26
PRAKTIKUM GIZI SISTEM DASAR DIAGNOSTIK DAN TERAPI Sry Rahayu 110 211 0092 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

asistensi sistem dasar diagnostik dan terapi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

asistensi gizi ddt

Citation preview

PRAKTIKUM GIZISISTEM DASAR DIAGNOSTIK DAN TERAPI

Sry Rahayu110 211 0092

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Ilmu gizi dasar → antropometri (bayi, anak &

dewasa) Ilmu gizi klinik → terapi dietetik

(MP,ML,MS,MC)

PENILAIAN STATUS GIZI CARA ANTROPOMETRI PADA ORANG DEWASA

Antropometri → indikator status gizi dapat dilakukan dengan mengukur beberapa parameter.

Parameter → ukuran tunggal dari tubuh manusia antara lain umur, berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar panggul dan tebal lemak di bawah kulit.

A. BERAT BADAN UNTUK TINGGI BADAN ORANG DEWASA

Alat yang digunakanBB : - Spring balance scale

- Platform balance scaleTB : - Microtoice

- Meteran

BBI = (TB-100) – 10%(TB-100)

Rumus Indeks Massa Tubuh (IMT)IMT = Berat badan (kg)

Tinggi badan2 (m2)

B. LINGKAR LENGAN ATAS (LLA) ORANG DEWASA

Alat yang digunakan :Insertion tape

Tempat pengukuran LLA :Di bagian tengah antara acromion dan olecranon.

Syarat Cara

Nilai standar LLA:♂ : 29,5 cm♀ : 28,5 cm

Rumus penentuan status gizi (SG):%SG = LLA diukur/LLA standar x 100%

Penilaian status gizi:Baik : > 85%Kurang : 75,1%-85%Buruk : 75%

PENILAIAN STATUS GIZI CARA ANTROPOMETRI PADA BAYI DAN ANAK

A. LINGKAR LENGAN ATAS (LLA) MENURUT UMUR PADA ANAK Alat yang digunakan :

Insertion tape Tempat pengukuran LLA:

Di bagian tengah antara acromion dan olecranon. Syarat Cara

Status gizi berdasarkan warna pada pita shakir :

Merah : 7,5 – 12,5 cm : status gizi buruk Kuning : 12,6 – 13,5 cm : status gizi

kurang Hijau: 13,6 – 17,5 cm : status gizi baik Putih: > 17,5 cm : status gizi

overweight

Rumus penentuan status gizi berdasarkan daftar tabel (LLA untuk umur) : %SG = LLA diukur/LLA standar x 80%

LLA standar = LLA baku (80%)

Interpretasi : - Status gizi baik : > 85%

- Status gizi kurang : 70,1 – 85%- Status gizi buruk : ≤ 70%

B. LINGKAR LENGAN ATAS (LLA) UNTUK TINGGI BADAN (TB) ANAK UMUR 1-10 TAHUN

Alat yang digunakan:TB : microtoice LLA : pita shakir

Quac stick Rumus penentuan status gizi berdasarkan

tabel (LLA untuk TB): % SG = LLA diukur/LLA standar x 85%

LLA standar = LLA baku (85%) Interpretasi :

Status gizi baik : > 85% Status gizi kurang : 70,1 – 85% Status gizi buruk : ≤ 70%

Untuk menyeleksi secara cepat status gizi anak dengan cara LLA unuk TB dikenal dengan menggunakan Quack stick.

Cara memakai Quack stick :- Hubungkan TB(cm) pada sisi kiri dengan

LLA (cm pada sisi kanan- Bila garis penghubung : mendatar = gizi baik

menurun = gizi kurang

menanjak = gizi lebih

PENENTUAN KEBUTUHAN ENERGI DENGAN MENGGUNAKAN RUMUS HARRIS BENEDICT

Menggunakan Sistem SOAPES =

subjective Data

O = Objective

Data

A = AssesmentP = Plan

E = Evaluation

Rumus :♂ : BEE = 66 + (13,7xBB) + (5xTB) – (6,8xU)♀ : BEE = 655 + (9,6xBB) + (1,7xTB) – (4,7xU)

TDE = BEE x AF x IF

DASAR TERAPI DIETETIK

Pemberian makan bisa dilakukan lewat 3 jalur, yaitu :1. Oral2. MLP (makanan lewat pipa)/enteral3. Intravena (parenteral)

MAKANAN PADAT (BIASA)

Makanan padat (biasa) adalah bentuk makanan yang diberikan pada orang normal.

Makanan biasa sama dengan makanan sehari-hari yang beraneka ragam, bervariasi dengan bentuk, tekstur dan aroma yang normal.

Makanan biasa terdiri dari golongan makanan pokok, golongan lauk-pauk, golongan sayuran dan golongan buah.

Syarat diet makanan biasa :1. Energi sesuai kebutuhan normal orang

dewasa dalam keadaan istirahat.2. Protein 10-15% dari kebutuhan energi

total3. Lemak 10-25% dari kebutuhan energi total4. Karbohidrat 60-75% dari kebutuhan energi5. Cukup mineral, vitamin dam kaya serat6. Makanan tidak merangsang saluran cerna7. Makanan sehari-hari beraneka ragam dan

bervariasi

Indikasi pemberian makanan biasa :Makanan biasa diberikan kepada pasien yang tidak memerlukan diet khusus berhubungan dengan penyakitnya.

MAKANAN LUNAK (SOFT DIET)

Makanan lunak adalah makanan yang memiliki tekstur yang mudah dikunyah, ditelan dan dicerna dibandingkan makanan biasa.

Makanan lunak merupakan perpindahan dari makanan saring ke makanan biasa.

Syarat diet makanan lunak :1. Energi, protein dan zat gizi lain cukup2. Makanan diberikan dalam bentuk

cincang atau lunak, sesuai dengan keadaan penyakit dan kemampuan makan pasien.

3. Makanan diberikan dalam porsi sedang, yaitu 3 kali makan lengkap dan 2 kali selingan.

4. Makanan mudah cerna, rendah serat dan tidak mengandung bumbu yang tajam.

Indikasi pemberian makanan lunak1. Pasien sesudah operasi tertentu.2. Pasien dengan penyakit infeksi dengan

kenaikan suhu tubuh tidak terlalu tinggi

3. Pasien dengan kesulitan mengunyah dan menelan

4. Sebagai perpindahan dari makanan saring ke makanan biasa.

MAKANAN SARING (SEMI LIQUID DIET) Makanan saring adalah makanan

semipadat yang mempunyai tekstur lebih halus daripada makanan lunak, sehingga lebih mudah ditelan dan dicerna.

Makanan saring merupakan perpindahan dari makanan cair kental ke makanan lunak

Syarat diet makanan saring :1. Hanya diberikan untuk jangka waktu

singkat selama 1-3 hari, karena kurang memenuhi kebutuhan gizi, terutama energi dan tiamin.

2. Rendah serat, mudah dicerna, tidak membentuk gas dalam saluran cerna, tidak merangsang saluran cerna, diberikan dalam bentuk disaring atau diblender.

3. Diberikan dalam porsi kecil dan sering yaitu 6-8 kali sehari.

Indikasi pemberian makanan saring : Pasien sesudah mengalami operasi

tertentu Pasien pada infeksi akut termasuk

infeksi saluran cerna (misal : typhus abdominalis atau gastroenteritis)

Pasien dengan kesulitan mengunyah dan menelan

Sebagai perpindahan dari makanan cair kental ke makanan lunak.

MAKANAN CAIR (FULL LIQUID DIET)

Makanan cair adalah makanan yang mempunyai konsistensi cair hingga kental.

Menurut konsistensinya, makanan cair terdiri atas 3 jenis yaitu : Makanan cair jernih Makanan cair penuh Makanan cair kental

TERIMA KASIH