Author
gian-oktavianto
View
239
Download
14
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Penanganan emergency pasien anak dengan status epileptikus.
Kelompok A7Diajeng Marta Triaji102009168Raymond Edwin Lubis 102010142Regina Enggeline 102010252Desy P. Kalembu 102010120I Gede Aditya102010239Gian Oktavianto102010216Fathin A. Aminnudin102010376Novia Margaretha RH 102010103
Seorang anak laki laki berusia 10 tahun dibawa ke UGD RS dalam keadaan kejang sejak 20 menit yang lalu. Kejang berupa keempat extremitas kaku dan kedua mata menirik ke atas dan mengeluarkan air liur. Sebelum kejang pasien dalam keadaan sehat hingga 2 jam yang lalu pasien mengeluh sakit kepala hebat seperti ditusuk tusuk. Saat ini pasien tengah duduk di kelas 4 SD dengan riwayat perkembangan normal, namun sejak berusia 4 tahun ia telah mengalami kejang beberapa kali. Riwayat keluarga ayah pasien mengalami kejang yang tidak diketahui penyebabnya pada usia 4 tahun. Selama di UGD, pasien telah mendapat 2 kali pemberian diazepam dengan selang waktu 5 menit namun kejang belum teratasi.
Pola / bentuk serangan Lama serangan Gejala sebelum, selama dan paska serangan Frekuensi seranganFaktor pencetus Ada / tidaknya penyakit lain yang diderita sekarang
Usia saat serangan terjadinya pertama Riwayat kehamilan, persalinan dan perkembangan Riwayat penyakit, penyebab dan terapi sebelumnya Riwayat penyakit epilepsi dalam keluarga, trauma kepala dengan kehilangan kesadaran, meningitis, ensefalitis, gangguan metabolik, malformasi vaskuler dan penggunaan.
Pemeriksaan pediatrik - tanda vital, kepala, jantung, paru, abdomen, ekstremitasPemeriksaan neurologis- kesadaran, sistem sensoris, sistem motorik
TTV HR 110, RR 20, TD 90/60 , T 37,5C
Pemeriksaan lab : darah rutin, kadar gula darah, elektrolit,urinalisis, CSSPemeriksaan Elektro ensefalografi (EEG)Ct-scan & MRI
Status epileptikusDef : suatu kejang tunggal yang berlangsung setidaknya 30 menit atau kejang rekuren yang berlangsung lebih dari 30 menit dengan pasien tidak sadar kembali selama kejang tersebutKejang berlangsung terus menerus/ berulang selama 10 menit tanpa pemulihanKonvulsif & non konvulsif
Kejang umumTonik klonik (Grand mal)Absence (petit mal)MioklonikKejang parsialKomplekssederhanaKejang demam
SERANGAN ANOXIASINKOPBREATH HOLDING SPELLNARKOLEPSI
Serangan sewaktu-waktu atau berkalaKesadaran penderita dapat berkurang atau hilang. Bradikardia, takikardia.EEG perlambatan gelombang didaerah otak bagian korteks.
tonus otot hilang, kesadaran menurun, tekanan darah turun.Penderita sering dengan kejang, nafas terhenti, tampak sianosis kemudian tak sadar
Cyanotic breath holding attack Timbul karena sakit, marah, takut atau frustasi.jeritan atau teriakan kuat pada waktu bernafas.Faktor pencetus benturan kepala, frustasi dan keadaan marah.Penderita merasa ngantuk dan tidur yang tidak tertahan lagi Tiba-tiba,cepat, sering disertai mimpi yang menakutkan, mudah dibangunkan dan dalam keadaan segar.Terjadi beberapa kali dalam sehari
Gangguan dalam keseimbangan eksitasi/ inhibisi di dalam hipotalamus Perubahan dalam gap junction mengakibatkan perubahan komunikasi interneuron dan perubahan sinkroni neural pH serum (alkalosis , asidosis) Perubahan saluran ion yang diatur voltase pada membran neuron mengakibatkan depolarisasi berlebih atau aksi berlebih yang berpotensi menyulut saluran kalsium, kalium, atau natrium yang sensitive terhadap voltase
Primer /Idiopatik riwayat gangguan intrauterine, perinatal, atau neonatalSekunder/ simtomatik Gangguan serebral ,Gangguan metabolik, Obat-obatan
Epilepsi merupakan salah satu gangguan neurologis kronis yang paling umum di Amerika Serikat, dengan prevalensi sekitar 0,5%.Risiko kumulatif seumur hidup mengalami kejang adalah 8%.Setengah risiko seumur hidup mengalami epilepsi terjadi selama masa kanak-kanak atau remaja.10% kematian pada pasien epilepsi berhubungan langsung dengan kejang atau status epileptikus sementara 5% kematian merupakan akibat sekunder kecelakaan fatal selama kejang.
Kejang UmumKejang ParsialKejang DemamGerakan wajah atau menyeringaiSentakan yang dimulai di salah satu bagian tubuh, yang dapat menyebarPengalaman sensorik berupa penglihatan, bau, atau suaraKesemutanPerubahan tingkat kesadaranKetidaksadaranRefleks pada lengan dan tungkai yang tidak terkontrolApneaSalivasi dan mulut berbusaMenggigit lidahInkontinesiaStadium postiktal ( koma, kebingungan)AuraProdroma
Kenaikan suhu yang cepat Kejang khas menyeluruh tonik klonik dari 15 menit penyebab organik (proses infeksi atau toksik)
FarmakologisPenanganan di UGDTuj. : terminasi aktivitas kejang, stabilisasi hemodinamik, dan pencegahan komplikasi sistemik
0-10 menit10-15 menit15-30 menit30-45 menit
ABC, O2IV/ Intra OsseaPemeriksaan glukosa di samping tempat tidurPemantauan jantung dan paruLaboratorium Lorazepam/ DiazepamObat-obatan per-rektalFenitoin/ fosfofenitoinUlangi fenitoin/ fosfofenitoin dalam dosis miniFenobarbitalEvaluasi untuk intubasiIntubasi dan ventilasiInfus midazolam/ pentobarbital/ propofolRawat di PICUPemantauan EEG
Non farmakologisPembedahan untuk epilepsi diindikasikan untuk pasien yang mengalami epilepsi akibat tumor intracranial, abses,kista, atau adanya anomali vaskularDiet ketogenikNasihat orang tua
Kerusakan otak akibat hipoksia dan retardasi mental dapat terjadi setelah kejang yang berulang.Depresi dan ansietas
Hindari faktor pencetusDemam Stress Kelelahan Rangsang cahaya ( sinar televisi, lampu-lampu terlalu terang)Menyimpan obat anti kejang dirumah
Hasil neurologis pasca status epileptikus telah membaik secara bermakna sejak penemuan unit perawatan intensif modern dan manajemen agresif kejang yang lama.
Anak laki-laki 10 tahun dalam keadaan kejang sejak 20 menit yang lalu dengan keempat ekstremitas kaku,kedua mata menirik ke atas dan mengeluarkan air liur juga dengan riwayat ayah pernah mengalami kejang saat masih kecil didiagosa menderita status epileptikus.