Author
yayanaryan
View
145
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
lbm 4 tumbang
LBM 4Anakku sangat kurus
STEP 1 Growth faltering : arah garis pertumbuhan dibawah garis baku atau kurang dari yang diharapkan
BGM : bawah garis merah dari KMS Weaning food : makanan sapihan, pemberian makanan tambahan disamping nasi pada 4-6 bulan bayi dikenalkan bebrbagai makanan padat yang dilumatkan KMS : Kartu menuju sehat, kartu yang digunakan untuk menilai kecukupan gizi anak. Yang membandingkan BB dan usia.
STEP 2 1. Bagaimana hubungan antara anak diberi sapihan mulai usia 2 bulan dengan keluhan scenario?2. Kapan seharusnya anak boleh diberikan makanan pendamping dan apa saja makanan yang bolh diberikan?3. Bagaimana hubungan anak diberikan susu formula dengan keluhan pada scenario 4. Apa interpretasi dari KMS anak tersebut?5. Apa hubungan KEP dengan sering diare dan batuk pilek ?6. Mengapa terjadi hipoglikemi, hipotermi dan dehidrasi pada anak tersebut?7. Mengapa kedua kaki atau tungkai bengkak tetapi tubuh lain tampak kurus?8. Apa hubungan tidak pernah makan daging, ikan dan telur terhadap keluhan?9. Mengapa anak Nampak kurus, lemah dan napsu makan kurang dan hanya suka minum air putih?10. Apa saja komplikasi pemberian MP ASI yang terlalu dini?11. Sebut dan jelaskan klasifikasi dari KEP?12. Jelaskan cara penilian status gizi pada anak?13. Bagaimana penatalaksanaan gizi buruk menurut fase nya?14. Apa saja komplikasi apabila pemberian ASI terlalu lama?15. Bagaimana pertumbuhan anak sehat?16. Apa yang dimaksud dengan growth faltering 17. Bagaimana tahapan pemberian MP ASI18. Apa yang dimaksud dengan gizi buruk?Bagaimana klasifikasi gizi buruk 19. Bagaimana perbedaan klinisinya?20. Bagaimana patofisiologi terhadap system organ? 21. Bagaimana penegakan diagnosis gizi buruk?22. Bagaimana mencegah komplikasi kematian gizi buruk?
STEP 3
1. Bagaimana pertumbuhan anak sehat?
Sumber : Tumbuh Kembang Anak dr. Soetjiningsih, Sp Ak2. Bagaimana hubungan antara anak diberi sapihan mulai usia 2 bulan dengan keluhan scenario? Resiko pemberian MPASI terlalu dini(Dirangkum & ditulis bebas oleh Luluk Lely Soraya I, 26 March 2005)Banyak sekali pertanyaan dan kritik yang timbul mengenai pemberian MPASI di usia < 6 bl. Bahkan banyak dari kita tidak pernah tahu mengapa WHO & IDAI mengeluarkan statement bahwa ASI eksklusif (ASI saja tanpa tambahan apapun bahkan air putih sekalipun) diberikan pada 6 bl pertama kehidupan seorg anak. Kemudian setelah umur 6 bulan anak baru mulai mendapatkan MPASI berupa bubur susu, nasi tim, buah, dsb. Alasan menunda pemberian MPASIMengapa harus menunda memberikan MPASI pada anak sampai ia berumur 6 bl ?! Kalo jaman dulu (baca : sebelum diberlakukan ASI eksklusif 6 bl) umur 4 bl aja dikasih makan bahkan ada yg umur 1 bl. Dan banyak yang berpendapat gak ada masalah apa-apa tuh dg anaknya.Satu hal yg perlu diketahui bersama bahwa jaman terus berubah. Demikian juga dengan ilmu & teknologi. Ilmu medis juga terus berkembang dan berubah berdasarkan riset2 yg terus dilakukan oleh para peneliti. Sekitar lebih dari 5th yg lalu, MPASI disarankan diperkenalkan pada anak saat ia berusia 4 bl. Tetapi kemudian beberapa penelitian tahun2 terakhir menghasilkan banyak hal sehingga MPASI sebaiknya diberikan >6bl. Mengapa umur 6 bl adalah saat terbaik anak mulai diberikan MPASI ?!1. Pemberian makan setelah bayi berumur 6 bulan memberikan perlindungan besar dari berbagai penyakit. Hal ini disebabkan sistem imun bayi < 6 bl belum sempurna. Pemberian MPASI dini sama saja dg membuka pintu gerbang masuknay berbagai jenis kuman. Belum lagi jika tidak disajikan higienis. Hasil riset terakhir dari peneliti di Indonesia menunjukkan bahwa bayi yg mendapatkan MPASI sebelum ia berumur 6 bl, lebih banyak terserang diare, sembelit, batuk-pilek, dan panas dibandingkan bayi yg hanya mendapatkan ASI eksklusif. Belum lagi penelitian dari badan kesehatan dunia lainnya. 2. Saat bayi berumur 6 bl keatas, sistem pencernaannya sudah relatif sempurna dan siap menerima MPASI.Beberapa enzim pemecah protein spt asam lambung, pepsin, lipase, enzim amilase, dsb baru akan diproduksi sempurna pada saat ia berumur 6 bl.3. Mengurangi resiko terkena alergi akibat pada makananSaat bayi berumur < 6 bl, sel2 di sekitar usus belum siap utk kandungan dari makanan. Sehingga makanan yg masuk dapat menyebabkan reaksi imun dan terjadi alergi.4. Menunda pemberian MPASI hingga 6 bl melindungi bayi dari obesitas di kemudian hari. Proses pemecahan sari2 makanan yg belum sempurna. Pada beberapa kasus yg ekstrem ada juga yg perlu tindakan bedah akibat pemberian MPASi terlalu dini. Dan banyak sekali alasan lainnya mengapa MPASI baru boleh diperkenalkan pada anak setelah ia berumur 6 bl. Masih banyak yg mengenalkan MPASI < 6 blKalo begitu kenapa masih banyak orangtua yg telah memberikan MPASI ke anaknya sebelum berumur 6 bl ? Banyak sekali alasan kenapa ortu memberikan MPASI < 6 bl. Umumnya banyak ibu yg beranggapan kalo anaknya kelaparan dan akan tidur nyenyak jika diberi makan. Meski gak ada relevansinya banyak yg beranggapan ini benar. Kenapa ? Karena belum sempurna, sistem pencernaannya harus bekerja lebih keras utk mengolah & memecah makanan. Kadang anak yg menangis terus dianggap sbg anak gak kenyang. Padahal menangis bukan semata2 tanda ia lapar. Belum lagi masih banyak anggapan di masyarakat kita spt ortu terdahulu bahwa anak saya gak papa tuh dikasih makan pisang pas kita umur 2 bl. Malah sekrg jadi orang.Alasan lainnya juga bisa jadi juga tekanan dari lingkungan dan gak ada dukungan spt alasan di atas. Dan gencarnya promosi produsen makanan bayi yg belum mengindahkan ASI eksklusif 6 bl.Aturan MPASI setelah 6 bulan : Karena < 6 bl mengandung resikoSekali lagi tidak mungkin ada saran dari WHO & IDAI jika tidak dilakukan penelitian panjang. Lagipula tiap anak itu beda. Bisa jadi gak jadi masalah utk kita tapi belum tentu utk yg lain. Misalkan, ilustrasinya sama spt aturan cuci tangan sebelum makan. Ada anak yg dia tidak terbiasa cuci tangan sebelum makan. Padahal ia baru bermain2 dengan tanah dsb. Tapi ia tidak apa2. Sedangkan satu waktu atau di anak yg lain, begitu ia melakukan hal tsb ia langsung mengalami gangguan pencernaan karena kotoran yg masuk ke makanan melalui tangannya. Demikian juga dengan pemberian MPASI pada anak terlalu dini. Banyak yang merasa anak saya gak masalah tuh saya kasih makan dari umur 3 bulan. Sehingga hal tsb menjadi excuse atau alasan utk tidak mengikuti aturan yg berlaku. Padahal aturan tsb dibuat karena ada resiko sendiri. Lagipula penelitan ttg hal ini terus berlanjut. Saat ini mungkin pengetahuan dan hasil riset yg ada masih terbatas dan kurang bagi beberapa kalangan. Tapi di kemudian hari kita tidak tahu. Ilmu terus berkembang.Dan satu hal yg penting. Aturan agar menunda memberikan MPASi pada anak < 6 bulan bukan hanya berlaku utk bayi yg mendapatkan ASI eksklusif. Tetapi juga bagi bayi yg tidak mendapatkan ASI (susu formula atau mixed).Semuanya akan kembali kepada ayah & ibu. Jika kita tahu ada resiko dibalik pemberian MPASI < 6 bl, maka mengapa tidak kita menundanya. Apalagi banyak sekali penelitian & kasus yang mendukung hal tsb. Apapun keputusan ibu & ayah, apakah mau memberikan MPASi < 6 bl ataupun > 6bl, alangkah baiknya dipertimbangkan dg baik untung ruginya bagi anak, bukan bagi orang tuanya. Sehingga keputusan yg diambil adalah yg terbaik utk sang anak. Sumber : Solid Food in Early Infancy increases risk of Eczema, from original source : Fergusson DM et al Early solid feeding and recurrent childhood eczema: a 10-year longitudinal study Pediatrics 1990 Oct; 86:541-546.[Medline abstract][Download citation] 3. Jelaskan cara penilian status gizi pada anak? LAMPIRAN 5. MELAKUKAN PENILAIAN STATUS GIZI ANAKPenilaian status gizi anak di fasilitas kesehatan (Puskesmas, Rumah Sakit dll), tidak didasarkan pada Berat Badan anak menurut Umur (BB/U). Pemeriksaan BB/U dilakukan untuk memantau berat badan anak, sekaligus untuk melakukan deteksi dini anak yang kurang gizi (gizi kurang dan gizi buruk). Pemantauan berat badan anak dapat dilakukan di masyarakat (misalnya posyandu) atau di sarana pelayanan kesehatan (misalnya puskesmas dan Klinik Tumbuh Kembang Rumah Sakit), dalam bentuk kegiatan pemantauan Tumbuh Kembang Anak dengan menggunakan KMS (Kartu Menuju Sehat), yang dibedakan antara anak laki-laki dan perempuan.Status gizi anak < 2 tahun ditentukan dengan menggunakan tabel Berat Badan menurut Panjang Badan (BB/PB); sedangkan anak umur 2 tahun ditentukan dengan menggunakan tabel Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB).Anak didiagnosis gizi buruk apabila secara klinis Tampak sangat kurus dan atau edema pada kedua punggung kaki sampai seluruh tubuh dan atau jika BB/PB atau BB/TB < - 3 SD atau 70% median. Sedangkan anak didiagnosis gizi kurang jika BB/PB atau BB/TB < - 2 SD atau 80% median
International Child Health abel 1 Penilaian Status Gizi berdasarkan Indeks BB/U,TB/U, BB/TB Standart Baku Antropometeri WHO-NCHSNoIndeks yang dipakaiBatas PengelompokanSebutan Status Gizi
1BB/U < -3 SDGizi buruk
- 3 s/d +2 SDGizi lebih
2TB/U < -3 SDSangat Pendek
- 3 s/d +2 SDTinggi
3BB/TB < -3 SDSangat Kurus
- 3 s/d +2 SDGemuk
Sumber : Depkes RI 2004.
Data baku WHO-NCHS indeks BB/U, TB/U dan BB/TB disajikan dalan dua versi yakni persentil (persentile) dan skor simpang baku (standar deviation score = z). Menurut Waterlow,et,al, gizi anak-anak dinegara-negara yang populasinya relative baik (well-nourished), sebaiknya digunakan presentil, sedangkan dinegara untuk anak-anak yang populasinya relative kurang (under nourished) lebih baik menggunakan skor simpang baku (SSB) sebagai persen terhadap median baku rujukan ( Djumadias Abunaim,1990).
Tabel 2. Interpretasi Status Gizi Berdasarkan Tiga Indeks Antropometri (BB/U,TB/U, BB/TB Standart Baku Antropometeri WHO-NCHS)NoIndeks yang digunakanInterpretasi
BB/UTB/UBB/TB
1RendahRendahNormalNormal, dulu kurang gizi
RendahTinggiRendahSekarang kurang ++
RendahNormalRendahSekarang kurang +
2NormalNormalNormalNormal
NormalTinggiRendahSekarang kurang
NormalRendahTinggiSekarang lebih, dulu kurang
3TinggiTinggiNormalTinggi, normal
TinggiRendahTinggiObese
TinggiNormalTinggiSekarang lebih, belum obese
Keterangan : untuk ketiga indeks ( BB/U,TB/U, BB/TB) :Rendah : < -2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS Normal : -2 s/d +2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS Tinggi : > + 2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS
Sumber : Depkes RI 2004.
Pengukuran Skor Simpang Baku (Z-score) dapat diperoleh dengan mengurangi Nilai Induvidual Subjek (NIS) dengan Nilai Median Baku Rujukan (NMBR) pada umur yang bersangkutan, hasilnya dibagi dengan Nilai Simpang Baku Rujukan (NSBR). Atau dengan menggunakan rumus :
Z-score = (NIS-NMBR) / NSBR
Status gizi berdasarkan rujukan WHO-NCHS dan kesepakatan Cipanas 2000 oleh para pakar Gizi dikategorikan seperti diperlihatkan pada tabel 1 diatas serta di interpretasikan berdasarkan gabungan tiga indeks antropometri seperti yang terlihat pada tabel 2.
Untuk memperjelas penggunaan rumur Zskor dapat dicontohkan sebagai berikutDiketahui BB= 60 kgTB=145 cm Umur : karena umur dengan indeks BB/U, TB/U dan BB/TB berdasarkan WHO-NCHS hanya dibatasi < 18 tahun maka disini dicontohkan anak laki-laki usia 15 tahunTable weight (kg) by age of boys aged 15 year from WHO-NCHSAgeStandard Deviations
Yrmth-3sd-2sd-1sdMedian+1sd+2sd+3sd
15031.639.948.356.769.281.694.1
Sumber: WHO, Measuring Change an Nutritional Status, Genewa 1985
Table weight (kg) by stature of boys 145 cm in Height from WHO-NCHSStatureStandard Deviations
cm-3sd-2sd-1sdMedian+1sd+2sd+3sd
145024.828.832.836.943.049.255.4
Sumber: WHO, Measuring Change an Nutritional Status, Genewa 1985
Table stature (cm) by age of boys aged 15 year from WHO-NCHSStatureStandard Deviations
Yr mth-3sd-2sd-1sdMedian+1sd+2sd+3sd
150144.8152.9160.9169.0177.1185.1193.2
Sumber: WHO, Measuring Change an Nutritional Status, Genewa 1985
Jadi untuk indeks BB/U adalah= Z Score = ( 60 kg 56,7 ) / 8.3 = + 0,4 SD= status gizi baik Untuk IndeksTB/U adalah= Z Score = ( 145 kg 169 ) / 8.1 = - 3.0 SD= status gizi pendek Untuk Indeks BB/TB adalah= Z Score = ( 60 36.9 ) / 4 = + 5.8 SD= status gizi gemuk
Definisi Operasional Status GiziSebenarnya untuk mendefinisikan operasional status gizi ini dapat dilakukan di klinik kesehatan swasta maupun pemerintah yang menyediakan pengukuran status gizi, namun demikian yang perlu diketahui masyarakat adalah pengertian dan pemahaman dari status gizi anak, selanjutnya ketika mengunjungi klinik gizi hasilnya dapat segera diketahui termasuk upaya-upaya mempertahankan status gizi yang baik. Status Gizi Anak adalah keadaan kesehatan anak yang ditentukan oleh derajat kebutuhan fisik energi dan zat-zat gizi lain yang diperoleh dari pangan dan makanan yang dampak fisiknya diukur secara antroppometri ( Suharjo, 1996), dan dikategorikan berdasarkan standar baku WHO-NCHS dengan indeks BB/U, TB/U dan BB/TBIndikasi pengukuran dari variabel ini ditentukan oleh :1. Penimbangan Berat Badan (BB) dan pengukuran Tinggi Badan (TB) Dilakukan oleh petugas klinik gizi sesuai dengan syarat-syarat penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan yang baik dan benar penggunaan timbangan berat badan dan meteran tinggi badan (mikrotoise)2. Penentuan umur anak ditentukan sesuai tanggal penimbangan BB dan Pengukuran TB, kemudian dikurangi dengan tanggal kelahiran yang diambil dari data identitas anak pada sekolah masing-masing, dengan ketentuan 1 bulan adalah 30 hari dan 1 tahun adalah 12 bulan. a. Kriteria objektifnya dinyatakan dalam rata-rata dan jumlah Z score simpang baku (SSB) induvidu dan kelompok sebagai presen terhadap median baku rujukan (Waterlow.et al, dalam, Djuamadias, Abunain, 1990) Untuk menghitung SSB dapat dipakai rumus :
Dimana :NIS : Nilai Induvidual SubjekNMBR: Nilai Median Baku RujukanNSBR: Nilai Simpang Baku RujukanHasil pengukuran dikategorikan sbb1. Untuk BB/Ua. Gizi Kurang Bila SSB < - 2 SDb. Gizi Baik Bila SSB -2 s/d +2 SDc. Gizi Lebih Bila SSB > +2 SD2. TB/Ua. PendekBila SSB < -2 SDb. Normal Bila SSB -2 s/d +2 SDc. Tinggi Bila SBB > +2 SD3. BB/TBa. KurusBila SSB < -2 SDb. Normal Bila SSB -2 s/d +2 SDc. Gemuk Bila SSB > +2 SD
Dan juga status gizi diinterpretasikan berdasarkan tiga indeks antropomteri, (Depkes, 2004). Dan dikategorikan seperti yang ditunjuukan pada tabel 3
Tabel 3 Kategori Interpretasi Status Gizi Berdasarkan Tiga Indeks (BB/U,TB/U, BB/TB Standart Baku Antropometeri WHO-NCHS)InterpretasiIndeks yang digunakan
BB/UTB/UBB/TB
Normal, dulu kurang giziRendahRendahNormal
Sekarang kurang ++RendahTinggiRendah
Sekarang kurang +RendahNormalRendah
NormalNormalNormalNormal
Sekarang kurangNormalTinggiRendah
Sekarang lebih, dulu kurangNormalRendahTinggi
Tinggi, normalTinggiTinggiNormal
ObeseTinggiRendahTinggi
Sekarang lebih, belum obeseTinggiNormalTinggi
Keterangan : untuk ketiga indeks ( BB/U,TB/U, BB/TB) :Rendah : < -2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS Normal : -2 s/d +2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS Tinggi : > + 2 SD Standar Baku Antropometri WHO-NCHS
Sumber: Depkes RI, 2004
4. Kapan seharusnya anak boleh diberikan makanan pendamping dan apa saja makanan yang boleh diberikan? Bagaimana tahapan pemberian MP ASI? Waktu PenyapihanMasa penyapihan selama umur 6 bulan sampai 2 tahun adalah masa berbahaya bagi anak karena risiko tidak mendapat energi dan zat gizi cukup bila anak tidak mendapat cukup makanan pendamping ASI, makanan keluarga, dan berhenti menyusui sebelum umur 2 tahun misalnya karena ibunya hamil lagi, sering menderita diare bila makanan pendamping ASI atau minuman terkontaminasi kuman, sering memasukkan benda-benda kotor ke mulut sehingga menyebabkan diare atau cacingan, bertemu anak-anak atau orang dewasa lain sebagai sumber infeksi yang dapat menularkan penyakit, kehilangan kekebalan yang berasal dari ASI padahal belum mampu membentuk kekebalan sendiri.
Pemberian makanan sapihan sebaiknya berangsur-angsur mulai dari yang paling lembut sampai yang lebih keras. Pemberian keaneka-ragaman bahan makanan, tekstur, rasa, dan bentuk dari menunya, dimana semakin beragam bentuk tekstur, dan rasa, semakin menguntungkan anak serta dapat menumbuhkan cita rasa anak dari perkenalan makanan yang lebih beragam. Pada saat penyapihan yang terpenting adalah pemberian ASI masih terus diberikan yang dapat diteruskan sampai umur anak 2 tahun, selain anak diuntungkan oleh pemberian susu terbaiknya, sekaligus sebagai salah satu cara ikut Keluarga Berencana, karena selama masih tetap menyusui bayi, sel telur tidak gampang terbentuk (Samsudin.1999).
Keputusan penyapihan yang dilakukan oleh ibu biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kesibukan ibu yang bekerja, pengetahuan ibu, status kesehatan ibu dan bayi, status gizi anak, anak dalam keadaan sakit, sedang tumbuh gigi, feeling saat yang tepat untuk penyapihan Tetapi terkadang keputusan penyapihan dapat terjadi kesulitan, hal ini disebabkan karena ketidakmampuan anak menghadapi penyapihan, dimana kemampuan anak menghadapi amat bervariasi, ada yang mudah dan ada pula yang sulit. Untuk itu perlu suatu stategi dalam memutuskan penyapihan diantaranya lakukan secara berlahan, hindari penyapihan di saat anak menyusu digantikan ke benda lain seperti empeng, kemampuan anak menghadapi proses penyapihan, pastikan sang anak mendapat perhatian eksklusif setiap hari serta batasi kegiatan menyusui dengan penunjuk waktu, maka dapat disimpulkan bahwa jika proses penyapihan dilakukan dengan baik, maka anak-anak akan tumbuh menjadi anak yang cerdas, sehat, dan berakhlak baik karena sang ibu mendidiknya melalui masa menyusu dan masa menyapih dengan penuh perhatian dari kedua orangtua dan keluarga (Uci, 2007)..
4. Petunjuk penyapihanPetujuk penyapihan dapat dilakukan dengan cara pada saat jam makan dapar memberikan anak makanan padat terlebih dahulu kemudian susu formula, sehingga anak makan selagi lapar dan minum sebagai pelepas rasa hausnya. Memulai memperkenalkan makanan baru dengan cara memberikan satu atau 2 sendok teh setiap makan. Tambahkan sedikit demi sedikit menjadi 3-5 sendok teh. Memberikan makanan padat dari mangkuk atau piring, jangan mencampur sereal dengan ASI atau susu formula dalam botol susu. Anak harus selalu diajarkan perbedaan apa yang dimakan dan apa yang diminum. Perhatikan baik-baik isyarat sang anak, bila masih lapar akan membuka mulut jika sudah kenyang akan mendorong atau membelakangi makanan. Bersabarlah dengan anak anda pada saat memperkenalkan makanan padat, kadang-kadang anak perlu waktu untuk membiasakan diri dengan makanan atau cara makan yang baru.
5. Panduan pemberian makanan untuk penyapihan dalam tahunpertama khususnya anak umur 6-12 bulan
ASI atau susu formula yang diperkaya zat besi berupa makanan diberikan sedikit tapi sering, 4-6 kali perhari atau 30-32 gram perhari 3-5 kali perhari atau 30-32 grm perhari. Sereal bayi yang diperkaya zat besi diberikan 2-5 sendok makan perhari), dicampur ASI atau susu formula. Sereal bayi atau sereal panas lain (5-8 sendok makan perhari) berupa potongan kecil roti bagel atau biskuit. Pemberian jus buah diberikan 2-8 gram perhari. Sayur berwarna kuning, orange dan hijau yang disaring atau dihaluskan, -1 botol berukuran 10 cc atau cangkir perhari. Buah segar dan matang yang disaring atau dihaluskan, -1 botol berukuran 50 gram atau cangkir perhari. Semua buah segar, dikupas dan dibuang bijinya cangkir perhari. Pilihlah buah yang sesuai dengan balita yaitu tidak berbau merangsang. Pemberian protein berupa Yoghurt polos (bisa dicampur dengan buah atau saus apel) pure daging 3-4 sendok makan perhari. Daging tanpa lemak, ayam, ikan (disaring atau dalam potongan kecil halus), kuning telur, yoghurt, keju lembut. Potongan kecil dan halus dari daging, ayam atau ikan, telur, keju, mentega 4-5 sendok makan perhari
5. Mengapa terjadi hipoglikemi, hipotermi dan dehidrasi pada anak tersebut? Dehidrasi : Pemberian makan setelah bayi berumur 6 bulan memberikan perlindungan besar dari berbagai penyakit. Hal ini disebabkan sistem imun bayi 3x sehari kurag dari 14 hari Persisten: 14 hari Diare dengan gizi burukKadar air pada 0-6 bulan normalnya 0,7 L perhari didapatkan air dari ASI6-12 bulan 0,8 L perhari dari ASI +Makanan tambahan Karena bayi dikasih air putih saja maka air akan meningkat sehingga mengikat Natrium yang nanti akan dikeluarkan oleh ginjal dehidrasi- Adanya diare menyebabkan kehilangan cairan, elektrolit dan basa dehidrasi menyebabkan syok- gangguan defisit elektrolit gangguan keseimbangan elektrolit iso, hiper,/ hipotonik- Adanya diare malabsorbsi / anoreksia / protein lossing / kehilangan nutrien lain timbul gangguan gizi. (Hipoglikemia)Hipoglikemia proses metabolisme menurun anak kekurangan energi dan terjadi penurunan produksi panan Hipotermi dan letargiSumber : IDAI 6. Mengapa kedua kaki atau tungkai bengkak tetapi tubuh lain tampak kurus?KEP ALBUMIN MENURUN TEKANAN ONKOTIK MENURUN TEKANAN HIDROSTATIK MENINGKAT EKSRAVASASI CAIRAN KE JARINGAN EDEMADidaerah tungkai berkaitan dengan gaya gravitasi Sumber : http://medicastore.com/artikel/247/Mengetahui_Status_Gizi_Balita_Anda.html7. Mengapa anak Nampak kurus, lemah dan napsu makan kurang dan hanya minum air putih? Hipoglikemia proses metabolisme menurun anak kekurangan energi dan terjadi penurunan produksi panan Hipotermi dan letargiSumber : IDAI
8. Apa interpretasi dari KMS anak tersebut?Bawah garis merah : KEP sedang
9. Apa hubungan KEP dengan sering diare dan batuk pilek ?Kekurangan energy dan protein system imun berkurang mudah sakit ( batuk pilek)
10. Apa hubungan tidak pernah makan daging, ikan dan telur terhadap keluhan?Sedikitnya asupan protein KEP timbulnya berbagai macam manfes11. Apa saja komplikasi pemberian MP ASI yang terlalu dini?DAMPAK MEMBERIKAN MP-ASI TERLALU DINI
a. Risiko jangka pendekPengenalan makanan selain ASI kepada diet bayi akan menurunkan frekuensi dan intensitas pengisapan bayi, yang akan merupakan risiko untuk terjadinya penurunan produksi ASI.Pengenalan serealia dan sayur-sayuran tertentu dapat mempengaruhi penyerapan zat besi dari ASI sehingga menyebabkan defisiensi zat besi dan anemia.Resiko diare meningkat karena makanan tambahan tidak sebersih ASI.Makanan yang diberikan sebagai pengganti ASI sering encer, buburnya berkuah atau berupa sup karena mudah dimakan oleh bayi. Makanan ini memang membuat lambung penuh, tetapi memberi nutrient lebih sedikit daripada ASI sehingga kebutuhan gigi/nutrisi anak tidak terpenuhi.Anak mendapat faktor pelindung dari ASI lebih sedikit, sehingga resiko infeksi meningkat.Anak akan minum ASI lebih sedikit, sehingga akan lebih sulit untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anakDefluk atau kolik usus yaitu istilah yang digunakan bagi kerewelan atau tangisan yang terus menerus bagi bayi yang dipercaya karena adanya kram di dalam usus.
Risiko jangka panjang1.ObesitasKelebihan dalam memberikan makanan adalah risiko utama dari pemberian makanan yang terlalu dini pada bayi. Konsekuensi pada usia-usia selanjutnya adalah terjadi kelebihan berat badan ataupun kebiasaan makan yang tidak sehat.2.HipertensiKandungan natrium dalam ASI yang cukup rendah ( 15 mg/100 ml). Namun, masukan dari diet bayi dapat meningkatkan drastis jika makanan telah dikenalkan. Konsekuensi dikemudian hari akan menyebabkan kebiasaan makan yang memudahkan terjadinya gangguan/hipertensi.3.ArteriosklerosisPemberian makanan pada bayi tanpa memperhatikan diet yang mengandung tinggi energi dan kaya akan kolesterol serta lemak jenuh, sebaliknya kandungan lemak tak jenuh yang rendah dapat menyebabkan terjadinya arteriosklerosis dan penyakit jantung iskemik.4.Alergi MakananBelum matangnya sistem kekebalan dari usus pada umur yang dini dapat menyebabkan alergi terhadap makanan. Manifestasi alergi secara klinis meliputi gangguan gastrointestinal, dermatologis, dan gangguan pernapasan, dan sampai terjadi syok anafilaktik.(Cox, 2006)12. Sebut dan jelaskan klasifikasi dari KEP?a.Kwashiorkor
Edema, umumnya seluruh tubuh, terutama pada punggung kaki (dorsum pedis) Wajah membulat dan sembab Pandangan mata sayu Rambut tipis, kemerahan seperti warna rambut jagung, mudah dicabut tanpa rasa sakit, rontok Perubahan status mental, apatis, dan rewel Pembesaran hati Otot mengecil (hipotrofi), lebih nyata bila diperiksa pada posisi berdiri atau duduk Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan berubah warna menjadi coklat kehitaman dan terkelupas (crazy pavement dermatosis) Sering disertai: - penyakit infeksi, umumnya akut anemia diare.
b. Marasmus:
-Tampak sangat kurus, hingga tulang terbungkus kulit-Wajah seperti orang tua -Cengeng, rewel-Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada (pada daerah pantat tampak seperti memakai celana longgar/baggy pants) Perut cekung Iga gambang-Sering disertai:- penyakit infeksi (umumnya kronis berulang) diare
c. Marasmik-Kwashiorkor:
-Gambaran klinik merupakan campuran dari beberapa gejala klnik Kwashiorkor dan Marasmus, dengan BB/U