26
Step 7 1. Bagaimana anatomi dan histologi dari organ mata ? LETAK ORGAN MATA (CAVUM ORBITA)

Aryan Lbm 1 Mata

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sgd

Citation preview

Step 71. Bagaimana anatomi dan histologi dari organ mata ?LETAK ORGAN MATA (CAVUM ORBITA)

Basis : os.frontal, os.maksila, os.zigomaticusBASIS( Aditus Orbita ): Merupakan pintu masuk dalam obita.Terdapat: margo supra orbitalis ( tepi atas) mago infra orbitalis ( tepi bawah ) Dibentuk oleh: Os. Frontale, Os. Zygomaticus, Os. Maxilla Apex : dibentuk oleh foramen optikumTerletak di sebelah posterior. Pada apex terdapat canalis opticus untuk dilalui oleh N. Opticus dan arteri opthalmica.Canalis opticus dibentuk oleh: corpus sfenoidale Ala parva os. Sfenoidale Atap :Depan : dibentuk oleh pars orbitalis os.frontalisBelakang : dibentuk oleh ala magna os.sphenoidalisAtap ini membatasi dinding orbita dengan fossa kranii anteriorTerdapat sutura sfenofrontalis Membatasi orbita dengan fossa cranii anterior.Terdapat fossa gladulae Lacrimalis ( pada bagian antero lateral )Antara atap dan dinding medial: Foramen ethmoidalis anterior Foramen ethmoidalis posteriorUntuk lewat vasa ethmoidalis anterior dan posterior.Antara atap dan dinding lateral : terdapat fissura orbitalis superior ( dibatasi oeh corpus dan kedua ala ossis sfnoidalis )Fissura orbitalis superior menghubungkan orbita dengan fossa cranii media.FISSURA ORBITALIS SUPERIOR dilalui oleh: N. Oculomotorius N. Trochlearis N. Abduscens N. Opthalmius N. Frontalis N. lacrimalis N. Nasociliaris Vasa opthalmica, a. lacrimalis Arteri meningea media ( kadang2 )

Dasar :Dibentuk oleh facies orbitalis ossis zigomaticus (anterolateral), facies orbitalis maksilae (tengah), dan processus orbitalis ossis palatine (belakang)Dasar orbita membatasi orbita dari sinus maxillaris.Pada lantai / Dasar orbita terdapat: Sulcus infra orbitalis dimulai dari pertengahan fissura orbitalis inferior menerus ke depan untuk membentuk canalis infra orbitalis dan berakhir sebagai foramen infra orbitale.Antara dasar orbita dan dinding lateral: Terdapat fissura orbitalis inferior, dilalui oleh: N. Maxillaris N. Zygomaticus Vasa infra orbitalis Serabut2 ganlion sfenopalatinumFissura orbitalis inferior menghubungkan orbita dengan fossa infra temporalis dan fossa pterigopalatina. Dinding lateral :Tebal, kanan dan kiri membentuk sudut hampir 90 derajat. Dibentuk oleh: Os. Zygomaticus( didepan) Os. Sfenoidale( di belakang ) Os. Frontalis ( di blk )Terdapat foramen zygomaticofaciale yang dilaui oleh N. Zygomaticus dan vasa kecil cab. Vasa lacrimalis. Dinding medial (tipis) : Dibentuk oleh processus frontalis maxillae, os.lacrimalis, lamina orbitalis ossis ethmoidalis, dan corpus sfenoidale.Dinding medial orbita membatasi orbita dengan sinus ethmoidalis, sinus sfenoidalis dan cavum nasi.ORGANA VISUUM

ORGANA ASESORIUSA. KELENJAR LAKRIMAL

Secara anatomis dibagi 4 lapisan : Lapisan epidermal Lapisan muskular : m. Levator palpebra m. Orbikularis okuli m. Mulleri m. Riolani Lapisan tarsal : jaringan ikat padat (jaringan fibrosa) sbg kerangka palpebra. Pada tarsus ada Gld.Meibom dng produksi sebum. Fungsi : Memberi bentuk palpebra Origo & insertio otot Memberi kekuatan pada palpebra Lapisan konjungtiva

2. Apa sajakah fungsi dan fisiologi dari organ mata ?a. fungsi mata (umum) : untuk melihatb. Fungsi bagian2 mata :i. Konjungtiva : palpebra, bulbaris, dan forniksii. Palpebra : menghindari dari trauma fisik maupun kimia,melindungi bola mata.iii. Sklera dan episklera : memberi bentuk pada mata.iv. Kornea : meneruskan cahaya yang masuk ke bola matav. Iris : memberi pigmentasi pada mata, mengatur besar kecilnya pupilvi. Korpus siliaris :tempat menempelnya zonula siliaris yang berfungsi untuk fiksasi lensa, menghasilkan humor aquousvii. Koroid : memberi nutrisi retina bagian luarviii. Pupil : mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masukix. Lensa : memfokuskan cahaya yang masuk dan akomodasi matax. Retina : menangkap cahaya yang masuk melalui pupilxi. Humor Vitreus : mediarefrakta, membentuk bola mataxii. Humor Aquous : mempengaruhi tekanan intra okulerxiii. palpebra : a. Melindungi bola mata b. Meratakan hasil sekresi kelenjar air mata c. Mendorong corpus alienum keluar d. Fiksasi bola mata yang termasuk media refrakta kornea, humor aquosus, lensa dan korpus vitreum

3. Bagaimana mekanisme melihat ?Proses penglihatan dimulai dengan adanya seberkas cahaya yang masuk ke dalam mata dan timbulah rangsangan pada sel fotoreseptor retina (sel batang dan kerucut), untuk selanjutnya diteruskan ke otak melalui lintasan visual. Lintasan visual dimulai dari sel-sel ganglioner di retina dan diakhiri pada polus posterior korteks oksipitalis. Lintasan visual terdiri dari :

a. Sel-sel ganglioner di retinab. Nervus optikusc. Khiasma optikumd. Traktus optikuse. Korpus genikulatum lateralef. Radiatio optikg. Korteks oksipitalis.

4. Bagaimana mekanisme pergerakan dari bola mata ? 6 otot ekstra okuler pd satu mata : 1. Rektus lateral 4. Rektus inferior 2. Rektus medial5. Oblik superior 3. Rektus superior 6. Oblik inferior(Atlas Anatomi Sobbota Jilid 1 Edisi 21)b. Persarafan pada mata :i. Sensorik : cabang 1 dan 2 N.Vii. Motorik : N.III, N.IV, N.VIN.III (N.Oculomotorius)Sifat : - Eferen motorik1. M.rectus medius2. M.rectus superior3. M.rectus inferior4. M.obliqus inferior5. M.levator palpebra - Eferen visceral1. M.ciliaris (utk akomodasi)2. M.sphincter pupilae (reflek pupil)Nucleus :1. Oculomotorius2. Edinger westphal NIII masuk orbita lewat: - Fissura orbitalis superiorN.IV (N.Trochlearis) Sifat :Eferen motorik, M.obliqus superior Masuk orbita lewat : fissura orbitalis superiorN.VI (N.Abduscen) Sifat eferen motorik : M.rectus lateral Masuk orbita lewat : fissura orbitalis superior.(Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ganong)5. Bagaimanakah mekanisme pertahanan mata ?Mata bagian luar mengandung bermacam macam jaringan yang terintergrasi dalam melindungi mata terhadap infeksi. Jaringan penunjang bola mata seperti periorbita, kelopak mata, bulu mata, kelenjar meibom dan kelenjar air mata yang akan memproduksi, meratakan, dan mengalirkannya untuk melindungi mukosa mata yang sensitif.

Microorganism Normal Conjunctiva - Normal Eyelid Margin : Staphylococcus epidermidis +++ / +++ Staphylococcus aureus ++/ ++ Micrococcus spp +/ ++ Corynebacterium spp ++ /++Propionibacterium acnes ++ /++ Streptococcus spp (common in children) +/ +- Haemophilus influenza (comm.in child) +-/ - Moraxella spp +-/ - Enteric gram-negative bacilli +-/ - Bacillus spp +-/ - Anaerobic bacteria +/ +- Yeasts (Malassezia furfur,Candida spp, etc) - +Filamentous fungi +-/ - Demodex spp - /++

sistem lakrimalis terdiri dari sistem sekresi dan sistem ekskresi.Sistem sekresi terdiri dari komponen yang memproduksi air mata (tear film), yaitu kelenjar lakrimalis utama, kelenjar lakrimalis asesorius (kelenjar Krause dan Wolfring), kelenjar Meibom, dan sel Goblet conjunctiva. Sedangkan sistem ekskresi akan mengalirkan hasil sekresi kelenjar-kelenjar tersebut masuk ke rongga hidung melalui meatus nasi inferior. Untuk mencegah aliran balik udara maupun lendir dari hidung masuk kedalam saluran lakrimalis, maka mukosa saluran lakrimalis membentuk lipatan yang berfungsi sebagai katup (katup Hasner). Sistem ekskresi terdiri dari :a. Pungtum lakrimalis (superior dan inferior)b. Kanalikuli lakrimalis (superior dan inferior)c. Sakus lakrimalisd. Duktus nasolakrimalis

Mekanisme menangis bisa disebabkan oleh karena emosi dan bisa juga karena iritasi. EMOSIRangsangan emosi Hipotalamus N.7 (n.fascialis) Aparatus Lacrimal IRITASIRangsanganIritasi N.5 N.7 Aparatus lacrimalis

Perjalanan Air Mata:Aparatus lakrimal(lateral) Mengeluarkan air mataDuctuli ekskretori Pungtum lakrimalis Kanalikuli Lakrimalis Saccus Lakrimalis Ductus Nasolacrimalis Meatus nasal tepatnya di conca nasalis inferior

Tear film terdiri dari 3 komponen, yaitu : Lipid, lapisan paling superficial yang dihasilkan oleh kelenjar Meibom yang terdapat di palpebra superior dan inferior. Tebal lapisan ini 0,1 um Akuos, lapisan tengah (paling tebal) yang dihasilkan oleh kelenjar Lakrimalis utama dan kelenjar lakrimalis asesorius (kelenjar Krause dan Wolfring). Tebal lapisan ini 7 um. Selain air sebagai komponen utama, juga terdiri dari elektrolit, glukosa, oksigen, protein (termesuk imunoglobulin A), enzim dan komponen lainnya. Mucin, lapisan paling profunda yang dihasilkan oleh sel Goblet conjunctiva. Tebal lapisan ini 0,02 0,05 um. Selain dihasilkan oleh sel Goblet, mucin juga diproduksi oleh epitel permukaan conjunctiva dan kornea yang disebut dengan N-linked mucin. Sedangkan mucin yang dihasilkan oleh sel Goblet disebut dengan O-linked mucin.

Mekanisme pertahanan luar mata : Lisozim meluruhkan dinding sel bakteri Lactoferin menghmabta metabolisme dan mengaktifasi Ig A untuk memicu antigen spesific di permukaan bola mata. Lapisan lipid yang dikeluarkan kelenjar meibom akan mengurangi penguapan melindungi epitel kornea dari kekeringan Mucin yang dihasilkan sel goblet menghambat penempelan mikroba ke epitel bola mata.

Mekanisme mata berkedip ?Refleks kedip mata dapat disebabkan oleh hampir semua stimulus perifer, namun dua refleks fungsional yang signifikan adalah (Encyclopdia Britannica, 2007): (1) Stimulasi terhadap nervus trigeminus di kornea, palpebra dan konjungtiva yang disebut refleks kedip sensoris atau refleks kornea. Refleks ini berlangsung cepat yaitu 0,1 detik. (2) Stimulus yang berupa cahaya yang menyilaukan yang disebut refleks kedip optikus. Refleks ini lebih lambat dibandingkan refleks kornea. (Fisiologi kedokteran ganong, dan Buku Oftalmologi Umum, Vaugan)6. Bagaiman kondisi kedua mata dikatakan baik dan normal dan syaratnya apa ?Untuk mendapatkan pengilhatan yang normal / binokuler Hukum Hering :Agar gerakan kedua mata berada dalam arah yang sama, otot-otot agonis yang berkaitan harus menerima persyarafan yang setara.Yoke pair ( Pasangan Searah ) : pasangan ototagonis dengan kerja primer yang sama .SYARAT AGAR PENGLIHATAN BINOKULER MENJADI SENSASI TUNGGAL :1. Bayangan benda yg jatuh di fovea sama dalam semua gradasi.2. Bayangan benda terletak pada kedua fovea sentralis.3. Bayangan yg diteruskan ke dalam SSP dapat menilai kedua bayangan menjadi bayangan tunggal.ORTOFORIA. Kerja otot luar bola mata seimbang sehingga memungkinkan terjadinya fusi tanpa usaha apapun. Kedudukan bola mata tidak berubah walaupun refleks fusi diganggu.Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran USU7. Bagaimana cara menjaga organ penglihatan agar tetap berfungsi optimal ?

8. Pemeriksaan apa saja yang dilakukan untuk mengetahui kondisi mata siswa tersebut ?PEMERIKSAAN SUBYEKTIF Anamnesis keluhan utama : digolongkan menurut lama, frekuensi, intermitensi dan cepat timbulnya. Lokasi, berat dan keadaan lingkungan. Riwayat kesehatan lalu1. berpusat pada kesehatan umum2. penyakit sistemik3. gg vaskuler yang biasanya menyertai penyakit mata: diabetes dan hipertensi. Riwayat keluarga1. berhubungan dengan gg mata : strabismus glaucoma katarak masalah retina : degenerasi maculaPEMERIKSAAN OBYEKTIF pemeriksaan visus pemeriksaan fisik : untuk menilai fungsi maupun anatomi kedua mata.1. adnexa (palpebra dan jaringan periokuler)2. conjungtiva3. cornea keratometer (alat terkalibrasi yang mengukur radius kelengkungan kornea dalam 2 merisian yang terpisah 90 derajat)fotokeratoskop alat yang menilai keseragaman dan ratanya permukaan dengan memantulkan pola lingkaran konsentris ke atasnya.Pachymeter mengukur ketebalan kornea sentral.4. camera oculi anterior dengan gonioskopi, alat pemeriksaan anatomi kamera anterior dengan pembesaran binokuler dan sebuah goniolens khusus.5. pupil (simetris, ukuran, bentuk bulat atau tidak teratur, reaksi terhadap cahaya dan akomodasi)6. lensa7. corpus vitreus8. retina

motilitas mata mengevaluasi perpaduan kedua mata dan gerakannya, baik masing-masing sendiri (ductions) dan bersama (version).Daniel G. Oftalmologi Umum. Edisi 14. widya medik

Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui visus seseorang dan memberikan penilaian menurut ukuran baku yang ada. Visus harus diperiksa walaupun secara kasar untuk membandingkan visus kedua mata. Kedua mata diperiksa sendiri-sendiri, karena dengan diperiksa binokuler tidak dapat diketahui adanya kekaburan pada satu mata. Pada bayi dan anak preverbal, pemeriksaan visus sentral dapat dilakukan dengan melihat reflek cahaya di kornea dan kemampuannya dalam fiksasi dan mengikuti obyek yang digunakan untuk pemeriksaan. Bila reflek cahaya terletak di sentral kornea, yang berarti terjadi fiksasi di fovea, dan ketika obyek digerakkan penderita mampu mengikuti dengan baik, maka disebut kemampuan fiksasi dan mengikuti obyek adalah baik, yang berarti kemungkinan anak tersebut mempunyai visus normal. Pada umur 2 - 3 tahun, anak sudah mampu mengenali dan mengerjakan uji gambar-gambar kecil (kartu Allen). Pada anak umur 3 4 tahun umumnya sudah dapat melakukan permainan E (E games), yaitu dengan kartu Snellen konvensional dengan huruf E yang kakinya mengarah ke berbagai arah, dan si anak diminta menunjukkan arah kaki huruf E tersebut dengan jarinya. Pada anak umur 5 6 tahun keatas, umumnya sudah dapat dilakukan pemeriksaan seperti pada orang dewasa. Metode pengukuran visus yang umum adalah menggunakan optotipe Snellen (Snellen chart). Penderita menghadap optotipe pada jarak 6 meter (20 feet). Mata diperiksa satu persatu dimulai mata kanan lebih dulu, mata yang tidak diperiksa ditutup tanpa menekan bola mata. Penderita diminta membaca huruf-huruf pada optotipe mulai dari huruf yang paling besar pada deret paling atas berturut-turut ke deretan-deretan di bawahnya. Jika mampu membaca huruf terkecil yang dipinggirnya ada angka kecil 20 atau 6, berarti visusnya adalah 20/20 atau 6/6. ini dicatat, dan dengan urutan kerja yang sama dilakukan pula pemeriksaan untuk mata kiri. Bila penderita mampu membaca huruf-huruf deretan paling atas tetapi tidak dapat membaca sampai deret 6/6 (20/20), maka nilai yang tercantum dipinggir deretan huruf terkecil yang masih dibaca dicatat. Jika huruf yang paling besarpun tidak dapat dibaca, penderita disuruh maju sampai huruf terbesar tadi dapat dibaca dan kemudian jarak tersebut dicatat.

Pemeriksaan pupil dapat dilakukan dengan pen light, iluminasi fokal maupun slit lamp. Yang perlu dinilai saat melakukan pemeriksaan pupil adalah bentuk, letak, ukuran, jumlah, warna, efek akomodasi, dan reaksi terhadap rangsangan sinar langsung dan tidak langsung. Pupil normal berbentuk bulat, letaknya sentral, diameter normal ditempat gelap adalah 4,5 - 7 mm sedangkan ditempat terang 2,5 6 mm, jumlahnya satu, warna gelap, miosis saat akomodasi, dan bereaksi ketika diberi rangsang cahaya.

Jumlah pupil lebih dari satu disebut polikoria. Ukuran pupil kedua mata sama besar disebut isokoria. Ukuran pupil kedua mata tidak sama besar disebut anisokoria. Ukuran pupil lebih kecil dari normal disebut miosis. Ukuran pupil lebih besar dari normal disebut midriasis.

Daniel G. Oftalmologi Umum. Edisi 14. widya medik9. Macam macam buta warna ?10. Apa saja Media refrakta ?iii. Kornea Merupakan lanjutan dari sklera, ikut membentuk bola mata Merupakan bagian dari media refrakta(diperiksa dgn fundus reflek) Bersifat transparan dan avaskuler

Diinervasi oleh N V (Trigeminus), merupakan organ yang paling banyak mempunyai serabut syaraf sensibel terutama bagian sentralnya sehingga sentuhan sedikit pada kornea akan dirasakan sangat sakit. Kornea memiliki 5 lapisan yaitu : Epitel Membrana Bowman Stroma Membrana Descemeth Endothel Kekeruhan kornea dapat disebabkan oleh Infiltrat (mis pada keratitis) Sikatrik kornea Nebula, makula, leukoma Pembuluh darah baru di kornea disebut Pannus. Disebabkan oleh radang kronis di kornea dimana kornea berusaha menyembuhkan sendiri dengan membentuk pembuluh darah baru untuk membawa nutrisi dan bhn pertahanan tubuh.(Atlas Anatomi Sobbotta, dan Fisiologi kedokteran ganong)iv. Humor Aquous Humor Aquos terdapat di Camera Oculi Anterior ( COA ) Dihasilkan oleh korpus siliaris, dikumpulkan di COP, mengalir lewat celah antara lensa dan iris (pupil) ke COA, keluar lewat trabekulum terus ke kanalis Schlemm. Pemeriksaan COA, yang dinilai : * Kedalamannya (dg focal ilumination) * Kejernihannya (melihat Tyndal effect) Fungsi Sebagai media refraktaBila keruh penglihatan kabur Suplai nutrisi lensa dan kornea Penentu tekanan bola mataBila tekanan bola mata naik disebut Glaukoma(Buku Oftalmologi Umum, Vaugan)Lensa

Sebagai media refrakta (harus jernih) Bersifat avasculer Terbungkus capsul elastis Metabolisme diambil dari humor aquos Alat penggantungzonula zinii,melekat pada corpus ciliare yg mengandung otot ciliare (Otot polos) untuk akomodasi Akomodasi: untuk melihat dekat Otot ciliaris kontraksi, permukaan lensa depan mencembung, kekuatan optis ,bayangan dekat terfokus t.a 3 proses Konvergensi Konstriksi pupil Pencembungan lensa Pada waktu konvergensi bayangan jatuh pada titik identik Pada orang tua elastisitas lensa shg waktu lihat dekat kabur disebut Presbyopia diatasi dengan kacamata baca Fungsi memfokuskan sinar dengan cara akomodasi untuk melihat dekat Otot ciliaris kontraksi, permukaan lensa depan mencembung, kekuatan optis ,bayangan dekat terfokus t.a 3 proses Konvergensi Konstriksi pupil Pencembungan lensa Kemampuan akomodasi tergantung pada umur, mulai umur 40 th kemampuan akomodasi (presbyopia), sehingga perlu kaca mata baca 40 th 1 dioptri 50 th 2 dioptri 60 th 3 dioptriProses Sclerosis pada orang tua , maka kekuatan akomodasinya berkurang(Buku Oftalmologi Umum, Vaugan)Corpus Vitreum