55
i LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN TUGAS UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI BAGOR 2 MIRI KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2009/2010. Disusun Oleh : FX. SUPRIYONO X 8806506 PROGRAM PJJ S-1 PGSD FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2009

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

  • Upload
    hadieu

  • View
    269

  • Download
    13

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

i

LAPORAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN TUGAS UNTUK

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

KELAS V SD NEGERI BAGOR 2 MIRI KABUPATEN SRAGEN

TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

Disusun Oleh :

FX. SUPRIYONO

X 8806506

PROGRAM PJJ S-1 PGSD

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

TAHUN 2009

Page 2: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH)

1. JUDUL PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN TUGAS UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI BAGOR 2 MIRI KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

2. a. Mata Pelajaran b. Bidang Kajian

MATEMATIKA Desain dan strategi pembelajaran di kelas.

3. Ketua Penelitia a. Nama b. Jenis kelamin c. Pangkat/ Gol.

NIP d. Program studi/ jurusan e. Fakultas f. Universitas g. Alamat rumah

No. HP

FX. SUPRIYONO Laki-laki Pembina, IV/a 19591203 198201 1 004 PJJ S-1 PGSD Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sebelas Maret Surakarta Rejosari, Genengduwur, Gemolong 085293647190

4. Nama anggota peneliti Samin, S.Pd. 5. Lama penelitian 6 bulan, dari bulan Juli sampai bulan Desember

2009. 6. Biaya yang diperlukan

a. Sumber dari Ditjen Dikti b. Biaya sendiri

- Rp 1.200.000,00

Rp 1.200.000,00

Mengetahui: Kepala SDN Bagor 2 Miri

Samin, S.Pd.

NIP. 19580720 198201 1 005

Surakarta, Desember 2009 Ketua Peneliti

FX. Supriyono NIP. 19591203 198201 1 004

Mengetahui: Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Prof. Rer. Nat. Sajidan, M.Si NIP. 19660415 199103 1 002

Page 3: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN TUGAS UNTUK

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V

SD NEGERI BAGOR 2 MIRI KABUPATEN SRAGEN

TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

Telah disetujui

Oleh :

Dosen pembimbing Guru pendamping / Supervisor

Drs. Sadiman, M.Pd Samin, S.Pd

NIP. 19540808 198103 1 004 NIP.19580720 198201 1 005

Page 4: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

iv

ABSTRAK

FX. Supriyono, PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN TUGAS UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI BAGOR 2 MIRI KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

Kata Kunci : Metode Tugas dan Peningkatan Prestasi Belajar Siswa.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan hasil prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Matematika dengan menggunakan metode pemberian tugas pada siswa kelas V SD Negeri Bagor 2, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2009/2010.

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model siklus, sedangkan strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi penelitian tindakan kelas, dengan langkah-langkah : menyusun perencanaan, mengadakan tindakan, melakukan pengamatan atau observasi, melaksanakan analisis dan repleksi. Dalam penelitian ini peneliti tidak melakukan seleksi. Sebagai sobjek penelitian sebanyak 18 orang siswa. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi langsung dan tes. Analisa data yang dilakukan adalah analisis diskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dan tiap-tiap siklus diakhiri dengan tes, sehingga dapat diketahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar. Data yang diperoleh adalah data kuantitati dan data kualitatif, yang berupa hasil tugas, prestasi belajar, observasi dan wawancara.

Dari hasil penelitian 18 orang siswa pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 65,83 dan pada siklus II diperoleh nilai rata-rata 71,94. Pada siklus I yang mendapat nilai ≥ 70,00 sebanyak 8 siswa (44,44%) pada siklus II siswa yang mendapat nilai ≥ 70,00 sebanyak 16 orang siswa (88,88%). Terlihat adanya peningkatan yang cukup berarti. Hal ini sesuai dengan pola belajar tuntas, bila materi telah dikuasai anak minimal 70%-75% dikatakan proses pembelajaran itu berhasil secara bertahap.

Dari seluruh putaran atau siklus yang telah dilakukan dapat disimpulkan,

bahwa peneliti mampu meningkatkan hasil prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Bagor 2 Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen, dalam pembelajaran matematika, dengan mengefektifkan penggunaan metode Pemberian Tugas. Peneliti juga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dengan cara memberikan penguatan-penguatan dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran.

Page 5: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

v

KATA PENGANTAR

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan Puji syukur kepada Bapa di

surga, atas rahmat serta jalan terang yang diberikan, penulis dapat menyelesaikan

penelitian ini dengan judul : PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN TUGAS

UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

KELAS V SD NEGERI BAGOR 2 MIRI KABUPATEN SRAGEN TAHUN

PELAJARAN 2009/2010

Penulisan ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memenuhi

tugas akhir salah satu mata pelajaran pada Program PJJ S-1 PGSD pada

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima

kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Prof.Rer.Nat.Sajidan,M.Si. Selaku Dekan Fakultas keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs.H.Hadi Mulyono,M.Pd. Selaku Ketua Jurusan Program PJJ S-1 PGSD

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs.Sadiman,M.Pd. Selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan

dan arahan sehingga terselesaikan penulisan penelitian ini.

4. Drs.Hasan Mahfud,M.Pd. Selaku pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan arahan sehingga terselesaikan penulisan penelitian ini.

5. Samin, S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah

memberikan dukungan dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian.

6. Rekan-rekan Guru SD Negeri Bagor 2 yang telah memberikan dukungan dan

bantuan dalam pelaksanaan penelitian.

7. Istri dan anak-anak tercinta yang telah memberikan kesempatan, dorongan dan

bantuan baik moril maupun materiil demi terselesainya penulisan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan penelitian ini jauh dari

sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun penulis

harapkan, dan dengan senang hati penulis terima demi kesempurnaan dan

perbaikan penulisan ini.

Page 6: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

vi

Akhirnya penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi

pengembangan dan peningkatan pendidikan pada umumnya khususnya pada mata

pelajaran Matematika.

.

Surakarta, Desember 2009

Penulis

Page 7: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................ iii

HALAMAN ABSTRAK..................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................ v

DAFTAR ISI....................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR (GRAFIK)........................................................................ x

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1

B. Rumusan Masalah dan Pemecahanya ......................................... 4

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5

D. Manfaat Hasil Penelitian............................................................. 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori ................................................................................ 7

B. Temuan Hasil Penelitian yang Relevan ...................................... 18

C. Kerangka Pikir ............................................................................ 20

D. Hipotesis...................................................................................... 21

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 22

B. Subyek Penelitian........................................................................ 22

C. Prosedur Penelitian ..................................................................... 22

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ........................................................................... 26

B. Pembahasan................................................................................. 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................. 40

B. Saran............................................................................................ 43

Page 8: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

viii

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

A. Contoh perangkat pembelajaran

B. Instrumen Penelitian

C. Personalia Penelitian

Page 9: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

ix

DAFTAR TABEL

Tabel I. Hasil Ulangan Matematika pada Kondisi awal........................... 26

Tabel II. Rekap Hasil Ulangan Matematika pada Kondisi awal................ 27

Tabel III. Hasil Ulangan Matematika pada siklus I .................................... 29

Tabel IV. Rekap Hasil Ulangan Matematika pada Siklus I ........................ 30

Tabel V. Hasil Ulangan Matematika pada Siklus II .................................. 31

Tabel VI. Rekap Hasil Ulangan Matematika pada Siklus II ....................... 32

Tabel VII. Hasil Ulangan Matematika pada Kondisi awal, Siklus I dan

Siklus II ....................................................................................... 34

Tabel VIII. Rekapitulasi Data Ulangan Matematika pada Kondisi awal,

Siklus I dan Siklus II................................................................... 35

Page 10: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

x

DAFTAR GAMBAR (GRAFIK)

Grafik 1. Data Hasil Mata Pelajaran Matematika pada Kondisi Awal .............. 28

Grafik 2. Data Hasil Mata Pelajaran Matematika Pada Siklus I......................... 31

Grafik 3. Data Hasil Mata Pelajaran Matematika Pada Siklus II ....................... 33

Grafik 4. Data Hasil Mata Pelajaran Matematika Pada Kondisi Awal, Siklus I

dan Siklus II ......................................................................................... 36

Page 11: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

xi

LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. Perangkat Pembelajaran

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

B. Instrumen Penelitian

C. Personalia Peneliti

D. Curriculum Vitae Penelitian

E. Data Penelitian

Page 12: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

xii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu sarana yang sangat penting untuk

mencapai suatu tujuan pembangunan nasional, yaitu mewujudkan suatu

masyarakat yang adil dan makmur, merata materiil dan spirituil berdasarkan

Pancasila di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang

merdeka, bersatu, berdaulat dalam suasana kehidupan bangsa yang aman,

tentram, tertib dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang

merdeka, bersahabat, tertib dan damai.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan dinyatakan pada hakekatnya pendidikan dalam

konteks pembangunan nasional mempunyai fungsi (1) pemersatu bangsa, (2)

penyamaan kesempattan, dan (3) pembangunan potensi diri. Pendidikan

diharapkan dapat memperkuat keutuhan bangsa memberi kesempatan yang

sama bagi setiap warga negara untuk berprestasi dalam pembangunan,dan

memungkinkan setiap warga negara untuk mengembangkan potensi yang

dimilikinya secara optimal.

Sementara itu, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional merupakan dasar hukum

penyelenggaraan dan reformasi system pendidikan nasional. Undang-Undang

tersebut memuat visi, misi, fungsi dan tujuan pendidikan nasional serta

strategi pembangunan pendidikan nasional, untuk memujudkan pendidikan

yang bermutu, relevan dengan kebutuhan masyarakat, dan berdaya saing

dalam kehidupan global.

Visi Pendidikan Nasional adalah mewujudkan system pendidikan sebagai

pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga

Negara Indonesia, agar berkembang menjadi manusia yang berkualitas,

sehingga mampu berproduktif menjawab tantangan zaman yang selalu

berubah.

1

Page 13: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

xiii

Misi Pendidikan nasional yaitu : (1) mengupayakan perluasan dan

pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh

rakyat Indonesia, (2) meningkatkan mutu pendidikan yang memiliki daya

saing di tingkat nasional, regional, dan internasional, (3) meningkatkan

relevansi pendidikan dengan kebutuhan masyarakat dan tantangan global, (4)

membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh.

sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat

belajar. (5) meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan

untuk mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral. (6)

meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai

pusat pembudayaan ilmu pengetahuan ketrampilan pengalaman sikap, dan

nilai berdasarkan standar yang bersifat nasional dan global (7) mendorong

peran serta masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan berdasarkan

prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia. Terkait

dengan visi dan misi pendidikan nasional di atas, reformasi pendidikan

meliputi hal-hal berikut : Pertama penyelenggaraan pendidikan dinyatakan

sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang

berlangsung sepanjang hayat dimana dalam proses tersebut harus ada pendidik

yang mampu memberikan keteladanan dan mampu membangun semangat

belajar yang tinggi, serta mampu mengembangkan potensi dan kreatifitas

pesertsa didik. Kedua adanya perubahan pandangan tentang peran manusia

dari paradikma manusia sebagai sumber daya pembangunan, menjadi

paradikma manusia sebagai subjek pembangunan secara utuh.

Pendidikan nasional mempunyai fungsi dalam mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman,

dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beraklak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri dan menjadi Warga Negara yang demokratis, serta

bertanggung jawab.

Page 14: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

xiv

Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu

sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

dan Peraturan Pemerintah Indonesia nomor : 19 tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan mengamanatkan tersusunnya kurikulum tingkat satuan

pendidikan (KTSP) pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dan

mengacu kepada permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tetang standar isi, serta

berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standart Nasional

Pendidikan (BSNP)

Pendidikan di Indonesia saat ini masih jauh tertinggal jika dibandingkan

dengan pendidikan di negara-negara tetangga, seperti Singapura, Thailand dan

Malaysia.

Pendidikan dalam Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar untuk

menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau

latihan. Hal yang perlu dicermati dalam makna pendidikan adalah apa yang

disebut usaha sadar yang semestinya melekat pada setiap proses pendidikan

termasuk proses kegiatan belajar mengajar.

Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia disebabkan adanya beberapa

faktor, salah satunya adalah kurang profesionalnya guru dalam mengajar. Pada

umumnya guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran masih

menggunakan metode ceramah secara dominan sehingga hasil pembelajaran

kurang memuaskan karena metode ceramah dianggap paling mudah

dilaksanakan dan efisien, tanpa persiapanpun dapat dilaksanakan..

Dari hasil pengamatan dan pengalaman mengajar, penulis dapat

menunjukkan bahwa penggunaan metode ceramah saja dapat menyulitkan

pemahaman siswa pada konsep-konsep yang diajarkan. Bahkan siswa sering

tidak memperhatikan pada materi pelajaran, padahal guru menghendaki agar

siswa dapat menyerap pelajaran yang disampaikan semaksimal mungkin.

Pada dasarnya kemampuan siswa untuk menangkap isi pelajaran tidak

hanya terbatas pada kemampuan mendengar saja, tetapi lebih banyak terkait

Page 15: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

xv

dengan kemampuan visual dan ketrampilan motorik, yang semuanya saling

berkaitan.

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, peneliti berupaya memperbaiki

strategi pembelajaran dengan menggunakan metode pemberian tugas. Dengan

metode pemberian tugas ini diharapkan akan menambah daya tarik siswa

terhadap materi baru dan dapat meningkatkan prestasi belajarnya.

Secara umum, manfaat metode pemberian tugas dalam proses

pembelajaran adalah melatih siswa untuk belajar mandiri, sehingga kegiatan

pembelajaran akan lebih efektif dan efisien.

Dari hasil pengalaman penulis, nilai test ujian semester 2, mata pelajaran

matematika kelas V SD Negeri Bagor 2, hasilnya kurang memuaskan,

mungkin karena guru dalam mengajarkan mata pelajaran matematika, kurang

memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar mandiri, dengan berlatih

mengerjakan tugas.

Dari 18 siswa, hanya ada 4 siswa yang telah menguasai materi 78%,

3 siswa menguasai materi 65% - 72% dan 11 siswa menguasai materi kurang

dari 65%. Dalam proses pembelajaran matematika masih menggunakan

metode ceramah, kurang menggunakan metode pemberian tugas. Dari latar

belakang tersebut, penulis ingin memperbaikinya dengan menerapkan strategi

pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas agar prestasi belajar

siswa meningkat.

B. Rumusan Masalah Dan Pemecahannya

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang ada, peneliti berkeinginan untuk

mencari penyebab kurangnya respon siswa dalam menangkap materi

pembelajaran sehingga dapat dirumuskan beberapa masalah.

a. Apakah metode pemberian tugas dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa?

b. Bagaimana usaha guru untuk meningkatkan motifasi belajar siswa?

c. Bagaimana usaha guru untuk meningkatkan prestasi belajar siswa?

Page 16: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

xvi

2. Pemecahannya

Cara memecahan masalah yang ada, peneliti berupaya melaksanakan

langkah atau tindakan-tindakan sebagai berikut:

a. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode pemberian

tugas.

b. Menentukan bahan/ materi pelajaran yang baik dan jelas.

c. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media belajar.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan perbaikan pembelajaran melalui penelitian ini adalah :

1. Agar guru mampu mereview terhadap kinerjanya sendiri.

2. Agar siswa dapat menyelesaikan soal KPK dan FPB dengan benar.

3. Agar siswa semakin termotivasi dalam belajar matematika.

D. Manfaat Hasil Penelitian

1. Manfaat penelitian bagi guru antara lain :

a. Guru mampu memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya.

b. Guru dapat berkembang secara professional.

c. Guru lebih percaya diri.

d. Guru lebih aktif dan kreatif dalam mengembangkan pengetahuan dan

ketrampilannya.

2. Manfaat penelitian bagi siswa antara lain :

a. Siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya.

b. Siswa dapat termotivasi dalam belajar.

Page 17: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

xvii

3. Manfaat penelitian bagi sekolah antara lain :

a. Peningkatan kemampuan profesi para guru

b. Perbaikan proses dan hasil akhir

c. Kondusifnya iklim pendidikan di sekolah

Page 18: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

xviii

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Tinjauan Tentang Belajar Matematika

a. Pengertian belajar

Terjadinya proses belajar sebagai upaya untuk memperoleh hasil

belajar yang sesungguhnya sulit untuk diamati karena ia berlangsung

didalam mental. Namun demikian kita dapat mengidentifikasi dari

kegiatan yang dilakukan selama belajar. Sehubungan dengan hal ini

para ahli psikologi cenderung untuk menggunakan pola tingkah laku

manusia sebagai suatu model yang menjadi prinsip-prinsip belajar.

Misalnya (Piaget bapak psykologi kognitif), memandang bahwa

pengetahuan terbentuk melalui proses asimilasi dan akomodasi.

Maksudnya apa bila pada seseorang diberikan sesuatu informasi

(persepsi, konsep, dsb), dan informasi itu sesuai dengan struktur

kognitif yang telah dimiliki orang tersebut, maka informasi itu

langsung diintegrasi (berasimilasi) dengan struktur kognitif yang sudah

ada dan diperoleh pengetahuan baru. Sebaliknya, apabila informasi itu

belum cocok dengan struktur kognitif yang telah dimiliki orang

tersebut, maka struktur kognitif yang sudah ada direstrukturisasi

sehingga terjadi penyesuaian (akomodasi) dan baru kemudian

diperoleh pengetahuan baru. Sebagai contoh pada anak yang telah

memiliki, pengetahuan tentang konsep segitiga, kemudian diberikan

oleh guru persegi panjang, karena konsep persegi panjang ini belum

cocok dengan konsep segitiga yang telah dimiliki anak, maka konsep

segitiga direstrukturisasi sehingga dapat disesuaikan dengan konsep

segi panjang. Setelah itu pengetahuan tentang konsep persegi panjang

tersebut dapat diintegrasikan dengan pengetahuan yang telah ada dan

diperoleh pengetahuan baru berupa konsep persegi panjang.

7

Page 19: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

xix

Anita E.Wooifolk, dalam Conny Semiawan (1999;245)

menegaskan bahwa belajar terjadi ketika pengalaman menyebabkan

suatu perubahan pengetahuan dan perilaku yang relative permanen

pada individu.

Hilgard dan Bower dalam Ngalim Purwanto (1999:84)

mengemukakan : “Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah

laku seseorang terhadap situasi tertentu yang disebabkan oleh

pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi ini dimana

perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atas dasar

kecenderungan respon pembawaan kematangan atau keadaan-keadaan

sesaat seseorang.

Gagne, dalam Ngalim Purwanto (1997:84) menyatakan bahwa

belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi

ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya

berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudh

ia mengalami situasi tadi.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa yang

dimaksud dengan belajar adalah suatu usaha yang dilakukan secara

berulang-ulang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

relatif tetap, baik berupa pengetahuan, ketrampilan dan sikap dengan

mengoptimalkan panca indra.

b. Belajar Matematika

Cornelius dalam Mulyono Abdulrahman (1999:253)

mengemukakan lima alasan perlunya belajar Matematika, yaitu: (1)

sarana berpikir yang jelas dan logis, (2) sarana untuk memecahkan

masalah kehidupan sehari-hari (3) sarana untuk mengenal pola-pola

hubungan dan generalisasi pengalaman, (4) sarana untuk

mengembangkan kreatifitas dan (5) sarana untuk meningkatkan

kesadaran terhadap perkembangan budaya.

Cockroft dalam Mulyono Abdulrahman (1999:253) menegaskan

bahwa : Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena selalu

Page 20: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

xx

digunakan dalam segala kehidupan, merupakan sarana komunikasi

yang kuat, singkat, dan jelas, meningkatkan kemampuan berpikir logis,

ketelitian dan kesadaran keruangan, dan memberikan kepuasan

terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang.

Menurut Sujadi dalam Suhito (2001:4) ada beberapa hal pokok

atau ciri-ciri pembelajaran Matematika sebagai berikut:

1) Memiliki objek kajian yang abstrak

2) Berdasarkan pada kesepakatan

3) Sepenuhnya Matematika menggunakan pola pikir deduktif.

4) Matematika dijiwai dengan kebenaran konsistensi.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang

dimaksud belajar Matematika adalah belajar yang menggunakan pola

pikir deduktif untuk mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi

pengalaman serta dijiwai dengan kebenaran konsistensi sebagai sarana

untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar.

Agar siswa berhasil sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka

perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar.

Slameto (1995:54-71), menyatakan bahwa : “… faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar banyak macamnya, tetapi dapat digolongkan

menjadi dua golongan saja yaitu faktor intern dan faktor ekstern.

Faktor intern adalah faktor yang ada dalam individu yang sedang

belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar

individu.”

Selanjutnya Slameto menegaskan faktor intern tersebut dibagi tiga

yaitu : faktor jasmani, faktor psykologis dan faktor kelelahan

1) Faktor Jasmani : yang meliputi kesehatan badan yang berarti badan

dalam keadaan baik serta bebas dari berbagai gangguan penyakit.

Kesehatan sangat berpengaruh pada kegiatan belajar seseorang.

Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang

terganggu selain itu ia juga akan cepat lelah, kurang bersemangat,

Page 21: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

xxi

mudah pusing, kurang berkonsentrasi, mudah mengantuk, kurang

darah atau adanya gangguan atau kelainan-kelainan yang lain

seperti fungsi alat indra serta tubuh akan sangat berpengaruh dalam

belajar.

Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah

mengusahakan kesehatan badanya tetap terjamin dengan cara

selalu mengindahkan ketentuan-ketentuan tentang bekerja, belajar,

istirahat, tidur, makan, olah raga rekreasi, dan ibadah.

Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik

atau kurang sempurna mengenai tubuh atau badan. Cacat yang

berupa buta, tuli, patah kaki patah tangan lumpuh dan lain-lain.

Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Jika ini terjadi

hendaknya diusahakan belajar pada lembaga-lembaga khusus atau

diusahakan alat bantu yang dapat membatu dalam proses belajar.

Dari beberapa uraian di datas dapat disimpulkan bahwa faktor

intern yang bersifat jasmani adalah segala keadaan yang

berhubungan dengan jasmani seseorang. Sehingga dapat

mempengaruhi seseorang tersebut dalam belajar.

2) Faktor Psykologis : Ada beberapa faktor yang sangat berpengaruh

dalam kegiatan belajar, seperti : Intelegensi, perhatian, minat,

bakat, motif, kematangan dan kesiapan.

Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar

dalam situasi yang sama, walaupun begitu siswa yang mempunyai

intelegensi yang tinggi belum pasti berhasil dalam belajarnya. Hal

ini disebabkan karena belajar adalah suatu proses yang kompleks

dengan banyak faktor yang mempengaruhinya. Sebaiknya pada

siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang normal atau

bahkan kurang akan dapat berhasil dengan baik jika ia belajar

dengan baik artinya belajar dengan menerapkan metode belajar

yang efisien dan faktor-faktor yang mempengaruhi memberikan

pengaruh yang positif, seperti keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Page 22: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

xxii

Perhatian, menurut Gazali adalah keaktifan jiwa yang tinggi,

jiwa itupun semata-mata tertuju kepada suatu objek, atau

sekumpulam objek. Untuk menjamin hasil belajar yang baik, siswa

harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya,

sehingga perlu diusahakan bahan pelajaran yang menarik atau cara

penyajian yang menarik, atau diusahakan sesuai dengan hobi dan

bakatnya.

Minat, yang merupakan kecenderungan yang tetap untuk tetap

memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang

diminati seseorang diperhatikan terus-menerus yang disertai

dengan rasa senang. Minat sangat besar pengaruhnya terhadap

belajar seseorang. Siswa tidak akan belajar dengan baik jika tidak

ada minat yang timbul dari dalam dirinya, karena tidak ada daya

tarik baginya,

Bakat, adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu akan

baru terealisasi menjadi kecakapan sesudah belajar atau berlatih.

Orang berbakat main gitar akan lebih cepat dibandingkan dengan

orang yang kurang atau tidak berbakat. Jika bahan yang dipelajari

sesusai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya akan lebih baik,

karena ia akan lebih senang belajar.

Motif, adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk

bertindak melakukan sesuatu. Motivasi merupakan hal yang sangat

perlu diwujudkan dalam proses pembelajaran, karena dapat

memberikan semangat seseorang dalam belajar. tanpa motivasi

akan membuat seseorang menjadi malas belajar, tidak senang dan

sebagainya. Dengan demikian jelaslah bahwa motivasi sangat

mempengaruhi keberhasilan suatu proses pembelajaran.

Kematangan, adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan

seseorang. Tiap organ (fisik maupun psikis) dapat dikatakan telah

matang jika ia telah mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya

masing-masing. Anak-anak tidak akan dapat memecahkan soal-

Page 23: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

xxiii

soal tertentu, karena soal-soal itu masih terlampau sukar baginya.

Organ-organ tubuh dan fungsi-fungsi jiwanya belum matang untuk

melakukan pemecahan mengenai soal-soal tersebut. Kematangan

sangat erat hubungannya dengan umur. Jadi kemajuan dalam

belajar sangat dipengaruhi oleh kematangan.

Kesiapan, adalah kesediaan untuk memberi respons atau

berreaksi. Kesiapan ini timbul dari dalam diri seseorang dan juga

berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti

kesiapan ubntuk melaksanakan kecakapan. Kesiapan ini perlu

diperhatikan dalam proses belajar Karena jika siswa belajar dan

padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajar akan lebih baik.

3) Faktor Kelelahan

Faktor kelelahan pada seseorang dapat dibedakan menjadi dua

macam yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan

jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul

kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan jasmani

terjadi karena kekacauan substansi sisa pembakaran di dalam tubuh

sehingga darah tidak atau kurang lancar pada bagian-bagian

tertentu. Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan

dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan

sesuatu hilang. Kelelahan ini sangat terasa pada bagian kepala

dengan pusing-pusing sehingga sulit untuk berkonsentrasi seolah-

olah otak kehabisan daya untuk bekerja. Kelelahan rohani dapat

terjadi terus-menerus jika memikirkan masalah yang dianggap

berat tanpa istirahat, menghadapi hal-hal yang selalu sama atau

konstan tanpa ada variasi, dan mengerjakan sesuatu karena

terpaksa dan tidak sesuai dengan bakat, minat, dan perhatiannya

Dari uraian diatas dapatlah dimengerti bahwa kelelahan itu

mempengaruhi belajar Agar siswa dapat belajar dengan baik

haruslah menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam

Page 24: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

xxiv

belajarnya sehingga perlu diusahakan kondisi yang bebas dari

kelelahan.

Kelelahan baik secara jasmani maupun rohani dapat

dihilangkan dengan cara-cara sebagai berikut:.

a) Tidur atau istirahat

b) Mengusahakan variasi dalam belajar maupun bekerja.

c) Menggunakan obat-obatan yang bersifat melancarkan

peredaran darah.

d) Rekreasi dan ibadah yang teratur.

e) Olah raga yang teratur.

f) Mengkonsumsi makanan yang bergisi

g) Jika kelelahan sangat serius cepat-cepat hubungi seorang ahli,

misalnya : dokter, psikiater dan lain-lain.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang

dimaksud faktor psikologis adalah suatu bentuk kesiapan seseorang

untuk belajar yang bersifat rohaniah.

Faktor Ekstern yang berpengaruh terhadap belajar, dapatlah

dikelompokkan menjadi 3 faktor, yaitu : faktor keluarga, faktor

sekolah, dan faktor masyarakat.

a) Faktor keluarga

Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga

berupa cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga,

suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga.

b) Faktor sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup

metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi

siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu

sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran

keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.

Page 25: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

xxv

c) Faktor Masyarakat

Pengaruh belajar siswa yang ada hubungannya dengan

masyarakat antara lain:

· Kegiatan siswa dalam masyarakat yang terlalu banyak

misalnya organisasi, kegiatan-kegiatan sosial, keagamaan

dan lain-lain, akan mengganggu belajarnya, lebih-lebih jika

tidak bijaksana mengatur waktunya. Kehidupan masyarakat

disekitar siswa sangat berpengaruh terhadap belajar siswa.

Oleh karena itu perlu untuk mengusahakan lingkungan

yang baik agar dapat memberi pengaruh yang positif

terhadap anak atau siswa sehingga dapat belajar dengan

sebaik-baiknya.

· Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang

dimaksud dengan faktor ektern adalah faktor yang

mempengaruhi belajar yang datang dari luar diri siswa.

2. Tinjauan Matematika.

a. Pengertian Matematika

Mata pelajaran matematika merupakan bahan kajian dan pelajaran

tentang bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep yang saling

berhubungan satu sama lainnya sehingga dapat meningkatkan

ketajaman penalaran siswa untuk menyelesaikan permasalahan dalam

kehidupan sehari-hari.

Menurut Johnson dan Mylebust dalam Mulyono Abdulrahman

(1999:252) Matematika adalah bahasa simbolis yang fungsinya untuk

mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan

sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berfikir.

Herman Hudoyo (1998:1) menyatakan bahwa matematika

merupakan disiplin ilmu yang mempelajari sifat khas jika

dibandingkan dengan ilmu yang lain. Karena peserta didik yang belajar

matematika itupun berbeda-beda pula kemampuannya, maka kegiatan

Page 26: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

xxvi

belajar mengajar haruslah diatur sekaligus diperhatikan kemampuan

yang belajar.

Dari pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa matematika

adalah disiplin ilmu yang mempunyai sifat khas dibandingkan ilmu

yang lain dan mempelajari tentang bentuk, susunan, besaran, dan

konsep-konsep yang saling berhubungan

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan matematika adalah

disiplin ilmu yang mempunyai sifat khas dibandingkan dengan ilmu

yang lain dalam mengekpresikan hubungan kuantitatif yang

memudahkan manusia berfikir dan memecahkan masalah dalam

kehidupan sehari-hari.

b. Tujuan Matematika

KTSP (2006) Agar peserta didik memiliki kemampuan :

1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar

konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes,

akurat, efisien dan tepat, dalam pemecahan masalah

2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan

manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun

bukti atau menjelaskan gagasan dalam pernyataan matematika.

3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami

masalah merancang model matematika, menyelesaikan model dan

menafsirkan solusi yang diperoleh.

4) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbul, tabel, diagram atau

media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.

5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam

kehidupan yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat

dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri

dalam pemecahan masalah.

Page 27: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

xxvii

3. Tinjauan Metode

Sanjaya (2006), Sagala (2006) dan Sumatri dan Permana (1998/1999)

mengemukakan berbagai metode pembelajaran, baik metode pembelajaran

yang lebih berpusat pada guru maupun yang lebih berpusat pada siswa.

Metode pembelajaran yang lebih berpusat pada guru meliputi : ceramah,

tanya jawab, dan demontrasi. Sedangkan metode pembelajaran yang lebih

berpusat pada siswa meliputi : diskusi, simulasi, pemberian tugas, kerja

kelompok, karyawisata dan penemuan.

a. Pengertian Metode

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1980) metode

mengandung arti cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk

mencapai maksud (dalam ilmu pengetahuan), cara kerja konsisten

untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan

yang ditentukan. Sejalan dengan pengertian tersebut, T. Raka Joni

(1993) mengartikan metode sebagai “cara kerja yang bersifat relatif

umum yang sesuai untuk mencapai tujuan tertentu”. Dengan demikian

metode dapat diartikan sebagai cara/jalan menyajikan/melaksanakan

kegiatan untuk mencapai tujuan.

b. Metode pemberian tugas.

Sagala (2006) mengemukakan bahwa metode pemberian tugas

adalah cara dalam penyajikan bahan pelajaran dengan cara

memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar, dan

kemudian hasil pelaksanaan tugas itu dilaporkan kepada guru.

c. Tujuan penggunaan metode pemberian tugas

Tujuan metode pemberian tugas :

1) Agar siswa benar-benar dapat memperdalam bahan ajar yang ada.

2) Agar siswa benar-benar aktif belajar, baik secara individu maupun

kelompok

3) Untuk mengecek penguasaan siswa terhadap bahan yang telah

dipelajari

Page 28: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

xxviii

d. Alasan mengapa menggunakan metode pemberian tugas :

1) Agar siswa diaktifkan baik secara mental maupun fisik dalam

menguasai materi pelajaran.

2) Siswa akan lebih mudah menguasai materi pelajaran dan siswa

diperluas pengetahuannya tentang materi pelajaran tersebut.

3) Siswa dibiasakan tidak cepat puas dengan apa yang dipelajari dari

materi ajar yang telah ada sehingga dapat dikembangkan sikap

ingin tahu dan haus ilmu pengetahuan.

4) Siswa akan termotivasi belajar dan dilatih problem solving.

e. Kekuatan metode pemberian tugas

Kekuatan atau kelemahan metode pemberian tugas adalah :

1) Pengetahuan yang dipelajari lebih meresap, tahan lama dan lebih

otentik.

2) Melatih siswa untuk berani mengambil inisiatif, bertanggung

jawab dan mampu berdiri sendiri.

3) Tugas yang diberikan guru dapat memperdalam, memperkaya atau

memperluas wawasan siswa tentang apa yang dipelajari.

4) Siswa dilatih kebiasaan mencari dan mengolah informasi sendiri

5) Metode ini jika dilakukan dengan berbagai variasi akan

menggairahkan siswa dalam belajar.

f. Keterbatasan metode tugas

Beberapa keterbatasan metode pemberian tugas.

1) Bagi siswa yang malas cenderung melakukan kecurangan atau

mereka hanya meniru pekerjaan orang lain.

2) Ada kalanya tugas itu dikerjakan oleh orang lain sehingga siswa

tidak memperoleh hasil belajar apa-apa

3) Jika tugas yang diberikan siswa terlalu berat dapat menimbulan

stress pada siswa.

4) Ada kalanya guru memberi tugas tanpa menyebutkan sumbernya,

akibatnya siswa sulit untuk menyelesaikannya.

Page 29: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

xxix

g. Untuk mengatasi kelemahan metode tugas perlu adanya strategi

1) Tugas yang diberikan pada siswa hendaknya jelas, sehingga siswa

tidak mengalami kesulitan dalam mengerjakannya.

2) Waktu yang diberikan hendaknya cukup

3) Tugas yang diberikan harus diawasi secara sistematis agar siswa

belajar dengan sungguh-sungguh.

4) Tugas yang telah dikerjakan siswa harus dikoreksi oleh guru dan

diberi catatan perbaikan dan dikembalikan pada siswa.

5) Tugas yang diberikan hendaknya menarik minat siswa dan

mendorong siswa untuk menyelesaikannya.

B. Temuan Hasil Penelitian Tindakan Kelas

Mutu pendidikan sedikit banyak tergantung pada keadaan kemampuan

gurunya, guru adalah faktor penentu keberhasilan belajar, disamping alat,

fasilitas sarana dan kemampuan siswa itu sendiri, termasuk partisipasi orang

tua dan masyarakat. Menyangkut faktor pendidik, seorang guru harus banyak

memiliki ketrampilan yang harus dikuasai dengan baik, agar proses

pembelajaran menjadi bermakna dan selalu relevan dengan tujuan dan bahan

ajarnya.

Penguasaan materi menjadi landasan pokok seorang guru untuk

ketrampilan mengajar. Penguasaan materi atau bahan ajar dapat dibentuk

dengan cara membaca buku-buku pelajaran.

Selanjutnya guru harus mampu menentukan metode yang akan dipakai

dalam proses pembelajaran, Apakah yang sepatutnya dijelaskan agar siswa

mengetahui materi/bahan ajar yang berupa konsep, teori dan lain-lain itu?

Terkait dengan pembelajaran matematika, bahwa sebagai pengetahuan

matematika mempunyai ciri khusus yaitu abstrak, deduktif, konsisten,

hierarkis dan logis.

Matematika yang abstrak yaitu : fakta, konsep, operasi dan konsep. Ciri

dari keabstrakan matematika beserta ciri lain yang tidak sederhana

menyebabkan matematika tidak mudah dipelajari dan akhirnya banyak siswa

Page 30: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

xxx

yang kurang tertarik pada mata pelajaran matematika karena matematika,

mereka rasakan sebagai mata pelajaran yang memusingkan bahkan ada yang

mengatakan sebagai salah satu momok dari suatu mata pelajaran. Hal ini

perlu dimengerti oleh pendidik bahkan perlu adanya pemikiran untuk

jembatan yang dapat menghubungkan keilmuan matematika tetap terjaga dan

matematika dapat lebih mudah difahami.

Hal yang merupakan tantangan bagi guru untuk mencari dan memilih

model matematika yang menarik, mudah dipahami siswa, menggugah

semangat, menantang dan akhirnya dapat menjadikan cerdas siswa.

Pencarian model pembelajaran matemetika sungguh masih terus

diperjuangkan. Adanya teori-teori pembelajaran masih perlu dipahami secara

sungguh-sungguh sehingga tidak keliru menerapkannya. Apabila ada teori

yang efektif dalam membantu guru menjadi lebih professional, yaitu mampu

meningkatkan kesadaran guru, maka mereka wajib menolong siswa dalam

mengintegrasikan konsep baru dengan konsep yang telah ada, maka teori itu

baru berharga dan patut untuk dikembangkan.

Guru dalam pelaksanaan pembelajaran dengan persiapan mental serta fisik

dan dengan strategi yang telah dimiliki dan dikuasai sering kali kurang tepat

dalam penggunaan metode. Memang banyak metode yang dapat digunakan

dalam prases pembelajaran, namun tidak semua metode itu cocok digunakan

dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran tertentu. Maka seorang guru

harus pandai-pandai dalam menentukan metode yang akan digunakan.

Memang tidak ada satu-satunya metode yang sempurna, setiap metode ada

kelebihan dan kekurangannya untuk itulah guru perlu memahaminya, dan

lebih baik guru menggunakan metode yang bervariasi dalam setiap proses

pembelajaran. Dalam pembelajaran matematika guru dapat menggunakan

metode pemberian tugas, karena dengan mendapatkan tugas siswa akan lebih

aktif secara fisik maupun mentalnya sehingga materi yang diserap akan lebih

mendalam serta wawasan siswa akan lebih luas. Selain dari pada itu siswa

dapat berlatih bertanggung jawab dan siswa akan lebih tidak cepat puas diri

Page 31: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

xxxi

sehingga akan tertanam sikap ingin tahu. Apabila metode ini diterapkan

dengan bervariasi maka akan lebih menggairahkan siswa dalam belajar.

Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode pemberian tugas yaitu

: perintah guru harus jelas, waktu untuk menyelesaikan tugas cukup, perlu

pengawasan dalam pengerjaan tugas dan hasil pekerjaan harus dikoreksi dan

diberikan catatan dan penilaian, bahan tugas hendaknya menarik bagi siswa

untuk diselesaikan.

Seiring dengan perkembangan, strategi pembelajaran dari yang berpusat

pada guru menjadi yang berpusat pada siswa atau peserta didik maka

berkembanglah pula cara pandang terhadap bagaimana peserta didik

memperoleh pengetahuan. Kenyataan bahwa peserta didik adalah makluk

hidup yang mempunyai kemampuan berfikir maka tentu mereka mempunyai

kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan belajar dan

lingkungan hidup.

C. Kerangka Pikir

Kegiatan proses belajar mengajar merupakan usaha sadar untuk mencapai

tujuan pembelajaran, sebagaimana yang tertuang dalam kurikulum pendidikan.

Proses kegiatan belajar mengajar itu berlangsung timbal balik antara siswa dan

guru. Prestasi setiap siswa berbeda-beda ada yang tinggi dan ada pula yang

rendah, hal ini bukan semata-mata kesalahan siswa itu sendiri, kemungkinan

juga karena kesalahan guru dalam mengajar. Kesalahan ini bisa terjadi karena

guru kurang tepat dalam penyajian materi, pemilihan metode, atau dalam

penggunaan media. Untuk itu guru hedaknya mengupayakan suasana yang

menyenangkan sehingga siswa tertarik terhadap materi yang diajarkan. Dalam

kegiatan pembelajaran peneliti akan mencoba menggunakan metode

pemberian tugas, dengan maksud untuk mengaktifkan siswa secara mental,

fisik, dalam menguasai materi pelajaran. Dalam hal ini siswa diharapkan akan

semakin meningkat semangat belajarnya dan akan berdampak pada

peningkatan prestasinya.

Page 32: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

xxxii

Bagan Alur Kerangka berpikir

D. Hipotesis

Berdasarkan landasan teori dari kerangka berpikir di atas, maka dapat

dirumuskan hipotesis tindakan kelas sebagai berikut: Bahwa prestasi belajar

siswa kelas V SD Negeri Bagor 2 akan meningkat, apabila guru dalam proses

pembelajaran matematika menggunakan metode pemberian tugas.

Instrumen

Proses pembelajaran

Respon

Optimalisasi strategi/teknik

dan metode

Hasil Belajar

Page 33: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

xxxiii

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di SDN Bagor 2 Miri, Sragen. Pada bulan Juli –

Desember 2009 atau semester gasal tahun pelajaran 2009/2010.

B. Subyek dan Obyek Penelitian

Subyek Penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Bagor 2 Miri, Sragen.

Obyek Penelitian adalah menentukan KPK dan FPB .

C. Prosedur Penelitian

Dalam prosedur penelitian ini terdiri atas dua siklus, yang masing-masing

siklus meliputi; perencanaan, pelaksanaan tindakan,observasi dan evaluasi-

refleksi.

Siklus I

1. Perencanaan

a. Pengumpulan masalah.

b. Mengidentifikasi masalah yang dihadapi siswa dan memecahkannya

c. Menyusun rencana pembelajaran

d. Menyusun instrumen pembelajaran, alat observasi, alat evaluasi

e. Menyiapkan media pembelajaran.

2. Pelaksanaan Kegiatan

a. Siswa dikelompokkan menjadi lima kelompok

b. Tiap kelompok diberi tugas dengan lembar kerja siswa

c. Siswa mendiskusikan tugas yang diberikan

d. Masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusi

e. Guru mengevaluasi dan meluruskan hasil diskusi tentang KPK dan

FPB

f. Guru memberi postes untuk mengetahui hasil pembelajaran.

22

Page 34: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

xxxiv

3. Observasi

a. Melakukan observasi terhadap proses belajar siswa

b. Guru menciptakan suasana kondusif agar siswa tidak tegang atau

terikat adanya pengamatan

c. Guru mencatat hal-hal yang diobservasi dengan memberikan tanda (√)

pada kolom observasi.

Contoh kolom observasi :

No. Aspek yang diamati Ada Tidak Keterangan

1.

2.

3.

4.

Guru menyuruh siswa mencatat

hal yang penting.

Siswa memperhatikan penjelasan

guru.

Guru menggunakan buku sumber

yang tepat.

Ada interaksi antara guru dan

siswa.

4. Evaluasi – Refleksi

Berdasarkan hasil observasi pada siklus pertama peneliti secara

kolaboratif bersama Kepala Sekolah dan teman sejawat mengadakan

evaluasi dan refleksi pelaksanaan pembelajaran, dengan demikian peneliti

dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan yang dapat digunakan untuk

bahan pertimbangan pelaksanaan perbaikan pada siklus ke 2.

Siklus II

1. Perencanaan ulang.

a. Identifikasi masalah.

b. Menyiapkan rencana pembelajaran.

c. Menyiapkan lembar evaluasi dan observasi.

d. Menyempurnakan skenario pembelajaran dengan mengoptimalkan

penggunaan metode pemberian tugas dan latihan.

Page 35: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

xxxv

2. Pelaksanaan

a. Berdasarkan pelaksanaan siklus pertama, guru mengadakan perbaikan

dengan menerapkan metode pemberian tugas berupa soal-soal tes,

dimana tugas yang diberikan hendaknya jelas, sehingga tidak

menyulitkan siswa.

b. Memberi waktu yang cukup untuk menyelesaikan tugas.

c. Tugas yang menarik dapat mendorong siswa untuk menyelesaikannya.

3. Observasi

a. Mengkaji hasil pada siklus pertama.

b. Hasil pengamatan guru dalam pelaksanaan kegiatan ini terlihat siswa

begitu asyik dan larut dalam mengerjakan lembar tugas pada akhir

kegiatan siswa diajak membahas pekerjaannya, apabila hasil pekerjaan

siswa baik dengan rata-rata mencapai 80% berarti penelitian berhasil.

4. Evaluasi-Refleksi

Terbukti keberhasilan dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran

melalui penelitian dengan menggunakan metode yang tepat, dapat

mengatasi masalah yaitu rendahnya prestasi belajar siswa dalam menerima

materi pelajaran yang sudah diberikan oleh guru.

Sehingga hasil nilai tes siswa dapat memenuhi standart nilai yang

sudah ditentukan.

Kegiatan merancang dan melaksanakan perbaikan pembelajaran

dengan penerapan penelitian tindakan kelas dapat digambarkan dalam

bentuk diagram berikut :

Gambar siklus PTK dalam Perbaikan Pembelajaran.

R A & O I R A & O II

P2 P1

Page 36: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

xxxvi

Keterangan :

P1 : Perencanaan ke 1

P2 : Perencanaan ke 2

A & O : Pelaksanaan dan Observasi

R : Refleksi dan evaluasi

JADWAL PENELITIAN

Bulan

Juli Agustus September Oktober Nopember Desember No Jenis Kegiatan

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Persiapan

- Konsultasi dengan

dosen

pembimbing

- Membuat usulan

penelitian

- Mempresentasikan

usulan penelitian

x

x

x

x

2. Persiapan Tindakan

- Perijinan

- Rapat koordinasi

- Penyiapan

instrumen

x

x

x

x

3. Siklus I

- Rencana

- Tindakan &

observasi

- Refleksi

Siklus II

- Rencana

- Tindakan &

Observasi

- Refleksi

x

x

x

x

x

x

x

x

x

x

4. Analisis data dan

pembuatan laporan

x x

5. Seminar dan

penggandaan laporan

x x x

Page 37: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

xxxvii

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Hasil penelitian pada kondisi awal

Untuk mengetahui kondisi di lapangan dilakukan penjajagan awal pada

tanggal 23-27 Agustus 2009, melalui pengamatan, angket serta tes.

Hasilnya sebagai berikut :

a. Siswa terlihat kurang berminat mengikuti pembelajaran matematika

b. Guru merasa sulit membangkitkan minat siswa

c. Siswa belum berani berbicara di depan kelas

d. Guru masih menerapkan metode pembelajaran yang konfensional,

adapun hasil tes akhir sebagai berikut :

TABEL I

HASIL PENILAIAN PADA KONDISI AWAL

KELAS V SD NEGERI BAGOR 2

NOMOR

Urut Induk NAMA SISWA NILAI KKM KET

1. 857 Gita Pratiwi 80 70 Tuntas

2. 866 Safi’i 60 70 Tidak tuntas

3. 859 Komarudin 70 70 Tuntas

4. 853 Endah Purnamasari 50 70 Tidak tuntas

5. 856 Irine Indah Budiasih 60 70 Tidak tuntas

6. 521 Randi Latopasi 60 70 Tidak tuntas

7. 851 Dwi Bagus Yuliyanto 70 70 Tuntas

8. 833 Pandu Supariyana 40 70 Tidak tuntas

9. 861 Septiana Wulandari 60 70 Tidak tuntas

10. 863 Rofi’ah 60 70 Tidak tuntas

11. 869 Wahyu Hidayat 60 70 Tidak tuntas

26

Page 38: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

xxxviii

12. 850 Dewi Isnawati 70 70 Tuntas

13. 862 Rohmat Soleh 50 70 Tidak tuntas

14. 870 Yudi Nugroho 70 70 Tuntas

15. 855 Iin Meisyaroh 80 70 Tuntas

16. 868 Vita Malasari 60 70 Tidak tuntas

17. 865 Siti Rochani 40 70 Tidak tuntas

18. 860 Sri Kusyanti 40 70 Tidak tuntas

Jumlah nilai 1.080

Rata-rata 60,00

Daya serap 60%

Ketuntasan 33,33%

Dari tabel I diolah dan hasilnya digambarkan pada tabel II.

TABEL II

REKAP HASIL NILAI ULANGAN MATEMATIKA

PADA KONDISI AWAL

No Nilai Jumlah siswa Jumlah nilai

1. 90 0 0

2. 85 0 0

3. 80 2 160

4. 75 0 0

5. 70 4 280

6. 65 0 0

7. 60 7 420

8. 55 0 0

9. 50 2 100

10. 45 0 0

11. 40 3 120

Jumlah 18 1.080

Page 39: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

xxxix

Melihat hasil pembelajaran siklus I terdapat 0 siswa (0%)

mendapat nilai 90, 0 siswa (0%) mendapat nilai 85, 2 siswa (11%)

mendapat nilai 80, 0 siswa (0%) mendapat nilai 75, 4 siswa (22%)

mendapat nilai 70, 0 siswa (0%) mendapat nilai 65, 7 siswa (38%)

mendapat nilai 60, 0 siswa (0%) mendapat nilai 55, 2 siswa (11%)

mendapat nilai 50, 0 siswa (0%) mendapat nilai 45, 3 siswa (16%)

mendapat nilai 40. Dalam pembelajaran pada kondisi awal tersebut

ternyata 6 anak (33,33%) tuntas dan 12 anak (66,66%) belum tuntas.

GRAFIK I.

DATA HASIL NILAI MATA PELAJARAN MATEMATIKA

KELAS V PADA KONDISI AWAL

Berdasarkan nilai di atas siswa yang belum mampu menentukan KPK

dan FPB 12 siswa atau 66,66 % maka perlu diadakan perbaikan. Adapun

cara perbaikan yang kami lakukan melalui PTK dengan metode pemberian

tugas. Dengan menggunakan metode pemberian tugas kami mengharapkan

nilai belajar siswa dalam menentukan KPK dan FPB hal dapat meningkat.

Nilai

Ban

yak

sisw

a

0

1

2

3

4

5

6

7

40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90

Page 40: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

xl

2. Hasil Penelitian Siklus I

Data nilai hasil evaluasi belajar pada siklus I adalah sebagai berikut :

TABEL III

HASIL NILAI ULANGAN MATEMATIKA SETELAH

DIADAKAN TINDAKAN SIKLUS I

NOMOR

Urut Induk NAMA SISWA

Hasil evaluasi

siklus I KKM Keterangan

1. 857 Gita Pratiwi 80 70 Tuntas

2. 866 Safi’i 65 70 Tidak Tuntas

3. 859 Komarudin 70 70 Tuntas

4. 853 Endah Purnamasari 60 70 Tidak Tuntas

5. 856 Irine Indah Budiasih 70 70 Tuntas

6. 521 Randi Latopasi 65 70 Tidak Tuntas

7. 851 Dwi Bagus Yuliyanto 70 70 Tuntas

8. 833 Pandu Supariyana 50 70 Tidak Tuntas

9. 861 Septiana Wulandari 70 70 Tuntas

10. 863 Rofi’ah 65 70 Tidak Tuntas

11. 869 Wahyu Hidayat 65 70 Tidak Tuntas

12. 850 Dewi Isnawati 70 70 Tuntas

13. 862 Rohmat Soleh 55 70 Tidak Tuntas

14. 870 Yudi Nugroho 70 70 Tuntas

15. 855 Iin Meisyaroh 80 70 Tuntas

16. 868 Vita Malasari 65 70 Tidak Tuntas

17. 865 Siti Rochani 55 70 Tidak Tuntas

18. 860 Sri Kusyanti 60 70 Tidak Tuntas

Jumlah nilai 1.185

Rata-rata 65,83

Daya serap 65,83%

Ketuntasan 44,44%

Page 41: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

xli

Data hasil nilai ulangan Matematika kelas V dapat direkap sebagai

berikut:

TABEL IV

REKAP NILAI ULANGAN MATEMATIKA

PADA SIKLUS I

No Nilai Jumlah siswa Jumlah nilai

1. 90 0 0

2. 85 0 0

3. 80 2 160

4. 75 0 0

5. 70 6 420

6. 65 5 325

7. 60 2 120

8. 55 2 110

9. 50 1 50

10. 45 0 0

11. 40 0 0

Jumlah 18 1.185

Melihat hasil pembelajaran siklus I terdapat 0 siswa (0%) mendapat nilai

90, 0 siswa (0%) mendapat nilai 85, 2 siswa (11,11%) mendapat nilai 80, 0

siswa (0%) mendapat nilai 75, 6 siswa (33,3%) mendapat nilai 70, 5 siswa

(27,77%) mendapat nilai 65, 2 siswa (11,11%) mendapat nilai 60, 2 siswa

(11,11%) mendapat nilai 55, 1 siswa (5,55%) mendapat nilai 50, 0 siswa

(0%) mendapat nilai 45, 0 siswa (0%) mendapat nilai 40. Dalam

pembelajaran siklus I tersebut ternyata 8 anak (44,44%) tuntas dan 10 anak

(55,55%) belum tuntas.

Page 42: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

xlii

GRAFIK II.

DATA HASIL NILAI MATA PELAJARAN MATEMATIKA

KELAS V PADA SIKLUS I

Berdasarkan hasil pengamatan tentang aktifitas siswa dan hasil nilai

yang diperoleh, ternyata belum menunjukkan peningkatan proses

pembelajaran yang berarti. Karena kreatifitas siswa, minat dan motivasi

dalam belajar belum meningkat. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti

akan mengadakan tindakan perbaikan pada siklus berikutnya.

3. Hasil Penelitian Siklus II

TABEL V

HASIL NILAI ULANGAN MATEMATIKA

SETELAH DIADAKAN TINDAKAN SIKLUS II

NOMOR

Urut Induk NAMA SISWA

Hasil evaluasi

siklus II KKM Keterangan

1. 857 Gita Pratiwi 85 70 Tuntas

2. 866 Safi’i 70 70 Tuntas

3. 859 Komarudin 75 70 Tuntas

4. 853 Endah Purnamasari 70 70 Tuntas

5. 856 Irine Indah Budiasih 70 70 Tuntas

6. 521 Randi Latopasi 70 70 Tuntas

7. 851 Dwi Bagus Yuliyanto 80 70 Tuntas

0

1

2

3

4

5

6

40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90

Page 43: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

xliii

8. 833 Pandu Supariyana 60 70 Tidak Tuntas

9. 861 Septiana Wulandari 70 70 Tuntas

10. 863 Rofi’ah 70 70 Tuntas

11. 869 Wahyu Hidayat 70 70 Tuntas

12. 850 Dewi Isnawati 75 70 Tuntas

13. 862 Rohmat Soleh 60 70 Tidak Tuntas

14. 870 Yudi Nugroho 75 70 Tuntas

15. 855 Iin Meisyaroh 85 70 Tuntas

16. 868 Vita Malasari 70 70 Tuntas

17. 865 Siti Rochani 70 70 Tuntas

18. 860 Sri Kusyanti 70 70 Tuntas

Jumlah nilai 1.295

Rata-rata 71,94

Daya serap 71,94%

Ketuntasan 88,88%

TABEL VI

REKAP NILAI ULANGAN MATEMATIKA PADA SIKLUS II

No Nilai Jumlah siswa Jumlah nilai

1. 90 0 0

2. 85 2 170

3. 80 1 160

4. 75 3 225

5. 70 10 700

6. 65 0 0

7. 60 2 120

8. 55 0 0

9. 50 0 0

10. 45 0 0

11. 40 0 0

Jumlah 18 1.295

Page 44: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

xliv

Melihat hasil pembelajaran siklus I terdapat 0 siswa (0%) mendapat nilai

90, 2 siswa (11,11%) mendapat nilai 85, 1 siswa (5,55%) mendapat nilai

80, 3 siswa (16,66%) mendapat nilai 75, 10 siswa (55,55%) mendapat nilai

70, 05 siswa (0%) mendapat nilai 65, 2 siswa (11,11%) mendapat nilai 60,

0 siswa (0%) mendapat nilai 55, 0 siswa (0%) mendapat nilai 50, 0 siswa

(0%) mendapat nilai 45, 0 siswa (0%) mendapat nilai 40. Dalam

pembelajaran siklus II tersebut ternyata 16 anak (88,88%) tuntas dan 2

anak (11,11%) belum tuntas.

GRAFIK III.

DATA HASIL NILAI MATA PELAJARAN MATEMATIKA

KELAS V PADA SIKLUS II

Berdasarkan hasil pengamatan tentang aktifitas siswa dan hasil nilai

yang diperoleh, ternyata belum menunjukkan peningkatan proses

pembelajaran yang berarti. Karena kreatifitas siswa, minat dan motivasi

dalam belajar belum meningkat. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti

akan mengadakan tindakan perbaikan pada siklus berikutnya.

0

2

4

6

8

10

40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90

Page 45: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

xlv

4. Rekapitulasi Hasil Tes Sebelum Perbaikan, Siklus I dan Siklus II

TABEL VII

REKAPITULASI HASIL TES SEBELUM PERBAIKAN,

SIKLUS I DAN SIKLUS II

NOMOR

Urut Induk NAMA SISWA

Kondisi

Siklus awal

Siklus

I

Siklus

II

1. 857 Gita Pratiwi 80 80 85

2. 866 Safi’i 60 65 70

3. 859 Komarudin 70 70 75

4. 853 Endah Purnamasari 50 60 70

5. 856 Irine Indah Budiasih 60 70 70

6. 521 Randi Latopasi 60 65 70

7. 851 Dwi Bagus Yuliyanto 70 70 80

8. 833 Pandu Supariyana 40 50 60

9. 861 Septiana Wulandari 60 70 70

10. 863 Rofi’ah 60 65 70

11. 869 Wahyu Hidayat 60 65 70

12. 850 Dewi Isnawati 70 70 75

13. 862 Rohmat Soleh 50 55 60

14. 870 Yudi Nugroho 70 70 75

15. 855 Iin Meisyaroh 80 80 85

16. 868 Vita Malasari 60 65 70

17. 865 Siti Rochani 40 55 70

18. 860 Sri Kusyanti 40 60 70

Jumlah nilai 1.080 1.185 1.295

Rata-rata 60,00 65,83 71,94

Daya serap 60% 65,83% 71,94%

Ketuntasan 33,33 % 44,44% 88,88%

Page 46: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

xlvi

TABEL VIII

REKAPITULASI HASIL TES SEBELUM PERBAIKAN,

SIKLUS I DAN SIKLUS II

No Nilai Sebelum Perbaikan Siklus I Siklus II

1. 90 0 0 0

2. 85 0 0 2

3. 80 2 2 1

4. 75 0 0 3

5. 70 4 6 10

6. 65 0 5 0

7. 60 7 2 2

8. 55 0 2 0

9. 50 2 1 0

10. 45 0 0 0

11. 40 3 0 0

Rata-rata

Tuntas

60,00

33,33%

65,83

44,44%

71,94

88,88%

Page 47: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

xlvii

GRAFIK IV.

DATA HASIL NILAI MATA PELAJARAN MATEMATIKA

KELAS V PADA TES SEBELUM PERBAIKAN,

SIKLUS I DAN SIKLUS II

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa :

1. Siswa yang mendapai nilai 90

a. Sebelum diadakan perbaikan pembelajaran adalah kosong

b. Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklus I adalah kosong

c. Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklus II adalah kosong

2. Siswa yang mendapai nilai 85

a. Sebelum diadakan perbaikan pembelajaran adalah kosong

b. Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklus I adalah kosong

c. Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklus II adalah 2 anak

3. Siswa yang mendapai nilai 80

a. Sebelum diadakan perbaikan pembelajaran adalah 2 anak

b. Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklus I adalah 2 anak

c. Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklus II adalah 1 anak

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90

Nilai

Ban

yak

sisw

a

Page 48: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

xlviii

4. Siswa yang mendapai nilai 75

a. Sebelum diadakan perbaikan pembelajaran adalah kosong

b. Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklus I adalah kosong

c. Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklus II adalah 3 anak

5. Siswa yang mendapai nilai 70

a. Sebelum diadakan perbaikan pembelajaran adalah 4 anak

b. Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklus I adalah 6 anak

c. Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklus II adalah 10 anak

6. Siswa yang mendapai nilai 65

a. Sebelum diadakan perbaikan pembelajaran adalah kosong

b. Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklus I adalah 5 anak

c. Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklus II adalah kosong

7. Siswa yang mendapai nilai 60

a. Sebelum diadakan perbaikan pembelajaran adalah 7 anak

b. Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklus I adalah 2 anak

c. Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklus II adalah 2 anak

8. Siswa yang mendapai nilai 55

a. Sebelum diadakan perbaikan pembelajaran adalah kosong

b. Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklus I adalah 2 anak

c. Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklus II adalah kosong

9. Siswa yang mendapai nilai 50

a. Sebelum diadakan perbaikan pembelajaran adalah 2 anak

b. Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklus I adalah 1 anak

c. Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklus II adalah kosong

10. Siswa yang mendapai nilai 45

a. Sebelum diadakan perbaikan pembelajaran adalah kosong

b. Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklus I adalah kosong

c. Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklus II adalah kosong

11. Siswa yang mendapai nilai 40

a. Sebelum diadakan perbaikan pembelajaran adalah 3 anak

b. Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklus I adalah kosong

c. Setelah diadakan perbaikan pembelajaran siklus II adalah kosong

Page 49: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

xlix

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian dari beberapa tabel rangkuman di atas dapat

diketahui adanya peningkatan proses pembelajaran Matematika siswa melalui

penggunaan metode pemberian tugas pada setiap siklus adalah sebagai

berikut:

1. Pembahasan siklus I

Pada siklus I anak telah siap menerima materi tentang KPK dan FPB,

karena konsep itu telah diberikan, siswa melaksanakan tugas untuk

menentukan kelipatan persekutuan terkecil dan faktor persekutuan terbesar

dalam menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dalam kehidupan

sehari-hari. Dalam penyelesaian tugas tersebut dapat dikerjakan secara

berpasangan kemudian dipecahkan sendiri, dengan demikian siswa dapat

mencoba kemampuan berfikir sendiri, sehingga proses pembelajaran akan

lebih efektif. Dilihat dari hasil pengamatan observer, aktivitas siswa pada

siklus I menunjukkan kategori cukup, karena minat dan motivasi siswa

belum ada peningkatan.

Apabila dilihat dari pengolahan data prestasi hasil belajar siswa pada

tes siklus I rata-rata nilainya 65,83 % nilai tersebut belum cukup karena

banyak siswa yang nilainya masih di bawah nilai 7,00 yaitu sebanyak 10

siswa, berarti dalam kelas tersebut baru 44,44% yang telah menguasai

materi. Hal tersebut menunjukkan hasil adanya suatu peningkatan. Padahal

menurut teori belajar tuntas setiap proses pembelajaran dikatakan berhasil

apabila setiap kelas menguasai materi pembelajaran matematika antara

70%-75% (J.Block dalam Lukman, 2000:29)

2. Pembahasan siklus II

Siklus II adalah merupakan lanjutan pada siklus sebelumnya, karena

potensi siswa pada sikus I belum memenuhi syarat teori belajar tuntas,

maka diadakan tindakan pada siklus II. Dari pengamatan observer

diketahui bahwa presentasi hasil aktifitas siswa dalam pembelajaran

Matematika adalah berkategori baik, bila dibanding dengan siklus I.

Page 50: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

l

Pada siklus II aktifitas siswa meningkat dengan baik hal ini terlihat

dari keaktifan dan perhatian, serta motivasi siswa yang tadinya belum

meningkat kini sudah meningkat.

Dari 18 siswa yang diteliti ternyata telah menunjukkan adanya

peningkatan suatu proses pembelajaran.

Setelah diadakan tes pada siklus II yang diikuti sebanyak 18 orang

siswa hasilnya telah meningkat. Hasil nilai rata-rata yang diperoleh adalah

71,94. Siswa yang mendapat nilai ≥ 70,00 ada 16 siswa (88,88%), maka

tindakan perbaikan telah cukup.

Page 51: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

li

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian serta analisis data yang dilakukan, dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Pembelajaran Matematika melalui penggunaan Metode Pemberian Tugas

yang dilaksanakan secara optimal, maka dapat meningkatkan pemahaman

konsep FPB dan KPK dalam pembelajaran Matematika pada siswa kelas V

SD Negeri Bagor 2 Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen

2. Pembelajaran Matematika melalui penggunaan Metode Pemberian Tugas

yang dilaksanakan secara optimal, maka dapat meningkatkan motivasi

siswa dalam proses pembelajaran Matematika.

3. Pembelajaran Matematika melalui penggunaan Metode Pemberian Tugaas

yang dilaksanakan secara optimal, maka dapat meningkatkan prestasi hasil

belajar Matematika siswa.

4. Pembelajaran Matematika melalui penggunaan Metode Pemberian Tugas

yang dilaksanakan secara optimal, dapat mengetahui hambatan-hambatan

yang ditemukan dalam proses pembelajaran Matematika.

Pada pertemuan terakhir seluruh aktivitas guru dan murid dalam proses

pembelajaran terlihat komunikatif. Guru dalam membimbing siswa dalam

menerapkan penggunaan Metode Pemberian Tugas terutama kepada siswa

yang kurang berprestasi sudah menunjukkan hasil yang memuaskan ini

terbukti dari hasil tes pada siklus II dengan memperoleh nilai rata-rata 71,94.

Adapun yang mendapat nilai ≥ 70,00 meningkat menjadi 15 siswa dari 18

siswa (88,88%). Dari hasil wawancara pada siklus II diketahui bahwa siswa

sudah memahami konsep FPB dan KPK .

Selama penelitian dilaksanakan, tidak ditemukan hambatan yang berarti,

peneliti hanya menemukan hambatan kecil pada siklus I. Hambatan tersebut

berupa siswa kesulitan untuk mengenal kembali konsep FPB dan KPK dalam

40

Page 52: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

lii

betuk soal cerita. Kesulitan tersebut karena masih banyaknya siswa yang

belum memahami maksud dari soal cerita.

Berdasarkan hambatan-hambatan yang ditemukan, peneliti berusaha

memecahkan dengan mengulang konsep FPB dan KPK dengan cara lain, dan

berusaha menjelaskan dalam memahami dan mencermati soal-soal cerita yaitu

dengan memberikan kata-kata kunci dalam memecahkan soal cerita. Dengan

demikian hambatan yang ditemukan, telah dapat teratasi.

Pada siklus II, peneliti tidak menemukan suatu hambatan yang berarti, hal

ini terjadi karena motivasi siswa sudah meningkat dan siswa telah memahami

semua konsep yang telah dipelajari selama proses pembelajaran pada siklus

sebelumnya.

Adapun upaya untuk meningkatkan pemahaman konsep FPB dan KPK

dalam pembelajaran Matematika pada siswa kelas V SD Negeri Bagor 2,

antara lain :

1. Penggunaan Metode Pemberian Tugas secara optimal, diusahakan oleh

guru dan siswa secara individual sehingga setiap siswa lebih aktif dan

berpartisipasi dalam proses pembelajaran.

2. Memberi motivasi kepada siswa dalam proses pembelajaran dengan

memperhatikan hal-hal yang dapat mendorong siswa agar dapat belajar

dengan baik, sehingga siswa mempunyai motivasi untu berfikir dan

memusatkan perhatian, merencanakan, dan melaksanakan kegiatan yang

berhubungan/menunjang belajar. Motivasi tersebut juga dapat ditanamkan

kepada diri siswa dengan cara memberikan latihan-latihan/kebiasaan-

kebiasaan dan kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses

pembelajaran.

3. Penggunaan metode yang tepat dalam menyajikan materi pelajaran,

seorang guru harus dapat memilih metode yang tepat agar siswa dapat

menerima, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu, maka cara

mengajar serta cara belajar haruslah setepat-tepatnya dan seefisien serta

seefektif mungkin. Metode guru yang kurang baik akan mempengaruhi

belajar siswa, akhirnya siswa kurang senang terhadap pelajaran dan

Page 53: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

liii

gurunya. Akibatnya siswa dalam belajar dan tujuan pembelajaran tidak

dapat tercapai dengan baik.

4. Relasi Guru dengan Siswa sangatlah berpengaruh dalam proses

pembelajaran bahkan cara belajar siswapun akan telihat. Dalam relasi guru

dengan siswa yang baik siswa mencintai gurunya juga akan menyukai

materi pelajaran yang diberikan sehingga siswa akan berusaha untuk

belajar dengan sebaik-baiknya. Begitu juga sebaliknya jika guru kurang

berinteraksi secara akrab, akan berakibat proses pembelajaran akan kurang

lancar dan siswa segan berpartisipasi secara aktif dalam proses

pembelajaran .

5. Menanamkan sifat Disiplin baik guru maupun siswa, kedisiplinan guru

erat hubunganya dengan kerajinan siswa dalam proses pembelajaran dan

juga dalam belajar siswa. Dalam proses pembelajaran guru harus

melaksanakan tata tertib, dan bekerja dengan disiplin, hal ini dapat

membuat siswa menjadi disiplin pula selain itu juga akan memberi

pengaruh positif terhadap belajar siswa. Untuk menanamkan sifat disiplin

kepada siswa, bila siswa melakukan kesalahan tidak melaksanakan tugas

harus diberi sanksi sesuai dengan tingkat kesalahannya. Sikap disiplin

perlu ditanamkan untuk mengembangkan motivasi yang kuat. Dengan

demikian siswa akan dapat belajar dengan lebih maju dan memiliki sikap

disiplin yang tinggi di sekolah, di rumah maupun di masyarakat.

Kelima tindakan tersebut perlu dilaksanakan oleh guru dalam proses

pembelajaran, agar proses pembelajaran dapat meningkat.

Model yang dipakai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah model

proses. Dalam data model ditetapkan dua proses penilaian tindakan/siklus,

yang masing-masing siklus dilaksanakan selama satu minggu. Dalam setiap

siklus terdapat empat langkah kegiatan yaitu : perencanaan tindakan,

pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Kegiatan ini dilaksanakan terus

berdaur ulang. Sebelum melaksanakan tindakan dalam setiap siklus perlu

perencanaan dan perlu memperhatikan serta mengacu pada siklus sebelumnya.

Setiap tindakan dalam setiap siklus dapat meningkatkan kualitas proses

Page 54: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

liv

pembelajaran, Hal ini berdasarkan analisis perkembangan dari pertemuan yang

satu ke pertemuan berikutnya dalam satu siklus, dan dari analisis

perkembangan peningkatan proses dalam siklus I sampai siklus II.

Berdasarkan kriteria dan hasil belajar siswa, maka layaklah hasil itu untuk

dapat digunakan membantu guru dalam menghadapi permasalahan sejenis.

Disamping itu perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang upaya guru dalam

mempertahankan atau menjaga serta meningkatkan proses pembelajaran

siswa. Model ini pada hakekatnya layak digunakan dan dikembangkan oleh

guru dalam menghadapi permasalahan sejenis dalam meningkatkan kualitas

proses pembelajaran.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disampaikan saran-saran sebagai

berikut :

1. Diharapkan rekan-rekan guru SD Negeri Bagor 2 dalam proses

pembelajaran Matematika untuk berani mencoba menggunakan metode

pemberian tugas dalam menyampaikan materi pembelajaran dengan

kompetensi dasar menentukan kelipatan persekutuan terkecil dan faktor

persekutuan terbesar serta dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan KPK dan FPB.

2. Hendaknya dalam menggunakan metode pemberian tugas, diupayakan

secara optimal supaya dapat berdaya guna dan berhasil guna.

3. Hasil penelitian ini hendaknya dapat digunakan sebagai refleksi bagi guru,

bagi kepala sekolah, dan bagi orang tua siswa.

4. Usahakan sekolah mempunyai laboratorium matematika walaupun

wajudnya sederhana.

Page 55: LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS - …... · LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ... S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Bagor 2 yang telah ... A. Contoh perangkat pembelajaran

lv

DAFTAR PUSTAKA

Afifudin. 1986. Psikologi Pendidikan Anak Usia SD. Solo : Masa Solo Conny Semiawan. 1999. Perkembangan dan Belajar Peserta Didik. Jakarta :

Depdikbud. Lukman Rosadi, Handani Dadan. 2000. Pendidikan Matematika I. Jakarta:

Departemen Agama RI. Mulyono Abdulrahman.1999. Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar.

Jakarta: Rineka Cipta. Ngalim Purwanto. 1997. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rosdakarya. Sagala. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Dirjendikti Depdiknas. Slamet.1995.Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit. Jakarta: PT Bumi

Aksara. Soli Abimanyu. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Dirjen dikti Depdiknas. Sri Rumini.1995 Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UPP IKIP yogysakarta. Suharsimi Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta

: PT Rineka Cipta. Suhito.2001. Hand Out Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran matematika I.

Semarang: FM IPA UNES. Suryo, DTM. 1996. Pengantar Bimbingan dan Penyuluhan. Jakarta: Universitas

Terbuka. Syukri.2009. Panduan PTK. Jakarta : Dirjen dikti Depdiknas. Umar Hamalik. 1989. Metodologi Pengajaran Ilmu Pendidikan. Bandung:

Mandar Maju