81
(Skripsi) Oleh ANJAR SAPUTRA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PESERTA DIDIK KELAS 4 SDN 7 YOSOMULYO METRO PUSAT KOTA METRO

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

(Skripsi)

Oleh

ANJAR SAPUTRA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNINGTIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR

IPA PESERTA DIDIK KELAS 4 SDN 7 YOSOMULYOMETRO PUSAT KOTA METRO

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUPINVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR IPA

PESERTA DIDIK KELAS 4 SDN 7 YOSOMULYOMETRO PUSAT KOTA METRO

Oleh

ANJAR SAPUTRA

Masalah dalam penelitian ini adalah masih rendahnya hasil belajar IPA siswa.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model

pembelajaran kooperatif learning tipe group investigation terhadap hasil

belajar IPA siswa. Metode dalam penelitian ini adalah quasi experiment

dengan desain penelitian nonequivalent control group design. Penelitian ini

menggunakan purposive sampling. Instrument yang digunakan dalam

penelitian ini non-tes dan tes. Hasil analisis data diperoleh simpulan bahwa ada

pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif learning tipe group

investigation terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 7 Yosomulyo

Metro Pusat Kota Metro.

Kata kunci : Group Investigation, hasil belajar, pembelajaran IPA

Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF LEARNING COOPERATIVE MODEL TYPE GROUPINVESTIGATION ON LEARNING RESULTS

PARTICIPANTS DOCKED 4 SDN 7 YOSOMULYOMETRO CENTER METRO CITY

By

ANJAR SAPUTRA

The problem in this study is the low student learning outcomes.This study aims todetermine the effect of the use of cooperative lerning model group investigatinlearning on student learning outcomes.The method in this study was a quasiexperiment with nonequivalent control group design research design.This study usespurposive sampling.The instruments used in this study were non-tests and tests.Theresults of the analysis of the data obtained conclusions that there is a affect of the useof cooperative learning model learning type group investigation on the learningoutcomes of students in grade IV to 7 Yosomulyo Metro downtown Metro.

Keywords: Group Investigation, learning outcomes, science lessons

Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TIPEGROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR

IPA PESERTA DIDIK KELAS 4 SDN 7 YOSOMULYOMERTO PUSAT KOTA METRO

Oleh

ANJAR SAPUTRA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah DasarJurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION
Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION
Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION
Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Anjar Saputra lahir di Belitang, pada

tanggal 11 April 1996. Penulis adalah anak pertama

dari dua bersaudara, dari pasangan Bapak Samirun dan

Ibu Qabtiah.

Penulis mengawali pendidikan formal di TK Subullu Salam Sriwangi pada tahun

2001-2002. Penulis melanjutkan pendidikan di SD Negeri 1 Kerujon pada tahun

2002-2008.

Pada tahun 2008 penulis di terima di MTs Trimoharjo yang di selesaikan pada

tahun 2011, Kemudian pada tahun 2011 penulis melanjutkan pendidikan di

MAN Gumawang dan selesai pada tahun 2014. Pada tahun 2014, Penulis

terdaftar sebagai mahasiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendididkan di

Universitas Lampung, Program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Selama menjadi mahasisiwa, Penuilis mengikuti Kiliah Kerja Lapangan (KKL)

di Malang-Yogyakarta-Bandung pada tahun 2017 Pada tahun yang sama,

Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Kependidikan Terintegrasi (KKN-

KT) di Desa Bakhu, Kecamatan Batu Ketulis, Kabupaten Lampung Barat yang

terintegrasi dengan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SD Negeri 1

Bakhu.

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

MOTTO

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga merekamengubah diri mereka sendiri”

(Q.S. Ar-Ra’d:11)

“ Pelan Tapi Pasti Karna Ke Suksesan Perlu KepastianBukan Sekedar Ambisi”

(Anjar Saputra)

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap puji syukur atas kehadirat Allah SWT, dan dengan segalaKetulusan serta kerendahan hati, sebentuk karya kecil ini kupersembahkan

kepada:

Kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Samirun dan Ibu Qabtiah Terima kasih atasdukungan, motivasi, nasihat, dan do’a yang selalu dipanjatkan demi tercapainya

cita-citaku dan kelancaran studiku

Adikku Lia Nita Safitri yang telah memberikan cinta dan kasih sayangmu, yangselalu memotivasi, mendoakan dan menantikan keberhasilanku

Para Guru dan Dosen yang telah berjasa memberikan bimbingan dan ilmu yangsangat berharga melalui ketulusan dan kesabaranmu

Almamater Tercinta Universitas Lampung

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

SANWACANA

Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah

mmemberikan nikmat sehat, rahmat serta hidayah-Nya sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “ Pengaruh Model Pembelajaran kooperatif

Learning tipe Group Investigation Terhadap Hasil Belajar IPA Peserta Didik

Kelas 4 SDN 7 Yosomulyo Metro Pusat Kota Metro Semester Genap Tahun

Pelajaran 2017/2018 ” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu

Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.

Penulis menyadari sepenuhnya atas keterbatasan kemampuan dan pengetahuan,

maka adanya dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak sangat membantu

dalam penyelesaian skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan

terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., selaku dekan FKIP Universitas

Lampung.

2. Ibu Dr. Riswanti Rini, M.Si., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan.

3. Bapak Drs. Maman Surahman, M.Pd., selaku Ketua Program Studi PGSD.

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

4. Ibu Dra.Loliyana,M.Pd., selaku pembimbing 1 atas kesediaannya

memberikan bimbingan, motivasi, ilmu yang berharga, saran, dan kritik-

kritik selam proses penyusunan skripsi ini menjadi lebih baik.

5. Bapak Drs.Sugiman,M.Pd., selaku pembimbing 2 atas kesediaannya

memberikan bimbingan, motivasi, ilmu yang berharga, saran, dan kritik-

kritik selam proses penyusunan skripsi ini menjadi lebih baik.

6. Ibu Dr.Rochmiyati,M.Si., selaku pembehas skripsi atas kesediaannya

memberikan bimbingan, motivasi, ilmu yang berharga, saran, dan kritik-

kritik selam proses penyusunan skripsi ini menjadi lebih baik.

7. Para dosen PGSD Universitas Lampung yang telah memberikan ilmunya,

pengalaman yang sangat berharga dan tak ternilai bagi penulis.

8. Staff Akademik dan Tata Usaha Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

yang telah membantu administrasi di Kampus.

9. Ibu Yohana, Spd.,selaku Kepala Sekolah SDN 7 Yosomulyo Metro Pusat

Kota Metro yang telah memberikan izin dan bantuan selam penelitian.

10. Keluarga sederhanaku, Ayahku Samirun, S.Pd dan Ibuku Qabtiah, S.Pd.I

serta adikku Lia Nita Safitri. Terimakasih atas pengorbanan, kasih sayang

dalam bantuan doa yang tulus, dan selalu memberikan dukungan dalam

penyusunan skripsi ini.

11. Keluarga besar Kakek Ayah Dullah Siran & Nenek Sapariyah. dan Kakek

Ibu H.Ahmad Kohar & Nenek HJ.Nursanah. Terimakasih atas dukungan,

semangat, doa, dan motivasi yang tiada henti-hentinya.

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

12. Keluarga Sahabatku “Desi Cahya Lugita & I Hasroh” TIdak lupa pula

teman-temanku Abi N, Feqi R, Anggra S, W Duki, Wahidin, Ifan A,Made,

Aegidius,M.Khairu Rizal Riki Kaneza, Anggi Manggala. Terimakasih

selama ini sudah memberikan semangat serta dukungan yang tak henti-

hentinya. Semoga kita selalu bersama bukan hanya di dunia tapi sampai

surga-Nya.

13. Sahabat SMA, Terimakasih selama ini sudah memberikan semangat serta

dukungan yang tak henti-hentinya. Semoga kita selalu bersama bukan

hanya di dunia tapi sampai surga-Nya

14. Teman seperjuangan PGSD angkatan 2014. Terimakasih atas

kekeluargaan dan kebersamaan yang telah diberikan, semoga kekeluargaan

kita akan terus terjalin sampai kapanpun.

15. Dan Bagi pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut

mendukung peneliti menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan

tetapi sedikit harapan semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita

semua. Aamiin.

Bandar Lampung, 19 Oktober 2018

Penulis,

Anjar Saputra

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

xv

DAFTAR ISI

HalamanDAFTAR ISI............................................................................................... xvDAFTAR TABEL ...................................................................................... xviiiDAFTAR GAMBAR.................................................................................. xxDAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xxi

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1B. Identifikasi Masalah.......................................................................... 9C. Pembatas Masalah............................................................................. 10D. Rumusan Masalah ............................................................................. 10E. Tujuan Penelitian .............................................................................. 11F. Manfaat Penelitian ............................................................................ 11

II. KAJIAN PUSTAKA

A. Model Pembelajaran ........................................................................ 13B. Pembelajaran Kooperatif ................................................................. 14

1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif ......................................... 142. Tipe-tipe Pembelajaran Kooperatif ........................................... 163. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif ............................................. 17

C. Model- model Pembelajaran Kooperatif ......................................... 181. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ............................. 182. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif .... 203. Langkah-langkah atau Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif

................................................................................................... 23D. Hasil Belajar .................................................................................... 27

1. Pengertian Belajar .................................................................... 272. Pengertian Hasil Belajar ............................................................ 283. Faktor-faktor yang Mempengaruh Hasil Belajar....................... 30

E. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ........................................................ 321. Pengertian IPA ......................................................................... 322. Tujuan Pembelajaran IPA.......................................................... 333. Pembelajaran IPA di Sekolah.................................................... 34

F. Kerangka Pikir................................................................................. 36

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

xvi

G. Hipotesis Penelitian ......................................................................... 37

III. METODE PENELITIANA. Desain Penelitian ............................................................................. 39B. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 40C. Populasi dan Sampel Penelitian....................................................... 40

1. Populasi Penlitian..................................................................... 402. Sampel Penelitian..................................................................... 41

D. Variabel Penelitian .......................................................................... 42E. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel ............................... 43

1. Definisi Konseptual ................................................................. 432. Definisi Operasional ................................................................ 44

F. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 451. Teknik Observasi ..................................................................... 452. Teknik Tes ............................................................................... 45

G. Instrumen Penelitian........................................................................ 471. Jenis Instrumen.......................................................................... 47

1.1 Instrumen Non-tes ............................................................ 481.2 Instrumen Tes ................................................................... 48

2. Uji Instrumen Tes ....................................................................... 492.1 Uji Validitas ..................................................................... 492.2 Uji Reliabilitas.................................................................. 512.3 Daya Pembeda Soal ......................................................... 522.4 Uji Tingkat Kesukaran ..................................................... 53

H. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ............................... 541. Teknik Analisis Data ................................................................. 54

1.1 Uji Normalitas Data......................................................... 541.2 Uji Homogenitas Data .................................................... 55

2. Analisis Data Aktivitas Belajar Menggunakan Media Konkret 563. Analisis Data Hasil Belajar ....................................................... 574. Uji Hipotesis.............................................................................. 57

4.1 Uji Regresi Linier Sederhana ........................................... 57

IV. HASIL DAN PEMBAHASANA. Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 59B. Hasil Penelitian............. ................................................................. 60

1. Data Aktivitas Peserta Didik dengan Model KooperatifLearning Tipe Group investigation ............................................. 61

2. Data Hasil Belajar Peserta Didik Kelas Eksperimen........................... 61a. Data Nilai Pretest ....................................................................... 62b. Data Nilai Posttest ................................................................ 63

3. Data Hasil Belajar Peserta Didik Kelas Kontrol ........................ 65a. Data Nilai Pretest ....................................................................... 65b. Data Nilai Posttest........................................ ........................ 67

4. Deskripsi Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.. 69C. Pengujian Persyaratan Analisis Data ................................................. 70

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

xvii

1. Uji Normalitas Data................................................................... 702. Uji Homogenitas Data ............................................................... 70

D. Pengujian Hipotesis........................................................................ 711. Regresi Linear Sederhana.......................................................... 71

E. Pembahasan ................................................................................... 73

V. SIMPULAN DAN SARANA. Simpulan…………........... .............................................................. 77B. Saran……............... ......................................................................... 77

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 79LAMPIRAN.............................................................................................. 81

Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Rata-Rata Nilai Hasil Belajar Peserta Didik Kelas IV SD N 7

Metro Pusat ............................................................................................... 5

2. Rata-Rata Nilai Hasil Belajar Peserta Didik Kelas IV SD N 115

Tebet Timur Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Learning,

Jakarta Selatan Pada Tahun 2016/2017 .................................................... 6

3. Daftar Jumlah Siswa Kelas IV Semester Genap SD N 7 Metro Pusat

Kota Metro Tahun Pelajaran 2017/2018................................................... 41

4. Kisi-Kisi Penilaian Model Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe

Group Investigation .................................................................................. 47

5. Klasifikasi Validitas.................................................................................. 51

6. Daftar Interpretasi Koefisien Rkoefisien R Reliabilitas ........................... 52

7. Klasifikasi Daya Pembeda ........................................................................ 53

8. Indeks Kesukaran...................................................................................... 54

9. Ringkasan Anova ...................................................................................... 56

10. Rekapitulasi Tingkat Keberhasilan ........................................................... 57

11. Jadwal Dan Pokok Bahasan Pelaksanaan Penelitian ................................ 59

12. Rekapitulasi Aktivitas Siswa .................................................................... 61

13. Distribusi Nilai Pretest Kelas Eksperimen ............................................... 62

14. Distribusi Nilai Posttest Kelas Eksperimen .............................................. 64

15. Deskripsi Hasil Belajar Kelas Eksperimen ............................................... 65

16. Distribusi Nilai Pretest Kelas Kontrol ...................................................... 66

17. Distribusi Nilai Posttest Kelas Kontrol..................................................... 68

18. Deskripsi Hasil Belajar Kelas Kontrol...................................................... 69

19. Hasil Uji Normalitas Data Pretest Dan Posttest Kelas Eksperimen

Dan Kontrol ............................................................................................. 70

20. Hasil Uji Homoogenitas Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen

dan Kontrol ............................................................................................... 71

21. Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana ............................ 72

Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

xx

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pikir Penelitian ......................................................................... 37

2. Nonequivalent Control Group Pretest – Posttest Desain.......................... 40

3. Histogram Nilai Pretest Kelas Eksperimen .............................................. 63

4. Histogram Nilai Posttest Kelas Eksperimen............................................. 64

5. Histogram Nilai Pretest Kelas Kontrol ..................................................... 67

6. Histogram Nilai Posttest Kelas Kontrol ................................................... 68

7. Histogram Nilai Rata-Rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ........... 69

Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Rekapitulasi Uji Reliabilitas Lembar Observasi .......................................... 82

2. Hasil Uji Coba Soal Tes............................................................................... 83

3. Rekapitulasi Uji Validitas Soal Tes ............................................................. 87

4. Rekapitulasi Uji Reliabilitas Soal Tes ......................................................... 89

5. Rekapitulasi Uji Daya Beda Soal Tes .......................................................... 91

6. Rekapitulasi Uji Tingkat Kesukaran Soal Tes ............................................. 93

7. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Dengan Model Pembelajaran GI ............. 96

8. Rekapitulasi Aktivitas Siswa dengan Model Pembelajaran GI ................... 105

9. Rekapitulasi Hasil Belajar Kelas Eksperimen ............................................. 107

10. Rekapitulasi Hasil Belajar Kelas Kontrol .................................................... 110

11. Hasil Uji Normalitas .................................................................................... 114

12. Hasil Uji Homogenitas................................................................................. 121

13. Uji Hipotesis ................................................................................................ 126

14. Tabel Nilai “r” Product Moment = 0,05................................................... 130

15. Tabel Distribusi X2 ...................................................................................... 131

16. Tabel F = 0,05 .......................................................................................... 132

17. Tabel Harga Kritis Distribusi t = 0,05...................................................... 133

18. Tabel Logaritma........................................................................................... 134

19. Blueprint Penggunaan Model Pembelajaran GI........................................... 135

20. Rubrik Penilaian Pengamatan Model GI ..................................................... 138

21. Lembar Observasi Checklist Pengamatan Model GI ................................... 156

22. RPP Model Pembelajaran GI ....................................................................... 159

23. Kisi-Kisi Soal Pretest dan Posttest .............................................................. 194

24. Soal Pretest dan Posttest.............................................................................. 204

25. Rencana Implementasi Model GI (Group Investigation) Pada Tema 2 Sub

Tema 1 Pembelajaran 1-6 ........................................................................... 217

Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan sekolah dasar sebagai jenjang paling dasar pada pendidikan

formal mempunyai peran besar bagi keberlangsungan proses pendidikan

selanjutnya. Hal ini sesuai dengan Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003

pasal 17 ayat 1 yang menyebutkan bahwa “ Pendidikan dasar merupakan

jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.” Dalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan untuk Satuan Pendidikan Dasar

(Tahun 2007 Semester I&II) dijelaskan bahwa “Tujuan Pendidikan Dasar

adalah meletakan dasar kecerdasan, pengetahuan,kepribadian, akhlaq mulia,

serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih

lanjut.”

Membekali peserta didik agar cerdas secara intelektual pengetahuan dan

sosial merupakan peran pendidik di sekolah. Maka pendidik sebagai memiliki

peran besar terhadap peserta didik dan keberlangsungan kegiatan

pembelajaran. Hal ini sejalan dengan pendapat Hamzah B. Uno (2006: 168)

yaitu pendidik harus menguasai keterampilan dalam mengajar agar dapat

mengelola proses pembelajaran dengan baik yang berimplikasi pada

peningkatan kualitas lulusan sekolah dan di harapkan dapat menyelesaikan

Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

2

berbagai permasa lahan yang timbul dalam proses kegiatan belajar mengajar.

Pendidik dapat mengoptimalkan perannya di kelas dengan menguasai

keterampilan mengajar. Penguasaan keterampilan mengajar yang baik akan

mempengaruhi tingkat keaktifan dan partisipasi peserta didik sehingga bisa

dikatakan bahwa peran keterampilan memberikan penguatan penting dalam

kegiatan pembelajaran.

Hal ini sesuai dengan teori belajar dari Psikologi Behaviouristik Skiner

(Wasty Soemanto, 2008: 125) yaitu Skiner’s Operant Conditioning yaitu

“Seperti halnya Thorndike, Skiner menganggap “reward”atau

“reinforcement” yaitu penguatan sebagai faktor terpenting dalam proses

belajar”. Berdasar kanuraian tersebut sudah sepantasnya pendidik

menguasainya, lebih-lebih dalam menghadapi perilaku peserta didikusia

sekolah dasar yang memiliki kepribadian untuk.

Tujuan dalam Kurikulum 2013 IPA antara lain: (1) Memperoleh keyakinan

terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan,

keindahandan keteraturan alam ciptaan-Nya; (2) Mengembangkan

pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari; (3) Mengembangkan rasa ingin tahu,

sikap positip dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling

mempengaruhi antara IPA,lingkungan, teknologi dan masyarakat; (4)

Mengembangkan keterampilan prosesuntuk menyelidiki alam sekitar,

memecahkan masalah dan membuat keputusan;(5) Meningkatkan kesadaran

Page 22: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

3

untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan

lingkungan alam.

IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan

manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat di identifikasikan.

Tujuan pembelajaran IPA yang tercantum dalam kurtilas tersebut sudah

mengandung ide-ide yang dapat mengantisipasi perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi (IPTEK) secara global. Untuk mencapai tujuan

yang telah dirumuskan di atas, pembelajaran IPA dilaksanakan sebagai

wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar,

serta untuk pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam

kehidupan sehari-hari.

Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung

untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam

sekitar secara ilmiah. Hasil penelitian yang dilaksanakan PISA (The

Programme forInternational Student Assesment) pada tahun 200 (dalam

Depdiknas 2007:21) menunjukkan bahwa fakta dilapangan dalam

pelaksanaan pembelajaran IPA belum sesuai dengan esensi yang terkandung

dalam Kurikulum 2013 mengenai pelajaran IPA. Penelitian ini menunjukkan

bahwa masih terdapat permasalahan dalam pelaksanaan standar isi IPA.

Literasi sains anak-anak Indonesia usia 15 tahun berada pada peringkat ke

38dari 40 negara yang diteliti oleh PISA. Adapun skor rata-rata pencapaian

peserta didik dari negara-negara peserta sekitar nilai 500, sedangkan peserta

Page 23: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

4

didik Indonesia kurang lebih memperoleh angka di sekitar 400. Hal ini berarti

bahwa peserta didik di Indonesia tersebut diduga baru mampu mengingat

pengetahuan ilmiah berdasarkan fakta-fakta sederhana.

Proses pembelajaran IPA pada kenyataannya pendidik masih minim sekali

dalam memperkenalkan kerja ilmiah kepada peserta didik, padahal kerja

ilmiah merupakan salah satu ciri penting dari esensi mata pelajaran IPA.

Metode pembelajaran yang terlalu berorientasi kepada pendidik (teacher

centered) cenderung mengabaikan hak-hak dan kebutuhan, serta pertumbuhan

dan perkembangan anak,sehingga proses pembelajaran yang menyenangkan,

mengasyikkan, dan mencerdaskan tidak dirasakan oleh anak.

Pembelajaran IPA yang terlalu berorientasi terhadap penguasaan teori dan

hafalan inilah yang menyebabkan kemampuan belajar peserta didik menjadi

terhambat. Hasil dari observasi pada pembelajaran tematik subtema peredaran

darahku sehat yang dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 7 Yosomulyo

Kecamatan Metro Pusat Kota Metro tanggal 23 Oktober 2017 menunjukkan

bahwa aktivitas belajar peserta didik masih rendah dan hasil belajar belum

sesuai dengan yang di harapkan atau belum optimal.

Hasil observasi menunjukkan bahwa pada saat proses pembelajaran

berlangsung, sebagian besar peserta didik belum berani mengajukan

pertanyaan kepada pendidik, belum berani mengemukakan pendapatnya

meskipun sudah diarahkan oleh pendidik, belum berani menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh pendidik, interaksi antara peserta

Page 24: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

5

didik dengan peserta didik lain juga masih minim. Kurangnya pemahaman

peserta didik terhadap materi dapat terlihat dari nilai rata-rata kelas pada

matapelajaran IPA tahun ajaran 2017/2018 semester 1 yang masih rendah

yaitu dengan rata-rata kelas58,5 atau 59.

Tabel 1. Rata-Rata Nilai Hasil Belajar Peserta didik Kelas IVSD N 7Metro Pusat Pembelajaran MenggunakanKooperatif Learning

N0.MataPelajaran

KKMRata-ratakelas IV A

Rata-ratakelas IV B

Rata-ratakelas IV

1 PPKn 75 88 87 87.5

2 B.Indonesia 70 78 79 78.5

3 Matematika 69 72 73 72.5

4 IPA 70 58 59 58.5

5 IPS 70 77 76 76.5

6 SBdP 75 83 84 83.5

7 PJOK 75 86 85 85.5

Sumber: Pengolahan data hasil belajar tahun 2017

Berdasarkan paparan hasil analisis terhadap nilai ulangan harian semester I

tahun 2016/2017 peserta didik kelas IV Sekolah Dasar Negeri 7 Yosomulyo

Kecamatan Metro Pusat Kota Metro pada mata pelajaran IPA belum

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan berdasarkan

surat keputusan kepala Sekolah Dasar Negeri 7 Yosomulyo Kecamatan Metro

Pusat Kota Metro tahun 2016 yaitu ≥ 70. Hasil ulangan harian dari 35 peserta

didik terdapat 15 peserta didik (42,86%) yang mendapatkan nilai di atas

KKM, sedangkan sisanya 20 peserta didik (57,14%) nilainya dibawah

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Page 25: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

6

Hasil ulangan harian semester I tahun 2016/2017 peserta didik kelas IV

Sekolah Dasar Negeri 7 Yosomulyo Kecamatan Metro Pusat Kota Metro

pada mata pelajaran IPA diperoleh nilai terendah 40, nilai tertinggi 76 dan

nilai rata-rata 58,5. Sebagai perbandingan perolehan nilai rata-rata salah satu

sekolah di provinsi Daerah Khusus Ibu kota Jakarta, sebagai kota terdekat dan

menjadi barometer pendidikan nasional salah satunya di ambil pada SDN 115

Tebet Timur, Jakarta Selatan pada tahun 2016/2017.

Tabel 2. Rata-Rata Nilai Hasil Belajar Peserta didik Kelas IV SD N 115Tebet Timur Pembelajaran Menggunakan Kooperatif Learning,Jakarta Selatan pada tahun 2016/2017

N0. MataPelajaran

KKM

Rata-ratakelas

Rata-ratakelas

Rata-ratakelasIV C

Rata-ratakelasIV D

Rata-ratakelas IV

IV A IV B

1 PPKn 78 90 89 90 88 89.25

2 B.Indonesia 78 80 80 78 85 80.75

3 Matematika 75 86 85 76 80 81.75

4 IPA 75 72 74 78 79 75.75

5 IPS 75 79 80 78 80 79.25

6 SBdP 75 85 84 84 85 84.5

7 PJOK 75 88 86 86 88 87Sumber: Pengolahan data penelitian literatur

Berdasarkan hasil pengamatan pada table 2 di atas dapat di lihat bahwa

pembelajaran dan hasil belajar pada mata pelajaran IPA di kelas IV pada

tempat yang berbeda yaitu Daerah Khusus Ibu kota menunjukkan hal yang

sama, bahwa peserta didik dalam pelajaran IPA mengalami kesulitan untuk

memahami pelajaran tersebut, oleh karena itu perlu di kaji ulang pendekatan

pembelajaran yang sesuai agar tujuan pembelajaran IPA pada sekolah dasar

Page 26: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

7

dapat sesuai dengan KKM yang di tentukan. Sebagai bahan pembanding pada

pembelajaran IPA sekolah dasar, maka model pembelajaran harus

menyesuaikan dengan tingkat kemampuan dan daya nalar peserta didik, ada

baiknya penggunaan model pembelajaran dapat bervariasi sesuai dengan

kebutuhan peserta didik dan pengajar, agar pembelajaran dapat mencapai

tujuan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pendidik kelas IV Sekolah Dasar

Negeri 7 Yosomulyo Kecamatan Metro Pusat Kota Metro yaitu Ibu Yohana,

S.Pd., menunjukkan bahwa pengetahuan pendidik tentang model-model

pembelajaran masih minim. Dalam proses pembelajaran, pendidik

menggunakan metode ceramah secara klasikal, sehingga pembelajaran masih

berpusat pada pendidik (teacher centered). Pembelajaran yang berpusat pada

pendidik membuat peserta didik cenderung pasif .

Hasil wawancara dengan beberapa pesertadidik kelas IV Sekolah Dasar

Negeri 7 Yosomulyo Kecamatan Metro Pusat Kota Metro diperoleh hasil

bahwa penyebab rendahnya hasil aktivitas dan hasil belajar peserta didik

dikarenakan peserta didik merasa jenuh dengan cara mengajar pendidik.

Peserta didik merasa bosan karena hanya duduk diam mendengarkan pendidik

menjelaskan materi. Pembelajaran yang demikian membuat peserta didik

kesulitan dalam menyerap materi, terutama untuk pesertadidik dengan gaya

belajar visual dan audio visual. Materi yang disampaikan dengan metode

ceramah bersifat sementara dalam memori peserta didik, ketika tidak terjadi

pengulangan (rehearsal), maka materi tersebut mudah hilang dari ingatan.

Page 27: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

8

Kolaborasi yang dilakukan dengan pendidik kelas IV Sekolah Dasar Negeri 7

Yosomulyo Kecamatan Metro Pusat Kota Metro, alternatif tindakan untuk

memecahkan permasalahan tersebut adalah penerapan model pembelajaran

Group Investigation berbasis lingkungan khususnya dalam mata pelajaran

IPA. Pembelajaran IPA cenderung mengacu pada keterampilan proses,

peserta didik bukan sekedar menerima ilmu tetapi dituntut menemukan

sendiri jawaban dari permasalahan yang diberikan pendidik. Model

pembelajaran Group Investigation merupakan salah satu metode yang tepat

untuk diterapkan dalam pembelajaran IPA.Melihat pentingnya pembelajaran

Group Investigation, maka penulis mencantumkan pendapat dari Trianto

(2009: 79), sebagai berukut:

Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation sangat tepatditerapkan di Sekolah Dasar, karena model ini menekankan padapartisipasi dan aktivitas peserta didik untuk mencari sendiri informasitentang materi pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahanyang tersedia. Dalam implementasi model pembelajaran groupinvestigation guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecilyang beranggotakan 2-6 orang dengan mempertimbangkan keakrabanpersahabatan atau minat yangsama dalam topik tertentu untukdiselidiki (investigasi), selanjutnya peserta didik mempresentasikanlaporannya untuk berbagi dan saling bertukar informasitentangtemuan mereka.

Sedangkan menurut pendapat dari Trianto, hal sama dikemukakan oleh

Rusman(2012: 221) yang menyatakan sebagai berikut:

Keunggulan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GroupInvestigation adalah peserta didik melakukan investigasi secaraberkelompok mengenaitopik pembelajaran, disini peserta didik dilatihuntuk mengembang-kanpotensi merekabaik dari aspek kognitif dalambentuk pengetahuan dan pemahaman, aspek afektif dalam bentuk nilaidan sikap positif yang didapat dari bekerja sama dengan rekankelompok, serta aspek psikomotor dalam bentuk keaktifan dankreativitas.

Page 28: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

9

Model pembelajaran kooperatif tipe Group investigation, dapat di pakai untuk

mengembangkan kemampuan dasar peserta didik seperti tanggung jawab,

mampu bekerja sama dan dapat meningkatkan kemampuan mengemukakan

pendapat. Pendapat ini di tulis oleh Rusman(2011: 222) sebagai berikutini:

Beberapa keunggulan pembelajaran kooperatif tipe GroupInvestigation, yaitu:(1) Dapat dipakai untuk mengembangkantanggung jawab dan kreatifitas peserta didik, baik secara peroranganmaupun kelompok, (2)Menghilangkan sifat egois, dapat meningkatkankegemaran berteman tanpa memandang perbedan kemampuan,jeniskelamin, etnis, kelas sosial dan agama, (3)Memberikan kesempatanbagi peserta didik untuk berkolaborasi dengan teman sebaya dalambentuk diskusi kelompok untuk memecahkan suatu masalah, (4) Sertamengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran yang diberikanpendidik sehingga dapat membangun pengetahuan peserta didik.

Berdasarkan uraian tersebut maka, peneliti melakukan penelitian yang

berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe Group

Investigation Terhadap Hasil Belajar IPA peserta didik kelas 4 SD Negeri 7

Yosomulyo Metro Pusat Kota Metro Semester Genap Tahun Pelajaran

2017/2018”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dibuat identifikasi masalah,

yaitu:

1. Peserta didik di SD Negeri 7 Yosomulyo Metro Pusat Kota Metro

hanya hafal materi namun tidak memahami konsep. Hal itu

menyebabkan peserta didik hanya mahir dalam teoritis namun lemah

dalam aplikasinya.

Page 29: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

10

2. Rendahnya hasil belajar peserta didik di SD Negeri 7 Yosomulyo Metro

Pusat Kota Metro, disebabkan kurangnya penggunaan model

pembelajaran yang bervariatif.

3. Kurangnya penerapan model pembelajaran yang inovatif. Pendidik

mengajar hanya dengan cara konvensional, kegiatan pembelajaran

masih bersifat teacher center.

4. Pendidik kurang memanfaatkan media pembelajaran yang tersedia di

sekolah.

C. Pembatasan Masalah

Berdasakan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka masalah

dalam penelitian ini rendahnya hasil belajar peserta didik kelas IV SD Negeri

7 Yosomulyo Metro Pusat Tahun Pelajaran 2017/2018.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka rumusan

masalah penelitian ini adalah:

Apakah ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe group

investigation terhadap hasil belajar pada pesertadidik kelas IV SD

Negeri 7 Yosomulyo Metro Pusat Kota Metro.

Page 30: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

11

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui adakah pengaruh penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe group investigation terhadap hasil belajar peserta didik kelas

IV SD Negeri 7 Yosomulyo Metro Pusat Kota Metro.

F. Manfaat Penelitian

1. Secara teoritis manfaat penelitian ini adalah untuk:

a. Peningkatan hasilbelajar peserta didik di kelas agar memahami

materi pembelajaran.

b. Memaksimalkan hasil belajar peserta didik dengan menerapkan

pembelajaran kooperatif tipe group investigation.

2. Secara empirik manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi Peserta didik

1) Dapat menumbuhkan sikap saling bekerja sama dan menghargai

antara peserta didik yang berkemampuan dan mempunyai latar

belakang yang berbeda.

b. Bagi pendidik

1) Memberi gambaran mengenai pembelajaran kooperatif tipe

group investigation agar diterapkan di sekolah sehingga dapat

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik.

2) Mendorong kreativitas pendidik agar mau membuat dan meman-

faatkan media pembelajaran yang dibutuhkan dalam proses

pembelajaran.

Page 31: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

12

2) Peserta didik merasakan keterlibatannya dalam pembelajaran,

sehingga menumbuhkan rasa percaya diri dalam belajar.

c. Bagi Kepala Sekolah

Sebagai bahan pertimbangan bagi kepala sekolah dalam melakukan

kajian bagi pendidik agar mau menerapkan pembelajaran kooperatif

dalam melaksanakan pembelajaran di kelas.

d. Bagi Penelitian Lain

Sebagai bahan kajian dan penelitian lebih lanjut agara model

pembelajaran kooperatif tipe group investigation ini dapat

dikembangkan lebih baik untuk kemajuan pendidikan.

Page 32: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

13

II. KAJIAN PUSTAKA

A. Model Pembelajaran

Model pembelajaran merupakan salah satu hal terpenting yang

perludiperhatikan guru untuk melakukan rancangan pembelajaran supaya

tujuanyang ingin dicapai dalam pembelajaran dapat berjalan secara

maksimal.Beberapa pendapat yang digunakan sebagai bahan pendukung

dalam penelitian ini, diantaranya pendapat Joyce & Weil dalam Rusman

(2014:133) Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat

digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka

panjang), merancang bahan-bahanpem belajaran, dan membimbing

pembelajaran di kelas atau yanglain.

Kemudian pendapat yang menyatakan pentingnya penggunaan model

pembelajaran dikemukakan oleh Komalasari (2013:57), yang menyatakan

bahwa:

Model pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yangtergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas olehguru. Model pembelajaran dengan kata lain merupakan bungkus ataubingkai dari penerapan suatu pendekatan,metode, dan teknikpembelajaran.

Page 33: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

14

Sedangkan menurut pendapat Sumantri (2015:39) menyebutkan bahwa:

Bahwa model pembelajaran dapat dipahami sebagai kerangkakonseptual yang mendeskripsikan dan melukiskan prosedur yangsistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar danpembelajaran untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsisebagai pedoman bagi perencana pembelajaran bagi para guru dalammelaksanakan aktivitas pembelajaran.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa

model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola pembelajaran yang

mendeskripsikan dan melukiskan prosedur yang sistematik dari awal sampai

akhir proses pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar.

B. Pembelajaran Kooperatif

1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Untuk memahami pengertian pembelajaran kooperatif, maka penulis juga

mencantumkan pendapat dari para ahli yang dikutip sebagai berikut: Pendapat

pertama dikemukakan oleh Slavin dalam Isjoni (2013:15) cooperative

learning adalah:

“suatu model pembelajaran dimana peserta didik belajar dan bekerjadalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen”.

Sedangkan menurut pendapat lain yang mendukung dari pendapat

sebelumnya dikemukakan oleh:Lie dalam Wena (2013:189):

“pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran yang memberikesempatan kepada peserta didik untuk bekerja sama dengan sesamapeserta didik dalam tugas-tugas yang terstruktur, dan dalam sistemini pendidik bertindak sebagai fasilitator”.

Page 34: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

15

Berdasarkan pendapat ahli di atas maka dapat dikatakan bahwa model

pembelajaran dirancang untuk mewakili realitas yang sesungguhnya.Atas

dasar pengertian tersebut, maka model pembelajaran harus dipahami sebagai

kerangka konseptual yang mendeskripsikan dan melukiskan prosedur yang

sistematik dalam belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para

pendidik dalam melaksanakan aktivitas pembelajaran.

Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang dibentuk dalam suatu

kelompok kecil dimana peserta didik bekerjasama dan mengoptimalkan

keterlibatan dirinya dan anggota kelompoknya dalam belajar.Dalam belajar

kooperatif, peserta didik diberikan dua macam tanggung jawab yang harus

mereka laksanakan.Pertama, semua peserta didik terlibat dalam mempelajari

dan menyelesaikan materi/tugas yang diberikan oleh pendidik.Kedua,

meyakinkan bahwa semua anggota dalam kelompok mengerti dan memahami

tentang materi/tugas yang diterimanya.

Pendidik dapat menyadari bahwa hasil yang diperoleh mempunyai manfaat

bagi diri dan pendidik lainnya dalam kelompok tersebut.Menurut pendapat

yang dikemukakan olehSuyatno, (2009: 51-52), adalah sebagai berikut:

Model pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran dengancara berkelompok untuk bekerja sama saling membantumengkonstruksi konsep, menyelesaikan persoalan atau inkuiri.Menurut teori dan pengalaman agar kelompok kohesif (kompakpartisipatif), tiap anggota kelompok terdiri atas 4-5 orang, pesertadidik heterogen (kemampuan, gender, karakter), ada kontrol danfasilitasi, dan meminta tanggung jawab hasil kelompok berupa laporanatau presentasi.

Page 35: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

16

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang

membutuhkan kerja sama tim atau kelompok yang anggotanya terdiri

dari 2 sampai 6 orang dengan struktur kelompok bersifat heterogen untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

2. Tipe-tipe Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang

memiliki banyak tipe atau jenis model pembelajaran yang dapat diterapkan

dalam proses pembelajaran.Beberapa pakar menjelaskan pendapatnya

mengenai pembelajaran Kooperatif. Menurut pendapat dari Trianto (2011:

67)Terdapat beberapa tipe dalam model pembelajaran kooperatif antara

lain STAD, jigsaw, investigasi kelompok (group investigation), teams

games tournament, think pair share, dan numbered head together.

Selain pendapat di atas penulis juga mengutip pendapat dari Isjoni (2013:

73) mengemukakan dalam pembelajaran kooperatif terdapat beberapa

variasi model yang dapat diterapkan, yaitu:

Di antaranya (1) Student Team Achievement Division (STAD), (2)Jigsaw, (3) Teams Games Tournaments (TGT), (4) GroupInvestigation (GI), (5) Rotating trio exchange, dan (6) Groupresume. Sedangkan menurut Suprijono (2015: 108) jenis-jenis modelcooperative learning di antaranya (a) jigsaw, (b) think pair share, (c)number heads together, (d) group investigation, (e) two stay twostray, (f) make a match, (g) listening team, (h) inside outside circle,(i) bamboo dancing, (j) point counter point, dan (k) the power oftwo.

Berdasarkan teori dari beberapa pendapat di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran

Page 36: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

17

secara berkelompok yang mempunyai berbagai macam variasi dalam

pembelajarannya, sesuai dengan kebutuhan. Dalam penelitian tindakan

kelas ini, peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

group investigation. Group investigation merupakan salah satu bentuk

tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada partisipasi dan

aktivitas peserta didik untuk mencari sendiri informasi pelajaran yang

akan dipelajari melalui proses investigasi dalam pembelajaran.

3. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif

Berikut ini pendapat para ahli yang menjelaskan ciri-ciri pembelajaran

kooperatf.Ciri-ciri pembelajaran kooperatif menurut Isjono (2009:27)

menuliskan beberapa ciri-ciri pembelajaran kooperatif yaitu sebagai

berikut:

a) setiap anggota memiliki peran;b) terjadi hubungan interaksi langsung di antara peserta didik;c) setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan

juga teman-teman sekelompoknya;d) guru membantu mengembangkan keterampilan-keterampilan

interpersonal kelompok, danguru hanya berinteraksi dengankelompok saat diperlukan.

Selanjutnya menurut Lie ( 2004 )dalam pembelajaran kooperatif terdapat

elemen-elemen atau ciri-ciri yang saling berkaitan. :

1. Saling ketergantungan positifDalam pembelajaran kooperatif, guru menciptakan suasana yangmendorong agar peserta didik merasa saling membutuhkan atauyang biasa disebut dengan saling ketergantungan positif yangdapat dicapai melalui : saling ketergantungan mencapai tujuan,saling ketergantungan menyelesaikan tugas, salingketergantungan bahan atau sumber, saling ketergantungan peran,saling ketergantungan hadiah.

Page 37: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

18

2. Interaksi tatap mukaDengan hal ini dapat memaksa peserta didik saling bertatapmuka sehingga mereka akan berdialog. Dialog tidak hanyadilakukan dengan guru tetapi dengan teman sebaya juga karenabiasanya peserta didik akan lebih luwes, lebih mudah belajarnyadengan teman sebaya.

3. Akuntabilitas individualPembelajaran kooperatif menampilkan wujudnya dalam belajarkelompok. Penilaian ditunjukkan untuk mengetahui penguasaanpeserta didik terhadap materi pelajaran secara individual. Hasilpenilaian ini selanjutnya disampaikan oleh guru kepadakelompok agar semua kelompok mengetahui siapa kelompokyang memerlukan bantuan dan siapa yang dapat memberikanbantuan,maksudnya yang dapat mengajarkan kepada temannya.Nilai kelompok tersebut harus didasarkan pada rata-rata, karenaitu anggota kelompok harus memberikan kontribusi untukkelompnya. Intinya yang dimaksud dengan akuntabilitasindividual adalah penilaian kelompok yang didasarkan padarata-rata penguasaan semua anggota secara individual.

4. Keterampilan menjalin hubungan antar pribadiKeterampilan sosial dalam menjalin hubungan antar pesertadidik harus diajarkan. Peserta didik yang tidak dapat menjalinhubungan antar pribadi akan memperoleh teguran dari guru jugapeserta didik lainnya.

Berdasarkan pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa ciri-ciri pembelajaran

kooperatif adalah pembelajaran yang saling ketergantungan, interaktif,

komunikatis dan saling menolong sehingga materi pembelajaran akan dengan

mudah di serap peserta didik secara efektif.

C. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation

1. Pengertian

Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran

kelompok yang mempunyai banyak tipe yang bervariasi, salah satunya

yaitu model pembelajaran kooperatif tipe group investigation.

Page 38: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

19

Selanjutnya menurut Kurniasih dan Sani (2015: 71) mengemukakan bahwa

model pembelajaran group investigation adalah salah satu bentuk model

pembelajaran kooperatif yang memiliki titik tekan pada partisipasi dan

aktivitaspeserta didik untuk mencari sendiri materi atau segala sesuatu

mengenaimateri pelajaran yang akan dipelajari. Informasi tersebut

bisadidapat dari bahan-bahan yang tersedia, misalnya buku

pelajaran,perpustakaan, atau dari internet dengan referensi yang bisa

dipertanggung jawabkan.

Sejalan dengan pendapat Kurniasih dkk. dalam Wena, (2013: 196)

mengungkapkan bahwa:

Group investigation merupakan salah satu bentuk tipe pembelajarankooperatif yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas pesertadidik untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akandipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia.

Sedangkan menurut pendapat yang dikemukakan oleh Sumarmi (2012:

124) mengemukakan bahwa:

“Pembelajaran kooperatif tipe group investigation merupakan modelpembelajaran yang menuntut keterlibatan peserta didik secara aktifdalam pembelajaran guna memecahkan masalah melalui penelitiandan menemukan konsep melalui berbagai pengalaman, baik secarabersama-sama antara peserta didik dengan peserta didik dalam satukelompoknya, peserta didik dengan peserta didik dalam kelompokyang berbeda, maupun peserta didik dengan guru”.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

group investigation menekankan pada partisipasi peserta didik yangbaik

dalam berkomunikasi dan keterampilan proses kelompok antar sesama

anggota kelompok, sehingga peserta didik lebih menguasai materi

Page 39: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

20

ajar,untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan

dipelajarimelalui bahan-bahan yang tersedia dan melatih peserta didik

untuk menumbuhkan kemampuan berpikir mandiri.

2. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group

Investigation

2.1. Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group

Investigation.

Setiap model pembelajaran tentunya mempunyai kelebihan dan

kelemahan, termasuk model pembelajaran kooperatif tipe group

investigation.Menurut Kurniasih dan Sani (2015: 73) kelebihan dan

kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation

adalah sebagai berikut.

1. Kelebihana. Model pembelajaran group investigation memiliki dampak

positif dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik.b. Penerapan model ini mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat

meningkatkan motivasi belajar peserta didik.c. Pembelajaran yang dilakukan membuat suasana saling bekerja-

sama dan berinteraksi antar peserta didik dalam kelompok tanpamemandang latar belakang.

d. Model ini juga melatih peserta didik untuk memilikikemampuan yang baik dalam berkomunkasi dan mengemukakanpendapatnya.

e. Memotivasi dan mendorong peserta didik agar aktif dalamproses belajar mulai dari tahap pertama sampai tahap akhirpembelajaran.

Pendapat lain di kemukakan oleh Sumarmi (2012: 127) mengemukakan

keuntungan-keuntungan pembelajaran group investigation adalah

sebagai berikut.

Page 40: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

21

a. Memungkinkan peserta didik menggunakan keterampilan inkuiriyang mampu mempersiapkan masa depan peserta didik.

b. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk lebih intensifmeneliti (mencari dan menemukan) pemecahan suatupermasala-han.

c. Strategi ini diarahkan untuk mengembangkan kepemimpinanpeserta didik dan mengajari mereka terampil berdiskusi danbekerja dalam kelompok.

d. Memungkinkan guru memberikan lebih banyak perhatian secaraindividu terhadap kebutuhan belajar peserta didik.

e. Memungkinkan peserta didik menjadi lebih aktif terlibat dalambelajar, baik secara mandiri maupun partisipasi lebih bebasdalam berdiskusi.

f. Strategi ini dapat digunakan di sekolah-sekolah yang melakukanberbagai macam pengaturan kelas, pengelompokan pesertadidik, dan penjadwalan.

g. Memberikan kesempatan mengembangkan respect (rasa hormat)bagi peserta didik lain yang bekerja membantu kemajuankelompok dalam mencapai tujuan.

Berdasarkan dari pendapat di atas kelebihan model pembelajaran

kooperetif tipe group investigation adalah membantui peserta didik

untuk mampu bekerja sama, saling membagi penegetahuannya, serta

pembelajaran lebih efektif di terima peserta didik. Hal ini sesuai dengan

tujuan pembelajaran yang diharapkan agar setiapmateri pembelajaran

lebih melibatkan peserta didik dalam kegiatan pembelajarannya,

sementara pendidik hanya memberikan motifasi dan arahan agar peserta

didik dapat menyelesaikan dan memecahkan permasalahan secara baik.

2.2. Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe GroupInvestigation.

Kelemahan model pembelajaran kooperetif tipe group investigation

menurut Kurniasih dan Sani (2015: 73) adalah:

Page 41: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

22

a. Model pembelajaran group investigation merupakan modelpembelajaran yang kompleks dan sulit untuk dilaksanakandalam pembelajaran kooperatif.

b. Model ini membutuhkan waktu yang lama.

Sedangkan kelemahan dari pembelajaran group investigation menurut

Sumarmi (2012: 132) antara lain:

a. Group investigation tidak ditunjang oleh adanya hasil penelitianyang khusus.

b. Proyek-proyek kelompok sering melibatkan peserta didik yangmampu karena peserta didik tersebut lebih mampu mengarahkanbelajar mereka sendiri.

c. Group investigation terkadang memerlukan pengaturan situasidan kondisi yang berbeda, jenis materi yang berbeda dan gayamengajar yang berbeda pula.

d. Keadaan kelas tidak selalu memberikan lingkungan fisik yangbaik bagi kelompok kecil karena antara kelompok satu dengankelompok yang lain terlalu dekat sehingga diskusi kelompoktidak dapat berjalan dengan baik maka saling menggangu.

e. Keberhasilan model group investigation bergantung padakemampuan peserta didik memimpin kelompok atau bekerjamandiri.

Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa, kelebihan

pembelajaran kooperatif tipe group investigation adalah dapat

mendorong peserta didik belajar lebih aktif dan lebih bermakna

sehingga minat dan hasil belajar peserta didik meningkat, karena

peserta didik dituntut berpikir suatu persoalan dan mencari cara

penyelesaiannya sehingga peserta didik lebih terlatih untuk

menggunakan keterampilan pengetahuannya dan pengalaman belajar

peserta didik tertanam untuk jangka waktu yang lama. Sedangkan

kelemahan group investigation yaitu kecenderungan peserta didik yang

mempunyai kemampuan tinggi mendominasi pembelajaran baik dalam

diskusi maupun presentasi.

Page 42: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

23

3. Langkah-langkah atau Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Group Investigation

Pembelajaran kooperatif memiliki beberapa tahapan pembelajaran untuk

mencapai tujuan yang diinginkan menurut Huda (2013:293) menyatakan

bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran group investigation peserta didik

bekerja melalui enam tahap, yaitu:

a. Seleksi TopikPara peserta didik memilih berbagai subtopik dari sebuah bidangmasalah umum yang biasanya digambarkan terlebih dahulu olehpendidik. Mereka selanjutnya diorganisasikan ke dalamkelompok-kelompok yang berorientasi pada tugas (task orientedgroups) yang beranggotakan 2 hingga 6 orang. Komposisikelompok seharusnya heterogen, baik dari sisi jenis kelamin,etnik, maupun kemampuan akademik.

b. Perencanaan Kerja SamaPara peserta didik dan pendidik merencanakan berbagaiprosedur belajar khusus, tugas, dan tujuan umum yang konsistendengan berbagai topik dan subtopik yang telah dipilih padalangkah sebelumnya.

c. ImplementasiPara peserta didik melaksanakan rencana yang telah dirumuskanpada langkah sebelumnya. Pembelajaran harus melibatkanberbagai aktivitas dan keterampilan dengan variasi yang luas.Pada tahap ini, guru harus mendorong para peserta didik untukmelakukan penelitian dengan memanfaatkan berbagai sumber,baik yang terdapat didalam maupun di luar sekolah. Guru secaraterusmenerus mengikuti kemajuan tiap kelompok danmemberikan bantuan jika diperlukan.

d. Analisis dan SintesisPara peserta didik menganalisis dan membuat sintesis atasberbagai informasi yang diperoleh pada langkah sebelumnya,lalu di depan kelas.

e. Penyajian Hasil AkhirSemua kelompok menyajikan presentasinya atas topik-topikyang telah dipelajari agar semua peserta didik dalam kelas salingterlibat dan mencapai suatu perspektif yang luas mengenai topiktertentu. Presentasi kelompok dikoordinir oleh guru.

f. EvaluasiPara peserta didik dan guru melakukan evaluasi mengenaikontribusi tiap kelompok terhadap pekerjaan kelas sebagai suatukeseluruhan. Evaluasi dapat dilakukan pada setiap peserta didiksecara individual maupun kelompok, atau keduanya.

Page 43: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

24

Sedangkan menurut Slavin (2012:218) pelaksanaan pembelajaran group

investigation peserta didik bekerja melalui enam tahap, yaitu:

a. Tahap pemilihan topik dan pengelompokkan (Grouping)

Tahap mengidentifikasi topik yang akan diinvestigasi serta membentuk

kelompok investigasi, dengan anggota tiap kelompok 4 sampai 5 orang.

Pada tahap ini:

1) Peserta didik mengamati sumber, memilih topik, danmenentukan kategori-kategori topik permasalahan

2) Peserta didik bergabung pada kelompok-kelompok belajarberdasarkan topik yang mereka pilih atau menarik untukdiselidiki

3) Guru membatasi jumlah anggota masing-masing kelompokantara 4 sampai 5 orang berdasarkan keterampilan dankeheterogenan.

b. Tahap merencanakan tugas yang akan dipelajari (Planning)

Peserta didik dan guru merencanakan prosedur pembelajaran, tugas,

dan tujuan khusus yang konsisten dengan subtopik yang telah dipilih

pada tahap pertama. Pada tahap ini peserta didik bersama-sama

merencanakan tentang:

1) Apa yang mereka pelajari?2) Bagaimana mereka belajar?3) Siapa dan melakukan apa?4) Untuk tujuan apa mereka menyelidiki topik tersebut

c. Tahap penyelidikan (Investigation)

Peserta didik menerapkan rencana yang telah mereka kembangkan di

dalam tahap kedua. Kegiatan pembelajaran hendaknya melibatkan

ragam aktivitas dan keterampilan yang luas dan hendaknya

mengarahkan peserta didik kepada jenis-jenis sumber belajar yang

berbeda baik di dalam atau di luar sekolah. Guru secara ketat mengikuti

Page 44: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

25

kemajuan tiap kelompok dan menawarkan bantuan bila diperlukan.

Pada tahap ini, peserta didik melakukan kegiatan sebagai berikut.

1) Peserta didik mengumpulkan informasi, menganalisis data danmembuat simpulan terkait dengan permasalahan-permasalahanyang diselidiki.

2) Masing-masing anggota kelompok memberikan masukanpadasetiap kegiatan kelompok.

3) Peserta didik saling bertukar, berdiskusi, mengklarifikasi,danmempersatukan ide dan pendapat.

d. Tahap pengorganisasian (Organizing)/analisis dan sintesis

Peserta didik menganalisis dan mengevaluasi informasi yangdiperoleh

pada tahap ketiga dan merencanakan bagaimanainformasi tersebut

diringkas dan disajikan dengan cara yangmenarik sebagai bahan untuk

dipresentasikan kepada seluruh kelas. Pada tahap ini kegiatan peserta

didik sebagai berikut.

1) Anggota kelompok menentukan pesan-pesan pentingdalamproyeknya masing-masing.

2) Anggota kelompok merencanakan apa yang akanmerekalaporkan dan bagaimana mempresentasikannya.

3) Wakil dari masing-masing kelompok membentuk panitiadiskusikelas dalam presentasi investigasi.

e. Tahap presentasi hasil final (Presenting)

Beberapa atau semua kelompok menyajikan hasil penyelidikannya

dengan cara yang menarik kepada seluruh kelas, dengan tujuan peserta

didik yang lain saling terlibat satu samalain dalam pekerjaan mereka dan

memperoleh perspektif luaspada topik itu. Presentasi dikoordinasi oleh

guru. Kegiatan pembelajaran di kelas pada tahap ini adalah sebagai

berikut.

Page 45: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

26

1) Penyajian kelompok pada keseluruhan kelas dalamberbagaivariasi bentuk penyajian.

2) Kelompok yang tidak sebagai penyaji terlibat secaraaktifsebagai pendengar.

3) Pendengar mengevaluasi, mengklarifikasi dan mengajukanpertanyaan atau tanggapan terhadap topik yang disajikan.

f. Tahap evaluasi (Evaluating)

Kelompok menangani aspek yang berbeda dari topik yang sama, peserta

didik dan guru mengevaluasi tiap kontribusi kelompok terhadap kerja

kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi yang dilakukan dapat berupa

penilaian individual atau kelompok.Pada tahap ini, kegiatan guru atau

peserta didik dalam pembelajaran sebagai berikut.

a. Peserta didik menggabungkan masukan-masukan tentangtopiknya,pekerjaan yang telah mereka lakukan, dan tentangpengalaman-pengalaman efektifnya.

b. Guru dan peserta didik mengkolaborasi, mengevaluasi tentangpembelajaran yang telah dilaksanakan.

c. Penilaian hasil belajar haruslah mengevaluasi tingkatpemahaman peserta didik.

Sedangkan menurut Sharan dalam Trianto (2011:80) membagi langkah-

langkah modelinvestigasi kelompok menjadi 6 fase, sebagai berikut.

1) Memilih topikPeserta didik memilih sub topik khusus di dalam suatu daerahmasalah umum yang biasanya ditetapkan oleh guru. Selanjutnyapeserta didik diorganisasikan menjadi dua sampai enamanggota, tiap kelompok menjadi kelompok-kelompok yangberorientasi tugas,komposisi kelompok hendaknya heterogensecara akademismaupun etnis.

2) Perencanaan cooperativePeserta didik dan guru merencanakan prosedur pembelajaran,tugas dantujuan khusus yang konsisten dengan subtopik yangtelah dipilihpada tahap pertama.

3) PenyelidikanPeserta didik menerapkan rencana yang telah merekakembangkan didalam tahap kedua. Kegiatan pembelajaranhendaknyamelibatkan ragam aktivitas dan keterampilan yangluas. Gurus ecara ketat mengikuti kemajuan tiap kelompok danmenawarkan bantuan bila diperlukan.

Page 46: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

27

4) Analisis dan sintesisPeserta didik menganalisis dan mensintesis informasi yangdiperolehpada tahap ketiga dan merencanakan bagaimanainformasitersebut diringkas dan disajikan dengan cara yangmenarik sebagai bahan untuk dipresentasikan kepada seluruhkelas.

5) Presentasi hasilBeberapa atau semua kelompok menyajikan hasilpenyelidikannya dengan cara yang menarik kepada seluruhkelas, dengan tujuan agar peserta didik yang lain saling terlibatsatusama lain dalam pekerjaan mereka dan memperolehperspektif yang luas pada topik itu. Presentasi dikoordinasikanoleh guru.

6) EvaluasiDalam hal kelompok-kelompok menangani aspek yangberbedadari topik yang sama, peserta didik dan gurumengevaluasi tiap kontribusi kelompok terhadap kelas sebagaisuatu keseluruhan.Evaluasi yang dilakukan dapat berupapenilaian individual ataukelompok.

Berdasarkan pendapat di ataa, peneliti menyimpulkan bahwa keistimewaan

model pembelajaran kooperatif tipe group investigation adalah:

1. Memilih topik pembelajaran dapat dilakukan sesuai dengankebutuhan

2. Perencanaan kooperatif dapat dilakukan bersama peserta didik.3. Penyelidikan hasil pembelajaran dapat dilakukan secara

sistematis.4. Analisis dan sitesis dilakukan secara berkesinambungan.5. Presentasi hasil dapat dilakukan secara langsung oleh peserta

didik.6. Evaluasi dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan

kebutuhan

D. Hasil Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu proses yang sangat dibutuhkan oleh setiap

individu untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan agar

dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya kearah yang lebih

Page 47: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

28

baik.Pengertian belajar menurut Sumantri (2015: 2) Belajar adalah suatu

perubahan perilaku yang relatif permanen dan dihasilkan dari pengalaman

masa lalu ataupun dari pembelajaran yang bertujuan atau direncanakan.

Menurut pendapat Susanto (2013: 4) menyatakan bahwa:

Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengansengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep,pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkanseseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baikdalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak.

Sedangkan Pendapat Gagne dalam Suprijono (2015: 2) mengemukakan

bahwa:

“Belajar merupakan perubahan kemampuan yang dicapai seseorangmelalui aktivitas. Perubahan tersebut bukan diperoleh langsung dariproses pertumbuhan seseorang secara alamiah, perubahan diperolehdari perilaku sebagai hasil dari pengalaman”.

Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa belajar

adalah sebuah proses perubahan tingkah laku, kemampuan seseorang atau

peserta didik yang diperoleh langsung dari hasil pengalaman yang

dibangun dan terbentuk oleh peserta didik itu sendiri.

2. Pengertian Hasil Belajar

Setiap kegiatan pembelajaran pada hakikatnya tentu menginginkan sebuah

perubahan yang memuaskan sebagai hasil dari belajar. Menurut Supandi

(2015: 2) menyatakan bahwa hasil belajar pada dasarnya terjadinya proses

perubahan tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu, dari sikap yang

kurang baik menjadi lebih baik, dari tidak terampil menjadi terampil pada

peserta didik.

Page 48: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

29

Belajar merupakan aspek dari perkembangan yang menunjuk pada

perubahan perilaku sebagai hasil dari praktik dan pengalaman. Hasil

belajar merupakan suatu hasil yang diperoleh peserta didik setelah

mengikuti proses belajar mengajar. Penampilan yang dapat diamati

sebagai hasil belajar disebut dengan kemampuan. Kemampuan-

kemampuan itu dimiliki oleh peserta didik setelah menerima pengalaman

belajar dalam proses pembelajaran berlangsung.

Beberapa pendapat yang dapat mendukung teori di atas diantaranya:

menurut pendapat Mara Samin Lubis (2016: 234) menjelaskan bahwa:

Hasil belajar merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada diripeserta didik masing- masing, baik yang menyangkut aspek kognitif,afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Hasilbelajar merupakan kemampuan yang dimiliki peserta didik setelahmereka memperoleh pengalaman belajarnya. Hasil belajar yang telahdicapai peserta didik akan bertahan lama dalam ingatan danbermakna bagi dirinya sendiri untuk dapat membentuk perilaku yangdapat digunakan sebagai alat memperoleh informasi danpengetahuan lainnya.

Selanjutnya pendapat lain yang mendukung teori di atas menurut pendapat

yamg di tulis Jihad (2009) mengemukakan bahwa:

“Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku peserta didik secaranyata setelah dilakukan proses belajar mengajar sesuai dengan tujuanpengajaran.Dalam penelitian ini peneliti menggunakan hasil belajarpeserta didik yang merupakan hasil ulangan harian peserta didiksetelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe groupinvestigation”.

Berdasarkan pemaparan di atas, penulis menyimpulkan bahwa hasil

belajar adalah perubahan perilaku yang di dapat oleh individu dan

Page 49: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

30

merupakan hasil dari kegiatan belajar. Perubahan perilaku ini berupa

kemampuan baru yang diperoleh oleh peserta didik setelah melakukan

aktivitas belajar dan mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotor.

Penelitian ini hanya mengukur hasil belajar dalam ranah kognitif

saja.Sejalan dengan pendapat Bloom dalam Suprijono (2015:6) di atas,

hasil belajar dikelompokkan menjadi tiga ranah antara lain afektif,

kognitif dan psikomotor. Tetapi peneliti hanya membatasi pada aspek

kognitif.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa factor, berikut ini factor-faktor

yang mempengeruhi hasil belajar menurut para ahli yang penulis kutip

sebagai bahan kajian dalam penelitian ini diantaranya. Pendapat yang

dikemukakan oleh Hallen:Menurut Hallen, (2012:130), hasil belajar yang

dicapai oleh para peserta didik terdapat dua faktor utama, yaitu faktor

yang terdapat dalam diri peserta didik itu sendiri (faktor internal) dan

faktor yang terdapat di luar diri peserta didik (faktor eksternal).

Menurut Hallen (2012) menjelaskan bahwa faktor internal atau faktor

yang terdapat di dalam diri peserta didik antara lain sebagai berikut:

a. Kurangnya kemampuan dasar yang dimiliki oleh pesrta didik.Kemampuan dasar (inteligensi) merupakan wadah bagikemungkinan tercapainya hasil belajar yang diharapkan.

b. Kurangnya bakat khusus untuk suatu sistuasi belajar tertentu.c. Kurangnya motivasi atau dorongan belajar, tanpa motivasi yang

besar akan banyak mengalami kesulitan dalam balajar, karenamotivasi merupakan faktor pendarong kegiatan belajar.

d. Situasi pribadi terutama emosional yang dihadapi peserta didikpada waktu tertentu dapat menimbulkan kesulitan dalam belajar.

Page 50: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

31

e. Faktor jasmani yang tidak mendukung kegiatan balajar, sepertiganguan kesehatan, cacat tubuh, ganguan penglihatan, ganguanpendengaran dan lain sebagainya.

f. Faktor hireditas (bawaan) yang tidak mendukung kegiatanbelajar, seperti buta warna, kidal, trepor, cacat tubuh dan lainsebagainya.

Sedangkan menurut Hellen (2012: 131) faktor yang terdapat diluar diri

peserta didik (eksternal) yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik

adalah sebagai berikut.

a. Faktor lingkungan sekolah yang kurang memedaibagi situasibelajar peserta didik, seperti: cara mengajar, sikap guru,kurikulum atau materi yang akan dipelajari, perlengkapanbelajar yang tidak memadai, teknik evaluasi yang kurang tepat,ruang belajar yang kurang nyaman, situasi sosial sekolah yangkurang mendukung dan sebagainya.

b. Situasi dalam keluarga mendukung peserta didik, seperti rumahtangga yang kacau, kurang perhatian orang tua karenapekerjaannya dan lain sebagainya.

c. Situasi lingkungan sosial yang menggangu kegiatan belajarpeserta didik, seperti pengaruh negative dari pergaulan,gangguan kebudayaan, film dan lain sebagainya.

Mendukung pendapat di atas maka pendapat Hamalik (2010:155)

menuliuskan bahwa hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan

tingkahlaku pada diri peserta didik, yang dapat diamati dan diukur dalam

bentuk perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan. Perubahan

tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang

lebih baik dibanding dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu

menjadi tahu, sikap tidak sopan menjadi sopan, dan sebagainya. Menurut

pendapat lain yang sama dikemukakan oleh Usman, (2014 : 34), yaitu:

“Hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik sangat erat kaitannyadengan rumusan tujuan instruksional yang direncanakan gurusebelumnya guru sebelumnya. Hal ini dipengaruhi pula olehkemampuan guru sebagai perancang (designer) belajar-mengajar”.

Page 51: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

32

Hasil belajar merupakan peningkatan kemampuan mental peserta didik.

Hasil belajar tersebut menurut Arifin (2009) dapat dibedakan menjadi

dua yaitu dampak pembelajaran (prestasi), dan dampak pengiring

(hasil).Dampak pembelajaran adalah hasil yang dapat diukur dalam

setiap pelajaran (pada umumnya menyangkut domaian kognitif) seperti

tertuang dalam angka rapot dan angka dalam ijazah. Dampak pengiring

adalah terapan pengetahuan dan kemampuan dibidang lain yang

merupakan suatu transfer belajar (transfer of learning).

E. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

1. Pengertian IPA

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau science secara harfiah dapat disebut

sebagai ilmu tentang alam, ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa

yang terjadi di alam. Hakikatnya, IPA dibangun atas dasar produk ilmiah,

proses ilmiah, dan sikap ilmiah.Pendapat yang dikemukakan oleh

Susanto (2013:167) IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam

semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan

prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu

kesimpulan.

Menurut pendapat yang kemukakan oleh Wisudawati dan Sulistyowati

(2014: 22) adalah:

“Mengemukakan IPA merupakan rumpun ilmu, memilikikarakteristik khusus yaitu mempelajari fenomena alam yang faktual(factual), baik berupa kenyataan (reality) atau kejadian (events) danhubungan sebab akibatnya”.

Page 52: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

33

Pendapat lain yang mendukung teori di atas dikemukanan oleh Trianto

(2010: 136) sebagai berikut:

IPA adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannyasecara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembangmelalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen sertamenuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dansebagainya.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa IPA adalah

suatu kumpulan teori yang sistematis yang mempelajari gejala-

gejalaalam melalui pengamatan yang tepat sasaran dengan menggunakan

prosedur yang benar dan memiliki kriteria khusus.

2. Tujuan Pembelajaran IPA

Pembelajaran IPA memiliki tujuan agar peserta didik dapat mempelajari

peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam dengan terorganisir.

Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, mata pelajaran

IPA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan YangMahaEsa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturanalamciptaan-Nya.

2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsepIPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalamkehidupansehari-hari.

3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadarantentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antaraIPA,lingkungan, teknologi dan masyarakat.

4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidikialamsekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.

5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalammemelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.

6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segalaketeraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPAsebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

Page 53: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

34

Sejalan dengan hal tersebut, Prihantoro dalam Trianto (2010: 142)

mengemukakan pendidikan IPA di sekolah mempunyai tujuan-tujuan

tertentu, yaitu:

1) Memberikan pengetahuan kepada peserta didik tentang duniatempat hidup dan bagaimana bersikap.

2) Menanamkan sikap hidup ilmiah.3) Memberikan keterampilan untuk melakukan pengamatan.4) Mendidik peserta didik untuk mengenal, mengetahui cara kerja

serta menghargai para ilmuan penemunya.5) Menggunakan dan menerapkan metode ilmiah dalam

memecahkan permasalahan.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa

tujuanpembelajaran IPA yakni mengembangkan pengetahuan dan

pemahaman konsep-konsep IPA dan keterampilan proses untuk

menyelidiki alamsekitar serta memecahkan masalah yang terdapat dalam

kehidupan sehari-hari.

3. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Pembelajaran IPA merupakan salah satu mata pelajaran pokok diSD,

karena pada pembelajaran IPA sekolah dasar untuk pertama kalinya

peserta didik dapat melakukan kegiatan praktek atau penemuan dengan

cara mengamati dan melakukan beberapa percobaan sederhana.Pendapat

yang dekemikakan oleh Hamalik (2008: 25) Pembelajaran merupakan

suatu proses penyampaian pengetahuan, yang dilaksanakan dengan

menuangkanpengetahuan kepada peserta didik. Proses dalam

pembelajaran merupakan suatu rangkaian upaya atau kegiatan guru

dalam rangka membuat peserta didik belajar.

Page 54: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

35

Pendapat lain yang mendukung pernyataan sebelumnya dikemukakan

oleh Trianto (2010:143) sebagai berikut:

Prosesbelajar mengajar IPA lebih ditekankan pada pendekatanketerampilan proses, hingga peserta didik dapat menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep, teori-teori dan sikap ilmiahpeserta didik itu sendiri yang akhirnya dapat berpengaruh positifterhadap kualitas proses pendidikan maupun produk pendidikan.Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi menyatakansebagai berikut.

IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara

sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-

prinsipsaja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Olehkarena

itu, pembelajaran IPA di Sekolah Dasar (SD) menekankan pada

pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan

pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.

Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah(scientific

inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerjadan bersikap

ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan

hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD/MImenekankan pada

pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan

pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.Hal tersebut sejalan

dengan pendapat Rusman (2014: 391) yang menyatakan bahwa:

“Pembelajaran dianggap bermakna jika dalam proses pembelajarantersebut peserta didik terlibat secara aktif, untuk mencari danmenemukan sendiri pemecahan masalah serta menemukan sendiripengetahuan melalui pengalaman langsung”.

Page 55: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

36

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa pembelajaran IPA di SD hendaknya menekankan pada pemberian

pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi peserta didik

agar memahami alam sekitar secara ilmiah.

F. Kerangka Pikir

Keberhasilan belajar dalam kegiatan pembelajaran dipengaruhi oleh banyak

faktor. Faktor-faktor tersebut saling memengaruhi dan memiliki kontribusi

besar dalam mengoptimalkan tujuan belajar yang diharapkan. Kerangka pikir

dalam penelitian ini ada inputdan output. Input dari penelitian ini adalah

masalah yang ditemui ketika observasi, yaitu guru kurang bervariasi dalam

penggunaan pendekatan belajar, peserta didik kurang aktif dalam

pembelajaran, pembelajaran masih berpusat pada guru, guru belum

menerapkan model pembelajaran yang bervariasi, guru lebih mendominasi

penggunaan metode ceramah dan penugasan dalam proses pembelajaran.

Peserta didik kurang percaya diri dalam mengemukakan pendapat, dan hasil

belajar peserta didik pada pembelajaran IPA masih sangat rendah yaitu 30%

yang mencapai ketuntasan belajar.Oleh karena itu, perlu adanya proses yang

akan dilaksanakan untuk memperbaiki pembelajaran tersebut berupa

penerapan model kooperatif tipe group investigation pada pembelajaran IPA.

Model pembelajaran ini menuntut peserta didik belajar secara aktif

memecahkan masalah melalui penelitian dan menemukan konsep melalui

berbagai pengalaman. Berdasarkan kajian yang relevan, model pembelajaran

kooperatif tipe group investigation dapat meningkatkan hasil belajar peserta

Page 56: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

37

didik pada mata pelajaran IPA (Abdulloh, 2013). Output yang diharapkan

adalah hasil belajar peserta didik meningkat dan memenuhi indikator. Secara

sederhana kerangka pikir dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai

berikut.

Keterangan:X = Variabel bebasY – Variabel terikat

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

G. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan penjelasan dari para ahli di atas diantaranya pendapat yang

dikemukakan oleh Lie (2013: 189) Pembelajaran kooperatif adalah sistem

pembelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja

sama dengan sesama peserta didik dalam tugas-tugas yang terstruktur, dan

dalam sistem ini pendidik bertindak sebagai fasilitator.Berdasarkan pendapat

ahli peneliti menganalisis bahwa hipotesis adalah pernyataan sementara yang

masih perlu dibuktikan kebenarannya melalui penelitian. Berdasarkan tujuan

penelitian dan kerangka pikir yang telah dikemukakan di atas dirumuskan

hipotesis sebagai berikut:

Model PembelajaranKooperatif tipeGroup

Investigation(X)

Hasil Belajar

(Y)

Page 57: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

38

“Terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipegroup investigatin berpengaruh yang positif terhadap hasil belajarpeserta didik di kelas IV SD Negeri 7 Yosomulyo Metro Pusat KotaMetro”.

Page 58: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

39

III. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksprimen jenis

Quasi Eksperimental (eksperimen semu) dimana dalam rancangan ini

melibatkan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol. Pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan, pengaruh

dari perlakuan diukur dari perbedaan antara pengukuran awal dan

pengukuran akhir.Studi eksperimen pada penelitian ini dilakukan terhadap

dua kelompok peserta didik dalam dua kelas. Dua kelompok ini diberikan

perlakuan yang berbeda tetapi pemberian materi pembelajaran yang sama.

kelompok eksperimen digunakan media gambar dalam menyampaikan

materi, sedangkan kelompok kontrol melaksanakan pembelajaran tanpa

menggunakan media gambar. Selanjutnya, pengukuran hasil belajar antara

kedua kelompok adalah sama yaitu dengan tes akhir (post-tes).

Eksperimen semu, ada dua bentuk desain yang digunakan, yaitu Time-Series

Design dan Non equivalent Control Group Design (Sugiyono 2015: 114).

Penelitian ini menggunakan desain yang kedua, yaitu Non equivalent

Control Group Design.

Page 59: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

40

Berikut ini adalah desain penelitian eksperimen semu (O2– O1)– (O4– O3).

Gambar 1. Nonequivalent Control Group Pretest-Posttest Design

Keterangan :

O1 : kelas eksperimen sebelum diberi perlakuan ( pre-test )O2 : kelas eksperimen setelah diberi perlakuan ( post-test )O3 : kelas kontrol sebelum diberikan perlakuan ( pre-test )O4 : kelas kontrol setelah diberi perlakuan ( post-test )X : pemberian perlakuan ( treatment )

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitiandilakukan di Kelas IV A dan B Sekolah Dasar Negeri 7 Metro

Pusat Kota Madya Metro tahun pelajaran 2017/2018.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester genap di kelas IV A dan B

Sekolah Dasar Negeri 7 Metro Pusat Kota Madya Metro tahun pelajaran

2017/2018.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut

pendapat dari Sugiyono, (2015: 117) Populasi adalah wilayah generalisasi

O1 X O

2

O3 O4

Page 60: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

41

yang terdiri atas obyek atau subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi, populasi bukan hanya orang,

tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan

sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi

meliputi keseluruhan karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek

atau obyek itu.Populasi dalam penelitian ini yaitu peserta didik kelas IV A

dan B Sekolah Dasar Negeri 7 Metro Pusat Kota Madya Metro tahun

pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 69 peserta didik.

Tabel 3. Daftar Jumlah Peserta didik Kelas IV Semester Genap SDN 7Metro Pusat Kota Madya Metro tahun pelajaran 2017/2018

NO KELAS

Pembagian peserta didik

LAKI-LAKI PREMPUAN JUMLAH

1 IV A 14 21 352 IV B 16 18 34

Jumlah 13 29 69Sumber: Dokumentasi sekolah tahun 2017/2018

2. Sampel Penelitian

Sampel atau contoh adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti

Sampel dalam penelitian ini menurut Sugiyono (2015:118) sampel

adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan

dana,tenaga,dan waktu,maka peneliti dapat menggunakan sampel yang

diambil dari populasi itu.Apa yang dipelajari dari sampel itu,

kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi sehingga

Page 61: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

42

sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representative

(mewakili).

Penelitian ini menggunakan teknik sampling non probability sampling

dengan jenis teknik purposive sampling. Menurut Sugiyono(2015:124),

Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu.Penelitian ini untuk menentukan kelas

eksperimen dan kelas kontrol tidak melihat rata-rata kemampuan yang

dimiliki peserta didik pada setiap kelasnya. Teknik yang digunakan

adalah pertimbangan secara random agar tidak membedakan strata.

Maka dari itu, terpilihnya IV A sebagai kelas eksperimen dan IV B

sebagai kelas kontrol. Oleh karena itu, sistem ini menjadikan anggota

sampel benar-benar atas dasar faktor kesempatan (chance), dalam arti

memiliki kesempatan yang sama.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian menurut Sugiyono (2015:60) mengemukakan bahwa

variable penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,obyek

atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Penelitian ini

menggunakan dua macam variable yang akan diteliti yaitu variable

independen(variable bebas) dan variabel dependen(variabel terikat).

Page 62: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

43

a. Variable independen (variable bebas) adalah variable yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya

variable dependen (terikat).Variabel bebas merupakan variable yang

mempengaruhi variable lainnya yang dilambangkan X. Variabe lbebas

pada penelitian ini yaitu media konkret (X) .

b. Variabel dependen (variable terikat) adalah variable yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.Varibel terikat

merupakan variable yang akan diukur untuk mengetahui pengaruh

lain,yang dilambangkanY. Variabel terikat pada penelitian ini yaitu

hasil belajar (Y).

E. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel

1. Definisi Konseptual

Definisi konseptual adalah penarikan batasan yang menjelaskan suatu

konsep secara singkat,jelas dan tegas.Definisi konseptual dalam

penelitian ini adalah:

a. Group Investigation menekankan pada partisipasi peserta didik

yang baik dalam berkomunikasi dan keterampilan proses kelompok

antar sesama anggota kelompok, sehingga peserta didik lebih

menguasai materi ajar, untuk mencari sendiri materi (informasi)

pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia

dan melatih peserta didik untuk menumbuhkan kemampuan

berpikir mandiri.

Page 63: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

44

b. Hasil belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada diri

seseorang yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk

pengetahuan,sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat di

artikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan yang

lebih baik sebelumnya yang tidak tahu menjadi tahu.

2. DefinisiOperasional

Definisi operasional adalah memberikan pengertian terhadap konstruk

atau variable dengan menspesifikasikan kegiatan atau tindakan yang

diperlukan peneliti untuk mengukur atau memanipulasinya.Definisi

operasional dalam penelitian iniadalah sebagai berikut:

a. Pembelajaran kooperatif group investigation memliki beberapa

tahapan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diinginkan

dalam pelaksanaan pembelajaran peserta didik bekerja melalui

enam tahap, yaitu:

1. Seleksi topik2. Perencanaan Kerja Sama3. Implementasi4. Analisis dan Sintesis5. Penyajian Hasil Akhir6. Evaluasi

b. Hasil belajar adalah pencapaian hasil belajar peserta didik berupa

nilai yang diperoleh setelah mengikuti kegiatan pembelajaran yang

diberikan guru kepada peserta didik melalui evaluasi atau penilaian

pada pembelajaran tematik. Hasil belajar yang dicapai dapat dilihat

dari nilai atau skor yang didapat peserta didik setelah

mengerjakantes.

Page 64: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

45

Hasil belajar peserta didik pada penelitian ini menggunakan ranah

kognitif artinya hasil belajar pada penelitian ini adalah pengetahuan

yang berupa angka atau nilai.

F. TeknikPengumpulanData

Penelitian ini,perlu menggunakan metode yang tepat,jugaperlu memilih

teknik dan alat pengumpulan data yang relevan.Penggunaan teknik dan alat

pengumpulan data yang memungkinkan diperolehnya data yang objektif.

Teknik pengumpulan data untuk penelitian ini, menggunkan teknik sebagai

berikut:

1. Teknik Observasi

Salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah observasi. Menurut Sugiyono (2016: 203) teknik

pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, peneliti berkenaan

dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila

responden yang diamati tidak terlalu besar.

Penggunaan teknik observasi dalam penelitian ini digunakan untuk

melihat keaktifan belajar peserta didik selama proses pembelajaran

dengan menggunakan media konkret. Pada penelitian ini menggunakan

observasi terstruktur. Menurut Sugiyono (2016: 205) “observasi

terstruktur adalah observasiyang telah dirancang secara sistematis,

tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya”.

Page 65: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

46

2. Teknik Tes

Teknik tes adalah untuk mencari data mengenai hasil belajar yang

diberikan peneliti kepada peserta didik untuk mengetahui hasil belajar

yang diterapkan. Menurut Arikunto (2013: 193) tes adalah serentetan

pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur

keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampaun atau bakat yang

dimiliki oleh individu atau kelompok.

Peserta didik diberikan tes dalam bentuk pretest dan posttest untuk

mendapatkan data pemahaman konsep. Tes yang digunakan dalam

pretest sama dengan soal yang digunakan dalam posttest. Tes dalam

penelitian ini digunakan untuk mengetahui data hasil belajar peserta

didik untuk kemudian diteliti guna melihat pengaruh dari perlakuan

media konkret.Posttest dilakukan setelah kelas eksperimen diberikan

perlakuan media konkret dan kelas kontrol tanpa diberikan media

konkret.Materi yang diujikan adalah disesuaikan pada RPP. Tes dalam

penelitian ini digunakan untuk mengetahui data hasil belajar peserta

didik pada ranah kognitif (KI 3) dengan mencakup empat tingkatan

dalam ranah kognitif taksonomi bloom yaitu pengetahuan (C1),

pemahaman (C2), penerapan (C3), Analisis (C4), Sintesis (C5),

Kesimpulan (C6) untuk kemudian diteliti guna melihat pengaruh dari

penggunaan media konkret.

Page 66: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

47

Tabel 4. Kisi-kisi penilaian model pembelajaran kooperatiflearning tipegroup investigation

SumberData Jenis Data TenikPengumpulanData

Instrumen

Peserta didik Hasil belajar pesertadidik sebelum terlibatdalam pembelajarankooperatif learning tipegroup investigationkelas IV

MelaksanakanTes Awal

Butir soal pilihanganda

Peserta didik Hasil belajar peserta didiksetelah terlibat dalampembelajaran kooperatiflearning tipegroupinvestigation kelas IV

MelaksanakanTesAkhir

Butir soal pilihanganda

Guru danPeserta didik

Lembar observasi yangditujukan kepada gurudan peserta didik

Obeservasi Butir pernyataan

Sumber: Hasil Observasi

G. Instrumen Penelitian

1. Jenis Instrumen

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati. Salah satu tujuan

dibuatnya instrumen adalah untuk memperoleh data dan informasi yang

lengkap mengenai hal-hal yang ingin dikaji.Instrumen penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah non tes dan tes.

Page 67: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

48

1.1. InstrumenNon-tes

Instrumen non-tes pada penelitian iniuntuk mengukur aktivitas

peserta didik saat penggunaan media gambar.Instrumen non-tes

yang digunakan adalah lembar observasi aktivitas peserta didik

dalam proses pembelajaran media gambar.

Menurut Sugiyono (2016:172)“Bentuk checklist dapat digunakan

sebagai pedoman observasi”.Jadi,penilaian aktivitas peserta didik

dapat dilakukan dengan memberikan checklist sesuai dengan

aspek yang diamati.

1.2. InstrumenTes

Menurut Sudaryono dkk,(2013:40) tes adalah serangkai

pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur

keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan, atau bakat

yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Bentuk tes yang

diberikan adalah tes objektif berbentuk pilihan ganda. Soal pilihan

ganda adalah suatu bentuk tes yang mempunyai satu alternatif

jawaban yang benar atau paling tepat. Instrumen tes pada

penelitian ini digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar

peserta didik, terutama hasil belajar kognitif yang lebih kompleks.

Dilihat strukturnya bentuk soal pilihan ganda terdiri atas:

a. Stem suatu pertanyaan yang berisi permasalahan yang akan

ditanyakan.

b. Option : sejumlah pilihan/ alternatif jawaban.

c. Kunci : jawaban yang benar/ paling tepat.

Page 68: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

49

d. Distractori/ pengecoh : jawaban-jawaban lain selain kunci.

2. Uji Instrumen Tes

2.1 Uji Validitas

Uji Validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh

mana tes dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas

berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang

dinilai sehingga betul-betul mengukur apa yang harus diukur.

Menurut Arikunto (2008: 67), “Sebuahtes dikatakan memiliki

validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar

dengan materi atau isi pelajaran yang diajarkan”.

Oleh karena itu, pengujian validitas instrumen yang digunakan

pada penelitian ini menggunakan pengujian validitas isi, yakni

ditinjau dari kesesuaian isi instrumen tes dengan isi kurikulum

yang hendak diukur. Untuk mendapatkan instrumen tes yang valid

dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menentukan kompetensi dasar dan indikator yang akan diukur

sesuai dengan materi dan kurikulum yang berlaku.

2. Membuat soal berdasarkan kisi-kisi kompetensi dasar dan

indikator.

3. Melakukan penilaian terhadap butir soal dengan meminta

bantuan guru mitra untuk menyatakan apakah butir-butir soal

telah sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator.

Page 69: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

50

Validator tes dilakukan kepada guru kelas IV di SD N

7Yosomulyo Metro Pusat yaitu ibu Yohana., S.Pd pada

penelitian ini untuk mengukur tingkat kevalidan butir soal,

digunakan rumus korelasi Product Moment dengan angka kasar.

Rumus yang digunakan adalah:

r = ∑ (∑ )(∑ )( ∑ ∑ ) ( ∑ (∑ ) )Keterangan:

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

N = jumlah respondenΣXY = total perkalian skor X dan YΣY = jumlah skor variabel YΣX = jumlah skor variabel XΣX = total kuadrat skor variabel XΣY = total kuadrat skor variabel Y(Arikunto, 2008: 72)

Maka dari itu, untuk mencari validitas soal tes kognitif dilakukan uji coba

soal dengan jumlah responden sebanyak 30 peserta didik. Jumlah soal

yang diuji sebanyak 60 soal. Setelah dilakukan uji coba soal, dilakukan

analisis validitas butir soal menggunakan rumus korelasi product moment.

Validitas instrumen ini dilakukan dengan kriteria pengujian r hitung > r

tabel denganα = 0,05, maka alat ukur tersebut dinyatakan valid, dan

sebaliknya apabila r hitung < r tabel, maka alat ukur tersebut tidak

valid.Berdasarkandata perhitungan validitas instrumen hasil belajar butir

soal dengan N = 30 dan signifikansi = 5%,

Page 70: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

51

Adapun klasifikasi validitas dalam Tabel sebagai berikut:

Tabel 5. Klasifikasi ValiditasKriteria Validitas Keterangan

0.00 > Tidak Valid (TV)0.00 < < 0.20 Sangat Rendah (SR)0.20 < < 0.40 Rendah (Rd)0.40 < < 0.60 Sedang (Sd)0.60 < < 0.80 Tinggi (T)0.80 < < 1.00 Sangat Tinggi (ST)

(Arikunto, 2008: 110)

2.2 Uji Reliabilitas

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa

kali untuk mengukur objek yang sama secara garis besar akan

menghasilkan data yang sama. Menurut Arikunto (2008: 109) yang

menyatakan bahwa untuk mengukur tingkat keajegan soal digunakan

rumus Alpha Cronbach. Rumus Alpha Cronbach sebagai berikut :

= (1 − ∑ )

Keterangan :

r11 = reliabilitas yang dicarin = banyaknya butir soal∑ = jumlah varians skor tiap-tiap item

= varians skor total.

Alasan penelitian menggunakan reliabilitas yaitu untuk mengetahui atau

menunjukkan keajekan suatu tes dalam mengukur gejala yang sama pada

waktu kesempatan yang berbeda. Nilai koefisien reliabilitas yang

Page 71: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

52

diperoleh di interpretasikan dengan indeks reliabilitas pada tabel sebagai

berikut :

Tabel 6. Daftar Interpretasi Koefisien rKoefisien r ReliabilitasKoefisien r Reliabilitas

0,8000 – 1,0000 Sangat Tinggi

0,6000 – 0,7999 Tinggi

0,4000 – 0,5999 Sedang/Cukup

0,2000 – 0,3999 Rendah

0,0000 – 0,1999 Sangat Rendah

(Arikunto, 2008:109)

2.3 DayaPembeda Soal

Dayabeda soal diperlukan agar instrumen mampu membedakan

kemampuan masing-masing responden. Menurut Arikunto (2008:211)

mengemukakan bahwa daya pembeda soal adalah“kemampuan soal

untuk membedakan antara peserta didikyang berkemampuan tinggi

dengan peserta didikyang berkemampuan rendah”.

Rumus perhitungan daya pembeda adalah sebagai berikut:

D = - = -

Keterangan:D = Daya pembedaBA = Jumlah peserta didik yang menjawab benar pada butir soal

kelompok atasBB = Jumlah peserta didik yang menjawab benar pada butir soal

kelompok bawahJA = Banyaknya peserta didik pada kelompok atasJB = Banyaknya peserta didik pada kelompok bawah

Page 72: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

53

Adapun kriteria daya pembeda soal ditentukan sebagai berikut:

Tabel 7. Klasifikasi Daya Pembeda

No. Indeks daya beda Klasifikasi

1.2.3.4.5.

00,00 – 0,190,20 – 0,390,40 – 0,690,70 – 1,00

Negatif

JelekCukupBaik

Baik SekaliTidak Baik

(Arikunto, 2008: 218)

2.4 Uji Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran merupakan proporsi atau perbandingan antara peserta

didikyang menjawab benar dengan keseluruhan peserta didik yang mengikuti

tes. Pengujian taraf kesukaran bertujuan untuk mengetahui tingkat mudah

atau sukarnya suatu soal. Soal terlalu mudah tidak merangsang peserta didik

untuk mempertinggi usaha memecahkannya dan soal yang terlalu sukar akan

menyebabkan peserta didik menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat

untuk mencoba lagi karena di luarjangkauannya.Indeks kesukaran dihitung

menggunakan rumus:

P =

Keterangan :P : Tingkat kesukaranB : Jumlah peserta didik yang menjawab pertanyaan dengan benarJS : Jumlah seluruh peserta didik peserta tes.

Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh, soal

tersebut dinyatakan sukar. Sebaliknya makin besar indeks yang

Page 73: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

54

diperoleh,maka semakin mudah soal tersebut.Adapun kriteria indeks

kesukaran soal ditentukan sebagai berikut:

Tabel 8. IndeksKesukaranIndeks Keterangan

0,00-0,30 Sukar

0,31-0,70 Sedang

0,71-1,00 Mudah

(Arikunto, 2008: 210)

H. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

1. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh setelah memberi perlakuan pada sampel adalah

data kuantitatif yang terdiri dari nilai pretest, postest. Analisis data

pada penelitian ini, sebelum melakukan uji hipotesis perlu dilakukan

uji normalitas dan homogenitas terlebih dahulu.

1.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data dari

populasi yang berdistribusi normal atau tidak berdistribusi

normal. Menurut Sugiyono (2015: 241) langkah-langkah uji

normalitas adalah sebagai berikut. Uji normalitas data

menggunakan rumus Chi-kuadrat(X2), yaitu :

a. Hipotesis :

Rumusan hipotesis untuk uji ini adalah:

: data berasal dari populasi yang berdistribusi normal

: data berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal

Page 74: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

55

b. Taraf signifikan yang digunakan α = 0,05

c. Statistik uji

Statistik yang digunakan untuk uji Chi-Kuadrat.

= ∑ ( )Keterangan:X2= Chi-kuadrat/ normalitas sampelFo = FrekuensiyangdiobservasiFh = Frekuensi yang diharapkan

Kriteria pengujian apabila ≤ dengan α = 0,05

berdistribusi normal, dan sebaliknya apabila > maka

tidak berdistribusi normal. Apabila data tidak berdistribusi normal

maka tidak perlu dilakukannya uji homogenitas dan perlu

menggunakan uji hipotesis Non-Parametrik, tetapi apabila data

berdisribusi normal maka memerlukan uji homogenitas. Berikut

adalah Uji Homogenitas apabila data berdistribusi normal.

1.2 Uji Homogenitas Data

Apabila sampel berasal dari distribusi normal,maka selanjutnya

akan di uji kesamaan dua varians atau disebut uji homogenitas.Uji

homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan kedua atau

lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki

variansi sama atau tidak.Uji homogenitas dilakukan untuk

memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berawal dari

kondisi yang sama atau homogen. Uji homogenitas dilakukan

Page 75: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

56

dengan dengan One Way Anova. Menurut Sugiyono (2015: 265)

tabel ringkasan Anova yaitu:

Tabel 9. Ringkasan AnovaSumberVariasi

DkJumlahKuadrat

MK Fh Ftab Keputusan

Total N-1 JKtot - MKantMKdal = 0,05 Fh Ftab

Homogen

AntarKelompok

m-1 JKant MKant

DalamKelompok

N-m JKdal MKdal

Keterangan :N = Jumlah seluruh anggota sampelm = Jumlah kelompok sampel

Kriteria pengujian apabila Fhitung Ftabel dengan = 0,05maka

homogen, dan sebaliknya apabila Fhitung< Ftabel maka tidak

homogen.

2. Analisis Data Aktivitas Belajar Menggunakan Media konkret

Hal ini untuk mengukur aktivitas belajar peserta didik dengan

menggunakan media konkret, digunakan kriteria berdasarkan

indikator, dengan rumus sebagai berikut:

Nilai aktivitas peserta didik diperoleh dengan menggunakan rumus:

N = ×Keterangan:N = NilaiR = Jumlah skor aktivitas yang diperoleh peserta didikSM = Skor maksismum100 = Bilangan tetap(Arikunto, 2008: 102)

Page 76: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

57

Tabel 10. Rekapitulasi Tingkat KeberhasilanNo Tingkat Keberhasilan (%) Keterangan1234

>8079-6059-50<50

Sangat AktifAktif

CukupKurang

(Arikunto, 2008:102)

3. Analisis data Hasil belajar

Analisis data dalam penelitian ini untuk mengetahui hasil belajar

peserta didik pada kelas pembelajaran yang memakai media konkret

dan tidak memakai media konkret menggunakan rekapitulasi hasil

tes.

4. Uji Hipotesis

1.1 Uji Regresi Linier Sederhana

Pada penelitian ini untuk mengetahui variabel X berpengaruh

terhadap variabel Y yang artinya pengaruh yang terjadi dapat

berlaku untuk populasi yaitu menggunakan rumus koefisien

regresi linier. Menurut Sugiyono (2015: 286) regresi linier

adalah “untuk memprediksi seberapa jauh perubahan nilai

variabel dependen”. Sedangkan jenis regresi yang dipakai

adalah analisis regresi linier sederhana. karena Analisis regresi

Sederhana ini bertujuan untuk menguji pengaruh antara variabel

X terhadap variabel Y.

Page 77: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

58

Alasan Penelitian menggunakan uji regresi linier sederhana guna

menguji ada tidaknya pengaruh media konkret terhadap hasil

belajar peserta didik, maka digunakan analisis regresi linear

sederhana untuk menguji hipotesis.Menurut Sugiyono

(2015:287) rumus regresilinier sederhana,yaitu:

Y = α + bX

Keterangan:Y : Variabel terikata dan b : KonstantaX : Variabel bebas

Hipotesis yang akan di uji pada penelitian ini sebagai berikut:

Ha: Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif

Learningtipe group investigation terhadap hasil belajar

IPA peserta didik kelas 4 SD N 7 Yosomulyo Metro Pusat

Kota Metro.

Ho: Tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif

Learningtipe group investigation terhadap hasil belajar

IPA peserta didikkelas 4 SD N 7 Yosomulyo MetroPusat

Kota Metro.

Page 78: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

77

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan

bahwa:Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif Learning tipe group

investigation terhadap hasil belajar IPA peserta didik kelas 4 SD N 7

Yosomulyo Metro Pusat Kota Metro tahun ajaran 2018/2019.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan di atas, maka dapat

diajukan saran-saran untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada

pembelajaran terpadu di kelas IV, yaitu sebagai berikut :

a. Bagi peserta didik

Peserta didik diharapkan memper banyak pengalaman belajar yang di

dapat dari lingkungan sekitar, serta memotivasi dirinya sendiri untuk

giat dalam belajar di sekolah maupun belajar di rumah.

Page 79: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

78

b. Bagi pendidik

1. Pendidik diharapkan memilih model pembelajaran yang tidak

berpusat pada guru melainkan berpusat pada peserta didik.

Pemilihan model pembelajaran harus menjadikan peserta didik

menjadi lebih aktif sehingga tercipta pembelajaran yang lebih

optimal dan hasil belajar pada pembelajaran terpadu dapat

meningkat.

2. Model pembelajaran pembelajaran kooperatif Learning tipe group

investigation dapat menjadi alternatif model pembelajaran pada

mater-materi yang membutuhkan proses pemecahan masalah.

c. Bagi Kepala Sekolah

Sebaiknya kepala sekolah mengkondisikan pihak guru untuk

menggunakan model pembelajaran kooperatif Learning tipe group

investigation dalam proses pembelajaran, sehingga peserta didik lebih

terbiasa mengkaji permasalahan dalam disiplin ilmu yang beragam.

d. Bagi peneliti Lain

Bagi peneliti lain atau berikutnya yang akan melakukan penelitian di

bidang ini, diharapkan penelitian ini dapat menjadi gambaran,

informasi dan masukan tentang pengaruh penggunaan model

pembelajaran kooperatif Learning tipe group investigation terhadap

hasil belajar peserta didik pada pembelajaran terpadu.

Page 80: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

79

DAFTAR PUSTAKA

Arifin. 2009. Teori Belajar Dan Pembelajaran. PT. Rineke Cipta :Jakarta.

Arikunto. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PTRineka Cipta : Jakarta.

Hallen. 2012. Model Pembelajaran. Rineka Cipta : Jakarta

Hamalik. 2008. Proses Belajar Mengajar. PT. Bumi Aksara : Jakarta.

Hamzah. 2006. Model-model Pembelajaran MengembangkanProfesional. Guru Rajawali Pers: Jakarta.

Isjoni. 2013. Model Pembelajaran. PT. Bumi Aksara : Jakarta.

Jihad. 2009. Teori Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta : Jakarta.

Kurniasih. 2015. Model Pembelajaran. PT. Bumi Aksara : Jakarta.

Komalasari. 2013. Model Pembelajaran. Alfabeta : Bandung.

Lie. 2014. Model Pembelajaran. Alfabeta : Bandung.

Lubis. 2016. Proses Belajar Mengajar. PT. Bumi Aksara : Jakarta.

Rusman. 2014. Model-model pembelajaran mengembangkanProfesionalisme guru.PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta.

Soemanto. 2008. Metode Penelitian. Alfabeta : Bandung.

Sudaryono. 2013. Model Belajar dan Pembelajaran.Alfabete :Bandung.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (PendekatanKuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Alfabeta : Bandung.

Page 81: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING GROUP …digilib.unila.ac.id/54622/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

80

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (PendekatanKuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Alfabeta : Bandung.

Sumanti. 2015. Teori Belajar dan Pembelajaran. Ghalia Indonesia:Bogor.

Sumarmi. 2012. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.Rineka Cipta : Jakarta.

Supandi. 2015. Manajemen Penelitian Pendidikan. Alfabeta : Bandung.

Suprijono. 2015. Model Pembelajaran. PT. Bumi Aksara : Jakarta.

Susanto. 2013. Pengembangan Pembelajaran Tematik di SekolahDasar. Prenadamedia Group. Jakarta.

Suyatno. 2009. Model-model Penelitian. Prenada media Group: Jakarta.

Slavin. 2012.Cooperative Leraning (Teori, Riset, dan Praktik). NusaMedia: Bandung.

Trianto. 2011. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik.PrestasiPustaka : Jakarta.

Usman. 2014. Metode Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: penerbitOmbak.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentangSistem Pendidikan Nasional (SIDIKNAS). Pustaka Pelajar:Jakarta.

Wena. 2013. Model Pembelajaran. PT. Bumi Aksara : Jakarta.

Wisudawati. 2014. Model Pembelajaran. PT. Bumi Aksara : Jakarta.