28
BAB I PENDAHULUAN Glaukoma adalah suatu neuropati optik kronik didapat yang ditandai oleh pencekungan (cupping) diskus optikus dan pengecilan lapangan pandang, biasanya disertai peningkatan tekanan intraokuler. 1 Gangguan penglihatan dan kebutaan masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Survey Kesehatan Indera tahun 1993 – 1996 menunjukkan 1,5% penduduk Indonesia mengalami kebutaan disebabkan oleh katarak (52%), glaukoma (13,4%), kelainan refraksi (9,5%), gangguan retina (8,5%), kelainan kornea (8,4%) dan penyakit mata lain. 4 Pada tahun 2020, 79,6 juta orang diperkirakan memiliki glaukoma, di mana 11,2 juta dari mereka akan menjadi buta secara bilateral. 5 Hasil Riskesdas tahun 2007 menunjukkan angka kebutaan sebesar 0,9%. Dengan angka tertinggi di Provinsi Sulawesi Selatan (2,6%) dan terendah di Provinsi Kalimantan Timur (0,3%). Sementara hasil Survei Kebutaan dan Kesehatan Mata di Propinsi Jawa Barat tahun 2005, menunjukkan, pada kelompok usia di atas 40 tahun prevalensi glaukoma sebesar 1,2 % dan prevalensi kebutaan karena glaukoma sebesar 0,1% dari total kebutaan sebesar 4,0 %. 4 1

129418582 Glaukoma Primer Sudut Tertutup

Embed Size (px)

DESCRIPTION

glaukoma

Citation preview

Page 1: 129418582 Glaukoma Primer Sudut Tertutup

BAB I

PENDAHULUAN

Glaukoma adalah suatu neuropati optik kronik didapat yang ditandai oleh

pencekungan (cupping) diskus optikus dan pengecilan lapangan pandang,

biasanya disertai peningkatan tekanan intraokuler.1

Gangguan penglihatan dan kebutaan masih menjadi masalah kesehatan di

Indonesia. Survey Kesehatan Indera tahun 1993 – 1996 menunjukkan 1,5%

penduduk Indonesia mengalami kebutaan disebabkan oleh katarak (52%),

glaukoma (13,4%), kelainan refraksi (9,5%), gangguan retina (8,5%), kelainan

kornea (8,4%) dan penyakit mata lain.4 Pada tahun 2020, 79,6 juta orang

diperkirakan memiliki glaukoma, di mana 11,2 juta dari mereka akan menjadi

buta secara bilateral.5

Hasil Riskesdas tahun 2007 menunjukkan angka kebutaan sebesar 0,9%.

Dengan angka tertinggi di Provinsi Sulawesi Selatan (2,6%) dan terendah di

Provinsi Kalimantan Timur (0,3%). Sementara hasil Survei Kebutaan dan

Kesehatan Mata di Propinsi Jawa Barat tahun 2005, menunjukkan, pada kelompok

usia di atas 40 tahun prevalensi glaukoma sebesar 1,2 % dan prevalensi kebutaan

karena glaukoma sebesar 0,1% dari total kebutaan sebesar 4,0 %.4

Di seluruh dunia, glaukoma dianggap sebagai penyebab kebutaan yang

tinggi, 2% penduduk berusia lebih 40 tahun menderita. Glaukoma dapat juga

didapatkan pada usia 20 tahun, meskipun jarang, pria lebih banyak diserang dari

pada wanita.2 Di Indonesia glaukoma kurang dikenal oleh masyarakat, padahal

cukup banyak yang menjadi buta karenanya.3

Glaukoma sudut tertutup didapatkan pada 10-15% kasus ras kulit putih.

Presentase ini jauh lebih tinggi pada orang Asia dan suku Inuit. Glaukoma sudut

tertutup primer berperan pada lebih dari 90% kebutaan bilateral akibat glaukoma

di China.1

BAB II1

Page 2: 129418582 Glaukoma Primer Sudut Tertutup

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 ANATOMI DAN FISIOLOGI

Bagian mata yang penting pada glaukoma adalah sudut filtrasi. Sudut filtrasi

ini terdapat di dalam limbus kornea. Limbus adalah bagian yang dibatasi oleh

garis yang menghubungkan akhir dari membrane Descemen dan membran

Bowman, lalu ke posterior 0,75 mm, kemudian ke dalam mengelilingi Kanal

Schlemm dan trabekula sampai ke coa.

Akhir dari membran Descement disebut Schwalbe. Limbus terdiri dari 2

lapisan epitel dan stroma. Epitelnya 2 kali setebal epitel kornea. Di dalam

stromanya terdapat serat-serat saraf dan cabang akhir dari arteri siliaris anterior.

Bagian terpenting dari sudut filtrasi adalah trabekula yang terdiri dari :

1. Trabekula korneoskleral, serabutnya berasal dari lapisan dalam stroma

kornea dan menuju ke belakang, mengelilingi kanal Schlemm unuk

berinsersi pada sklera.

2. Trabekula uveal, serabut berasal dari lapisan dalam stroma kornea menuju

ke skleralspur (insersi dari m. siliaris) dan sebagian ke m. siliaris

meridional.

3. Serabut berasal dari akhir membrane Descement (garis Schwalbe), menuju

ke jaringan pengikat m. siliaris radalis dan sirkularis.

4. Ligamentum pektinatum rudimenter, berasal dari dataran depan iris

menuju ke depan trabekula.

Trabekula terdiri jaringan kolagen, jaringan homogen, elastik dan seluruhnya

diliputi endotel. Keseluruhannya merupakan spons yang tembus pandang

sehingga bila ada darah di dalam kanal Schlemm dapat terlihat dari luar.

Kanal Schlemm merupakan kapiler yang dimodifikasi yang mengelilingi

kornea. Dindingnya terdiri dari satu lapis sel, diameternya 0,5 mm. Pada

dindingnya sebelah dalam terdapat lubang-lubang sebesar 2 U, sehingga terdapat

hubungan langsung antara trabekula dan kanal Schlemm. Dari kanal Schlemm,

keluar saluran kolektor, 20-30 buah yang menuju ke pleksus vena di dalam

jaringan sclera dan episklera dan v. siliaris anterior di badan siliar.2

2

Page 3: 129418582 Glaukoma Primer Sudut Tertutup

Tekanan intraokuler ditentukan oleh kecepatan pembentukan akuos humor

dan tahanan terhadap aliran keluarnya dari mata. Akuos humor humor yang

dihasilkan oleh badan siliar masuk ke bilik mata belakang, kemudian melalui

pupil menuju ke bilik mata depan ke sudut coa, melalui trabekulum mencapai

kanal Schlemm dan melalui saluran ini keluar dari bola mata.1,3

Gambar 1 Aliran Akuos Humor

2.2 DEFINISI

Glaukoma primer sudut tertutup terjadi bila terdapat kenaikan mendadak

dari tekanan intraokuler yang disebabkan penutupan sudut coa yang mendadak

oleh akar iris sehingga menghalangi sama sekali keluarnya humor akueus melalui

trabekula, menyebabkan meningginya tekanan intraokuler, sakit yang sangat di

mata secara mendadak dan menurunnya ketajaman penglihatan secara tiba-tiba

disertai tanda-tanda kongesti di mata, seperti mata merah, kelopak bengkak. 5,2

2.3 ETIOLOGI

Karena glaukoma ini timbulnya mendadak disertai tanda kongestif, maka

disebut glaukoma akut kongestif atau glaukoma akut. Glaukoma akut, hanya

timbul pada orang-orang dengan predisposisi anatomis.

Faktor anatomis yang menyebabkan sudut sempit adalah :

1. Bulbus okuli yang pendek, biasanya pada mata yang hipermetrop. Makin

berat hipermetropnya makin dangkal coanya.

3

Page 4: 129418582 Glaukoma Primer Sudut Tertutup

2. Tumbuhnya lensa, menyababkan coa menjadi lebih dangkal. Pada umur 25

tahun, dalamnya coa rata-rata 3,6 mm, sedang pada umur 70 tahun 3,15

mm.

3. Kornea yang kecil dengan sendirinya coanya dangkal.

4. Tebalnya iris. Makin tebal iris, makin dangkal coa.

Faktor fisiologis yang menyebabkan coa sempit :

1. Akomodasi. Dengan akomodasi pars siliaris dari iris maju ke depan.

2. Dilatasi pupil, menyebabkan iris menjadi lebih tebal dan sudut coa

menjadi lebih sempit.2

2.4 PATOFISIOLOGI

Pada sudut bilik mata yang sempit, letak lensa menjadi lebih dekat ke iris,

sehingga aliran cairan bilik mata dari bilik mata belakang ke bilik mata depan

terhambat. Inilah yang disebut dengan hambatan pupil. Hal ini dapat

menyebabkan meningkatnya tekanan di dalam bilik mata belakang dan

mendorong iris ke depan. Pada sudut bilik mata depan yang memang sudah

sempit adanya dorongan ini menyebabkan iris menutupi jaringan trabekula,

sehingga cairan bilik mata tidak dapat atau sukar untuk keluar dan terjadilah

glaukoma sudut tertutup.2

2.5 MANIFESTASI KLINIS

Prodroma

4

Page 5: 129418582 Glaukoma Primer Sudut Tertutup

Sebelum penderita mendapat serangan akut, ia mengalami tanda dini

(prodroma) walau ini tidak selalu terjadi. Pada stadium ini terdapat penglihatan

kabur, melihat halo (gambaran pelangi) sekitar lampu atau lilin, disertai sakit

kepala, sakit pada matanya dan kelemahan akomodasi.1,2,3,6,7

Keadaan ini berlangsung ½ - 2 jam kemudian hilang. Jarang mereka

datang ke dokter dengan keuhan demikian karena cepat berlalu. Biasanya dengan

tidur sebentar keadaan pulih kembali, sebab pada waktu tidur terjadi miosis yang

menyebabkan sudut coa terbuka.2

Pemeriksaan pada stadium ini, didapatkan injeksi perikornea yang ringan,

kornea agak suram karena edema, bilik mata depan dangkal, pupil sedikit melebar

reaksi cahaya lambat dan tekanan intraokuler meninggi. Bila serangannya reda,

mata menjadi normal kembali, kecuali penurunan daya akomodasi tetap ada,

sehingga penderita memerlukan penggantian kacamata dekat yang lebih sering

dan lebih kuat dibanding usianya. Mula-mula antara serangan dapat bermingu-

minggu atau beberapa bulan, akan tetapi makin lama makin sering dan

serangannya berlangsung lebih lama. Stadium ini dapat berlangsung beberapa

minggu atau beberapa bulan bahkan beberpa tahun, baru kemudian sampai pada

stadium glaukoma akut.1,2,3,6,7

Stadium Kongestif

Pada stadium ini penderita tampak sangat payah, memegangi kepalanya

karena sakit hebat. Jalannya dipapah, karena ketajaman penglihatannya sangat

turun, muntah-muntah. Karenanya sering disangka bukan menderita sakit mata,

melainkan suatu penyakit sistemik.2,3,8

Dalam anamnesis, keluarganya akan menceritakan bahwa sudah sekian

hari penderita tidak bisa bangun, sakit kepala dan terus muntah-muntah, nyeri

dirasakan di dalam dan sekitar mata. Penglihatannya kabur sekali dan dilihatnya

warna pelangi di sekitar lampu.3

Apabila mata diperiksa, ditemukan kelopak mata bengkak, konjungtiva

yang sangat hiperemik (kongestif), injeksi siliar dan kornea yang suram. Bilik

mata depan dangkal dapat dibuktikan dengan memperhatikan bilik mata depan

5

Page 6: 129418582 Glaukoma Primer Sudut Tertutup

dari samping. Pupil tampak melebar, lonjong miring agak vertikal atau midriasis

yang hampir total.2,3

Refleks pupil lambat atau tidak ada. Tajam penglihatan menurun sampai

hitung jari. Dengan tanda-tanda luar ini ditambah anamnesis yang teliti sudah

cukup untuk membuat suatu diagnosis tapi diagnosis baru dapat ditegakkan kalau

tekanan bola mata didapatkan tinggi sekali.3

2.6 KLASIFIKASI

1. Glaukoma Sudut Tertutup Akut

Glaukoma sudut tertutup akut terjadi bila terbentuk iris bombe yang

menyebabkan oklusi sudut bilik mata depan oleh iris perifer. Hal ini menghambat

aliran keluar akuos dan tekanan intraokuler meningkat dengan cepat,

menimbulkan nyeri hebat, kemerahan dan penglihatan kabur.

Glaukoma sudut tertutup akut ditandai oleh munculnya kekaburan

penglihatan mendadak yang disertai nyeri hebat, halo, serta mual dan muntah.

Pasien terkadang dikira menderita penyakit gastrointestinal akut. Temuan-temuan

lainnya adalah peningkatan intraokuler yang mencolok, bilik mata depan dangkal,

kornea berkabut, pupil berdilatasi sedang yang terfiksasi, dan injeksi siliar. Mata

sebelahnya harus dilakukan pemeriksaan gonioskopi untuk memastikan adanya

predisposisi anatomi terhadap glaukoma sudut tertutup primer.1,4,7

2. Glaukoma Sudut Tertutup Subakut

Faktor-faktor etiologi yang berperan pada glaukoma sudut tertutup subakut

sama dengan yang berperan pada tipe akut, kecuali bahwa episode peningkatan

tekanan intraokulernya berlangsung singkat dan rekuren. Episode penutupan sudut

membaik secara spontan, tetapi terjadi akumulasi kerusakan pada sudut bilik mata

depan disertai pembetukan sinekia anterior perifer. Glaukoma sudut tertutup

subakut kadang-kadang berkembang menjadi glaukoma sudut tertutup akut.

Didapatkan riwayat serangan berulang berupa nyeri, kemerahan, dan

kekaburan penglihatan disertai halo di sekitar cahaya pada satu mata. Serangan

sering terjadi pada malam hari dan sembuh dalam semalam. Pemeriksaan diantara

waktu serangan mungkin hanya memperlihatkan sudut bilik mata depan yang

6

Page 7: 129418582 Glaukoma Primer Sudut Tertutup

sempit disertai dengan sinekia anterior perifer. Diagnosis dapat dipastikan dengan

gonioskopi. Terapinya adalah iridotomi perifer dengan laser.1

3. Glaukoma Sudut Tertutup Kronik

Pasien dengan predisposisi anatomi penutupan sudut bilik mata depan

mungkin tidak pernah mengalami episode peningkatan tekanan intraokuler akut,

tetapi mengalami sinekia anterior perifer yang semakin meluas disertai dengan

peningkatan tekanan intraokuler secara bertahap. Pada pasien ini bermanifestasi

seperti yang diperlihatkan oleh pasien glaukoma sudut terbuka primer, sering

dengan penyempitan lapangan pandang yang ekstensif di kedua mata. Sesekali

pasien-pasien tersebut mengalami serangan penutupan sudut subakut.

Pada pemeriksaan dijumpai peningkatan intraokuler, sudut bilik mata

depan yang sempit disertai sinekia anterior perifer dalam berbagai tingkat, serta

kelainan diskus optikus dan lapangan pandang.1

4. Iris Plateau

Iris plateau adalah suatu kelainan yang jarang dijumpai. Pada iris plateau,

kedalaman bilik mata depan sentral normal, tetapi sudut bilik mata depannya

sangat sempit karena posisi prosesus siliaris terlalu anterior. Mata dengan kelainan

ini jarang mengalami blockade pupil, tetapi dilatasi akan menyebabkan

merapatnya iris perifer, sehingga menutup sudut (pendesakan sudut), sekalipun

telah dilakukan iridektomi atau iridoktomi perifer. Pengidap kelainan ini

mengalami glaukoma sudut tertutup akut pada usia muda, dan sering mengalami

kekambuhan setelah tindakan iridotomi laser perifer atau iridektomi

bedah.diperlukan terapi miotik jangka panjang atau iridoplasti dengan laser.

Klasifikasi menurut Becker and Shaefer

Besar sudut Derajat Numerik Interpertasi

Klinik

Terbuka lebar 30-45 3-4 Tidak mungkin

7

Page 8: 129418582 Glaukoma Primer Sudut Tertutup

tertutup

Sudut sempit

ringan

20 2 Mungkin tertutup

Sudut sempit

berat

10 1 Kadang-kadang

tertutup

Sudut tertutup

total-sebagian

0 Serangan atau

mengancam

2.7 DIAGNOSIS

Untuk mendeteksi seseorang dengan calon galukoma akut, dibutuhkan

anamnesis yang teliti, diperlukan juga penilaian secara klinis. Pemeriksaan yang

dilakukan pada glaukoma.

1. Mengukur tekanan bola mata (Tonometri)

Tujuan pemerikasaan dengan tonometer atau tonometri untuk menentukan

tekanan bola mata seseorang berdasrkan fungsinya dimana tekanan bola mata

merupakan keadaan mempertahankan mata bulat sehingga tekanan bola mata yang

normal tidak akan memberikan kerusakan saraf optik atau yang terlihat sebagai

kerusakan dalam bentuk glaukoma pada papil saraf optik.7

Tonometri adalah pengukuran tekanan intraokuler. Dikenal 4 bentuk

tonometri atau pengukur tekanan bola mata :

Digital (palpasi) tonometri

Merupakan cara yang paling mudah, tetapi juga yang paling tidak cermat,

karena pengukuran tekanan bola mata dengan perasaan jari telunjuk pemeriksa.

Caranya adalah dengan kedua jari telunjuk diletakkan di atas bola mata sambil

penderita disuruh melihat ke bawah. Mata tidak boleh ditutup, karena menutup

mata mengakibatkan tarsus kelopak mata yang keras pindah ke depan bola mata,

hingga apa yang kita palpasi adalah tarsus dan ini selalu memberi kesan perasaan

keras. Dilakukan dengan palpasi, diaman satu jari menahan, jari lainnya menekan

secara bergantian.3,9

8

Page 9: 129418582 Glaukoma Primer Sudut Tertutup

Penilaian dilakukan dengan pengalaman sebelumnya yang dapat dicatat

sebagai berikut : N = normal, N+1 = agak tinggi, N+2 = untuk tekanan yang lebih

tinggi, N-1 = lebih rendah dari normal, N-2 = lebih rendah lagi, dan seterusnya.3,9

Schiotz tonometri

Merupakan tonometer indentasi atau menekan permukaan kornea dengan

beban beban yang dapat bergerak bebas pada sumbunya.

Beban yang ditaruh pada bola mata (kornea) akan menekan bola mata ke

dalam dan mendapat perlawanan tekanan dari dalam melalui kornea.

Keseimbangan tekanan tergantung pada beban tonometer.

Pembacaan skala dikonversi pada table untuk mengetahui bola mata dalam

millimeter air raksa. Pada tekanan lebih tinggi 20 mmHg dicurigai adanya

glaukoma dan bila tekanan lebih dari 25 mmHg pasien menderita glaukoma.3,9

Aplanasi tonometri

Pemeriksaan ini untuk mendapatkan tekanan intraokuler dengan

menghilangkan pengaruh kekauan sklera (sclera rigidity) dengan mendatarkan

permukaan kornea.

Dengan tonometer aplanasi bila tekanan bola mata lebih daripada 20

mmHg dianggap sudah menderita glaukoma.5,9

Tonometri udara (air puff tonometry), yang paling kurang tepat, kurang

teliti karena dipergunakan di ruang terbuka.5,9

2. Uji Besar Sudut

Tes ini dilakukan bila gonioskopi tidak mungkin karena media keruh.

Pemeriksaan ini adalah pemeriksaan sederhana yang berguna untuk melihat

kemungkinan sudut bilik mata yang sempit dan mengancam akan terjadinya

glaukoma akut. Pemeriksaan dilakukan di kamar gelap dengan lampu celah

(slitlamp) dengan sinar yang diarahkan pada kornea tegak lurus di daerah limbus.

Penilaian yang dapat dilakukan adalah dengan melihat sudut biik mata :

Bila dalam sudut bilik mata perifer ½ atau setebal kornea maka tidak

mungkin mata tersebut mendapat serangan glaukoma.

9

Page 10: 129418582 Glaukoma Primer Sudut Tertutup

Bila dalam sudut bilik mata perifer ¼ tebal kornea maka mata ini terancam

sudut sempit.

Bila dalam bilik mata perifer antara ¼ dan ½ tebal kornea maka mata ini

harus mendapat pemeriksaan lebih lanjut (gonioskopi)

Becker and Shaefer

Tingkat Sudut Sudut Bilik Mata

4 BMD = tebal kornea

3 BMD = ¼ - ½ tebal kornea

2 BMD = ¼ tebal kornea

1 BMD <

Sudut slit BMD sangat sempit

Sudut tertutup BMD perifer tidak ada

Dari 2500 pasien didapatkan (unselected cases)

Grade 1 0,64%

Grade 2 2,1%

Grade 3 3,60%

Grade 4 4,38%

3. Gonioskopi

Pemeriksaan gonioskopi adalah tindakan untuk melihat sudut bilik mata

dengan goniolens. Dengan pemeriksaan ini dapat dilihat sudut bilik mata yang

merupakan tempat keluarnya cairan mata dari bola mata.3

Kelainan patologik sudut akan terlihat seperti sempit, terbuka, tertutup

pigmen dan tumbuhan jaringan patologik.

Dapat dinilai besar atau terbukanya sudut :

Derajat 0, bila tidak terlihat struktur sudut dan terdapat kontak kornea

dengan iris, disebut sudut tertutup.

10

Page 11: 129418582 Glaukoma Primer Sudut Tertutup

Derajat 1, bila tidak terlihat ½ bagian jalinan trabekulum sebelah belakang,

dan garis Schwalbe terlihat, disebut sudut sangat sempit. Sudut sangat

sempit sangat mungkin menjadi sudut tetutup.

Derajat 2, bila sebagian kanal Schlemm terlihat, disebut sudut sempit

sedang kelainan ini mempunyai kemampuan untuk tertutup.

Derajat 3, bila bagian belakang kanal Schlemm masih terlihat termasuk

sclera spur, disebut sudut terbuka sedang. Pada keadaan ini tidak akan

terjadi sudut tertutup.

Derajat 4, bila badan siliar terlihat, disebut sudut terbuka.5,9

4. Oftalmoskopi

Dengan oftalmoskop dapat dilihat saraf optik di dalam mata dan akan

dapat ditentukan apakah tekanan bola mata telah mengganggu saraf optik. Saraf

optik dapat dilihat secara langsung. Warna serta bentuk dari mangkok saraf optic

pun dapat menggambarkan ada atau tidak ada kerusakan akibat glaukoma yang

sedang diderita.7,9

Rasio cup/disk adalah perbandingan antara besarnya penggaungan papil

saraf optik dengan besar atau lebarnya papil. Rasio cawan-diskus berguna untuk

mencatat ukuran diskus optikus pada pasien glaukoma. Apabila terdapat

kehilangan lapangan pandang atau peningkatan tekanan intraokuler, rasio cawan-

diskus lebih dari 0,5 atau terdapat asimetri yang bermakna antara kedua mata

sangat diindikasikan adanya atrofi glaukomatosa.1,2,7,9

5. Pemeriksaan Lapangan Pandang

Pemeriksaan lapangan pandang secara teratur berperan penting dalam

diagnosis dan tindak lanjut glaukoma. Pemeriksan lapangan pandang adalah

pemeriksaan yang paling memastikan pada kerusakan saraf mata akibat glaukoma.

Berbagai cara untuk memeriksa lapangan pandang pada glaukoma seperti layar

Bjerrum untuk pemeriksaan lapang pandang sentral atau perimeter Goldmann dan

Octopus untuk pemeriksaan lapangan pandang sampai perifer.1,9

6. Penilaian Serabut Saraf

11

Page 12: 129418582 Glaukoma Primer Sudut Tertutup

Menilai serabut saraf retina merupakan hal penting pada glaukoma karena

kelainan serabut saraf lebih cepat terlihat disbanding gangguan pada lapang

pandang.

Pemeriksaan OCT, GDX, HRT akan memperlihatkan kelainan struktur

serabut saraf retina dan papil saraf optik. OCT (Optical Coherence tomography),

dengan tekhnik interferometer digambarkan potongan melintang retina dan papil

saraf optik, diukur tebal lapis serabut saraf retina. Pencitraan OCT untuk melihat

macular hole, membran preretina, edema makula dan kerusakan saraf optik.

GDX, dengan sinar polarisasi diukur tebal serabut saraf retina. HRT, dengan

memakai scanning laser melihat gambaran 3 dimensi keadaan papil saraf optik.

7. Tes Provokasi

Tes yang dilakukan pada keadaan yang meragukan. Tes yang dilakukan :

Tes kamar gelap

Pemeriksaan ini untuk melihat kemampuan sudut bilik mata untuk tertutup

dan merupakan pemeriksaan provokasi untuk glaukoma sudut sempit. Sudut bilik

mata menyempit bila pasien berada di kamar gelap akibat terjadinya midriasis.

Midriasis akan mengakibatkan sudut bilik mata tertutup yang akan menghalangi

pengaliran akuos humor sehingga tekanan bola mata meninggi.

Uji Midriasis

Pemeriksaan untuk menemukan glaukoma sudut sempit dengan

memprovokasinya dengan midriatik. Midriasis akan mengakibatkan sudut

bertambah tertutup dan bertambah kemungkinan terbendungnya akuos humor dan

dapat menimbulkan glaukoma.

Uji Tiarap (Prone Test)

Pemeriksaan ini dilakukan untuk glaukoma sudut sempit. Pada waktu

tiarap terjadi pergeseran lensa dengan pupil ke depan yang akan mengakibatkan

sudut bilik mata menutup, yang dapat mengganggu pengaliran akuos humor

melalui sudut bilik mata.2,9

2.8 DIAGNOSIS BANDINGBeberapa penyakit yang mirip dengan glaukoma sudut tertutup yaitu :4

12

Page 13: 129418582 Glaukoma Primer Sudut Tertutup

Glaukoma sudut

tertutup

Iritis akut Konjungtivitas akut

Sakit Injeksi Tipe siliar yaitu

lebih hebat dekat

limbus kornea

skleral dan

berkurang ke arah

formiks, tidak

konstriksi dengan

epinefrin 1:1000,

pembuluh tidak

bergerak dengan

konjungtiva, warna

violet, dan masing-

masing pembuluh

tak dapat diusut

Sedang sampai

hebat

Membakar, gatal.

Tipe konjungtival

yaitu lebih pada

formiks dan

berkurang ke arah

limbus. Mata

menjadi putih

dengan epinefrin 1:

1000, pembuluh

superficial,

bergerak dengan

konjungtiva, warna

merah bata, dan

masing-masing

pembuluh jelas

terlihat.

Pupil Semi dilatasi, tak

bereaksi terhadap

sinar.

Miotik, reaksi

lambat.

Normal

Kornea Suram, dan rincian

iris tak tampak.

Biasanya jernih

kadang-kadang

terlihat dengan

deposit pada

permukaan

posterior kornea.

Jernih dan normal

Sekresi Air Air Pus bergetah

Serangan Mendadak Perlahan Perlahan

Visus Sangat turun Turun sedikit Normal

TIO Meninggi Normal atau Normal13

Page 14: 129418582 Glaukoma Primer Sudut Tertutup

rendah

2.9 PENYULIT GLAUKOMA AKUT

1. Sinekia anterior perifer : apabila galukoma akut tidak cepat diobati,

terjadilah perlekatan antara iris bagian tepi dan jaringan trabekulum.

Akibatnya adalah bahwa penyaluran keluar akuos humor lebih

terhambat.

2. Katarak : di atas permukaan kapsul depan lensa acapkali terlihat

bercak putih sesudah suatu serangan akut. Tampaknya seperti susu

yang tertumpah di atas meja. Gambaran ini dinamakan Glaukomflecke.

3. Atrofi papil saraf optik karena serangan yang mendadak dan

hebat,papil saraf optik mengalami pukulan yang berat hingga menjadi

atrofi.

4. Glaukoma absolute adalah istilah untuk suatu glaukoma yang sudah

terbengkalai sampai buta total.3

2.10 PENATALAKSANAAN

Pertama-tama harus diingat bahwa glaukoma akut merupakan masalah

pembedahan. Pengobatan dengan obat harus dilaksanakan sebagai tindakan

pertolongan darurat bahwa tugas di daerah adalah memberi pengobatan

secepatnya, kemudian merujuknya ke rumah sakit yang ada fasilitas untuk

pembedahan mata.3

Terapi pada awalnya ditujukan untuk menurunkan tekanan intraokuler. An

Pengobatan dengan obat-obatan :

Miotik, yang paling mudah didapatkan adalah pilokarpin 2-4% tetes mata

yang ditetskan tiap menit 1 tetes selama 5 menit, kemudian disusul 1 tetes

tiap jam sampai 6 jam. Pilokarpin adalah miosis dan karenanya

melepaskan iris dari jaringan trabekulum. Sudut bilik mata depan akan

terbuka.

Penghambat karbonik anhidrase (carbonic anhydrase inhibitor) yang

menyebabkan mengurangnya produksi akuos humor. Yang biasa dipakai

14

Page 15: 129418582 Glaukoma Primer Sudut Tertutup

adalah tablet asetazolamid ( 250 mg) diberikan 2 tablet sekaligus,

kemudian disusul tiap 4 jam 1 tablet sampai 24 jam.

Obat hiperosmotik, yang paling mudah adalah larutan gliserin, 50% yang

diberikan oral. Dosis 1-1,5 gram/kg berat badan (0,75-1,5 cc kg berat

badan). Gliserin ini harus diminum sekaligus. Gliserin dan manitol

mempertinggi daya osmosis.

Morfin : suntikan 10-15 mg mengurangi rasa sakit dan mengecilkan pupil.

Obat-obatan ini dapat diberikan bersama-sama, tetapi hana merupakan

pengobatan darurat dan jangka pendek. Pembedahan tetap harus direncanakan.1,2,3

Pembedahan

Sebelum pembedahan, tiap glaukoma akut harus diobati terlebih dahulu,

tekanan bola mata yang tadinya sangat tinggi diturunkan dahulu sampai di bawah

25 mmHg. Apabila mata masih terlalu merah, dapat ditunggu sampai mata lebih

putih dan kemudian penderita dibedah.

1. Iridektomi Perifer

Indikasi : pembedahan ini digunakan untuk glaukoma dalam fase

prodromal, glaukoma akut yang baru terjadi atau untuk tindakan pencegahan pada

mata sebelahnya yang masih sehat.

Teknik : pada prinsipnya dibuat lubang di bagian perifer iris. Maksudnya

adalah untuk menghindari hambatan pupil. Iridektomi ini biasanya dibuat di sisi

temporal atas.

Iridektomi perifer preventif dilakukan dengan alas an serangan glaukoma

akut biasanya terjadi unilateral. Nasib mata sebelahnya yang masih sehat menurut

beberapa laporan terdapat risiko 60% terjadinya glaukoma akut dalam 5 tahun

mendatang.3,7

2. Laser iridotomy

Pada glaukoma sudut tertutup terdapat hambatan relatif pengeluaran keluar

cairan bilik mata belakang melalui pupil ke bilik mata depan. Iridotomi laser

merupakan tindakan bedah yang palig sering jadi pilihan bagi sudut tertutup

glaukoma. Sinar laser menciptakan sebuah lubang di iris, sehingga cairan dari

bilik mata belakang dapat mencapai ke bilik mata depan melalui lubang di iris.10

15

Page 16: 129418582 Glaukoma Primer Sudut Tertutup

3. Pembedahan Filtrasi (trepanasi, sklerotomi, trabekulektomi)

Indikasi : pembedahan filtrasi dilakukan kalau glaukoma akut sudah

berlangsung lama atau penderita sudah masuk stadium glaukoma kongestif

kronik.

Trepanasi Elliot : sebuah lubang kecil berukuran 1,5 mm dibuat di daerah

kornea-skleral, kemudian ditutup oleh konjungtiva dengan tujuan agar akuos

mengalir langsung dari bilik mata depan ke ruang subkonjungtiva.

Sklerotomi : kornea skleral dikauterisasi agar luka tidak menutup kembali

dengan sempurna, dengan tujuan agar akuos mengalir langsung dari bilik mata

depan ke ruang subkonjungtiva.

Trabekulektomi : mengangkat trabekulum sehingga terbentuk celah untuk

mengalirkan cairan mata masuk ke dalam kanal Schlemm.2,3

2.11 PROGNOSIS

Deteksi dini dan pengobatan yang tepat dan sesegera mungkin, maka

prognosisnya baik.10

2.12 PENCEGAHAN

Pemeriksaan mata secara teratur dengan dokter mata dapat

mengidentifikasi orang yang berisiko untuk akut sudut tertutup glaukoma. Pada

beberapa orang yang berisiko tinggi, iridotomy laser dapat dilakukan untuk

mencegah serangan glaukoma akut sudut tertutup.7,10

BAB III

KESIMPULAN

Glaukoma primer sudut tertutup terjadi bila terdapat kenaikan mendadak

dari tekanan intraokuler yang disebabkan penutupan sudut coa yang mendadak

oleh akar iris sehingga menghalangi sama sekali keluarnya humor akueus melalui

trabekula, menyebabkan meningginya tekanan intraokuler, sakit yang sangat di

16

Page 17: 129418582 Glaukoma Primer Sudut Tertutup

mata secara mendadak dan menurunnya ketajaman penglihatan secara tiba-tiba

disertai tanda-tanda kongesti di mata, seperti mata merah, kelopak bengkak.

Terdapat tiga tipe sudut primer tertutup yaitu akut, subakut, kronis san iris

plateau. Etiologi dari glaukoma primer sudut tertutup biasanya dikarenakan factor

anatomis yang menyebabkan sudut sempit.

Untuk menegakkan diagnosis glaukoma primer sudut tertutup yaitu dari

anamnesis yang teliti dan diperlukan juga penilaian secara klinis.

Pengobatan dengan obat harus dilaksanakan sebagai tindakan pertolongan

darurat bahwa tugas di daerah adalah memberi pengobatan secepatnya, kemudian

merujuknya ke rumah sakit yang ada fasilitas untuk pembedahan mata.

DAFTAR PUSTAKA

1. Vaughan & Asbury. Oftalmologi Umum. Edisi 17. Jakarta: EGC. 2009.

2. Wijaya, N. Ilmu Penyakit Mata, cetakan ke-6. 1993.

3. Perhimpunan Dokter Spesialis Mata. Ilmu Penyakit Mata Untuk Dokter

Umum dan Mahasiswa Kedokteran. Jakarta : CV. Sagung Seto; 2002.

17

Page 18: 129418582 Glaukoma Primer Sudut Tertutup

4. Depkes RI. Gangguan penglihatan Masih Menjadi Masalah Kesehatan.

Diunduh dari http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/845-

gangguan-penglihatan-masih-menjadi-masalah-kesehatan.html

5. Sbeity, Z. Ritch, R. Annual World Glaukoma Day. J Med Liban 2010 ; 58

(2) : 120-121. Diunduh dari http://lebanesemedicaljournal.org/articles/58-

2/health1.pdf.

6. Ilyas, S. Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-3. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia; 2004.

7. Ilyas, S. Glaukoma. Edisi ke-2. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia;2001.

8. Ilyas, S. Kedaruratan Dalam Ilmu Penyakit Mata. Jakarta : Balai Penerbit

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2009.

9. Ilyas, S. Dasar Teknik Pemeriksaan Dalam Ilmu Penyakit Mata. Edisi ke-

3. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;

2009.

10. Noecker, R. J. Acute Angle Closure Glaukoma. 2012

http://www.emedicinehealth.com/acute_angle

closure_glaucoma/article_em.htm

18