Text of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 1. Peraturan
Pengertian dari pembongkaran barang menurut Amir M. S, Seluk Beluk Niaga dan Perdagangan Internasional, Bharata Karya Aksara, (1987) dijelaskan sebagai berikut : 1. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia No. 60 Th. 2014 Menurut Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia No. 60 Th. 2014, 1) Kapal adalah kendaraan air dengan jenis dan bentuk tertentu, yang digerakkan dengan tenaga angin, tenaga mekanik, energi lainnya, ditarik atau ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya dukung dinamis, kendaraan di bawah permukaan air, serta alat apung dan bangunan terapung yang tidak berpindah-pindah. 2) Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat kapal sandar, naik turun penumpang, dan/atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang peabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan atarmoda transportasi. 3) Pelabuhan Utama adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkitan laut dalam negeri dan internasional, alih muat angkutan laut dalam negeri dan internasional dalam jumla besar, dan sebagai tempat asal 7 penyebrangan denganjangkauan pelayanan antar provinsi. 4) Usaha Bongkar Muat Barang adalah kegiatan usaha yang bergerak dalam bidang bongkar muat barang dari kapal di pelabuhan yang meliputi kegiatan stevedoring, cargodoring, dan receiving/delivery/. dibongkar/dimuat dari dank e kapal. 6) Stevedoring adalah pekerjaan membongkar barang dari kapal ke dermaga/tongkang/truk atau memuat barang dari dermaga/tongkang/truk ke dalam kapal sampai dengan tersusun dalam palka kapal dengan menggunakan Derek kapal atau Derek darat. jala (ex tackle) di dermaga dan mengangkut dari dermaga ke gudang/lapangan penumpukan barang atau sebaliknya. 8) Receiving/Delivery adalah pekerjaan memindahkan barang dari timbunan/tempat penumpukan di gudang/lapangan penumpukan dan menyerahkan sampai tersusun di atas kendaraan di pintu gudang/lapangan penumpukan atau sebaliknya. melakukan kegiatan bongkar muat barang dari dan ke kapal di pelabuhan. 1) Kegiatan usaha bongkar muat barang merupakan kegiatan usaha yang bergerak dalam bidang bongkar muat barang dari dan ke kapal di pelabuhan yang melliputi kegiatan: 8 pada ayat (1) dilakukan oleh badan usaha yang didirikan khusus untuk bongkar muat barang di pelabuhan dan wajib memiliki izin usaha. 1) Pelaksanaan kegiatan usaha bongkar muat barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) dilaksanakan dengan menggunakan peralatan bongkar muat oleh tenaga kerja bongkar muat di pelabuhan harus memenuhi persyaratan laik operasi dan menjamin keselamatan kerja. dibuktikan dengan sertifikat. Indonesia yang meliputi Perseroan Terbatas, Koperasi, dan Yayasan. Menurut ( Capt. R.P Suryono : 2007 : 324 ) perusahaan bongkar muat adalah perusahaan yang secara khusus berusaha di bidang bongkar muat dari dan ke kapal, baik dari dan kegudang lini I maupun ke alat angkutan yang meliputi kegiatan stevedoring, cargodoring, receiving/delivery. 9 berbadan hukum yang melakukan kegiatan bongkar muat barang dari kapal dan atau ke kapal meliputi kegiatan pembongkaran barang dari palka kapal ke atas dermaga dilambung kapal atau atau sebaliknya kegiatan pemindahan barang dari dermaga di lambung kapal.kegiatan yang dilakukan oleh Perusahaan bongkar muat (PBM) untuk menyelenggarakan kegiatan - kegiatan pembongkaran barang dari kapal ke gudang / lapangan maupun pembongkaran langsung / tidak langsung. Pekerjaan Perusahaan Bongkar Muat dapat di bagi menjadi tiga yaitu : a. Stevedoring Yaitu pekerjaan membongkar dari dek atau palka kapal ke Dermaga, Tongkang, atau memuat ke dek atau ke dalam palka kapal dengan menggunakan derek kapal ataupun derek darat. b. Cargodoring gudang lini I atau ke lapangan penumpukan atau pekerjaan sebaliknya. c. Receiving / Delivery kemudian menyusunnya di atas di pintu darat untuk ditimbun di gudang atau lapangan penumpukan lini 1 merupakan awal kegiatan memasukkan barang ke dalam gudang ekspor yang ditunjuk sebelum barang tersebut dimuat di kapal. ”Dalam kamus bisnis dan perkapalan disebut receiveadalah menerima”. Subandi (1998 : 143) 10 pelabuhan” . Suyono (2003 : 143 ) atau lapangan penumpukan” . Arwinas ( 1999 : 23 ) Jika melihat pendapat pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Receiving merupakan suatu kegiatan penrimaan barang untuk disimpan sementara di dalam gudang. Kegiatan Receiving ini sangat membutuhkan ketelitian,karena jika tidak menyebabkan banyak masalah .Misalnya kekurangan-kekurangan baik dokumen barang maupun jumlah barang. Delivery yaitu pekerjaan mengambil barang dari gudang stapel atau tumpukan, mengangkut dan menyusun dia atas di depan pintu darat gudang lini I atau lapangan penumpukan dan menyerahkan ke pemilik barang. a. Port Dues pelabuhan dan tidak berhubungan dengan suatu pelayanan khusus pada pelabuhan yang disinggahi. pada pelabuhan yang disinggahi. c. Gilir Kerja Jam kerja selama 8 jam termasuk istirahat i jam kecuali hari jumat siang istrhat 2 jam,untuk kegiatan bongkar dengan penggantian tenaga kerja bongkar pada setiap gilir kerja. 11 Barang yang terdiri dari bahan organik dan anorganik. Batu bara mengandung lebih dari 50% bahkan lebih dari 75% lebih bahan organik. Bahan organik berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang telah mengalami dekomposisi dan mengalami perubahan sifat-sifat fisik dan kimia. Berdasarkan kelimpahan mineral yang terkandung di dalamnya, maka terdapat mayor elemen, minor elemen dan mineral jejak. Mineral-mineral mayor antar lain lempung dan kuarsa, sedangkan mineral minor antara lain karbonat, sulfida dan sulfat. Pembentukan batu bara secara umum dapat dibagi menjadi dua tahap yaitu : a. Tahap Peatification ( penggambutan ) pembentukan batu bara. Pada tahap ini diperkirakan sisa tumbuhan yang terakumulasi tersimpan dalam kondisi reduksi di daerah rawa yang selalu tergenang air dengan kedalaman sekitar 0,5m sampai dengan 10m dari permukaan air. Sisa tumbuhan tersebut oleh aktivitas bakteri anaerobik dan jamur diubah menjadi gambut. Perubahan ini disebut proses biokimia karena aktivitasnya dilakukan oleh bakteri. b. Batu Bara sehingga persentase unsur karbon dalam bahan asal pembembentuk batu bara ini cenderung meningkat. Namun sebaliknya kandungan dari unsur hidrogen dan oksigen dalam sisa tumbuhan tadi menjadi berkurang. Karena proses pembatubaraan ini akan menghasilkan batubara dengan berbagai peringkat yang sesuai dengan tingkat kematangan pada bahan organiknya yaitu mulai dari lignit yang subbituminous, semi antrasit, antarasit dan meta antrasit. 12 Batu bara adalah bahan bakar karbon padat yang terbentuk dari tumbuhan dalam lingkungan bebas oksigen yang dipengaruhi oleh panas dan tekanan yang berlangsung lama di alam dengan komposisi yang kompleks. Proses pembentukan batu bara dapat melalui proses sedimentasi dan skala waktu geologi. Pada proses sedimentasi, batubara terbentuk dari material tumbuh-tumbuhan, yang terendapkan dalam suatu cekungan pada kondisi tertentu dan mengalami kompaksi serta transformasi baik secara fisik, kimia dan biokimia. Pada saat pengendapan, awalnya material ini selalu membentuk lapisan-lapisan yang horizontal pada cekungan bumi. Proses sedimentasi, kompaksi, transformasi yang dialami material dasar pembentuk sedimen menjadi batuan sedimen berjalan jutaan tahun. Untuk dapat memahami lamanya pembentukan batuan sedimen tersebu, maka dikenal skala waktu yang disebut skala waktu geologi. Kedua konsep tersebut merupakan bagian dari proses pembentukan batubara. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pembentukan batu bara diantaranya adalah : (Menurut Arif Ismul Hadi dkk, Mei 2012) 1) Material dasar, yaitu flora atau tumbuhan yang tumbuh beberapa juta tahun lalu kemudian terakumulasi pada suatu lingkungan dengan iklim dan topografi tertentu. Tipe dari jenis tumbuhan sangat berpengaruh pada tipe batubara yang terbentuk. 2) Lingkungan pengendapan, yaitu lingkungan pada saat proses sedimentasi dari material dasar menjadi material sedimen. 3) Proses dekomposisi, yaitu proses transportasi biokimia dari material dasar pembentuk batubara menjadi batu bara. Dalam proses ini, sisa tumbuhan yang terendapkan akan mengalami perubahan baik secara fisika maupun kimiawi. 4) Umur geologi, yaitu skala waktu. 5) Posisi geotektonik yang dapat mempengaruhi proses pembentukan suatu lapisan batubara. Di Indonesia, endapan batu bara yang bernilai ekonomis terdapat di cekungan Tersier, yang terletak di bagian barat Paparan Sunda (termasuk Pulau Sumatera dan Kalimantan).Potensi sumberdaya batu bara di Indonesia sangat melimpah, terutama di Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera, sedangkan di daerah lainnya dapat dijumpai batu bara walaupun dalam jumlah kecil dan belum dapat ditentukan keekonomiannya, seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Papua, dan Sulawesi. 160 miliar ton cadangan batu bara yang belum dieksplorasi. Cadangan tersebut sebagian besar berada di Kalimantan Timur dan Sumatera Selatan. Namun upaya eksplorasi batu bara kerap terkendala status lahan tambang. Daerah-daerah tempat cadangan batu bara sebagian besar berada di kawasan hutan konservasi. Rata-rata produksi pertambangan batubara di Indonesia mencapai 300 juta ton per tahun. Dari jumlah itu, sekitar 10 persen digunakan untuk kebutuhan energi dalam negeri, dan sebagian besar sisanya (90 persen lebih) diekspor keluar. selain solar (diesel fuel) yang telah umum digunakan pada banyak industri, dari segi ekonomis batu bara jauh lebih hemat dibandingkan solar, dengan perbandingan sebagai berikut: Solar Rp.0,74/kilokalori sedangkan batubara hanya Rp.0,09/kilokalori, (berdasarkan harga solar industri Rp.6.200/liter). terpenting bagi indonesia. Jumlahnya sangat berlimpah, mencapai puluhan milyar ton. Jumlah ini sebenarnya cukup untuk memasok kebutuhan energi listrik hingga ratusan tahun kedepan. Sayangnya, Indonesia tidak mungkin membakar habis batu bara dan mengubahnya menjadi energi listrik melalui PLTU. Selain mengotori lingkungan 14 melalui polutan CO2, SO2, NOx dan CxHy cara ini dinilai kurang efisien dan kurang memberi nilai tambah tinggi. Batu bara sebaiknya tidak langsung dibakar, akan lebih bermakna dan efisien jika dikonversi menjadi migas sintetis, atau bahan petrokimia lain yang bernilai ekonomi tinggi. Dua cara yang dipertimbangkan dalam hal ini adalah likuifikasi (pencairan) dan gasifikasi(penyubliman) batubara. 6. Pengertian Pelabuhan daerah perairan yang terlindungi terhadap gelombang, yang di lengkapi dengan fasilitas terminal laut meliputi dermaga di mana muatan kapal dapat berhambat untuk bongkar muat barang, kran-kran/crane untuk bongkar muat barang, gudang laut dan tempat-tempat penyimpanan dimana kapal membongkar muatannya, dan tempat-tempat penyimpanan dimana kapal membongkar muatannya, dan gudang-gudang dimana barang dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama selama menunggu pengiriman ke daerah tujuan atau pengapalan. Terminal ini di lengkapi dengan jalan kereta api dan jalan raya. Pelabuhan merupakan suatu pintu gerbang untuk masuk ke suatu wilayah atau negara dan sebagai prasarana penghubung antar daerah, antar pulau atau bahkan antar negara, benua dan bangsa. Dengan fungsinya tersebut maka pembangunan pelabuhan harus dapat di pertanggung jawabkan baik secara sosial ekonomis maupun teknis. Pelabuhan mempunyai pengaruh (hinterland), yaitu daerah yang mempunyai kepentingan hubungan ekonomi, sosial dan lain-lain dengan pelabuhan tersebut. Misalnya Jawa Barat dan bahkan Indonesia merupakan daerah pengaruh dari Pelabuhan Tanjung Priok, atau Pelabuhan Makassar mempunyai pengaruh dari Pelabuhan Tanjung Priok, atau Pelabuhan Makassar mempunyai daerah pengaruh yang berupa pulau- 15 masuk ke Indonesia seluruh wilayah indonesia. Selain untuk kepentingan sosial dan ekonomi, ada pula pelabuhan yang dibangun untuk kepentingan pertahanan, Pelabuhan ini dibangun untuk tegaknya suatu Negara. Dalam hal ini pelabuhan disebut dengan pangkalan angkatan laut atau pelabuhan Militer. 7. Menurut Sarana Pelayanannya kepentingan masyarakat umum. Penyelenggarakan pelabuhan umum adalah unit pelaksana teknis/satuan kerja pelabuhan atau badan usaha pelabuhan. kepetingan sendiri guna menunjang kegian tertentu. Pengelola pelabuhan khusus adalah pemerintah, pemerintah Provisi, Pemerintah Kabupaten/ kota atau Badan Hukum Indonesia yang memiliki izin untuk mengelola pelabuhan khusus. Contoh dari pelabuhan khusus adalah pelabuhan khusus angkatan laut, pelabuhan khusus untuk minyak mentah, pelabuhan khusus „ Bogasari dan lain sebagainya. 8. Menut Lingkup Pelayaran Sesuai PP No. 69 Tahun 2001 tentang Kepelabuhanan Pasar 5 dan 6, peran dan fungsi pelabuhan dibagi menjadi 5 yaitu: 1. Pelabuhan Internasional hubungan adalalah pelabuhan utama primer yang berfusi melayani kegiatan dan alih muatan angkutan laut nasional dan internasional dalam jumlah besar dan jangkauan pelayaran yang sangat luas serta merupakan simpul dalam jaringan transportasi laut internasional. 2. Pelabuhan Internasional adalah pelabuhan utama sekunder yang berfungsi melayani kegiatan dan alih muat angkutan laut nasional dan internasional dalam jumlah besar dan jangkuan 16 transportasi laut internasional. nasional dan internasional dalam jumlah menengah serta merupakan simpul dalam jaringan transportsi tingkat provinsi. 4. Pelabuhan Regional adalah pelabuhan pengumpan primer yang berfungsi melayani kegiatan dan alih muatan angkutan laut nasional jumlah yang relatif kecil serta merupakan pengumpan dari pelabuhan utama. berfungsi melayani kegiatan angkutan laut regional dalam jumlah kecil serta merupakan pengumpan pada pelabuhan utama dan pelabuhan regional. Munut Kamus Besar Bahasa Indonesia kapal adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut (sungai dan sebagainya). Adapun berdasarkan jenisnya, kapal saat dibagai menjadi; 1. Kapal Barang Biasa / Conventional Liner Vessel Jenis kapal ini melakukan pelayaran dengan jadwal tetep dan biasanya membawa muatan umum (general cargo) atau barang dalam partai yang tidak bagitu besar. Matan disusun dalam palka kapal dengan bantuan tenaga manusia. 2. Semi Container / Pallet Vessel Jenis kapal ini dapat mengangkut muatan secara breakbulk atau unit-unit pre-pallet. Kapal ini juga dapat mengangkut petikemas dalam palkanya yang terbuka dan diatas dek. 17 Kapal ini khusus dibuat untuk mengangkut petikemas / container . Oleh karena itu, kapal ini bisa mempunyai alat bongkar / muat sendiri dan dapat juga memakai shore crane dan gantry crane dari darat untuk memuat dan membongkar petikemas. Kapal jenis ini beroperasi sebagai kapal angkut serba guna karena berfungsi sebagai tramper yaitu harganya murah dan dapat mengangkut muatan ke segala penjuru dunia. 5. Ro-ro / Roll on, Roll off Adalah kapal yang di desain untuk muat bongkar barang ke kapal di atas kendaraan roda. Kapal yang termasuk jenis Ro-Ro antara lain kapal fery, kapal pengangkut mobil (car ferries), kapal general cargo yang beroperasi sebagai kapal Ro-Ro. 6. Pengangkut Muatan Curah / bulk carrier Adalah kapal besar dengan hanya satu dek yang mengangkut muatan yang tidak dibunkus atau curah (bulk). Muatan dicurah, dipompa ke dalam kapal dengan bantuan mesin curah dan bilamana tidak dengan mesin, maka karung – karung berisi muatan yang diangkat ke kapal dengan bantuan derek kapal diletakan diatas palka dahulu. 7. Kapal Penumpang / Passenger Ship Kapal yang digunakan untuk mengangkut penumpang dari pelabuhan satu ke pelabuhan yang lainya. Di Indonesia sering dijumpai di pelabuhan penyebrangan Merak – Bakauheni. 18 Kapal Tunda dibuat agar bisa menarik kapal tongkang atau segala sesuatu yang mengapung. Tugas lain yang dilakukan adalah menolong kapal lain yang dalam berbahaya. 9. Kapal Pemasok Lepas Pantai / Offshore Supply Ship Kapal yang dibangun dengan geladak lebih luas dibelakang ini untuk mengangkut pemasok bahan dan peralatan serta makanan untuk anjungan lepas pantai bagi pengeboran minyak dan gas bumi. Tugas tambahan termasuk menunda, mengerjakan jangkar anjungan, memadamkan kebakaran, dan membuang minyak bekas. 10. Kapal Penelitian survei, seperti hidrografi, oceanografi, geofisika dan seismografi. cara, seperti purse seining, long lining, beam trawling dan stern trawling. Kapal ini sering diperlengkapi peralatan pending ( refrigerator ) dan peralatan untuk memproses lebih jauh. tanki-tanki yang tersusun secara integral maupun terpisah yang digunakan untuk mengangkut minyak curah ( minyak mentah atau minyak yang sudah didestilasi ), cairan kimia, gas cair dan sebagainya. 19 barang atau perusahaan pelayaran/agen kepada Perusahaan Bongkar Muat (PBM) untuk melaksanakan kegiatan pembongkaran batu bara dari kapal. 3. Out Turn Report tujuannya masing – masing. pembongkaran. Administrator Pelabuhan yang berisi nama barang apa, jumlahnya berapa dan asal barang dari mana dan akan di antar kemana. 6. Statement Of Fact ( SOF ) Kegiatan bongkar muat mulai dari awal hingga selesai kegiatan 20 Bara. Yaitu dokumen untuk permohonan pemakaian fasilitas selama kegiatan pembongkaran yg berisi di dermaga mana dan fasilitas apa saja yg akan di gunakan perusahaan bongkar muat. 9. Delievery Order ( DO ) tercantum di DO yang berhak menerima barang. 10. Cargo Manifest atau dimuat diatas kapal. 11. Bill Of Landing dokumen ini mulai dari nama pemilik barang, pengirim barang, pelabuhan asal, pelabuhan tujuan, dijelaskan secara lengkap. Dokumen ini juga dapat di perjual belikan. 11. Pelaksanaan Bongkar Secara garis besar pelaksanaan bongkar dapat dibagi menjadi 2 cara yaitu : Bongkar secara langsung adalah sistem bongkar dari kapal ke disamping lambung kapal atau muat dari disamping lambung kapal ke palka kapal. Bongkar secara langsung dari palka kapal ke disebut : 21 loading. lossing / loading dilakukan terhadap barang -barang tertentu misalnya, barang - barang berbahaya yang tidak boleh di timbun digudang / lapangan dan barang strategis, misalnya beras, gula, garam, semen dll. Kenyataan akhir - akhir ini berkembang terhadap barang -barang lainnya ada kecendrungan dibongkar muat dengan cara lossing / loading dikarenakan biaya bongkar lebih murah dan lebih cepat. b. Secara tidak langsung (bongkar melalui gidang lini I / lapangan penumpukan). dipersiapkan di tumpuk digudang lini I / lapangan penumpukan baru diangkut ke dermaga dan untuk selanjutnya dimuat ke palka kapal. Untuk barang bongkaran, sebelum dibongkar dipersiapkan space gudang atau lapangan sesuai dengan jenis dan sifat barang yang akan dibongkar. Barang dibongkar ke dermaga kemudian diangkut ke gudang lini I atau lapangan penumpukan dan stapel atau yang ditumpuk sedemikian rupa sesuai dengan jenis dan sifat barang yang dibongkar. muat di pelabuhan adalah : Untuk memperlancar kerja bongkar muat dari dan ke kapal, untuk pemeriksaan oleh Bea dan Cukai khususnya terhadap barang export dan import. Untuk seleksi terhadap barang yang rusak, ukuran tidak cocok dengan dokumen dll. 22 Faktor yang mempengaruhi kegiatan bongkar adalah berkaitan dengan masalah kwantitas barang yang akan dipindahkan pada kegiatan tersebut sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : a. Daya angkut suatu peralatan Setiap peralatan harus dioperasikan secara maksimal maka dari sini dapat diketahui keuntungan utama dan kapasitas maksimum adalah menaikkan kwantitas barang yang dipindahkan yang akhirnya akan menekan perton barang. Melalui peralatan harus diketahui sifat barang tersebut contohnya adalah beberapa jumlah berat barang, kemampuan atau kekuatan barang, sehingga dapat ditentukan apakah memerlukan alat tambahan atau tidak. memegang peran. 1. Sejarah Singkat Pelabuhan Khusus Rembang Menurut catatan sejarah, pelabuhan khusus Rembang ini berkembang sejak tanggal 5 Agustus 2011 . Terletak di Desa Leran kec. Sluke , kab. Rembang. pantai Sluke di desa Leran. Pelabuhan Khusus Rembang ini sangat terkenal dengan pasir putih yang sangat indah , sehingga masyarakat sekitar menyebutnya dengan pelabuhan khusus pasir putih. Tetapi disisi lain,pasir yang begitu banyak itu dapat menghambat proses pembongkaran batu bara, karena kapal yang mau sandar di pelabuhan khusus rembang sangat kesulitan , karena endapan pasir yang sangat banyak . Untuk 23 beberapa perusahaan dagang melakukan pengerukan pasir . Melalui pengerukan pasir ini kapal dapat bersandar di pelabuhan khusus Rembang ini dengan mudah untuk proses pembongkaran batu bara. Oleh Pembangkit Listrik Tenaga Uap ( PLTU) di Rembang. Di area pelabuhan Khusus Rembang ini terdapat sebuah mercusuar, namanya mercusuar 1. Mercusuar yang terletak di kawasan pelabuhan Khusus ini merupakan satu-satunya mercusuar di Jawa Tengah. Menurut catatan inskripsi padabangunan ini tercatat dibangun pada tahun 1884, dibangun oleh Pemerintah Kolonial Belanda dalam rangka menjadikan kota Rembang sebagai kota pelabuhan dan dagang, pada waktu itu sebagai sarana untuk ekspor gula ke luar negeri. Pelabuhan Khusus Rembang dikembangkan untuk prasarana eksporhasil lautnya oleh pemerintah kolonial. Khusus Rembang masih di gantungkan untuk proses pembongkaran batu bara. Pada masa itu, yang bisa merapat/bersandar di Dermaga itu maksimum kapal-kapal dengan draft = 5 m atau berukuran ± 3.500 Ton bobot mati (Dwt). Sedang kapal-kapal dengan draft > 5 m masih harus berlabuh di luar pelabuhan atau di lepas pantai yang jaraknya ± 3 mil dari dermaga. Karena itu dikenal sebagai Pelabuhan Khusus. Sejak tanggal 5 Agustus 2011, arus kapal dan barang yang melalui. Pelabuhan Khusus Rembang semakin meningkat setiap tahun. Menurut data dari pelabuhan Khusus Rembang kenaikan arus barang rata-rata tiap tahun yaitu 10% lebih. Mengingat keterbatasan fasilitas pelabuhan seperti kedalaman dan lebar alur/kolam yang tidak memadai untuk masuk/keluarnya kapal-kapal samudera, maka Pemerintah menetapkan untuk mengembangkan Pelabuhan Khusus Rembang. baru berdiri, banyak dikalangan masyarakat kita yang sudah mengetahui keberadaan perusahaan yang menyediakan jasa bongkar muat batu bara ini. pembongkaran Batubara, oleh pembangkit listrik tenaga uap ( PLTU ) di Rembang . Visi : memberikan kualitas pelayanan dengan standart Internasional yang dapat memberikan kontribusi nilai tambah kepada shareholder. Misi : Menyelenggarakan usaha transportasi laut dan penunjangnya untuk pengamanan pasokan batu bara dan gas ke PLTU milik PLN ,anak perusahaan PLN dan Independen power producer (IPP) yang di kelola berdasarkan prinsip tata kelola perusahaan yang sehat. 3. Fasilitas-Fasilitas Yang Dimiliki PT. ADHIGUNA PUTERA Pada umumnya setiap perusahaan dan lapangan tempat atau pembongkaran memiliki fasilitas - fasilitas, dilengkapi dengan fasilitas - fasilitas yang cukupguna mendukung keselamatan dan kenyamanan para TKBM nya. Fasilitas – fasilitas yang dimiliki PT. Adhiguna Putera itu antara lain : a. Kantor PT.ADHIGUNA PUTERA d. Tempat para tally bekerja. e. Listrik untuk alat penerangan. 4. Struktur Organisasi PT.ADHIGUNA PUTERA Pada struktur organisasi perusahaan, PT. ADHIGUNA PUTERA dipimpin oleh seorang direktur dan dibantu oleh beberapa manager pada setiap bagian yang memimpin dan bertanggung jawab terhadap bagian masing-masing.Berikut adalah bagian struktur organisasi PT. ADHIGUNA PUTERA Morringgang bertanggung jawab sepenuhnya pada perusahaan yang di pimpinnya. b. SIE MORRINGGANG Bapak Komarudin bertugas mennyandarkan kapal. c. SIE PBM Bapak Imam Ghozali mempunyai tugas pokok mengoperasikan pembongkaran Batu Bara kapal Tongkang d. Sie…