25
Kultur Jaringan Tanaman Julianto I21109002 Yeremias Ipit I21110004 Kukuh Permadi I21110039 Wilhelmus Andyka I21110040 Wahyu Eliza I21111001 Wina Laili Maulida I21111002 Prinsip Dasar, Sejarah Perkembangan, dan Manfaat Kultur Jaringan Maryono I21111003

Kultur Jaringan Tanaman - Pokok Bahasan I (Kelompok 1)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kultur Jaringan Tanaman

Citation preview

Page 1: Kultur Jaringan Tanaman - Pokok Bahasan I (Kelompok 1)

Kultur Jaringan Tanaman

Julianto I21109002

Yeremias Ipit I21110004Kukuh Permadi I21110039

Wilhelmus Andyka I21110040

Wahyu Eliza I21111001Wina Laili Maulida I21111002

Prinsip Dasar, Sejarah Perkembangan, dan Manfaat Kultur Jaringan

Maryono I21111003

Page 2: Kultur Jaringan Tanaman - Pokok Bahasan I (Kelompok 1)

Pengertian

Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh sehingga dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap.

Page 3: Kultur Jaringan Tanaman - Pokok Bahasan I (Kelompok 1)

Prinsip

Prinsip dasar kultur jaringan terdapat pada teori sel yang dikemukakan oleh dua ahli Biologi Jerman, M.J. Schleiden dan T. Schwann yang menyatakan bahwa sel tumbuhan bersifat autonom dan mempunyai totipotensi.

Page 4: Kultur Jaringan Tanaman - Pokok Bahasan I (Kelompok 1)

Con’t

Autonom Dapat melakukan metobolisme, pertumbuhan, dan perkembangan secara independen.

Totipotensi Kemampuan sel tumbuhan untuk beregenerasi menjadi tanaman utuh.

Page 5: Kultur Jaringan Tanaman - Pokok Bahasan I (Kelompok 1)

Con’tDalam kultur jaringan dikenal

istilah eksplan yang merupakan bagian kecil dari tanaman (sel, jaringan, atau organ) yang digunakan untuk memulai suatu kultur.

Eksplan yang digunakan harus yang masih muda karena sel-selnya bersifat meristematis.

Page 6: Kultur Jaringan Tanaman - Pokok Bahasan I (Kelompok 1)

Con’tSel-sel pada eksplan yang dorman,

dihadapkan pada kondisi stress untuk mengubah pola metabolisme, sehingga sel memulai siklus barunya dan akan tumbuh berkembang di dalam kultur.

Respon yang terlihat pertama yaitu terbentuknya jaringan penutup luka dan sel-sel terus membelah membentuk massa yang disebut kalus.

Page 7: Kultur Jaringan Tanaman - Pokok Bahasan I (Kelompok 1)

Con’t

Sel-sel kalus berbeda dengan sel eksplannya, dimana sel ini tidak terdiferensiasi (dediferensiasi).

Sel-sel eksplan dalam keadaan dorman diinduksi dengan zat pengatur tumbuh untuk aktif kembali melakukan pembelahan.

Page 8: Kultur Jaringan Tanaman - Pokok Bahasan I (Kelompok 1)

Con’tLaju pertumbuhan sel, jaringan,

atau organ tanaman didalam kultur akan menurun setelah periode waktu tertentu, yang umumnya ditandai dengan adanya gejala nekrosis pada eksplan.

Sehingga perlu dilakukan sub-kultur, yaitu suatu proses pemindahan sel-sel, jaringan, atau organ kedalam medium baru.

Page 9: Kultur Jaringan Tanaman - Pokok Bahasan I (Kelompok 1)

Con’tPerkembangan selanjutnya adalah

morfogenesis, yaitu proses terbentuknya organ-organ baru yang kemudian akan tumbuh menjadi tanaman utuh.

Tanaman regenerasi yang dihasilkan dari teknik kultur jaringan disebut plantlet.

Page 10: Kultur Jaringan Tanaman - Pokok Bahasan I (Kelompok 1)

Con’tPembentukan plantlet melalui

dua proses berbeda yakni :

Proses diferensiasi meristem unipolar menghasilkan ujung tunas yang akan tumbuh menjadi tunas atau ujung akar yang akan menjadi akar.

• Organogenesis

Page 11: Kultur Jaringan Tanaman - Pokok Bahasan I (Kelompok 1)

Con’t

Proses diferensiasi meristem bipolar yang berupa bakal tunas dan akar, dua meristem diperlukan untuk pertumbuhan tanaman utuh.

• Embriogenesis Somatik

Page 12: Kultur Jaringan Tanaman - Pokok Bahasan I (Kelompok 1)

Con’tMorfogenesis in vitro dapat

terjadi secara langsung dan tidak langsung.

• Morfogenesis secara langsung terjadi tanpa melalui tahapan kalus. Sel-sel diinduksi langsung menjadi embriogenik dengan cara menanamkan eksplan pada medium dengan kombinasi zat pengatur tumbuh.

Page 13: Kultur Jaringan Tanaman - Pokok Bahasan I (Kelompok 1)

Con’t• Morfogenesis secara tidak langsung

melalui tahapan kalus terlebih dahulu. Kalus yang lunak ditransfer kedalam medium cair akan membentuk suspensi sel yang aktif tumbuh.

Page 14: Kultur Jaringan Tanaman - Pokok Bahasan I (Kelompok 1)

Con’tSuatu kultur sel menggunakan sel

sebagai eksplan. Eksplan berasal dari sel-sel yang mengalami dediferensiasi (kalus). Kalus yang digunakan sebagai eksplan disebut inokulum.

Kultur sel yang dipelihara dalam medium akan membentuk sel-sel yang terorganisir (embrio).

Page 15: Kultur Jaringan Tanaman - Pokok Bahasan I (Kelompok 1)

Con’tEmbrio yang terbentuk adalah dari

sel-sel somatik atau gametik dan disebut sebagai embrio adventif, dimana prosesnya disebut embriogenesis somatik. Embrio akan tumbuh dan berkembang menjadi tanaman utuh.

Page 16: Kultur Jaringan Tanaman - Pokok Bahasan I (Kelompok 1)

Sejarah dan Perkembangan

Penemuan mikroskop oleh Zakarias Jensen yang kemudian disempurnakan oleh Anthoni van Leeuwenhoek.

1590

Penemuan konsep totipotensi sel oleh M.J. Schleiden dan T. Schwann.

1838-1839

Page 17: Kultur Jaringan Tanaman - Pokok Bahasan I (Kelompok 1)

Con’t

Percobaan awal mengkultur sel dan jaringan tanaman pada kondisi tidak aseptis oleh Gottlieb Haberlandt.

1902

Penemuan auksin sebagai zat pengatur tumbuh oleh Went dan Thiman.

1928-1930

Page 18: Kultur Jaringan Tanaman - Pokok Bahasan I (Kelompok 1)

Con’t

Penemuan sitokinin sebagai zat pengatur tumbuh oleh Miller dkk.

1955

Riset kultur multiseluler sebagai eksplan yang dipelopori oleh Philip Rodney White, Roger Gautheret, dan Piere Nobecourt.

1939

Page 19: Kultur Jaringan Tanaman - Pokok Bahasan I (Kelompok 1)

Con’t

Skoog dan Miller berhasil mengatur pertumbuhan akar dan tunas dari kalus tembakau menggunakan kombinasi auksin dan sitokin pada medium.

1957

J.Reinert dan FC.Steward, berhasil membuktikan totipotensi sel pada kultur suspensi sel dengan eksplan umbi akar wortel.

1958

Page 20: Kultur Jaringan Tanaman - Pokok Bahasan I (Kelompok 1)

Con’t

Perkembangan teknik mikropropagasi.

1960-1970

E.C. Cocking berhasil mengisolasi protoplas dari sel-sel akar dengan menggunakan enzim selulose

1960

Page 21: Kultur Jaringan Tanaman - Pokok Bahasan I (Kelompok 1)

Con’t

Guha dan Maheshwari berhasil memperoleh tanaman dari anther Datura innoxia diketahui bahwa plantlet bersifat haploid yang berasal dari mikrospora.

1966

Nagata dan Takebe, berhasil menunjukkkan adanya pembelahan protoplas yang diisolasi dari mesofil daun tembakau.

1970

Page 22: Kultur Jaringan Tanaman - Pokok Bahasan I (Kelompok 1)

Con’t

C. Nitsch berhasil menginduksi mikrospora Datura, Nicotiana, dan Licopersicon langsung menjadi plantlet.

1972

Semakin berkembangnya ilmu genetika sel somatik dan rekayasa genetika.

1980 - Sekarang

Page 23: Kultur Jaringan Tanaman - Pokok Bahasan I (Kelompok 1)

Manfaat Teknik Kultur Jaringan

Teknik kultur jaringan telah berkembang sedemikian pesat sehingga dapat dipergunakan untuk keperluan-keperluan tertentu.

Menekan biaya produksi karena dapat menghasilkan bibit dalam jumlah banyak dengan waktu singkat.

Bidang Agribisnis

Page 24: Kultur Jaringan Tanaman - Pokok Bahasan I (Kelompok 1)

Con’t

Berguna sebagai sumber metabolit sekunder yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

Bidang Farmakologi

Memperoleh Hibrida Baru

Mendapatkan Tanaman Haploid

Penyimpanan Plasmanutfah

Penyelamatan Embrio

Menunjang Penelitian Penyakit Tanaman

Page 25: Kultur Jaringan Tanaman - Pokok Bahasan I (Kelompok 1)

Terima KasihAtas Perhatiannya