Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
40
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Desain penelitian dalam arti luas adalah proses yang diperlukan dalam
perencanann dan pelaksanaan dalam suatu penelitian, desain penelitian ini mencakup
semua struktur penelitian yang diawali dengan ditemukannya ide penelitian sampai
dengan diperolehnya hasil penelitian. Desain penelitian dalam arti sempit adalah
pendeskripsian secara jelas tentang hubungan antara variabel, pengumpulan data, dan
analisa data (Siyoto & Sodik, 2015). Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian,
maka peneliti menggunakan desain penelitian One-group pre-post test design yaitu
penelitihannya menggunakan satu grup dan tidak menggunakan kelas pembanding,
peneliti memberikan pretest sebelum diberikan perlakuan dan posttest setelah memberi
perlakuan (Sugiyono,2012). dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui efektifitas
penyuluhan personal hygiene rambut tentang penanganan pedikulosis kapitis terhadap
tingkat pengetahuan santri di Pondok Pesantren X Kota Probolinggo.
Gambar 4.1 Kerangka Penelitian
Kerangka penelitian merupakan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam
penelitian, mulai dari populasi, teknik sampling yang akan digunakan, hingga jumlah
sample yang didapat, dan seterusnya yang merupakan seluruh rangkaian kegiatan dari
awal penelitian hingga akhir dari sebuah penelitian (Nursalam, 2013).
Pre Intervensi
Post
41
Gambar 4.2 Kerangka Penelitian
Sample: 60 santri yang tinggal di pondok pesantren X
Kota Probolinggo
Pre-test:
Memberikan kuesioner tentang penanganan pedikulosis
kapitis
Memberikan penyuluhan personal hygiene rambut pada santri
melalui media ceramah
Teknik Sampling : simple random sampling
Populasi: 150 santri putri di pondok pesantren X Kota
Probolinggo
Analisa data: Wilcoxon
kesimpulan
Post-test:
Memberikan kuesioner tentang penanganan pedikulosis
kapitis
Efektif Tidak efektif
42
4.2 Populasi, Sampling, dan Sampel
4.2.1 Populasi
Populasi adalah sekelompok subjek atau data dengan kriteria tertentu
yang dijelaskan secara spesifik tentang siapa dan golongan mana yang menjadi
sasaran dalam sebuah penelitian (Firdaus & Zamzam, 2018). Populasi dalam
penelitian ini yaitu berjumlah 150 santri di Pondok Pesantren X kota
Probolinggo.
4.2.2 Teknik Sampling
Teknik sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk
dapat mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh
dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang bener-bener sesuai
dengan keseluruhan subjek penelitian (Jiwantoro, 2017). Pada penelitian ini
menggunakan teknik sampling simple random sampling, yaitu pengambilan anggota
sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang
ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2017).
4.2.3 Sampel
Sampel adalah suatu bagian dari populasi yang digunakan sebagai subjek
penelitian dari hasil strategi sampling (Swarjana, 2015). Besar sampel diperoleh
dengan menggunakan rumus Slovin (Sugiyono,2011) yaitu sebagai berikut:
n=𝑁
1+𝑁(𝑑)²
43
keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
d = tingkat kepercayaan / ketepatan yang diinginkan
n = 𝑁
1+𝑁(𝑑)²
n = 150
1+150 (0,1)2
n = 150
1+150 (0,01)
n = 150
2,5
n = 60
maka dapat ditentukan bahwa sampel minimal yang dibutuhkan adalah 60 santri.
4.3 Variabel Penelitian
4.3.1 Variabel Independen
Variabel independen sering disebut sebagai variabel predictor, antecedent.
Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel bebas. Variabel bebas adalah
variabel yang mempenngaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen (terkait) (Sugiyono, 2013). Variabel bebas pada
penelitian ini adalah penyuluhan personal hygiene rambut tentang penanganan
pedikulosis kapitis.
44
4.3.2 Variabel Dependen
Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria. Dalam
bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terkait. Variabel terkait adalah
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas
(Sugiyono, 2013). Variabel terkait dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan
santri.
4.4 Definisis Operasional
Definisi operasional adalah bagian yang mendefinisikan variabel atau
konsep agar dapat diukur dengan cara melihat indikator dari suatu variabel atau
konsep, indikator ini dapat berupa perilaku atau karakteristik ( Noor, 2016).
Tabel 4.1 Definisi Operasional
Variabel Definisi
Operasional
Indikator Alat
Ukur
Skala Hasil
Ukur
Variabel
Independe:
penyuluhan
personal
hygiene
rambut
tentang
penangana
n
pedikulosis
kapitis
Pemberian
informasi
melalui media
ceramah
tentang
bagaimana
cara menjaga
kebersihan
rambut untuk
mengatasi
pedikulosis
kapitis.
1. Pencegahan
pedikulosis
kapitis.
2.
Penanganan
pedikulosis
kapitis
3. Penjaga
kebersihan
rambut
SAP - -
Variabel
Dependen:
Tingkat
pengetahua
n santri
hasil
pengindraan
manusia, atau
hasil tahu
seseorang
1.Mengetahui
tujuan
bagaimana
pencegahan
pedikulosis
kuesio
ner
Ordinal Skor
Baik
(76%-
100%),
45
terhadap
objek melalui
indra yang
dimilikinya
(mata, hidung,
telinga, dan
sebagainya).
Dengan
sendirinya,
pada waktu
pengindraan
sampai
menghasilkan
pengethauan
tersebut
sangat
dipengaruhi
oleh intensitas
perhatian dan
persepsi
terhadap
objek
informasi
terkait personal
hygiene rambut
dan
penanganan
pedikulosis
kapitis.
kapitis
2. Mengetahui
cara
penanganan
pedikulosis
kapitis.
apabila
benar
menjawa
b
pertanyaa
n antara
15-19.
Cukup
(56%-
75%),
apabila
benar
menjawa
b
pertanyaa
n antara
10-14.
Kurang
(˂56%).
Apabila
benar
menjawa
b
pertanyaa
n antara
1-10.
(Nursala
m, 2013).
4.5 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di pondok pesantren X Kota Probolinggo pada rentang
waktu juli 2019 – agustus 2019.
46
4.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data agar peneliti bisa lebih muda dan bisa mendapatkan
hasil yang baik (lengkap, cermat, dan sistematis) sehingga bisa lebih muda untuk
diolah (Saryono & Anggrain, 2013). Pada penelitian ini menggunakan instrument
alat ukur berupa kuesioner untuk mengetahui efektifitas penyuluhan personal
hygiene rambut tentang penanganan pedikulosis kapitis terhadap tingkat
pengetahuan santri di Pondok Pesantren X Kota Probolinggo.
4.6.1 Kuesioner
Kuesioner merupakan suatu alat atau metode dalam pengumpulan data
pada individu yang berisi tentang pertanyaan tertulis dan diberikan kepada
responden untuk dijawabnya (Praptomo, Anam, & Raudah,2016). Kuesioner
dalam penelitian ini yaitu berupa pertanyaan yang dirancang oleh Tri Mohammad
& Achmad (2018) dengan 19 pertanyaan. Kuesioner ini berpedoman pada skala
Guttman dengan pilihan jawaban “YA” dan “TIDAK” yang masing-masing untuk
penilaiannya dilakukan dengan memberikan skor 1 untuk jawaban “YA” dan skor
0 untuk jawaban yang “TIDAK”.
4.7 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
4.7.1 Uji Validitas
Validitas yang berasal dari kata validity merupakan suatu standart ukur
yang berfungsi untuk mengukur tingkat kevalidan atau kesahihan suatu
instrument, suatu instrument dikatakan valid apabila instrument tersebut
mengukur apa yang hendak diukur dan dikatakan validitas yang tinggi apabila
47
hasilnya sesuai dengan kriteria atau memiliki kesejajaran antara instrument dan
kriteria (Lusiana et al, 2015). Dari penelitian sebelumnya oleh Tri Mohammad
(2018), bahwa kuesioner personal hygiene rambut telah dilakukan uji validitas
dengan hasil item-item yang valid, dalam kuesioner personal hygiene rambut
merupakan item pertanyaan yang memiliki r hitung lebih dari r tabel 0,441. Hasil
uji validitas untuk kuesioner personal hygiene menunjukkan nilai r hitung ˃ r tabel
yaitu 0,441 yang menyatakan bahwa kuesioner ini valid. Sehingga peneliti tidak
melakukan uji validitas kuesioner yang sudah ada.
4.7.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan serangkaian alat ukur untuk mengamati atau
mengukur sesuatu objek yang memiliki konsistensi atau relatif tidak berubah
walaupun pengukuran yang dilakukan secara berulang. Reliabilitas dinyatakan
dalam bentuk angka dan biasanya sebagai koefisien, dimana jika koefisien tinggi
maka reliabilitasnya tinggi (Lusiana, et al, 2015). Uji reliabilitas dapat dihitung
menggunakan rumus Cronbach Alpha serta dapat dihitung dengan menggunakan
SPSS (Statitical Product For Social Scieneces). Uji reliabilitas dikatakan reliabel jika nila
Cronbach Alpha ˃0,60.
Instrument penelitian untuk personal hygiene pada penelitian sebelumnya
oleh Hadi (2018) telah dilakukan uji realibilitas dengan hasil bahwa instrument
tersebut reliabel. Kuesioner personal hygiene mempunyai nilai r alpha 0,761 ˃ 0,60
hasil ini berarti reliabel.
48
4.8 Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data yaitu suatu cara untuk mengumpulkan data
karakteristik yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan untuk menjawab suatu rumusan
masalah dalam penelitian, pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan
teknik wawancara, kuesioner, pengamatan, studi dokumentasi, dan focus grup diskusi
(Noor, 2016). Disini penelitian menggunakan prosedur pengumpulan data dengan
menggunakan kuesioner. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data
antara lain sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Pengumpulan data dimulai dengan mempersiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan untuk penelitian. Peneliti harus mempersiapkan lembar kuesioner yang
digunakan untuk mengidentifikasi efektifitas penyulluhan personel hygiene rambut tentang
penanganan pedikulosis kapitis terhadap tingkat pengetahuan pada santri. Pengumpulan
data ini dimulai setelah memperoleh izin dari Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang dan Pihak dari Pondok Pesantren X Kota
Probolinggo.
2. Tahap Pelaksanaan
Pengumpulan data ini dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2019. Tahap
pelaksanaan pengumpulan data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Melakukan pendekatan kepada responden yaitu santri yang berada di
Pondok Pesantren X Kota Probolinggo.
b. Meminta kesediaan responden untuk terlibat dalam penelitian, selanjutnya
menyampaikan maksud dan tujuan penelitian.
49
c. Peneliti memberikan kuesioner kepada responden
d. Setelah kuesioner diisi dilanjutkan dengan memberikan penyuluhan dengan
metode ceramah
e. Setelah 2 minggu responden mengisi kuesioner kembali yang sudah
diberikan oleh peneliti
f. Setelah semua data atau kuesioner terkumpul, maka peneliti melakukan
analisa
g. Terakhir dilakukan penyusunan laporan hasil penelitian.
3. Tahap Pengolahan Data
Peneliti mengumpulkan data untuk diseleksi dari lembar observasi yang telah
disiapkan. Data yang terkumpul akan diolah dengan tahap:
1) Editing
Untuk mengetahui apakah data yang dikumpulkan sudah terisi semua atau belum
dalam penelitian ini maka peniliti mengecek semua lembar kuesioner yang telah
dibagikan kepada responden apakah semua item pertanyaan yang ada di dalam
lembar kuesioner sudah terisi jawaban dengan penuh dan valid atau tidak.
2) Coding
Mengklasifikasikan jawaban dengan member kode pada masing-masing jawaban.
Pada penelitian ini peneliti memberi kode jawaban pada masing-masing pernyataan
mengenai penyuluhan personal hygiene rambut tentang penanganan pedikulosis kapitis
terhadap tingkat pengetahuan santri dengan jawaban Ya, Tidak.
50
3) Tabulating
Merupakan kegiatan menyusun data dalam bentuk tabel, mulai dari penyusunan
table utama yang berisi seluruh data dan informasi yang telah berhasil didapatkan dan
isinya sesuai dengan apa tujuan dari penelitian.
4.9 Analisa Data
Analisa data yang dilakukan untuk melihat efektifitas penyuluhan personal
hygine rambut tentang penanganan pedikulosis kapitis terhadap tingkat
pengetahuan santri dengan bantuan uji Wilcoxon.
4.9.1 Analisa Univariat
Analisa univariat (Deskriptif) merupakan analisa untuk mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmodjo, 2012). Sehingga analisa
univariat dalam penelitian ini untuk mengetahui efektifitas penyuluhan personal
hygiene rambut tentang penanganan pedikulosis kapitis terhadap tingkat
pengetahuan santri di pondok pesantren x kota probolinggo. Pada analisa ini
dilakukan perhitungan skor terhadap pengetahuan dari kuesioner yang akan
diberikan. Serta data demografi pada umumnya yang di analisis seperti usia,
pendidikan, dan jenis kelamin.
4.9.2 Analisa Bivariat
Analisis bivariat adalah analisa yang dilakukan lebih dari dua variabel.
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dan membuktikan hipotesis
dalam sebuah penelitian (Notoatmodjo, 2010). Analisis bivariat dalam penelitian
ini dilakukan untuk mengetahui efektifitas penyuluhan personal hygiene rambut
tentang penaganan pedikulosis kapitis terhadap tingkat pengetahuan snatri.
51
Analisa data dalam penelitian ini yaitu menggunakan Uji Wilcoxon, karena
menggunakan skala data ordinal.
Menurut (Dahlan, 2014) syarat menggunakan uji Wilcoxon :
1. Variabel (numerik) diukur secara berulang sebanyak dua kali
2. Komparatif karena keluaran yang diinginkan adalah selisish atau
perbandingan rerata
3. Komparatif numerik karena membandingkan variabel numerik yang diukur
secara berulang
4. Berpasangan karena memenuhi kriteria variabel yang sama dan diambil dari
subjek yang sama karena dilakukan pengukuran secara berulang.
4.9.3 Etika Penelitian
Penelitian menggunakan subjek tidak boleh bertentangan dengan etika.
Dalam melakukan penelitian ini peneliti mengajukan permohonan ijin kepada
orang yang berlangsung untuk mendapatkan persetujuan melakukan penelitian di
Pondok Pesantren X Kota Probolinggo.
1. Lembar Persetujuan Penelitian (Informed Consent)
Informed consent merupakan tanda persetujuan antara seorang peneliti dengan
responden penelitian dengan cara memberikan lembar persetujuan sebelum
dilakukannya penelitian. Sebelum Informed Consent ini diberikan kepada
responden maka responden diberikan penjelasan terlebih dahulu tentang apa
maksud dan tujuan dari penelitian. Jika responden bersedia untuk diteliti
maka akan menandatangani lembar persetujuan.
52
Tetapi apabila responden menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan
memaksa dan menghormati haknya (Notoatmojo, 2012).
1. Tanpa Nama (Annonimity)
Annonimity yaitu masalah etika dalam penelitian keperawatan dengan cara
tidak mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, yaitu cukup
dengan memberikan inisial pada masing-masing lembar tersebut
(Notoatmojo, 2012).
2. Kerahasiaan (Confidentiality)
Confidentiality yaitu masalah etika dengan cara menjamin kerahasiaan hasil
penelitian, baik informasi atau apapun. Semua informasi yang telah
dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, data yang diperoleh hanya
akan digunakan untuk perkembangan ilmu pengetahuan (Notoatmojo, 2012).