27
46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum SMA Swasta di Kabupaten Temanggung Kabupaten Temanggung merupakan salah satu kabupaten yang berada diwilayah dataran tinggi di lereng gunung Sindoro dan Sumbing. Secara geografis, Kabupaten Temanggung terletak antara 110 o 23’- 110 o 46’30” Bujur Timur dan 7 o 14’- 7 o 32’35” Lintang Selatan. Jarak yang terjauh dari barat ke timur adalah 43,437 km dan jarak yang terjauh dari utara ke selatan adalah 34,375 km, artinya luas wilayah Kabupaten Temanggung kurang lebih adalah 1.439,15 km 2 . Adapun batas wilayah Kabupaten Temanggung adalah ”Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Kendal dan Kabupaten Semarang Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Magelang Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Wonosobo Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang” 1 Kabupaten Temanggung dipilih oleh peneliti sebagai tempat penelitian berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan pada bagian pendahuluan. Peneliti juga mempunyai pertimbangan lain yaitu waktu dan biaya yang praktis karena peneliti tinggal di Kabupaten Temanggung. Pendidikan di Kabupaten Temanggung secara umum menunjukkan perkembangan yang baik. Hal ini 1 Temanggung Dalam Angka tahun 2013, hal 2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5589/5/T1_162010061_BAB IV.pdf46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5589/5/T1_162010061_BAB IV.pdf46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum SMA Swasta di Kabupaten Temanggung

Kabupaten Temanggung merupakan salah satu kabupaten yang berada

diwilayah dataran tinggi di lereng gunung Sindoro dan Sumbing. Secara

geografis, Kabupaten Temanggung terletak antara 110o23’- 110o46’30” Bujur

Timur dan 7o14’- 7o32’35” Lintang Selatan. Jarak yang terjauh dari barat ke timur

adalah 43,437 km dan jarak yang terjauh dari utara ke selatan adalah 34,375 km,

artinya luas wilayah Kabupaten Temanggung kurang lebih adalah 1.439,15 km2.

Adapun batas wilayah Kabupaten Temanggung adalah

”Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Kendal dan Kabupaten Semarang

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Magelang Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Wonosobo

Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang”1

Kabupaten Temanggung dipilih oleh peneliti sebagai tempat penelitian

berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan pada bagian pendahuluan.

Peneliti juga mempunyai pertimbangan lain yaitu waktu dan biaya yang praktis

karena peneliti tinggal di Kabupaten Temanggung. Pendidikan di Kabupaten

Temanggung secara umum menunjukkan perkembangan yang baik. Hal ini

1 Temanggung Dalam Angka tahun 2013, hal 2

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5589/5/T1_162010061_BAB IV.pdf46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

47

ditunjukkan dengan meningkatnya angka partisipasi kasar dalam kurun waktu 8

tahun terakhir ini. Berikut ini merupakan jumlah sekolah yang ada di Kabupaten

Temanggung dari sekolah dasar sampai sekolah menengah atas/kejuruan.

Tebel 4.1. Jumlah Sekolah Dasar dan Menengah/Kejuruan di Kabupaten

Temanggung

No. Satuan Pendidikan Jumlah

Total Negeri Swasta

1. Sekolah Dasar (SD) 438 21 459 2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) 42 31 73 3. Sekolah Menengah Atas (SMA) 6 7 13 4. Sekolah Menengah Kejuruan 6 16 22 Sumber : Temanggung Dalam Angka, BPS, 2013

Komposisi jumlah Sekolah Dasar pada dasarnya masih didominasi oleh sekolah

negeri, akan tetapi untuk sekolah menegah atas dan kejuruan jumlah sekolah

swasta lebih banyak daripada sekolah negeri. Berikut adalah daftar Sekolah

Menengah Atas/SMA yang ada di Kabupaten Temanggung.

Tabel 4.2. Daftar Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Temanggung

No. NSPN NSS Nama Sekolah Kecamatan

20321428 301032308009 SMA N 1 Parakan Parakan 20321429 301032312013 SMA N 1 Candiroto Candiroto 20321430 301032303018 SMA PGRI 1

Temanggung Temanggung

20321431 301032303002 SMA Muhammadiyah 1

Temanggung

20321434 302032302010 SMA Islam Sudirman Tembarak 20321436 302032305015 SMA Bhakti Karya Kaloran 20321437 301032304016 SMA N 1 Pringsurat Pringsurat 20321438 301032303001 SMA N 1 Temanggung Temanggung 20321439 301032303007 SMA N 2 Temanggung Temanggung 20321449 301032303008 SMA N 3 Temanggung Temanggung 20321435 303032306012 SMA Islam Kandangan Kandangan 20358250 302032305014 SMA Harapan Bangsa Kaloran 20360451 302032303019 SMA Kristen Shekinah Temanggung

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5589/5/T1_162010061_BAB IV.pdf46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

48

Sumber : Temanggung Dalam Angka, BPS, 2013

Keberadaan SMA swasta di Kabupaten Temanggung tersebar di seluruh

wilayah sekitar Temanggung. Jumlah keseluruhan SMA swasta di Kabupaten

Temanggung adalah 7 SMA. Jumlah tersebut kebanyakan berada di luar kota

Temanggung, dari 7 SMA yang ada hanya tiga yang terletak di dalam kota,

selebihnya di Kecamatan seperti Kandangan, Kaloran, dan Tembarak. SMA

swasta yang ada di Kabupaten Temanggung pada dasarnya mengalami

permasalahan yang sama yaitu jumlah siswanya yang masih relatif sedikit. Hal ini

mengakibatkan kesenjangan terkait dengan jumlah peminat untuk masuk ke SMA

swasta di Kabupaten Temanggung.

Penelitian ini memilih objek penelitian hanya pada dua SMA Swasta yang

ada di Kabupaten Temanggung yaitu SMA PGRI 1 Temanggung dan SMA Islam

Kandangan. Berikut ini adalah profil kedua SMA Swasta tersebut

SMA PGRI 1 Temanggung

Nama Sekolah : SMA PGRI 1 Temanggung

Status : Swasta Terakreditasi A

Alamat Sekolah : Jl. Kartini no.34 C Temanggung

Telpon/Fax/Email

:(0293)491113/(0293)491847/[email protected]

Visi sekolah

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5589/5/T1_162010061_BAB IV.pdf46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

49

“Mewujudkan peserta didik SMA PGRI 1 Temanggung yang berprestasi

dan trampil dengan berlandaskan budi pekerti luhur”

Misi Sekolah

1. Menggiatkan pembinaan dan bimbingan mental spiritual secara berkesinambungan

2. Menumbuhkan rasa tanggung jawab untuk berprestasi dengan dijiwai semangat nasionalisme dan patriotisme

3. Mengefektifkan kegiatan belajar mengajar

4. Memberdayakan sarana dan prasarana sekolah

5. Mengadakan kerjasama dengan lembaga pendidikan untuk bimbingan belajar

6. Mengadakan kerjasama dengan dunia industri

7. Memberikan arahan dan bimbingan secara optimal pada kegiatan ekstrakurikuler

8. Menumbuhkan kesadaran pelaksanaan Kebersihan, Keindahan, Kerindangan, Ketertiban, Kedisiplinan, Keamanan dan Kekeluargaan (7 K)

9. Meningkatkan animo masyarakat untuk sekolah di SMA PGRI 1 Temanggung

10. Meningkatkan kinerja warga sekolah

SMA Islam Kandangan

Nama Sekolah : SMA Islam Kandangan

Status Sekolah : Swasta Terakreditasi B

Alamat Sekolah : Jl. Raya Caruban Kandangan

Telpon/Email : (0293) 4900925/[email protected]

Visi Sekolah

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5589/5/T1_162010061_BAB IV.pdf46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

50

“Unggul dalam mutu, sopan dalam perilaku dan teguh dalam aqidah”

Misi Sekolah

1. Menyelenggarakan pendidikan yang kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan

2. Menciptakan suasana yang Islami sesuai dengan ajaran ahlussunnah wal jama’ah

3. Melestarikan tradisi ahlussunnah wal jama’ah

Sekolah swasta di Kabupaten Temanggung pada dasarnya jumlah

siswanya relatif sedikit. Padahal untuk sekolah swasta jumlah siswa sangat

berpengaruh terhadap pendanaan sekolah karena pada dasarnya sumber dana

sekolah mayoritas dari masyarakat atau wali murid. Hal ini berbanding terbalik

dengan kualitas lulusan sekolah dimana dalam tiga tahun terakhir ini SMA Islam

Kandangan dan SMA PGRI 1 Temanggung dapat mencapai angaka kelulusan

100%. Berikut adalah jumlah siswa dan jumlah guru yang ada di SMA PGRI 1

Temanggung dan SMA Islam Kandangan.

Tabel 4.3. Jumlah Murid SMA PGRI 1 dan SMA Islam Kandangan

Tahun 2014

No. Kelas

Jumlah Murid

SMA PGRI 1 Temanggung

SMA Islam Kandangan

1. 1 45 49

2. 2 46 45

3. 3 62 47

Total 153 141

Sumber : Studi dokumtasi di Lapangan pada SMA PGRI 1 Temanggung dan SMA Islam

Kandangan

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5589/5/T1_162010061_BAB IV.pdf46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

51

Tabel 4.4. Jumlah Guru SMA PGRI 1 dan SMA Islam Kandangan Tahun

2014

No. Guru dan Pegawai

Jumlah

SMA PGRI 1 Temanggung

SMA Islam Kandangan

1. Guru Tetap 12 8

2. Guru Tidak Tetap 10 4

3. Pegawai 10 6

Total 32 18

Sumber : Studi dokumtasi di Lapangan pada SMA PGRI 1 Temanggung dan SMA Islam

Kandangan

4.1.2 Sarana dan Prasarana pada SMA Swasta di Kabupaten Temanggung

Tabel 4.5. Sarana dan Prasarana Sekolah SMA Islam Kandangan dan SMA PGRI 1 Temanggung

No Sarana dan

Prasarana

Jumlah di SMA Islam

Kandangan

Temanggung

Jumlah di SMA PGRI

1 Temanggung

1. Ruang kelas 5 8

2. Ruang perpustakaan 1 1

3. Ruang laboratorium

IPA

1

a. Laboratorium Biologi 0 1

b. Laboratorium Fisika 0 1

c. Laboratorium Kimia 0 0

4. Ruang Laboratorium

IPS

0 1

5. Laboratorium 1 1

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5589/5/T1_162010061_BAB IV.pdf46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

52

komputer

6. Laboratorium bahasa 0 1

7. Ruang pimpinan 1 1

8. Ruang guru 1 2

9. Ruang tata usaha 1 1

10. Tempat beribadah 0 1

11. Ruang konseling 0 1

12. Ruang UKS 1 1

13. Ruang organisasi

kesiswaan

1 1

14. Jamban 5 8

15. Gudang 0 2

16. Ruang sirkulasi 0 0

17. Tempat

bermain/berolahraga

1 1

Ketersediaan sarana dan prasarana yang ada pada SMA Swasta di

Kabupaten Temanggung pada umumnya masih belum memenuhi standar

minimum. Luas lahan SMA Islam Kandangan adalah 1298 m2. Luas untuk setiap

ruang kelas di SMA Islam Kandangan rata-rata adalah 45,8 m2. Maka jika

dihitung rata-rata untuk SMA Islam Kandangan rata-rata kapasitas setiap kelas

adalah 2,5 m2. Ketersediaan lahan untuk berolah raga juga masih belum

memenuhi syarat karena masih menggunakan lapangan upacara. Jumlah buku

yang ada di perpustakan juga belum sesuai dengan standar minimum yang ada

karena masih untuk buku pegangan siswa masih bergandengan yaitu selama ini

digunakan untuk dua siswa dalam setiap buku pegangan. Kelengkapan juga sarana

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5589/5/T1_162010061_BAB IV.pdf46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

53

dan prasarana menjadi cacatan terlebih untuk SMA Islam Kandangan yaitu

ketersediaan laboratorium IPA dimana selama ini digunakan bergantian untuk

mata pelajaran Biologi, Kimia, dan Fisika. Kelengkapan dalam setiap peralatan

dan perlengkapan ruang juga belum sepenuhnya sesuai dengan standar minimum

jika dilihat dari segi jumlahnya. Komputer misalnya, jumlah yang tersedia hanya

10 unit sehingga pemakaian untuk satu komputer digunakan berdua. Jumlah

beberapa sarana seperti kamar mandi, gudang, dan sarana prasarana lainnya perlu

penambahan dan juga perbaikan untuk sarana dan prasarana yang sudah tersedia.

4.1.3 Pengelolaan Sarana dan Prasarana pada SMA Swasta di Kabupaten

Temanggung

Pengelolaan sarana prasarana yang ada di SMA Swasta di Kabupaten

Temanggung pada umumnya mencakup lima hal penting yaitu perencanaan,

pengadaan, pengaturan, penggunaan, dan penghapusan. Berikut ini merupakan

penjelasan dari hasil data yang diperoleh ketika di lapangan terkait dengan

pengelolaan sarana dan prasarana.

1. Perencanaan

Perencanaan pengadaan sarana dan prasarana merupakan langkah awal

yang harus disusun oleh sekolah dalam mengupayakan penambahan sarana dan

prasarana. SMA swasta di Kabupaten Temanggung juga menerapkan program

perencanaan tersendiri terkait dengan pengadaan sarana dan prasarana. Program

perencanaan yang selama ini dilaksanakan pada SMA swasta di Kabupaten

Temanggung terdiri dari dua hal penting yaitu penyusuan daftar kebutuhan dan

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5589/5/T1_162010061_BAB IV.pdf46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

54

penentuan skala prioritas. Penyusunan daftar kebutuhan dilakukan SMA PGRI 1

Temangung dengan melibatkan para guru mata pelajaran dan juga setiap

penanggung jawab atau kepala ruang. Daftar kebutuhan tersebut berupa proposal

sederhana yang berisi tentang kebutuhan sarana maupun prasarana untuk

menunjang pembelajaran. Penyusunan yang dilaksanakan di SMA Islam

Kandangan sama, akan tetapi daftar kebutuhan disusun oleh wakasek bagian

sarana dan prasarana dengan memberi pertanyaan secara lisan pada setiap guru

dan kepala ruang serta tata usaha terkait dengan kebutuhan sarana dan prasarana.

Penyusunan daftar kebutuhan biasanya dilaksanakan pada akhir tahun ajaran

sehingga nantinya akan diserahkan pada wakasek bagian sarana dan prasarana.

Wakasek bagian sarana dan prasarana tentunya tidak langsung dapat

merealisasikan setiap permintaan yang ada, akan tetapi menampungnya terlebih

dahulu untuk dikoordinasikan pada kepala sekolah dan komite sekolah.

Koordinasi yang dilakukan ini nantinya akan dapat menghasilkan skala prioritas

daftar kebutuhan sarana dan prasarana.

Skala prioritas ditentukan dengan mempertimbangakan anggaran yang ada

serta tingkat kepentingannya. SMA swasta di Kabupaten Temanggung selama ini

untuk pengadaan sarana dan prasarana kebanyakan menggunakan dana dari wali

murid, meskipun terkadang juga ada dana bantuan dari pemerintah. Ketersediaan

dana yang terbatas itu membuat SMA swasta di Kabupaten Temanggung harus

benar-benar serius dalam menentukan skala prioritas. Skala prioritas ini

ditentukan melalui koordinasi dengan semua pihak yang berkepentingan melalui

rapat koordinasi. Hasil akhirnya nanti akan menjadi dasar bagi wakasek bagian

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5589/5/T1_162010061_BAB IV.pdf46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

55

sarana prasarana untuk menyusun program kerja kedepannya serta menentukan

program kerja jangka pendek, menengah, dan panjang.

Program perencanaan pengadaan sarana dan prasarana pada SMA swasta

di Kabupaten Temanggung tentunya bukan semata-mata hanya tanggung jawab

dari wakasek sarana dan prasarana saja, melainkan melibatkan seluruh elemen

sekolah yaitu para guru, kepala ruang, tata usaha, kepala sekolah, dan tentunya

komite sekolah.

2. Pengadaan

Pengadaan merupakan palaksanaan dari perencanaan yang sudah disusun.

Pengadaan sarana dan prasarana pada SMA swasta di Kabupaten Temanggung

mengacu pada perencanaan yang sudah dilakukan. Pengadaan sarana dan

prasarana selama ini kebanyakan sumber dana dari wali murid. Sumber dana juga

terkadang berasal dari bantuan pemerintah tetapi tidak rutin. Sebagai sekolah

swasta yang berarti mono sumber, SMA swasta di Kabupaten Temanggung

menyadari bahwa ketersediaan dana terbatas. Hal ini dikarenakan kondisi

ekonomi wali murid kebanyakan menengah kebawah seperti halnya di SMA Islam

Kandangan. Dana bantuan dari pemerintah juga tidak dapat dipastikan karena

sifatnya tidak rutin dan kebanyakan jika dana dari pemerintah kebanyakan

diperuntukan untuk pengadaan dan rehabilitasi ruang. SMA Islam Kandangan

dalam lima tahun terakhir mendapat bantuan dari pemerintah sebagai berikut.

Tabel 4.6. Bantuan yang Pernah Diterima SMA Islam Kandangan dalam

Lima Tahun Terakhir

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5589/5/T1_162010061_BAB IV.pdf46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

56

No. Tahun

Diterima Sumber Bantuan

Jumlah Dana Peruntukan Dana

1. 2009 APBD Provinsi

Rp. 90.000.000,- Pembangunan Lab.IPA

2. 2010 APBD Pusat Rp. 100.000.000,- Rehab Gedung Sekolah

3. 2010 APBD Provinsi

Rp. 40.000.000,- Rehab Ruang Kelas

4. 2012 APBD Provinsi

Rp. 40.000.000,- Pengadaan Komputer

Sumber : Studi dokumtasi di SMA Islam Kandangan

Pengadaan sarana prasarana juga tidak dapat lepas dari proposal.

Penyusunan proposal mekanismenya berbeda-beda tergantung pada sumber

dananya. Alur penyusunan proposal pada SMA swasta di Kabupaten Temanggung

pada dasarnya sesuai dengan sumber dananya, jika berasal dari dana wali murid

proposal yang disusun oleh panitia pelaksana telah ditunjuk akan diajukan ke

wakasek sarana dan prasarang sehingga nantinya akan diberikan kepada kepala

sekolah dengan sepengetahuan komite sekolah. Sumber dana yang berasal dari

bantuan pemerintah penyusunan proposalnya tentu harus melalui mekanisme yang

berlaku yang pada akhirnya akan diajukan ke dinas terkait sebagai pemberi dana.

Pengadaan sarana dan prasarana juga harus ada pelaporan kepada pihak

terkait. Pengadaan sarana prasarana pada SMA swasta di Kabupaten Temanggung

mekanisme pelaporannya berbeda-beda sesuai dengan sumber dana dan jenis

sarana dan prasarananya. Pengadaan sarana dan prasarana yang menggunakan

dana dari bantuan pemerintah tentunya pelaporannya langsung kepada dinas

terkait berupa laporan pertanggung jawaban keuangan serta berupa dokumentasi

sarana dan prasarana yang baru. Pelaporan untuk yang menggunakan dana dari

wali murid biasanya disampaikan secara lisan kepada wali murid pada saat

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5589/5/T1_162010061_BAB IV.pdf46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

57

pertemuan dengan wali murid. Pengadaan barang atau perlengkapan pelaporannya

berupa dokumentasi atau foto sedangkan untuk bangunan pelaporannya secara

berkala yaitu ketika bangunan masih 0 %, 50% artinya setengah jadi, dan 100%.

3. Pengaturan

Pengaturan sarana prasarana pada SMA swasta melibatkan seluruh warga

sekolah termasuk juga komite sekolah. Bentuk koordinasi pengelolaan sarana

prasarana yang terjadi adalah wakasek sarana dan prasarana sebagai penanggung

jawab tertinggi melibatkan tata usaha, kepala perpustakaan, dan kepala

laboratorium untuk mengatur terkait dengan inventarisasi sarana prasarana yang

ada, prosedur penggunaan, serta pemeliharaannya. Sekolah juga melibatkan guru

dan siswa-siswi untuk pemeiharaan sarana prasarana yang ada akan tetapi sejauh

ini kepedulian siswa terhadap inventaris seklah masih kurang, hal ini dapat terlihat

pada kondisi meja dan kursi serta dinding yang banyak coretan dari tinta maupun

tipex. Wakasek bagian sarana dan prasarana juga berkoordinasi dengan komite

sekolah terlebih dalam hal pemeliharaan sarana dan prasarana yang sudah ada.

Wakasek Sarana

dan Prasarana

Komite

Sekolah dan

Kepala Sekolah

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5589/5/T1_162010061_BAB IV.pdf46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

58

Gambar 4.1. Garis Koordinasi Pengelolaan Sarana Dan Prasarana pada

SMA Swasta di Kabupaten Temanggung

Pengaturan sarana dan prasarana selama ini mencakup tiga hal yaitu yang

inventarisasi, penyimpanan, dan pemeliharaan. Inventarisasi sarana prasarana

pada SMA swasta di Kabupaten Temanggung masih belum mencakup seluruh

sarana prasarana yang ada. Sarana dan prasarana yang sudah diinventaris meliputi

barang-barang atau bangunan yang berasal dari bantuan pemerintah saja, artinya

untuk selebihnya masih banyak yang belum diinventaris. Inventarisasn biasanya

dilakukan ketika barang itu datang untuk nantinya dilaporkan kepada pihak

terkait. Sarana dan prasarana yang ada juga tidak semuanya mempunya kode

inventaris. Sekolah juga selama ini tidak mempunyai tempat penyimpadan khusus

untuk sarana prasarana yang sifatnya mobiler. Ketersediaan gudang masih belum

ada, sekolah selama ini menggunakan ruang kelas yang sementara tidak terpakai

untuk tempat penyimpanan. Bahkan ada yang diletakkan di pojok-pojok kelas dan

ruang guru. Penataan untuk sarana dan prasarana tersebut juga belum rapi. Sarana

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5589/5/T1_162010061_BAB IV.pdf46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

59

prasarana tentunnya juge membutuhkan pemeliharaan untuk memaksimalkan

pemanfaatannya. Sekolah melibatkan peran komite dalam pemeliharaan dengan

secara berkala mengecek kondisi sarana dan prasarana teristimewa untuk kondisi

bangunan atau gedung. Sekolah juga melibatkan para guru, dan kepala ruang

untuk melakukan pengecekan secara berkala dengan cara memetakan kondisi

sarana prasarana yang ada sehingga nantinya dapat ditindaklanjuti. Biasanya

pengecekan dilakukan pada akhir semester akan tetapi tetapi jika tidak

memungkinkan akan dilakukan pada akhir tahun ajaran. SMA swasta di

Kabupaten Temanggung dalam melakukan pemeliharaan juga menerapkan

perencanaan dengan menentukan skala prioritas karena pada dasarnya

ketersediaan anggaran yang dialokasikan untuk perawatan sarana prasarana juga

masih terbatas. Pemeliharaan yang diterapkan pada SMA swasta di Kabupaten

Temanggung harus cukup unik strateginya untuk dapat menghemat anggaran.

Sekolah memperbaiki meja dan barang mebeler lain yang rusak dengan sistem

kanibal jadi dari barang-barang yang rusak tersebut akan diambil komponen-

komponen yang masih bisa digunakan untuk kemudian dirangkai menjadi meja

yang utuh.

4. Penggunaan

Pemanfaatan sarana dan prasarana yang ada harus dapat dilakukan secaran

afektif dan efisien. Penggunaan sarana dan prasarana pada SMA Swasta di

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5589/5/T1_162010061_BAB IV.pdf46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

60

Kabupaten Temanggung disesuaikan dengan kebutuhan para guru. Penggunaan

laboratorium selama ini melalui mekanisme rapat koordinasi pada awal tahun

ajaran baru untuk menentukan jadwal pemakaian ruang. Ada juga yang hanya

melalui ijin pemakaian ruang secara lisan saja dalam artian tidak ada jadwal

khusus untuk pemakaiannya. Guru juga ikut bertanggung jawab dalam setia

penggunaan sarana dan prasarana yang ada. Prosedur penggunaan sarana dan

prasarana yang ada menjadi tanggung jawab kepala ruang. Setiap peraturan

penggunaan dibuat sendiri oleh penanggung jawab ruang.

5. Penghapusan

Penghapusan sarana prasarana tidak serta merta dapat langsung

dihapuskan begitu saja. Hal ini terkait dengan upaya pemeliharaan serta

pemanfaatan sarana prasarana yang sudah ada semaksimal mungkin. Sekolah

selama ini melakukan analisa terlebih dahulu dengan cara mengecek dan

memetakan kondisi sarana dan prasarana menjadi dua kategori yaitu sarana

prasarana yang dapat diperbaiki dan sarana prasarana yang sudah tidak dapat

diperbaiki. Sarana prasarana yang masih dapat diperbaiki akan diprogramkan

untuk pelaksanaan perbaikan sedangkan untuk sarana dan prasarana yang sudah

tidak dapat diperbaiiki akan dihapuskan dengan cara dijual atau dimusnahkan.

Mekanisme penghapusan ini selain dengan pengecekan terlebih dahulu juga harus

menyertakan berita acara penghapusan. Berita acara penghapusan akan

menjelaskan pertimbangan-pertimbangan penghapusan sehingga pada akhirnya

dapat dipetanggung jawabkan legalitasnya. Pengelolaan terhadap sarana dan

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5589/5/T1_162010061_BAB IV.pdf46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

61

prasarana yang sudah tidak terpakai selama ini masih belum secara keseluruhan

ditangani dengan baik, sehingga penataannya masih belum rapi.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Sarana dan Prasarana pada SMA Swasta di Kabupaten Temanggung

Ketersediaan sarana dan prasarana pada SMA swasta di Kabupaten

Temanggung pada umumnya masih belum sesuai dengan standar minimum yang

ada di lampiran Permendiknas No. 24 tahun 2007. Ketersediaan laboratorium

misalnya, di SMA Islam Kandangan jumlah laboratorium IPA hanya ada satu

sehingga untuk pemakaiannya untuk mata pelajaran Fisikan, Kimia, dan Biologi

secara bergantian. Hal ini dapat menggangu proses pembelajaran ketikan akan

mengadakan praktikum karena harus bergantian dengan mata pelajaran lain. Guru

pada akhirnya melaksanakan praktikum diruang kelas. Kelengkapan perlengkapan

penunjang di laboratorium juga masih belum memadai. Jumlah komputer juga

selama ini masih belum memadai. Idealnya setiap murid memakai satu komputer

tetapi pada kenyataannya satu komputer digunakan untuk dua murid. Ketersediaan

kebersihan juga menjadi cacatan, jumlah kamar mandi memang sudah dipisahkan

antara kamar mandi murid dan kamar mandi guru, akan tetapi kondisinya tidak

sehat. Kamar mandi kurang bersih dan bau sehingga menjadikan tidak nyaman

ketika menggunakan.

Kebanyakan sekolah swasta merasa terbebani untuk dapat memenuhi

standar minimum sesuai dengan yang ada pada Permendiknas No.24 tahun 2007.

Padahal sekolah swasta dituntut untuk dapat setara kualitasnya dengan sekolah

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5589/5/T1_162010061_BAB IV.pdf46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

62

negeri. Ketersediaan dana yang hanya mengandalkan dari wali murid dirasa

kurang jika harus dapat memenuhi standar minimum sarana dan prasarana. Maka

sekolah hanya semampunya saja dalam mengusahakan ketersediaan sarana dan

prasarana sekolah. Jumlah peserta didik yang sedikit juga menjadi kendala

sekolah swasta di Kabupaten Temanggung untuk selalu mengandalkan dana dari

wali murid.

Ketersediaan sarana dan prasarana pada SMA Swasta di Kabupaten

Temanggung pada dasarnya ada keterkaitan yang saling berkesinambungan antara

kemampuan sekolah untuk menyediakan fasilitas pendidikan dengan jumlah siswa

yang diterima dalam penerimaan siswa baru. Sekolah swasta yang sumber

dananya mayoritas dari wali murid akan bergantung pada kemampuan orang tua

sehingga dalam hal ini jumlah siswa vukup memberi dampak yang signifikan.

Sekolah akan menyesuaikan jumlah siswa untuk setiap pengadaan sarana dan

prasarana terkait dengan anggaranya akan tetapi untuk dapat menarik minat calon

peserta didik tentunya sekolah juga harus dapat menunjukkan terkait kelengkapan

sarana prasarana yang ada. Maka hal ini menjadi dilema sehingga keduanya

mempunyai keterkaitan yang saling berkesinambungan.

Ketersedian sarana dan prasarana yang ada pada SMA Swasta di

Kabupaten Temanggung pada dasarnya tidak berdampak buruk bagi lulusannya.

SMA PGRI 1 Temanggung dan SMA Islam Kandangan selama tiga tahun terakhir

ini tingkat kelulusannya dapat mencapai 100%. Hal ini mengindikasikan bahwa

ketersediaan sarana dan prasarana yang ada selama ini walaupun masih belum

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5589/5/T1_162010061_BAB IV.pdf46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

63

sesuai dengan standar minimum tidak berdampak buruk bagi kuantitas lulusan

Sekolah.

4.2.2 Pengelolaan Sarana dan Prasarana pada SMA Swasta di Kabupaten

Temanggung

1. Perencanaan

Pengelolaan sarana prasarana seperti halnya fungsi manajemen akan

terkandung unsur perencanaan dalam pengelolaan. Perencanaan pengadaan sarana

dan prasarana merupakan langkah awal yang harus disusun oleh sekolah dalam

mengupayakan penambahan sarana dan prasarana.

“Perencanaan berasal dari kata rencana yang memiliki arti rancangan atau kerangka dari sesuatu yang akan dilakukan pada masa depan. Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan proses perancangan upaya pembelian, penyewaan, peminjaman, penukaran, daur ulang, rekondisi/rehabilitasi, distribusi atau pembuatan peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan sekolah.”2

Program perencanaan yang selama ini dilaksanakan pada SMA swasta di

Kabupaten Temanggung terdiri dari dua hal penting yaitu penyusuan daftar

kebutuhan dan penentuan skala prioritas. Sebagai sekolah swasta tentunya setiap

perencanaan pengadaan sarana prasarana harus secara tepat dan benar-benar

sesuai dengan kebutuhan sekolah. Hal ini dikarenakan sekolah swasta yang

terbatas sumber dananya harus dapat melakukan pengelolaan mulai dari

2 Banawi dan Arifin, hal 49

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5589/5/T1_162010061_BAB IV.pdf46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

64

perencanaan secara tepat sehingga dapat mengurangi kesalahan-kesalahan dalam

pengadaan sarana dan prasarana sekolah.

Penyusunan daftar kebutuhan dilakukan SMA PGRI 1 Temangung dengan

melibatkan para guru mata pelajaran dan juga setiap penanggung jawab atau

kepala ruang. Daftar kebutuhan tersebut berupa proposal sederhana yang berisi

tentang kebutuhan sarana maupun prasarana untuk menunjang pembelajaran.

Penyusunan yang dilaksanakan di SMA Islam Kandangan sama, akan tetapi daftar

kebutuhan disusun oleh wakasek bagian sarana dan prasarana dengan memberi

pertanyaan secara lisan pada setiap guru dan kepala ruang serta tata usaha terkait

dengan kebutuhan sarana dan prasarana. Hal ini menunjukkan bahwa sekolah

ingin menerapkan mekanisme perencanaan yang terbaik, artinya sekolah benar-

benar menjaring aspirasi terkait dengan kebutuhan akan sarana dan prasarana dari

para guru dan kepala ruang yang notabene adalah pihak yang membutuhkan

langsung guna menunjang pembelajaran. Penyusunan daftar kebutuhan biasanya

dilaksanakan pada akhir tahun ajaran sehingga nantinya akan diserahkan pada

wakasek bagian sarana dan prasarana. Wakasek bagian sarana dan prasarana

tentunya tidak langsung dapat merealisasikan setiap permintaah yang ada, akan

tetapi menampungnya terlebih dahulu untuk dikoordinasikan pada kepala sekolah

dan komite sekolah. Koordinasi yang dilakukan di SMA swasta di Kabupaten

Temanggung dilakukan untuk dapat menentukan skala prioritas yang tepat dan

benar-benar paling mendesak. Penentuan skala prioritas tersebut juga nantinya

akan membantu sekolah dalam merancang program jangka pendek, menengah,

maupun panjang.

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5589/5/T1_162010061_BAB IV.pdf46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

65

Skala prioritas ditentukan dengan mempertimbangakan anggaran yang ada

serta tingkat kepentingannya. SMA swasta di Kabupaten Temanggung selama ini

untuk pengadaan sarana dan prasarana kebanyakan menggunakan dana dari wali

murid, meskipun terkadang juga ada dana bantuan dari pemerintah. Ketersediaan

dana yang terbatas itu membuat SMA swasta di Kabupaten Temanggung harus

benar-benar serius dalam menentukan skala prioritas. Skala prioritas ini

ditentukan melalui koordinasi dengan semua pihak yang berkepentingan melalui

rapat koordinasi. Sekolah swasta tampaknya mengalami permasalahan

keterbatasan dana dalam melakukan pengelolaan sarana dan prasarana.

Program perencanaan pengadaan sarana dan prasarana pada SMA swasta

di Kabupaten Temanggung tampaknya serupa dengan pendapat dari Banawi dan

Arifin yang mengatakan bahwa ”dalam proses perencanaan hendaknya melewati

tahap-tahap meliputi penyusunan daftar kebutuhan, estimasi biaya, skala

prioritas, dan rencana pengadaan”3. Program perencanaan pengadaan sarana dan

prasarana pada SMA swasta di Kabupaten Temanggung tentunya bukan semata-

mata hanya tanggung jawab dari wakasek sarana dan prasarana saja, melainkan

melibatkan seluruh elemen sekolah yaitu para guru, kepala ruang, tata usaha,

kepala sekolah, dan tentunya komite sekolah. Upaya melibatkan seluruh elemen

sekolah ini akan dapat meningkatkan kepedulian warga sekolah dan pada akhirnya

akan dapat menghasilkan suatu perencanaan pengadaan sarana dan prasarana yang

tepat.

3 Banawi dan Arifin, op.cit hal 54

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5589/5/T1_162010061_BAB IV.pdf46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

66

2. Pengadaan

Pengadaan merupakan tindak lanjut dari perencanaan yang sudah disusun.

Pengadaan sarana dan prasarana pada SMA swasta di Kabupaten Temanggung

mengacu pada perencanaan yang sudah dilakukan. Pengadaan sarana dan

prasarana selama ini kebanyakan menggunakan sumber dana dari wali murid.

Sumber dana juga terkadang berasal dari bantuan pemerintah tetapi tidak rutin.

Sebagai sekolah swasta yang berarti mono sumber, SMA swasta di Kabupaten

Temanggung menyadari bahwa ketersediaan dana terbatas. Hal ini dikarenakan

kondisi ekonomi wali murid kebanyakan menengah kebawah seperti halnya di

SMA Islam Kandangan. Dana bantuan dari pemerintah juga tidak dapat dipastikan

karena sifatnya tidak rutin dan kebanyakan jika dana dari pemerintah kebanyakan

diperuntukan untuk pengadaan dan rehabilitasi ruang. Berdasarkan data yang

diperoleh tentang dana bantuan yang berasal dari pemerintah pada tahun 2009,

2010 diperuntukan untuk pembangunan dan rehabilitasi hanya pada tahun 2012

diperuntukan untuk pengadaan komputer. Hal ini mengakibatkan alokasi dana

untuk pengadaan sarana prasarana seperti perlengkapan laboratorium dan alokasi

biaya pemeliharaan menjadi terbatas karena diambilkan dari anggaran yang

berasal dari wali murid setiap tahunnya.

Pengadaan sarana dan prasarana tentunya harus dengan menyusun suatu

proposal untuk dapat merinci kebutuhan beserta anggaran yang akan digunakan

untuk pengadaan sarana dan prasarana. Proposal selain sebagai syarat

administrasi, juga merupakan suatu indikator bahwa dalam suatu pengadaan

sarana dan prasarana sudah melalui perencanaan yang matang. Proposal yang jelas

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5589/5/T1_162010061_BAB IV.pdf46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

67

akan membantu pelaksanaan pengadaan sarana dan prasarana. Mekanisme

penyusunan proposal pengadaan sarana dan prasarana tentunya juga mengacu

pada sumber dana yang digunakan, artinya pengajuannya pun juga berdasarkan

sumber dana yang digunakan.

Pengadaan sarana dan prasarana juga harus ada pelaporan kepada pihak

terkait. Pengadaan sarana prasarana pada SMA swasta di Kabupaten Temanggung

mekanisme pelaporannya berbeda-beda sesuai dengan sumber dana dan jenis

sarana dan prasarananya. Pengadaan sarana dan prasarana yang menggunakan

dana dari bantuan pemerintah tentunya pelaporannya langsung kepada dinas

terkait berupa laporan pertanggung jawaban keuangan serta berupa dokumentasi

sarana dan prasarana yang baru. Pelaporan untuk yang menggunakan dana dari

wali murid biasanya disampaikan secara lisan kepada wali murid pada saat

pertemuan dengan wali murid. Pengadaan barang atau perlengkapan pelaporannya

berupa dokumentasi atau foto sedangkan untuk bangunan pelaporannya secara

berkala yaitu ketika bangunan masih 0 %, 50% artinya setengah jadi, dan 100%.

Pelaporan sarana dan prasarana ini dapat berfungsi sebagai acuan dalam

melakukan pemantauan secara berkala terkait dengan jumlah dan kondisinya agar

dapat selalu siap untuk digunakan.

3. Pengaturan

Sekolah pada dasarnya mudah untuk melaksanakan pengadaan suatu

sarana prasarana, akan tetapi terkadang aspek pemeliharaannya masih sangat

rendah. Hal inilah yang diperoleh peneliti dari hasil wawancara dan observasi di

dua SMA swasta di Kabupaten Temanggung. Padahal suatu pengelolaan sarana

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5589/5/T1_162010061_BAB IV.pdf46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

68

dan prasarana sekolah tidak hanya sampai pada pemenuhan sarana prasarana agar

lengkap saja melainkan aspek pemeliharaan juga harus dapat menjadi perhatian

yang lebih. SMA swasta di Kabupaten Temanggung dalam inventarisasi sarana

prasarana masih belum secara detail dilakukan, artinya dalam hal pemberian kode

inventaris juga tidak dilakukan secara menyeluruh. Banawi juga mengatakan

bahwa “inventarisasi merupakan kegiatan mencatat dan menyususn sarana dan

prasarana yang ada secara teratur, tertib, dan lengkap berdasarkan ketentuan

yang berlaku.”4 Hal ini mengakibatkan sekolah menjadi kesulitan dalam mendata

seluruh sarana dan prasarananya secara berkala. Pendataan hanya dilakukan pada

sebagian sarana dan prasarana saja. Sekolah seharusnya menyadari bahwa sekecil

apapun tetap harus selalu didata.

Pengelolaan sarana dan prasarana harus dapat melibatkan seluruh elemen

sekolah telebih dalam pemeliharaan setiap sarana dan prasarana yang ada..

Pemeliharaan sarana prasarana pada SMA swasta melibatkan seluruh warga

sekolah termasuk juga komite sekolah. Bentuk koordinasi pengelolaan sarana

prasarana yang terjadi adalah wakasek sarana dan prasarana sebagai penanggung

jawab tertinggi melibatkan tata usaha, kepala perpustakaan, dan kepala

laboratorium untuk mengatur terkait dengan inventarisasi sarana prasarana yang

ada, prosedur penggunaan, serta pemeliharaannya. Sekolah juga melibatkan guru

dan siswa-siswi untuk pemeiharaan sarana prasarana yang ada akan tetapi sejauh

ini kepedulian siswa terhadap inventaris seklah masih kurang, hal ini dapat terlihat

pada kondisi meja dan kursi serta dinding yang banyak coretan dari tinta maupun

4 Banawi dan Arifin, ibid hal. 67

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5589/5/T1_162010061_BAB IV.pdf46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

69

tipex. Wakasek bagian sarana dan prasarana juga berkoordinasi dengan komite

sekolah terlebih dalam hal pemeliharaan sarana dan prasarana yang sudah ada.

Pemeliharaan yang dapat dilakukan secara bersinergi akan dapat mengoptimalkan

pemanfaatan sarana dan prasarana yang ada.

Pengaturan sarana dan prasarana selama ini mencakup tiga hal yaitu yang

inventarisasi, penyimpanan, dan pemeliharaan. Inventarisasi sarana prasarana

pada SMA swasta di Kabupaten Temanggung masih belum mencakup seluruh

sarana prasarana yang ada. Sarana dan prasarana yang sudah diinventaris meliputi

barang-barang atau bangunan yang berasal dari bantuan pemerintah saja, artinya

untuk selebihnya masih banyak yang belum diinventaris. Inventarisasn biasanya

dilakukan ketika barang itu datang untuk nantinya dilaporkan kepada pihak

terkait. Sarana dan prasarana yang ada juga tidak semuanya mempunya kode

inventaris. Sekolah juga selama ini tidak mempunyai tempat penyimpadan khusus

untuk sarana prasarana yang sifatnya mobiler. Ketersediaan gudang masih belum

ada, sekolah selama ini menggunakan ruang kelas yang sementara tidak terpakai

untuk tempat penyimpanan. Bahkan ada yang diletakkan di pojok-pojok kelas dan

ruang guru. Penataan untuk sarana dan prasarana tersebut juga belum rapi. Sarana

prasarana tentunnya juge membutuhkan pemeliharaan untuk memaksimalkan

pemanfaatannya. Sekolah melibatkan peran komite dalam pemeliharaan dengan

secara berkala mengecek kondisi sarana dan prasarana teristimewa untuk kondisi

bangunan atau gedung. Sekolah juga melibatkan para guru, dan kepala ruang

untuk melakukan pengecekan secara berkala dengan cara memetakan kondisi

sarana prasarana yang ada sehingga nantinya dapat ditindaklanjuti. Biasanya

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5589/5/T1_162010061_BAB IV.pdf46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

70

pengecekan dilakukan pada akhir semester akan tetapi tetapi jika tidak

memungkinkan akan dilakukan pada akhir tahun ajaran. SMA swasta di

Kabupaten Temanggung dalam melakukan pemeliharaan juga menerapkan

perencanaan dengan menentukan skala prioritas karena pada dasarnya

ketersediaan anggaran yang dialokasikan untuk perawatan sarana prasarana juga

masih terbatas. Pemeliharaan yang diterapkan pada SMA swasta di Kabupaten

Temanggung harus cukup unik strateginya untuk dapat menghemat anggaran.

Sekolah memperbaiki meja dan barang mebeler lain yang rusak dengan sistem

kanibal jadi dari barang-barang yang rusak tersebut akan diambil komponen-

komponen yang masih bisa digunakan untuk kemudian dirangkai menjadi meja

yang utuh.

4. Penggunaan

Sarana prasarana yang ada harus dapat dioptimalkan fungsinya sebaik

mungkin. Pengelolaan sarana dan prasarana juga tidak hanya sebatas pengadaan

dan pemeliharaan saja, melainkan upaya pemanfaatan sebaik-baiknya.

“Ada dua prinsip yang harus diperhatikan dalam penggunaan perlengkapan pendidikan yaitu prinsip efektivitas dan prinsip efisiensi. Prinsip efektivitas berarti semua penggunaan perlengkapan pendidikan di sekolah harus ditunjukkan semata-mata dalam rangka memperlancar tujuan pendidikan sekolahbaik secara langsung maupun tidak langsung. Sedangkan prinsip efisiensi berarti penggunaan semua perlengkapan pendidikan di sekolah secara hemat dan dengan hati-hati”5

5 Daryanto dan M.Farid, op cit hal.123

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5589/5/T1_162010061_BAB IV.pdf46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

71

Pengguanaan sarana dan prasarana di SMA swasta di Kabupaten

Temanggung pada dasarnya ada prosedurnya. Prosedur penggunaanya memang

masih standard saja dalam artian hanya sebatas tata tertib penggunaan saja. Hal ini

untuk menjaga kondisi sarana prasarana yang ada agar tetap baik dan selau siap

untuk digunakan. Penggunaan laboratorium selama ini melalui mekanisme rapat

koordinasi pada awal tahun ajaran baru untuk menentukan jadwal pemakaian

ruang. Ada juga yang hanya melalui ijin pemakaian ruang secara lisan saja dalam

artian tidak ada jadwal khusus untuk pemakaiannya. Prosedur penggunaan sarana

dan prasarana yang ada menjadi tanggung jawab kepala ruang. Setiap peraturan

penggunaan dibuat sendiri oleh penanggung jawab ruang. Penerapan sanksi untuk

siswa terkait dengan penggunaan sarana dan prasarana juga masih belum

membuat siswa jera. Sanksi hanya berupa teguran saja. Hal ini mengakibatkan

kurangnya rasa kepemilikan pada setiap sarana prasarana yang ada.

5. Penghapusan

Penghapusan sarana prasarana tidak serta merta dapat langsung

dihapuskan begitu saja. Hal ini terkait dengan upaya pemeliharaan serta

pemanfaatan sarana prasarana yang sudah ada semaksimal mungkin.

“Barang-barang dapat dihapuskan dari inventaris harus memenuhi salah satu atau lebih syarat-syarat dibawah ini:

1. Dalam keadaan rusak berat yang sudah dipastikan tidak bisa diperbaiki lagi

2. Perbaikan akan menelan miaya yang sangat besar sehingga merupakan pemborosan uang negara

3. Secara teknis dan ekonomis kegunaan tidak seimbang dengan biaya pemeliharaan

4. Penyusutan diluar kekuasan pengurus barang 5. Tidk sesuai lagi dengan kebutuhan masa kini

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5589/5/T1_162010061_BAB IV.pdf46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

72

6. Barang-barang yang jika disimpan lebih lama akan rusak dan tidak dapat dipakai lagi

7. Ada penurunan efektivitas kerja 8. Dicukur, dibakar, diselewengkan, musnah akibat bencana

alam, dan lain sebagainya”6

Sekolah melakukan analisa terlebih dahulu dengan cara mengecek dan

memetakan kondisi sarana dan prasarana menjadi dua kategori yaitu sarana

prasarana yang dapat diperbaiki dan sarana prasarana yang sudah tidak dapat

diperbaiki. Sarana prasarana yang masih dapat diperbaiki akan diprogramkan

untuk pelaksanaan perbaikan sedangkan untuk sarana dan prasarana yang sudah

tidak dapat diperbaiiki akan dihapuskan dengan cara dijual atau dimusnahkan.

Mekanisme penghapusan ini selain dengan pengecekan terlebih dahulu juga harus

menyertakan berita acara penghapusan. Berita acara penghapusan akan

menjelaskan pertimbangan-pertimbangan penghapusan sehingga pada akhirnya

dapat dipetanggung jawabkan legalitasnya. Pengelolaan terhadap sarana dan

prasarana yang sudah tidak terpakai selama ini masih belum secara keseluruhan

ditangani dengan baik, sehingga penataannya masih belum rapi.

6 Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, ibid. Hlm 281-282