4
TINJAUAN PUSTAKA Kelapa Sawit Kelapa Sawit merupakan tanaman dari famili Palmae, genus Elaeis, dan memiliki nama ilmiah Elaeis guineensis. Buah terdiri dari tiga lapisan yaitu eksoskarp, mesoskarp, dan endoskarp. Perkembangbiakan generatif melalui biji dan jarak tanamnya 9,2m atau segitiga sama sisi. Pemeliharaan standar dan yang khas dari adalah dalam pengaturan pelepah daun sawit dari satu pelepah jumlah daun tidak boleh kurang dari 48 dan lebih besar 56. Tanaman Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) berakar serabut yang terdiri atas akar primer, skunder, tertier dan kuartier. Akar-akar primer pada umumnya tumbuh ke bawah, sedangkan akar skunder, tertier dan kuartier arah tumbuhnya mendatar dan ke bawah. Akar kuartier berfungsi menyerap unsur hara dan air dari dalam tanah. Akar-akar kelapa sawit banyak berkembang di lapisan tanah atas sampai kedalaman sekitar 1 meter dan semakin ke bawah semakin sedikit (Setyamidjaja 2006). Tanaman Kelapa Sawit merupakan tanaman yang menghasilkan minyak nabati. Kelapa sawit termasuk tanaman daerah tropis yang umumnya dapat tumbuh di antara 120º Lintang Utara 120º Lintang Selatan. Curah hujan optimal yang dikehendaki antara 2.000-2.500 mm per tahun dengan pembagian yang merata sepanjang tahun. Lama penyinaran

TINJAUAN PUSTAKA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hy

Citation preview

TINJAUAN PUSTAKAKelapa SawitKelapa Sawit merupakan tanaman dari famili Palmae, genus Elaeis, dan memiliki nama ilmiah Elaeis guineensis. Buah terdiri dari tiga lapisan yaitu eksoskarp, mesoskarp, dan endoskarp. Perkembangbiakan generatif melalui biji dan jarak tanamnya 9,2m atau segitiga sama sisi. Pemeliharaan standar dan yang khas dari adalah dalam pengaturan pelepah daun sawit dari satu pelepah jumlah daun tidak boleh kurang dari 48 dan lebih besar 56.Tanaman Kelapa sawit(Elaeis guineensis Jacq) berakar serabut yang terdiri atas akar primer, skunder, tertier dan kuartier. Akar-akar primer pada umumnya tumbuh ke bawah, sedangkan akar skunder, tertier dan kuartier arah tumbuhnya mendatar dan ke bawah. Akar kuartier berfungsi menyerap unsur hara dan air dari dalam tanah. Akar-akar kelapa sawit banyak berkembang di lapisan tanah atas sampai kedalaman sekitar 1 meter dan semakin ke bawah semakin sedikit (Setyamidjaja 2006). Tanaman Kelapa Sawit merupakan tanaman yang menghasilkan minyak nabati. Kelapa sawit termasuk tanaman daerah tropis yang umumnya dapat tumbuh di antara 120 Lintang Utara 120 Lintang Selatan. Curah hujan optimal yang dikehendaki antara 2.000-2.500 mm per tahun dengan pembagian yang merata sepanjang tahun. Lama penyinaran matahari yang optimum antara 5-7 jam per hari dan suhu optimum berkisar 240-380C. Ketinggian di atas permukaan laut yang optimum berkisar 0-500 meter (Setyamidjaja, 2006).Jenis tanah yang baik untuk kelapa sawit adalah tanah latosol, podsolik merah kuning, hidromorf kelabu, aluvial, dan organosol/gambut.

Pemeliharaan Kelapa Sawit Belum Menghasilkan (TBM)Pemeliharaan tanaman pada komoditas perkebunan yang bersifat tahunan, biasanya dikelompokkan ke dalam tanaman belum menghasilkan atau di singkat (TBM) dan tanaman menghasilkan disingkat (TM). Tanaman belum menghasilkan (TBM) pada kelapa sawit adalah masa sebelum panen (dimulai dari saat tanam sampai panen pertama) yaitu berlangsung 30-36 bulan. Periode waktu TBM pada tanaman kelapa sawit terdiri dari:TBM 0 : menyatakan keadaan lahan sudah selesai dibuka, ditanami kacangan penutup tanah dan kelapa sawit sudah ditanam pada tiap titik panjang.TBM 1 : tanaman pada tahun ke I (0-12 bulan)TBM 2 : tanaman pada tahun ke II (13-24 bulan)TBM 3 : tanaman pada tahun ke III (25-30 atau 36 bulan).Pemeliharaan tanaman belum menghasilkan (TBM) pada kelapa sawit dapat berupa pengendalian gulma. Pengendalian gulma diterapkan pada 3 area pada kelapa sawit, yaitu area piringan, area gawangan (inter-row), dan area pasar. Piringan kelapa sawit berupa area radius tertentu dari batang kelapa sawit. Area piringan yang bebas gulma memudahkan pengamatan brondolan buah masak yang jatuh dan efektivitas pemupukan. Area pasar yang bebas gulma memudahkan untuk pengangkutan pupuk (pasar pikul) dan pengangkutan buah (Welly 2011). Pemeliharaan TBM kelampa sawit dapat dilakukan dengan cara membuat piringan di area tanaman kelapa sawit. Jari-jari piringan tersebut untuk TBM 3 sekitar 1,5-2 meter. Piringan berfungsi sebagai tempat untuk menyebarkan pupuk. Selain itu, piringan juga merupakan daerah jatuhnya buah kelapa sawit. Karena itu, kondisi piringan senantiasa bersih dari ganggu an gulma. Pemeliharaan piringan dan gawangan bertujuan antara lain untuk: Mengurangi kompetisi gulma terhadap tanaman dalam penyerapan unsur hara, air,dan sinar matahari. Mempermudah pekerja untuk melakukan pemupukan dan kontrol di lapanganPemeliharaan piringan dan gawangan bebas dari gulma dapat dilakukan secara manual atau secara kimia. Pemeliharaan piringan dan gawangan secara manual yaitu tenaga manusia dengan menggunakan cangkul. Pemeliharaan piringan dan gawangan secara kimia dapat dilakukan dengan menggunakan herbisida.

DAFTAR PUSTAKA[Depdiknas]. 2009. Manajemen Pemeliharaan Kelapa Sawit [Internet]. [diunduh 2015 Maret 23]. Tersedia pada: https://www.academia.edu/4695906/MATERI1_MODUL_DIKLAT_PJJ_-2_MANAJEMEN_PEMELIHARAAN_TANAMAN_KELAPA_SAWITSetyamidjaja, D. 2006.Budidaya Kelapa Sawit. Yogyakarta (ID): Kanisius.Setyamidjaja D. 2010. Kelapa Sawit Tehnik Budi Daya, Panen, dan Pengolahan. Yogyakarta (ID): Kanisius.Welly HD. 2011. Pemeliharaan TBM kelapa sawit [Internet]. [diunduh 2015 Meret 23]. Tersedia pada: http://hansdw08.student.ipb.ac.id/files/2011/02/Pemeliharaan-tanaman-belum-menghasilkan.pdf