16
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH (PTS) JUDUL “SUPERVISI AKADEMIK DAPAT MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SDN 3 LEBAKTIPAR KECAMATAN CILOGRANG KABUPATEN LEBAK”. Oleh: SUJATNA,S.Pd.SD KEPALA SDN 3 LEBAKTIPAR NIP : 196607031986101002 SEKOLAH DASAR NEGERI 3 LEBAKTIPAR UNIT PELAKSANA TEKNIS PENDIDIKAN KECAMATAN CILOGRANG KABUPATEN LEBAK BANTEN 2011 BAB I. PENDAHULUAN 1. A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan merupakan sebuah sistem yang terbentuk dari berbagai subsistem yang sinergis dalam poses kegiatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Subsistem yang erat kaitannya dengan proses pendidikan adalah aktifitas yang harus dilakukan oleh seorang guru adalah mengajar, mendidik dan melatih. Keberhasilan pendidikan sudah barang tentu harus dilandasi oleh keberhasilan proses pembelajaran. Kegiatan pembelajaan dapat dikatakan berhasil apabila siswa sebagai peserta didik dapat menguasai materi ajar yang sudah ditargetkan. Demikian halnya dengan apa yang terjadi di SDN 3 LEBAKTIPAR yang beralamat di kampung Wangun Desa Cilograng Kecamatan Cilograng kabupaten lebak yang termasuk desa terpencil,dengan mempunyai 4 orang PNS dan 4 orang

Proposal penelitian tindakan sekolah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ok

Citation preview

Page 1: Proposal penelitian tindakan sekolah

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH

(PTS)

 

JUDUL

 

“SUPERVISI AKADEMIK DAPAT MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SDN 3 LEBAKTIPAR

KECAMATAN CILOGRANG KABUPATEN LEBAK”.

 

 

Oleh:

SUJATNA,S.Pd.SD

KEPALA SDN 3 LEBAKTIPAR

NIP : 196607031986101002

 

 

 

SEKOLAH DASAR NEGERI 3 LEBAKTIPAR

UNIT PELAKSANA TEKNIS PENDIDIKAN

KECAMATAN CILOGRANG KABUPATEN LEBAK

BANTEN

2011

 

BAB I. 

PENDAHULUAN

 

1. A.                LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan merupakan sebuah sistem yang terbentuk dari berbagai subsistem yang sinergis dalam

poses kegiatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Subsistem yang erat kaitannya dengan

proses pendidikan adalah aktifitas yang harus dilakukan oleh seorang guru adalah mengajar,

mendidik dan melatih.

Keberhasilan pendidikan sudah barang tentu harus dilandasi oleh keberhasilan proses pembelajaran.

Kegiatan pembelajaan dapat dikatakan berhasil apabila siswa sebagai peserta didik dapat menguasai

materi ajar yang sudah ditargetkan.

Demikian halnya dengan apa yang terjadi di SDN 3 LEBAKTIPAR yang beralamat di kampung

Wangun   Desa Cilograng  Kecamatan Cilograng kabupaten lebak yang termasuk desa

terpencil,dengan mempunyai 4 orang PNS dan 4 orang Sukwan karena daerah ini termasuk kategori

SD terpencil maka pada standar proses terutama pada pembuatan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran masih belum maksimal.

Page 2: Proposal penelitian tindakan sekolah

RPP ( Rencana pelaksanaan Pembelajaran ) adalah hal yang sangat penting dalam pelaksanaan

pembelajaran karena tanpa rencana yang baik maka mustahil akan dihasilkan keluaran ( output )

yang baik.

Rendahnya Hasil siswa ini terutama pada mata pelajaran Ilmu pengetahuan Alam dialami pula oleh

siswa dan siswi SDN 3 LEBAKTIPAR Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak Provinsi

Banten.Bahwa setiap ulangan harian yang telah dilaksanakan hanya sekitar 20 s/d 30 % saja siswa

yang mendapat nilai diatas 60 ( ini sesuai dengan Standar Keberhasilan Belajar Minimal yang

ditetapkan di SD 3 LEBAKTIPAR ), dengan demikian ini menunjukan bahwa  70 % s/d 80 % saja

siswa yang mengalami belajar yang belum tuntas atau masih dibawah nilai 60.

Belajar dikatakan tuntas dalam Kurikulum berbasis Kompetensi (KBK) bila siswa telah mencapai

Aktifitas hasil Belajar atau nilai dengan skor ≥ 65 sedangkan berdasarkan aspek ketuntasan belajar

secara klasikal ketuntasan belajar tercapai yaitu ≥ 85 % memperoleh skor ≥ 65 dari skor total dengan

demikian jika dilihat dari ketuntasan belajarpun hasilnya masih rendah.

Alasan alasan yang melatarbelakangi rendahnya nilai Ilmu pengetahuan Alam  di SD 3 LEBAKTIPAR

Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak adalah :

1. Belajar siswa belum bermakna ( Meaningfull Learning )

2. Siswa masih belajar menghapal ( Rote Learning )

3. Siswa masih takut bertanya karena guru lebih dominan menggunakan Metoda ceramah

4. Guru mengajar jarang menggunakan RPP

5. Kemampuan guru dalam membuat RPP sangat rendah

Berdasarkan masalah inilah kemudian dilakukan penelitian tindakan sekolah ( PTS )

 

 

1. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan hal tersebut, ditemukan beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran,  adalah

sebagai-berikut  :

1. Rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

2. Siswa tidak dapat menjawab pertanyaan dengan tepat

3. Siswa tidak mau bertanya tentang hal yang kurang dipahami.

4. Aktifitas siswa tidak aktif

5. Hasil evaluasi tidak mencapai target yang diharapkan di bawah KKM

6. Tenaga pendidik masih ada yang baru mengenyam tingkat SLTA.

1. Lemahnya perencanaan ( terutama dalam pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran )

2. Penguasaan guru terhadap pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran masih

mengadopsi dari produk orang lain

Page 3: Proposal penelitian tindakan sekolah

3. Hanya sekitar 20 % saja dari guru yang ada yang melengkapi RPP nya dengan Soal, Kunci

jawaban dan pedoman penskoran ( dalam CD , Soft Copy yang diedarkan rata rata tidak ada

hal tersebut )

 

1. C.    PEMBATASAN  MASALAH

Melihat identifikasi masalah  yang melatarbelakangi rendahnya Hasil siswa adalah belajarnya belum

bermakna dan masalah tersebut dapat di jelaskan secara umum adalah sebagai berikut :Belajar

siswa belum bermakna ( Meaningfull Learning ),Siswa masih belajar menghapal ( Rote Learning ) .

Dan pembatasan masalah adalah dengan kurang mampunya guru dalam menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) , maka dilaksanakan supervise Akademik yang berkelanjutan dan

terprogram untuk peningkatan hasil Belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan alam.

 

4. PERUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH

Berdasarkan latarbelakang masalah pada bagian pendahuluan diatas maka perumusan masalah nya

adalah :

1. Apakah Supervisi Akademik   Dapat Meningkatkan Kinerja Guru di SDN 3 LEBAKTIPAR

Kecamatan Cilograng ?

2. Bagaimana Supervisi Akademik   Dapat Meningkatkan Kinerja Guru di SDN 3 LEBAKTIPAR

Kecamatan Cilograng ?

 

1. E.                 TUJUAN  PENELITIAN

Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan penelitian tindakan ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui Apakah Supervisi Akademik   Dapat Meningkatkan Kinerja Guru di SDN 3

LEBAKTIPAR Kecamatan Cilograng ?

2. Mengetahui Bagaimana Supervisi Akademik   Dapat Meningkatkan Kinerja Guru di SDN 3

LEBAKTIPAR Kecamatan Cilograng ?

 

1. F.                 MANFAAT PENELITIAN

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi berbagai pihak, bagi Sekolah

kegunaan penelitian ini adalah untuk memberikan masukan dian menjadi bahan pertimbangan

Sekolah untuk memperbaiki dan mengembangkan pelaksanaan pembelajaran di dalam manajemen

Sekolah. Bagi penulis, diharapkan dengan melakukan penelitian ini dapat mengetahui perbandingan

Tugas Fungsi Kepala Sekolah  dengan kenyataan dan praktik yang terjadi di Sekolah, serta untuk

menambah pengetahuan dan memperluas wawasan.

Manfaat hasil penelitian ini akan memberikan manfaat untuk peningkatan  kualitas pendidikan dan

pembelajaran , bagi perorangan dan institusi dibawah ini :

Page 4: Proposal penelitian tindakan sekolah

 

Bagi Siswa                  :

Aktivitas belajar siswa lebih meningkat

Hasil belajar siswa meningkat

 

 

Bagi Guru                  :

Membuka wawasan baru dan mengetahui strategi pembuatan RPP ( rencana pelaksanaan

pembelajaran )

Menumbuhkan budaya perencanaan dengan pembuatan RPP ( rencana pelaksanaan pembelajaran )

 

Bagi Kepala Sekolah :

Dengan  Supervisi Akademik akan  Menambah wawasan pengetahuan bagi Kepala Sekolah dan guru

dalam pembuatan RPP ( rencana pelaksanaan pembelajaran ) dan signifikan terhadap peningkatan

Kinerja guru

 

Bagi Sekolah              :

Ä   Dengan penelitian secara berkesinambungan akan diperoleh manfaat sebagai Inovasi

pembelajaran dan peningkatan kualitas pendidikan di Sekolah .

 

 

 

BAB II.

KAJIAN PUSTAKA

 

1. A.    Kajian Teori Dan Hasil Penelitian Yang Relevan.

a.1. Supervisi Akademik.

SDN 3 LEBAKTIPAR dalam pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran masih mengunakan

yang didapat dari beli atau copy paste dari produk yang sudah ada, ini karena latar belakang

pendidikan,dan kurangnya diklat atau pelatihan tentang hal itu.

Supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah/madrasah antara lain adalah sebagai berikut.

1. Memahami konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik, dan kecenderungan perkembangan tiap

bidang pengembangan pembelajaran kreatif, inovatif, pemecahan masalah, berpikir kritis dan

naluri kewirausahaan

Page 5: Proposal penelitian tindakan sekolah

2. Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap bidang pengembangan di sekolah/madrasah atau

mata pelajaran di sekolah/madrasah berlandaskan standar isi, standar kompetensi dan

kompetensi dasar, dan prinsip-prinsip pengembangan KTSP.

3. Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan strategi/ metode/teknik

pembelajaran/bimbingan yang dapat mengembangkan berbagai potensi siswa.

4. Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran/ bimbingan (di kelas,

laboratorium, dan/atau di lapangan) untuk mengembangkan potensi siswa.

5. Membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan dan menggunakan media

pendidikan dan fasilitas pembelajaran.

6. Memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk pembelajaran.

Kompetensi supervisi akademik intinya adalah membina guru dalam meningkatkan mutu proses

pembelajaran. Sasaran supervisi akademik adalah guru dalam melaksanakan proses pembelajaran,

yang terdiri dari materi pokok dalam proses pembelajaran, penyusunan silabus dan RPP, pemilihan

strategi/metode/teknik pembelajaran, penggunaan media dan teknologi informasi dalam

pembelajaran, menilai proses dan hasil pembelajaran serta penelitian tindakan kelas. Oleh karena itu,

pelatihan ini  bertujuan untuk meningkatkan kompetensi supervisi akademik yang meliputi

(1) Memahami konsep supervisi akademik;

(2) membuat rencana program supervisi akademik;

(3) menerapkan teknik-teknik supervisi akademik;

(4) menerapkan supervisi klinis;

(5) Melaksanakan tindak lanjut supervisi akademik.

Maka dengan  supervisi akademik ini dapat  membina guru dalam meningkatkan mutu proses

pembelajaran. Sasaran supervisi akademik adalah guru dalam melaksanakan proses pembelajaran,

yang terdiri dari materi pokok dalam proses pembelajaran, terutama Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran.

a.2. Pengertian Hasil belajar

Hasil belajar siswa akan diperoleh apabila kegiatan proses belajar mengajar telah berakhir. Menurut

Dimyati (1993:3), menyatakan bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar

dan tindak mengajar. Dari sisi guru tidak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar,

sedangkan dari sisi siswa, hasil belajar merupakan puncak dari proses belajar.

Sedangkan menurut Alhamdi (1994:35), bahwa hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam suatu

usaha. Dalam hal ini usaha hasil belajar berupa perwujudan prestasi belajar siswa yang dapat dilihat

pada nilai setiap mengikuti tes atau evaluasi. Untuk memperoleh hasil yang baik, harus ada upaya

belajar dan kemauan keras bagi siswa, sedangkan bagi guru harus ada upaya untuk menciptakan

suasana pembelajaran yang kondusif dan efektif.

 

Page 6: Proposal penelitian tindakan sekolah

1. B.     Usulan Usulan Tentang Penyelesaian Masalah / Menghadapi Tantangan / Melakukan

Inovasi

Rencana pemecahan masalah ini akan dilakukan dengan Supervisi akademik berkesinambungan

dengan membandingkan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan pelaksanaan pembelajaran.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 7: Proposal penelitian tindakan sekolah

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III. 

METODE PENELITIAN

1. A.       Pentahapan Penelitian tindakan

 

N

O URAIAN

OKTOBER NOVEMBER

MINGGU KE

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1

Penyusunan

Proposal V V                

2

Penyusunan

Instrument   V                

3

Pengumpula

n data     V              

4

Pelaksanaan

Tindakan       V V V V V V  

5 Analisis data             V   V  

Page 8: Proposal penelitian tindakan sekolah

6

Penyusunan

laporan                 V V

7

Penyajian

laporan                   V

 

1. B.     Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN 3 LEBAKTIPAR Kecamatan Cilograng kabupaten Lebak Provinsi

Banten . dilaksanakan selama 2 bulan terhitung dari minggu ke 1 bulan oktober sampai dengan

minggu ke 5 Bulan November 2010.

1. C.    Subyek penelitian

Subjek penelitian dari penelitian ini adalah guru SDN 3 LEBAKTIPAR berkolaborasi dengan kepala

Sekolah dan Pengawas.

1. D.    Tindakan

Penelitian ini merupakan penelitian Penelitian Tindakan Sekolah ( PTS ) , ada pun tahap-tahap yang

akan dilakukan dalam penelitian PTK ini menggunakan model yang dikembangkan oleh Kurt

Lewin.Model Kurt Lewin seperti disebutkan dalam Dikdasmen ( h.18,2003 ) bahwa tahap tahap

tersebut atau biasa disebut siklus ( Putaran ) terdiri dari empat komponen yang meliputi :

1. Perencanaan ( Planning )

2. Aksi / tindakan ( Acting )

3. Observasi ( Observing )

4. Refleksi ( Reflecting)

1. E.     Teknik Pengumpulan data

1. a.             Data

Sumber data penelitian ini adalah guru , sedangkan jenis data yang didapatkan dalam penelitian ini

adalah data kuantitatif dan data kualitatif yang meliputi :

Data Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan hasil Siswa setelah siklus I , II

Hasil observasi terhadap proses pelaksanaan pembelajaran

 

1. b.                  Teknik Pengumpulan data

Data dikumpulkan melalui observasi, catatan harian, tes kemampuan

1. b.                  1.   Observasi

Observasi dilakukan untuk mengamati aktifitas Guru  selama pembelajaran berlangsung. Didalam

observasi diantaranya akan melihat peningkatan proses pembelajaran yang meliputi : peningkatan

frekuensi dan atau kualitas pertanyaan siswa kepada guru maupun sesama temannya selama

interaksi belajar mengajar, adanya peningkatan kerjasama dalam melaksanakan tugas, keberanian

siswa dalam memberikan jawaban pertanyaan yang diajukan oleh guru.

Page 9: Proposal penelitian tindakan sekolah

Dalam peningkatan Aktifitas hasil Belajar siswa  guru mengamati : perasaan keingintahuan, perasaan

puas dan tidak puas, peningkatan jumlah, jenis dan atau  mutu produk belajar yang dihasilkan siswa.

Membandingkan dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dari guru tersebut.

1. b.                  2.  Data Tes Kemampuan

Data ini merupakan data kuantitatif, yang diambil setiap siklus. Tes formatif diberikan setiap

berakhirnya siklus, hal ini supaya setiap berakhirnya pelaksanaan siklus dapat diketahui kemajuan

dan perkembangan yang didapat oleh siswa dengan Penggunaan Supervisi Akademik .dan hasilnya

diharapkan dapat menjadi acuan, pertimbangan, bahan refleksi, untuk merencanakan pelaksanaan

siklus berikutnya.

 

 

 

1. F.     Teknik Analisis Data

1.  Data Observasi.

Data ini diambil melalui pengamatan yang dilakukan oleh peneliti sebagai orang yang terlibat aktif

dalam pelaksanaan tindakan dan dibantu oleh partner sebagai observer . Adapun kegiatan siswa

yang diamati setiap lima menit sekali dengan tanda checklist , diolah dengan menggunakan rumus :

A  X 100 %

B

Dimana  : A  adalah Frekuensi aktivitas yang teramati

B  adalah frekuensi semua aktivitas pada lembar

observasi.

2.  Data Jurnal Harian

Menyimpulkan kejadian selama penelitian berlangsung.

3.  Data Tes Kemampuan

Menentukan nilai dengan pemberian nilai skala 100

Instrumen APKG 1 dan APKG 2

 

 

 

 

Page 10: Proposal penelitian tindakan sekolah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB. IV

SIKLUS TINDAKANLangkah-langkah PTS yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Langkah-langkah

PTS seperti Gambar 1 berikut Catatan: Pengamatan dilanjutkan Evaluasi.

Pelaksanaan

Refleksi

Perencanaan

Pelaksanaan

Pengamatan  

Dan Evaluasi

Refleksi

Page 11: Proposal penelitian tindakan sekolah

Perencanaan

SIKLUS I

SIKLUS II

?

Pengamatan dan Evaluasi

Gambar 1. Langkah-langkah PTS

 

Siklus PTS meliputi empat langkah yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan evaluasi,

serta refleksi. Masing-masing langkah dijelaskan sebagai berikut.

 

Siklus 

I

Perencanaan

Identifikasi

masalah dan

penetapan   

alternative 

pemecahan 

masalah

Merencanakan penelitian dengan

menggunakan Supervisi Akademik

Mengembangkan RPP

Menyusun bahan ajar

Mengembangkan format APKG 1 dan

APKG 2

Tindakan

Menerapkan tindakan mengacu pada

Supervisi Akademik   yang telah

disiapkan

Melakukan penilaian kemampuan guru

dalam pembuatan RPP

Melakukan penilaian kemampuan guru

dalam strategi pembelajaran

Pengamatan Melakukan observasi dengan meng-

gunakan format observasi

Page 12: Proposal penelitian tindakan sekolah

Refleksi

Melakukan evaluasi tindakan yang telah

dilakukan yang meliputi evaluasi mutu,

jumlah, dan waktu dari tindakan yang

telah dilakukan

Melakukan pertemuan untuk membahas

hasil penilaian  hasil APKG 1 dan APKG

2

Memperbaiki  tindakan sesuai hasil

evaluasi untuk digunakan pada siklus

berikutnya

Evaluasi tindakan I

Indikator

keberhasilan

siklus I

Instrumen-instrumen yang telah disiap-

kan pada siklus I dapat terlaksana

semua

Guru  mampu membuat RPP dengan

Supervisi Akademik

Hampir ≥ 60 % Guru mendapatkan nilai

≥ 60 pada tes APKG 1, dan

berdasarkan APKG 2  hampir ≥60 %

Hampir ≥ 60 % siswa mendapatkan nilai

≥ 60

Siklus 

II

Perencanaan

Identifikasi masalah dan penetapan

alternative pemecahan masalah

Pengembangan program tindakan II

Tindakan Pelaksanaan program tindakan II

Pengamatan Pengumpulan data tindakan II

Refleksi Evaluasi tindakan II

Indikator

keberhasilan

siklus II

Instrumen-instrumen yang telah

disiapkan pada siklus II dapat

terlaksana semua

Guru mampu melaksanakan tugas yang

diberikan dan dapat menerapkan dalam

Page 13: Proposal penelitian tindakan sekolah

pembuatan RPP

Guru mampu belajar dengan

menggunakan Supervisi Akademik

Hasil yang di capai  hampir ≥ 70 %

siswa mendapatkan nilai ≥ 60 pada tes

APKG 1, dan berdasarkan APKG 2 aktif

hampir ≥ 85 %.

Dan  ≥ 60 % siswa mendapatkan nilai ≥

70

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB V.

KESIMPULAN DAN SARAN1. Simpulan.

Kesimpulan yang dihasil kan dari proposal ini ternyata supervisi akademik sangat signifikan dalam

meningkatkan kemampuan guru dalam pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Page 14: Proposal penelitian tindakan sekolah

 

2. Saran.

Supervisi akademik dapat menyelesaikan masalah jika dilaksanakan dengan kontinu ,

berkesinambungan  dan lebih kreatif lagi akan lebih dapat menyelesaikan masalah ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Page 15: Proposal penelitian tindakan sekolah

 

PMPTK Kemendiknas (2010) Penelitian Tindakan Sekolah , materi pelatihan penguatan kepala

sekolah .Jakarta, Direkorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah,Direktorat Tenaga

Kependidikan.

PMPTK Kemendiknas (2010) Manajemen Berbasis Sekolah , materi pelatihan penguatan kepala

sekolah .Jakarta, Direkorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah,Direktorat Tenaga

Kependidikan.

PMPTK Kemendiknas (2010) Supervisi Akademik , materi pelatihan penguatan kepala

sekolah.Jakarta, Direkorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah,Direktorat Tenaga

Kependidikan.

PMPTK Kemendiknas (2010) Kepemimpinan Pembelajaran , materi pelatihan penguatan kepala

sekolah .Jakarta, Direkorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah,Direktorat Tenaga

Kependidikan.

PMPTK Kemendiknas (2010) Evaluasi Diri sekolah , materi pelatihan penguatan kepala

sekolah.Jakarta, Direkorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah,Direktorat Tenaga

Kependidikan.

PMPTK Kemendiknas (2010) Kewirausahaan , materi pelatihan penguatan kepala sekolah .Jakarta,

Direkorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah,Direktorat Tenaga Kependidikan.