Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka
Pengertian dari pembongkaran barang menurut Amir M. S, Seluk Beluk
Niaga dan Perdagangan Internasional, Bharata Karya Aksara, (1987)
dijelaskan sebagai berikut :
1. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia No. 60 Th. 2014
Menurut Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia No. 60
Th. 2014,
a. BAB I Pasal I
1) Kapal adalah kendaraan air dengan jenis dan bentuk tertentu,
yang digerakkan dengan tenaga angin, tenaga mekanik, energi
lainnya, ditarik atau ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya
dukung dinamis, kendaraan di bawah permukaan air, serta alat
apung dan bangunan terapung yang tidak berpindah-pindah.
2) Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/atau
perairan dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan
pemerintahan dan kegiatan pengusahaan yang dipergunakan
sebagai tempat kapal sandar, naik turun penumpang, dan/atau
bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh
kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan
keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang peabuhan serta
sebagai tempat perpindahan intra dan atarmoda transportasi.
3) Pelabuhan Utama adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya
melayani kegiatan angkitan laut dalam negeri dan
internasional, alih muat angkutan laut dalam negeri dan
internasional dalam jumla besar, dan sebagai tempat asal
7
tujuan enumpang dan/atau barang, serta angkutan
penyebrangan denganjangkauan pelayanan antar provinsi.
4) Usaha Bongkar Muat Barang adalah kegiatan usaha yang
bergerak dalam bidang bongkar muat barang dari kapal di
pelabuhan yang meliputi kegiatan stevedoring, cargodoring,
dan receiving/delivery/.
5) Barang adalah semua jenis komoditas termasuk ternak yang
dibongkar/dimuat dari dank e kapal.
6) Stevedoring adalah pekerjaan membongkar barang dari kapal
ke dermaga/tongkang/truk atau memuat barang dari
dermaga/tongkang/truk ke dalam kapal sampai dengan
tersusun dalam palka kapal dengan menggunakan Derek kapal
atau Derek darat.
7) Cargodoring adalah pekerjaan melepaskan barang dari tali/jala-
jala (ex tackle) di dermaga dan mengangkut dari dermaga ke
gudang/lapangan penumpukan barang atau sebaliknya.
8) Receiving/Delivery adalah pekerjaan memindahkan barang
dari timbunan/tempat penumpukan di gudang/lapangan
penumpukan dan menyerahkan sampai tersusun di atas
kendaraan di pintu gudang/lapangan penumpukan atau
sebaliknya.
9) Perusahaan Bongkar Muat (PBM) adalah Badan Usaha yang
melakukan kegiatan bongkar muat barang dari dan ke kapal di
pelabuhan.
b. BAB II Pasal 2
1) Kegiatan usaha bongkar muat barang merupakan kegiatan
usaha yang bergerak dalam bidang bongkar muat barang dari
dan ke kapal di pelabuhan yang melliputi kegiatan:
8
a) Stevedoring,
b) Cargodoring,
c) Receiving/delivery.
2) Kegiatan usaha bongkar muat barang sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan oleh badan usaha yang didirikan
khusus untuk bongkar muat barang di pelabuhan dan wajib
memiliki izin usaha.
c. BAB II Pasal 3
1) Pelaksanaan kegiatan usaha bongkar muat barang sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) dilaksanakan dengan
menggunakan peralatan bongkar muat oleh tenaga kerja
bongkar muat di pelabuhan
2) Peralatan bongkar muat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus memenuhi persyaratan laik operasi dan menjamin
keselamatan kerja.
3) Tenaga kerja bongkar muat sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) harus memiliki kompetensi di bidang bongkar muat yang
dibuktikan dengan sertifikat.
4) Tenaga kerja bongkar muat sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) berasal dari Badan Usaha yang berbentuk Badan Hukum
Indonesia yang meliputi Perseroan Terbatas, Koperasi, dan
Yayasan.
2. Pengertian perusahaan bongkar muat
Menurut ( Capt. R.P Suryono : 2007 : 324 ) perusahaan bongkar muat
adalah perusahaan yang secara khusus berusaha di bidang bongkar muat
dari dan ke kapal, baik dari dan kegudang lini I maupun ke alat angkutan
yang meliputi kegiatan stevedoring, cargodoring, receiving/delivery.
9
3. Pengertian Pembongkaran
Perusahaan Bongkar Muat (PBM) adalah suatu perusahan yang
berbadan hukum yang melakukan kegiatan bongkar muat barang dari
kapal dan atau ke kapal meliputi kegiatan pembongkaran barang dari palka
kapal ke atas dermaga dilambung kapal atau atau sebaliknya kegiatan
pemindahan barang dari dermaga di lambung kapal.kegiatan yang
dilakukan oleh Perusahaan bongkar muat (PBM) untuk menyelenggarakan
kegiatan - kegiatan pembongkaran barang dari kapal ke gudang / lapangan
maupun pembongkaran langsung / tidak langsung.
Pekerjaan Perusahaan Bongkar Muat dapat di bagi menjadi tiga yaitu :
a. Stevedoring
Yaitu pekerjaan membongkar dari dek atau palka kapal ke
Dermaga, Tongkang, atau memuat ke dek atau ke dalam palka kapal
dengan menggunakan derek kapal ataupun derek darat.
b. Cargodoring
Yaitu pekerjaan mengeluarkan dari sling ke atas dermaga,
mengangkat dari dermaga, mengangkut dan menyusun ke dalam
gudang lini I atau ke lapangan penumpukan atau pekerjaan sebaliknya.
c. Receiving / Delivery
Yaitu pekerjaan mengambil dari timbunan dan menggerakkan untuk
kemudian menyusunnya di atas di pintu darat untuk ditimbun di
gudang atau lapangan penumpukan lini 1 merupakan awal kegiatan
memasukkan barang ke dalam gudang ekspor yang ditunjuk sebelum
barang tersebut dimuat di kapal. ”Dalam kamus bisnis dan perkapalan
disebut receiveadalah menerima”. Subandi (1998 : 143)
10
1) “Receiving adalah kegiatan menerima barang dari wilayah
pelabuhan” . Suyono (2003 : 143 )
2) “Receiving adalah kegiatan penerimaan barang ke dalam gudang
atau lapangan penumpukan” . Arwinas ( 1999 : 23 )
Jika melihat pendapat pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan
bahwa Receiving merupakan suatu kegiatan penrimaan barang untuk
disimpan sementara di dalam gudang.
Kegiatan Receiving ini sangat membutuhkan ketelitian,karena jika
tidak menyebabkan banyak masalah .Misalnya kekurangan-kekurangan
baik dokumen barang maupun jumlah barang.
Delivery yaitu pekerjaan mengambil barang dari gudang stapel atau
tumpukan, mengangkut dan menyusun dia atas di depan pintu darat
gudang lini I atau lapangan penumpukan dan menyerahkan ke pemilik
barang.
4. Istilah-Istilah Dalam Bongkar
Istilah – istilah dalam bongkar antara lain:
a. Port Dues
Biaya-biaya yang dikenakan untuk pengguna fasilitas fasilitas
pelabuhan dan tidak berhubungan dengan suatu pelayanan khusus
pada pelabuhan yang disinggahi.
b. Port Charges
Pungutan pelabuhan yang dikenakan untuk suatu pelayanan khusus
pada pelabuhan yang disinggahi.
c. Gilir Kerja
Jam kerja selama 8 jam termasuk istirahat i jam kecuali hari jum‟at
siang istrhat 2 jam,untuk kegiatan bongkar dengan penggantian tenaga
kerja bongkar pada setiap gilir kerja.
11
5. Pengertian Batu Bara
Menurut Edmy Nursanto dkk (1 Agustus 2011), Batubara adalah
Barang yang terdiri dari bahan organik dan anorganik. Batu bara
mengandung lebih dari 50% bahkan lebih dari 75% lebih bahan organik.
Bahan organik berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang telah mengalami
dekomposisi dan mengalami perubahan sifat-sifat fisik dan kimia.
Berdasarkan kelimpahan mineral yang terkandung di dalamnya, maka
terdapat mayor elemen, minor elemen dan mineral jejak. Mineral-mineral
mayor antar lain lempung dan kuarsa, sedangkan mineral minor antara lain
karbonat, sulfida dan sulfat. Pembentukan batu bara secara umum dapat
dibagi menjadi dua tahap yaitu :
a. Tahap Peatification ( penggambutan )
Tahap penggambutan merupakan tahap awal dari suatu proses
pembentukan batu bara. Pada tahap ini diperkirakan sisa tumbuhan
yang terakumulasi tersimpan dalam kondisi reduksi di daerah rawa
yang selalu tergenang air dengan kedalaman sekitar 0,5m sampai
dengan 10m dari permukaan air. Sisa tumbuhan tersebut oleh aktivitas
bakteri anaerobik dan jamur diubah menjadi gambut. Perubahan ini
disebut proses biokimia karena aktivitasnya dilakukan oleh bakteri.
b. Batu Bara
Dalam tahap ini terjadi kenaikan temperatur, tekanan dan waktu
sehingga persentase unsur karbon dalam bahan asal pembembentuk
batu bara ini cenderung meningkat. Namun sebaliknya kandungan dari
unsur hidrogen dan oksigen dalam sisa tumbuhan tadi menjadi
berkurang. Karena proses pembatubaraan ini akan menghasilkan
batubara dengan berbagai peringkat yang sesuai dengan tingkat
kematangan pada bahan organiknya yaitu mulai dari lignit yang
subbituminous, semi antrasit, antarasit dan meta antrasit.
12
Batu bara adalah bahan bakar karbon padat yang terbentuk dari
tumbuhan dalam lingkungan bebas oksigen yang dipengaruhi oleh
panas dan tekanan yang berlangsung lama di alam dengan komposisi
yang kompleks. Proses pembentukan batu bara dapat melalui proses
sedimentasi dan skala waktu geologi. Pada proses sedimentasi,
batubara terbentuk dari material tumbuh-tumbuhan, yang terendapkan
dalam suatu cekungan pada kondisi tertentu dan mengalami kompaksi
serta transformasi baik secara fisik, kimia dan biokimia. Pada saat
pengendapan, awalnya material ini selalu membentuk lapisan-lapisan
yang horizontal pada cekungan bumi. Proses sedimentasi, kompaksi,
transformasi yang dialami material dasar pembentuk sedimen menjadi
batuan sedimen berjalan jutaan tahun. Untuk dapat memahami
lamanya pembentukan batuan sedimen tersebu, maka dikenal skala
waktu yang disebut skala waktu geologi. Kedua konsep tersebut
merupakan bagian dari proses pembentukan batubara. Faktor-faktor
yang berpengaruh dalam pembentukan batu bara diantaranya adalah :
(Menurut Arif Ismul Hadi dkk, Mei 2012)
1) Material dasar, yaitu flora atau tumbuhan yang tumbuh beberapa
juta tahun lalu kemudian terakumulasi pada suatu lingkungan
dengan iklim dan topografi tertentu. Tipe dari jenis tumbuhan
sangat berpengaruh pada tipe batubara yang terbentuk.
2) Lingkungan pengendapan, yaitu lingkungan pada saat proses
sedimentasi dari material dasar menjadi material sedimen.
3) Proses dekomposisi, yaitu proses transportasi biokimia dari
material dasar pembentuk batubara menjadi batu bara. Dalam
proses ini, sisa tumbuhan yang terendapkan akan mengalami
perubahan baik secara fisika maupun kimiawi.
4) Umur geologi, yaitu skala waktu.
5) Posisi geotektonik yang dapat mempengaruhi proses
pembentukan suatu lapisan batubara.
13
Di Indonesia, endapan batu bara yang bernilai ekonomis terdapat di
cekungan Tersier, yang terletak di bagian barat Paparan Sunda
(termasuk Pulau Sumatera dan Kalimantan).Potensi sumberdaya batu
bara di Indonesia sangat melimpah, terutama di Pulau Kalimantan dan
Pulau Sumatera, sedangkan di daerah lainnya dapat dijumpai batu bara
walaupun dalam jumlah kecil dan belum dapat ditentukan
keekonomiannya, seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Papua,
dan Sulawesi.
Badan Geologi Nasional memperkirakan Indonesia masih memiliki
160 miliar ton cadangan batu bara yang belum dieksplorasi. Cadangan
tersebut sebagian besar berada di Kalimantan Timur dan Sumatera
Selatan. Namun upaya eksplorasi batu bara kerap terkendala status
lahan tambang. Daerah-daerah tempat cadangan batu bara sebagian
besar berada di kawasan hutan konservasi. Rata-rata produksi
pertambangan batubara di Indonesia mencapai 300 juta ton per tahun.
Dari jumlah itu, sekitar 10 persen digunakan untuk kebutuhan energi
dalam negeri, dan sebagian besar sisanya (90 persen lebih) diekspor
keluar.
Di Indonesia, batu bara merupakan bahan bakar utama
selain solar (diesel fuel) yang telah umum digunakan pada banyak
industri, dari segi ekonomis batu bara jauh lebih hemat dibandingkan
solar, dengan perbandingan sebagai berikut: Solar Rp.0,74/kilokalori
sedangkan batubara hanya Rp.0,09/kilokalori, (berdasarkan
harga solar industri Rp.6.200/liter).
Dari segi kuantitas batu bara termasuk cadangan energi fosil
terpenting bagi indonesia. Jumlahnya sangat berlimpah, mencapai
puluhan milyar ton. Jumlah ini sebenarnya cukup untuk memasok
kebutuhan energi listrik hingga ratusan tahun kedepan. Sayangnya,
Indonesia tidak mungkin membakar habis batu bara dan mengubahnya
menjadi energi listrik melalui PLTU. Selain mengotori lingkungan
14
melalui polutan CO2, SO2, NOx dan CxHy cara ini dinilai kurang
efisien dan kurang memberi nilai tambah tinggi.
Batu bara sebaiknya tidak langsung dibakar, akan lebih bermakna
dan efisien jika dikonversi menjadi migas sintetis, atau bahan
petrokimia lain yang bernilai ekonomi tinggi. Dua cara yang
dipertimbangkan dalam hal ini adalah likuifikasi (pencairan)
dan gasifikasi(penyubliman) batubara.
6. Pengertian Pelabuhan
Menurut ( Prof. Bambang Triatmodjo : 2010 : ) Pelabuhan adalah
daerah perairan yang terlindungi terhadap gelombang, yang di lengkapi
dengan fasilitas terminal laut meliputi dermaga di mana muatan kapal
dapat berhambat untuk bongkar muat barang, kran-kran/crane untuk
bongkar muat barang, gudang laut dan tempat-tempat penyimpanan
dimana kapal membongkar muatannya, dan tempat-tempat penyimpanan
dimana kapal membongkar muatannya, dan gudang-gudang dimana
barang dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama selama menunggu
pengiriman ke daerah tujuan atau pengapalan. Terminal ini di lengkapi
dengan jalan kereta api dan jalan raya.
Pelabuhan merupakan suatu pintu gerbang untuk masuk ke suatu
wilayah atau negara dan sebagai prasarana penghubung antar daerah, antar
pulau atau bahkan antar negara, benua dan bangsa. Dengan fungsinya
tersebut maka pembangunan pelabuhan harus dapat di pertanggung
jawabkan baik secara sosial ekonomis maupun teknis.
Pelabuhan mempunyai pengaruh (hinterland), yaitu daerah yang
mempunyai kepentingan hubungan ekonomi, sosial dan lain-lain dengan
pelabuhan tersebut. Misalnya Jawa Barat dan bahkan Indonesia
merupakan daerah pengaruh dari Pelabuhan Tanjung Priok, atau
Pelabuhan Makassar mempunyai pengaruh dari Pelabuhan Tanjung Priok,
atau Pelabuhan Makassar mempunyai daerah pengaruh yang berupa pulau-
15
pulau dan laut-laut di sekitarnya. Barang-barang impor misalnya mobil
masuk ke Indonesia seluruh wilayah indonesia.
Selain untuk kepentingan sosial dan ekonomi, ada pula pelabuhan
yang dibangun untuk kepentingan pertahanan, Pelabuhan ini dibangun
untuk tegaknya suatu Negara. Dalam hal ini pelabuhan disebut dengan
pangkalan angkatan laut atau pelabuhan Militer.
7. Menurut Sarana Pelayanannya
Pelabuhan Umum adalah pelabuhan yang di selenggarakan untuk
kepentingan masyarakat umum. Penyelenggarakan pelabuhan umum
adalah unit pelaksana teknis/satuan kerja pelabuhan atau badan usaha
pelabuhan.
Pelabuhan khusus adalah pelabuhan yang dikelola untuk
kepetingan sendiri guna menunjang kegian tertentu. Pengelola pelabuhan
khusus adalah pemerintah, pemerintah Provisi, Pemerintah Kabupaten/
kota atau Badan Hukum Indonesia yang memiliki izin untuk mengelola
pelabuhan khusus. Contoh dari pelabuhan khusus adalah pelabuhan khusus
angkatan laut, pelabuhan khusus untuk minyak mentah, pelabuhan khusus
„‟ Bogasari‟‟ dan lain sebagainya.
8. Menut Lingkup Pelayaran
Sesuai PP No. 69 Tahun 2001 tentang Kepelabuhanan Pasar 5 dan
6, peran dan fungsi pelabuhan dibagi menjadi 5 yaitu:
1. Pelabuhan Internasional hubungan adalalah pelabuhan utama
primer yang berfusi melayani kegiatan dan alih muatan
angkutan laut nasional dan internasional dalam jumlah besar
dan jangkauan pelayaran yang sangat luas serta merupakan
simpul dalam jaringan transportasi laut internasional.
2. Pelabuhan Internasional adalah pelabuhan utama sekunder yang
berfungsi melayani kegiatan dan alih muat angkutan laut
nasional dan internasional dalam jumlah besar dan jangkuan
16
pelayanan yang luas serta merupakan simpul dalam jaringan
transportasi laut internasional.
3. Pelabuhan Nasional adalah pelabuhan utama tersier yang
mempunyai fungsi malayani kegiatan dan alih muat laut
nasional dan internasional dalam jumlah menengah serta
merupakan simpul dalam jaringan transportsi tingkat provinsi.
4. Pelabuhan Regional adalah pelabuhan pengumpan primer yang
berfungsi melayani kegiatan dan alih muatan angkutan laut
nasional jumlah yang relatif kecil serta merupakan pengumpan
dari pelabuhan utama.
5. Pelabuhan lokal adalah pelabuhan pengumpan sekunder yang
berfungsi melayani kegiatan angkutan laut regional dalam
jumlah kecil serta merupakan pengumpan pada pelabuhan
utama dan pelabuhan regional.
9. Pengertian Kapal Dan Jenis Kapal
Munut Kamus Besar Bahasa Indonesia kapal adalah kendaraan
pengangkut penumpang dan barang di laut (sungai dan sebagainya).
Adapun berdasarkan jenisnya, kapal saat dibagai menjadi;
1. Kapal Barang Biasa / Conventional Liner Vessel
Jenis kapal ini melakukan pelayaran dengan jadwal tetep
dan biasanya membawa muatan umum (general cargo) atau
barang dalam partai yang tidak bagitu besar. Matan disusun
dalam palka kapal dengan bantuan tenaga manusia.
2. Semi Container / Pallet Vessel
Jenis kapal ini dapat mengangkut muatan secara breakbulk
atau unit-unit pre-pallet. Kapal ini juga dapat mengangkut
petikemas dalam palkanya yang terbuka dan diatas dek.
17
3. Kapal Petikemas / Full Container Vessel
Kapal ini khusus dibuat untuk mengangkut petikemas /
container . Oleh karena itu, kapal ini bisa mempunyai alat
bongkar / muat sendiri dan dapat juga memakai shore crane
dan gantry crane dari darat untuk memuat dan membongkar
petikemas.
4. General Cargo / breakbulk Vessel
Kapal jenis ini beroperasi sebagai kapal angkut serba guna
karena berfungsi sebagai tramper yaitu harganya murah dan
dapat mengangkut muatan ke segala penjuru dunia.
5. Ro-ro / Roll on, Roll off
Adalah kapal yang di desain untuk muat bongkar barang ke
kapal di atas kendaraan roda. Kapal yang termasuk jenis Ro-Ro
antara lain kapal fery, kapal pengangkut mobil (car ferries),
kapal general cargo yang beroperasi sebagai kapal Ro-Ro.
6. Pengangkut Muatan Curah / bulk carrier
Adalah kapal besar dengan hanya satu dek yang
mengangkut muatan yang tidak dibunkus atau curah (bulk).
Muatan dicurah, dipompa ke dalam kapal dengan bantuan
mesin curah dan bilamana tidak dengan mesin, maka karung –
karung berisi muatan yang diangkat ke kapal dengan bantuan
derek kapal diletakan diatas palka dahulu.
7. Kapal Penumpang / Passenger Ship
Kapal yang digunakan untuk mengangkut penumpang dari
pelabuhan satu ke pelabuhan yang lainya. Di Indonesia sering
dijumpai di pelabuhan penyebrangan Merak – Bakauheni.
18
8. Kapal Tunda / Tug Boat
Kapal Tunda dibuat agar bisa menarik kapal tongkang atau
segala sesuatu yang mengapung. Tugas lain yang dilakukan
adalah menolong kapal lain yang dalam berbahaya.
9. Kapal Pemasok Lepas Pantai / Offshore Supply Ship
Kapal yang dibangun dengan geladak lebih luas dibelakang
ini untuk mengangkut pemasok bahan dan peralatan serta
makanan untuk anjungan lepas pantai bagi pengeboran minyak
dan gas bumi. Tugas tambahan termasuk menunda,
mengerjakan jangkar anjungan, memadamkan kebakaran, dan
membuang minyak bekas.
10. Kapal Penelitian
Kapal yang dibuat untuk fungsi penelitihan dan pemetaan/
survei, seperti hidrografi, oceanografi, geofisika dan
seismografi.
11. Kapal Penangkapan Ikan
Kapal yang dibuat untuk menangkap ikan dengan berbagai
cara, seperti purse seining, long lining, beam trawling dan
stern trawling. Kapal ini sering diperlengkapi peralatan
pending ( refrigerator ) dan peralatan untuk memproses lebih
jauh.
12. Tanker
Kategori kapal dengan sebuah geladak dimana terdapat
tanki-tanki yang tersusun secara integral maupun terpisah yang
digunakan untuk mengangkut minyak curah ( minyak mentah
atau minyak yang sudah didestilasi ), cairan kimia, gas cair dan
sebagainya.
19
10. Dokumen - dokumen Pembongkaran
Dokumen pembongkaran yaitu :
. 1. Surat Perintah Keja ( SPK ) PBM
Dokumen berupa penunjukan pekerjaan dari EMKL/Pemilik
barang atau perusahaan pelayaran/agen kepada Perusahaan Bongkar
Muat (PBM) untuk melaksanakan kegiatan pembongkaran batu bara
dari kapal.
2. Notice Of Readiness
Surat pemberitahuan dari nahkoda kepada penyewa kapal yang
menyatakan bahwa kapal siap memulai pembongkaran atau pemuatan.
3. Out Turn Report
Daftar yang memuat barang – barang yang di bongkar dipelabuhan
tujuannya masing – masing.
4. Short Over Landed
Daftar kekurangan dan kelebihan pembongkaran, yaitu daftar yang
muat barang – barang yang kurang dibongkar atau kelebihan
pembongkaran.
5. Laporan Kedatangan Kapal
Laporan pengeluaran/pemasukan barang dari PLTU kepada
Administrator Pelabuhan yang berisi nama barang apa, jumlahnya
berapa dan asal barang dari mana dan akan di antar kemana.
6. Statement Of Fact ( SOF )
Kegiatan bongkar muat mulai dari awal hingga selesai kegiatan
20
7. Draught Survey ( DS )
Merupakan perhitungan dari berat kargo dimuat atau dibongkar di
atas kapal yang terjadinya perubahan atau perpindahan kargo Baru
Bara.
8. Permohonan Pelayanan Jasa Kapal
Yaitu dokumen untuk permohonan pemakaian fasilitas selama
kegiatan pembongkaran yg berisi di dermaga mana dan fasilitas apa
saja yg akan di gunakan perusahaan bongkar muat.
9. Delievery Order ( DO )
Yaitu surat tanda kepemilikan barang, dan hanya nama yg
tercantum di DO yang berhak menerima barang.
10. Cargo Manifest
Adalah dokumen yang berisi daftar muatan barang yang diangkut
atau dimuat diatas kapal.
11. Bill Of Landing
Adalah dokumen utama kepemilikan barang dimana dalam
dokumen ini mulai dari nama pemilik barang, pengirim barang,
pelabuhan asal, pelabuhan tujuan, dijelaskan secara lengkap.
Dokumen ini juga dapat di perjual belikan.
11. Pelaksanaan Bongkar
Secara garis besar pelaksanaan bongkar dapat dibagi menjadi 2 cara
yaitu :
a. Secara langsung ( lossing / loading)
Bongkar secara langsung adalah sistem bongkar dari kapal ke
disamping lambung kapal atau muat dari disamping lambung kapal
ke palka kapal. Bongkar secara langsung dari palka kapal ke disebut :
21
lossing sedangkan muat dari langsung ke palka kapal disebut
loading.
Pada hakekatnya pembongkaran ataupun pemuatan dengan
lossing / loading dilakukan terhadap barang -barang tertentu misalnya,
barang - barang berbahaya yang tidak boleh di timbun digudang /
lapangan dan barang strategis, misalnya beras, gula, garam, semen dll.
Kenyataan akhir - akhir ini berkembang terhadap barang -barang
lainnya ada kecendrungan dibongkar muat dengan cara lossing /
loading dikarenakan biaya bongkar lebih murah dan lebih cepat.
b. Secara tidak langsung (bongkar melalui gidang lini I / lapangan
penumpukan).
Barang sebelum dimuat ditumpuk digudang lini I / lapangan
penumpukan disusun sedemikian hingga sesuai jenis, berat, sifat
barang tujuan dan nama kapal pengangkut. Setelah barang
dipersiapkan di tumpuk digudang lini I / lapangan penumpukan baru
diangkut ke dermaga dan untuk selanjutnya dimuat ke palka kapal.
Untuk barang bongkaran, sebelum dibongkar dipersiapkan space
gudang atau lapangan sesuai dengan jenis dan sifat barang yang akan
dibongkar. Barang dibongkar ke dermaga kemudian diangkut ke
gudang lini I atau lapangan penumpukan dan stapel atau yang
ditumpuk sedemikian rupa sesuai dengan jenis dan sifat barang yang
dibongkar.
Maksud penyediaan fasilitas penumpukan barang bongkaran atau
muat di pelabuhan adalah : Untuk memperlancar kerja bongkar muat
dari dan ke kapal, untuk pemeriksaan oleh Bea dan Cukai khususnya
terhadap barang export dan import. Untuk seleksi terhadap barang
yang rusak, ukuran tidak cocok dengan dokumen dll.
22
12. Faktor - faktor yang mempengaruhi Bongkar
Faktor yang mempengaruhi kegiatan bongkar adalah berkaitan dengan
masalah kwantitas barang yang akan dipindahkan pada kegiatan tersebut
sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
a. Daya angkut suatu peralatan
Setiap peralatan harus dioperasikan secara maksimal maka dari sini
dapat diketahui keuntungan utama dan kapasitas maksimum adalah
menaikkan kwantitas barang yang dipindahkan yang akhirnya akan
menekan perton barang.
b. Sifat barang yang akan ditangani
Melalui peralatan harus diketahui sifat barang tersebut contohnya
adalah beberapa jumlah berat barang, kemampuan atau kekuatan
barang, sehingga dapat ditentukan apakah memerlukan alat tambahan
atau tidak.
c. Peralatan yang dibutuhkan Spesifikasi teknis peralatan seperti daya
angkat, kecepatan, kemampuan manuver yang dalam hal ini sangat
memegang peran.
2.2 Gambaran Umum Obyek Penulisan
1. Sejarah Singkat Pelabuhan Khusus Rembang
Menurut catatan sejarah, pelabuhan khusus Rembang ini berkembang
sejak tanggal 5 Agustus 2011 . Terletak di Desa Leran kec. Sluke , kab.
Rembang.
Secara geologis lokasi pelabuhan Khusus Rembang terletak di pinggir
pantai Sluke di desa Leran. Pelabuhan Khusus Rembang ini sangat
terkenal dengan pasir putih yang sangat indah , sehingga masyarakat
sekitar menyebutnya dengan pelabuhan khusus pasir putih. Tetapi disisi
lain,pasir yang begitu banyak itu dapat menghambat proses pembongkaran
batu bara, karena kapal yang mau sandar di pelabuhan khusus rembang
sangat kesulitan , karena endapan pasir yang sangat banyak . Untuk
23
mengatasi kondisi geologi yang tidak menguntungkan bagi kapal itu,
beberapa perusahaan dagang melakukan pengerukan pasir . Melalui
pengerukan pasir ini kapal dapat bersandar di pelabuhan khusus Rembang
ini dengan mudah untuk proses pembongkaran batu bara. Oleh
Pembangkit Listrik Tenaga Uap ( PLTU) di Rembang.
Di area pelabuhan Khusus Rembang ini terdapat sebuah mercusuar,
namanya mercusuar 1. Mercusuar yang terletak di kawasan pelabuhan
Khusus ini merupakan satu-satunya mercusuar di Jawa Tengah. Menurut
catatan inskripsi padabangunan ini tercatat dibangun pada tahun 1884,
dibangun oleh Pemerintah Kolonial Belanda dalam rangka menjadikan
kota Rembang sebagai kota pelabuhan dan dagang, pada waktu itu sebagai
sarana untuk ekspor gula ke luar negeri. Pelabuhan Khusus Rembang
dikembangkan untuk prasarana eksporhasil lautnya oleh pemerintah
kolonial.
Walaupun sudah ada penambahan fasilitas pelabuhan lagi, Pelabuhan
Khusus Rembang masih di gantungkan untuk proses pembongkaran batu
bara. Pada masa itu, yang bisa merapat/bersandar di Dermaga itu
maksimum kapal-kapal dengan draft = 5 m atau berukuran ± 3.500 Ton
bobot mati (Dwt). Sedang kapal-kapal dengan draft > 5 m masih harus
berlabuh di luar pelabuhan atau di lepas pantai yang jaraknya ± 3 mil dari
dermaga. Karena itu dikenal sebagai Pelabuhan Khusus. Sejak tanggal 5
Agustus 2011, arus kapal dan barang yang melalui.
Pelabuhan Khusus Rembang semakin meningkat setiap tahun. Menurut
data dari pelabuhan Khusus Rembang kenaikan arus barang rata-rata tiap
tahun yaitu 10% lebih. Mengingat keterbatasan fasilitas pelabuhan seperti
kedalaman dan lebar alur/kolam yang tidak memadai untuk
masuk/keluarnya kapal-kapal samudera, maka Pemerintah menetapkan
untuk mengembangkan Pelabuhan Khusus Rembang.
24
2. Sejarah Singkat Perusahaan Pelayaran PT. ADHIGUNA PUTERA
PT. BAHTERA ADHIGUNA PUTERA didirikan pada tanggal 5
Agustus 2011. Kepala perusahaan pelayaran ADHIGUNA PUTERA ini
adalah Bapak SUHERMAN, denganberalamatkan di desa LERAN Kec.
Sluke Kab. Rembang. Walaupun PT. BAHTERA ADHIGUNA PUTERA
baru berdiri, banyak dikalangan masyarakat kita yang sudah mengetahui
keberadaan perusahaan yang menyediakan jasa bongkar muat batu bara
ini.
PT. BAHTERA ADHIGUNA PUTERA menyediakan jasa
pembongkaran Batubara, oleh pembangkit listrik tenaga uap ( PLTU ) di
Rembang .
Visi :
Perusahaan angkutan batu bara dan gas serta penunjang yang
memberikan kualitas pelayanan dengan standart Internasional yang dapat
memberikan kontribusi nilai tambah kepada shareholder.
Misi :
Menyelenggarakan usaha transportasi laut dan penunjangnya untuk
pengamanan pasokan batu bara dan gas ke PLTU milik PLN ,anak
perusahaan PLN dan Independen power producer (IPP) yang di kelola
berdasarkan prinsip tata kelola perusahaan yang sehat.
3. Fasilitas-Fasilitas Yang Dimiliki PT. ADHIGUNA PUTERA
Pada umumnya setiap perusahaan dan lapangan tempat atau
pembongkaran memiliki fasilitas - fasilitas, dilengkapi dengan fasilitas -
fasilitas yang cukupguna mendukung keselamatan dan kenyamanan para
TKBM nya.
25
Fasilitas – fasilitas yang dimiliki PT. Adhiguna Putera itu antara lain :
a. Kantor PT.ADHIGUNA PUTERA
b. Tempat atau lapangan untuk melakukan kegiatan pembongkaran.
c. Alat-alat berat untuk pembongkaran, graft dan conveyor.
d. Tempat para tally bekerja.
e. Listrik untuk alat penerangan.
4. Struktur Organisasi PT.ADHIGUNA PUTERA
Pada struktur organisasi perusahaan, PT. ADHIGUNA PUTERA
dipimpin oleh seorang direktur dan dibantu oleh beberapa manager pada
setiap bagian yang memimpin dan bertanggung jawab terhadap bagian
masing-masing.Berikut adalah bagian struktur organisasi PT.
ADHIGUNA PUTERA
Gambar Struktur Organisasi PT.ADHIGUNA PUTERA
Morringgang
Kamarudin PBM
Imam Ghozali
Keagenan
Nono Prayitno
Staf
Staf
Dedi Purwanto
Oki Setiawan
Alibadri M.Saiful
Abdul Rozak
Karyani
Basuni
M. Misbahur Munir
M. Amin Hambali
Arif Setiawan
Sulandim
Sukirno Taufik
M.Fatih
Kepala
Herman
26
Penjelasan:
a. Kepada Bapak Herman adalah pemimpin tertinggi perusahaan dan
bertanggung jawab sepenuhnya pada perusahaan yang di pimpinnya.
b. SIE MORRINGGANG Bapak Komarudin bertugas mennyandarkan kapal.
c. SIE PBM Bapak Imam Ghozali mempunyai tugas pokok mengoperasikan
pembongkaran Batu Bara kapal Tongkang
d. Sie Keagenan Bapak Nono Prayitno bertugas untuk mengurus Dokumen –
Dokumen pembongkaran Batu Bara sampai selesai pembongkaran
e. Manajer Peralatan Bapak Alibadri bertugas mengkoordinasi perencanaan
pengembangan fisik peralatan bongkar muat mekanik dan non mekanik,
mengatur agar semua sumber daya produksi atau peralatan selalu tersedia
digunakan dan dirawat secara efektif dan efisien agar memenuhi
persyaratan sesuai standar keamanan dan kenyamanan yang berlaku.
f. M.Saipul dan alibadri bertugas sebagai untuk mengurus kedatangan kapal
yang akan bersandar sampai kapal selesai pembongkaran dan berlayar
kembali.
g. Dedi Purwanto dan Oki Setiawan sebagai manajer keuangan
mempunyai tugas pokok mengkoordinasi bahan penyusunan
perumusan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis dibidang
keuangan, perencanaan anggaran, perbendaharaan, verivikasi,
akuntansi dan pelaporan, serta mengkoordinasi administras.