laporan kasus fraktur intertrochanter

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/24/2019 laporan kasus fraktur intertrochanter

    1/22

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Tulang mempunyai banyak fungsi yaitu sebagai penunjang jaringan

    tubuh, pelindung organ tubuh, memungkinkan gerakan dan berfungsi

    sebagai tempat penyimpanan garam mineral, namun fungsi tersebut bisa

    saja hilang dengan terjatuh, benturan atau kecelakaan yang mengakibatkan

    fraktur. Fraktur atau patang tulang adalah suatu peristiwa terputusnya

    kontinuitas jaringan tulang dan atau tulang rawan yang umumnya

    disebabkan oleh rudapaksa. Trauma yang menyebabkan fraktur dapat berupa

    trauma langsung maupun trauma tidak langsung.10

    Klasifikasi fraktur ada dua jenis yaitu fraktur tertutup dan fraktur

    terbuka. Fraktur tertutup yaitu bila tidak terdapat hubungan antara fragmen

    tulang dengan dunia luar. Sedangkan fraktur terbuka yaitu bila terdapat

    hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar karena adanya perlukaan

    di kulit. entuk!bentuk perpatahan antara lain transfersal, oblique, spiral,

    kompresi atau crush, comminuted dangreenstick.6Fraktur lebih sering terjadi pada laki!laki daripada perempuan dengan

    umur dibawah "# tahun dan sering berhubungan dengan olah raga,

    pekerjaan atau luka yang disebabkan oleh kendaraan bermotor. $obilisasi

    yang lebih banyak dilakukan oleh laki!laki menjadi penyebab tingginya

    resiko fraktur. Sedangkan pada orang tua, perempuan lebih sering

    mengalami fraktur daripada laki!laki yang berhubungan dengan

    meningkatnya insiden osteoporosis yang terkait dengan hormon pada

    menopause %&pley, 1''#(. Fraktur intertrochanterfemur merupakan salah

    satu dari ) tipe fraktur panggul. Fraktur intertrochanter terjadi diantara *

    trochanter dimana trochanter mayor terdapat musculus gluteus mediusdan

    minimus %ekstensi dan abduksi panggul( dan trochanter minor dimana

    terdapat musculus iliopsoas%fleksi panggul(.)

    Tujuan rehabilitasi adalah untuk mengembalikan pasien pada tingkat

    fungsi yang sama dengan sebelum terjadi cedera. +ada banyak kasus, hal ini

    tidak realistis. anya *0- sampai )#- pasien yang dapat kembali sesuai

    1

  • 7/24/2019 laporan kasus fraktur intertrochanter

    2/22

    dengan tingkat fungsi sebelum terjadi cedera. Sekitar 1#!"0- membutuhkan

    penanganan konstitusional lebih dari 1 tahun setelah cedera. an sekitar #0!

    /)- membutuhkan alat untuk membantu ambulasi. Tujuan rehabilitasi

    seharusnya secara indiidual, dengan terapis menghitung komorbiditas,

    derajat keparahan fraktur dan tingkat motiasi dari pasien. Kesuksesan

    tujuan terapi dari luka atau jejas pada ekstremitas bawah adalah

    mengembalikan ingkup 2erak Sendi dari semua sendi, rehabilitasi semua

    unit otot dan tendon, dan unrestricted weight bearing3.*,'

    BAB II

    STATUS PASIEN

    2

  • 7/24/2019 laporan kasus fraktur intertrochanter

    3/22

    I. IDENTITAS PASIEN

    4ama 5 Tn. 6

    7mur 5 8" tahun

    6enis Kelamin 5 aki!laki

    &gama 5 Kristen

    +ekerjaan 5 Sudah tidak bekerja

    &lamat 5 $eteseh, oja

    4o. 9$ 5 "8:'1/

    9uang 5 &nggrek "."

    Tanggal masuk 5 " ;ktober *01#

    II. SECONDARY SURVEY

    A. ANAMNESIS

    1. el!han Uta"a5 4yeri +aha Kanan &tas Setelah Terjatuh

    #. R$%a&at Pen&ak$t Sekarang

    +asien datang dengan keluhan nyeri pada paha kanan atas setelah

    jatuh dari kursi. Sabtu, *: September *01# pukul 1).)0

  • 7/24/2019 laporan kasus fraktur intertrochanter

    4/22

  • 7/24/2019 laporan kasus fraktur intertrochanter

    5/22

    pembesaran K2 a?illa %!3!(

    6antung 5

    =nspeksi =ktus kordis tidak tampak +alpasi =ktus kordis teraba di S=> C linea midclaicula sinistra, kuat

    angkat.

    +erkusi atas jantung kanan atas S=> == linea parasternalis de?tra.

    atas jantung kanan bawah S=> =C linea parasternalis de?tra.

    atas jantung kiri atas S=> == linea parasternalis sinistra.

    atas jantung kiri bawah S=> =C linea media claicularis

    sinistra.

    &uskultasi unyi jantung =!== murni,intensitas normalreguler, bising %!( +ulmo 5

    epan

    =nspeksi 5

    Statis 4ormochest, simetris

    inamis +engembangan dada kanan @ kiri, sela iga tidak melebar,

    retraksi intercostal %!(

    +alpasi 5 +ergerakan dada kanan @ kiri, fremitus kanan @ kiri

    +erkusi 5 Sonor

    &uskultasi

    Kanan Suara dasar esikuler %B(, suara tambahan %!(

    Kiri Suara dasar esikuler %B(, suara tambahan %!(

    elakang 5

    =nspeksi statis 4ormochest, simetris

    inamis +engembangan dada kanan @ kiri, sela iga tidak melebar,

    retraksi intercostal %!(

    +alpasi 5 +ergerakan dada kanan @ kiri, fremitus raba kanan @ kiri

    +erkusi 5 Sonor

    &uskultasi

    Kanan Suara dasar esikuler %B(, suara tambahan %!(

    Kiri Suara dasar esikuler %B(, suara tambahan %!(

    A2/,"en

    =nspeksi uka %!( , distensi %!(, luka bekas operasi %!(, massa %!(

    &uskultasi ising usus %B( normal

    +erkusi Timpani pada seluruh lapang abdomen

    +alpasi 4yeri tekan %!(

    2enitourinaria Sekret %!(, radang %!(

    Ekstre"$tas

    5

  • 7/24/2019 laporan kasus fraktur intertrochanter

    6/22

    S!*er$,r In3er$,r

    >app 9efill

    &kral dingin

    Sianosis

    Ddema

    E * 3 E*

    !3!

    ! 3!

    !

    E * 3 E*

    !3!

    !3!

    !

    Stat!s L,kal$s

    9egio femur de?tra

    +enilaian

    ook

  • 7/24/2019 laporan kasus fraktur intertrochanter

    7/22

    Kekuatan Sulit dinilai

    III. RESUME

    +asien datang dengan keluhan nyeri pada tungkai bawah kanan setelah

    jatuh dari kursi. Selasa, *: September *01# pukul 1).00 > )*.' )* ): g3dl

    9< 1*.)0 11.# 1".# -

    imfosit **.)0 *#!"0 -

    $onosit 11.00 *!/ -

    Dosinofil *.10 *!"-

    asofil 0.:0 0!1 -

    4eutrofil :'.00 #0!80-

    Elektr,l$t

    Kalium ".'0 ).#!#.0 mmol3

    7

  • 7/24/2019 laporan kasus fraktur intertrochanter

    8/22

    4atrium 1): 1)#!1"# mmol3

    >hlorida 10# /#.0!10# mmol3

    >alsium '.' /.1! 10." mg3dCl,tt$ng T$"e " 5 00 )!# %menit5detik(

    Blee/$ng T$"e 15 1# 1!) %menit5detik(

    $"$a l$n$k

    2S 10) 80 110 mg3dl

    7reum **.0 10!#0 mg3dl

    Kreatinin 0.' 0.:#! 0.'/ mg3dl

    9adiologi 5 H!foto femur de?tra &+

    IV. DIANOSIS

    Klinis 5 fraktur tertutup trochanter femur de?tra non komplikata

    9adiologis 5 Fraktur intertrochanter os femur de?tra displace complete

    &khir 5 Fraktur intertrochanter os femur de?tra displace complete

    V. PENATALASANAAN

    a. Farmakologi

    =nfus 9 *0 tpm

    =njeksi de?ketroprofen *? *# mg i

    =njeksi cefota?im *?1gr

    +emasangan bidai spalk

    b. 4on Farmakologi

    8

    ! Tampak discontinuitas intertrochanter

    de?tra

    ! +osisi, alignment tak baik

    ! Struktur tulang baik

    Kesan 5 fraktur intertrochanter de?tra

  • 7/24/2019 laporan kasus fraktur intertrochanter

    9/22

    Ddukasi

    Tirah baring

    c. 9ujuk dokter bedah , untuk dilakukan ;9=F

    VI. PRONOSIS

    Iua at itam 5 ad bonam

    Iua at fungsionam 5 ad bonam

    Iua at sanam 5 ad bonam

    BAB II

    TIN4AUAN PUSTAA

    A. Anat,"$ -e"!r

    Femur, tulang terpanjang dan terberat dalam tubuh, meneruskan berat

    tubuh dari os coxae kepada tibia sewaktu kita berdiri. Caput femoris

    menganjurkan ke arah craniomedial dan agak ke entral sewaktu bersendi

    dengan acetabulum. 7jungproximal femur terdiri dari sebuah caputfemoris,

    dan * trochanter %trochanter mayor dan trochanter minor(./

    9

    H foto rongent post ;9=F 5

    +ost internal fiksasi trochanter femur

    de?tra

    +osisi baik

    2aris fraktur %B(

  • 7/24/2019 laporan kasus fraktur intertrochanter

    10/22

    a"2ar 1. Anat,"$ 3e"!r

    &rea intertrochanter dari femur adalah bagian distal dari collum

    femur dan proksimal dari batang femur. &rea ini terletak di antara trochanter

    mayor dan trochanter minor. Caput femoris dan collum femoris membentuk

    sudut %11#0!1"00( terhadap poros panjang corpus femorisA sudut ini berariasi

    dengan umur dan jenis kelamin. Corpus femur berbentuk lengkung, yakni

    cembung ke arah anterior. 7jung distal femur, berakhir menjadi * condylus,

    yaitu epicondylus medialis dan epicondylus lateralis yang melengkung

    bagaikan ulir.",/

    10

  • 7/24/2019 laporan kasus fraktur intertrochanter

    11/22

    a"2ar #. Pe"2!l!h /arah *a/a 3e"!r

    B. De3$n$s$ -rakt!r

    Fraktur adalah terputusnya kontinuitas dari tulang, sering diikuti oleh

    kerusakan jaringan lunak dengan berbagai macam derajat, mengenai

    pembuluh darah, otot dan persarafan.)

    efinisi fraktur intertrochanter femuradalah terputusnya kontinuitas

    tulang pada area di antara trochanter mayor dan trochanter minor yang

    bersifat ekstrakapsular.

    1

    C. las$3$kas$ -rakt!r -e"!r

    &da * tipe fraktur femur, yaitu 5

    1. Fraktur intrakapsuler

    Terjadi didalam tulang sendi, panggul dan kapsula

    $elalui kepala femur

    anya dibawah kepala femur

    $elalui leher dari femur

    11

  • 7/24/2019 laporan kasus fraktur intertrochanter

    12/22

    *. Fraktur ekstrakapsuler

    Terjadi diluar sendi dan kapsul, melalui trochanter femur yang lebih

    besar atau yang lebih kecil atau pada daerah intertrochanter.

    Terjadi dibagian distal menuju leher femur tetapi tidak lebih dari *

    inci dibawah trochanter kecil.8

    Sedangkan klasifikasi untuk intertrochanter adalah berdasarkan

    stabilitas dari pola fraktur, yaitu fraktur stabil %pola fraktur oblik standar( dan

    fraktur tidak stabil %pola fraktur oblik reverse(.)

    a"2ar '. las$3$kas$ 3rakt!r 3e"!r

    Fraktur intertrochanter

    +ada fracture ini, garis fracture melintang dari trochanter

    mayor ke trochanter minor. Tidak seperti fracture intracapsular,

    salah satu tipe fracture e?tracapsular ini dapat menyatu dengan

    lebih baik. 9esiko untuk terjadinya komplikasi non!union dan

    nekrosis aaskular sangat kecil jika dibandingkan dengan resiko

    pada fractureintracapsular.

    12

  • 7/24/2019 laporan kasus fraktur intertrochanter

    13/22

    Fracture dapat terjadi akibat trauma langsung pada trochanter

    mayor atau akibat trauma tidak langsung yang menyebabkan

    twistingpada daerah tersebut.

    erdasarkan klasifikasi Kyle %1''"(, fracture intertrochanteric

    dapat dibagi menjadi " tipe menurut kestabilan fragmen!fragmen

    tulangnya. Fracture dikatakan tidak stabil jika5

    ! ubungan antarfragmen tulang kurang baik.

    ! Terjadi force yang berlangsung terus menerus yang

    menyebabkan displacedtulang menjadi semakin parah.

    ! Fracture disertai atau disebabkan oleh adanya osteoporosis.

    2ambar Klasifikasi Kyle 7ntuk Fracture =ntertrochanteric.1

    13

  • 7/24/2019 laporan kasus fraktur intertrochanter

    14/22

    2ambar Klasifikasi Dan 7ntuk Fracture =ntertrochanteric. 10

    D. Et$,l,g$ -rakt!r

    1. Trauma

    Sebagian besar fraktur disebabkan oleh kekuatan otot yang tiba!

    tiba dan berlebihan, yang dapat berupa pemukulan, penghancuran,penekukan, pemuntiran, atau penarikan. ila terkena kekuatan langsung,

    tulang dapat patah pada tempat yang terkenaA jaringan lunak juga pasti

    rusak. ila terkena kekuatan tak langsung, tulang dapat mengalami

    fraktur pada tempat yang jauh dari tempat yang terkena kekuatan ituA

    kerusakan jaringan lunak di tempat fraktur mungkin tidak ada.1

    *. Kompresi

    9etak dapat terjadi pada tulang, sama halnya seperti pada logam

    dan benda lain, akibat tekanan berulang!ulang. Keadaan ini paling seringditemukan pada tibia atau fibula atau metatarsal, terutama pada atlet,

    penari, dan calon tentara yang jalan berbaris dalam jarak jauh.1

    ). +atologik

    Fraktur dapat terjadi karena tekanan yang normal apabila tulang itu

    lemah %misalnya oleh tumor( atau apabila tulang itu sangat rapuh

    %misalnya pada penyakitpaget(.1

    E. D$agn,s$s

    14

  • 7/24/2019 laporan kasus fraktur intertrochanter

    15/22

    7ntuk mendiagnosis fraktur, diperlukan adanya anamnesis, pemeriksaan

    fisik, serta pemeriksaan penunjang, sebagai berikut5

    1. &namnesis

    iasanya terdapat riwayat cedera %bagaimana proses cederanya(,

    diikuti dengan ketidakmampuan menggunakan tungkai yang mengalami

    cedera. Setelah jatuh tidak dapat berdiri, kaki lebih pendek dan lebih

    berotasi keluar dibandingkan pada fraktur collum %karena fraktur bersifat

    ekstrakapsular( dan pasien tidak dapat mengangkat kakinya.1

    *. +emeriksaan Fisik

    Sedangkan tanda!tanda lokal pada fraktur akan didapatkan, antara

    lain5a. +enampilan %look(

    +embengkakan, memar, deformitas mungkin terlihat jelas, tetapi hal

    yang penting adalah apakah kulit itu terlihat utuh atau tidak.1

    b. 9asa %feel(

    Terdapat nyeri tekan setempat, tetapi perlu juga memeriksa bagian

    distal dari fraktur untuk merasakan nadi dan menguji sensasi.1

    c. 2erakan %moement(

    Krepitus dan abnormal dapat ditemukan, tetapi lebih oenting untuk

    menanyakan apakah pasien dapat menggerakkan sendi!sendi di

    bagian distal cedera.1

    ). +emeriksaan +enunjang

    +emeriksaan radiologi pada panggul meliputi foto polos pelis

    secara anteroposterior %&+( dan area yang terkena cedera, dan dapat pula

    foto panggul secara lateral view. +ada beberapa kasus, CT scan mungkin

    diperlukan."

    15

  • 7/24/2019 laporan kasus fraktur intertrochanter

    16/22

    a"2ar (. a"2aran ra/$,l,g$ 3rakt!r intertrochanter 3e"!r

    -. Pen&e"2!han -rakt!r

    +roses penyembuhan suatu fraktur dimulai sejak terjadi fraktur sebagai

    usaha tubuh untuk memperbaiki kerusakan kerusakan yang dialaminya.

    +enyembuhan dari fraktur dipengaruhi oleh beberapa faktor lokal dan faktor

    sistemik, adapun faktor lokal5

    1. okasi fraktur*. 6enis tulang yang mengalami fraktur

    ). 9eposisi anatomis dan immobilasi yang stabil

    ". &danya kontak antar fragmen

    #. &da tidaknya infeksi

    :. Tingkatan dari fraktur

    &dapun faktor sistemik adalah 5

    1. Keadaan umum pasien

    *. 7mur ). $alnutrisi

    ". +enyakit sistemik.

    +roses penyembuhan fraktur terdiri dari beberapa fase, sebagai berikut 5

    1. Fase 9eaktif

    a. Fase hematom dan inflamasi

    b. +embentukan jaringan granulasi

    *. Fase 9eparatif

    a. Fase pembentukan callus

    16

  • 7/24/2019 laporan kasus fraktur intertrochanter

    17/22

  • 7/24/2019 laporan kasus fraktur intertrochanter

    18/22

    c. Fase +embentukan Kalus

    $erupakan fase lanjutan dari fase hematom dan proliferasi

    mulai terbentuk jaringan tulang yakni jaringan tulang kondrosit yang

    mulai tumbuh atau umumnya disebut sebagai jaringan tulang rawan.

    d. Stadium Konsolidasi

    engan aktifitas osteoklast dan osteoblast yang terus

    menerus, tulang yang immature %woven bone( diubah menjadi

    mature #lamellar bone(.

    e. StadiumRemodelling.

    Fraktur telah dihubungkan dengan selubung tulang yang kuat

    dengan bentuk yang berbeda dengan tulang normal. alam waktu

    berbulan!bulan bahkan bertahun!tahun terjadi proses pembentukan

    dan penyerapan tulang yang terus menerus lamella yang tebal akan

    terbentuk pada sisi dengan tekanan yang tinggi.1,),8

    . ,"*l$kas$ 3rakt!r

    Komplikasi lokal pada fraktur dapat timbul secara dini maupun lanjut

    1. Komplikasi dini pada fraktur

    a. Tulang 5 infeksi

    b. 6aringan lunak

    epuh dan luka akibat gips

    ;tot dan tendon robek

    18

  • 7/24/2019 laporan kasus fraktur intertrochanter

    19/22

    >edera askular %termasuk sindroma kompartemen(

    >edera saraf

    >edera isceral

    c. Sendi

    emartrosis dan infeksi

    >edera ligament

    &lgodistrofi

    *. Komplikasi lanjut pada fraktur

    a. Tulang

    4ekrosis aaskular

    +enyatuan lambat dan non!union

    $al%union

    b. 6aringan lunak

    7lkus dekubitus

    $iositis osifikans

    Tendinitis dan rupture tendon

    Tekanan dan terjepitnya saraf

    Kontraktur olkmann

    c. Sendi

    Ketidakstabilan

    Kekakuan

    &lgodistrofi

    +asien dengan fraktur intertrochanter femur mempunyai resiko

    menderita penyakit tromboemboli dan mempunyai resiko kematian, sama

    halnya pada fraktur colum femur. Selain itu resiko osteonekrosis dan non%

    union minimal, karena suplai darah yang baik pada regiofemur.'

    H. Tera*$ -rakt!r #

    1. ;peratif

    ;pen 9eduction =nternal Fi?ation %;9=F(

    *. 9ehabilitasi $edik

    9ehabilitasi medik untuk terapi fraktur intertrochantermeliputi 5

    7akt! Treat"ent

    ari pertama

    sampai 1

    minggu

    T$n/akan *en8egahan

    $enghindari passie 9;$

    Range ,3 M,t$,n 9ROM:

    &ctie 9;$ pada hip dan knee dengan fleksi, ekstensi,

    abduksi dan adduksi

    19

  • 7/24/2019 laporan kasus fraktur intertrochanter

    20/22

  • 7/24/2019 laporan kasus fraktur intertrochanter

    21/22

    &ctie resistie e?ercise pada Juadriceps, glutei dan

    hamstrings, jika gerak sendi mempuntai toleransi yang baik.

    Akt$;$tas 3!ngs$,nal

    Tergantung dari weight bearing, transferstand%pivot atau

    weight bearingsesuai toleransi pada ekstremitas yang terkena

    selama transfer. &mbulasi dengan alat bantu.

    Weight bearing

  • 7/24/2019 laporan kasus fraktur intertrochanter

    22/22

    DA-TAR PUSTAA

    1. &pley, &.2.,. Solomon. 1''#.)uku *+ar rtopedi -raktur istem *pley.

    Ddisi 8. 6akarta5