16
Referad 1 Anggota : Henni Pusvera Haryadi Dwi Putra Rizki Valentina Merin Isabella Dosen : Dr. Aywar Zamri, Sp.PD.

Diabetes Insipidus

Embed Size (px)

Citation preview

Referad 1

Anggota : Henni Pusvera

Haryadi Dwi Putra

Rizki Valentina

Merin Isabella

Dosen : Dr. Aywar Zamri, Sp.PD.

Apa itu Diabetes Insipidus???

Diabetes Insipidus

• Diabetes insipidus suatu penyakit yang jarang ditemukan.

• Diabetes insipidus adalah suatu kelainan dimana terdapat kekurangan hormon antidiuretik yang menyebabkan rasa haus yang berlebihan (polidipsi) dan pengeluaran sejumlah besar air kemih yang sangat encer (poliuri).

Pendahuluan

Diabetes insipidus dibagi menjadi 2 jenis

yaitu :

1. Diabetes insipidus sentral ( DIS )

2. Diabetes insipidus nefrogenik ( DIN )

Pendahuluan

Epidemiologi

Kebanyakan kasus – kasus yang pernah ditemui merupakan kasus idiopatik yang dapat bermanifestasi pada berbagai tingkatan umur dan jenis kelamin.

Etiologi(1)

1. Diabetes insipidus sentral ( DIS )

bisa disebabkan idiopatik ( 50% ),tumor -tumor pada hipotalamus, tumor-tumor besar hipofisis, trauma kepala, cedera operasi pada hipotalamus, oklusi pembuluh darah pada intraserebral, dan penyakit-penyakit granuomatosa.

2. Diabetes insipidus nefrogenik (DIN)

Diabetes Insipidus Nefrogenik dapat disebabkan oleh :

1.Penyakit ginjal kronik

2.Gangguan elektrolit

3 Obat -obatan

4 Penyakit sickle cell5 Gangguan diet

Etiologi (2)

Patogenesis Diabetes insipidus

Gangguan dari fisiologis vasopressin ini dapat menyebabkan pengumpulan air pada duktus pengumpul ginjal kerena berkurang permeabilitasnya, yang akan menyebakan poliuria. Selain itu, peningkatan osmolalitas plasma akan merangsang pusat haus. Ambang rangsangan osmotic pusat haus lebih tinggi dibandingkan dibandingkan ambang rangsang sekresi vasopressin.

Lanjutan Patogenesis

Sehingga apabila osmolalitas plasma meningkat, maka tubuh terlebih dahulu akan mengatasinya dengan mensekresi vasopressin yang apabila masih meningkat akan merangsang pusat haus, yang akan berimplikasi orang tersebut buat minum banyak ( Polidipsia )

Gambaran klinis • Poliuria

• Polidipsia

• Diuresis biasanya diantara 5-10 liter dengan berat jenis urin dibawah 1.005.

• Dehidrasi dan peningkatan zat – zat yang terlarut.

Pemeriksaan Penunjang

1. Hickey-Hare atau Carter-Robbins test.

2. Fluid deprivation menurut Martin Goldberg

1. Dilanjutkan dengan uji nikotin

2. Uji coba diteruskan dengan uji vasopressin

Tatalaksana

1. DIS yang komplit, biasanya diperlukan terapi hormone pengganti (hormonal replacement) DDAVP (1-desamino-8-d-arginine vasopressin) yang merupakan pilihan utama.

2. Terapi adjuvant

obat-obat ajuvant yang dipakai :– Diuretik Tiazid– Klorpropamid– Klofibrat– karbamazepin

Prognosis

Jika diobatin dengan baik diabetes insipidus mengurangi angka harapan hidup.

Kesimpulan

• Bahwa diabetes insipidus ketidakmampuan menghasilkan urin terkonsentrasi kerena defisiensi ADH parsial maupun lengkap ( DI sentral ) atau resitensi renal terhadap kerja antidiuretik ADH ( DI renal ).

• Pengobatan diabetes insipidus harus disesuaikan dengan gejala yang ditimbulkan.

?