122
DASAR TERAPI DASAR TERAPI TOPIKAL TOPIKAL Endang Ediningsih Endang Ediningsih Lab.Farmakologi FK UNS Lab.Farmakologi FK UNS 2009 2009

DASAR TERAPI TOPIKAL.ppt

Embed Size (px)

Citation preview

  • DASAR TERAPI TOPIKALEndang EdiningsihLab.Farmakologi FK UNS2009

  • Farmakologi DermatologisKulit memiliki fs esensial al perlindungan,penga- turan suhu,sft responsif imun,sintesis biokimia,ser -ta komunikasi sosial &seksual.

    Terapi utk memperbaiki ggn fs pd salah satu akti- vitas ini dpt diberikan secara:Topikal, sistemik,pe -mbedahan, modalitas terapi fisik al( kuretase,be- dah listrik, bedah beku,terapi uv, terapi intralesi, laser, dermabrasi, chemical peels).

    - Pd ggn kulit ttt terapi dpt dikombinasikan.

  • Farmakologi dermatologisRingkasnya,ketika menangani peny.kulit,bukan ha- nya memilih obat,ttp juga faktor2 spt rute pemberian ,intregritas antara fungsi sawar normal & abnormal pd kulit,& zat pembawa merupakan hal yg penting dlm penentuan khasiat klinis akhir.

    Prinsip2 farmakokinetika umum yg mengatur penggu -naan obat2 yg digunakan pd kulit sama dgn penggu- naan obat2 yg tercakup pd cara pemberian obat lain- nya.

  • Farmakologi DermatologisBagi para terapis,Kulit man mempunyai sejumlah hal yg istimewa,mis.nya pemberian obat secara topi- kal secara khusus sesuai utk peny2 kulit, meskipun Peny2 kulit ttt merespon sama baiknya atau lbh baik pd pemberian secara sistemik.

    Namun meskipun kulit man sering digmbrkan sbg su -atu struktur simpel berlapis 3, sebenarnya merupa kan suatu rangkaian kompleks dr pelindung2 difusi.

  • Farmakologi DermatologisJml aliran obat & pembawa(vehikulum) obat yg me-lalui pelindung2 ini merupakan dsr analisis farmako- kinetika pd terapi dermatologi;teknik2 utk membuat langkah2 semcm itu semakin mengalami peningkat- an dlm jml & sensitivitasnyaVariabel2 utama yg menentukan respons farmakolo- gis thdp obat2 yg digunakan pd kulit meliputi hal2 : (1) Variasi regional dlm penetrasi obat:mis.nya skrotum,wajah,ketiak&kulit kepala,lbh dpt menye- rap obat drpd lengan bwh,& mungkin membutuh- kanobat lbh sedikit utk mendptkan efek yg sama.

  • Farmakologi Dermatologis(2) Gradien konsentrasi:meningkatkan gradien konsentrasi- berarti meningkatkan massa obat yg ditransfer per satuan wkt, sama seperti dlm kasus difusi melalui pelindung lain- nya. Oleh krn itu ,resistensi terhadap kortikosteroid topikal mis nya kadang2 dpt diatasi dgn penggunaan konsentrasi obat yg lbh tinggi.(3) Pengaturan dosis:oleh krn ciri2 fisiknya,kulit berperan sbg reservoir ber-mcm2 obat.Akibatnya, wkt paruh lokal- nya mungkin cukup panjang utk menerima penggunaan obat2 yg diberikan 1X se-hari dgn t1/2 sistemik yg pendek .Mis.nya penggunaan kortikosteroid 1X sehari tampaknya sama efektif dgn penggunaan pd banyak kondisi.

  • Farmakologi dermatologis (4) Vehikulum &Oklusi:vehikulum yg sesuai dpt - meningkatkan kemampuan obat utk memasuki la- pisan2 luar kulit.Disamping itu,melalui sft2 fisik lapisan tersebut(efek2 pelembaban & pengering- an),vehikulum2 itu sendiri mungkin memiliki e- fek2 terapoetik yg penting.Oklusi(occlusion)pe- nggunaan suatu pembungkus plastik utk menjaga obat & vehikulumnya agar tetap bersentuhan dgn kulit akan sangat efektif utk meningkatkan efikasi

  • Pengobatan TopikalPenggunaan obat topikal pd peny.kulit memberikan byk manfaat. -penggunaan &pemantauan terapi mudah -Walau kebanyakan mempunyai absorpsi sistemik tp dpt diabaikan shg efek samping sedikit. -Dgn alasan yg sama interaksi dgn obat lain jarang terjadi.Namun dgn pemahaman yg baik mengenai farmako- kinetika kulit penting utk keberhasilan penggunaan obat topikal

  • Pengobatan TopikalFaktor2 fisiologis yg mempengaruhi absorpsi perkutana.l. :- Hidrasi - Oklusi - Kulit utuh versus kulit rusak - Suhu & - Lokasi anatomis

  • Pengobatan TopikalMis.nya:Absorpsi obat meningkat dgn memperbaiki hidrasi yi kandungan air di str.korneum -> dicapai dgn me ngurangi kehilangan air yg melalui epidermis dgn o- klusi fisik atau penggunaan salep oklusif.Permiabilitas kulit meningkat pada bayi prematur,& pd pasien lanjut usia kulitnya tipis,begitupula pd dae -rah anatomis tbh yg str.korneumnya tipis.Bbrp zat diketahui dpt meningkatkan penetrasi obat melalui kulit a.l. dimetil sulfoksida(DMSO),propilen glikol, & urea.

  • Pengobatan topikalMeskipun kulit utuh berperan sbg sawar yg sangat baik thd absorpsi perkutan.Kulit yg luka atau yg berpeny. Dpt meningkatkan a- tau menurunkan absorpsi secara bermakna.Penglepasan lap.str.korneum sangat meningkatkan absorpsi perkutan.Plak psoriasis epidermis yg menebal dpt menghala- ngi absorpsi obat topikal sedangkan ->Permukaan kulit yg pecah pd eksim dpt menyebab kan absorpsi ber > an.

  • Pengobatan topikalPd absorpsi topikal mungkin cukup tinggi utk menye -babkan toksisitas sistemik, spt supresi sumbu hipota -lamus-hipofisis-adrenal akibat absorpsi sistemik ste -roid topikalyg poten. Prinsip obat topikal mengandung - Bhn2 aktif - Bhn pembawa/bhn dasar/vehikulum

  • Zat pembawa/Vehikulum Dermatologis Pemilihan zat pembawa yg sesuai dlm sediaan topi- kal sangat penting dilakukan.Krn vehikulum merupa -kan bgn terbesar dlm suatu formulasi topikal.

    Banyak faktor yg mempengaruhi laju absorpsi & jml obat topikal yg diabsorpsi

    Kebanyakan obat topikal dimasukkan kedlm basis a- tau zat pembawa yg membawa obat agar berkontak dgn kulit.

  • Vehikulum/bhn dasar obatPengobatan topikal biasanya tdd bhn2 aktif yg disu- sun dlm suatu vehikulum yg memudahkan pengguna- pd kulit.Pertimbangan yg penting utk memilih vehikulum meliputi: -daya cair agen aktif dlm vehikulum -kadar rilis reagen dr vehikulum -kemampuan vehikulum utk menghidrasi lap.korne- um shg meningkatkan penetrasi -stabilitas agen terapeutik dlm vehikulum & -interaksi2,sft kimia,& fisika vehikulum tsb,lap.kor- neum,& agen aktifnya.

  • Vehikulum/bhn dasar obatSecara tradisional vehikulum dianggap statis secara farmakologis;Namun krn sft2 fisiknya yg unik banyak di antara vehikulum2 sendiri yg secara terapeutik bermanfaat.Pilihan vehikulum: . Dermatosis yg membasah -> dipakai bhn dsr/vehi- kulum yg basah/cair (kompres) . Dermatosis yg kering -> bhn dsr pdt/kering mis.(sa- lep)Secara sederhana vehikulum/bhn dsr dibagi menjadi: Cairan ; Serbuk/bedak; & gemuk/salep

  • Vehikulum/zat pembawa/bhn dsrSERBUK (spt amilum atau talk/bedak)Menyerap lembab & mengurangi gesekan, serta me -miliki efek melembutkan & mendinginkan. Indikasi:Dermatosis yg kering & superfisial;Mem- pertahankan vesikel/bula agar tdk pecah(varicella/ h.zoster). Kelemahan,serbuk kurang melekat pd kulit & se ring menggumpal shg membatasi penggunaannya.

  • Vehikulum/Bhn dsr obatGEMUK/salep- Memberikan perlindungan;merupakan sediaan anhid -rat yg tdk larut-air atau berlemak, spt petrolatum ( - petroleum jeli),atau larut-air,spt polietilen glikol.Salep berlemak lbh eksklusif drpd salep larut-air.Perlu diingat salep tdk menghidrasi dgn sendirinya.Namun, salep membatasi hilangnya air melalui epi dermis shg mempertahankan hidrasi str.korneum.Indikasi: Dermatosis yg kering & kronik; Dermato- sis yg bersisik & berkrusta.

  • Vehikulum/bhn dsr obatCAIRANCairan dpt digunakan sbg pelarut obat, krn menguap dgn cepat & memberikan efek mendinginkan & juga mengeringkan.Mis.nya losion adalah sediaan cair yg zat aktifnya terlarut/tersuspensi& berguna utk daerah yg berambut.- Cairan tdd: Solisio(larutan dlm air) dan Tingtura(la- rutan dlm alkohol)Solisio tdd :1.Kompres; 2.Rendam(Bath):3.Mandi( Full bath).

  • Vehikulum/bhn dsr obatKompres ada 2 mcm : 1. Kompres terbuka - Dsr: penguapan cairan kompres disusul oleh ab- sorpsi eksudat/pus. - Indikasi: a. Dermatosis madidans/membasah ; b Infeksi kulit dgn erithema yg mencolok(erisipe- las) ;c.Ulcus kotor yg mengand.pus & krusta. - Efek pd kulit: Mengeringkan,mendinginkan,va- sokonstriksi & erithema berkurang. 2. Kompres tertutup/impermiabel .

  • Vehikulum/Bhn dsr obatCampuran 2 atau lbh dari bhn dsr obat a.l. :

    GEL- Gel: Mengand. Fasa cair & diubah menjadi semisolid dgn penambahan suatu polimer.Gel dianggap suatu kantung cairan mikroskopikyg tersuspensi dlm suatu mata jaring (mesh) Gel juga bermanfaat utk daerah berambut & memung -kinkan penetrasi yg lbh besar drpd lotion.

  • Vehikulum/bhn dsr obatBEDAK KOCOK/lotion- Campuran cairan & serbukMis,nya lotion kalamin, menguap, meninggalkan ser -buk sisa serta mendinginkan & melembutkanIndikasi : - Dermatosis yg kering superfisial & agak luas; - Dermatosis yg subakut

  • Vehikulum/bhn dsr obatKRIM (camp. Cairan & salep)Dpt dibuat dlm btk sediaan emulsi minyak-dlm-air (mis.nya vanishing cream) atau emulsi air-dlm-mi- nyak(mis.nya krim berminyak)- Pd sediaan emulsi minyak-dlm-air: air menguap me- ninggalkan selaput tipis obat pd kulit. Selain membe -rikan efek mendinginkan, penguapan menyebabkan sediaan agak mengeringkan.Sediaan ini mengandung pengawet(mencegah tmbnya mikroba),ttp dpt menga- kibatkan dermatitis kontak krn alergi.

  • Vehikulum/Bhn dsr obatKrim pd sediaan air-dlm-minyak, dimana kandung- an air lbh sedikit dibandingkan minyaknya, oleh krn -nya sediaannya berupa emolien & pelembabIndikasi Krim: - Indikasi kosmetik - Dermatosis yg subakut & luas - Boleh digunakan pd daerah yg berambut.

  • Vehikulum/bhn dsr obatPASTAAdalah salep yg dikombinasikan dgn serbuk/bedakMcm pasta: - pasta pengering; - pasta krim; - pasta protektifIndikasi : Dermatosis yg agak basah Mis.nya pasta sangat berguna dlm menangani ulkus & dermatosis kronisLIMINEN/Pasta krim/Pasta pendinginAdalah camp.cairan, bedak, & salepIndikasi:: pd dermatosis yg subakut

  • Vehikulum/bhn dsr obatBhn dsr obat yg lbh baru a.l. liposom & mikroparti- kel.Liposom adalah lap.fosfolipid yg berbtk bola kon sentris di dlm media air, dimana dpt meningkatkan ketersediaan hayati obat di kulit & memperbaiki ra sio risiko manfaat.Liposom paling mudah berpene- trasi pd sawar epidermis yg terganggu.(Korting et al., 1991)

  • Vehikulum/bhn dsr obatLiposom melepaskan obat dlm 2 tahap: - pertama liposom tetap dlm btk cair & absorpsinya nya lambat. - tahap 2, sediaan mengering & terletak diantara le mak permukaan kulit & berdifusi ke dlm str.korne- um.Mikropartikel merupakan struktur mikro yg tdd po- limer yg dpt memerangkap obat - >Memungkinkan pelepasan obat secara terukur & menguntungkan krn lbh sedikit menyebabkan iritasi.

  • Bhn aktif obatAgen antibakteri topikalAgen antijamur topikalAgen antivirus topikalEktoparasidAgen yg mempengaruhi pigmentasiTabir suryaPreparat acneObat utk psoriasisSenyawa antiperadanganAgen keratolitik & agen destruktifAgen antipruritusAgen trichogenikdll

  • INFEKSIInfeksi kulit dpt dibagi menjadi infeksi yg disbkan oleh Bakteri, Virus, Jamur & parasit.

    Infeksi bakteriInfeksi bakteri pd kulit meliputi: -Folikulitis; - Impe- tigo; - Pioderma; - Erisipelas; - Selulitis; - & pd keadaan yg ekstrem ; - Fasciitis disertai necrosis.- Bakteri dpt memperparah kondisi lain spt acne & dermatitis atopik.

  • Agen AntibakteriPreparat Antibakteri TopikalBiasa digunakan utk mencegah infeksi2 pd luka bersih; Dlm pengobatan awal dermatosis & luka; Utk mengurangi kolonisasi lubang hidung (biasany disbkan oleh stafilokokus); deodorisasi ketiak; Obat ini lazim digunakan pd acne, acne rosacea & infeksi sekunder pd permukaan kulit.Selain btk Antibiotik topikal, skrg banyak obat2 anti-infeksi topikal mengandung corticosteroid, ternyata dgn hasil sangat baik drpd dgn terapi corticosteroid saja (mis. pd infeksi dermatosis skunder yg biasanya terkolonisasi oleh streptokokkus / stafilokokkus / ke2nya.

  • Agen AntibakteriAcne lazim digunakan topikal antibiotik a.l eritromi- sin, klindamisin, & benzoil peroksida; Metronidazol digunakan secara topikal pd acne rosacea.Infeksi stafilokokkus dipermukaan kulit diobati seca -ra efektif dgn krim mupirosin(bactroban). Sulfadiazin perak(Silvadene, dll) efektif thd bakteri gram (+) & gram (-), ttp dpt menyebabkan neutrope- nia pd anak2

  • Agen AntibakteriPreparat Antibakteri topikalBacitracin & GramicidinKe2 nya merupakan AB2 peptida yg melawan bakte -ri gram(+) spt: streptokokkus, pneumokokkus, & sta -filokokkus.Preparat2 ini juga sensitif pd sebagian besar kokkus anaerob, neisseriae, basil tetanus, & basil diphteria.Infeksi sekunder pd kulit krn bakteri gram(+) meres- pons thd salep zink basitrasin.

  • Agen AntibakteriPreparat Bacitrasin topikal yi, dlm btk campuran pd suatu bhn dsr salep atau dikombinasi dgn neomy -cin, polymyxin-B, atau ke2nya.Bacitrasin digunakan utk sementara mengurangi ko- lonisasi stafilokokkus patogen pd lubang hidung dpnPenggunaan jangka panjang bacitrasin dpt menye- babkan resistensi mikroba.Sindrom urtikaria kontak yg diinduksi bacitrasin, ter -masuk anafilaksis jarang terjadi.Sedangkan derma- titis kontak alergi sering terjadi.Krn sulit diabsorpsi mel.kulit, mk toksisitas sistemik -pun jarang terjadi.

  • Agen AntibakteriPreparat Gramicidin tersedia hanya btk topikal, yg dikombinasikan dgn AB lainnya spt neomycin, poly- myxin, bacitracin, & nystatin,Penggunaan preparat ini secara topikal terbatas krn toksisitas sistemik.Dlm konsentrasi terapi, sensitisasi stl penggunaan topikal jarang terjadi.

  • Agen Antibakteri MUPIROCIN (Pseudomoni acid A)Secara struktur tdk berhub. Dgn agen antibakteri topikal lain yg ada pd saat ini.Sebgn besar bakteri gram(+), termasuk S aureus resisten- methicillin, sensitif thd mupirocin- Efektif utk terapi impetigo yg disbkan oleh S aureus &Streptokokkus hemolitikus-beta grup A.Penggunaan perintranasal utk mengeliminasi S aureus secara sementara di hidung dihub.kan iritasi mbr muko -sa yg disbkan oleh vehikulum polyethylen glycol.Kurang dpt diabsorpsi sistemik stl penggunaan topikal pd kulit yg utuh.

  • Agen AntibakteriPolymyxin B SulfateAB yg efektif thd bakteri gram(-) termasuk Pseudo- monas aeruginosa, Eseherischia coli, Enterobacter, & Klibsiella.Hampir semua strain2 proteus serratia bersft resisten spt bakteri gram(+) lainnya.Utk mengurangi terjadinya neurotoksik dosis pembe -an perhrnya tdk melebihi 200mg pd kulit/luka yg ter -buka.Sediaan Polymyxin kini banyak dlm btk kombinasi dgn AB lain.- Hipersensitivitas thd polymyxin topikal jarang terjd

  • Agen AntibakteriNEOMYCIN & GENTAMICINKe2nya merupakan AB aminoglikosida yg aktif me- lawan bakteri gram(-), termasuk E.coli, proteus, kleb -siella,& enterobacter.Pd umumnya, gentamicin menunjukkan aktivitas > utk melawan P. aeruginosa drpd neomycin.Gentamicin juga aktif melawan stafilokokkus &strep -tokokkus hemolitikus-beta grup A.- Penggunaan gentamicin topikal secara luasterutama di lingkungan RS, sebaiknya dihindari utk memper- lambat munculnya resistensi bakteri thd gentamicin.

  • Agen Antibakteri * Neomycin topikal banyak dlm btk tunggal ataupun kombina -si dgn(polymyxin,bacitracin,dll) ,juga penggunaan topikal btk sediaan bubuk steril. * Gentamicin topikal tersedia dlm btk salep/krim.Ke2 obat ini larut dlm air, dieksresi mel.urine. Pd kasus gagal ginjal kemungkinan terakumulasinya AB ini,shg bisa terjadi nefrotoksis, neurotoksis, & ototoksis.Neomycin sering menimbulkan sensitisasi mis.( Pd dermato- sis eksimatosa/dicamp.ke dlm vehikulum salep)Bila sensitisasi muncul, kemungkinan sensitisasi silang bisa terjadi spt pd streptomycin,kanamycin,paromomycin genta -micin

  • Antibiotika topikal pd acneBbrp AB sistemik yg konvensional dipakai terapi utk acne vulgaris/jerawat terbukti efektif bila dibe- rikan secara topikal.Sediaan yg banyak digunakan a.l. clindamycin phos- phatase, basa erythromysin, metronidazole, tetracy- cline hydrochloride, & sulfacetamide.Ttp efektivitas terapi topikal masih kurang bila di band.dgn pemberian AB serupa secara sistemik.Shg, terapi topikal pd umumnya cocok utk kasus pe- radangan acne yg ringan s/d sedang.

  • Agen Antijamur Terapi infeksi jamur/fungi superfisial yg disbkan o- leh jamur dermatofita selain dpt dikelola pemberian peroral, dpt dgn pemberian secara topikal a.l. clotri- mazole, miconazole, econazole, ketoconazole, oxico- nazole, sulconazole, ciclopirox olamine, naftifine, terbinafine, & tolnaftate.Utk infeksi2 superfisial yg disbkan spesies candida dpt di terapi dgn a.l. clotrimazole, miconazole, eco nazole, ketokonazole, oxiconazole, ciclopirox ola mine, nystatin, atau amphotericin B secara topikal.

  • Terapi Antijamur Kulit yg Dianjurkan Kondisi Tx Topikal T.corporis,lokal azole, alilamine T.Pedis azole, alilamineCandinda, lokal azoleT.Versicolor, lokal azole, alilamine

    Cat. azole (mis. miconazole, econazole) alilnamine (mis.naftifine, terbinafine)

  • Agen Antivirus Topikal- Infeksi virus sangat banyak, a.l. verrucae(papiloma- virus man./HPV), herpes simpleks(HSV), condylo ma acuminatum(HPV),moluscum contagyosum(pox virus), & varicella/cacar air, ttphanya sedikit obat e- fektif yg tersedia utk peny.virus.Acyclovir(zovirax) topikal btk salep 5% digunakan pd infeksi2 h.simpleks kutan & mukokutan terbatas pd pasien2 yg imunokompromis.Penciclovir(Denavir) topikal btk krim 1% utk tx h. simpleks orolabial yg muncul lagi pd org dws yg imunokompeten.

  • Agen Antivirus Topikal- Podofilin (lar.25%) & podofiloks (Condylox) (lar.0,5 %) digunakan utkmengobati kutil kondiloma yg lem- bab.Pemodifikasi respons-imun (imunomodulator) imi -quimod(Aldara) yi. Menginduksi produksi interferon ,diizinkan utk tx kutil(wart) perianal & genitalia ex- terna pd org dws; verrucae (kutil menular pd kaki), molucum contagyosum; & carcinoma basal cell pd permukaan.

  • EKTOPARASITISIDInfestasi oleh ektoparasit spt kutu bdn & scabies la- zim terjadi di seluruh dunia.Kondisi ini memiliki dampak pd kesehatan masyara- kat dlm btk: pruritus yg sangat mengganggu, infeksi- sekunder,& dlm kasus kutu bdn, penularan peny.me- ngancam jiwa spt tifus.Obat topikal & oral tersedia utk menangani infestasi ini.

  • EKTOPARASITISIDLindane/hexachlorocyclohexane/KWELL * ialah isomer gamma benzen heksaklorida yg me- rupakan suatu misnomer, krn cicin benzen tak ada dlm senyawa ini. * merupakan pediculisid & scabisid yg efektif. * sediaan dlm btk sampo, lotion, atau krim. * Utk pediculosis kapitis atau pubis, 30ml.sampo 1% digunakan shg berbusa & biarkan dikulit kpl /dae- rah genitalia selama 5menit,baru kmd dibilas.Tak perlu diulang,kcl dlm 1mgg masih ada kutu yg ma- sih hidup.

  • EKTOPARASITISID * Btk lotion 1%, pd scabies dioles tipis dr leher ke bwh & dibiarkan selama 8 12jam/sepanj.malam. perlu perhatian jgn sampai terliwat daerah2 spt li- patan kuku jari & telapak kaki.Setelah 8 12jam, hilangkan & cuci bersih * Neurotoksisitas terjadi bila penggunaan ber>an a- tau kesalahan penggunaan. Jika penggunaan benar efek samping neurotoksisitas dpt diminimalkan, & oles selapis tipis pd kulit kering.

  • EKTOPARASITISID * Perlu perhatian khusus pd tx lindane: -Pasien dgn eksim yg parah dimungkinkan beresi- ko mengalami absorpsi yg ber>an. -Stl pengolesan pd bayi, sebaiknya tangan dibung- kus sarungtangan utk mencegah tdk sengajanya lo -tion tertelan. -Pemberian ke2 jika diperlukan tdk>cepat dr1mgg. -Pd ibu hamil tdk menggunakan tdk> dr 2X selama kehamilan -Kekhawatiran toksisitas & hematotoksisitas, seba- iknya hati2 digunakan pd bayi, anak & kehamilan.

  • EKTOPARASITISID * Akhir2 ini di USA mencantumkan peringatan2 pd kemasan, tdk boleh digunakan sbg scabisid pd bayi prematur & pasien dgn gangguan seizure. * efek samping lain yg mungkin terjadi yi.iritasi lo- kal.Lotion sebaiknya tdk dioleskan sehabis mandi, jauhkan dr mata, mulut, mukosa mbrn, luka terbu- ka atau yg sakit.

  • EKTOPARASITISIDCROTAMITON/N-ethyl-o-erotonoluidideBersifat scabisid dgn sedikit sft antipruritusnya. Me- kanisme kerjanya blm diketahui, & penelitian2 ttg absorpsi perkutan masih blm dipublikasi.Sediaan dlm btk krim & lotion 10% (Eurax) serta sul -fur 5% dlm petrolatum. Penggunaan masing2 perlu digunakan tiap hr selama 5 sd 7 hari. Penggunaan dgn 2pemakaian pd seluruh tbh mulai dr dagu ke bwh dgn dgn interval wkt 24jam,& baru mandi 48jam kmd stl penggunaan terakhir.

  • EKTOPARASITISIDCROTAMITONCrotamiton & sulfur biasanya dipertimbangkan pd kasus dgn kontraindikasi tx Lindene atau PermethrinAlergi yg dikrnkan rx hipersensitivitas & iritasi pri- mer dpt terjadi, shg tx perlu dihentikan.Sebaiknya dihindari penggunaan pd peradangan ku- lit yg akut, pd mata atau mukosa mbrn.

  • EKTOPARASITISIDPERMETHRINTurunan sintetik insektisida pyrethrum yg asalnya dr chrysanthemum cinerariaefolium.Pirethrum diguna kan sbg insektisida dlm pertanian komersial selama> dr 100thn, mempunyai daya insektisida luar biasa dg toksisitas rendah pd mamalia.Permethrin diabsorpsi paling sedikit mel.kulit & se- ra cepat terurai jadi metabolit inaktif yg dieksresi me -lalui urin.* Neurotoksisitas pd man. yg disbkan seny.ini jarang. Ttp bersft neurotoksik pediculus humanus, pthirus pu -bis, & sarcoptes scabei.

  • EKTOPARASIDKurang dr 2% dosis yg digunakan diserapsecara per- kutan. Sisa obat masih tetap ada sp dgn 10hr stl peng -gunaan.Sediaan krim5% (Acticin Elimite) diindikasikan utk scabisid dgn pemakaian tunggal dioles keseluruh tbh mulai dr leher ke bwh, biarkan selama 8 sd 14 jam a -tau sepanjang mlm, kmd baru dibilas.Dlm btk krim pembersih/bilas permethrin 1%(Nix) tanpa camp. Air, dianjurkan utk tx pd daerah yg ter- jangkit pediculosis selama 10 menit, kmd dibilas dgn air hangat.

  • EKTOPARASITISIDPERMETHRINreaksi2 yg tdk diinginkan pd penggunaan tx, a.l. rasa terbakar, pedih, & pruritus sementara. Mungkin terja -di sensitisasi-silang thd pyrethrin atau chrysanthe- mum.BENZIL BENZOATEfektif sbg pediculisid & scabisid.Umumnya agen i- ni tlh diganti dgn lindane.* Mekanisme kerjanya masih blm diketahui.Relatif nontoksik pd penggunaan topikal.tak ada penelitian ttg potensi toksisitasnya thd penanganan scabies.

  • EKTOPARASITISIDSULFUR* Tlh lama digunakan sbg scabicid. Meskipun tdk me- nyebabkan iritasi, ttp bau yg tak sedap & noda pd ku -lit, membuat tak nyaman utk digunakan.Dewasa ini sediaan ini tlh diganti scabisid yg lbh es- tetis & efektif.Ttp agen ini tetap merupakan obat alternatif utk digu -nakan pd bayi & ibu hamil.* Sediaan merupakan formulasi presipitat sulfur 5% dlm petrolatum.

  • EKTOPARASITISIDIVERMECTIN ( Stromectol )Merupakan obat antihelmintik yg berhasil digunakan utk tx oncoserciasis pd > 19juta man. Yg ternyata ter -bukti efektif utk pengobatan scabies.Mekanisme kerja ivermectin mengikat sal.klorida bersawar-GABA yg ditemukan pd sel otot & sel sa- raf invertebrata.Meningkatny permiabilitas thd ion klorida menyebabkan hiperpolarisasi sel tsb & ber akibatkan paralisis & kematian.

  • EKTOPARASITISIDIVERMECTINPreparat tdk mrnembus sawar drh-otak, shg tdk ada toksisitas mayor sistem saraf pusat.Utk penanganan berjangkitnya scabies di rmh pera watan, & ivermectin terbukti dpt menjadi alternatif obat topikal yg sesuai, ekonomis, & berkhasiat

  • SENYAWA PERADANGANThn 1951,disintesisnya hidrokortison sbg steroid to- pikal, kmd diperkenalkan thn 1952 merupakan obat yg efektif utk tx peny.kulit.Stl itu dikembangkan sejml besar analog menawar kan potensi pilihan, konsentrasi, serta vehikulum yg ekstensif.Efektifitas terapeutik dr kortikosteroid topikal pd dsr -nya tgt pd aktivitas antiinflamasinya.Penjelasan defenitif mengenai efek2 kortikosteroid pd mediator2 inflamasi endogen spt histamin, kinin, enzim2 lisosom, prostaglandin, & leukotriene, masih membthkan klarifikasi eksperimental lbh lanjut.

  • Penggunaan terapeutikGlukokortikoid topikal dikelompokkan menjadi 7 go -longan berdsrkan urutan penurunan potensinya.1. - Betametason dipropionat krim, salep 0,05% (dlm zat pembawa yg dioptimalkan) - Klobetazol propionat krim, salep 0,05% - Diflorason diasetat salep 0,05% - Halobetasol propionat salep 0,05%

    2. - Amsinonida salep 0,1% - Betametason dipropionat salep 0,05% - Desoksimetason krim, salep 0,25% , gel 0,05% - Diflorason diasetat salep 0,05% - Fluosinonida krim, salep, gel 0,05% - Halsinonida krim, salep 0,1%

  • GLUKOKORTIKOID3. - Betametason dipropionat krim 0,05% - Betametason valerat salep 0,1% - Diflorason diasetat krim 0,05% - Triamsinolon asetonida salep 0,1%, krim 0,5%4. - Amsinonida krim 0,1% - Desoksimetason krim 0,05% - Fluosinolon asetonida krim0,02% - Fluosinolon asetonida salep 0,025% - Flurandrenolida salep 0,05%, plester 4Ug/cm - Hidrokortison valerat salep 0,2% - Triamsinolon asetonida salep 0,1% - Mometason furoat krim, salep 0,1%

  • GLUKOKORTIKOID5. - Betametasondipropionat lotion 0,05% - Betametason valerat krim, lotion 0,1% - Fluoisinolon asetonida krim 0,025% - Flurandenolida krim 0,05% - Hidrokortison butirat krim 0,1% - Hidrokortison valerat krim 0,2% - Triamsinolon asetonida krim, lotion 0,1% - Triamsinolon asetonida krim 0,025%

    6. - Aklometason dipropionat krim, salep 0,05% - Desonida krim 0,05% - Fluosinolon asetonida krim, larutan 0,01%

  • GLUKOKORTIKOID7. - Deksametason natrium fosfat 0,1% - Hidrokortison krim, salep, lotion 0,05%, 0,01% , 2,5% FarmakokinetikGlukokortikoid topikal awal adalah hydrocortisone yi.gluko -kortikoid alami dr korteks adrenal.Obat topikal yg sama aktifnya ialah prednisolone &methyl- prednizolone* Pd kulit normal hanya diabsorpsi sedikit, meningkat konsen -trasi kortikosteroid meningkatkan penetrasi ttp tdk pd dera- jat yg sama.* Penggunaan & penentuan vehikulum yg optimal terbukti me -ningkatkan absorpsi kulit pd steroid topikal

  • FarmakokinetikTerbatasnya penetrasi kortikosteroid topikal pd kon- disi ttt dpt diatasi dgn cara menyuntikan intralesi kor -tikosteroid yg secara relatif tdk dpt larut, spt: triam- cinolone asetonide, triamsinolone diasetate, triamci- nolone hexacetonide, & betametasone acetate phos- phahate.Biasanya agen2 tsb akan tetap ditempat sun- tikan & dirilis per-lahan2 selama 3 4 mgg.

  • GLUKOKORTIKOIDEFEK SAMPING &TOKSISITASSemua kortikosteroid topikal yg mudah diabsorpsi dpt saja menekan/supresi axis pituitary-adrenal. Wa- lau sbgn besar kasus hanya menunjukkan kelainan tes lab.,kasus2 mengenai kerusakan parah pd respon stres dprt terjadi.Pemakaian topikal jangka panjang dlm jml besar bi- sa terjadi Sindrom Iatrogenik CushingMenggunakan preparat poten pd daerah tbh secara lu -as utk waktu yg lama dgn/tanpa oklusi memperbe sar kemungkinan adanya efek samping sistemik.

  • GLUKOKORTICOIDEFEK SAMPING & TOKSISITASFaktor2 yg meningkatkan absorpsi sistemik a.l. - banyaknya steroid yg digunakan - luas daerah yg diobati - frekwensi penggunaan - lama pengobatan - potensi obat - & penggunaan oklusiPenggunaan jangka panj. Didekat mata dpt menye- babkan katarak atau glaukoma.

  • GLUKOKORTIKOIDEFEK SAMPING & INTOKSIKASIToksisitas sistemik bisa terjadi hambatan pertumbuh -an terutama pd anakEfek2 lokal yg tdk diinginkan dr kortikosteroid topi- kal berupa atrofi kulit, stria, telangiektasia, purpura, erupsi menyerupai acne, dermatitis perioral, pertmb. jamur kulit & bakteri yg ber>an, hipopigmentasi pd kulit terpigmentasi, & rosacea.Stria paling lazim terjadi pd daerah yg mengalami intertrigo, ttp dpt muncul menyebar.

  • GLUKOKORTIKOIDEFEK SAMPING & INTOKSIKASI* Dermatitis perioral & rosacea terjadi diwajah jika penggunaan steroid dihentikan.Glukokortikoid intralesi dpt menyebabkan atropi ku- lit & hipopigmentasi. Utk meminimalkan atrofi ini , dosis yg digunakan diwajah biasanya dibatasi 1 sp 3 mg/ml triamsinolon asetonida.Efek samping sistemik, a.l. supresi sumbu hipotala mus-pituitari-adrenal, biasanya minimum jika dosis total tetap dijaga di bwh 20mg triamnolon asetonida perbulan.

  • SENYAWA TARTar batubara(coal tar), hsl produk sampingan utama dr distilasi destruktif batubara bituminous, merupa kan suatu camp.kompleks yg mengandung sekitar 10.000 senyawa (mis. Naphthtalene, phenanthrene, fluoranthrene, benzene, xylane, toluene, phenol, cre- osol, seny.2 aromatik lainnya, basa2 pyridine, amo- niak, & peroksida)Tar batubara yg dijual bebas dlm btk aditif sabun mandi, sampo & bhn2 dsr gel2 hidroalkohol, juga de -tergen.

  • SENYAWA TARKlinis, preparat2 tar dipakai utk mengobati psoriasis , dermatitis, & lichen simplex chronicus. Unsur2 fe nolis memberikan seny. Ini sft antipruritus, shg seny -seny ini sangat penting utk mengobati dermatitis lic hen kronis.Reaksi tak diinginkan yg paling umum pd seny.2 tar batubara adalah folikulitis iritan, shg tx perlu dihenti -kan pd daerah2 yg sakit selama 3 5 hr.Fototoksisitas & alergi yg disbkan dermatitis mung- kin terjadi juga.Hati2 digunakan pasien2 eritroderma/psoriasis postural yg umum, krn ada resiko pengelupasan kulit tbh seca- ra menyeluruh.Hindari pemberian tar pd org yg menunjukkan sensi tivitas thd preparat tar.

  • Agen yg mempengaruhi pigmentasiHydroquinone & Monobenzene adalah suatu monobenzyl ether dr hidroquinone yg diguna kan utk mengurangi hiperpigmentasi pd kulit.Hidroquinone topikal biasanya mengakibatkan pe- mutihan kulit utk sementara, sdgkan monobenzone menyebabkan depigmentasi yg permanen.Mekanisme kerja seny2 ini dgn menghambat enz.ty- rosinase,shg mempengaruhi biosintesis melanin. Se- lain itu monobenzone mungkin bersifat toksik thd mela- nocyte, shg terjadi depigmentasi permanenKe2 seny.ini dpt menyebabkan iritasi lokal; dpt terja- di sensitisasi alergi thd seny2 ini perlu patch tes sblmnya.

  • Agen yg mempengaruhi pigmentasiTRIOXSALEN & METHOXSALENAdalah psoralens yg digunakan utk repigmentasi ma -kula vitiligo yg mengalami depigmentasi.Utk menghasilkan efek yg bermanfaat psoralens hrs difotoaktifkan dgn cahaya uv bergelombang panjang pd kisaran 320- 400 nm(UVA)Psoralens berinterkalasi dgn DNA, & dgn adanya irradiasi UVA, cyclobutane adduct terbtk dgn dsr py -rimidine.Fotoproduk DNA ini mungkin mengham -. bat sintesis DNA.Resiko jangka-panjang utama dr foto kemoterapi pso -ralen tsb adalah katarak & kanker kulit.

  • TABIR SURYAPengobatan topikal yg bermanfaat utk melindungi diri dr sinar matahari, baik yg mengandung seny.ki- mia yg menyerap sinar uv, disbt tabir surya (sunScr- en): atau materi pdt spt titanium dixside yg meman- tulkan cahaya, disbt sunshade.3 kelas seny.kimia yg paling banyak digunakan dlm tabir surya adalah p-aminobenzole acid(PABA) beserta ester2 nya yi.benzophenone & dibenzoylme- thane. * Sbgn besar preparat2 tabir-surya dirancang utk me- ngabsorpsi sinar uv dlm gel.panj.uv B yg berkisar an -tara 280-320 nm.

  • TABIR SURYAPaparan kronis matahari dlm kisaran 280-320 nm menginduksi penuaan kulit& fotokarsinogenesis.Pa- ra-aminobenzoic acid & ester2nya merupakan penye -rap2 yg efektif di daerah B.Benzophenone meliputi oxybenzone, dioxibenzone, & sulisobenzone.Seny2 memberikan spektrum absor -psi yg lbh luas dr 250-360nm, ttp efektivitas seny2- ini dlm rentang UVB masih kalah dgn p-aminobenzo -le acid.Dibenzoylmethane tdd parasol & eusolex,dimana se- nyawa2 ini mengabsorpsi panj.gel. Seluruh rentang UVA >panj dr 320- 400nm dgn absorpsi max pd 360nm

  • ACNE-Peny.kulit yg umum dijumpai -Walau terbatas pd kulit,efek yg ditimbulkan beraki- bat fisik & psikologis yg merusak. -keberhasilan diagnosa peny. Ini perlu pemahaman patofisiologi ttg acne -Acne adalah peny. Pd unit pilosebasea -Terjadinya acne yi. Penyumbatan folikel, akumulasi sebum, pertmban propionibacterium acnes, & pera- dangan. -Lesi menyerupai acne muncul berupa komedo, papu -la, pustula, nodul, & kista.

  • ACNE-Kcl komedo terbuka yg bukan merupakan radang, lesi acne dpt dianggap sbg praradang(komedo tertu- tup) yg dpt menimbulkan radang(papula, pustula, no -dul, & kista).Dimana lesi radang dpt menyebabkan luka parut.-Tujuan pengobatan acne adalah memperbaiki kelain -an pematangan folikel,mengurangi produksi sebum , mengurangi kolonisasi P.acnes & me(-)ngi radang.Intervensi farmakologis yg tersedia utk mencapai tu- juan ini meliputi formulasi topikal,sistemik, & intra- lesi.

  • Obat2 Topikal utk penanganan acneRETINOID TOPIKALPengobatan acne topikal melibatkan penggunaan re- tinoid & antimikroba.Retinoid topikal berfs utk menormalkan pematangan epitel folikel, mengurangi peradangan, & meningkat -kan penetrasi obat topikal lain.Retinoic acid, yg juga dikenal sbg tretinoin(RETIN- A) atau semua trans-retinoic acid, adalah btk asam dr vit.A.Tretinoin ini adalah salah satu retinoid topi- pertama yg tersedia utk acne vulgaris/jerawat.

  • RETINOID TOPIKALFarmakokinetik -Tak larut dlm air, ttp larut dlm banyak larutan2 or- ganik. -Rentan thd oksidasi & pembentukan ester, terutama ktk terpapar sinar matahari. -Penggunaan topikal retinoid dgn btk khusus tetap berada dlm epidermis, dgn absorpsi
  • RETINOID TOPIKALFarmakodinamik -Retinoid menimbulkan bbrp efek pd jar.epitel.Agen ini menstabilkan lisosom, meningkatkan aktivitas ri -bonucleic acid polymerase,meningkatkan prostagla -ndin E2, cAMP, & cGMP, serta meningkatkan pe- nyatuan thymidine menjadi DNA. -Daya kerjanya pd acne disbkan oleh menurunnya kohesi antar sel2 epidermis. Hal ini diduga menye babkan terjadinya ekspulsi komedo terbuka & trans- formasi komedo tertutup menjadi komedo terbuka.

  • RETINOID TOPIKAL* Penggunaan klinis -Tretinoin topikal dlm btk sediaan krim, gel, lotion. -bersft komedolitik(menghilangkan yg sdh ada & me ncegah terbtknya komedo baru) -Lbh efektif lagi bila penggunaannya dikombinasi kan dgn antimikroba topikal spt(eritromisin, klinda- misin, & benzoil peroksida) -Btk sediaan krim utk kulit kering, btk tretinoin gel utk kulit berminyak. -digunakan hanya malam hari.

  • RETINOID TOPIKALEfek samping & Kontraindikasi -Meskipun hanya sedikit terabsorpsi secara sistemik & tdk ada perubahan kdr vitA dlm plasma akibat pe -makaian, ttp biasanya dokter tak meresepkan pd i- bu hamil krn secara teori obat ini bersft teratogenik. -efek umum yg tdk diinginkan terjadinya eritema & kekeringan kulit yg muncul dlm bbrp mgg pertama penggunaan,ttp ini dpt diatasi dgn melanjutkan tx. -Percobaan thd hewan menunjukkan bhw obat ini - dpt meningkatkan potensi tumorigenik dr radiasi uv. Shg pengguna retinoid topikal menghindari paparan matahari & sebaiknya memakai tabir surya.

  • RETINOID TOPIKALRetinoid topikal sebaiknya digunakan hanya pd kulit yg kering, & sebaiknya hati2 terhindar dr kontak dgn sudut hidung, mata, mulut, & mukosa mbrnDermatitis kontak alergika akibat retinoid topikal ja- rang terjadi.Pd awalnya retinoid topikal(RETIN-A) digunakan dlm konsentrasi yg cukup utk menginduksi eritema ringan dgn pengelupasan sedang, konsentrasi/frekwe -nsi dpt dikurangi bila terlalu banyak menimbulkan iritasi.

  • RETINOID TOPIKALEfek2 tretinoin thd keratinisasi & deskuamasi mem- berikan keuntungan bagi pasien2 yg menderita kulit yg dikrnkan foto(photo-damaged skin). Penggunaan tretinoin dlm jangka panjang menimbulkan sistesis- kolagen dermal, formasi pemb.drh baru, & Penebal- an epidermis, yg membantu menghilangkan grs2 ha- lus & keriput. Dws ini suatu pelembab dlm btk krim sebesar 0,05% (RENOVA) yg diformulasi secara khusus, & telah beredar dgn tujuan spt diatas

  • RETINOID TOPIKALSuatu formulasi tretinoin (RETIN-A MICRO) dgn - bhn aktif yg dimasukkan ke dlm Mikrospons tlh dikembangkan. Mikrospons mengurangi iritasi dgn meningkatkan lokalisasi obat pd folikel & memung- kinkan pelepasan obat secara lambat.Sementara respons klinis thd tretinoin secara normal membthkan wkt 8minggu, mikrospons tretinoin dpt menghasilkan perbaikan hanya dlm wkt 6minggu.

  • ADAPALENE(Differin)Suatu turunan as.naftoat, senyawa sintetik yg menye -rupai tretinoin. Tersedia dlm formulasi larutan&gel- utk penggunaan topikal.Selain menunjukan efek serupa dgn tretinoin, juga memiliki sft antiradang.Obat ini stabil thd cahaya matahari, & cenderung sedikit mengiritasi dibandingkan dgn tretinoinMenunjukan sedikit penurunan efikasi bila diguna sbg kombinasi dgn benzoyl peroxide* Paling efektif bekerja pd pasien2 dgn acne vulgaris ringan sampai sedang.

  • PREPARAT ACNE LAINNYATazaronete(Tazorac), suatu pro-drug dr retinoid ace- tylenic, merupakan obat baru utk acne vulgaris dr ri -ngan sp sedang.Isotretinion(Accutane), retinoid sintetis yg penggu- naan pd jerawat kistik(cystic acne)parah yg sulit di- sembuhkan dgn tx standar.* Benzoyl peroxide, agen topikal utk tx acne vulgaris ada dugaan bhw mekanisme kerja pd acne dihub dgn aktivitas antimikrobanya thd P.acnes & pd efek2 pe- ngelupasan & komedolitis kulit.Azelaic acid(Azelex),terbukti efektif thd acne vulga- ris.

  • PSORIASISPsoriasis ditandai dgn hiperproliferasi epidermis yg menutupi radang dermis diperantarai-imun.Klinis, hal ini menimbulkan plak eritemateus yg pa ling umum terdpt di siku, lutut, & kulit kepala.Plak psoriasis yg pecah2 & bersisik mungkin menye -bar & bahkan terasa nyeri, disertai potensial kelum- puhan yg berarti.Psoriasis yg tiba2 parah dpt terjadi secara acak, ttp diketahui hal ini terjadi stl periode stres fisik & emo- si, trauma kulit, infeksi, & sbg reaksi thd obat2 ttt ter -masuk antagonis reseptor beta adrenergik, litium, an -timalaria, & steroid sistemik.

  • PSORIASISPemilihan tx utk psoriasis tgt pd banyak faktor a.l. -Status kesehatan pasien secara menyeluruh hrs di pertimbangkan, terutama fs ginjal & hati; potensi ha -mil; & ada/tak adanya artritis psoriatik. -Pertimbangan utama lain adalah persen luas permu- kaan tbh yg terkena. -utk tujuan praktis, pasien yg dgn tbh yg terkena < dr 15%, dpt secara efektif dgn obat topikal.Pengecuali- an penting dlm hal ini adalah jika tangan atau kaki kena cukup parah,yg mungkin sulit diobati dgn pe- ngobatan topikal.

  • OBAT TOPIKAL PD PSORIASIS Banyak pilihan obat topikal utk psoriasis a.l. -Emolien(utk melembutkan & melembabkan plak psoriasis) -Obat keratolitik topikal(dgn formulasi urea/as.Sali- silat)bisa utk lesi lokal & terbatas. -Bengkalin topikal(btk salep,krim dgn basis emolien, lotion,& sampo) tlh digunakan sejak abad yg lalu. -Steroid topikal merupakan obat utama dlm tx psori- asis lokal. -Kalsipotrien(analog vit.D) berguna utk tx psoriasis topikal,dlm btk larutan, salep, atau krim. -Obat topikal yg bermanfaat lain spt antralin, tazaro- ten, Acitretin.

  • OBAT TOPIKAL PD PSORIASISKalsipotrien/Calcipotriene (DOVONEX)

    -Suatu analog 1,25-dihidroksi vitD3 sintetik, modifi- kasi ini dlm tbh mengalami transformasi yg cepat ja -di metabolit inaktif.(potensinya 200x >kecil drpd kalsipotrein dlm menyebabkan hiperkalsiuria & hi perkalsemia,ttp afinitas dgn reseptor vitD setara)

    Diizinkan digunakan sbg tx psoriasis topikal pd thn 1993. Digunakan 2x sehari pd plak psoriasis vulgaris dgn keparahan sedang. Kira2 6% dr 0,005% salep di -absorpsi mel.plak2 psoriasis & terjadi peningkatan kalsium serum sementara < dr 1% pd pasien .

  • KALSIPOTRIENPerbaikan dpt dideteksi dlm 1-2minggu & respons klinis max. terjadi dlm 6 sp 8minggu.Kurang dr 10% pasien2 menunjukkan penyembuhan menyeluruh bila kalsiprotein diberikan dlm dosis tunggal. Ttp obat ini sedikit lbh efektif diband.beta- metason-17-valerat atau terapi antralin kontak sing kat.Terapi pemeliharaan diperlukan, takifilaksis tdk ter - jadi .Laporan terjadinya hiperkalsemia jarang terjadi, biasanya krn pemakaian obat ber>an.

  • KALSIPOTREINPemakaian obat harus hati2 pd daerah yg mengalami intertrigo krn absorpsi terfasilitasi, yg menyebabkan iritasi. Hindari kontak dgn wajah, krn dpt menyebab -kan iritasi okuler.Efek2 yg tdk diinginkan meliputi rasa terbakar,gatal- gatal, & iritasi ringan, yg disertai rasa kering & eri- tema pd daerah yg diobati.Pemantauan lab. Secara rutin tak diperlukan jika pe- nanganan sesuai aturan.

  • OBAT TOPIKAL PD PSORIASISANTRALINSenyawa sintetik (1,8-dihidroksi-9-antron/ditranol/ Drithocreme)Mekanisme efek antipsoriasis antralin blm diketahui ttp seny. Ini menghambat respirasi sel melalui inakti- vasi mitokondria.Preparat topikal antralin dgn konsentrasi 0,1% sp 0,1 %, bisa diperkuat dgn vehikulum petroleum jeli atau pasta zink dgn penambahan as.salisilat sbg antioksi- dan.

  • ANTRLINTerapi standar dgn mengoles konsentrasi terendah (0,1%) selama bbrp jam sedikitnya 1mgg,kmd ber angsur2 ditingkatkan. * Terapi modifikasi( terapi kontak-singkat)dpt dilaku- kan krn antralin dpt lbh cepat menembus kulit yg ru- sak & pd daerah yg luas drpd kulit normal. Oleh krn- nya penggunaan selama 1jam atau kurang mengopti- malkan efek terapeutik & meminimalkan iritasi.Terapi kontak-singkat dimulai dgn konsentrasi yg > tinggi(0,25 atau 0,5%)yg dioles selama 20-30menit, & konsentrasinya ditingkatkan dgn >cepat.

  • ANTRALINDgn penggunaan regimen standar maupun regimen kontak-singkat, obat hrs dibersihkan sempurna dgn mandi & keramas pd akhir waktu kontak.Efek samping utama adalah munculnya noda & irita- si pd kulit yg tdk terkena.Krn kepekaan kulit tiap individu berbeda, pemantau- an iritasi secara ketat & progres.Pengobatan yg cer- mat sangat diperlukan.Pengobatan intertrigo & lesi pd wajah tdk dianjur- kan, & noda permanen dipakaian jua di kamarmandi sangat mengganggu.Kini disiasati antralin btk mikro -enkapsulasi dlm monogliserida kristalin,shg me(-)i iritasi & noda.

  • OBAT TOPIKAL PSORIASISTAZAROTEN/TAZORACAdalah pro-drug dr acetylenic retinoid yg dihidroli- sasi kedlm btk aktifnya oleh suatu esterase.Metabo- litnya yg aktif yi.tazarotenic acid, mengikat pd resep -tor2 retinoid acid shg menghasilkan ekspresi gen yg dimodifikasi.Mekanisme sbg antipsoriasis, masih blm diketahui, ttp kemungkinan berhub.dgn kerja antiperadangan & antiproliferasi/menghambat kornifikasi keratinosit.Tazaroten dikembangkan dlm btk gel utk digunakan pd pengobatan psoriasis & acne vulgaris.

  • TAZAROTENTazaroten diabsorpsi oleh kulit,& konsentrasi siste mikmengakibatkan teratogenik bila digunakan lbh dr 20% dr seluruh daerah permukaan tbh.Pd pasien wanita produktif diupayakan mengguna- kan kontrasepsi selama terapi.Gel tazaroten, dioleskan 1x /hr pd kulit kering,bisa- dgn monoterapi atau kombinasi dgn obat2 lain, spt steroid topikal, utk mengobati plak psoriasis lokal.Efek samping berupa rasa terbakar, gatal, & iritasi kulit mungkin dirasakan bbrp pasien.Hindari bgn yg diterapi dr kontak langsung matahari atau lampu radiasi, kcl jika diperlukan scr medis.

  • Agen keratolitik & Agen destruktif AS.SALISILATDisintesis thn 1860, bubuk putih yg mudah larut dlm alkohol ttp sulit larut dlm air.sbg agen keratolitik tlh digunakan secara luas dlm tx dermatologis.* Diabsorpsi mel.kulit & didistribusikan dlm ruang ekstraseluler, & kadar plasma max.tercapai 6-12jam stl pemakaian.As.salisilat terikat albumin plasma 50- 80%.Dieksresi dlm btk utuh 6% & selebihnya dlm btk metabolitnya. & stl 24jam diabsorpsi dlm dosis tunggal kira2 95%nya dieksresi.

  • 1.AS.SALISILATMekanisme kerja as.salisilat menghasilkan efek2 ke- ratolitik & efek terapeutik lainnya blm banyak dike- tahui.Diduga as. Salisilat melarutkan protein2 permukaan sel, menjaga str.korneum tetaputuh, shg menghasil- kan deskuamasi pd sisa2 keratotik.Efek keratolitik dr as.salisilat yi.pd konsentrasi 3-6 %. Dgn konsentrasi >6% dpt bersft destruktif thd ja- ringan2 tbh.Salisilisme & kematian dpt terjadi stl pemakaian se- cara topikal.Kadar ambang toksisitas pd plasma ada- lah 30-50mg/dl

  • 1.AS.SALISILATPd org dws, as.salisilat 6% sebanyak 1gr akan mena- ikkan kadar serum salisilat yg tdk melebihi 0,5mg/dl plasma;kadar serum mungkin bisa lbh tinggi bila di- berikan pd anak2 shg menimbulkan salisilisme.Pd kasus2 intoksikasi berat, hemodialis merupakan tx pilihan.Pembatasan dosis & frekwensi pemberian perlu jadi pertimbangan.Reaksi2 spt urtikaria, anafilaksis, serta rx eritema mul -tiformis bisa terjadi pd pasien2 yg alergi salisilatPenggunaan topikal dosis tinggi bisa terjadi iritasi lo -kal, peradangan akut bahkan kmd dpt jadi ulserasi .Pd pasien DM/peny.vaskuler perifer perlu hati2 tx pd tangan & kaki.

  • 2.Prophylene GlycolMerupakan vehikulum yg baik bagi seny.2 organik.; termasuk humectant(pelembab) yg efektif meningkat -kan kand.air dlm str.korneum, ciri2 higroskopis agen memungkinkan membantu meningkatkan gra- dien osmotik mel.str.korneum, shg meningkatkan hi- drasi lapisan2 yg paling jauh letaknya dgn cara meng -keluarkan air dr lapisan2 yg dlm pd kulit.Akhir2 ini prophilene glikol digunakan secara tung- gal sbg agen keratolitik dgn konsentrasi 40-90% dgn pembungkus plastik; atau dlm btk gel dgn kadar as. salisilat sebesar 6%

  • 2. Prophylene GlicolHanya sejml kecil yg diabsorpsi dosis obat topikal melalui str.korneum normal.Kmd prophyline glicol yg diabsorpsi mel.kulit dioksidasi oleh hati menjadi lactic acid & pyruvic acid, stl digunakan & dimeta- bolisme tbh secara umum.Agen yg diabsorpsi akan dieksresi dlm urine tanpa mengalami perubahan.Prophylene glycol merupakan agen keratolitik yg e- fektif utk menghilangkan sisa2 hiperkeratotik.Agen ini digunakan dgn seny.polietilen atau dgn as. salisilat 6% utk mengobati: ichtyosis, keratoderma palmar & plantar, psoriasis, pityriasis rubra pilaris, keratosis pilaris, serta hypertropic lichen planus.

  • 2.Prophylene GlicolPd penggunaan prophylene glicol topikal dgn kon- sentrasi >10%, dpt mengakibatkan iritan thd pasien2 ttt; pasien dgn dermatitis eksematus mungkin lebih sensitive.Dermatitis kontak alergika dpt terjadi pd pengguna- an topikal preparat prophylene glycol.larutan prophylene glicol 4% dianjurkan utk tujuan tes tempel(patch testing)

  • 3. UREA& Dlm vehikulum krim atsau bhn dsr salep yg sesuai memiliki efek melembutkan melembabkan str.kor-neum.Mampu membuat krim & lotion menjadi tak terlalu berminyak, shg digunakan pd perparat topikal kulit.Merupakan bubuk kristal putih, sedikit berbau amo- niak bila dlm keadaan lembab.Stl diabsopsi mel.kulit(tepatnya yg terabsorpsi tdk dpt dibuktikan).kmd didistribusi tertama ke ruang ekstra seluler & dieksresi mel.urineUrea merupakan produk metsabolisme alami.Pd penggunaan topikal,tak menimbulkan toksisitas2 sistemik.

  • 3.UREAdiduga, urea meningkatkan kandungan air pd str.korneum, kemungkinan ciri2 higrokopis molekul yg terjadi secara ilmiah.Urea juga bersft keratolitik, dimana mekanisme kerjanya dgn melibatkan perubahan2 pd prekeratin &- keratin,yg menyebabkan peningkatan proses pelarutan.Mungkin juga,urea memecah ikatan2 hidrogen yg menjaga str.korneum tetap utuh.Sbg humectan, urea dipakai dlm btk krim & lotion 2-20%.

  • 3.UREAUrea sbg agen keratolitik, dgn konsentrasi 20% digu pd peny2 spt: ichtyosis vulgaris, hiperkeratosis tela- pak tangan & kaki, xerosis, serta keratosis pilaris.Urea dlm bhn dsr salep konsensentrasi50% yg digu- nakan pd lapisan kuku di bwh oklusi, membuat kuku melunak menghindari kuku robek.Pd konsentrasi 10-20% perlu dihentikan, spt pd bayi digunakan pada popok bgn pangkal paha, atau pd dermatitis eksematus yi utk mengurangi rasa pedih yg tak nyaman.

  • 4.Podophyllum resin & podofilox Podophyllum resin/akar mandrake/apel meiUtk mengobati terutama kondoloma akuminata,dgn konsentrasi 25% dlm seny.tingtur benzoin, kmd me- nyusul peny. verfucae lainnya. agen ini mudah larut dlm alkohol, eter, kloroform, & seny.tingtur benzoin.Diabsorpsi melalui kulit, khususnya daerah daerah intertrigenosa & dari pemakaian pd kondiloma lem- bab yg luas. Krn larut dlm lipid, mk distribusinya ke luruh tbh, termasuk sistem saraf pusat.

  • Podophyllum resinPemakaian preparat sebaiknya dibatasi hanya utk ja- ringan kutil,agar mencegah terjadinya perubahan2 e- rosif yg parah pd jar.sekitar.Pd mengobati kasus2 kondiloma besar,dianjurkan utk membatasi pemakaian pd daerah yg sakit utk me ngurangi absorpsi sistemik.Pasien diminta segera membersihkan preparat dr - olesan 2-3jam stl pemakaian pertama, krn rx iritan ber-beda2. Sesuai rx thd individu, masa dpt diper panjang 6-8jam stlnpemakaian selanjutnya. Apabila 3sp5x pemakaian tak ada perkembangan yg signifi perlu dipertimbangan cara tx lainnya.

  • Podophyllum Resingejala2 toksik akibat pemakaian ber>an berupa: pu- sing, muntah2, perubahan2 sensori, lemah otot, neu- ropati dgn hilangnya reflex2 tendon, koma & bahkan kematian.Yg umum yi.iritasi lokal, & kontak yg tak sengaja pd mata dpt menyebabkan dpt menyebabkan conju- ngtivitis yg parah.Penggunaan pd ibu hamil merupakan kontraindikasi, krn kemungkinan adanya efek2 sitotoksik pd janin.

  • Podophyllotoxin murni/PodofiloxPreparat podophyllotoxin 0,5% (condilox) disetujui digunakan utk tx kondiloma genital.Konsentrasi preparat yg rendah secara signifikan mengurangi potensi toksisitas sistemik.Kebanyakan digunakan pd tx kutil2 pd penis dgn do -sis < dr 70iL setiap kali pemakaian,shg tak terditek- dlm serum.Dosis 2x sehari selama 3hr ber-turut2 & disertai hr bebas obat pada hr ke4.Efek2 lokal yg tdk diinginkan meliputi peradangan, erosi, nyeri spt terbakar, & gatal2.

  • 5.CantharidinCantharidin adalah iritan aktif yg dipisahkan dr can- tharide/kumbang blister kering.Klinis, utk mengobati molluscum contagiosum & ve- rruca vulgaris, terutama kutil periungual.Jml tepatnya cantharidin yg diabsorpsi tdk diketahui & kmd dieksresi oleh ginjal.Agen ini bekerja pd enzim2 oksidatif mitokondria, yg menyebabkan penurunan kadar2 ATP. Hal ini me -nyebabkan perubahan2 pd mbrn2 sel epidermis, a- kantolisis, serta pembentukan blister(kulit melepuh). efek ini merupakan intraepidemis menyeluruh, & ti- dak menimbulkan bekas.

  • 5.CantharidinPd verruca vulgaris, kutil2 periungual diobati dgn mengoles permukaan kutil & dibiarkan mengering, kmd ditutup dgn plester. Akan terbtk blister & akan sembuh dlm wkt 7-14hr, & pd wkt itu daerah tsb di- bersihkan & kutil yg masih tertinggal diobat lagi dst. Bisa bbrp kali pemberian cantharidin utk membantu penyembuhan.Dmk juga kutil2 di plantar diobati dgn pengelupasan kulit & kmd diberikan bbrp lapisan catharidin, stl itu ditutup dgn pita plastik penutup.Stl 10-14hr sisa lepu han hilang & sisa2 kutil diobati lagi dst.

  • 5.CantharidinPd molluscum contangiosum, sering merespon pd pemakaian tunggal tanpa ditutupi. Pemakaian cantha -ridin tak menimbulkan rasa sakit & tiada adanya be -kas menyebabkan obat yg ideal utk anak.Gelang kutil mungkin terjadi pd pinggir kutil yg di- obati dng cantharidin, krn inokulasi atau dgn suatu metode alternatif.efek2 toksik sistemik tdk pernah diamati dgn terapi topikal, meskipun mengomsumsi catharidin seba nyak 10mg menyebabkan nyeri abdomen, pusing2, muntah2, & renjatan.

  • 6.Fluorouracil* Fluorourasil adalah antimetabolit pyrimidine fluorina -si yg menyerupai uracil.* Digunakan secara topikal utk mengobati keratosis ak -tinik multipel & secara intralesi utk keratoakantomaFarmakokinetika tx intralesinya blm ditemukan. Se- kitar 6% pd pemberian topikal diabsorpsi dlm jml yg tdk cukup utk menimbulkan efek2 sistemik yg tdk diinginkan. Stl dimetabolisme, obat dieksresi dlm btk metabolitnya & sedikit dlm btk utuh mel.urine.Fluorouracil menghambat aktivitas thymidilate sinte -tase, yg mempengaruhi sintesis as.deoksiribonukle- at & sedikit pengaruh pd sintesis pd as.ribonukleat. efek2 ini sangat menonjol pd atipik, sel2 yg berkembang biak cepat.

  • 6.FluorouracilRespon pd tx dimulai dgn eritema & meningkat mel. vesikulasi, erosi, ulserasi superfisial, nekrosis, & ak- hirnya re-epitelisasi. Pemakaian sebaiknya diterus kan sp rx peradangan mencapai tahap ulserasi & ta- hap nekrosis(biasanya 3-4mgg),stl ini tx dihentikan. Proses penyembuhan mungkin berlanjut selama 1-2 bln stl tx dihentikan.Rx lokal yg tak diinginkan berupa nyeri, pruritus, ra- sa terbakar, lemah & sisa2 hiperpigmentasi pascape- radangan.Selama terapi hindari paparan sinar matahari lang- sung

  • 6.FluorouracilDikontraindikasikan pd pasien yg hipersensitivitas, krn terbukti adanya dermatitis kontak alergika pd tx fluorouracil.Intralesi lar.fluourouracil 5% pd keratoakantoma do- sis.25-50mg/mgg sp 70-80% lesi kembali kekeadaan normal(involusi).Apabila lesi tdk stl 5x suntikan, mk indikasi pembedahan.

  • PRURITUSPruritus berasal dr prurire, yg berarti merasa gatal. Pruritus terjadi pd berbagai peny.mulai dr gatal krn kulit kering(xerosis) sp gatal krn tumor ganas inter- nal.Pengobatan sangat beragam tergantung pd peny.yg menyebabkan pruritus itu muncul.Dan banyak metode pengobatan yg tersedia utk pruritus ini.Gangguan pruritus a.l. -Dermatitis/alergi:Eksim xerotik, Dermatitis atopik ,Dermatitis kontak, linchen siplex chronicus, kudis, urtikaria & pruritus akuagenik.

  • PRURITUSGangguan pruritus -Gangguan internal: kolestasi, uremia, tirotoksiko- sis, limfoma. -Psikogenik -Prurigo.Obat & Prosedur yg digunakan dlm pengobatan pruritus. -Topikal: Antihistamin, krim & salep emolien, men- tol, kamfor, fenol, pramoksin, doksepin, kepsaisin, tar

  • PRURITUS*Obat & Prosedur yg digunakan dlm Terapi pruri- tus :-Sistemik: Antihistamin, doksepin, steroid. -Sifat fisika: 8-metoksipsoralen di+ sinar uv(PU VA), sinar uv(UVB), akupunktur, perangsangan elektrik.*Tindakan umum yg tdk spesifik utk peny.ttt dpt mem -bantu pengobatan sebgn besar kasus pruritus.Tinda- kan umum biasanya cukup utk xerosis*Tindakan umum pengobatan pruritus a.l.mandi air ha -ngat, sabun tanpa pewangi, sabun lembut, dikering kan dgn ditepuk2, mendinginkan kulit, pelembab, krim emolien.

  • PRURITUSpeny.radang spt dermatitis atopik, dermatitis kontak, &lichen simplex chronicus merespon lbh baik thd pengobatan dgn steroid topikal yg poten &antihitamin.Pruritus penyerta kolestasis dpt merespons kolesti-ramin, as,urdeoksikolat, ondansetron,rifampin.Baru2 ini nalmefen 20mg dua kali sehari terbukti efektif pd pruritus kolestatik.Pruritus akibat uremia sering efektif diobati dgn radiasi uv (UVB).Prurigo, ggn yg terdpt di mana2 akibat nodul gatal di kulit, terkenalnsulit diobati.Selain steroid topikal&intralesi, pruri- go dpt merespons antagonis opoid naltrekson(50mg/hr),atau omeprazol.

  • AGEN2 TRICHOGENICAlopesia adrogenetik(kebotakan berpola pd pria &wanita), merupakan penyebab kerontokkan yg la- zim pd org dws usia diatas 40thn. Hal ini 50% diala- mi pria & wanita; diturunkan secara genetik dgn tam -pilan berbeda2.Kelainannya berupa pengecilan folikel dr normal pd daerah yg terkena menghasilkan rambut vellus halus & akhirnya rontok seluruhnya pd pria,kebotakan to- tal pd wanita jarang terjadi,ttp alopesia androgenetik terlihat melalui penipisan rambut wanita yg terkena.

  • AGEN2 TRICHOGENICAlopesia androgenetik, pengobatan areatandroge-netik bertujuan utk mengurangi kerontokan rambut, mempertahankan rambut yg masih ada, & menum buhkan kembali rambut yg rontok.Minoksidil dikembangkan sbg obat antihipertensi,& diketahui menyebabkan hipertrikosis.Kmd formulasi topikal minoksidil dikembangkan utk memanfaatkan efek sampingnya.Sediaan minoksidil topikal berupa lar.2%(ROGAIN) & lar.5%(ROGAIN EXTRA STRENGTH FOR MEN).

  • AGEN2 TRICHOGENICMinoksidil memperbesar ukuran folikel, menghasil- kan batang rambut yg > tebal, serta merangsang & memperpanjang fase anagen siklus rambut, yg meng -hslkan rambut yg lbh panyang & jlhnya bertsmbah.Botak yg vertex lbh responsif thd tx dibandingkan botak yg frontalMekanisme kerja minoksidil pd folikel2 rambut tdkdiketahui. Penelitian2 dgn penggunaan dosis kronis menunjukkan efek tak permanen, bila tx di hentikanakan menyebabkan kerontokan rambut dlm wkt 4-6bln.

  • AGEN2 TRICHOGENICMinoksidil 2% diindikasikan utk alopesia androge- netik baik pria maupun wanita dgn dosis 1ml 2x/hr pd kulit kepala bgn puncak memberikan hasil stl 4bln; utk lar.5% dgn indikasi yg sama ttp dgn hsl per tmban rambut lbh banyak & hasil terlihat stl 2bln.Minoksidil topikal diharuskan penggunaanya konti- nu, jika tidak, respons pertumbuhan rambut baru a kan hilang.Absorpsi minoksidil pd kulit kepala normal tak mak- simal,ttp kemungkinan efek2 sistemik pd tek.drh.(pe nggunaan pd pasien dgn peny.jantung dlm pantauan)

  • AGEN2 TRICHOGENIC* Efek samping Minoksidil, yg lazim & lbh sering ter jadi pd lar.5% ialah dermatitis kontak alergi & dermatitis kontak iritan; pertmban rambut pd tempat ygtdk diinginkan dpt ter- jadi, ttp dpt diatasi tx dihindari dr daerah tsb; Pasien harus diinstruksikan utk mencuci tangannya stl mengoles minok -sidil.Agen2 trichogenic lainnya. Finasterid(PROPECIA)termasuk obat baru dgn penggunaan peroral mening-katkan 80% pertmbhan rambut pd pria dgn penggunaan selama 2thn; bbrp penelitian penggunaan tx tre- tinoin topikal 0,025% menghasilkan pertmbhan rambut & diketahui meningkatkan absorpsi minoksidil perkutan (Peng -gunaan kombinasi minoksidil 5% dgn tretinoin 0,025% menghasilkan pertmbhan rambut 66% individu yg diuji)