Upload
trinhthu
View
228
Download
0
Embed Size (px)
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal
Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas 5 SD Negeri Kradenan
02 Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang sebelum diadakan penelitian
belum mencapai kriteria ketuntasan 100%. Hal ini dikarenakan daya serap materi
yang diterima oleh siswa masih rendah. Kurangnya daya serap materi yang
diajarkan dikarenakan penyampaian materi oleh guru kurang baik, dalam proses
pembelajaran tidak lain guru masih menggunakan metode konvensional. Guru
mendominasi jalannya proses kegiatan belajar mengajar. Siswa kurang berperan
aktif dalam pembelajaran, karena hanya duduk diam mendengarkan ceramah dari
guru. Sehingga hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa rendah, yang dapat
dilihat dari tabel 4.1 sebagai berikut:
Tabel 4.1
Persentase Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Pra Siklus
No Ketuntasan Frekuensi Presentase
1. Tidak tuntas 8 61%
2. Tuntas* 5 39%
Jumlah 13 100%
Nilai maksimum 86
Nilai minimum 43
Nilai rata-rata 56
KKM* 65
41
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan siswa yang nilainya diatas KKM
atau yang tuntas hasil belajarnya pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam hanya 5
siswa atau 39% siswa dalam kelas, sedangkan siswa yang belum tuntas 8 siswa
atau 61%. Nilai tertinggi siswa adalah 86, sedangkan nilai terendah siswa adalah
43.
Ketuntasan belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa dapat disajikan pada gambar
sebagai berikut:
Gambar 4.1
Diagram Batang Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus
Berdasarkan gambar di atas diperoleh data hasil belajar pra siklus, dan
guru ingin meningkatkan hasil belajar dengan melakukan pembelajaran
menggunakan model pembelajaran Group Investigation dan Picture and Picture.
tuntas tidak tuntas
presentase 39% 61%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
42
4.1.2 Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1
Dalam Siklus 1 terdapat 2 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut:
Pertemuan Pertama
1. PerencanaanTindakan
Pada tahap perencanaan peneliti merancang RPP tentang materi pesawat
sederhana sesuai dengan model pembelajaran GI dan PAP. Membentuk
kelompok secara acak tanpa melihat kepandaian siswa. Membuat lembar
observasi untuk mengetahui aktivitas guru dan belajar siswa selama
pembelajaran. Membuat urutan gambar acak cara kerja pesawat sederhana.
Menyusun tes pada akhir pertemuan pada siklus 1 untuk mengetahui hasil
belajar yang telah dilaksanakan.
2. PelaksanaanTindakan
Tindakan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 19 Maret 2014 pukul 07.00
WIB melalui kegiatan sebagai berikut:
1. Kegiatan awal:
Untuk mengawali pembelajaran ini guru mengucapkan salam,
mengkondisikan siswa siap menerima pelajaran, mengabsen kelas dan
memeriksa kesiapan belajar siswa. Guru melakukan apersepsi dengan
bertanya kepada siswa “Bagaimana cara yang paling mudah untuk
menaikkan benda berat ke dalam truk?”. Berdasarkan jawaban dari
siswa guru menegaskan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan
yaitu pesawat sederhana. Selanjutnya guru menjelaskan model
pembelajaran yang akan digunakan yaitu model pembelajaran Group
Investigation dan Picture and Picture.
2. Kegiatan inti:
Kegiatan inti selanjutnya yaitu guru menyiapkan bahan ajar sesuai
dengan materi yang telah disusun pada RPP dengan menggunakan
model GI dan PAP. Mengatur siswa berdasarkan kelompok anggota 4-
5 siswa yang telah dirancang oleh guru secara acak. Guru memberikan
43
tugas kepada siswa untuk memahami materi. Guru memberikan
gambar acak urutan kerja pesawat sederhana. Siswa menyusun
rencana untuk menyelesaikan tugas. Siswa mengerjakan tugas secara
berkelompok sesuai dengan perintah yang diberikan oleh guru. Siswa
menyusun gambar dengan urutan logis sebagai sumber lain
pendalaman materi. Siswa mengambil kesimpulan sementara. Setiap
kelompok mempresentasikan hasil diskusi kepada kelompok lain
secara bergantian. Setiap kelompok juga mempresentasikan gambar
yang diurutkan dengan menyertakan alasan urutan gambar. Setiap
kelompok juga mempresentasikan gambar yang diurutkan dengan
menyertakan alasan urutan gambar. Guru meluruskan pemahaman
siswa yang masih keliru mengenai materi yang sudah diterima.
3. Kegiatan akhir:
Guru bersama dengan siswa menyimpulkan materi pelajaran yang
telah dipelajari. Guru memberikan pekerjaan rumah. Guru
merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah dilalui.
3. Hasil Observasi
Hasil observasi aktivitas guru pada pertemuan 1 bisa dilihat pada tabel 4.2
sebagai berikut:
Tabel 4.2
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus 1 Pertemuan 1
Aktivitas Ya Tidak
2, 3, 4, 5, 6, 7, 10, 13, 16 9 -
1, 8, 9, 11, 12, 14, 15, 17 - 8
Jumlah 9 8
44
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa aktivitas guru
mengajar masih terdapat kekurangan seperti, belum melakukan
pembelajaran yang bersifat kontekstual, tidak melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan alokasi waktu yang telah dialokasikan, belum melakukan
refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa, dan belum menyusun
rangkuman dengan melibatkan siswa.
Hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan 1 bisa dilihat pada tabel
4.3 sebagai berikut:
Tabel 4.3
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1 Pertemuan 1
Aktivitas Ya Tidak
1, 2, 4, 7, 12, 13, 15 7 -
3, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 14, 16, 17, 18 - 11
Jumlah 7 11
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa aktivitas siswa
dalam belajar masih terdapat kekurangan seperti, siswa kurang aktif
bertanya ketika proses penjelasan materi, kurang aktif menanggapi
presentasi kelompok lain, belum membuat rangkuman hasil pembelajaran
secara runtut.
4. Hasil Refleksi
Refleksi dilakukan bertujuan untuk mengetahui segala keberhasilan dan
kegagalan model pembelajaran Group Investigation dan Picture and
Picture dan mendapatkan kritik dan saran dari observer, agar pada siklus 2
pembelajaran mencapai target yang telah ditentukan. Dari hasil observasi
aktivitas guru dan siswa yang diperoleh, maka diharapkan pada pertemuan
45
selanjutnya guru mampu memanajemen kembali kegiatan pembelajaran
agar selesai sesuai dengan alokasi waktu yang ditentukan, memberikan
motivasi kepada kelompok agar lebih aktif dalam pembelajaran, dan
membuat rangkuman pada akhir pembelajaran.
Pertemuan Kedua
1. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan ini dilaksanakan pada hari Senin, 24 Maret 2014 pukul 09.00
WIB melalui kegiatan sebagai berikut:
1. Kegiatan awal:
Untuk mengawali pembelajaran ini guru mengucapkan salam,
mengkondisikan siswa siap menerima pelajaran, mengabsen kelas dan
memeriksa kesiapan belajar siswa. Guru melakukan apersepsi dengan
bertanya kepada siswa “Bagaimana cara yang paling mudah untuk
mengambil air dari dalam sumur?”. Berdasarkan jawaban dari siswa
guru menegaskan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan yaitu
pesawat sederhana. Selanjutnya guru menjelaskan model
pembelajaran yang akan digunakan yaitu model pembelajaran Group
Investigation dan Picture and Picture.
2. Kegiatan inti:
Kegiatan inti selanjutnya yaitu guru menyiapkan bahan ajar sesuai
dengan materi yang telah disusun pada RPP dengan menggunakan
model GI dan PAP. Mengatur siswa berdasarkan kelompok anggota 4-
5 siswa yang telah dirancang oleh guru secara acak. Guru memberikan
tugas kepada siswa untuk memahami materi. Guru memberikan
gambar acak urutan kerja pesawat sederhana. Siswa menyusun
rencana untuk menyelesaikan tugas. Siswa mengerjakan tugas secara
berkelompok sesuai dengan perintah yang diberikan oleh guru. Siswa
menyusun gambar dengan urutan logis sebagai sumber lain
pendalaman materi. Siswa mengambil kesimpulan sementara. Setiap
kelompok mempresentasikan hasil diskusi kepada kelompok lain
46
secara bergantian. Setiap kelompok juga mempresentasikan gambar
yang diurutkan dengan menyertakan alasan urutan gambar. Setiap
kelompok juga mempresentasikan gambar yang diurutkan dengan
menyertakan alasan urutan gambar. Guru meluruskan pemahaman
siswa yang masih keliru mengenai materi yang sudah diterima.
3. Kegiatan akhir:
Guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan soal evaluasi
secara mandiri kepada siswa. Guru merefleksikan kegiatan
pembelajaran yang telah dilalui.
2. Hasil Observasi
Hasil observasi aktivitas guru pada pertemuan 2 bisa dilihat pada tabel 4.4
sebagai berikut:
Tabel 4.4
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus 1 Pertemuan 2
Aktivitas Ya Tidak
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 10, 13, 16 10 -
8, 9, 11, 12, 14, 15, 17 - 7
Jumlah 10 7
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa aktivitas guru
mengajar masih terdapat kekurangan seperti, belum menggunakan media
secara efektif dan efisien, belum melibatkan siswa dalam pemanfaatan
media, belum menunjukkan hubungan antar pribadi yang positif, dan belum
melakukan pergantian anggota masing-masing kelompok.
47
Hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan 2 bisa dilihat pada tabel 4.5
sebagai berikut:
Tabel 4.5
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1 Pertemuan 2
Aktivitas Ya Tidak
1, 2, 3, 4, 7, 8, 9, 12, 13, 15 10 -
5, 6, 10, 11, 14, 16, 17, 18 - 8
Jumlah 10 8
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam belajar
masih terdapat kekurangan seperti, siswa kurang aktif mencatat berbagai
penjelasan yang diberikan, siswa belum membuat rangkuman hasil
pembelajaran secara runtut.
Berdasarkan hasil observasi, diperoleh hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam
siswa kelas 5 SD Negeri Kradenan 02 setelah memperoleh tindakan siklus 1
dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut:
48
Tabel 4.6
Persentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 1
No Ketuntasan Frekuensi Persentase
1. Tidak tuntas 5 39%
2. Tuntas* 8 61%
Jumlah 13 100%
Nilai maksimum 100
Nilai minimun 56
Rata-rata 71
KKM* 65
Berdasarkan tabel di atas menunjukan jumlah siswa yang tuntas belajarnya
pada siklus 1 adalah 8 siswa atau 61%, dan 5 siswa atau 39% tidak tuntas.
Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus 1 adalah 100.
Perolehan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas 5 SD
Negeri Kradenan 02 melalui model pembelajaran Group Investigation dan
Picture and Picture pada siklus 1 apabila dianalisis berdasarkan
ketuntasan hasil belajar dapat disajikan dalam bentuk gambar 4.2 sebagai
berikut:
49
Gambar 4.2
Diagram Batang Ketuntasan Hasil Belajar Siklus 1
Berdasarkan gambar di atas menunjukkan siswa yang tuntas pada siklus 1
mencapai 61% atau 8 siswa, sedangkan siswa yang tidak tuntas hasil
belajarnya 39% atau 5 siswa. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan
dibandingkan hasil belajar pada pra siklus.
3. Hasil Refleksi
Dari hasil observasi aktivitas guru dan siswa yang diperoleh, maka
diharapkan pada pertemuan selanjutnya guru mampu mengaktifkan siswa
supaya mencatat penjelasan yang diberikan, dan membuat rangkuman
pada akhir kegiatan pembelajaran, lebih intensif membimbing kelompok
yang mengalami kesulitan, dan melakukan pergantian anggota masing-
masing kelompok.
tuntas tidak tuntas
presentase 61% 39%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
50
4.1.3 Deskripsi Pelaksanaan Siklus 2
Praktik pembelajaran pada siklus 2 dilaksanakan dengan melihat
kekurangan dan kelebihan pada siklus 1. Pelaksanaan siklus 2 merupakan upaya
perbaikan pada siklus 1 dengan lebih memberikan motivasi kepada siswa dalam
proses belajar menggunakan model pembelajaran Group Investigation dan Picture
and Picture.
Dalam siklus 2, terdapat dua kali pertemuan dengan rincian kegiatan sebagai
berikut:
Pertemuan Pertama
1. Perencanaan Tidakan
Pada tahap perencanaan peneliti merancang RPP tentang materi sifat-
sifat cahaya dan pemanfaatannya sesuai dengan model pembelajaran Group
Investigation dan Picture and Picture. Membentuk kelompok yang
anggotanya berbeda dari siklus 1 secara acak tanpa melihat kepandaian siswa.
Membuat lembar observasi untuk mengetahui aktivitas guru dan belajar siswa
selama pembelajaran. Membuat gambar acak urutan sifat-sifat cahaya dan
pemanfaatannya. Menyusun tes pada akhir pertemuan pada siklus 2 untuk
mengetahui hasil belajar yang telah dilaksanakan.
2. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 01 April 2014 pukul 10.00
WIB melalui kegiatan sebagai berikut:
1. Kegiatan awal:
Untuk mengawali pembelajaran ini guru mengucapkan salam,
mengkondisikan siswa siap menerima pelajaran, mengabsen kelas dan
memeriksa kesiapan belajar siswa. Guru melakukan apersepsi dengan
bertanya kepada siswa “Bagaimana arah cahaya lampu senter ketka
kalian nyalakan di tempat yang gelap?”. Berdasarkan jawaban dari
siswa guru menegaskan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan
yaitu sifat-sifat cahaya dan pemanfaatannya. Selanjutnya guru
51
menjelaskan model pembelajaran yang akan digunakan yaitu model
pembelajaran Group Investigation dan Picture and Picture.
2. Kegiatan inti:
Guru menyiapkan materi bahan ajar sesuai dengan materi yang telah
disusun dengan model pembelajaran Group Investigation dan Picture
and Picture. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok secara
heterogen. Guru memberikan tugas kepada masing-masing kelompok
untuk memahami materi yang sama untuk dipresentasikan. Guru juga
memberikan gambar acak yang harus diurutkan sebagai sumber
belajar. Guru memberikan pengarahan kepada masing-masing
kelompok untuk menyelesaikan tugas sesuai dengan model
pembelajaran Group Investigation dan Picture and Picture. Siswa
menyusun rencana untuk menyelesaikan tugas. Siswa menerapkan
rencana untuk menyelesaikan tugas dari guru. Siswa mengerjakan
tugas secara berkelompok sesuai dengan perintah yang diberikan oleh
guru. Siswa menyusun gambar dengan urutan logis sebagai sumber
lain pendalaman materi. Siswa mencari bahan lain untuk lebih
mendalami materi, misalnya dengan percobaan alat-alat sederhana.
Siswa melakukan analisis dari penerapan rencana yang dilakukan
dengan meringkas dan mempersiapkan penyajian materi secara jelas.
Siswa mengambil kesimpulan sementara. Guru memeriksa hasil kerja
kelompok siswa. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kepada kelompok lain secara bergantian. Setiap kelompok juga
mempresentasikan gambar yang diurutkan dengan menyertakan alasan
pengurutan gambar. Guru memberikan tanggapan atas presentasi
siswa. Guru meluruskan pemahaman siswa yang masih keliru
mengenai materi yang sudah diterima.
52
3. Kegiatan akhir:
Guru bersama dengan siswa menyimpulkan materi pelajaran yang
telah dipelajari. Guru memberikan pekerjaan rumah. Guru
merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah dilalui.
3. Hasil Observasi
Hasil observasi aktivitas guru pada pertemuan 1 bisa dilihat pada tabel 4.7
sebagai berikut:
Tabel 4.7
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus 2 Pertemuan 1
Aktivitas Ya Tidak
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,
16 14 -
14, 15, 17 - 3
Jumlah 14 7
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa aktivitas guru
mengajar masih terdapat kekurangan seperti, guru belum menguasai kelas,
sering keluar kelas, belum melakukan pembelajaran yang bersifat
kontekstual, tidak melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi
waktu yang telah dialokasikan, belum menggunakan media secara efektif
dan efisien belum melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan
siswa, dan belum melaksanakan tindak lanjut.
Hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan 1 bisa dilihat pada tabel
4.8 sebagai berikut:
53
Tabel 4.8
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 2 Pertemuan 1
Aktivitas Ya Tidak
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 15 13 -
11, 14, 16, 17, 18 - 5
Jumlah 13 5
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam
belajar masih terdapat kekurangan seperti, siswa kurang aktif mencatat
berbagai penjelasan yang diberikan, siswa kurang aktif berinteraksi di dalam
kelompoknya, dan secara keseluruhan siswa suka ramai sendiri di dalam
kelompoknya karena guru sering keluar kelas.
4. Hasil Refleksi
Refleksi dilakukan bertujuan untuk mengetahui segala keberhasilan dan
kegagalan model pembelajaran Group Investigation dan Picture and
Picture pada siklus 2.
Dari hasil observasi aktivitas guru dan siswa yang diperoleh, maka
diharapkan pada pertemuan selanjutnya guru supaya lebih menguasai
kelas, dan memotivasi serta membimbing siswa agar aktif di dalam
kelompoknya.
Pertemuan Kedua
1. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 2 April 2014 pukul 07.00 WIB
melalui kegiatan sebagai berikut:
54
1. Kegiatan awal:
Untuk mengawali pembelajaran ini guru mengucapkan salam,
mengkondisikan siswa siap menerima pelajaran, mengabsen kelas dan
memeriksa kesiapan belajar siswa. Guru melakukan apersepsi dengan
bertanya kepada siswa “Bagaimana bentuk bayangan ketika kalian
bercermin pada kaca dan kaca spion? Apakah berbeda?”. Berdasarkan
jawaban dari siswa guru menegaskan tujuan pembelajaran yang akan
diajarkan yaitu sifat-sifat cahaya dan pemanfaatannya. Selanjutnya guru
menjelaskan model pembelajaran yang akan digunakan yaitu model
pembelajaran Group Investigation dan Picture and Picture.
2. Kegiatan inti:
Guru menyiapkan materi bahan ajar sesuai dengan materi yang telah
disusun dengan model pembelajaran Group Investigation dan Picture
and Picture. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok secara
heterogen. Guru memberikan tugas kepada masing-masing kelompok
untuk memahami materi yang sama untuk dipresentasikan. Guru juga
memberikan gambar acak yang harus diurutkan sebagai sumber belajar.
Guru memberikan pengarahan kepada masing-masing kelompok untuk
menyelesaikan tugas sesuai dengan model pembelajaran Group
Investigation dan Picture and Picture. Siswa menyusun rencana untuk
menyelesaikan tugas. Siswa menerapkan rencana untuk menyelesaikan
tugas dari guru. Siswa mengerjakan tugas secara berkelompok sesuai
dengan perintah yang diberikan oleh guru. Siswa menyusun gambar
dengan urutan logis sebagai sumber lain pendalaman materi. Siswa
mencari bahan lain untuk lebih mendalami materi, misalnya dengan
percobaan alat-alat sederhana. Siswa melakukan analisis dari penerapan
rencana yang dilakukan dengan meringkas dan mempersiapkan
penyajian materi secara jelas. Siswa mengambil kesimpulan sementara.
Guru memeriksa hasil kerja kelompok siswa. Setiap kelompok
mempresentasikan hasil diskusi kepada kelompok lain secara
bergantian. Setiap kelompok juga mempresentasikan gambar yang
55
diurutkan dengan menyertakan alasan pengurutan gambar. Guru
memberikan tanggapan atas presentasi siswa. Guru meluruskan
pemahaman siswa yang masih keliru mengenai materi yang sudah
diterima.
3. Kegiatan akhir:
Guru bersama dengan siswa menarik kesimpulan dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan. Guru memberikan soal evaluasi
secara mandiri kepada siswa. Guru merefleksikan kegiatan
pembelajaran yang telah dilalui.
2. Hasil Observasi
Hasil observasi aktivitas guru pada pertemuan 2 bisa dilihat pada tabel 4.9
sebagai berikut:
Tabel 4.9
Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus 2 Pertemuan 2
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa aktivitas guru
mengajar secara keseluruhan telah dilaksanakan dengan baik.
Aktivitas Ya Tidak
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,
14, 15, 16, 17 17 -
Jumlah 17 -
56
Hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan 2 bisa dilihat pada
tabel 4.10 sebagai berikut:
Tabel 4.10
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 2 Pertemuan 2
Aktivitas Ya Tidak
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,
14, 15, 16, 17, 18 18 -
Jumlah 18 -
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam
belajar secara keseluruhan juga telah dilaksanakan dengan baik.
Berdasarkan hasil observasi, diperoleh hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Alam siswa kelas 5 SD Negeri Kradenan 02 setelah
memperoleh tindakan siklus 2 dapat dilihat pada tabel 4.11 sebagai
berikut:
57
Tabel 4.11
Persentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 2
No Ketuntasan Frekuensi Presentase
1. Tidak tuntas 0 0%
2. Tuntas 13 100%
Jumlah 13 100%
Nilai maksimum 100
Nilai minimun 73
Rata-rata 84
KKM* 65
Berdasarkan table di atas menunjukan bahwa jumlah siswa yang tuntas
adalah 13 anak atau 100% tuntas dari 13 siswa. Nilai tertinggi yang
diperoleh siswa pada siklus 2 yaitu 100.
Perolehan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas 5 SD
Negeri Kradenan 02 melalui model pembelajaran Group Investigation dan
Picture and Picture pada siklus 2, apabila dianalisis berdasarkan
ketuntasan belajar dapat disajikan dalam bentuk gambar sebagai berikut:
58
Gambar 4.3
Diagram Batang Ketuntasan Hasil Belajar Siklus 2
Berdasarkan gambar 4.3 di atas menunjukkan siswa yang tuntas
pada siklus 2 mencapai 13 siswa atau 100% dari 13 siswa. Hasil yang
diperoleh pada siklus 2 sudah mencapai standar yang telah ditetapkan pada
indikator kinerja pada penelitian ini.Indikator keberhasilan penelitian ini
dianggap berhasil apabila ketuntasan belajar siswa 100% tuntas hasil
belajarnya.
Dari data yang diperoleh pembelajaran Group Investigation dan
Picture and Picture pada siklus 2 Telah berhasil karena ketuntasan belajar
siswa telah mencapai 100%, sehingga penelitian diakhiri pada siklus 2.
3. Hasil Refleksi
Refleksi dilakukan bertujuan untuk mengetahui segala keberhasilan dan
kegagalan model pembelajaran Group Investigation dan Picture and
Picture pada siklus 2.
Aktivitas kegiatan mengajar yang dilakukan oleh guru, dan aktivitas
kegiatan belajar yang telah dilakukan oleh siswa pada keseluruhan telah
dilaksanakan dengan baik. Sehingga penelitian diakhiri pada siklus 2.
tuntas tidak tuntas
presentase 100% 0%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
59
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
4.2.1 Hasil Analisis Data
Berdasarkan paparan hasil penelitian, maka dapat diketahui terdapat
peningkatan hasil belajar IPA siswa setelah diterapkan proses pembelajaran model
pembelajaran Group Investigation dan Picture and Picture. Hal ini dapat dilihat
dari peningkatan hasil belajar siswa setelah diadakan tindakan pada siklus 1 dan
siklus 2. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.12 sebagai berikut:
Tabel 4.12
Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus, Siklus 1,
& Siklus 2
No Ketuntasan KKM Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
1. Tidak
tuntas < 65 61% 39% 0%
2. Tuntas 65 39% 61% 100%
Jumlah 100% 100% 100%
Nilai maksimum 86 100 100
Nilai Minimum 43 56 73
Nilai rata-rata 56 71 84
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa pada kondisi awal (pra
siklus) sebelum diadakan penelitian tindakan di kelas 5 SD Negeri Kradenan 02
jumlah siswa yang tuntas belajar adalah 5 siswa dari 13 siswa. Setelah dilakukan
tindakan, menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar dengan tingkat
keberhasilan pada siklus 1 yaitu 8 siswa atau 61% tuntas, dan 5 siswa ataiu 39%
60
tidak tuntas. Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka perlu diadakan pelaksanaan
tindakan siklus 2.
Pada siklus 2 tingkat keberhasilan hasil belajar mencapai 100% atau 13
siswa tuntas dari 13 siswa. Siswa telah mencapai ketuntasan belajar karena telah
memenuhi standar ketuntasan belajar mencapai 100%.
Perolehan perbandingan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas
5 SD Negeri Kradenan 02 melalui model pembelajaran Group Investigation dan
Picture and Picture, apabila dianalisis berdasarkan ketuntasan belajar dapat
disajikan dalam gambar sebagai berikut:
Gambar 4.4
Diagram Batang Perbandingan Hasil Belajar IPA pada Pra Siklus, Sikus 1,
dan Siklus 2
Berdasarkan gambar di atas menunjukkan bahwa adanya peningkatan
ketuntasan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA, pada pra siklus ada 5
siswa atau 39% siswa tuntas dan 8 siswa atau 61% siswa tidak tuntas. Pada siklus
1 ada 8 siswa atau 61% siswa tuntas dan 5 siswa atau 39% siswa tidak tuntas.
Selanjutnya pada siklus 2 adalah 100% siswa tuntas.
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
presentase presentase presentase
tuntas
tidak tuntas
61
4.2.2 Pembahasan
1. Siklus 1
Fokus perbaikan pada penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar siswa
melalui model pembelajaran Group Investigation dan Picture and Picture.
Kelebihan model ini adalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa, mampu
memperdalam pamahaman siswa, menyenangkan siswa dalam belajar,
mengembangkan sikap positif siswa, mengembangkan sikap kepemimpinan
siswa, mengembangkan rasa ingin tahu siswa, meningkatkan rasa percaya diri
siwa, mengembangkan rasa saling memiliki, mengembangkan pola berpikir logis
serta mengembangkan keterampilan untuk masa depan.
Perolehan hasil belajar pada siklus 1 ini masih belum optimal, beberapa
kekurangan dalam penelitian tindakan siklus 1 ini antara lain dalam
menyampaikan tujuan pembelajaran guru terlalu cepat, sehingga siswa kurang
mengerti apa yang harus dia pahami ketika pembelajaran, selain itu guru kurang
memberikan motivasi supaya siswa lebih aktif menyampaikan pendapatnya, perlu
dilakukan pergantian anggota kelompok agar ketika bekerja dalam kelompok
siswa dapat mengemukakan pendapat dengan baik, kurang intensif dalam
memberi bimbingan pada masing-masing kelompok ketika kegiatan diskusi,
pemberian kesimpulan pada akhir pembelajaran perlu dilakukan bersama-sama
siswa, dalam manajemen waktu pembelajaran perlu ditingkatkan sehingga
pembelajaran belangsung efektif dan efisien. Semua siswa harus beraktifitas
positif dalam pembelajaran sehingga siswa memperoleh manfaat pembelajaran
melalui model pembelajaran Group Investigation dan Picture and Picture.
62
2. Siklus 2
Pada siklus 2 penelitian perbaikan hasil belajar siswa difokuskan pada
kekurangan di siklus 1. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Group
Investigation dan Picture and Picture pada siklus 2, selama proses pembelajaran,
siswa tampak lebih beraktifitas positif, pemberian motivasi kepada siswa mampu
membangkitkan terjadi interaksi yang baik di antara siswa ketika kegiatan diskusi.
Siswa mulai aktif dalam menyampaikan pendapat atau menanggapi pendapat
siswa lain. Penyampaian kesimpulan secara bersama-sama pada akhir kegiatan.
Membuat rangkuman pada akhir pembelajaran. Manajemen waktu yang baik
membuat kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien.
Berdasarkan tabel pra siklus, siklus 1 dan siklus 2 maka dapat disimpulkan
bahwa melalui penggunaan model pembelajaran Group Investigation dan Picture
and Picture dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 5 di SD Negeri
Kradenan 02 Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang Semester 2 tahun
pelajaran 2013/2014 dengan KD pesawat sederhana dan sifat-sifat cahaya dan
pemanfaatannya. Perbandingan ketuntasan klasikal dari kondisi prasiklus, siklus
1,dan siklus 2 yaitu 39% : 61% : 100%.
Dari uraian penelitian yang telah disajikan, maka penggunaan model
pembelajaran Group Investigation dan Picture and Picture dapat meningkatkan
hasil belajar IPA siswa kelas 5 di SD Negeri Kradenan 02 Kecamatan Kaliwungu
Kabupaten Semarang Semester 2 tahun pelajaran 2013/2014 sejalan dengan
penelitian yang telah dilakukan oleh Selain itu, menurut Devi (2010) dalam
skripsinya yang berjudul “Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group
Investigation (GI) untuk meningkatkan pemahaman gaya magnet pada
pembelajaran IPA bagi siswa kelas V SD Negeri 2 Wanaraja Wanarasa
Banjarnegara tahun ajaran 2010/2011.” menyimpulkan bahwa penerapan metode
Group Investigation dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar IPA
(magnet) yang ditandai dengan kenaikan hasil belajar siswa. Peningkatan ini
terlihat dari hasil pra tindakan sebesar 64,89 dan setelah dilakukan tindakan maka
pad siklus I mencapai 67,32 dan pada siklus II menjadi 70,08. Begitu juga dengan
penelitian Dewi Diansari “Penerapan model Picture and Picture untuk
63
meningkatkan pembelajaran IPA siswa kelas IV SDN Gampingan 01
Pagak”.Adanya peningkatan aktivitas belajar siswa pada siklus I diperoleh nilai
rata-rata aktivitas belajar siswa 54,65 menjadi 75,8 pada siklus II. Pembelajaran
model Picture and Picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa.Siklus I
diperoleh rata-rata nilai evaluasi siswa 69,1 meningkat menjadi 85,8 siklus II.