15
NO. 03 - DESEMBER 2013 www.dlajah.com

Dlajah 10 10 #3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Dlajah 10 10 #3

NO. 03 - DESEMBER 2013

www.dlajah.com

Page 2: Dlajah 10 10 #3
Page 3: Dlajah 10 10 #3

CONTENTCHIEF EDITOR

HIM

DEWAN PENASEHAT

AKHMAD HADIAN LUKITA DION LUTVAN PRAMUDYO

PENGEMBANGAN BISNIS

anggun nugrahaSUNARYO KUSUMO

KEMITRAAN

MIKHAEL SEBAYANGTATA LETAK & DESIGN

abdul aris mustaqinWINDYASARI

SOCIAL MEDIAEKO JUSMAR

WEBSITE MASTERRIZKI RUSDIWIJAYANUR KHAFIDL

ADMINISTRASI DAN KEUANGAN

ida siti nuraida

REDAKSI DAN KEMITRAAN

JL. KYAI GEDE UTAMA NO. 12 BANDUNG 40132PHONE. +62.22.2501925 - FAX. +62.22.2516752

FOTOGRAFER

MOwELBLACKPACKER

Dlajah @dlajahmagz @Dlajah

www.dlajah.com03

NO. 03 - DESEMBER 2013

04

Hiburan Musisi Jalanan Jogja di Malioboro pada Malam Hari 13

PENULISROSALINA WATI

PESONA KOTA BANDUNG DI MALAM HARI DARI BUKIT BINTANG

08

PASAR LILIN

Page 4: Dlajah 10 10 #3

04

TEN AFTER TEN+

PESONA KOTA BANDUNG DI MALAM HARI DARI BUKIT BINTANG

Teks: Rosalina Wati | Photo: Aris Bronson

Page 5: Dlajah 10 10 #3

05

S ecara geografis Kota Bandung dikelilingi oleh pegunungan dan perbukitan yang membuatnya seperti sebuah mangkok raksasa. Dan titik tertinggi Bandung berada di sebelah utara dengan ketinggian 1.050 meter di atas permukaan laut. Karena dikelilingi oleh pegunungan dan perbukitan, Kota Bandung sangat indah jika disaksikan dari ketinggian ketika malam hari tiba. Bandung sendiri menyediakan beberapa titik ketinggian untuk bisa menyasikan keindahan Kota Bandung bermandikan cahaya di malam hari diantaranya adalah Bukit Moko, Punclut, Caringin Tilu dan satu lagi adalah Bukit Bintang.

Sesuai dengan namanya, Bukit Bintang merupakan sebuah bukit berada di Dago Utara yang merupakan kawasan perbukitan di Bandung. Bukit Bintang merupakan tanah lapang yang cukup luas dan ditumbuhi oleh rerumputan hijau. Di siang hari, kondisi Bukit Bintang cenderung sepi dari aktifitas apapun, namun ketika malam hari tiba, bukit ini berubah menjadi sebuah arena yang dihiasi oleh muda mudi Kota Bandung.

Page 6: Dlajah 10 10 #3

06

Jika Anda membawa kendaraan pribadi, disarankan untuk membawa kursi lipat. Anda bersama teman-teman bisa duduk-duduk dan berbincang-bincang santai sambil menikmati kerlap-kerlip bintang di atas langit dan binar-binar sinar lampu Kota Bandung di kejauhan.

Kawasan Bukit Bintang di malam hari yang minus akan penerangan mungkin menjadi alasan mengapa banyak pasangan muda-mudi berramai-ramai mengunjungi bukit ini untuk mencari romantisme. Namun terlepas dari suasan romantis yang ditawarkannya, Bukit Bintang merupakan titik ketinggian yang tepat untuk menyaksikan keindahan Kota Bandung yang bermandikan binar-binar cahaya di malam hari sambil ditemani oleh sejuknya hawa Kota Bandung.

Page 7: Dlajah 10 10 #3

Bukit Bintang juga merupakan lokasi favorit bagi pecinta fotografi, karena ketinggian Bukti Bintang merupakan titik yang tempat untuk mengabadikan suasan malam hari Kota Bandung yang dihiasi oleh lampu-lampu. Bukit Bintang dikelola oleh peduduk sekitar kawasan tersebut. Di sekitar Bukit Bintang juga terdapat warga yang menjual makanan ringan dengan harga yang cukup terjangkau. Namun jika ingin tempat yang lebih nyaman untuk menikmati makanan dan minuman tidak jauh dari Bukit Bintang terdapat Stone Café.

Untuk menuju kawasan Bukit Bintang cukup mudah, lokasinya juga tidak jauh dari pusat Kota Bandung. Jika membawa kendaraan pribadi, arahkan kendaraan Anda menuju Dago Pakar. Setelah sampai di pertigaan Stone Café, belok kiri. Tidak jauh dari Stone Café terdapat pos keamanan dan di pos ini Anda diwajibkan untuk membayar biaya retribusi sebesar Rp.2.000,- untuk kendaraan roda dua dan Rp5.000,- untuk kendaraan roda empat.

07

Page 8: Dlajah 10 10 #3

PASAR LILINTempat Belanja Barang Bekas di Bandung Pada Malam Hari

Teks: Rosalina Wati | Photo: Aris Bronson

08

Page 9: Dlajah 10 10 #3

09

b andung Kota Wisata Belanja begitu orang mengenalnya. Deretan factory outlet dan mall menghiasi setiap sudut Kota Bandung, menawarkan berbagai pilihan fashion masa kini dengan kualitas baik. Wisata belanja di Bandung pun tidak hanya bisa dinikmati di siang hari saja namun juga pada malam hari. Di Bandung terdapat wisata belanja malam hari yang dilakukan bukan di mall mewah namun di kaki lima. Lokasi wisata belanja malam hari tersebut terletak di sepanjang Jalan Astana Anyar, tidak jauh dari Lapangan Tegallega, Bandung, Jawa Barat.

Page 10: Dlajah 10 10 #3

10

Pasar Lilin atau masyarakat Bandung lebih mengenalnya dengan sebutan “Pas(e)lin”. Nama Pasar Lilin sendiri diambil bukan karena pasar ini menjual lilin tapi karena pasar ini hanya buka pada malam hari saja dan dahulu belum ada listrik sehingga pedagang hanya bermodalkan lilin untuk sumber penerangan.

Namun seiring dengan perkembangan jaman, sebagian pedagang terutama mereka yang menjual handphone, pakaian dan perhiasan sudah menggunakan listrik untuk penerangan. Namun pedangan yang lainnya masih setia menggunakan lilin. Di jaman seperti sekarang ini menggunakan lilin untuk penerangan memang terkesan kuno namun disinilah letak keunikan dari pasar ini.

Page 11: Dlajah 10 10 #3

11

Meskipun beroperasi pada malam hari, pasar ini bukanlah pasar tradisional. Pasar Lilin merupakan pasar barang bekas, yakni hanya menjual barang-barang bekas saja. Berbagai bentuk dan jenis barang bekas bisa ditemui di pasar ini mulai dari perhisan, sepatu, pakaian, barang-barang antik berupa dekorasi rumah dan elektronik sampai buku-buku. Dan perlu diketahui pasar barang bekas atau yang dikenal dengan pasar loak sudah menjadi salah satu ikon Kota Bandung.

Page 12: Dlajah 10 10 #3

12

Lokasi penjualan barang bekas di pasar ini relatif lebih tertata rapih dan bersih. Dan pedagang juga berkumpul sesuai dengan barang yang dijualnya. Serta hukum tawar menawar juga berlaku di pasar ini, tidak heran para pengunjung merasa nyaman saat berbelanja. Seiring dengan hadirnya pusat perbelanjaan yang jauh lebih modern, namun keberadaan pasar ini tidak pernah sepi dari pembeli terutama saat weekend. Peminatnya pun tidak hanya dari Bandung saja namun dari berbagai kota. Dengan konsep pasar yang unik dan barang bekas yang beranekaragam, Pasar Lilin Tegal Lega akan menjadi surga pecinta barang bekas.

Meskipun sudah usang dan ketinggalan jaman namun semua barang bekas yang dijual di pasar ini masih bisa dipakai atau masih bekerja sesuai dengan fungsinya. Bahkan untuk sebagian orang, nilai barang bekas jauh lebih berharga dibandingkan dengan barang baru. Karena sebagian barang bekas yang dijual di pasar ini adalah barang-barang bekas impor, antik dan langka yang jika dilihat dari nilai historis dan usianya akan dihargai sangat mahal.

Page 13: Dlajah 10 10 #3

TEN AFTER TEN+

Hiburan Musisi Jalanan Jogja di Malioboro pada Malam Hari

Teks & Photo: www.wijanarko.net

S edang liburan di Jogja dan ingin berbelanja di Malioboro? Coba datang ke Malioboro di malam hari. Tempat wisata belanja di Jogja yang satu ini memang jauh lebih hidup di malam hari meskipun sudah banyak pedagang yang mulai menutup toko dan lapak mereka sekitar pukul 9 sampai 10 malam. Namun di jalan yang sudah terkenal sampai mancanegara ini tersedia suguhan lain yang menarik yaitu pertunjukan musisi jalanan Jogjakarta.

Gerombolan musisi jalanan yang menghibur para pengunjung Malioboro di malam hari ini menjadi keunikan tersediri. Dan meskipun mereka melakukan pertunjukkan di jalanan, namun mereka bukanlah pengamen atau musisi asal-asalan. Satu kelompok musisi jalanan ini bisa terdiri dari 10 orang bahkan lebih dengan pakaian yang rapih dan peralatan musik yang cukup lengkap.

13

Page 14: Dlajah 10 10 #3

14

Musisi yang manggung di Jalan Malioboro ini tidak hanya memaikan satu jenis musik dan lagu saja tapi berbagai jenis musik dan lagu mulai dari tradisional, pop, reggae sampai klasik. Kelompok musisi jalanan ini memainkan lagu-lagu yang sudah diaransemen ulang dengan padu dan sangat enak didengar.

Dalam setiap pertunjukkan, mereka tidak sungkan-sungkan mengajak pengunjung Malioboro bergoyang menikmati malam bersama mereka. Saat para pengunjung ikut berjoget, sudah bisa dipastikan Jalan Malioboro yang digunakan sebagai jalur andong jadi padat. Mau goyang? Tidak perlu malu. Gabung saja dengan mereka.

Tidak hanya wisatawan lokal saja yang berkerumun menikmati dendang lagu musisi jalanan ini. Wisatawan asing pun berdecak kagum dan turut memberikan tepuk tangan atas kepiawaian dan kualitas musik yang dimainkan mereka.

Ya namanya juga musisi jalanan, mereka mendapatkan uang dengan cara ngamen. Jadi sudah umum kalau mereka meminta uang seikhlasnya. Kalau tidak memberi juga tidak apa-apa, tapi memberi sejumlah uang sepertinya tidak jadi soal karena mereka membawakan lagu dengan sangat menghibur dan tidak asal-asalan. Jika ingin menyaksikan musisi jalanan di Jogja beraksi? Datanglah ke Malioboro di malam hari!

Page 15: Dlajah 10 10 #3