Upload
jemy-ikki
View
289
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
7/24/2019 Case Report Fraktur Intertrochanter Femur Sin
1/18
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Menurut Apley, fraktur adalah putusnya kontinuitas dari tulang, tulang rawan, dan
lempeng epifisis. Ini bukan hanya remuk atau fragmentasi dari korteks. Lebih sering patahan
lengkap dan fragmen tulang bergeser. Menurut Smeltzer, fraktur adalah patah tulang atau
terputusnya kontinuitas jaringan tulang yang ditentukan sesuai dengan jenis dan luasnya.
Definisi seara khusus dari fraktur intertrohanter adalah fraktur yang terjadi diantara
trohanter mayor dan minor, sepanjang linea intertrohanteria. !raktur tipe ini lebih sering
terjadi pada pasien usia "# keatas, dan terjadi lebih sering pada perempuan dibandingkan
dengan laki$laki.%, terapi dan rehab fraktur.,salter
Anatomi os femur
&ulang femur dibedakan menjadi tiga bagian yaitu, bagian ujung pro'imal, orpus
Macam-macam Fraktur
&erdapat beberapa maam pembagian fraktur menurut Salter."
%. (erdasarkan lokasi fraktur, dibagi menjadi fraktur pada metafisis, diafisis,
epifisis, atau intaraatrikular, jika berkaitan dengan dislokasi sendi makadikatakan fraktur dislokasi.
). (erdasarkan luas dan garis fraktur dibagi menjadi*komplit dan inkomplit
!raktur komplit adalah patah atau diskontinuitas jaringan tulang yang luas
sehingga tulang terbagi menjadi dua bagian atau lebih dan garis patahnya
menyeberang dari satu sisi ke sisi lain serta mengenai seluruh korteks.
+ambaran fraktur pada '$ray dapat untuk memprediksi gambaran tulang
setelah reduksi* ada fraktur trans-ersa, fragmen fraktur biasanya tetap di
tempat setelah reduksi pada fraktur oblik atau spiral, maka enderung terjadi
shortening/pemendekan dan re$displae . ada impated fraktur, fragmen
terikat erat dan garis fraktur tidak jelas. Sebuah fraktur kominuta lebih dari
dua fragmen karena sedikitnya interloking pada permukaan fraktur, maka
fraktur ini sering tidak stabil. !raktur inkomplit adalah patah atau
diskontinuitas jaringan tulang dengan garis patah tidak menyeberang, sehingga
tidak mengenai seluruh korteks 0masih ada korteks yang utuh1. ada fraktur
greenstick, tulang melengkung 0seperti gertakan ranting hijau1.
7/24/2019 Case Report Fraktur Intertrochanter Femur Sin
2/18
2. (erdasarkan konfigurasi* trans-ersa, obli3ue, spiral, kominutif.
4. (erdasarkan hubungan fragmen fraktur dengan yang lain* undisplaed,
displaed. Displaed dapat terjadi pada satu dari beberapa hal, yakni*
translated 0berpindah ke seberangnya1, angulated, rotated, distrated,
o-erriding, dan impated. Saat tulang patah, kekuatan penyebab akan
mengikuti. Derajat displaement dari fragmen adalah maksimal pada batas
waktu tertentu. 5lasti reoil dari jaringan lunak sekitar yang segera, termasuk
periosteum, akan mengurangi luasnya displaement. Dan usaha dari penolong
di tempat kejadian yang berusaha untuk meluruskan anggota gerak yang
bengkok mungkin dapat mengurangi luasnya displaement sebelum dilihat
oleh dokter ortopedi pada saat operasi. 6ubungan antara fragmen fraktur
bergantung pada gra-itasi, sama dengan dari tarikan otot pada fragmen
7. (erdasarkan hubungan dengan lingkungan luar* terbuka dan tertutup. !raktur
tertutup adalah fraktur yang tertutup oleh kulit. Atau dengan kata lain, kulit
yang masih utuh. Sebaliknya, fraktur terbuka adalah fraktur yang mempunyai
hubungan dengan lingkungan luar, baik karena fragmen fraktur yang
menembus ke kulit dari dalam atau karena benda tajam yang menembus kulit
ke dalam tulang. !raktur terbuka tentu membawa resiko serius terkena infeksi.
!raktur tertutup biasa disebut simple, sedangkan open fraktur sering disebut
ompound.
". (erdasarkan ada tidaknya komplikasi. !raktur dapat menjadi ompliated atau
menjadi unompliated. 8omplikasi bisa saja lokal ataupun sistemik. Dan hal
ini dapat disebabkan baik karena injury itu sendiri atau karena treatmentnya.
8omplikasi yang disebabkan oleh treatment yang dilakukan tenaga kesehatan
disebut iatrogeni
7/24/2019 Case Report Fraktur Intertrochanter Femur Sin
3/18
Gambar 5. Fraktur. Kom!et" #a$ trans%erse& #b$ se'menta!& #c$ sira!& Inkom!et" #($
torus& #e$ 'reenstick.)
K!asifikasi Fraktur Terbuka Menurut Gusti!o An(erson.
Tie I
Luka keil kurang dari % m, terdapat sedikit kerusakan jaringan, tidak terdapat tanda$
tanda trauma yang hebat pada jaringan lunak. !raktur yang terjadi biasanya bersifat
simpel, tran-ersal, oblik pendek atau kominutif
Tie II
Laserasi kulit melebihi % m tetapi tidak terdapat kerusakan jaringan yang hebat atau
a-ulsi kulit. &erdapat kerusakan yang sedang dan jaringan
Tie III
&erdapat kerusakan yang hebat pada jaringan lunak termasuk otot, kulit dan struktur
neo-askuler dengan kontaminasi yang hebat. Dibagi dalam 2 sub tipe*
%. &ipe IIIA * jaringan lunak ukup menutup tulang yang patah
). &ipe III( * disertai kerusakan dan kehilangan janingan lunak, tulang tidak dapat
tertutup jaringan lunak
2. &ipe III9 * disertai edera -asular mayor yang memerlukan repair segera
Tabe! ). K!asifikasi Fraktur Terbuka menurut Gusti!o An(erson.)
7/24/2019 Case Report Fraktur Intertrochanter Femur Sin
4/18
Mekanisme kerusakan
Sebagian besar fraktur tulang terjadi seara mendadak dan karena adanya tenaga kuat
yang berlebihan, yang dapat terjadi seara diret maupun indiret. Diret fore, menyebabkan
tekanan langsung pada tulang dan terjadi fraktur pada daerah tekanan, jaringan lunak juga
ikut mengalami kerusakan. :atuh yang terjadi pada pasien osteoporosis senilis atau
pasamenopause merupakan kejadian yang terbanyak pada fraktur tipe ini. trauma berenergi
tinggi dapat menyebabkan fraktur tipe ini pada pasien muda. ada kondisi trauma karena
energi yang tinggi, biasanya akan disertai dengan faktur orpus femoris.terapi dan rehab fraktur%
&rauma langsung biasanya membagi tulang seara melintang/trans-ersa atau
membagi tulang menjadi beberapa fragmen dan membentuk pola ;butterfly fragment;.
8erusakan pada kulit diatas tempat fraktur sering terjadi. :ika terjadi kerusakan, maka pola
fraktur tulang akan menjadi kominutif dengan kerusakan jaringan lunak yang luas. &rauma
tidak langsung, apabila trauma dihantarkan ke daerah yang lebih jauh dari daerah fraktur,
misalnya jatuh dengan tangan ekstensi dapat menyebabkan fraktur pada kla-ikula, pada
keadaan ini biasanya jaringan lunak tetap utuh.%
7/24/2019 Case Report Fraktur Intertrochanter Femur Sin
5/18
Gambar *. Mekanisme Kerusakan.)
Meskipun sebagian besar fraktur adalah karena kombinasi dari kekuatan 0memutar,
pembengkokan, penekanan atau ketegangan1, gambaran pada '$ray menunjukkan beberapa
mekanisme yang sering terjadi, yakni*%
Memutar menyebabkan fraktur spiral
8ompresi menyebabkan fraktur oblik pendek.
&ension enderung mematahkan tulang melintang/trans-ersa di beberapa
situasi mungkin hanya menimbulkan a-ulsi fragmen tulang keil pada insersi
ligamen atau tendon
(ending menyebabkan fraktur butterfly
7/24/2019 Case Report Fraktur Intertrochanter Femur Sin
6/18
terjadi bila tepi$tepi tulang yang fraktur tidak bersambung. Medullary 0hard1 allus
akan melengkapi bridging allus seara perlahan$lahan. 9allus eksternal berada paling
luar daerah fraktur di bawah periosteum periosteal allus terbentuk di antara
periosteum dan tulang yang fraktur. Interfragmentary allus merupakan kalus yang
terbentuk dan mengisi elah fraktur di antara tulang yang fraktur. Medullary allus
terbentuk di dalam medulla tulang di sekitar daerah fraktur.
4. 8onsolidasi. Selama stadium ini, tulang mengalami penyembuhan terus$menerus.
!ragmen yang patah tetap dipertahankan oleh allus sedangkan tulang mati pada
ujung dari masing$masing fragmen dihilangkan seara perlahan, dan ujungnya
mendapat lebih banyak allus yang ahirnya menjadi tulang padat. Ini adalah proses
yang lambat dan mungkin perlu beberapa bulan sebelum tulang ukup kuat untuk
membawa beban yang normal. Dengan kata lain, allus akan berkembang menjadi
tulang lamellar yang ukup kaku untuk memungkinkan osteolast mengisi elah$elah
yang tersisa di antara fragmen dengan tulang yang baru. ada tahap ini tulang sudah
kuat tapi masih berongga.
7. >emodelling. &ulang yang baru terbentuk, dibentuk kembali sehingga mirip dengan
struktur normal. Semakin sering pasien menggunakan anggota geraknya, semakin
kuat tulang baru tersebut.
Gambar +. Proses Pen,embuan Fraktur. #a$ ematoma& #b$ Inf!amasi& #c$ /a!!us& #($Konso!i(asi& #e$ 0emo(e!!in'.)
7/24/2019 Case Report Fraktur Intertrochanter Femur Sin
7/18
Gambar 1. Proses Pemu!ian Fraktur. #a$ fraktur& #b$ union& #c$ konso!i(asi& #($remo(e!!in' tu!an'.)
2tio!o'i
&ulang manusia relatif rapuh, namun tulang manusia memiliki kekuatan, gaya pegas
untuk menahan tekanan dan ketahanan untuk menahan stres yang ukup. Menurut sebab
terjadinya, fraktur dibedakan menjadi 2, yakni*%
!raktur traumatik. !raktur yang terjadi karena peristiwa trauma. Sebagian fraktur
disebabkan oleh kekuatan yang tiba$tiba / mendadak dan berlebihan yang dapat berupa
pemukulan, perubahan pemuntiran atau penarikan. (ila terkena tekanan kekuatan
seara langsung, tulang dapat patah pada tempat yang terkena dan jaringan lunak juga
akan ikut rusak. emukulan biasanya menyebabkan fraktur melintang dan kerusakan
pada kulit diatasnya. enghanuran kemungkinan akan menyebabkan fraktur komunitif
disertai kerusakan jaringan lunak yang luas.
!raktur akibat tekanan berulang. >etak dapat terjadi pada tulang seperti halnya pada
logam dan benda lain akibat tekanan berulang$ulang. 8eadaan ini paling sering
ditemukan pada tibia, fibula atau matatarsal terutama pada atlet, penari atau alon
tentara yang berjalan baris$berbaris dalam jarak jauh.
!raktur patologik adalah fraktur yang terjadi karena terdapat kelainan tulang, yang
menyebabkan tulang menjadi lunak. !raktur dapat terjadi oleh tekanan yang normal
kalau tulang tersebut lunak 0misalnya oleh tumor1 atau tulang$tulang tersebut sangat
rapuh 0osteoporosis1.
7/24/2019 Case Report Fraktur Intertrochanter Femur Sin
8/18
Ge3a!a K!inis
asien yang terjatuh atau terdorong sehingga jatuh, dan mendarat dengan panggul
bagian luar, yang mengakibatkan pasien tidak mampu berdiri karena nyeri yang hebat serta
lokasi fraktur yang menjadi tidak stabil untuk menopang berat badan. ada pemeriksaan
didapatkan bahwa tungkai bawah yang terkena berada pada posisi eksternal rotasi, kaki
didapatkan lebih pendek jika dibandingkan dengan sebelahnya, dan bengkak ada bagian paha
atas.salter
Prinsi Penata!aksanaan Fraktur
0eko'nisi, yaitu memperkirakan atau memastikan daerah yang diurigai adanya
fraktur. Dengan ara anamnesa, pemeriksaan fisik baik umum maupun lokalis, serta
pemeriksaan penunjang.%
0e(uksi, berarti mengembalikan fragmen tulang pada kesejajarannya dan rotasi
anatomis Meskipun ada terapi umum dan resusitasi selalu didahulukan, tidak boleh ada
keterlambatan dalam menangani fraktur. embengkakan jaringan lunak selama %) jam
pertama akan mempersulit reduksi. &erdapat beberapa situasi yang tidak memerlukan reduksi
yakni jika pergeseran sedikit atau tidak ada, bila pergeseran tidak berarti misalnya pada
fraktur la-iula, bila reduksi tampak tak akan berhasil 0misalnya pada fraktur kompresi
-ertebra1. !raktur yang melibatkan permukaan sendi harus direduksi sesempurna mungkin
karena jika tidak akan memudahkan timbulnya artritis degeneratif. &erdapat reduksi tertutup
dan terbuka, terdiri dari*%,"
0e(uksi tertutu& seara umum reduksi tertutup dilakukan pada* 0%1 untuk
fraktur dengan pergeseran minimal, 0)1 untuk kebanyakan fraktur pada anak,
021 untuk fraktur yang stabil setelah reduksi dan diretensi dengan splint dan
ast. >eduksi tertutup biasa dilakukan pada anak$anak.
0e(uksi terbuka4oeratif& indikasi reduksi terbuka* 0%1 ketika reposisi
tertutup gagal, bisa disebabkan karena kesulitan dalam mengontrol fragmen
tulang atau karena ada jaringan lunak yang terselip diantaranya, 0)1 ketika
terdapat fragmen tulang artikular yang memerlukan posisi reposisi yang
akurat, 021 untuk memasang traksi pada tulang pada fraktur. Dilakukan pada
fraktur terbuka, fraktur tidak stabil, terdapat kerusakan neuro-askular, pada
fraktur sendi, dilakukan jika gagal dengan terapi konser-atif atau gagal dengan
reduksi tertutup.
7/24/2019 Case Report Fraktur Intertrochanter Femur Sin
9/18
Penata!aksanaan Fraktur Terbuka
8arena pada fraktur terbuka terdapat hubungan dengan dunia luar melalui kulit, maka
sudah pasti terkontaminasi bakteri, ini membawa resiko serius yang dapat berkembang
menjadi infeksi. Maka dari itu diperlukannya perhatian tambahan, yakni penegahan infeksi
dan membuat tulang yang fraktur menjadi menyatu. 8arena adanya kerusakan jaringan lunakyang luas pada fraktur terbuka, maka biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama untuk
menyatu dibanding pada fraktur tertutup.7
(erdasarkan derajat fraktur terbuka menurut +A, maka disarankan primary losure
pada +A % dan +A ) 0hal ini masih kontro-ersial1, tetapi delayed primary losure pada +A 2.
ada banyak trauma enter, fraktur terbuka dibiarkan awalnya terbuka hingga hari ke 4$?.
Menggunakan antibiotik sebelum, selama, dan setelah operasi.7
@perasi pada fraktur terbuka membutukan tindakan segera. 6al ini dibutuhkan untuk
meminimalkan resiko infeksi. Semua fraktur terbuka, tidak peduli bagaimana tampilannya
harus selalu dianggap terkontaminasi, hal ini penting untuk menegah terjadi infeksi. Ada 4
hal yang penting, yakni* 0%1 profilaksis antibiotik, 0)1 debridement, 021 stabilisasi fraktur, 041
menutup luka definitif dini.%
ertama tama, bersihkan luka. Luka kotor, sobekan baju, benda$benda asing harus
dibersihkan dengan irigasi air steril atau isotonik saline 0lebih baik daripada menggunakan
antiseptik kuat karena akan lebih menimbulkan kerusakan jaringan. Luka dibuka dulu untuk
dinilai derajat kontaminasinya terlebih dahulu.7
>etensi. Setelah fraktur direduksi, fragmen tulang harus diimobilisasi, atau
dipertahankan dalam posisi dan kesejajaran yang benar sampai terjadi penyatuan.
Sasarannya adalah mempertahankan reduksi di tempatnya sampai terjadi
penyembuhan. Metode untuk mempertahankan imobilisasi adalah dengan alat$alat
eksternalB 0bebat, brae, ase, pen dalam plester, fiksator eksterna, traksi, balutan1
dan alat$alat internalB 0nail, lempeng, sekrup, kawat, batang, dll1
>ehabilitasi, tujuan dari rehabilitasi menurunkan edema, memelihara gerak sendi,
melatih kekuatan otot, agar pasien dapat berakti-itas seperti semula.
ada fraktur intertrohanter femur suplai darah dari tulang anellous sangat tersedia,
sehingga union dari fraktur tipe ini dapat terjadi dengan reduksi tertutup disertai dengan traksi yang
kontinuus, namun untuk menapai hal ini diperlukan waktu %)$%" minggu. (anyak lansia mengeluh
dengan waktu tirah baring yang sangat lama, karena itu lebih dipilih teknik reduksi terbuka dengan
fiksasi internal menggunakan plate and screw (Dyamic Hip Screw). 8euntungan menggunakanteknik ini adalah, pasien bebas bergerak diranjang setelah operasi.
7/24/2019 Case Report Fraktur Intertrochanter Femur Sin
10/18
8edua, eksisi jaringan yang telah mati atau dengan kata lain debridement. 8arena
jaringan yang telah kehilangan suplai darah menegah penutupan luka primer, maka dari iru
harus dilakukan eksisi pada jaringan mati seperti pada kulit, subkutis, fasia, otot, dan
fragmen patahan dari tulang. Merupakan pilihan bijaksana, untuk melakukan kultur dari luka
pada saat operasi.7
8etiga, adalah terapi definitif pada fraktur. 8etika luka masih keil seperti luka tusuk,
maka prosedur penutupan lukan adalah dilakukan penuuian luka terlebih dahulu, lakukan
debridement, lalu dibiarkan terbuka. 8etika luka luas, maka fraktur mungkin membutuhkan
traksi skelet atau open reduksi dengan fiksasi skelet. 7
8eempat, adalah penutupan luka. Calaupun ketika fraktur terbuka ditangani dalam
golden peroid 0"$? jam pertama1 dan kontaminasi tidak luas, immediate primary losure
dikontraindikasikan. 8arena sesuai dengan pepatah ; biarkan fraktur terbuka itu terbuka;.
Setelah 4$? hari berikutnya, jika terbukti tidak adanya infeksi baru dilakukan penutupan luka
0delayed primary losure1. emasangan drain dapat dipertimbangkan untuk mengurangi
akumulasi darah dan serum pada kedalaman luka.7
Non eratif
). Intia! Mana'ement
asien dengan fraktur terbuka mungkin memiliki beberapa kerusakan multipel.emeriksaan umum seara epat adalah langkah utama, dan menangani keadaan yang
menganam jiwa. 8etika mendiagnosa fraktur terbuka, maka harus melakukan
inspeksi pada luka terlebih dahulu, membersihkan luka kotor, lalu dibasahi dengan
al untuk menghindari luka menjadi kering. 6al ini dilakukan sampai pasien masuk
ruang operasi. asien diberikan antibiotik. rofilaksis tetanus juga diberikan, pemberian
to'oid pada yang sudah diimunisasi sebelumnya. Sirkulasi anggota gerak dan status
neurologi distal harus diperiksa seara berkala, terutama setelah manu-er reduksi
fraktur.%
6. Antiobiotik
Luka harus terus ditutup sampai pasien menjalani operasi. Dalam kebanyakan kasus,
o$amo'ila- or efuro'ime diberikan seepat mungkin. Saat melakukan debridement,
diberikan gentamisin sebagai terapi kedua setelah antibiotik diatas. 8edua antibiotik
merupakan profilaksis terhadap kuman gram positif dan gram negatif yang mungkin dapat
masuk pada luka. 6anya o$amo'ila- or efuroime 0atau lindamisin1 yang tetap
diberikan terus.Sesuai dengan kriteria +ustilo, fraktur terbuka grade I dapat ditutup
7/24/2019 Case Report Fraktur Intertrochanter Femur Sin
11/18
pada saat debridement, profilaksis antibiotik dibutuhkan tidak lebih dari )4 jam. ada
derajat II dan IIIA, beberapa ahli bedah memilih untuk menunda penutupan setelah prosedur
;seond look;. Menunda penutupan juga sering dilakukan pada derajat III( dan III9. Saat
luka sudah berasa di >S, ada beberapa data yang menyebutkan bahwa kuman berasal dari
lingkungan >S. Maka dapat diberikan gentamisin dan -anomisin 0atau teioplanin1 pada saat
akan menutup luka. Antibiotik ini lebih efektif untuk melawan M>SA. Antibiotik ini
sebaiknya tidak diberikan lebih dari ?) jam.%
Tabe! 6. Antibiotik ,an' (i'unakan a(a Fraktur Terbuka.)
eratif
&ujuan operasi adalah untuk membersihkan luka dari benda asing dan jaringan
fibrotik, meninggalkan daerah operasi yang bersih, dan memberikan jaringan suplai darah
yang baik. (anyak dokter bedah memilih untuk memasang manset untuk menyediakan
daerah operasi agar tidak terlalu banyak darah. Akan tetapi, ini dapat menyebabkan iskemia
pada kerusakan kaki yang paah dan dapat membuat bingung untuk mengenali struktur mana
yang mengalami de-italisasi. enggunaan manset tidak selalu dibutuhkan karena pada fraktur
terbuka sering disebakan oleh kekuatan tinggi dengan kerusakan jaringan yang parah.%
7/24/2019 Case Report Fraktur Intertrochanter Femur Sin
12/18
Sekrup juga dapat digunakan untuk mengkompres dua fragmen bersama$sama, yakni
yang disebut Eprinsip lagE. Dengan mengebor berlebih pada fragmen terdekat, benang
sekrup hanya mengikutsertakan fragmen yang jauh dan, ketika sekrup dikenangkan,
maka akan menarik dua bagian bersama$sama dalam kompresi. Lag srew bekerja
optimal jika melewati sudut yang tepat diantara fragmen tulang. 8ekuatan tarik$keluar
sekrup pada tulang tergantung pada baik sekrup maupun tulang, adapun yang
meningkatkan adaah* 0%1 dengan ukuran sekrup dan panjang sekrup tertanam 0)1
dengan ketebalan dan kepadatan tulang di mana ia tertanam 021 jika kedua korteks
terikat dengan sekrup. Srew kadang dipakai sendiri atau kombinasi dengan alat lain
seperti wire dan plate.%
Gambar 7. Fiksasi (en'an !a' scre8.)
!iksasi interna dengan plateFsrew
late terdiri dari berbagai desain, antara lain* 0%1 simple straight ompression plates,
yang dapat mengkompresi sepanjang aksis dari plate 0)1 ontoured plates untuk
memperbaiki tulang speifik 021 low$profile plates yang mengurangi jejas pada
tulang sehingga dapat memperbaiki -askularisasi 041 loked plates dimana srew
langsung menempel pada plate dengan mekanisme yang aman sehingga teripta
sebuah konstruksi yang stabil, menegah pergeseran.%
!iksasi interna dengan peralatan intramedullary
Dua tipe mayor yang biasa digunakan adalah dengan atau tanpa kemampuan
interloking. Interloking nails telah menjadi standar fiksasi untuk sebagian besar
fraktur batang tibia dan femur pada dewasa. Intramedullary nail menawarkan ontrol
yang lebih baik pada panjang dan torsi dibanding dengan yang unloked.
7/24/2019 Case Report Fraktur Intertrochanter Femur Sin
13/18
Intramedullary melebarkan diameter lebih besar dibanding paku yang lainnya.
7/24/2019 Case Report Fraktur Intertrochanter Femur Sin
14/18
Kom!ikasi oerasi
8ebanyakan dari kasus fraktur adalah unompliated. Akan tetapi, beberapa fraktur
dapat diikuti oleh komplikasi, dan beberapa diantaranya memiliki konsekuensi lokal yang
serius, yang bukan hanya membahayakan anggota gerak, tetapi dapat membahayakan nyawa.
8omplikasi fraktur dapat digolongkan menjadi early dan late. 8omplikasi dapat terjadi lokal
pada lokasi fraktur, atau remote pada organ lain. Ini dapat disebabkan karena iatrogenik
akibat tindakan dokter selama treatment injuri."
Initial 0immediate1 ompliations
A. Loal ompliations 0assoiated injuries1
%. Skin injuries
a1 Dari luar* abrasi, laserasi, luka tusuk, luka tembus, a-ulsi,
kehilangan kulit
b1 Dari dalam* peneterasi kulit karena fragmen fraktur
). Gasular injuries
a1 Injury to a major artery* di-ision, ontusion, arterial spasm
b1 Injury to a major -ein* di-ision, ontusion
1 Loal hemorrhage
2. eurologial injuries
4 Musular injuries
7. Giseral injuries
(. >emote ompliations
%. Multiple injuries
). 6emorrhagi shok
5arly ompliations
A. Loal ompliations
%. Se3uelae of immediate ompliations* skin nerosis, gangrene, GolkmannEs
ishemia 0ompartment syndromes1, gas gangrene, -enous
thrombosis, -iseral ompliations
) . :oint ompliations * infetion 0septi arthritis1
2. (ony ompliations * infetion 0osteomyelitis1
(. >emote ompliations* emoli lemak, emboli paru, pneumonia, tetanus
Late ompliations
A. Loal ompliations
7/24/2019 Case Report Fraktur Intertrochanter Femur Sin
15/18
%. :oint ompliations
). (ony ompliations
2. Musular ompliations
4. eurologial ompliations
(. >emote ompliations
%. >enal aluli
). Aident neurosis
/!inica! Union
9allus interna dan eksterna mengandung ampuran antara primary wo-en bone dan
kartilago, yang mengelilingi lokasi fraktur, dan membentuk ;lem biologis; yang seara
bertahap makin mengeras setara dengan komponen kartilago. Lalu allus akan digantikan
dengan tulang melalui proses osifikasi endokondral . 8etika allus pada tempat fraktur
menjadi ukup kuat, sehingga tidak ada pergerakan yang terjadi pada lokasi fraktur, maka
fraktur seara klinis telah menyatu dan disebut sebagai linial union, tapi itu bukan berarti
telah kembali menjadi kekuatan asli. emeriksaan radiografi yang akan menunjukkan adanya
gambaran allus, tapi garis fraktur masih terlihat. emeriksaan histologi akan menunjukkan
-ariasi jumlah dari primary wo-en bone setara dengan kartilago melalui proses osifikasi
endokondral."
0a(io'rafic Union
Seiring berjalannya waktu, allus sementara akan seara bertahap digantikan dengan
tulang matur yakni tulang lamelar, dan sisa allus akan di resorpsi. (eberapa bulan setelah
fraktur, ketika semua tulang imatur dan kartilago dari allus telah digantikan dengan tulang
lamelar, dengan kata lain, fraktur telah mengalami konsolidasi. :ika gambaran bony union
tampak, maka gambaran allus akan seara bertahap diresopsi, dan seara tiba$tiba tulang
kembali hampir ke diameter normal. Sudut tajam pada sisa angulasi, displaement, atau
o-erriding akan menjadi halus dan mengalami remodelling oleh proses deposit tulang dan
resorpsi tulang seara simultan 0ColffEs law1."
7/24/2019 Case Report Fraktur Intertrochanter Femur Sin
16/18
.
Gambar ;. Sta(ium Pen,embuan Fraktur a(a Tu!an' Kortika!. #A$ a(a ari
kece!akaan& ter(aat fraktur trans%ersa& #
7/24/2019 Case Report Fraktur Intertrochanter Femur Sin
17/18
ada pasien &n.S, )# tahun dengan diagnosa fraktur terbuka shaft tibia sinistra +A II
karena berdasarkan anamensis didapatkan adanya luka terbuka, pasien mengeluh nyeri dan
tidak dapat menggerakkan kakinya, luka terbuka dengan ukuran H%m,tapi tidak terdapat
kerusakan jaringan yang hebat atau a-ulsi kulit, terdapat kerusakan yang sedang pada
jaringan lunak sesuai dengan kriteria +A II. Mekanisme injuri dengan kekuatan mekanik
tinggi mengakibatkan konfigurasi fraktur ominuti-e. Selain itu, pada pemeriksaan
penunjang didapatkan kesan fraktur ominuti- shaft tibia sinistra.
ada &n.S telah dilakukan terapi definitif loking ompression plate. Menurut Apley,
gold standar untuk fraktur pada shaft tibia adalah intramedullary nail. ada kasus ini, menurut
analisa saya diberikan terapi definitif loking ompression srew karena merupakan familiar
platting. ada L9, srew langsung menempel pada plate dengan mekanisme yang aman
sehingga teripta sebuah konstruksi yang stabil, menegah pergeseran.
Selain itu, pada fraktur terbuka, operasi merupakan suatu tindakan ito guna
menegah kontaminasi infeksi yang lebih luas. 6al ini dapat dimaklumi, mengingat akan
prosedur operasi di >S
7/24/2019 Case Report Fraktur Intertrochanter Femur Sin
18/18
). Moore 8L, Dalley A!, Agur AM>. Moore linially oriented anatomy.?th ed.
hiladephia* Lippinot CilliamFCilkinst)#%4. p 7%.
2. utz >, abst >. Sobotta atlas of human anatomy. )2thed. Munih* 5lse-ier )#%2. p.
)=#$2.
4. Drake >L, Gogl AC, Mithell AC, &ibbits >M, >ihardson 5. Atlas grayEs of
anatomy. )nded. hiladelphia* 5lse-ier )#%7. p.24#.
7. (ikley LS. (ates buku ajar pemeriksaan fisik F riwayat kesehatan. 5disi ke$=.
:akarta* 5+9 )#%).h. 4?7$=#.
6. Salter (>. &e'tbook of disorder and injuries of the muskuloskeletal systems. 2rd ed.
:akarta* !8