22
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Tn. “MD” DENGAN ASMA DI BR. METULIS, DS. DAWAN KALER, KEC. DAWAN, KLUNGKUNG PADA TANGGAL 6 - 10 MEI 2015 I. PENGKAJIAN Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 6 Mei 2015 pukul 19.00 WIB di rumah keluarga Tn. “MD” di Br. Metulis, Ds. Dawan Kaler, Kec. Dawan, Klungkung. Data diperoleh dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik A. Data Biografi Nama Pasien : MD Jenis Kelamin : Laki-laki Golongan Darah : B TTL : Dawan, 31 Desember 1943 Pendidikan Terakhir : S1 Agama : Hindu Status Perkawinan : Duda TB/BB : 175 cm/ 55 kg Penampilan : Bersih, rapi, rambut panjang berwarna putih terikat. Alamat : Br. Metulis Desa Dawan Kaler Diagnosa Medis : Asma Penanggung Jawab Nama : PJ Hub. Dg Pasien : Anak Kandung Alamat & No. Telp : Monang-maning, Denpasar.

Askep Gerontik Fix

Embed Size (px)

DESCRIPTION

asuhan keperawatan gerontik pada pasien diabetes melitus

Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIKPADA Tn. MD DENGAN ASMADI BR. METULIS, DS. DAWAN KALER, KEC. DAWAN, KLUNGKUNGPADA TANGGAL 6 - 10 MEI 2015

I. PENGKAJIANPengkajian dilaksanakan pada tanggal 6 Mei 2015 pukul 19.00 WIB di rumah keluarga Tn. MD di Br. Metulis, Ds. Dawan Kaler, Kec. Dawan, Klungkung. Data diperoleh dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisikA. Data Biografi

Nama Pasien: MDJenis Kelamin: Laki-laki

Golongan Darah: BTTL: Dawan, 31 Desember 1943Pendidikan Terakhir: S1

Agama: Hindu

Status Perkawinan: DudaTB/BB: 175 cm/ 55 kg

Penampilan: Bersih, rapi, rambut panjang berwarna putih terikat.Alamat: Br. Metulis Desa Dawan KalerDiagnosa Medis: AsmaPenanggung Jawab

Nama: PJHub. Dg Pasien: Anak KandungAlamat & No. Telp: Monang-maning, Denpasar.B. Riwayat Keluarga

Genogram

Keterangan:

= Laki-laki

= Perempuan

= Klien

C. Riwayat Pekerjaan

Pekerjaan saat ini

: Pensiunan dan bekerja honor di KUDAlamat pekerjaan

: Desa DawanJarak dari rumah

: 2 KmAlat transportasi

: MobilPekerjaan sebelumnya

: GuruJarak dari rumah

: 1 KmAlat transportasi

: MotorSumber-sumber pendapatan dan kecukupan terhadap kebutuhan: saat ini pendapatan klien di dapat dari uang pensiunan dan kerja honor di KUD.D. Riwayat Lingkungan Hidup

Tipe tempat tinggal

: rumah permanenJumlah kamar

: terdapat 3 bangunan yang terdiri dari 6 kamar.Kondisi tempat tinggal: bersih, tidak ada barang yang mebahayakan, lantai tidak licin.Jumlah orang yang tinggal dalam satu rumah : 3 orangDerajat privasi

: klien memiliki ruang kamar sendiri untuk beristirahat.E. Riwayat Rekreasi

Hobi / minat: klien mengatakan senang berolahraga (berjalan kaki), berkebunKeanggotaan dalam organisasi: klien mengatakan saat masih muda aktif dalam berbagai kegiatan di banjar maupun di institusi, dan sekaran klien aktif dalam berorganisasi di KUD dan menjabat sebagai ketua.Liburan / perjalanan

: klien jika sedang berlibur biasanya berkebun pohon jati di kebunnya.F. Sistem Pendukung

Perawat/bidan/dokter/fisiotherapi: klien memeriksakan dirinya ke dokter apabila sakit dan melakukan general check upJarak dari rumah

: 2 KmRumah Sakit

: RSUD Klungkung jaraknya 5 KmKlinik

: Dokter praktek swasta jaraknya 2 KmPelayanan kesehatan di rumah: klien mengatakan tidak memiliki pelayanan kesehatan di rumahnya.Makanan yang dihantarkan: klien mengatakan tidak pernah dihantarkan makanan oleh siapaun, klien mengambil makanan sendiri di dapur.Perawatan sehari-hari yang dilakukan keluarga: klien mengatakan hanya berolahraga dan sembahyang di Pura apabila penyakitnya kambuhKondisi lingkungan rumah: klien tinggal di rumah adat bali, di setiap bangunan bersih tapi tidak tertata dengan rapiG. Status Kesehatan

Status kesehatan umum selama lima tahun yang lalu :

Klien mengatakan dalam lima tahun yang lalu pernah menderita ca prostat dan sudah dioperasi tahun 2012. Lalu menderita katarak dan sudah dioperasi tahun 2011. Asma sejak klien berumur 26 tahun sampai sekarang. Dan hipertensi pada sebelum tahun 2012 namun sekarang tekanan darah klien sudah normal karena klien sudah rutin minum obat.Keluhan utama :

Pada saat pengkajian pasien mengatakan saat tengah malam terasa nyeri dada saat bernafas apabila sesaknya kambuh. Provokatif / Palatif: Nyeri dirasakan karena klien sesak nafas Quality / Quantity: Nyeri dirasakan seperti Region

: Nyeri dirasakan disekitar ulu hati Severity Scale

: 3 dari skor 0-10 Time: Nyeri dirasakan saat pasien sedang beristirahat, tidak melakukan aktivitas dan saat tengah malam.Obat-obatan

No.Nama ObatDosisKeterangan

1.---

Status imunisasi: klien mengatakan pernah mendapat imunisasi saat klien masuk sekolah dasar (SD)Alergi:

Obat-obatan: klien mengatakan tidak memiliki alergi terhadap obat-obatan Makanan: klien mengatakan memiliki alergi terhadap makanan berminyak, semangka, es, kol, dan mentimun. Faktor lingkungan: klien mengatakan memiliki alergi terhadap cuaca dingin, dan debu.Penyakit yang diderita

: AsmaH. Aktivitas Hidup Sehari-hari

Indeks Katz: kebutuhan aktivitas harian pasien (ADL) diberikan nilai A, karena berdasarkan pengamatan pasien mampu memenuhi kebutuhan makan, berpakaian, toileting, ke kamar mandi, dan melakukan mobilisasi secara mandiri.BB

: 55 kg

TL/TB

: 175 cmIMT

: 17,96 kategori kurusVital Sign:

Suhu

: 36,2 C Nadi

: 64 x/menit Respirasi: 24 x/menit Tekanan darah : Berdiri: 140/90 mmHgTidur: 130/90 mmHgDuduk: 130/80 mmHgI. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari

1. Oksigenasi : saat pengkajian klien mengatakan terkadang beliau mengalami sesak nafas apabila cuaca dingin, saat tengah malam dan salah makan (makanan berminyak). Saat pengkajian RR: 24 x/menit, klien tampak menggunakan pernafasan bibir.2. Cairan dan elektrolit: saat pengkajian klien mengatakan minum air hangat sebanyak 4 gelas/hari (1000 ml/hari)3. Nutrisi: saat pengkajian klien mengatakan makan 3x sehari dengan porsi 1 piring habis. Klien makan pada pagi hari pukul 08.00, siang hari pukul 12.00, dan sore hari pukul 17.00. klien biasanya makan dengan nasi, tempe, dan sayur. Klien tidak makan makanan yang berminyak karena akan berdampak pada kambuhnya penyakit asma klien.4. Eliminasi: saat pengkajian klien mengatakan untuk BAK dan BAB lancar. Namun karena pada tahun 2012 sempat operasi prostat, klien mengeluh BAB nya keluar sekali namun beberapa menit kemudian BAB nya ada yang keluar kembali. Klien mengeluh hal ini sangat mengganggu aktivitasnya namun sekarang pasien sudah terbiasa dengan hal itu.5. Aktivitas: saat pengkajian klien mengatakan biasa beraktivitas dengan mandiri, tidak ada yang dibantu.6. Istirahat dan tidur: saat pengkajian klien mengatakan tidur dari jam 8 malam sampai jam 4 pagi. Tidurnya nyenyak namun sering terbangun pada pukul 12 malam dan klien tidak mengetahui apa penyebabnya. Tetapi terkadang klien terbangun karena sesak nafas namun hal tersebut jarang terjadi dan terjadi apabila klien salah makan dan cuaca dingin.7. Personal hygiene: saat pengkajian klien mengatakan biasa mandi 2x sehari. Mencuci rambut 1 bulan sekali, dan gosok gigi 1x sehari.8. Seksual: saat pengkajian klien mengatakan kebutuhan seksual klien tidak terpenuhi karena istri klien sudah lama meninggal.9. Rekreasi: saat pengkajian klien mengatakan biasanya berekreasi dengan berkebun di kebun miliknya dan jalan-jalan santai pada pagi hari.10. Psikologis:

a. Persepsi klien: klien merasa dan menganggap sakit yang dideritanya sekarang wajar karena faktor usia yang sudah semakin tuab. Konsep diri: konsep diri klien baik, karena klien mampu memandang dirinya secara positif dan mau menerima kehadiran orang lainc. Emosi: emosi klien stabild. Adaptasi: kemampuan pasien dalam beradaptasi cukup baik karena pasien tetap bercengkrama dengan tetangga dan membantu tetangga jika sedang memerlukan bantuan.e. Mekanisme pertahanan diri: pasien bila sedang banyak pikiran, maka berusaha untuk diam dan menenangkan dirinya sendiri. pasien mengatakan sudah senang dengan apa yang telah diperoleh dan dimilikinya sekarang.J. Tinjauan Sistem

1. Keadaan umum: pasien tampak sehat, bersih, dan rapi.2. Tingkat kesadaran: compos mentis3. GCS: 15 (E4V5M6)4. Pemeriksaan fisik:

a. Kepala: bentuk simetris, tidak ada lesi, rambut bersih berwarna putih terikat rapi.b. Mata-Telinga-Hidung:

1) Penglihatan: simetris, tidak strabismus, mata jernih, konjungtiva merah muda, pupil isokor, massa tidak ada, nyeri tekan (-). Klien mengatakan penglihatannya baik setelah operasi katarak.2) Pendengaran: telinga bersih, simetris, tidak ada serumen, nyeri tekan (-). Klien mengatakan masih mampu mendengar dengan baik pada jarak dekat dan dengan suara yang lantang dan jelas.3) Hidung, pembau: hidung simetris, ada cairan sedikit (cairan lender berwarna bening). Klien mengatakan masih dapat mencium dengan baik.c. Leher: Bentuk simetris, tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid, tidak teraba bendungan vena jugularis, tidak ada pembengkakan kelenjar limfa, nyeri tekan (-), lesi (-).d. Dada dan punggung:

1) Paru-paru: pergerakan paru simetris, saat pengkajian pasien tidak tampak menggunakan bantuan otot pernafasan, vesikuler +/+, wheezing -/-, ronchi -/-2) Jantung: S1 dan S2 tunggal regular, suhu akral dingine. Abdomen dan pinggang:

1) Sistem pencernaan: pencernaan klien normal, dengan bising usus normal 15x/menit.2) Sistem genetaurinariue: frekuensi kencing 4- 5 kali sehari, warna kuning dan bau khas urine.f. Ekstremitas atas dan bawah: klien mengatakan terkadang pada saat cuaca dingin, punggung kakinya terasa nyeri.

g. Sistem immune: stomatitis (-)h. Genetalia: tidak terkaji.i. Reproduksi: klien mengatakan dirinya sudah tua dan tidak ada keinginan memiliki keturunan lagi.j. Persarafan: respon baikk. Pengecapan: klien mengatakan masih mampu mengecap dengan baik.K. Hasil pengkajian kognitif dan mental

1. Short Portable Mental Status Questionaire (SPMSQ): Klien memperoleh skor kesalahan 1, sehingga klien masuk dalam kategori fungsi intelektual utuh.2. Mini-Mental Status Exam (MMSE):

Klien memperoleh skor 26, sehingga klien masuk dalam kategori yang memiliki kemampuan kognitif yang utuh

3. Inventaris Depresi GDS short form:Klien memperoleh skor 3, sehingga klien masuk dalam kategori tidak depresi.L. Data penunjang1. Laboratorium: klien mengatakan pernah memeriksa asam urat, kolesterol, dan gula darah namun hal tersebut dalam batas normal semua.2. Radiologi: klien mengatakan prnah melakukan rontgen pada saat klien mengalami sesak, dan klien mengatakan hasil rontgen tersebut adalah asma.3. EKG: klien mengatakan tidak pernah melakukan pemeriksaan jantung4. USG: klien mengatakan tidak pernah melakukan pemeriksaan organ di daerah abdomen5. CT-Scan: klien mengatakan tidak pernah melakukan pemeriksaan ct-scan.6. Obat-obatan: klien mengatakan saat ini tidak mendapat obat-obatan karena klien tidak cocok dengan obat-obatan tersebutII. ANALISA DATANODATA (SIGN/SYMPTOM)INTERPRETASI (ETIOLOGI)MASALAH (PROBLEM)

1.

DS: klien mengatakan sering sesak nafas saat tengah malam dan saat cuaca dingin.

DO:

RR: 24x/menit Klien bernafas menggunakan bibir

Faktor pencetus (alergi/stres/cuaca))Spasme otot polosPenyempitan/obstruksi proksimal dari bronkusSesak nafas

Kerja otot pernafasan meningkatKetidakefektifan pola nafas

2.DS: klien mengatakan cukup terganggu dengan sesak nafas yang dialaminya pada tengah malam sehingga membuat ia terjaga pada tengah malam.

DO: -Spasme otot polos

Sesak nafas

Kerja otot pernafasan meningkat

Klien terjagaGangguan pola tidur

3.DS: klien mengatakan selalu tidak cocok menggunakan obat-obatan dan hanya mengatasi sesaknya dengan berolahraga dan bersembahyang ke Pura jika sesaknya terasa berat

DO: klien menanyakan tentang cara mengatasi asma agar tidak kambuh lagiFaktor pencetus asma

Sesak nafas

Faktor pencetus tidak tertangani dengan baik

Kurang terpajan informasi

Defisiensi pengetahuan

Defisiensi pengetahuan

Diagnosa Keperawatan/Prioritas

1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan kerja otot pernafasan meningkat ditandai dengan klien mengatakan sering sesak nafas pada tengah malam dan saat cuaca dingin, RR 24x/menit, dan menggunakan pernafasan bibir.2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan sesak nafas ditandai dengan klien mengatakan cukup terganggu dengan sesak nafas yang dialaminya pada tengah malam sehingga membuat ia terjaga pada tengah malam.3. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang terpajan informasi ditandai dengan klien mengatakan selalu tidak cocok menggunakan obat-obatan dan hanya mengatasi sesaknya dengan berolahraga dan bersembahyang ke Pura jika sesaknya terasa berat.

III. INTERVENSINo. DxINTERVENSIRASIONAL

1. a. Berikan klien posisi yang nyaman untuk memaksimalkan ventilasib. Pertahankan jalan nafas yang paten

c. Monitor TD saat berdiri, duduk, dan tidur, Suhu, Respirasi dan Nadi klien

a. Ventilasi terjaga

b. Membantu klien bernafas dengan paten

c. Memantau kondisi klien untuk mengetahui penanganan selanjutnya

2.a. Jelaskan pentingnya tidur yang adekuatb. Ciptakan lingkungan yang nyamanc. Diskusikan dengan pasien tentang teknik tidur pasien

d. Monitor/catat kebutuhan tidur setiap hari dan jam

a. Agar pasien paham mengenai tidur yang adekuat

b. Memudahkan pasien tidur dengan nyamanc. Memudahkan untuk menentukan teknik tidur yang baik untuk pasien

d. Mengetahui kualitas tidur pasien

3a. Beri penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien

b. Berikan HE tentang:

1) Pengertian

2) Tanda dan gejala

3) Proses penyakit

4) Penyebab

5) Pencegahan

6) Penanganan c. Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi

d. Diskusikan pilihan terapi atau penanganan a. Mengetahui tingkat pengetahuan pasien

b. Memberikan informasi kepada klien, sehingga pasien dapat menghindari hal-hal yang dapat memperburuk kondisinyac. Membantu pasien untuk memilih gaya hidup untuk mencegah komplikasi d. Membantu pasien memilih terapi atau penanganan yang tepat untuk pasien

IV. IMPLEMENTASI

NOHARI/TGL/JAMIMPLEMENTASIEVALUASITTD

12345

1.

Jumat, 8 Mei 2015

Pkl. 18.30 witaa. Memberi penilaian pada pasien tentang tingkat pengetahuan

b. Memonitor TD, Suhu, Respirasi dan Nadi klien

Klien mengatakan tahu asma adalah penyakit saluran pernafasan, dan diobati oleh obat inhalasi, serta klien tahu salh satu faktor penyebabnya adalah keturunan dan alergi debu. TD:

Berdiri: 140/90 mmHg

Duduk: 130/80 mmHg

Tidur: 140/80 mmHg

RR: 24x/menit

S: 36,2 CN: 64x/menit

2.Sabtu , 9 Mei 2015

Pkl.18.00 witaa. Memberikan HE tentang:

1) Pengertian2) Tanda dan gejala3) Penyebab4) Pencegahan5) Penanganan sekaligus demonstrasi latihan nafas b. Mendiskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi

c. Mendiskusikan pilihan terapi atau penanganan

d. Menjelaskan pentingnya tidur yang adekuate. Membantu pasien menciptakan lingkungan yang nyaman untuk tidurf. Membantu memberikan pasien posisi yang nyaman

g. Mendiskusikan teknik tidur pasien (tidur selama 6-8 jam tanpa terjaga)

Klien mendengarkan dan mulai memahami tentang penyakit asma dan mengikuti demonstrasi pelatihan nafas Klien mengatakan nafasnya lebih lega setelah melakukan pelatihan nafas tersebut

Klien mengatakan untuk mencegah komplikasi hanya melakukan diet makanan berminyak dan selalu kontrol ke dokter setiap bulan Klien mengatakan untuk penangan dini asma melakukan olahraga ringan, diet makanan, dan sembahyang ke Pura serta mencoba melakukan terapi latihan nafas Klien mengerti dan memahami apa yang dijelaskan oleh perawat

Klien mengerti dan mencoba untuk menciptakan lingkungan yang nyaman

Klien mengatakan nyaman dengan posisi yang diberikan dan akan melakukan posisi semi fowler ini jika sesaknya kambuh

Klien mengatakan belum bisa menentukan apakah beliau bisa tidur dengan 6-8 jam tersebut karena sudah terbiasa tidur terjaga

V. EVALUASICatatan Perkembangan

NOHARI/TGL/JAMDXPERKEMBANGAN KEPERAWATANTTD

1.Minggu, 10 Mei 2015 pukul 19.00 WITAKetidakefektifan pola nafas berhubungan dengan kerja otot pernafasan meningkat ditandai dengan klien mengatakan sering sesak nafas pada tengah malam dan saat cuaca dingin, RR 24x/menit, dan menggunakan pernafasan bibir.S : Klien mengatakan sesaknya masih dirasakan namun tidak seberat sebelumnyaO : Klien tampak tenang A : Ketidakefektifan pola nafasP : Anjurkan klien untuk tetap melakukan posisi nyaman (semi fowler) saat sesak kambuhAnjurkan klien untuk tetap melatih pernafasan bibir dan diafragmaAnjurkan klien untuk tetap diet makanan dan olahraga ringan

2.Gangguan pola tidur berhubungan dengan sesak nafas ditandai dengan klien mengatakan cukup terganggu dengan sesak nafas yang dialaminya pada tengah malam sehingga membuat ia terjaga pada tengah malamS : Klien mengatakan tidurnya masih terjaga karena sesaknya masih dirasakan saat tengah malamO : Klien tampak lesu dan lemasA : Gangguan pola tidurP : Anjurkan klien untuk tetap menciptakan lingkungan yang nyaman

Anjurkan klien untuk mempertahankan posisi semi fowler saat tidur

3.Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang terpajan informasi ditandai dengan klien mengatakan selalu tidak cocok menggunakan obat-obatan dan hanya mengatasi sesaknya dengan berolahraga dan bersembahyang ke Pura jika sesaknya terasa berat.S : Klien mengatakan sudah memahami betul tentang penyakit asma yang dideritanyaO : Pasien mengangguk dan tampak paham dengan penjelasan yang diberikan perawatA : Defisiensi pengetahuanP : Ingatkan klien untuk tetap mempertahankan pola makan, olahraga teratur yang ringan, posisi tidur yang nyaman (semi fowler) dan latihan nafas