Upload
yeni-widayanti
View
16
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
GLAUKOMA KONGENITAL yeni
Citation preview
GLAUKOMA KONGENITAL
Yeni Widayanti201410401011051
Pembimbing: dr. Fatin Hamamah, Sp.M
SMF Ilmu Penyakit MataRSUD Jombang
2015
Glaukoma
Neuropati optik kronik yg ditandai oleh:
1. Pencekungan (cupping) diskus optikus2. Pengecilan lapangan pandang3. Peninggian TIO
Latar Belakang
Glaukoma
1 •Primer
2 •Kongenital
3 •Sekunder
4 •Absolut
Glaukoma yg jarang terjadi & merupakan penyebab kebutaan pada anak.
Terjadi karena saluran pembuangan tidak terbentuk dengan baik / bahkan tidak
terbentuk sama sekali.
Glaukoma Kongenital
Anatomi & Fisiologi Aqueous Humor
oAqueous humor diproduksi oleh corpus siliarisoTrabecular outflow aliran utama dari AH (90%) mengalir dari bilik anterior kanalis Schlem v. episkleral & v. Konjungtiva sinus kavernosus.oUveoscleral outflow aliran II dari AH (5-10%) mengalir dari bilik anterior m. Siliaris & rongga suprakoroidalis vena-vena di korpus siliaris, koroid, & sklera.
Aqueous humor 2-3 uL/menit oleh badan siliaris bilik anterior sebanyak
250 uL serta bilik posterior 60 uL.
Fungsi aqueous humor:1. Memberi nutrisi (glukosa & asam
amino) ke jaringan2 mata di segmen anterior (lensa, kornea, anyaman
trabekular)2. Menjaga kestabilan TIO
3. Media transmisi cahaya ke jaras penglihatan
Definisi
•Glaukoma yg terjadi pada bayi/anak2 akibat penutupan bawaan dari sudut iridokorneal oleh suatu membran yg dapat menghambat aliran dari humor aqueous sehingga dapat meningkatkan TIO.
•Kondisi ini progresif & biasanya bilateral dan dapat merusak saraf optik.
Terjadi 1:10.000 kelahiran
60% didiagnosis pada umur 6 bulan
80% pada tahun I kehidupan
± 65% penderita adalah laki-laki
70% kasus bersifat bilateral
Epidemiologi
Etiologi
Kelainan akibat terdapatnya membran kongenital yg menutupi sudut bilik mata pada saat perkembangan bola mataKelainan pembentukan kanalis SclhlemmSaluran keluar cairanmata yg tidak terbentuk sempurna
Berhubungan dg penyakit kongenital lainnya (including Sturge-Weber syndrome, neurofibromatosis, Lowe syndrome, Pierre Robin syndrome/sequence, Marfan syndrome, homocystinuria, aniridia, Axenfelf anomaly, & Reiger syndrome)
RPK: glaukoma (+)
Obat-obatan: steroid
Faktor Risiko
Glaukoma kongenital
Terhentinya pertumbuhan struktur sudut iridokorneal
Iris mengalami hipoplasia & berinsersi
ke permukaan trabekula sehingga jalinan
trabekula terhambat
Aliran aqueous humor
tergangguTIO ↑↑
Mendesak dinding bola mata bayi yg
masih lentur
Patofisiologi
Skleramenipis & kornea melebar & keruh
Corneal haze
Fotofobia
Epifora Blefarospasme
Optic disc cupping
Bufthalmos
Ruptur membran
Descement
Haab’s striae
•Epifora•Fotofobia•Blefarospasme
Trias klasik
Bufthalmos
Pengurangan kilau kornea
Pupil tidak berespon cahaya
Manifestasi Klinis
•Pemeriksaan mata luar
•Tajam penglihatan
•Tonometri
•Gonioskopi
•Ofthalmoskopi
•Ultrasonografi
Diagnosis & Pemeriksaan Penunjang
Megalokornea
Gejala sisa dari trauma obstetrik (ekstraksi
forceps) dg sobeknya membran Descement
secara vertikal & menyeluruh
Obstruksi duktus nasolakrimalis
kongenital
Gangguan metabolik yg menyebabkan kekeruhan
kornea oleh karena penumpukan metabolit
(cystinosis, mukopolisakaridosis)
Distrofi kornea primitif (congenital
hereditary endothelial dystrophy)
Diagnosis Banding
Penatalaksanaan
Glaukoma pada bayi ditangani melalui operasi dan pengobatan
Teknik operasi yg banyak digunakan:Goniotomy kornea jernih
Trabeculotomy kornea keruh
Trabeculectomy
Cyclodestructive dg laser
Kebutaan yg berat
Fotofobia
Hiperlakrimasi
Blefarospasme
Ambliopia
Ablatio retina
Astigmatisme
Komplikasi
Prognosis paling baik pada bayi dg operasi
trabekulodisgenesis antara umur 2-8 bulan
Prognosis buruk pada bayi dg peningkatan TIO & kekeruhan kornea pada saat lahir serta
pada bayi yg terlambat terdiagnosis sehingga terlambat memperoleh
penanganan
Prognosis