Upload
jose-widi
View
2.246
Download
356
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ok
Citation preview
PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH
(PTS)
JUDUL
“SUPERVISI AKADEMIK DAPAT MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SDN 3 LEBAKTIPAR
KECAMATAN CILOGRANG KABUPATEN LEBAK”.
Oleh:
SUJATNA,S.Pd.SD
KEPALA SDN 3 LEBAKTIPAR
NIP : 196607031986101002
SEKOLAH DASAR NEGERI 3 LEBAKTIPAR
UNIT PELAKSANA TEKNIS PENDIDIKAN
KECAMATAN CILOGRANG KABUPATEN LEBAK
BANTEN
2011
BAB I.
PENDAHULUAN
1. A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan merupakan sebuah sistem yang terbentuk dari berbagai subsistem yang sinergis dalam
poses kegiatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Subsistem yang erat kaitannya dengan
proses pendidikan adalah aktifitas yang harus dilakukan oleh seorang guru adalah mengajar,
mendidik dan melatih.
Keberhasilan pendidikan sudah barang tentu harus dilandasi oleh keberhasilan proses pembelajaran.
Kegiatan pembelajaan dapat dikatakan berhasil apabila siswa sebagai peserta didik dapat menguasai
materi ajar yang sudah ditargetkan.
Demikian halnya dengan apa yang terjadi di SDN 3 LEBAKTIPAR yang beralamat di kampung
Wangun Desa Cilograng Kecamatan Cilograng kabupaten lebak yang termasuk desa
terpencil,dengan mempunyai 4 orang PNS dan 4 orang Sukwan karena daerah ini termasuk kategori
SD terpencil maka pada standar proses terutama pada pembuatan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran masih belum maksimal.
RPP ( Rencana pelaksanaan Pembelajaran ) adalah hal yang sangat penting dalam pelaksanaan
pembelajaran karena tanpa rencana yang baik maka mustahil akan dihasilkan keluaran ( output )
yang baik.
Rendahnya Hasil siswa ini terutama pada mata pelajaran Ilmu pengetahuan Alam dialami pula oleh
siswa dan siswi SDN 3 LEBAKTIPAR Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak Provinsi
Banten.Bahwa setiap ulangan harian yang telah dilaksanakan hanya sekitar 20 s/d 30 % saja siswa
yang mendapat nilai diatas 60 ( ini sesuai dengan Standar Keberhasilan Belajar Minimal yang
ditetapkan di SD 3 LEBAKTIPAR ), dengan demikian ini menunjukan bahwa 70 % s/d 80 % saja
siswa yang mengalami belajar yang belum tuntas atau masih dibawah nilai 60.
Belajar dikatakan tuntas dalam Kurikulum berbasis Kompetensi (KBK) bila siswa telah mencapai
Aktifitas hasil Belajar atau nilai dengan skor ≥ 65 sedangkan berdasarkan aspek ketuntasan belajar
secara klasikal ketuntasan belajar tercapai yaitu ≥ 85 % memperoleh skor ≥ 65 dari skor total dengan
demikian jika dilihat dari ketuntasan belajarpun hasilnya masih rendah.
Alasan alasan yang melatarbelakangi rendahnya nilai Ilmu pengetahuan Alam di SD 3 LEBAKTIPAR
Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak adalah :
1. Belajar siswa belum bermakna ( Meaningfull Learning )
2. Siswa masih belajar menghapal ( Rote Learning )
3. Siswa masih takut bertanya karena guru lebih dominan menggunakan Metoda ceramah
4. Guru mengajar jarang menggunakan RPP
5. Kemampuan guru dalam membuat RPP sangat rendah
Berdasarkan masalah inilah kemudian dilakukan penelitian tindakan sekolah ( PTS )
1. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan hal tersebut, ditemukan beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran, adalah
sebagai-berikut :
1. Rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
2. Siswa tidak dapat menjawab pertanyaan dengan tepat
3. Siswa tidak mau bertanya tentang hal yang kurang dipahami.
4. Aktifitas siswa tidak aktif
5. Hasil evaluasi tidak mencapai target yang diharapkan di bawah KKM
6. Tenaga pendidik masih ada yang baru mengenyam tingkat SLTA.
1. Lemahnya perencanaan ( terutama dalam pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran )
2. Penguasaan guru terhadap pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran masih
mengadopsi dari produk orang lain
3. Hanya sekitar 20 % saja dari guru yang ada yang melengkapi RPP nya dengan Soal, Kunci
jawaban dan pedoman penskoran ( dalam CD , Soft Copy yang diedarkan rata rata tidak ada
hal tersebut )
1. C. PEMBATASAN MASALAH
Melihat identifikasi masalah yang melatarbelakangi rendahnya Hasil siswa adalah belajarnya belum
bermakna dan masalah tersebut dapat di jelaskan secara umum adalah sebagai berikut :Belajar
siswa belum bermakna ( Meaningfull Learning ),Siswa masih belajar menghapal ( Rote Learning ) .
Dan pembatasan masalah adalah dengan kurang mampunya guru dalam menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) , maka dilaksanakan supervise Akademik yang berkelanjutan dan
terprogram untuk peningkatan hasil Belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan alam.
4. PERUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH
Berdasarkan latarbelakang masalah pada bagian pendahuluan diatas maka perumusan masalah nya
adalah :
1. Apakah Supervisi Akademik Dapat Meningkatkan Kinerja Guru di SDN 3 LEBAKTIPAR
Kecamatan Cilograng ?
2. Bagaimana Supervisi Akademik Dapat Meningkatkan Kinerja Guru di SDN 3 LEBAKTIPAR
Kecamatan Cilograng ?
1. E. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan penelitian tindakan ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui Apakah Supervisi Akademik Dapat Meningkatkan Kinerja Guru di SDN 3
LEBAKTIPAR Kecamatan Cilograng ?
2. Mengetahui Bagaimana Supervisi Akademik Dapat Meningkatkan Kinerja Guru di SDN 3
LEBAKTIPAR Kecamatan Cilograng ?
1. F. MANFAAT PENELITIAN
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi berbagai pihak, bagi Sekolah
kegunaan penelitian ini adalah untuk memberikan masukan dian menjadi bahan pertimbangan
Sekolah untuk memperbaiki dan mengembangkan pelaksanaan pembelajaran di dalam manajemen
Sekolah. Bagi penulis, diharapkan dengan melakukan penelitian ini dapat mengetahui perbandingan
Tugas Fungsi Kepala Sekolah dengan kenyataan dan praktik yang terjadi di Sekolah, serta untuk
menambah pengetahuan dan memperluas wawasan.
Manfaat hasil penelitian ini akan memberikan manfaat untuk peningkatan kualitas pendidikan dan
pembelajaran , bagi perorangan dan institusi dibawah ini :
Bagi Siswa :
Aktivitas belajar siswa lebih meningkat
Hasil belajar siswa meningkat
Bagi Guru :
Membuka wawasan baru dan mengetahui strategi pembuatan RPP ( rencana pelaksanaan
pembelajaran )
Menumbuhkan budaya perencanaan dengan pembuatan RPP ( rencana pelaksanaan pembelajaran )
Bagi Kepala Sekolah :
Dengan Supervisi Akademik akan Menambah wawasan pengetahuan bagi Kepala Sekolah dan guru
dalam pembuatan RPP ( rencana pelaksanaan pembelajaran ) dan signifikan terhadap peningkatan
Kinerja guru
Bagi Sekolah :
Ä Dengan penelitian secara berkesinambungan akan diperoleh manfaat sebagai Inovasi
pembelajaran dan peningkatan kualitas pendidikan di Sekolah .
BAB II.
KAJIAN PUSTAKA
1. A. Kajian Teori Dan Hasil Penelitian Yang Relevan.
a.1. Supervisi Akademik.
SDN 3 LEBAKTIPAR dalam pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran masih mengunakan
yang didapat dari beli atau copy paste dari produk yang sudah ada, ini karena latar belakang
pendidikan,dan kurangnya diklat atau pelatihan tentang hal itu.
Supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah/madrasah antara lain adalah sebagai berikut.
1. Memahami konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik, dan kecenderungan perkembangan tiap
bidang pengembangan pembelajaran kreatif, inovatif, pemecahan masalah, berpikir kritis dan
naluri kewirausahaan
2. Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap bidang pengembangan di sekolah/madrasah atau
mata pelajaran di sekolah/madrasah berlandaskan standar isi, standar kompetensi dan
kompetensi dasar, dan prinsip-prinsip pengembangan KTSP.
3. Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan strategi/ metode/teknik
pembelajaran/bimbingan yang dapat mengembangkan berbagai potensi siswa.
4. Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran/ bimbingan (di kelas,
laboratorium, dan/atau di lapangan) untuk mengembangkan potensi siswa.
5. Membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan dan menggunakan media
pendidikan dan fasilitas pembelajaran.
6. Memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk pembelajaran.
Kompetensi supervisi akademik intinya adalah membina guru dalam meningkatkan mutu proses
pembelajaran. Sasaran supervisi akademik adalah guru dalam melaksanakan proses pembelajaran,
yang terdiri dari materi pokok dalam proses pembelajaran, penyusunan silabus dan RPP, pemilihan
strategi/metode/teknik pembelajaran, penggunaan media dan teknologi informasi dalam
pembelajaran, menilai proses dan hasil pembelajaran serta penelitian tindakan kelas. Oleh karena itu,
pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi supervisi akademik yang meliputi
(1) Memahami konsep supervisi akademik;
(2) membuat rencana program supervisi akademik;
(3) menerapkan teknik-teknik supervisi akademik;
(4) menerapkan supervisi klinis;
(5) Melaksanakan tindak lanjut supervisi akademik.
Maka dengan supervisi akademik ini dapat membina guru dalam meningkatkan mutu proses
pembelajaran. Sasaran supervisi akademik adalah guru dalam melaksanakan proses pembelajaran,
yang terdiri dari materi pokok dalam proses pembelajaran, terutama Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran.
a.2. Pengertian Hasil belajar
Hasil belajar siswa akan diperoleh apabila kegiatan proses belajar mengajar telah berakhir. Menurut
Dimyati (1993:3), menyatakan bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar
dan tindak mengajar. Dari sisi guru tidak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar,
sedangkan dari sisi siswa, hasil belajar merupakan puncak dari proses belajar.
Sedangkan menurut Alhamdi (1994:35), bahwa hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam suatu
usaha. Dalam hal ini usaha hasil belajar berupa perwujudan prestasi belajar siswa yang dapat dilihat
pada nilai setiap mengikuti tes atau evaluasi. Untuk memperoleh hasil yang baik, harus ada upaya
belajar dan kemauan keras bagi siswa, sedangkan bagi guru harus ada upaya untuk menciptakan
suasana pembelajaran yang kondusif dan efektif.
1. B. Usulan Usulan Tentang Penyelesaian Masalah / Menghadapi Tantangan / Melakukan
Inovasi
Rencana pemecahan masalah ini akan dilakukan dengan Supervisi akademik berkesinambungan
dengan membandingkan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan pelaksanaan pembelajaran.
BAB III.
METODE PENELITIAN
1. A. Pentahapan Penelitian tindakan
N
O URAIAN
OKTOBER NOVEMBER
MINGGU KE
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1
Penyusunan
Proposal V V
2
Penyusunan
Instrument V
3
Pengumpula
n data V
4
Pelaksanaan
Tindakan V V V V V V
5 Analisis data V V
6
Penyusunan
laporan V V
7
Penyajian
laporan V
1. B. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDN 3 LEBAKTIPAR Kecamatan Cilograng kabupaten Lebak Provinsi
Banten . dilaksanakan selama 2 bulan terhitung dari minggu ke 1 bulan oktober sampai dengan
minggu ke 5 Bulan November 2010.
1. C. Subyek penelitian
Subjek penelitian dari penelitian ini adalah guru SDN 3 LEBAKTIPAR berkolaborasi dengan kepala
Sekolah dan Pengawas.
1. D. Tindakan
Penelitian ini merupakan penelitian Penelitian Tindakan Sekolah ( PTS ) , ada pun tahap-tahap yang
akan dilakukan dalam penelitian PTK ini menggunakan model yang dikembangkan oleh Kurt
Lewin.Model Kurt Lewin seperti disebutkan dalam Dikdasmen ( h.18,2003 ) bahwa tahap tahap
tersebut atau biasa disebut siklus ( Putaran ) terdiri dari empat komponen yang meliputi :
1. Perencanaan ( Planning )
2. Aksi / tindakan ( Acting )
3. Observasi ( Observing )
4. Refleksi ( Reflecting)
1. E. Teknik Pengumpulan data
1. a. Data
Sumber data penelitian ini adalah guru , sedangkan jenis data yang didapatkan dalam penelitian ini
adalah data kuantitatif dan data kualitatif yang meliputi :
Data Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan hasil Siswa setelah siklus I , II
Hasil observasi terhadap proses pelaksanaan pembelajaran
1. b. Teknik Pengumpulan data
Data dikumpulkan melalui observasi, catatan harian, tes kemampuan
1. b. 1. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengamati aktifitas Guru selama pembelajaran berlangsung. Didalam
observasi diantaranya akan melihat peningkatan proses pembelajaran yang meliputi : peningkatan
frekuensi dan atau kualitas pertanyaan siswa kepada guru maupun sesama temannya selama
interaksi belajar mengajar, adanya peningkatan kerjasama dalam melaksanakan tugas, keberanian
siswa dalam memberikan jawaban pertanyaan yang diajukan oleh guru.
Dalam peningkatan Aktifitas hasil Belajar siswa guru mengamati : perasaan keingintahuan, perasaan
puas dan tidak puas, peningkatan jumlah, jenis dan atau mutu produk belajar yang dihasilkan siswa.
Membandingkan dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dari guru tersebut.
1. b. 2. Data Tes Kemampuan
Data ini merupakan data kuantitatif, yang diambil setiap siklus. Tes formatif diberikan setiap
berakhirnya siklus, hal ini supaya setiap berakhirnya pelaksanaan siklus dapat diketahui kemajuan
dan perkembangan yang didapat oleh siswa dengan Penggunaan Supervisi Akademik .dan hasilnya
diharapkan dapat menjadi acuan, pertimbangan, bahan refleksi, untuk merencanakan pelaksanaan
siklus berikutnya.
1. F. Teknik Analisis Data
1. Data Observasi.
Data ini diambil melalui pengamatan yang dilakukan oleh peneliti sebagai orang yang terlibat aktif
dalam pelaksanaan tindakan dan dibantu oleh partner sebagai observer . Adapun kegiatan siswa
yang diamati setiap lima menit sekali dengan tanda checklist , diolah dengan menggunakan rumus :
A X 100 %
B
Dimana : A adalah Frekuensi aktivitas yang teramati
B adalah frekuensi semua aktivitas pada lembar
observasi.
2. Data Jurnal Harian
Menyimpulkan kejadian selama penelitian berlangsung.
3. Data Tes Kemampuan
Menentukan nilai dengan pemberian nilai skala 100
Instrumen APKG 1 dan APKG 2
BAB. IV
SIKLUS TINDAKANLangkah-langkah PTS yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Langkah-langkah
PTS seperti Gambar 1 berikut Catatan: Pengamatan dilanjutkan Evaluasi.
Pelaksanaan
Refleksi
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengamatan
Dan Evaluasi
Refleksi
Perencanaan
SIKLUS I
SIKLUS II
?
Pengamatan dan Evaluasi
Gambar 1. Langkah-langkah PTS
Siklus PTS meliputi empat langkah yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan evaluasi,
serta refleksi. Masing-masing langkah dijelaskan sebagai berikut.
Siklus
I
Perencanaan
Identifikasi
masalah dan
penetapan
alternative
pemecahan
masalah
Merencanakan penelitian dengan
menggunakan Supervisi Akademik
Mengembangkan RPP
Menyusun bahan ajar
Mengembangkan format APKG 1 dan
APKG 2
Tindakan
Menerapkan tindakan mengacu pada
Supervisi Akademik yang telah
disiapkan
Melakukan penilaian kemampuan guru
dalam pembuatan RPP
Melakukan penilaian kemampuan guru
dalam strategi pembelajaran
Pengamatan Melakukan observasi dengan meng-
gunakan format observasi
Refleksi
Melakukan evaluasi tindakan yang telah
dilakukan yang meliputi evaluasi mutu,
jumlah, dan waktu dari tindakan yang
telah dilakukan
Melakukan pertemuan untuk membahas
hasil penilaian hasil APKG 1 dan APKG
2
Memperbaiki tindakan sesuai hasil
evaluasi untuk digunakan pada siklus
berikutnya
Evaluasi tindakan I
Indikator
keberhasilan
siklus I
Instrumen-instrumen yang telah disiap-
kan pada siklus I dapat terlaksana
semua
Guru mampu membuat RPP dengan
Supervisi Akademik
Hampir ≥ 60 % Guru mendapatkan nilai
≥ 60 pada tes APKG 1, dan
berdasarkan APKG 2 hampir ≥60 %
Hampir ≥ 60 % siswa mendapatkan nilai
≥ 60
Siklus
II
Perencanaan
Identifikasi masalah dan penetapan
alternative pemecahan masalah
Pengembangan program tindakan II
Tindakan Pelaksanaan program tindakan II
Pengamatan Pengumpulan data tindakan II
Refleksi Evaluasi tindakan II
Indikator
keberhasilan
siklus II
Instrumen-instrumen yang telah
disiapkan pada siklus II dapat
terlaksana semua
Guru mampu melaksanakan tugas yang
diberikan dan dapat menerapkan dalam
pembuatan RPP
Guru mampu belajar dengan
menggunakan Supervisi Akademik
Hasil yang di capai hampir ≥ 70 %
siswa mendapatkan nilai ≥ 60 pada tes
APKG 1, dan berdasarkan APKG 2 aktif
hampir ≥ 85 %.
Dan ≥ 60 % siswa mendapatkan nilai ≥
70
BAB V.
KESIMPULAN DAN SARAN1. Simpulan.
Kesimpulan yang dihasil kan dari proposal ini ternyata supervisi akademik sangat signifikan dalam
meningkatkan kemampuan guru dalam pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
2. Saran.
Supervisi akademik dapat menyelesaikan masalah jika dilaksanakan dengan kontinu ,
berkesinambungan dan lebih kreatif lagi akan lebih dapat menyelesaikan masalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
PMPTK Kemendiknas (2010) Penelitian Tindakan Sekolah , materi pelatihan penguatan kepala
sekolah .Jakarta, Direkorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah,Direktorat Tenaga
Kependidikan.
PMPTK Kemendiknas (2010) Manajemen Berbasis Sekolah , materi pelatihan penguatan kepala
sekolah .Jakarta, Direkorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah,Direktorat Tenaga
Kependidikan.
PMPTK Kemendiknas (2010) Supervisi Akademik , materi pelatihan penguatan kepala
sekolah.Jakarta, Direkorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah,Direktorat Tenaga
Kependidikan.
PMPTK Kemendiknas (2010) Kepemimpinan Pembelajaran , materi pelatihan penguatan kepala
sekolah .Jakarta, Direkorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah,Direktorat Tenaga
Kependidikan.
PMPTK Kemendiknas (2010) Evaluasi Diri sekolah , materi pelatihan penguatan kepala
sekolah.Jakarta, Direkorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah,Direktorat Tenaga
Kependidikan.
PMPTK Kemendiknas (2010) Kewirausahaan , materi pelatihan penguatan kepala sekolah .Jakarta,
Direkorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah,Direktorat Tenaga Kependidikan.