21
Pokok Bahasan i I Etika PROFESI Kelompok 8 o Apriliyati Eka S (5G-07) o Aristyanto Heri Trimawan (5G- 09) o Dian Anggrayuni (5G-14) o Indry Adelin (5G-25) o Vilda Yahya Pragita Sari (5G- 40)

Pokok Bahasan II - Kelompok 8

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PPT

Citation preview

Page 1: Pokok Bahasan II - Kelompok 8

Pokok Bahasan i I Etika PROFESI

Kelompok 8o Apriliyati Eka S (5G-07)o Aristyanto Heri Trimawan (5G-

09)o Dian Anggrayuni (5G-14)o Indry Adelin (5G-25)o Vilda Yahya Pragita Sari (5G-40)

Page 2: Pokok Bahasan II - Kelompok 8

PENGERTIANETIKA

Berasal dari bahasa Yunani “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan.

Etika merupakan suatu ilmu yang membahas perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia

Etika juga merupakan adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik dan menghindari hal-hal yang buruk

Page 3: Pokok Bahasan II - Kelompok 8

Teori-Teori EtikaTerdapat beberapa teori mengenai etika,

antara lain:1. Teori Teleleologi2. Teori Deontologi3. Teori Keutamaan (Virtue)

Page 4: Pokok Bahasan II - Kelompok 8

1. Teori TeleleologiTeori ini disebut juga sebagai teori

konsekuensualis. (Kusmanadji. 2004)Artinya bahwa nilai moral suatu tindakan

ditentukan oleh akibat atau hasil dari tindakan tersebut.

Benar salah suatu tindakan ditentukan oleh akibatnya. Akibat dalam hal ini merupakan konsekuensi baik.

Sehingga kebaikan merupakan konsep fundamental dalam teori teleleologi.

Page 5: Pokok Bahasan II - Kelompok 8

1. Teori TeleleologiTeori teleleologi dibagi menjadi tiga (Ucok

Sarimah. 2008):a) Egoisme Etisb) Altruisme Etisc) Utilitarianisme

Dari ketiga teori tersebut, Teori Utilitarianisme lah teori yang paling menonjol.

Page 6: Pokok Bahasan II - Kelompok 8

1. Teori TeleleologiUtilitarianisme berasal dari bahasa inggris,

Utility. Utility berasal dari bahasa latin, yaitu utilis yang artinya bermanfaat.

Utilitarianisme dinyatakan dalam bentuk klasik sebagai: “Suatu tindakan adalah benar jika dan hanya jika tindakan itu menghasilkan selisih terbesar kesenangan di atas kesedihan bagi setiap orang.”

Page 7: Pokok Bahasan II - Kelompok 8

1. Teori TeleleologiEmpat prinsip utiltarianisme yaitu:

1. Konsekuensialisme2. Hedonisme3. Maksimalisme4. Universalisme

Page 8: Pokok Bahasan II - Kelompok 8

1. Teori TeleleologiTeori utilitarianisme ini juga dibagi ke dalam

empat teori, yaitu:a) Utilitarianisme Klasikb) Utilitarianisme Pluralistikc) Utilitarianisme Tindakand) Utilitarianisme Aturan

Page 9: Pokok Bahasan II - Kelompok 8

2. Teori DeontologiBerdasarkan teori ini, perbuatan adalah benar

karena sifat atau hakikat perbuatan itu, bukan karena manfaat bagi kita sendiri atau orang lain.

Teori deontologi sudah ada sejak periode filsafat Yunani Kuno, namun baru menjadi perbincangan sejak adanya penjelasan dan pendasaran logis oleh Immanuel Kant.

Page 10: Pokok Bahasan II - Kelompok 8

2. Teori DeontologiKata Deon dalam deontologi berasal dari

Yunani yang artinya kewajiban. Sehingga teori deontologi menekankan pada pelaksanaan kewajiban.

Suatu perbuatan baik bilamana perbuatan tersebut dilaksanakan atas dasar kewajiban.

Deantologi melaksanakan terlebih dahulu tanpa memikirkan akibatnya.

Page 11: Pokok Bahasan II - Kelompok 8

2. Teori DeontologiMenurut Ucok Sarimah, beberapa hal yang

berkaitan dengan teori deontologi antara lain:1) Deontologi Tindakan2) Deontologi Kaidah3) Deontologi Monistik4) Deontologi Pluralistik

Page 12: Pokok Bahasan II - Kelompok 8

2. Teori DeontologiMenurut Kant, terdapat kriteria agar suatu

tindakan itu bermoral, yaitu:a) Secara konsisten universal.b) Menghargai Mahluk relasional sebagai

tujuan akhir.c) Berasal dari otonomi makhluk rasional dan

menghargai otonomi makhluk rasional.

Page 13: Pokok Bahasan II - Kelompok 8

2. Teori DeontologiKewajiban moral pada pandangan pertama

(prima face) menurut William D. Ross:A. FidelityB. ReparationC. GratitudeD. JusticeE. BenefienceF. Self-ImprovementG. Non-maleficence

Page 14: Pokok Bahasan II - Kelompok 8

3. Teori Keutamaan (Virtue)Teori ini menitikberatkan kepada sikap atau

akhlak seseorang. Hal yang ditanyakan adalah apakah orang itu bersika adil, jujur, murah hati, dan sebagainnya. (Velasquez:2005)

Teori keutamaan ini membicarakan tentang karakter apa saja yang membuat seseorang itu baik secara moral.

Watak baik yang ada pada setiap individu merupakan keutamaan moral.

Page 15: Pokok Bahasan II - Kelompok 8

3. Teori Keutamaan (Virtue)Karakter yang umumnya dianggap sebagai

keutamaan moral yaitu:Keberanian/keteguhanKejujuranKesetiaanKeandalanModeratPengendalian diri ang baik.

Page 16: Pokok Bahasan II - Kelompok 8

3. Teori Keutamaan (Virtue)

Toleransi sesamaKeramahanLoyalitasKehormatanRasa maluKesantunanBelas kasihBangga namun tidak aroganBerkeadilan

Page 17: Pokok Bahasan II - Kelompok 8

3. Teori Keutamaan (Virtue)Dalam menerapkan etika keutamaan kita

perlu memiliki pemahaman mengenai hakikat manusia dan tujuan hidup ini.

Tiga hal yang mencerminkan Keutamaan yaitu:DisposisiKemauan atau kehendakPembiasaan Diri

Page 18: Pokok Bahasan II - Kelompok 8

3. Teori Keutamaan (Virtue)Agar seseorang dapat memiliki keutamaan

moral, maka hal-hal yang perlu dilakukan adalah: Pemahaman dan menentukan karakter-karakter

yang baik terhadap tujuan akhir. Memberikan kandungan atau makna terhadap

tujuan akhir tersebut.Suatu tindakan dinyatakan benar apabila tindakan yang

dilakukan mendukung keutamaan yang relevan dan dimengerti sebagai ciri-cirikarakter yang memungkinkan untuk mencapai kebaikan-kebaikan sosial. (Aristoteles, Maclntyre)

Page 19: Pokok Bahasan II - Kelompok 8

Konsep Hak Hak merupakan konsep moral yang penting, yang memungkinkan individu memilih secara bebas dalam memenuhi kepentingan atau menjalankan aktivitas tertentu dan melindungi pilihan-pilihan tersebut. Hak adalah suatu klaim yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu. Seseorang mempunyai suatu hak apabila orang tersebut memiliki klaim untuk bertindak dengan cara tertentu atau mempunyai klaim terhadap orang lain agar orang lain tersebut berbuat dengan cara tertentu.

Page 20: Pokok Bahasan II - Kelompok 8

Konsep Keadilan Konsep keadilan dipergunakan untuk:

a. Menilai tindakan seseorang.

b. Menilai praktik-praktik dan institusi sosial, politik, dan ekonomi.

Seringkali dijadikan sebagai kriteria tunggal untuk menilai benar/salahnya suatu perbuatan.

Ada 2 tokoh dalam hal ini yaitu Aristoteles dengan konsep keadilan tradisional dan John Rawls dengan konsep keadilan egalitarian.

Menurut konsep tradisional (Aristoteles), keadilan terdiri dari keadilan universal dan keadilan khusus.

Page 21: Pokok Bahasan II - Kelompok 8

Konsep Kepedulian Salah satu karakteristik pokok sudut pandang etika adalah objektivitas atau ketidak berpihakan (impartiality), artinya setiap hubungan khusus yang kita miliki dengan orang-orang (keluarga, teman, pegawai) harus dikesampingkan pada saat kita mengambil keputusan atau melakukan tindakan. Hal ini tidak sesuai dengan teori etika kepedulian Dalam masyarakat luas, tidak hanya di Indonesia, kepedulian dan keberpihakan telah menjadi prinsip moral penting sebagaimana dikemukakan oleh pandangan etika kepedulian atau etika komunitarian (historis, dipelopori gerakan Feminisme).