Transcript
Page 1: Makalah Kualitatif tentang studi kasus

MAKALAH PENDEKATAN KUALITATIF“Studi Kasus”

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian Kualitatif

Dosen Pengampu : Retno Pandan Arum

Disusun oleh:

Siti Muridatul H 14710016

Desy Purnamarini 14710070

Khoirunnisa DL 14710071

Aditya Wiharnanto 14710072

Ahmad Manan Darmawan 14710073

Ahmad Awaluddin Aras 14710080

M Fahmi Ghifari 14710087

Zaen Isnaini Sabilla 14710091

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2016

1Kualitatif: Studi Kasus

Page 2: Makalah Kualitatif tentang studi kasus

KATA PENGANTAR

Segala puji beserta syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

kesehatan dan rahmat-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah pendekatan kualitatif dengan judul “Studi Kasus” tepat pada waktunya.

Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam

penyusunan makalah ini secara umumnya dan kepada Dosen Mata Kuliah Metode Penelitian

Kualitatif, Ibu Retno Pandan Arum K., M.Si secara khususnya.

Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan kekurangan

karena penulis masih dalam tahap pembelajaran. Namun, penulis tetap berharap agar makalah ini

dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Kritik dan saran dari penulisan makalah ini sangat diharapkan untuk perbaikan dan

penyempurnaan pada makalah penulis berikutnya, karena masih banyak kekurangan-kekurangan

dalam penulisan makalah ini. Untuk itu penulis ucapkan terima kasih.

Yogyakarta, 4 Maret 2016

Penulis

2Kualitatif: Studi Kasus

Page 3: Makalah Kualitatif tentang studi kasus

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR     DAFTAR ISI     .

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………....…………………………………………...……..4

B. Rumusan Masalah…………………………………………………...……..5

C. Tujuan Makalah..……….………………………………………………….5

BAB II. PEMBAHASAN

A. Sejarah Studi Kasus……………………………………………………….6

B. Pengertian Studi Kasus………..……………………………...……….…..6

C. Ciri Khas Studi Kasus…………………………………………………….7

D. Karakteristik Studi Kasus…………………………………………………7

E. Tipe-tipe Studi Kasus……………………………………………………..9

F. Prosedur Pelaksanaan Studi………………………………………………11

G. Tantangan dalam Pelaksanaan Studi Kasus………………………………12

H. Keistimewaan Studi Kasus………………………………………….…….12

BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………..…..14

DAFTAR PUSTAKA

3Kualitatif: Studi Kasus

Page 4: Makalah Kualitatif tentang studi kasus

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Studi kasus merupakan salah satu jenis pendekatan kualitatif yang menelaah sebuah “kasus”

tertentu dalam konteks atau setting kehidupan nyata kontemporer. Peneliti studi kasus bisa

memilih tipe penelitiannya berdasarkan tujuan, yakni studi kasus instrumental tunggal (yang

berfokus pada satu isu atau persoalan tertentu), studi kasus kolektif (yang memanfaatkan

beragam kasus untuk mengilustrasikan satu persoalan penting dari berbagai perspektif), studi

kasus intrinsic (yang fokusnya pada kasus itu sendiri, karena dianggap unik atau tidak biasa).

Prosedur utamanya melibatkan sampling purposeful (memilih kasus yang dianggap penting),

kemudian dilanjutkan dengan analisis holistic atau melalui deskripsi detail atas pola-pola,

konteks dan setting di mana kasus itu terjadi.

Oleh karena itu studi kasus lebih berfokus pada kasus tertentu, peneliti didorong untuk

mencari suatu kasus yang kemudian dianalisis terkait dengan mitos atau yang terjadi di lokasi

penelitian. Pertanyaan riset yang bisa diajukan adalah bagaimana respon masyarakat atau

responden dan informan setempat. Untuk menjawabnya, peneliti dituntut untuk melakukan

analisis holistik.

Kelompok berkebudayaan sama dapat dianggap sebagai pokok bahasan etnogrfi, yang

membedakan adalah untuk memahami bagaimana kebudayaan tersebut berjalan daripada

mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang kasus tunggal atau mengeksplorasi isu

atau permasalahan dengan menggunakan kasus tersebut sebagai ilustrasi yang spesifik, yang

merupakan tujuan dari studi kasus.

4Kualitatif: Studi Kasus

Page 5: Makalah Kualitatif tentang studi kasus

Pendekatan studi kasus sangat familier bagi para ilmuwan sosial karena popularitasnya dalam

psikologi (Freud), kedokteran (analisis kasus tentang permasalahan), hukum (hukum kasus), dan

sains politik (laporan kasus).

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari studi kasus?

2. Apakah kegunaan dari studi kasus?

3. Bagaimana sejarah studi kasus?

4. Apa saja ciri utama dari studi kasus?

5. Apa saja tipe-tipe dari studi kasus?

6. Bagaimana prosedur pelaksanaan studi kasus?

7. Bagaimanakah tantangan dalam menggunakan studi kasus?

8. Apa saja keistimewaan dari studi kasus?

C. Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui definisi studi kasus

2. Untuk mengetahui kegunaan studi kasus

3. Untuk mengetahui sejarah studi kasus

4. Untuk mengetahui ciri utama studi kasus

5. Untuk mengetahui tipe-tipe studi kasus

6. Untuk mengetahui prosedur pelaksaan studi kasus

7. Untuk mengetahui tantangan dalam studi kasus

8. Untuk mengetahui keistimewaan studi kasus

5Kualitatif: Studi Kasus

Page 6: Makalah Kualitatif tentang studi kasus

BAB 1I

PEMBAHASAN

A. Sejarah Studi Kasus

Sejarah dari studi kasus :

Hamel, Dufour, dan Fortin (1993) menelusuri asal mula studi kasus ilmu pengetahuan

sosial modern melalui antropologi dan sosiologi. Contohnya studikasus tentang

Kepulauan Trbriand dari antropolog situs Malinowski, studi tentang keluarga dari

sosiolog Perancis LePlay, dan studi kasus dari jurusan Jurusan Sosiologi Universitas

Chicago dari 1920-an dan 1930-an hingga 1950-an (misalnya, studi 1958 oleh

Thomas dan Znaniecki tentang para petani Polandia di Eropadan Amerika) sebagai

antesenden dari riset studi kasus kualitatif.

Sekarang para penulis studi kasus memiliki banyak teks pendekatan yang dapat

dipilih : Yin (2009), mendukung pendekatan kuantitaif dan kualitatif untuk

pengembangan studi kasus dan membahas studi kasus kualitatif eksplanatoris,

eksloratoris, dan deskriptif.

Merriam (1998) mendukung pendekatan umum untuk studi kasus kualitatif dalam bidang

pendidikan. Stake (1995) secara sistematis menetapkan prosedur untuk riset studi kasus

dan menyebutkan secara panjang lebar, contoh karyanya adalah “sekolah Harper”.

B. Pengertian Studi Kasus

Berawal dari tujuan etnografi yang hanya memahami bagaimana kebudayaan tersebut

berjalan tanpa mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang kasus tunggal atau

mengeksplorasi isu dan permasalahan dengan menggunakan kasus tersebut sebagai ilustrasi yang

spesifik. Maka dari itu riset studi kasus mencakup studi tentang suatu kasus dalam kehidupan

nyata, dalam konteks atau setting kontemporer (Yin, 2009).

6Kualitatif: Studi Kasus

Page 7: Makalah Kualitatif tentang studi kasus

Studi kasus bukan merupakan metodologi, melainkan pilihan atas sesuatu yang hendak

dipelajari (kasus dalam sistem terbatas, yang dibatasi waktu dan tempat) yang lain

menganggapnya sebagai strategi penelitian, metodologi, atau strategi riset komprehensif (Denzin

& Lincoln, 2005; Merriam, 1998; Yin, 2009).

Penelitian studi kasus adalah pendekatan kualitatif yang penelitinya mengeksplorasi

kehidupan nyata, sistem terbatas kontemporer (kasus) atau beragam sistem terbatas (berbagai

kasus), melalui pengumpulan data yang detail dan mendalam yang melibatkan beragam sumber

informasi atau sumber informasi majemuk (pengamatan, wawancara, bahan audiovisual, dan

dokumen laporan) dan melaporkan deskripsi kasus dan tema kasus.

Adapun kegunaan dari studi kasus adalah untuk memahami individu, kelompok, lembaga,

latar tertentu secara mendalam.

C. Ciri Khas Studi Kasus

Dimulai dengan mengidentifikasi satu kasus yang spesifik dengan dibatasi oleh tempat

dan waktunya

Tujuan studi kasus kualitatif sebagai pengilustrasian kasus yang unik yang perlu diperinci

dan dideskripsikan, disebut kasus instrinsik (Stake, 1995).

Ciri utama dari studi kasus kualitatif adalah memperlihatkan pemahaman mendalam

tentang kasus tersebut. Untuk menyempurnakannya, peneliti mengumpulkan beragam

bentuk data kualitatif seperti wawancara, pengamatan, dokumen, hingga bahan

audiovisual. Satu data saja tidak cukup untuk mengembangkan pemahaman ini

Riset studi kasus melibatkan deskripsi tentang kasus tersebut yang berlaku baik untuk

studi kasus intrinsic maupun instrumental

Tema atau masalah dapat diorganisasikan menjadi kronologi oleh peneliti, menganalisis

keseluruhan kasus untuk mengetahui berbagai persamaan dan perbedaan di antara kasus

tersebut, atau menyajikannya dalam suatu model teoretis

Diakhiri denga kesimpulan yang dibentuk peneliti tentang makna keseluruhan yang

diperoleh dari kasus tersebut.

D. Karakteristik Studi Kasus

7Kualitatif: Studi Kasus

Page 8: Makalah Kualitatif tentang studi kasus

Creswell dalam bukunya penelitian kualitatif dan desain riset memilih diantara lima

pendekatan :

a) Riset studi kasus dimulai dengan mengidetifikasi satu kasus yang spesifik. Kasus

ini dapat berupa entitas yang konkret, misalnya individu, kelompok kecil,

organisasi atau kemitraan. Pda level yang kurang konkret, kasus ini mungkin

komunitas, relasi, proses keputusan, atau proyek yang spesifik (Yin, 2009). Jadi

pada intinya untuk mendefinisikan kasus yang dapat dibatasi atau dideskripsikan

dalam arameter tertentu, misalnya tempat dan waktu yang spesifik.

b) Tujuan dari pelaksanaan studi kasus. Studi kasus kualitatif dapat disusun untuk

mengilustrasikan kasus yang unik, kasus yang memilki kepentingan yang tidak

biasa dalam dirinya dan perlu dideskibsikan atau diperinci. Kasus ini disebut

kasus intrinsik (Stake 1995). Atau, tujuan dari studi kasus tersebut adalah

memahami isu, problem, atau keprihatinan yang spesifik (misalnya, kehamilan

remaja) dan kasus atau beberapa kasus diseleksi untuk dapat memahami

permasalahan tersebut dengan baik. Kasus ini disebut dengan kasus instrumental

(Stake, 1995).

c) Ciri studi kasus yang baik yaitu kasus itu memperlihatkan pemahaman mendalam

tentang kasus tersebut. Untuk menyempurnakan penelitian, peneliti

mengumpulkan beragam bentuk data kualitatif, mulai dari wawancara,

pengamatan, dokumen, hingga bahan audiovisual. Apabila bersandar pada satu

dat saja tidak cukup untuk mengembangkan pemahaman mendalam.

d) Pemilihan pendekatan untuk analisis data yang berbeda-beda. Sebagian studi

kasus melibatkan analisis terhadap unit-unit dalam kasus tersebut (misalnya,

sekolah, distrik sekolah), sementara itu sebagian yang lainn melaporkan tentang

keseluruhan kasus (misalnya distrik sekolah). Demikian juga, pada sebagian

studi, eneliti memilih kaus majemuk untuk dianalisis dan diperbandingkan,

sementara itu dalam studi kasus yang lain dipilih kasus tunggal untuk dianalisis.

e) Agar analisisnya dapat dipahami dengan baik, riset studi kasus yang baik juga

melibatkan deskripsi tentang kasus tersebut. Deskripsi ini berlaku untuk studi

kasus intrinsik maupun instrumental. Peneliti dapat mengidentifikasikan tema

atau isu/masalah atau situasi spesifik yang hendak dipelajari dalam masing-

8Kualitatif: Studi Kasus

Page 9: Makalah Kualitatif tentang studi kasus

masing kasus. Studi kasus dapat menghasilkan temuan yang lengkap maka harus

melibatkan deskripsi tentang kasus tersebut dan tema atau masalah yang telah

diungkap oleh penelitiketika kasus tersebut dipelajari.

f) Tema atau maslah dapat diorganisasikan menjadi kronologi oleh peneliti,

menganalisis keseluruhan kasus untuk mengetahui berbagai persamaan dan

perbedaan di antara kasu tersebut, atau menyajikannya dalam suatu model teoritis.

g) Studi kasus sering diakhiri dengan kesimpulan yang dibentuk oleh peneliti tentang

makna keseluruhan yang diperoleh dari kasus atau kasus tersebut. Stake (1995)

menyebutnya sebagai “penegasan” atau pembentukan “pola”, sedangkan Yin

(2009) disebut sebagai “penjelasan”, dan Creswell (2015) sebagai “pelajaran

umum” yang diperoleh dari studi kasus tersebut.

E. Tipe Studi Kasus

Tipe Studi Kasus menurut Creswell dalam bukunya penelitian kualitatif dan desain riset

memilih diantara lima pendekatan :

a. Tipe studi kasus kualitatif dibedakan berdasarkan ukuran batasan dari kasus

tersebut. Misalnya, apakah kasus tersebut melibatkan satu individu, bebrapa

individu, suatu kelompok, suatu program besar, atau suatu aktivitas.

b. Studi kasus dibedakan dalam hal tujuan dari analisis kasusnya. Terdapat tiga

variasi dalam hal tujuan :

1. Studi kasus eksperimental tunggal, peneliti memfokuskan pada isu atau

persoalan, kemudian memilih satu kasus terbatas untuk mengilustrasikan

persoalan ini.

2. Studi kasus kolektif atau majemuk, satu isi atau persoalan juga dipilih tetapi

peneliti memilih beragam studi kasus untuk mengilustrasikan isu atau

persoalan tersebut. Peneliti sering kali memilih hal ini untuk memperlihatkan

beragam perspektif tentang isu tersebut.

3. Studi kasus intrinsik, yang fokusnya pada kasus itu sendiri (misalnya

mengevaluasi program, mempelajari seorang siswa untuk memiliki kesulitan –

9Kualitatif: Studi Kasus

Page 10: Makalah Kualitatif tentang studi kasus

Stake 1995) karena kasus tersebut menghadirkan situasi yang tidak biasa atau

unik.

Tipe studi kasus Stake 1995 :

1. studi kasus intrinsik (intrinsic case study), studi kasus dilakukan untuk memahami

secara lebih baik dan mendalam tentang individu tertentu, kelompok, peristiwa,

atau organisasi. Hal ini dilakukan karena ingin mengetahui secara intrinsik, bukan

untuk menciptakan sebuah teori atau melakukan generalisasi temuan riset kepada

populasi.

2. Studi kasus instrumental (instrumental case study), studi atas kasus untuk alasan

eksternal, bukan karena ingin mengetahui hakikat kasus tersebut. Kasus hanya

dijadikan sebagai saranauntuk memahami hal lain di luar kasus, misalnya untuk

membuktikan suatu teori yang sebelumnya sudah ada. Tujuan utama adalah untuk

memahami pertanyaan atau masalah yang terkait dengan teori yang melandasi

masalah tersebut.

3. Studi kasus kolektif (collective case study), untuk menarik kesipulan atau

generalisasi atas fenomena atau populasi dari kasus-kasus tersebut. Hal ini untuk

membentuk suatau teori atas dasr persamaan dan keteratran yang diperoleh dari

setiap kasus yang diselidki.

Tipe studi kasus oleh Yin (2003) :

1. Studi kasus eksploratori (exploratory case-study)

Studi kasus yang bertujuan untuk mendukung studi yang lebih besar (makro). Hal ini

dilakukan peneliti merencanakan studi yang luas dan komperhensif, sementara penelit

membutuhkan plot study atau studi pendahuluan untuk memperkuat studi yang

mendalam tersebut. Studi kasus ksploratori digunakan dalam pilot study atau studi

pendahuluan tersebut. Dalam melakukan studi kasus studi kasus eksploratori, studi

lapangan, dan koleksi data yang dilakukan dilakukan sebelum menentukan

pertanyaan penelitian pada studi makro. Hasil dari studi kasus eksloratori akan

memperkuat landasan bagi riset makro tersebut.

2. Studi kasus eksplanatori (explanatory case study)

10Kualitatif: Studi Kasus

Page 11: Makalah Kualitatif tentang studi kasus

Studi ini digunakan ketika peneliti melakukan penelitian sebab-akibat. Contoh yang

dikemukakan oleh Berg (2001) adalah studi kasus eksplanatori digunakan untuk

mendapatkan penjelasan (explanation) mengenai banyak faktor atau kasus yang

mempengaruhi sesuatu yang diteliti.

3. Studi kasus deskriptif (descriptive case study)

Dilaukan ketika peneliti mengangkat sebuah teori yang melandasi riset yang dilakukan

dengan mengacu kepada pendekatan terori tersebut. Teori tersebut digunakan sebagai

landasan berfikir dan landasan bertindak bagi peneliti untuk merumuskan pertanyaan

penelitian dan digunakan sebagai pedoman dalamm melakukan analisis yang dilakukan.

Studi kasus desain dan metode. Robert K. Yin. Raja Grafindo Persada : Jakarta. 2015

Penelitian kualitatif & desain Riset memilih diantara lma pendekatan. John W. Creswell. Pustaka Pelajar: Yogyakarta. 2015

Metodolog penelitian kualitatif untuk ilmu pskologi. Haris Herdiansyah. Salemba Humanika. 2015

F. Prosedur Pelaksanaan Studi Kasus

Peneliti menemukan terlebih dahulu apakah pendekatan studi kasus sudah tepat untuk

mempelajari permasalahan risetnya.

Peneliti perlu mengidentifikasi kasus atau beberapa kasus mereka. Dalam memilih kasus

mana yang hendak dipelajari, tersedia banyak kemungkinan bagi sampling purposeful.

Pengumpulan data meluas, dari berbagai informasi, seperti pengamatan, wawancara,

dokumen, rekaman arsip, dll

Tipe analisis data dapat berupa analisi holistik dan keseluruhan kasus atau analisis

melekat dari salah satu aspek kasus tersebut. Peneliti memperinci berbagai aspek seperti

sejarah kasus, kronologi peristiwa, atau perkembangan kasus dari hari ke hari.

Pada tehap penafsiran akhir, peneliti melaporkan makna dari kasus tersebut, baik dari

pembelajaran tentang persoalan dari kasus tersebut atau pembelajaran tentang situasi

yang tidak biasa, yang kemudian membentuk pelajaran yang dapat diambil dari kasus

tersebut.

11Kualitatif: Studi Kasus

Page 12: Makalah Kualitatif tentang studi kasus

G. Tantangan

Tantangan yang mungkin dihadapi dalam pelaksanaan studi kasus kualitatif adalah peneliti

harus mengidentifikasi kasus tersebut. Kasus terpilih mungkin memiliki ruang lingkup yang luas

(organisasi) atau ruang lingkup yang sempit (pengambilan keputusan). Peneliti harus

memutuskan sistem terbatas mana yang hendak dipelajari, mempertimbangkan apakah akan

mempelajari kasus tunggal atau kasus majemuk. Peneliti juga harus menetapkan dasar pemikiran

bagi strategi sampling purposeful-nya untuk memilih kasus dan mengumpulkan informasi

tentang kasus tersebut.

H. Keistimewaan

Lincoln dan Guba mengemukakan keistimewaan studi kasus sebagai berikut:

Studi kasus merupakan sarana utama bagi peneliti emik, yakni menyajikan pandangan

subjek yang diteliti

Menyajikan uraian menyeluruh yang mirip dengan apa yang dialami pembaca dalam

kehidupan sehari-hari

Merupakan sarana efektif untuk menunjukkan hubungan antara peneliti dan responden

Memungkinkan pembaca untuk menemukan konsistensi internal yang tidak hanya

merupakan konsistensi gaya dan fsktual tapi juga kepercayaan (truth-worthiness)

Memberikan “uraian tebal” yang diperlukan bagi penilaian atas transferabilitas.

Keunikan studi kasus menurut Bungin (dalam Herdiansyah. 2010) :

1. Case study dapat memberikan informasi penting mengenai hubungan antar

variabel sera proses-proses yang memerlukan penjelasan dan pemahaman yang

lebih luas.

2. Case study memberikan kesempatan untuk memperoleh wawasan mengenai

konsep –konsep dasar periilaku manusia. Melalui penyelidikan intensif peneliti

dapat menemukan karakteristik dan hubungan-hubungan yang mungkin tidak

diduga sebelumnya.

3. Case study dapat menyajikan data-data dan temuan-temuan yang sangat berguna

sebagai dasar untuk membangun latar permasalahan bagi perencanaan penelitian

yang lebih besar dan mendalam dalam rangka pengembangan ilmu-ilmu sosial.

12Kualitatif: Studi Kasus

Page 13: Makalah Kualitatif tentang studi kasus

Menurut Black & Champion kelebihan dari studi kasus :

1. Bersifat luwes dalam hal metodee pengumoulan data yang digunakan. Metode

yang digunakan berbagai macam seperti wawancara, observasi, materi

audiovisual, focused group discussion dan dokumentasi. Konteks dari kasus yang

diangkat meliputi situasi dan setting-nya.

2. Dapat lebih menjangkau dimensi yang lebih spesifk dari topik yang diselidki.

3. Dapat dilakukan secara lebih praktis pada lingkungan sosial. faktor lingkungan

sosial apa pun tidak menjadi halangan dan hambatan bag peneliti.

4. Case study dapat digunakan sebagaii penguji suatu teori. Jenis case study yang

dapat digunakan untuk mengji suatu teori adalah instrumental case study.

13Kualitatif: Studi Kasus

Page 14: Makalah Kualitatif tentang studi kasus

BAB III

PENUTUP

Sekarang para penulis studi kasus memiliki banyak teks pendekatan yang dapat dipilih,

mendukung pendekatan kuantitaif dan kualitatif untuk pengembangan studi kasus dan membahas

studi kasus kualitatif eksplanatoris, eksloratoris, dan deskriptif, dengan ciri khasnya yaitu

dimulai dengan mengidentifikasi satu kasus yang spesifik dengan dibatasi oleh tempat dan

waktunya. Tujuan studi kasus kualitatif sebagai pengilustrasian kasus yang unik yang perlu

diperinci dan dideskripsikan, disebut kasus instrinsik. Tema atau masalah dapat diorganisasikan

menjadi kronologi oleh peneliti, menganalisis keseluruhan kasus dan menyajikannya dalam suatu

model teoretis. Diakhiri dengan kesimpulan yang dibentuk peneliti tentang makna keseluruhan

yang diperoleh dari kasus tersebut.

Tantangan yang mungkin dihadapi dalam pelaksanaan studi kasus kualitatif adalah peneliti

harus mengidentifikasi kasus tersebut. Adapun keistimewaan studi kasus antara lain, merupakan

sarana utama bagi peneliti emik, yakni menyajikan pandangan subjek yang diteliti. Menyajikan

uraian menyeluruh yang mirip dengan apa yang dialami pembaca dalam kehidupan sehari-hari.

Merupakan sarana efektif untuk menunjukkan hubungan antara peneliti dan responden.

Memungkinkan pembaca untuk menemukan konsistensi internal yang tidak hanya merupakan

konsistensi gaya dan fsktual tapi juga kepercayaan (truth-worthiness). Memberikan “uraian

tebal” yang diperlukan bagi penilaian atas transferabilitas.

Kelebihan dari studi kasus yaitu, bersifat luwes dalam hal metodee pengumoulan data yang

digunakan. Dapat lebih menjangkau dimensi yang lebih spesifk dari topik yang diselidki.Dapat

dilakukan secara lebih praktis pada lingkungan sosial. faktor lingkungan sosial apa pun tidak

menjadi halangan dan hambatan bag peneliti.

14Kualitatif: Studi Kasus

Page 15: Makalah Kualitatif tentang studi kasus

DAFTAR PUSTAKA

Creswell, John. 2015. Penelitian Kualitatif dan Desain Riset. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Basrowi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta

Mulyana, Dedi. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Yin, Robert. 2015. Studi Kasus Desain dan Mode. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Herdiansyah, Haris. 2015. Metodolog Penelitian Kualitatif untuk Ilmu Psikologi. Salemba Humanika

15Kualitatif: Studi Kasus