31
35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun 09 dengan subyek penelitian siswa kelas V sebanyak 27 siswa. Lokasi SD Negeri Kutowinangun 09 Salatiga terletak di wilayah Kecamatan Tingkir Kota Salatiga, provinsi Jawa Tengah. Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun 09 Salatiga terletak di Jalan Canden Nomor 03 Dusun Karangduwet Desa Kutowinangun Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Jarak tempuh ke Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun 09 Salatiga adalah ±2 km dari pusat kota, jarak ±5 km dari kantor Kecamatan Tingkir. Suasana sekolah masih asri dengan banyaknya tanaman pohon yang tumbuh di sekelilingnya. Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun 09 Salatiga merupakan sekolah dasar yang berdiri bersebelahan dengan Sekolah Dasar Kutowinangun 08 Salatiga, sehingga sekolah ini merupakan sekolah kampus, dimana letak bangunan berhadapan dan bersebelahan dengan sekolah lain. Di sebelah utara terdapat perumahan warga, sebelah timur terdapat kebun warga sekitar, dan di sebelah selatan terdapat perumahan warga. Letak yang strategis membuat Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun 09 Salatiga mudah dijangkau. Selain dekat dengan pemukiman penduduk, suasana yang tidak terlalu ramai kendaraan tentunya membuat siswa nyaman dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Ruangan sekolah yang memiliki beberapa ruangan, yaitu enam ruang kelas yang terdiri dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 dan satu kantor guru. Ruang kelas sudah cukup baik dengan penerangan dan ventilasi yang cukup. Di setiap ruang kelas terkesan menarik karena terdapat hasil karya siswa yang memang di pajang di setiap jendela dan tertata rapi. Terdapat satu ruangan koperasi untuk memenuhi kebutuhan siswa dan satu ruang kelas untuk kegiatan belajar Pendidikan Agama Kristen. Di sekolah ini menyediakan tiga WC yang terdiri dua WC siswa dan satu WC guru. Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun 09 Salatiga memiliki halaman

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan ...€¦ · 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah . Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan ...€¦ · 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah . Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Tindakan

4.1.1 Kondisi Sekolah

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun 09

dengan subyek penelitian siswa kelas V sebanyak 27 siswa. Lokasi SD Negeri

Kutowinangun 09 Salatiga terletak di wilayah Kecamatan Tingkir Kota Salatiga,

provinsi Jawa Tengah.

Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun 09 Salatiga terletak di Jalan Canden

Nomor 03 Dusun Karangduwet Desa Kutowinangun Kecamatan Tingkir Kota

Salatiga. Jarak tempuh ke Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun 09 Salatiga

adalah ±2 km dari pusat kota, jarak ±5 km dari kantor Kecamatan Tingkir.

Suasana sekolah masih asri dengan banyaknya tanaman pohon yang tumbuh di

sekelilingnya. Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun 09 Salatiga merupakan

sekolah dasar yang berdiri bersebelahan dengan Sekolah Dasar Kutowinangun 08

Salatiga, sehingga sekolah ini merupakan sekolah kampus, dimana letak bangunan

berhadapan dan bersebelahan dengan sekolah lain. Di sebelah utara terdapat

perumahan warga, sebelah timur terdapat kebun warga sekitar, dan di sebelah

selatan terdapat perumahan warga. Letak yang strategis membuat Sekolah Dasar

Negeri Kutowinangun 09 Salatiga mudah dijangkau. Selain dekat dengan

pemukiman penduduk, suasana yang tidak terlalu ramai kendaraan tentunya

membuat siswa nyaman dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Ruangan sekolah yang memiliki beberapa ruangan, yaitu enam ruang kelas

yang terdiri dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 dan satu kantor guru. Ruang kelas

sudah cukup baik dengan penerangan dan ventilasi yang cukup. Di setiap ruang

kelas terkesan menarik karena terdapat hasil karya siswa yang memang di pajang

di setiap jendela dan tertata rapi. Terdapat satu ruangan koperasi untuk memenuhi

kebutuhan siswa dan satu ruang kelas untuk kegiatan belajar Pendidikan Agama

Kristen. Di sekolah ini menyediakan tiga WC yang terdiri dua WC siswa dan satu

WC guru. Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun 09 Salatiga memiliki halaman

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan ...€¦ · 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah . Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun

36

yang cukup luas dimana halaman tersebut dapat digunakan bersama dengan

Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun 08 Salatiga, halaman tersebut digunakan

untuk upacara dan berolahraga.

Fasilitas belajar yang ada di sekolah ini cukup lengkap, adapun tiga

komputer yang digunakan untuk memfasilitasi guru dalam mengetik data-data

administrasi yang diperlukan, selain itu alat peraga seperti kit IPA, globe, rangka

hewan dan manusia sudah ada. Sekolah ini memiliki satu layar LCD yang terletak

di kelas 6 dan dua proyektor. Penunjang sarana belajar siswa dalam belajar seperti

buku-buku sudah baik untuk membantu siswa dalam belajar.

Bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi

awal, deskripsi hasil siklus 1, deskripsi hasil perbaikan pada siklus 2, pembahasan

hasil penelitian, dan hasil tindakan.

4.2 Deskripsi Kondisi Awal

Berdasarkan observasi hasil belajar kelas V SD Negeri Kutowinangun 09

Salatiga sebelum dilaksanakan penelitian pada semester II Tahun pelajaran

2015/2016, peneliti melakukan observasi dan wawancara kecil dengan guru dan

hasilnya masih terdapat siswa yang kurang aktif dalam mengikuti proses

pembelajaran khususnya mata pelajaran IPA. Hal tersebut berdampak pada

perolehan nilai ulangan harian siswa. Setiap tes formatif banyak siswa yang

perolehan nilainya di bawah KKM yang ditetapkan sebesar 70 sehingga banyak

siswa yang mengikuti program remedial. Hasil ulangan harian sebelum diadakan

tindakan penelitian dapat dilihat pada Tabel 4 berikut.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan ...€¦ · 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah . Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun

37

Tabel 4.2.1

Nilai Pra Siklus

No Nilai Frekuensi Persentase

1 40-49 6 22%

2 50-59 7 26%

3 60-69 5 19%

4 70-79 6 22%

5 80-89 3 11%

6 90-100 0 0%

Jumlah 27 100%

Tabel 4.2.1 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang mendapat nilai 40

sampai 54 sebanyak 22% atau 6 siswa, yang mendapat nilai 55 sampai 64

sebanyak 26% atau sebanyak 7 siswa, yang mendapat nilai 65 sampai 74

sebanyak 5 siswa atau sebesar 19%. 75 sampai 84 sebanyak 22% atau 6 siswa,

yang mendapat nilai 85 sampai 94 sebanyak 11% atau 3 siswa, dan yang

mendapat nilai 95 sampai 100 sebanyak 0% atau sebanyak 0 siswa.

Berdasarkan data hasil tes menunjukkan sebagian besar siswa belum

mencapai ketuntasan belajar. Data ketuntasan belajar kondisi awal dapat dilihat

pada tabel 4.2.2 berikut.

Tabel 4.2.2

Ketuntasan Belajar Siswa Hasil Tes Pra Siklus

No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa

Jumlah Persentase

1 Tuntas 9 33%

2 Belum Tuntas 18 67%

Jumlah 27 100%

Tabel 4.2.2 ketuntasan belajar siswa hasil tes pra siklus dapat diketahui

bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari KKM 70 sebanyak 18 siswa.

Dengan demikian ada 18 anak atau sebesar 67% yang belum mencapai ketuntasan

belajar minimal (KKM). Sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal ada

9 anak atau sebesar 33%. Perbandingan antara yang sudah tuntas dan yang belum

tuntas dapat dilihat pada diagram lingkaran seperti gambar 4.2.3 berikut.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan ...€¦ · 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah . Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun

38

Gambar 4.2.3

Gambar Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus

Apabila hasil nilai pra siklus dianalisa berdasarkan nilai tertinggi, nilai

terendah, dan nilai rata-rata akan tampak seperti pada tabel 4.2.4 berikut.

Tabel 4.2.4

Perolehan Nilai Tes Pra Siklus

No Uraian Nilai

1 Nilai Tertinggi 91

2 Nilai Terendah 41

3 Nilai Rata-Rata 67

Berdasarkan pada hasil observasi awal, hasil ulangan harian yang

ditunjukkan pada tabel 4.2.4 disebabkan karena cara guru dalam mengajar IPA

masih menggunakan model konvensional, dimana metode ceramah masih

mendominasi proses kegiatan pembelajaran. Kurangnya pemanfaatan sumber

pembelajaran dalam menyampaikan materi pelajaran, sehingga pembelajaran

menjadi kurang menarik yang berakibat siswa bosan, tidak aktif, kurang

memperhatikan pelajaran, dan malas mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru

pada saat pembelajaran berlangsung sehingga siswa mengerjakan soal dengan

sesuka hati.

Dari data hasil belajar siswa yang masih rendah pada pelajaran IPA pada

kelas V SD Negeri Kutowinangun 09 Salatiga, peneliti bekerja sama dengan guru

33%

67%

Gambar Ketuntasan Hasil Belajar Pra

Siklus

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan ...€¦ · 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah . Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun

39

kelas V untuk memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.

Mengingat lokasi sekitar sekolah sangat menunjang kegiatan ini. Penelitian

dilaksanakan 2 siklus dengan 3 kali pertemuan di setiap siklusnya. Sebelum

melakukan tindakan pemanfaatan lingkungan, dilakukannya uji validitas, uji

reliabilitas dan tingkat kesukaran soal terlebih dahulu agar setiap soal yang

diberikan sesuai dengan perkembangan psikologis anak.

Tabel 4.2.5

Hasil Validitas Instrumen Tes

Aktivitas Item Soal Valid Tidak Valid

Siklus I 1, 2, 3, 4,5, 6, 7, 8, 9,

10, 11, 12, 13, 14, 15,

16, 17, 18, 19, 20, 21,

22, 23, 24, 25, 26, 27,

28, 29, dan 30.

1, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,

11, 12, 13, 15, 18,

19, 21, 22, 24, 25,

26, 27, 28, 30

2, 3, 14, 16, 17,

20, 23, 29

Siklus II 1, 2, 3, 4,5, 6, 7, 8, 9,

10, 11, 12, 13, 14, 15,

16, 17, 18, 19, 20, 21,

22, 23, 24, 25, 26,

27,28, 29, dan 30.

1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 11,

12, 13, 16, 17, 18,

19, 20, 21, 22, 24,

25, 26, 27, 28, 29, 30

3, 9, 10, 14, 15,

23

Berdasarkan tabel 4.2.5 dapat terlihat soal atau instrumen valid dan tidak

valid (Arikunto, 2007: 207) untuk soal di siklus I dan siklus II yang sudah di uji

validitasnya melalui SPSS 23. Pada siklus I dari soal 30 terdapat 22 soal yang

valid dan 8 soal yang tidak valid. Sedangkan pada siklus II dari 30 soal terdapat

24 soal yang valid dan 6 soal yang tidak valid. Setelah diuji kevaliditasan soal

selanjutnya di uji tingkat reliabilitas. Reliabilitas untuk soal siklus I dan II bisa

ditunjukkan pada tabel 4.2.6 berikut.

Tabel 4.2.6

Hasil Uji Reliabilitas

Reliabilitas Cronbach’s

Alpha N of items

Siklus I 810 30

Siklus II 876 30

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan ...€¦ · 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah . Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun

40

Berdasarkan tabel 4.2.6 penghitungan dapat dibaca bahwa Cronbach’s

Alpha pada soal siklus I sebesar 810 dari 30 item yang diuji. Sedangkan untuk

Cronbach Alpha soal siklus II sebesar 876 dari 30 item yang diuji. Setelah

dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas soal. Selanjutnya dilakukan uji taraf

kesukaran soal dengan hasil pada tabel 4.2.7 di bawah ini:

Tabel 4.2.7

Analisis Soal Taraf Kesukaran

Analisis Soal Soal Mudah Jumlah Soal Sedang Jumlah

Siklus I 1, 4, 5, 8, 9,

13, 14, 15, 16,

18, 19, 20

12 soal 2, 3, 6, 7, 10, 11,

12, 17

8 soal

Siklus II 1, 2, 4, 5, 6, 7,

10, 12, 16, 17,

18, 19, 20

13 soal 3, 8, 9, 11, 13, 14,

15

7 soal

Analisis taraf kesukaran untuk soal yang digunakan pada tes akhir siklus

yaitu untuk soal tes akhir siklus I soal mudah berjumlah 12, soal sedang 8.

Sedangkan untuk soal tes yang dilakukan pada akhir siklus II dengan soal mudah

berjumlah 13, soal sedang berjumlah 7.

4.3 Deskripsi Hasil Siklus I

4.3.1 Perencanaan Tindakan

Siklus I terdiri dari 3 pertemuan, setiap pertemuan berlangsung 70 menit.

Dengan rincian sebagai berikut:

a. Pertemuan I

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada tahap observasi yang sudah

dilakukan di SD Negeri Kutowinangun 09 berkerjasama dengan guru kelas V

dengan melakukan diskusi mengenai materi pembelajaran yang akan disajikan

serta bentuk pembelajaran yang akan dilakukan. Pembelajaran yang akan

dilakukan adalah pemanfaatan media lingkungan sekitar sebagai sumber

belajar yang digunakan pada kegiatan pembelajaran khususnya pada kelas V

semester II pada mata pelajaran IPA. Sebelum melakukan kegiatan mengajar

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan ...€¦ · 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah . Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun

41

pada pertemuan I, guru menyiapkan segala sesuatu yang dapat menunjang

proses pembelajaran siswa. Guru merancang Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) pokok bahasan daur air dan peristiwa alam dengan tujuan

pembelajaran: melalui pengamatan air kran, air limbah, air sumur, dan air

hujan siswa dapat menunjukkan bagaimana pentingnya air bagi kehidupan

dengan benar. Adapun rancangan pembelajaran dengan memanfaatkan media

lingkungan sekitar sebagai sumber belajar sebagai berikut:

1) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok besar.

2) Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakan sesuai

petunjuk.

3) Semua anggota kelompok berdiskusi untuk mengerjakan lembar kerja

dengan memanfaatkan media lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.

4) Setiap kelompok melaporkan hasil pengamatannya di depan kelas dan

kelompok lain menanggapi

Pada akhir pembelajaran guru melakukan evaluasi dengan menggunakan

tes uraian. Siswa mengerjakan kemudian dikumpulkan kepada guru.

b. Pertemuan II

Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan II sebagai tindak lanjut

dari hasil belajar siswa dan adanya kekurangan atau kelemahan pada

pertemuan I. Perencanaan siklus I pertemuan II mendiskusikan bagaimana

perbedaan air bersih dan air tercemar di lingkungan sekolah dan siswa

mengungkapkan alasannya secara ilmiah (Nana Sudjana, 2010: 45) Sebelum

guru mengajar pada pertemuanke II, guru mempersiapkan segala sesuatu yang

menunjang proses pembelajaran siawa kelas V pada mata pelajaran IPA.

Selanjutnya guru merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan

pokok bahasan daur air dan peristiwa alam dengan tujuan pembelajaran:

melalui observasi berbagai jenis air di sekolah siswa mampu menunjukkan

pengaruh air tersebut terhadap makhluk hidup, makhluk hidup yang dipakai

adalah bibit tanaman dan ikan mas. Kemudian guru merencanakan menyajikan

pengalaman belajar yang bersifat memotivasi siswa yaitu pemanfaatan media

lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan ...€¦ · 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah . Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun

42

1) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok.

2) Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakan sesuai

petunjuk.

3) Semua anggota kelompok berdiskusi untuk mengerjakan lembar kerja

dengan memanfaatkan media lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.

4) Setiap kelompok melaporkan hasil pengamatanya di depan kelas dan

kelompok lain menanggapi.

Pada akhir pembelajaran guru melakukan evaluasi dengan menggunakan

lembar kerja kelompok kemudian dikumpulkan kepada guru.

c. Pertemuan III

Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan III sebagai

penyempurnaan dan tindak lanjut dari pertemuan I dan II dari kekurangan yang

terjadi pada pertemuan I dan II akan diperbaiki pada pertemuan III ini. Pada

pertemuan III ini membahas pentingnya air bagi kehidupan dan kegiatan

manusia yang dapat mempengaruhinya. Sebelum mengajar praktikan

menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran, diantaranya

RPP pertemuan ke III, lembar kerja siswa, lembar observasi kinerja guru, dan

aktivitas siswa, yang digunakan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap

materi yang telah diajarkan, buku pembelajaran, serta ruang atau lokasi yang

akan digunakan sama dengan pertemuan I dan II yaitu di ruang kelas V.

Kemudian guru merencanakan menyajikan pengalaman belajar yang

bersifat memotivasi siswa untuk selalu semangat, senang dan tertarik pada

pemanfaatan media lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.

1) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok besar

2) Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakan

sesuai petunjuk.

3) Semua anggota kelompok berdiskusi untuk mengerjakan lembar kerja

dengan memanfaatkan media lingkungan sekitar sebagai sumber

belajar.

4) Setiap kelompok melaporkan hasil pengamatanya di depan kelas dan

kelompok lain menanggapi.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan ...€¦ · 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah . Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun

43

Pada akhir pembelajaran guru melakukan evaluasi dengan menggunakan tes

formatif berbentuk pilihan ganda. Siswa mengerjakan kemudia dikumpulkan

kepada guru.

4.3.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I

a. Pertemuan I

Tindakan dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu: guru membuka

pelajaran dengan mengucap salam, absensi oleh guru, guru mengontrol kondisi

siswa apakah siap menerima pelajaran dengan cara merapikan meja dan kursi

agar rapi sehingga tercipta suasana yang nyaman dan tentunya menanyakan

keadaan siswa.

Tahap ini guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang kegunaan air

di rumah dan sekolah. Pertanyaan ini bertujuan agar siswa dapat berpikir kritis

dan menemukan sendiri apa maksud dari pertanyaan yang diajukan oleh guru.

Guru menjelaskan secara garis besar apa yang akan dipelajari dengan

memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar. Hal ini agar siswa

mendapat pola pikir dan pandangan sebelum kerja kelompok. Setelah guru

bertanya jawab dengan siswa guru tak lupa untuk menyampaikan KKM yang

harus dicapai yaitu nilai 70 dengan tujuan agar siswa termotivasi untuk meraih

nilai yang lebih. Kemudian pada tugas kelompok ini melakukan pengamatan

pada lingkungan sekitar sekolah. Siswa melakukan kegiatan berdasarkan

prosedur dari guru. Dengan bimbingan guru siswa mengamati kegiatan tersebut

dari awal sampai akhir. Melalui pengamatan yang dilakukan, siswa melakukan

observasi terhadap air kran atau ledeng di sekolah. Meliputi air kran yang

terletak di setiap kelas dan air sumur yang berada di samping sekolah. Siswa

juga mengamati bagaimana karakteristik jenis air tersebut dan sumber airnya.

Lalu siswa mencatat hal-hal penting pada lembar kerja kelompok yang

diberikan oleh guru. Setelah semua kegiatan dan materi terlaksana siswa dan

guru masuk ke kelas dan membahas hasil pengamatan tersebut per kelompok.

Setiap kelompok mewakilkan dua anak untuk maju ke depan membacakan

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan ...€¦ · 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah . Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun

44

hasil pengamatannya. Setelah itu guru dan siswa menyimpulkan apa yang

dipelajari dari awal hingga akhir kegiatan.

Dalam kegiatan belajar mengajar ini diamati oleh pengamat atau guru

kolaborasi dalam penelitian. Beliau mengamati dan mencatat hasil

pengamatannya ke dalam lembar pengamatan yang disediakan sebelumnya.

b. Pertemuan II

Pelaksanaan tindakan siklus I pada pertemuan II sebagai tindak lanjut

dan perbaikan proses pembelajaran dan pemahaman siswa, maka pada

pelaksanaan pertemuan II ini guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan

dalam pembelajaran, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar

kerja siswa, lembar kerja kelompok, lembar observasi, alat dan bahan

percobaan.

Pada awal pembelajaran guru mengajak siswa untuk berdoa, salam dan

sapa, absensi siswa oleh guru dan dilanjutkan dengan apersepsi yang dilakukan

oleh guru dengan memberikan pertanyaan yang memancing keingintahuan

siswa. Guru mengajak siswa untuk berpikir ke arah sumber air darimana saja.

Untuk memantapkan pemahaman siswa tentang materi guru meminta beberapa

siswa untuk maju ke depan kelas dan mendeskripsikan keadaan air di

rumahnya dan untuk apa saja air tersebut beserta kegiatan manusia yang

mempengaruhi. Hal ini bertujuan agar siswa berani mengemukakan

pendapatnya sesuai pemikiran masing-masing di depan kelas (Nana Sudjana,

2010: 45) agar siswa terlatih berbicara dan berpendapat di depan teman dan

guru. Setelah itu guru membagi kelompok besar berjumlah 5 kelompok, setelah

itu guru membagikan lembar kerja dimana setiap kelompok akan mendapatkan

satu lembar kerja. Dengan bimbingan guru siswa diajak ke lingkungan sekitar

yang digunakan sebagai sumber belajar untuk mengetahui pentingnya air dan

kegiatan manusia yang mempengaruhinya.

Siswa dilatih untuk bekerja sama dan berkomunikasi yang baik dengan

antar anggota kelompok terutama adalah berdiskusi. Siswa saling membagi

tugas dan melaksanakan prosedur kerja dalam lembar kerja. Dengan bimbingan

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan ...€¦ · 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah . Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun

45

guru, setiap kelompok mengambil air dari air kran atau ledeng yang ditaruh di

dalam gelas bening. Lalu salah satu siswa mencuci tangannya dengan

menggunakan sabun dan bekas cucian tersebut di tuangkan ke dalam gelas

bening lainnya sebagai air limbah cuci tangan. Setiap kelompok telah

mendapatkan dua ekor ikan dan dua bibit tanaman sebagai subyek percobaan.

Ikan dan bibit tanaman digunakan sebagai makhluk hidup. Dan ikan tersebut

dimasukkan ke dalam masing-masing gelas bening. Setiap kelompok wajib

mengamati apa yang terjadi pada ikan tersebut. Lalu menuliskannya ke dalam

lembar kerja. Bibit tanaman yang mereka miliki disiram dengan jenis air, yaitu

air ledeng dan air limbah cuci tangan dan menaruh bibit tersebut di pinggiran

pot sekolah. Setelah itu siswa masuk ke dalam kelas, dan membacakan hasil

laporannya di depan kelas dan kelompok lain saling menanggapi. Kelompok

dengan hasil perolehan nilai tertinggi akan diberi penghargaan berupa reward

(hadiah) oleh guru dengan kriteria: kerjasama, komunikasi, hasil diskusi dan

kerapian. Setelah itu lembar kerja dikumpulkan untuk dianalisa oleh guru.

c. Pertemuan III

Pelaksanaan tindakan siklus I pada pertemuan III sebagai tindak lanjut,

penyempurnaan dan perbaikan proses pembelajaran dan pemahaman siswa

yang berupa hasil belajar pada pertemuan I dan II, maka pada pelaksanaan

pertemuan III ini guru menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam

pembelajaran, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar

evaluasi, lembar observasi siswa dan guru.

Pada awal pembelajaran guru mengajak siswa untuk berdoa, salam dan

sapa kemudian absensi siswa oleh guru dan dilanjutkan dengan pemberian

pertanyaan yang mengarah kepada materi pelajaran. Guru meminta setiap

siswa untuk bergabung ke dalam kelompok seperti yang sudah dibentuk. Lalu

lembar kerja kelompok dibagikan dan siswa diminta untuk mengamati kembali

apa yang terjadi pada bibit tanaman setelah 24 jam disiram dengan dua jenis air

yang berbeda. Siswa menuliskan hal-hal yang penting ke dalam lembar kerja

kelompok. Kemudian guru bersama siswa membahas hasil diskusi, setiap

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan ...€¦ · 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah . Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun

46

kelompok menyampaikan hasil laporannya, kelompok lain boleh menanggapi

dan guru menyimpulkan hasil dari pengamatan tersebut dan siswa

merangkumnya ke dalam buku catatan masing-masing. Kemudia guru

memberikan tes formatif dari serangkaian kegiatan selama 3 pertemuan, dan

siswa mengerjakan soal evaluasi sesuai kemampuan masing-masing.

4.3.3 Hasil Tindakan

a. Penilaian Praktik Pembelajaran

Untuk mengukur keberhasilan penerapan pembelajaran menggunakan media

lingkungan sebagai sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran,

menggunakan Lembar Penilaian Praktik Pembelajaran. Aspek yang diukur

meliputi tiga aspek yaitu kemampuan menyajikan pembelajaran yang dapat

diterima peserta didik, melibatkan peserta didik dalam pembelajaran,

mengembangkan keterampilan siswa dalam menyelesaikan masalah

berdasarkan pengamatan dan pemanfaatan media lingkungan sekitar. Hasil

pengamatan praktik pembelajaran disajikan pada tabel 4.3.3.1 sebagai

berikut:

Tabel 4.3.3.1

Data Hasil Observasi Kinerja Guru

Siklus I

No Aspek

Hasil Penilaian

Observasi Guru

Ya Tidak

1 Kegiatan Awal 3 -

2 Kegiatan Inti 14 -

3 Penutup 3 -

Jumlah 20 0

Persentasi 100% 0%

Keterangan:

1. Pernyataan Ya diartikan sebagai guru telah melaksanakan sintaks

2. Pernyataan Tidak diartikan sebagai guru tidak melaksanakan sintaks

Dari tabel 4.3.3.1 data hasil observasi kinerja guru dapat dilihat

pada hasil penilaian observasi menunjukkan perolehan skor dari

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan ...€¦ · 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah . Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun

47

pertemuan I, II, dan III telah terlaksana yaitu berjumlah 20 sintaks atau

100% terlaksana dengan baik. Sintaks yang telah dilaksanakan oleh guru

antara lain: guru memberikan apersepsi/motivasi awal sebelum

pembelajaran, kesesuaian apersepsi dengan pokok bahasan yang akan

dibahas, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai,

menunjukkan penguasaan materi pembelajaran, guru membagi kelas

menjadi kelompok-kelompok belajar, guru menyajikan informasi kepada

siswa dengan belajar kelompok, guru melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai, guru menggunakan media

pembelajaran yang sesuai, media yang digunakan lebih variatif dan

inovatif serta dapat menarik perhatian siswa, guru melibatkan siswa dalam

penggunaan media, sumber belajar yang dipilih mudah ditemukan dan

siswa mampu melakukannya,media yang dipilih guru dapat meningkatkan

semangat belajar dan pemahaman siswa terhadap materi, guru melibatkan

siswa secara langsung dan tidak langsung dalam pemanfaatan sumber

belajar, adanya interaksi yang positif antara guru dengan siswa, guru

membimbing kelompok-kelompok belajar dalam berdiskusi, gru

mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari dan setiap

kelompok mempresentasikannya, guru memberikan penghargaan kepada

kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar, guru

mengajak siswa untuk merefleksi dari kegiatan-kegiatan yang telah

dilakukan, guru menyimpulkan hasil pembelajaran dengan melibatkan

siswa, dan guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.

Dari hasil pengamatan tersebut maka pemanfaatan media

lingkungan sekitar sebagai sumber belajar oleh kolaborator yaitu guru

mata pelajaran IPA kelas V sudah cukup baik. Dan selanjutnya sebagai

perbaikan siklus I akan dilanjutkan pada siklus II.

Hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai yang diperolehnya dalam

aspek kognitif, siswa yang mendapat nilai tinggi belum tentu mengikuti

pelajaran dengan keadaan tenang dan tidak menggangu teman yang lain.

Tetapi juga dapat dilihat dari keadaan dan aktifitas siswa saat berada di

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan ...€¦ · 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah . Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun

48

kelas, mulai dari tingkah laku sekecil apapun semua tergambar dalam

lembar observasi siswa dalam tabel 4.3.3.2 sebagai berikut:

Tabel 4.3.3.2

Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Siklus I

No Aspek

Hasil Penilaian

Observasi Guru

Ya Tidak

1 Kegiatan Awal 4 -

2 Kegiatan Inti 12 2

3 Penutup 1 1

Jumlah 17 3

Persentasi 85% 15%

Keterangan:

1. Pernyataan Ya diartikan sebagai siswa telah melaksanakan sintaks

2. Pernyataan Tidak diartikan sebagai siswa tidak melaksanakan sintaks

Dari tabel 4.3.3.2 data hasil observasi aktivitas siswa dapat dilihat pada hasil

penilaian observasi menunjukkan perolehan skor dari pertemuan I, II, dan III telah

terlaksana yaitu berjumlah 17 sintaks atau 85% terlaksana dengan baik dan 3

sintaks yang belum dilaksanakan. Sintaks yang telah dilaksanakan oleh siswa

antara lain: siswa menempati tempat duduknya masing-masing, siswa siap dengan

alat tulisnya untuk menerima pelajaran, siswa mampu menjawab pertanyaan

apersepsi dengan baik, siswa mendengarkan secara seksama saat dijelaskan

kompetensi yang akan dicapai, adanya interaksi positif antara siswa dengan guru,

adanya interaksi yang positif antara siswa dengan siswa, siswa terlibat aktif

selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, siswa berani mengungkapkan

pendapatnya ketika guru memberikan kesempatan, siswa aktif memperhatikan dan

mencatat penjelasan materi yang diberikan guru, siswa termotivasi dan antusias

selama mengikuti kegiatan belajar mengajar, siswa merasa senang selama

mengikuti proses pembelajaran, siswa merasa tertarik mempelajari materi

pembelajaran yang disampaikan dengan menggunakan media pembelajaran, siswa

merasa tertarik mempelajari materi dengan sumber belajar yang telah ditentukan

guru. Siswa terlibat aktif dalam pemanfaatan media dan sumber belajar selama

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan ...€¦ · 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah . Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun

49

proses belajar mengajar. Siswa merasa terbimbing saat mengalami kesulitan,

siswa mampu menjawab dengan benar pertanyaan yang diajukan oleh guru, dan

siswa membuat rangkuman materi. Adapun deskripsi tentang hasil belajar IPA

pada siklus I sebagai berikut:

a) Hasil Belajar IPA

Hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Kutowinangun 09 didapat

dengan mengadakan tes evaluasi diakhir siklus yaitu pada pertemuan

ketiga. Dari hasil tes tersebut diketahui terjadi peningkatan hasil belajar

IPA, namun masih terdapat siswa yang tidak tuntas atau mendapatkan nilai

di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hasil belajar IPA siswa

kelas V SD Negeri Kutowinangun 09 pada materi pokok daur air dan

peristiwa alam dan berikut disajikan pada tabel 4.3.3.3 yaitu tentang

distribusi frekuensi nilai IPA, siswa kelas V SD Negeri Kutowinangun 09

tahun pelajaran 2015/2016. Hasil belajar IPA dapat dilihat pada tabel

4.3.3.3 sebagi berikut:

Tabel 4.3.3.3

Distribusi Frekuensi Nilai IPA

Siswa Kelas V SD Negeri Kutowinangun 09 Tahun Pelajaran

2015/2016

Siklus I

No Nilai Frekuensi Persentase Keterangan

1 40-49 1 4% Tidak tuntas

2 50-59 - - Tidak tuntas

3 60-69 5 20% Tidak tuntas

4 70-79 3 12% Tuntas

5 80-89 8 32% Tuntas

6 90-100 8 32% Tuntas

Jumlah 25 100%

Nilai rata-rata 79,2

Nilai tertinggi 95

Nilai terendah 45

Dilihat dari tabel 4.3.3.3 distribusi frekuensi nilai mata pelajaran

IPA dapat dikatakan bahwa hasil belajar IPA siswa kelas V mengalami

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan ...€¦ · 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah . Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun

50

peningkatan dari hasil belajar pra siklus, ditandai dengan nilai rata-rata

yang meningkat dari 67 menjadi 79,2 sedangkan persentase ketuntasan

juga meningkat menjadi 76% yang didapat oleh 19 siswa. Siswa yang

mendapat nilai dibawah KKM atau dikatakatan tidak tuntas mengalami

penurunan yaitu menjadi 24% yang didapat oleh 6 siswa, untuk nilai

tertinggi menjadi 95 sedangkan untuk nilai terendah masih di angka 45

yang semula hanya 41. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa jumlah

siswa yang mengalami ketuntasan di atas KKM lebih banyak daripada

jumlah siswa yang tidak tuntas, namun indikator kinerja hasil belajar IPA

yang peneliti tentukan belum tercapai sehingga perlu diadakan perbaikan

pembelajaran siklus selanjutnya yaitu siklus 2 dengan memperhatikan

hasil refleksi pada siklus 1 (Ali, 2007: 67). Berdasarkan tabel 4.3.3.4 dapat

dinyatakan dalam gambar yaitu sebagai berikut:

Gambar 4.3.3.4

Diagram Nilai IPA

Siswa Kelas V SDN Kutowinangun 09 Tahun Pelajaran 2015/2016

Siklus 1

4.3.4 Refleksi

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I dari

pertemuan I, II dan III maka selanjutnya diadakan refleksi atas segala

012345678

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan ...€¦ · 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah . Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun

51

kegiatan dalam proses pembelajaran. Hasil refleksi diambil dari hasil

observasi dan tes evaluasi yang dilaksanakan pada siklus I. Refleksi ini

digunakan sebagai bahan perbaikan dengan membandingkan hasil

tindakan dalam proses pembelajaran sudah sesuai dengan indikator

kinerja. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh berdasarkan

observasi pada siklus I maka penjelasan sebagai berikut:

a) Penilaian Praktik Pembelajaran

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari lembar hasil observasi,

dapat dilihat bahwa masih terdapat beberapa kekurangan. Kekurangan-

kekurangan ini disebabkan guru dan siswa belum terbiasa menggunakan

lingkungan sekitar sebagai sumber belajar. Guru masih kesulitan dalam

penggunaan lingkungan sekitar sekolah. Sedangkan siswa masih kurang

memperhatikan pembelajaran yang dilakukan serta kurang terbiasa dalam

bekerja secara kelompok dalam pengamatan untuk penanaman konsep

pembelajaran IPA. Secara keseluruhan pemanfaatan lingkungan sekitar

khususnya lingkungan alam sebagai media dalam pembelajaran IPA yang

diterapkan oleh guru kelas V sudah cukup baik. Selanjutnya, sebagai

perbaikan siklus I akan dilanjutkan pada siklus II.

b) Hasil Belajar IPA

Dari tabel distribusi frekuensi nilai mata pelajaran IPA dapat dikatakan

bahwa pada siklus 1 hasil belajar IPA siswa kelas V mengalami

peningkatan dari hasil belajar pra siklus, ditandai dengan nilai rata-rata

yang meningkat menjadi 79,2. Siswa yang mendapat nilai dibawah KKM

atau dikatakatan tidak tuntas mengalami penurunan yaitu menjadi 24%

yang didapat oleh 6 siswa, pemberian soal-soal latihan dan penanaman

konsep IPA yang benar terbukti dapat meningkatkan hasil belajar, agar

peningkatan lebih optimal berdasarkan hasil pengamatan, siswa lebih

cenderung mudah memahami penjelasan dari teman atau tutor sebaya.

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan ...€¦ · 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah . Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun

52

Secara keseluruhan hasil refleksi yang diperoleh pada proses

pembelajaran siklus I mengalami beberapa hambatan, yaitu sebagai

berikut:

1) Pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar belum

terbiasa dilaksanakan siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga

siswa masih mengalami kesulitan dalam mengikuti kegiatan.

2) Pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar oleh

kolaborator belum sesuai dengan rencana pembelajaran yang

peneliti susun, karena faktor alam yang dimanfaatkan tergantung

dengan cuaca seperti pemanfaatan cahaya matahari dan air hujan.

3) Siswa yang belum memahami konsep dan takut bertanya pada

guru, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan

soal.

4) Pemanfaatan media lingkungan seperti aspal jalan sangat rawan

digunakan, karena ramainya kendaraan yang lalu lalang, guru

kesulitan dalam mengontrol siswa secara menyeluruh yang bisa

saja membahayakan keselamatan siswa.

Dari hambatan-hambatan tersebut, maka peneliti mengadakan analisis

dan konsultasi dengan guru IPA kelas V tentang kondisi siswa serta

pembelajaran yang telah berlangsung hingga didapatkan penyelesaian

hambatan-hambatan sebagai berikut:

a) Dalam proses pembelajaran memerlukan pengarahan yang

maksimal dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan siswa.

b) Buatlah keaktifan siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran

sehingga ketrampilan belajar siswa lebih maju dan berkembang.

c) Penerapan tutor sebaya pada pada proses menyelesaikan masalah

sehingga siswa lebih berani mengungkapkan pendapat dan

menyelesaikan suatu permasalahan.

d) Tinjaulah lokasi yang akan dimanfaatkan sebagai sumber belajar

sebelumnya agar semua dapat terlaksana sesuai dengan rencana.

e) Pilihlah media lingkungan alam yang aman sebagai sumber belajar.

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan ...€¦ · 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah . Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun

53

4.4 Deskripsi Hasil Siklus II

4.4.1 Tahap Perencanaan

a. Pertemuan I

Pembelajaran Siklus II merupakan tindak lanjut dan perbaikan pada

pembelajaran siklus 1. Pembelajaran siklus 2 dilaksanakan dengan

memanfaatkan lingkungan alam sebagai sumber belajar disertai hasil refleksi

pada siklus 1. Pembelajaran pada kompetensi dasar mendeskripsikan proses

daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya.

Sebelum mengajar pada pertemuan I, maka praktikan menyiapkan

segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran, diantaranya Rencana

Pelaksanan Pembelajaran (RPP), Daftar Absensi Siswa, Lembar Kerja Siswa,

Lembar Observasi Siswa, Lembar Penilaian Praktik Pembelajaran, buku

pembelajaran, serta ruang/lokasi yang akan digunakan saat pembelajaran

berlangsung yaitu di kelas V. Pelajaran di buka dengan salam dan dilanjutkan

dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Guru

memberikan apersepsi dengan mengingat kembali pentingnya air bagi

kehidupan. Guru menjelaskan tentang sumber air dan daur air. Siswa

mengerjakan lembar kerja dalam kelompok. Guru membimbing siswa yang

mengalami kesulitan dengan melibatkan teman sebangku. Menyampaikan hasil

diskusi dengan bimbingan guru. Pada kegiatan ini, guru hanya memfasilitasi

siswa untuk berpendapat dan mempertanggungjawabkan jawaban yang telah

disampaikan. Setelah selesai pembahasan akan ditarik kesimpulan hasil

pembelajaran mengenai proses terjadinya daur air, kemudian guru akan

memberikan pemantapan dan tindak lanjut kepada siswa.

b. Pertemuan II

Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan II sebagai tindak lanjut

pada pertemuan I maka pada perencanaan pertemuan II masih sama dengan

dengan pertemuan I tapi yang membedakan adalah materi yang akan dipelajari

yaitu tahap pada siklus air atau daur air. Sebelum mengajar pada pertemuan II,

maka peneliti menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses

pembelajaran, diantaranya Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP), Daftar

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan ...€¦ · 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah . Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun

54

Presensi Siswa, Lembar Kerja Siswa, Lembar Observasi Siswa,Lembar

Penilaian Praktik Pembelajaran, buku pembelajaran, serta ruang/lokasi yang

akan digunakan saat pembelajaran berlangsung yaitu di kelas V. Peneliti

merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pertemuan I dengan

materi daur air dan kegiatan manusia yan dapat mempengaruhinya berupa

pengamatan pada proses terjadinya daur air.

Pelajaran di buka dengan salam dan dilanjutkan dengan menyampaikan

tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Guru memberikan apersepsi dengan

mengingat kembali macam sumber air dan pentingnya air bagi kehidupan.

Guru menjelaskan konsep daur air dan faktor yang mempengaruhinya. Siswa

mengerjakan lembar kerja dalam kelompok. Guru membimbing siswa yang

mengalami kesulitan dengan melibatkan teman sebangku. Menyampaikan hasil

diskusi dengan bimbingan guru. Pada kegiatan ini, guru hanya memfasilitasi

siswa untuk berpendapat dan mempertanggungjawabkan jawaban yang telah

disampaikan. Setelah selesai pembahasan akan ditarik kesimpulan hasil

pembelajaran mengenai proses terjadinya daur air, kemudian guru akan

memberikan pemantapan dan tindak lanjut kepada siswa.

c. Pertemuan III

Perencanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan II sebagai tindak lanjut

pada pertemuan I maka pada perencanaan pertemuan II masih sama dengan

dengan pertemuan I tapi yang membedakan adalah materi yang akan dipelajari

yaitu proses terjadinya daur air. Sebelum mengajar pada pertemuan III, maka

peneliti menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran,

diantaranya Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP), Daftar Presensi Siswa,

Lembar Kerja Siswa, Lembar Observasi Siswa,Lembar Penilaian Praktik

Pembelajaran, buku pembelajaran, serta ruang/lokasi yang akan digunakan saat

pembelajaran berlangsung yaitu di kelas V.

Peneliti merancang pada pertemuan ketiga dengan sebuah percobaan

sederhana melalui kain, kertas, dan tisu siswa dapat menganalisa proses

terjadinya air. Siswa juga diminta untuk membandingkan terjadinya daur air

dengan percobaan air panas yang dituang ke dalam panci. Kemudian siswa

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan ...€¦ · 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah . Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun

55

diminta untuk melaporkan hasil pengamatannya dan hasilnya diminta untuk

dicatat dalam lembar kerja kelompok. Setelah semua materi tersampaikan

kemudian mengadakan tes evaluasi bagi siswa, tetapi terlebih dahulu guru

mengulas materi yang telah dipelajari pada pertemuan I dan pertemuan II

secara singkat. Memberi kesempatan bertanya kepada siswa tentang hal-hal

yang belum diketahui tentang materi. Guru mengadakan tes formatif yang

kedua. Bagi siswa yang sudah selesai dapat mengumpulkan lembar jawab dan

kembali ke tempat duduk. Kegiatan diakhiri dengan mengadakan tindak lanjut.

4.4.2 Tahap Pelaksanaan

Praktek pembelajaran pada siklus II dilaksanakan melalui 3 pertemuan

dengan rincian sebagai berikut:

a. Pertemuan I

Pelajaran di buka dengan salam oleh kolaborator (guru) dan dilanjutkan

dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Guru

memberikan apersepsi dengan mengingat kembali pentingnya air bagi

kehidupan. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok kemudian

membagikan lembar kerja kelompok, dengan bimbingan guru siswa

diajak ke lingkungan sekitar yang digunakan sebagai sumber belajar

dengan melakukan kegiatan 1 untuk mencari beberapa kegiatan manusia

yang mempengaruhi daur air, siswa diminta untuk mendiskusikan dalam

kelompok, siswa melakukan pengamatan sambil diskusi untuk

mengerjakan lembar kerja kelompok diakhir pelajaran guru membahas

hasilnya dan semua kelompok aktif mengikuti.

b. Pertemuan II

Pelaksanaan tindakan pertemuan II sebagai tindak lanjut pada pertemuan

I, maka pada awal pembelajaran guru mengajak siswa untuk berdoa,

salam, kemudian mengadakan absensi oleh guru kemudian menentukan

tujuan yang berdasarkan pembelajaran dengan memanfaatkan

lingkungan sekitar sebagai sumber belajar. Setelah menentukan tujuan

pembelajaran kemudian peneliti menetapkan kegiatan pembelajaran

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan ...€¦ · 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah . Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun

56

yang meliputi guru membagi siswa menjadi 5 kelompok kemudian

membagikan lembar kerja kelompok, dengan bimbingan guru siswa

diajak ke lingkungan sekitar yang digunakan sebagai sumber belajar

dengan melakukan kegiatan 2 yaitu dengan menggunakan kain basah

dan tisu yang basah lalu dijemur di bawah sinar matahari selama 15

menit dan pengamatan pada tanah di halaman sekolah yang nantinya

siswa akan menganalisa bahwa ada hubungannya dengan proses

terjadinya daur air. Lalu pengamatan selanjutnya adalah dengan

menggunakan air panas yang dituangkan ke dalam panci yang memiliki

tutup transparan sehingga siswa dapat mengamati apa yang terjadi pada

air panas tersebut. Kemudian siswa mencatat hasilnya pada lembar kerja

kelompok dan di akhir pelajaran guru membahas hasilnya dan semua

kelompok aktif mengikuti. Setelah selesai pembahasan akan ditarik

kesimpulan hasil pembelajaran kemudian guru akan memberikan

pemantapan dan tindak lanjut kepada siswa.

c. Pertemuan III

Pembelajaran pada siklus II pertemuan III sebagai tindak lanjut dari

pertemuan I dan II yang peneliti gunakan untuk mengadakan tes

evaluasi bagi siswa tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan

I dan pertemuan II. Peneliti merancang pertemuan III untuk mengadakan

tes evaluasi bagi siswa, tetapi terlebih dahulu guru mengulas materi

yang telah dipelajari pada pertemuan I dan pertemuan II secara singkat.

Setelah selesai pembahasan akan ditarik kesimpulan hasil pembelajaran

kemudian guru memberi kesempatan siswa untuk aktif bertanya sebelum

melakukan tes evaluasi. Sehingga saat tes evaluasi berlangsung siswa

tidak merasa kesulitan mengerjakan soal. Tak lupa guru memberi

penghargaan (reward) bagi siswa yang aktif selama mengikuti kegiatan

belajar mengajar.

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan ...€¦ · 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah . Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun

57

4.4.3 Hasil Tindakan

a. Penilaian Praktik Pembelajaran

Hasil tindakan diperoleh dari hasil observasi pada kegiatan

pembelajaran yang telah diterapkan oleh guru. Untuk mengukur

keberhasilan penerapan pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan

sekitar sebagai sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran,

menggunakan Lembar Penilaian Praktik Pembelajaran. Hasil

pengamatan praktik pembelajaran disajikan pada tabel 4.4.3.1. Data

Hasil Observasi Kinerja Guru sebagai berikut:

Tabel 4.4.3.1

Data Hasil Observasi Kinerja Guru

Siklus II

No Aspek

Hasil Penilaian

Observasi Guru

Ya Tidak

1 Kegiatan Awal 3 -

2 Kegiatan Inti 14 -

3 Penutup 3 -

Jumlah 20 0

Persentasi 100% 0%

Keterangan:

1. Pernyataan Ya diartikan sebagai guru telah melaksanakan sintaks

2. Pernyataan Tidak diartikan sebagai guru tidak melaksanakan sintaks

Dari tabel 4.4.3.1 data Hasil Observasi Praktik Pembelajaran dapat

dilihat pada hasil penilaian observasi dari keseluruhan kegiatan pada

pertemuan I dan II guru sudah melaksanakan semua sintak. Mulai dari

guru memberikan apersepsi sampai guru memberikan kesempatan siswa

untuk aktif bertanya.

Hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai yang diperolehnya dalam

aspek kognitif, siswa yang mendapat nilai tinggi belum tentu mengikuti

pelajaran dengan keadaan tenang dan tidak menggangu teman yang lain.

Tetapi juga dapat dilihat dari keadaan dan aktifitas siswa saat berada di

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan ...€¦ · 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah . Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun

58

kelas, mulai dari tingkah laku sekecil apapun semua tergambar dalam

lembar observasi siswa dalam tabel 4.4.3.2 sebagai berikut:

Tabel 4.4.3.2

Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Siklus I

No Aspek

Hasil Penilaian

Observasi Guru

Ya Tidak

1 Kegiatan Awal 4 -

2 Kegiatan Inti 13 1

3 Penutup 1 1

Jumlah 17 3

Persentasi 90% 10%

Keterangan:

1. Pernyataan Ya diartikan sebagai siswa telah melaksanakan sintaks

2. Pernyataan Tidak diartikan sebagai siswa tidak melaksanakan sintaks

Dari tabel 4.4.3.2 dapat terlihat keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran

dengan menggunakan media lingkungan sekitar sebagai sumber belajar. Dapat

dilihat bahwa aktivitas siswa meningkat daripada siklus I. Jumlah sintak yang

terlaksana sudah mencapai 90% meningkat 5% dari siklus I. Sedangkan sintaks

yang belum terlaksana hanya 10%. Hal ini dapat terjadi karena siswa mulai

terbiasa menggunakan media lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.

b. Hasil Belajar IPA

Hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Kutowinangun 09 didapat dengan

mengadakan tes evaluasi diakhir siklus yaitu pada pertemuan ketiga. Dari hasil tes

tersebut diketahui terjadi peningkatan hasil belajar IPA, namun masih terdapat

siswa yang tidak tuntas atau mendapatkan nilai dibawah KKM. Hasil belajar pada

IPA siswa kelas V SD Negeri Kutowinangun 09 dengan kompetensi dasar

mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat

mempengaruhinya sebagai berikut:

Page 25: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan ...€¦ · 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah . Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun

59

Tabel 4.4.3.3

Distribusi Frekuensi Nilai IPA

Siswa Kelas V SDN Kutowinangun 09 Tahun Pelajaran

2015/2016

Siklus II

No Nilai Frekuensi Persentase Keterangan

1 40-49 - - Tidak tuntas

2 50-59 - - Tidak tuntas

3 60-69 - - Tidak tuntas

4 70-79 1 4% Tuntas

5 80-89 11 44% Tuntas

6 90-100 13 52% Tuntas

Jumlah 25 100%

Nilai rata-rata 84,8

Nilai tertinggi 100

Nilai terendah 75

Dilihat dari tabel 4.4.3.3 distribusi frekuensi hasil belajar IPA

siswa kelas V mengalami peningkatan dari hasil belajar siklus 1,

ditandai dengan nilai rata-rata yang meningkat menjadi 84,8 sedangkan

persentase ketuntasan juga meningkat menjadi 100% yang didapat oleh

25 siswa. Sudah tidak ada siswa yang mendapat nilai di bawah

KKM=70, untuk nilai tertinggi menjadi 100 sedangkan untuk nilai

terendah mejadi 75. Untuk lebih jelasnya data disajikan dalam bentuk

diagram 4.4.3.4 sebagai berikut:

Page 26: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan ...€¦ · 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah . Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun

60

0

2

4

6

8

10

12

40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-100

Tuntas

Tidak Tuntas

Gambar 4.4.3.4

Diagram Nilai IPA

Siswa Kelas V SDN Kutowinangun 09 Tahun Pelajaran 2015/2016

Siklus II

Dari hasil tersebut baik nilai rata-rata maupun persentase ketuntasan telah

mencapai indikator kinerja yang peneliti tentukan. Berdasarkan hasil pengamatan

melalui lembar observasi siswa telah mencapai indikator kinerja, dapat dikatakan

tujuan penelitian telah tercapai.

4.4.4 Refleksi

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II dari pertemuan

I, II dan III maka selanjutnya diadakan refleksi atas segala kegiatan dalam proses

pembelajaran. Hasil refleksi diambil dari hasil observasi dan tes evaluasi yang

dilaksanakan pada siklus II. Refleksi ini digunakan sebagai bahan perbaikan

dengan membandingkan hasil tindakan dalam proses pembelajaran sudah sesuai

dengan indikator kinerja. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh

berdasarkan observasi pada siklus II maka penjelasan sebagai berikut:

a. Penilaian Praktik Pembelajaran

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari lembar hasil

observasi, dapat dilihat bahwa masih terdapat beberapa kekurangan.

Kekurangan-kekurangan ini disebabkan guru dan siswa belum terbiasa

menggunakan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar. Guru masih kesulitan

Page 27: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan ...€¦ · 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah . Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun

61

dalam penggunaan lingkungan sekitar sekolah. Media yang digunakan juga

harus sesuai dengan materi yang diajarkan, jadi tidak sembarang materi dapat

diterapkan pemanfatan lingkungan ini. Sedangkan siswa masih kurang

memperhatikan pembelajaran yang dilakukan serta kurang terbiasa dalam

bekerja secara kelompok dalam pengamatan untuk penanaman konsep

pembelajaran IPA. Siswa masih kerap bermain dan bercanda sehingga belajar

kelompok disalah artikan oleh siswa sebagai bermain. Secara keseluruhan

pemanfaatan lingkungan sekitar khususnya lingkungan alam sebagai media

dalam pembelajaran IPA yang diterapkan sudah cukup baik sesuai dengan apa

yang rencanakan sebelumnya.

b. Hasil Belajar IPA

Sesuai pada tabel 4.4.3.3 distribusi frekuensi nilai mata pelajaran IPA

bahwa hasil belajar IPA siswa kelas V mengalami peningkatan dari hasil

belajar siklus I, ditandai dengan nilai rata-rata yang meningkat menjadi 84,8

sedangkan persentase ketuntasan juga meningkat menjadi 100% yang didapat

oleh 25 siswa. Dari hasil tersebut baik nilai rata-rata maupun persentase

ketuntasan telah mencapai indikator kinerja yang peneliti tentukan,

berdasarkan hasil pengamatan melalui lembar observasi siswa telah mencapai

indikator kinerja, dengan kata lain tujuan penelitian telah tercapai.

Berdasarkan pengamatan dari observer maka secara keseluruhan hasil refleksi

pada pembelajaran siklus II mengalami hambatan yaitu tentang pemanfaatan

lingkungan alam sebagai sumber belajar yang belum terbiasa dilaksanakan

siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga siswa masih sulit dikembangkan

dan kurang memadainya lingkungan yang diperlukan selain itu cuaca juga

mempengaruhinya, namun hal tersebut dapat diselesaikan dengan pengarahan

dan bimbingan yang maksimal dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan siswa

oleh guru.

Page 28: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan ...€¦ · 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah . Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun

62

4.5 Hasil Analisis Data

Pada bagian hasil analisis data, peneliti membandingkan data yang diperoleh

pada pra siklus, siklus I, Siklus II, baik data yang diperoleh dari hasil pengamatan

keaktifan siswa maupun hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri

Kutowinangun 09 yang didapat melalui tes evaluasi.

a. Hasil Belajar IPA

Data yang digunakan untuk menyatakan hasil belajar IPA adalah nilai

yang didapat oleh siswa pada tes evaluasi yang diadakan pada tiap akhir siklus.

Hasil belajar IPA siswa kelas V disajikan pada daftar nilai IPA (terlampir), dan

berikut disajikan tabel distribusi frekuensi nilai tes IPA pada pra siklus, siklus I

dan siklus II.

Tabel 4.5.1

Distribusi Frekuensi Nilai IPA

Pra Siklus, Siklus I, Siklus II

Nilai Pra Siklus Siklus I Siklus II

Keterangan Frek % Frek % Frek %

40-49 6 22% 1 4% - - Tidak Tuntas

50-59 7 26% - - - - Tidak Tuntas

60-69 5 19% 5 20% - - Tidak Tuntas

70-79 6 22% 3 12% 1 4% Tuntas

80-89 3 11% 8 32% 11 44% Tuntas

90-100 - - 8 32% 13 52% Tuntas

Rata-rata 67 79,2 84,8

Dari tabel 4.5.1 dapat dilihat adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas

di atas KKM dalam mata pelajaran IPA terbukti untuk klasifikasi tuntas, sebelum

diadakan tindakan yang tuntas sebanyak 9 siswa, sehingga yang tidak tuntas 18

siswa. Sedangkan hasil tes pada siklus I menunjukkan yang tuntas mengalami

peningkatan menjadi 19 siswa dan yang tidak tuntas 6 siswa, untuk siklus II

Page 29: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan ...€¦ · 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah . Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun

63

9

19

25

18

6

0 0

5

10

15

20

25

30

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Tuntas

Tidak Tuntas

jumlah siswa yang tuntas juga mengalami peningkatan menjadi 25 siswa atau

seluruh siswa sudah mencapai nilai di atas KKM.

Nilai rata-rata dari tiap siklus juga mengalami peningkatan, pada siklus 1

nilai rata-rata sebesar 79,2, yang semula hanya 67 sedangkan pada siklus II nilai

rata-rata menjadi 84,8 hal ini menunjukkan nilai rata-rata dan persentase

ketuntasan telah mencapai indikator kinerja yang peneliti tentukan (Ali, 2007: 45-

48). Ini membuktikan bahwa pemanfaatan lingkungan sekitar alam sebagai

sumber belajar dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPA siswa kelas V

SD Negeri Kutowinangun 09 Salatiga. Peningkatan hasil belajar IPA tiap siklus

dapat disajikan pada gambar 4.5.2 sebagai berikut:

Gambar 4.5.2

Diagram Linear Pengelompokkan Nilai

Pra Siklus, Siklus I, Siklus II

4.6 Pembahasan

Pemanfaatan media lingkungan sekitar sebagai sumber belajar pada

pembelajaran IPA oleh kolaborator mampu meningkatkan hasil belajar IPA siswa

kelas V semester II SD Negeri Kutowinangun 09 Kecamatan Tingkir Kota

Salatiga, tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian

yang sudah dilakukan oleh Ika Erviana dalam skripsinya “Upaya peningkatan

hasil belajar IPA melalui pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar

Page 30: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan ...€¦ · 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah . Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun

64

siswa kelas V SD Nglangitan 1 Kabupaten Blora semester II tahun pelajaran

2010/2011” yaitu peningkatan tersebut dibuktikan dengan meningkatnya

persentase dari tiap-tiap kategori aktivitas siswa pada lembar observasi siswa,

baik pada observasi siklus I maupun siklus II. Pada penelitian ini data pra siklus

rata-rata nilai hasil belajar siswa adalah 67 dan pada siklus I meningkat menjadi

79,2. Indikator kinerja hasil belajar yang peneliti tentukan telah tercapai pada

pembelajaran siklus II. Menurut Ali (2007: 67) mengatakan bahwa penelitian

berhasil apabila persentase ketuntasan mencapai 85% dengan memperoleh nilai

>70. Nilai rata-rata hasil tes IPA pada siklus II mencapai 84,8 untuk persentase

ketuntasan juga telah tercapai yaitu menjadi 100%. Sebanyak 25 siswa telah

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70 dari 25 siswa.

Adapun hambatan utama yang dihadapi sejalan dengan hasil penelitian

Hendro Wibowo dalam skripsinya “Peningkatan ketuntasan hasil belajar mata

pelajaran IPA melalui pemanfaatan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber

belajar siswa kelas VI SDN 01 Sugihan Kecamatan Tengaran Tahun ajaran

2009/2010” yaitu pemanfaatan media lingkungan sekitar sebagai sumber belajar

adalah siswa belum terbiasa memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber

belajar dalam pembelajaran IPA, hal ini dianggap oleh siswa tidak sebagai

pembelajaran namun sebuah hiburan di luar kelas namun hal tersebut dapat

diselesaikan dengan pengarahan dan bimbingan yang maksimal (Nana Sudjana

2010: 98) dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan siswa oleh guru, sehingga

siswa mengalami pembelajaran bermakna sesuai dengan pembelajaran yang

berbasis alam. Guru juga dapat menyajikan suatu pembelajaran yang terpola,

runtut serta dapat mengatur jalannya proses pembelajaran dengan disesuaikan

kebutuhan siswa karena pemanfaatan lingkungan menuntut guru untuk

memanfaatkan sesuatu yang ada di lingkungan sekitar (Piaget, dalam Trianto,

2010: 70). Sehingga siswa terlibat secara langsung dalam pembelajaran, tidak

terpaku di kelas mendengarkan guru menyampaikan materi. Tetapi sebaliknya,

dengan memanfaatkan media lingkungan sekitar sebagai sumber belajar siswa

mampu mengamati dan menganalisa secara langsung bahkan mampu

menyampaikan pendapatnya guna mempertahankan hasil pengamatannya.

Page 31: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan ...€¦ · 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah . Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kutowinangun

65

Berdasarkan perolehan nilai yang didapatkan pada siklus I dan siklus II

didapatkan bahwa pemanfaatan lingkungan alam dalam pembelajaran IPA pada

kompetensi dasar mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang

dapat mempengaruhinya lebih mudah dipahami sehingga dapat meningkatkan

hasil belajar siswa.