48
oleh : dr. Wawan Sulistiyadi STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO 8 Desember 2012 Kelainan Kongenital

Kelainan Kongenital

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kelainan Kongenital

oleh :

dr. Wawan SulistiyadiSTIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO

8 Desember 2012

Kelainan Kongenital

Page 2: Kelainan Kongenital

• Kongenital terjadi saat kelahiran

• Herediter diturunkan melalui satu orang tua, sifatnya familial

• Berdasarkan saat terjadinya, kelainan genetik

digolongkan :

a.Diturunkan, co.: penyakit metabolik (DM)

b.Timbul saat embriogenesis/ saat konsepsi, co.: infeksi sifilis

c.Timbul setelah kelahiran, co.: tumor

Konsep Patofisiologis

Page 3: Kelainan Kongenital

Kromosom dan GenKromosom Stuktur dalam nukleus, merupakan bagian sel eukariotik yang

terdiri dari molekul DNA

Merupakan materi genetic (genom) pada sel eukariotik terdapat dalam inti dan terlihat sebagai massa benang bila dilihat dengan mikroskop electron.

Benang kromatin tersebut terdiri dari DNA dan protein histon. Benang DNA dan protein histon yang dililitnya disebut nukleosom

DNA terdiri atas benang polinukleotida yg saling berpilin (double helix)

Seutas tali nukleotida terdiri atas basa purin (adenin (A) dan guanin (G)) dan basa pirimidin (sitosin (C) dan timin (T))dr. Wawan Sulistiyadi/STIKES HARAPAN

BANGSA/2012

Konsep Fisiologis

Page 4: Kelainan Kongenital
Page 5: Kelainan Kongenital
Page 6: Kelainan Kongenital
Page 7: Kelainan Kongenital

GenFaktor-faktor yg ada dalam kromosom,

terdiri atas DNAMengandung informasi yang disandi dalam

bentuk sekuen dari nukleotida

informasi genetik yang mengatur dan menentukan seluruh proses di dalam tubuh

dr. Wawan Sulistiyadi/STIKES HARAPAN BANGSA/2012

Page 8: Kelainan Kongenital

• Manusia mempunyai 23 pasang

kromosom, terdiri dari 2 bagian yaitu

autosom dan genosom

• Autosom pembawa sifat ada 22

pasang

• Genosom pembawa sifat kelamin

ada 1 pasang

Page 9: Kelainan Kongenital

Genotif

Informasi genetik yg dibawa dalam kromosom sel anak

Fenotif

Gambaran fisik dari informasi genetik

dr. Wawan Sulistiyadi/STIKES HARAPAN BANGSA/2012

Genotif & Fenotif

Page 10: Kelainan Kongenital

Gen yang menentukan sifat spesifik alel

Setiap sifat terdiri dari gen tunggal dengan 2 alel pengontrol yaitu 1 pada kromosom dari ibu dan 1 pada kromosom dari ayah.

Alel homozigot : satu sifat dengan alel yg identik

Alel heterozigot : satu sifat dengan alel yang berlainan

dr. Wawan Sulistiyadi/STIKES HARAPAN BANGSA/2012

Pewarisan gen tunggal

Page 11: Kelainan Kongenital

•Bentuk perwujudan karakter fenotif (hasil keturunan) yang dipengaruhi oleh beberapa gen

•Contoh : intelegensia dan

kepribadian

dr. Wawan Sulistiyadi/STIKES HARAPAN BANGSA/2012

Pewarisan Multifaktorial

Page 12: Kelainan Kongenital

• Dasar penyakit genetik adalah karena adanya mutasi

Mutasi kesalahan dalam sekuen DNA, sifatnya menetap

Penyebab mutasi :

a) Mutasi spontan perubahan secara alami

b) Mutasi buatan mutasi pada sel gamet (sel telur / sperma) dapat menyebabkan cacat kongenital pada keturunan dr. Wawan Sulistiyadi/STIKES HARAPAN

BANGSA/2012

Page 13: Kelainan Kongenital

a.Mutasi spontanperubahan secara alami, antara lain disebabkan oleh : Panas Radiasi sinar UV Metabolisme

b.Mutasi buatanperubahan karena faktor non alami, antara lain disebabkan oleh : Nuklir, radioaktif Bahan kimia, fisika, biologi

dr. Wawan Sulistiyadi/STIKES HARAPAN BANGSA/2012

Page 14: Kelainan Kongenital

1.Penyakit karena mutasi tunggal gen

2.Penyakit multifaktorial

3.Penyakit sitogenetik

dr. Wawan Sulistiyadi/STIKES HARAPAN BANGSA/2012

Kelompok Penyakit Genetik Berdasarkan Penyebabnya :

Page 15: Kelainan Kongenital

Penyakit karena mutasi tunggal gen

a) Penyakit autosomal resesif biasanya tidak mengenai orangtua

tapi pada keturunannya 25% keturunan dapat terkena

penyakitnya Penyakit yang tergolong kategori ini :

Sistem Penyakit

Metabolik

Hematopoetik

SarafPenyakit lain

Galaktosemia, Penyakit Wilson, Hemokromatosis

Anemia “sickle cell”, Thalassemia

Atrofi otot neurogenik, Ataksia Friedreichalbino

Page 16: Kelainan Kongenital

Sifat tersebut mungkin ada pada pria maupun wanita

Sifat ini mungkin ada juga pada saudara kandung tetapi umumnya tidak terdapat pada orang tua (orang tua normal atau membawa sifat tetapi tidak muncul pada permukaan) dan anggota keluarga lainnya

Insiden munculnya penyakit akan meningkat terutama apabila menikah dengan yang masih ada hubungan saudara

Pola pewarisan horizontal sifat hanya muncul pada satu generasidr. Wawan Sulistiyadi/STIKES HARAPAN

BANGSA/2012

Ciri pewarisan sifat autosomal resesif

Page 17: Kelainan Kongenital

b) Penyakit autosomal dominan Umumnya bermanifestasi dalam tingkat

heterogen 50% keturunan mempunyai kemungkinan

mendapat penyakit (salah seorang orangtua pembawa penyakit)

Penyakit yg tergolong kategori ini :

Sistem Penyakit

Metabolik

Hematopoetik

Saraf

Hiperkolesterolemia familial

Sindrom Marfan

Neurofibromatosis

Page 18: Kelainan Kongenital

Sifat tersebut mungkin ada pada pria atau wanitanya

Sifat tersebut juga terdapat pada salah satu orang tua pasangan

Sekitar 50% dari anak yang dilahirkan akan memiliki sifat ini walaupun salah satu pasangannya tidak memiliki sifat ini

Pola pewarisan bersifat vertikal tiap generasi pasti ada yang memiliki sifat

tersebut

Bila sifat yang diturunkan berupa suatu penyakit keturunan maka anak-anak yang tidak menderita penyakit ini bila menikah dengan pasangan yang normal maka keturunan yang dihasilkan akan normal juga.

Ciri pewarisan sifat autosomal dominan

Page 19: Kelainan Kongenital

c) Penyakit X-linked diturunkan oleh karier wanita (heterozigot),

biasanya hanya laki-laki, hanya mempunyai hemizygous X

wanita heterozigot jarang ada perubahan fenotipe

laki-laki yg terkena tidak menurunkan ke anak laki-lakinya, tapi semua anak perempuan adalah karier

Penyakit yg tergolong kategori ini :Sistem Penyakit

Metabolik

Darah

Saraf

Diabetes insipidus

Hemofilia A dan B

Fragile X syndrome

Page 20: Kelainan Kongenital

Penyakit Multifaktorial

• Dipengaruhi oleh lebih dari satu gen (polygenic),

dan dipengaruhi oleh berbagai sifat fisiologik

manusia misal : umur, kelamin, ras, tinggi, berat,

tekanan darah, warna rambut, faktor sosial dan

lingkungan.

• Risiko munculnya penyakit multifaktorial

dipengaruhi oleh jumlah gen mutan yg didapat.

Tingkat risiko pada saudara sekandung adalah 2-7%.

• Kembar identik mempunyai risiko lebih tinggi hampir

20-40%.

Page 21: Kelainan Kongenital

Penyakit multifaktorial yg mengenai berbagai sistem organ tubuh : Penyakit arteri koroner / aterosklerosis Hipertensi Demensia (penyakit Alzheimer) Diabetes Kanker payudara Kelainan kongenital (celah bibir/palatum)

dr. Wawan Sulistiyadi/STIKES HARAPAN BANGSA/2012

Page 22: Kelainan Kongenital

Penyakit Sitogenik

•Kelainan sitogenik dapat merupakan hasil dari perubahan jumlah atau perubahan stuktur kromosom dan dapat mengenai autosom atau kromosom seks.

•Dapat mengenai autosom ataupun genosom

Kelainan pada autosom

• sindrom autosomal trisomi (21, 18 dan 13) merupakan akibat delesi parsial pada lengan pendek kromosom

dr. Wawan Sulistiyadi/STIKES HARAPAN BANGSA/2012

Page 23: Kelainan Kongenital

a)Trisomi 21 (Down syndrome) penyakit kromosom yang paling sering

ditemukan (92-95 %),

jumlah kromosom 47

penyebab utama meiotic dysjunction kromosom 21 pada ovum

Kariotip orang tua normal

dr. Wawan Sulistiyadi/STIKES HARAPAN BANGSA/2012

Page 24: Kelainan Kongenital

Pertama kali dikenal pada tahun 1866 oleh Dr. John Longdon Down

ciri-ciri :

• tinggi badan yang relative pendek

• kepala mengecil  (microchephaly)

• mulut yang mengecil dan lidah yang menonjol keluar (macroglossia)

• Hidung  yang datar menyerupai orang Mongoloid maka sering juga dikenal dengan mongolisme

dr. Wawan Sulistiyadi/STIKES HARAPAN BANGSA/2012

Page 25: Kelainan Kongenital

Down syndrome

Page 26: Kelainan Kongenital

b) Sindrom patau (2n+ 1 )• Pada autosom no. 13 trisomi 13

• Kelainan ini ditemukan oleh Dr. Klaus Patau

• Angka kejadian sindrom Patau 1 : 8000-12000 kelahiran

• umumya penderita mati beberapa jam atau hari setelah dilahirkan 2,5 hari

Page 27: Kelainan Kongenital

• Abnormalitas pada sindrom patau

Bibir sumbing

Jumlah jari tangan atau kaki, lebih dari normal

Kepala kecil

Mata kecil

Abnormalitas pada tulang rangka, jantung dan ginjal

dr. Wawan Sulistiyadi/STIKES HARAPAN BANGSA/2012

Page 28: Kelainan Kongenital

Sindrom patau

Page 29: Kelainan Kongenital

c) Sindrom edwards Trisomi (2n+1) trisomi 18

Penamaan diambil dari ahli genetika John Hilton Edwards

Insidensi 1 : 8000 kelahiran

dr. Wawan Sulistiyadi/STIKES HARAPAN BANGSA/2012

Page 30: Kelainan Kongenital

Abnormalitas sindrom edwards

Berat badan lahir rendah

Gagal tumbuh kembang

Pertumbuhan rambut yang berlebihan (hipertrikosis)

Kelainan jantung, pembuluh darah dan ginjal

Kelainan tulang tengkorak dan wajah

• Kepala kecil (mikrosefali)

• Rahang kecil (mikrognatia)

• Leher lebar

• Telinga letak rendahdr. Wawan Sulistiyadi/STIKES HARAPAN

BANGSA/2012

Page 31: Kelainan Kongenital

Kelainan mata

• Ptosis unilateral

• Kekeruhan lensa dan kornea

Kelainan ekstremitas

• Tangan mengepal dengan posisi jari abnormal (akibat hipertoni otot yg persisten)

• Malformasi pada pinggul dan kaki kaki datar

Retardasi mental

dr. Wawan Sulistiyadi/STIKES HARAPAN BANGSA/2012

Page 32: Kelainan Kongenital

• Sindrom edwards bersifat letal

• Hanya sekitar 5% yang bisa melewati tahun pertama

• Umumnya penderita, meninggal sebelum berusia 6 bulan.

dr. Wawan Sulistiyadi/STIKES HARAPAN BANGSA/2012

Page 33: Kelainan Kongenital

Sindrom Edwards

Page 34: Kelainan Kongenital

Kelainan pada kromosom seks

• Jumlah kariotip abnormal meliputi

kromosom seks berkisar diantara

45 X sampai 47XXY.

• Kelainan akibat jumlah abnormal

kromosom seks antara lain :

Sindrom Klinefelter (47,XXY)

Sindrom Turner (45,X)

Page 35: Kelainan Kongenital

Sindrom turnerSindrom XO, monosomi X

Wanita dengan sindrom Turner memiliki kelenjar kelamin (gonad) yang tidak berfungsi dengan baik

Tidak memiliki ovari atau uterus   infertil

Ciri fisik :

bertubuh pendek, kehilangan lipatan kulit di sekitar leher, pembengkakan pada tangan dan kaki, wajah menyerupai anak kecil dan dada berukuran kecil.

Page 36: Kelainan Kongenital

Beberapa penyakit cenderung menyerang penderita sindrom ini, antara lain penyakit kardiovaskular, penyakit ginjal dan tiroid, kelainan rangka tulang seperti skoliosis  dan  osteoporosis, obesitas, serta gangguan pendengaran dan penglihatan.

Sebagian besar penderita sindrom ini tidak memiliki keterbelakangan intelektual, namun dibandingkan wanita normal, penderita memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk menderita keterbelakangan intelektual

Perbedaan fisik dengan wanita normal juga membuat penderita sindrom Turner cenderung sulit untuk bersosialisasi

Page 37: Kelainan Kongenital

Sindrom Klinefelter • adalah kelainan genetik pada laki-laki

yang diakibatkan oleh kelebihan kromosom X 

XXY• Penderita sindrom klinefelter akan

mengalami infertilitas, keterbelakangan mental, dan gangguan perkembangan ciri-ciri fisik berupa ginekomastia

Page 38: Kelainan Kongenital

Laporan pertama mengenai sindrom klinefelter dipublikasikan oleh Harry Klinefelter

Pada tahun 1970-an, para ilmuwan menyatakan bahwa kelainan klinefelter merupakan salah satu kelainan genetik yang ditemui pada manusia, yaitu 1 dari 500 hingga 1 dari 1.000 bayi laki-laki yang dilahirkan akan menderita sindrom ini.

Sebagian besar penderita sindrom klinefelter memiliki kromosom XXY, namun ada pula yang memiliki kromosom XXXY, XXXXY, XXYY, dan XXXYY.

Page 39: Kelainan Kongenital

Manifestasi mental Anak laki-laki dengan kromosom XXY cenderung

memiliki kecerdasan intelektual IQ di bawah rata-rata anak normal. 

Sebagian penderita klinefelter memiliki kepribadian yang kikuk, pemalu, kepercayaan diri yang rendah, ataupun aktivitas yang dilakukan dibawah level rata-rata (hipoaktivitas).

Pada sebagian penderita sindrom ini juga terjadi autisme.

Kecenderungan lain yang dialami penderita klinefelter adalah keterlambatan dan kekurangan kemampuan verbal serta keterlambatan kemampuan menulis.

Sifat tangan kidal juga lebih banyak ditemui pada penderita sindrom ini dibandingkan dengan manusia normal.

Pada pasien dewasa, kemampuan seksualnya lebih tidak aktif dibandingkan laki-laki normal.

Page 40: Kelainan Kongenital

Gejala klinis dari sindrom klinefelter ditandai dengan perkembangan ciri-ciri seksual yang abnormal atau tidak berkembang, seperti testis yang kecil dan aspermatogenesis

Defisiensi atau kekurangan hormon androgen, badan tinggi, peningkatan level gonadotropin, dan ginekomastia.

Penderita klinefelter akan mengalami ganguan koordinasi gerak badan, seperti kesulitan mengatur keseimbangan, melompat, dan gerakan motor tubuh yang melambat.

Dilihat dari penampakan fisik luar, penderita klinefelter memiliki otot yang kecil, namun mengalami perpanjangan kaki dan lengan.

Page 41: Kelainan Kongenital

Sindrom turner 2n-1 ( monosomi )

Wanita dengan perkembangan sex terhambat,

payudara tidak tumbuh, bertubuh

pendek,mandul

Sindrom klinefelter 2n+1 ( trisomi)

Laki- laki dengan kecenderungan seperti wanita,

payudara tumbuh, testis tidak tumbuh, dan

mental terbelakang

Page 42: Kelainan Kongenital

Sindrom turner

Page 43: Kelainan Kongenital

Sindrom turner

Page 44: Kelainan Kongenital

Sindromturner

Page 45: Kelainan Kongenital

Sindrom klinefelter

Page 46: Kelainan Kongenital

Sindrom klinefelter

Page 47: Kelainan Kongenital

Sindromklinefelter

Page 48: Kelainan Kongenital

Terima kasih……