpulan data berdasarkan penelitian

yang telah dilaksanakan. Hasil penelitian merupakan rekap data dari minat belajar

72

siswa dan hasil belajar siswa. Deskripsi data hasil penelitian dikemukakan lebih

rinci sebagai berikut:

4.3.1 Analisis Hasil Belajar Siswa sebelum Penelitian (Data Awal)

Data awal dari penelitian ini di analisis dengan tujuan untuk mengetahui

kedua sampel di kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki kemampuan awal

yang sama atau tidak. Data hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kontrol

sebelum penelitian atau sebelum adanya perlakuan dapat dibaca pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Nilai UTS Genap Matematika Semester 2

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Nilai Interval frekuensi Nilai Interval frekuensi

50-56 5 50-57 2 57-63 5 58-65 5 64-70 5 66-73 6 71-77 0 74-80 4 78-84 5 81-88 2

Jumlah 20 Jumlah 19 Berdasarkan Tabel 4.9. maka dapat dilihat diagram batang nilai

UTS Genap Matematika di kelas eksperimen pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1. Diagram Nilai UTS Genap Matematika Kelas Eksperimen

0

2

4

6

Frekuensi

Nilai

Nilai UTS Matematika Kelas Eksperimen

49,5 56,5 63,5 70,5 77,5 84,5

73

Perolehan nilai UTS Genap Matematika di kelas kontrol pada Tabel 4.9.

dapat dilihat diagramnya pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2. Diagram Nilai UTS Genap Matematika Kelas Kontrol

4.3.2 Minat Belajar Matematika Siswa

Penilaian minat belajar matematika siswa menggunakan lembar angket

minat belajar (lampiran 16) yang telah disusun berdasarkan deskriptor minat

belajar. Siswa mengisi lembar angket minat yang dilakukan sebelum dan setelah

adanya perlakuan atau treatment. Hasil penilaian minat belajar siswa diperoleh

dari rata-rata nilai yang dihitung dari jumlah skor minat siswa dibagi jumlah skor

maksimal seluruh aspek penilaian. Data nilai minat belajar siswa pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol pada saat sebelum dan setelah adanya perlakuan

dapat dibaca pada Tabel 4.10.

0

1234567

Frekuensi

Nilai

Nilai UTS Matematika Kelas Kontrol

49,5 57,5 65,5 73,5 80,5 88,5

74

Tabel 4.10. Data Nilai Minat Belajar Matematika Siswa

No. Kriteria Sebelum Setelah

Eksperimen(n=20)

Kontrol (n=19)

Eksperimen (n=20)

Kontrol (n=19)

1 Skor rata-rata 77 75,32 79,20 70,21 2 Median 75,50 76 70 70 3 Skor minimal 65 56 63 56 4 Skor maksimal 93 89 99 94 5 Rentang 28 33 36 38 6 Varians 60,11 83,23 105,33 66,40 7 Standar deviasi 7,75 9,12 10,26 8,15

Dari data perolehan nilai minat belajar matematika siswa tersebut, maka

distribusi frekuensi minat sebelum adanya perlakuan dapat dibaca pada Tabel 4.11.

Tabel 4.11. Distribusi Frekuensi Nilai Minat Belajar Siswa Sebelum Perlakuan

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Nilai Interval frekuensi Nilai Interval frekuensi

65-70 5 56-62 2 71-76 5 63-69 5 77-82 5 70-76 6 83-88 0 77-83 4 89-94 5 84-90 2

Jumlah 20 Jumlah 19

Dari data Tabel 4.11, maka dapat dibuat diagram nilai minat belajar

matematika siswa di kelas eksperimen pada Gambar 4.3.

75

Gambar 4.3. Diagram Nilai Minat Belajar Awal Kelas Eksperimen

Dari data Tabel 4.11. maka dapat dibuat diagram nilai minat belajar siswa

di kelas kontrol pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4. Diagram Nilai Minat Belajar Awal Kelas Kontrol

Penghitungan minat belajar matematika siswa tidak hanya sebelum

mendapat perlakuan, tetapi juga setelah adanya perlakuan. Tujuan penghitungan

0

1

2

3

4

5

6

Frekuensi

Nilai

Nilai Minat Belajar Siswa Kelas Kontrol

0

2

4

6

8

10

Frekuensi

Nilai

Nilai Minat Belajar Siswa Kelas Eksperimen

55,5 62,5 69,5 76,5 83,5 90,5

55,5 63,5 71,5 79,5 87,5 95,5

76

minat setelah adanya perlakuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara

minat belajar siswa di kelas eksperimen dengan di kelas kontrol. Pengitungan

minat setelah penelitian atau setelah adanya perlakuan dapat dibaca pada Tabel

4.12.

Tabel 4.12. Distribusi Frekuensi Nilai Minat Belajar Siswa Setelah Perlakuan

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Nilai Interval frekuensi Nilai Interval frekuensi

63-69 5 56-63 3 70-76 3 64-71 10 77-83 5 72-79 4 84-90 4 80-87 1 91-97 3 88-95 1

Jumlah 20 Jumlah 19

Dari Tabel 4.12. maka dapat dibuat diagram nilai minat belajar matematika

siswa di kelas eksperimen pada Gambar 4.5.

Gambar 4.5. Diagram Nilai Minat Belajar Akhir Kelas Eksperimen

Dari Tabel 4.12. maka dapat dibuat diagram nilai minat belajar matematika

siswa di kelas eksperimen pada Gambar 4.6.

0123456

Frekuensi

Nilai

Nilai Minat Belajar Siswa Kelas Eksperimen

62,5 69,5 76,5 83,5 90,5 97,5

77

Gambar 4.6. Diagram Nilai Minat Belajar Akhir Kelas Kontrol

Dari data nilai minat belajar siswa setelah adanya perlakuan dapat

diperoleh hasil rata-rata minat belajar siswa di kelas ekperimen lebih baik daripada

rata-rata minat belajar siswa di kelas kontrol.

4.3.3 Hasil Belajar Matematika Siswa

Hasil belajar siswa diperoleh dari penilaian jawaban soal tes postes (tes

formatif) yang diujikan. Soal yang digunakan untuk tes formatif pada kelas

eksperimen dan kontrol merupakan soal yang sudah teruji validitas, reliabelitas,

tingkat kesukaran dan daya bendanya. Soal tes formatif terdiri dari 24 soal dengan

bentuk pilihan ganda dan terdapat 4 alternatif jawaban. Siswa di kelas eksperimen

yang mengikuti postes sejumlah 20 siswa. Dari hasil postes didapatkan nilai rata-

rata kelas adalah 78,70, simpangan baku 13,17, nilai tertinggi adalah 100, dan nilai

terendah adalah 58 (lampiran 42). Rangkuman data tersebut dapat dibaca pada

Tabel 4.13.

0

2

4

6

8

10

12

Frekuensi

Nilai

Nilai Minat Belajar Siswa Kelas Kontrol

55,5 63,5 71,5 79,5 87,5 95,5

78

Tabel 4.13. Distribusi Frekuensi Nilai Postes Kelas Eksperimen

Nilai Interval f (frekuensi) 58-65 4 66-73 4 74-81 4 82-89 4 90-98 4

Jumlah 20 Dai Tabel 4.13. dapat dibuat diagram nilai hasil belajar sisswa (postes)

pada Gambar 4.7.

Gambar 4.7. Diagram Nilai Postes Kelas Eksperimen

Di kelas kontrol dari 19 siswa yang mengikuti postes, diperoleh nilai rata-

rata kelas adalah 67,21, simpangan baku 14,97, nilai tertinggi adalah 100, dan nilai

terendah adalah 50 (lampiran 43). Dari data tersebut dapat dibaca pada Tabel 4.14.

0

1

2

3

4

5

Frekuensi

Nilai

Nilai Postes Kelas Eksperimen

62,5 69,5 76,5 83,5 90,5 97,5

79

012345678

Frekuensi

Nilai

Nilai Postes Kelas Kontrol

Tabel 4.14. Distribusi Frekuensi Nilai Postes Kelompok Kontrol

Nilai Interval f (frekuensi) 50-59 7 60-69 4 70-79 4 80-89 2 90-99 2

Jumlah 19

Dari data Tabel 4.14. dapat dibuat diagram nilai hasil belajar siswa (postes)

di kelaskontrol pada Gambar 4.8.

Gambar 4.8. Diagram Nilai Postes Kelas Kontrol

Dari data nilai hasil belajar siswa atau nilai postes dapat diperoleh hasil

rata-rata postes di kelas ekperimen lebih baik daripada rata-rata postes di kelas

kontrol.

55,5 63,5 71,5 79,5 87,5 95,5

80

4.4 Uji Prasyarat Analisis

Sebelum dilakukan analisis akhir maka perlu dilakukan pengujian prasyarat

pada data yang telah diperoleh. Uji prasyarat analisis dalam penelitian ini meliputi

pengujian normalitas, uji homogenitas dan uji t pada data minat dan hasil belajar

siswa. Berikut ini merupakan penjelasan dari hasil uji prasyarat minat dan hasil

belajar siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol.

4.4.1 Data sebelum Eksperimen

Terdapat beberapa analisis data sebelum eksperimen, diantaranya analisis

uji normalitas, analisis uji homogenitas, dan analisis kesamaan rata-rata. Berikut

ini merupakan hasil analisis data sebelum eksperimen dari minat dan data awal.

4.4.1.1 Uji Prasyarat Analisis Minat

Data yang diperoleh sebelum penelitian dari nilai minat belajar siswa

sebelum adanya perlakuan. Nilai minat belajar berasal dari angket yang telah diisi

oleh siswa. Berikut merupakan pengujian normalitas, homogenitas, dan uji t

terhadap nilai minat.

4.4.1.1.1 Uji Normalitas

Pengujian normalitas pada data minat belajar siswa melalui langkah yang

sama dengan pengujian normalitas dan homogenitas pada data awal nilai UTS

Genap menggunakan program SPSS versi 20. Berikut ini penghitungan normalitas

data skor minat belajar siswa sebelum adanya perlakuan atau treatment.

Berdasarkan rekap nilai minat belajar siswa diperoleh data bahwa rata-rata skor

minat belajar siswa pada kelas eksperimen sebesar 77 dan kelas kontrol 75,32.

81

(1) Hipotesis Uji

Ho= sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Ha= sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

(2) Taraf Signifikansi

Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah α = 0,05.

(3) Statistik Uji

Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas skor minat belajar

matematika adalah menggunakan metode Liliefors atau Kolmogorof-Smirnov

dengan aplikasi SPSS 20.

(4) Kriteria Keputusan

Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis

statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika Significance Kolmogorov-Smirnov

kurang dari α atau Ho ditolak jika Significance Kolmogorov-Smirnov lebih dari α.

(5) Hitungan

Penghitungan dilakukan menggunakan program SPSS versi 20. Output hasil

analisis uji normalitas minat belajar matematika siswa yang dihitung menggunakan

program SPSS versi 20 dapat dibaca pada Tabel 4.15.

Tabel 4.15. Normalitas Data Awal Minat Belajar Matematika Siswa

Tests of Normality Kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Minat Belajar

eksperimen .103 20 .200* .949 20 .355kontrol .154 19 .200* .945 19 .327

*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction

82

(6) Kesimpulan dan Penafsiran

Berdasarkan Tabel 4.15. diketahui bahwa nilai signifikansi untuk kelas

eksperimen tertera pada kolom Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,200, sedangkan

pada kelas kontrol nilai signifikansinya sebesar 0,200. Data dinyatakan

berdistribusi normal jika nilai signifikansi lebih dari 0,05. Dari besar nilai

signifikansi kedua kelas pada output normalitas data awal minat belajar siswa,

maka sampel kelas eksperimen dan kelas kontrol dinyatakan berdistribusi normal.

4.4.1.1.2 Uji Homogenitas

Sama halnya dengan penghitungan normalitas, pada pengujian

homogenitas hasil belajar matematika siswa juga menggunakan program SPSS

versi 20. Berikut ini merupakan analisis uji homogenitas minat belajar siswa.

(1) Hipotesis Uji

Ho= tidak terdapat perbedaan variansi antara kelas eksperimen dan kelas

kontrol.

Ha= terdapat perbedaan variansi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

(2) Taraf Signifikansi

Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah α = 0,05.

(3) Statistik Uji

Uji statistik yang digunakan untuk menguji homogenitas nilai minat belajar

siswa yaitu metode Levene’s test dengan aplikasi SPSS 20.

(4) Kriteria Keputusan

Kriteria pengujian jika Fhitung ≥ Ftabel maka data minat belajar siswa tidak

homogen dan jika Fhitung < Ftabel maka data minat belajar siswa dapat dinyatakan

homogen. Kriteria lain yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan

83

berdasarkan hipotesis statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika Significance

Levene’s test for Equality of Variance kurang dari α atau Ho ditolak jika

Significance Levene’s test for Equality of Variance lebih dari α (α = 0,05).

(5) Hitungan

Penghitungan homogenitas dari perolehan data minat belajar siswa sebelum

dilakukan treatment pembelajaran dapat dibaca pada Tabel 4.16.

Tabel 4.16 Independen Sampel Tes Minat Belajar Matematika Siswa

Independent Samples Test Minat Belajar

Equal variances assumed

Equal variances not

assumed Levene’s Test forEquality of Variances

F 1.137

Sig. .293

(6) Kesimpulan dan Penafsiran

Berdasarkan Tabel 4.16. independen sampel tes minat belajar matematika

siswa di atas, terlihat nilai signifikansi pada kolom Levene Test for Equality of

Variences sebesar 0,293. Nilai signifikansi 0,293 lebih besar dari 0,05 sebagai

syarat data dikatakan homogen dan nilai Fhitung (1,137) < Ftabel (3,252), maka dari

data skor minat belajar matematika pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

dapat disimpulkan kedua kelas tersebut dinyatakan homogen.

4.4.1.1.3 Uji t (Pengujian Hipotesis Minat Sebelum Perlakuan)

Setelah data skor minat belajar siswa telah dinyatakan berdistribusi normal

dan homogen langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis akhir. Berikut ini

merupakan hasil analisis uji-t data minat belajar matematika.

84

(1) Hipotesis Uji

Ho = tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil kemampuan awal antara kelas

eksperimen dengan kelas kontrol ( 1 2).

Ha = terdapat perbedaan rata-rata hasil kemampuan awal antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol ( 1 2).

Keterangan:

1 = rata-rata kemampuan awal kelas eksperimen

2 = rata-rata kemampuan awal kelas kontrol.

(2) Taraf Signifikansi

Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah α = 0,05.

(3) Statistik Uji

Uji statistik yang digunakan untuk menguji kesamaan rata-rata nilai minat

belajar siswa menggunakan uji-t dengan aplikasi SPSS 20.

(4) Kriteria Keputusan

Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis

statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika p>0,05 atau Ho ditolak jika p<0,05.

Kriteria lain yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan

hipotesis statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika thitung ≤ ttabel atau Ho ditolak

jika thitung > ttabel.

(5) Hitungan

Hasil output SPSS 20 uji-t dapat dilihat di kolom t test for equality of means

pada Tabel 4.17.

85

Tabel 4.17. Independen Sampel Hasil Minat Belajar sebelum Perlakuan

Independent Samples Test Minat Belajar

Equal variances assumed

Equal variances not

assumed

t-test for Equality ofMeans

T .622 .620Df 37 35.390Sig. (2-tailed) .538 .539Mean Difference 1.684 1.684Std. Error Difference 2.706 2.71895% Confidence Interval of theDifference

Lower -3.799 -3.831

Upper 7.167 7.199

(6) Kesimpulan dan Penafsiran

Berdasarkan Tabel 4.17. independen sampel minat siswa sebelum

perlakuan sudah tertera di kolom t test for equality of means nilai signifikansi uji-t

= 0,538 > 0,05. Signifikansi ttabel dari df = 37, α = 0,05 dengan uji dua pihak

diperoleh 2,026. Jika dibandingkan thitung ≤ ttabel (0,622 ≤ 2,026), maka dapat

disimpulkan bahwa Ho tidak ditolak dan Ha tidak diterima atau tidak terdapat

perbedaan rata-rata antara minat belajar sebelum perlakuan antara kelas

eksperimen dengan kelas kontrol.

4.4.1.2 Uji Prasyarat Analisis Data Awal

Pengujian data awal berasal dari nilai Matematika Ulangan Tengah

Semester Genap. Berikut merupakan pengujian normalitas, homogenitas, dan uji t

terhadap nilai kemampuan awal. Uraian selengkapnya adalah sebagai berikut:

86

4.4.1.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas pada data awal digunakan untuk mengetahui kondisi awal

data berdistribusi normal atau tidak. Berikut ini merupakan analisis uji normalitas

data sebelum penelitian.

(1) Hipotesis uji

Ho = sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Ha = sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

(2) Taraf Signifikansi

Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah α = 0,05.

(3) Statistik Uji

Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas nilai UTS Genap

adalah menggunakan metode Liliefors atau Kolmogorof-Smirnov dengan aplikasi

SPSS 20.

(4) Kriteria Keputusan

Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis

statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika Significance Kolmogorov-Smirnov

kurang dari α atau Ho ditolak jika Significance Kolmogorov-Smirnov lebih dari α

(α = 0,05).

(5) Hitungan

Penghitungan dilakukan menggunakan program SPSS versi 20. Output hasil

analisis uji normalitas data awal yang dihitung menggunakan program SPSS versi

20 dapat dibaca pada Tabel 4.18.

87

Tabel 4.18. Normalitas Data Hasil UTS Genap Matematika Siswa

Tests of Normality Kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Data Awaleksperimen .166 20 .152 .899 20 .040kontrol .184 19 .091 .955 19 .479

a. Lilliefors Significance Correction

(6) Kesimpulan dan Penafsiran

Berdasarkan Tabel 4.18 diketahui bahwa nilai signifikansi untuk kelas

eksperimen tertera pada kolom Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,152, sedangkan

pada kelas kontrol nilai signifikansinya sebesar 0,91. Data dinyatakan berditribusi

normal jika nilai signifikansi lebih dari 0,05, maka normalitas data awal sebelum

penelitian sampel kedua kelas dinyatakan berdistribusi normal karena nilai

signifikansi keduanya lebih besar dari 0,05.

4.4.1.2.2 Uji Homogenitas

Pada pengujian homogenitas hasil UTS Genap matematika siswa juga

menggunakan program SPSS versi 20. Berikut ini merupakan analisis uji

homogenitas data sebelum penelitian.

(1) Hipotesis Uji

Ho= tidak terdapat perbedaan variansi antara kelas eksperimen dan kelas

kontrol.

Ha= terdapat perbedaan variansi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

(2) Taraf Signifikansi

88

Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah α = 0,05.

(3) Statistik Uji

Uji statistik yang digunakan untuk menguji homogenitas nilai UTS Genap

adalah menggunakan metode Levene’s test dengan aplikasi SPSS 20.

(4) Kriteria Keputusan

Kriteria pengujian jika Fhitung ≥ Ftabel maka nilai UTS Genap tidak homogen

dan jika Fhitung < Ftabel maka nilai UTS Genap dapat dinyatakan homogen. Kriteria

lain yang dapat digunakan pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik

di atas adalah Ho tidak ditolak jika Significance Levene’s test for Equality of

Variance kurang dari α atau Ho ditolak jika Significance Levene’s test for

Equality of Variance lebih dari α (α = 0,05).

(5) Hitungan

Penghitungan homogenitas dari data nilai matematika siswa UTS Genap dapat

dibaca pada Tabel 4.19.

Tabel 4.19. Independen Sampel Hasil UTS Genap Matematika Siswa

Independent Samples Test Data Awal

Equal variances assumed

Equal variances not

assumed Levene’s Test forEquality of Variances

F 1.236 Sig. .273

(6) Kesimpulan dan Penafsiran

89

Berdasarkan ouput pada Tabel 4.19. independen sampel tes UTS Genap

matematika siswa di atas, terlihat nilai signifikansi pada kolom Levene Test for

Equality of Variences sebesar 0,273. Signifikansi 0,273 lebih dari 0,05 sebagai

syarat data dikatakan homogen dan nilai Fhitung (1,236) < Ftabel (3,252) maka dari

uji homogenitas data nilai UTS Genap matematika pada kelas eksperimen dan

kelas kontrol dapat disimpulkan kedua kelas tersebut dinyatakan homogen.

4.4.1.2.3 Uji t (Pengujian Hipotesis Data Awal)

Setelah data skor data awal nilai siswa telah dinyatakan berdistribusi

normal dan homogen langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis akhir.

Berikut ini merupakan hasil analisis uji-t data data awal nilai matematika.

(1) Hipotesis Uji

Ho = tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil kemampuan awal antara kelas

eksperimen dengan kelas kontrol ( 1 2).

Ha = terdapat perbedaan rata-rata hasil kemampuan awal antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol ( 1 2).

Keterangan:

1 = rata-rata kemampuan awal kelas eksperimen

2 = rata-rata kemampuan awal kelas kontrol.

(2) Taraf Signifikansi

Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah α = 0,05.

(3) Statistik Uji

Uji statistik yang digunakan untuk menguji kesamaan rata-rata nilai UTS

genap adalah menggunakan uji-t dengan aplikasi SPSS 20.

90

(4) Kriteria Keputusan

Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis

statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika p>0,05 atau Ho ditolak jika p<0,05.

Kriteria lain yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan

hipotesis statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika thitung ≤ ttabel atau Ho ditolak

jika thitung > ttabel.

(5) Hitungan

Hasil output SPSS 20 uji-t dapat dilihat di kolom t test for equality of means

pada Tabel 4.20.

Tabel 4.20. Independen Sampel Hasil UTS Genap Matematika Siswa

Independent Samples Test

Data Awal Equal

variances assumed

Equal variances not

assumed

t-test for Equality ofMeans

T -.963 -.967Df 37 36.711Sig. (2-tailed) .342 .340Mean Difference -3.482 -3.482Std. Error Difference 3.614 3.60195% Confidence Interval of the Difference

Lower -10.804 -10.779

Upper 3.841 3.816

(6) Kesimpulan dan Penafsiran

Berdasarkan Tabel 4.20. independen sampel tes UTS Genap matematika siswa

tertera di kolom t test for equality of means nilai signifikansi uji-t = 0,342 > 0,05.

Signifikansi ttabel dari df = 37, α = 0,05 dengan uji dua pihak diperoleh 2,026. Jika

91

dibandingkan thitung ≤ ttabel (-0,963 ≤ 2,026), maka dapat disimpulkan bahwa Ho

tidak ditolak dan Ha tidak diterima atau tidak terdapat perbedaan rata-rata antara

hasil UTS kelas eksperimen dengan kelas kontrol.

4.4.2 Data setelah Ekperimen

Terdapat beberapa analisis data setelah eksperimen, diantaranya analisis uji

normalitas, analisis uji homogenitas, dan analisis hipotesis akhir (uji t). Berikut ini

merupakan analisis data setelah eksperimen tentang minat belajar dan hasil belajar

siswa.

4.4.2.1 Uji Prasyarat Analisis Minat Belajar

Pengujian yang dilakukan terhadap penilaian minat belajar siswa setelah

adanya perlakuan. Pengujian prasyarat analisis minat meliputi uji normalitas, uji

homogenitas, dan pengujian hipotesis (uji-t). Uraian selengkapnya adalah sebagai

berikut:

4.4.2.1.1 Uji Normalitas

Berdasarkan rekap nilai skor minat belajar siswa diperoleh data bahwa rata-

rata skor minat belajar siswa pada kelas eksperimen sebesar 79,20 dan kelas

kontrol 70,21. Pengujian normalitas pada data minat belajar siswa menggunakan

program SPSS versi 20. Berikut ini penghitungan normalitas data skor akhir minat

belajar matematika setelah adanya perlakuan.

(1) Hipotesis Uji

Ho= sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Ha= sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

(2) Taraf Signifikansi

Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah α = 0,05.

92

(3) Statistik Uji

Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas skor minat belajar

matematika adalah menggunakan metode Liliefors atau Kolmogorof-Smirnov

dengan aplikasi SPSS 20.

(4) Kriteria Keputusan

Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis

statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika Significance Kolmogorov-Smirnov

kurang dari α atau Ho ditolak jika Significance Kolmogorov-Smirnov lebih dari α

(α = 0,05).

(5) Hitungan

Output hasil analisis uji normalitas minat belajar yang dihitung menggunakan

program SPSS versi 20 dapat dibaca pada Tabel 4.21.

Tabel 4.21. Normalitas Data Minat Belajar Matematika Siswa

Tests of Normality Kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Minat Belajar

eksperimen .094 20 .200* .969 20 .725kontrol .195 19 .057 .908 19 .069

*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction

(6) Kesimpulan dan Penafsiran

Berdasarkan Tabel 4.21 diketahui bahwa nilai signifikansi untuk kelas

eksperimen tertera pada kolom Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,200, sedangkan

pada kelas kontrol nilai signifikansinya sebesar 0,057. Data dinyatakan

93

berdistribusi normal jika nilai signifikansi lebih dari 0,05. Dari besar nilai

signifikansi kedua kelas pada output normalitas data minat belajar siswa, maka

sampel kelas eksperimen dan kelas kontrol dinyatakan berdistribusi normal.

4.4.2.1.2 Uji Homogenitas

Sama halnya dengan penghitungan normalitas, pada pengujian

homogenitas hasil belajar matematika siswa juga menggunakan program SPSS

versi 20. Berikut ini merupakan analisis uji homogenitas data minat belajar siswa.

(1) Hipotesis Uji

Ho= tidak terdapat perbedaan variansi antara kelas eksperimen dan kelas

kontrol.

Ha= terdapat perbedaan variansi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

(2) Taraf Signifikansi

Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah α = 0,05.

(3) Statistik Uji

Uji statistik yang digunakan untuk menguji homogenitas nilai minat belajar

siswa adalah menggunakan metode Levene’s test dengan aplikasi SPSS 20.

(4) Kriteria Keputusan

Kriteria pengujian jika Fhitung ≥ Ftabel maka minat belajar siswa tidak homogen

dan jika Fhitung < Ftabel maka minat belajar siswa dapat dinyatakan homogen.

Kriteria lain yang dapat digunakan pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis

statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika Significance Levene’s test for Equality

of Variance < α, atau Ho ditolak jika Significance Levene’s test for Equality of

Variance > α. (α = 0,05).

94

(5) Hitungan

Penghitungan homogenitas dari data skor akhir minat belajar siswa setelah

dilakukan treatment dapat dibaca pada Tabel 4.22.

Tabel 4.22 Independen Sampel Tes Minat Belajar Matematika Siswa

Independent Samples Test Minat Belajar

Equal variances assumed

Equal variances not

assumed Levene’s Test for Equalityof Variances

F 2.251 Sig. .142

(6) Kesimpulan dan Penafsiran

Berdasarkan Tabel 4.22. independen sampel tes minat belajar matematika

siswa terlihat nilai signifikansi pada kolom Levene Test for Equality of Variences

sebesar 0,142. Nilai signifikansi 0,142 lebih besar dari 0,05 sebagai syarat data

dikatakan homogen dan nilai Fhitung (2,251) < Ftabel (3,252), maka dari data skor

minat belajar matematika pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat

disimpulkan kedua kelas tersebut dinyatakan homogen.

4.4.2.1.3 Uji t (Pengujian Hipotesis Minat Belajar Matematika Siswa)

Setelah data skor minat belajar siswa telah dinyatakan berdistribusi normal

dan homogen langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis akhir. Berikut ini

analisis uji-t minat belajar matematika menggunakan uji hipotesis dua pihak.

(1) Hipotesis Uji

Ho = tidak terdapat perbedaan minat belajar matematika antara siswa kelas V

yang pembelajarannya menggunakan model Quantum Teaching dan

siswa kelas V yang menggunakan pembelajaran konvensional.

95

Ha = terdapat perbedaan minat belajar matematika antara siswa kelas V yang

pembelajarannya menggunakan model Quantum Teaching dan siswa

kelas V yang menggunakan pembelajaran konvensional.

(2) Taraf Signifikansi

Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah α = 0,05.

(3) Statistik Uji

Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis minat belajar matematika

siswa adalah menggunakan uji-t dengan aplikasi SPSS 20.

(4) Kriteria Keputusan

Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis

statistik di atas yaitu Ho tidak ditolak jika thitung ≤ ttabel atau Ho ditolak jika thitung >

ttabel.

(5) Hitungan

Hasil output SPSS 20 uji-t dapat dilihat di kolom t test for equality of means

pada Tabel 4.23.

Tabel 4.23. Independen Sampel Tes Minat Belajar Matematika Siswa

Independent Samples Test Minat Belajar

Equal variances assumed

Equal variances not

assumed

t-test for Equalityof Means

t 3.019 3.037Df 37 35.897Sig. (2-tailed) .005 .004Mean Difference 8.989 8.989Std. Error Difference 2.978 2.96095% Confidence Lower 2.956 2.986

96

Interval of theDifference Upper 15.023 14.993

Signifikansi ttabel dari df = 37, α = 0,05 dengan uji dua pihak diperoleh 2,026.

(6) Kesimpulan dan Penafsiran

Dari output data pada Tabel 4.23. diperoleh 3,019>2,026 (thitung > ttabel), maka

dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulannya, terdapat

perbedaan minat belajar matematika antara siswa kelas V yang pembelajarannya

menggunakan model Quantum Teaching dan siswa kelas V yang menggunakan

pembelajaran konvensional.

Setelah diketahui terdapat perbedaan, maka untuk mengetahui thitung dengan

pengujian hipotesis pihak kanan digunakan rumus berikut:

Keterangan :

r = nilai korelasi dengan

n = jumlah sampel

= rata-rata kelompok eksperimen

= rata-rata kelompok kontrol

= varians kelompok eksperimen

= varians kelompok kontrol

97

Berdasarkan data nilai minat belajar siswa setelah penelitian, maka diketahui

n1= 20, n2=19, = 79,20, = 70,21, =105,33, = 66,40. Dengan

menggunakan rumus pengujian hipotesis tersebut maka diperoleh thitung = 3,017,

penghitungan terdapat pada lampiran 41. Nilai ttabel uji satu pihak dengan df = 37

dan taraf signifikansi 5% yaitu 1,687. Sehingga dari hasil thitung dibandingkan

dengan ttabel diperoleh thitung > ttabel (3,017 > 1,687) maka dapat dikatakan Ho

ditolak dan Ha diterima. Jadi kesimpulannya, minat belajar matematika siswa

materi bangun datar yang diterapkan dengan pembelajaran model Quantum

Teaching lebih baik dari pada yang menggunakan pembelajaran konvensional.

4.4.2.2 Uji Prasyarat Analisis Hasil Belajar

Pengujian yang dilakukan terhadap hasil belajar siswa (postes). Pengujian

prasyarat analisis hasil belajar meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan

pengujian hipotesis (uji-t). Uraian selengkapnya adalah sebagai berikut:

4.4.2.2.1 Uji Normalitas

Dari penghitungan data hasil belajar siswa setelah adanya perlakuan

diperoleh rata-rata di kelas eksperimen sebesar 78,15 dan di kelas kontrol sebesar

71,05. Berikut ini penghitungan normalitas data skor akhir postes hasil belajar

matematika.

(1) Hipotesis Uji

Ho= sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Ha= sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

(2) Taraf Signifikansi

Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah α = 0,05.

98

(3) Statistik Uji

Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas skor postes hasil

belajar matematika adalah menggunakan metode Liliefors atau Kolmogorof-

Smirnov dengan aplikasi SPSS 20.

(4) Kriteria Keputusan

Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis

statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika Significance Kolmogorov-Smirnov

kurang dari α atau Ho ditolak jika Significance Kolmogorov-Smirnov lebih dari α

(α = 0,05).

(5) Hitungan

Output hasil analisis uji normalitas data awal yang dihitung menggunakan

program SPSS versi 20 dapat dibaca pada Tabel 4.24.

Tabel 4.24. Normalitas Data Hasil Belajar Matematika Siswa Tests of Normality

Kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Hasil Belajar eksperimen .121 20 .200* .942 20 .265kontrol .190 19 .070 .885 19 .027

*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction

(6) Kesimpulan dan Penafsiran

Berdasarkan output data pada Tabel 4.24. diketahui bahwa nilai signifikansi

untuk kelas eksperimen tertera pada kolom Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,200,

sedangkan pada kelas kontrol nilai signifikansinya sebesar 0,70. Data dinyatakan

berditribusi normal jika nilai signifikansi lebih dari 0,05. Dari besar nilai

99

signifikansi pada output normalitas data hasil belajar siswa lebih besar dari 0,05

maka sampel kelas eksperimen dan kelas kontrol dinyatakan berdistribusi normal.

4.4.2.2.2 Uji Homogenitas

Penghitungan homogenitas pada hasil belajar matematika siswa juga

menggunakan program SPSS versi 20. Berikut ini merupakan analisis uji

homogenitas hasil belajar matematika siswa.

(1) Hipotesis Uji

Ho= tidak terdapat perbedaan variansi antara kelas eksperimen dan kelas

kontrol.

Ha= terdapat perbedaan variansi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

(2) Taraf Signifikansi

Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah α = 0,05.

(3) Statistik Uji

Uji statistik yang digunakan untuk menguji homogenitas nilai hasil belajar

yaitu metode Levene’s test dengan aplikasi SPSS 20.

(4) Kriteria Keputusan

Kriteria pengujian jika Fhitung ≥ Ftabel maka hasil belajar tidak homogen dan

jika Fhitung < Ftabel maka hasil belajar dapat dinyatakan homogen. Kriteria lain yang

dapat digunakan pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas

adalah Ho tidak ditolak jika Significance Levene’s test for Equality of Variance <

α, atau Ho ditolak jika Significance Levene’s test for Equality of Variance > α.

(5) Hitungan

Penghitungan homogenitas dari data skor hasil belajar siswa setelah dilakukan

treatment dapat dibaca pada Tabel 4.25.

100

Tabel 4.25. Independen Sampel Tes Hasil Belajar Matematika Siswa

Independent Samples Test Hasil Belajar

Equal variances assumed

Equal variances not

assumed Levene’s Test for Equality ofVariances

F .178

Sig. .675 (6) Kesimpulan dan Penafsiran

Berdasarkan output data pada Tabel 4.25. nilai signifikansi pada kolom

Levene Test for Equality of Variences sebesar 0,675 dan nilai Fhitung sebesar 0,178.

Nilai signifikansi 0,675 lebih besar dari 0,05 sebagai syarat data dikatakan

homogen. Nilai Fhitung (0,178) < Ftabel (3,252), maka dari data hasil belajar

matematika pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat disimpulkan kedua

kelas tersebut dinyatakan homogen.

4.4.2.2.3 Uji t (Pengujian Hipotesis Hasil Belajar Matematika Siswa)

Uji hipotesis dua pihak digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

perbedaan hasil belajar siswa antara yang menggunakan pembelajaran dengan

model Quantum Teaching dan yang menggunakan pembelajaran konvensional.

Selanjutnya dilakukan uji hipotesis satu pihak kanan. Berikut merupakan hasil

analisis uji-t data hasil belajar matematika siswa menggunakan uji dua pihak.

(1) Hipotesis Uji

Ho = Tidak terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara siswa kelas V

yang pembelajarannya menggunakan model Quantum Teaching dan

siswa kelas V yang menggunakan pembelajaran konvensional.

101

Ha = Terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara siswa kelas V yang

pembelajarannya menggunakan model Quantum Teaching dan siswa

kelas V yang menggunakan pembelajaran konvensional.

(2) Taraf Signifikansi

Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah α= 0,05.

(3) Statistik Uji

Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis hasil belajar matematika

siswa adalah menggunakan uji-t dengan aplikasi SPSS 20.

(4) Kriteria Keputusan

Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis

statistik di atas yaitu Ho tidak ditolak jika thitung ≤ ttabel atau Ho ditolak jika thitung >

ttabel.

(5) Hitungan

Hasil output SPSS 20 uji-t dapat dilihat di kolom t test for equality of means

pada Tabel 4.26.

Tabel 4.26. Independen Sampel Tes Hasil Belajar Matematika Siswa

Independent Samples Test Hasil Belajar

Equal variances assumed

Equal variances not

assumed

t-test for Equality ofMeans

t 2.548 2.540df 37 35.839Sig. (2-tailed) .015 .016Mean Difference 11.489 11.489Std. Error Difference 4.509 4.524

102

95% Confidence Interval of theDifference

Lower

2.354 2.313

Upper

20.625 20.666

Signifikansi ttabel dari df = 37, α = 0,05 dengan uji dua pihak diperoleh 2,026.

(6) Kesimpulan dan Penafsiran

Dari penghitungan tersebut diperoleh 2,548 > 2,026 (thitung > ttabel), maka dapat

disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima artinya terdapat perbedaan hasil

belajar matematika antara siswa kelas V yang pembelajarannya menggunakan

model Quantum Teaching dan siswa kelas V yang menggunakan pembelajaran

konvensional.

Setelah diketahui terdapat perbedaan, maka untuk mengetahui thitung dengan

pengujian hipotesis pihak kanan digunakan rumus berikut:

Keterangan :

r = nilai korelasi dengan

n = jumlah sampel

= rata-rata kelompok eksperimen

= rata-rata kelompok kontrol

= varians kelompok eksperimen

= varians kelompok kontrol

Berdasarkan data nilai minat belajar siswa setelah penelitian, maka diketahui

n1= 20, n2=19, = 78,70, = 67,21, = 173,38, = 224,18. Dengan

103

menggunakan rumus pengujian hipotesis tersebut maka diperoleh thitung = 2,542,

penghitungan terdapat di lampiran 46. Nilai ttabel uji satu pihak dengan df = 37 dan

taraf signifikansi 5% yaitu 1,687. Sehingga dari hasil thitung dibandingkan dengan

ttabel diperoleh thitung > ttabel (2,542 > 1,687) maka dapat dikatakan Ho ditolak dan

Ha diterima. Jadi kesimpulannya, hasil belajar matematika siswa materi bangun

datar yang diterapkan dengan pembelajaran model Quantum Teaching lebih baik

dari pada yang menggunakan pembelajaran konvensional.

4.5 Pembahasan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji keefektifan model

Quantum Teaching terhadap minat dan hasil belajar bangun datar pada siswa kelas

V Sekolah Dasar Negeri Tunon 2 Kota Tegal. Desain penelitian ini menggunakan

Quasi Experimental Design yang diadaptasi dari true experimental design. dengan

bentuk Two-group Post-Test-Only Design. Populasi penelitian adalah siswa kelas

V SD Negeri Tunon Kota Tegal tahun ajaran 2012 /2013. Jumlah populasi dalam

penelitian 93 siswa. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik

Simple Random Sampling yang menghasilkan SD N Tunon 1 sebagai kelas uji

coba instrumen. Penelitian dilaksanakan di SD N Tunon 2 dengan kelas VA

sebagai kelas eksperimen dan VB sebagai kelas kontrol.

Sebelum dan setelah penelitian terdapat uji prasyarat instrumen dan uji

prasyarat analisis hasil penelitian. Pengujian hipotesis akhir pada uji prasyarat

analisis dilakukan dengan membandingkan minat dan hasil belajar siswa antara

kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Kelas eksperimen mendapat perlakuan

104

penerapan model Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping, sedangkan

kelas kontrol pembelajarannya kovensional.

Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti menganalisis data awal untuk

mengetahui kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kontrol. Kemampuan

awal yang dimiliki siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol sama atau tidak

terdapat perbedaan yang signifikan. Data awal yang digunakan berasal dari nilai

UTS Genap Matematika dan angket minat sebelum adanya perlakuan. Uji

prasyarat analisis yang dilakukan meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji

kesamaan rata-rata.

Uji normalitas data awal minat menunjukkan bahwa data berdistribusi

normal karena nilai signifikansi minat awal di kelas ekperimen dan kelas kontrol

lebih besar dari 0,05 yaitu 0,200. Nilai signifikansi minat awal pada uji homogen

0,293 lebih dari 0,05 sebagai syarat data dikatakan homogen. Nilai Fhitung (1,137) <

Ftabel (3,259) dari nilai minat awal juga memenuhi syarat data homogen. Hasil uji

kesamaan rata-rata pada minat awal di kelas eksperimen dan kontrol menunjukkan

nilai signifikansi lebih dari 0,05 yaitu 0,538. Jika dibandingkan thitung ≤ ttabel (0,622

≤ 2,026), artinya Ho tidak ditolak dan Ha tidak diterima. Jadi kesimpulannya, tidak

terdapat perbedaan rata-rata antara minat belajar sebelum perlakuan antara kelas

eksperimen dengan kelas kontrol.

Pengujian normalitas data awal dari nilai UTS Genap Matematika

menunjukkan bahwa data berdistribusi normal karena nilai siginfikansinya lebih

dari 0,05. Nilai signifikansi data awal di kelas ekperimen 0,152 dan di kelas

kontrol sebesar 0,91. Nilai signifikansi data awal pada pada uji homogenitas

105

dengan Levene’s tes sebesar 0,273 lebih dari 0,05 sebagai syarat data dikatakan

homogen. Nilai Fhitung (1,236) < Ftabel (3,259) dari nilai UTS Matematika juga

memenuhi syarat data homogen. Hasil uji kesamaan rata-rata pada minat awal di

kelas eksperimen dan kontrol menunjukkan nilai signifikansi lebih dari 0,05 yaitu

0,342. Jika dibandingkan thitung ≤ ttabel (-0,963 ≤ 2,026), artinya Ho tidak ditolak

dan Ha tidak diterima. Jadi kesimpulannya, tidak terdapat perbedaan rata-rata

antara hasil UTS Genap Matematika antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.

Setelah dilaksanakan penelitian maka pengujian analisis digunakan untuk

mengetahu ada tidaknya perbedaan minat dan hasil belajar siswa yang mendapat

perlakuan pembelajaran dengan model Quantum Teaching dan yang

pembelajarannya konvensional. Pengujian minat dan hasil belajar meliputi uji

normalitas, uji homogenitas, dan pengujian hipotesis akhir.

Pengujian normalitas minat belajar siswa menunjukkan nilai signifikansi di

kelas eksperimen sebesar 0,200 dan di kelas kontrol sebesar 0,057. Nilai

signifikansi kedua kelas lebih dari 0,05sehingga data dinyatakan normal. Uji

homogenitas menggunakan Levene’s tes menghasilkan nilai signifikansi sebesar

0,142 lebih dari 0,05 sebagai syarat data dikatakan homogen. Nilai Fhitung (2,251) <

Ftabel (3,259) dari nilai minat belajar siswa juga memenuhi syarat data homogen.

Hasil uji kesamaan rata-rata pada minat belajar di kelas eksperimen dan kontrol

menunjukkan thitung > ttabel (3,019 > 2,026), artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi

kesimpulannya, terdapat perbedaan rata-rata antara hasil belajar antara kelas

eksperimen dengan kelas kontrol. Untuk mengetahui apakah perbedaannya, maka

penghitungan dilanjutkan dengan uji-t satu pihak. Dari penghitungan diperoleh

106

hasil thitung > ttabel (3,017 > 1,687) maka dapat dikatakan Ho ditolak dan Ha

diterima. Jadi kesimpulannya, minat belajar matematika siswa materi bangun datar

yang diterapkan dengan pembelajaran model Quantum Teaching lebih baik dari

pada yang menggunakan pembelajaran konvensional.

Analisis hasil belajar pengujian normalitas menunjukkan nilai signifikansi

di kelas eksperimen sebesar 0,200 dan di kelas kontrol sebesar 0,070. Nilai

signifikansi kedua kelas lebih dari 0,05, sehingga data dinyatakan normal. Uji

homogenitas menggunakan Levene’s tes menghasilkan nilai signifikansi sebesar

0,675 lebih dari 0,05 sebagai syarat data dikatakan homogen. Nilai Fhitung (0,178) <

Ftabel (3,259) dari nilai hasil belajar siswa juga memenuhi syarat data homogen.

Hasil uji kesamaan rata-rata pada hasil belajar di kelas eksperimen dan kontrol

menunjukkan thitung > ttabel (2,548 > 2,026), artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi

kesimpulannya, terdapat perbedaan rata-rata antara hasil belajar antara kelas

eksperimen dengan kelas kontrol. Untuk mengetahui apakah perbedaannya, maka

penghitungan dilanjutkan dengan uji-t satu pihak. Dari penghitungan diperoleh

hasil thitung > ttabel (2,542 > 1,687) maka dapat dikatakan Ho ditolak dan Ha

diterima. Jadi kesimpulannya, hasil belajar matematika siswa materi bangun datar

yang diterapkan dengan pembelajaran model Quantum Teaching lebih baik dari

pada yang menggunakan pembelajaran konvensional. Perolehan rata-rata minat

belajar siswa di kelas VA 79,20 dan VB 70,21. Perolehan rata-rata hasil belajar

siswa kelas VA 78,70 dan VB 67,21.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa model Quantum

Teaching efektif terhadap minat dan hasil belajar siswa kelas V pada materi

107

bangun datar di kelas V. Hal ini sesuai dengan pendapat Lozanov dalam DePorter

(2005: 11) bahwa dengan model Quantum Teaching dapat mempengaruhi

kesuksesan murid (nilai). Dengan model Quantum Teaching yang mengaitkan apa

yang dipelajari dengan peristiwa, pikiran, atau pengalaman yang telah didapat

maka akan memudahkan perjalanan siswa menuju kesadaran dan pengetahuan

yang luas (DePorter: 2005: 6). Penggunaan model Quantum Teaching dalam

pembelajaran dipadukan dengan teknik mencatat Mind Mapping. Dengan teknik

mencatat tersebut dapat membantu siswa untuk mengingat bacaan dan

meningkatkan pemahaman materi. Peta pemikiran dapat memudahkan kita untuk

mengingat banyak informasi.

Peneliti memilih menggunakan model Quantum Teaching dengan teknik

Mind Mapping dalam penelitian karena model Quantum Teaching memiliki

beberapa kelebihan. Kelebihan utama model Quantum Teaching adalah

optimalisasi partisipasi siswa guna menciptakan kebermaknaan dalam

pembelajaran dan segala aspek yang mendukung pembelajaran layaknya

orkestrasi. Mind Mapping menekankan pada kreativitas siswa dalam membuat

catatan penuh kreatifitas disertai gambar. dalam pembelajaran siswa bukan hanya

sekedar proses pengalihan ilmu dari guru ke siswa, melainkan pembelajaran yang

menekankan apa yang dipelajarinya merupakan suatu yang nyata dan dapat

diterapkan pada kehidupan nyata pada. Model Quantum Teaching dengan teknik

Mind Mapping memberikan kesempatan bagi siswa untuk membebaskan

kreatifitasnya dalam mencatat dan pembelajaran yang menyenangkan.

108

Pembelajaran dengan model Quantum Teaching yang dilaksanakan di

kelas eksperimen membuat siswa lebih aktif berpartisipasi dalam pembelajaran.

Siswa aktif dalam menjawab pertanyaan dan mengikuti setiap proses

pembelajaran. Sebelum materi diberikan siswa dapat mengetahui manfaat

mempelajari materi sehingga siswa kesadaran siswa akan muncul dengan

sendirinya karena mengetahui pentingnya materi. Siswa mencatat materi dengan

sesuai dengan petunjuk guru dan membuat catatan kreatif berupa peta pemikiran

atau mind mapping. Pada saat pembelajaran diskusi kelompok siswa diberi

kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya dengan menyampaikan hasil

diskusi di depan kelas. Siswa bersama guru juga mengulang materi bersama-sama

untuk menegaskan bahwa materi benar-benar dipahami. Setelah semua yang

dipelajari selesai, maka siswa berhak pula mendapatkan penghargaan. Pada

pembelajaran peneliti juga memberikan musik untuk mendukung suasana belajar,

misalnya saat siswa mengerjakan soal evaluasi sambil diperdengarkan musik.

Pembelajaran tersebut sesuai dengan prinsip TANDUR yaitu Tumbuhkan, Alami,

Namai, Demonstrasikan, dan Rayakan.

Selama pembelajaran model Quantum Teaching berlangsung hal yang

perlu diperhatikan adalah pengkondisian kelas. Kondisi di dalam kelas

berlangsungnya pembelajaran model Quantum Teaching cenderung akan lebih

ramai karena guru memberikan kebebasan bagi siswa untuk berdiskusi dengan

teman sekelompoknya dan membuat catatan sendiri. Siswa mencatat dengan

teknik mind mapping yang dapat meningkatkan kreativitas siswa dengan warna-

warna disertai bentuk bangun datarnya. Dari perbedaan inilah suasana belajar

menjadi menyenangkan, kemudian guru memberikan kesimpulan jawaban. Guru

109

memberikan penghargaan kepada yang berani menjawab dan mendapat nilai

terbaik di kelas sebagai bentuk perayaan atas apa yang telah dipelajari. Pada akhir

pembelajaran diadakan tes evaluasi dan tes hasil belajar. Dengan model Quantum

Teaching dengan Mind Mapping pembelajaran lebih menyenangkan dan

bermakna, sehingga terbukti bahwa model Quantum Teaching dengan Mind

Mapping efektif terhadap minat dan hasil belajar bangun datar pada siswa kelas V.

Dari berbagai keunggulan dan hasil uji hipotesis yang memuaskan dari

penerapan pembelajaran matematika menggunakan pendekatan model Quantum

Teaching, peneliti juga tidak lepas dari kendala dalam menerapkan model

Quantum Teaching. Kendala dalam pembelajaran penguasaan kelas yang

terkadang belum terkendali sehingga guru harus benar-benar menguasai kelas dan

model pembelajaran yang digunakan.

Setiap pendekatan, model maupun metode memiliki kelebihan dan

kekurangannya masing-masing. Untuk dapat melaksanakan pembelajaran

matematika dengan menerapkan pendekatan model Quantum Teaching guru harus

menguasai betul pendekatan ini. Selain menguasai pendekatan model Quantum

Teaching guru juga harus jeli mempersiapkan penggunaan metode yang inovatif

guna menunjang keberhasilan penerapan model Quantum Teaching.

110 

BAB 5

PENUTUP

Bab penutup merupakan bagian terakhir dalam pembuatan skripsi. Bagian

penutup terdiri dari simpulan dan saran. Simpulan berisi pemaparan kesimpulan

hasil penelitian yang telah dilaksanakan peneliti. Saran merupakan tindak lanjut

dari simpulan berdasarkan pembahasan hasil penelitian. Uraian selengkapnya

adalah sebagai berikut:

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan

peneliti, peneliti mengambil simpulan bahwa penggunaan model Quantum

Teaching dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada materi bangun

datar kelas V di Sekolah Dasar Negeri Tunon 2 Kota Tegal. Uraian selengkapnya

sebagai berikut:

(1) Hasil uji hipotesis minat belajar siswa dengan perhitungan menggunakan

rumus independent sample t test melalui program SPSS versi 20

menunjukkan bahwa, thitung sebesar 3,019 dan ttabel sebesar 2,028. Mengacu

pada ketentuan pengambilan keputusan uji hipotesis hasil perbandingan

3,019 > 2,028 (thitung > ttabel), maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan

Ha diterima. Jadi, terdapat perbedaan minat belajar matematika antara siswa

kelas V yang pembelajarannya menggunakan model Quantum Teaching

dengan siswa kelas V yang menggunakan pembelajaran konvensional.

Setelah melalui uji pihak kanan diperoleh hasil thitung > ttabel (3,017 > 1,687)

maka dapat dikatakan Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi kesimpulannya,

111

minat belajar matematika siswa materi bangun datar yang diterapkan dengan

pembelajaran model Quantum Teaching lebih baik daripada yang

menggunakan pembelajaran konvensional.

(2) Hasil uji hipotesis hasil belajar siswa dengan perhitungan menggunakan

rumus independent sample t test melalui program SPSS versi 20

menunjukkan bahwa, thitung sebesar 2,548 dan ttabel sebesar 2,028. Mengacu

pada ketentuan pengambilan keputusan uji hipotesis hasil perbandingan

2,548 > 2,028 (thitung > ttabel), maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan

Ha diterima. Jadi, terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara siswa

kelas V yang pembelajarannya menggunakan model Quantum Teaching dan

siswa kelas V yang menggunakan pembelajaran konvensional. Setelah

melalui uji pihak kanan diperoleh hasil thitung dibandingkan dengan ttabel

diperoleh thitung > ttabel (2,542 > 1,687) maka dapat dikatakan Ho ditolak dan

Ha diterima. Jadi kesimpulannya, hasil belajar matematika siswa materi

bangun datar yang diterapkan dengan pembelajaran model Quantum

Teaching lebih baik daripada yang menggunakan pembelajaran

konvensional.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai penggunaan model Quantum

Teaching untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada materi bangun

datar kelas V di Sekolah Dasar Negeri Tunon 2 Kota Tegal peneliti memberikan

saran sebagai berikut:

112

(1) Sebaiknya model pembelajaran Quantum Teaching dengan teknik Mind

Mapping perlu disosialisasikan dan diharapkan dapat dijadikan alternatif

dalam pembelajaran matematika di sekolah untuk meningkatkan minat dan

hasil belajar siswa.

(2) Guru hendaknya dapat melakukan variasi model pembelajaran Quantum

Teaching dengan metode pembelajaran inovatif yang mendukung, sehingga

model Quantum Teaching dapat lebih menarik disesuaikan dengan

karakteristik materi dan kondisi siswa, misalnya dengan teknik Mind

Mapping.

(3) Sebaiknya sebelum menggunakan Model pembelajaran Quantum Teaching

dengan teknik Mind Mapping, hendaknya guru merencanakan pembelajaran

yang akan dilaksanakan dengan baik, sehingga pelaksanaannya dapat

berlangsung sesuai dengan yang diharapkan.

113

113 

LAMPIRAN-LAMPIRAN

114

Lampiran 1

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS PENDIDIKAN

SEKOLAH DASAR NEGERI TUNON 1 TEGAL Jalan Sutan Syahrir No. 1 Kecamatan Tegal Selatan 52134

KOTA TEGAL

Daftar Nama Siswa Kelas V

No. Nama 25 Muhammad Ilham Fauzi 26 Mukhaeri 27 Nabila Nurul Afifah 28 Nadilah Febriani 29 Nana Farikha 30 Nur Aenun 31 Sofyan Haryanto 32 Pebri Ayu Cahyani 33 Rintria Setyadi 34 Rizal Marzuki 35 Rizki Arinah Sandi 36 Salsabila Shifa I. 37 Septiana Indah Cahyani 38 Siti Imaniatuz Zahro 39 Siti Nur Afifah 40 Siti Nur Khamidah 41 Soleman 42 Suci Dewi Safitri 43 Syahrul Gunawan 44 Taruna Budi Darmawan 45 Teddy Irawan 46 Tri Suci Yuliarni 47 Laily Widiadari Nur Betty

No. Nama 1 Abdul Jamal Miftah 2 Afifah Luthfiani 3 Agung Mardiyanto 4 Anggini Mutiara Rengganis 5 Anggun Mutiara Rengganis 6 Arif Mustofa 7 Arif Setyadi 8 Arlita Dwi Puspitasari 9 Baihaqi Hakim 10 Bella Ayu Mei Putri 11 Bilal Azani 12 Diki Fatuh Roji 13 Eza Maulana Putra 14 Fera Ayu Erawati 15 M. Doni Rizqi Arifin 16 Melisa Tika Septiani 17 Miftahudin Khusnul Khuluq 18 Moh. Abdul Aziz 19 Moh. Irfanul Khakim 20 Muh. Ade Alfarezi 21 Muh. Agung Saputra 22 Muh. Naufal Arkhan 23 Muhammad Alwi Sobri 24 Muhammad Asep S

115

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS PENDIDIKAN

SEKOLAH DASAR NEGERI TUNON 2 TEGAL Jalan Sultan Hasanuddin No. 1 Kecamatan Tegal Selatan 52133

Telp. (0283) 320038 e-mail : [email protected] KOTA TEGAL

Daftar Nama Siswa Kelas V SD Negeri Tunon 2 Tegal

No Nama Jenis Kelamin No Nama Jenis

Kelamin 1 Akhmad Fauzi Laki-laki 1 A Syahrul Gunawan Laki-laki 2 Angga Setia Wijaya Laki-laki 2 Amelia Febri A Perempuan 3 Aniss Kurlillah Perempuan 3 Arif Oki Wijaya Laki-laki 4 Deti Sulitiawati Perempuan 4 Danisah Perempuan 5 Devi Alifah Perempuan 5 Dimas Satrio Laki-laki 6 Devi Ratnasari Perempuan 6 Dini Fatikha Sari Perempuan 7 Dinda Novi A Perempuan 7 Fadli Dwi Adiyanto Laki-laki 8 Fajar Nurhidayah Laki-laki 8 Fajar Mustofa Laki-laki 9 Irfan Ardiansyah Laki-laki 9 Hendri Ade Fadilah Laki-laki 10 Isnaeni Tasya F Perempuan 10 Intan Sepriyani Perempuan 11 M. Arman Maulana Laki-laki 11 Irfan Safrudin Laki-laki 12 M. Krisnanda Irawan Laki-laki 12 Khofifah Nur azizah Perempuan 13 M. Nur Cholis Laki-laki 13 M Rofik Maulana Laki-laki 14 Marsella Septiana R Perempuan 14 Mita Inayatul Auliya Perempuan 15 Mita Anggraeni Perempuan 15 Moh. Subhan Laki-laki 16 Mohammad Daffa A Laki-laki 16 Munayah Azizah Perempuan 17 Mohammad Ibnu F Laki-laki 17 Nurlaela Perempuan 18 Nur Azizah Perempuan 18 Qurotun Aeni Perempuan 19 Rahmat Ruli A Laki-laki 19 Rina Safitri Perempuan 20 Renita Dwiyana Perempuan 20 Silvia Pangesti Perempuan

116

21 Rofi Irfanto Laki-laki 21 Syaugi Abdillah Laki-laki

22 Siti Syafiqoh Perempuan 22 Wiranto Laki-laki 23 Sri Indriyani Perempuan 23 Wiwi Apriyani Perempuan 24 Veti Khotimatun Perempuan 24 Yahya Widi Auliya Perempuan 25 Vicky Evalino Laki-laki Lampiran 2

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS PENDIDIKAN

SEKOLAH DASAR NEGERI TUNON 2 TEGAL Jalan Sultan Hasanuddin No. 1 Kecamatan Tegal Selatan 52133

Telp. (0283) 320038 e-mail : [email protected] KOTA TEGAL

Daftar Nama Sampel Siswa Kelas VA SD Negeri Tunon 2 Tegal

No NIS Nama Jenis Kelamin 1 1323 Dinda Novi A Perempuan 2 1345 M. Arman Maulana Laki-laki 3 1370 Aniss Kurlillah Perempuan 4 1372 Akhmad Fauzi Laki-laki 5 1373 Angga Setia Wijaya Laki-laki 6 1375 Deti Sulitiawati Perempuan 7 1376 Devi Alifah Perempuan 8 1380 Devi Ratnasari Perempuan 9 1380 Isnaeni Tasya Febriyanti Perempuan

10 1384 Fajar Nurhidayah Laki-laki 11 1391 Marsella Septiana R Perempuan 12 1392 M. Nur Cholis Laki-laki 13 1397 M. Krisnanda Irawan Laki-laki 14 1400 Mohammad Ibnu Fatah Laki-laki 15 1404 Mohammad Daffa Abiyu Laki-laki 16 1409 Rahmat Ruli A Laki-laki 17 1411 Renita Dwiyana Perempuan 18 1416 Sri Indriyani Perempuan 19 1560 Irfan Ardiansyah Laki-laki

117

20 1597 Rofi Irfanto Laki-laki

PEMERINTAH KOTA TEGAL

DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR NEGERI TUNON 2 TEGAL

Jalan Sultan Hasanuddin No. 1 Kecamatan Tegal Selatan 52133 Telp. (0283) 320038 e-mail : [email protected]

KOTA TEGAL

Daftar Nama Sampel Siswa Kelas VB SD Negeri Tunon 2 Tegal

No NIS Nama Jenis Kelamin 1 1272 Arif Oki Wijaya Laki-laki 2 1278 Danisah Perempuan 3 1315 A Syahrul Gunawan Laki-laki 4 1356 Wiwi Apriyani Perempuan 5 1374 Amelia Febri Agustin Perempuan 6 1378 Dini Fatikha Sari Perempuan 7 1382 Fadli Dwi Adiyanto Laki-laki 8 1383 Fajar Mustofa Laki-laki 9 1385 Hendri Ade Fadilah Laki-laki

10 1387 Irfan Safrudin Laki-laki 11 1390 Khofifah Nur azizah Perempuan 12 1393 M Rofik Maulana Laki-laki 13 1396 Mita Inayatul Auliya Perempuan 14 1407 Nurlaela Perempuan 15 1408 Qurotun Aeni Perempuan

118

16 1412 Rina Safitri Perempuan

17 1421 Wiranto Laki-laki 18 1422 Yahya Widi Auliya Perempuan 19 1558 Syaugi Abdillah Laki-laki

Lampiran 3

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS PENDIDIKAN

SEKOLAH DASAR NEGERI TUNON 2 TEGAL Jalan Sultan Hasanuddin No. 1 Kecamatan Tegal Selatan 52133

Telp. (0283) 320038 e-mail : [email protected] KOTA TEGAL

Daftar Hadir Siswa Kelas VA (Kelas Eksperimen)

No NIS Nama Pertemuan 1 2 3 4

1 1323 Dinda Novi A √ √ √ √ 2 1345 M. Arman Maulana √ √ √ √ 3 1370 Aniss Kurlillah √ √ √ √ 4 1372 Akhmad Fauzi √ √ √ √ 5 1373 Angga Setia Wijaya √ √ √ √ 6 1375 Deti Sulitiawati √ √ √ √ 7 1376 Devi Alifah √ √ √ √ 8 1380 Devi Ratnasari √ √ √ √ 9 1380 Isnaeni Tasya Febriyanti √ √ √ √

119

10 1384 Fajar Nurhidayah √ √ √ √ 11 1391 Marsella Septiana R √ √ √ √ 12 1392 M. Nur Cholis √ √ √ √ 13 1397 M. Krisnanda Irawan √ √ √ √ 14 1400 Mohammad Ibnu Fatah √ √ √ √ 15 1404 Mohammad Daffa Abiyu √ √ √ √ 16 1409 Rahmat Ruli A √ √ √ √ 17 1411 Renita Dwiyana √ √ √ √ 18 1416 Sri Indriyani √ A √ √ 19 1560 Irfan Ardiansyah √ √ √ √ 20 1597 Rofi Irfanto √ √ √ √

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS PENDIDIKAN

SEKOLAH DASAR NEGERI TUNON 2 TEGAL Jalan Sultan Hasanuddin No. 1 Kecamatan Tegal Selatan 52133

Telp. (0283) 320038 e-mail : [email protected] KOTA TEGAL

Daftar Hadir Siswa Kelas VB (Kelas Kontrol)

No NIS Nama Pertemuan 1 2 3 4

1 1272 Arif Oki Wijaya √ √ √ √ 2 1278 Danisah √ √ √ √ 3 1315 A Syahrul Gunawan √ √ √ √ 4 1356 Wiwi Apriyani √ √ √ √ 5 1374 Amelia Febri Agustin √ √ √ √

120

6 1378 Dini Fatikha Sari √ √ √ √ 7 1382 Fadli Dwi Adiyanto √ √ √ √ 8 1383 Fajar Mustofa A √ √ √ 9 1385 Hendri Ade Fadilah √ √ √ √

10 1387 Irfan Safrudin √ √ √ √ 11 1390 Khofifah Nur azizah √ √ √ √ 12 1393 M Rofik Maulana √ √ √ √ 13 1396 Mita Inayatul Auliya √ √ √ √ 14 1407 Nurlaela √ √ √ √ 15 1408 Qurotun Aeni √ √ √ √ 16 1412 Rina Safitri S √ √ √ 17 1421 Wiranto √ √ √ √ 18 1422 Yahya Widi Auliya √ √ √ √ 19 1558 Syaugi Abdillah √ √ √ √

121

Lampiran 4 SILABUS PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SD Negeri Tunon 2 Kota Tegal

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : V/ 2 (dua)

Standar Kompetensi : 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun.

Kompetensi Dasar : 6.1. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

Materi Pokok Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu Sumber Belajar

Sifat-sifat bangun datar

6.1.1 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar segitiga, persegi panjang, persegi, trapesium, jajar genjang, lingkaran, belah ketupat, layang-layang.

6.1.2 Menggambar bangun datar dari sifat-sifat bangun datar yang diberikan.

1. Melakukan diskusi kelompok untuk melakukan sifat-sifat bangun datar segitiga, persegi panjang, persegi, trapesium, jajar genjang, lingkaran, belah ketupat, layang-layang.

2. Latihan dengan fasilitas soal.

Teknik - Tes - Lisan - Tertulis Bentuk - Pilihan

Ganda - Uraian Instrumen - Lembar

Penga-matan

- Lembar penilaian

15 jp x 35 menit

- Buku pelajaran Matematika SD Kelas V

- Buku lain yang sesuai dengan buku pelajaran

122

Lampiran 5 PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SD Negeri Tunon 2 Kota Tegal

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : V/ 2 (Dua)

Standar Kompetensi : 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun.

Kompetensi Dasar : 6.1. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

Alokasi waktu : 12 x 35 menit (4 x pertemuan)

Materi Pokok Indikator Kegiatan Pembelajaran

Media Pembelajaran Bentuk

penilaian Sumber Belajar Alat peraga Cetak

Sifat-sifat bangun datar 1.trapesium 2.jajar

genjang 3.belah

ketupat 4.layang-

layang

6.1.1 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar segitiga, persegi panjang, persegi, trapesium, jajar genjang, lingkaran,

Kegiatan Awal Menyampaikan motivasi, tujuan pembelajaran , menggali pengetahuan prasyarat dengan meng-gunakan serangkaian pertanyaan dan media. (Tumbuhkan) Kegiatan inti 1. Siswa

Mind Mapping

a. Lembar Kerja Siswa

b. Soal tes formatif

Tes tertulis bentuk pilihan ganda atau tes formatif

a. Khafid, M dan Suyatri. 2006. Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar kelas V. Jakarta: Erlangga.

b. Sunaryo, RJ. 2007.

123

Materi Pokok Indikator Kegiatan Pembelajaran

Media Pembelajaran Bentuk

penilaian Sumber Belajar Alat peraga Cetak

belah ketupat, layang-layang.

6.1.2 Menggambar bangun datar dari sifat-sifat bangun datar yang diberikan.

berdiskusi dengan kelompoknya mengerjakan soal LKS (Alami), kemudian Guru menggunakan mind mapping untuk menjelaskan konsep bangun datar (Namai)

2. Guru menunjuk kelompok maju ke depan kelas menuliskan hasil diskusi dengan yel semangat (Ulangi)

Kegiatan Akhir Menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari bersama dan melakukan evaluasi.

Matematika 5 : untuk SD/ MI kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

c. Astuti, Lusia Tri. 2009. Matematika 5: Untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

124

Lampiran 6

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SEKOLAH DASAR

Mata Pelajaran: Matematika

Kelas/ Semester: V/ 2 (dua)

Pembelajaran Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping

di Kelas Eksperimen

oleh

Kiki Indah Pratiwi

1401409045

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

125

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SD Negeri Tunon 2 Tegal

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : V/ 2

Waktu : 3 x 35 menit (3 jam pelajaran)

Pelaksanaan : 3 Mei 2013

A. Standar Kompetensi

6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antarbangun

B. Kompetensi Dasar

6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

C. Indikator

6.1.1 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar trapesium dan jajargenjang.

6.1.2 Menggambarkan bangun trapesium dan jajargenjang.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui mind mapping, siswa dapat menyebutkan sifat-sifat trapesium dan

jajargenjang.

2. Melalui tanya jawab, siswa dapat menyebutkan 3 sifat-sifat trapesium dan

jajargenjang.

3. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menggambarkan bentuk trapesium

dan jajargenjang.

*Karakter siswa yang diharapkan : mandiri, kreatif, rasa ingin tahu, bersahabat/

komunikatif, dan tanggung jawab.

E. Materi Pokok

Sifat-sifat bangun datar trapesium dan jajargenjang. (terlampir)

126

F. Model dan Metode Pembelajaran

Model pembelajaran : Quantum Teaching

Metode pembelajaran: ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan

Media : Mind Mapping

G. Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (15 menit)

a. Guru mempersilahkan ketua kelas untuk

memimpin doa.

b. Guru menanyakan kabar siswa dan

mengabsen siswa.

c. Guru menyampaikan salam

“Assalamu’alaikum Wr.Wb atau selamat pagi anak-anak, mata

pelajaran kali ini apa anak-anak? (matematika)”.

d. Guru mempersilahkan siswa untuk

menyiapkan buku dan alat tulis.

e. Menginformasikan cakupan dan kegiatan

belajar yang akan dilalui siswa “Anak-anak, hari ini kita akan belajar

mengenai bangun datar trapesium dan jajargenjang.”

f. Menjelaskan tujuan pembelajaran:

“Setelah mengikuti pelajaran, anak-anak dapat menyebutkan sifat-

sifat dan menggambar bangun datar trapesium dan jajargenjang.”

(Tumbuhkan)

g. Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan “apakah kalian

masih ingat bentuk trapesium seperti apa?”

h. Guru memberi motivasi kepada siswa, dengan pujian dan acungan

jempol karena siswa menjawab benar pertanyaan guru.

2. Kegiatan Inti (60 menit)

a. Eksplorasi (15 menit)

1) Guru menjelaskan bangun datar trapesium dan jajargenjang.

127

2) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai trapesium dan

jajargenjang tentang sifat-sifatnya.

3) Guru meminta siswa untuk menggambar trapesium dan

jajargenjang.

b. Elaborasi (25 menit)

1) Siswa menyebutkan nama bangun datar yang telah dijelaskan oleh

guru.

2) Siswa menyebutkan sifat-sifat trapesium dan jajargenjang.

3) Guru menugaskan siswa membentuk kelompok untuk berdiskusi

mengerjakan soal latihan. (Alami)

4) Guru menjelaskan dengan mind mapping yang berisi sifat-sifat

bangun datar kepada siswa. (Namai)

5) Guru menugaskan siswa mengerjakan soal latihan.

c. Konfirmasi (20 menit)

1) Guru dan siswa mencocokkan soal latihan yang telah dikerjakan.

(Demonstrasikan)

2) Guru menunjuk kelompok secara acak untuk maju ke depan kelas

menuliskan hasil diskusi dengan yel semangat. (Ulangi)

3) Guru dan siswa lain mengamati dan membenarkan jika ada jawaban

yang salah.

4) Guru memberikan penguatan kepada kelompok yang mendapat nilai

terbaik dan menyanyikan yel pemenang secara bersama-sama.

(Rayakan)

5) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai hal-hal yang belum

dipahami siswa.

3. Kegiatan Penutup (30 menit)

a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

b. Guru memberikan evaluasi pembelajaran pada siswa.

c. Guru menutup kegiatan pembelajaran.

128

H. Sumber Belajar

1. Khafid, M dan Suyatri. 2006. Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar

kelas V. Jakarta: Erlangga.

2. Sunaryo, RJ. 2007. Matematika 5 : untuk SD/ MI kelas 5. Jakarta: Pusat

Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

3. Utomo, Dwi Priyo. 2009. Matematika V : Untuk Kelas V SD/ MI. Jakarta :

Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

4. Astuti, Lusia Tri. 2009. Matematika 5: Untuk Sekolah Dasar Kelas V.

Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

I. Penilaian

1. Prosedur penilaian : Penilain akhir

2. Bentuk penilaian : Tes tertulis

3. Bentuk Tes : Tes pilihan ganda

4. Alat penilaian : LKS dan soal tes formatif (terlampir)

5. Kunci jawaban : (terlampir)

6. Skor penilaian : NA = Skor perolehan benar x 10

Skor keseluruhan

Tegal, April 2013

Guru Kelas VA Peneliti

Darminto, S. Pd. Kiki Indah Pratiwi NIP 19830306 200903 1 002 NIM 1401409045

Mengetahui,

Kepala SD N Tunon 2 Tegal

129

H. Riyanto, S. Pd. NIP 19631203 198608 1 001

Lampiran-lampiran dalam pembelajaran

Materi Pokok

1. Trapesium

Trapesium adalah bangun datar segiempat dengan dua buah sisinya yang

berhadapan sejajar.

Jenis trapesium ada 3 yaitu:

a. Trapesium siku-siku

Perhatikan gambar di samping.

AB sejajar dengan CD.

∠ BAC = ∠ ACD = 90° (siku-siku)

Sifat-sifat trapesium siku-siku sebagai berikut:

- memiliki sisi sejajar.

- memiliki 2 sudut.

b. Trapesium sama kaki

Berdasarkan kegiatan di atas:

ab merupakan sumbu simetri

RK = SC, Ra = Sa

KRS = ∠ RSK

∠ SCK = ∠ CKR

Sifat-sifat trapesium sama kaki sebagai berikut:

- memiliki 2 sisi yang sama panjang.

- 2 pasang sudut yang sama besar.

c. Trapesium sembarang

130

Sifat-sifat trapesium sembarang sebagai berikut:

- memiliki 2 sisi sejajar tetapi tidak sama

panjangnya.

- memiliki sudut yang tidak sama besar.

2. Jajargenjang

Jajargenjang adalah segi empat yang dua pasang sejajar dan empat sudut yang

tidak siku-siku.

Sifat-sifat jajargenjang sebagai berikut:

- Jajargenjang mempunyai empat sisi, sisi yang berhadapan sejajar dan sama

panjang.

- Mempunyai empat sudut, terdiri dari dua sudut lancip dan dua sudut tumpul

- Sudut-sudut yang berhadapan sama besar.

- Kedua diagonalnya berpotongan dan saling membagi dua sama panjang.

- Jumlah sudut-sudut yang berdekatan 180°.

1. Sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang yaitu KL // MN dan KL =

MN, KN// LM dan KN = LM

O

131

3. Kedua diagonal berpotongan di titik O. Kedua diagonal ini saling membagi.

Pada gambar di atas diagonal KM ≠ diagonal WY. Garis OK = OM dan garis

ON = OL.

4. Kedua sudut yang berhadapan sama besar. Pada gambar di atas ∠KLM =

∠KNM dan ∠NKL = ∠LMN.

Lembar Kerja Siswa

Isilah titik-titik berikut ini!

1

Gambarlah sebuah trapesium sama kaki ABCD!

2 Sebutkan sisi yang sejajar pada trapesium ABCD!

3 Sebutkan sudut yang sama besar pada trapesium ABCD!

4

Sebutkan sifat-sifat trapesium sama kaki! ………………………………….…………………………………………. ………………………………….…………………………………………. ………………………………….…………………………………………. ………………………………….………………………………………….

5

Perhatikan jajargenjang KLMN di samping! Jika panjang KL = 10 cm, LM = 8 cm, dan ∠NKL = 60°, tentukan: a. Panjang MN = …. cm b. Panjang KN = …. cm c. ∠KLM = ∠…. d. ∠LMN = ∠…. e. Besar ∠KNM = ….°

6 Sifat-sifat jajargenjang ………………………………….………………………………………….

132

………………………………….…………………………………………. ………………………………….…………………………………………. ………………………………….………………………………………….

Kunci jawaban Lembar Kerja Siswa

1

2 Sebutkan sisi yang sejajar pada trapesium ABCD!

AB = CD

3 Sebutkan sudut yang sama besar pada trapesium ABCD!

∠ABC = ∠DAB ∠ADC = ∠BCD

4

Sifat-sifat trapesium - memiliki 4 sisi

- memiliki sepasang sisi yang sejajar

- memiliki 2 sisi yang sama panjang.

- memiliki 2 pasang sudut yang sama besar.

5

Perhatikan jajargenjang KLMN di samping! Jika panjang KL = 10 cm, LM = 8 cm, dan ∠NKL = 60°, tentukan: a. Panjang MN = 10 cm b. Panjang KN = 8 cm c. ∠KLM = ∠KNM d. ∠LMN = ∠NKL e. Besar ∠KNM =120°

6

Sifat-sifat jajargenjang - mempunyai empat sisi, sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang.

- mempunyai empat sudut, terdiri dari dua sudut lancip dan dua sudut tumpul

- Sudut-sudut yang berhadapan sama besar.

133

- Kedua diagonalnya berpotongan dan saling membagi dua sama panjang.

- Jumlah sudut-sudut yang berdekatan 180°.

134

Kisi-kisi Soal Evaluasi Individu

No Kompetensi Dasar Indikator soal Ranah kognitif

Nomor butir soal Tingkat kesukaran Md Sd Sl

1 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.

Ditentukan nama bangun datar, siswa dapat menyebutkan jumlah sisi yang sejajar. C1 4

6

Diberikan nama bangun datar, siswa dapat menyebutkan jumlah titik sudut bangun datar tersebut. C1 5 10

Disajikan nama bangun datar, siswa dapat menyebutkan sifat bangun datar yang disebutkan. C1 7

Diberikan nama bangun datar, siswa dapat menyebutkan jumlah sisi bangun datar tersebut. C1 2

Diberikan gambar bangun datar, siswa dapat mengenali bangun datar yang dimaksud. C2 1

Disajikan gambar bangun datar, siswa dapat menunjukkan sisi yang sejajar. C2 12 15

Diberikan gambar bangun datar, siswa dapat menunjukkan sudut yang sama besar. C2 11

Disajikan nama bangun datar, siswa dapat menentukan jumlah sudut pada bangun datar. C2 3 9

Ditentukan salah satu sudut dalam bangun datar, siswa dapat menghitung besar sudut yang diminta. C3 8

13 14

Jumlah butir soal 7 7 1 15

Keterangan: C1: Ingatan C2: Pemahaman C3: Penerapan, Md: Mudah Sd: Sedang Sl: Sulit

135

Soal Evaluasi Individu

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang kamu anggap

jawaban yang tepat!

1. Gambar trapesium siku-siku ditunjukkan oleh gambar….

a.

b.

2. Jumlah sisi pada trapesium yaitu…

a. 3 c. 5

b. 4 d. 6

3. Besar sudut ADC pada trapesium di bawah ini yaitu….

a. 45°

b. 60°

c. 80°

d. 90°

4. Sisi sejajar pada trapesium berjumlah….pasang

a. 4 c. 2

b. 3 d. 1

5. Titik sudut yang dimiliki trapesium sebanyak….

a. 2 c. 4

b. 3 d. 5

6. Jajargenjang memiliki jumlah sisi sejajar sebanyak….pasang

a. 4 c. 2

b. 3 d. 1

7. Berikut ini merupakan sifat-sifat jajargenjang, kecuali….

a. mempunyai sepasang sisi yang sejajar

b. jajargenjang mempunyai empat sisi

c. d.

136

c. kedua diagonalnya berpotongan dan saling membagi dua sama panjang.

d. jumlah sudut-sudut yang berdekatan 180°.

8. Perhatikan trapesium di bawah ini!

Jika sudut IBL 60°, maka sudut KLB….

a. 30° c. 90°

b. 60° d. 130°

9. Jumlah sudut-sudut yang berdekatan pada jajargenjang yaitu….

a. 30° c. 180°

b. 90° d. 270°

10. Banyaknya sudut siku-siku pada sebuah trapesium siku-siku ada….

a. 1 c. 3

b. 2 d. 4

11. Gambar di

samping merupakan trapesium sama kaki,

sepasang sudut yang sama besar yaitu….

a. ∠ABC = ∠BCD

b. ∠BAD = ∠ADC

c. ∠ADC = ∠BCD

d. ∠DAB = ∠DCB

12. Sifat yang dimiliki jajargenjang yaitu sisi-sisi

yang berhadapan sejajar dan sama panjang.

Berdasarkan jajar genjang KLMN, maka

KN sejajar dengan….

a. MN c. LM

b. LN d. LK

13. Perhatikan jajargenjang KLMN di bawah ini!

Jika ∠KLM = 120°, maka ∠KNL =….

a. 240° c. 90°

b. 120° d. 60°

137

14.

Atap rumah Pak Ali berbentuk trapesium sama

kaki, jika ∠EHF = 55° maka besar ∠FGH = ….

a. 110° c. 70°

b. 90° d. 55°

15. Berdasarkan trapesium EFGH di atas pasangan sisi yang sejajar yaitu….

a. GH = EF c. FH = EG

b. EH = HG d. GH = FG

138

Kunci Jawaban Soal Evaluasi Individu

1. A

2. B

3. D

4. D

5. C

6. C

7. A

8. B

9. C

10. B

11. C

12. C

13. D

14. A

15. A

139

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SD Negeri Tunon 2 Tegal

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : V/ 2

Waktu : 3 x 35 menit (3 jam pelajaran)

Pelaksanaan : 10 Mei 2013

A. Standar Kompetensi

6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antarbangun

B. Kompetensi Dasar

6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

C. Indikator

6.1.1 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar belah ketupat.

6.1.2 Menggambarkan bangun belah ketupat.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui mind mapping, siswa dapat menyebutkan sifat-sifat belah ketupat.

2. Melalui tanya jawab, siswa dapat menyebutkan 3 sifat-sifat belah ketupat.

3. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menggambarkan bentuk belah

ketupat.

*Karakter siswa yang diharapkan : mandiri, kreatif, rasa ingin tahu, bersahabat/

komunikatif, dan tanggung jawab.

E. Materi Pokok

Sifat-sifat bangun datar belah ketupat. (terlampir)

140

F. Model dan Metode Pembelajaran

Model pembelajaran : Quantum Teaching

Metode pembelajaran: ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan

Media : Mind Mapping

.

G. Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (15 menit)

a. Guru mempersilahkan ketua kelas untuk

memimpin doa.

b. Guru menanyakan kabar siswa dan

mengabsen siswa.

c. Guru menyampaikan salam

“Assalamu’alaikum Wr.Wb atau selamat pagi anak-anak, mata

pelajaran kali ini apa anak-anak? (matematika)”.

d. Guru mempersilahkan siswa untuk

menyiapkan buku dan alat tulis.

e. Menginformasikan cakupan dan kegiatan

belajar yang akan dilalui siswa “Anak-anak, hari ini kita akan belajar

mengenai bangun datar belah ketupat.”

f. Menjelaskan tujuan pembelajaran:

“Setelah mengikuti pelajaran, anak-anak dapat menyebutkan sifat-

sifat dan menggambar bangun datar belah ketupat.” (Tumbuhkan)

g. Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan “apakah kalian

pernah memakan ketupat saat lebaran?”

h. Guru memberi motivasi kepada siswa, dengan pujian dan acungan

jempol karena siswa menjawab benar pertanyaan guru.

2. Kegiatan Inti (60 menit)

a. Eksplorasi (15 menit)

1) Guru menjelaskan bangun datar belah ketupat.

2) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai belah ketupat tentang

sifat-sifatnya.

141

3) Guru meminta siswa untuk menggambar belah ketupat.

b. Elaborasi (25 menit)

1) Siswa menyebutkan nama bangun datar yang telah dijelaskan oleh

guru.

2) Siswa menyebutkan sifat-sifat belah ketupat.

3) Guru menugaskan siswa membentuk kelompok untuk berdiskusi

mengerjakan soal latihan. (Alami)

4) Guru menjelaskan dengan mind mapping yang berisi sifat-sifat

bangun datar kepada siswa. (Namai)

5) Guru menugaskan siswa mengerjakan soal latihan.

c. Konfirmasi (20 menit)

1) Guru dan siswa mencocokkan soal latihan yang telah dikerjakan.

(Demonstrasikan)

2) Guru menunjuk kelompok secara acak untuk maju ke depan kelas

menuliskan hasil diskusi dengan yel semangat. (Ulangi)

3) Guru dan siswa lain mengamati dan membenarkan jika ada jawaban

yang salah.

4) Guru memberikan penguatan kepada kelompok yang mendapat nilai

terbaik dan menyanyikan yel pemenang secara bersama-sama.

(Rayakan)

5) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai hal-hal yang belum

dipahami siswa.

3. Kegiatan Penutup (30 menit)

a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

b. Guru memberikan evaluasi pembelajaran pada siswa.

c. Guru menutup kegiatan pembelajaran.

H. Sumber Belajar

1. Khafid, M dan Suyatri. 2006. Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar

kelas V. Jakarta: Erlangga.

142

2. Sunaryo, RJ. 2007. Matematika 5 : untuk SD/ MI kelas 5. Jakarta: Pusat

Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

3. Utomo, Dwi Priyo. 2009. Matematika V : Untuk Kelas V SD/ MI. Jakarta :

Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

4. Astuti, Lusia Tri. 2009. Matematika 5: Untuk Sekolah Dasar Kelas V.

Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

I. Penilaian

1. Prosedur penilaian : Penilain akhir

2. Bentuk penilaian : Tes tertulis

3. Bentuk Tes : Tes pilihan ganda

4. Alat penilaian : LKS dan soal tes formatif (terlampir)

5. Kunci jawaban : (terlampir)

6. Skor penilaian : NA = Skor perolehan benar x 10

Skor keseluruhan

Tegal, April 2013

Guru Kelas VA Peneliti

Darminto, S. Pd. Kiki Indah Pratiwi NIP 19830306 200903 1 002 NIM 1401409045

Mengetahui,

Kepala SD N Tunon 2 Tegal

H. Riyanto, S. Pd.

143

NIP 19631203 198608 1 001

Lampiran-lampiran dalam pembelajaran

Materi Pokok

Belah Ketupat

Pada waktu lebaran, makanan ini biasanya banyak dijumpai. Inilah yang

dinamakan ketupat. Dalam pelajaran Matematika, bangun yang menyerupai

bentuk ketupat disebut belah ketupat.

Perhatikan sisi, sudut, dan diagonal pada belah ketupat di atas.

1. AB = BC = CD = AD

2. Sudut-sudut yang berhadapan sama besar, ∠ABC = ∠ADC dan ∠BAD =

∠BCD.

3. Kedua diagonal berpotongan tegak lurus dan saling membagi dua sama

panjang.

Sifat-sifat belah ketupat sebagai berikut:

- Semua sisi sama panjang

- Kedua diagonal belah ketupat merupakan sumbu

simetri

- Sudut-sudut yang berhadapan sama besar

144

- Diagonal-diagonal belah ketupat saling berpotongan tegak lurus

Lembar Kerja Siswa Isilah titik-titik berikut ini!

1 Gambarlah sebuah belah ketupat PQRS!

2 Sebutkan sifat-sifat belah ketupat! ………………………………….…………………………………………. ………………………………….…………………………………………. ………………………………….…………………………………………. ………………………………….………………………………………….

3 Pada belah ketupat GHIJ di samping, diketahui GJ = 20 cm, GO = 12 cm, JO = 16 cm, dan ∠HIJ = 110°. Tentukan: a. panjang GH = HI = IJ = …. cm

b. panjang GI = ….. cm

c. panjang HJ = …. cm

d. ∠HGJ = ….°

e. ∠GHI = …..°

145

Kunci jawaban Lembar Kerja Siswa

1

2 Sifat-sifat belah ketupat! - Semua sisi sama panjang

- Kedua diagonal belah ketupat merupakan sumbu simetri

- Sudut-sudut yang berhadapan sama besar

- Diagonal-diagonal belah ketupat saling berpotongan tegak lurus

3 Pada belah ketupat GHIJ di samping, diketahui GJ = 20 cm, GO = 12 cm, JO = 16 cm, dan ∠HIJ = 110°. Tentukan: a. panjang GH = HI = IJ = 20 cm

b. panjang GI = 24 cm

c. panjang HJ = 32 cm

d. ∠HGJ = 110°

e. ∠GHI = 80°

146

Kisi-kisi Soal Evaluasi Individu

No Kompetensi Dasar Indikator soal Ranah kognitif

Nomor butir soal Tingkat kesukaran Md Sd Sl

1 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.

Diberikan nama bangun datar, siswa dapat menyebutkan jumlah sisi bangun datar tersebut. C1 1

Diberikan nama bangun datar, siswa dapat menyebutkan jumlah titik sudut bangun datar tersebut. C1 4

Disajikan nama bangun datar, siswa dapat menyebutkan sifat bangun datar yang disebutkan. C1 5

Disajikan sifat-sifat bangun datar, siswa dapat memilih sifat yang sesuai dengan bangun datar yang ditanyakan. C2 3

Disajikan gambar bangun datar, siswa dapat menunjukkan sisi yang sejajar. C2 2 Diberikan gambar bangun datar, siswa dapat menunjukkan sudut yang sama besar. C2 8

Diberikan nama bangun datar, siswa dapat mengenali bangun datar tersebut. C2 9 Ditentukan salah satu sudut dalam bangun datar, siswa dapat menghitung besar sudut yang diminta. C3 7

10 Disajikan gambar bangun datar, siswa dapat menghitung panjang sisi pada bangun datar. C3 6

Jumlah butir soal 3 5 2 10

Keterangan: C1: Ingatan C2: Pemahaman C3: Penerapan, Md: Mudah Sd: Sedang Sl: Sulit

147

Soal Evaluasi Individu

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang kamu anggap jawaban yang tepat! 1. Jumlah sisi pada belah ketupat ada….

a. 6 b. 5 c. 4 d. 3

2. Perhatikan belah ketupat GHIJ berikut!

Pernyataan yang benar tentang sifat belah ketupat yaitu….

a. HO = HJ

b. GJ = HI

c. GI = HJ

d. GO = IJ

3. Perhatikan sifat-sifat bangun datar di bawah ini!

No. Sifat 1 2 3 4

Semua sisi sama panjang Sudut-sudut yang berhadapan sama besar Memiliki sepasang sisi yang sejajar Diagonal saling berpotongan tegak lurus

Berdasarkan sifat-sifat bangun datar di atas, yang termasuk sifat belah

ketupat yaitu….

a. 1, 2, dan 3 c. 1, 3, dan 4

b. 1, 2, dan 4 d. 2, 3, dan 4

4. Jumlah sudut siku-siku yang terdapat pada belah ketupat sebanyak….

a. 8 c. 4

b. 6 d. tidak ada

5. Aku adalah sebuah bangun datar yang mempunyai sisi yang sama panjang

dan dua pasang sisi yang sejajar. Aku adalah bangun….

a. layang-layang c. belah ketupat

b. trapesium d. segitiga

148

6. Pada belah ketupat PQRS di samping, diketahui panjang

PO = 6 cm, QO = 8 cm, dan PS = 10 cm, maka panjang

PR ….

a. 6 cm c. 12 cm

b. 8 cm d. 16 cm

7. Pada belah ketupat PQRS di atas besar ∠PQS = 55°, maka besar ∠PSR = ….

a. 55° c. 110°

b. 90° d. 180

8. Sudut yang sama besar pada belah ketupat sebanyak…. pasang

a. 1 c. 3

b. 2 d. 4

9. Jika panjang sisi yang terdapat dalam jajargenjang sama panjang, maka akan

membentuk bangun….

a. layang-layang c. jajargenjang

b. trapesium d. belah ketupat

10. Perhatikan belah ketupat RSTU berikut!

Jika besar ∠RSU = 75°, maka besar ∠STU =….

a. 37,5° c. 52,5°

b. 75° d. 105°

149

Kunci Jawaban Soal Evaluasi Individu

1. C

2. B

3. B

4. D

5. C

6. C

7. A

8. B

9. D

10. A

150

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SD Negeri Tunon 2 Tegal

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : V/ 2

Waktu : 3 x 35 menit (3 jam pelajaran)

Pelaksanaan : 17 Mei 2013

A. Standar Kompetensi

6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antarbangun

B. Kompetensi Dasar

6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

C. Indikator

6.1.1 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar layang-layang.

6.1.2 Menggambarkan bangun layang-layang.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui mind mapping, siswa dapat menyebutkan sifat-sifat layang-layang.

2. Melalui tanya jawab, siswa dapat menyebutkan 3 sifat-sifat layang-layang.

3. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menggambarkan bentuk layang-

layang.

*Karakter siswa yang diharapkan : mandiri, kreatif, rasa ingin tahu, bersahabat/

komunikatif, dan tanggung jawab.

E. Materi Pokok

Sifat-sifat bangun datar layang-layang. (terlampir)

151

F. Model dan Metode Pembelajaran

Model pembelajaran : Quantum Teaching

Metode pembelajaran: ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan

Media : Mind Mapping

.

G. Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (15 menit)

a. Guru mempersilahkan ketua kelas untuk

memimpin doa.

b. Guru menanyakan kabar siswa dan

mengabsen siswa.

c. Guru menyampaikan salam

“Assalamu’alaikum Wr.Wb atau selamat pagi anak-anak, mata

pelajaran kali ini apa anak-anak? (matematika)”.

d. Guru mempersilahkan siswa untuk

menyiapkan buku dan alat tulis.

e. Menginformasikan cakupan dan kegiatan

belajar yang akan dilalui siswa “Anak-anak, hari ini kita akan belajar

mengenai bangun datar layang-layang.”

f. Menjelaskan tujuan pembelajaran:

“Setelah mengikuti pelajaran, anak-anak dapat menyebutkan sifat-

sifat dan menggambar bangun datar layang-layang.” (Tumbuhkan)

g. Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan “apakah kalian

pernah bermain layang-layang?”

h. Guru memberi motivasi kepada siswa, dengan pujian dan acungan

jempol karena siswa menjawab benar pertanyaan guru.

2. Kegiatan Inti (60 menit)

a. Eksplorasi (15 menit)

1) Guru menjelaskan bangun datar layang-layang.

2) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai layang-layang tentang

sifat-sifatnya.

152

3) Guru meminta siswa untuk menggambar layang-layang.

b. Elaborasi (25 menit)

1) Siswa menyebutkan nama bangun datar yang telah dijelaskan oleh

guru.

2) Siswa menyebutkan sifat-sifat layang-layang.

3) Guru menugaskan siswa membentuk kelompok untuk berdiskusi

mengerjakan soal latihan. (Alami)

4) Guru menjelaskan dengan mind mapping yang berisi sifat-sifat

bangun datar kepada siswa. (Namai)

5) Guru menugaskan siswa mengerjakan soal latihan.

c. Konfirmasi (20 menit)

1) Guru dan siswa mencocokkan soal latihan yang telah dikerjakan.

(Demonstrasikan)

2) Guru menunjuk kelompok secara acak untuk maju ke depan kelas

menuliskan hasil diskusi dengan yel semangat. (Ulangi)

3) Guru dan siswa lain mengamati dan membenarkan jika ada jawaban

yang salah.

4) Guru memberikan penguatan kepada kelompok yang mendapat nilai

terbaik dan menyanyikan yel pemenang secara bersama-sama.

(Rayakan)

5) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai hal-hal yang belum

dipahami siswa.

3. Kegiatan Penutup (30 menit)

a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

b. Guru memberikan evaluasi pembelajaran pada siswa.

c. Guru menutup kegiatan pembelajaran.

H. Sumber Belajar

1. Khafid, M dan Suyatri. 2006. Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar

kelas V. Jakarta: Erlangga.

153

2. Sunaryo, RJ. 2007. Matematika 5 : untuk SD/ MI kelas 5. Jakarta: Pusat

Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

3. Utomo, Dwi Priyo. 2009. Matematika V : Untuk Kelas V SD/ MI. Jakarta :

Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

4. Astuti, Lusia Tri. 2009. Matematika 5: Untuk Sekolah Dasar Kelas V.

Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

I. Penilaian

1. Prosedur penilaian : Penilain akhir

2. Bentuk penilaian : Tes tertulis

3. Bentuk Tes : Tes pilihan ganda

4. Alat penilaian : LKS dan soal tes formatif (terlampir)

5. Kunci jawaban : (terlampir)

6. Skor penilaian : NA = Skor perolehan benar x 10

Skor keseluruhan

Tegal, April 2013

Guru Kelas VA Peneliti

Darminto, S. Pd. Kiki Indah Pratiwi NIP 19830306 200903 1 002 NIM 1401409045

Mengetahui,

Kepala SD N Tunon 2 Tegal

H. Riyanto, S. Pd.

154

NIP 19631203 198608 1 001

Lampiran-lampiran dalam pembelajaran

Materi Pokok

Layang-layang

Layang-layang dibentuk dari dua segitiga sama kaki yang alasnya sama panjang

dan berimpit. Dari gambar di atas, didapat:

1. ACD dan ABC merupakan segitiga sama kaki dengan alas AC,

2. AB = BC dan AD = DC,

3. AC BD dan OA = OC.

Jadi, dapat disimpulkan sifat-sifat layang-layang:

- Memiliki satu sumbu simetri

- Memiliki 2 pasang sisi sama panjang

- Memiliki sepasang sudut berhadapan sama besar

155

Lembar Kerja Siswa Isilah titik-titik berikut ini!

1 Gambarlah sebuah layang-layang PQRS!

2 Sebutkan sifat-sifat layang-layang! ………………………………….…………………………………………. ………………………………….…………………………………………. ………………………………….…………………………………………. ………………………………….………………………………………….

3

Perhatikan layang-layang KLMN di samping! Diketahui KL = 5 cm, MN = 8 cm, KO = 4 cm, dan ∠LMN = 110°. Tentukan: a. LM = …. cm

b. KN = …. cm

c. ∠LKN = ….°

d. KM = …. cm

e. ∠MNO= ….°

156

Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa

1

2 Sebutkan sifat-sifat layang-layang! - Memiliki satu sumbu simetri

- Memiliki 2 pasang sisi sama panjang

- Memiliki sepasang sudut berhadapan sama besar

3

Perhatikan layang-layang KLMN di samping! Diketahui KL = 5 cm, MN = 8 cm, KO = 4 cm, dan ∠LMN = 110°. Tentukan: a. LM = 5 cm

b. KN = 8 cm

c. ∠LKN = 110°

d. KM = 8 cm

e. ∠LKN = ∠LMN

157

158

Kisi-kisi Soal Evaluasi Individu

No Kompetensi Dasar Indikator soal Ranah kognitif

Nomor butir soal Tingkat kesukaran Md Sd Sl

1 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.

Ditentukan nama bangun datar, siswa dapat menyebutkan jumlah sisi yang sejajar. C1 6

Diberikan sifat-sifat bangun datar, siswa dapat menyebutkan nama bangun datar yang dimaksud. C1 2

Diberikan gambar bangun datar, siswa dapat menyebutkan bangun datar yang dimaksud. C1 1

Disajikan sifat-sifat bangun datar, siswa dapat memilih sifat yang sesuai dengan bangun datar yang ditanyakan. C2 4

Disajikan gambar bangun datar, siswa dapat menunjukkan sisi yang sejajar. C2 10 Diberikan gambar bangun datar, siswa dapat menunjukkan sudut yang sama besar. C2 3

Diberikan nama bangun datar, siswa dapat mengenali bangun datar tersebut. C2 5 Ditentukan salah satu sudut dalam bangun datar, siswa dapat menghitung besar sudut yang diminta. C3 9 7

Disajikan gambar bangun datar, siswa dapat menghitung panjang sisi pada bangun datar. C3 8

Jumlah butir soal 3 5 2 10

Keterangan: C1: Ingatan C2: Pemahaman C3: Penerapan, Md: Mudah Sd: Sedang Sl: Sulit

159

Soal Evaluasi Individu

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang kamu anggap

jawaban yang tepat!

1. Gambar di samping termasuk bangun datar yang disebut….

a. jajargenjang c. layang-

layang

b. trapesium d. belah ketupat

2. Aku adalah sebuah bangun datar yang mempunyai 2 pasang sisi yang sama

panjang dan sepasang sudut yang berhadapan sama besar. Aku adalah

bangun….

a. belah ketupat c. jajargenjang

b. trapesium d.

layang-layang

3. Pada layang-layang KLMN

sudut yang sama besar yaitu….

a. LKN = LMN c.

MNO = LMN

b. KLM = KNM d.

LMN = KLM

4. Perhatikan sifat-sifat bangun datar di bawah ini!

No. Sifat 1 2 3 4

Semua sisi sama panjang Terdapat sepasang sudut yang sama besar Terdapat 2 pasang sisi yang sama panjang Diagonal saling berpotongan tegak lurus

Berdasarkan sifat-sifat bangun datar di atas, yang termasuk sifat layang-

layang yaitu….

a. 1, 2, dan 3 c. 1, 3, dan 4

b. 1, 2, dan 4 d. 2, 3, dan 4

5. Sebuah bangun layang-layang terdiri dari….

160

a. dua bangun persegi c. dua bangun

jajargenjang

b. dua bangun segitiga d. dua bangun belah

ketupat

6. Sifat yang dimiliki layang-layang yaitu….

a. memiliki sepasang sudut berhadapan sama

besar

b. semua sisinya sejajar dan sama panjang

c. memiliki sepasang sisi yang sejajar

d. memiliki sudut yang sama besar

7. Jika DFG = 40° dan FDG = 20°, maka DGF = …..

a. 20° c. 100°

b. 40° d. 120°

8. Perhatikan layang-layang KLMN di bawah ini!

Jika diketahui KL = 5 cm, KN = 8 cm, dan KO = 4 cm,

maka jumlah panjang sisi LM dan MN = …. cm

a. 9

b. 12

c. 13

d. 14

9. Jika besar ∠LKN pada layang-layang KLMN

adalah 140°, maka besar ∠LMN=….

a. 180° c. 70°

b. 140° d. 40°

10. Sisi

yang sama panjang pada layang-

layang ABCD yaitu….

a. AB = BC c. BD = AC

161

b. AD = AB d. BC = CA

Kunci Jawaban Soal Evaluasi Individu

1. C

2. D

3. A

4. D

5. B

6. A

7. D

8. C

9. B

10. B

162

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SD Negeri Tunon 2 Tegal

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : V/ 2

Waktu : 3 x 35 menit (3 jam pelajaran)

Pelaksanaan : 21 Mei 2013

A. Standar Kompetensi

6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antarbangun

B. Kompetensi Dasar

6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

C. Indikator

6.1.1 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar trapesium, jajargenjang, belah

ketupat, dan layang-layang.

6.1.2 Menggambarkan bangun trapesium, jajargenjang, belah ketupat, dan

layang-layang..

D. Tujuan Pembelajaran

163

1. Melalui penjelasan guru mengenai bangun datar, siswa dapat

mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar trapesium, jajargenjang, belah

ketupat, dan layang-layang.

2. Melalui mind mapping tentang bangun datar, siswa dapat menyebutkan

sifat-sifat layang-layang dan menggambar bentuk bangun datar trapesium,

jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang.

E. Materi Pokok

Sifat-sifat bangun datar trapesium, jajargenjang, belah ketupat, dan layang-

layang. (pertemuan 1, 2, dan 3)

F. Model dan Metode Pembelajaran

Model pembelajaran : Quantum Teaching

Metode pembelajaran: ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan

Media : Mind Mapping

.

G. Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (15 menit)

a. Guru mempersilahkan ketua kelas untuk

memimpin doa.

b. Guru menanyakan kabar siswa dan

mengabsen siswa.

c. Guru menyampaikan salam

“Assalamu’alaikum Wr.Wb.”

d. Guru mempersilahkan siswa untuk

menyiapkan alat tulis.

e. Menginformasikan kegiatan belajar yang

akan dilalui siswa “Anak-anak, sebelum kita mengerjakan Tes

Formatif kita akan mengingat kembali materi bangun datar yang sudah

diberikan pada pertemuan-pertemuan yang lalu.”

f. Guru menjelaskan materi kepada siswa.

164

g. Guru mengkondisikan kelas agar kondusif

untuk mengerjakan Tes Formatif.

h. Guru menjelaskan tata cara pelaksanaan Tes

Formatif.

2. Kegiatan Inti (70 menit)

a. Guru membagikan lembar soal kepada siswa.

b. Siswa mengerjakan soal secara mandiri.

c. Guru mengawasi jalannya Tes Formatif.

d. Siswa yang sudah selesai mengumpulkan lembar jawabnya kepada

guru.

e. Guru membagikan angket minat belajar untuk diisi siswa.

f. Siswa mengumpulkan lembar angket minat kepada guru.

3. Kegiatan Penutup (10 menit).

a. Guru memberikan sedikit ulasan salah satu contoh dari soal Tes.

b. Guru menutup pelajaran dengan pemberian motivasi dan salam

H. Sumber Belajar

1. Khafid, M dan Suyatri. 2006. Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar

kelas V. Jakarta: Erlangga.

2. Sunaryo, RJ. 2007. Matematika 5 : untuk SD/ MI kelas 5. Jakarta: Pusat

Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

3. Utomo, Dwi Priyo. 2009. Matematika V : Untuk Kelas V SD/ MI. Jakarta :

Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

4. Astuti, Lusia Tri. 2009. Matematika 5: Untuk Sekolah Dasar Kelas V.

Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

I. Penilaian

1. Prosedur penilaian : Penilain akhir

2. Bentuk penilaian : Tes tertulis

3. Bentuk Tes : Tes pilihan ganda

4. Alat penilaian : Soal Tes Formatif (terlampir)

165

5. Kunci jawaban : (terlampir)

6. Skor penilaian : NA = Skor perolehan

benar x 10

Skor keseluruhan

Tegal, April 2013

Guru Kelas VA Peneliti

Darminto, S. Pd. Kiki Indah Pratiwi NIP 19830306 200903 1 002 NIM 1401409045

Mengetahui,

Kepala SD N Tunon 2 Tegal

H. Riyanto, S. Pd. NIP 19631203 198608 1 001

Lampiran 7

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SEKOLAH DASAR

Mata Pelajaran: Matematika

Kelas/ Semester: V/ 2 (dua)

Pembelajaran Konvensional di Kelas Kontrol

166

oleh

Kiki Indah Pratiwi

1401409045

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SD Negeri Tunon 2 Tegal

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : V/ 2

Waktu : 3 x 35 menit (3 jam pelajaran)

Pelaksanaan : 2 Mei 2013

A. Standar Kompetensi

6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antarbangun

B. Kompetensi Dasar

6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

C. Indikator

167

6.1.1 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar trapesium dan jajargenjang.

6.1.2 Menggambarkan bangun trapesium dan jajargenjang.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah siswa mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan

nama bangun datar.

2. Setelah melihat gambar trapesium dan jajargenjang yang digambarkan guru

di papan tulis, siswa dapat mengidentifikasi 3 sifat-sifat bangun datar

trapesium dan jajargenjang, berdasarkan jumlah sisi, diagonal, dan titik

sudut.

3. Melalui tanya jawab, siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun datar

trapesium dan jajargenjang kepada guru.

4. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun

datar trapesium dan jajargenjang.

5. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menggambarkan bentuk bangun

datar trapesium dan jajargenjang.

E. Materi Pokok

Sifat-sifat bangun datar trapesium dan jajargenjang. (terlampir)

F. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran ceramah, diskusi, dan penugasan.

G. Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (15 menit)

a. Guru mempersilahkan ketua kelas untuk

memimpin doa.

b. Guru menanyakan kabar siswa dan

mengabsen siswa.

c. Guru menyampaikan salam

“Assalamu’alaikum Wr.Wb atau selamat pagi anak-anak, mata

pelajaran kali ini apa anak-anak? (matematika)”.

168

d. Guru mempersilahkan siswa untuk

menyiapkan buku dan alat tulis.

e. Menginformasikan cakupan dan kegiatan

belajar yang akan dilalui siswa “Anak-anak, hari ini kita akan belajar

mengenai bangun datar trapesium dan jajargenjang.”

f. Menjelaskan tujuan pembelajaran:

“Setelah mengikuti pelajaran, anak-anak dapat menyebutkan sifat-

sifat dan menggambar bangun datar trapesium dan jajargenjang.”

g. Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan “apakah kalian

masih ingat bentuk trapesium seperti apa?”

h. Guru memberi motivasi kepada siswa, dengan pujian dan acungan

jempol karena siswa menjawab benar pertanyaan guru.

2. Kegiatan Inti (60 menit)

a. Eksplorasi (15 menit)

1) Guru menjelaskan bangun datar trapesium dan jajargenjang.

2) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai bangun datar

trapesium dan jajargenjang tentang sifat-sifatnya.

3) Guru meminta siswa untuk menggambar bangun datar trapesium

dan jajargenjang.

b. Elaborasi (25 menit)

1) Siswa menyebutkan nama bangun datar yang telah dijelaskan oleh

guru.

2) Siswa menyebutkan sifat-sifat bangun datar trapesium dan

jajargenjang.

3) Guru memberikan soal latihan mengenai materi sifat-sifat bangun

datar trapesium dan jajargenjang.

4) Guru mempersilahkan siswa untuk mengerjakan soal dengan teman

sebangkunya.

5) Guru membuka diskusi kelas setelah siswa selesai mengerjakan soal

latihan untuk mencocokan hasil pekerjaan siswa.

169

c. Konfirmasi (20 menit)

1) Guru dan siswa mencocokkan soal latihan yang telah dikerjakan.

2) Guru menunjuk siswa secara acak untuk maju ke depan kelas

menuliskan hasil jawabannya

3) Guru dan siswa lain mengamati dan membenarkan jika ada jawaban

yang salah.

4) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai hal-hal yang belum

dipahami siswa.

3. Kegiatan Penutup (30 menit)

a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

b. Guru memberikan evaluasi pembelajaran pada peserta didik.

c. Guru menutup kegiatan pembelajaran.

H. Sumber Belajar

1. Khafid, M dan Suyatri. 2006. Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar

kelas V. Jakarta: Erlangga.

2. Sunaryo, RJ. 2007. Matematika 5 : untuk SD/ MI kelas 5. Jakarta: Pusat

Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

3. Utomo, Dwi Priyo. 2009. Matematika V : Untuk Kelas V SD/ MI. Jakarta :

Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

4. Astuti, Lusia Tri. 2009. Matematika 5: Untuk Sekolah Dasar Kelas V.

Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

I. Penilaian

1. Prosedur penilaian : Penilain akhir

2. Bentuk penilaian : Tes tertulis

3. Bentuk Tes : Tes pilihan ganda

4. Alat penilaian : LKS dan soal tes formatif (terlampir)

5. Kunci jawaban : (terlampir)

6. Skor penilaian : NA = Skor perolehan benar x 10

Skor keseluruhan

170

Tegal, April 2013

Guru Kelas VB Peneliti

Isnayanti, S. Pd. Kiki Indah Pratiwi NIP 19651005 198608 2 002 NIM 1401409045

Mengetahui,

Kepala SD N Tunon 2 Tegal

H. Riyanto, S. Pd. NIP 19631203 198608 1 001

Lampiran-lampiran dalam pembelajaran

Materi Pokok

1. Trapesium

Trapesium adalah bangun datar segiempat dengan dua buah sisinya yang

berhadapan sejajar.

Jenis trapesium ada 3 yaitu:

a. Trapesium siku-siku

Perhatikan gambar di samping.

AB sejajar dengan CD.

∠ BAC = ∠ ACD = 90° (siku-siku)

171

Sifat-sifat trapesium siku-siku sebagai berikut:

- memiliki sisi sejajar.

- memiliki 2 sudut.

b. Trapesium sama kaki

Berdasarkan kegiatan di atas:

ab merupakan sumbu simetri

RK = SC, Ra = Sa

KRS = ∠ RSK

∠ SCK = ∠ CKR

Sifat-sifat trapesium sama kaki sebagai berikut:

- memiliki 2 sisi yang sama panjang.

- 2 pasang sudut yang sama besar.

c. Trapesium sembarang

Sifat-sifat trapesium sembarang sebagai berikut:

- memiliki 2 sisi sejajar tetapi tidak sama

panjangnya.

- memiliki sudut yang tidak sama besar.

2. Jajargenjang

Jajargenjang adalah segi empat yang dua pasang sejajar dan empat sudut yang

tidak siku-siku.

Sifat-sifat jajargenjang sebagai berikut:

172

- Jajargenjang mempunyai empat sisi, sisi yang berhadapan sejajar dan sama

panjang.

- Mempunyai empat sudut, terdiri dari dua sudut lancip dan dua sudut tumpul

- Sudut-sudut yang berhadapan sama besar.

- Kedua diagonalnya berpotongan dan saling membagi dua sama panjang.

- Jumlah sudut-sudut yang berdekatan 180°.

1. Sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang yaitu KL // MN dan KL =

MN, KN// LM dan KN = LM

2. Kedua diagonal berpotongan di titik O. Kedua diagonal ini saling membagi.

Pada gambar di atas diagonal KM ≠ diagonal WY. Garis OK = OM dan garis

ON = OL.

3. Kedua sudut yang berhadapan sama besar. Pada gambar di atas ∠KLM =

∠KNM dan ∠NKL = ∠LMN.

O

173

Kisi-kisi Soal Evaluasi Individu

No Kompetensi Dasar Indikator soal Ranah kognitif

Nomor butir soal Tingkat kesukaran Md Sd Sl

1 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.

Ditentukan nama bangun datar, siswa dapat menyebutkan jumlah sisi yang sejajar. C1 4

6

Diberikan nama bangun datar, siswa dapat menyebutkan jumlah titik sudut bangun datar tersebut. C1 5 10

Disajikan nama bangun datar, siswa dapat menyebutkan sifat bangun datar yang disebutkan. C1 7

Diberikan nama bangun datar, siswa dapat menyebutkan jumlah sisi bangun datar tersebut. C1 2

Diberikan gambar bangun datar, siswa dapat mengenali bangun datar yang dimaksud. C2 1

Disajikan gambar bangun datar, siswa dapat menunjukkan sisi yang sejajar. C2 12 15

Diberikan gambar bangun datar, siswa dapat menunjukkan sudut yang sama besar. C2 11

Disajikan nama bangun datar, siswa dapat menentukan jumlah sudut pada bangun datar. C2 3 9

Ditentukan salah satu sudut dalam bangun datar, siswa dapat menghitung besar sudut yang diminta. C3 8 13 14

Jumlah butir soal 7 7 1 15

Keterangan: C1: Ingatan C2: Pemahaman C3: Penerapan, Md: Mudah Sd: Sedang Sl: Sulit

174

Soal Evaluasi Individu

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang kamu anggap

jawaban yang tepat!

1. Gambar trapesium siku-siku ditunjukkan oleh gambar….

a.

b.

2. Jumlah sisi pada trapesium yaitu…

c. 3 c. 5

d. 4 d. 6

3. Besar sudut ADC pada trapesium di bawah ini yaitu….

e. 45°

f. 60°

g. 80°

h. 90°

4. Sisi sejajar pada trapesium berjumlah….pasang

c. 4 c. 2

d. 3 d. 1

5. Titik sudut yang dimiliki trapesium sebanyak….

c. 2 c. 4

d. 3 d. 5

6. Jajargenjang memiliki jumlah sisi sejajar sebanyak….pasang

a. 4 c. 2

b. 3 d. 1

7. Berikut ini merupakan sifat-sifat jajargenjang, kecuali….

a. mempunyai sepasang sisi yang sejajar

b. jajargenjang mempunyai empat sisi

c. d.

175

c. kedua diagonalnya berpotongan dan saling membagi dua sama panjang.

d. jumlah sudut-sudut yang berdekatan 180°.

8. Perhatikan trapesium di bawah ini!

Jika sudut IBL 60°, maka sudut KLB….

a. 30° c. 90°

b. 60° d. 130°

9. Jumlah sudut-sudut yang berdekatan pada jajargenjang yaitu….

a. 30° c. 180°

b. 90° d. 270°

10. Banyaknya sudut siku-siku pada sebuah trapesium siku-siku ada….

a. 1 c. 3

b. 2 d. 4

11. Gambar di

samping merupakan trapesium sama kaki,

sepasang sudut yang sama besar yaitu….

a. ∠ABC = ∠BCD

b. ∠BAD = ∠ADC

c. ∠ADC = ∠BCD

d. ∠DAB = ∠DCB

12. Sifat yang dimiliki jajargenjang yaitu sisi-sisi

yang berhadapan sejajar dan sama panjang.

Berdasarkan jajar genjang KLMN, maka

KN sejajar dengan….

a. MN c. LM

b. LN d. LK

13. Perhatikan jajargenjang KLMN di bawah ini!

Jika ∠KLM = 120°, maka ∠KNL =….

a. 240° c. 90°

b. 120° d. 60°

176

14.

Atap rumah Pak Ali berbentuk trapesium sama

kaki, jika ∠EHF = 55° maka besar ∠FGH = ….

a. 110° c. 70°

b. 90° d. 55°

15. Berdasarkan trapesium EFGH di atas pasangan sisi yang sejajar yaitu….

a. GH = EF c. FH = EG

b. EH = HG d. GH = FG

177

Kunci Jawaban Soal Evaluasi Individu

1. A

2. B

3. D

4. D

5. C

6. C

7. A

8. B

9. C

10. B

11. C

12. C

13. D

14. A

15. A

178

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SD Negeri Tunon 2 Tegal

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : V/ 2

Waktu : 3 x 35 menit (3 jam pelajaran)

Pelaksanaan : 14 Mei 2013

A. Standar Kompetensi

6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antarbangun

B. Kompetensi Dasar

6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

C. Indikator

6.1.1 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar belah ketupat.

6.1.2 Menggambarkan bangun datar.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah siswa mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan

nama bangun datar.

2. Setelah melihat gambar belah ketupat yang digambarkan guru di papan

tulis, siswa dapat mengidentifikasi 3 sifat-sifat bangun datar belah ketupat

berdasarkan jumlah sisi, diagonal, dan titik sudut.

3. Melalui tanya jawab, siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun datar

belah ketupat kepada guru.

4. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun

datar belah ketupat.

179

5. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menggambarkan bentuk bangun

datar belah ketupat

.

E. Materi Pokok

Sifat-sifat bangun datar Belah Ketupat. (terlampir)

F. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran ceramah, diskusi, dan penugasan.

G. LANGKAH PEMBELAJARAN

1. Kegiatan Awal (15 menit)

a. Guru mempersilahkan ketua kelas untuk

memimpin doa.

b. Guru menanyakan kabar siswa dan

mengabsen siswa.

c. Guru menyampaikan salam

“Assalamu’alaikum Wr.Wb atau selamat pagi anak-anak, mata

pelajaran kali ini apa anak-anak? (matematika)”.

d. Guru mempersilahkan siswa untuk

menyiapkan buku dan alat tulis.

e. Menginformasikan cakupan dan kegiatan

belajar yang akan dilalui siswa “Anak-anak, hari ini kita akan belajar

mengenai bangun datar belah ketupat.”

f. Menjelaskan tujuan pembelajaran:

“Setelah mengikuti pelajaran, anak-anak dapat menyebutkan sifat-

sifat dan menggambar bangun belah ketupat.”

g. Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan “apakah kalian

pernah melihat ketupat yang dibuat dengan janur?”

180

h. Guru memberi motivasi kepada siswa, dengan pujian dan acungan

jempol karena siswa menjawab benar pertanyaan guru.

2. Kegiatan Inti (60 menit)

a. Eksplorasi (15 menit)

1) Guru menjelaskan bangun datar belah ketupat.

2) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai bangun datar belah

ketupat tentang sifat-sifatnya.

3) Guru meminta siswa untuk menggambar bangun datar belah

ketupat.

b. Elaborasi (25 menit)

1) Siswa menyebutkan nama bangun datar yang telah dijelaskan oleh

guru.

2) Siswa menyebutkan sifat-sifat bangun datar belah ketupat.

3) Guru memberikan soal latihan mengenai materi sifat-sifat bangun

datar belah ketupat.

4) Guru mempersilahkan siswa untuk mengerjakan soal dengan teman

sebangkunya.

5) Guru membuka diskusi kelas setelah siswa selesai mengerjakan soal

latihan untuk mencocokan hasil pekerjaan siswa.

c. Konfirmasi (20 menit)

1) Guru dan siswa mencocokkan soal latihan yang telah dikerjakan.

2) Guru menunjuk siswa secara acak untuk maju ke depan kelas

menuliskan hasil jawabannya

3) Guru dan siswa lain mengamati dan membenarkan jika ada jawaban

yang salah.

4) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai hal-hal yang belum

dipahami siswa.

3. Kegiatan Penutup (30 menit)

a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

b. Guru memberikan evaluasi pembelajaran pada peserta didik.

181

c. Guru menutup kegiatan pembelajaran.

H. SUMBER BELAJAR

1. Khafid, M dan Suyatri. 2006. Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar

kelas V. Jakarta: Erlangga.

2. Sunaryo, RJ. 2007. Matematika 5 : untuk SD/ MI kelas 5. Jakarta: Pusat

Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

3. Utomo, Dwi Priyo. 2009. Matematika V : Untuk Kelas V SD/ MI. Jakarta :

Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

4. Astuti, Lusia Tri. 2009. Matematika 5: Untuk Sekolah Dasar Kelas V.

Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

I. PENILAIAN

1. Prosedur penilaian : Penilain akhir

2. Bentuk penilaian : Tes tertulis

3. Bentuk Tes : Tes pilihan ganda

4. Alat penilaian : LKS dan soal tes formatif (terlampir)

5. Kunci jawaban : (terlampir)

6. Skor penilaian : NA = Skor perolehan benar x 10 Skor keseluruhan

Tegal, April 2013

Guru Kelas VB Peneliti

Isnayanti, S. Pd. Kiki Indah Pratiwi NIP 19651005 198608 2 002 NIM 1401409045

Mengetahui,

182

Kepala SD N Tunon 2 Tegal

H. Riyanto, S. Pd. NIP 19631203 198608 1 001

Lampiran-lampiran dalam pembelajaran

Materi Pokok

Belah Ketupat

Pada waktu lebaran, makanan ini biasanya banyak dijumpai. Inilah yang

dinamakan ketupat. Dalam pelajaran Matematika, bangun yang menyerupai

bentuk ketupat disebut belah ketupat.

Perhatikan sisi, sudut, dan diagonal pada belah ketupat di atas.

1. AB = BC = CD = AD

2. Sudut-sudut yang berhadapan sama besar, ∠ABC = ∠ADC dan ∠BAD =

∠BCD.

3. Kedua diagonal berpotongan tegak lurus dan saling membagi dua sama

panjang.

Sifat-sifat belah ketupat sebagai berikut:

- Semua sisi sama panjang

- Kedua diagonal belah ketupat merupakan sumbu

simetri

183

- Sudut-sudut yang berhadapan sama besar

- Diagonal-diagonal belah ketupat saling berpotongan tegak lurus

184

Kisi-kisi Soal Evaluasi Individu

No Kompetensi Dasar Indikator soal Ranah kognitif

Nomor butir soal Tingkat kesukaran Md Sd Sl

1 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.

Diberikan nama bangun datar, siswa dapat menyebutkan jumlah sisi bangun datar tersebut. C1 1

Diberikan nama bangun datar, siswa dapat menyebutkan jumlah titik sudut bangun datar tersebut. C1 4

Disajikan nama bangun datar, siswa dapat menyebutkan sifat bangun datar yang disebutkan. C1 5

Disajikan sifat-sifat bangun datar, siswa dapat memilih sifat yang sesuai dengan bangun datar yang ditanyakan. C2 3

Disajikan gambar bangun datar, siswa dapat menunjukkan sisi yang sejajar. C2 2 Diberikan gambar bangun datar, siswa dapat menunjukkan sudut yang sama besar. C2 8

Diberikan nama bangun datar, siswa dapat mengenali bangun datar tersebut. C2 9 Ditentukan salah satu sudut dalam bangun datar, siswa dapat menghitung besar sudut yang diminta. C3 7

10 Disajikan gambar bangun datar, siswa dapat menghitung panjang sisi pada bangun datar. C3 6

Jumlah butir soal 3 5 2 10

Keterangan: C1: Ingatan C2: Pemahaman C3: Penerapan, Md: Mudah Sd: Sedang Sl: Sulit

185

Soal Evaluasi Individu

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang kamu anggap jawaban yang tepat! 1. Jumlah sisi pada belah ketupat ada….

a. 6 b. 5 c. 4 d. 3

2. Perhatikan belah ketupat GHIJ berikut!

Pernyataan yang benar tentang sifat belah ketupat yaitu….

a. HO = HJ

b. GJ = HI

c. GI = HJ

d. GO = IJ

3. Perhatikan sifat-sifat bangun datar di bawah ini!

No. Sifat 1 2 3 4

Semua sisi sama panjang Sudut-sudut yang berhadapan sama besar Memiliki sepasang sisi yang sejajar Diagonal saling berpotongan tegak lurus

Berdasarkan sifat-sifat bangun datar di atas, yang termasuk sifat belah

ketupat yaitu….

a. 1, 2, dan 3 c. 1, 3, dan 4

b. 1, 2, dan 4 d. 2, 3, dan 4

4. Jumlah sudut siku-siku yang terdapat pada belah ketupat sebanyak….

a. 8 c. 4

b. 6 d. tidak ada

5. Aku adalah sebuah bangun datar yang mempunyai sisi yang sama panjang

dan dua pasang sisi yang sejajar. Aku adalah bangun….

a. layang-layang c. belah ketupat

b. trapesium d. segitiga

186

6. Pada belah ketupat PQRS di samping, diketahui panjang

PO = 6 cm, QO = 8 cm, dan PS = 10 cm, maka panjang

PR ….

a. 6 cm c. 12 cm

b. 8 cm d. 16 cm

7. Pada belah ketupat PQRS di atas besar ∠PQS = 55°, maka besar ∠PSR = ….

a. 55° c. 110°

b. 90° d. 180

8. Sudut yang sama besar pada belah ketupat sebanyak…. pasang

a. 1 c. 3

b. 2 d. 4

9. Jika panjang sisi yang terdapat dalam jajargenjang sama panjang, maka akan

membentuk bangun….

a. layang-layang c. jajargenjang

b. trapesium d. belah ketupat

10. Perhatikan belah ketupat RSTU berikut!

Jika besar ∠RSU = 75°, maka besar ∠STU =….

a. 37,5° c. 52,5°

b. 75° d. 105°

187

Kunci Jawaban Soal Evaluasi Individu

1. C

2. B

3. B

4. D

5. C

6. C

7. A

8. B

9. D

10. A

188

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SD Negeri Tunon 2 Tegal

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : V/ 2

Waktu : 3 x 35 menit (3 jam pelajaran)

Pelaksanaan : 16 Mei 2013

A. Standar Kompetensi

6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antarbangun

B. Kompetensi Dasar

6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

C. Indikator

6.1.1 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar layang-layang.

6.1.2 Menggambarkan bangun datar.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah siswa mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan

nama bangun datar.

2. Setelah melihat gambar layang-layang yang digambarkan guru di papan

tulis, siswa dapat mengidentifikasi 3 sifat-sifat bangun datar layang-layang

berdasarkan jumlah sisi, diagonal, dan titik sudut.

3. Melalui tanya jawab, siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun datar

layang-layang kepada guru.

4. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun

datar layang-layang.

189

5. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menggambarkan bentuk bangun

datar layang-layang.

.

E. Materi Pokok

Sifat-sifat bangun datar layang-layang.

F. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran ceramah, diskusi, dan penugasan.

G. LANGKAH PEMBELAJARAN

1. Kegiatan Awal (15 menit)

a. Guru mempersilahkan ketua kelas untuk

memimpin doa.

b. Guru menanyakan kabar siswa dan

mengabsen siswa.

c. Guru menyampaikan salam

“Assalamu’alaikum Wr.Wb atau selamat pagi anak-anak, mata

pelajaran kali ini apa anak-anak? (matematika)”.

d. Guru mempersilahkan siswa untuk

menyiapkan buku dan alat tulis.

e. Menginformasikan cakupan dan kegiatan

belajar yang akan dilalui siswa “Anak-anak, hari ini kita akan belajar

mengenai bangun datar layang-layang.”

f. Menjelaskan tujuan pembelajaran:

“Setelah mengikuti pelajaran, anak-anak dapat menyebutkan sifat-

sifat dan menggambar bangun layang-layang.”

g. Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan “apakah kalian

sering bermain layang-layang?”

190

h. Guru memberi motivasi kepada siswa, dengan pujian dan acungan

jempol karena siswa menjawab benar pertanyaan guru.

2. Kegiatan Inti (60 menit)

a. Eksplorasi (15 menit)

1) Guru menjelaskan bangun datar layang-layang.

2) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai bangun layang-layang

tentang sifat-sifatnya.

3) Guru meminta siswa untuk menggambar bangun datar layang-

layang.

b. Elaborasi (25 menit)

1) Siswa menyebutkan nama bangun datar yang telah dijelaskan oleh

guru.

2) Siswa menyebutkan sifat-sifat bangun datar layang-layang.

3) Guru memberikan soal latihan mengenai materi sifat-sifat bangun

datar layang-layang.

4) Guru mempersilahkan siswa untuk mengerjakan soal dengan teman

sebangkunya.

5) Guru membuka diskusi kelas setelah siswa selesai mengerjakan soal

latihan untuk mencocokan hasil pekerjaan siswa.

c. Konfirmasi (20 menit)

1) Guru dan siswa mencocokkan soal latihan yang telah dikerjakan.

2) Guru menunjuk siswa secara acak untuk maju ke depan kelas

menuliskan hasil jawabannya

3) Guru dan siswa lain mengamati dan membenarkan jika ada jawaban

yang salah.

4) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai hal-hal yang belum

dipahami siswa.

3. Kegiatan Penutup (30 menit)

a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

b. Guru memberikan evaluasi pembelajaran pada peserta didik.

191

c. Guru menutup kegiatan pembelajaran.

H. SUMBER BELAJAR

1. Khafid, M dan Suyatri. 2006. Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar

kelas V. Jakarta: Erlangga.

2. Sunaryo, RJ. 2007. Matematika 5 : untuk SD/ MI kelas 5. Jakarta: Pusat

Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

3. Utomo, Dwi Priyo. 2009. Matematika V : Untuk Kelas V SD/ MI. Jakarta :

Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

4. Astuti, Lusia Tri. 2009. Matematika 5: Untuk Sekolah Dasar Kelas V.

Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

I. PENILAIAN

1. Prosedur penilaian : Penilain akhir

2. Bentuk penilaian : Tes tertulis

3. Bentuk Tes : Tes pilihan ganda

4. Alat penilaian : LKS dan soal tes formatif (terlampir)

5. Kunci jawaban : (terlampir)

6. Skor penilaian : NA = Skor perolehan benar x 10 Skor keseluruhan

Tegal, April 2013

Guru Kelas VB Peneliti

Isnayanti, S. Pd. Kiki Indah Pratiwi NIP 19651005 198608 2 002 NIM 1401409045

Mengetahui,

192

Kepala SD N Tunon 2 Tegal

H. Riyanto, S. Pd. NIP 19631203 198608 1 001

Lampiran-lampiran dalam pembelajaran

Materi Pokok

Layang-layang

Layang-layang dibentuk dari dua segitiga sama kaki yang alasnya sama panjang

dan berimpit. Dari gambar di atas, didapat:

4. ACD dan ABC merupakan segitiga sama kaki dengan alas AC,

5. AB = BC dan AD = DC,

6. AC BD dan OA = OC.

Jadi, dapat disimpulkan sifat-sifat layang-layang:

- Memiliki satu sumbu simetri

- Memiliki 2 pasang sisi sama panjang

- Memiliki sepasang sudut berhadapan sama besar

193

194

Kisi-kisi Soal Evaluasi Individu

No Kompetensi Dasar Indikator soal Ranah kognitif

Nomor butir soal Tingkat kesukaran Md Sd Sl

1 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.

Ditentukan nama bangun datar, siswa dapat menyebutkan jumlah sisi yang sejajar. C1 6

Diberikan sifat-sifat bangun datar, siswa dapat menyebutkan nama bangun datar yang dimaksud. C1 2

Diberikan gambar bangun datar, siswa dapat menyebutkan bangun datar yang dimaksud. C1 1

Disajikan sifat-sifat bangun datar, siswa dapat memilih sifat yang sesuai dengan bangun datar yang ditanyakan. C2 4

Disajikan gambar bangun datar, siswa dapat menunjukkan sisi yang sejajar. C2 10 Diberikan gambar bangun datar, siswa dapat menunjukkan sudut yang sama besar. C2 3

Diberikan nama bangun datar, siswa dapat mengenali bangun datar tersebut. C2 5 Ditentukan salah satu sudut dalam bangun datar, siswa dapat menghitung besar sudut yang diminta. C3 9 7

Disajikan gambar bangun datar, siswa dapat menghitung panjang sisi pada bangun datar. C3 8

Jumlah butir soal 3 5 2 10

Keterangan: C1: Ingatan C2: Pemahaman C3: Penerapan, Md: Mudah Sd: Sedang Sl: Sulit

195

Soal Evaluasi Individu

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang kamu anggap

jawaban yang tepat!

1. Gambar di samping termasuk bangun datar yang disebut….

c. jajargenjang c. layang-

layang

d. trapesium d. belah

ketupat

2. Aku adalah sebuah bangun datar yang mempunyai 2 pasang sisi yang sama

panjang dan sepasang sudut yang berhadapan sama besar. Aku adalah

bangun….

a. belah ketupat c. jajargenjang

b. trapesium d.

layang-layang

3. Pada layang-layang KLMN

sudut yang sama besar yaitu….

a. LKN = LMN c.

MNO = LMN

b. KLM = KNM d.

LMN = KLM

4. Perhatikan sifat-sifat bangun datar di bawah ini!

No. Sifat 1 2 3 4

Semua sisi sama panjang Terdapat sepasang sudut yang sama besar Terdapat 2 pasang sisi yang sama panjang Diagonal saling berpotongan tegak lurus

Berdasarkan sifat-sifat bangun datar di atas, yang termasuk sifat layang-

layang yaitu….

a. 1, 2, dan 3 c. 1, 3, dan 4

b. 1, 2, dan 4 d. 2, 3, dan 4

196

5. Sebuah bangun layang-layang terdiri dari….

a. dua bangun persegi c. dua bangun

jajargenjang

b. dua bangun segitiga d. dua bangun belah

ketupat

6. Sifat yang dimiliki layang-layang yaitu….

a. memiliki sepasang sudut berhadapan sama

besar

b. semua sisinya sejajar dan sama panjang

c. memiliki sepasang sisi yang sejajar

d. memiliki sudut yang sama besar

7. Jika DFG = 40° dan FDG = 20°, maka DGF = …..

a. 20° c. 100°

b. 40° d. 120°

8. Perhatikan layang-layang KLMN di bawah ini!

Jika diketahui KL = 5 cm, KN = 8 cm, dan KO = 4 cm,

maka jumlah panjang sisi LM dan MN = …. cm

a. 9

b. 12

c. 13

d. 14

9. Jika besar ∠LKN pada layang-layang KLMN

adalah 140°, maka besar ∠LMN=….

a. 180° c. 70°

b. 140° d. 40°

10. Sisi

yang sama panjang pada layang-

layang ABCD yaitu….

197

a. AB = BC c. BD = AC

b. AD = AB d. BC = CA

Kunci Jawaban Soal Evaluasi Individu

1. C

2. D

3. A

4. D

5. B

6. A

7. D

8. C

9. B

10. B

198

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SD Negeri Tunon 2 Tegal

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : V/ 2

Waktu : 3 x 35 menit (3 jam pelajaran)

Pelaksanaan : 21 Mei 2013

A. Standar Kompetensi

6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antarbangun

B. Kompetensi Dasar

6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

C. Indikator

6.1.1 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar trapesium, jajargenjang, belah

ketupat, dan layang-layang.

6.1.2 Menggambarkan bangun trapesium, jajargenjang, belah ketupat, dan

layang-layang..

D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui penjelasan guru mengenai bangun datar, siswa dapat

mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar trapesium, jajargenjang, belah

ketupat, dan layang-layang.

2. Melalui tanya jawab tentang bangun datar, siswa dapat menyebutkan sifat-

sifat layang-layang dan menggambar bentuk bangun datar trapesium,

jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang.

E. Materi Pokok

199

Sifat-sifat bangun datar trapesium, jajargenjang, belah ketupat, dan layang-

layang. (pertemuan 1, 2, dan 3)

F. Model dan Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran ceramah, diskusi, dan penugasan.

G. Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (15 menit)

a. Guru mempersilahkan ketua kelas untuk

memimpin doa.

b. Guru menanyakan kabar siswa dan

mengabsen siswa.

c. Guru menyampaikan salam

“Assalamu’alaikum Wr.Wb.”

d. Guru mempersilahkan siswa untuk

menyiapkan alat tulis.

e. Menginformasikan kegiatan belajar yang

akan dilalui siswa “Anak-anak, sebelum kita mengerjakan Tes Formatif

kita akan mengingat kembali materi bangun datar yang sudah diberikan

pada pertemuan-pertemuan yang lalu.”

f. Guru menjelaskan materi kepada siswa.

g. Guru mengkondisikan kelas agar kondusif

untuk mengerjakan Tes Formatif.

h. Guru menjelaskan tata cara pelaksanaan Tes

Formatif.

2. Kegiatan Inti (70 menit)

a. Guru membagikan lembar soal kepada siswa.

b. Siswa mengerjakan soal secara mandiri.

c. Guru mengawasi jalannya Tes Formatif.

d. Siswa yang sudah selesai mengumpulkan lembar jawabnya kepada

guru.

e. Guru membagikan angket minat belajar untuk diisi siswa.

200

f. Siswa mengumpulkan lembar angket minat kepada guru.

3. Kegiatan Penutup (10 menit).

a. Guru memberikan sedikit ulasan salah satu contoh dari soal Tes.

b. Guru menutup pelajaran dengan pemberian motivasi dan salam

H. Sumber Belajar

1. Khafid, M dan Suyatri. 2006. Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar

kelas V. Jakarta: Erlangga.

2. Sunaryo, RJ. 2007. Matematika 5 : untuk SD/ MI kelas 5. Jakarta: Pusat

Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

3. Utomo, Dwi Priyo. 2009. Matematika V : Untuk Kelas V SD/ MI. Jakarta :

Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

4. Astuti, Lusia Tri. 2009. Matematika 5: Untuk Sekolah Dasar Kelas V.

Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

I. Penilaian

1. Prosedur penilaian : Penilain akhir

2. Bentuk penilaian : Tes tertulis

3. Bentuk Tes : Tes pilihan ganda

4. Alat penilaian : Soal Tes Formatif (terlampir)

5. Kunci jawaban : (terlampir)

6. Skor penilaian : NA = Skor perolehan benar x 10

Skor keseluruhan

Tegal, April 2013

Guru Kelas VA Peneliti

Isnayanti, S. Pd. Kiki Indah Pratiwi NIP 19651005 198608 2 002 NIM 1401409045

201

Mengetahui,

Kepala SD N Tunon 2 Tegal

H. Riyanto, S. Pd. NIP 19631203 198608 1 001

Lampiran 8

KISI-KISI ANGKET UJI COBA MINAT BELAJAR SISWA

Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : V/ 2

No. Dimensi Indikator Deskriptor Nomor Butir Soal

Pernyataan positif

Pernyataan negatif

1 Kesukaan Gairah

- Kehadiran dalam pembelajaran

- Semangat dalam pembelajaran

1, 2, 26 5, 14, 18

Inisiatif - Mengerjakan tugas

sendiri 12, 17 3, 15

2 Ketertarikan

Responsif

- Merespon tugas - Menjawab

pertanyaan guru - Ketertarikan

kepada hal-hal yang terkait matematika

22, 27 23

Kesegeraan - Mengerjakan tugas

yang telah diberikan

13 11

3 Perhatian Konsentrasi

- Menjaga konsentrasi belajar

- Ketercukupan waktu dan penjelasan

10, 16, 20 6, 8, 19, 21

Ketelitian - Mengerjakan tugas

dengan teliti 4 9

4 Keterlibatan Kemauan - Partisipasi dalam 28, 29 7, 30

202

pembelajaran

Pengorbanan - Penambahan atau

pengurangan waktu belajar

24 25

Jumlah15 15

30

Lampiran 9

ANGKET UJI COBA MINAT BELAJAR MATEMATIKA

Petunjuk Pengisian:

1. Bacalah pertanyaan atau pernyataan di bawah ini dengan teliti.

2. Pilihlah salah satu jawaban yang menurut kamu paling sesuai, kemudian berilah

tanda silang (X) pada huruf di lembar jawaban yang tersedia.

3. Gunakan kejujuranmu dalam menjawab dan jangan terpengaruh jawaban

teman!

4. Keterangan alternatif pilihan jawaban:

a. Selalu (lebih dari 4 kali)

b. Sering (3-4 kali)

c. Jarang (1-2 kali)

d. Tidak pernah (0 kali)*

* pelajaran Matematika dalam 1 minggu ada 2 kali pertemuan (dalam sebulan

ada 8 kali pertemuan).

1. Apakah kamu sampai di sekolah sebelum pukul 07.00? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah

2. Menurut saya Matematika merupakan pelajaran yang menarik dan menantang, sehingga saya senang mempelajarinya.. a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

203

3. Apakah kamu sudah belajar Matematika pada malam hari sebelum ada pelajarannya esok hari? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah

4. Apakah kamu mengerjakan soal Matematika dengan teliti? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah

5. Matematika merupakan pelajaran yang sulit dipahami. Jadi kamu malas mempelajarinya. a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

6. Saat pelajaran Matematika berlangsung, kamu tidak memperhatikan penjelasan guru. a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah

7. Ketika diskusi kelompok, kamu tidak aktif. a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

8. Apakah kamu bercanda saat guru menjelaskan materi pelajaran? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah

9. Apakah kamu mengerjakan soal dengan cepat dan tidak teliti? a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

10. Jika teman sebelahmu mengobrol saat pelajaran Matematika, apa perasaanmu? a. Sangat terganggu

204

b. Terganggu c. Tidak terganggu d. Sangat tidak terganggu

11. Apakah kamu menunda untuk mengerjakan dan mengumpulkan tugas Matematika? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah

12. Apakah kamu belajar Matematika dengan sungguh-sungguh ketika akan menghadapi ulangan? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah

13. Jika guru memberikan tugas, maka saya segera mengerjakannya. a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah

14. Saya membolos ketika ada pelajaran Matematika di sekolah. a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah

15. Saya malu untuk bertanya kepada guru saat ada yang tidak jelas. a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

16. Saat guru menjelaskan materi Matematika, apa yang kamu lakukan? a. Sangat memperhatikan b. Memperhatikan c. Tidak memperhatikan d. Sangat tidak memperhatikan

17. Jika saya mengalami kesulitan berhitung, maka saya akan bertanya pada guru. a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

205

18. Bagaimana perasaanmu saat guru tidak dapat hadir dalam pelajaran Matematika? a. Sangat senang b. Senang c. Kecewa d. Sangat kecewa

19. Apakah ketika belajar kelompok, kamu bercanda dengan teman-teman? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah

20. Ketika pelajaran berlangsung, saya tidak menghiraukan teman-teman yang berlalu-lalang di luar kelas. a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

21. Apakah saat guru menjelaskan pelajaran kamu mengobrol dengan teman? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah

22. Saya mencoba menyelesaikan latihan soal matematika tanpa ditugaskan guru. a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah

23. Kamu mengerjakan soal latihan Matematika dengan rutin. a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

24. Jika kamu mendapat nilai jelek saat ulangan Matematika, apa yang kamu lakukan untuk ulangan berikutnya? a. Belajar lebih giat b. Belajar seperti biasa c. Belajar dengan terpaksa d. Tidak belajar

25. Saya merasa malas setiap kali disuruh membaca buku matematika. a. Sangat setuju

206

b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

26. Berapa kali pelajaran Matematika yang kamu inginkan dalam seminggu? a. Lebih dari 2 kali dalam seminggu b. 2 kali dalam minggu c. 1 kali dalam seminggu d. Tidak perlu ada pelajaran Matematika

27. Saat guru memberikan pertanyaan tentang Matematika, apakah kamu menjawabnya? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah

28. Apakah kamu mencatat dalam pelajaran Matematika? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah

29. Apakah saat istirahat kamu memanfaatkan waktu di perpustakaan untuk membaca buku tentang Matematika? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah

30. Saya tidak mengulang pelajaran yang telah diberikan oleh guru setelah pulang sekolah. a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah

207

Lampiran 10

LEMBAR VALIDASI PENILAI AHLI

Nama Penilai : Dra. Noening Andrijati, M.Pd.

Pekerjaan : Dosen Pembimbing I

Petunjuk

Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa butir-

butir angket minat siswa dalam belajar Matematika, berilah tanda cek (√) pada

kolom yang tersedia. Jika butir soal sesuai dengan kriteria telaah, maka beri tanda

cek (√) pada kolom Ya. Jika butir soal tidak sesuai dengan kriteria telaah, maka

beri tanda cek (√) pada kolom Tidak.

Kriteria telaah:

A. Butir pernyataan sesuai dengan indikator.

B. Hanya ada satu jawaban yang paling tepat.

C. Pernyataan dirumuskan dengan singkat dan jelas.

D. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik

dan benar.

E. Pernyataan dan pilihan jawaban menggunakan bahasa yang komunikatif.

F. Pernyataan tidak menggunakan bahasa yang berlaku di daerah setempat.

No Butir Soal

A B C D E F

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

1 √ √ √ √ √ √ 2 √ √ √ √ √ √ 3 √ √ √ √ √ √

208

No Butir Soal

A B C D E F

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

4 √ √ √ √ √ √ 5 √ √ √ √ √ √ 6 √ √ √ √ √ √ 7 √ √ √ √ √ √ 8 √ √ √ √ √ √ 9 √ √ √ √ √ √

10 √ √ √ √ √ √ 11 √ √ √ √ √ √ 12 √ √ √ √ √ √ 13 √ √ √ √ √ √ 14 √ √ √ √ √ √ 15 √ √ √ √ √ √ 16 √ √ √ √ √ √ 17 √ √ √ √ √ √ 18 √ √ √ √ √ √ 19 √ √ √ √ √ √ 20 √ √ √ √ √ √ 21 √ √ √ √ √ √ 22 √ √ √ √ √ √ 23 √ √ √ √ √ √ 24 √ √ √ √ √ √ 25 √ √ √ √ √ √ 26 √ √ √ √ √ √ 27 √ √ √ √ √ √ 28 √ √ √ √ √ √ 29 √ √ √ √ √ √ 30 √ √ √ √ √ √

Catatan : Soal sudah layak untuk diujicobakan

Tegal, April 2013 Penilai Dra. Noening Andrijati, M.Pd 19680610 199303 2 002

209

LEMBAR VALIDASI PENILAI AHLI

Nama Penilai : Drs. Suwandi, M.Pd

Pekerjaan : Dosen Pembimbing II

Petunjuk

Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa butir-

butir angket minat siswa dalam belajar Matematika, berilah tanda cek (√) pada

kolom yang tersedia. Jika butir soal sesuai dengan kriteria telaah, maka beri tanda

cek (√) pada kolom Ya. Jika butir soal tidak sesuai dengan kriteria telaah, maka

beri tanda cek (√) pada kolom Tidak.

Kriteria telaah:

A. Butir pernyataan sesuai dengan indikator.

B. Hanya ada satu jawaban yang paling tepat.

C. Pernyataan dirumuskan dengan singkat dan jelas.

D. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik

dan benar.

E. Pernyataan dan pilihan jawaban menggunakan bahasa yang komunikatif.

F. Pernyataan tidak menggunakan bahasa yang berlaku di daerah setempat.

No Butir Soal

A B C D E F

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

1 √ √ √ √ √ √ 2 √ √ √ √ √ √ 3 √ √ √ √ √ √ 4 √ √ √ √ √ √

210

No Butir Soal

A B C D E F

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

5 √ √ √ √ √ √ 6 √ √ √ √ √ √ 7 √ √ √ √ √ √ 8 √ √ √ √ √ √ 9 √ √ √ √ √ √ 10 √ √ √ √ √ √ 11 √ √ √ √ √ √ 12 √ √ √ √ √ √ 13 √ √ √ √ √ √ 14 √ √ √ √ √ √ 15 √ √ √ √ √ √ 16 √ √ √ √ √ √ 17 √ √ √ √ √ √ 18 √ √ √ √ √ √ 19 √ √ √ √ √ √ 20 √ √ √ √ √ √ 21 √ √ √ √ √ √ 22 √ √ √ √ √ √ 23 √ √ √ √ √ √ 24 √ √ √ √ √ √ 25 √ √ √ √ √ √ 26 √ √ √ √ √ √ 27 √ √ √ √ √ √ 28 √ √ √ √ √ √ 29 √ √ √ √ √ √ 30 √ √ √ √ √ √

Catatan : Soal sudah layak untuk diujicobakan

Tegal, April 2013 Penilai

Drs. Suwandi, M.Pd. 19580710 198703 1 003

211

212

Lampiran 11 TABEL PEMBANTU ANALISIS HASIL UJI COBA ANGKET MINAT

Nomor Absen

Nomor Butir Soal Skor Total Nilai

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 4 3 3 2 2 3 3 4 2 3 1 4 4 4 3 3 3 3 4 2 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4 95 79 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 2 3 2 4 4 3 4 3 3 1 3 102 85 3 4 4 3 4 4 1 3 1 4 3 2 4 4 4 3 3 3 2 2 2 2 2 3 4 3 3 4 4 2 2 89 74 4 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 2 2 2 3 3 4 3 4 2 2 2 3 84 70 5 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 2 2 2 2 3 4 3 4 2 3 1 2 84 70 6 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 2 3 2 2 2 3 4 3 3 4 4 2 2 97 81 7 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 4 4 2 4 102 85 8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 116 97 9 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 2 4 3 3 3 2 3 2 3 4 3 4 4 4 2 3 102 85

10 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 111 93 11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 116 97 12 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 3 2 3 4 2 4 3 4 1 3 101 84 13 4 3 4 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 2 3 2 4 4 4 4 2 4 1 4 102 85 14 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 2 3 4 4 4 3 3 2 2 105 88 15 4 4 4 4 1 3 4 4 1 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 1 3 2 3 4 3 4 3 2 1 4 96 80 16 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 2 4 4 4 3 4 3 2 3 2 2 2 3 4 3 4 4 1 1 3 95 79 17 4 3 2 4 1 2 1 3 3 3 2 4 4 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 4 3 4 3 4 2 3 84 70 18 4 3 2 4 3 2 3 2 3 3 3 4 4 4 2 4 3 4 4 2 4 2 3 4 3 4 4 1 2 3 93 78 19 4 3 2 2 3 2 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 4 3 2 2 4 93 78 20 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 3 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 2 3 105 88 21 4 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 2 2 3 3 4 4 3 4 4 3 3 1 94 78 22 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 4 2 3 2 3 4 3 4 3 3 2 3 97 81 23 4 2 3 3 4 1 3 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 4 3 2 4 3 3 4 3 4 1 1 95 79 24 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 1 2 103 86 25 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 118 98 26 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 1 4 2 4 4 3 4 3 2 4 3 105 88 27 4 3 2 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 0 3 4 3 3 2 3 1 4 4 4 4 2 3 2 3 92 77

213

Nomor Absen

Nomor Butir Soal Skor Total Nilai

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 28 4 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 4 3 4 1 3 92 77 29 4 4 2 3 4 2 3 2 1 4 3 4 4 4 2 3 3 3 4 1 3 2 3 4 3 4 2 2 1 3 87 73 30 4 3 2 4 3 2 3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 4 2 2 2 3 2 4 3 4 4 3 4 2 2 91 76 31 4 4 2 2 3 2 3 2 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 2 1 2 2 3 4 3 4 3 4 1 3 89 74 32 4 4 4 4 1 1 1 1 2 4 4 4 3 4 1 0 0 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 93 78 33 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 4 1 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 106 88 34 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 3 4 4 4 1 1 1 4 100 83 35 4 4 4 2 3 2 3 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 0 2 4 90 75 36 4 4 3 4 3 1 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 1 3 2 3 4 3 4 3 3 1 3 96 80 37 4 4 3 4 3 3 3 2 2 3 2 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 4 4 3 4 3 3 2 3 91 76 38 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 1 3 106 88 39 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 1 3 2 3 4 3 4 3 4 2 3 99 83 40 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 3 108 90 41 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 1 3 4 3 4 3 3 3 2 4 4 3 4 3 2 1 3 100 83 42 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 1 4 4 4 4 4 3 4 1 1 3 104 87 43 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4 3 4 4 4 3 4 3 105 88 44 4 4 4 2 3 3 2 3 2 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 4 2 3 95 79

Rata-rata 82

214

Lampiran 12 OUTPUT UJI VALIDITAS ANGKET

Correlations

skortotal item1 Pearson Correlation .378*

Sig. (2-tailed) .011

N 44

item2 Pearson Correlation .163

Sig. (2-tailed) .289

N 44

item3 Pearson Correlation .680**

Sig. (2-tailed) .000

N 44

item4 Pearson Correlation .439**

Sig. (2-tailed) .003

N 44

item5 Pearson Correlation .465**

Sig. (2-tailed) .001

N 44

item6 Pearson Correlation .663**

Sig. (2-tailed) .000

N 44

item7 Pearson Correlation .406**

Sig. (2-tailed) .006

N 44

item8 Pearson Correlation .619**

Sig. (2-tailed) .000

N 44

item9 Pearson Correlation .525**

Sig. (2-tailed) .000

N 44

item10 Pearson Correlation .472**

Sig. (2-tailed) .001

N 44

item11 Pearson Correlation .563**

Sig. (2-tailed) .000

N 44

item12 Pearson Correlation .333*

Sig. (2-tailed) .027

N 44

item13 Pearson Correlation -.015

Sig. (2-tailed) .924

215

N 44

item14 Pearson Correlation .133

Sig. (2-tailed) .389

N 44

item15 Pearson Correlation .398**

Sig. (2-tailed) .007

N 44

item16 Pearson Correlation .427**

Sig. (2-tailed) .004

N 44

item17 Pearson Correlation .282

Sig. (2-tailed) .064

N 44

item18 Pearson Correlation .208

Sig. (2-tailed) .175

N 44

item19 Pearson Correlation .477**

Sig. (2-tailed) .001

N 44

item20 Pearson Correlation .295

Sig. (2-tailed) .052

N 44

item21 Pearson Correlation .611**

Sig. (2-tailed) .000

N 44

item22 Pearson Correlation .397**

Sig. (2-tailed) .008

N 44

item23 Pearson Correlation .395**

Sig. (2-tailed) .008

N 44

item24 Pearson Correlation .045

Sig. (2-tailed) .774

N 44

item25 Pearson Correlation .474**

Sig. (2-tailed) .001

N 44

item26 Pearson Correlation -.028

Sig. (2-tailed) .859

N 44

item27 Pearson Correlation .419**

Sig. (2-tailed) .005

216

N 44

item28 Pearson Correlation .217

Sig. (2-tailed) .158

N 44

item29 Pearson Correlation .357*

Sig. (2-tailed) .017

N 44

item30 Pearson Correlation .275

Sig. (2-tailed) .070

N 44

skortotal

Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed)

N 44

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

217

Lampiran 13 REKAPITULASI UJI VALIDITAS

ANGKET UJI COBA MINAT BELAJAR MATEMATIKA

rtabel = 0,297

taraf signifikansi = 0,05

N = 44

Nomor Butir Soal

Pearson Correlation

(r11) Kriteria

1 0.378 Valid 2 0.163 Tidak valid 3 0.680 Valid 4 0.439 Valid 5 0.465 Valid 6 0.663 Valid 7 0.406 Valid 8 0.619 Valid 9 0.525 Valid 10 0.472 Valid 11 0.563 Valid 12 0.333 Valid 13 (0.015) Tidak valid 14 0.133 Tidak valid 15 0.398 Valid 16 0.427 Valid 17 0.282 Tidak valid 18 0.208 Tidak valid 19 0.477 Valid 20 0.295 Tidak valid 21 0.611 Valid 22 0.397 Valid 23 0.395 Valid 24 0.045 Tidak valid 25 0.474 Valid 26 (0.028) Tidak valid 27 0.419 Valid 28 0.217 Tidak valid 29 0.357 Valid 30 0.275 Tidak valid

218

Lampiran 14

REKAPITULASI VALIDITAS TIAP INDIKATOR SOAL

No. Dimensi Indikator Deskriptor Pernyataan Kriteria

Positif Negatif Valid Tidak Valid

1 Kesukaan

Gairah

- Kehadiran dalam pembelajaran

- Semangat dalam pembelajaran

1 2 26

5 14 18

1 5

2 14 18 26

Inisiatif - Mengerjakan

tugas sendiri 12 17

3 15

3 12 15

17

2 Ketertarikan

Responsif

- Merespon tugas - Menjawab

pertanyaan guru - Ketertarikan

kepada hal-hal yang terkait matematika

22 27

23 22 23 27

Kesegeraan - Mengerjakan

tugas yang telah diberikan

13 11 11 13

3 Perhatian

Konsentrasi

- Menjaga konsentrasi belajar

- Ketercukupan waktu dan penjelasan

10 16 20

6 8 19 21

6 8 10 16 19 21

20

Ketelitian - Mengerjakan

tugas dengan teliti

4 9 4 9

4 Keterlibatan

Kemauan - Partisipasi dalam

pembelajaran 28 29

7 30

7 29

28 30

Pengorbanan- Penambahan atau

pengurangan waktu belajar

24 25 25 24

Jumlah15 15

20 10 30

219

Lampiran 15

OUTPUT RELIABILITAS ANGKET MINAT

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 44 100.0

Excludeda 0 .0

Total 44 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.831 20

220

Lampiran 16

ANGKET MINAT BELAJAR MATEMATIKA

Petunjuk Pengisian: 1. Bacalah pertanyaan atau pernyataan di bawah ini dengan teliti. 2. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang menurut kamu paling

sesuai. 3. Gunakan kejujuranmu dalam menjawab dan jangan terpengaruh jawaban

teman! 4. Keterangan alternatif pilihan jawaban:

a. Selalu (lebih dari 4 kali) dalam sebulan b. Sering (3-4 kali) dalam sebulan c. Jarang (1-2 kali) dalam sebulan d. Tidak pernah (0 kali) dalam sebulan * jika pelajaran Matematika dalam 1 bulan ada 8 kali pertemuan.

1. Apakah kamu sampai di sekolah sebelum pukul 07.00? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah

2. Apakah kamu sudah belajar Matematika pada malam hari sebelum ada pelajarannya esok hari? e. Selalu a. Sering b. Jarang c. Tidak pernah

3. Apakah kamu mengerjakan soal Matematika dengan teliti? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah

4. Matematika merupakan pelajaran yang sulit dipahami. Jadi kamu malas mempelajarinya. a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

221

5. Saat pelajaran Matematika berlangsung, kamu tidak memperhatikan penjelasan guru. a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah

6. Ketika diskusi kelompok, kamu tidak aktif. a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

7. Apakah kamu bercanda saat guru menjelaskan materi pelajaran? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah

8. Apakah kamu mengerjakan soal dengan cepat dan tidak teliti? a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

9. Jika teman sebelahmu mengobrol saat pelajaran Matematika, apa perasaanmu? a. Sangat terganggu b. Terganggu c. Tidak terganggu d. Sangat tidak terganggu

10. Apakah kamu menunda untuk mengerjakan dan mengumpulkan tugas Matematika? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah

11. Apakah kamu belajar Matematika dengan sungguh-sungguh ketika akan menghadapi ulangan? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah

222

12. Saya malu untuk bertanya kepada guru saat ada yang tidak jelas. a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

13. Saat guru menjelaskan materi Matematika, apa yang kamu lakukan? a. Sangat memperhatikan b. Memperhatikan c. Tidak memperhatikan d. Sangat tidak memperhatikan

14. Apakah ketika belajar kelompok, kamu bercanda dengan teman-teman? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah

15. Apakah saat guru menjelaskan pelajaran kamu mengobrol dengan teman? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah

16. Saya mencoba menyelesaikan latihan soal matematika tanpa ditugaskan guru. a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah

17. Kamu mengerjakan soal latihan Matematika dengan rutin. a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

18. Saya merasa malas setiap kali disuruh membaca buku matematika. a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

19. Saat guru memberikan pertanyaan tentang Matematika, apakah kamu menjawabnya? a. Selalu b. Sering

223

c. Jarang d. Tidak pernah

20. Apakah saat istirahat kamu memanfaatkan waktu di perpustakaan untuk membaca buku tentang Matematika? a. Selalu c. Jarang b. Sering d. Tidak pernah

224

Lampiran 17 KISI-KISI SOAL TES UJI COBA

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : V/ 2

Materi Pokok : Bangun Datar

Jenis Soal : Pilihan Ganda

Standar Kompetensi : 6. Memahami Sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun

No Kompetensi Dasar Indikator soal Ranah kognitif

Nomor butir soal Tingkat kesukaran Md Sd Sl

1 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.

Diberikan nama bangun datar (trapesium dan belah ketupat), siswa dapat menyebutkan jumlah sisi bangun datar tersebut. C1 1 26

Diberikan nama bangun datar (trapesium dan belah ketupat), siswa dapat menyebutkan jumlah titik sudut dan sudut siku-siku yang dimiliki bangun datar tersebut.

C1 2 17 27 38

Ditentukan nama bangun datar (trapesium dan jajargenjang) siswa dapat menyebutkan jumlah sisi yang sejajar pada bangun datar tersebut. C1 3 7

13

Disajikan nama bangun datar (jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang), siswa dapat menyebutkan sifat bangun datar tersebut. C1

5 34 35

Disebutkan sifat-sifat bangun datar, siswa dapat menyebutkan bangun datar yang dimaksud (belah ketupat dana layang-layang) C2 10 25

Disajikan sifat-sifat bangun datar, siswa dapat memilih sifat yang dimiliki belahketupat dan layang-layang. C2 9

24

Disebutkan nama bangun datar (trapesium, jajargenjang, belah ketupat, dan C2 6 8

225

No Kompetensi Dasar Indikator soal Ranah kognitif

Nomor butir soal Tingkat kesukaran Md Sd Sl

layang-layang), siswa dapat memilih bangun datar sesuai dengan namanya. 14 Disajikan gambar bangun datar (jajargenjang dan belah ketupat), siswa dapat menunjukkan sisi yang sejajar sesuai dengn gambar. C2 22 29

Diberikan gambar bangun datar (trapesium, jajargenjang, dan layang-layang), siswa dapat menunjukkan sudut yang sama besar sesuai gambar. C2

18 28 39

Ditanyakan jenis sudut tumpul pada gambar bangun datar (trapesium), siswa dapat menunjukkan sudut tumpul yang sesuai dengan gambar. C2 4

37

Disajikan nama bangun datar (jajar genjang), siswa dapat menentukan jumlah sudut yang berdekatan pada bangun jajargenjang. C2 16

Ditanyakan nama bangun datar yang dimaksud (jajargenjang dan layang-layang), siswa dapat menyebutkan bentuk bangun datar (jajargenjang dan layang-layang. C2 32

36 Ditentukan salah satu sudut dalam bangun datar (trapesium, belah ketupat, dan

layang-layang), siswa dapat menghitung besar sudut yang berhadapan. C3 15 31

21 40

Ditentukan salah satu sudut dalam bangun datar (jajargenjang, layang-layang, dan belah ketupat), siswa dapat menghitung besar sudut yang sejajar. C3 11

19 23 33

Ditentukan panjang salah satu sisi dan diagonal bangun datar (jajargenjang, layang-layang, dan belah ketupat), siswa dapat menghitung panjang sisi lain dari dangun datar yang diminta.

C3 12 20 30

Jumlah butir soal 40 10 20 10 Persentase Tingkat Kesukaran (Mudah, Sedang, dan Sulit) 100% 25% 50% 25%

Keterangan : C1: Ingatan, C2: Pemahaman, C3: Penerapan

M: Mudah, Sd: Sedang, Sl: Sulit

226

Lampiran 18

SOAL TES UJI COBA

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : V/ 2

Materi Pokok : Bangun Datar

Standar Kompetensi : 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar

bangun.

Kompetensi Dasar : 6.1. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.

Alokasi Waktu : 70 menit

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang kamu anggap

jawaban yang paling tepat!

1. Jumlah sisi pada trapesium yaitu…

a. 3 b. 4 c. 5 d. 6

2. Titik sudut yang dimiliki trapesium sebanyak…. a. 4 b. 3 c. 2 d. 1

3. Sisi sejajar pada trapesium berjumlah…. a. 4 b. 3 c. 2 d. 1

4. Besar sudut ADC pada trapesium di bawah ini yaitu…. a. 90° b. 80° c. 60° d. 45°

5. Berikut ini merupakan sifat-sifat jajargenjang, kecuali….

227

a. jajargenjang mempunyai empat sisi b. kedua diagonalnya berpotongan dan saling membagi dua sama panjang. c. jumlah sudut-sudut yang berdekatan 180° d. mempunyai sepasang sisi yang sejajar

6. Gambar trapesium siku-siku ditunjukkan oleh gambar…. a. b. c. d.

7. Jajargenjang memiliki sisi sejajar sebanyak…. pasang.

a. 1 b. 2 c. 3 d. 4

8. Perhatikan gambar berikut!

(1) (2) (3) (4) (5) Berdasarkan gambar di atas nama bangun datar yang sesuai adalah…. a. (1) jajargenjang, (2) belah ketupat b. (1) belah ketupat, (3) trapesium c. (1) jajar genjang, (4) layang-layang d. (4) belah ketupat, (5) trapesium

9. Perhatikan sifat-sifat bangun datar di bawah ini! No. Sifat 1 2 3 4

Semua sisi sama panjang Sudut-sudut yang berhadapan sama besar Mempunyai sudut siku-siku Diagonal saling berpotongan tegak lurus

228

Berdasarkan sifat-sifat bangun datar di atas, yang termasuk sifat belah ketupat yaitu…. a. 1, 2, dan 3 b. 1, 2, dan 4 c. 2, 3, dan 4 d. 1, 3, dan 4

10. Aku adalah sebuah bangun datar yang mempunyai sisi yang sama panjang dan dua pasang sisi yang sejajar. Aku adalah bangun…. a. belah ketupat b. segitiga c. trapesium d. layang-layang

11. Perhatikan gambar di bawah ini! Jika besar ∠FGD 30°, maka besar ∠GFE =….

a. 30° b. 60° c. 90° d. 150°

12. Pada bangun jajargenjang nomor 9. Jika diketahui panjang OG = 8 cm, DG = 12 cm, dan DE = 26 cm, maka panjang GE=…. a. 8 cm b. 12 cm c. 16 cm d. 26 cm

13. Sisi yang panjangnya sama pada jajargenjang berjumlah…. pasang a. 1 b. 2 c. 3 d. 4

14. Gambar di samping termasuk bangun datar yang disebut…. a. layang-layang b. trapesium c. belah ketupat d. jajargenjang

229

15. Perhatikan trapesium di samping! Jika sudut IBL 60°, maka sudut KLB….

a. 130° c. 60° b. 90° d. 30°

16. Jumlah sudut-sudut yang berdekatan pada jajargenjang yaitu…. a. 30° b. 90° c. 180° d. 270°

17. Banyaknya sudut siku-siku pada sebuah trapesium siku-siku ada…. a. 1 b. 2 c. 3 d. 4

18. Gambar di samping merupakan trapesium sama kaki, sepasang sudut yang sama besar yaitu….

a. ∠ADC = ∠BCD b. ∠ABC = ∠BCD c. ∠BAD = ∠ADC d. ∠DAB = ∠DCB

19. Jika DFG = 40° dan FDG = 20°, maka DGF = ….. a. 20° b. 40° c. 100° d. 120°

20. Pada belah ketupat PQRS di samping, diketahui panjang PO = 6 cm, QO = 8 cm, dan PS = 10 cm, maka panjang PR …. a. 6 cm b. 8 cm c. 12 cm

230

d. 16 cm

21. Pada belah ketupat PQRS di atas besar ∠PQR = 110°, maka besar ∠PSQ = …. a. 55° b. 90° c. 110° d. 180°

22. Sifat yang dimiliki jajargenjang yaitu sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang. Berdasarkan jajar genjang KLMN, maka KN sejajar dengan….

a. KL b. LK c. MN d. LM

23. Jika besar ∠KLM 120° pada jajargenjang KLMN, maka besar ∠KNL =…. a. 120° b. 80° c. 60° d. 45°

24. Perhatikan sifat-sifat bangun datar di bawah ini! No. Sifat 1 2 3 4

Terdapat sepasang sudut yang sama besar Diagonal saling berpotongan tegak lurus Terdapat 2 pasang sisi yang sama panjang Semua sisi sama panjang

Berdasarkan sifat-sifat bangun datar di atas, yang termasuk sifat layang-layang yaitu…. a. 1, 2, dan 3 b. 1, 2, dan 4 c. 2, 3, dan 4 d. 1, 3, dan 4

25. Aku adalah sebuah bangun datar yang mempunyai 2 pasang sisi yang sama panjang dan sepasang sudut yang berhadapan sama besar. Aku adalah bangun…. a. trapesium b. jajargenjang c. belah ketupat d. layang-layang

231

26. Jumlah sisi pada belah ketupat ada…. a. 3 b. 4 c. 5 d. 6

27. Jumlah sudut siku-siku yang terbentuk dari diagonal belah ketupat saling berpotongan tegak lurus sebanyak…. a. 8 b. 6 c. 4 d. tidak ada

28. Pada jajargenjang KLMN sudut yang sama besar yaitu….

a. KLM = LMN b. KNM = KNL c. KNM = LMN d. NKL = LMN

29. Perhatikan belah ketupat GHIJ di samping!

Pernyataan yang benar tentang sifat belah ketupat yaitu…. a. GI = HJ b. GO = OJ c. GJ = HI d. HO = HJ

30. Perhatikan layang-layang KLMN di bawah ini! Jika diketahui KL = 5 cm, KN = 8 cm, dan KO = 4 cm, maka jumlah panjang sisi LM dan MN = …. cm

a. 14 b. 13 c. 12 d. 9

31. Jika besar ∠LMN = 100°, maka besar ∠LKN =…. a. 50° b. 90° c. 100°

232

d. 120°

32. Jika panjang sisi yang terdapat dalam jajargenjang sama panjang, maka akan membentuk bangun…. a. layang-layang b. belah ketupat c. jajargenjang d. trapesium

33. Perhatikan belah ketupat RSTU berikut! Jika besar ∠RSU = 75°, maka besar ∠STU =…. a. 37,5° c. 52,5° b. 75° d. 105° 34. Sifat yang dimiliki jajargenjang yaitu….

a. semua sisinya sama panjang b. semua sudutnya sama besar c. semua sisinya sejajar

d. sudut yang berhadapan sama besar

35. Sifat yang dimiliki layang-layang yaitu…. a. memiliki sepasang sudut berhadapan sama besar b. semua sisinya sejajar dan sama panjang c. memiliki sepasang sisi yang sejajar d. memiliki sudut yang sama besar

36. Sebuah bangun layang-layang terdiri dari…. a. duabangun segitiga b. dua bangun persegi c. dua bangun jajargenjang d. dua bangun belah ketupat

37. Pada trapesium ABCD di samping, sudut tumpul yang dimiliki ditunjukkan oleh sudut…. a. ABC b. DAB c. ADE d. ADC

38. Sudut yang sama besar pada belah ketupat sebanyak…. pasang a. 4 b. 3 c. 2 d. 1

233

39. Pada layang-layang KLMN sudut yang sama besar yaitu….

a. KLM = KNM b. LMN = KLM c. MNO = KNM d. LKN = LMN

40. Jika besar ∠LKN pada layang-layang KLMN

adalah 85°, maka besar ∠LMN=…. a. 175° b. 170° c. 90° d. 85°

234

KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : V/ 2

Materi Pokok : Bangun Datar

Standar Kompetensi : 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar

bangun.

Kompetensi Dasar : 6.1. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.

1. B

2. A

3. C

4. A

5. D

6. B

7. B

8. B

9. B

10. A

11. D

12. C

13. B

14. A

15. C

16. C

17. B

18. A

19. D

20. C

21. A

22. D

23. C

24. A

25. D

26. B

27. C

28. D

29. C

30. B

31. C

32. B

33. A

34. D

35. A

36. A

37. D

38. C

39. D

40. D

235

Lampiran 19 FORMAT ANALISIS BUTIR SOAL

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : V/ 2

Materi : Bangun datar

PETUNJUK

Berdasarkan pendapat Bapak/ Ibu setelah membaca dan memeriksa kisi-kisi dan butir-butir soal tes uji coba pembelajaran

Matematika materi Bangun Datar, berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia jika butir soal sesuai dengan kriteria dan tanda

silang (x) jika butir soal tidak sesuai dengan kriteria.

No. Aspek Analisis Nomor butir soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 A. 1.

Materi Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes tertulis untuk bentuk isian)

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

2. Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan sudah sesuai √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

3. Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi (urgensi, relevansi, kontinyuitas, keterpakaian sehari-hari tinggi)

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

4. Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang jenis sekolah atau tingkat kelas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

236

No. Aspek Analisis Nomor butir soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 B. 5.

Konstruksi Menggunakan kalimat pernyataan yang menuntut jawaban isian

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

6. Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

7. Ada pedoman penskorannya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 8. Tabel, gambar, grafik, peta, atau yang

sejenisnya disajikan dengan jelas dan terbaca

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

C. 9.

Bahasa/ Budaya Rumusan kalimat soal komunikatif √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

10. Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang baku √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

11. Tidak menggunakan kata/ ungkapan yang menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

12. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/ tabu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

13. Rumusan soal tidak mengandung kata/ ungkapan yang dapat menyinggung perasaan siswa

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

237

Aspek Analisis Nomor butir soal

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 A. 1.

Materi Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes tertulis untuk bentuk isian)

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

2. Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan sudah sesuai √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

3. Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi (urgensi, relevansi, kontinyuitas, keterpakaian sehari-hari tinggi)

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

4. Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang jenis sekolah atau tingkat kelas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

B. 5.

Konstruksi Menggunakan kalimat pernyataan yang menuntut jawaban isian

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

6. Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

7. Ada pedoman penskorannya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 8. Tabel, gambar, grafik, peta, atau yang

sejenisnya disajikan dengan jelas dan terbaca √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

C. 9.

Bahasa/ Budaya Rumusan kalimat soal komunikatif √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

10. Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

238

Aspek Analisis Nomor butir soal

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 baku

11. Tidak menggunakan kata/ ungkapan yang menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

12. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/ tabu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

13. Rumusan soal tidak mengandung kata/ ungkapan yang dapat menyinggung perasaan siswa

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Tegal, April 2013 Penilai Dra. Noening Andrijati, M.Pd 19680610 199303 2 002

239

FORMAT ANALISIS BUTIR SOAL

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : V/ 2

Materi : Bangun datar

PETUNJUK

Berdasarkan pendapat Bapak/ Ibu setelah membaca dan memeriksa kisi-kisi dan butir-butir soal tes uji coba pembelajaran

Matematika materi Bangun Datar, berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia jika butir soal sesuai dengan kriteria dan tanda

silang (x) jika butir soal tidak sesuai dengan kriteria.

No. Aspek Analisis Nomor butir soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 A. 1.

Materi Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes tertulis untuk bentuk isian)

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

2. Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan sudah sesuai √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

3. Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi (urgensi, relevansi, kontinyuitas, keterpakaian sehari-hari tinggi)

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

4. Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang jenis sekolah atau tingkat kelas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

240

No. Aspek Analisis Nomor butir soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 B. 5.

Konstruksi Menggunakan kalimat pernyataan yang menuntut jawaban isian

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

6. Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

7. Ada pedoman penskorannya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 8. Tabel, gambar, grafik, peta, atau yang

sejenisnya disajikan dengan jelas dan terbaca √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

C. 9.

Bahasa/ Budaya Rumusan kalimat soal komunikatif √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

10. Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang baku √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

11. Tidak menggunakan kata/ ungkapan yang menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

12. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/ tabu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

13. Rumusan soal tidak mengandung kata/ ungkapan yang dapat menyinggung perasaan siswa

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

241

Aspek Analisis Nomor butir soal

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 A. 1.

Materi Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes tertulis untuk bentuk isian)

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

2. Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan sudah sesuai √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

3. Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi (urgensi, relevansi, kontinyuitas, keterpakaian sehari-hari tinggi)

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

4. Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang jenis sekolah atau tingkat kelas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

B. 5.

Konstruksi Menggunakan kalimat pernyataan yang menuntut jawaban isian

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

6. Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

7. Ada pedoman penskorannya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 8. Tabel, gambar, grafik, peta, atau yang

sejenisnya disajikan dengan jelas dan terbaca √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

C. 9.

Bahasa/ Budaya Rumusan kalimat soal komunikatif √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

10. Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

242

Aspek Analisis Nomor butir soal

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 baku

11. Tidak menggunakan kata/ ungkapan yang menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

12. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/ tabu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

13. Rumusan soal tidak mengandung kata/ ungkapan yang dapat menyinggung perasaan siswa

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Tegal, April 2013 Penilai Darminto, S. Pd. 19830306 200903 1 002

243

 

 

Lampiran 20 TABEL PEMBANTU ANALISIS HASIL UJI COBA TES

No.Abse

n

Nomor Butir Soal T O T A L

Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

0 11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 14 35

2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 28 70 3 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 15 38 4 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 25 63 5 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 25 63 6 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 13 33 7 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 24 60 8 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 34 85 9 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 34 85 10 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 27 68 11 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 29 73 12 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 25 63 13 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 24 60 14 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 17 43 15 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 20 50 16 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 11 28 17 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 20 50 18 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 9 23 19 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 15 38 20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 27 68 21 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 28 70 22 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 18 45 23 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 23 58 24 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 23 58 25 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 28 70

244

 

 

No.Abse

n

Nomor Butir Soal T O T A L

Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

0 11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

26 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 27 68 27 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 25 63 28 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 28 70 29 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 21 53 30 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 26 65 31 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 18 45 32 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 10 25 33 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 16 40 34 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 13 33 35 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 21 53 36 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 31 78 37 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 22 55 38 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 22 55 39 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 25 63 40 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 17 43 41 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 26 65 42 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 11 28 43 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 20 50 44 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 26 65

Rata-rata 54

245

 

 

Lampiran 21 OUTPUT UJI VALIDITAS TES

Correlations

skortotal

item1

Pearson Correlation .046

Sig. (2-tailed) .765

N 44

item2

Pearson Correlation .045

Sig. (2-tailed) .774

N 44

item3

Pearson Correlation .047

Sig. (2-tailed) .764

N 44

item4

Pearson Correlation .316*

Sig. (2-tailed) .036

N 44

item5

Pearson Correlation -.011

Sig. (2-tailed) .944

N 44

item6

Pearson Correlation .535**

Sig. (2-tailed) .000

N 44

item7

Pearson Correlation .337*

Sig. (2-tailed) .025

N 44

item8

Pearson Correlation .398**

Sig. (2-tailed) .007

N 44

item9

Pearson Correlation .366*

Sig. (2-tailed) .015

N 44

item10

Pearson Correlation .459**

Sig. (2-tailed) .002

N 44

item11

Pearson Correlation .243

Sig. (2-tailed) .112

N 44

246

 

 

item12

Pearson Correlation .509**

Sig. (2-tailed) .000

N 44

item13

Pearson Correlation .378*

Sig. (2-tailed) .011

N 44

item14

Pearson Correlation .046

Sig. (2-tailed) .765

N 44

item15

Pearson Correlation .372*

Sig. (2-tailed) .013

N 44

item16

Pearson Correlation .409**

Sig. (2-tailed) .006

N 44

item17

Pearson Correlation .368*

Sig. (2-tailed) .014

N 44

item18

Pearson Correlation .495**

Sig. (2-tailed) .001

N 44

item19

Pearson Correlation .106

Sig. (2-tailed) .493

N 44

item20

Pearson Correlation .318*

Sig. (2-tailed) .036

N 44

item21

Pearson Correlation .626**

Sig. (2-tailed) .000

N 44

item22

Pearson Correlation .476**

Sig. (2-tailed) .001

N 44

item23

Pearson Correlation .481**

Sig. (2-tailed) .001

N 44

item24 Pearson .531**

247

 

 

Correlation

Sig. (2-tailed) .000

N 44

item25

Pearson Correlation .273

Sig. (2-tailed) .073

N 44

item26

Pearson Correlation .316*

Sig. (2-tailed) .037

N 44

item27

Pearson Correlation -.019

Sig. (2-tailed) .902

N 44

item28

Pearson Correlation .168

Sig. (2-tailed) .276

N 44

item29

Pearson Correlation .189

Sig. (2-tailed) .220

N 44

item30

Pearson Correlation .582**

Sig. (2-tailed) .000

N 44

item31

Pearson Correlation .335*

Sig. (2-tailed) .026

N 44

item32

Pearson Correlation .759**

Sig. (2-tailed) .000

N 44

item33

Pearson Correlation -.117

Sig. (2-tailed) .449

N 44

item34

Pearson Correlation .421**

Sig. (2-tailed) .004

N 44

item35

Pearson Correlation .464**

Sig. (2-tailed) .002

N 44

item36 Pearson Correlation .765**

248

 

 

Sig. (2-tailed) .000

N 44

item37

Pearson Correlation .625**

Sig. (2-tailed) .000

N 44

item38

Pearson Correlation .464**

Sig. (2-tailed) .002

N 44

item39

Pearson Correlation .227

Sig. (2-tailed) .138

N 44

item40

Pearson Correlation .222

Sig. (2-tailed) .148

N 44

skortotal

Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed)

N 44 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

249

 

 

Lampiran 22

REKAPITULASI UJI VALIDITAS SOAL TES UJI COBA

rtabel = 0,297 taraf signifikansi = 0,05

N = 44

Nomor Butir Soal

Pearson Correlation

(r11) Kriteria

1 0.060 Tidak valid 2 0.042 Tidak valid 3 0.047 Tidak valid 4 0.327 Valid 5 -0.016 Tidak valid 6 0.546 Valid 7 0.340 Tidak valid 8 0.386 Valid 9 0.361 Valid

10 0.454 Valid 11 0.236 Tidak valid 12 0.500 Valid 13 0.370 Valid 14 0.043 Tidak valid 15 0.378 Valid 16 0.414 Valid 17 0.366 Valid 18 0.501 Valid 19 0.105 Tidak valid 20 0.473 Valid

Nomor Butir Soal

Pearson Correlation

(r11) Kriteria

21 0.628 Valid 22 0.470 Valid 23 0.482 Valid 24 0.539 Valid 25 0.275 Tidak valid 26 0.316 Valid 27 -0.027 Tidak valid 28 0.162 Tidak valid 29 0.181 Tidak valid 30 0.590 Valid 31 0.334 Valid 32 0.764 Valid 33 -0.119 Tidak valid 34 0.422 Valid 35 0.455 Valid 36 0.765 Valid 37 0.628 Valid 38 0.466 Valid 39 0.221 Tidak valid 40 0.240 Tidak valid

250

 

 

251

 

 

Lampiran 23 REKAPITULASI VALIDITAS TIAP INDIKATOR SOAL

Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : V/ 2 Materi Pokok : Bangun Datar Jenis Soal : Pilihan Ganda Standar Kompetensi : 6. Memahami Sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun Kompetensi Dasar : 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar

No Indikator soal Ranah kognitif

Nomor butir soal Kriteria

Tingkat kesukaran Valid Tidak Valid Md Sd Sl

1 Diberikan nama bangun datar (trapesium dan belah ketupat), siswa dapat menyebutkan jumlah sisi bangun datar tersebut. C1 1 26 26 1

2 Diberikan nama bangun datar (trapesium dan belah ketupat), siswa dapat menyebutkan jumlah titik sudut dan sudut siku-siku yang dimiliki bangun datar tersebut. C1 2 17 27

38 17 38

2 27

3 Ditentukan nama bangun datar (trapesium dan jajargenjang) siswa dapat menyebutkan jumlah sisi yang sejajar pada bangun datar tersebut. C1 3 7

13 13 3 7

4 Disajikan nama bangun datar (jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang), siswa dapat menyebutkan sifat bangun datar tersebut. C1

5 34 35

34 35 5

5 Disebutkan sifat-sifat bangun datar, siswa dapat menyebutkan bangun datar yang dimaksud (belah ketupat dana layang-layang) C2 10 25 10 25

6 Disajikan sifat-sifat bangun datar, siswa dapat memilih sifat yang dimiliki belahketupat dan layang-layang. C2 9

24 9 24

7 Disebutkan nama bangun datar (trapesium, jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang), siswa dapat memilih bangun datar sesuai dengan namanya. C2 6

14 8 6 8 14

252

 

 

No Indikator soal Ranah kognitif

Nomor butir soal Kriteria

Tingkat kesukaran Valid Tidak Valid Md Sd Sl

8 Disajikan gambar bangun datar (jajargenjang dan belah ketupat), siswa dapat menunjukkan sisi yang sejajar sesuai dengn gambar. C2 22 29 22 29

9 Diberikan gambar bangun datar (trapesium, jajargenjang, dan layang-layang), siswa dapat menunjukkan sudut yang sama besar sesuai gambar. C2

18 28 39

18 28 39

10 Ditanyakan jenis sudut tumpul pada gambar bangun datar (trapesium), siswa dapat menunjukkan sudut tumpul yang sesuai dengan gambar. C2 4

37 4 37

11 Disajikan nama bangun datar (jajar genjang), siswa dapat menentukan jumlah sudut yang berdekatan pada bangun jajargenjang. C2 16 16

12 Ditanyakan nama bangun datar yang dimaksud (jajargenjang dan layang-layang), siswa dapat menyebutkan bentuk bangun datar tersebut. C2 32

36 32 36

14 Ditentukan salah satu sudut dalam bangun datar (trapesium, belah ketupat, dan layang-layang), siswa dapat menghitung besar sudut yang berhadapan. C3 15

31 21 40

15 21 31

40

15 Ditentukan salah satu sudut dalam bangun datar (jajargenjang, layang-layang, dan belah ketupat), siswa dapat menghitung besar sudut yang sejajar. C3 11

19 23 33

23

11 19 33

16 Ditentukan panjang salah satu sisi dan diagonal bangun datar (jajargenjang, layang-layang, dan belah ketupat), siswa dapat menghitung panjang sisi lain dari dangun datar yang diminta.

C3 12 20 30

12 20 30

Jumlah butir soal 40 10 20 10 25 15 Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa jumlah soal yang memiliki kriteria valid sudah memenuhi seluruh indikator soal.

253

 

 

Lampiran 24

HASIL PENGHITUNGAN RELIABILITAS SOAL TES

(25 SOAL VALID)

Diketahui : k = 25

M = 14,14

V2t = 33,98

Maka reliabilitas soal dengan rumus K-R 21 yaitu :

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir soal

M = skor rata-rata

Vt = varians total

 

 

 

    1,04  1 ‐ 0,18  

   1,04   0,82 

   0,85 

254

 

 

Lampiran 25 TABEL PEMBAGIAN KELAS ATAS DAN BAWAH

No.Absen

Nomor Butir Soal Skor Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

8 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 34

9 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 34

36 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 31

11 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 30

28 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 28

2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 28

21 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 28

25 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 28

10 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 27

20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 27

26 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 27

30 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 26

41 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 26

44 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 26

4 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 25

5 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 25

12 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 25

27 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 25

255

 

 

No.Absen

Nomor Butir Soal Skor Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

39 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 25

7 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 24

13 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 24

24 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 24 Tota

l 21

22

17

20 4 1

8 15

20

14

15

15

19

17

22

16

16

11

13 8 1

8 15

19

10

19 5 2

2 10

11 3 1

8 17

21 1 1

3 13

21

18

10 9 2

1 597

Nomor Absen

Nomor Butir Soal Skor Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

23 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 23

37 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 22

38 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 22

29 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 21

35 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 21

17 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 20

43 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 20

15 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 19

31 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 18

22 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 18

14 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 17

256

 

 

No.Absen

Nomor Butir Soal Skor Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

40 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 17

33 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 16

19 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 15

3 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 15

1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 14

6 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 13

34 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 13

16 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 11

42 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 10

32 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 10

18 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 9 Tota

l 21

21

17

12 2 9 8 1

5 9 8 13

11

11

20

11

11 4 6 4 1

7 1 14 1 4 1 1

6 11 6 3 7 1

0 3 6 8 4 6 10 1 8 1

4 364

257

 

 

Lampiran 26 TABEL DAYA PEMBEDA SOAL TES UJI COBA

Nomor

Butir Soal BA BB PA PB D Kriteria Daya Beda

1 21 21 0.95 0.95 0.00 Jelek Sekali 2 22 21 1.00 0.95 0.05 Jelek 3 17 17 0.77 0.77 0.00 Jelek Sekali 4 20 12 0.91 0.55 0.36 Cukup 5 4 2 0.18 0.09 0.09 Jelek 6 18 9 0.82 0.41 0.41 Baik 7 15 8 0.68 0.36 0.32 Cukup 8 20 15 0.91 0.68 0.23 Cukup 9 14 9 0.64 0.41 0.23 Cukup 10 15 8 0.68 0.36 0.32 Cukup 11 15 13 0.68 0.59 0.09 Jelek 12 19 11 0.86 0.50 0.36 Cukup 13 17 11 0.77 0.50 0.27 Cukup 14 22 20 1.00 0.91 0.09 Jelek 15 16 11 0.73 0.50 0.23 Cukup 16 16 11 0.73 0.50 0.23 Cukup 17 11 4 0.50 0.18 0.32 Cukup 18 13 6 0.59 0.27 0.32 Cukup 19 8 4 0.36 0.18 0.18 Jelek 20 18 17 0.82 0.77 0.05 Jelek 21 15 1 0.68 0.05 0.64 Baik 22 19 14 0.86 0.64 0.23 Cukup 23 10 1 0.45 0.05 0.41 Baik 24 19 4 0.86 0.18 0.68 Baik 25 5 1 0.23 0.05 0.18 Jelek 26 22 16 1.00 0.73 0.27 Cukup 27 10 11 0.45 0.50 -0.05 Jelek Sekali 28 11 6 0.50 0.27 0.23 Cukup 29 3 3 0.14 0.14 0.00 Jelek Sekali 30 18 7 0.82 0.32 0.50 Baik 31 17 10 0.77 0.45 0.32 Cukup 32 21 3 0.95 0.14 0.82 Baik Sekali 33 1 6 0.05 0.27 -0.23 Jelek Sekali 34 13 8 0.59 0.36 0.23 Cukup

258

 

 

Nomor Butir Soal

BA BB PA PB D Kriteria Daya Beda

35 13 4 0.59 0.18 0.41 Baik 36 21 6 0.95 0.27 0.68 Baik 37 18 10 0.82 0.45 0.36 Cukup 38 10 1 0.45 0.05 0.41 Baik 39 9 8 0.41 0.36 0.05 Jelek 40 21 14 0.95 0.64 0.32 Baik

TABEL TARAF KESUKARAN

Nomor Soal

B P Taraf

Kesukaran 1 42 0.95 Mudah 2 43 0.98 Mudah 3 34 0.77 Mudah 4 32 0.73 Mudah 5 6 0.14 Sukar 6 27 0.61 Sedang 7 23 0.52 Sedang 8 35 0.80 Mudah 9 23 0.52 Sedang 10 23 0.52 Sedang 11 28 0.64 Sedang 12 30 0.68 Sedang 13 28 0.64 Sedang 14 42 0.95 Mudah 15 27 0.61 Sedang 16 27 0.61 Sedang 17 15 0.34 Sedang 18 19 0.43 Sedang 19 11 0.25 Sukar 20 31 0.70 Sedang 21 16 0.36 Sedang

Nomor Soal

B P Taraf

Kesukaran 22 33 0.75 Mudah 23 11 0.25 Sukar 24 23 0.52 Sedang 25 6 0.14 Sukar 26 38 0.86 Mudah 27 21 0.48 Sedang 28 17 0.39 Sedang 29 6 0.14 Sukar 30 25 0.57 Sedang 31 27 0.61 Sedang 32 24 0.55 Sedang 33 7 0.16 Sukar 34 21 0.48 Sedang 35 17 0.39 Sedang 36 27 0.61 Sedang 37 28 0.64 Sedang 38 11 0.25 Sukar 39 17 0.39 Sedang 40 36 0.82 Mudah

Keterangan:

Soal yang Valid dan Reliabel

259

 

 

Lampiran 27

REKAPITULASI ANALISIS HASIL UJI COBA TES

Nomor Soal

Validitas Tingkat

Kesukaran Daya Beda

1 Tidak valid Mudah Jelek Sekali 2 Tidak valid Mudah Jelek 3 Tidak valid Mudah Jelek Sekali 4 Valid Mudah Cukup 5 Tidak valid Sukar Jelek 6 Valid Sedang Baik 7 Tidak valid Sedang Cukup 8 Valid Mudah Cukup 9 Valid Sedang Cukup 10 Valid Sedang Cukup 11 Tidak valid Sedang Jelek 12 Valid Sedang Cukup 13 Valid Sedang Cukup 14 Tidak valid Mudah Jelek 15 Valid Sedang Cukup 16 Valid Sedang Cukup 17 Valid Sedang Cukup 18 Valid Sedang Cukup 19 Tidak valid Sukar Jelek 20 Valid Sedang Jelek 21 Valid Sedang Baik 22 Valid Mudah Cukup 23 Valid Sukar Baik 24 Valid Sedang Baik 25 Tidak valid Sukar Jelek 26 Valid Mudah Cukup 27 Tidak valid Sedang Jelek Sekali 28 Tidak valid Sedang Cukup 29 Tidak valid Sukar Jelek Sekali 30 Valid Sedang Baik 31 Valid Sedang Cukup 32 Valid Sedang Baik Sekali 33 Tidak valid Sukar Jelek Sekali

260

 

 

Nomor Soal

Validitas Tingkat

Kesukaran Daya Beda

34 Valid Sedang Cukup 35 Valid Sedang Baik 36 Valid Sedang Baik 37 Valid Sedang Cukup 38 Valid Sukar Baik 39 Tidak valid Sedang Jelek 40 Tidak valid Mudah Baik

Keterangan:

Soal yang Valid

261

 

 

Lampiran 28

SOAL TES FORMATIF

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : V/ 2

Materi Pokok : Bangun Datar

Standar Kompetensi : 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar

bangun.

Kompetensi Dasar : 6.1. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.

Alokasi Waktu : 70 menit

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang kamu anggap

jawaban yang paling tepat!

1. Besar sudut ADC pada trapesium di bawah ini yaitu…. a. 90° b. 80° c. 60° d. 45°

2. Gambar trapesium siku-siku ditunjukkan oleh gambar…. a. b.

c. d.

3. Perhatikan gambar berikut!

262

 

 

(2) (2) (3) (4) (5) Berdasarkan gambar di atas nama bangun datar yang sesuai adalah…. a. (1) jajargenjang, (2) belah ketupat b. (1) belah ketupat, (3) trapesium c. (1) jajar genjang, (4) layang-layang d. (4) belah ketupat, (5) trapesium

4. Perhatikan sifat-sifat bangun datar di bawah ini! No. Sifat 1 2 3 4

Semua sisi sama panjang Sudut-sudut yang berhadapan sama besar Mempunyai sudut siku-siku Diagonal saling berpotongan tegak lurus

Berdasarkan sifat-sifat bangun datar di atas, yang termasuk sifat belah ketupat yaitu…. a. 1, 2, dan 3 b. 1, 2, dan 4 c. 1, 3, dan 4 d. 2, 3, dan 4

5. Aku adalah sebuah bangun datar yang mempunyai sisi yang sama panjang dan dua pasang sisi yang sejajar. Aku adalah bangun…. a. belah ketupat b. segitiga c. trapesium d. layang-layang

6. Perhatikan bangun jajargenjang di samping! Jika diketahui panjang OG = 8 cm, DG = 12 cm, dan DE = 26 cm, maka panjang GE=…. a. 8 cm b. 12 cm c. 16 cm d. 26 cm

7. Sisi yang panjangnya sama pada jajargenjang berjumlah…. pasang a. 1 b. 2 c. 3 d. 4

8. Perhatikan trapesium di samping! Jika sudut IBL 60°, maka sudut KLB….

a. 130° b. 90°

263

 

 

c. 60° d. 30°

9. Jumlah sudut-sudut yang berdekatan pada jajargenjang yaitu…. a. 30° b. 90° c. 180° d. 270°

10. Banyaknya sudut siku-siku pada sebuah trapesium siku-siku ada…. a. 1 b. 2 c. 3 d. 4

11. Gambar di samping merupakan trapesium sama kaki, sepasang sudut yang sama besar yaitu….

a. ∠ADC = ∠BCD b. ∠ABC = ∠BCD c. ∠BAD = ∠ADC d. ∠DAB = ∠DCB

12. Pada belah ketupat PQRS di samping, besar ∠PQR= 110°, maka besar ∠PSQ= …. a. 55° b. 90° c. 110° d. 180°

13. Sifat yang dimiliki jajargenjang yaitu sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang. Berdasarkan jajar genjang KLMN, maka KN sejajar dengan….

a. KL b. LK c. MN

d. LM

14. Perhatikan jajargenjang pada nomor 22! Jika besar ∠KLM 120° pada jajargenjang KLMN, maka besar ∠KNL =…. a. 120° b. 80° c. 60° d. 45°

264

 

 

15. Perhatikan sifat-sifat bangun datar di bawah ini! No. Sifat 1 2 3 4

Terdapat sepasang sudut yang sama besar Diagonal saling berpotongan tegak lurus Terdapat 2 pasang sisi yang sama panjang Semua sisi sama panjang

Berdasarkan sifat-sifat bangun datar di atas, yang termasuk sifat layang-layang yaitu…. a. 1, 2, dan 3 b. 1, 2, dan 4 c. 1, 3, dan 4 d. 2, 3, dan 4

16. Jumlah sisi pada belah ketupat ada…. a. 3 b. 4 c. 5 d. 6

17. Perhatikan layang-layang KLMN di bawah ini! Jika diketahui KL = 5 cm, KN = 8 cm, dan KO = 4 cm, maka jumlah panjang sisi LM dan MN = …. cm

a. 14 b. 13 c. 12 d. 9

18. Perhatikan layang-layang padasoal 30! KLMN Jika besar ∠LMN = 100°, maka besar ∠LKN =…. a. 50° b. 90° c. 100° d. 120°

19. Jika panjang sisi yang terdapat dalam jajargenjang sama panjang, maka akan membentuk bangun…. a. layang-layang b. belah ketupat

265

 

 

c. jajargenjang d. trapesium

20. Sifat yang dimiliki jajargenjang yaitu…. a. semua sisinya sama panjang b. semua sudutnya sama besar c. semua sisinya sejajar d. sudut yang berhadapan sama besar

21. Sifat yang dimiliki layang-layang yaitu memiliki…. a. sepasang sudut berhadapan sama besar b. semua sisinya sejajar dan sama panjang c. sepasang sisi yang sejajar d. sudut yang sama besar

22. Sebuah bangun layang-layang terdiri dari dua bangun…. a. segitiga b. persegi c. jajargenjang d. belah ketupat

23. Pada trapesium ABCD di samping, sudut tumpul yang dimiliki ditunjukkan oleh sudut…. a. ABC b. DAB c. ADE d. ADC

24. Sudut yang sama besar pada belah ketupat sebanyak…. pasang a. 4 b. 3 c. 2 d. 1

266

 

 

267

 

 

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : V/ 2

Materi Pokok : Bangun Datar

Standar Kompetensi : 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar

bangun.

Kompetensi Dasar : 6.1. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.

1. A 2. B 3. B 4. B 5. A 6. C 7. B 8. C 9. C 10. B 11. A 12. A 13. D 14. C 15. A 16. B 17. B 18. C 19. B 20. D 21. A 22. A 23. D 24. C

268

 

 

Lampiran 29 Daftar Nilai Angket Minat Belajar Siswa

Sebelum Perlakuan Kelas Eksperimen

No NIS Nama Nilai 1 1323 Dinda Novi A 70 2 1345 M. Arman Maulana 71 3 1370 Aniss Kurlillah 89 4 1372 Akhmad Fauzi 78 5 1373 Angga Setia Wijaya 73 6 1375 Deti Sulitiawati 74 7 1376 Devi Alifah 90 8 1380 Devi Ratnasari 81 9 1380 Isnaeni Tasya Febriyanti 93

10 1384 Fajar Nurhidayah 86 11 1391 Marsella Septiana R 75 12 1392 M. Nur Cholis 74 13 1397 M. Krisnanda Irawan 71 14 1400 Mohammad Ibnu Fatah 76 15 1404 Mohammad Daffa Abiyu 66 16 1409 Rahmat Ruli A 71 17 1411 Renita Dwiyana 80 18 1416 Sri Indriyani 70 19 1560 Irfan Ardiansyah 71 20 1597 Rofi Irfanto 89

269

 

 

Lampiran 30 Daftar Nilai Angket Minat Belajar Siswa

Sebelum Perlakuan Kelas Kontrol

No NIS Nama Nilai 1 1272 Arif Oki Wijaya 81 2 1278 Danisah 74 3 1315 A Syahrul Gunawan 81 4 1356 Wiwi Apriyani 81 5 1374 Amelia Febri Agustin 84 6 1378 Dini Fatikha Sari 65 7 1382 Fadli Dwi Adiyanto 68 8 1383 Fajar Mustofa 65 9 1385 Hendri Ade Fadilah 76 10 1387 Irfan Safrudin 65 11 1390 Khofifah Nur azizah 79 12 1393 M Rofik Maulana 84 13 1396 Mita Inayatul Auliya 89 14 1407 Nurlaela 69 15 1408 Qurotun Aeni 86 16 1412 Rina Safitri 75 17 1421 Wiranto 56 18 1422 Yahya Widi Auliya 85 19 1558 Syaugi Abdillah 68

270

 

 

Lampiran 31

Output SPSS Uji Normalitas Data Minat Belajar Sebelum Perlakuan

Case Processing Summary

Kelas Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Minat

Belajar

eksperimen 20 100.0% 0 0.0% 20 100.0%

kontrol 19 100.0% 0 0.0% 19 100.0%

Tests of Normality

Kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Minat

Belajar

eksperimen .103 20 .200* .949 20 .355

kontrol .154 19 .200* .945 19 .327

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

271

 

 

Kelas Eksperimen

272

 

 

Kelas Kontrol

273

 

 

Lampiran 32

Output SPSS Uji Homogenitas dan t-test

Data Minat Belajar Sebelum Perlakuan

Group Statistics

Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Minat Belajar eksperimen 20 77.00 7.753 1.734

kontrol 19 75.32 9.123 2.093

Independent Samples Test

Minat Belajar

Equal variances

assumed

Equal variances

not assumed

Levene's Test for

Equality of Variances

F 1.137

Sig. .293

t-test for Equality of

Means

t .622 .620

df 37 35.390

Sig. (2-tailed) .538 .539

Mean Difference 1.684 1.684

Std. Error Difference 2.706 2.718

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower -3.799 -3.831

Upper 7.167 7.199

274

 

 

Lampiran 33 Daftar Nilai UTS Genap Matematika

Kelas Eksperimen

No NIS Nama Nilai 1 1323 Dinda Novi A 60 2 1345 M. Arman Maulana 50 3 1370 Aniss Kurlillah 85 4 1372 Akhmad Fauzi 50 5 1373 Angga Setia Wijaya 60 6 1375 Deti Sulitiawati 70 7 1376 Devi Alifah 70 8 1380 Devi Ratnasari 60 9 1380 Isnaeni Tasya Febriyanti 80

10 1384 Fajar Nurhidayah 70 11 1391 Marsella Septiana R 65 12 1392 M. Nur Cholis 50 13 1397 M. Krisnanda Irawan 50 14 1400 Mohammad Ibnu Fatah 83 15 1404 Mohammad Daffa Abiyu 70 16 1409 Rahmat Ruli A 50 17 1411 Renita Dwiyana 60 18 1416 Sri Indriyani 60 19 1560 Irfan Ardiansyah 80 20 1597 Rofi Irfanto 80

275

 

 

Lampiran 34 Daftar Nilai UTS Genap Matematika

Kelas Kontrol

No NIS Nama Nilai 1 1272 Arif Oki Wijaya 75 2 1278 Danisah 50 3 1315 A Syahrul Gunawan 75 4 1356 Wiwi Apriyani 60 5 1374 Amelia Febri Agustin 70 6 1378 Dini Fatikha Sari 70 7 1382 Fadli Dwi Adiyanto 70 8 1383 Fajar Mustofa 60 9 1385 Hendri Ade Fadilah 75

10 1387 Irfan Safrudin 70 11 1390 Khofifah Nur azizah 60 12 1393 M Rofik Maulana 90 13 1396 Mita Inayatul Auliya 80 14 1407 Nurlaela 60 15 1408 Qurotun Aeni 84 16 1412 Rina Safitri 50 17 1421 Wiranto 70 18 1422 Yahya Widi Auliya 65 19 1558 Syaugi Abdillah 70

276

 

 

Lampiran 35

Output SPSS Uji Normalitas Data UTS Genap Matematika

Case Processing Summary

Kelas Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Data Awal eksperimen 20 100.0% 0 0.0% 20 100.0%

kontrol 19 100.0% 0 0.0% 19 100.0%

Tests of Normality

Kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Data Awal eksperimen .166 20 .152 .899 20 .040

kontrol .184 19 .091 .955 19 .479

a. Lilliefors Significance Correction

277

 

 

Kelas Ekeperimen

278

 

 

Kelas Kontrol

279

 

 

Lampiran 36

Output SPSS Uji Homogenitas dan t-test Data UTS Genap Matematika

Group Statistics

Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Data Awal eksperimen 20 65.15 12.027 2.689

kontrol 19 68.63 10.436 2.394

Independent Samples Test

Data Awal

Equal variances

assumed

Equal variances

not assumed

Levene's Test for

Equality of Variances

F 1.236

Sig. .273

t-test for Equality of

Means

t -.963 -.967

df 37 36.711

Sig. (2-tailed) .342 .340

280

 

 

Mean Difference -3.482 -3.482

Std. Error Difference 3.614 3.601

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower -10.804 -10.779

Upper 3.841 3.816

Lampiran 37 Daftar Nilai Angket Minat Belajar Siswa

Sesudah Perlakuan Kelas Eksperimen

No NIS Nama Nilai 1 1323 Dinda Novi A 74 2 1345 M. Arman Maulana 69 3 1370 Aniss Kurlillah 89 4 1372 Akhmad Fauzi 73 5 1373 Angga Setia Wijaya 73 6 1375 Deti Sulitiawati 81 7 1376 Devi Alifah 96 8 1380 Devi Ratnasari 99 9 1380 Isnaeni Tasya Febriyanti 93

10 1384 Fajar Nurhidayah 84 11 1391 Marsella Septiana R 78 12 1392 M. Nur Cholis 69 13 1397 M. Krisnanda Irawan 63 14 1400 Mohammad Ibnu Fatah 85 15 1404 Mohammad Daffa Abiyu 69 16 1409 Rahmat Ruli A 79

281

 

 

17 1411 Renita Dwiyana 80 18 1416 Sri Indriyani 63 19 1560 Irfan Ardiansyah 84 20 1597 Rofi Irfanto 83

Lampiran 38

Daftar Nilai Angket Minat Belajar Siswa Sesudah Perlakuan Kelas Kontrol

No NIS Nama Nilai 1 1272 Arif Oki Wijaya 69 2 1278 Danisah 73 3 1315 A Syahrul Gunawan 56 4 1356 Wiwi Apriyani 80 5 1374 Amelia Febri Agustin 68 6 1378 Dini Fatikha Sari 59 7 1382 Fadli Dwi Adiyanto 63 8 1383 Fajar Mustofa 75 9 1385 Hendri Ade Fadilah 70

10 1387 Irfan Safrudin 74 11 1390 Khofifah Nur azizah 69 12 1393 M Rofik Maulana 76 13 1396 Mita Inayatul Auliya 94 14 1407 Nurlaela 64 15 1408 Qurotun Aeni 70 16 1412 Rina Safitri 69

282

 

 

17 1421 Wiranto 70 18 1422 Yahya Widi Auliya 70 19 1558 Syaugi Abdillah 65

Lampiran 39

Output SPSS Uji Normalitas Data Minat Belajar Matematika Siswa

Setelah Perlakuan

Case Processing Summary

Kelas Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Minat Belajar eksperimen 20 100.0% 0 0.0% 20 100.0%

kontrol 19 100.0% 0 0.0% 19 100.0%

Tests of Normality

Kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Minat Belajar eksperimen .094 20 .200* .969 20 .725

kontrol .195 19 .057 .908 19 .069

*. This is a lower bound of the true significance.

283

 

 

a. Lilliefors Significance Correction

Kelas Eksperimen

284

 

 

Kelas Kontrol

285

 

 

Lampiran 40

286

 

 

Output SPSS Uji Homogenitas dan t-test

Data Minat Belajar Matematika Siswa Setelah Perlakuan

Group Statistics

Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Minat Belajar eksperimen 20 79.20 10.263 2.295

kontrol 19 70.21 8.148 1.869

Independent Samples Test

Minat Belajar

Equal variances

assumed

Equal variances

not assumed

Levene's Test for

Equality of Variances

F 2.251

Sig. .142

t-test for Equality of

Means

t 3.019 3.037

df 37 35.897

Sig. (2-tailed) .005 .004

Mean Difference 8.989 8.989

Std. Error Difference 2.978 2.960

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower 2.956 2.986

Upper 15.023 14.993

Lampiran 41

287

 

 

Penghitungan Uji-t Minat Belajar Siswa Secara Manual

Dengan Satu Pihak Kanan

Diketahui:

= 20

= 19

= 105,33

= 66,40

= 79,20

= 70,21

288

 

 

Lampiran 42

Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa (Postes) Kelas VA

SD Negeri Tunon 2 Tegal

No NIS Nama Nilai 1 1323 Dinda Novi A 75 2 1345 M. Arman Maulana 75 3 1370 Aniss Kurlillah 100 4 1372 Akhmad Fauzi 63 5 1373 Angga Setia Wijaya 79 6 1375 Deti Sulitiawati 63 7 1376 Devi Alifah 79 8 1380 Devi Ratnasari 63 9 1380 Isnaeni Tasya Febriyanti 71

10 1384 Fajar Nurhidayah 88 11 1391 Marsella Septiana R 88 12 1392 M. Nur Cholis 71 13 1397 M. Krisnanda Irawan 58 14 1400 Mohammad Ibnu Fatah 96 15 1404 Mohammad Daffa Abiyu 88 16 1409 Rahmat Ruli A 71 17 1411 Renita Dwiyana 83 18 1416 Sri Indriyani 67 19 1560 Irfan Ardiansyah 96 20 1597 Rofi Irfanto 100

289

 

 

Lampiran 43

Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa (Postes) Kelas VB

SD Negeri Tunon 2 Tegal

No NIS Nama Nilai 1 1272 Arif Oki Wijaya 63 2 1278 Danisah 54 3 1315 A Syahrul Gunawan 71 4 1356 Wiwi Apriyani 71 5 1374 Amelia Febri Agustin 58 6 1378 Dini Fatikha Sari 50 7 1382 Fadli Dwi Adiyanto 88 8 1383 Fajar Mustofa 54 9 1385 Hendri Ade Fadilah 71

10 1387 Irfan Safrudin 58 11 1390 Khofifah Nur azizah 50 12 1393 M Rofik Maulana 100 13 1396 Mita Inayatul Auliya 92 14 1407 Nurlaela 63 15 1408 Qurotun Aeni 58 16 1412 Rina Safitri 54 17 1421 Wiranto 88 18 1422 Yahya Widi Auliya 71 19 1558 Syaugi Abdillah 63

290

 

 

Lampiran 44

Output SPSS Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa

Case Processing Summary

Kelas Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Hasil Belajar eksperimen 20 100.0% 0 0.0% 20 100.0%

kontrol 19 100.0% 0 0.0% 19 100.0%

Tests of Normality

Kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Hasil Belajar eksperimen .121 20 .200* .942 20 .265

kontrol .190 19 .070 .885 19 .027

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

291

 

 

Kelas Eksperimen

292

 

 

Kelas Kontrol

293

 

 

Lampiran 45

Output SPSS Uji Homogenitas dan t-test Data Hasil Belajar Siswa

Group Statistics

Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Hasil Belajar eksperimen 20 78.70 13.167 2.944

kontrol 19 67.21 14.972 3.435

Independent Samples Test

Hasil Belajar

Equal variances

assumed

Equal variances

not assumed

Levene's Test for

Equality of

Variances

F .178

Sig. .675

t-test for Equality of

Means

t 2.548 2.540

df 37 35.839

294

 

 

Sig. (2-tailed) .015 .016

Mean Difference 11.489 11.489

Std. Error Difference 4.509 4.524

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower 2.354 2.313

Upper 20.625 20.666

Lampiran 46

Penghitungan Uji-t Hasil Belajar Siswa Secara Manual

Dengan Satu Pihak Kanan

Diketahui:

= 20

= 19

= 173,38

= 224,18

= 78,70

= 67,21

295

 

 

Lampiran 47

DOKUMENTASI FOTO-FOTO PELAKSANAAN PENELITIAN

Pelaksanaan Uji Coba

296

 

 

Pembelajaran di Kelas Eksperimen

297

 

 

Pembelajaran di KelasKontrol

Poster Afirmasi

Mind Mapping

298

 

 

Poster Simbol Bangun Datar

Lampiran 48

SURAT IJIN PENELITIAN

299

 

 

Lampiran 49

300

 

 

SURAT KETERANGAN TELAH MELAKSANAKAN PENELITIAN

290

290  

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Bachman, Edmund. 2005. Metode Belajar Berpikir Kritis dan Inovatif. Jakarta:

PT Prestasi Pustakaraya. DePorter, B., Readon, M., dan Nourie, S. S. 2005. Quantum Teaching:

Mempraktekkan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas. Bandung: Kaifa.

DePorter, Bobbbi dan M. Hernacki. 2005. Quantum Learning: membiasakan

belajar nyaman dan menyenangkan. Bandung: Kaifa. Djaali, Haji. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Fathani, Abdul Halim. 2009. Matematika: Hakikat dan Logika. Yogyakarta: Ar-

Ruzz Media. Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Heinze, Aiso, K. Reiss, and F. Rudolph. 2005. Mathematics achievement and

interest in mathematics from a differential perspective. Analyses. 37/3: 213.

Hernawan, Asep Herry, dkk. 2010. Materi pokok pengembangan kurikulum dan

pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka. Heruman. 2012. Model Pembelajaran Matematika. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya. Kasri, Khafid dan Suyati. 2007. Pelajaran Matematika penekanan pada berhitung

Jilid 5B. Jakarta: Erlangga. Muhsetyo, Gatot, dkk. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas

Terbuka. Munib, Achmad. 2007. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: Universitas

Negeri Semarang Press. Oktamarini, Dwi R. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Kuantum (Quantum

Teaching) Dengan Teknik Mind Mapping Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Pada Siswa Kelas V SD No 2 Bongan Tahun Pelajaran 2008/2009. Skripsi. Universitas Mahasaraswati Denpasar.

291

 

 

Poerwanti, Endang. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta:

MediaKom. Rasyid, Harun dan Mansur. 2009. Penilaian Hasil Belajar. Bandung: CV Wacana

Prima. Riduwan. 2004. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung: Alfabeta. Rifa’i, Achmad dan Catharina Tri Anni. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang:

Universitas Negeri Semarang Press. Rosidah, Ummu. 2009. Penerapan Teknik Mind Map Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Kelas V SDN Tamansatriyan 02 Tirtoyudo Kab.Malang. Skripsi. Universitas Negeri Malang.

Sardiman, AM. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali

Press. Silberman, Melvin L. 2009. Active Learning: 101 strategi Pembelajaran Aktif.

Yogyakarta: Pustaka Insan Mandiri dan YAPPENDIS. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka

Cipta. Soenarjo, RJ. 2007. Matematika 5 : untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta: Pusat

Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Soeparwoto, dkk. 2007. Psikologi Perkembangan. Semarang: Universitas Negeri

Semarang Press. Sudaryono, G. Margono, dan W. Rahayu. 2013. Pengembangan Instrumen

Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sugiyono. 2011. Metode peneleitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi

(Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. ______. 2012. Metode Peneleitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta. Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

292

 

 

Sukardi. 2011. Metodologi penelitian pendidikan kompetensi dan praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara.

Sukestiyarno, dan Wardono. 2009. Statistika. Semarang: Universitas Negeri

Semarang Press. Sumanto, YD, dkk. 2008. Gemar Matematika 5: untuk Kelas V SD/MI. Jakarta:

Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Sumiati. 2009. Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima. Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning teori dan aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Tim Penyusun. 2009. Panduan Penulisan Karya Ilmiah. Semarang: Universitas

Negeri Semarang Press. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional. 2006. Bandung: Fokusmedia. Wang, Wen-Cheng, Lee, Chung-Chieh, and Chu, Ying-Chien. 2010. A Brief

Review on Developing Creative Thinking in Young Children by Mind Mapping. International Business Research. 3/ 3.

Wiranataputra, Udin S. 2007. Materi pokok teori belajar dan pembelajaran.

Jakarta: Universitas Terbuka.