presentasi kampus 1.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

SYSTEM MAINTENANCE CHLORINATION PLANT PADA UNIT 5-7 PLTU SURALAYA

DISUSUN OLEH :M ANDI AGUSTIANTO(3332091365)SYSTEM MAINTENANCE CHLORINATION PLANT PADA UNIT 5-7 PLTU SURALAYAJURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA2013

Chlorination Plant adalah salah satu unit yang memproduksi Sodium hypochlorite (NaOCl) fungsinya untuk memproteksi sistem air pendingin utama siklus terbuka terhadap gangguan dari makro dan mikro-organisme. Terdapatnta kegagalan yang sering terjadi umumnya pada PLTU (pembangkit listrik tenaga uap ), khususnya PLTU suralaya maka dibutuhkan chlorination plant. Sodium hypochlorite (NaOCl) dapat diproduksi dengan cara mengelektrolisa air laut. Karena pentingnya peranan chlorination plant pada suatu sistem pendingin di PLTU suralaya maka dibutuhkan pula system maintenance yang baik dan tepat untuk memproteksi dengan maksimal sistem pendingin yang ada pada PLTU, agar kinerja dan keandalan sistem pendingin tersebut tidak tergangguLATAR BELAKANGMengetahui penggunaan dan siklus kerja dari Chlorination Plant.Mengetahui System Maintenance Chlorination Plant pada unit 5-7 PLTU suralaya. Mengetahui cara troubleshooting apabila terjadi masalah saat dilakukannya Maintenance Chlorination Plant pada unit 5-7 PLTU suralaya.

TUJUANSiklus kerja dan penggunaan Chlorination Plant. System Maintenance Chlorination Plant pada unit 5-7 PLTU suralaya.Troubleshooting apabila terjadi masalah pada saat Maintenance Chlorination Plant pada unit 5-7 PLTU suralaya.

BATASAN MASALAHTujuan utama pembahasan adalah system maintenance chlorination plant unit 5-7 PLTU suralayaCHLORINATION PLANTPENGGUNAAN/APLIKASI CHLORINATION PLANTSIKLUS KERJA CHLORINATION PLANTSYSTEM MAINTENANCE CHLORINATION PLANT UNIT 5-7 PLTU SURALAYATROUBLESHOOTING SAAT TERJADI MASALAH PADA MAINTENANCE CHLORINATION PLANT UNIT 5-7 PLTU SURALAYA PEMBAHASANChlorination plant/sistem klorinasi merupakan suatu sistem perlindungan peralatan air pendingin utama siklus terbuka, yaitu melindungi terhadap gangguan makhluk hidup/biota laut agar tidak sempat hidup/berkembang biak diperalatan sistem air pendingin utama siklus terbuka, sehingga proses pertukaran panas pada kedua peralatan tersebut tidak terganggu.

PENGGUNAAN/APLIKASI CHLORINATION PLANTGambar 3.1. Prinsip Kerja Sistem Air Pendingin Siklus Terbuka

ContdGambar 3.4. Filosofi Desain/Siklus Kerja Chlorination PlantSIKLUS KERJA CHLORINATION PLANT

Pemeliharaan chlorination plant unit 5-7 PLTU suralaya terbagi menjadi 2 yaitu :PriodikPemeliharaan priodik adalah pemeriksaan rutin pada kinerja sistem Chlorine Plant dan peralatan peralatan yang ada pada Chlorine Plant. pemeliharaan ini termasuk jenis pemeliharaan preventive.

Non priodikpemeliharaan non priodik pada Chlorine Plant adalah pemeliharaan yang dilakukan ketika peralatan chlorine plant mengalami kelainan atau penurunan kinerja. Pemeliharaan ini berupa troubleshooting dan penggantian komponen. Pemeliharaan ini termasuk dalam pemeliharaan corrective.

SYSTEM MAINTENANCE CHLORINATION PLANT UNIT 5-7 PLTU SURALAYAPemeliharaan rutin yang dilakukan pada system Chlorine Plant unit 5-7, yaitu sebagai berikut :1. Pemeliharaan Rutin MingguanJadwal Pemeliharaan rutin yang dilakukan pada saat mingguan, yaitu :Tabel 4.1. Jadwal Pemeliharaan Rutin Mingguan

Pemeliharaan Priodik Chlorination Plant NoPemeliharaan Rutin Mingguan1memeriksa preassure section pada generator cell 2memeriksa arus dan tegangan pada generator cell3memeriksa flow dan pressure discharge pompa 4memeriksa flow indicator pada generator cell5Flushing (drain) 15 menit, dilakukan dengan cara menurunkan arus pada rectifier.2. Pemeliharaan Rutin BulananJadwal Pemeliharaan rutin yang dilakukan pada saat bulanan, yaitu :Tabel 4.2. Jadwal Pemeliharaan Rutin Bulanan

ContdNoPemeliharaan Rutin Bulanan1Flushing (drain) 15 menit, dilakukan dengan cara menurunkan arus pada rectifier.2 Memeriksa motor-motor pada Chlorine Plant.3Memeriksa flow tiap modul4 Memeriksa flow dan pressure discharge pompa5Test pembebanan maksimum 7 kA DC.6Memeriksa unbalance tiap-tiap modul inlet dan outlet7Memeriksa kenaikan PPM3. Pemeliharaan Rutin 2 BulananJadwal Pemeliharaan yang dilakukan pada saat 2 bulanan, yaitu :

Tabel 4.3. Jadwal Pemeliharaan Rutin 2 Bulanan

ContdNoPemeliharaan Rutin 2 Bulanan1Membersihkan (cleaning) modul bagian luar dengan service water.2Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan rutin bulanan4. Pemeliharaan Rutin 3 BulananJadwal Pemeliharaan yang dilakukan pada saat 3 bulanan, yaitu :

Tabel 4.4. Jadwal Pemeliharaan Rutin 3 Bulanan

ContdNoPemeliharaan Rutin 3 Bulanan1Menambah pelumas bearing (grease) motor-motor chlorine plant.2Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan rutin bulanan5. Pemeliharaan Rutin 6 BulananJadwal Pemeliharaan yang dilakukan pada saat 6 bulanan, yaitu :Tabel 4.5. Jadwal Pemeliharaan Rutin 6 Bulanan

ContdNoPemeliharaan Rutin 6 Bulanan1Membersihkan (cleaning) / memeriksa rectifier dan perlengkapannya.2Membersihkan modul bagian dalam (iner dan outer cell) dengan menggunakan larutan asam 5 %.3Melaksanakan pekerjaan pemelharaan rutin bulananData ini di dapat saat pelaksaan kerja praktik berlangsung dari tanggal 3 31 januari 2013 di PT. Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkit (UBP) Suralaya.Tabel 4.6. Daftar Penggantian Peralatan Non Priodik (Korektif)

Data Pemeliharaan Non Priodik

1. Sampel Data Hasil Pengujian Tegangan UnbalancePengambilan data pengujian tegangan unbalance tanggal 3 januari 2013 Tabel 4.7. Tegangan Per Cell Unit B2 Inlet

ContdModulInlet Cell (Volt DC)12345678910A7.57.47.77.77.77.67.77.67.77.6B7.77.67.87.67.67.77.57.47.77.7C7.57.67.97.57.47.57.67.77.67.7D87.77.67.77.67.77.67.77.87.6E7.76.97.77.67.67.77.77.87.57.6F7.79.37.77.67.97.67.87.97.87.5G7.77.67.77.77.57.77.57.77.77.7H7.77.77.67.67.67.77.57.57.77.4I7.77.77.77.67.77.87.78.18.17.5J7.57.77.77.67.77.87.77.66.97.7Tabel 4.8. Tegangan Per Cell Unit B1 Outlet

Pengambilan data pengujian tegangan unbalance tanggal 10 januari 2013 Tabel 4.9. Tegangan Per Cell Unit B1 Inlet

ContdModulOutlet Cell (Volt DC)12345678910A7.87.67.77.77.77.67.77.77.67.7B7.87.77.87.77.77.97.67.67.77.8C7.77.87.87.77.77.77.57.47.57.8D7.87.67.57.68.67.67.77.67.77.5E8.67.97.77.87.57.67.67.67.77.7F7.69.17.67.67.97.47.67.97.67.6G7.87.87.87.67.87.77.77.57.77.8H7.67.78.27.77.77.67.67.67.78.2I7.67.67.47.67.47.67.67.77.87.4J7.57.67.67.47.67.57.67.77.87.6ModulInlet Cell (Volt DC)12345678910A7.67.77.77.77.87.77.77.77.67.6B87.57.67.67.57.57.57.67.57.5C7.87.67.67.67.67.77.67.68.17.6D7.97.77.77.77.67.57.57.77.77.5E7.67.77.77.67.77.68.67.67.67.5F7.87.87.87.77.67.87.67.77.77.4G7.97.77.67.77.77.87.77.77.77.7H8.17.97.77.67.77.77.67.87.77.6I7.77.77.77.67.77.87.78.18.17.5J7.57.77.77.67.77.89.17.66.97.7Gambar dibawah menunjukan alur penanganan apabila terjadi gangguan tegangan unbalance pada modul generator cell :

Gambar 4.1. Flowchart Langkah Langkah Penanganan GangguanLANGKAH-LANGKAH PENANGANAN GANGGUAN/ TROUBLESHOOTING

1. Penyebab terjadinya tegangan unbalanceBerikut ini merupakan beberapa hal yang menyebabkan cell terkikis dan menipis sehingga mengakibatkan tegangan unbalance :Kerusakan lapisan platinum (Anoda) pada cell generator karena erosi atau melebihi batas umur pemakaiannya.Kandungan gas Hydrogen(H2) dalam larutan Sodium hypochlorite, gas Hydrogen sangat berpengaruh terhadap kerusakan yang terjadi pada Generator Cell.Korosi pada bus connection. Hal ini dikarenakan air yang digunakan untuk injeksi chlorine merupakan air laut, jadi banyak mengandung garam yang dapat menyebabkan terjadinya korosi.

PENYEBAB DAN PROSES TERJADINYA TEGANGAN UNBALANCE2. Proses terjadinya tegangan unbalanTegangan unbalance pada Generator Cell merupakan ketidakseimbangan nilai tegangan yang terinjeksi pada salah satu Generator Cell yang dapat mengakibatkan rectifier trip. Untuk mengetahui tegangan unbalance, diperlukan cell safety panel. Cell safety control panel akan mengontrol nilai tegangan pada tiap cell melalui sensor yang diletakkan pada tiap cell. Nilai tegangan yang diinjeksi harus sesuai dengan rate yang telah di setting yakni sekitar 2 volt diatas dari tegangan normal. Tegangan pada tiap cell tidak boleh melebihi ataupun kurang dari rate tegangan nominalnya. Seandainya ini terjadi maka sensor unbalance akan mengirim sinyal kepada cell safety control panel untuk mentripkan DC power supply.

ContdUntuk sistem maintenance chlorination plant unit 5-7 PLTU suralaya memiliki dua tipe perawatan yaitu perawatan priodik dan non priodik.Untuk perawatan priodik dilakukan pemeriksaan rutin pada kinerja sistem chlorine yang dilakukan setiap mingguan, bulanan, 2 bulan, 3 bulan dan 6 bulan. dimana setiap pemeriksaan rutin tersebut berbeda-beda dalam kegiatannya.Untuk perawatan non priodik pemeliharaan yang dilakukan ketika peralatan chlorine plant mengalami kelainan atau penurunan kinerja, pemeliharaan ini berupa troubleshooting dan penggantian komponen.Setiap melakukan troubleshooting para operator dan maintenance memiliki tahap-tahap dalam penanganannya agar mendapatkan tindakan perbaikan yang tepat. KESIMPULANSEKIAN DAN TERIMA KASIHWASSALAMUALAIKUM Wr.Wb