Upload
joasvinsensiusdavian
View
239
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Glaukoma kongenital
Citation preview
XVII. MATERI BAKU
GLAUKOMA KONGENITAL
Definisi
Glaukoma kongenital (glaukoma pada anak) meliputi glaikoma infantile primer dan
sekunder serta glaukoma juvenil.
Glaukoma infatil primer adalah glaukoma yang ditemukan saat lahir atau tahun-tahun
perama kehidupan. Penyakit ini disebabkan oleh diplasi sudut mata depan tanpa
abnormalitas, okular atau sitemikyang lain, sedangkan glaukoma infantile sekunder
dapat disebabkan oleh inflamasi, neoplasma, hamartoma, kelainan metabolic atau
abnormalitas kongenital lain yang ditemukan dimata.
Glaukoma juvenil adalah glaukoma yang muncul setelah usia 3 tahun atau remaja.
Gejala dan tanda klinis
1. Glaukoma infantil
Karakteristik gejala pada glaukoma invantil dikenal sebgai trias : epifora, fotofobia
dan blefarospasme. Diagnosis pasti memerlukan pemerikasaan oftalmologis yang
meliputi tekanan intra okular (TIO), diameter kornea, gonioskopi, dan oftalmoskopi.
Pemeriksaan TIO, gonioskopi dan funduskopi sering dilakukan dalam sedasi atau
bahkan anestesi umum agar didapatkan hasil yang tepat
Diameter kornea > 12 mm
Kekeruhan kornea ringan – berat
Haab’s striae (Descemet tear)
Penurunan tajam penglihatan hingga ambliopia
Gonioskopi : bilik mata depan dalam, terbuka, insersi pangkal iris lebih
ke anterior, tidak adanya angle recess, hipoplasi iris porifer, penebalan
trabekulum sisi uvea.
2. Glaukoma Juvenil
Hampir tanpa gejala, kecuali bila dalam keadaan lanjut baru disadari luas penglihatan
yang menyempit, tajam, penglihatan menurun, atau kadang-kadang juling. Tanda
klinis yang mungkin ditemukan :
TIO yang meningkat
Gonioskopi : terbuka, insersi iris lebih ke anterior
Funduskopi : optik neuropati glaukomatosa
Perimetri : defek lapang penglihatan yang sesuai glaukoma
Penatalaksanaan
Pemberian obat-obatan umumnya akan sulit diberikan untuk jangka waktu yang lama
pada glaukoma kongenital sehingga ditekankan pada penanganan bedah. Pada
glaukoma infantil dengan kornea yang masih jernih dapat dilakukan goniotomi,
sedangkan bila keruh dapat dilakukan trabekulotomi. Pada beberapa kasus dapat
dilakukan kombinasi trabekulotomi dan trabekulektomi atau bahkan implan.
XVIII. AUDIVISUAL
XVII. MATERI BAKU
GLAUKOMA SUDUT TERBUKA PRIMER
Batasan dan klasifikasi
Glaukoma adalah kumpulan penyakit yang ditandai oleh adanya neuropatk optik,
disertai kelainan lapang pandangan yang karakteristik, dimana peningkatan tekanan
intra okuler merupakan faktor resiko utama.
Klasifikasi glaukoma berdasarkan etiologi sejak lama dianut secara klasik dan dibagi
dalam dua kelompok yaitu : primer dan sekunder, sedangkan klasifikasi berdasarkan
mekanisme yang pertama kali dicetuskan oleh Barkan berdasarkan pemeriksaan
sudut bilik mata depan terbagi menjadi sudut terbuka dan sudut tertutup.
Untuk menentukan diagnosa seseorang menderita glaukoma, diperlukan alur pikir
secara sistematik. Pertama ; apakah pasien tersebut terjadi glaukoma secara tiba-tiba
(akut) atau berjalan kronis. Kedua ; apakah pasien glaukoma tersebut penyebabnya
tidak diketahui (primer) atau penyebabnya diketahui (sekunder). Ketiga ; tentukan
sudut bilik mata depan pasien tersebut : terbuka atau tertutup.
Kesepakatan SEAGIG (South East Asia Glancoma interest Group) untuk
menyeragamkan diagnosa glaukoma sudut terbuka primer adalah :
Primary open angle glaucoma (glaukoma sudut terbuka primer)
Bila ditemukan kondisi kronik progresif dengan adanya perubahan pada papil
saraf optic yang menyebabkan gangguan lapang pandang dan serabut saraf retina
(retinal nerve fiber layer). Pada umumnya juga terdapat peningkatan tekanan intra
okuler (TIO) dari batas normal 21 mmHg akan tetapi seperenam dari jumlah
penderita GSBP memiliki TIO kurang dari 21 mmHg. Pada pemerikasaan gonioskopi
menunjukkan sudut terbuka dan penyebabnya tidak terkait dengan kondisi apapun.
Primary open angle glaucoma suspect (glaukoma sudut terbuka primer suspek)
Bila ditemukan fakto-faktor resiko yang signifikan untuk glaukoma (mis. Hipertensi
okuli, riwayat keluarga) dan atau gambaran suspek optic neuropati glaukoma
dimana tidak terdapa gambaran yang jelas adanya optik neuropati glaukoma dan
defek lapang pandangan.
Patofisiologi
Peningkatan IOP pada POAG disebabkan oleh peningkatan resistensi outflow
humor akuos pada trabecullar meshwork. Kematian sel ganglion retina lebih dominan
oleh karena pross apoptosis.
TIO meningkat pada GSBP
Penurunan outflow akuos mata
Perceptan dan exaggregation proses penuaaan alami
Hilangnya sel endotel
Penebalan atau fusi dari lamella trabekuler
Penebalan skleral spur
Peningktaan bahan plak ekstraseluler sudut BMD
Hilangnya kemampuan sel endothelial yang melindungi kanal sklem dari
terbentuknya giant vacuoles
Faktor mekanis ataau vaskuler menyebabkan apoptosis pada akson sel
ganglion pada lamina kribosa.
Faktor resiko :
Tekanan intra okuler (faktor resiko utama)
Ras : kulit putih 1.1-2.1% meningkat 3-4 kali pada kulit hitam. Di Amerika
Serikat perbandingan prevalensi 2:1 untuk kulit berwarna.
Umur : diatas usia 40 tahun 0,4 – 0,7%, pada usia 70 tahun meningkat 2-3%.
Riwayat keluarga
Refraksi : myopia > 4D
Kelainan vaskuler : Penyakit serebral, penyakit kardiovaskuler, vasospasme,
lowperfusion pressure, hiperkolesterolemia / hiperlipidemia
Gejala Klinis
Seringkali GSBP tidak memberikan gejala atau keluhan pada pasien fase
awal. Umumnya keluhan mulai tampak pada stadium GSBP ringan (mild) dan sedang
(moderate). Pada stadium yang lebih lanjut keluahan akan berhubungan dengan
gangguang lapang pandangan dan penurunan visus. GSBP sendiri dapat terjadi pada
mata dengan TIO yang normal maupun tinggi.
Stadium Glaukoma Sudut Terbuka Primer :
Stadium Saraf optikRetinal Nerve Fiber
Layer (RNFL)Gngguan Lapang
PandanganRiang (Mild)
Mild concentric narrowing pada neuroretinal rim
Reflek menurun Terkstur RNFL masih terlihat Pembuluh darah kecil lebih jelas, vena masih kabur
Parasentral skotoma Nasal depresi step Depresi difus
Sedang (Moderate)
Moderate concentric narrowing Peningkatan area sentral disc pallorComplete notch localized Hilangnya neuroretinal rim pada satu kuadran Pembuluh darah tampak melayang
Reflek minimal terkstur RNFL tidak tampak sehingga pembuluh darah tampak lebih jelas
Skotoma arkuata komplit atau minimal pada satu hemifield
Berat (Severe)
Neuroretinal rim tidak tampak minimal 3 kuadran Bayoneting vessel Peningkatan batas area sentral disc pallor
Reflek negative tekstur RNFL tidak tampak sehingga pembuluh darah tampak lebih jelas
Skotoma arkuata pada kedua hemifield 5-10 derajat central island of vision
Penatalaksanaan (berdasarkan target pressure)
1. Initiate monotherapy
2. Multidrug therapy
3. Fixed combination therapy
4. Tindakan Laser / Bedah
XVI. AUDIVISUAL
XVII. MATERI BAKU
SUDUT TERTUTUP PRIMER
Batasan dan klasifikasi
Glaukoma adalah kumpulan penyakit yang ditandai oleh adanya neuropatk optik,
disertai kelainan lapang pandangan yang karakteristik, dimana peningkatan tekanan
intra okuler merupakan faktor resiko utama.
Klasifikasi glaukoma berdasarkan etiologi sejak lama dianut secara klasik dan dibagi
dalam dua kelompok yaitu : primer dan sekunder, sedangkan klasifikasi berdasarkan
mekanisme yang pertama kali dicetuskan oleh Barkan berdasarkan pemeriksaan
sudut bilik mata depan terbagi menjadi sudut terbuka dan sudut tertutup.
Untuk menentukan diagnosa seseorang menderita glaukoma, diperlukan alur pikir
secara sistematik. Pertama ; apakah pasien tersebut terjadi glaukoma secara tiba-tiba
(akut) atau berjalan kronis. Kedua ; apakah pasien glaukoma tersebut penyebabnya
tidak diketahui (primer) atau penyebabnya diketahui (sekunder). Ketiga ; tentukan
sudut bilik mata depan pasien tersebut : terbuka atau tertutup.
Kesepakatan SEAGIG (South East Asia Glancoma interest Group) untuk
menyeragamkan diagnosa glaukoma sudut tertutup primer adalah :
Primary angle closure suspect (sudut tertutup primer suspek)
Bila ditemukan dengan pemerikasaan gonioskopi sudut bilik maa depan,
anyaamn trabekulum tidak terlihat 180-270 derajat. Keadaan mata tersebut
menampakkan kontak aposisi antara iris perifer dengan anyaman trabekulum
posterior.
Primary angle closure (sudut tertutup primer)
Bila ditemukan dengan pemeriksaan gonioskopi sudut bilik mata
depan,anyaman trabekulum tertutup 180-270 derajat dengan adanya peningkatan
tekanan bola mata dan atau adanya sinekia anterior perifer.
Primary angleclosure glaucoma (Glaukoma primer sudut tertutup)
Bila keadaan sudut tertutup primer disertai dengan adanya optik
neuropati glaukomatosa. Jadi pasien baru di diagnosa glaukoma bila telah terjadi
optik neuropati glaukoma.
Acute primary angle closure (sudut tertutup primer akut)
Bila sudut tertutup terjadi secara tiba-tiba atau akut dengan sebab yang tidak
diketahui. Namun bila keadaan demikian telah dijumpai adanya optik neuoropati
glaukomatosa maka “nama glaukoma”harus dicantumkan, sehingga di diagnosa
sebagai glaukoma primer sudut tertutup akut. Penggunaan diagnosa sudut
tertutup primer akut tanpa ada kata glaukoma,karena bila penanganan yang cepat
dan tepat, maka tekanan intraokular yang tadinya sangat tinggi menjadi normal
kembali tanpa disertai adanya optik neuropati glaukomatosa.
1. Patofisiologi
Blok pupil
Aliran humor akuos dari bilik belakang melalui pupil terhambat, terjadi
perbedaan tekanan antara bilik mata belakang dan depan, iris bagian
perifer terdorong menutup trabecular meshwork.
Blok pupil absolute terjadi bila terdapat sinekia posterior 3600. Sinekia
posterior ini dapat terjadi antara iris dan lensa, lensa intraokuler (implant),
sisa kapsul anterior, anterior selaput hyaloids dan permukaan vitreus.
Lens-induced angle-closure
Lensa yang mengalami intumesensi mempunyai kecenderuangan
mendorong iris ke depan, dan menyebabkan penutupan sudut bilik mata
depan.
Iris – induced angle-closure
Terjadi karena iris perifer yang menutup trabecular meshwork
(iridotrabecular apposition). Hal ini dapat terjadi pada : iris perifer yang
tebal, insersi iris anterior pada skleral spur, anterior diplace badan silier,
rotasi iris perifer kedepan (plateau iris).
2. Factor resiko :
Ras : kulit putih 0.1-0.6%, Afrika 0.1-0.2% Inuits 2.1-5.0%, Asia Timur
0.4-1.4%, Jepang 0.3% dan campuran Arika Selatan 2.3%
Umur : diatas usia 40 tahun
Gender : wanita 2-4 kali lebih banyak
Riwayat keluarga
Refraksi
3. Faktor predisposisi
Ocular biometrics : bilik mata depan dangkal, sudut bilik mata yang
sempit dan sumbu bola mata pendek
4. Faktor presipitasi
Gejala Klinis
1. Sudut Tertutup Akut
Terjadi penutupan trabekucular meshwork oleh iris dengan diikuti
peningkatan tekanan intraokular secara cepat dan berlebihan yang tidak dapat
membaik kembali secara sponmtan.
Tanda :
Tekanan intraokular meningkat bisa mencapai 50-80 mmHg
Penurunan tajam penglihatan
Hiperemi perikornea
Bilik mata depan dangkal
Iris bombans
Pupil mid midriasis dan respons cahaya menurun atau hilang sama seklai
Gonioskopi : sudut bilik mata depan tertutup 3600
Funduskopi : edema papil, kongesti vena, spilinter hemorrhages, bisa
disertai neuropati optik glaukoma
Bradikardi atau aritmia
Gonioskopi mata jiran
Gejala
Kabur, melihat “halo”
Nyeri bola mata, nyeri daerah frontal dengan intensitas bervariasi
Mual dan muntah
Palpitasi, kadang-kadang disertai abdominal cramps
2. Sudut tertutup Subakut (Intermiten)
Proses terjadinya sama seperti sudut tertutup akut, tetapi manifestasi klinis
lebih ringan dan dapat membaik secara spontan.
Tanda :
Sangat bervariasi bergantung dari luas penutupan sudut bilik mata
depan
Tekanan intra okuler sering normal diantara episode serangan
Pupil dapat bulat dengan respon cahaya yang baik
Gonioskopi : sudut sempit dengan atau tanpa PAS (sinekia anterior
perifer)
Kadang-kadang dapat ditemukan RAPD (relative afferent papillary
defect)
Gejala
Adanya episode kabur, melihat “hallo”, nyeri ringan yang dapat
sembuh spontan
3. Sudut Tertutup Kronis
Terjadi dinekia anterior perifer dari iris yang mencapai sudut bilik mata depan
dalam berbagai tingkat yang dapat diperiksa dengan gonioskopi indentasi.
Tanda:
Tajam penglihatan bervariasi, bisa normal
Tekanan intra okuler meningkat diatas 21 mmHg, tergantung dari luas
penutupan sudut bilik mata depan.
Peripheral anterior synechiae dalam berbagai tingkatan dengan
pemerikasaan gonioskopi
Defek lapang pandangan khas glaukoma kronis dapat ditemukan
Funduskopi : dapat ditemukan neuropati optic glaukoma
Gejala :
Gangguan tajam penglihatan brvariasi
Biasanya tidak ada nyeri, hanya rasa tidak nyaman pada kedua mata
Penatalaksanaan
1. Medikamentosa sebelum tindakan bedah
2. Tindakan bedah
XVIII. KEPUTUSTAKAAN
1. American Academy of Ophthalmology, Basic and Clinical Science Course,
Glaucoma Section 10.
2. Text book Kanski, 2005
3. Asia Pasific Glaucoma Guidelines 2008.
XIX. PRESENTASI