Penelitian Tindakan Sekolah 2

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/11/2019 Penelitian Tindakan Sekolah 2

    1/25

    PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH

    UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKADENGAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN KINERJA GURU

    DI SD JERUKLEGI KULON 01 MELALUISUPERVISI KEPALA SEKOLAHTAHUN PELAJARAN 2011 / 2012

    PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH ( PTS )

    Disusun untuk meningkatkan mutu pembelajaran di SD

    Oleh

    Nama : SARWOTOTO, S.PdNIP : 19630317 198405 1 005

    SD NEGERI JERUKLEGI KULON 01KECAMATAN JERUKLEGI KABUPATEN CILACAP

    TAHUN 2011 / 2012

  • 8/11/2019 Penelitian Tindakan Sekolah 2

    2/25

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    MOTTO :

    * Keberhasilan tanpa menempuh resiko tak beda dengan kemenangan tanpakebanggaan.

    * Kekurangan pengetahuan adalah bagaikan malam gelap gulita untuk batinKita demikian juga malam yang tiada bulan dan tak berbintang.

    PERSEMBAHAN :

    PTS ini saya persembahkan untuk :

    Guru guru di SD Jeruklegi Kulon 01

  • 8/11/2019 Penelitian Tindakan Sekolah 2

    3/25

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillahi robbil `alamiin, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat

    Alloh SWT, atas segala limpahan taufiq, rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisdapat menyelesaikan penelitian ini.Penelitian yang berjudul Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru dalam

    Pembelajaran Matematika dengan Bimbingan dan Supervisi PBM di SD Jeruklegi Kulon01 TahunPelajaran 2011 / 2012 ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikankhususnya di Sekolah Dasar.

    Berkat Rahnat Alloh SWT dan usaha yang sungguh sungguh serta bantuan dariberbagai pihak , maka hambatan dan kesulitan yang ada dapat diatasi, sehiingga padakesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telahmembantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini, yaitu :

    1. Istri, anak-anak dan keluarga penuilis, yang tgelah memberikan motivasi,dorongan dan dukungannya dalam menyelesaikan penyusunan PTS ini.

    2. Semua guru di SD Jeruklegi Kulon 01, yang telah memberikan dukunganDan bantuannya kepada penulis sehingga teselesainya penyusunan PTS ini.

    Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan PTS ini masih jauh dari sempurna,untuk itu penulis mohon saran dan kritik demi perbaikan PTS ini . Penulis berharapsemoga penelitian ini bermanfaat bagi rekan- rekan guru dalam pembelajaran sehinggadapat menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan

    Cilacap, Oktober 2011PENULIS

  • 8/11/2019 Penelitian Tindakan Sekolah 2

    4/25

    SURAT PERNYATAAN

    Yang bertanda tangan di bawah ini :Nama : SARWOTOTO, S.Pd.NIP : 19630317 198405 1 005

    Jabatan : Kepala Sekolah

    Judul PTS : UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJARMATEMATIKA MELALUI TEHNIK PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH BAGI

    SISWA KELAS VISEKOLAH DASAR NEGERI JERUKLEGI KULON 01Menyatakan dengan sebenarnya bahwa laaporan PTK ini adalah hasil karya

    sendiri,bukan jiplakan dari karya / tulisan orang lain baik sebagian atau keseluruhan.Pendapat atau tulisan oranglain yang terdapat dalam laporan ini dikutip atau

    dirujukBerdasarkan kode etik ilmiah.

    Cilacap, Oktober 2011

    SARWOTOTO, S.Pd

  • 8/11/2019 Penelitian Tindakan Sekolah 2

    5/25

    iiiUPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEHNIK

    PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH BAGI SISWA KELAS VI SEKOLAHDASAR NEGERI JERUKLEGI KULON 01

    Oleh Sumiyati,S.Pd.ABSTRAKMatematika merupakan suatu bahan kajian yang memiliki objek abstrak dan dibangun

    melelui proses penalaran deduktif, kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai suatu akibat logis

    dari kebenaran sebelumnya sudah diterima, sehingga keterkaitan antar konsep dalam matematikabersifat sangat kuat dan jelas. ( Standar Kompetensi, 2004:3 ). Dalam pelaksanaan proses belajar

    mengajar Matematika di SD tentu saja digunakan berbagai metode yang disesuaikan dengan

    materi yang di sajikan pendidik atau guru. Hal ini dimaksudkan apabila terjadi permasalahan dan

    kesulitan dalam belajar Matematika akan mudah diselesaikan. Dalam hal ini penulis

    menggunakan metode pemberian TugasRumah. Dalam penelitian tindakan sekolah ini

    terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus2.Dimana dalam setiap siklusnya terdiri atas

    perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.Penelitian ini dilaksanakanpada siswa kelas VI SD Negeri Jeruklegi Kulon 01 pada semester I tahun pelajaran 2011 / 2012.

    Pengumpulan data pada siklus I dan II menggunakan tes.Tehnik analisis dilakukan secara

    kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini bertujuan guna , meningkatkan prestasibelajar siswa dalam pembeljaran Matematika melalui bimbingan dan pemberian tugas rumah.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan adanya supervisi kepala sekolah mengalami

    peningkatan sebesar 30 % . Hasil belajar siswa rata- rata mencapai sebesar 6,3 menjadi 8,5dengan meningkatkan prestasi belajar siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan

    adanya bimbingan pemberian tugas rumah dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Oleh

    karena itu diharapkan agar selalu meningkatkan kemampuan kinerjanya dalam pembelajaran

    sehingga mutu pendidikan di SD semakin meningkat.

    KATA KUNCIPembelajaran, Prestasi belajar, Matematika,

  • 8/11/2019 Penelitian Tindakan Sekolah 2

    6/25

    ixDAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL..iPERNYATAAN KEASLIAN iiMOTTO DAN PERSEMBAHAN iiiKATA PENGANTAR... iv

    ABSTRAK. vDAFTAR ISI. viBAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang 1 B. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah .3C. Tujuan Penelitian .3 D. Manfaat Hasil Penelitian 4

    1) Manfaat Teoritis .4 2) Manfaat Praktis 4

    BAB II KAJIAN PUSTAKAA. Kerangka Teoritis .5

    BAB III METODOLOGI PENELITIANA. Prosedur Penelitian .17 B. Rancangan Penelitian .18 C. Subyek Penelitian 19 D. Setting Penelitian 19 E. Data dan Teknik Pengumpulan Data ..19

    1. Jenis Data ..19

    2. Sumber Data ..20 3. Teknik Pengumpulan Data 20

    F. Indikator dan Kriteria Belajar .20G. Jadwal Penelitian 21

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Deskripsi Persiklus .22

    1. Siklus 1 ..22 2. Siklus 2 .24

    B. Hasil Penelitian 25

    BAB V KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan 26 B. Saran .26

    DAFTAR PUSTAKA .27 LAMPIRAN LAMPIRAN30

  • 8/11/2019 Penelitian Tindakan Sekolah 2

    7/25

    BAB 1PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang MasalahPendidikan adalah sesuatu yang essensial / penting di dalam kehidupan. Baik itu

    kehidupan berbangsa dan bernegara, bermasyarakat ataupun dalam kehidupanberkeluarga. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam dunia pendidikan.Faktor tersebut antara lain adalah kurikulum, sarana prasarana, input siswa danterutama factor tertentu dari keberhasilan tersebut adalah guru sebagai tenagapendidik.

    Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 Bab XI Pasal39 ayat 2 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dijelaskan bahwa pendidik merupakantenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakanproses pembelajaran, melakukan bimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitiandan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik di perguruan tinggi

    .Matematika merupakan suatu bahan kajian yang memiliki obyek abstrak dandibangun melalui proses penalaran deduktif, kebenaran suatu konsep diperolehsebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sudah diterima sehingga keterkaitanantar konsep dalam Matematika bersifat sangat kuat dan jelas ( Standar Kompetensi,2004:3 ).

    Dalam proses belajar mengajar Matematika di Sekolah Dasar kita harus mengacupada tujuan pengajaran dalam standar kompetensi yang telah ditentukan.

    Agar tujuan pengajaran tersebut tercapai, guru harus dapat memilih strategipembelajaran, metode pembelajaran, dan media pembelajaran yang sesuai dengankarakteristik siswa dan karakteristik mata pelajaran.

    Pendapat Caroll ( 1987: 116 ) mengatakan bahwa lima faktor yang menentukankeberhasilan belajar yaitu : (1) Bahan belajar, (2) Waktu belajar, (3) Wktu yangdiperlukan siswa untuk menyelesaikan atau menguasai bahan pelajaran, (4) Kwalitaspelajaran, (5) Kemampuan individu.

    Berdasarkan pendapat Caroll di atas dapat diidentifikasi bahwa kemampuanindividu adalah faktor dalam. Sedangkan bahan pelajaran, waktu belajar, waktu yangdiperlukan menyelesaikan atau menguasai bahan pelajaran dan kualitas pengajaranadalah factor luar.

    Merosotnya prestasi belajar Matematika di sekolah dewasa ini, mendapat sorotantajam dari kalangan pendidikan dan masyarakat pada umumnya.Merosotnya prestasibelajar Matematika juga menandakan rendahnya mutu pendidikan di sekolah- sekolah.Kenyataan serupa juga terjadi di SDN Jeruklegi Kulon 01. Berdasarkan pengamatan,nilai tes sumatif ( akhir semester ), nilai tes Formatif ( ulangan harian ) rata- rata agakmenurun, begitu juga untuk mata pelajaran Matematika.Banyak kemungkinan factoryang menyebabkan rendahnya prestasi belajar Matematika, apakah bakat dan minatnya

  • 8/11/2019 Penelitian Tindakan Sekolah 2

    8/25

    rendah, kurangnya motivasi dan semangat, pengaruh keluarga, media masa, danpengaruh lingkungan.

    Karena hal tersebut, maka peneliti berusaha untuk memperbaiki prosespembelajaran di kelas dengan mengadakan bimbingan dan supervisi kelas. Peneliti jugamengajak rekan rekan guru di SDN Jeruklegi Kulon 01 untuk memanfaatkan media

    dan metode yang lebih menarik dan dapat memotivasi minat anak dalam belajar,sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Dengan meningkatnya mutupembelajaran tersebut, diharapkan tujuan pembelajaran akan tercapai seoptimalmungkin.Bertitik tolak dari latar belakang masalah yang peneliti uraikan di atas, maka penelititerdorong untuk melakukan penelitian dengan judul Upaya Peningkatan PrsetasiBelajar Matematika dengan Meningkatakan Kemampuan Kinerja Guru di SDNJeruklegi Kulon 01 melalui Bimbingan dan Supervisi Kepala Sekolah Tahun Pelajaran2011 / 2012.

    B. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah1. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah yang diangkat dalamPenelitian Tindakan Sekolah ( PTS ) dapat dirumuskan sebagai berikut :

    a. Apakah dengan bimbingan dan supervisi kepala sekolah dapatmeningkatkan

    kemampuan guru dalam pembelajaran Matematika ?b. Bagaimanakah cara meningkatkan hasil belajar dan meningkatkankemampu-

    an guru dalam pembelajaran Matematika ?2. Pemecahan Masalah

    Dengan Penelitian Tindakan Sekolah ini, Peneliti berusaha memecahkanpermasalahan ini dengan mengoptimalkan pembelajaran Matematika dengan berbagaibimbingan dan melakukan supervisi kelas oleh kepala sekolah.

    Adapun langkah langkah dalam PTS tersebut adalah (1) Perencanaan, (2)Pelaksanaan Tindakan, (3) Observasi, (4) Refleksi.C. Tujuan Penelitian

    Dengan mempertimbangkan adanya rumusan masalah di atas maka PenelitianTindakan Sekolah ini bertujuan untuk :

    1. Dengan adanya penelitian ini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran

    Matematika di SD, melalui penciptaan dan penggunaan metode sesuaidengan arah kurikulum yang ada.

    2.

    Dengan meningkatkan kinerja guru diharapkan dapat meningkatkanprestasi

    Belajar pembelajaran Matematika.3. Dengan supervisi kepala sekolah dapat meningkatkan kinerja guru dalam

    pembelajaran Matematika.

  • 8/11/2019 Penelitian Tindakan Sekolah 2

    9/25

    D. Manfaat Hasil Penelitian1. Manfaat Teoritis

    a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dalam rangka menunjangtujuan pengajaran Matematika SD sehingga menambah khasanah keilmuan danpengetahuan guru.

    b. Bagi para pengembang pengetahuan , hasil penelitian ini diharapkan dapatdigunakan sebagai acuan penelitian selanjutnya,terutama dalam memperkaya metodepembelajaran yang menarik dan menyenangkan.

    2. Manfaat Praktisa. Manfaat bagi guru

    1. Sebagai sarana untuk mengevaluasi terhadap pembelajaran yang sudahBerlangsung.

    3. 2. Membantu guru memperbaiki kualitas pembelajaran3. Mengembangkan dan melakukan inovasi pembelajaran4. Meningkatkan rasa percaya diri.

    b. Manfaat bagi sekolah1. Membantu kepala sekolah dalam mengefektifkan pembinaan dan pengetahuan

    peningkatan proses belajar mengajar yang ada di SD.2. Memberikan motivasi kepada guru untuk melaksanakan proses pembelajaran yang

    efektif dan menyenangkan.3. Membantu sekolah guna meningkatkan prestasi pembelajaran

  • 8/11/2019 Penelitian Tindakan Sekolah 2

    10/25

    BAB IIKAJIAN PUSTAKA

    A. KERANGKA TEORITIS1. Pembelajaran

    Pembelajaran berasal dari kata belajar yang mendapat imbuhan pe- dan an, yangartinya berusaha ( berlatih dsb ) supaya mendapat kepandaian W.J.S Poerwadarminta( 2005 : 121 ).Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 tentang Sistem Pendidikan NasionalBab I Pasal I Ayat 20 menyebutkan bahwa, Pembelajaran adalah proses interaksipeserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkugan belajar Padapenelitian yang akan dilaksanakan , kegiatan pembelajaran difokuskan padapembelajaran Matematika.

    2. Pengertian Prestasi BelajarMenurut bahasa prestasi adalah hasil yang telah dicapai ( Kamus Bahasa Indonesia,

    1998:768 ). Belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperolehsuatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan , sebagai hasil pengalaman individuitu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.

    Menurut R. Gagne ( dikutip oleh Slametto, 1991:15 ) belajar adalah suatu prosesuntuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan ketrampilan yang memperolehmotivasi dari instruksi. Belajar dimulai pada masa bayi, yaitu belajar berbicara danmenggunakan bahasa karena penggunaan bahas penting untuk belajar. Belajar dalamarti luas adalah perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan,penggunaan, penelitian terhadap atau mengenai sikap-sikap, nilai-nilai, danpengalaman yang terorganisir.

    Proses berarti adanya interaksi antar individu dengan suatu sikap nilai ataukebiasaan, pengetahuan dan ketrampilan dalam hubungannya dengan dunianyasehingga individu itu berubah. Belajar selalu menunjukkan suatu proses perubahantingkah laku seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu.

    Prestasi belajar yang dikemukaan oleh Surtatinah Tirtonegoro ( 1984 ) yaitu ; Penulisan hasil usaha kegiatan belajaryang dinyatakan dalam bentuk symbol, angka,huruf ataupun kalimat yang mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anakdalam periode tertentu.

    Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar Matematikaadalah merupakan penilaian hasil usaha belajar siswa dalam mengikuti proses belajar

    mengajar mata pelajaran Matematika dalam periodwe tertentu dan kompetensi dasartertentu.

    a. Faktor faktor yang mempengaruhi belajar

    Ada beberapa faktor yang mempengarukhi proses belajar dan hasilnya yaitu :1. Faktor dalam ( Internal )

    Faktor internal yaitu faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar yang berasaldari dalam siswa baik kondisi fisiologis maupun kondisi psikologis siswa.

    a. Kondisi Fisiologis

  • 8/11/2019 Penelitian Tindakan Sekolah 2

    11/25

    Kondisi siswa baik itu kesehatannya maupun kesempurnaan anggota tubuh sangatmempengaruhi prestasi belajar.Dengan demikian proses belajar siswa akan terganggujika keadaan fisiknya terganngu atau dalam keadaan tidak sehat.

    b. Kondisi PsikologisKondisi psikologis siswa dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa adalah

    bakat, kecerdasan, minat, motivasi dan kemampuan kognitifnya.1 BakatBakat adalah kemampuan untuk belajar ( Slametto, 1991:59 )Kemampuan belajar akan terealisasi menjadi kecakapan jikasudah belajar atau latihan. Apabila bahan pelajaran yangdipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, makakemungkinannya dalam belajar sangat besar.

    2. KecerdasanSiswa yang cardas akan cepat menguasai pelajarandibandingkan dengan siswa yang kurang cerdas, karena yangcerdas pada umumnya lebih mampu belajar daripada siswayang kurang cardas.

    3. MinatMinat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan mengenang beberapakegiatan ( Slametto, 1991:59 ), Jika siswa mempelajari sesuatu dengan minat, makadapat diharapkan

    hasilnya dalam belajar akan lebih baik. Karena daya tarik padasesuatu akan dipelajarinya akan membuat siswa lebih mudahmenghafal , menyimpan dan belajar dengan baik.

    4. MotivasiMotivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong siswa

    untuk melakukan sesuatu termasuk belajar, sehingga denganmotivasi yang kuat dapat memberi semangat para siswa untuk

    melakukan latihan latihan yang diperlukan dalam belajar.5. Kemampuan Kognitif

    Kemampuan kognitif yang dimaksud adalah kemampuan menalar pelajaran yangdiberikan. Kemampuan penalaran yang tinggi membuat siswa dapat belajar denganbaik daripada yang memiliki kemampuan yang rendah.

    2. Faktor Luar / Eksternal

    Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap belajar dapat dikelompokkan menjadi 3faktor, yaitu :

    a. Faktor Keluarga

    Keluarga sangat berpengaruh terhadap belajar siswa. Siswa yang berasal dari keluargaharmonis cara belajarnya berbeda dimana orangtua akan selalu perhatian dengan segalamasalah masalah atau kesulitan dalam belajarnya. Sebaliknya siswa dari keluargayang masa bodoh terhadap pendidikan, dimana siswa kurang mendapat perhatian dandukungan apabila mengalami kesulitan dalam belajar.

    b. Faktor SekolahSekolah juga sangat berpengaruh terhadap belajar siswa. Guru dan siswa memberipengaruh kuat terhadap keberhasilan belajar.Kesulitan kesulitan siswa yang tidak

  • 8/11/2019 Penelitian Tindakan Sekolah 2

    12/25

    dapat diselesaikan di rumah dapat diselesaikan di sekolah dengan bertanya pada guruatau teman. Hal ini akan sangat membantu siswa dalam memahami setiap pelajaranyang kurang disukai.

    c. Faktor MasyarakatMasyarakat juga sangat berpengaruh terhadap perilaku siswa . Apabila siswa berada di

    lingkungan masyarakat yang kurang baik maka siswa akan berperilaku kurang baik, halini berakibat pada belajar siswa dimana siswaakan malas dan lebih suka bermain. Sebaliknya jika berada di lingkungan masyarakatyang baik maka sosialisasi siswa juga baik, perilaku nyapun baik.Selain itu siswa akanlebih semangat dalam belajar karena kondisi yang mendukung belajar siswa.

    3. Mata Pelajaran Matematika

    1. Pengertian MatematikaMenurut kamus bahasa Indonsia, Matematika diartikan

    sebagai ilmu pengetahuan tentang bilangan, hubungan antara

    bilangan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaianmengenai bilangan ( 1988:566 )2. Tujuan Pengajaran Matematika

    Setiap kajian pasti memiliki tujuan. Menurut Mohammad Alisiswa belajar antara lain agar siswa memiliki sikap dan nilai, telitiserta hati hati, cerdas, cermat, tangkas, terampil, aktif belajar,cinta keindahan, tanggung jawab dan jujur.

    Demikian pula dalam kurikulum 2004 mata pelajaranMatematika, tujuan pembelajaran Matematika adalah melatih caraberpikir secara logis, sistematis, kritis, kreatif dan konsisten.

    4. Supervisi Kepala Sekolah

    a. Pengertian Supervisi Kepala SekolahSupervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantupara guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan secara efektif (Purwanto, 2003:32 )

    Menurut Jones dalam Mulyasa ( 2003 : 155 ), supervise merupakan bagian yangtidak dapat terpisahkan dari seluruh proses administrasi pendidikan yang ditujukanterutama untuk mengembangkan efektifitas kinerja personalia sekolah yangberhubungan dengan tugas tugas utama pendidikan.

    Menurut Carter, supervise adalah usaha dari petugas- petugas sekolah dalammemimpin guru guru dan petugas-petugas lainnya dalam memperbaiki pengajaran,termasuk menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan jabatn dan perkembangna guru guru serta merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran dan metode sertaevaluasi pengajaran (Sahertian : 2000:17 ).

    Supervisi adalah aktifitas menentukan kondisi / syarat syarat yang essensialyang akan menjamin tercapainya tujuan tujuan pendidikan. Dari definisi tersebutmaka tugas kepala sekolah sebagai supervisor berarti bahwa dia hendaknya pandaimeneliti, mencari dan menentukan syarat-syarat mana sajakah yang diperlukan bagi

  • 8/11/2019 Penelitian Tindakan Sekolah 2

    13/25

    kemajuan sekolahnya sehingga tujuan pendidikan di sekolah itu semaksimal mungkindapat tercapai.

    Jadi supervisi kepala sekolah merupakan upaya seorang kepala sekolah dalampembinaan agar guru dapat meningkatkan kualitas mengajarnya melalui langkah langkah perencanaan, penampilan mengajar yang nyata serta mengadakan perubahan

    dengan cara yang rasional dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa.b. Karakteristik SupervisiMenurut Mulyasa ( 2004: 112 ) salah satu supervisi akademik yang popular adalah

    supervisi klinis, yang memiliki karakteristik sebagai berikut :a. Supervisi diberikan berupa bantuan ( bukan perintah ),sehingga inisiatif tetap berada

    di tangan tenaga kependidikan.b. Supervisi dilakukan dalam suasana terbuka secara tatap muka, dan supervisor lebih

    banyak mendengarkan serta menjawab pertanyaan guru daripada memberi saran danpengarahan.

    c. Supervisi dilakukan secara berkelanjutan untuk meningkatkan suatu keadaan danmemecahkan suatu masalah.

    d. Supervisi Klinis sedikitnya memiliki tiga tahap, yaitu pertemuan awal, pengamatandan umpan balik.

    e. Aspek yang disupervisi berdasarkan usul guru, yang dikaji bersama kepala sekolahsebagai supervisor untuk dijadikan kesepakatan.

    f. Instrumen dan metode observasi dikembangkan bersama oleh guru dan kepalasekolah.

    g. Mendiskusikan dan menafsirkan hasil pengamatan dengan mendahulukaninterpretasi guru.

    h. mendiskusikan dan menafsirkan hasil pengamatan dengan mendahulukani. interpretasi guru.

    j. adanya penguatan dan umpan balik dari kepala sekolah sebagai supervisor terhadapperubahan perilaku guru yang positif sebagai hasil pembinaan.

    c. Faktor yang mempengaruhi barhasil tidaknya supervisiMenurut Purwanto ( 2004 : 118 ) ada beberapa factor yang mempengaruhi berhasil

    tidaknya supervisi atau cepat lambatnya hasil supervisi antara lain :a) Lingkungan masyarakat tempat sekolah itu berada. Apakah sekolah itu di kota besar,

    di kota kecil, atau pelosok. Dilingkungan masyarakat orang-orang kaya ataudilingkungan orang-orang yang pada umumnya kurang mampu. Di lingkunganmasyarakat intelek, pedagang, atau petani dan lain-lain.

    b) Besar-kecilnya sekolah yang menjadi tanggung jawab kepala sekolah. Apakah sekolahitu merupakan kompleks sekolah yang besar, banyak jumlah guru dan muridnya,

    memiliki halaman dan tanah yang luas, atau sebaliknya.

    c) Tingkatan dan jenis sekolah. Apakah sekolah yang di pimpin itu SD atau sekolahlanjutan, SLTP, SMU atau SMK dan sebagainya semuanya memerlukan sikap dan sifatsupervisi tertentu.

  • 8/11/2019 Penelitian Tindakan Sekolah 2

    14/25

    d) Keadaan guru-guru dan pegawai yang tersedia. Apakah guru-guru di sekolah itu padaumumnya sudah berwenang, bagaimana kehidupan sosial-ekonomi, hasratkemampuannya, dan sebagainya.

    e) Kecakapan dan keahlian kepala sekolah itu sendiri. Di antara faktor-faktor yang lain,yang terakhir ini adalah yang terpenting. Bagaimanapun baiknya situasi dan kondisi

    yang tersedia, jika kepala sekolah itu sendiri tidak mempunyai kecakapan dan keahlianyang diperlukan, semuanya itu tidak akan ada artinya. Sebaliknya, adanya kecakapandan keahlian yang dimiliki oleh kepala sekolah, segala kekurangan yang ada akanmenjadi perangsang yang mendorongnya untuk selalu berusaha memperbaiki danmenyempurnakannya.

    b. Fungsi kepala sekolah sebagai supervisor pengajaranKegiatan atau usaha-usaha yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah sesuai dengan

    fungsinya sebagai supervisor antara lain:a)Membangkitkan dan merangsang guru-guru dan pegawai sekolah di dalam menjalankan

    tugasnya masing-masing dengan sebaik-baiknya.b) Berusaha mengadakan dan melengkapi alat-alat perlengkapan sekolah termasuk

    media instruksional yang diperlukan bagi kelancaran dan keberhasilan proses belajar-mengajar.

    c)Bersama guru-guru berusaha mengembangkan, mencari, dan menggunakan metode-metode mengajar yang lebih sesuai dengan tuntutan kurikulum yang sedang berlaku.

    d) Membina kerja sama yang baik dan harmonis di antara guru-guru dan pegawaisekolah lainnya.

    e) Berusaha mempertinggi mutu dan pengetahuan guru-guru dan pegawai sekolah,antara lain dengan mengadakan diskusi-diskusi kelompok, menyediakan perpustakaansekolah, dan atau mengirim mereka untuk mengikuti penataran-penataran, seminar,sesuai dengan bidangnya masing-masing.

    f) Membina hubungan kerja sama antara sekolah dengan BP3 atau komite sekolah

    dalam rangka peningkatan mutu pendidikan para siswa.

    c. Teknik-teknik supervisiMenurut Purwanto (2004:120-122), secara garis besar cara atau tehnik supervisi

    dapat digolongkan menjadi dua, yaitu tehnik perseorangan dan teknik kelompok.1. Teknik perseorangan

    Yang dimaksud dengan teknik perseorangan ialah supervisi yang dilakukansecara perseorangan. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara lain :

    a) Mengadakan kunjungan kelas (classroom visition)Yang dimaksud dengan kunjungan kelas ialah kunjungan sewaktu-waktu yang

    dilakukan oleh seorang supervisor (kepala sekolah) untuk melihat atau mengamati

    seorang guru yang sedang mengajar. Tujuannya untuk mengobservasi bagaimana gurumengajar, apakah sudah memenuhi syarat-syarat didaktik atau metodik yang sesuai.Dengan kata lain, untuk melihat apa kekurangan atau kelemahan yang sekiranya masihperlu diperbaiki.

    b) Mengadakan kunjungan observasi (observation visits)Guru-guru dari suatu sekolah sengaja ditugaskan untuk melihat/mengamati

    seorang guru yang sedang mendemonstrasikan cara-cara mengajar suatu mata

  • 8/11/2019 Penelitian Tindakan Sekolah 2

    15/25

    pelajaran tertentu. Misalnya cara menggunakan alat atau media yang baru, sepertiaudio-visual aids, cara mengajar dengan metode tertentu, seperti misalnya sosiodrama,

    problem solving, diskusi panel, fish bowl, metode penemuan (discovery), dansebagainya.

    c) Membimbing guru-guru tentang cara-cara mempelajari pribadi siswa dan ataumengatasi problema yang dialami siswaBanyak masalah yang dialami guru dalam mengatasi kesulitan-kesulitan belajar

    siswa. Misalnya siswa yang lamban dalam belajar, tidak dapat memusatkan perhatian,siswa yang nakal, siswa yang mengalami perasaan rendah diri dan kurang dapat bergauldengan teman-temannya. Masalah-masalah yang sering timbul di dalam kelas yangdisebabkan oleh siswa itu sendiri lebih baik dipecahkan atau diatasi oleh guru kelas itusendiri daripada diserahkan kepada guru bimbingan atau konselor yang mungkin akanmemakan waktu yang lebih lama untuk mengatasinya.

    d) Membimbing guru-guru dalam hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaankurikulum sekolah. Antara lain :

    1) Menyusun program catur wulan atau program semester2) Menyusun atau membuat program ssatuan pelajaran3) Mengorganisasikan kegiatan-kegiatan pengelolaan kelas4) Melaksanakan teknik-teknik evaluasi pengajaran5) Menggunakan media dan sumber dalam proses belajar-mengajar

    6) Mengorganisasikan kegiatan-kegiatan siswa dalam bidang ekstrakurikuler, study tour,dan sebagainya.

    2. Teknik kelompokIalah supervisi yang dilakukan secara kelompok. Beberapa kegiatan yang dapat

    dilakukan antara lain :a. Mengadakan pertemuan atau rapat (meetings) Seorang kepala sekolah yang baik

    umumnya menjalankan tugasnya berdasarkan rencana yang telah disusunnya. termasuk

    didalam perencanaan itu antara lain mengadakan rapat-rapat secara periodik denganguru-guru.

    b. Mengadakan diskusi kelompok (group discussions)Diskusi kelompok dapat diadakan dengan membentuk kelompok-kelompok guru

    bidang studi sejenis. Kelompok-kelompok yang telah terbentuk itu diprogramkan untukmengadakan pertemuan/diskusi guna membicarakan hal-hal yang berhubungan denganusaha pengembangan dan peranan proses belajar-mengajar.

    c. Mengadakan penataran-penataran (inservice-training)Teknik supervisi kelompok yang dilakukan melalui penataran-penataran sudah

    banyak dilakukan. Misalnya penataran untuk guru-guru bidang studi tertentu,penataran tentang metodologi pengajaran, dan penataran tentang administrasi

    pendidikan. Mengingat bahwa penataran-penataran tersebut pada umumnyadiselenggarakan oleh pusat atau wilayah, maka tugas kepala sekolah terutama adalahmengelola dan membimbing pelaksanaan tindak lanjut (follow-up) dari hasil penataran,agar dapat dipraktekkan oleh guru-guru.

    Menurut Gwynn, dalam Bafadal (2004 :48-50), teknik supervisi digolongkanmenjadi dua kelompok, yaitu teknik perorangan dan teknik kelompok. Teknik supervisiindividual meliputi : 1) kunjungan kelas, 2) percakapan pribadi, 3) kunjunganantarkelas, 4) penilaian sendiri. Sedang teknik supervisi kelompok meliputi : 1)

  • 8/11/2019 Penelitian Tindakan Sekolah 2

    16/25

    kepanitiaan, 2) kursus, 3) laboratorium kelompok, 4) bacaan terpimpin, 5) demonstrasipembelajaran, 6) perjalanan staf, 7) diskusi panel, 8) perpustakaan profesional, 9)organisasi profesional, 10) bulletin supervisi, 11) sertifikasi guru, 12) tugas belajar, 13)pertemuan guru.

    Dari beberapa pendapat dan uraian tersebut diatas dapat diambil kesimpulan,

    bahwa supervisi kepala sekolah adalah proses pembinaan kepala sekolah kepada gurudalam rangka memperbaiki proses belajar mengajar. Adapun teknik yang biasadigunakan adalah kunjungan kelas, pertemuan baik formal maupun informal sertamelibatkan guru lain yang dianggap berhasil dalam proses belajarmengajar. Ada beberapa teknik yang biasa digunakan kepala sekolah dalammensupervisi gurunya, namun dalam penelitian ini hanya indikator : kunjungan kelas,semangat kerja guru, pemahaman tentang kurikulum, pengembangan metode danevaluasi, rapat-rapat pembinaan, dan kegiatan rutin diluar mengajar yang kami telitisedangkan indikator lain tidak kami teliti karena kurang mengungkap masalah yangkami teliti.

  • 8/11/2019 Penelitian Tindakan Sekolah 2

    17/25

    BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

    Pada hakekatnya penelitian tindakan sekolah merupakan suatu kegiatan yangmeliputi : Perencanaan pengajaran, pelaksanaan pengajaran, observasi dan evaluasiserta refleksi. Tujuannya untuk memecahkan masalah yang ada dan memperbaiki

    proses belajar mengajar yang kurang tepat serta meningkatkan prestasi belajar siswakhususnya dan mutu pendidikan pada umumnya.A. PROSEDUR PENELITIAN

    Conclution

    Sedangkan menurut Wardani,dkk ( 2004:2.3 2.4 ) bahwa perbaikanpembelajaran dilaksanakan melalui proses pengkajian berkesinambungan yang terdiridari 4 tahap yaitu merencanaka (planning), melakukan tindakan ( acting) ,mengamati ( observing ), dan refleksi ( reflecting ). Hasil refleksi terhadap tindakanyang dilakukan akan digunakan kembali untuk memperbaiki rencana jika ternyata

    tindakan yang dilakukan belum berhasil memecahkan masalah, seperti tampak padagambar di bawah ini :

    Replanning

    Planning

  • 8/11/2019 Penelitian Tindakan Sekolah 2

    18/25

    Reflecting reflecting acting reflecti

    ng

    observing

    reobserving

  • 8/11/2019 Penelitian Tindakan Sekolah 2

    19/25

    Gambar. Tahap tahap dalam PTS

    A. RANCANGAN PENELITIAN

    1. Perencanan ( Planning ).

    Pada tahap perencanaan peneliti menyusun pencanaan tindakan penelitian yaitu:a. Mengadakan sosialisasi tentang peningkatan kinerja guru.b. Membuat instrument penelitianc. Mempersiapkan materi pembelajaran untuk observasid. Membuat lembar observasi untuk memantau bkegiatan proses penelitian.

    2. Pelaksanaan tindakan ( Acting )Penelitian tindakan sekolah ini dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang telah

    dipersiapkan. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan guna meningkatkan kinerja gurudan mengadakan supervisi oleh kepala sekolah.

    Penelitian tindakan ini dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus pertama dilaksanakanguna meningkatkan pembelajran matematika dengan meningkatkan kinerja guru danpelaksanaan supervisi kepala sekolah. Sedangkan siklus kedua dilaksakan untukmemperbaiki segala sesuatu yang berhasil pada siklus pertama.

    3. Observasi ( observing )Kegiatan observasi dilaksanakan secara bersama dengan guru guru yang

    bertindak sebagai observer. Dalam kegiatan observasi yang diamati adalah kinerja gurudan aktivitas siswa . Observasi terhadap guru dilaksanaan pada proses mengajarsedangkan observasi terhadap siswa dilaksanakan selama pembelajran berlangsung.

    4. Refleksi ( Reflecting )Pada tahap refleksi peneliti mengkaji dan menganalisa proses pembelajran

    Matematika berlangsung, aktivas guru dalam mengelola kelas, aktivitas siswa dalamproses pembelajaran dan mengevaluasi dari hasil penelitian dan memberikan solusi

    agar hasil yang belum baik menjadi lebih optimal.

    B. SUBYEK PENELITIANSubyek penelitian ini adalah guru guru di SDN Jeruklegi Kulon 01,

    KecamatanJeruklegi, kabupaten Cilacap yang terdiri dari 7 orang guru kelas yang

    dilaksanakan padaSemester I tahun pelajaran 2011/2012.

    Dilihat dari semangat para guru tersebut, sebagian besar termasuk kurangsemangat, karena dilihat dari segi usia, sebagian besar guru-guru di SDN JeruklegiKulon 01 telah memasuki usia tua. Sehingga tidak dipungkiri jika dalam hal inovasi

    terhadap pembelajaran guru-guru di SD Negeri Jeruklegi Kulon 01 tersebut tergolongkurang. Hal ini terlihat, dari ketujuh guru kelas tersebut, hanya satu orang guru yangbisa mengoperasikan komputer.

    Demikian juga dalam hal pembelajaran di kelas. Guru-guru di SDN JeruklegiKulon 01 lebih senang mengajar dengan metoda yang konvensional. Mereka cenderungenggan untuk menggunakan metoda pembelajaran yang inovatif. Juga dalampenggunaan media pembelajaran. Mereka lebih sering mengajar dengan tanpamenggunakan alat peraga. Materi pembelajaran disampaikan dengan metoda ceramah

  • 8/11/2019 Penelitian Tindakan Sekolah 2

    20/25

    yang cenderung monoton dan tanpa banyak variasi. Itulah yang menjadi salah satupenyebab, mengapa pembelajaran Matematika SD Negeri Jeruklegi Kulon 01 cenderungmemperoleh hasil belajar yang rendah.C. SETTING PENELITIAN

    Tempat penelitian adalah di SD Negeri Jeruklegi Kulon 01. Jalan Raya Jeruklegi

    Kulon RT 01 RW 04 , Desa Jeruklegi Kulon Kecamatan Jeruklegi Kabupaten CilacapPropinsi Jawa Tengah.D. DATA DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA

    a. Jenis Data1. Kuantitatif

    Data kuantitatif diwujudkan dengan nilai hasil belajar Matematika yang diperolehsiswa selama pembelajaran. Data yang diambil dari tes yang diberikan pada siswa.

    2.Kualitatif.Data kualitatif yang diperoleh dari lembar pengamatan terhadap aktifitas guru

    selama proses pembelajaran.a. Sumber Data

    1. SiswaDidapat dari hasil belajar Matematika, selama siswa mengikuti pembelajaran pada

    pelaksanaan siklus pertama dan siklus kedua.2. Guru

    Sumber data guru berasal dari hasil observasi selama proses mengajar yangdilaksanakan oleh kepala sekolah sebagai observer selama pelaksanaan siklus pertamadan kedua.

    b. Tehnik pengumpulan dataTehnik pengumpulan data penelitian tindakan sekolah adalah dengan observasi dan

    tes. Sedangkan alat pengumpulan data juga dengan tes.

    E. INDIKATOR DAN KRITERIA KEBERHASILANIndikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan adalah ketuntasan siswa

    dalam mempelajari materi Kriteria yang ditetapkan adalah siswa dinyatakantuntas jika telah mencapai tingkat penguasaan materi 85 % ke atas. Indikator yanbgdigunakan untuk mengukur peningkatan prestasi belajar secara efektif adalahketerlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran .

    Indikator keberhasilan yang penting adalah aktivitas guru dalam mengelola prosespembelajaran dengan selalu meningkatan keprofesinalannya sehingga memperolehkriteria

    BAIK.Kriteria untuk mengukur keberhasilan, upaya perbaikan pembelajaran

    Matematikaadalah :

    a. Proses perbaikan pembelajaran ( Peningkatan prestasi belajar siswa ) dinyatakanberhasil

    Jika 85% dari jumlah siswa tuntas dalam belajar.b. Proses perbaikan pembelajaran ( Peningkatan minat belajar siswa ) dinyatakan

    berhasil

  • 8/11/2019 Penelitian Tindakan Sekolah 2

    21/25

    Apanila 85 % dari jumlah siswa terlibat aktif selama proses pembelajaran danpenemuanInformasi berlangsung.

    F. JADWAL PENELITIAN

    Tabel Jadwal Kegiatan Penelitian

    No Urutan KegiatanAgustus 2011

    September2011

    1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

    1Pembuatan dan Pengajuan JudulPTK

    x

    2 Penyusunan Proposal x3 Revisi Proposal x4 Pelaksanaan Siklus 1 x5 Analisis Pelaksanaan Siklus 1 x6 Pelaksanaan Siklus 2 x

    7 Analisis Pelaksanaan Siklus 2 x8 Penyusunan Laporan x x

    BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    I. DESKRIPSI PER SIKLUSA. SIKLUS I

    TAHAP PERENCANAAN

    * Menyusun rencana perbaikan prosespengajaran* Mempersispkan lembar observasi* Mempersipkan lembar kerja* Mempersiapkan materi

    * mempersiapkan lembar evaluasi untuk akhirsiklus

    pertama.

    TAHAP TINDAKAN

    * Guru mengapersepsi pembelajaran

  • 8/11/2019 Penelitian Tindakan Sekolah 2

    22/25

    * Guru menjelaskan KBM secara umum* Kepala sekolah mengadakan observasi terhadap

    Pelaksanaan pembelajaran oleh guru

    TAHAP OBSERVASI

    * Mengamati aktivitas guru dalampembelajaran* Mengamati aktivitas siswa dalampembelajaran

    yang dilakukan oleh observer

    TAHAP REFLEKSI

    * Mengevaluasi hasil observasi guru dalamPengelolaan proses pembelajaran.

    * Mengevaluasi hasil observasi kemampuanKinerja guru selama proses pembelajaran

    * Menganalisa hasil observasi aktifitas siswadan

    Guru .* Memperbaiki siklus I untuk pelaksanaansikluselanjt\utnya.

    2. SIKLUS 2

    TAHAP PERENCANAAN TAHAP PELAKSANAAN

    * Sosialisasi pelaksanaan siklus 2* Menyusun jadwal pelaksanaanpembelajaran

    Matematika danb supervisi kepalasekolah

    * Guru mengapersepsipembelajaran* Guru menjelaskan KBM dan memberi

    informasi pada siklus 1

  • 8/11/2019 Penelitian Tindakan Sekolah 2

    23/25

    * Memadukan hasil refleksi siklus 1 agarpelaksanaan pada siklus 2 lebih efektif

    Membuat lembar observasi atauinstrumen penelitian untuk memantauproses pembelajaran

    * Kepala sekolah mengadakan observasi

    terhadap pelaksanaan pembelajaran olehguru

    TAHAP OBSERVASI TAHAP REFLEKSI

    * Mengamati aktivitas guru dalam prosespembe

    lajaran yang dilakukan oleh observer* Mengamati aktifitas siswa dalam

    pembeljaranoleh observer

    * Mencatat hasil evaluasi* Mengevaluasi hasil evaluasi* Menganalisa hasil pembelajaran* Menyusun laporan

    2. HASIL PENELITIANDari analisis diperoleh bahwa terjadi peningkatan aktivitas dan kompetensi guru dalam

    menyusun RPP dari siklus I ke siklus II. Ketercapaian indikator kinerja terdapat pada tindakan ke

    II. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bimbingan dan supervisi kepala sekolah dapatmeningkatkan kompetensi guru sekolah dasar di SDN Jeriuklegi Kulon 01 Kecamatan Jeruklegi,

    Kabupaten Cilacap Tahun 2011 / 2012.Keberhasilan tindakan ini disebabkan oleh pemahaman menyeluruh tentang RPP sangat di

    perlukan. Dengan pemahaman yang baik, maka Model Bimbingan dan supervisi kepada gurukelas dapat mengoptimalkan pemahaman guru terhada RPP melalui pembinaan intensif dalam

    program Bimbingan dan supervisi. Aktivitas ini akan sangat membantu mereka dalam

    memahami konsep konsep dasar dalam penyusunan RPP serta pada akhirnya nanti mampumenyusun RPP dengan baik dan benar. Oleh karena itu dengan program bimbingan tersebut

    merupakan suatu pola usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara efesien dan efektif

    untuk memperoleh hasil yang lebih baik dan sesuatu yang akan atau disediakan untukditiru/diikuti untuk hasil latihan dalam pengawasan sehingga kegiatan melakukan sesuatu tidak

    bergantung pada orang lain.

  • 8/11/2019 Penelitian Tindakan Sekolah 2

    24/25

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    A. KESIMPULAN

    Pada penelitian tindakan sekolah dengan judul Upaya Peningkatan Prestasi BelajarMatematika dengan Meningkatkan Kemampuan Kinerja Guru di SDN Jeruklegi Kulon01 melalui Bimbingan dan Supervisi Kepala Sekolah Tahun Pelajaran 2011 / 2012dapat disimpulkan bahwa :

    1. Dengan penelitian ini terdapat adanya peningkatan prestasi belajar terutamapembelajaran matematika.

    2. Adanya peningkatan dimana siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran.3. Meningkatnya kinerja guru dalam memberi motivasi kepada siswa sehingga prestasi

    belajar lebih optimal.4. Meningkatnya mutu pendidikan di SDN Jeruklegi Kulon 01.

    B. SARANSehubungan dengan kesimpulan di atas ada beberapa saran yang dapat

    dikemukakan peneliti, antara lain sebagai berikut :1. Bagi guru hendaknya selalu meningkatkan kinerjanya dalam menentukan hasil

    pembelajaran agar lebih maksimal.2. Bagi peneliti diharapkan mampu mengembangkan kemampuannya guna melakukan

    bimbingan dan supervisi secara bertahap, kontinue dan berkesinambungan.

  • 8/11/2019 Penelitian Tindakan Sekolah 2

    25/25

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim,2004,Standar Kompetensi Guru Sekolah Dasar,Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan

    Dasar dan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan .Anonim,1999,Penelitian Tindakan Kelas,Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

    Anonim,2008,Petunjuk Teknis Penelitian Tindakan sekolah(School Action Research)Peningkatan Kompetensi Supervisi Pengawas Sekolah SMA/SMK, Jakarta : Departemen

    Pendidikan Nasional Direktorat Jendral PMPTS.Basuki,Wibawa,2003,Penelitian Tindakan Kelas,Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

    Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan.Departemen Pendidikan Nasional, 2001,Manajemen Berbasis Sekolah, Direktorat JendralPendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar.______,2003,Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

    Pendidikan Nasional, Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Jendral Departemen Pendidikan

    Nasional.______,2004,Panduan Penilaian Kinerja Sekolah Dasar, Direktorat Jendral Pendidikan Dasar

    dan Menengah Direktorat Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar.W.J.S. Poerwardaminta,2007,Kamus Besar Bahasa Indonesia,Jakarta : PN Balai Pustaka______,2008,Pedoman Pendampingan Penelitian Tindakan Sekolah (School Action Research)Bagi Pengawas Sekolah SD dan SMP, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan

    Tenaga Kependidikan Direktorat Tenaga Kependidikan.IGAK Wardhani, dkk, 2007,Penelitian Tindakan Kelas, Universitas Terbuka.Permana Johar, 1999,Strategi Belajar Mengajar, Jawa Tengah : Depdikbud DirektoratJendral