Upload
ryana-noer
View
231
Download
0
Embed Size (px)
8/16/2019 BAB I,II,III,IV.docx
1/36
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sangat penting untuk menghasilkan sayuran dengan kualitas tinggi sampai di
tangan konsumen. ldealnya, kualitas sayuran pada saat sampai ke tangan konsumen
harus sama dengan kualitas sayuran pada saat dipanen supaya dapat memperoleh
harga jual yang tinggi. Apabila jaraknya semakin jauh maka rantai pemasaran akan
semakin panjang, hal ini dapat menyebabkan kualitas dan kuantitas sayuran akan
menurun ketika sampai di tangan konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
apabila penanganan pascapanen kurang baik maka penurunan hasil sayuran dapat
mencapai 22-70. !ehilangan hasil setiap hari ber"ariasi antara #-$$. Hal ini
karena hasil sayuran mengalami kemunduran %decay&, terlalu matang %over-
ripening &, kerusakan mekanis %mechanical inluiy&, susut berat %weight lost &,
perempelan %trimming &, bertunas % sprouting & don mengalami pencoklatan
%browning &.
!ualitas sayuran ditentukan oleh dua 'aktor, yaitu 'aktor genetis dan
lingkungan. Setelah sayuran dipanen, tidak ada perlakuan yang dapat meningkatkan
kualitas hasil, yang dapat dilakukan adalah mempertahankan kualitas hasil. (ntuk
meminimalkan penurunan kualitas dan indeks sampah %kuantitas& setelah panen,
sayuran harus dipanen, ditangani dan disimpan dengan penuh perhatian.
Secara teoritis, lamanya umur simpan % storage life& sayuran tergantung pada
lama waktu cadangan makanan %length of time the storage food & dan air yang
diperlukan dalam respirasi dan transpirasi. )leh karena cadangan makanan dan air
berkurang terus-menerus, maka kualitas sayuran menurun sampah sayuran menjadi
tidak *ayak lagi untuk dikonsumsi manusia. +engan menurunnya cadangan
makanan, kerentanan sel terhadap serangan mikroorganisme meningkat. emar
%bruishing & dan kerusakan mekanis lainnya dapat menyebabkan masuknya
mikroorganisme dan mempercepat respirasi produk. +an waktu panen sayuran
sampai sayuran dimasak, tindakan pencegahan harus diberikan untuk
memperlambat penurunan cadangan makanan dan air serta mencegah masuknya
1
8/16/2019 BAB I,II,III,IV.docx
2/36
mikroorganisme. Hal ini mensyaratkan bahwa sayuran dipanen, dikemas, diangkut,
dibongkar dan dikemas lagi dengan hati-hati.
1.2 Rumusan Masalah
erdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas, maka dapat dirumuskan
rumusan masalah yang akan dibahas
$. agaimana kriteria panen pada sayuran kubis/
2. Apa saja teknologi yang digunakan pada saat panen sayuran kubis/
#. agaimana proses penanganan pasca panen pada sayuran kubis/
1.3 Tujuan Makalah
erdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat dirumuskan tujuan makalah
sebagai berikut
$. (ntuk mengetahui kriteria panen pada sayuran kubis.
2. (ntuk mengetahui teknologi yang digunakan pada saat panen sayuran kubis.
#. (ntuk mengetahui proses penanganan pasca panen pada sayuran kubis.
1. !"stemat"ka Penul"san
$. ab *, %endahuluan& ab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan makalah dan sistematika penulisan.
2. ab **, %1andasan eori& ab ini berisikan pembahasan mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan penanganan pasca panen pada sayuran.
#. ab ***, %embahasan& ab ini berisikan pembahasan lebih lanjut mengenai
hal-hal yang berkaitan dengan penanganan pasca panen pada sayuran kubis.
3. ab *4, %enutup& ab ini berisikan kesimpulan hasil pemaparan yang ada
pada bab ***. ada bab ini ditambahkan beberapa saran berkenaan dengan tema
makalah.
2
8/16/2019 BAB I,II,III,IV.docx
3/36
BAB II
LANDA!AN TE#RI
2.1 $r"ter"a Panen !a%uran
Sayuran harus dipanen pada tahap kemasakan %maturity& yang tepat. Sayuran
tertentu harus dipanen pada tahap pertumbuhan yang tepat, jika tidaksayuran
tersebut akan cepat tidak dapat dikonsumsi lagi, seperti mentimun gerkhin, jagung
manis, kapri, okra, kedelai, kacang panjang, paria, terung dan asparagus.
ertimbangan harga merupakan 'aktor penentu waktu panen. 5arak antara pasar
dengan lama waktu sayuran masih layak dikonsumsi harus pula dipertimbangkan.
Sebagai contoh, untuk pasar yang dekat, tomat dapat dipanen pada saat sudah
matang %warna merah& atau dekat dengan matang, akan tetapi apabiba jarak
pasarnya jauh %6 00 km& sehingga rantai pemasarannya panjang, tomat harus
dipanen pada saat masak hijau % green mature&. !esulitan yang didapatkan adalah
memisahkan antara buah tomat yang telah masak dengan yang belum karena ukuran
dan mengkilapnya buah %glossiness& tidak bisa menjadi patokan, terutama bagi
pekerja yang belum berpengalaman. (ntuk itu, dapat dilakukan dengan mengambil
sampel buah kemudian buah dibelah dengan pisau dan apabila bijinya tergelincir
berarti buah telah masak sehingga buah yang sama ukuran dan umurnya
kemungkinan telah masak.
eberapa tanaman sayur dapat dipanen pada tahap setelah bagian yang dapat
dimakan telah mencapai ukuran yang sudah dapat diman'aatkan, misalnya seperti
ubi jalar, labu siam, sawi putih dan pak-choi. 5adi sayuran dapat dipanen apabila
sayuran tersebut sudah mencapai masak 'isiologis atau telah masak komersial.
asak 'isiologis terjadi apabila pertumbuhan %development & dan kemasakan
%maturation& dan sayuran telah maksimum. 5adi masak 'isiologis merupakan salah
satu tahapan dabam kehidupan organ tanaman. 8ontoh tanaman sayuran yang
dipanen pada saat masak 'isiologis adalah tomat, semangka dan melon. asak
komersial adalah tercapainya kondisi organ tanaman telah sesuai dengan selera
3
8/16/2019 BAB I,II,III,IV.docx
4/36
konsumen. asak komersial ini tidak selalu bersamaan dengan masak 'isiologis,
bisa lebih awal atau lebih akhir. asak komersial dapat terjadi pada tahapan
perkembangan %development & atau penuaan % senescence& dan organ tanaman sayur.
anen sayuran biasanya didasarkan atas kriteria tertentu yang tergolong dalam
masak komersial yang mencakup kenampakan dan tingkat perkembangan atau
kemasakan yang masih dapat diterima oleh konsumen. enentuan saat panen
sayuran didasarkan atas
$. erubahan kenampakan %"isual&
a. erubahan warna.
b. erubahan bentuk dan ukuran.
c. Adanya daun-daun yang menua % senescence&.
d. ubuh tanaman mengering.
e. uah atau biji sudah berkembang penuh.
2. erubahan 'isik
a. uah mudah dilepaskan dan tanaman induknya.
b. erubahan kekerasan daging buah.
c. eningkatnya berat jenis dan padatan terlarut.
#. erubahan kimiawi
a. eningkatnya kandungan gula atau total padatan terlarut.
b. enurunnya kandungan asam.
c. 9asio total padatan terlarut dengan kandungan asam.
3. erubahan 'isiologis
a. !elakuan respirasi dapat untuk menera tingkat kematangan %ripening &.
4
8/16/2019 BAB I,II,III,IV.docx
5/36
. !omputasi %penghitungan&
a. enghitung %menjumlahkan& suhu mulai sejak benih ditanam sampai
komoditas siap dipanen %degree days atau heats unit &.
b. enghitung umur tanaman sejak benih ditanam sampai komoditas slap
dipanen.
Sebagian besar sayuran, tanda-tanda siap panennya berdasarkan pada
kenampakan "isualnya. +an kenampakan "isual tersebut kemungkinan untuk petani
tanaman sayur dalam skala usaha kecil dan untuk pasar lokal sudah mencukupi
tetapi harus diingat bahwa lingkungan tumbuh tanaman sayur luga mempengaruhi
kenampakan "isual sayuran tersebut. Sebagai contoh, pemberian nitrogen yang
tinggi akan menghasilkan tanaman sayur dengan intensitas warna hilau yang lebih
kuat %warna lebih hijau&. Suhu yang tinggi setelah tomat dipanen akan
menyebabkan tomat tidak dapat memberikan warna merah yang disukai oleh
konsumen, tetapi warnanya akan menjadi oranye kekuningan.
(ntuk pasaran ekspor, persyaratan negara importir untuk komoditas tidak hanya
berdasarkan kenampakan "isual saja, tetapi juga kandungan kimiawi komoditas.
Sebagai contoh 8anada, jahe untuk industri %untuk olahan& harus mempunyai sisa
serat kurang dan : dan kandungan patinya lebih dan atau sama dengan 3,
sementara di Amerika Serikat, jahe yang dikehendaki kandungan seratnya kurang
dan ; dan kandungan patinya lebih dan atau sama dengan 32. (ntuk mencapai
syarat tersebut jahe "arietas Hawai harus dipanen umur 7-; bulan, rhi
8/16/2019 BAB I,II,III,IV.docx
6/36
8/16/2019 BAB I,II,III,IV.docx
7/36
'")anen $*m*'"tas sa%uran
!a%uran &unga ,
8auli'lower
rokoli
unganya kompak %curd&, intensitos
warna masih jelas, daun bunga belum
kuning %lewat masak tangkai tandan
bunga memanjang dan bunga lepas-
lepas&.
lower head masih kompak, daun
bunga belum kuning %lewat masak
'lower head pecah&.
!a%uran &uah ,
!acang panjang, kecipir, buncis,kapri
!acang lima dan kacang gude
)kra
1abu botol %labu air&, gambas, pare ular
erong, pare, labu siam, mentimun
5agung manis
omat
8abai
olong sudah tenisi tetapi biji di
dalamnya masih sangat muda dan bila
polong dipatahkan berbunyi, ujung
polong sudah bisa dibengkokkan.
olong sudah terisi penuh dan mulai
kehilangan warna hijau %berubah men
jadi coklat&, kandungan pati dan protein
meningkat.
olong sudah terisi penuh tetapi masih
muda, ujung polong bila dipatahkan
berbunyi, laju pertumbuhan sudah
maksimum.
uah masih dalam tahap pertumbuhan,
kulit masih lunak, sebelum masak.
!elewat masak bila buah dipijit dengan
ujung kuku ibu jan tidak dapat
menembus daging buah.
uah sebelum masak %immature&, kulit
buah halus, berwarna cerah %tajam&.
Apabila kelewat masak warna kulit
buah menjadi pudar atau berubah dan
ukuran biji menjadi besar dan keras.
7
8/16/2019 BAB I,II,III,IV.docx
8/36
5ika ujung kuku ibu jan menekan biji
%kernel& maka akan keluar cairan sepertisusu.
=arna buah berubah dan hijau menjadi
warna jingga. Apabila buah dibelah biji
tergelincir keluar menempel pada pisau.
=arna buah hijau tua menjadi hijau
pudar atau merah.
8ara panen sayuran dapat dilakukan secara manual dengan tangan, yaitu dipetik
%bisa juga dibantu dengan pisau atau sabit& maupun secara mekanik dengan mesin.
emetikan hasil sayuran harus dilakukan, dengan hati-hati. Apabila hasil panen dalam
kondisi baik, maka
a& engurangi pintu masuknya mikroorganisme sehingga juga akan mengurangi
busuknya sayuran.
b& emperlambat laju respirasi sehingga memperlambat perombakan cadangan
makanan. Hal ini akan memperpanjang umur simpan komoditas.
c& emperkecil transpirasi sehingga akan memperkecil mengisutnya atau
mengerutnya % shrivelling & komoditas.
d& emperkecil dihasilkannya gas etilen dan komoditas. Btilen dapat menginduksi
pematangan, menjadikan komoditas menguning, menurunkan kandungan kioro'il,
mempercepat bertunasnya komoditas. Adanya gas etilen ini akan memperpendek
umur simpan komoditas.
2.2 Tekn*l*g" %ang '"gunakan )a'a Panen !a%uran
8
8/16/2019 BAB I,II,III,IV.docx
9/36
esin pemamanen umumnya mempunyai komplesitas yang paling tinggi
dibandingkan mesin-mesin pertanian lapangan lainnya. Sayur hasil panen dapat
dipasarkan dalam keadaan segar maupun dalam kemasan. (ntuk penjualan segar,
umumnya sayur masih dipanen secara manual menggunakan manusia. erikut
merupakan beberapa teknologi yang digunakan dalam memanen sayuran
1. Mes"n )anen ku&"s
esin pemanen kubis ini bekerja dengan cara manarik kubis dari tanaman
menggunakan kontra twin auger, yang kemudian dipotong sebatas daun terluar, dan
kemudian dialirkan ke kontainer menggunakan ban berjalan. Sistem pemindahan
container dilakukan menggunakan 'ork-li't. esin ini dapan memanen $ kubis setiap 2
detik. !apasitas kontainernya $0 kubis, mempunyai kapasitas lapang # are per jam,
atau sekitar ## jam perhektar.
2. Mes"n )emanen um&"
9
8/16/2019 BAB I,II,III,IV.docx
10/36
esin panen kentang ini dilengkapi dengan kemampuan untuk menggali umbi,
mangambil dan memisahkan daun dengan batang, mensortasi manual %oleh pekerja&
dan memasukkan umbi kedalam wadah penyimpan. esin ini bisa dipergunakan untuk
kentang, ketela rambat, wortel dan taro. esin ini mempunyai kapasitas lapang 7
are?jam untuk pemanenan kentang, $0 are?jam untuk pemanenan ketela rambat,
are?jam untuk pemanenan taro, dan @ are per jam untuk pemanenan wortel.
2.3 E-aluas" k"nerja )a'a Panen !a%uran
!inerja suatu mesin panen dikatakan baik jika produk yang dipanen mempunyai
kerusakan yang minimal. iasanya kerusakan panen mekanis adalah memar %bruising &
karena proses deselerasi atau adanya impak saat proses pemanenan. Suatu produk
cenderung rusak jika mendapatkan tekanan yang melebihi nilai critical shear stress
atau melebihi nilai compressive stress. Sering kali beberapa bagian dari mesin panen
yang didesain untuk menyalurkan energi "ibrasi kepada bahan yang akan dipanen
menyebabkan memar. erikut merupakan penilian e"aluasi kinerja di lihat dari
beberapa sisi
1. $erusakan 'amage/
roduk yang memar, terpotong, lecet, dan kerusakan langsung pada tanaman
yang panen adalah akibat yang harus dihindari dari operasi pemanenan. !erusakan
produk secara langsung akan menurunkan mutu produk, dan selanjutnya akan
menurunkan nilai jual produk. !erusakan sering berhubungan langsung dengan
total energi yang diterma oleh jaringan komoditi yang dipanen.
2. E0"s"ens" e00""en%/
B'isiensi lapang juga merupakan kajian yang penting pada operasi mesin
pemanen. iasanya e'isiensi lapang ini dibandingkan dengan operasi sejenis yang
sudah ada atau dibandingkan dengan standard. Sampai saat ini tida ada suatu
de'inisi yang pasti mengenai e'isiensi lapang pemanenan. iasanya diterjemahkan
10
8/16/2019 BAB I,II,III,IV.docx
11/36
sebagai nilai ekonomis yang didapat dari produk sebagai prosentase dari total yang
bisa dipanen. Sering nilai total yang bisa dipanen di setarakan dengan nilai jika
dipanen secara manual menggunakan tangan. =alaupun pemanenan dengan tangan
juga mempunyai kuantitas tidak terpanen dan kehilangan saat panen.
!ehilangan saat panen % ground loss& merupakan komponen kinerja yang
penting pada suatu mesin panen. !ehilangan saat panen dinyatakan dalam
prosentase terhadap total panenan atau hasil bersih. *ni berbeda dengan kehilangan
di lahan saat sebelum panen yang mungkin disebabkan oleh kondisi cuaca atau
keterlambatan panen.
3. $ehan'alan rel"a&"l"t%/
!omoditi yang akan dipanen menggunakan mesin umumnya komoditi berharga
mahal, seperti buah-buahan, sayuran, umbi-umbian dan kacang. !arena itu mesin
panen hendaknya dirancang agar mempunyai %mean time before failure&
yang tinggi, karena waktu panen sering kali sangat singkat waktunya. !arena itu
mesin panen harus mendapatkan perawatan dan pemeliharaan pre"enti' setiap tahun
sebelum masa panen. +esain mesin panen harus menggunakan komponen standard
dan mempertimbangkan ketersediaannya sebagai suku cadang di pasar lokal.
!arena produk yang dipanen akan dikonsumsi oleh manusia, maka kontaminasi
terhadap oli atau cairan kimia mesin lainnya harus dihindarkan selama panen.
+isamping itu, harus dipikirkan cara yang paling e'ekti' agar beberapa bagian
mesin tidak tertumpuk sisa-sisa hasil panen. esin panen perlu dibersihkan secara
periodik, untuk menghindari pertumbuhan bakteri dan jamur yang dapat
menurunkan mutu hasil panen.
!eamanan terhadap manusia yang bekerja harus menjadi perhatian saat
mengoperasikan mesin panen. Hal ini karena sering kali bagian pemanen yang
bergerak tidak bisa ditutupi oleh pengaman karena mengganggu akses terhadap
komoditi dalam proses panen. )perasi standar yang harus selalu dilakukan adalah
bahwa sumber tenaga harus selalu dimatikan saat operasi perawatan dan
11
8/16/2019 BAB I,II,III,IV.docx
12/36
pemeliharaan. (ntuk itu semua standar desain teknik yang aman dan
memungkinkan harus diterapkan dalam desain mesin panen ini.
2. Penanganan Pasa Panen )a'a !a%uran
!ehilangan hasil sayuran setelah dipanen dapat disebabkan karena teknis,
seperti busuk, komoditas menjadi kuning, komoditas layu dan keringC maupun
nonteknis seperti buruknya sarana transportasi dan 'asilitas penyimpanan, kondisi
cuaca yang buruk, in'isiensi dalam distribusi dan kurangnya permintaan pasar.
!ehilangan hasil panen komoditas sayuran ini secara langsung juga akibat dan
perubahan kimiawi di dalam komoditas yang dapat dilihat, seperti menguningnya
komoditas, menjadi lunaknya komoditas dan bertunasnya komoditas tersebut, yang
kesemuanya ini secara langsung akan menurunkan bahkan hilangnya nilai jual
komoditas tersebut %label $0&. !emunduran komoditas sayuran juga diakibatkan
oleh berubahnya tekstur, rasa dan aroma yang berpengaruh pada kualitas sayuran,
contohnya hilangnya aroma yang tajam dan lobak, seledri dan mentimun serta
hilangnya kekerasan %liatnya& polong buncis. erubahan perubahan tersebut juga
akan menurunkan nilai gi
8/16/2019 BAB I,II,III,IV.docx
13/36
omat dan cabal
Asparagus
awang bombay, bawang putih, ketela
rambat, kentang, lahe
=ortel
enguning dan lunak
iji berkecambah
atang memanjang dan daun-daun
pecah
ertunas dan berakar
(mbi menjadi lunak
!emunduran komoditas sayuran juga dapat terjadi karena ketidakhati-hatian dan
kasarnya dalam memetik komoditas, mengemas dan membongkar dan kemasan.
!erusakan juga dapat timbul pada waktu memotong komoditas, rusak akibat tertusuk,
pecah, terlipat, berubah bentuk dan ukuran serta sebagian atau keseluruhan komoditas
terlepas dan kulit terluar yang melindunginya. !erusakan yang seperti ini disebut
kerusakan mekanis. iasanya busuk merupakan penyebab utama dan kehilangan hasil
komoditas. Sebagian besar mikroorganisme masuk ke dalam komoditas melalui
jaringan yang luka. 5aringan yang rusak akibat kemunduran 'isiologis juga sangat
rentan terhadap serangan mikroorganisme. Serangan serangga setelah komoditas
dipanen tidak seserius akibat busuk, akan tetapi akan menjadi masalah utama apabila
sayuran akan diekspor dan negara importir tidak menghendaki komoditas membawa
hama ke negaranya. )leh karena itu, penting kiranya untuk tetap mempertahankan
kesegaran dan meminimalkan kerusakan sayuran setelah dipanen untuk tetap dapat
meniaga mutunya dan harga jual komoditas tersebut.
ergantung pada apakah sayuran setelah dipanen akan segera dijual atau disimpan
terlebih dahulu, dan tujuan pasarnya apakah pasar domestik atau untuk diekspor,
sayuran akan diperlakukan berbeda-beda setelah dipanen. Sayuran akan dibersihkan,
dilakukan grading dan sortasi, diperlakukan dengan bahan kimia, dikemas,
didistribusikan ke pasar atau disimpan sebelum dijual. ahap penanganan pascapanen
sayuran yang harus di*a*ui tergantung pada macam sayurannya, keinginan konsumen
dan tujuan menanam sayur. Adapun penanganan sayuran agar tetap segar
1. Cleaning )em&ers"han/
ujuan membersihkan sayuran adalah untuk menghilangkan kotoran, benda- benda asing, sisa-sisa tanaman yang menempel pada hasil panen, getah, dan lain-
13
8/16/2019 BAB I,II,III,IV.docx
14/36
lain serta supaya komoditas lebih menarik dan memperlahankan nilai jualnya.
embersihkan moditas dapat dengan cara mencucinya %dapat disemprot dengan air
atau direndam&. Apabila pencucian komoditas tidak dilakukan dengan air mengalir,
air harus seringkali diganti untuk mencegah serangan mikroorganisme yang dapat
mempercepat penurunan kualitas. (ntuk sayuran umbi, cenderung cepat bertunas
bila dicuci, seperti pada kentang dan jahe, sayuran ini harus cepat dikeringkan telah
dicuci. encelupkan ke dalam larutan sodium hipoklorit $00 akan mperkecil
terjadinya pembusukan, terutama jika air yang digunakan untuk mencuci tidak
mengandung klorin. engelap dengan kain yang bersih, kering dan lembut
seringkali memberikan hasil lebih baik daripada mencucinya dengan air. 8ara ini
lebih sesuai untuk tomat, melon dan sayuran buah lainnya kuas terutama untuk
sayuran buah yang berkulit tebal atau liat dan dapat pula dibersihkan dengan tangan
dengan cara mengambil kotoran yang menempel pada komoditas. 8leaning dapat
pub dibakukan dengan menyemprotkan udara dengan tekanan tinggi pada
permukaan komoditas.
2. Trimming )erem)elan/
Trimming adalah menghilangkan atau memotong bagian tanaman yang tidak
disukai konsumen atau menyebabkan umur simpan lebih pendek. erempelaan
umumnya dilakukan pada sayuran daun, seperti pak-choi, mustard, sawi putih,
kubis dan sayuran akar seperti wortel dan lobak yang dihibangkan daunnya, juga
cauli'lower, terutama jika sayuran tersebut akan dikirim ke pasar yang *auh.
erempelan dilakukan untuk membuang bagian sayuran yang rusak %luka&, warna berubah atau bentuk yang cacat pada saat panen supaya penampilan komoditas
tetap bagus. erempelan juga mengurangi biaya pengangkutan dan penanganan
pascapanen. erempelan hendaknya dilakukan segera setelah panen sayuran.
awang bombay, bawang putih dan bawang merah dipanen ketika bagian
trubusnya kering sehingga trimming, pada komoditas sayuran ini disebut sebagai
topping %menghilangkan bagian "egetati' sebelah atas&, tidak perlu dilakukan
karena kandungan air bulb dan trubus relati' rendah. Akan tetapi apabila panen bawang bombay, bawang merah dan bawang putih dilakukan pada saat bagian
14
8/16/2019 BAB I,II,III,IV.docx
15/36
trubusnya masih hijau, topping dilakukan dengan memotong bagian trubus hingga
2-# cm di atas leher bulb karena bagian trubus yang masih hilau akan mengalami
perombakan yang cepat sehingga akan menimbulkan kondisi yang sesuai bagi
berkembangnya mikroorganisme.
3. Curing )en%em&uhan/
a. emberikan kekuatandan penyembuhan secara cepat dan memar atau luka pado
umbi batang dan 5mbi akar %tuber and root&.
&. enutup leher umbi bawang.
Setelah panen umbi, curing perlu dilakukan untuk membatasi masuknya
organisme penyebab busuk ke dalam tuber atau root. 8uring ini juga dilakukan
untuk meningkatkan pembentukan kulit terluar dengan warna yang baik. 8uring
dapat dilakukan dengan menata umbi untuk diangin-anginkan atau dimasukkan ke
dalam kotak atau kantung yang ber"entilasi selama beberapa hari hingga beberapa
minggu. Selama curing dilakukan, komoditas sayuran jenis ini biasanya mengalami
susut berat.
4. Waxing
Waxing merupakan pelapisan lilin tipis pada sayuran. Hanya sayuran yang
sudah masak dan berkualitas bagus yang diberi pelapis lilin . elapisan lilin tidak
boleh terlalu tebal atau terialu tipis. elapisan lilin cukup tipis sehingga pertukaran
gas masih memungkinkan terjadi dan cukup tebal pula untuk memperkecil
transpirasi. Sayuran yang biasanya diberi pelapis lilin adaiah mentimun, cabal,
kentang, semangka, labu, terung, tomat dan wortel. elapisan lilin atau bahan
serupa lilin pada komoditas tujuannya adalah
a. enghambat transpirasi.
b. emperbaiki penampilan.
c. Sebagai carrier 'ungisida, penghambat pertunasan atau menambah warna.
15
8/16/2019 BAB I,II,III,IV.docx
16/36
8/16/2019 BAB I,II,III,IV.docx
17/36
a. R oom cooling !ecepatan udara minimum @0 m?menit. Hasil dapat
didinginkan dan disimpan di ruang yang sama. endinginan dengan room
cooling relati' lambat.
&. !orced air"pre##ure cooling endinginkan dengan meletakkan komoditas
dalam kemasan pada lorong yang dialiri dengan udara dengan kecepatan 200-
300 m?menit. Hasil harus segera dipindahkan dan lorong setelah dingin. Saat di
dalam lorong, komoditas tidak tertutup dalam kontainer ber"entilasi.
endinginan dengan cara ini dapat di"ariasi dengan menggunakan udara dingin
dan lembab.
. $%drocoling etode ini merupakan metode pendinginan yang cepat dan
murah. endinginan awal komoditas dengan hydrocooling menggunakan air
dingin sekitar 0E8. Sayuran yang akan diturunkan suhunya direndam dalam air
atau dilewatkan di bawah pancuran air dingin. *ni juga sekaligus mernbersihkan
komoditas, akan tetapi apabila air yang dipergunakan tidak sering diganti bisa
menimbulkan kontaminasi mikroorganisme. +engan cara pendinginan seperti
hasil sayuran tidak banyak kehilangan berat.
'. Contact &cing atau Top &ce ! Saat ini metode ini hanya sebagai metode
tambahan bagi metode lain. endinginan awal dengan metode ini dilakukan
dengan menggunakan pecahan-pecahan es atau bubur es %es cair 30 air F
@0 es F 0,$ garam&.
e. 'acuum cooling !omoditas sayuran dimasukkan ke dalam kontainer, ditutup
rapat dan tekanan udara diturunkan sampai kurang lebih @@0 pascal % mm Hg&.
ada tekanan udara normal %7@0 mmHgG $ atm& air menguap pada $ 00E8,
tetapi pada tekanan udara mm Hg air menguap pada $E8. !omoditas sayuran
didinginkan melalul e"aporasi air di permukaan komoditas. !elemahan metode
ini adalah kandungan air komoditas mengalami penurunan kurang *ebih $
untuk setiap penurunan suhu E8, untuk memperkecil turunnya kandungan air
komoditas dilakukan penyemprotan air.
0. oporatif Cooling , (dara kering didinginkan dengan meniupkannya pada
permukaan air?benda basah.
17
8/16/2019 BAB I,II,III,IV.docx
18/36
*. Pac+aging (pengema#an)
engemasan hasil sayuran harus dilakukan dengan kontainer %wadah& yang
sesuai. +engan wadah yang sesuai akan membantu mempertahankan kualitas
sayuran. =adah yang bagus tidak hanya digunakan untuk mewadahi sayuran saja
tetapi juga melindungi sayuran dari kerusakan mekanis dan kondisi lingkungan
yang tidak menguntungkan. Selain itu wadah juga harus tidak menyebabkan memar
atau luka pada komoditas, tidak menimbulkan tekanan dan suhu yang panas
%overheating &, menjamin komoditas tetap bersih dan mencegah terjadinya in'eksimikroorgnisme, empertahankan mutu penjualan komoditas dan mudah didapatkan
dengan harga yang relati' murah. =adah yang ideal tergantung pada macam
komoditas yang akan dikemas, tipe pembongkaran %dengan mesin atau secara
manual&, jenis perlakuan yang akan dikenakannya, metode penjualannya, jarak
pasar, kondisi lingkungan selama penanganan, harga jual komoditas dan
ketersediaan wadahnya.
+i negara-negara Asia, keranjang bambu banyak digunakan sebagai wadah
sayuran. Apabila keranjang bambu digunakan sebagi wadah hendaknya dinding
keranjang dilapisi kertas koran, jerami, rumput, pelepah daun pisang, daun pisang
atau 'ilm ethylene.
,. Tran#portation (pengang+utan)
Sayuran diangkut untuk dibawa ke pasar, pabrik pengolahan atau tempat
penyimpanan %cold storage&. Alat pengangkut dan kondisi pengangkutan sangat
mempengaruhi hasil sayuran. Suhu di dalam wadah sayuran dapat meningkat
selama pengangkutan pada siang hari yang panas. eningkatnya suhu ini akan
memacu kemunduran hasil sayuran. +engan demikian, apabila alat
pengangkutannya tidak dilengkapi mesin pendingin, hendaknya pengangkutan hasil
sayuran dilakukan pada dini hari atau malam hari. Apabila pengangkutan dengan
menggunakan truck, penyusunan wadah hendaknya tetap memungkinkan terjadinya
"entilasi udara yang baik. =adah hendaknya disusun miring ke bawah supaya
18
8/16/2019 BAB I,II,III,IV.docx
19/36
sirkulasi udara di bawah wadah tetap baik. Hal ini sangat penting bagi wadah
sayuran yang tidak akan dipindah pindahkan selama pengangkuta berlangsung.
-. Storage (pen%impanan)
Hasil sayuran harus disimpan apabila belum akan dipasarkan atau diolah.
enyimpanan sayuran ini akan memperpanjang kegunaan dan ketersediaan sayuran
karena kemunduran kesegaran kesegaran dapat diperkecil. Selain itu, juga akan
meningkatkan keuntungan selama ketersediaan sayuran pada suatu waktu langka.
enyimpanan dapat dilakukan di dalam re'rigerator atau tanpa re'rigerator
%unrefrigerated &.
a. Pen%"m)anan '" 'alam re0r"gerat*r.
enyimpanan sayuran di dalam re'rigerator %cool storage& merupakan
cara yang paling baik untuk memperpanjong umur simpan komoditas sayuran
karena penyimpanan pada suhu rendah dapat menekan laju respirasi, reoksi
en
8/16/2019 BAB I,II,III,IV.docx
20/36
!ubis, asparagus, jagung manis, cauli'lower, seledri,
bawang bombay, kecipir, selada, bawang putih, kubis china.
$,7E8
+aun bawang, wortel, kentang, lobak, pak-choi. 3,3E85ahe, labu air, buncis, terong, pare, gambas, tomat, kacang
panjang
7,2E8
entimun, okra, tomat, cabal, labu $0E8
Hanya produk yang berkualitas bagus yang dapat disimpan di ruang pendingin.
8ool storage tidak dapat mempertinggi kualitas sayuran. !esalahan umum yang
terjadi adalah menyimpan sayuran yang kualitasnya jelek atau memar dan berharap
produk seperti ini dapat dipertahankan untuk waktu yang lama. !ualitas produk
yang jelek meskipun disimpan dalam cool storage tidak dapat bertahan lama
walaupun respirasi dapat ditekan tetapi kerentanan terhadap busuk tinggi.
Sayuran harus sesegera mungkin didinginkan setelah dipanen. ini dapat
dilakukan sebelum atau selama diangkut atau sayuran dibawa sesegera mungkin ke
ruang pendinginan. ada kubis penundaan penyimpanan 3; jam akan mempertinggi
rusaknya sayuran dua kali lipatnya dan meningkatnya degradasi kloro'il.
enundaan penyimpanan cauli'lower $@ jam memacu pembusukan dan susut berattetapi tidak untuk degradasi kloro'il. Apabila penundaan penyimpanan sayuran di
re'rigerator tidak dapat dihindari, sayuran dapat diberi es balok.
Ta&el 2. $elem&a&an relat"0 ruang )en'"ng"n cool #torage/ untuk sa%uran
!omoditas sayuran !elembaban relati'
!entang, jahe, semangka
)kra, wortel, mentimun, pare, terung,
cabal, kacang panjang, lobak, labu,
tomat, gambas
Asparagus, kubis, kubis china, seledri,
cauli'lower, jagung manis, selada
;0
:0
:
20
8/16/2019 BAB I,II,III,IV.docx
21/36
8/16/2019 BAB I,II,III,IV.docx
22/36
3. endinginon melalui penguapan % "vaporative cooling & di daerah panas dan
kering. "vaporative cooling meman'aatkan e"aporasi air menggunakan
panas dan respirasi sayuran. Air harus dekat atau di sekitar sayuran. (dara
kering dan panas didinginkan saatt udara melalui permukaan yang basah.
Suhu akan turun $ E-E8 dan kelembaban relati' udara meningkat 20-#0
tergantung pada suhu dan kelembaban relati' udara di sekitarnya pada saat
itu. "vaporative cooling digunakan terutama untuk sayuran yang mudah
kering, mengkerut atau lunak pada kelembaban relati' yang rendah.
22
8/16/2019 BAB I,II,III,IV.docx
23/36
BAB III
PEMBAHA!AN
3.1 $r"ter"a Panen !a%uran $u&"s
erdasarkan klasi'ikasinya, kol?kubis termasuk dalam
a. +i"isi Spermatophyta
b. Sub +i"isi Angiospermae
c. !las +icotyledonae
d. amili 8ruci'erae
e. Denus rassica
'. Species rassica oleracea
+ari klasi'ikasi ini turunlah "arietas-"arietas tanaman kol yang dibudidayakan,
berikut ini merupakan kol "arietas unggul
$. !ubis putih %.o. "ar. capitata 1. '.alba +8.&
a. !ubis kepala bulat krop bulat dan kompak, ukuran daun kecil sampai
sedang, mempunyai daun luar berwarna hijau muda, memiliki teras atau hati
kecil dan mempunyai batang pendek. eberapa "arietas unggul kubis putih
kepala bulat
- Dlobe aster umur panen 7 hari, produksi 2-2, kg?tanaman
- Bmerald 8ross Hybrid umur panen 3 hari, produksi $,2 kg?tanaman
- 8openhagen arket umur panen 72 hari, produksi $,;-2 kg?tanaman
23
8/16/2019 BAB I,II,III,IV.docx
24/36
- !-! 8ros umur panen ; hari, produksi $,@ kg?tanaman
- Dreen 8up umur panen 7# hari, produksi $, kg?tanaman
- Bcarliana umur panen @0 hari, produksi $ kg?tanaman
2. !ubis kepala bulat runcing !rop kubis berbentuk bulat dengan ujung bagian
atas meruncing sehingga nampak berbentuk elips. 8ontoh "arietas komersial
- Barly 5ersey =ake'ield umur panen @# hari, produksi $ kg?tanaman
- Dreen point umur panen 0 hari, produksi $ kg?tanaman
- !ubis kepala bulat datar !rop kubis berbentuk bulat, bagian atasnya
mendatar dan nampak gepeng %baca Ikol gepengI, krop kurang kompak
dan berongga, ukuran sedang sampai besar dan memiliki daun luar yang
melengkung ke arah dalam menutupi kepala. eberapa jenis komersial
adalah
- remium lat +utch umur panen $00 hari, produksi 3, kg?tanaman.
- Barly lat +utch umur panen ;# hari, produksi 2,3-2,7 kg?tanaman.
- )-S 8ross umur panen ;0 hari, produksi 2 kg?tanaman.
- Surehead umur panen :# hari, produksi #-3, kg?tanaman.
- !ubis @#2 Spring 1ight umur panen @ hari, produksi $,; kg?tanaman.
- !ubis @## Summer Autumn umur panen @0 hari, produksi 2
kg?tanaman.
- !ubis @#3 Dood Season umur panen 3 hari, produksi $,; kg?tanaman.
- !ubis @# Summer Summit umur panen 0 hari, produksi 2
kg?tanaman.
- !ubis @#@ ropical +elight umur panen 0- hari, produksi 2
kg?tanaman.
- !ubis @#7 Summit umur panen 0 hari, produksi $, kg?tanaman.
24
8/16/2019 BAB I,II,III,IV.docx
25/36
#. !ubis merah %.o. "ar. capitata 1. '. rubra.&
!rop berbentuk bulat kompak berwarna merah keunguan dan permukaan luar
daun tertutup lapisan. eberapa "arietas yang mempunyai nilai ekonomi
- 9uby per'ection warna krop merah cerah, umur panen ;0 hari, produksi
$,@ kg?tanaman
- ammoth 9ed 9ock warna krop merah tua keunguan dan keras, umur
panen $00 hari, produksi #,3 kg?tanaman.
- 9ubby ball warna krop merah tua, umur panen @ hari, produksi $,
kg?tanaman.
- 9es Acre warna krop merah tua, umur panen 7@ hari, produksi $,;
kg?tanaman.
3. !ubis Sa"oy %.o. "ar. sabauda 1.&
8iri-ciri memiliki daun keriting berbentuk babad?perut daging sapi, berwarna
hijau, krop berbentuk bermacam-macam, bulat dan kerucut. !ubis ini biasa
disebut kubis keriting?kubis babat. 8ontoh beberapa "arietas komersial
- er'ection +rumhead umur panen :0 hari, produksi 2,7-#,2 kg?tanaman.
- 4orbote produksi $-2 kg?tanaman.
- Sa"oy !ing Hybrid umur panen ;0 hari, produksi $,; kg?tanaman.
- Sa"oy Ace umur panen ;0 hari, produksi $,@ kg?tanaman.
- 1angedijk Barly Jellow produksi $,-2 kg?tanaman.
- 1angedijk Storage Jellow produksi 2-# kg?tanaman.
• 8iri-ciri panen pada sayuran kubis, berdasarkan "arietas yang telah disebutkan
diatas adalah sebagai berikut
a. remium lat +utch umur panen $00 hari, produksi 3, kg?tanaman.
b. Barly lat +utch umur panen ;# hari, produksi 2,3-2,7 kg?tanaman.
25
8/16/2019 BAB I,II,III,IV.docx
26/36
c. )-S 8ross umur panen ;0 hari, produksi 2 kg?tanaman.
d. Surehead umur panen :# hari, produksi #-3, kg?tanaman.
e. Dlobe aster umur panen 7 hari, produksi 2-2, kg?tanaman.
'. Bmerald 8ross Hybrid umur panen 3 hari, produksi $.2 kg?tanaman.
g. 8openhagen arket umur panen 72 hari, produksi $.;-2 kg?tanaman.
h. !-! 8ros umur panen ; hari, produksi $,@ kg?tanaman.
i. Dreen 8up umur panen 7# hari, produksi $, kg?tanaman.
j. Bcarliana umur panen @0 hari, produksi $ kg?tanaman.
• 8iri-ciri kemasakan kubis adalah sebagai berikut
a. !rop kubis mengeras dengan cara menekan krop kubis.
b. +aun berwarna hijau mengkilap.
c. +aun paling luar sudah layu.
d. esar krop kubis telah terlihat maksimal.
3.2 Tekn*l*g" %ang '"gunakan )a'a Panen !a%uran $u&"s
26
8/16/2019 BAB I,II,III,IV.docx
27/36
emetikan yang kurang baik akan menimbulkan kerusakan mekanis yang
menyebabkan krop kubis terin'eksi patogen sehingga mudah pembusukan.
1angkah-langkah dalam memetik kubis
a. ilih kubis yang telah tua dan siap dipetik.
b. etik kubis dengan menggunakan pisau yang tajam dan bersih. emotongan
dilakukan pada bagianpangkal batang kubis.
c. (rutan pemetikan adalah dimulai dengan kubis yang sehat baru kemudian
dilakukan pemetika pada kubis yang telah terkena in'eksi patogen.
+i
8/16/2019 BAB I,II,III,IV.docx
28/36
Penentuanwaktu dan
penangananpanen
Perlakuansegerasetelahpanen
Sortasi
Cleaning,triing
dan grading
Pre!oolingPengeasan
Pengangkutan
hingga produk diterima konsumen. enerapan S) pasca panen kubis merupakan salah
satu bentuk pembinaan yang e'ekti' bagi petani sayuran, pelaku usaha sayuran,
penyuluh dan petugas, guna meningkatkan mutu produk. ada saat ini target yang ingin
dicapai melalui penerapan S) pasca panen kubis, yaitu menghasilkan produk kubis
bermutu, menekan tingkat kehilangan hasil sampai kurang dari $0, dan meningkatkan
e'esiensi usaha agribisnis kubis. 9uang lingkup S) pasca panen kubis meliputi
+i bawah ini diuraikan secara singkat mengenai S) penentuan waktu dan
penanganan panen kubis sebagai bagian dari ruang lingkup S) pasca panen kubis.
enentuan waktu dan penanganan panen kubis dimaksudkan untuk mendapatkan hasil
panen kubis dengan kualitas yang baik.
1. Penentuan aktu )anen 'an )enanganan )anen
enentuan waktu panen dapat dilakukan secara "isual. =aktu panen kubis yang
tepat, yaitu pada saat krop kubis sudah tampak kompak, dalam dua helaian daunnya
terdapat warna keunguan, serta ujung daunnya melengkung ke luar. enanganan
panen enanganan panen dilakukan secara manual dengan cara memotong bagian
batang di bawah dua helaian daun tua di bawah krop. emotongan ini dilakukan
dengan menggunakan pisau yang terbuat dari baja tahan karat %stainless steel&.
28
8/16/2019 BAB I,II,III,IV.docx
29/36
!tan'ar )enentuan aktu 'an )enanganan )anen+ %a"tu se&aga" &er"kut,
$. Secara "isual krop kubis tampak kompak dan dua helaian daun penutup krop
kubis sudah melengkung ke luar.
2. (mur panen kubis pada dasarnya ditentukan oleh "arietas. 5ika waktu
dilakukan melewati batas waktu yang tepat, maka krop kubis akan pecahC
namun sebaliknya, bila panen dilakukan sebelum waktunya, maka krop
kurang padat?kecil.
#. enanganan panen dilakukan secara manual dengan menggunakan pisau
yang terbuat dari baja tahan karat, dengan cara memotong bagian batang di
bawah dua helaian daun tua di bawah krop kubis.
Pr*se'ur kerja )enentuan aktu )anen 'an )enanganan )anen
$. 1akukan pengamatan secara "isual terhadap krop kubis, meliputi kekerasan,
warna daun dan helaian daun yang melengkung ke luar.
2. etapkan waktu panen.
#. Siapkan alat yang dibutuhkan untuk pemanenan.
3. 1akukan pemanenan terhadap kubis yang sudah memenuhi kriteria panen.
. 1akukan penimbangan.
@. 1akukan pencatatan dengan mengisi 'ormat buku kerja, mengenai tanggal
panenC waktu panen, apakah pagi hari %pukul 07. 00 - $0.00&, siang hari
%lebih dari pukul $0.00 - $3.00, atau sore hari %lebih dari pukul $3.00 -
$;.00&C luas panen %ha&C dan nama petugas
2. Perlakuan segera setelah )anen
erlakuan segera setelah panen adalah tindakan-tindakan yang harus dilakukan
pada suatu komoditas segera setelah panen. ada kubis tindakan ini berupa
29
8/16/2019 BAB I,II,III,IV.docx
30/36
penirisan untuk menghilangkan air yang terbawa dari lapangan, pengumpulan dan
pendinginan %dengan cara diangin-anginkan&, serta sortasi untuk memisahkan kubis
yang tidak layak pasar, baik akibat kerusakan %busuk& 'isik, kerusakan mekanis
maupun hama penyakit.
!tan'ar )erlakuan segera setelah )anen+ %a"tu se&aga" &er"kut,
1. enirisan dilakukan dengan cara meletakkan krop kubis dalam posisi batang
bekas potongan menghadap ke atas.
2. engumpulan hasil panen kubis dilakukan dengan menggunakan kontainer,
dalam keadaan yang terlindung dari sinar matahari langsung dan air hujan.
Pr*se'ur kerja )erlakuan segera setelah )anen,
$. Siapkan suatu tempat yang ternaungi dari sinar matahari dengan sirkulasi
udara yang baik %packing house&.
2. 1akukan proses trimming %rompes& untuk tujuan pasar tertentu, yaitu
dengan membuang daun tua dan bagian batang yang tidak diperlukan.
#. 1akukan pencatatan dengan mengisi 'ormat yang telah dipersiapkan
sebelumnya mengenai hasil %awal&C perlakuan segera setelah panen,
meliputi penirisan, pengumpulan, trimming %rompes&C jumlah yang tidak layak pasarC dan hasil akhir.
3. !*rtas"
Sortasi merupakan tindakan yang dilakukan untuk mendapatkan mutu yang baik
dengan cara memilah-milah antara produk yang baik dengan yang rusak. roduk
yang baik yaitu produk yang bebas dari cacat atau kerusakan 'isik, baik akibat
kegiatan panen maupun serangan hama penyakit. roduk yang rusak yaitu produk
yang rusak 'isik, baik akibat panen maupun serangan hama penyakit. Setelah
dilakukan pemisahan diantara kedua produk tersebut, selanjutnya dilakukan proses
pengkelasan %grading& sesuai dengan standar mutu, baik SK* kubis atau
kesepakatan lainnya.
!tan'ar )engum)ulan 'an s*rtas"+ %a"tu se&aga" &er"kut,
1. !umpulkan hasil panen kubis di tempat yang terlindung dari sinar matahari
langsung dan air hujan.
2. empatkan hasil panen kubis dalam keranjang atau wadah dengan hati-hatiuntuk mencegah kerusakan akibat gesekan atau benturan.
30
8/16/2019 BAB I,II,III,IV.docx
31/36
3. 1akukan sortasi dengan memilah kubis yang utuh dan sehat serta kubis
yang terkena serangan hama penyakit. 1etakkan kubis yang terkena
serangan hama penyakit di dalam wadah yang berbeda.
. 1akukan sortasi di atas meja %jangan di lantai& pada saat pengumpulan guna
memilah kubis yang utuh dan sehat.
4. 1akukan sortasi segera setelah pemanenan dan pisahkan hasilnya dalam
wadah yang berbeda.
5. *si kontainer tidak boleh terlalu padat dengan tujuan untuk mengurangi
terjadinya panas.
Pr*se'ur kerja )engum)ulan 'an s*rtas",
$. Siapkan suatu tempat yang ternaungi dari sinar matahari dan hujan.
2. empat pengumpulan dapat ditutupi?dinaungi dengan kain terpal.
#. 1akukan sortasi hasil panen kubis dan letakkan dalam wadah yang berbeda.
3. (ntuk keperluan pasar tertentu diperlukan proses trimming, yaitu
membuang tangkai kubis.
. 1akukan pencatatan dengan mengisi 'ormat buku kerja, mengenai tanggal
pengumpulanC luas %ha&C cara pengumpulan dan sortasiC dan nama petugas.
. 6lean"ng+Tr"mm"ng 'an 7ra'"ng
8leaning yaitu kegiatan untuk membuang kotoran atau benda lain dan
organisme pengganggu pada permukaan kubis dengan cara
pengupasan?perompesan %trimming&. erompesan yaitu kegiatan membuang bagian
kubis yang tidak diinginan, seperti membuang bagian luar daun kubis yang rusak.
engkelasan yaitu penggolongan kubis berdasarkan kualitas, seperti keseragaman
bentuk, kebersihan, kepadatan, kebebasan dari penyakit dan kerusakan, serta
ukuran berat, panjang dan diameter.
Standar pembersihan, perompesan dan pengkelasan, yaitu sebagai berikut
31
8/16/2019 BAB I,II,III,IV.docx
32/36
$. embersihan kubis dari kotoran atau benda lain dengan membuang bagian
lain yang tidak diperlukan, seperti daun atau tangkai kubis.
2. emisahan kubis yang layak pasar dan yang tidak layak pasar, terutama
yang cacat %abnormal& dan terkena hama atau penyakit, agar tidak menular
pada yang sehat.
#. engkelasan kubis berdasarkan kualitas dan ukuran panjang, diameter,
sesuai dengan kebutuhan pasar lokal dan ekspor.
Pr*se'ur kerja lean"ng+ tr"mm"ng 'an gra'"ng se&aga" &er"kut,
$. Siapkan tampah untuk membersihkan kubis dari tempat sampah untuk
membuangkubis yang rusak?busukC
2. 1akukan perompesan, yaitu membuang bagian kubis yang tidak diinginan,
seperti membuang daun bagian luar yang rusak. agian krop kubis yang
dipotong kemudian diolesi kapur %silica gel& atau tawas untuk mencegah
in'eksi patogen busuk basah selama transportasi dan penyimpananC
#. (ntuk keperluan pasar lokal, cukup pisahkan kubis berdasarkan ukuran
berat krop kubisC sedangkan untuk pasar ekspor, lakukan pengkelasan agar
seragam. engkelasan kubis segar dilakukan berdasarkan beratnya, sebagai
berikut ukuran kecil L 00 g, ukuran sedang 00 - $.000 gram, ukuran
besar $.000 - $.;00 gram, dan ukuran sangat besar 6$.;00 gram.
3. 1akukan pencatatan dengan mengisi 'ormat yang telah dipersiapkan
sebelumnya
mengenai kegiatan pembersihanC pengkelasan untuk pasar lokalC
pengkelasan untuk pasar swalayanC pengkelasan untuk pasar eksporC dan
nama petugas
32
8/16/2019 BAB I,II,III,IV.docx
33/36
4. Pen'"ng"nan )en'ahuluan )re**l"ng/
endinginan pendahuluan %precooling& yaitu penyimpanan kubis segera setelah
panen di tempat dingin?sejuk dan tidak terkena sinar matahari, agar panas yang
terbawa dari kebun dapat segera didinginkan, sehingga mengurangi penguapan,
dan kesegaran kubis dapat bertahan lebih lama. endinginan pendahuluan ini
sebaiknya dilakukan pada temtperatur rendah %$0 M8& dalam waktu $ - 2 jam.
!tan'ar )en'"ng"nan )en'ahuluan )re**l"ng/
erbagai cara pendinginan pendahuluan dapat digunakan, antara lain
menggunakan alat precooling dengan suhu $0 M8. Kamun demikian untuk sayuran
kubis biasanya menggunakan aliran air %standar air minum& untuk mendinginkan.
Pr*se'ur kerja )en'"ng"nan )en'ahuluan )re**l"ng/
$. Siapkan sayuran dataran tinggi yang akan mendapat perlakuan pendinginan
pendahuluan.
2. asukkan kubis ke dalam alat pendinginan pendahuluan selama $ - 2 jam
dengan temperatur $0 M8C
#. 1akukan pencatatan dengan mengisi 'ormat yang telah dipersiapkan
sebelumnya.
5. Pengemasan
engemasan adalah proses perlindungan komoditas kubis dari gangguan 'aktor
luar yang dapat mempengaruhi masa simpannya dengan memakai media %bahan
tertentu&.
!tan'ar )engemasan+ %a"tu se&aga" &er"kut,
$. 5enis kemasan yang digunakan untuk kubis harus dapat melindungi dan
mempertahankan mutu kubis dari pengaruh luar dan kerusakan 'isik. !ubis
yang akan dipasarkan langsung dapat dikemas dengan plastik 'ilm atau
kertas koran atau diletakkan terbuka di keranjang plastik?rotan?bambuC
33
8/16/2019 BAB I,II,III,IV.docx
34/36
2. ahan kemasan terbuat dari bahan yang aman dan tidak merusak kubis.
!emasan yang umum digunakan, yaitu keranjang plastik, keranjang bambu,
kantung plastik dan kantung jaring?net.
Pr*se'ur )elaksanaan )engemasan
$. 1akukan pengemasan kubis untuk pasar lokal dengan menggunakan karung
plastik yang berlubang-lubang atau keranjang plastik?keranjang bambu
dengan kapasitas 2 - #0 kg. Adapun untuk pemasaran ke luar daerah,
pengemasan kubis dilakukan dengan menggunakan kardus yang sudah
dilubangi untuk "entilasi udaraC
2. (ntuk pemasaran ke pasar swalayan, kubis ditutup dengan plastik wrapping
atau plastik transparan, sedangkan untuk pasokan restoran %rumah makan&,
kubis dikemas dengan kantong plastik berukuran kg yang dilubangi.
1ubang ini ber'ungsi untuk mencegah terjadinya pengembunan udara
dalam plastik, yang dapat membusukkan kubisC
#. (ntuk tujuan ekspor, kubis dikemas dalam kardus khusus dari eksportir
yang telah dilengkapi dengan nama dagang dan tanggal panen. !ardus
diberi lubang keil dengan ukuran kapasitas kardus $ - 20 kgC
3. !ubis satu persatu dikemas dengan kertas korandan dimasukkan ke dalam
keranjang plastikC
. 1akukan pencatatan dengan mengisi 'ormat yang telah dipersiapkan
sebelumnya.
8. Pengangkutan
engangkutan produk kubis merupakan kegiatan untuk memindahkan produk
dari suatu tempat ke tempat lain dengan mempertahankan mutu produk, mulai dari
lapangan %tempat pengumpulan hasil panen& sampai ke konsumen akhir.
34
8/16/2019 BAB I,II,III,IV.docx
35/36
!tan'ar )engangkutan+ %a"tu se&aga" &er"kut,
$. Sarana atau alat angkutan yang digunakan harus bersih, mudah dibersihkan,
serta mampu menjaga kubis dari kerusakan 'isik maupun 'isiologis. Sarana
angkutan yang tidak berpendingin harus mempunyai "entilasi yang cukupC
2. !ubis harus diletakkan secara teratur di dalam sarana angkutan dengan
mempertimbangkan ketinggian tumpukan kemasan, sehingga kubis tidak
berubah bentuknya. (ntuk angkutan bak terbuka, tumpukan kemasan
jangan diduduki oleh manusiaC
#. !ubis yang diangkut harus terhindar dari sinar matahari langsung selama
pengangkutanC
3. Suhu dan kelembaban di dalam alat pengangkut perlu dijaga sesuai dengan
persyaratan penyimpanan kubis, terutama untuk perjalanan lebih dari 2,
jamC
. 1akukan pencatatan kubis yang diangkut, yaitu jenis sayuran, jumlah dan
tujuan pengiriman.
Pr*se'ur )elaksanaan ,
$. ersiapkan alat atau sarana angkutan yang akan digunakan
2. Sarana angkutan yang digunakan sebaiknya berpendingin atau apabila tidak
tersedia yang berpendingin, setidaknya memiliki "entilasi yang cukupC
#. Hindari sinar matahari langsung pada kubis, apabila menggunakan alat
angkutan tanpa pendinginC
3. !ondisi udara %suhu dan kelembaban& dalam alat pengangkut perlu dijaga
sesuai dengan syarat penyimpanan kubis, terutama untuk perjalanan lebih
dari 2, jamC
. enataan kubis dalam alat pengangkut dilakukan dengan teratur, untuk
menghindari benturan, gesekan dan tekanan. Hindari produk terjatuh atau
bergeser, dengan mencegah pengangkutan yang melebihi kapasitas angkut
dan tumpukan kemasan yang terlalu tinggiC
35
8/16/2019 BAB I,II,III,IV.docx
36/36
@. 1akukan pencatatan dengan mengisi 'ormat yang telah dipersiapkan
sebelumnya.
BAB I9
PENUTUP
1.1 $es"m)ulan
Adapun kesimpulan dari penulisan ini adalah sebagai berikut
1. Sebagian besar pedagang di pasar tradisional tidak melakukan perlakuan-
perlakuan khusus dalam usaha memperpanjang lama penyimpanan kubis.
2. enanganan yang sembarangan menyebabkan susut jumlah, mutu dan nilaiekonomi kubis.
3. enanganan pasca panen perlu memperhatikan si'at kubis yang mudah
rusak, bentuknya yang bulat besar %"oluminous&, suhu, serta kelembaban
udara
4" Sebagian besar kesalahan penyimpanan kubis oleh pedagang yaitu
terkait penyusunan, sanitasi, suhu, dan pencampuran dengan komoditi lain.