5
Jelaskan alasan dilakukannya audit planning - Untuk memungkinkan auditor mendapatkan bukti yang tepat yang mencukupi pada situasi yang dihadapi - Untuk membantu menjaga biaya audit tetap wajar - Untuk menghindarkan kesalahpahaman dengan klien Sebutkan langkah-langkah audit planning 8 bagain dari perencanaan audit: 1. Menerima klien dan melaksanakan perencanaan awal 2. Memahami bisnis dan industr klien 3. Menilai risiko bisnis klien 4. Melaksanakan prosedur analitis pendahuluan 5. Menetapkan materialitas dan menilai risiko audit yang dapat diterima serta risiko inheren 6. Memahami pengendalian internal dan menilai risiko pengendalian 7. Mengumpulkan informasi untuk menilai risiko kecurangan 8. Mengembangkan rencana audit dan program audit secara keseluruhan Apa yang dilakukan dalam menilai risiko bisnis klien - Mempertimbangkan industry yang digeluti klien dan faktor eksternal lainnya, serta strategi bisnis klien, proses, dan faktor internal lainnya - Mempertimbangkan pengendalian manajemen yang dapat mengurangi risiko bisnis - Periksa akte pendirian, dan anggaran dasar perusahaan: nama, tanggal, jenis usaha, jumlah modal, aturan dan prosedur yang ditetapkanoleh pemegang saham, kewajiban dan wewenang pengurus perusahaan - Periksa risalah-risalah rapat/notulen rapat: catatan resmi rapat dewan direksi dan pemegang saham (pengumuman dividen, otorisasi penggajian, pinjaman - Periksa kontrak: perjanjian bank, perjanjian leasing, obligasi, dll. Jelaskan teknik dalam melakukan analitical procedure Dapat dilaksanakan pada: - Tahap perencanaan; untuk membantu menentukan sifat, luas, dan penetapan waktu prosedur audit - Tahap pengujian audit; pengujian subtantif untuk mendukung saldo akun - Tahap penyelesaian audit; review akhir atas salah saji yang material atau masalah keuangan, dan membantu auditor dalam mengambil “pandangan objektif” akhir pada laporan keuangan yang telah diaudit Auditor membandingkan data klien dengan: 1. Data industri 2. Data periode sebelumnya yang serupa 3. Hasil yang diharapkan yang ditentukan klien 4. Hasil yang diharapkan yang ditentukan auditor 5. Data klien dengan hasil yang diharapkan dengan menggunakan data non keuangan Definisi materialitas dan hubungannya dengan perencanaan audit Materialitas adalah suatu pertimbangan penting dalam menentukan jenis laporan keuangan yang tepat untuk diterbitkan dalam situasi tertentu Materialitas menurut FASB 2: Besarnya penghapusan atau salah saji informasi keuangan yang dengan memperhitungkan situasinya, menyebabkan pertimbangan seseorang yang bijaksana yang mengandalkan informasi tersebut mungkin akan berubah atau terpengaruh oleh salah saji tersebut Langkah-langkah dalam menerapkan materialitas: 1. Menetapkan pertimbangan pendahuluan tentang materialitas 2. Mengalokasikan pertimbangan pendahuluan tentang materialitas ke segmen-segmen 3. Mengestimsi total salah saji dalan segmen 4. Memperkirakan salah saji gabungan 5. Membandingkan salah saji gabungan dengan mempertimbangkan pendahuluan atau yang direvisi tentang materialitas

Definisi Materialitas Dan Hubungannya Dengan Perencanaan Audit.docx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

-

Citation preview

Jelaskan alasan dilakukannya audit planning

Untuk memungkinkan auditor mendapatkan bukti yang tepat yang mencukupi pada situasi yang dihadapi

Untuk membantu menjaga biaya audit tetap wajar

Untuk menghindarkan kesalahpahaman dengan klienSebutkan langkah-langkah audit planning

8 bagain dari perencanaan audit:

1. Menerima klien dan melaksanakan perencanaan awal

2. Memahami bisnis dan industr klien

3. Menilai risiko bisnis klien

4. Melaksanakan prosedur analitis pendahuluan

5. Menetapkan materialitas dan menilai risiko audit yang dapat diterima serta risiko inheren

6. Memahami pengendalian internal dan menilai risiko pengendalian

7. Mengumpulkan informasi untuk menilai risiko kecurangan

8. Mengembangkan rencana audit dan program audit secara keseluruhanApa yang dilakukan dalam menilai risiko bisnis klien

Mempertimbangkan industry yang digeluti klien dan faktor eksternal lainnya, serta strategi bisnis klien, proses, dan faktor internal lainnya

Mempertimbangkan pengendalian manajemen yang dapat mengurangi risiko bisnis

Periksa akte pendirian, dan anggaran dasar perusahaan: nama, tanggal, jenis usaha, jumlah modal, aturan dan prosedur yang ditetapkanoleh pemegang saham, kewajiban dan wewenang pengurus perusahaan

Periksa risalah-risalah rapat/notulen rapat: catatan resmi rapat dewan direksi dan pemegang saham (pengumuman dividen, otorisasi penggajian, pinjaman

Periksa kontrak: perjanjian bank, perjanjian leasing, obligasi, dll.

Jelaskan teknik dalam melakukan analitical procedure

Dapat dilaksanakan pada:

Tahap perencanaan; untuk membantu menentukan sifat, luas, dan penetapan waktu prosedur audit

Tahap pengujian audit; pengujian subtantif untuk mendukung saldo akun

Tahap penyelesaian audit; review akhir atas salah saji yang material atau masalah keuangan, dan membantu auditor dalam mengambil pandangan objektif akhir pada laporan keuangan yang telah diaudit

Auditor membandingkan data klien dengan:

1. Data industri

2. Data periode sebelumnya yang serupa

3. Hasil yang diharapkan yang ditentukan klien

4. Hasil yang diharapkan yang ditentukan auditor

5. Data klien dengan hasil yang diharapkan dengan menggunakan data non keuanganDefinisi materialitas dan hubungannya dengan perencanaan audit

Materialitas adalah suatu pertimbangan penting dalam menentukan jenis laporan keuangan yang tepat untuk diterbitkan dalam situasi tertentu

Materialitas menurut FASB 2:

Besarnya penghapusan atau salah saji informasi keuangan yang dengan memperhitungkan situasinya, menyebabkan pertimbangan seseorang yang bijaksana yang mengandalkan informasi tersebut mungkin akan berubah atau terpengaruh oleh salah saji tersebutLangkah-langkah dalam menerapkan materialitas:

1. Menetapkan pertimbangan pendahuluan tentang materialitas

2. Mengalokasikan pertimbangan pendahuluan tentang materialitas ke segmen-segmen

3. Mengestimsi total salah saji dalan segmen4. Memperkirakan salah saji gabungan

5. Membandingkan salah saji gabungan dengan mempertimbangkan pendahuluan atau yang direvisi tentang materialitas

Langkah 1&2 merencanakan luas pengujian; Dimana kedua langkah tersebut merupakan bagian dari perencanaan.

Langkah 3,4,&5 mengevaluasi hasil-hasil. Auditor berkepentingan dengan masalah-masalah yang mungkin terhadap laporan keuangan

Auditor harus mempertimbangkan risiko auditdan materialitas dalam merencanakan audit dan merancang prosedur auditor

Auditor mengevaluasi apakah lap. Keuangan secara keseluruhan disajikan secara wajar dalam semua hal yang material sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umumRisiko; Hubungan risiko dan perencanaan audit

Risiko audit yang dapat diterima (acceptable audit risk): ukuran seberapa besar auditor bersedia menerima bahwa laporan keuangan akan salah saji secara material setelah audit diselesaikan dan pendapat wajar tanpa pengecualian telah dikeluarkan.Risiko inheren: ukuran penilaian auditor atas kemungkinan adanya salah saji yang material dalam saldo akun sebelum mempertimbangkan keefektifan pengendalian internal.

Penilaian risiko audit yang dapat diterima dan risiko inheren adalah bagian penting dari perencanaan audit, karena membantu menentukan jumlah bukti yang harus dikumpulkan dan staf yang dibutuhkan untuk penugasan itu.Jenis risiko:

1. Risiko deteksi yang direncanakan (planned detection risk): risiko bahwa bukti audit untuk suatu segmen akan gagal mendeteksi salah saji yang melebihi salah saji yang dapat ditorelansi2. Risiko inheren: mengukur penilaian auditor atas kemungkinan adanya salah saji (fraud/error) yang material dalam segmen, sebelum memperhitungkan keefektifan pengendalian internal

3. Risiko pengendalian (control risk): merngukur penilaian auditor mengenai apakah salah saji yang melibihi jumlah yang dapat ditorelansi dalam waktu oleh pengendalian internal klien

4. Risiko audit yang dapat diterima (acceptable audit risk): ukuran kesediaan auditor untuk menerima bahwa laporan keuangan mungkin mengandung salah saji yang material setelah audit selesai, dan pendapat wajar tanpa pengecualian telah dikeluarkan

Fungsi dan tujuan internal control, serta peran audit eksternal dan internal dalam internal control Jelaskan unsur-unsur internal control dan sebutkan tujuannya Tujuan internal control:1. Reliabilitas pelaporan keuangan, bahwa pengendalian internal dimaksudkan untuk meningkatkan keandalan data serta catatan-catatan akuntansi dalam bentuk laporan keuangan dan laporan manajemen sehingga tidak menyesatkan pemakai laporan keuangan tersebutdan dapat diuji kebenarannya

2. Efisiensi dan efektivitas operasi, bahwa pengendalian internal dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari semua operasi perusahaan sehingga dapat mengendalikan biaya yang bertujuan untuk mencapai tujuan organisasi3. Ketaatan pada hukum dan peraturan, bahwa pengendalian internal dimaksud untuk meningkatkan ketaatan entitas terhadap hukum-hukum dan peraturan yang telah ditetapkan pemerintah, pembuat aturan terkait, maupun kebijakan entitas itu sendiriPeran audit internal:

1. Membahas dan menilai kebaikan dan ketepatan pelaksanaan pengendalian akuntansi keuangan serta operasional

2. Meyakinkan apakah pelaksanaan sesuai dengan kebijakan, rencana, dan prosedur yang ditetapkan

3. Meyakinkan apakah kekayaan instansi/organisasi dipertanggung jawabkan dengan baik dan dijaga dengan aman terhadap segala kemungkinan risiko kerugian

4. Meyakinkan tingkat kepercayaan akuntansi dan cara lainnya yang dikembangkan dalam organisasi

5. Menilai kualitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang telah dibebankan

Peran audit internal: mengaudit internal perusahaan, menyimpan dokumen dan bukti audit dan membuat laporan audit.

Peran audit eksternal: meminta berkas-berkas yang dibutuhkan dan laporan audit internal untuk mengaudit laporan keuangan tersebut.

Fungsi dan tujuan internal control; Kaitannya dengan coso; peran auditor internal dan eksternal dalam pengendalian internal

Internal control yang dikeluarkan COSO (integrated framework) yaitu kerangka kerja pengendalian internal yang paling luas diterima di AS. Terdapat 5 komponen pengendalian internal COSO yang dirancang dan diimplementasikan oleh menjemen untuk memberikan kepastian layak bahwa tujuan pengendaliannya akan tercapai, yaitu:1. Lingkungan pengendalian; tindakan, kebijakan, danprosedur yang mencerminkan sikap manajemen puncak, para direktur, dan pemilik entitas secara keseluruhan mengenai pengendalian internal & arti pentingnya bagi entitas tsb. Subkomponen untuk menilai dan memahami lingkungan: integritas dan nilai-nilai etis; komitmen pada kompetensi; partisipasi dewan komisaris atau komite audit

2. Penilaian risiko; tindakan yang dilakukan manajemen untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko-risiko yang relevan dengan penyusunan laporan keuangan sesuai dengan GAAP.

3. Aktivitas pengendalian; kebijakan dan prosedur. 5 jenis aktivitas pengendalian: pemisahan tugas yang memadai; otorisasi yang sesuai atas transaksi dan aktivitas; dokumen dan catatan yang memadai; pengendalian fisik atas aktiva dan catatan; pemeriksaan kinerja secara independen4. Informasi dan komunikasi: untuk memulai, mencatat, memproses, dan melaporkan transaksi yang dilakukan entitas itu serta mempertahankan akuntabilitas aktiva terkait.5. Pemantauan

Dasar auditor untuk menentukan jumlah bukti audit

4 keputusan mengenai bukti apa dan berapa banyak bukti yang harus dikumpulikan:

1. Prosedur audit yang digunakan

2. Berapa ukuran sampel yang akan dipilih untuk prosedur tersebut

3. Item-item mana yang akan dipilih dari populasi

4. Kapan melaksanakan prosedur tersebut

Penilaian risko audit yang dapat diterima dan risiko inheren juga membantu menentukan jumlah bukti yang harus dikumpulkan dan staf yang dibutuhkan untuk penugasan itu.

Fraud, Menilai risiko fraud dan mendeteksi fraudFraud dibedakan menjadi 2:

Misaprosiasi aktiva: penyalahgunaan atau kecurangan karyawan. Cth: pengambilan kas pada saat penjualan akan tetapi tidak dimasukkan ke register kas

Pelaporan keuangan yang curang: kecurangan manajemen. Cth: lebihsaji penjuialan agar meningkatkan laba yang dilaporkanKondisi penyebab fraud:

1. Insentif/tekanan

2. Kesempatan

3. Sikap/rasionalisasi

Menilai Risiko kecurangan:

1. Skeptisisme Profesional

Adalah sikap yang penuh dengan keingintahuan serta penilaian kritis atas bukti audit

Pikiran yang selalu mempertanyakan

Mempertimbangkan kerentanan klien terhadap kecurangan tanpa memperdulikan bagaimana keyakinan auditor tentang kemungkinan kecurangan serta kejujuran dan integritas manajemen.

Evaluasi kritis ata bukti audit

Auditor harus menyelidiki permasalahannya secara mendalam, memperoleh bukti tambahan sebagaimana yang diperlukan, dan berkonsultasi dengan anggota tim lainnya2. Sumber informasi untuk menilai risiko kecurangan

Komunikasi di antara tim audit

Dikusi untuk berbagi wawasan antar anggota yang lebih berpengalaman dan bertukar pendapat mengenai hal:

Bagaimana dan dimana menuurut keyakinan mereka laporan keuangan entitas mungkin rentan terhadap salah saji material akibat kecurangan.

Bagaimana manajemen dapat melakukan dan menutupi pelaporan keuangan yang curang

Bagaimana manajemen dapat menyalahgunakan aktiva entitas

Bagaimana auditor menanggapi kerentanan terhadap salah saji yang material akibat kecurangan

Pengajuan pertanyaan kepada manajemen

Yang harus dipertanyakan:

Apakah manajemen mengetahui setiap kecurangan atau mencurigai adanya kecurangan dalam perusahaan

Proses yang ditempuh manajemen dalam menilai risiko kecurangan, sifat risiko kecurangan yang diidentifikasi oleh manajemen, setiap pengendalian internal yang diimplementasikan untuk mengatasi risiko itu, serta setiap informasi tentang risiko kecurangan dan pengendalian terkait yang telah dilaporkan manajemen ke komite audit Komite audit atau pihak lain yang bertanggung jawab atas kelola mengenai pandangan terhadap risiko kecurangan, dan apakah mereka mengetahuo kecurangan atau mencurigai adanya kecurangan

Mengajukan pertanyaan kepada pihak-pihak lain dalam entitas yang tugasnya berada di luar garis tanggung jawab pelaporan keuangan yang normal

Faktor-faktor risiko

Prosedur analitis

Melaksanakan prosedur analitis atas akun-akun pendapatan

Informasi lain3. Mendokumentasikan penilaian kecurangan

Auditor harus mendokumentasikan hal-hal berikut:

Diskusi antara personil tim penugasan selama tahap perencanaan audit tentang kerentanan laporan keuangan entitas terhadap kecurangan yang material

Prosedur yang ditempuh untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk mengidentifikasi dan menilai risiko kecurangan yang material

Risiko khusus tentang kecurangan yang material yang sudah teridentifikasi, serta uraian tentang respons auditor terhadap risiko tersebut

Alas an yang mendukung kesimpulan bahwa tidak ada risiko yang signifikan atas pengakuan pendapatan yang tidak tepat secara material

Hasil dari prosedur yang ditempuh untuk menghadapi risiko pengabaian pengendalian oleh manajemen

Kondisi dan hubungan analitis lainnya yang menunjukkan bahwa diperlukan prosedur auditing tambahan atau respons lainnya, serta tindakan yang diambil oleh auditor

Sifat komunikasi tentang kecurangan yang disampaikan kepada manajemen, komite audit, atau pihak lainnyaPerbedaan audit investigative dan audit laporan keuangan

InvestigatifLaporan keuangan

Dasar Pengenaan AuditPermintaan penyidik untuk mendeteksi kecurangan yang mungkin terjadiBerdasarkan permintaan perusahaan

Tanggung Jawab Auditoratas nama pribadi yang ditunjukAuditor bertanggung jawab atas nama KAP

Tujuan AuditUntuk membantu penyidik membuat terang perkara dan mencari bukti audit yang dibutuhkanUntuk menetahui apakah laporan keuangan perusahaan klien telah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum

Teknik dan ProsedurStandar auditing juga kewenangan penyidik sehingga tekni audit lebih luasStandar auditing

Penerapan atas perencanaan dan pelaksanaan auditSkepik profesionalisme, asas praduga tak bersalahSekepik profesionalisme

Tim AuditTim audit dipilih auditor yang sudah pernah melaksanakan bantuan tenaga ahliYang ada di KAP tersebut

Teknik audit invesitgatif

1. Memeriksa fisik2. Meminta konfirmasi

3. Periksa dokumen

4. Review analitikal5. Meminta informasi lisan atau tulisan dari klien

6. Menghitung kembali7. Mengamati Buatlah pertanyaan quisioner internal control

Buatlah bagan audit program, isi