Author
dinhxuyen
View
254
Download
1
Embed Size (px)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TALKING STICK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL
BELAJAR MATA PELAJARAN STATIKA PADA SISWA KELAS X TGB
SMK NEGERI 2 SURAKARTA
SKRIPSI
Oleh :
ERVICA WIJAYANTI
K 1507015
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TALKING STICK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL
BELAJAR MATA PELAJARAN STATIKA PADA SISWA KELAS X TGB
SMK NEGERI 2 SURAKARTA
SKRIPSI
Oleh :
ERVICA WIJAYANTI
K 1507015
Ditulis Dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan
Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan
Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TALKING STICK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL
BELAJAR MATA PELAJARAN STATIKA PADA SISWA KELAS X TGB
SMK NEGERI 2 SURAKARTA
Oleh :
ERVICA WIJAYANTI
K 1507015
Skripsi
Ditulis Dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Mendapatkan Gelar
Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan
Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
Ervica Wijayanti. K1507015. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE TALKING STICK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN
HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN STATIKA PADA SISWA KELAS X
TGB SMK NEGERI 2 SURAKARTA. Skripsi. Juni 2011. Surakarta: Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengetahui efektivitas belajar siswa
melalui model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick, 2) Untuk meningkatkan
hasil belajar dalam mata pelajaran statika dengan mengupayakan model
pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick pada siswa kelas X TGB di SMK
Negeri 2 Surakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action
research) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I dimulai dengan identifikasi
permasalahan yang ada didalam kelas, perencanaan berupa penyusunan langkah-
langkah pembelajaran melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
talking Stick, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi, analisis dan refleksi untuk
tindakan pada siklus II. Subyek penelitian ini adalah peneliti sebagai pemberi
tindakan, guru statika, WKS sebagai subyek pembantu dalam perencanaan dan
pengumpulan data, serta siswa kelas X TGB SMK Negeri 2 Surakarta tahun
ajaran 2010 / 2011 yang berjumlah 34 siswa sebagai subyek peneliti yang
menerima tindakan. Data diperoleh melalui observasi kognitif, afektif dan
psikomotor siswa, wawancara, observasi siswa, tes kognitif siklus I dan tes
kognitif siklus II. Teknik analisa data menggunakan teknik analisis interaktif.
Pada penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dua siklus, siklus I
prosentase efektivitas belajar siswa adalah 58,82 % dan siklus II adalah 76,47 %.
Untuk prosentase hasil belajar siswa pada siklus I adalah 64,70 %, dan siklus II
adalah 88,24 %. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick dapat meningkatkan efektivitas belajar
siswa dan hasil belajar siswa kelas X TGB Program Keahlian Bangunan SMK
Negeri 2 Surakarta dalam mata pelajaran statika meningkat.
Kata kunci: Pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick, efektifitas, hasil belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSRACT
Ervica Wijayanti. K1507015. APPLICATION OF LEARNING MODEL
COOPERATIVE TALKING STICK TYPE OF IMPROVEMENT EFFORTS AS
EYE LEARNING LESSONS IN STATICS CLASS X TGB SMK NEGERI 2
SURAKARTA. Thesis. June 2011. Surakarta: Faculty of Education and Pedagogy
University of Surakarta Eleven March.
The purpose of this study were: 1) Determine the effectiveness of student
learning through cooperative learning model types Talking Stick, 2) To improve
learning outcomes in the subjects of statics by pursuing cooperative learning
model types Talking Stick in class X TGB at SMK Negeri 2 Surakarta.
This study is a classroom action research (classroom action research)
conducted in two cycles. Cycle I begins with the identification of existing
problems in the classroom, planning the steps of the preparation of learning
through the use of cooperative learning models Stick talking type, the
implementation of the action, observation, evaluation, analysis and reflection for
action on the cycle II. The subjects of this study is action research as a giver,
teacher statics, WKS as the subject of considerable assistance in planning and data
collection, as well as class X TGB SMK Negeri 2 Surakarta academic year
2010/2011, amounting to 34 students as research subjects who received the action.
Data obtained through observation of cognitive, affective and psychomotor
students, interviews, observation of students, cognitive tests and cognitive tests I
cycle II cycle. Data analysis techniques using the interactive analysis techniques.
In the classroom action research was conducted two cycles, cycle I the
percentage effectiveness of student learning is 58.82% and cycle II was 76.47%.
For the percentage of student learning outcomes in the cycle I is 64.70%, and
cycle II is 88.24%. The conclusion of this research is the application of
cooperative learning model types Talking Stick can enhance the effectiveness of
student learning and learning outcomes of students in class X TGB Building Skills
Program SMK Negeri 2 Surakarta in the subjects of statics increased.
Key words: Cooperative learning Talking Stick type, effectiveness, learning
outcomes.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
MOTTO
“Hanya kepada Engkau-lah kami menyembah dan hanya kepada Engkau-lah
kami mohon pertolongan”.
(Q.S Al Fatihah : 5)
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu, ada kemudahan. Maka apabila
kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh
urusan) yang lain”.
(Q.S Al-Insyirah : 6-7)
“Ketulusan akan membuat kita belajar dan bisa melupakan banyak hal”.
(Madame Swetchine)
“Pribadi yang baik adalah membuat orang tua bahagia dan bangga serta mau
menghargai segala kenyataan yang ada dengan penuh kesabaran karena
perjuangan akan terlihat indah ketika peluang itu ada”.
(Penulis)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERSEMBAHAN
Terima kasih kepada….
Allah SWT, Sang Pemilik Luasan Ilmu, yang memberi perlindungan, kemudahan,
inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga menggerakkan jasad, ruh dan akal
ini untuk berkarya, Dzat yang memilih hamba ini untuk mendapatkan Hidayah
yang diperantarakan melalui Nabi Agung Muhammad SAW.
Karya ini dipersembahkan untuk:
Ibu dan Bapakku tercinta untuk setiap kasih
dan cinta Beliau kepadaku yang akan selalu
ada dalam setiap do’aku
Kakakku tersayang yang selalu memberiku
semangat
Seseorang yang terkasih
Seluruh keluarga besarku yang selalu
memberikan support untukku
Seluruh sahabat serta orang-orang yang ku
sayang
Semua penghuni kos ABCD yang ku sayang
Teman-temanku di kampung halaman
tercinta
Rekan-rekan PTS/B FKIP UNS angkatan
2007
Almamaterku Tercinta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
kenikmatan dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “penerapan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick sebagai
upaya peningkatan hasil belajar mata pelajaran statika pada siswa kelas X TGB
SMK Negeri 2 Surakarta”, guna memenuhi sebagian persyaratan mendapat gelar
Sarjana Pendidikan. Selama penyusunan skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis berterima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd. selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah
memberikan izin penulisan skripsi.
2. Bapak Drs. Sutrisno, ST., M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik
dan Kejuruan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan izin penulisan skripsi.
3. Bapak Ida Nugroho Saputro, ST., M.Eng. selaku Ketua Program
Pendidikan Teknik Sipil/Bangunan Universitas Sebelas Maret Surakarta
yang telah memberikan izin penulisan skripsi.
4. Bapak Drs. AG.Thamrin, M.Pd, M.Si selaku Dosen Pembimbing I, yang
telah memberikan bimbingan, arahan, dan dorongan kepada penulis
sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan lancar.
5. Ibu Rima Sri Agustin, S.T, M.T selaku Dosen Pembimbing II, yang telah
memberikan bimbingan, arahan, dan dorongan kepada penulis sehingga
skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan lancar.
6. Bapak Eko Supri Murtiono, S.T, M.T selaku Pembimbing Akademik, yang
telah memberikan arahan bimbingan selama menjadi mahasiswa di
Program Pendidikan Teknik Sipil/Bangunan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
7. Bapak Drs. Susanta selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Surakarta yang
telah mengizinkan untuk penelitian di sekolah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8. Bapak Drs. Slamet Purwoto selaku guru mata pelajaran Statika sekaligus
pembimbing pada saat penelitian di kelas X TGB SMK Negeri 2
Surakarta.
9. Siswa X TGB 2010/2011, yang telah bersedia menjadi subjek pengamatan.
10. Kedua orang Tuaku (Ibu Wagiyati dan bapak Gimin Slamet), kakakku
(Mas Edwin), dan semua keluarga besarku yang selalu mendoakan dan
mendukung baik moril atau material yang telah diberikan selama ini.
11. Keluarga Bapak Ton (Ibu Marmi, Mas Indra, Adek Adhit dan Adek Panji)
yang selalu mendoakan dan mendukung selama ini.
12. Kekasih hati yang selama ini setia dan selalu mendukung setiap
langkahku.
13. Nia, Amirosi, Nining, Dayat, Anto', Wono, Fryta, Tika, Ukhti Fajar, Ides,
Dita, Oshinta, Muky, Mail, Purwanto, Joni, Jumadi, Basori, Didik, Adi,
Zainal, Sintani. Rekan-rekan PTS/B'07 untuk persahabatan dan
kebersamaan selama ini.
14. Sahabatku Heny, Mbak Nani, Mbak Ana, Mbak Gotrek, Mbak siti, Mbak
Jeni, Riska, Uci, Nur, Rina serta bapak dan ibu kos. Rekan-rekan Kos
ABCD untuk kebersamaannya selama ini.
15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
membantu demi terselesaikannya skripsi ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini
dan jauh dari kata sempurna. Semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya, perkembangan dunia pendidikan dan pembaca pada umumnya.
Surakarta, 4 Juli 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iv
HALAMAN ABSTRAK .................................................................................... v
HALAMAN MOTTO ........................................................................................ vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah .................................................................... 4
D. Perumusan Masalah ...................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian .......................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian ........................................................................ 6
1. Manfaat Teoritis ....................................................................... 6
2. Manfaat Praktis ........................................................................ 6
BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 7
A. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 7
1. Konsep Tentang Belajar dan Pembelajaran ............................. 7
2. Efektivitas Belajar .................................................................... 8
3. Hasil Belajar........................................................ ..................... 12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Halaman
4. Pengertian Belajar Statika........................................................ 17
5. Pembelajaran Kooperatif........................................................... 17
6. Peranan Guru Dalam Pembelajaran Kooperatif ....................... 20
7. Talking Stick ............................................................................. 24
8. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking stick 27
B. Penalitian Relevan ........................................................................ 29
C. Kerangka Berpikir ........................................................................ 30
D. Hipotesis Tindakan ....................................................................... 32
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 33
A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 33
1. Tempat Penelitian..................................................................... 33
2. Waktu Penelitian ...................................................................... 33
B. Subjek Penelitian .......................................................................... 34
C. Data dan Sumber Data .................................................................. 34
1. Data Penelitian ......................................................................... 34
2. Sumber Penelitian .................................................................... 34
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 35
1. Wawancara ............................................................................... 35
2. Observasi .................................................................................. 35
3. Dokumentasi........................................................ .................... 36
4. Tes........................................................ .................................... 36
E. Validitas Data ............................................................................... 36
F. Analisis Data ................................................................................. 38
G. Tolak Ukur Keberhasilan .............................................................. 39
F. Prosedur Penelitian ....................................................................... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 48
A. Data dan Deskripsi Tempat Penelitian ......................................... 48
1. Data Sekolah ............................................................................ 48
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Halaman
2. Visi dan Misi SMK Negeri 2 Surakarta ................................... 49
3. Denah Lokasi SMK Negeri 2 Surakarta .................................. 49
4. Data Siswa........................................................ ........................ 50
B. Sebelum Tindakan Kelas .............................................................. 50
C. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ............................................... 51
1. Tahap Perencanaan................................................................... 51
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan ................................................... 52
3. Tahap Observasi dan Analisis.................................................. 54
4. Tahap Refleksi........................................................ ................. 60
5. Evaluasi........................................................ ............................ 62
D. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II .............................................. 62
1. Tahap Perencanaan................................................................... 62
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan ................................................... 63
3. Tahap Observasi dan Analisis.................................................. 65
4. Tahap Refleksi........................................................ ................. 70
E. Pembahasan .................................................................................. 73
1. Efektivitas Belajar Siswa ......................................................... 73
2. Hasil Belajar ............................................................................. 75
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 76
A. Kesimpulan ................................................................................... 76
B. Saran ............................................................................................. 76
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 78
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Jadwal Penelitian................................................................................ 33
Tabel 2 Time Scedule ..................................................................................... 34
Tabel 3 Tolak Ukur Keberhasilan ................................................................... 39
Tabel 4 Efektivitas Belajar Siswa ................................................................... 72
Tabel 5 Hasil Belajar Siswa ............................................................................ 72
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Kerangka Berfikir Penelitian ........................................................ 31
Gambar 2 Triangulasi Data ........................................................................... 37
Gambar 3 Model Analisis Interaktif .............................................................. 38
Gambar 4 Proses Penelitian Tindakan .......................................................... 47
Gambar 5 Denah Lokasi SMK N 2 Surakarta ............................................... 49
Gambar 6 Guru Menyampaikan Materi ........................................................ 53
Gambar 7 Siswa Berdiskusi Dalam Kelompok ............................................. 53
Gambar 8 Diagram Efektivitas 1 Siswa Siklus I ........................................... 55
Gambar 9 Diagram Efektivitas 2 Siswa Siklus I ........................................... 56
Gambar 10 Diagram Efektivitas Belajar Siklus I ............................................ 57
Gambar 1 1 Diagram Nilai Hasil Tes Siswa Siklus I ....................................... 59
Gambar 12 Siswa Bermain Laptop dan Tertidur Saat Pelajaran ..................... 60
Gambar 13 Diagram Efektivitas 1 Siswa Siklus II ......................................... 65
Gambar 14 Diagram Efektivitas 2 Siswa Siklus II ......................................... 67
Gambar 15 Diagram Efektivitas Belajar Siklus II .......................................... 68
Gambar 16 Diagram Nilai Hasil Tes Siswa Siklus II ...................................... 69
Gambar 17 Suasana Siswa Saat Berdiskusi .................................................... 71
Gambar 18 Siswa Aktif Dalam Kelompok ..................................................... 71
Gambar 19 siswa Sportif Bermain .................................................................. 71
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Daftar Nama Siswa Kelas Penelitian ............................................ 79
Lampiran 2 Daftar Pembagian Kelompok Siswa ............................................. 80
Lampiran 3 Daftar Pembagian Kelompok Dan Tugas Siswa .......................... 81
Lampiran 4 Dasar kompetensi ......................................................................... 82
Lampiran 5 Silabus .......................................................................................... 84
Lampiran 6 Satuan Rencana Pembelajaran ...................................................... 85
Lampiran 7. Daftar Pertanyaan Wawancara Guru Siklus I ................................ 87
Lampiran 8 Daftar Pertanyaan dan Hasil Wawancara Guru Siklus I .............. 90
Lampiran 9 Daftar Pertanyaan dan Hasil Wawancara Siklus II ...................... 93
Lampiran 10 Daftar Pertanyaan dan Hasil Wawancara Siswa ......................... 94
Lampiran 11 Pertanyaan dan Hasil Wawancara Tentang Respon Guru
Terhadap Talking Stick ............................................................... 98
Lampiran 12 Soal Pra Siklus ............................................................................. 99
Lampiran 13 Kunci Jawaban Pra Siklus ........................................................... 100
Lampiran 14 Kisi-Kisi Lembar Observasi Efektivitas Belajar Siswa 1
Pra Siklus ..................................................................................... 101
Lampiran 15 Butir-Butir Indikator Efektivitas Belajar Siswa 1
Pra Siklus ..................................................................................... 102
Lampiran 16 Penilaian Efektivitas Belajar Siswa 1 Pra Siklus ........................ 103
Lampiran 17 Hasil Indikator Efektivitas 1 Pra Siklus ....................................... 105
Lampiran 18 Kisi-kisi Lembar Observasi Efektivitas Belajar Siswa 2
Pra Siklus ..................................................................................... 106
Lampiran 19 Butir – butir Indikator Efektivitas Belajar Siswa 2
Pra Siklus ..................................................................................... 107
Lampiran 20 Penilaian Efektivitas Belajar Siswa 2 Pra Siklus.......................... 109
Lampiran 21 Hasil Indikator Efektivitas 2 Pra Siklus ...................................... 111
Lampiran 22 Daftar Nilai Efektivitas Belajar Siswa 1pra Siklus ...................... 112
Lampiran 23 Daftar Nilai Efektivitas Belajar Siswa 2 Pra Siklus ..................... 114
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Halaman
Lampiran 24 Daftar Efektivitas Belajar Pra Siklus ............................................ 116
Lampiran 25 Daftar Nilai Hasil Tes Belajar Siswa Pra Siklus .......................... 117
Lampiran 26 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I .............................. 119
Lampiran 27 Soal Siklus I .................................................................................. 125
Lampiran 28 Kunci Jawaban Siklus I ............................................................... 126
Lampiran 29 Soal Kelompok Siklus I ................................................................ 128
Lampiran 30 Kunci Jawaban Kelompok Siklus I ............................................. 129
Lampiran 31 Kisi-kisi Lembar Observasi Efektivitas Belajar
Siswa 1 siklus I ............................................................................ 131
Lampiran 32 Butir – Butir Indikator Efektivitas Belajar
Siswa 1 Siklus I ........................................................................... 132
Lampiran 33 Penilaian Efektivitas Belajar Siswa 1 Siklus I ............................. 133
Lampiran 34 Hasil Indikator Efektivitas 1 Siklus I ........................................... 135
Lampiran 35 Kisi-kisi Lembar Observasi Efektivitas Belajar
Siswa 2 Siklus I ........................................................................... 136
Lampiran 36 Butir – Butir Indikator Efektivitas Belajar
Siswa 2 Siklus I ........................................................................... 137
Lampiran 37 Penilaian Efektivitas Belajar Siswa 2 Siklus I ............................. 139
Lampiran 38 Hasil Indikator Efektivitas 2 Siklus I ........................................... 141
Lampiran 39 Daftar Nilai Efektivitas Belajar Siswa 1 Siklus I ......................... 142
Lampiran 40 Daftar Nilai Efektivitas Belajar Siswa 2 Siklus I ........................ 144
Lampiran 41 Daftar Efektivitas Belajar Siswa Siklus I .................................... 146
Lampiran 42 Daftar Nilai Hasil Tes Belajar Siswa Siklus I .............................. 147
Lampiran 43 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II .............................. 149
Lampiran 44 Soal Siklus II ................................................................................ 155
Lampiran 45 Kunci Jawaban Siklus II .............................................................. 156
Lampiran 46 Soal Kelompok Siklus II ............................................................. 159
Lampiran 47 Kunci Jawaban Kelompok Siklus II ............................................. 160
Lampiran 48 Kisi-kisi Lembar Observasi Efektivitas Belajar
Siswa 1 Siklus II .......................................................................... 162
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Halaman
Lampiran 49 Butir–Butir Indikator Efektivitas Belajar Siswa 1 Siklus II ......... 163
Lampiran 50 Penilaian Efektivitas Belajar Siswa 1 Siklus II ........................... 164
Lampiran 51 Hasil Indikator Efektivitas 1 Silus II ........................................... 166
Lampiran 52 Kisi-kisi Lembar Observasi Efektivitas Belajar
Siswa 2 Siklus II .......................................................................... 167
Lampiran 53 Butir-butir Indikator Efektivitas Belajar Siswa 2 Siklus II .......... 168
Lampiran 54 Penilaian Efektivitas Belajar Siswa 2 Siklus II ............................ 170
Lampiran 55 Hasil Indikator Efektivitas 2 Siklus II ......................................... 172
Lampiran 56 Daftar Nilai Efektivitas Belajar Siswa 1 Siklus II ....................... 173
Lampiran 57 Daftar Nilai Efektivitas Belajar Siswa 2 Siklus II ........................ 175
Lampiran 58 Daftar Efektivitas Belajar Siswa Siklus II .................................... 177
Lampiran 59 Daftar Nilai Hasil Tes Belajar Siswa Siklus II ............................ 178
Lampiran 60 Dokumentasi Wawancara Wks I dan Guru .................................. 180
Lampiran 61 Dokumentasi Wawancara Siswa .................................................. 181
Lampiran 62 Dokumentasi Kelompok Siswa .................................................... 182
Lampiran 63 Dokumentasi Siklus I.................................................................... 184
Lampiran 64 Dokumentasi Siklus II ................................................................. 186
Lampiran Kelengkapan Surat Perijinan ............................................................. 189
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Meningkatkan mutu pendidikan adalah menjadi tanggung jawab semua
pihak yang terlibat dalam pendidikan terutama bagi guru, yang merupakan ujung
tombak dalam pendidikan. Guru adalah orang yang paling berperan dalam
menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan dapat bersaing dijaman
pesatnya perkembangan teknologi. Guru dalam setiap pembelajaran selalu
menggunakan pendekatan, strategi dan model pembelajaran yang dapat
memudahkan siswa memahami materi yang diajarkannya.
Dalam pelaksanaan pembelajaran Statika penggunaan model pembelajaran
yang bervariatif masih sangat rendah dan guru cenderung menggunakan model
konvesional pada setiap pembelajaran yang dilakukannya. Hal ini mungkin
disebabkan kurangnya penguasaan guru terhadap model-model pembelajaran yang
ada, padahal penguasaan terhadap model-model pembelajaran sangat diperlukan
untuk meningkatkan kemampuan profesional guru.
Untuk itu guru perlu meningkatkan mutu pembelajarannya, dimulai
dengan rancangan pembelajaran yang baik dengan memperhatikan tujuan,
karakteristik siswa, materi yang diajarkan, dan sumber belajar yang tersedia.
Kenyataannya masih banyak ditemui proses pembelajaran yang kurang
berkualitas, tidak efisien dan kurang mempunyai daya tarik, bahkan cenderung
membosankan, sehingga hasil belajar yang dicapai tidak optimal. Hal ini dapat
dilihat dari rendahnya efektifitas belajar siswa dan perolehan hasil belajar mata
pelajaran Statika siswa kelas X TGB SMK N 2 Surakarta, yang menunjukkan
adanya indikasi terhadap rendahnya kinerja belajar siswa dan kemampuan guru
dalam mengelola pembelajaran yang berkualitas. Untuk mengetahui mengapa
prestasi siswa tidak seperti yang diharapkan, tentu guru perlu merefleksi diri
untuk dapat mengetahui faktor-faktor penyebab ketidakberhasilan siswa dalam
pelajaran Statika.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Masih cukup banyak guru yang memakai gaya mengajar klasik atau
model konvensional dalam melaksanakan pembelajaran. Hal tersebut ditegaskan
Lik dalam Yasa (2008), menyatakan bahwa: “Model konvensional sudah tidak
sesuai dengan tuntutan jaman, karena pembelajaran yang dilakukan dalam model
konvensional, siswa tidak diberi kesempatan seluas-luasnya untuk aktif
mengkonstruksi pengetahuannya. Siswa dituntut untuk lebih aktif dibanding guru,
sedangkan peran guru sebagai fasilitator dan evaluator maka guru dituntut untuk
dapat mengubah pola pengajaran”. Tentu model konvensional tersebut bukan satu
kesalahan, tetapi kalau terus-menerus dipakai maka dapat dipastikan suasana
pembelajaran berjalan secara monoton tanpa ada variasi. Oleh karena itu, sudah
sepantasnya guru mengembangkan model pembelajaran yang digunakan dalam
proses pembelajaran, terlebih lagi jika dikaitkan dengan upaya meningkatkan
aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Statika.
Data penilaian hasil tes belajar siswa pra siklus mata pelajaran produktif
untuk pelajaran Statika pada standar kompetensi Keseimbangan, menunjukkan
bahwa siswa yang nilainya kurang dari batas nilai minimal 75 sebanyak 18 siswa
(52,90 %), sedangkan siswa yang nilainya lebih dari batas nilai minimal 75 hanya
sebanyak 16 siswa (47,10 %) saja. Untuk keberhasilan efektivitas ditinjau dari
penilaian afektif dan psikomotor menunjukkan bahwa siswa yang sudah efektif 7
siswa (20,59 %), sedangkan siswa yang belum efektif 27 siswa (79,41 %).
Menurut Sigit Susilo, 2011 (WKS I SMK N 2 Surakarta) dalam wawancara, batas
nilai kelulusan mata pelajaran produktif untuk Statika SMK Negeri 2 Surakarta
tahun ajaran 2010/2011 adalah 75 (nilai KKM).
Menurut Drs. Slamet Purwoto, 2011 (guru statika SMK N 2 Surakarta)
dalam wawancara, mata pelajaran Statika tingkat SMK pada dasarnya diarahkan
agar siswa memiliki penguasaan konsep teori dan rumus. Pembelajaran Statika
seyogyanya mampu membuat siswa secara aktif mengikuti proses belajar
mengajar di kelas, karena siswa diberikan peluang sebesar-besarnya untuk
menemukan konsep-konsep materi pelajaran.
Melihat kondisi tersebut, maka penggunaan model pembelajaran yang
tepat menjadi daya dukung utama bagi guru sebagai upaya untuk menciptakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
suasana belajar siswa secara aktif. Pada pembelajaran Statika di SMK, apabila
pelaksanaan pembelajarannya masih cenderung menggunakan model
pembelajaran konvensional/klasik tanpa mengembangkannya. Maka siswa akan
merasa jenuh, tidak bergairah dan bosan mengikuti pelajaran. Terlebih lagi terlalu
banyak tugas yang diberikan guru. Penyebabnya adalah guru hanya melakukan
ceramah dan siswa sering kali disuruh membaca sendiri materi pelajaran,
kemudian diberi tugas.
Kondisi pembelajaran tersebut tentu saja tidak bisa dibiarkan berlangsung
terus menerus. Dengan kondisi tersebut guru harus mencari solusi dan alternatif-
alternatif model pembelajaran yang memungkinkan dapat meningkatkan aktivitas
pembelajaran di kelas, dan salah satu yang dimaksud dalam hal ini adalah model
pembelajaran kooperatif tipe talking stick. Dimana pembelajaran kooperatif
(cooperative learning) adalah suatu model pembelajaran yang saat ini banyak
digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar yang berpusat pada siswa (student
oriented) terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam
mengaktifkan siswa yang tidak dapat bekerja sama dengan orang lain, siswa yang
agresif dan tidak peduli pada yang lain. Model pembelajaran ini telah terbukti
dapat dipergunakan dalam berbagai mata pelajaran dan berbagai usia (Isjoni,
2009: 16-17).
Menurut Deden M La Ode (2010), Talking Stick merupakan model
pembelajaran interaktif karena menekankan pada keterlibatan aktif siswa selama
proses pembelajaran. Pembelajaran dapat dilaksanakan guru dengan berbagai
pendekatan. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa, guru menggunakan
media tongkat sebagai alat bantu dalam pelaksanaan talking stick. Talking stick
dapat dilakukan di sela-sela atau akhir pembelajaran. Setelah guru menjelaskan
materi pelajaran, guru meminta siswa untuk melakukan penghafalan materi
dengan terlebih dahulu menetapkan lamanya waktu yang dibutuhkan sampai
talking stick akan dilaksanakan. Setelah hal tersebut dilakukan, maka guru dan
siswa memulai talking stick. Guru terlebih dahulu memberikan tongkat kepada
salah satu siswa secara acak, setelah itu guru dan siswa secara bersama behitung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
satu sampai sepuluh tertentu sambil menyerahkan tongkat dari kelompok satu ke
kelompok lainnya.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti terdorong untuk melakukan
penelitian dengan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick di SMK
Negeri 2 Surakarta. Dengan model tersebut, diharapkan hasil belajar siswa dalam
belajar Statika meningkat.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan
beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Penerapan model dan strategi pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar
mata pelajaran Statika yang kurang bervariasi dan masih konvensional.
2. Rendahnya minat/ketertarikan siswa dalam kegiatan pembelajaran Statika,
terutama kompetensi merencanakan yang menggunakan teori dan rumus.
3. Hasil belajar siswa kelas X TGB SMK Negeri 2 Surakarta yang belum tuntas.
4. Pembelajaran talking stick sebagai bagian dari pembelajaran kooperatif
dimungkinkan dapat meningkatkan hasil belajar secara maksimal siswa kelas
X TGB SMK Negeri 2 Surakarta mata pelajaran Statika.
C. Pembatasan Masalah
Pada penelitian ini peneliti membatasi masalah penelitian pada beberapa
hal sebagai berikut:
1. Kondisi persiapan guru dan siswa sekolah dalam melakukan model
pembelajaran kooperatif tipe talking stick yang meliputi penyusunan program
semester dan jadwal pelajaran.
2. Sasaran penelitian diarahkan pada hasil belajar siswa dengan menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe talking stick pada siswa kelas X TGB
SMK Negeri 2 Surakarta, dengan jumlah kapasitas siswa 34 orang yang terdiri
dari 30 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3. Penelitian ini hanya dilaksanakan untuk pembelajaran bidang produktif
Statika. Dengan materi pokok yang disesuaikan dengan standar kompetensi
dan kompetensi dasar yang dipelajari siswa kelas X TGB SMK Negeri 2
Surakarta tahun ajaran 2010/2011.
4. Tahapan pembelajaran yang meliputi penyampaian teori dan evaluasi.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan pada latar belakang, maka
rumusan permasalahan penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah efektifitas belajar siswa melalui model pembelajaran
kooperatif tipe talking stick dilaksanakan pada pelajaran Statika bagi siswa
kelas X TGB SMK Negeri 2 Surakarta?
2. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick dapat meningkatkan
hasil belajar pelajaran Statika pada siswa kelas X TGB SMK Negeri 2
Surakarta?
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan permasalahan yang diajukan dalam penelitian di atas,
maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui efektifitas belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif
tipe talking stick dan keterlaksanaan pembelajaran Statika pada siswa kelas X
TGB SMK Negeri 2 Surakarta.
2. Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar dalam mata
pelajaran Statika dengan mengupayakan model pembelajaran kooperatif tipe
talking stick pada siswa kelas X TGB SMK Negeri 2 Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
F. Manfaat Penelitian
Melalui kegiatan penelitian yang dilakukan, manfaat yang ingin diperoleh
adalah:
1. Manfaat Teoritis
a. Sebagai bahan dan sumber rujukan pihak-pihak terkait (Dinas
Pendidikan, sekolah, guru dan institusi pendidikan lainnya) dalam
pengambilan kebijakan mutu pendidikan.
b. Sebagai upaya optimalisasi pelaksanaan pembelajaran kooperatif,
peningkatan profesionalisme guru dan praktek pembelajaran di kelas.
2. Manfaat Praktis
a. Siswa, yaitu meningkatnya hasil belajar Statika karena adanya unsur
bermain dan suasana menyenangkan dalam proses pembelajaran Statika.
b. Guru, yaitu tambahan pengetahuan dan keterampilan mengajar yang
lebih bervariatif dalam pelaksanaan pembelajaran, khususnya mata
pelajaran Statika.
c. Sekolah, yaitu sebagai sumber informasi dan referensi kajian dalam
pengambilan keputusan menyangkut peningkatan profesionalisme guru
dan pencapaian kualitas pendidikan sekolah.
d. Peneliti, sebagai sarana pengimplementasian metode pembelajaran yang
efektif dan menyenangkan bagi siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Konsep Tentang Belajar dan Pembelajaran
Belajar bagi sebagian orang diartikan sebagai suatu tindakan atau
perbuatan mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam
bentuk informasi/ materi pelajaran. Namun demikian, belajar sesungguhnya bukan
hanya terbatas pada pengertian di atas. Menurut Gagne (dalam Agus Suprijono,
2009: 2) “belajar adalah suatu perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai
seseorang melalui aktivitas”. Menurut W.S.Winkel (2005: 360) : “belajar pada
manusia adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi
aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan-pemahaman, keterampian dan nilai sikap, yang mana perubahan itu
bersifat secara relatif konstan dan berbekas“. Sedangkan Witherington (dalam
Nana Syaodih Sukmadinata, 2005:155) : “belajar merupakan perubahan dalam
kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru berbentuk
keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan”.
Dari beberapa pengertian tentang belajar di atas, disimpulkan bahwa
belajar merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk
mendapatkan sesuatu perubahan pada dirinya untuk lebih baik, baik dalam tingkah
laku (perilaku) ataupun untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang lebih luas
lagi.
Jika belajar sebagaimana diuraikan di atas lebih ditekankan kepada adanya
perubahan tingkah laku pada diri murid, maka pembelajaran lebih mengarah pada
upaya guru untuk mencapai tujuan pembelajaran melalui strategi, metode dan
teknik tertentu dalam pelaksanaan pembelajaran kepada murid.
Terkait dengan hal tersebut, maka pemilihan model pembelajaran yang
akan digunakan dalam proses pembelajaran harus berorientasi pada tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. Selain itu juga, harus disesuaikan dengan jenis
materi pelajaran, tingkat peebedaan individu dan karakteristik murid, serta situasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
atau kondisi dimana proses pembelajaran tersebut akan berlangsung. Dengan
demikian, jelaslah bahwa yang dimaksud pembelajaran dalam hal ini adalah suatu
proses atau kegiatan belajar mengajar dan berhubungan dengan model mengajar
ditinjau dari aspek pelaksana pembelajaran, yaitu guru.
Dalam pelaksanaan pembelajaran sendiri, dikenal banyak jenis model dan
teknik pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru, tetapi tidak semua sama
efektifnya dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Untuk itu
dibutuhkan kreativitas guru dalam memilih dan mengembangkan model atau
teknik pembelajaran sesuai dengan kurikulum materi pelajaran yang diajarkan.
Berdasarkan uraian di atas, maka Djamarah dan Zain (2006: 5-6)
mangemukakan 4 dasar dalam belajar mengajar, yaitu:
a. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan
tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.
b. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan
pandangan hidup masyarakat.
c. Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang
dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat menjadikan pegangan oleh
guru dalam menunaikan belajar dan mengajarnya.
d. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta
standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam
melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan
dijadikan umpan balik buat penyempurnaan sistem instruksional yang
bersangkutan secara keseluruhan.
2. Efektivitas Belajar
Pengajaran merupakan hasil proses belajar mengajar, efektivitasnya
tergantung dari beberapa unsur. Efektivitas suatu kegiatan tergantung dari
terlaksananya tidaknya perencanaan. Karena perencanaan, maka pelaksanaan
pengajaran menjadi baik dan efektif. Cara untuk mencapai hasil belajar yang
efektif yaitu murid-murid dijadikan pedoman setiap kali membuat persiapan
dalam mengajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Menurut L.L Psaribu dan B. Simanjuntak,1993 (Dalam Suryosubroto,
2002: 9-10), di dalam pendidikan efektivitas dapat ditinjau dari dua segi, yaitu:
1) Mengajar guru, dimana menyangkut sejauh mana kegiatan belajar mengajar
yang direncana terlaksana
2) Belajar murid, yang menyangkut mana tujuan pelajaran yang diinginkan
tercapai melalui kegiatan belajar mengajar.
Efektivitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang
tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari
beberapa pilihan lainnya. Efektifitas bisa juga diartikan sebagai pengukuran
keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan.
Menurut Tim Pembina Mata Kuliah Didaktik Metodik/ Kurikulum IKIP
Surabaya, 1988. (Dalam Suryosubroto, 2002: 10), mengemukakan bahwa: “
efisiensi dan efektivitas mengajar dalam proses interaksi belajar mengajar yang
baik adalah segala daya upaya guru untuk membantu murid-murid agar bisa
belajar dengan baik. Untuk mengetahui efektivitas mengajar, dengan memberikan
tes sebagai hasil tes dapat dipakai untuk mengevaluasi berbagai aspek proses
pengajaran. Hasil tes mengungkapkan kelemahan belajar siswa dan kelemahan
pengajaran secara menyeluruh.
Untuk mengukur efektivitas belajar siswa digunakan 2 penilaian yaitu
afektif dan psikomotor. Dimana keduanya saling berkaitan dengan penggabungan
diantaranya, apabila salah satu belum memenuhi target keberhasilan skor 75 atau
prosentase 70 % maka pembelajaran belum efektif. Keduanya tidak bisa dirata-
rata karena jika salah satu belum efektif maka efektivitas belajar belum memenuhi
target keberhasilan.
Pada penelitian ini, untuk mengukur efektivitas belajar siswa melalui
penilaian afektif dan psikomotor akan dijelaskan sebagai berikut:
a. Efektivitas Belajar yang Meliputi Penilaian Afektif
Penilaian afektif berhubungan dengan perasaan, emosi, sikap hati yang
menunjukkan penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu, apresiasi
(penghargaan) dan penyesuaian perasaan sosial. Tujuan pengajaran yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
diarahkan pada kawasan afektif ini berorientasi pada faktor-faktor emosional,
seperti perasaan, minat, sikap, kepatuhan terhadap moral, dan sebagainya.
Kratwohl (W.S.Winkel, 2005: 245) memberikan batasan orientasi dan
penggolongan aspek afektif yang meliputi: penerimaan (receiving), partisipasi
(responding), penilaian (valuing), pengorganisasian (organization), pembentukan
pola hidup (characterization).
a) Penerimaan (Receiving)
Menurut Nana Sudjana (2006: 30) semacam kepekaan dalam menerima
rangsangan (stimulus) dari luar yang datang kepada siswa dalam bentuk
masalah,situasi, gejala, dll. Dalam tipe ini termasuk kesadaran, keinginan untuk
menerima stimulus, kontrol dan seleksi gejala atau rangsangan dari luar.
b) Partisipasi (Responding)
Partisipasi atau penanggapan merupakan kegiatan yang menunjuk pada
partisipasi aktif dalam kegiatan tertentu, seperti menyelesaikan tugas terstruktur,
mentaati peraturan, mengikuti diskusi kelas, menyelesaikan tugas di laboratorium
atau menolong orang lain.
c) Penilaian (Valuing)
Menurut Nana Sudjana (2006: 30) penilaian adalah suatu sikap yang
berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus. Dalam
evaluasi ini termasuk didalamnya kesediaan menerima nilai, latar belakang, atau
pengalaman untuk menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai tersebut.
d) Pengorganisasian (Organization)
Nana Sudjana (2006: 30) menjelaskan sebagai berikut: pengembangan dari
nilai ke dalam suatu sistem organisasi, termasuk hubungan satu dengan nilai lain,
pemantapan, dan prioritas nilai yang telah dimilikinya. Yang termasuk ke dalam
organisasi ialah konsep tentang nilai, organisasi sistem lain.
e) Pembentukan Pola Hidup (Characterization)
Menurut Nana Sudjana (2006: 30) yakni keterpaduan semua sistem nilai
yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah
lakunya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Kawasan afektif yang hendak diperbaiki pada penelitian tindakan kelas ini,
mencakup seluruh pendapat Kratwohl (W.S.Winkel, 2005: 245) yang terdiri atas
lima aspek yaitu penerimaan, partisipasi, penilaian, pengorganisasian, dan
pembentukan pola hidup. Tiap aspek akan diperinci melalui indikator kata kerja
operasionalnya masing-masing aspek pada lembar observasi proses pembelajaran
di kelas dan efektivitas belajar siswa.
b. Efektivitas Belajar yang Meliputi Penilaian Psikomotor
Kawasan ini berkaitan dengan aspek-aspek keterampilan yang melibatkan
fungsi sistem syaraf dan otot dan fungsi psikis. Oleh Simpson (W.S.Winkel, 2005:
245), kawasan ini diklasifikasikan menjadi tujuh hal, yaitu:
a) Persepsi/perception
b) Kesiapan/set
Kesiapan yaitu berhubungan dengan kesediaan untuk melatih diri tentang
keterampilan tertentu yang dinyatakan dengan usaha untuk melaporkan
kehadirannya, mempersiapkan alat, menyesuaikan diri dengan situasi,
menjawab pertanyaan.
c) Gerakan terbimbing/guided response yaitu dapat diartikan pula sebagai
peniruan.
d) Gerakan terbiasa/mechanical response yaitu seseorang dapat melakukan
suatu keterampilan tanpa harus melihat contoh, sekalipun ia belum dapat
mengubah polanya.
e) Gerakan kompleks/complex response yaitu memahirkan.
f) Penyesuaian pola gerakan/adjustment yaitu di dalamnya mencakup
penyesuaian dengan kondisi setempat, dengan kata lain dinamakan
taksonomi adaptasi.
g) Kreatifitas/creativity yaiu mencakup kemampuan melahirkan atau
menciptakan gerak-gerik baru sehingga dapat disebut juga taksonomi
menciptakan (organition).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pada penelitian ini digunakan pendapat W.S.Winkel, (2005: 245), untuk
mengukur efektifitas belajar peserta didik pada ranah psikomotor, yaitu terdapat
tujuh klasifikasi. Tiap aspek akan dijabarkan melalui indikator kata kerja
operasionalnya masing-masing pada lembar observasi proses pembelajaran di
kelas dan hasil belajar siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan
pelaksanaan pembelajaran adalah untuk meningkatkan kecakapan siswa terhadap
aspek afektif dan aspek psikomotor.
3. Hasil Belajar
Menurut Purwanto (2009: 46) yang dimaksud hasil belajar adalah
perubahan prilaku akibat blajar. Perubahan prilaku disebabkan karena dia
mencapai penguasaan atas sejumlah behan yang diberikan dalam proses belajar
mengajar. Hasil belajar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia juga disebut
sebagai prestasi belajar. Kata prestasi belajar terdiri dari dua suku kata, yaitu
prestasi dan belajar. Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan,
dikerjakan, dan sebagainya). Prestasi belajar juga dapat diartikan sebagai
penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata
pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan
oleh guru. Prestasi belajar dapat bersifat tetap dalam serjarah kehidupan manusia
karena sepanjang kehidupannya selalu mengejar prestasi menurut bidang dan
kemampuan masing-masing. Prestasi belajar dapat memberikan kepuasan kepada
orang yang bersangkutan, khususnya orang yang sedang menuntut ilmu di
sekolah. Prestasi belajar meliputi segenap ranah kejiwaan yang berubah sebagai
akibat dari pengalaman dan proses belajar siswa yang bersangkutan.
Menurut Djamarah dan Zain (2006: 106-107) prestasi belajar dapat dinilai
dengan cara:
a. Tes formatif
Penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa pokok bahasan
tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya serap siswa
terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil tes ini dimanfaatkan untuk
memperbaiki proses belajar mengajar bahan tertentu dalam waktu tertentu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
b. Tes Subsumatif
Tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang telah diajarkan
dalam waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran daya
serap siswa untuk meningkatkan tingkat prestasi belajar siswa. Hasil tes
subsumatif ini dimanfaatkan untuk memperbaiki prses belajar mengajardan
diperhitungkan dalam menentukan nilai rapor.
c. Tes Sumatif
Tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap bahan pokok-
pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester, satu atau dua tahun
pelajaran. Tujuannya adalah untuk menetapkan tingkat atau taraf keberhasilan
belajar siswa dalam suatu periode belajar tertentu. Hasil tessumatif ini
dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun peringkat (ranking) atau
sebagai ukuran mutu sekolah.
a. Penilaian Hasil belajar
Pada penelitian ini, untuk mengukur hasil belajar siswa hanya digunakan
tiga tahap pada aspek kognitif yaitu tahap pengetahuan, pemahaman, dan
penerapan. Pengukuran hasil belajar kognitif menggunakan tes tertulis pada tiap
siklus. Penilaian Hasil belajar berkaitan aspek kognitif yang berdasarkan pada
intelektual atau berfikir/nalar. Bloom dkk, (W.S.Winkel, 2005: 45) membagi
aspek ini menjadi 6 tahap, yaitu:
a) Pengetahuan (knowledge)
Pengetahuan merupakan aspek kognitif yang paling rendah tetapi paling
mendasar. Dilihat dari objek yang diketahui (isi) pengetahuan dapat digolongkan
yaitu : (1) Mengetahui sesuatu secara khusus, (2) Mengetahui tentang cara untuk
memproses atau melakukan sesuatu.
b) Pemahaman (comprehension)
Pemahaman atau dapat dijuga disebut dengan istilah mengerti, merupakan
kegiatan mental intelektual yang mengorganisasikan materi yang telah diketahui.
Temuan-temuan yang didapat dari mengetahui seperti definisi, informasi,
peristiwa, fakta disusun kembali dalam struktur kognitif yang ada. Temuan-
temuan ini diakomodasikan dan kemudian berasimilasi dengan struktur kognitif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
yang ada, sehingga membentuk struktur kognitif baru. Tingkatan dalam
pemahaman ini meliputi :
1) Translasi yaitu mengubah simbol tertentu menjadi simbol lain tanpa
perubahan makna.
2) Interpretasi yaitu menjelaskan makna yang terdapat dalam simbol, baik
dalam bentuk simbol verbal maupun non verbal.
3) Ekstrapolasi yaitu melihat kecenderungan, arah atau kelanjutan suatu
temuan.
c) Penerapan (application)
Menggunakan pengetahuan untuk memecahkan masalah atau menerapkan
pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang dikatakan menguasai
kemampuan ini jika ia dapat memberi contoh, menggunakan, mengklasifikasikan,
memanfaatkan, menyelesaikan dan mengidentifikasi hal-hal yang sama.
d) Penguraian (analysis)
Menentukan bagian-bagian dari suatu masalah dan menunjukkan
hubungan antar-bagian tersebut, melihat penyebab-penyebab dari suatu peristiwa
atau memberi argumen-argumen yang menyokong suatu pernyataan.
Secara rinci Bloom mengemukakan tiga jenis kemampuan analisis, yaitu:
1) Menganalisis unsur.
2) Menganalisis hubungan.
3) Menganalisis prinsip-prinsip organisasi.
e) Memadukan (synthesis)
Menggabungkan, meramu, atau merangkai berbagai informasi menjadi
satu kesimpulan atau menjadi suatu hal yang baru. Kemampuan berfikir induktif
dan konvergen merupakan ciri kemampuan ini.
f) Penilaian (evaluation)
Mempertimbangkan, menilai dan mengambil keputusan benar-salah, baik-
buruk, atau bermanfaat-tak bermanfaat berdasarkan kriteria tertentu, baik
kualitatif maupun kuantitatif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Terdapat dua kriteria pembenaran yang digunakan, yaitu :
1) Pembenaran berdasarkan kriteria internal; yang dilakukan dengan
memperhatikan konsistensi atau kecermatan susunan secara logis unsur-
unsur yang ada di dalam objek yang diamati.
2) Pembenaran berdasarkan kriteria eksternal; yang dilakukan berdasarkan
kriteria-kriteria yang bersumber di luar objek yang diamati.
Dari aspek kecakapan yang ditingkatkan tersebut yang memenuhi untuk
tolak ukur sebagai penilaian hasil belajar siswa di kelas yaitu dilihat dari hasil tes
siswa. Hasil belajar merupakan hasil akhir (umumnya dinyatakan dalam bentuk
nilai belajar) yang diperoleh siswa terhadap serangkaian kegiatan evaluasi yang
dilakukan guru baik evaluasi harian, tengah semester maupun evaluasi akhir
semester. Dimaksudkan untuk mengukur sejauhmana penguasaan siswa terhadap
materi pelajaran yang telah diberikan. Berdasarkan nilai yang diperoleh, maka
siswa dapat diklasifikasikan prestasi belajarnya apakah berada pada kategori
sangat baik, baik, sedang, cukup, atau kurang sesuai dengan standar penilaian
yang digunakan di sekolah atau guru mata pelajaran itu sendiri.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Djamarah dan Zain (2006: 109) mengemukakan bahwa betapa tingginya
nilai suatu keberhasilan, sampai-sampai seorang guru berusaha sekuat tenaga dan
pikiran mempersiapkan program pengajarannya dengan baik dan sistematik.
Namun terkadang, keberhasilan yang dicita-citakan, tetapi kegagalan yang
ditemui; disebabkan oleh berbagai faktor sebagai penghambatnya. Sebaliknya,
jika keberhasilan itu menjadi kenyataan, maka berbagai faktor itu juga sebagai
pendukungnya. Berbagai faktor yang dimaksud akan dijelaskan satu per satu
sebagai berikut:
1) Tujuan
Tujuan adalah pedoman sekaligus sebagai sasaran yang akan dicapai dalam
kegiatan belajar mengajar. Kepastian dari perjalanan proses belajar
mengajar berpangkal tolak dari jelas tidaknya perumusan tujuan pengajaran.
Tercapainya pengajaran sama halnya keberhasilan pengajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2) Guru
Guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu pengetahuan
kepada anak didik disekolah. Guru adalah orang berpengalaman dibidang
profesinya. Pandangan guru terhadap anak didik akan mempengaruhi
kegiatan mengajar guru di kelas. Guru yang memandang anak sebagai
makhluk individual dengan segala perbedaan dan kesamaannya, akan
berbeda dengan guru yang memandang anak didik sebagai makhluk sosial.
Perbedaan pandangan dalam memandang anak didik ini akan melahirkan
pendapatan yang berbeda pula. Tentu saja, hasil proses belajar mengajarnya
pun berlainan.
3) Anak didik
Anak didik adalah orang yang dengan sengaja datang ke sekolah. Anak
didik yang menyenangi pelajaran tertentu dan kurang menyenangi pelajaran
yang lain adalah perilaku yang bermula dari sikap mereka karena minat
yang berlainan. Hal ini mempengaruhi kegiatan belajar anak.
4) Kegiatan pengajaran
Pola umum kegiatan pengajaran adalah terjadinya interaksi antara guru dan
anak didik dengan bahan sebagai perantaranya. Guru yang mengajar, anak
didik yang belajar.
5) Bahan dan alat evaluasi
Bahan evaluasi adalah suatu bahan yang terdapat di dalam kurikulum yang
sudah dipelajari oleh anak didik guna kepentingan ulangan.
6) Suasana Evaluasi
Pelaksanaan evaluasi biasanya dilaksanakan di dalam kelas. Semua anak
didik dibagi menurut kelas masing-masing. Kelas I, kelas II, dan kelas III
dikumpulkan menurut tingkatan masing-masing. Besar kecilnya jumlah
anak didik yang dikumpulkan di dalam kelas akan mempengaruhi suasana
kelas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4. Pengertian Belajar Statika
Statika merupakan ilmu yang berisikan tentang penjelasan besaran vektor,
dan sistem satuan. Penerapan besaran vektor pada gaya, momen dan kopel,
membuat diagram gaya normal, momen gaya, kopel pada konstruksi bangunan,
penerapan teori keseimbangan dan hukum Newton, penerapan teori tegangan pada
konstruksi bangunan.
Hakekat pembelajaran statika adalah belajar konsep. Untuk belajar statika
diperlukan cara–cara khusus dalam belajar dan mengajarkannya. Belajar mengajar
merupakan interaksi antara siswa dengan guru dimana belajar berkaitan dengan
siswa, sedangkan mengajar berkaitan dengan guru. Seorang guru berusaha
mengajar dengan sebaik-baiknya, sehingga siswa dapat memahami konsep dan
akan memperoleh hasil belajar yang baik. Sebaliknya apabila kurang menguasai
konsep maka siswa akan memperoleh hasil belajar yang kurang baik
Proses pembelajaran statika lebih menekankan pada pembentukan
keterampilan memperoleh pengetahuan yaitu daya fikir dan daya kreasi.
Sementara daya pikir kreasi sebagai indikator dari perkembangan kognitif itu
sendiri bukan merupakan akumulasi kepentingan perubahan perilaku terpisah
melainkan merupakan pembentukan oleh anak, suatu kerangka teori belajar
terhadap usaha seseorang dalam mengkonstruksi pengetahuannya.
5. Pembelajaran Kooperatif
Menurut Robert E Slavin (2010: 4), Pembelajaran kooperatif (cooperative
learning) adalah suatu model pembelajaran kelompok dimana siswa belajar dan
bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6
orang dengan struktur kelompok heterogen. Sedangkan Sunal dan Hans (dalam
Isjoni, 2010: 12) mengemukakan cooperative learning merupakan suatu cara
pendekatan atau serangkaian strategi yang khusus dirancang untuk memberi
dorongan kepada peserta didik agar bekerjasama selama proses pembelajaran.
Selanjutnya Stahl (dalam Isjoni, 2010: 12) menyatakan cooperative learning dapat
meningkatkan belajar siswa lebih baik dan meningkatkan sikap tolong-menolong
dalam prilaku sosial. Anita Lie (2010: 31) menyebutkan cooperative learning
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dengan istilah pembelajaran gotong royong, yaitu sistem pembelajaran yang
memberi kesempatan pada peserta didik untuk bekerjasama dengan siswa lain
dalam tugas-tugas yang terstruktur.
Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli di atas dapat disimpulkan
pembelajaran kooperatif (cooperative learning) adalah model pembelajaran yang
saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar-mengajar yang
berpusat pada siswa (student oriented), terutama untuk mengatasi permasalahan
yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa, yang tidak dapat bekerjasama
dengan orang lain, siswa yang agresif, dan tidak peduli pada yang lain.
Pembelajaran kooperatif telah dikembangkan secara intensif melalui
berbagai penelitian, tujuannya untuk meningkatkan kerjasama akademik antar
siswa, membentuk hubungan positif, mengembangkan rasa percaya diri, serta
meningkatkan kemampuan akademik melalui aktivitas kelompok. Dalam
pembelajaran kooperatif terdapat saling ketergantungan positif di antara siswa
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Setiap siswa mempunyai kesempatan yang
sama untuk sukses. Aktivitas belajar berpusat pada siswa dalam bentuk diskusi,
mengerjakan tugas bersama, saling membantu dan saling mendukung dalam
memecahkan masalah. Melalui interaksi belajar yang efektif, siswa lebih
termotivasi, percaya diri, mampu menggunakan strategi berpikir, serta mampu
membangun hubungan interpersonal.
Model pembelajaran kooperatif memungkinkan semua siswa dapat
menguasai materi pada tingkat penguasaan yang relatif sama atau sejajar.
Hubungan kerja seperti itu memungkinkan timbulnya persepsi yang positif
tentang apa yang dapat dilakukan siswa untuk mencapai keberhasilan belajar
berdasarkan kemampuan dirinya secara individu dan andil dari anggota kelompok
lain selama belajar bersama dalam kelompok. Untuk mencapai hasil yang
maksimal, maka harus diterapkan lima unsur model pembelajaran gotong royong,
yaitu : saling ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, tatap muka,
komunikasi antar anggota, evaluasi proses kelompok.
Bennet (dalam Anita Lie, 2010: 42) menyatakan ada lima unsur dasar yang
dapat membedakan cooperative learning dengan kerja kelompok yaitu: (1)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Positive Interdependence (hubungan timbal balik), (2) Interaction Face to face
(interaksi langsung), (3) Adanya tanggung jawab pribadi mengenai materi
pelajaran dalam anggota kelompok, (4) Membutuhkan keluwesan, (5)
Meningkatkan keterampilan bekerjasama dalam memecahkan masalah.
Karakteristik pembelajaran kooperatif diantaranya: siswa bekerja dalam
kelompok kooperatif untuk menguasai materi akademis; anggota-anggota dalam
kelompok diatur terdiri dari siswa yang berkemampuan rendah, sedang, dan
tinggi; jika memungkinkan, masing-masing anggota kelompok kooperatif
berbeda suku, budaya, dan jenis kelamin; sistem penghargaan yang berorientasi
kepada kelompok daripada individu.
Terdapat empat tahapan keterampilan kooperatif yang harus ada dalam
model pembelajaran kooperatif yaitu:
1) Forming (pembentukan) yaitu keterampilan yang dibutuhkan untuk
membentuk kelompok dan membentuk sikap yang sesuai dengan norma.
2) Functioniong (pengaturan) yaitu keterampilan yang dibutuhkan untuk
mengatur aktivitas kelompok dalam menyelesaikan tugas dan membina
hubungan kerja sama diantara anggota kelompok.
3) Formating (perumusan) yaitu keterampilan yang dibutuhkan untuk
pembentukan pemahaman yang lebih dalam terhadap bahan-bahan yang
dipelajari, merangsang penggunaan tingkat berpikir yang lebih tinggi, dan
menekankan penguasaan serta pemahaman dari materi yang diberikan.
4) Fermenting (penyerapan) yaitu keterampilan yang dibutuhkan untuk
merangsang pemahaman konsep sebelum pembelajaran, konflik kognitif,
mencari lebih banyak informasi, dan mengkomunikasikan pemikiran untuk
memperoleh kesimpulan.
Model pembelajaran kooperatif tidak terlepas dari kelemahan di samping
kekuatan yang ada padanya. Kelemahan tersebut antara lain terkait dengan
kesiapan guru dan siswa untuk terlibat dalam suatu strategi pembelajaran yang
memang berbeda dengan pembelajaran yang selama ini diterapkan. Guru dapat
secara berangsur-angsur mengubah kebiasaan tersebut. Ketidaksiapan guru untuk
mengelola pembelajaran demikian dapat diatasi dengan cara pemberian pelatihan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
yang kemudian disertai dengan kemauan yang kuat untuk menerapkannya pada
saat pembelajaran.
Sementara itu, ketidaksiapan siswa dapat diatasi dengan cara menyediakan
panduan yang memuat cara kerja yang jelas, petunjuk tentang sumber yang dapat
dieksplorasi, serta deskripsi tentang hasil akhir yang diharapkan, dan sistem
evaluasi. Kendala lain adalah waktu, strategi pembelajaran kooperatif
memerlukan waktu yang cukup panjang dan fleksibel, meskipun untuk topik-topik
tertentu waktu yang diperlukan mungkin cukup dua kali tatap muka ditambah
dengan kegiatan-kegiatan di luar jam pelajaran.
Model pembelajaran kooperatif dikembangkan berpijak pada beberapa
pendekatan yang diasumsikan mampu meningkatkan proses dan hasil belajar
siswa. Pendekatan yang dimaksud adalah belajar aktif, konstruktivistik, dan
kooperatif. Beberapa pendekatan tersebut diintegrasikan dimaksudkan untuk
menghasilkan suatu model pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat
mengembangkan potensinya secara optimal. Belajar aktif, ditunjukkan dengan
adanya keterlibatan intelektual dan emosional yang tinggi dalam proses belajar.
6. Peranan Guru dalam Pembelajaran Kooperatif
Menciptakan lingkungan yang optimal baik secara fisik maupun mental,
dengan cara menciptakan suasana kelas yang nyaman, suasana hati yang gembira
tanpa tekanan, maka dapat memudahkan siswa dalam memahami mata pelajaran.
Pengaturan kelas yang baik merupakan langkah pertama yang efektif untuk
mengatur pengalaman belajar siswa secara keseluruhan (Isjoni, 2010: 61).
Sesuai dengan pendapat tersebut, maka aspek-aspek yang mendukung
efektifitas dalam pelaksanaan model pembelajaran kooperatif dibutuhkan
kemauan dan kemampuan serta kreatifitas guru dalam mengelola lingkungan
kelas. Sehingga dalam menggunakan model ini guru bukannya pasif, tapi harus
menjadi lebih aktif terutama saat menyusun rencana pembelajaran secara matang,
mengatur kelas saat pelaksanaan pembelajaran, dan membuat tugas untuk
dikerjakan siswa bersama dengan kelompoknya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Peran guru dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif adalah sebagai
fasilitator, mediator, director-motivator, dan evaluator. Sebagai fasilitator seorang
guru harus mempunyai sikap-sikap sebagai berikut: 1) mampu menciptakan
suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan, 2) membantu dan mendorong
siswa untuk mengungkapkan dan menjelaskan keinginan dan pembicaraannya
baik secara individuan maupun kelompok, 3) membantu kegiatan-kegiatan dan
menyediakan sumber atau peralatan serta membantu kelancaran belajar mereka, 4)
membina siswa agar setiap orang merupakan sumber yang bermanfaat bagi yang
lainnya, dan 5) menjelaskan tujuan kegiatan pada kelompok dan mengatur
penyebarannnya dalam bertukar pendapat.
Sebagai mediator, guru berperan sebagai penghubung dalam menjembatani
mengkaitkan materi pembelajaran yang sedang dibahas melalui pembelajaran
kooperatif dalam pernyataan yang nyata ditemukan dilapangan. Peran ini sangat
penting dalam menciptakan pembelajaran yang bermakna (meaningful learning),
yaitu istilah yang ditemulkan Ausubel untuk menunjukkan bahan yang dipelajari
memiliki\kaitan makna dan wawasan dengan apa yang sudah dimiliki siswa
sehingga mangubah apa yang menjadi molik siswa (Hasan, dalam Isjoni, 2010:
63).
Sebagai director-moderator, guru berperan dalam membimbing serta
mengarahkan jalannya diskusi, membantu kelancaran diskusi tapi tidak
memberikan jawaban. Disamping itu, sebagai motivator guru berperan sebagai
pemberi semangat pada siswa untuk aktif berpartisipas. Peran ini sangat penting
dalam rangka memberikan semangat dan dorongan belajar kepada siswa dalam
mengembangkan keberanian siswa, baik dalam mengembangkan keahlian dalam
bekerjasama yang meliputi mendengarkan dengan seksama, mengembangkan rasa
simpati, maupun berkomunikasi saat bertanya, mengemukakan pendapat atau
menyampaikan permasalahannya.
Berdasarkan teori motivasi, peranan teman sebaya dalam belajar bersama
memegang peranan yang penting untuk memunculkan motivasi dan keberanian
siswa agar mampu mengembangkan potensi belajarnya secara maksimal. Oleh
karena itu, sebagai seorang guru harus menciptakan iklim yang kondusif, agar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
terjalin interaksi dan dialog yang hangat, baik antara guru dengan siswa maupun
siswa dengan siswa yang lainnya.
Sebagai evaluator, guru berperan dalam menilai kegiatan belajar mengajar
yang sedang berlangsung. Penilaian ini tidak hanya pada hasil, tapi lebih
ditekankan pada proses pembelajaran. Penilaian dilakukan baik secara perorangan
maupun secara kelompok. Alat yang digunakan dalam evaluasi selain berbentuk
tes sebagai alat pengumpul data juga berbentuk catatan observasi guru untuk
melihat kegiatan siswa di kelas (Isjoni, 2010: 63-64).
Dalam pembelajaran kooperatif dibutuhkan proses yang melibatkan niat
dan kiat (will and skill) dari anggota kelompokmnya sehingga masing-masing
siswa harus memiliki kiat untuk bekerjasama dengan anggota lainnya. Di smping
itu, juga harus memiliki kiat-kiat bagaimana caranya berinteraksi dan bekerjasama
dengan orang lian. Dalam pengelolaan model kelas pembelajaran kooperatif ini
ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yakni pengelompokan, pemberian motivasi
kepada kelompok, dan penataan ruang kelas (Anita Lie, 2010: 39-51).
a. Pembentukan Kelompok
Pada saat pembentukan kelompok guru membuat kelompok yang
hiterogen. Pembentukan kelompok dibentuk dengan memperhatikan kemampuan
akademis. Pada umumnya masing-masinh kelompok beranggotakan empat orang
yang terdiri atas satu orang yang berkemampuan tinggi, dua orang yang
berkemampuan sedang, dan satu orang berkemampuan rendah.
Alasan dibentuk kelompok heterogen adalah: pertama, memberikan
kesempatan untuk saling mengajar (peer tutoryng) dan saling mendukung. Kedua,
dapat meningkatkan relasi dan interaksi antar ras, etnik, dan gender. Ketiga,
memudahkan mengelola kelas karena masing-masing kelompok memiliki anak
yang berkemampuan tinggi (special hilper), yang dapat membantu teman lainnya
dalam memecahkan suatu permasalahan dalam kelompok (Jarolimek dan Parkre,
1993. Dalam Isjoni, 2010: 65).
b. Pemberian Semangat Kelompok
Agar kelompok bisa bekerja secar efektif dalam proses pembelajran
kooperatif maka masing-masing kelompok perlu memiliki semangat kelompok.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Pemberian semangat ini sangat penting agar kelompoknya dapat bekerja lebih
baik. Pemberian semangat ini bisa dibina dengan melakukan beberapa kegiatan
yang bisa mempererat hubungan antara anggota kelompok, yaitu melaluikegiatan
kesamaan kelompok, identitas kelompok, maupun sapaan atau sorak kelompok.
Dengan demikian, diharapkan tertanam perasaan saling memiliki diantara
anggota kelompok. Rasa saling memiliki menciptakan rasa kebersamaan,
kesatuan, kesepakatan, dan dukungan dalam belajar. Dengan membangun rasa
memiliki akan mempercepat proses pengajaran dan meningkatkan rasa tanggung
jawab dari pelajar (Porter, 2001. Dalam Isjoni, 2010: 66)
c. Penataan Ruang Kelas
Penataan ruang sangat mempengaruhi filsafal dan metode pembelajaran
yang dipakai di kelas. Pada umumnya penataan kelas diatur secara klasikal,
karena hal ini sangat sesuai dengan metode ceramah. Dalam metode ini guru
sebagau nara-sumber yang utama atau mungkin satu-satunya narasumber.
Sementara untuk model pembelajaran kooperatif guru tidak hanya satu-
satunya narasumber, tetapi siswa juga dapat belajar dari temannya dan guru
berperan sebagai fasilitator, mediator, dan evaluator. Sebagai konsekuensinya
ruang kelas harus ditata sedemikian rupa sehingga dapat menunjang terjadinya
dialog dalam pembelajaran kooperatif.
Peraturan bangku memainkan peranan penting dalam kegiatan
pembelajaran kooperatif sehingga semua siswa bisa melihat guru atau papan tulis
dengan jelas. Di samping itu, harus melihat dan menjangkau rekan-rekan
kelompoknya dengan baik dan berada dalam jangkauan kelompoknya dengan
merata.
Guru mempuyai peranan penting terutama pada saat proses belajar
mengajar berlangsung seperti halnya penentuan topik, permasalahan apa saja yang
akan didiskusikan, memberikan saran-saran dan juga kalau sudah selesai guru
haruslah memberikan pujian terutama bagi mereka yang telah menyelesaikan
tugasnya paling cepat, tepat, dan benar.
Beberapa konsep mendasar yang perlu diperhatikan guru terutama dalam
melaksanakan pembelajaran dikemukakan Stahl (dalam Isjoni, 2010: 68), yaitu: 1)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
kejelasan rumusan tujuan pembelajaran, 2) penerimaan siswa secara menyeluruh
tentang tujuan belajar, 3) saling membutuhkan diantara sesama anggota, 4)
keterbukaan dalam interaksi pembelajaran, 5) tanggung jawab individu, 6)
hiterogenitas kelompok, 7) sikap dan perilaku sosial yang positif, 8) defriefing
(refleksi), 9) kepuasan dalam belajar.
7. Talking Stick
Tujuan penting dari pembelajran kooperatif ialah untuk mengajarkan
kepada siswa keterampilan kerja sama dan kolaborasi. Keterampilan ini amat
penting untuk dimiliki siswa sebagai warga masyarakat, bangsa dan negara,
mengingat yang dihadapi bangsa ini dalam mengatasi masalah-masalah sosial
semakin kopleks. Apalagi tantangan bagi peserta didik supaya mampu dalam
menghadapi persaingan global (Isjoni, 2010: 75).
a. Pengertian
Pembelajaran dengan metode talking stick mendorong peserta didik untuk
berani mengemukakan pendapat. Pembelajaran dengan metode talking stick
diawali oleh penjelasan guru mengenai materi pokok yang akan dipelajari. Peserta
didik diberi kesempatan membaca dan mempelajari materi tersebut. Kemudian
guru memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk aktivitas ini. Guru
selanjutnya meminta kepada peserta didik menutup bukunya. Guru menyiapkan
tongkat yang sebelumnya. Tongkat tersebut diberikan kepada salah satu peserta
didik. Peserta didik yang menerima tongkat tersebut diwajibkan menjawab
pertanyaan dari guru demikian seterusnya. Langkah akhir talking stick adalah guru
memberikan kesempatan kepada peserta didik melakukan refleksi terhadap materi
yang telah dipelajari. Guru memberi ulasan terhadap seluruh jawaban yang
diberikan peserta didik, selanjutnya bersama-sama peserta didik merumuskan
kesimpulan (Agus Suprijono, 2009: 109-110).
Merujuk pada defenisi istilahnya, talking stick dapat diartikan sebagai
metode pembelajaran bermain tongkat, yaitu pembelajaran yang dirancang untuk
mengukur tingkat penguasaan materi pelajaran oleh murid dengan menggunakan
media tongkat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Talking Stick adalah model pembelajaran yang dipergunakan guru dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Talking Stick sebagaimana
dimaksudkan penelitian ini, dalam proses belajar mengajar di kelas berorientasi
pada terciptanya kondisi belajar melalui permainan tongkat yang diberikan dari
satu siswa kepada siswa yang lainnya pada saat guru menjelaskan materi pelajaran
dan selanjutnya mengajukan pertanyaan. Saat guru selesai mengajukan
pertanyaan, maka siswa yang sedang memegang tongkat itulah yang memperoleh
kesempatan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Hal ini dilakukan hingga semua
siswa berkesempatan mendapat giliran menjawab pertanyaan yang diajukan guru.
Teknis pelaksanaan Talking Stick sebagai mana tercantum dalam buku
panduan materi sosialisasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang
diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Nasional 2006 dapat digambarkan sebagai
berikut:
1) Guru menyiapkan sebuah tongkat.
2) Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian
memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca dan mempelajari
materi.
3) Setelah selesai membaca materi pelajaran, siswa diperintahkan untuk
menutup buku.
4) Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa, setelah itu guru
memberikan pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus
menjawabnya, demikian seterusnya hingga seluruh siswa mendapat bagian
untuk menjawab pertanyaan yang diajukan guru.
5) Guru memberikan kesimpulan.
6) Melakukan evaluasi.
7) Menutup pelajaran.
b. Langkah-langkah Pembelajaran Talking Stick
Menurut Rachmad Widodo (2010), model pembelajaran Talking Stick
menggunakan sebuah tongkat sebagai alat penunjuk giliran. Siswa yang mendapat
tongkat akan diberi pertanyaan dan harus menjawabnya. Kemudian secara estafet
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
tongkat tersebut berpindah ke tangan siswa lainnya secara bergiliran. Demikian
seterusnya sampai seluruh siswa mendapat tongkat dan pertanyaan.
Langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut:
1) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran/KD.
2) Guru menyiapkan sebuah tongkat.
3) Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian
memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca dan mempelajari
materi lebih lanjut.
4) Setelah siswa selesai membaca materi/buku pelajaran dan mempelajarinya,
siswa menutup bukunya dan mepersiapkan diri menjawab pertanyaan guru.
5) Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa, setelah itu guru
memberikan pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus
menjawabnya, jika siswa sudah dapat menjawabnya maka tongkat
diserahkan kepada siswa lain. Demikian seterusnya sampai sebagian besar
siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru.
6) Guru memberikan kesimpulan.
7) Evaluasi.
8) Penutup.
Menurut Herdian (2007), pembelajaran talking stick adalah sebagai
berikut:
1) Guru menyiapkan tongkat.
2) Sajian materi pokok.
3) Siswa mebaca materi lengkap pada wacana.
4) Guru mengambil tongkat dan memberikan tongkat kepada siswa dan siswa
yang kebagian tongkat menjawab pertanyaan dari guru.
5) Tongkat diberikan kepada siswa lain dan guru memberikan petanyaan lagi
dan seterusnya.
6) Guru membimbing kesimpulan.
7) Refleksi.
8) evaluasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Menurut Suherman (dalam Deden M. La Ode, 2010) pembelajaran talking
stick adalah sebagai berikut:
1) Guru menyiapkan tongkat.
2) Guru menyajikan materi pokok.
3) Siswa menbaca materi lengkap pada wacana.
4) Guru mengambil tongkat dan memberikan tongkat kepada siswa dan siswa
yang kebagian tongkat menjawab pertanyaan dari guru.
5) Tongkat diberikan kepada siswa lain dan guru memberikan petanyaan lagi
dan seterusnya.
6) Guru membimbing siswa.
7) Guru dan siswa menarik kesimpulan.
8) Guru melakukan refleksi proses pembelajaran
9) Siswa diberikan evaluasi.
8. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick
Menurut Dahlan, 1990 (dalam Isjoni, 2010: 50), model mengajar dapat
diartikan sebagai suatu rencana atau pola yang digunakan dalam menyusun
kurikulum, mengatur materi pelajaran, dan memberi petunjuk kepada pengajar di
kelas. Sedangkan menurut Surya, 2003 (dalam Isjoni, 2010: 50) merupakan suatu
proses perubahan yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan
perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dan pengalaman individu itu
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Pembelajaran menurut Gagne,
1985 (dalam Isjoni, 2010: 50) bahwa dalam proses pembelajaran siswa berada
dalam posisi mental yang aktif, dan guru berfungsi mengkondisikan terjadinya
pembelajaran. Dalam penerapannya model pembelajaran yang digunakan harus
sesuai dengan kebutuhan siswa. Untuk model yang tepat, maka perlu diperhatikan
relevansinya dengan pencapaian tujuan pengajaran.
Berdasarkan pernyataan diatas Talking stick termasuk salah satu model
pembelajaran kooperatif. Menurut Tarmizi (2010), model pembelajaran ini
dilakukan secara kelompok (lima orang per kelompok) dengan bantuan tongkat,
kelompok yang memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
siswa dan kelompok mempelajari materi pokoknya. Pembelajaran kooperatif tipe
Talking Stick sangat cocok diterapkan bagi siswa SMK. Selain untuk melatih
berbicara, pembelajaran ini akan menciptakan suasana yang menyenangkan dan
membuat siswa aktif.
Langkah-langkah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe talking
stick pada pelajaran Statika siswa kelas X TGB SMK N 2 Surkarta dapat
dilakukan sebagai berikut:
a. Tahap Awal Pembelajaran
1) Guru mengucapkan salam dan dilanjutkan membuka materi pelajaran.
2) Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari.
3) Guru memotivasi siswa dengan mengajak siswa untuk sedikit santai, yang
selanjutnya dilakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan kepada
siswa tentang materi statika.
b. Tahap Inti Pembelajaran
1) Eksplorasi
a) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang materi yang diberikan
b) Siswa mengajukan pertanyaan yang dirasa masih sulit untuk dipahami
c) Guru menyiapkan tongkat yang panjangnya 20cm.
2) Elaborasi
a) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok heterogen yang
beranggotakan 5 anak dengan tingkat prestasi yang berbeda
b) Siswa duduk secara berkelompok sesuai dengan kelompoknya masing-
masing
c) Guru memberikan tugas kepada siswa.
d) Siswa mengerjakan pekerjaan tugas sesuai dengan materi yang sudah
ada.
e) Siswa saling bekerja sama untuk menyelesaikan pekerjaan kelompok
yang nantinya akan terjadi diskusi kelas untuk menciptakan skenario.
f) Siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan
segera meminta bantuan atau arahan dari guru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
g) Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada salah satu anggota
kelompok, setelah itu guru memberi pertanyaan dan anggota kelompok
yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian
seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk
menjawab setiap pertanyaan dari guru.
h) Siswa lain boleh membantu menjawab pertanyaan jika anggota
kelompoknya tidak bisa menjawab pertanyaan.
3) Konfirmasi
a) Siswa bersama guru mengevaluasi pekerjaan kelompok yang sudah
selesai.
b) Guru mengecek hasil kerja siswa dan buat skor perkembangan tiap siswa
atau kelompok.
c. Tahap Akhir Pembelajaran
1) Guru dan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2) Guru melakukan evaluasi/penilaian, baik secara kelompok maupun
individu.
3) Guru menutup pembelajaran.
B. Penelitian Relevan
Adapun hasil-hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Penelitian yang dilakukan Agustin Ratna Wulandari, 2010, berkesimpulan
bahwa penerapan Metode Pembelajaran TALKING STICK dapat
meningkatakan kesiapan siswa dalam proses pembelajaran biologi yang
meliputi keaktifan, perhatian, dan kemandirian dalam belajar siswa kelas XIII
SMA Muhammadiyah 3 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010 pada pokok
bahasan Jamur.
2. Penelitian yang serupa dilaksanakan oleh Filein Sofiawati, 2010. Hasil
penelitian tersebut menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa
kelas VII SMP Negeri 3 Kartasura, pada mata pelajaran Matematika pokok
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
bahasan Persegi dan Persegi Panjang, setelah diterapkannya Metode
Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick.
C. Kerangka Berpikir
Guru sebagai input pelaksana proses pembelajaran harus mampu
menggunakan model pembelajaran yang tepat dan memungkinkan kondisi
pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Hakekat pembelajaran statika
adalah belajar konsep. Untuk belajar statika diperlukan cara–cara khusus dalam
belajar dan mengajarkannya. Hasil belajar merupakan puncak dari suatu proses
pembelajaran. Model pembelajaran konvensional yang selama ini digunakan guru
harus dikembangkan dan diperkaya dengan memberikan nuansa permainan dalam
pelaksanaanya. Hal tersebut perlu dilakukan karena karakteristik siswa SMK
selalu saja masih ingin bermain walaupun dalam situasi pembelajaran.
Untuk memberikan ketertarikan dan suasana menyenangkan kepada
siswa, maka cara yang dapat ditempuh adalah:
1. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick, dapat
mengerahui efektivitas belajar siswa kelas X TGB.
2. Mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar siswa kelas X TGB
melalui model pembelajaran kooperatif tipe talking stick.
Model pembelajaran kooperatif tipe talking stick ini dalam pelaksanaannya
penuh dengan nuansa permainan tetapi tidak meninggalkan esensi proses
pembelajaran. Siswa dituntut untuk memahami dan menguasai materi pelajaran
karena akan digunakan sebagai jawaban saat diajukan pertanyaan oleh guru.
Guru merancang proses belajar mengajar yang melibatkan siswa secara
integratif dan komprehensif pada aspek kognitif, afektif dan psikomotor sehingga
tercapai hasil belajar. Dengan penerapan prosedur pembelajaran kooperatif tipe
talking stick ini maka akan muncul keefektivitasan pembelajaran. Dalam
keefektivitasan pembelajaran ini akan muncul pembelajaran yang berkualitas dan
tidak berkualitas. Dikatakan berkualitas jika hasil dari penerapan pembelajaran
kooperatif tipe talking stick tersebut bisa meningkatkan hasil nilai statika siswa
kelas X TGB Program Keahlian Teknik Bangunan SMK Negeri 2 Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Sedangkan tidak berkualitas jika tidak ada peningkatan nilai statika pada siswa
sehingga perlu diadakan evaluasi dan refleksi mulai dari perbaikan perencanaan
tindakan sampai pelaksanaan tindakan.
Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka berpikir penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1. Kerangka Berpikir Penelitian
Pembelajaran
Tidak berkualitas
Pembelajaran
Berkualitas
Evaluasi
SMK N 2 Surakarta
Siswa Kelas X TGB
Kurang Efektif
Efektif
Konvensional
Perencanaan Model
pembelajaran Kooperatif
Talking Stick
Penerapan Prosedur Pembelajaran
Efektivitas
belajar
Refleksi
Revisi
Hasil Belajar
Siswa Kelas X
TGB Meningkat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah jawaban sementara atau dugaan hasil penelitian.
Berdasarkan gambar kerangka pikir penelitian di atas, maka hipotesis tindakan
penelitian ini adalah:
a. Jika mengggunakan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick, maka
efektivitas belajar Statika siswa kelas X TGB SMK Negeri 2 Surakarta dapat
ditingkatkan.
b. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick dapat
meningkatkan hasil belajar pelajaran statika pada siswa kelas X TGB SMK
Negeri 2 Surakarta.
.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Lokasi tempat penulis melaksanakan penelitian adalah SMK Negeri 2
Surakarta yang beralamat di Jl. LU. Adisucipto 33 Telp. 0271-714901 Surakarta
Kode Pos 57139. Pemilihan tempat penelitian di SMK Negeri 2 Surakarta, dengan
pertimbangan:
a. SMK Negeri 2 Surakarta merupakan tempat peneliti melaksanakan Program
Penelitian Lapangan (PPL) selama ± 4 bulan.
b. Di kelas X TGB SMK Negeri 2 Surakarta pada mata pelajaran Statika tahun
ajaran 2010/2011, memiliki permasalahan pada hasil belajar siswa, sehingga
permasalahan ini memerlukan suatu alternatif pemecahan.
2. Waktu Penelitian
Waktu yang ditempuh dalam penelitian ini yaitu: pada bulan Oktober
2010–Juni 2011. Adapun perinciannya sebagai berikut:
Tabel 1. Jadwal Penelitian
No Nama Kegiatan Waktu Kegiatan
1 Pengajuan Judul 21 Oktober 2010
2 Pembuatan Proposal 1 November 2010–28 Januari 2011
3 Seminar Proposal 1 Februari 2011
4 Perijinan Penelitian 21 Februari 2011–11 Maret 2011
5 Pelaksanaan Penelitian 11 Maret 2011–13 Mei 2011
6 Penulisan Laporan Penelitian 14 Maret 2011–28 Juni 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel 2. Time Scedule
Bulan Oktober
“10
Nop
“10
Des
“10
Januari
“11
Februari
”11
Maret
“11
April
“11
Mei
“11
Juni
“11
Minggu 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan
judul
Pembuatan
proposal
Seminar
Proposal
Perijinan
penelitian
Penelitian
Penulisan
laporan
penelitian
B. Subjek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X TGB SMK Negeri 2
Surakarta Tahun ajaran 2010/2011 yang berjumlah 34 orang. Terdiri dari 30 siswa
laki-laki dan 4 siswi perempuan. Alasan peneliti memilih sampel kelas X TGB
yaitu karena peneliti pernah mengajar dalam Program Pengalaman Lapangan
(PPL) di kelas X TGB selama ± 4 bulan sehingga mengetahui karakteristik belajar
siswa.
C. Data dan Sumber Data
1. Data Penelitian
Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan
hasil observasi dengan berpedoman pada lembar pengamatan (untuk ranah afektif
dan psikomotor), dan data dari penilaian hasil belajar siswa (aspek kognitif) yang
dilakukan terhadap siswa kelas X TGB Program Keahlian Bangunan SMK Negeri
2 Surakarta berkaitan dengan pemahaman siswa mengenai mata pelajaran statika
setelah diterapkanya model pembelajaran talking stick.
2. Sumber Data
Dalam penelitian ini informan yang direncanakan yaitu:
a. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 2 Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
b. Guru mata pelajaran Statika kelas X TGB SMK Negeri 2 Surakarta.
c. Siswa kelas X TGB tahun ajaran 2010/2011 sejumlah 34 orang
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian kualitatif ini melalui :
wawancara, observasi dan kajian arsip atau dokumen dan tes siswa.
1. Wawancara
Wawancara adalah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk
memperoleh informasi dari terwawancara (Suharsimi Arikunto, 2006: 155).
Wawancara dilaksanakan secara tidak formal terstruktur. Dalam hal ini, peneliti
mengajukan pertanyaan yang bersifat terbuka, dan mengarah pada kedalaman
informasi dengan suasana yang lentur, terbuka dan dalam suasana santai namun
tetap serius guna menggali pandangan subyek yang diteliti tentang banyak hal.
Kemudian satu per satu pertanyaan diperdalam untuk memperoleh keterangan
lebih jauh, lengkap dan mendalam (HB. Sutopo, 2006: 69). Kelonggaran dan
kelenturan cara pengumpulan data ini diharapkan akan mampu mendapatkan
kejujuran informan untuk memberikan informasi yang sebenarnya.
Peneliti lebih mengarahkan jalannya wawancara mendalam pada masing-
masing responden untuk mendapat informasi tentang:
a. Sistem kegiatan belajar mengajar di kelas X TGB SMK Negeri 2 Surakarta
pada mata pelajaran Statika.
b. Kendala-kendala yang dihadapi kelas X TGB SMK Negeri 2 Surakarta pada
mata pelajaran Statika.
c. Efektivitas penerapan model pembelajaran talking stick di kelas X TGB SMK
Negeri 2 Surakarta pada mata pelajaran Statika.
2. Observasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 156-157), observasi disebut pula
dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek
dengan menggunakan seluru alat indra. Dapat dikatakan dengan pengamatan
langsung. Pengumpulan data melalui observasi dilakukan peneliti pada kelas X
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
TGB sebagai sampel berdasarkan kisi-kisi penilaian yang disusun dalam lembar
observasi. Observasi dilaksanakan untuk mendapatkan gambaran secara langsung
kegiatan belajar siswa di kelas X TGB mata pelajaran Statika SMK Negeri 2
Surakarta serta untuk mengamati pelaksanaan dan perkembangan pembelajaran
Statika.
3. Dokumentasi
Dalam mengadakkan penelitian yang bersumber pada tulisan dapat
menggunakan metode dokumentasi. Dalam melaksanakan metode dokumentasi,
peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen,
peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya (Suharsimi
Arikunto, 2006: 158).
4. Tes
Tes adalah seretatan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan
untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat
yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Suharsimi Arikunto, 2006: 150). Tes
digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman murid dalam mata pelajaran
Statika. Tes dilakukan pada saat pra tindakan untuk mengetahui kondisi awal,
siklus I untuk mengetahui pencapaian konsep materi, dan siklus II untuk
mengetahui pencapaian konsep materi yang belum tuntas secara keseluruhan.
Nilai yang diperoleh murid selanjutnya dianalisis untuk menyimpulkan hasil
pelaksanaan tindakan melalui pembelajaran Talking Stick.
E. Validitas Data
Teknik pengembangan validitas data yang paling umum digunakan dalam
penelitian kualitatif adalah teknik triangulasi. Pada penelitian ini digunakan teknik
triangulasi data (sumber) untuk menjaga validitasnya. Teknik triangulasi ini
merupakan teknik yang didasari pola pikir fenomenologi yang bersifat
multiperspektif. Artinya untuk menarik kesimpulan yang mantap, diperlukan tidak
hanya satu sudut pandang. Triangulasi data mengarahkan dalam proses
pengumpulan data untuk memperoleh beberapa sumber data yang berbeda
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
sehingga apa yang diperoleh dari sumber yang satu bisa lebih teruji kebenarannya.
Triangulasi data (sumber) digunakan karena dalam penelitian ini terdapat tiga
sumber data, yaitu informan atau narasumber dengan tingkatan berbeda (WKS 1,
guru, siswa), hasil observasi dan kajian dokumen (berbagai arsip dan dokumen
hasil tes siswa).
Validitas data dilaksanakan karena diperkuat oleh pendapat H.B. Sutopo
(2006: 94) yang manyatakan bahwa “Validitas merupakan jaminan bagi
kemantapan simpulan dan tafsir makna sebagai hasil penelitian”. Data yang telah
berhasil diperoleh di lapangan, dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan
penelitian, harus diusahakan kedalaman, kemantapan dan kebenarannya. Agar
hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan, maka memerlukan teknik
pemeriksaan data yang tepat salah satunya adalah triangulasi data.
Untuk lebih jelasnya, proses triangulasi data (sumber) pada penelitian ini
dapat dilihat pada gambar berikut:
Atau
Gambar 2. Triangulasi Data (Sumber H.B Sutopo, 2006: 94)
Data Wawancara
Informan 1
Informan 2
Informan 3
WKS 1
Guru Statika
Siswa X TGB
Aktifitas Observasi
Data
Wawancara Informan
Content
Analysis
Dokumen/
Arsip
Kegiatan di kelas
WKS, guru, siswa
Data sekolah, data
siswa, catatan,dll.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
F. Analisis Data
Pada penelitian tindakan kelas ini, teknik analisis data yang digunakan
adalah kualitatif terutama dalam mendeskripsikan hasil pelaksanaan tindakan
yang disajikan secara naratif. Analisis diskriptif kualitatif dilakukan dengan
analisis interaktif. Data yang dianalisis secara diskriptif kualitatif dengan analisis
interaktif ini terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan
dilakukan dalam bentuk interaktif dengan pengumpulan data sebagai suatu proses
siklus.
Menurut H.B. Sutopo (2006: 120) proses analisis interaktif dapat digambarkan
dalam skema berikut :
Reduksi data adalah kegiatan pemilihan data, penyederhanaan data serta
transformasi data kasar dari hasil catatan lapangan. Penyajian data berupa
sekumpulan informasi dalam bentuk naratif yang disusun, diatur dan diringkas
sehingga mudah dipahami, dilakukan secara bertahap dari kesimpulan sementara
kemudian dilakukan penyimpulan dengan cara diskusi bersama mitra kolaborasi.
Pengumpulan Data
Penarikan
Kesimpulan
Sajian Data Reduksi
Gambar 3. Model Analisis Interaktif (Sumber : H.B. Sutopo, 2006: 120)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
G. Tolak Ukur Keberhasilan
Tolok ukur keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini dideskripsikan
dalam tabel berikut :
Tabel 3. Tolak Ukur Keberhasilan (Sumber: nilai KKM SMK N 2 Surakarta)
Variabel Aspek yang dinilai Data Target
Efektivitas
Belajar
1. Ranah Afektif Lembar observasi skor 75 ≥ 70% rata-
rata kelas
2. Ranah
Psikomotor
Lembar observasi skor 75 ≥ 70% rata-
rata kelas
Hasil Tes
Belajar
3. Ranah kognitif Capaian ketuntasan dalam
tes
nilai 75 ≥ 70% rata-
rata kelas
Adanya tolok ukur keberhasilan penelitian ini ditetapkan dengan skor 75
dikarenakan skor 75 merupakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah
ditetapkan oleh sekolah untuk tahun ajaran 2010/2011.
H. Prosedur Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini
dilakukan melalui proses kerja kolaborasi antara kepala sekolah, guru statika dan
peneliti. Penelitian selalu berupaya mengadakan perbaikan untuk memperoleh
hasil yang optimal melalui cara dan prosedur yang paling efektif, sehingga
dimungkinkan adanya tindakan secara berulang-ulang dengan revisi untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pelajaran Statika.
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam
belajar Statika serta perolehan manfaat yang lebih baik.
Prosedur utama dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :
Siklus I
1. Tahap Perencanaan (Planning)
Tahap ini mencakup semua perencanaan tindakan seperti perijinan,
observasi pra tindakan, identifikasi masalah, pembuatan dan menyiapakan
instrumen yang diperlukan, serta merencanakan langkah-langkah dan tindakan
yang akan dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Seluruh rencana tindakan yang akan dilakukan bertujuan untuk
memperbaiki pembelajaran Statika yaitu dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe talking stick, adapun langkah-langkah perencanaannya yaitu:
a. Permintaan ijin kepada Kepala Sekolah dan Guru yang mengampu mata
pelajaran Statika SMK Negeri 2 Surakarta
b. Observasi pra tindakan terhadap kegiatan pembelajaran di kelas X TGB.
Observasi dilakukan dengan mengikuti pembelajaran Statika di kelas
c. Mengidentifikasi masalah
d. Menganalisis dan merumuskan masalah
e. Menyiapkan perangkat pembelajaran (RPP, Tongkat/Media, Kriteria
Penilaian, Alat, Evaluasi)
2. Tahap Melakukan Tindakan (Action)
Tindakan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah
disusun. Pelaksanaan tindakan pada tahap ini adalah sebagai berikut:
a. Tahap Awal Pembelajaran
1) Guru memberi ucapan salam
2) Guru mengecek kehadiran siswa.
3) Guru melakukan apersepsi dengan memberikan materi tentang teori
keseimbangan dan hukum Newton dalam perhitungan kekuatan bahan
konstruksi bangunan.
4) Guru menyiapkan tongkat yang panjangnya 20 cm.
5) Guru mensosialisasikan kepada siswa tentang model pembelajaran
kooperatif tipe talking stick yang akan digunakan sebagai setting
pembelajaran.
b. Tahap Inti Pembelajaran
1) Eksplorasi
a) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang materi yang
diberikan.
b) Siswa mengajukan pertanyaan yang dirasa masih sulit untuk
dipahami.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2) Elaborasi
a) Siswa dibagi kedalam 7 kelompok (tiap kelompok terdiri dari 5
orang) berdasarkan karakteristik yang heterogen dengan jumlah
siswa 34 siswa.
b) Guru mengkondisikan siswa supaya duduk berkelompok.
c) Siswa duduk secara berkelompok sesuai dengan kelompoknya
masing-masing.
d) Guru memberi bahan akademik yang disajikan kepada siswa dalam
bentuk teks dan setiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari
bagian dari bahan akademik tersebut.
e) Para anggota dari beberapa tim memiliki tanggung jawab untuk
mempelajari suatu bagian akadenik yang diberikan oleh guru.
f) Setelah kelompok selesai memhami materi pelajaran dan
mempelajari isinya, guru memberikan tugas kelompok.
g) Siswa saling bekerja sama untuk menyelesaikan tugas kelompok
yang nantinya akan terjadi diskusi kelas untuk menciptakan scenario.
h) Siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan
segera meminta bantuan atau arahan dari guru.
i) Setelah kelompok selesai mengerjakan tugas, guru mempersilahkan
anggota kelompok untuk memulai permainan tongkat.
j) Guru mengambil tongkat, bersama-sama berhitung 1 sampai 10 dan
tongkat digilirkan kepada kelompok satu ke kelompok yang lain.
k) Setelah berhenti berhitung dan tongkat merhenti berputar, maka guru
memberikan pertanyaan kepada anggota kelompok yang memegang
tongkat. Kelompok tersebut harus menjawabnya dan
mempresentasikan didepan, sedemikian seterusnya sampai sebagian
besar siswa mendapat bagian untuk mejawab setiap pertanyaan dari
guru.
l) Siswa lain boleh membantu menjawab pertanyaan jika anggota
kelompoknya tidak bisa menjawab pertanyaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3) Konfirmasi
c) Siswa bersama guru mengevaluasi pekerjaan kelompok yang sudah
selesai.
d) Guru mengecek hasil kerja siswa dan buat skor perkembangan tiap
siswa atau kelompok.
c. Tahap Akhir Pembelajaran
4) Guru mengembalikan posisi seperti semula untuk mengulas lagi
seandainya ada masalah yang belum terpecahkan.
5) Guru memberikan tugas individu untuk mengetahui pemahaman dan
kompetensi yang dimiliki tiap siswa.
6) Guru melakukan refleksi, kesimpulan, klarifikasi dan tindak lanjut.
7) Guru melakukan evaluasi/penilaian, baik secara kelompok maupun
individu.
8) Guru menutup pembelajaran.
3. Tahap Mengamati (observasi)
Pada tahap ini pengumpulan data dilakukan dengan cara mengamati
jalannya proses pembelajaran dan mencatat hal-hal yang mungkin terjadi ketika
tindakan berlangsung. Aktivitas siswa diamati selama proses pembelajaran
berlangsung dengan mengacu pada lembar observasi dari awal pembelajaran
sampai akhir pembelajaran. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah
aktivitas siswa sudah sesuai dengan indikator yang tercantum dalam lembar
observasi atau tidak. Adapun hal-hal yang diamati pada siklus I ini, antara lain:
a. Melakukan pengamatan terhadap penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe talking stick yang dilakukan guru statika kelas X TGB.
b. Peningkatan aktivitas (keaktifan) siswa.
c. Pencapaian konsep siswa (rananh kognitif).
d. Efektivitas siswa selama proses pembelajaran (ranah afektif dan ranah
psikomotor) .
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
e. Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat talking stick
sedang berjalan di kelas.
f. Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang kelamahan-
kelemahan atau temuan-temuan kegiatan melalui observasi, serta
memberikan saran dan perbaikannya.
4. Tahap Refleksi (Reflection)
Data-data yang diperoleh melalui observasi, dalam tahap ini, dikumpulkan
dan dianalisis dengan model analisis interaktif. Dengan demikian, dapat diketahui
peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Statika dengan
model pembelajaran kooperatif tipe talking stick. Berdasarkan hasil refleksi ini,
akan diketahui kelebihan dan kelemahan kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan, sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan kelas pada
siklus selanjutnya.
Siklus II
Diadakannya tindakan siklus II berdasarkan pada hasil yang telah dicapai
pada siklus I. Tindakan siklus II direncanaan sebagai upaya perbaikan dari hasil
tindakan siklus I, dengan materi pembelajaran yang disesuaikan dengan silabus
mata pelajaran Statika. Perwujudan tahap pelaksanaan, observasi, serta analisis
dan refleksi yang juga mengacu pada siklus sebelumnya
1. Tahap Perencanaan (Planning)
a. Hasil refleksi dievaluasi, didiskusikan, dan mencari upaya perbaikan untuk
diterapkan pada pembelajaran berikutnya.
b. Mendata masalah dan kendala yang dihadapi saat pembelajaran.
c. Merancang perbaikan berdasarkan refleksi siklus I.
2. Tahap Melakukan Tindakan (Action)
Tindakan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah
disusun. Pelaksanaan tindakan pada tahap ini adalah sebagai berikut:
a. Tahap Awal Pembelajaran
1) Guru memberi ucapan salam.
2) Guru mengecek kehadiran siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3) Guru melakukan apersepsi dengan mengulas materi sebelumnya.
4) Siswa diperkenalkan lagi dengan materi yang akan dibahas dan tujuan
yang ingin dicapai dalam pembelajaran yang langkah-langkahnya
hampir sama dengan yang tertera pada siklus I.
5) Guru menyiapkan tongkat yang panjangnya 20 cm.
6) Guru mensosialisasikan kepada siswa tentang model pembelajaran
kooperatif tipe talking stick yang akan digunakan sebagai setting
pembelajaran.
b. Tahap Inti Pembelajaran
1) Eksplorasi
a) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang materi yang
diberikan.
b) Siswa mengajukan pertanyaan yang dirasa masih sulit untuk
dipahami.
2) Elaborasi
a) Guru tidak perlu membagi kelompok lagi karena kelompok yang
ada pada siklus I sudah efektif.
b) Guru mengkondisikan siswa supaya duduk berkelompok tanpa
menimbulkan suara gaduh, sehingga suasana kelas tidak ramai.
c) Guru memberi bahan akademik yang disajikan kepada siswa dalam
bentuk teks dan hitungan setiap siswa bertanggung jawab untuk
mempelajari bagian dari bahan akademik tersebut.
d) Para anggota dari beberapa tim memiliki tanggung jawab untuk
mempelajari suatu bagian akadenik yang diberikan oleh guru.
e) Setelah kelompok selesai memhami materi pelajaran dan
mempelajari isinya, guru memberikan tugas kelompok.
f) Siswa saling bekerja sama untuk menyelesaikan tugas kelompok
yang nantinya akan terjadi diskusi kelas untuk menciptakan scenario.
g) Siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan
segera meminta bantuan atau arahan dari guru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
h) Setelah kelompok selesai mengerjakan tugas, guru mempersilahkan
anggota kelompok untuk memulai permainan tongkat.
i) Guru mengambil tongkat, bersama-sama berhitung 1 sampai 10 dan
tongkat digilirkan kepada kelompok satu ke kelompok yang lain.
j) Setelah berhenti berhitung dan tongkat merhenti berputar, maka guru
memberikan pertanyaan kepada anggota kelompok yang memegang
tongkat. Kelompok tersebut harus menjawabnya dan
mempresentasikan didepan, sedemikian seterusnya sampai sebagian
besar siswa mendapat bagian untuk mejawab setiap pertanyaan dari
guru.
k) Siswa lain boleh membantu menjawab pertanyaan jika anggota
kelompoknya tidak bisa menjawab pertanyaan.
3) Konfirmasi
a) Siswa bersama guru mengevaluasi pekerjaan kelompok yang sudah
selesai.
b) Guru mengecek hasil kerja siswa dan buat skor perkembangan tiap
siswa atau kelompok.
c. Tahap Akhir Pembelajaran
1) Guru mengembalikan posisi seperti semula untuk mengulas lagi
seandainya ada masalah yang belum terpecahkan.
2) Guru memberikan tugas individu untuk mengetahui pemahaman dan
kompetensi yang dimiliki tiap siswa.
3) Guru melakukan refleksi, kesimpulan, klarifikasi dan tindak lanjut
4) Guru melakukan evaluasi/penilaian, baik secara kelompok maupun
individu.
5) Guru menutup pembelajaran.
3. Tahap Mengamati (observation)
Efektifitas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick
diamati berdasarkan ketertarikan siswa dalam kegiatan belajar mengajar mata
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
pelajaran produktif statika yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan keaktifan
belajar dalam proses pembelajaran.
a. Melakukan pengamatan terhadap penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe talking stick baik guru maupun siswa.
b. Mencatat perubahan yang terjadi.
c. Melakukan diskusi membahas masalah yang dihadapi saat pembelajaran
dan memberikan balikan.
4. Tahap Refleksi (Reflection)
Tingkat efektifitas dan hasil belajar siswa dalam model pembelajaran
kooperatif tipe talking stick pada mata pelajaran produktif statika diukur
berdasarkan perolehan hasil belajar kemampuan siswa dan penilaian lembar
observasi siswa.
Dari tahap kegiatan pada siklus I dan II, hasil yang diharapkan adalah:
a. Siswa memiliki efektivitas belajar yang baik karena selalu aktif terlibat dalam
proses pembelajaran statika
b. Guru memiliki kemampuan merancang dan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe talking stick dalam mencapai tujuan
pembelajaran statika.
c. Terjadi peningkatan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran statika.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Untuk lebih jelasnya, proses penelitian tindakan pada penelitian ini dapat dilihat
pada gambar berikut:
Siklus I
Siklus II
Gambar 4. Proses Penelitian Tindakan
(Sumber: Kemmis dan Mc. Taggart dalam Rochiati Wiriaatmadja, 2007: 66)
Perencanaan Tindakan I
Observasi
Refleksi
Tindakan II
Observasi
Refleksi
PerencanaanTerevisi
Evaluasi
Hasil Belajar Statika Kelas X TGB
Meningkat
Evaluasi
Perencanaan Terevisi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Data dan Deskripsi Tempat Penelitian
Tempat penelitian berada di kelas X Teknik Gambar Bangunan (TGB)
SMK Negeri 2 Surakarta. Data sekolah dan kelas dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Data Sekolah
Nama Sekolah : SMK Negeri 2 Surakarta
Nomor Statistik Sekolah : 321036E+11
Provinsi : Jawa Tengah
Otonomi Daerah : Pemerintah Kota Surakarta
Kecamatan : Laweyan
Desa/ Kelurahan : Kerten
Alamat Sekolah : Jl. LU. Adi Sucipto No. 33 Surakarta, kode pos
57143
No. Telepon / Faximile : (0271) 714901 / (0271) 727003
Kepala Sekolah : Drs. Susanta, MM.
NIP. 19600808 198803 1 006
Status Sekolah : Negeri
Kelompok Sekolah : Teknologi dan Industri
Standar Sekolah : Akreditasi A
Tahun Berdiri : 1958
Tahun Perubahan : 1999
Kepemilikan Tanah : Pemerintah
Luas Tanah : 23.150 m2
Email dan Website : [email protected] , http : www.smkn2-solo.net
Bidang Keahlian : 1. Teknik Bangunan
2. Teknik Mesin
3. Teknik Elektronika
4. Teknik Informatika
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Visi dan Misi SMK Negeri 2 Surakarta
a. Visi
Mewujudkan SMK Negeri 2 Surakarta sebagai pencetak sumber daya
manusia yang profesional dalam bidang teknologi dan industri yang mampu
menghadapi era global.
b. Misi
1) Membentuk tamatan yang berkepribadian unggul dan mampu
mengembangkan diri,
2) Menyiapkan tenaga terampil yang mampu bersaing di lapangan kerja,
3) Menyiapkan wirausaha yang tangguh dalam bidang teknologi dan industri,
4) Menyiapkan SMK Negeri 2 Surakara sebagai SMK yang mandiri.
3. Denah Lokasi SMK Negeri 2 Surakarta
Gedung SMK Negeri 2 Surakarta berlokasi di Jl. Adi Sucipto No 33,
Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kotamadya Surakarta. Termasuk
berada di salah satu lokasi strategis kota Surakarta yaitu daerah pusat pendidikan.
Hal ini ditunjukkan dengan berdirinya beberapa sekolah di wilayah tersebut,
antara lain : SMK N 5 Surakarta, SMK N 4 Surakarta, SMK N 6 Surakarta, SMK
N 7 Surakarta, SMK N 2 Surakarta, SMA N 4 Surakarta, dan beberapa sekolah
lainnya.
Jl. LU.Adi Sucipto
SMK N 6
Surakarta
Gedung
Warastratama
Poltabes
Surakarta
TK
Inti
SMK N 2
Surakarta
SMA N 4
Surakarta
Gambar 5. Denah Lokasi SMK N 2
Surakarta
U
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4. Data Siswa
Kelas yang digunakan sebagai subyek dalam penelitian adalah kelas X
TGB (Teknik Gambar Bangunan). Jumlah siswa kelas X TGB sebanyak 34 siswa
dengan perincian 30 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan. Adapun wali kelas X
TGB adalah Bapak Purwono Budi. Untuk Struktur Kepengurusan Kelas X TGB
SMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2010/2011 adalah sebagai berikut:
a. Wali kelas : Bapak Purwono Budi
b. Ketua kelas : Yoga Adi P
c. Wakil ketua kelas : Nur Iman R
d. Sekretaris : Maya Fadhilah
e. Bendahara : Indah Normasari
B. Sebelum Tindakan Kelas
Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X TGB Program Keahlian
Bangunan SMK Negeri 2 Surakarta sebelum adanya tindakan kelas, guru
memberikan pre-test yang dilaksanakan sebelum penelitian, yaitu pada hari Jumat
tanggal 11 Maret 2011. Pada hari sebelumnya guru sudah memberikan satu bendel
copy yang berisi materi pokok bahasan Keseimbangan latihan soal serta
pembahasannya, yang diharapkan dapat membantu siswa dalam belajar. Siswa
yang mendapatkan nilai < 75 maka dinyatakan tidak tuntas, sebaliknya jika siswa
memperoleh ≥75 maka dinyatakan tuntas dalam pembelajaran statika.
Dari observasi awal tersebut, diperoleh data bahwa masalah yang dihadapi
dalam pelaksanaan pembelajaran Statika antara lain adalah model pembelajaran
yang digunakan guru masih bersifat konvensional yang jarang melibatkan
interaksi siswa. Hal ini menyebabkan munculnya kejenuhan belajar siswa dan
hasil belajar yang kurang memuaskan.
Berdasarkan hasil tes yang dilakukan sebelum tindakan terhadap 34 siswa
kelas X TGB program keahlian bangunan SMK Negeri 2 Surakarta diperoleh data
sebagai berikut:
a. Siswa yang tuntas belajar sebanyak 47,10 % (16 siswa).
b. Siswa yang belum tuntas belajar sebanyak 52,90 % (18 siswa).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
C. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I
Atas dasar gagasan yang timbul dari peneliti pada penelitian tindakan kelas
ini selanjutnya dikembangkan rencana penelitian berupa prosedur kerja yang
dilaksanakan pada kelas X TGB SMK Negeri 2 Surakarta. Peneliti pada siklus I
melaksanakan pembelajaran dengan standar kompetensi menerapkan teori
keseimbangan dan hukum Newton. Peneliti melaksanakan tahap demi tahap yang
telah direncanakan dalam PTK ini. Siklus I terdiri dari tiga pertemuan, pertemuan
kesatu dilaksanakan pada hari jumat tgl 18 Maret 2011 pada jam ke 4-6 dengan
alokasi waktu 3 x 30 menit. Kemudian pertemuan kedua pada hari jumat tgl 25
Maret 2011 pada jam 4-6 dengan alokasi waktu 3 x 30 menit. Dan pertemuan
ketiga pada hari jumat tgl 1 April 2011 pada jam 4-6 dengan alokasi waktu 3x30
menit maka untuk siklus I tersedia waktu 180 menit dengan perincian 15 menit
penyampaian tujuan pembelajaran dan motivasi, 75 menit siswa mempelajari
materi dan permainan, 45 menit untuk mempresentasikan materi, 30 menit tes
tertulis,15 menit untuk memberikan pekerjaan rumah (PR).
Secara rinci hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan
a. Peneliti mendokumentasi kondisional siswa yang meliputi jumlah siswa dalam
kelas, serta memperhatikan nilai ulangan harian statika pada kelas X TGB
Program Keahlian Teknik Bangunan SMK Negeri 2 Surakarta (data dan nilai
siswa terlampir).
b. Peneliti mengidentifikasi masalah yang timbul pada siswa dan guru, kenyataan
yang ada setelah melakukan identifikasi bahwa siswa kelas X TGB Program
Keahlian Teknik Bangunan SMK Negeri 2 Surakarta tergolong siswa yang
kurang minat dalam belajar sedangkan cara mengajar guru menggunakan
metode konvensional sehingga siswa jenuh dan kreatifitas siswa tidak terasah.
c. Peneliti berkolaborasi dengan guru untuk merencanakan tindakan kelas siklus
I berkaitan dengan metode pembelajaran, untuk model pembelajaran yang
diterapkan adalah model pembelajaran kooperatif tipe talking stick.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
d. Peneliti mengajukan perijinan kepada Kepala Sekolah dan Guru yang
mengampu mata pelajaran Statika SMK Negeri 2 Surakarta.
e. Peneliti membuat jadwal kegiatan penelitian dengan bantuan guru.
f. Peneliti menyiapkan instrumen penelitiaan, antara lain menyusun Silabus,
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi pembelajaran, lembar kerja
siswa, lembar observasi, soal-soal latihan, permainan untuk evaluasi, dan
sebagainya.
g. Peneliti membagi siswa dalam 7 kelompok yang heterogen tiap kelompok
beranggotakan 5 orang tetapi karena jumlah siswa ada 34 yang 1 keluar maka
pada salah satu kelompok ada yang beranggotakan 4 orang, dibagi secara
terpilih dilihat dari nilai hasil ulangan harian statika (untuk keterangan lebih
lanjut dapat dilihat pada Lampiran 2. Daftar Pembagian Kelompok Siswa. Hal.
80).
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
a. Pada pertemuan 1 hari Jumat tanggal 18 Maret 2011 jam ke 4-6 melaksanakan
rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan yaitu menyampaikan pokok
bahasan menerapkan teori keseimbangan dan hukum Newton dengan
menggunakan model kooperatif tipe talking stick.
b. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, bahwa akan diadakan
kegiatan diskusi kelompok dan permainan dengan model pembelajaran
kooperatif tipe talking stick yang akan digunakan sebagai setting
pembelajaran.
c. Guru bersama siswa membentuk 7 kelompok heterogen terdiri dari 5 orang.
Kelompok anggota dipilih dengan cara melihat hasil ulangan harian statika
lalu disepakati menjadi kelompok asal.
d. Guru dan siswa pada semua kelompok menyepakati pembagian kelompok
untuk membagi tugas masing-masing,
e. Guru memaparkan sekilas materi tentang menerapkan teori keseimbangan
juga hukum Newton dan kemudian bersama siswa menyepakati pembagian
waktu yang digunakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 6. Guru Menyampaikan Materi
f. Setiap anggota kelompok bertugas memperhatikan, membaca dan memahami
materi yang disampaikan guru.
g. Setiap kelompok melakukan diskusi kecil dan merangkum hasil diskusi.
Gambar 7. Siswa Berduskusi Dalam Kelompok
h. Guru berkeliling pada tiap kelompok atau siswa untuk memperhatikan dan
membimbing siswa agar terjadi proses secara efektif sehingga apabila siswa
menemui kesulitan dalam memahami materi pelajaran bisa langsung bertanya,
tetapi saat guru berkeliling menanyakan kesulitan yang terjadi para siswa
masih kurang respon untuk bertanya.
i. Setelah masing-masing kelompok selesai membahas tugasnya, dilanjutkan ke
permainan tongkat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
j. Dalam pembelajaran guru memberikan beberapa pertanyaan untuk mengetahui
seberapa jauh pemahaman siswa tentang teori keseimbangan dan hukum
Newton. Dengan cara guru mengambil tongkat dan bersama-sama menghitung
1 sampai 10 kemudian tongkat digilirkan kepada kelompok satu ke kelompok
yang lain sampai benhenti pada hitungan ke 10.
k. Pada pertemuan 2 hari Jumat tanggal 25 Maret 2011 jam ke 4- 6. Kelompok
yang mendapat tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru dan
menjelaskan kepada siswa yang lain didepan kelas dan kelompok yang lain
mencermati, menanggapi, bertanya, menjelaskan, dan menyempurnakan
laporan masing-masing, tetapi suasana kelas jadi kurang terkendali para siswa
membuat kelas menjadi ramai dan gaduh.
l. Seterusnya sampai semua kelompok mendapat giliran untuk menjawab semua
pertanyaan dan tugas dari guru.
m. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan laporan hasil kelompok untuk
selanjutnya dikoreksi, dinilai, dan dikembalikan pada pertemuan berikutnya,
tetapi siswa terlambat mengumpulkannya tidak sesuai dengan waktu yang
telah disepakati.
n. Pada pertemuan 3 hari Jumat tanggal 1 April 2011 jam ke 4-6 guru melakukan
evaluasi siklus I selama 60 menit dan 15 menit untuk mengumumkan nilai-
nilai kelompok serta 15 menit memberikan PR sebagai tugas individu di
rumah.
3. Tahap Observasi dan Analisis
a. Hasil Observasi dan Analisis Efektivitas Belajar Siswa
1) Hasil Observasi dan Analisis Efektivitas 1 Ditinjau dari Penilaian Afektif
a) Hasil observasi afektif siswa pada siklus I
Jumlah siswa yang diobservasi adalah 34 siswa. Siswa yang memperoleh
≥ 75 (skor target keberhasilan ranah afektif) sebanyak 20 siswa (58,82 %) dan
siswa yang memperoleh nilai < 75 (skor target keberhasilan ranah afektif)
sebanyak 14 siswa (41,18 %). Untuk keterangan lebih lanjut lihat gambar 8
dibawah ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 8. Diagram Efektivitas 1 Siswa Siklus I
b) Analisis Efektivitas Belajar Siswa 1 Ditinjau dari Penilaian Afektif
Efektivitas belajar siswa ditinjau dari penilaian afektif lembar observasi
yang mencakup lima aspek yaitu penerimaan, partisipasi, penilaian,
pengorganisasian, dan pembentukan pola hidup. Tiap aspek diperinci melalui
indikator kata kerja operasionalnya masing-masing.
Dari hasil observasi tersebut di atas, kemudian dianalisis bahwa efektivitas
penilaian afektif pada siklus I dari jumlah 34 siswa terdapat 20 siswa (58,82 %)
yang mencapai target keberhasilan 70 %, sedangkan sebanyak 14 siswa (41,18 %)
belum mencapai target keberhasilan 70 %. Untuk rerata efektivitas 1 yang ditinjau
dari penilaian afektif mengalami peningkatan dari kondisi sebelum tindakan 62,1
menjadi 69,31.
Penilaian batas minimal yang telah ditetapkan adalah 75 dan target
keberhasilan prosentase kelas yang direncanakan untuk efektivitas penilaian ini
sebesar 70%, jadi maksudnya jumlah siswa yang memperoleh skor 75 untuk
penilaian afektif sebesar 70 % atau sebanyak 24 siswa (keterangan lebih lanjut
dapat dilihat pada Lampiran 39. Daftar Nilai Efektivitas Belajar Siswa 1 Siklus I,
Hal. 142). Sehingga untuk siklus I ini prosentase dan rerata kelas belum mencapai
target keberhasilan efektivitas belajar siswa yang ditinjau dari penilaian afektif,
maka perlu diadakan perbaikan untuk siklus II.
efektif
tidak efektif
Diagram Efektivitas 1 Siswa Siklus I
Efektif
58,82 %
Tidak Efektif
41,18 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2) Hasil Observasi dan Analisis Efektivitas 2 Ditinjau dari Penilaian
Psikomotor
a) Hasil observasi psikomotor siswa pada siklus I
Jumlah siswa yang diobservasi adalah 34 siswa. Siswa yang memperoleh
≥ 75 (skor target keberhasilan ranah psikomotor) sebanyak 21 siswa (61,76 %)
dan siswa yang memperoleh < 75 ( skor target keberhasilan ranah psikomotor )
sebanyak 13 siswa (38,24 %). Untuk keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada
gambar 9 dibawah ini:
Gambar 9. Diagram Efektivitas 2 Siswa Siklus I
b) Analisis Efektivitas Belajar 2 Siswa Ditinjau dari Aspek Psikomotor
Efektivitas pada penilaian psikomotor melalui lembar observasi yang
mencakup tujuh aspek yaitu persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan
terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan, kreatifitas. Tiap aspek
diperinci melalui indikator kata kerja operasionalnya masing-masing.
Dari hasil observasi tersebut di atas, kemudian dianalisis bahwa efektivitas
penilaian psikomotor pada siklus I dari jumlah 34 siswa terdapat 21 siswa (61,76
%) yang mencapai target keberhasilan 70 %, sedangkan sebanyak 13 siswa (38,24
%) belum mencapai target keberhasilan 70 %. Untuk rerata efektivitas 2 yang
Efektif
Tidak Efektif
Diagram Efektivitas 2 Siswa Siklus I
Efektif
61,76 %
Tidak Efektif
38,24 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ditinjau dari penilaian psikomotor talah mengalami peningkatan dari kondisi
sebelum tindakan 64,1 menjadi 71.
Penilaian batas minimal yang telah ditetapkan adalah 75 dan target
keberhasilan prosentase kelas yang direncanakan untuk efektivitas penilaian ini
sebesar 70%, jadi maksudnya jumlah siswa yang memperoleh skor 75 untuk
penilaian psikomotor sebesar 70 % atau sebanyak 24 siswa (keterangan lebih
lanjut dapat dilihat pada Lampiran 40. Daftar Nilai Efektivitas Belajar Siswa 2
Siklus I, Hal. 144). Sehingga untuk siklus I ini prosentase dan rerata kelas belum
mencapai target keberhasilan efektivitas belajar siswa yang ditinjau dari penilaian
psikomotor, maka perlu diadakan perbaikan untuk siklus II.
3) Efektivitas Belajar Siklus I (Penilaian Afektif dan Psikomotor)
a) Hasil Observasi Siswa
Jumlah siswa yang diobservasi adalah 34 siswa. Siswa yang memperoleh
≥ 75 (skor target keberhasilan) sebanyak 20 siswa (58,82 %) dan siswa yang
memperoleh < 75 ( skor target keberhasilan) sebanyak 14 siswa (41,18 %). Untuk
keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada gambar 10 dibawah ini:
Gambar 10. Diagram Efektivitas Belajar Siklus I
Pada penilaian efektivitas belajar siswa jika salah satu diantara penilaian
afektif dan penilaian psikomotor pada siswa tidak mencapai target maka siswa
Efektif
Tidak Efektif
Diagram Efektivitas Belajar Siklus I
Efektif
58,82 %
Tidak Efektif
41,18 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
tersebut tidak efektif (untuk keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada lampiran
efektivitas belajar siswa siklus I).
b) Analisis
Berdasarkan efektivitas belajar siswa (efektivitas 1 dan efektivitas 2) yang
ditinjau dari penilaian afektif dan psikomotor pada siklus I dari jumlah 34 siswa
terdapat 20 siswa (58,82 %) yang mencapai target keberhasilan 70 % dan 14 siswa
(41,18 %) belum mencapai target keberhasilan 70 %. Target keberhasilan
efektivitas siswa yang direncanakan peneliti yaitu sebesar 70 % dari jumlah siswa.
Maksudnya, jumlah siswa yang memperoleh skor 75 untuk efektivitas 70 % atau
sebanyak 24 siswa (keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Lampiran 41. Daftar
Efektivitas Belajar Siswa Siklus I, Hal. 146). Pada siklus I ini prosentase
keberhasilan efektivitas belajar siswa kelas X TGB masih belum sesuai yang
diharapan peneliti, maka perlu diadakan perbaikan untuk siklus II.
b. Hasil Observasi dan Analisis Hasil Belajar Siswa
1) Hasil Observasi Melalui Tes Kognitif Siswa
Tes diujikan kepada siswa untuk mengetahui seberapa jauh penerimaan
siswa terhadap materi statika yaitu pada sub pokok bahasan hukum Newton,
hukum keseimbangan, hukum gaya gesek dan hukum dasar gaya keseimbangan
dari gaya yang koplanar.
Hasil tes pada siklus I terhadap 34 siswa, diperoleh sebagai berikut :
a) Siswa yang tuntas pada tes dengan nilai ≥ 75 ( skor target keberhasilan )
sebanyak 22 siswa (64,70 %).
b) Siswa yang belum tuntas pada tes dengan nilai < 75 ( skor target
keberhasilan ) sebanyak 12 siswa (35,30 %). Untuk keterangan lebih
lanjut dapat dilihat pada gambar 11 dibawah ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 11. Diagram Nilai Hasil Tes Siswa Siklus I (Ketuntasan Kelas)
2) Analisis Hasil Belajar
Hasil belajar yang diperoleh dari tes ini hanya mencakup tiga tahap pada
aspek kognitif yaitu tahap pengetahuan, pemahaman, dan penerapan. Tes
diberikan dalam bentuk soal esai sebanyak 5 butir dengan materi teori
pemahaman,hafalan dan hitungan (hukum Newton, hukum keseimbangan, hukum
gaya gesek dan hukum dasar gaya keseimbangan dari gaya yang koplanar).
Hasil observasi tersebut kemudian dianalisis oleh peneliti bahwa hasil tes
pada siklus I ini sudah menunjukkan peningkatan dari sebelum diadakannya
tindakan. Dari jumlah 34 siswa terdapat 22 siswa (64,70%) yang mencapai target
ketuntasan kelas 70 %, dan sebanyak 12 siswa (35,30 %) belum mencapai target
ketuntasan belajar 70 %. Penilaian batas minimal yang telah ditetapkan untuk
mata pelajaran produktif statika yaitu 75. Sedangkan rerata nilai tes siswa mata
pelajaran Statika pada siklus I ini mengalami peningkatan dari 69,0 pada kondisi
awal sebelum tindakan menjadi 75,7(keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada
Lampiran 42. Daftar Nilai Hasil Tes Belajar Siswa Siklus I, Hal. 147).
Penilaian batas minimal yang telah ditetapkan adalah 75 dan target
ketuntasan kelas yang direncanakan peneliti untuk hasil tes ini sebesar 70 % dari
jumlah siswa, maksudnya jumlah siswa yang memperoleh skor 75 untuk tes
sebesar 70 % atau sebanyak 24 siswa. Walaupun rerata kelas sudah memenuhi
Tuntas
Tidak Tuntas
Diagram Nilai Hasil Tes Siswa Siklus I
(Ketuntasan Kelas)
Tuntas
64,70 %
Tidak Tuntas
35,30 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
target, tetapi prosentase ketuntasan kelas belum mencapai target yang diharapkan
peneliti, sehingga akan diadakan perbaikan kembali untuk siklus II.
4. Tahap Refleksi
Refleksi terhadap hasil tindakan setelah jam mata pelajaran statika selesai. Dari
kegiatan ini diperoleh beberapa hal yang dapat dicatat sebagai masukan untuk
perbaikan pada tindakan selanjutnya, yaitu :
1) Suasana kelas yang kurang terkendali atau gangguan kelas cukup besar,
masih terdapat sebagian siswa yang mengantuk atau tertidur, asyik
bermain sendiri, mengobrol dengan teman lain dan tidak memperhatikan
disaat guru mengajar menyampaikan materi dan saat kegiatan belajar
berlangsung.
Gambar 12. Siswa Bermain Laptop dan Tertidur Saat Pelajaran
2) Banyak siswa yang tidak membawa alat hitung (kalkulator) sehingga
menghambat kelancaran pelajaran, padahal sebelumnya guru telah
menginstruksikan untuk selalu membawa pada pelajaran Statika.
3) Suasana kelas masih kurang terkendali dalam proses permainan kelompok,
yaitu masih banyak siswa dari kelompok-kelompok yang kurang menaati
peraturan yang ditetapkan dalam permainan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4) Untuk materi yang bersifat hafalan, sebagian besar sudah dapat diterima
dan dipahami siswa dengan baik. Siswa menunjukkan kemauan untuk
memperhatikan dan membaca atau belajar mandiri dalam kelompok atau
berdiskusi.
5) Untuk materi yang bersifat hitungan, siswa masih menunjukkan sikap
malas-malasan (tidak merespon). Saat guru memancing dengan
memberikan pertanyaan yang memerlukan hitungan, hanya ada dua
kelompok yang berusaha menjawab meskipun jawaban masih salah.
6) Efektivitas belajar siswa ditinjau dari penilaian afektif dan psikomotor
sebelum tindakan yaitu 7 siswa (20,59 %) sedangkan eveluasi pada siklus
I adalah 20 siswa (58,82 %). Jadi efektifitas belajar siswa kelas X TGB
2010/2011 SMK Negeri 2 Surakarta mengalami peningkatan, namun
belum memenuhi target keberhasilan kelas yaitu 70 %.
7) Hasil tes siswa yang dinyatakan tuntas sebelum tindakan yaitu 16 siswa
(47,10 %) sedangkan pada evaluasi siklus I adalah 22 siswa (64,70%)
tuntas, ini berarti hasil tes siswa kelas X TGB 2010/2011 SMK Negeri 2
Surakarta mengalami peningkatan, namun belum memenuhi target
keberhasilan kelas yaitu sebesar 70%.
8) Pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus 1 pada umumnya baik,
meskipun masih ada beberapa hal yang masih cukup sehingga perlu ada
peningkatan pada siklus II.
9) Untuk menyusun rencana pada tindakan kelas siklus II maka perlu
diadakan revisi terecana dari tindakan kelas siklus I. Berdasarkan hasil dari
refleksi tindakan kelas siklus I, maka beberapa revisi yang disepakati
antara peneliti dan guru mitra adalah sebagai berikut :
a) Guru harus mampu mengendalikan kelas.
b) Guru sesering mungkin memberikan motivasi kepada siswa agar
dapat bekerjasama dengan baik.
c) Guru sesering mungkin mengingatkan siswa agar melaksanakan
diskusi dengan penuh tanggung jawab karena hal itu akan
mempengaruhi hasil yang akan dicapai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5. Evaluasi
Penelitian pada tindakan kelas siklus I ini, diperoleh hasil bahwa siswa
kelas X TGB Program Keahlian Bangunan SMK Negeri 2 Surakarta hasil
ketuntasan kelas 70 % atau target keberhasilan belajar yang direncanakan belum
sesuai dengan harapan karena belum ada indikator efektivitas yang bisa
memenuhi tolok ukur keberhasilan yaitu 70%, sebab efektivitas belajar siswa
sebesar 58,82 % (20 siswa) dan siswa yang tuntas belajarnya masih sebesar 64,70
% (22 siswa) dari jumlah 34 siswa. Hasil wawancara dengan guru pada siklus 1
diperoleh kesimpulan bahwa penerapan pembelajaran dengan talking stick belum
begitu efektif pada keberhasilan belajar siswa.
D. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II
Peneliti pada siklus II melaksanakan pembelajaran pada pokok bahasan
melaksanakan pembelajaran dengan standar kompetensi menerapkan teori
keseimbangan dan hukum Newton. Siklus II terdiri dari tiga pertemuan,
pertemuan kesatu dilaksanakan pada hari jumat tanggal 15 April 2011 pada jam
ke 4-6 dengan alokasi waktu 3 x 30 menit. Kemudian pertemuan kedua pada hari
jumat tgl 29 April 2011 pada jam 4-6 dengan alokasi waktu 3 x 30 menit. Dan
pertemuan ketiga pada hari jumat tgl 6 Mei 2011 pada jam 4-6 dengan alokasi
waktu 3 x 30 menit diadakan evaluasi siklus I selama 60 menit dan pemberian
nilai kelompok dan memberikan PR selama 30 menit. Peneliti melakukan
pembelajaran dengan standart kompetensi menerapkan teori keseimbangan dan
hukum Newton. Berdasarkan kajian dari siklus I peneliti berusaha mencoba
mengurangi kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus II.
Secara rinci hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan
a. Berdasarkan hasil observasi, analisis, dan refleksi pada pelaksanaan
pembelajaran siklus I, maka perencanaan tindakan siklus II perlu diadakan
sedikit perubahan dan perbaikan yang akan digunakan sebagai acuan
pelaksanaan pembelajaran tindakan kelas siklus II.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
b. Peneliti mengidentifikasi permasalahahan yang masih ada pada kegiatan
pembelajaran Statika di siklus I. Kesimpulan yang diperoleh ialah bahwa
setelah dilaksanakannya tindakan kelas siklus I, siswa kelas X TGB SMK
Negeri 2 Surakarta masih mengalami kejenuhan, masih ada siswa yang kurang
disiplin dalam belajar, tanggung jawab siswa terhadap kelompok masih
kurang, kerjasama antar siswa dalam kelompok masih kurang, suasana kelas
masih kurang terkendali namun keadaannya telah berkurang bila dibandingkan
sebelum tindakan. Keaktifan siswa mulai tampak, namun belum begitu
signifikan, serta hasil belajar siswa telah mengalami peningkatan, tapi
ketuntasan belum mencapai target.
c. Peneliti tidak perlu lagi membagi kelompok, karena pebagian kelompok pada
siklus I, dinilai sudah cukup efektif yaitu siswa dibagi secara heterogen baik
pada kemampuan belajar siswa, keaktifan dan hasil belajar yang diperoleh saat
diadakannya tes pada sebelum tindakan.
d. Peneliti berkoordinasi dan berkolaborasi (bekerja sama) dengan guru bahwa
guru perlu memberikan pendekatan dan mengarahkan perhatian ke semua
kelompok, terutama pada kelompok yang mengalami kesulitan belajar.
e. Peneliti menyiapkan instrumen penelitiaan, antara lain menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi pembelajaran, lembar kerja siswa,
lembar observasi, dan sebagainya.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
a. Pada pertemuan 1 hari Jumat tanggal 15 April 2011 jam ke 4-6 melaksanakan
rencana pembelajaran yang sama seperti pada siklus I dengan instrumennya
yaitu menyampaikan pokok bahasan menerapkan teori keseimbangan dan
hukum Newton yang difokuskan pada perhitungan dengan menggunakan
model kooperatif tipe talking stick.
b. Pada siklus II pertemuan 1 ini guru memberi motivasi dengan porsi yang
lebih kepada siswa sebelum, selama dan sesudah pembelajaran statika agar
bersemangat,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
c. Kegiatan selanjutnya, siswa diarahkan untuk membentuk kelompok dengan
anggota tim berdasarkan pengelompokkan pada siklus I. Kemudian siswa
diminta untuk melanjutkan menerangkan materi yang telah didiskusikan
kelompok pada siklus I. Pada siklus II ini, suasana kelas sudah bisa terkendali
karena para siswa sudah bisa lebih diatur, pelaksanaan belajar kelompok juga
sudah lebih baik daripada siklus I, karena waktu pembelajaran statika yang
sudah habis maka diskusi kelompok dilanjutkan pada pertemuan selanjutnya.
d. Pada pertemuan 2 hari Jumat tanggal 29 April 2011 jam ke 4-6, masing-
masing kelompok kembali menjelaskan kepada kelompok yang lain secara
bergiliran tentang tugas yang menjadi tanggung jawab masing-masing, dalam
kesempatan ini guru berkeliling ke tiap kelompok atau siswa untuk
memperhatikan dan membimbing agar terjadi proses pentutoran secara efektif
sehingga apabila siswa menemui kesulitan dalam memahami materi pelajaran
bisa langsung bertanya dan pada siklus ke II ini para siswa menunjukkan
peningkatan yaitu sudah banyak yang mau bertanya kepada guru tentang
kesulitan-kesulitan yang meraka alami terutama mengenai materi yang
sedang dibahas.
e. Kemudian guru menjelaskan kembali kegiatan yang akan dilakukan, bahwa
akan diadakan kegiatan permainan tongkat seperti yang dilaksananakan pada
siklus I.
f. Dalam pembelajaran guru memberikan beberapa pertanyaan dan soal
hitungan untuk dipecahkan dan mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa
tentang teori keseimbangan dan hukum Newton. Dengan cara guru
mengambil tongkat dan bersama-sama menghitung 1 sampai 10 kemudian
tongkat digilirkan kepada kelompok satu ke kelompok yang lain sampai
benhenti pada hitungan ke 10.
g. Kelompok yang mendapat tongkat wajib menjawab kedepan kelas untuk
mengerjakan soal dari guru. Kelompok yang lain mencermati, menanggapi,
bertanya, menjelaskan, dan menyempurnakan hasil. Ternyata pada siklus ke
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II ini para siswa telah menunjukkan peningkatan yaitu dengan adanya
beberapa siswa mempunyai kemampuan lebih mau membantu teman satu
timnya yang mengalami kesulitan dalam memahami materi dan menuntaskan
soal-soal.
h. Seterusnya sampai semua kelompok mendapat giliran untuk menjawab dan
memecahkan soal hitungan dari guru.
i. Guru mengumpulkan laporan hasil kelompok untuk selanjutnya dikoreksi,
dinilai, dan dikembalikan pada pertemuan selanjutnya,
j. Pada pertemuan 3 hari Jumat tanggal 6 Mei 2011 jam ke 4-6 guru melakukan
evaluasi siklus II selama 60 menit dan 30 menit untuk mengumumkan nilai-
nilai kelompok serta memberikan PR kepada siswa sebagai tugas individu di
rumah.
3. Tahap Observasi dan Analisis
a. Hasil Observasi dan Analisis Efektivitas Belajar Siswa
1) Hasil Observasi dan Analisis Efektivitas 1 Ditinjau dari Penilaian Afektif
a) Hasil observasi afektif siswa pada siklus II adalah sebagai berikut:
Jumlah siswa yang diobservasi adalah 34 siswa. Siswa yang memperoleh
≥ 75 (skor target keberhasilan ranah afektif) sebanyak 29 siswa (85,30 %) dan
siswa yang memperoleh < 75 ( skor target keberhasilan ranah afektif ) sebanyak 5
siswa (14,70 %). Untuk keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada gambar 13
dibawah ini:
Gambar 13. Diagram Efektivitas 1 Siswa Siklus II
Efektif
Tidak Efektif
Diagram Efektivitas 1 Siswa Siklus II
Efektif
85,30 %
Tidak Efektif
14,70 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
b) Analisis Efektivitas 1 Belajar Siswa Ditinjau dari Penilaian Afektif
Lembar observasi efektivitas yang digunakan pada siklus II ini sama
dengan yang digunakan pada siklus I, yaitu mencakup lima aspek (penerimaan,
partisipasi, penilaian, pengorganisasian, dan pembentukan pola hidup) yang
diperinci melalui indikator kata kerja operasional masing-masing tiap aspek.
Dari hasil observasi tersebut di atas, kemudian dianalisis bahwa efektivitas
belajar yang ditinjau dari penilaian afektif pada siklus II dari jumlah 34 siswa
terdapat 29 siswa (85,30 %) yang mencapai target keberhasilan 70 % dan
sebanyak 5 siswa (14,70 %) belum mencapai target keberhasilan 70 %. Hasil
efektivitas ini menunjukkan peningkatan rerata efektivitas kelas yang baik dari
siklus I mendapatkan 69,31 sedangkan siklus II menjadi 77,35.
Penilaian batas minimal yang telah ditetapkan adalah 75 dan target
keberhasilan prosentase kelas yang direncanakan untuk efektivitas penilaian ini
sebesar 70%, jadi maksudnya jumlah siswa yang memperoleh skor 75 untuk
penilaian afektif sebesar 70 % atau sebanyak 24 siswa (keterangan lebih lanjut
dapat dilihat pada Lampiran 56. Daftar Nilai Efektivitas Belajar Siswa 1 Siklus II,
Hal. 173). Sehingga untuk siklus II ini prosentase dan rerata kelas sudah mencapai
target keberhasilan pada penilaian afektif.
2) Hasil Observasi dan Analisis Efektivitas 2 Ditinjau dari Penilaian
Psikomotor
a) Hasil observasi Efektivitas 2 psikomotor siswa pada siklus II
Jumlah siswa yang diobservasi adalah 34 siswa. Siswa yang memperoleh
skor ≥ 75 (skor target keberhasilan ranah psikomotor ) sebanyak 28 siswa (82,35
%) dan siswa yang memperoleh skor < 75 (skor target keberhasilan ranah
psikomotor) sebanyak 6 siswa (17,65 %). Untuk keterangan lebih lanjut dapat
dilihat pada gambar 14 dibawah ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 14. Diagram Efektivitas 2 Siswa Siklus II
b) Analisis Efektivitas Belajar Siswa 2 Ditinjau dari Aspek Psikomotor
Lembar observasi efektivitas belajar siswa ditinjau dari aspek psikomotor
yang digunakan pada siklus II ini sama dengan yang digunakan pada siklus I,
yaitu mencakup tujuh aspek (persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan
terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan, kreatifitas) yang
dijabarkan melalui indikator kata kerja operasional masing-masing aspek.
Dari hasil observasi tersebut di atas, kemudian dianalisis bahwa efektivitas
penilaian afektif pada siklus II dari jumlah 34 siswa terdapat 28 siswa (82,35 %)
yang mencapai target keberhasilan 70 % dan sebanyak 6 siswa (17,65 %) belum
mencapai target keberhasilan 70 %. Hasil efektivitas yang ditinjau dari penilaian
psikomotor ini menunjukkan peningkatan rerata efektivitas kelas yang baik dari
siklus I mendapatkan 71 sedangkan siklus II menjadi 78.
Penilaian batas minimal yang telah ditetapkan adalah 75 dan target
keberhasilan prosentase kelas yang direncanakan untuk efektivitas penilaian ini
sebesar 70%, jadi maksudnya jumlah siswa yang memperoleh skor 75 untuk
penilaian psikomotor sebesar 70 % atau sebanyak 24 siswa (keterangan lebih
lanjut dapat dilihat pada Lampiran 57. Daftar Nilai Efektivitas Belajar Siswa 2
Siklus II, Hal. 175). Sehingga untuk siklus II ini prosentase dan rerata kelas sudah
mencapai target keberhasilan pada penilaian psikomotor.
Efektif
Tidak Efektif
Diagram Efektivitas 2 Siswa Siklus II
Efektif
82,35 %
Tidak Efektif
17,65 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3) Efektivitas Belajar Siklus II (Penilaian Afektif dan Psikomotor)
a) Hasil Observasi
Jumlah siswa yang diobservasi adalah 34 siswa. Siswa yang memperoleh
≥ 75 (skor target keberhasilan) sebanyak 26 siswa (76,47 %) dan siswa yang
memperoleh < 75 ( skor target keberhasilan) sebanyak 8 siswa (23,53 %). Untuk
keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada gambar 15 dibawah ini:
Gambar 15. Diagram Efektivitas Belajar Siklus II
Pada penilaian efektivitas belajar siswa jika salah satu diantara penilaian
afektif dan penilaian psikomotor pada siswa tidak mencapai target maka siswa
tersebut tidak efektif (untuk keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada lampiran 58
Efektivitas Belajar Siswa Siklus II, Hal. 177).
b) Analisis
Berdasarkan efektivitas belajar siklus II ( efektivitas 1 dan efektivitas 2 )
yang ditinjau dari penilaian afektif dan psikomotor dari jumlah 34 siswa terdapat
26 siswa (76,47 %) yang mencapai target keberhasilan 70 % dan 8 siswa (23,53
%) belum mencapai target keberhasilan 70 %. Target keberhasilan efektivitas
belajar siswa yang direncanakan peneliti yaitu sebesar 70 % dari jumlah siswa.
Maksudnya jumlah siswa yang memperoleh skor 75 untuk efektivitas belajar 70
% atau sebanyak 24 siswa (keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Lampiran
58. Daftar Efektivitas Belajar Siswa Siklus II). Sehingga hasil efektivitas belajar
Efektif
Tidak Efektif
Tidak Efektif
23,53 %
Diagram Efektivitas Belajar Siklus II
Efektif
76,47 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
siswa kelas X TGB untuk siklus II ini dinilai telah berhasil mencapai target
keberhasilan efektivitas belajar dikelas.
b. Hasil Observasi dan Analisis Hasil Belajar Siswa
1) Hasil Observasi Melalui Tes Kognitif Siswa
Tes atau evaluasi diujikan kepada siswa untuk mengetahui pemahaman
siswa terhadap materi menerapkan teori keseimbangan dan hukum Newton yang
difokuskan pada perhitungan. Tes diberikan dalam bentuk esai dengan jumlah
lima soal. Setiap soal disesuaikan dengan materi yang telah dipelajari.
Hasil tes pada siklus II terhadap 34 siswa, diperoleh sebagai berikut :
a) Siswa yang tuntas pada tes kognitif dengan nilai ≥ 75 ( skor target
keberhasilan ) sebanyak 30 siswa (88,24 %).
b) Siswa yang belum tuntas pada tes kognitif dengan nilai < 75 ( skor
target keberhasilan ) sebanyak 4 siswa (11,76 %). Untuk keterangan
lebih lanjut dapat dilihat pada gambar 16 dibawah ini:
Gambar 16. Diagram Nilai Hasil Tes Siklus II (Ketuntasan Kelas)
2) Analisis Hasil Belajar
Hasil tes pada siklus II ini dilakukan dengan menggunakan tes kognitif
yang berupa soal esai sejumlah lima butir disesuaikan dengan materi hitungan.
Tuntas
Tidak Tuntas
Diagram Nilai Hasil Tes Siklus II
( Ketuntasan Kelas )
Tuntas
88,24 %
Tidak Tuntas
11,76 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Adapun hasil belajar yang diperoleh dari tes ini hanya mencakup tiga tahap pada
aspek kognitif yaitu tahap pengetahuan, pemahaman, dan penerapan.
Hasil observasi tersebut dapat diketahui bahwa hasil tes pada siklus II ini
sudah baik dan menunjukkan peningkatan dari tes siklus I. Dari jumlah 34 siswa
terdapat 30 siswa (88,24%) sudah mengalami ketuntasan belajar 70 % dan 4 siswa
(11,76 %) belum mengalami ketuntasan belajar 70 %. Sedangkan rerata nilai mata
pelajaran Statika mengalami peningkatan dari siklus I yaitu dari 75,7 dan pada
siklus II menjadi 81,0 (keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Lampiran 59.
Daftar Nilai Hasil Tes Belajar Siswa Siklus II, Hal. 178).
Penilaian batas minimal yang telah ditetapkan untuk mata pelajaran
produktif statika yaitu 75 dan target ketuntasan kelas yang direncanakan peneliti
untuk hasil tes ini sebesar 70 % dari jumlah siswa, maksudnya jumlah siswa yang
memperoleh skor 75 untuk tes sebesar 70 % atau sebanyak 24 siswa. Sehingga
untuk siklus II ini telah mencapai target keberhasilan ketuntasan kelas tersebut.
4. Tahap Refleksi
a. Pengelolaan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada mata
pelajaran Statika di siklus II, pada umumnya semakin baik bila dibandingkan
dengan siklus I. Hal ini dikarenakan guru berusaha memperbaiki kekurangan-
kekurangan yang terjadi pada siklus I. Tindakan yang dilakukan telah berjalan
dengan baik sesuai dengan perencanaan.
b. Refleksi dilakukan terhadap hasil pelaksanaan tindakan siklus II di kelas. Dari
kegiatan pembelajaran tersebut, diperoleh beberapa hal yang dapat dicatat
sebagai masukan untuk perbaikan pada tindakan selanjutnya, yaitu :
1) Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Statika dengan menerapkan
Model Pembelajaran Kooperatif tipe talking stick, telah berjalan sesuai
prosedur yang direncanakan.
2) Suasana kelas cukup terkendali selama proses diskusi, menyampaikan
hasil kerja kelompok dan permainan mencapai hasil yang cukup optimal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 17. Suasana Siswa Saat Berdiskusi
3) Kerjasama antar siswa dalam kelompok serta sportifitas dalam
melaksanakan permainan dinilai berjalan baik dan cukup terkendali.
Gambar 18. Siswa Aktif Dalam Kelompok Gambar 19. Siswa Sportif Bermain
4) Jumlah siswa yang tidak memperhatikan pelajaran,bermalas-malasan dan
ramai sendiri dalam kelas mulai berkurang.
c. Keaktifan siswa yang diamati melalui efektivitas belajar sisiwa yang ditinjau
dari penilaian afektif dan psikomotor, pada prasiklus terdapat 7 siswa (20,59
%), pada siklus I terdapat 20 siswa (58,82 %), dan pada siklus II menjadi 26
siswa (76,47 %). Maka, efektivitas belajar siswa juga telah memenuhi target
keberhasilan yang ditetapkan sebesar 70%. Peningkatan Efektivitas belajar
siswa dapat dilihat dari tabel 4 berikut ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel 4. Efektivitas Belajar Siswa
No Uraian Pencapaian Hasil Jumlah/Nilai
Pra Siklus
Jumlah/Nilai
Siklus I
Jumlah/Nilai
Siklus II
1 Siswa mendapat skor ≥ 75 7 20 26
2 Siswa mendapat skor < 75 27 14 8
3 Efektif 20,59 % 58,82 % 76,47 %
4 Tidak efektif 79,41 % 41,18 % 23,53 %
d. Ketuntasan hasil belajar siswa pada prasiklus terdapat 16 siswa (47,10 %),
pada siklus I sebanyak 22 siswa (64,70 %), dan pada siklus II sebanyak 30
siswa (88,24 %). Ini berarti hasil belajar siswa kelas X TGB 2010/2011 SMK
Negeri 2 Surakarta sudah memenuhi target keberhasilan yaitu 70 % dengan
pencapaian skor minimal 75 (nilai KKM).
Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari tabel 5 berikut ini:
Tabel 5. Hasil Belajar Siswa
No Uraian Pencapaian Hasil Jumlah/Nilai
Pra Siklus
Jumlah/Nilai
Siklus I
Jumlah/Nilai
Siklus II
1 Siswa mendapat nilai ≥ 75 16 22 30
2 Siswa mendapat nilai < 75 18 12 4
3 Rerata nilai kelas 69,0 75,7 81,0
4 Ketuntasan 47,10 % 64,70 % 88,24 %
5 Ketidaktuntasan 52,90 % 35,30 % 11,76 %
e. Tindak lanjut berupa peningkatan kualitas pembelajaran di kelas dapat
dilakukan lagi oleh guru mata pelajaran Statika. Sehingga dapat memberikan
hasil yang semakin baik, dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa, baik
pada efektivitas belajar dan hasil tes siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
E. Pembahasan
Pembahasan terhadap penelitian tindakan yaitu berdasar analisis data
kualitatif terhadap hasil penelitian yang diperoleh dari kerja sama antara peneliti
dan guru kolaborasi. Berdasarkan hasil refleksi tiap siklus ternyata dapat
memberikan motivasi bagi guru dalam melakukan perbaikan pengajarannya
dengan lebih banyak melibatkan siswa dalam pembelajaran sebagai upaya
meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe
talking stick.
Pembahasan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
talking stick dapat dilihat dari proses pembelajaran pada siklus II, menunjukkan
hasil yang lebih baik dari pada sikus I. Efektivitas dan hasil belajar pada siklus II
menunjukkan peningkatan hasil yang optimal dan mencapai target keberhasilan
yang ditetapkan. Dapat dinyatakan bahwa Model pembelajaran kooperatif tipe
talking stick pada mata pelajaran Statika dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas X TGB SMK Negeri 2 Surakarta.
Perbadingan hasil pelaksanaan tindakan pada pra siklus (sebelum
tindakan), siklus I dan siklus II disajikan dalam data berikut ini:
1. Efektivitas Belajar Siswa
Observasi secara khusus pada setiap siswa dilakukan oleh peneliti. Hasil
capaian ketuntasan efektivitas belajar siswa ditinjau dari penilaian afektif dan
psikomotor tiap siswa menunjukkan kenaikan efektivitas belajar pada siklus I dan
siklus II. Capaian keberhasilan pada pra siklusdari jumlah 34 siswa, hanya
mencapai kurang lebih sepertiga dari jumlah siswa yaitu 7 siswa (20,59 %).
Setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe talking stick, capaian
ketuntasan menunjukkan peningkatan pada siklus I menjadi 20 siswa (58,82 %).
Hal ini berarti efektivitas belajar siswa yang terbentuk selama kegiatan belajar
berlangsung semakin membaik. Sikap siswa dalam kondisi belajar dapat diamati
dan dicermati melalui indikator efektivitas yang dilakukan (dapat dilihat pada
tabel 4). Peningkatan capaian keberhasilan juga terjadi pada siklus II dari siklus I
yaitu menjadi 26 siswa (76,47 %). Hal ini berarti efektivitas belajar siswa ditinjau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dari penilaian afektif dan psikomotor dalam kelompok maupun individu
mengalami perbaikan.
Berikut di bawah ini merupakan deskripsi hasil pengamatan tersebut
antara lain :
1) Siswa menunjukkan perhatian dan mengikuti pelajaran dengan sungguh-
sungguh serta konsentrasi.
2) Keaktifan siswa selama kegiatan pembelajaran baik secara kelompok
maupun individu meningkat, siswa juga bersedia mematuhi peraturan
dalam kegiatan-kegiatan belajar yang berlangsung.
3) Siswa mau mendengarkan siswa lain yang menyampaikan pendapat atau
jawaban atas pertanyaan guru dan menghargainya serta tidak segan
menyampaikan pertanyaan, ide atau pendapat yang sekiranya berbeda di
dalam kelompok, di depan kelas atau kepada guru.
4) Siswa lebih bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaannya. Selain itu,
kesediaan memperbaiki hasil pekerjaannya jika terdapat kekurangan
lebih meningkat sehingga tidak perlu diperintah oleh guru berkali-kali.
5) Kepercayan diri dan sikap disiplin siswa lebih terbentuk dalam proses
belajar.
6) Kemampuan dan kreativitas siswa dalam mengaitkan pelajaran dengan
kehidupan nyata semakin terbentuk dengan baik. Kemauan dan perhatian
untuk belajar juga semakin meningkat.
7) Pada umumnya siswa lebih siap dalam memulai pelajaran, antara lain
dalam mempersiapkan peralatan belajar yang diperlukan dalam pelajaran
Statika dan menunjukkan konsentrasi. Lebih aktif membuat catatan-
catatan pelajaran yang penting tanpa harus diingatkan berkali-kali oleh
guru.
8) Sebagian besar siswa telah dapat mengerjakan tugas-tugas atau latihan
dalam kegiatan belajar melalui bimbingan guru dengan tertib dan teratur.
9) Kebiasaan baik siswa mulai terasah, antara lain mulai mengatur waktu
belajar dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung dengan baik,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
melaksanakan ujian atau ulangan dengan tertib dan teratur serta percaya
diri.
10) Siswa mulai mampu beradaptasi dengan siswa lain dalam kelompok yang
memiliki karakteristik berbeda-beda, membangun kerja sama dan
memecahkan masalah bersama tanpa muncul keributan yang berarti.
Berdasarkan deskripsi hasil pengamatan efektivitas dari data-data yang
diperoleh pada siklus I dan siklus II di atas, maka dapat dinyatakan bahwa
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick dapat mendorong
efektivitas belajar siswa kelas X TGB 2010/2011 sehingga proses pembelajaran
mata pelajaran Statika yang berlangsung dapat meningkat baik.
2. Hasil Belajar
Pemahaman siswa terhadap materi statika yaitu pada sub pokok bahasan
hukum Newton, hukum keseimbangan, hukum gaya gesek dan hukum dasar gaya
keseimbangan dari gaya yang koplanar yang telah dipelajari pada tiap siklus dapat
diketahui dari hasil tes kognitif, sebagaimana tersaji pada tabel 5. Capaian
ketuntasan belajar siswa pada hasil tes yang ditinjau dari penilaian kognitif
semakin meningkat. Dari jumlah 34 siswa pada pra siklus, capaian ketuntasan
hanya mencapai kurang dari setengah jumlah siswa yang ada yaitu sebanyak 16
siswa (47,10%), selanjutnya dengan memberikan tindakan terhadap siswa dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick menunjukkan
peningkatan pada siklus I yaitu sebanyak 22 siswa (64,70 %). Hal ini berarti
proses pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari semakin membaik.
Begitu pula pada siklus II, terjadi kenaikan prosentase ketuntasan dari siklus I
yaitu menjadi 30 siswa (88,24 %). Rerata nilai hasil tes kelas juga menunjukkan
peningkatan dari pra siklus 69,0 meningkat 75,7 pada siklus I dan naik menjadi
81,0 di siklus II.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada siswa kelas
X TGB SMK Negeri 2 Surakarta, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick dapat
meningkatkan efektivitas belajar siswa (berdasarkan penilaian afektif dan
psikomotor), pada siklus I dengan prosentase sebesar 58,82 % meningkat
menjadi 76,47 % pada siklus II.
2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick dapat
meningkatkan hasil belajar siswa (berdasarkan penilaian kognitif) pada siklus
I dengan prosentase sebesar 64,70 % meningkat menjadi 88,24 % pada siklus
II.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka beberapa saran peneliti dikemukakan
sebagai berikut:
1. Kepada guru sebagai fasilitator dan motivator dalam melaksanakan
pembelajaran statika diharapkan mampu menggunakan berbagai model
pembelajaran yang disesuaikan dengan materi yang diajarkan, sehingga dapat
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan yang akhirnya dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Model pembelajaran kooperatif tipe talking
stick merupakan salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan materi
statika. Guru hendaknya dapat menumbuhkan daya kreativitas siswa, sehingga
guru dapat mengetahui seberapa besar pengetahuan siswa tentang materi
pelajaran statika yang dimiliki siswa
2. Kepada siswa hendaknya berusaha menumbuhkan kemampuannya dalam
kerja sama, tanggung jawab dan lebih aktif lagi dalam kegiatan belajar
mengajar sehingga mampu menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
talking stick agar efektivitas belajar dan hasil belajar dapat meningkat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3. Kepada peneliti, hendaknya melaksanakan penelitian pada jenjang pendidikan
yang lain dengan memperluas faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
efektivitas pembelajaran misalnya: efektivitas siswa dalam mengerjakan soal,
efektifitas pengelolaan kelas, dan efektivitas konteks pembelajaran. Hal ini
perlu dilakukan agar diketahui sejauh mana efektifitas pembelajaran dari
penerapan Model Pembelajaran kooperatif tipe talking stick dalam proses
pembelajaran dan peningkatkan hasil pembelajaran siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Suprijono. 2009. Cooperative learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Agustin Ratna Wulandari. 2010. Usaha Peningkatan Kesiapan Siswa dalam
Proses Pembelajaran Biologi Melalui Metode Pembelajaran Talking Stick
(PTK Pembelajaran Biologi kelas XII SMA Muhammadiyah 3 Surakarta
Tahun Ajaran 2009/2010). Surakarta: Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Skripsi.
Anita Lie. 2010. Cooperative learning. Jakarta: PT. Grasindo.
Deden M. La Ode. 2010. Ragam Penelitian Tindakan Kelas metode-talking-stick-
dan-hasil belajar. (online).
http://www.dedenbinlaode.blogspot.com. Diakses: 22/12/2010.
Dian Permatasari. 2010. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar statika siswa kelas x Tgbprogram
Keahlian bangunan Smk Negeri 2 Surakarta. Surakarta: Universitas
Sebelas Maret. Skripsi.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Filein Sofiawati. 2010. Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Melalui
Metode Cooperative Learning Tipe Talking Stick (PTK pada Siswa Kelas
VII SMP Negeri 3 Kartasura). Surakarta. Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Skripsi.
HB. Sutopo. 2006. Penelitian Kualitatif Dasar Teori dan Terapannya dalam
Penelitian. Surakarta : UNS Press.
Herdian. 2007. model-pembelajaran-talking-stick-suintak. (online)
http//: www.herdy07.wordpress.com. Diakses: 22/12/2010.
Isjoni. 2010. Cooperative learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok .
Bandung: Alvabeta.
Muhammad Ali. 2004. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algensindo.
Nana Sudjana. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Nana Syaodih Sukmadinata. 2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rachmad Widodo. 2010. Model Pembelajaran Talking Stick dan langkah-
langkah pembelajarannya. (online).
http//:www.Rachmadwidodo‟s.weblog.htm. Diakses: 22/12/2010.
Robert E Slavin. 2010. Cooperative Learning (Teori, Riset dan Praktik).
Bandung: Nusa Media.
Rochiati Wiriaatmadja. 2007. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Sigit Susilo. 2011. Wakil Kepala Sekolah 1 (Bidang Kurikulum ). Surakarta: SMK
N 2 Surakarta. Wawancara.
Sintani Fahmi Khasanah. 2011. Penerapan model pembelajaran arias (assurance,
relevance, interest, assesment, satisfaction) melalui strategi pembelajaran
aktif learning tournament sebagai upaya meningkatkan proses dan hasil
belajar mata pelajaran gambar beton pada siswa kelas XI TGB smk
negeri 2 Surakarta. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Skripsi.
Slamet Purwoto. 2011. Guru Statika (kelas X TGB). Surakarta: SMK N 2
Surakarta. Wawancara.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sugiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alvabeta.
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta : Rienka Cipta.
Suryosubroto. 2002. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Tarmizi. 2010. Talking Stick. www.wordpress.com. Diakses 22: Desember 2010.
Tim Skripsi. 2009. Pedoman Penulisan Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan.
W.S. Winkel. 2005. Psikologi Pengajaran. Jakarta : PT. Grasindo.
Yasa Doantara. 2008. Metode Pembelajaran Kooperatif. (online).
http//:www.wikipedia.org/artikelbebas/doantarablog. Diakses: 22/12/2010.
Zaina Aqib. 2009. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru. Bandung: Yrama
Widya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 1. Daftar Nama Siswa Kelas Penelitian
DAFTAR NAMA SISWA KELAS PENELITIAN
Siswa Kelas X TGB SMK Negeri 2 Surakarta
Tahun Ajaran 2010/2011
Semester 2 (dua) / Genap
NO NAMA SISWA JENIS KELAMIN
LAKI-LAKI PEREMPUAN
1 ABDUR RAIKHAN NEZ R √
2 AFRIZAL FAKHONA √
3 AGATHA FALLEN KARUNIATI √
4 ANTON NUGROHO √
5 ARDI JAMALDI √
6 ASEP LEGAWA √
7 AYU FESTI YUNIANTO √
8 BRAHMATHIAS LUIS GRANDY √
9 DANIEL YOGA PRADANA √
10 DENI PRASETYO √
11 DIDIK HARYONO √
12 DONY KURNIA AJI √
13 EZA BAGUS PRIBADI √
14 HAPIDH AL MUSAINI √
15 HERLANGGA SETYAWAN PUTRA √
16 INDAH NORMASARI √
17 ISA MUHAMMAD IKHSA N √
18 LAMBANG SANTOSO √
19 MAYA FADLILAH ASTHANNY √
20 MOCHAMAD ARIFIN √
21 MUHAMMAD RIDWAN √
22 NUR AHMAD KOLIS RIFAI √
23 NUR IMAN RIZKI KURNIADI √
24 RAHMAT HENDRO M √
25 RIAN YOGASTRIA PRIYANA √
26 SAMUEL ADI PRASETYO √
27 SETYO NUGROHO √
28 SUDRAJAT BUDI UTOMO √
29 TRI NUGROHO √
30 WAHYU PAMUNGKAS √
31 WAHYU TRI WIDIYANTO √
32 YOGA ADI PRASETYO √
33 YOGI ARIF PRASETYANTO √
34 RENDI DWIMAWAN PUTRA √
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 2. Daftar Pembagian Kelompok Siswa
DAFTAR PEMBAGIAN KELOMPOK
Siswa Kelas X TGB SMK Negeri 2 Surakarta
Tahun Ajaran 2010/2011
Semester 2 (dua) / Genap
NAMA KELOMPOK NO. ANGGOTA
A 1. ABDUR RAIKHAN NEZ R
2. AGATHA FALLEN KARUNIATI
3. DIDIK HARYONO
4. SUDRAJAT BUDI UTOMO
5. YOGI ARIF PRASETYANTO
B 1. AYU FESTI YUNIANTO
2. DANIEL YOGA PRADANA
3. LAMBANG SANTOSO
4. WAHYU TRI WIDIYANTO
C 1. EZA BAGUS PRIBADI
2. HAPIDH AL MUSAINI
3. MOCHAMAD ARIFIN
4. RAHMAT HENDRO MULYONO
5. WAHYU PAMUNGKAS
D 1. ANTON NUGROHO
2. INDAH NORMASARI
3. ISA MUHAMMAD IKHSA N
4. SAMUEL ADI PRASETYO
5. MAYA FADLILAH ASTHANNY
E 1. AFRIZAL FAKHONA
2. DENI PRASETYO
3. MUHAMMAD RIDWAN A
4. SETYO NUGROHO
5. TRI NUGROHO
F 1. ASEP LEGAWA
2. DONY KURNIA AJI
3. NUR AHMAD KOLIS RIFAI
4. RIAN YOGASTRIA PRIYANA
5. BRAHMATHIAS LUIS GRANDY
G 1. ARDI JAMALDI
2. HERLANGGA SETYAWAN PUTRA
3. NUR IMAN RIZKI KURNIADI
4. RENDI DWIMAWAN PUTRA
5 YOGA ADI PRASETYO
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 3. Daftar Pembagian Kelompok Dan Tugas Siswa
DAFTAR PEMBAGIAN KELOMPOK DAN TUGAS
Siswa Kelas X TGB SMK Negeri 2 Surakarta
Tahun Ajaran 2010/2011
Semester 2 (dua) / Genap
NAMA KELOMPOK NO. ANGGOTA
A Membahas Pengertian dan
bunyi Hukum Newton 1
1. ABDUR RAIKHAN NEZ R
2. AGATHA FALLEN KARUNIATI
3. DIDIK HARYONO
4. SUDRAJAT BUDI UTOMO
5. YOGI ARIF PRASETYANTO
B Membahas Pengertian dan
bunyi Hukum Newton 2
1. AYU FESTI YUNIANTO
2. DANIEL YOGA PRADANA
3. LAMBANG SANTOSO
4. WAHYU TRI WIDIYANTO
C Membahas Pengertian dan
bunyi Hukum Newton 3
1. EZA BAGUS PRIBADI
2. HAPIDH AL MUSAINI
3. MOCHAMAD ARIFIN
4. RAHMAT HENDRO MULYONO
5. WAHYU PAMUNGKAS
D Membahas Pengertian
GayaGesek Statis
1. ANTON NUGROHO
2. INDAH NORMASARI
3. ISA MUHAMMAD IKHSA N
4. SAMUEL ADI PRASETYO
5. MAYA FADLILAH ASTHANNY
E Membahas Hukum
Keseimbangan benda tertentu
di bidang datar
1. AFRIZAL FAKHONA
2. DENI PRASETYO
3. MUHAMMAD RIDWAN A
4. SETYO NUGROHO
5. TRI NUGROHO
F Membahas Hukum gaya
gesek
1. ASEP LEGAWA
2. DONY KURNIA AJI
3. NUR AHMAD KOLIS RIFAI
4. RIAN YOGASTRIA PRIYANA
5. BRAHMATHIAS LUIS GRANDY
G Membahas Hukum
keseimbangan dari gaya yang
koplanar
1. ARDI JAMALDI
2. HERLANGGA SETYAWAN PUTRA
3. NUR IMAN RIZKI KURNIADI
4. RENDI DWIMAWAN PUTRA
5 YOGA ADI PRASETYO
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 4. Dasar kompetensi
DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI DAN REKAYASA
PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK BANGUNAN
KOMPETENSI KEAHLIAN : 1. TEKNIK KONSTRUKSI BAJA (001)
2. TEKNIK KONSTRUKSI KAYU (002)
3. TEKNIK KONSTRUKSI BATU DAN
BETON (003)
4. TEKNIK GAMBAR BANGUNAN
(004)
5. TEKNIK FURNITUR (005)
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Menerapkan dasar-dasar
gambar teknik
1.1 Menjelaskan dasar-dasar gambar teknik
1.2 Mengidentifikasi peralatan gambar teknik
1.3 Menggambar garis
1.4 Menggambar bentuk bidang dan bentuk
tiga dimensi
1.5 Menggambar proyeksi benda
1.6 Menggambar dengan perangkat lunak
(software) untuk gambar teknik.
2. Menerapkan ilmu statika dan
Tegangan
2.1 Menjelaskan besaran vektor, dan sistem
satuan
2.2 Menerapkan besaran vektor pada gaya,
momen dan kopel
2.3 Membuat diagram gaya normal, momen
gaya, kopel pada konstruksi bangunan
2.4 Menerapkan teori keseimbangan dan
hukum Newton
2.5 Menerapkan teori tegangan pada
konstruksi bangunan.
3. Mengidentifikasi ilmu
bangunan gedung
3.1 Mendeskripsikan bagian-bagian bangunan
gedung
3.2 Menjelaskan macam-macam pekerjaan
batu bata
3.3 Menjelaskan dasar-dasar plambing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3.4 Menentukan jenis pondasi yang tepat
untuk bangunan sesuai dengan jenis
tanahnya
3.5 Menjelaskan macam-macam sambungan
3.6 Menerapkan macam-macam konstruksi
pintu dan jendela
4. Memahami bahan bangunan 4.1 Mendeskripsikan bahan bangunan kayu
4.2 Mendeskripsikan bahan bangunan batu
dan beton
4.3 Mendeskripsikan bahan bangunan baja
5. Menerapkan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3)
5.1 Mendeskripsikan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3)
5.2 Melaksanakan prosedur K3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 5. silabus
SILABUS
NAMA SEKOLAH : SMK NEGERI 2 SURAKARTA
MATA DIKLAT : KOMPETENSI KEJURUAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN
KELAS / SEMESTER : X / 1 DAN 2
STANDAR KOMPETENSI : STATIKA
KODE KOMPETENSI : OO2
ALOKASI WAKTU : 14 x 45 MENIT ( 7 kali pertemuan, @ 2 jam pelajaran )
KOMPETENSI
DASAR INDIKATOR
MATERI
PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJRAN PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU SUMBER
BELAJAR TM PS PI
1. Menerapkan
teori
keseimbangan
1. Memahami isi dari
hukum Newton 1 dan
dasar-dasar gerak
2. Memahami hukum
keseimbangan
tentang benda yang
terletak diatas bidang
datar
3. Memahami hukum-
hukum gaya gesek
4. Mengetahui hukum
dasar keseimbangan
dari gaya yang
koplanar .
Hukum Newton 1
Hukum Newton 2
Hukum Newton 3
Gaya gesek
Gaya gesek statis
Menjelaskan isi hukum Newton 1,2,3
Menjelaskan hukum keseimbangan
tentang benda yang terletak diatas bidang
datar
Menjelaskan hukum-hukum gaya gesek
- Menjelaskan hukum dasar keseimbangan
dari gaya yang koplanar
- Tes tertulis
- Pengamatan
- Penugasan
Ilmu Gaya
Teknik Sipil 1
DPMK
Mekanika
Teknik 1
Drs.Bagyo
Sucahyo
Mekanika
Teknik ABC
tahun 1952
Grafostatika
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 6. Satuan Rencana Pembelajaran
SATUAN RENCANA PEMBELAJARAN
(SRP)
Mata Pelajaran : Statika
Kelas / Semester : 1 (satu) / 2 (dua)
Tahun Pelajaran : 2010/2011
No Kode Standart
Kompetensi Kompetensi Dasar
Alokasi
Waktu
Bulan
Ket Mar „11 April „11 Mei „11 Juni „11 Juli „11
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 001 Hukum
keseimbangan
dan Hukum
Newton
- Pengertian Hukum
Newton
- Macam –macam
Hukum Newton
- Hukum
keseimbangan
benda tertentu di
bidang datar
- Hukum gaya gesek
- Hukum
keseimbangan dari
gaya yang coplanar
24x30'
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Formatif 4/1
2 002 Tumpuan
Formatif /
UUB
- Jenis-jenis
tumpuan dan sifat-
sifat
- Keadaan
kesetimbangan
statis
- Penggunaan
tumpuan pada
bangunan
- Menentukan
besarnya Reaksi
tumpuan pada
pembebanan
15x30'
3x30'
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 7. Daftar pertanyaan wawancara guru siklus I
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA
TENTANG RESPON GURU TERHADAP PEMBELAJARAN
KOOPERATIF
TIPE TALKING STICK SIKLUS I
Aspek
Pengamatan Indikator Pertanyaan
1. Kegiatan Awal
Pembelajaran
a. Mengkondisikan siswa
kearah pembelajaran
yang kondusif
1) Bagaimana kesiapan anda dalam
menyampaikan pelajaran?
2) Bagaimana cara memunculkan kesiapan
peserta didik dalam menerima pelajaran?
3) Tuntutan apa saja yang harus dimiliki
peserta didik sebelum menerima pelajaran?
b. Memberikan motivasi 1) Bagaimanakah memunculkan motivasi
peserta didik dalam pembelajaran?
2) Adakah faktor-faktor yang menghambat
peserta didik dalam mengikuti
pembelajaran?
c. Menyampaikan tujuan 1) Apakah maksud penyampaian tujuan dalam
proses pembelajaran?
2) Tindakan apa saja yang anda lakukan agar
tujuan pembelajaran tersampaikan?
d. Melakukan apresiasi 1) Bagaimanakah cara anda melakukan
apresiasi dalam pembelajaran?
2. Kegiatan Inti
Pembelajaran
a. Menyampaikan materi
dengan jelas dan
mudah dipahami
1) Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
peserta didik sulit memahami materi yang
disampaikan?
2) Tindakan apa yang anda lakukan untuk
mengatasi hal tersebut?
b. Memberi kesempatan
untuk bertanya
1) Bagaimana cara anda menimbulkan
motivasi siswa untuk bertanya?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2) Kesulitan apa yang anda hadapi dalam hal
tersebut?
c. Mengarahkan siswa
untuk bekerja sama
dengan kelompok
1) Faktor-faktor apakah yang menghambat
proses kerja sama dalam kelompok?
2) Apa yang anda lakukan untuk mengatasi hal
tersebut?
d. Membimbing siswa
dalam kelompok
1) Tindakan apa saja yang anda lakukan saat
membimbing suatu kelompok?
2) Masalah apa saja yang biasanya timbul?
3. Kegiatan Akhir
Pembelajaran
a. Memberikan tes akhir 1) Bagaimana cara anda melakukan evaluasi?
2) Apakah hasil yang didapat sudah
memuaskan?
b. Mengevaluasi hasil
siswa dalam diskusi
kelompok
1) Bagaimanakah anda melakukan penilaian
dalam kelompok?
c. Memberikan balikan
pada siswa
1) Apakah yang anda lakukan dalam
memberikan balikan pada siswa?
2) Bagaimana peran serta pendidik dalam hal
tersebut?
d. Menyimpulkan
pelajaran
1) Apakah yang anda lakukan untuk
menyimpulkan pelajaran?
4. Penggunaan
model
pembelajaran
kooperatif tipe
talking stick
a. Penggunaan model
pembelajaran
kooperatif tipe
talkinpg stick
1) Bagaimana pendapat anda apabila model
kooperatif tipe talking stick diterapkan
dalam pembelajaran statika mengenai teori
keseimbangan dan hukum newton?
2) Apakah dengan pembelajaran menggunakan
model kooperatif tipe talking stick sudah
dapat membuktikan dan memunculkan
konsepsi awal siswa?
3) Adakah kendala dalam pelaksanaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
pembelajaran melalui model kooperatif tipe
talking stick?
4) Bagaimana kesan anda dengan menerapkan
model kooperatif tipe talking stick dalam
pembelajaran?
Pewawancara
Ervica Wijayanti
K 1507015
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 8. Daftar Pertanyaan dan Hasil Wawancara Guru Siklus I
HASIL WAWANCARA
TENTANG RESPON GURU TERHADAP PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE TALKING STICK PADA SIKLUS I
Nama Guru : Drs.Slamet Purwoto
Waktu Wawancara : Jum‟at, 1 April 2011
Pertanyaan Ringkasan Jawaban
1) Bagaimana kesiapan anda dalam
menyampaikan pelajaran?
2) Bagaimana cara memunculkan kesiapan
peserta didik dalam menerima pelajaran?
3) Tuntutan apa saja yang harus dimiliki
peserta didik sebelum menerima pelajaran?
1) Memberi motivasi dan stimulus kepada siswa
dalam pembelajaran
2) Mengatur posisi duduk, memberi wawasan
berkaitan dengan materi dan mengungkap
pelajaran yang lalu
3) Pelajaran dari guru harus ditindaklanjuti
sesuai dengan jurusan masing-masing
1) Bagaimanakah memunculkan motivasi
peserta didik dalam pembelajaran?
2) Adakah faktor-faktor yang menghambat
peserta didik dalam mengikuti
pembelajaran?
1) Memberitahukan manfaat pelajaran.
2) Ada, biasanya siswa kurang memahami apa
yang disampaikan dan siswa kurang percaya
diri dalam bertanya.
1) Apakah maksud penyampaian tujuan
dalam proses pembelajaran?
2) Tindakan apa saja yang anda lakukan agar
tujuan pembelajaran tersampaikan?
1) Agar siswa lebih mengetahui maksud dari
pelajaran tersebut
2) Memberikan tugas kepada siswa dan siswa
wajib mengerjakannya
1) Bagaimanakah cara anda melakukan
apresiasi dalam pembelajaran?
1) Caranya kita memberi stimulus dan
rangsangan dalam proses belajar berlangsung
dengan metode demo yang menarik supaya
anak antusias.
1) Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
peserta didik sulit memahami materi yang
disampaikan?
2) Tindakan apa yang anda lakukan untuk
mengatasi hal tersebut?
1) Siswa kurang menindaklanjuti pelajaran dan
enggan mengerjakan tugas atau PR
2) Memberikan motivasi, mejelaskan materi
secara rinci dan memberikan tugas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1) Bagaimana cara anda menimbulkan
motivasi siswa untuk bertanya?
2) Kesulitan apa yang anda hadapi dalam hal
tersebut?
1) Memberi atau merangsang anak untuk
bertanya. Ketika ada yang bertanya guru
memberikan bonus/nilai tambah pada siswa.
2) Masih banyak siswa yang malu untuk
bertanya
1) Faktor-faktor apakah yang menghambat
proses kerja sama dalam kelompok?
2) Apa yang anda lakukan untuk mengatasi
hal tersebut?
1) Sikap individualis siswa, dan kurang
komunikasi dalam kelompok
2) Membimbing siswa agar paham arti dari
kerja sama, agar pekerjaan sulit menjadi
mudah
1) Tindakan apa saja yang anda lakukan saat
membimbing suatu kelompok?
2) Masalah apa saja yang biasanya timbul?
1) Memberikan motivasi dan memberikan
contoh dengan baik.
2) Apabila ada siswa yang tidak mau berfikir
dan kelompok dibimbing kadang ramai
sendiri
1) Bagaimana cara anda melakukan evaluasi?
2) Apakah hasil yang didapat sudah
memuaskan?
1) Memberikan tes secara lisan
2) Cukup memuaskan
1) Bagaimanakah anda melakukan penilaian
dalam kelompok?
1) Sesuai dengan kinerja dalam kelompoknya
1) Apakah yang anda lakukan dalam
memberikan balikan pada siswa?
2) Bagaimana peran serta pendidik dalam hal
tersebut?
1) Setelah menerangkan, siswa diberi
pertanyaan
2) Cukup antusias dalam hal tersebut
1) Apakah yang anda lakukan untuk
menyimpulkan pelajaran?
1) Mengulang poin – poin penting dari
pembelajaran yang telah dilakukan sampai
siswa paham 20% dari jumlah siswa dikelas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1) Bagaimana pendapat anda apabila model
pembelajaran kooperatif tipe talking stick
diterapkan dalam pembelajaran statika
mengenai teori keseimbangan dan hukum
Newton?
2) Apakah dengan pembelajaran
menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe talking stick sudah dapat
membuktikan dan memunculkan konsepsi
awal siswa?
3) Adakah kendala dalam pelaksanaan
pembelajaran melalui model talking stick?
4) Bagaimana kesan anda dengan menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe talking
stick dalam pembelajaran?
1) Cukup bagus, untuk mengembangkan
keaktifan siswa dalam pembelajaran,
terutama pelajaran statika mengenai teori
keseimbangan dan hukum Newton?
2) Sudah cukup bisa, karena siswa disuruh
untuk menemukan hal yang baru dikaitkan
dengan lingkungan, sehingga konsepsi awal
siswa dapat terbentuk
3) Permasalahan dari pemahamamn siswa
4) Hasil yang didapatkan cukup memuaskan
Surakarta, 1 April 2011
Pewawancara
Ervica Wijayanti
K 1507015
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 9. Daftar Pertanyaan dan Hasil Wawancara Siklus II
DAFTAR PERTANYAAN DAN HASIL WAWANCARA
TENTANG RESPON GURU TERHADAP PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE TALKING STICK SIKLUS II
Nama Guru : Drs.Slamet Purwoto
Waktu Wawancara : Jum‟at, 6 Mei 2011
No Pertanyaan Ringkasan jawaban
1 Bagaimana pendapat Bapak apabila model
pembelajaran kooperatif tipe talking stick
diterapkan dalam pembelajaran statika
mengenai teori keseimbangan dan hukum
Newton apakah siswa berperan aktif dalam
pembelajaran?
Cukup bagus, akan mengembangkan
keaktifan siswa dalam pembelajaran,
terutama pelajaran statika mengenai
teori hukum newton 3
2 Apakah dengan pembelajaran menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe talking
stick sudah dapat membuktikan dan
memunculkan konsepsi awal siswa?
Sudah cukup bisa, karena siswa disuruh
untuk menemukan hal yang baru
dikaitkan dengan lingkungan, sehingga
konsepsi awal siswa dapat terbentuk
3 Adakah kendala dalam pelaksanaan
pembelajaran melalui model pembelajaran
kooperatif tipe talking stick
Karena merupakan hal yang baru,
mungkin masalah adaptasi yang menjadi
permasalahan. Namun apabila dilakukan
kendala tersebut dapat teratasi
4 Bagaimana kesan Bapak dengan menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe talking
stick dalam pembelajaran statika mengenai
teori keseimbangan dan hukum newton ?
Cukup berkesan dengan model
pembelajaran ini, karena dari hasil yang
didapatkan cukup memuaskan
Surakarta, 6 Mei 2011
Pewawancara
Ervica Wijayanti
K 1507015
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
Lampiran 10. Daftar Pertanyaan dan Hasil Wawancara Siswa
DAFTAR PERTANYAAN DAN HASIL WAWANCARA
TENTANG RESPON SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TALKING STICK
Nama Peneliti : Ervica Wijayanti
Sekolah : SMK Negeri 2 Surakarta
Hari/Tanggal : Jum‟at, 13 Mei 2011
Nama Siswa : Indah Normasari
Kelas : X TBG Program Keahlian Teknik Bangunan
No Pertanyaan Ringkasan Jawaban
1
2
3
4
Apa pendapat anda mengenai
pembelajaran kooperatif tipe talkking
stick yang baru saja kita laksanakan
tadi?
Mana yang lebih anda sukai,
pembelajaran kooperatif tipe talking
stick ini atau pembelajaran
bersetting kelompok lain seperti yang
biasa guru lakukan selama ini?
Bagaimana persahabatan anda dengan
anggota lain satu tim anda?
Apakah anda punya saran yang perlu
disampaikan sehubungan dengan
pembelajaran kooperatif tipe talking
stick ini?
1.Menurut saya masih
membingungkan karena
penjelasan awal dari bapak
guru masih belum bisa kami
terima.
2. Untuk sekarang ini saya masih
lebih suka dengan
pembelajaran yang biasa guru
gunakan.
3. Masih kurang, masih ada teman
yang mengandalkan teman
yang pintar saja, keegoisan
perorangan masih terlihat
sekali.
4. Bapak guru harus lebih tegas
lagi pada siswanya yang
kurang memperhatikan.
Pewawancara
Ervica Wijayanti
K1507015
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
102
Lampiran 10. Daftar Pertanyaan dan Hasil Wawancara Siswa
DAFTAR PERTANYAAN DAN HASIL WAWANCARA
TENTANG RESPON SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TALKING STICK
Nama Peneliti : Ervica wijayanti
Sekolah : SMK Negeri 2 Surakarta
Hari/Tanggal : Jum‟at, 13 Mei 2011
Nama Siswa : Daniel Yoga Pradana
Kelas : X TBG Program Keahlian Teknik Bangunan
No Pertanyaan Ringkasan Jawaban
1
2
3
4
Apa pendapat anda mengenai
pembelajaran kooperatif tipe talking
stick yang baru saja kita laksanakan
tadi?
Mana yang lebih anda sukai,
pembelajaran kooperatif tipe talking
stick ini atau pembelajaran bersetting
kelompok lain seperti yang biasa guru
lakukan selama ini?
Bagaimana persahabatan anda dengan
anggota lain satu tim anda?
Apakah anda punya saran yang perlu
disampaikan sehubungan dengan
pembelajaran kooperatif tipe talking
stick ini?
1.Menurut saya model
pembelajaran ini cukup
menarik, karena kami para
siswa bisa langsung
berinteraksi antar teman.
2. Tipe talking stick
3. Dengan model ini kami bisa
saling mengenal karakter
masing-masing.
4. Guru harus lebih serius lagi
agar anggota kelompok bisa
mengikuti.
Pewawancara
Ervica Wijayanti
K1507015
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
103
Lampiran 10. Daftar Pertanyaan dan Hasil Wawancara Siswa
DAFTAR PERTANYAAN DAN HASIL WAWANCARA
TENTANG RESPON SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TALKING STICK
Nama Peneliti : Ervica Wijayanti
Sekolah : SMK Negeri 2 Surakarta
Hari/Tanggal : Jum‟at, 13 Mei 2011
Nama Siswa : Yoga Adi Prasetyo
Kelas : X TBG Program Keahlian Teknik Bangunan
No Pertanyaan Ringkasan Jawaban
1
2
3
4
Apa pendapat anda mengenai
pembelajaran kooperatif tipe talking
stick yang baru saja kita laksanakan
tadi?
Mana yang lebih anda sukai,
pembelajaran kooperatif tipe talking
stick ini atau pembelajaran
bersetting kelompok lain seperti yang
biasa guru lakukan selama ini?
Bagaimana persahabatan anda dengan
anggota lain satu tim anda?
Apakah anda punya saran yang perlu
disampaikan sehubungan dengan
pembelajaran kooperatif tipe talking
stick ini?
1.Menurut saya pembelajaran
seperti ini cukup bagus, karena
para siswa bisa mengeluarkan
pendapat, jadi tidak bergantung
pada guru.
2. Tipe talking stick
3. Dengan model talking stick
keakraban semakin bagus.
4. Guru harus lebih serius lagi.
Pewawancara
Ervica Wijayanti
K1507015
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
104
Lampiran 10. Daftar Pertanyaan dan Hasil Wawancara Siswa
DAFTAR PERTANYAAN DAN HASIL WAWANCARA
TENTANG RESPON SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TALKING STICK
Nama Peneliti : Ervica Wijayanti
Sekolah : SMK Negeri 2 Surakarta
Hari/Tanggal : Jum‟at, 13 Mei 2011
Nama Siswa : Eza Bagus Pribadi
Kelas : X TBG Program Keahlian Teknik Bangunan
No Pertanyaan Ringkasan Jawaban
1
2
3
4
Apa pendapat anda mengenai
pembelajaran kooperatif tipe talking
stick yang baru saja kita laksanakan
tadi?
Mana yang lebih anda sukai,
pembelajaran kooperatif tipe talking
stick ini atau pembelajaran bersetting
kelompok lain seperti yang biasa guru
lakukan selama ini?
Bagaimana persahabatan anda dengan
anggota lain satu tim anda?
Apakah anda punya saran yang perlu
disampaikan sehubungan dengan
pembelajaran kooperatif tipe talking
stick ini?
1.Menurut saya pembelajaran tipe
talking stick ini membuat siswa
semakin bertanggung jawab
dan dapat meningkatkan
kekompakkan.
2. Tipe talking stick.
3. Dengan pembelajaran talking
stick sesama satu team bisa
saling mengenal dan mengerti
karakter masing-masing.
4. Guru harus lebih memahami
karakter siswa dan ebih tegas
lagi..
Pewawancara
Ervica Wijayanti
K1507015
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
105
Lampiran 11. Pertanyaan dan hasil wawancara tentang respon guru terhadap talking stick
DAFTAR PERTANYAAN DAN HASIL WAWANCARA
TENTANG RESPON GURU TERHADAP PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TALKING STICK
Nama Peneliti : Ervica Wijayanti
Sekolah : SMK Negeri 2 Surakarta
Hari/Tanggal : Jum‟at, 6 Mei 2011
Nama Guru : Drs.Slamet Purwoto No Pertanyaan Ringkasan Jawaban 1
2
3
4
Apa pendapat anda mengenai
pembelajaran kooperatif tipe
talking stick yang baru saja
kita laksanakan tadi?
Apakah ada pengaruh
kooperatif tipe talking stick
dengan jumlah/kuantitas
waktu yang anda sediakan
untuk pembelajaran?
Menurut anda bagaimana
respon siswa terhadap
pembelajaran kooperatif tipe
talking stick ini?
Apa rancangan perbaikan
yang perlu dilakukan pada
pertemuan selanjutnya?
1. Menurut saya pada pembelajaran kooperatif
tipe talking stick di siklus II ini sudah
menimbulkan beberapa dampak positif untuk
siswa dan guru juga.
2. Ya, masih sama seperti siklus I tipe talking
stick yang membutuhkan waktu yang lebih
banyak tapi pada siklus II ini hanya 50 menit.
Jadi ada kemungkinan jika tipe ini terus –
terusan digunakan, maka jumlah waktu yang
disediakan juga akan semakin berkurang.
3. Pada siklus II respon siswa benar-benar sangat
menyenangkan, antusias mereka untuk
mengeluarkan pendapat serta berbicara di
depan kelas sudah baik dan tanggung jawab
terhadap tugas sudah cukup bagus.
4. Rancangan ke depannya model pembejaran ini
boleh ditingkatkan agar para siswa semakin
aktif sehingga hasil belajar semakin membaik.
Pewawancara
Ervica Wijayanti
K1507015
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
106
Lampiran 12. Soal Pra Siklus
SOAL PRA SIKLUS
1. Apakah difinisi dari benda tegar? (Bobot 20%)
2. Apakah syarat agar suatu partikel atau benda dalam keadaan seimbang? Beri contoh
! (Bobot 20%)
3. Jelaskan yang dimaksud dengan seimbang statis dan seimbang mekanis !(Bobot
20%)
4. Jika diketahui P1 = 3N, P2 = 4N, dan sudutnya 900
Maka R= .... gambarkan! (Bobot 20%)
5. Dua gaya dengan satu garis kerja dan arahnya berlawanan dititik A, jika diketahui
P1= 4 kg dan P2= 2 kg. Maka R= .... gambarkan! (Bobot 20%)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
107
Lampiran 13. Kunci Jawaban Pra Siklus
JAWABAN PRA SIKLUS
1. Benda tegar adalah benda yang posisi partikelnya tetap atau benda yang mudah
berubah bentuk ketika diberi gaya dari luar
2. Resultan gaya yang bekerja pada benda = 0
Contoh: jembatan gantung
3. Seimbang statis yaitu jika sistem atau benda seimbang dalam keadaan diam atau
tanpa bergerak
Seimbang mekanis yaitu jika sistem atau benda yang seimbang dalam keadaan
bergerak
4. P1
3N R = 5
45⁰
4N P2
5. R = P1 – P2
= 4 – 2
= 2 kg
•
P2 A P1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
108
Lampiran 14. Kisi-Kisi Lembar Observasi Efektivitas Belajar Siswa 1 Pra Siklus
KISI KISI LEMBAR OBSERVASI EFEKTIVITAS BELAJAR SISWA 1
PRA SIKLUS
Konsep Aspek Indikator Kata Kerja Operasional
Afektif /
Sikap
( Sumber :
WS. Winkel,
2005 : 252-
253 )
Penerimaan (1)
Perhatian - Menunjukkan
- Mengikuti
Kepentingan - Mengakui
Partisipasi
(2)
Peraturan - Mematuhi
Keaktifan - Ikut serta secara aktif
- Mendiskusikan
Penentuan
Sikap /
Penilaian (3)
Sistem nilai - Menerima suatu nilai
Berpendapat - Menghargai pendapat
- Mengusulkan pendapat
Organisasi
(4)
Tanggung jawab - Bertanggung jawab
- Melengkapi
Pengaturan - Mengatur
Pembentukan
Pola Hidup (5)
Kepercayaan diri - Memperlihatkan percaya
diri
Kedisiplinan - Menunjukkan disiplin diri
Sosial diri - Melibatkan diri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
109
Lampiran 15. Butir-Butir Indikator Efektivitas Belajar Siswa 1 Pra Siklus
BUTIR – BUTIR INDIKATOR EFEKTIVITAS BELAJAR SISWA 1 PRA
SIKLUS
1) Penerimaan (1)
a. Siswa menunjukkan perhatian dalam mengikuti proses pembelajaran
b. Siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik
c. Siswa mengakui pentingnya manfaat dari pembelajaran yang diikuti.
2) Partisipasi siswa (2)
a. Bersedia mematuhi peraturan yang telah ditetapkan dalam kegiatan pembelajaran
b. Ikut serta secara aktif dalam kegiatan belajar
c. Mendiskusikan permasalahan atau soal latihan yang diberikan oleh guru
3) Penilaian / penentuan sikap (3)
a. Mau menerima suatu nilai yang telah diperoleh dari usaha belajarnya
b. Mau menghargai pendapat teman yang lain
c. Tidak malu mengusulkan pendapat sebagai usaha menyelasaikan masalah yang dihadapi
4) Organisasi (4)
a. Bertanggung jawab atas hasil pekerjaannya
b. Bersedia melengkapi hasil pekerjaannya yang dinilai masih kurang sebagai perbaikan
diri
c. Dapat mengatur waktu belajar dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan dalam
pembelajaran dengan efisien
5) Pembentukan pola hidup siswa (5)
a. Memperlihatkan kepercayaan diri, bahwa mampu menyelesaikan setiap tugas yang
diberikan, menanggapi pendapat teman, presentasi, dan berani betanya
b. Menunjukkan disiplin diri selama proses pembelajaran berlangsung (melaksana-kan
tugas dengan tertib, tidak ramai/bermain sendiri)
c. Melibatkan diri dalam kegiatan kelompok (diskusi, presentasi, permainan, dll.)
Keterangan:
Yang dicetak miring adalah kata kerja operasional pada ranah afektif. (sumber WS. Winkel,
2005 : 252-253)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
110
Lampiran 16. Penilaian Efektivitas Belajar Siswa 1 Pra Siklus
PENILAIAN EFEKTIVITAS BELAJAR SISWA 1
PRA SIKLUS
No. 1 2 3 4 5 Nilai
Absen a b c a b c a b c a b c a b c Siswa
1 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 78,3
2 2 2 2 3 2 2 3 2 1 2 2 3 3 3 3 58,3
3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 51,7
4 2 2 2 3 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 45,0
5 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 55,0
6 2 2 2 3 3 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 48,3
7 2 1 2 1 2 2 2 2 3 1 2 3 2 1 2 46,7
8 3 3 2 3 3 2 2 2 1 3 1 2 3 2 3 58,3
9 3 4 3 4 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 76,7
10 2 2 3 2 1 3 3 1 2 2 1 3 3 1 1 50,0
11 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 75,0
12 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 50,0
13 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 4 4 3 78,3
14 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 51,7
15 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 61,7
16 4 3 4 3 3 3 3 4 2 2 3 4 2 3 3 76,7
17 2 2 3 3 4 2 3 3 1 3 3 2 3 3 3 66,7
18 3 1 2 2 2 1 3 2 2 2 2 3 2 2 3 53,3
19 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 75,0
20 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 51,7
21 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 75,0
22 3 2 2 2 2 2 3 2 1 3 3 4 3 3 2 61,7
23 2 2 3 3 4 2 3 3 1 3 3 2 3 3 3 66,7
24 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 50,0
25 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 76,7
26 2 1 2 2 2 2 1 2 3 1 2 1 2 2 2 45,0
27 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 50,0
28 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 4 4 3 78,3
29 2 4 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 76,7
30 2 2 3 3 4 2 3 3 1 3 3 2 3 3 3 66,7
31 3 2 2 2 2 2 3 2 1 3 3 4 3 3 2 61,7
32 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 76,7
33 2 2 3 3 4 2 3 3 1 3 3 2 3 3 3 66,7
34 2 2 3 2 1 3 3 1 2 2 1 3 3 1 1 50,0
∑ 88 80 85 87 83 77 90 83 70 87 82 92 94 85 83 2110,0
∑ skor 253 247 243 261 262
% Kelas 62% 60,5% 59,6% 64% 64,2% ∑ %
310,3%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
111
Kriteria Penilaian / Skala Sikap:
1) Skor 4 : Baik
2) Skor 3 : Cukup
3) Skor 2 : Sedang
4) Skor 1 : Kurang
Keterangan:
1) Penerimaan (1)
2) Partisipasi siswa (2)
3) Penilaian / penentuan sikap dari siswa (3)
4) Organisasi yang terbentuk (4)
5) Pembentukan pola hidup siswa (5)
Rumus:
1) Nilai Siswa (skala 100) = 100itemper maks.
skorjumlah x
Jumlah maks. Per item = nilai tertinggi x jumlah item = 4 x 15 = 60
2) % kelas = %100itemper maks.
skorjumlah x
Jumlah maks. Per item = nilai tertinggi x jumlah siswa = (4 x 3) x 34 = 408
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
112
Lampiran 17. Hasil Indikator Efektivitas 1 Pra Siklus
HASIL INDIKATOR EFEKTIVITAS 1
(Penilaian Afektif)
PRA SIKLUS
No Indikator Efektivitas Ketercapaian (%)
1 Penerimaan siswa terhadap pelajaran (1) 62,00 %
2 Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran (2) 60,50 %
3 Penilaian / penentuan sikap dari siswa (3) 59,60 %
4 Organisasi yang terbentuk (4) 64,00 %
5 Pembentukan pola hidup siswa (5) 64,20 %
Jumlah (afektif) 310,30 %
Rata-rata 62,06 %
Keterangan:
Efektif : jika prosentase ≥ 70 %
Tidak Efektif : jika prosentase < 70%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
113
Lampiran 18. Kisi-kisi Lembar Observasi Efektivitas Belajar Siswa 2 Pra Siklus
KISI KISI LEMBAR OBSERVASI EFEKTIVITAS BELAJAR SISWA 2
PRA SIKLUS
Konsep Aspek Indikator Kata Kerja Operasional
Psikomotor /
Keterampilan
( Sumber :
WS. Winkel,
2005 : 253-
254 )
Persepsi (1) Perhatian - Menunjukkan
Relevansi - Menghubungkan
Kesiapan (2)
Persiapan belajar - Mempersiapkan
Kesiapan diri - Memulai
- Menanggapi
Gerakan
Terbimbing (3)
Keterampilan
dengan
bimbingan guru
- Mengerjakan
- Mengikuti
- Mempraktekkan
Gerakan
Terbiasa (4)
Keterampilan
membiasakan diri
dalam belajar
- Mengatur
- Memainkan
- Melaksanakan
Gerakan
Kompleks (5)
Keterampilan
mandiri siswa
- Membangun
- Mendemonstrasikan
- Menyusun
Penyesuaian
pola gerak (6)
Adaptasi siswa - Menyesuaikan diri
Variasi - Mengkomunikasikan
- Memecahkan masalah
Kreativitas (7)
Keterampilan
menciptakan
- Membuat
- Mempresentasikan
- Menyusun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
114
Lampiran 19. Butir – butir Indikator Efektivitas Belajar Siswa 2 Pra Siklus
BUTIR – BUTIR INDIKATOR EFEKTIVITAS BELAJAR SISWA 2
PRA SIKLUS
1) Persepsi awal siswa dalam memulai pembelajaran (1)
a. Siswa menunjukkan kemauan untuk mengikuti pelajaran dengan hadir di kelas
b. Siswa mampu menghubungkan pembelajaran dengan kehidupan nyata
c. Siswa menunjukkan perhatian dalam kegiatan pembelajaran
2) Kesiapan Siswa dalam menerima dan mengikuti pembelajaran (2)
a. Siswa mempersiapkan diri secara fisik (tenang) untuk menerima pelajaran
b. Siswa berkosentrasi dan memperhatikan saat memulai pelajaran
c. Siswa menanggapi pertanyaan guru dengan menjawab atau menyampaikan
pendapat
3) Gerakan terbimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan (3)
a. Siswa mampu mengerjakan soal latihan berdasar contoh yang ada
b. Siswa mengikuti setiap kegiatan yang dilaksanakan dengan baik sesuai peraturan
yang ditetapkan
c. Siswa mempraktekkan dari teori yang diperoleh dari guru
4) Gerakan terbiasa siswa dalam proses pembelajaran (4)
a. Siswa dapat mengatur waktu kegiatan pembelajaran secara efisien
b. Siswa memainkan permainan kelompok dan diskusi belajar kelompok dengan
baik
c. Siswa melaksanakan kompetisi individu dengan sportif
5) Gerakan kompleks siswa dalam mengemukakan konsep (5)
a. Siswa mampu membangun kerja sama kelompok dalam diskusi dan permainan
b. Siswa mendemonstrasikan hasil kerja kelompok
c. Siswa mampu menyusun pertanyaan yang tepat yang akan disampaikan kepada
guru saat menemui kesulitan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
115
6) Penyesuaian pola gerak dalam upaya adaptasi siswa (6)
a. Siswa mengkomunikasikan hasil kerja kelompok
b. Siswa mampu menyesuaikan diri dalam kelompok yang bersifat heterogen
c. Siswa memecahkan masalah yang dihadapi dengan mendiskusikan dalam
kelompok
7) Kreativitas siswa (P)
a. Siswa membuat catatan-catatan yang diperlukan
b. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok dengan teratur (mengatur)
c. Siswa mengakhiri pembelajaran dengan menyusun kesimpulan
Keterangan: yang dicetak miring adalah kata kerja operasional pada ranah psikomotor
( sumber WS. Winkel, 2005 : 253-254 )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
116
Lampiran 20. Penilaian Efektivitas Belajar Siswa 2 Pra Siklus
PENILAIAN EFEKTIVITAS BELAJAR SISWA 2
PRA SIKLUS
No. 1 2 3 4 5 6 7 Nilai
Absen a b c a b c a b c a b c a b c a b c a b c Siswa
1 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 78,6
2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 63,1
3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 1 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 61,9
4 3 2 2 2 1 3 2 3 3 2 2 1 2 2 3 2 1 2 2 1 1 50,0
5 2 1 2 3 1 2 2 2 1 2 1 2 3 3 1 1 2 1 2 2 2 45,2
6 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 1 3 3 2 2 1 56,0
7 2 2 3 2 3 1 1 2 2 3 1 3 2 3 2 2 1 2 2 1 3 51,2
8 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 75,0
9 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 4 3 3 3 4 76,2
10 1 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 1 3 2 3 48,8
11 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 63,1
12 3 2 2 2 1 3 2 3 3 2 1 2 2 2 3 2 1 2 2 1 1 50,0
13 4 4 3 3 4 2 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 78,6
14 2 1 3 3 2 1 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 1 2 54,8
15 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 75,0
16 3 2 3 3 3 3 4 2 3 4 3 2 3 4 3 3 2 3 4 3 3 75,0
17 3 2 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 71,4
18 2 1 3 3 2 1 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 1 2 54,8
19 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 1 3 3 4 2 4 4 3 75,0
20 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 1 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 61,9
21 3 2 3 2 2 2 3 1 2 3 1 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 57,1
22 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 4 3 3 3 4 76,2
23 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 75,0
24 3 2 3 2 2 2 3 1 2 3 1 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 57,1
25 3 2 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 71,4
26 2 1 2 3 1 2 2 2 1 2 1 2 2 3 3 1 1 2 1 2 2 45,2
27 2 1 3 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 48,8
28 3 3 4 3 2 3 4 3 3 4 2 3 3 3 2 4 4 3 2 3 2 75,0
29 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 1 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 61,9
30 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 63,1
31 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 1 3 3 2 2 1 56,0
32 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 1 3 3 4 2 4 4 3 75,0
33 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 3 3 2 3 4 3 77,4
34 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 3 1 3 4 3 4 2 3 4 3 3 75,0
∑ 93 78 91 94 78 86 91 88 89 94 69 89 89 90 90 82 90 86 96 81 87 2179,8
∑ skor 262 258 268 252 269 258 264 ∑
448,9% %
Kelas
64% 63% 66% 62% 65,9% 63% 65%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
117
Kriteria Penilaian / Skala Sikap:
1) Skor 4 : Baik
2) Skor 3 : Cukup
3) Skor 2 : Sedang
4) Skor 1 : Kurang
Keterangan:
1) Persepsi awal siswa dalam memulai pembelajaran (1)
2) Kesiapan Siswa dalam menerima dan mengikuti pembelajaran (2)
3) Gerakan terbimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan (3)
4) Gerakan terbiasa siswa dalam proses pembelajaran (4)
5) Gerakan kompleks siswa dalam mengemukakan konsep (5)
6) Penyesuaian pola gerak dalam upaya adaptasi siswa (6)
7) Kreativitas siswa (7)
Rumus:
1) Nilai Siswa (skala 100) = 100itemper maks.
skorjumlah x
Jumlah maks. Per item = nilai tertinggi x jumlah item = 4 x 21 = 84
2) % kelas = %100itemper maks.
skorjumlah x
Jumlah maks. Per item = nilai tertinggi x jumlah siswa = (4 x 3) x 34 = 408
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
131
Lampiran 21. Hasil Indikator Efektivitas 2 Pra Siklus
HASIL INDIKATOR EFEKTIVITAS 2
(Penilaian Psikomotor)
PRA SIKLUS
Keterangan:
Efektif : jika prosentase ≥ 70 %
Tidak Efektif : jika prosentase < 70%
No Indikator Efektivitas Ketercapaian (%)
1 Persepsi awal siswa dalam memulai pembelajaran (1) 64,00 %
2 Kesiapan siswa dalam menerima dan mengikuti
pembelajaran (2) 63,00 %
3 Gerakan terbimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran
yang dilaksanakan (3) 66,00 %
4 Gerakan terbiasa siswa dalam proses pembelajaran (4) 62,00 %
5 Gerakan kompleks siswa dalam mengemukakan konsep (5) 65,90 %
6 Penyesuaian pola gerak dalam upaya adaptasi siswa (6) 63,00 %
7 Kreativitas siswa (7) 65,00 %
Jumlah (psikomotor) 448,90 %
Rata-rata 64,13 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
132
Lampiran 22. Daftar Nilai Efektivitas Belajar Siswa 1pra Siklus
DAFTAR NILAI EFEKTIVITAS BELAJAR SISWA 1
PRA SIKLUS
NO NAMA SISWA NILAI KETERANGAN
Efektif Tidak Efektif
1 ABDUR RAIKHAN NEZ R 78,3 √ 2 AFRIZAL FAKHONA 58,3 √ 3 AGATHA FALLEN K 51,7 √ 4 ANTON NUGROHO 45,0 √ 5 ARDI JAMALDI 55,0 √ 6 ASEP LEGAWA 48,3 √ 7 AYU FESTI YUNIANTO 46,7 √ 8 BRAHMATHIAS LUIS G 58,3 √ 9 DANIEL YOGA PRADANA 76,7 √ 10 DENI PRASETYO 50,0 √ 11 DIDIK HARYONO 75,0 √ 12 DONY KURNIA AJI 50,0 √
13 EZA BAGUS PRIBADI 78,3 √
14 HAPIDH AL MUSAINI 51,7 √
15 HERLANGGA SETYAWAN P 61,7 √
16 INDAH NORMASARI 76,7 √ 17 ISA MUHAMMAD IKHSA N 66,7 √ 18 LAMBANG SANTOSO 53,3 √ 19 MAYA FADLILAH A 75,0 √
20 MOCHAMAD ARIFIN 51,7 √ 21 MUHAMMAD RIDWAN A 75,0 √ 22 NUR AHMAD KOLIS RIFAI 61,7 √ 23 NUR IMAN RIZKI K 66,7 √
24 RAHMAT HENDRO M 50,0 √
25 RIAN YOGASTRIA P 76,7 √
26 SAMUEL ADI PRASETYO 45,0 √
27 SETYO NUGROHO 50,0 √
28 SUDRAJAT BUDI UTOMO 78,3 √
29 TRI NUGROHO 76,7 √
30 WAHYU PAMUNGKAS 66,7 √ 31 WAHYU TRI WIDIYANTO 61,7 √ 32 YOGA ADI PRASETYO 76,7 √
33 YOGI ARIF PRASETYANTO 66,7 √
34 RENDI DWIMAWAN PUTRA 50,0 √
Jumlah Siswa 11 23
Rata-Rata Kelas 62,1
Prosentase Ketuntasan 32,35 % 67,65 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
133
Keterangan:
Nilai total rata-rata :
Prosentase :
Efektif : jika skor ≥ 75 atau prosentase ≥ 70 %
Tidak Efektif : jika skor < 75 atau prosentase < 70 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
134
Lampiran 23. Daftar Nilai Efektivitas Belajar Siswa 2 Pra Siklus
DAFTAR NILAI EFEKTIVITAS BELAJAR SISWA 2
PRA SIKLUS
NO NAMA SISWA NILAI KETERANGAN
Efektif Tidak Efekti
1 ABDUR RAIKHAN NEZ R 78,6 √
2 AFRIZAL FAKHONA 63,1 √ 3 AGATHA FALLEN K 61,9 √ 4 ANTON NUGROHO 50,0 √ 5 ARDI JAMALDI 45,2 √
6 ASEP LEGAWA 56,0 √ 7 AYU FESTI YUNIANTO 51,2 √ 8 BRAHMATHIAS LUIS G 75,0 √ 9 DANIEL YOGA PRADANA 76,2 √
10 DENI PRASETYO 48,8 √ 11 DIDIK HARYONO 63,1 √ 12 DONY KURNIA AJI 50,0 √
13 EZA BAGUS PRIBADI 78,6 √
14 HAPIDH AL MUSAINI 54,8 √
15 HERLANGGA SETYAWAN P 75,0 √
16 INDAH NORMASARI 75,0 √ 17 ISA MUHAMMAD IKHSA N 71,4 √ 18 LAMBANG SANTOSO 54,8 √
19 MAYA FADLILAH A 75,0 √
20 MOCHAMAD ARIFIN 61,9 √
21 MUHAMMAD RIDWAN A 57,1 √ 22 NUR AHMAD KOLIS RIFAI 76,2 √ 23 NUR IMAN RIZKI K 75,0 √
24 RAHMAT HENDRO M 57,1 √
25 RIAN YOGASTRIA P 71,4 √
26 SAMUEL ADI PRASETYO 45,2 √
27 SETYO NUGROHO 48,8 √
28 SUDRAJAT BUDI UTOMO 75,0 √
29 TRI NUGROHO 61,9 √
30 WAHYU PAMUNGKAS 63,1 √
31 WAHYU TRI WIDIYANTO 56,0 √
32 YOGA ADI PRASETYO 75,0 √
33 YOGI ARIF PRASETYANTO 77,4 √
34 RENDI DWIMAWAN PUTRA 75,0 √
Jumlah Siswa 13 21
Rata-Rata Kelas 64,1
Prosentase Ketuntasan 38,24 % 61,76 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
135
Keterangan:
Nilai total rata-rata :
Prosentase :
Efektif : jika skor ≥ 75 atau prosentase ≥ 70 %
Tidak Efektif : jika skor < 75 atau prosentase < 70 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
136
Lampiran 24. Daftar Efektivitas Belajar Pra Siklus
DAFTAR EFEKTIVITAS BELAJAR SISWA
PRA SIKLUS
Keterangan:
Efektif : jika skor ≥ 75 atau prosentase ≥ 70 %
Tidak Efektif : jika skor < 75 atau prosentase < 70 %
No Nama Siswa Efektivitas Keterangan
1 2 Efektif Tidak Efektif
1 ABDUR RAIKHAN NEZ R 78,3 78,6 √
2 AFRIZAL FAKHONA 58,3 63,1 √
3 AGATHA FALLEN K 51,7 61,9 √
4 ANTON NUGROHO 45 50 √
5 ARDI JAMALDI 55 45,2 √
6 ASEP LEGAWA 48,3 56 √
7 AYU FESTI YUNIANTO 46,7 51,2 √
8 BRAHMATHIAS LUIS G 58,3 75 √
9 DANIEL YOGA PRADANA 76,7 76,2 √
10 DENI PRASETYO 50 48,8 √
11 DIDIK HARYONO 75 63,1 √
12 DONY KURNIA AJI 50 50 √
13 EZA BAGUS PRIBADI 78,3 78,6 √
14 HAPIDH AL MUSAINI 51,7 54,8 √
15 HERLANGGA SETYAWAN 61,7 75 √
16 INDAH NORMASARI 76,7 75 √
17 ISA MUHAMMAD IKHSA N 66,7 71,4 √
18 LAMBANG SANTOSO 53,3 54,8 √
19 MAYA FADLILAH A 75 75 √
20 MOCHAMAD ARIFIN 51,7 61,9 √
21 MUHAMMAD RIDWAN A 75 57,1 √
22 NUR AHMAD KOLIS RIFAI 61,7 76,2 √
23 NUR IMAN RIZKI K 66,7 75 √
24 RAHMAT HENDRO M 50 57,1 √
25 RIAN YOGASTRIA P 76,7 71,4 √
26 SAMUEL ADI PRASETYO 45 45,2 √
27 SETYO NUGROHO 50 48,8 √
28 SUDRAJAT BUDI UTOMO 78,3 75 √
29 TRI NUGROHO 76,7 61,9 √
30 WAHYU PAMUNGKAS 66,7 63,1 √
31 WAHYU TRI WIDIYANTO 61,7 56 √
32 YOGA ADI PRASETYO 76,7 75 √
33 YOGI ARIF PRASETYANTO 66,7 77,4 √
34 RENDI DWIMAWAN P 50 75 √
Jumlah Siswa 7 27
prosentase 20,59% 79,41%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
137
Lampiran 25. Daftar Nilai Hasil Tes Belajar Siswa Pra Siklus
DAFTAR NILAI HASIL TES BELAJAR SISWA
PRA SIKLUS
NO NAMA SISWA NILAI KETERANGAN
Tuntas Tidak Tuntas
1 ABDUR RAIKHAN NEZ R 80 √
2 AFRIZAL FAKHONA 60 √
3 AGATHA FALLEN K 65 √
4 ANTON NUGROHO 60 √
5 ARDI JAMALDI 70 √
6 ASEP LEGAWA 50 √
7 AYU FESTI YUNIANTO 50 √
8 BRAHMATHIAS LUIS G 75 √
9 DANIEL YOGA PRADANA 80 √
10 DENI PRASETYO 60 √
11 DIDIK HARYONO 60 √
12 DONY KURNIA AJI 50 √
13 EZA BAGUS PRIBADI 80 √
14 HAPIDH AL MUSAINI 65 √
15 HERLANGGA SETYAWAN P 70 √
16 INDAH NORMASARI 75 √
17 ISA MUHAMMAD IKHSA N 65 √
18 LAMBANG SANTOSO 65 √
19 MAYA FADLILAH A 75 √
20 MOCHAMAD ARIFIN 70 √
21 MUHAMMAD RIDWAN A 80 √
22 NUR AHMAD KOLIS RIFAI 80 √
23 NUR IMAN RIZKI K 75 √
24 RAHMAT HENDRO M 65 √
25 RIAN YOGASTRIA P 80 √
26 SAMUEL ADI PRASETYO 50 √
27 SETYO NUGROHO 65 √
28 SUDRAJAT BUDI UTOMO 75 √
29 TRI NUGROHO 70 √
30 WAHYU PAMUNGKAS 75 √
31 WAHYU TRI WIDIYANTO 75 √
32 YOGA ADI PRASETYO 80 √
33 YOGI ARIF PRASETYANTO 75 √
34 RENDI DWIMAWAN PUTRA 75 √
Jumlah Siswa 16 18
Rata-Rata Kelas 69,0
Prosentase Ketuntasan 47,1 % 52,9 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
138
Keterangan:
Nilai total rata-rata :
Prosentase ketuntasan :
Tuntas : jika nilai ≥ 75 atau prosentase ≥ 70 %
Tidak tuntas : jika nilai < 75 atau prosentase < 70 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
139
Lampiran 26. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SIKLUS I
Nama sekolah : SMK Negeri 2 Surakarta
Program Keahlian : Teknik Gambar Bangunan (TGB)
Mata Pelajaran : Menerapkan Ilmu Statika
Kelas/Semester : 1 (satu)/ 2 (dua)
Standar Kompetensi : Menerapkan Teori Keseimbangan dan Hukum Newton
Pertemuan : 1-3
Alokasi waktu :@ 3 x 30 menit
A. KOMPETENSI DASAR
- Menerapkan Teori Keseimbangan dan Hukum Newton
B. INDIKATOR
- Menjelaskan isi hukum Newton dan dasar-dasar gerak
- Menjelaskan hukum keseimbangan tentang benda tegar yang terletak di atas
bidang datar
- Menjelaskan hukum-hukum Gaya Gesek
- Menyebutkan hukum dasar gaya keseimbangan dari gaya yang koplanar
- Menjelaskan teori keseimbangan pada konstruksi
C. TUJUAN
- Dapat menjelaskan isi hukum Newton 1,2,3
- Dapat menjelaskan hukum keseimbangan tentang benda yang terletak di atas
bidang datar
- Dapat menjelaskan hukum-hukum gaya gesek
- Dapat menyebutkan hukum dasar keseimbangan dari gaya yang koplanar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
140
- Dapat menyimpulkan rumus dari gaya, kecepatan, dan perubahan aksi menjadi
reaksi
D. MATERI STANDAR/MATERI PEMBELAJARAN
- Hukum Newton 1
- Hukum Newton 2
- Hukum Newton 3
- Gaya Gesek
- Gaya Gesek Statis
E. METODE PEMBELAJARAN
- Menggunakan metode kooperatif tipe talking stick
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
- Berdiskusi
- Menyimak
- Menyimpulkan
- Membuat kelompok
- Mempresentasikan
G. TAHAP PEMBELAJARAN
TAHAP PEMBELAJARAN
MEDIA /
BAHAN /
SUMBER
BELAJAR
1. Kegiatan Awal (pembukaan)
a. Guru memberi ucapan salam.
b. Guru mengecek kehadiran siswa.
c. Guru melakukan apersepsi dengan memberikan materi tentang teori
keseimbangan dan hukum Newton.
d. Guru menyiapkan tongkat yang panjangnya 20 cm.
Papan tulis,
kapur,
penggaris,
penghapus,
spidol,
Kertas untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
141
e. Guru mensosialisasikan kepada siswa tentang model pembelajaran
kooperatif tipe talking stick yang akan digunakan sebagai setting
pembelajaran.
catatan,
2. Kegiatan Inti (Pembentukan Kompetensi)
a. Eksplorasi
1) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang materi yang diberikan.
2) Siswa mengajukan pertanyaan yang dirasa masih sulit untuk dipahami.
b. Elaborasi
1) Siswa dibagi kedalam 7 kelompok (tiap kelompok terdiri dari 5 orang).
berdasarkan karakteristik yang heterogen dengan jumlah siswa 34
siswa.
Kelompok A Kelompok B Kelompok C Kelompok D Kelompok E
1,2,3,4,5 1,2,3,4,5 1,2,3,4,5 1,2,3,4,5 1,2,3,4,5
Membahas Membahas Membahas Membahas Membahas
Pengertian dan
bunyi Hukum
Newton 1
Pengertian dan
bunyi Hukum
Newton 2
Pengertian dan
bunyi Hukum
Newton 3
Pengertian
GayaGesek
Statis
Hukum
Keseimbangan
benda tertentu
di bidang datar
Kelompok F Kelompok G
1,2,3,4,5 1,2,3,4,5
Membahas Membahas
Hukum gaya
gesek
Hukum
keseimbangan
dari gaya yang
koplanar
2) Guru mengkondisikan siswa supaya duduk berkelompok.
3) Siswa duduk secara berkelompok sesuai dengan kelompoknya masing-
masing.
4) Guru memberi bahan akademik yang disajikan kepada siswa dalam
Buku Paket 1
Eraprostatika,
Mek. Teknik
Jilid 1,
Ilmu Gaya
Teknik Sipil 1
DMPK,
Mekanika
Teknik 1 Drs.
Bagyo
Sucahyo,
Mekanika
Teknik ABC
tahun 1952,
Grafostatika
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
142
bentuk teks dan setiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari
bagian dari bahan akademik tersebut.
5) Para anggota dari beberapa tim memiliki tanggung jawab untuk
mempelajari suatu bagian akadenik yang diberikan oleh guru.
6) Setelah kelompok selesai memhami materi pelajaran dan mempelajari
isinya, guru memberikan tugas kelompok.
7) Siswa saling bekerja sama untuk menyelesaikan tugas kelompok yang
nantinya akan terjadi diskusi kelas untuk menciptakan scenario.
8) Siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan
segera meminta bantuan atau arahan dari guru.
9) Setelah kelompok selesai mengerjakan tugas, guru mempersilahkan
anggota kelompok untuk memulai permainan tongkat.
10) Guru mengambil tongkat, bersama-sama berhitung 1 sampai 10 dan
tongkat digilirkan kepada kelompok satu ke kelompok yang lain.
11) Setelah berhenti berhitung dan tongkat merhenti berputar, maka guru
memberikan pertanyaan kepada anggota kelompok yang memegang
tongkat. Kelompok tersebut harus menjawabnya dan mempresentasikan
didepan, sedemikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat
bagian untuk mejawab setiap pertanyaan dari guru.
12) Siswa lain boleh membantu menjawab pertanyaan jika anggota
kelompoknya tidak bisa menjawab pertanyaan.
c. Konfirmasi
1) Siswa bersama guru mengevaluasi pekerjaan kelompok yang sudah
selesai.
2) Guru mengecek hasil kerja siswa dan buat skor perkembangan tiap
siswa atau kelompok
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
143
3. Tahap Akhir Pembelajaran (Penutup)
a. Guru mengembalikan posisi seperti semula untuk mengulas lagi seandainya
ada masalah yang belum terpecahkan.
b. Guru memberikan tugas individu untuk mengetahui pemahaman dan
kompetensi yang dimiliki tiap siswa.
c. Guru melakukan refleksi, kesimpulan, klarifikasi dan tindak lanjut.
d. Guru melakukan evaluasi/penilaian, baik secara kelompok maupun
individu.
e. Guru menutup pembelajaran.
H. TAHAP EVALUASI
- Mengerjakan Soal (Terlampir)
I. TAHAP PENILAIAN
No Aspek Indikator Skor
Maks
Skor Yang
Dicapai Ket
1 Soal no.1 Terjawab benar 20
2 Soal no.2 Terjawab benar 20
3 Soal no.3 Terjawab benar 20
4 Soal no.4 Terjawab benar 20
5 Soal no.5 Terjawab benar 20
Jumlah Skor Maksimal 100
Syarat Skor Minimal Tuntas 75
Jumlah Skor Yang Dicapai
Kesimpulan TUNTAS/ TIDAK
TUNTAS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
144
Kriteria Penilaian:
20 = Jika terjawab dengan benar dan sempurna
15 = Jika terjawab dengan benar tapi tidak sempurna
10 = Jika terjawab 50% benar dan 50% salah
5 = Jika terjawab namun jawaban belum tepat
0 = Jika tidak terjawab
Surakarta, 18 Maret 2011
Guru Mata Pelajaran Statika, Mahasiswa Peneliti,
Drs.Slamet Purwoto.
NIP. 19510520 19870310 02
-
Ervica Wijayanti
NIM. K 1507015
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
145
Lampiran 27. Soal Siklus I
SOAL SIKLUS I
1. Sebutkan isi hukum Newton 1, 2, 3 dan terangkan dalam rumus ! (Bobot 20%)
2. Apakah yang dimaksud gaya gesek statis? Beri contoh! (Bobot 20%)
3. Jelaskan pengertian gaya statis? Beri contoh! (Bobot 20%)
4. Apakah yang dimaksud gaya gesek kinetis? Beri contoh! (Bobot 20%)
5. Bagaimana syarat dari sistim gaya-gaya yang koplanar? (Bobot 20%)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
146
Lampiran 28. Kunci Jawaban Siklus I
KUNCI JAWABAN SIKLUS I
1. Bunyi hukum newton:
- Hukum Newton 1 berbunyi:
“Setiap benda akan tetap berada pada keadaan diam atau gerak lurus beraturan”
Besarnya gaya F sama dengan masa dikalikan percepatan
F = m.a
- Hukum Newton 2 berbunyi:
“Percepatan sebuah partikel adalah sebanding dengan gaya resultante yang
bekerja padanya dan searah dengan gaya tersebut”.
Besarnya kecepatan, suatu benda sama dengan jarak yang ditempuh tiap detik
V = S
- Hukum Newton 3 berbunyi:
“Setiap aksi selalu dilawan oleh reaksi yang sama besar dan mempuanyai arah
berlawanan”
Besarnya aksi sama dengan reaksi
P = R
2. Gaya gesek statis adalah gaya tangensial antara dua buah benda yang menentang
bergesernya benda yang satu terhadap benda yang lainnya.
Contoh: mendorong buku di atas meja
3. Gaya statis yaitu gesekan yang bekerja antara dua permukaan yang berada dalam
keadaan diam relative satu terhadap yang lain.
Contoh: meja diletakkan di atas lantai
4. Gaya gesek kinetis ialah gaya tangensial antara dua benda, bila benda yang satu
telah bergerak terhadap benda yang lainnya. Gaya gesek kinetis lebih kecil sedikit
terhadap gaya gesek statis.
Contoh: roda kendaraan berjalan diatas aspal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
147
5. Bila gaya-gaya aksi dan gaya-gaya reaksi bekerja di suatu titik tangkap persekutuan
(konkruen), maka benda dalam keseimbangan, bila dipenuhi syarat-syarat
keseimbangan.
1) ∑ Px = 0 (atau ∑ H = 0)
2) ∑ Py = 0 (atau ∑ V = 0)
3) ∑ MA = 0 dengan A adalah sebuah titik sembarang pada bidang datar.
Dengan demikian :
1) P – W = 0
2) N – G = 0
3) Jumlah momen gaya-gaya terhadap titik tangkap persekutuan Z = 0
Grafis :
1) Poligon gaya menutup, sehingga resultante = 0
2) Gaya-gaya melalui satu titik Z
Jadi benda dalam keseimbangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
148
Lampiran 29. Soal Kelompok Siklus I
SOAL KELOMPOK SIKLUS I
1. Bagaimanakah pengertian dan bunyi Hukum Newton 1?
2. Bagaimanakah pengertian dan bunyi Hukum Newton 2?
3. Bagaimanakah pengertian dan bunyi Hukum Newton 3?
4. Apakah pengertian GayaGesek Statis?
5. Bagaimanakah bunyi Hukum Keseimbangan benda tertentu di bidang datar?
6. Bagaimanakah bunyi hukum gaya gesek?
7. Bagaimanakah bunyi hukum keseimbangan dari gaya yang coplanar?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
149
Lampiran 30. Kunci Jawaban Kelompok Siklus I
KUNCI JAWABAN KELOMPOK SIKLUS I
1. Pengertian Hukum Newton 1: Besarnya gaya F sama dengan masa dikalikan
percepatan.
Hukum Newton 1 berbunyi:
“Setiap benda akan tetap berada pada keadaan diam atau gerak lurus beraturan”
Rumus:
F = m.a
2. Pengertian Hukum Newton 2: Besarnya kecepatan, suatu benda sama dengan
jarak yang ditempuh tiap detik
Hukum Newton 2 berbunyi:
“Percepatan sebuah partikel adalah sebanding dengan gaya resultante yang
bekerja padanya dan searah dengan gaya tersebut”.
Rumus:
V = S
3. Pengertian Hukum Newton 3: Besarnya aksi sama dengan reaksi
Hukum Newton 3 berbunyi:
“Setiap aksi selalu dilawan oleh reaksi yang sama besar dan mempuanyai arah
berlawanan”
Rumus:
P = R
4. Gaya gesek statis adalah gaya tangensial antara dua buah benda yang menentang
bergesernya benda yang satu terhadap benda yang lainnya.
5. Suatu benda akan berada dalam kesetimbangan apabila besarnya gaya aksi sama
dengan gaya reaksi. Dengan kata lain, jumlah atau resultan semua gaya sama
dengan nol, dan resultan semua momen terhadap suatu titik sembarang pada
benda tersebut sama dengan nol. Gaya aksi merupakan gaya luar, sedangkan gaya
reaksi merupakan gaya dalam.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
150
6. Gaya gesek berbanding lurus dengan gaya normal N
a. Besar gaya gesek bergantung pada jenis kedua bahan, pada kasarnya muka
singgung, jadi tergantung sangat pada smeringnya. (pelumasan).
b. Besar gaya gesek tidak tergantung pada besar luas singgungnya, kecuali bila
luas singgungnya kesil sekali, dan deformasi setempat telatif besar.
c. Gaya gesek statis tak mungkin lebih besar daripada gaya, yang mengadakan
benda dalam keadaan diam.
d. Gaya gesek berupa gaya reaksi, dengan arah berlawanan dengan arah gaya
aksinya.
7. Bila gaya-gaya aksi dan gaya-gaya reaksi bekerja di suatu titik tangkap
persekutuan (konkruen), maka benda dalam keseimbangan, bila dipenuhi syarat-
syarat keseimbangan
∑ Px = 0 (atau ∑ H = 0)
∑ Py = 0 (atau ∑ V = 0)
∑ MA = 0 dengan A adalah sebuah titik sembarang pada bidang datar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
151
Lampiran 31. Kisi-kisi Lembar Observasi Efektivitas Belajar Siswa 1 siklus I
KISI KISI LEMBAR OBSERVASI EFEKTIVITAS BELAJAR SISWA 1
SIKLUS I
Konsep Aspek Indikator Kata Kerja Operasional
Afektif /
Sikap
( Sumber :
WS. Winkel,
2005 : 252-
253 )
Penerimaan (1)
Perhatian - Menunjukkan
- Mengikuti
Kepentingan - Mengakui
Partisipasi
(2)
Peraturan - Mematuhi
Keaktifan - Ikut serta secara aktif
- Mendiskusikan
Penentuan
Sikap /
Penilaian (3)
Sistem nilai - Menerima suatu nilai
Berpendapat - Menghargai pendapat
- Mengusulkan pendapat
Organisasi
(4)
Tanggung jawab - Bertanggung jawab
- Melengkapi
Pengaturan - Mengatur
Pembentukan
Pola Hidup (5)
Kepercayaan diri - Memperlihatkan percaya
diri
Kedisiplinan - Menunjukkan disiplin diri
Sosial diri - Melibatkan diri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
152
Lampiran 32. Butir – Butir Indikator Efektivitas Belajar Siswa 1 Siklus I
BUTIR – BUTIR INDIKATOR EFEKTIVITAS BELAJAR SISWA 1
SIKLUS I
1) Penerimaan (1)
a. Siswa menunjukkan perhatian dalam mengikuti proses pembelajaran
b. Siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik
c. Siswa mengakui pentingnya manfaat dari pembelajaran yang diikuti.
2) Partisipasi siswa (2)
a. Bersedia mematuhi peraturan yang telah ditetapkan dalam kegiatan pembelajaran
b. Ikut serta secara aktif dalam kegiatan belajar
c. Mendiskusikan permasalahan atau soal latihan yang diberikan oleh guru
3) Penilaian / penentuan sikap (3)
a. Mau menerima suatu nilai yang telah diperoleh dari usaha belajarnya
b. Mau menghargai pendapat teman yang lain
c. Tidak malu mengusulkan pendapat sebagai usaha menyelasaikan masalah yang
dihadapi
4) Organisasi (4)
a. Bertanggung jawab atas hasil pekerjaannya
b. Bersedia melengkapi hasil pekerjaannya yang dinilai masih kurang sebagai perbaikan
diri
c. Dapat mengatur waktu belajar dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan dalam
pembelajaran dengan efisien
5) Pembentukan pola hidup siswa (5)
a. Memperlihatkan kepercayaan diri, bahwa mampu menyelesaikan setiap tugas yang
diberikan, menanggapi pendapat teman, presentasi, dan berani betanya
b. Menunjukkan disiplin diri selama proses pembelajaran berlangsung (melaksana-kan
tugas dengan tertib, tidak ramai/bermain sendiri)
c. Melibatkan diri dalam kegiatan kelompok (diskusi, presentasi, permainan, dll.)
Keterangan:
Yang dicetak miring adalah kata kerja operasional pada ranah afektif. ( sumber WS. Winkel,
2005 : 252-253)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
153
Lampiran 33. Penilaian Efektivitas Belajar Siswa 1 Siklus I
PENILAIAN EFEKTIVITAS BELAJAR SISWA 1
SIKLUS I
No. 1 2 3 4 5 Nilai
Absen a b c a b c a b c a b c a b c Siswa
1 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 81,7
2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 75,0
3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 61,7
4 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 58,3
5 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 58,3
6 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 1 2 53,3
7 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 53,3
8 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 61,7
9 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 78,3
10 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 58,3
11 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 76,7
12 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 61,7
13 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 81,7
14 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 58,3
15 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 4 4 2 75,0
16 4 3 4 3 3 3 3 2 4 3 2 3 4 3 3 78,3
17 3 2 4 3 4 3 3 3 2 3 3 2 4 3 3 75,0
18 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 61,7
19 4 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4 78,3
20 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 61,7
21 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 76,7
22 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 4 3 76,7
23 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 4 78,3
24 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 53,3
25 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 80,0
26 2 2 2 2 3 2 2 1 3 2 2 1 2 2 2 50,0
27 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 53,3
28 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 4 3 80,0
29 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 78,3
30 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 76,7
31 4 3 2 3 3 2 3 2 3 4 3 4 3 3 3 75,0
32 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 80,0
33 3 4 3 3 4 2 3 3 2 3 3 2 4 3 3 75,0
34 3 3 4 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 2 75,0
∑ 105 94 96 93 92 90 96 88 88 93 92 94 98 102 93 2356,7
∑ skor 295 275 272
279 293
% Kelas 72,3% 67,4% 66,7% 68% 71,8% ∑ %
346,2%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
154
Kriteria Penilaian / Skala Sikap:
1) Skor 4 : Baik
2) Skor 3 : Cukup
3) Skor 2 : Sedang
4) Skor 1 : Kurang
Keterangan:
1) Penerimaan (1)
2) Partisipasi siswa (2)
3) Penilaian / penentuan sikap dari siswa (3)
4) Organisasi yang terbentuk (4)
5) Pembentukan pola hidup siswa (5)
Rumus:
1) Nilai Siswa (skala 100) = 100itemper maks.
skorjumlah x
Jumlah maks. Per item = nilai tertinggi x jumlah item = 4 x 15 = 60
2) % kelas = %100itemper maks.
skorjumlah x
Jumlah maks. Per item = nilai tertinggi x jumlah siswa = (4 x 3) x 34 = 408
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
155
Lampiran 34. Hasil Indikator Efektivitas 1 Siklus I
HASIL INDIKATOR EFEKTIVITAS 1
(Penilaian Afektif)
SIKLUS I
No Indikator Efektivitas Ketercapaian (%)
1 Penerimaan siswa terhadap pelajaran (1) 72,30 %
2 Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran (2) 67,40 %
3 Penilaian / penentuan sikap dari siswa (3) 66,70 %
4 Organisasi yang terbentuk (4) 68,00 %
5 Pembentukan pola hidup siswa (5) 71,80 %
Jumlah (afektif) 346,20 %
Rata-rata 69,24 %
Keterangan:
Efektif : jika prosentase ≥ 70 %
Tidak Efektif : jika prosentase < 70%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
156
Lampiran 35. Kisi-kisi Lembar Observasi Efektivitas Belajar Siswa 2 Siklus I
KISI KISI LEMBAR OBSERVASI EFEKTIVITAS BELAJAR SISWA 2
SIKLUS I
Konsep Aspek Indikator Kata Kerja Operasional
Psikomotor /
Keterampilan
( Sumber :
WS. Winkel,
2005 : 253-
254 )
Persepsi (1) Perhatian - Menunjukkan
Relevansi - Menghubungkan
Kesiapan (2)
Persiapan belajar - Mempersiapkan
Kesiapan diri - Memulai
- Menanggapi
Gerakan
Terbimbing (3)
Keterampilan
dengan
bimbingan guru
- Mengerjakan
- Mengikuti
- Mempraktekkan
Gerakan
Terbiasa (4)
Keterampilan
membiasakan diri
dalam belajar
- Mengatur
- Memainkan
- Melaksanakan
Gerakan
Kompleks (5)
Keterampilan
mandiri siswa
- Membangun
- Mendemonstrasikan
- Menyusun
Penyesuaian
pola gerak (6)
Adaptasi siswa - Menyesuaikan diri
Variasi - Mengkomunikasikan
- Memecahkan masalah
Kreativitas (7)
Keterampilan
menciptakan
- Membuat
- Mempresentasikan
- Menyusun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
157
Lampiran 36. Butir – Butir Indikator Efektivitas Belajar Siswa 2 Siklus I
BUTIR – BUTIR INDIKATOR EFEKTIVITAS BELAJAR SISWA 2
SIKLUS I
1) Persepsi awal siswa dalam memulai pembelajaran (1)
a. Siswa menunjukkan kemauan untuk mengikuti pelajaran dengan hadir di kelas
b. Siswa mampu menghubungkan pembelajaran dengan kehidupan nyata
c. Siswa menunjukkan perhatian dalam kegiatan pembelajaran
2) Kesiapan Siswa dalam menerima dan mengikuti pembelajaran (2)
a. Siswa mempersiapkan diri secara fisik (tenang) untuk menerima pelajaran
b. Siswa berkosentrasi dan memperhatikan saat memulai pelajaran
c. Siswa menanggapi pertanyaan guru dengan menjawab atau menyampaikan
pendapat
3) Gerakan terbimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan (3)
a. Siswa mampu mengerjakan soal latihan berdasar contoh yang ada
b. Siswa mengikuti setiap kegiatan yang dilaksanakan dengan baik sesuai peraturan
yang ditetapkan
c. Siswa mempraktekkan dari teori yang diperoleh dari guru
4) Gerakan terbiasa siswa dalam proses pembelajaran (4)
a. Siswa dapat mengatur waktu kegiatan pembelajaran secara efisien
b. Siswa memainkan permainan kelompok dan diskusi belajar kelompok dengan
baik
c. Siswa melaksanakan kompetisi individu dengan sportif
5) Gerakan kompleks siswa dalam mengemukakan konsep (5)
a. Siswa mampu membangun kerja sama kelompok dalam diskusi dan permainan
b. Siswa mendemonstrasikan hasil kerja kelompok
c. Siswa mampu menyusun pertanyaan yang tepat yang akan disampaikan kepada
guru saat menemui kesulitan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
158
6) Penyesuaian pola gerak dalam upaya adaptasi siswa (6)
a. Siswa mengkomunikasikan hasil kerja kelompok
b. Siswa mampu menyesuaikan diri dalam kelompok yang bersifat heterogen
c. Siswa memecahkan masalah yang dihadapi dengan mendiskusikan dalam
kelompok
7) Kreativitas siswa (7)
a. Siswa membuat catatan-catatan yang diperlukan
b. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok dengan teratur (mengatur)
c. Siswa mengakhiri pembelajaran dengan menyusun kesimpulan
Keterangan: yang dicetak miring adalah kata kerja operasional pada ranah psikomotor
( sumber WS. Winkel, 2005 : 253-254 )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
159
Lampiran 37. Penilaian Efektivitas Belajar Siswa 2 Siklus I
PENILAIAN EFEKTIVITAS BELAJAR SISWA 2
SIKLUS I
No.
1
2
3
4
5
6
7
Nilai
Absen a b c a b c a b c a b c a b c a b c a b c Siswa
1 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 81,0
2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 75,0
3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 63,1
4 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 61,9
5 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 56,0
6 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 1 61,9
7 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 1 3 60,7
8 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 77,4
9 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 78,6
10 2 2 3 2 1 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 1 3 2 3 54,8
11 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 75,0
12 3 2 2 2 1 3 2 3 3 2 1 2 2 2 3 3 3 1 2 2 2 54,8
13 4 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 81,0
14 3 2 3 3 3 1 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 1 2 60,7
15 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 78,6
16 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 2 3 4 3 3 2 3 4 3 3 78,6
17 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 4 76,2
18 3 1 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 63,1
19 3 4 2 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 4 2 4 4 3 77,4
20 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 71,4
21 4 2 4 3 3 3 3 2 4 3 1 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 75,0
22 3 2 3 4 2 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 78,6
23 4 4 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 3 78,6
24 3 2 3 2 3 3 2 1 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 61,9
25 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 78,6
26 2 1 2 3 2 3 2 2 1 2 2 3 2 3 3 1 2 2 2 3 3 54,8
27 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 3 2 53,6
28 4 3 4 3 2 3 4 3 3 4 2 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 78,6
29 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 4 3 4 2 75,0
30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 75,0
31 3 4 2 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 76,2
32 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 4 4 78,6
33 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 79,8
34 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 2 3 4 3 4 2 3 4 3 3 77,4
∑ 109 91 98 101 92 98 94 95 98 96 80 95 96 100 96 97 96 93 103 93 102 2408,3
∑
skor 298 291 287 271 292 286 298
∑ %
494,6% %
Kelas 73% 71% 70% 66% 71,6% 70% 73%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
160
Kriteria Penilaian / Skala Sikap:
1) Skor 4 : Baik
2) Skor 3 : Cukup
3) Skor 2 : Sedang
4) Skor 1 : Kurang
Keterangan:
1) Persepsi awal siswa dalam memulai pembelajaran (1)
2) Kesiapan Siswa dalam menerima dan mengikuti pembelajaran (2)
3) Gerakan terbimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan (3)
4) Gerakan terbiasa siswa dalam proses pembelajaran (4)
5) Gerakan kompleks siswa dalam mengemukakan konsep (5)
6) Penyesuaian pola gerak dalam upaya adaptasi siswa (6)
7) Kreativitas siswa (7)
Rumus:
1) Nilai Siswa (skala 100) = 100itemper maks.
skorjumlah x
Jumlah maks. Per item = nilai tertinggi x jumlah item = 4 x 21 = 84
2) % kelas = %100itemper maks.
skorjumlah x
Jumlah maks. Per item = nilai tertinggi x jumlah siswa = (4 x 3) x 34 = 408
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 38. Hasil Indikator Efektivitas 2 Siklus I
HASIL INDIKATOR EFEKTIVITAS 2
(Penilaian Psikomotor)
SIKLUS I
No Indikator Efektivitas Ketercapaian (%)
1 Persepsi awal siswa dalam memulai pembelajaran (1) 73,00 %
2 Kesiapan siswa dalam menerima dan mengikuti
pembelajaran (2) 71,00 %
3 Gerakan terbimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran
yang dilaksanakan (3) 70,00 %
4 Gerakan terbiasa siswa dalam proses pembelajaran (4) 66,00 %
5 Gerakan kompleks siswa dalam mengemukakan konsep (5) 71,60 %
6 Penyesuaian pola gerak dalam upaya adaptasi siswa (6) 70,00 %
7 Kreativitas siswa (7) 73,00 %
JUMLAH (Psikomotor) 494,60 %
RATA-RATA 70,66 %
Keterangan:
Efektif : jika prosentase ≥ 70 %
Tidak Efektif : jika prosentase < 70%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 39. Daftar Nilai Efektivitas Belajar Siswa 1 Siklus I
DAFTAR NILAI EFEKTIVITAS BELAJAR SISWA 1
SIKLUS I
NO NAMA SISWA NILAI KETERANGAN
Efektif Tidak Efektif
1 ABDUR RAIKHAN NEZ R 81,7 √
2 AFRIZAL FAKHONA 75,0 √
3 AGATHA FALLEN K 61,7 √
4 ANTON NUGROHO 58,3 √
5 ARDI JAMALDI 58,3 √
6 ASEP LEGAWA 53,3 √
7 AYU FESTI YUNIANTO 53,3 √
8 BRAHMATHIAS LUIS G 61,7 √
9 DANIEL YOGA PRADANA 78,3 √
10 DENI PRASETYO 58,3 √
11 DIDIK HARYONO 76,7 √
12 DONY KURNIA AJI 61,7 √
13 EZA BAGUS PRIBADI 81,7 √
14 HAPIDH AL MUSAINI 58,3 √
15 HERLANGGA SETYAWAN P 75,0 √
16 INDAH NORMASARI 78,3 √
17 ISA MUHAMMAD IKHSA N 75,0 √
18 LAMBANG SANTOSO 61,7 √
19 MAYA FADLILAH A 78,3 √
20 MOCHAMAD ARIFIN 61,7 √
21 MUHAMMAD RIDWAN A 76,7 √
22 NUR AHMAD KOLIS RIFAI 76,7 √
23 NUR IMAN RIZKI K 78,3 √
24 RAHMAT HENDRO M 53,3 √
25 RIAN YOGASTRIA P 80,0 √
26 SAMUEL ADI PRASETYO 50,0 √
27 SETYO NUGROHO 53,3 √
28 SUDRAJAT BUDI UTOMO 80,0 √
29 TRI NUGROHO 78,3 √
30 WAHYU PAMUNGKAS 76,7 √
31 WAHYU TRI WIDIYANTO 75,0 √
32 YOGA ADI PRASETYO 80,0 √
33 YOGI ARIF PRASETYANTO 75,0 √
34 RENDI DWIMAWAN PUTRA 75,0 √
Jumlah Siswa 20 14
Rata-Rata Kelas 69,31
Prosentase 58,82 % 41,18 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Keterangan:
Nilai total rata-rata :
Prosentase :
Efektif : jika skor ≥ 75 atau prosentase ≥ 70 %
Tidak Efektif : jika skor < 75 atau prosentase < 70 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 40. Daftar Nilai Efektivitas Belajar Siswa 2 Siklus I
DAFTAR NILAI EFEKTIVITAS BELAJAR SISWA 2
SIKLUS I
NO NAMA SISWA NILAI KETERANGAN
Efektif Tidak Efektif
1 ABDUR RAIKHAN NEZ R 81,0 √
2 AFRIZAL FAKHONA 75,0 √
3 AGATHA FALLEN K 63,1 √
4 ANTON NUGROHO 61,9 √
5 ARDI JAMALDI 56,0 √
6 ASEP LEGAWA 61,9 √
7 AYU FESTI YUNIANTO 60,7 √
8 BRAHMATHIAS LUIS G 77,4 √
9 DANIEL YOGA PRADANA 78,6 √
10 DENI PRASETYO 54,8 √
11 DIDIK HARYONO 75,0 √
12 DONY KURNIA AJI 54,8 √
13 EZA BAGUS PRIBADI 81,0 √
14 HAPIDH AL MUSAINI 60,7 √
15 HERLANGGA SETYAWAN P 78,6 √
16 INDAH NORMASARI 78,6 √
17 ISA MUHAMMAD IKHSA N 76,2 √
18 LAMBANG SANTOSO 63,1 √
19 MAYA FADLILAH A 77,4 √
20 MOCHAMAD ARIFIN 71,4 √
21 MUHAMMAD RIDWAN A 75,0 √
22 NUR AHMAD KOLIS RIFAI 78,6 √
23 NUR IMAN RIZKI K 78,6 √
24 RAHMAT HENDRO M 61,9 √
25 RIAN YOGASTRIA P 78,6 √
26 SAMUEL ADI PRASETYO 54,8 √
27 SETYO NUGROHO 53,6 √
28 SUDRAJAT BUDI UTOMO 78,6 √
29 TRI NUGROHO 75,0 √
30 WAHYU PAMUNGKAS 75,0 √
31 WAHYU TRI WIDIYANTO 76,2 √
32 YOGA ADI PRASETYO 78,6 √
33 YOGI ARIF PRASETYANTO 79,8 √
34 RENDI DWIMAWAN PUTRA 77,4 √
Jumlah Siswa 21 13
Rata-Rata Kelas 71
Prosentase 61,76 % 38,24 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Keterangan:
Nilai total rata-rata :
Prosentase :
Efektif : jika skor ≥ 75 atau prosentase ≥ 70 %
Tidak Efektif : jika skor < 75 atau prosentase < 70 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 41. Daftar Efektivitas Belajar Siswa Siklus I
DAFTAR EFEKTIVITAS BELAJAR SISWA
SIKLUS I
Keterangan:
Efektif : jika skor ≥ 75 atau prosentase ≥ 70 %
Tidak Efektif : jika skor < 75 atau prosentase < 70 %
No Nama Siswa
Efektivitas Keterangan
1 2 Efektif Tidak
efektif
1 ABDUR RAIKHAN NEZ R 81,7 81,0 √
2 AFRIZAL FAKHONA 75,0 75,0 √
3 AGATHA FALLEN K 61,7 63,1 √
4 ANTON NUGROHO 58,3 61,9 √
5 ARDI JAMALDI 58,3 56,0 √
6 ASEP LEGAWA 53,3 61,9 √
7 AYU FESTI YUNIANTO 53,3 60,7 √
8 BRAHMATHIAS LUIS G 61,7 77,4 √
9 DANIEL YOGA PRADANA 78,3 78,6 √
10 DENI PRASETYO 58,3 54,8 √
11 DIDIK HARYONO 76,7 75,0 √
12 DONY KURNIA AJI 61,7 54,8 √
13 EZA BAGUS PRIBADI 81,7 81,0 √
14 HAPIDH AL MUSAINI 58,3 60,7 √
15 HERLANGGA SETYAWAN 75,0 78,6 √
16 INDAH NORMASARI 78,3 78,6 √
17 ISA MUHAMMAD IKHSA N 75,0 76,2 √
18 LAMBANG SANTOSO 61,7 63,1 √
19 MAYA FADLILAH A 78,3 77,4 √
20 MOCHAMAD ARIFIN 61,7 71,4 √
21 MUHAMMAD RIDWAN A 76,7 75,0 √
22 NUR AHMAD KOLIS RIFAI 76,7 78,6 √
23 NUR IMAN RIZKI K 78,3 78,6 √
24 RAHMAT HENDRO M 53,3 61,9 √
25 RIAN YOGASTRIA P 80,0 78,6 √
26 SAMUEL ADI PRASETYO 50,0 54,8 √
27 SETYO NUGROHO 53,3 53,6 √
28 SUDRAJAT BUDI UTOMO 80,0 78,6 √
29 TRI NUGROHO 78,3 75,0 √
30 WAHYU PAMUNGKAS 76,7 75,0 √
31 WAHYU TRI WIDIYANTO 75,0 76,2 √
32 YOGA ADI PRASETYO 80,0 78,6 √
33 YOGI ARIF PRASETYANTO 75,0 79,8 √
34 RENDI DWIMAWAN P 75,0 77,4 √
Jumlah Siswa 20 14
prosentase 58,82% 41,18%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 42. Daftar Nilai Hasil Tes Belajar Siswa Siklus I
DAFTAR NILAI HASIL TES BELAJAR SISWA
SIKLUS I
NO NAMA SISWA NILAI KETERANGAN
Tuntas Tidak Tuntas
1 ABDUR RAIKHAN NEZ R 85 √
2 AFRIZAL FAKHONA 70 √
3 AGATHA FALLEN K 75 √
4 ANTON NUGROHO 70 √
5 ARDI JAMALDI 75 √
6 ASEP LEGAWA 65 √
7 AYU FESTI YUNIANTO 65 √
8 BRAHMATHIAS LUIS G 80 √
9 DANIEL YOGA PRADANA 85 √
10 DENI PRASETYO 70 √
11 DIDIK HARYONO 70 √
12 DONY KURNIA AJI 65 √
13 EZA BAGUS PRIBADI 85 √
14 HAPIDH AL MUSAINI 70 √
15 HERLANGGA SETYAWAN P 75 √
16 INDAH NORMASARI 80 √
17 ISA MUHAMMAD IKHSA N 70 √
18 LAMBANG SANTOSO 70 √
19 MAYA FADLILAH A 80 √
20 MOCHAMAD ARIFIN 75 √
21 MUHAMMAD RIDWAN A 85 √
22 NUR AHMAD KOLIS RIFAI 85 √
23 NUR IMAN RIZKI K 80 √
24 RAHMAT HENDRO M 70 √
25 RIAN YOGASTRIA P 85 √
26 SAMUEL ADI PRASETYO 65 √
27 SETYO NUGROHO 75 √
28 SUDRAJAT BUDI UTOMO 80 √
29 TRI NUGROHO 75 √
30 WAHYU PAMUNGKAS 80 √
31 WAHYU TRI WIDIYANTO 80 √
32 YOGA ADI PRASETYO 85 √
33 YOGI ARIF PRASETYANTO 80 √
34 RENDI DWIMAWAN PUTRA 80 √
Jumlah Siswa 22 12
Rata-Rata Kelas 75,7
Prosentase Ketuntasan 64,70 % 35,30 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Keterangan:
Nilai total rata-rata :
Prosentase ketuntasan :
Tuntas : jika nilai ≥ 75 atau prosentase ≥ 70 %
Tidak tuntas : jika nilai < 75 atau prosentase < 70 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 43. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SIKLUS II
Nama sekolah : SMK Negeri 2 Surakarta
Program Keahlian : Teknik Gambar Bangunan (TGB)
Mata Pelajaran : Menerapkan Ilmu Statika
Kelas/Semester : 1 (satu) / 2 (dua)
Standar Kompetensi : Menerapkan Teori Keseimbangan dan Hukum Newton
Pertemuan : 1-3
Alokasi waktu :@ 3 x 30 menit
A. KOMPETENSI DASAR
- Menerapkan Teori Keseimbangan dan Hukum Newton
B. INDIKATOR
- Menjelaskan isi dari Hukum Newton dan dasar-dasar gerak
- Menjelaskan hukum keseimbangan tentang benda tegar yang terletak di atas
bidang datar
- Menjelaskan hukum-hukum Gaya Gesek
- Menyebutkan hukum dasar gaya keseimbangan dari gaya yang koplanar
- Menjelaskan teori keseimbangan pada konstruksi
C. TUJUAN
- Dapat menjelaskan isi Hukum Newton 1,2,3
- Dapat menjelaskan hukum keseimbangan tentang benda yang terletak di atas
bidang datar
- Dapat menjelaskan hukum-hukum gaya gesek
- Dapat menyebutkan hukum dasar keseimbangan dari gaya yang koplanar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
- Dapat menyimpulkan rumus dari gaya, kecepatan, dan perubahan aksi menjadi
reaksi
D. MATERI STANDAR/MATERI PEMBELAJARAN
- Hukum Newton 1
- Hukum Newton 2
- Hukum Newton 3
- Gaya Gesek
- Gaya Gesek Statis
E. METODE PEMBELAJARAN
- Menggunakan metode kooperatif tipe talking stick
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
- Berdiskusi
- Menyimak
- Menyimpulkan
- Membuat kelompok
- Mempresentasikan
G. TAHAP PEMBELAJARAN
TAHAP PEMBELAJARAN
MEDIA /
BAHAN /
SUMBER
BELAJAR
1. Kegiatan Awal (pembukaan)
a. Guru memberi ucapan salam.
b. Guru mengecek kehadiran siswa.
c. Guru melakukan apersepsi dengan mengulas materi sebelumnya.
d. Siswa diperkenalkan lagi dengan materi yang akan dibahas dan tujuan yang
ingin dicapai dalam pembelajaran yang langkah-langkahnya hampir sama
dengan yang tertera pada siklus I.
Papan tulis,
kapur,
penggaris,
penghapus,
spidol,
Kertas untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
e. Guru menyiapkan tongkat yang panjangnya 20 cm.
f. Guru mensosialisasikan kepada siswa tentang model pembelajaran
kooperatif tipe talking stick yang akan digunakan sebagai setting
pembelajaran.
catatan,
2. Kegiatan Inti (Pembentukan Kompetensi)
a. Eksplorasi
1) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang materi yang diberikan.
2) Siswa mengajukan pertanyaan yang dirasa masih sulit untuk dipahami.
b. Elaborasi
1) Guru tidak perlu membagi kelompok lagi karena kelompok yang ada
pada siklus I sudah efektif.
Kelompok A Kelompok B Kelompok C Kelompok D Kelompok E
1,2,3,4,5 1,2,3,4,5 1,2,3,4,5 1,2,3,4,5 1,2,3,4,5
Membahas Membahas Membahas Membahas Membahas
Pengertian dan
bunyi Hukum
Newton 1
Pengertian dan
bunyi Hukum
Newton 2
Pengertian dan
bunyi Hukum
Newton 3
Pengertian
GayaGesek
Statis
Hukum
Keseimbangan
benda tertentu
di bidang datar
Kelompok F Kelompok G
1,2,3,4,5 1,2,3,4,5
Membahas Membahas
Hukum gaya
gesek Hukum
keseimbangan
dari gaya yang
koplanar
Buku Paket 1
Eraprostatika,
Mek. Teknik
Jilid 1,
Ilmu Gaya
Teknik Sipil 1
DMPK,
Mekanika
Teknik 1 Drs.
Bagyo
Sucahyo,
Mekanika
Teknik ABC
tahun 1952,
Grafostatika
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2) Guru mengkondisikan siswa supaya duduk berkelompok tanpa
menimbulkan suara gaduh, sehingga suasana kelas tidak ramai.
3) Guru memberi bahan akademik yang disajikan kepada siswa dalam
bentuk teks dan hitungan setiap siswa bertanggung jawab untuk
mempelajari bagian dari bahan akademik tersebut.
4) Para anggota dari beberapa tim memiliki tanggung jawab untuk
mempelajari suatu bagian akadenik yang diberikan oleh guru.
5) Setelah kelompok selesai memhami materi pelajaran dan mempelajari
isinya, guru memberikan tugas kelompok.
6) Siswa saling bekerja sama untuk menyelesaikan tugas kelompok yang
nantinya akan terjadi diskusi kelas untuk menciptakan scenario.
7) Siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan
segera meminta bantuan atau arahan dari guru.
8) Setelah kelompok selesai mengerjakan tugas, guru mempersilahkan
anggota kelompok untuk memulai permainan tongkat.
9) Guru mengambil tongkat, bersama-sama berhitung 1 sampai 10 dan
tongkat digilirkan kepada kelompok satu ke kelompok yang lain.
10) Setelah berhenti berhitung dan tongkat merhenti berputar, maka guru
memberikan pertanyaan kepada anggota kelompok yang memegang
tongkat. Kelompok tersebut harus menjawabnya dan
mempresentasikan didepan, sedemikian seterusnya sampai sebagian
besar siswa mendapat bagian untuk mejawab setiap pertanyaan dari
guru.
11) Siswa lain boleh membantu menjawab pertanyaan jika anggota
kelompoknya tidak bisa menjawab pertanyaan.
c. Konfirmasi
1) Siswa bersama guru mengevaluasi pekerjaan kelompok yang sudah
selesai.
2) Guru mengecek hasil kerja siswa dan buat skor perkembangan tiap
siswa atau kelompok.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3. Tahap Akhir Pembelajaran (Penutup)
a. Guru mengembalikan posisi seperti semula untuk mengulas lagi
seandainya ada masalah yang belum terpecahkan.
b. Guru memberikan tugas individu untuk mengetahui pemahaman dan
kompetensi yang dimiliki tiap siswa.
c. Guru melakukan refleksi, kesimpulan, klarifikasi dan tindak lanjut
d. Guru melakukan evaluasi/penilaian, baik secara kelompok maupun
individu.
e. Guru menutup pembelajaran..
H. TAHAP EVALUASI
- Mengerjakan Soal (Terlampir)
I. TAHAP PENILAIAN
No Aspek Indikator Skor
Maks Skor Yang Dicapai Ket
1 Soal no.1 Terjawab benar 20
2 Soal no.2 Terjawab benar 20
3 Soal no.3 Terjawab benar 20
4 Soal no.4 Terjawab benar 20
5 Soal no.5 Terjawab benar 20
Jumlah Skor Maksimal 100
Syarat Skor Minimal Tuntas 75
Jumlah Skor Yang Dicapai
Kesimpulan TUNTAS/ TIDAK
TUNTAS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Kriteria Penilaian:
20 = Jika terjawab dengan benar dan sempurna
15 = Jika terjawab dengan benar tapi tidak sempurna
10 = Jika terjawab 50% benar dan 50% salah
5 = Jika terjawab namun jawaban belum tepat
0 = Jika tidak terjawab
Surakarta, 18 Maret 2011
Guru Mata Pelajaran Statika, Mahasiswa Peneliti,
Drs.Slamet Purwoto.
NIP. 19510520 19870310 02
-
Ervica Wijayanti
NIM. K 1507015
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 44. Soal Siklus II
SOAL SIKLUS II
1. Apa yang kalian ketahui tentang hukum-hukum gesek? (Bobot 20%)
2. Suatu benda terletak pada bidang datar yang kasar (f = 0,2). Berat benda G = 900
kg. Gaya P bekerja pada benda tersebut, dengan arah kerja ke atas, dan sudut antara
garis kerja P dengan bidang datar sebesar 30º.
Hitunglah gaya P, bila benda itu pada saat akan bergerak. (Bobot 20%)
3.
Suatu benda, berat G diletakkan pada bidang miring yang kasar (koefisien gesek =
f).
Sudur bidang miring dengan bidang mendatar ialah .
Bila benda tersebut diam pada bidang miring, hitunglah sudut . (Bobot 20%)
4. Suatu benda berat G kg terletak diam pada sebuah bidang miring yang kasar
(koefisien gesek = f)
Gaya P yang garis kerjanya sejajar dengan bidang miring akan menggerakkan benda
tersebut kea rah atas.
Hitunglah P! (Bobot 20%)
5. Gelagar AB (A = engsel dan B = rol) membentang 6 m. Pada AB bekerja 3 buah
gaya, P1 = 2 ton; P2 = 5 ton; dan P3 = 4 ton. Lihat gambar!
Hitunglah gaya-gaya reaksi tumpuan! (Bobot 20%)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 45. Kunci Jawaban Siklus II
KUNCI JAWABAN SIKLUS II
1. Hukum-hukum gesek
a. Gaya gesek berbanding lurus dengan gaya normal N
b. Besar gaya gesek bergantung pada jenis kedua bahan, pada kasarnya muka
singgung, jadi tergantung sangat pada smeringnya. (pelumasan).
c. Besar gaya gesek tidak tergantung pada besar luas singgungnya, kecuali bila
luas singgungnya kesil sekali, dan deformasi setempat telatif besar.
d. Gaya gesek statis tak mungkin lebih besar daripada gaya, yang mengadakan
benda dalam keadaan diam.
e. Gaya gesek berupa gaya reaksi, dengan arah berlawanan dengan arah gaya
aksinya.
2. a. ∑ V = 0 ; N + ½ P – 900 = 0 (lihat gambar)
N + ½ P = 900
b. ∑ H = 0 ; ½ P 3 – W = 0
½ P 3 = W
0,865 P = F.N
= 0,2 (900 – ½ P)
= 180 – 0,1 P
0,965 P = 180
P = 82,90 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3. a. ∑V = 0 ; N - G cos = 0
N = G cos
b. ∑H = 0 ; W – G sin = 0
W = G sin
fN = G sin f.G cos = G sin
f = tg Ø,
maka =
Dengan demikian, bila sudut miring Ø maka benda pada bidang miring itu
diam (Ø = sudut gesek)
4. a. ∑V = 0 ; N – G cos = 0 (lihat gambar)
N = G cos
b. ∑H = 0 ; P = G sin + W
= G sin + f . G cos
= G (sin + f. cos )
(pada saat akan bergerak ke atas)
Jadi P > G (sin + f cos )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5.
A = engsel ; jadi terdapat 2 gaya reaksi Av dan Ah dan Ah
B = rol; jadi hanya pada satu gaya reaksi, yaitu Bv
Karena ada 3 syarat keseimbangan, maka ketiga reaksi dapat dihitung :
∑H = 0 ; Ah = 0 ton
1) ∑V = 0 ; Av + Bv = 5 + 4 – 2 = 7 ton
2) ∑ M B = 0 ; (Av ; 6) + (2.5) – (5.4) – (4.2) = 0
Av = 3 ton
∑ M A = 0 ; - (2 . 1) + (5.2) + (4.4) – (Bv . 6) = 0
6 Bv = 24
Bv = 4 ton
Sebagai control dipakai persamaan :
Av + Bv = 7
3 + 4 = 7 (cocok)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 46. Soal Kelompok Siklus II
SOAL KELOMPOK SIKLUS II
Suatu balok sederhana satu bentang menerima beban berupa satu beban titik
miring dan satu momen dengan posisi seperti pada gambar berikut:
Carilah reaksi titik tumpuan A dan B!
A B
P=2 KN
L = 8 m
1/4 L 1/4 L
M=5 KNm 45°
Gambar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 47. Kunci Jawaban Kelompok Siklus II
KUNCI JAWABAN KELOMPOK SIKLUS II
Penyelesaian:
Gambar diagram benda bebas dari balok di atas adalah sebagai berikut :
Mencari reaksi di tumpuan A
Σ MB = 0
RAV . L + RAH . 0 - PV . 0,25 L – PH . 0 - M = 0
RAV . 8 + 0 - 1,414 . 0,25 . 8 – 0 - 5 = 0
RAV . 8 = + 2,828 + 5
8
828,7VRA
RAV = 0,29785 KN
ΣFx = 0
RAH – PH = 0
RAH = PH
RAH = 1,414 KN
Mencari reaksi di tumpuan B
Σ MA = 0
- RBV . L + PV . 0,75 L – PH . 0 - M = 0
- RBV . 8 + 1,414 . 0,75 . 8 – 0 - 5 = 0
RBV . 8 = 8,484 - 5
8
484,3VRB
RBV = 0,4355 KN
RAV
B RAH
RBV
PV=1,414
PH=1,414
Gambar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Kontrol kesetimbangan:
ΣFY = 0
RAV + RBV – PV = 0
0,29785 + 0,4355 - 1,414 = 0 → Terpenuhi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 48. Kisi-kisi Lembar Observasi Efektivitas Belajar Siswa 1 Siklus II
KISI KISI LEMBAR OBSERVASI EFEKTIVITAS BELAJAR SISWA 1
SIKLUS II
Konsep Aspek Indikator Kata Kerja Operasional
Afektif /
Sikap
( Sumber :
WS. Winkel,
2005 : 252-
253 )
Penerimaan (1)
Perhatian - Menunjukkan
- Mengikuti
Kepentingan - Mengakui
Partisipasi
(2)
Peraturan - Mematuhi
Keaktifan - Ikut serta secara aktif
- Mendiskusikan
Penentuan
Sikap /
Penilaian (3)
Sistem nilai - Menerima suatu nilai
Berpendapat - Menghargai pendapat
- Mengusulkan pendapat
Organisasi
(4)
Tanggung jawab - Bertanggung jawab
- Melengkapi
Pengaturan - Mengatur
Pembentukan
Pola Hidup (5)
Kepercayaan diri - Memperlihatkan percaya
diri
Kedisiplinan - Menunjukkan disiplin diri
Sosial diri - Melibatkan diri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 49. Butir–Butir Indikator Efektivitas Belajar Siswa 1 Siklus II
BUTIR – BUTIR INDIKATOR EFEKTIVITAS BELAJAR SISWA 1
SIKLUS II
1) Penerimaan (1)
a. Siswa menunjukkan perhatian dalam mengikuti proses pembelajaran
b. Siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik
c. Siswa mengakui pentingnya manfaat dari pembelajaran yang diikuti.
2) Partisipasi siswa (2)
a. Bersedia mematuhi peraturan yang telah ditetapkan dalam kegiatan pembelajaran
b. Ikut serta secara aktif dalam kegiatan belajar
c. Mendiskusikan permasalahan atau soal latihan yang diberikan oleh guru
3) Penilaian / penentuan sikap (3)
a. Mau menerima suatu nilai yang telah diperoleh dari usaha belajarnya
b. Mau menghargai pendapat teman yang lain
c. Tidak malu mengusulkan pendapat sebagai usaha menyelasaikan masalah yang dihadapi
4) Organisasi (4)
a. Bertanggung jawab atas hasil pekerjaannya
b. Bersedia melengkapi hasil pekerjaannya yang dinilai masih kurang sebagai perbaikan
diri
c. Dapat mengatur waktu belajar dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan dalam
pembelajaran dengan efisien
5) Pembentukan pola hidup siswa (5)
a. Memperlihatkan kepercayaan diri, bahwa mampu menyelesaikan setiap tugas yang
diberikan, menanggapi pendapat teman, presentasi, dan berani betanya
b. Menunjukkan disiplin diri selama proses pembelajaran berlangsung (melaksana-kan
tugas dengan tertib, tidak ramai/bermain sendiri)
c. Melibatkan diri dalam kegiatan kelompok (diskusi, presentasi, permainan, dll.)
Keterangan:
Yang dicetak miring adalah kata kerja operasional pada ranah afektif. ( sumber WS. Winkel,
2005 : 252-253)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 50. Penilaian Efektivitas Belajar Siswa 1 Siklus II
PENILAIAN EFEKTIVITAS BELAJAR SISWA 1
SIKLUS 1I
No. 1 2 3 4 5 Nilai
Absen a b c a b c a b c a b c a b c Siswa
1 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 88,3
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 76,7
3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 65,0
4 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 61,7
5 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 76,7
6 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 2 3 75,0
7 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 61,7
8 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 76,7
9 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 83,3
10 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 75,0
11 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 80,0
12 3 4 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 76,7
13 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 91,7
14 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 76,7
15 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 4 3 2 76,7
16 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 81,7
17 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 78,3
18 3 2 4 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 76,7
19 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 80,0
20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 75,0
21 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 83,3
22 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 83,3
23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 80,0
24 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 61,7
25 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 86,7
26 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 60,0
27 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 75,0
28 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 81,7
29 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 80,0
30 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 80,0
31 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 81,7
32 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 86,7
33 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 78,3
34 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 78,3
∑ 119 103 107 103 104 100 104 102 104 103 104 106 110 108 101 2630,0
∑ skor 329 307 310 313 319
% Kelas 80,6% 75,2% 76% 77% 78,2% ∑ %
378%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Kriteria Penilaian / Skala Sikap:
1) Skor 4 : Baik
2) Skor 3 : Cukup
3) Skor 2 : Sedang
4) Skor 1 : Kurang
Keterangan:
1) Penerimaan (1)
2) Partisipasi siswa (2)
3) Penilaian / penentuan sikap dari siswa (3)
4) Organisasi yang terbentuk (4)
5) Pembentukan pola hidup siswa (5)
Rumus:
1) Nilai Siswa (skala 100) = 100itemper maks.
skorjumlah x
Jumlah maks. Per item = nilai tertinggi x jumlah item = 4 x 15 = 60
2) % kelas = %100itemper maks.
skorjumlah x
Jumlah maks. Per item = nilai tertinggi x jumlah siswa = (4 x 3) x 34 = 408
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 51. Hasil Indikator Efektivitas 1 Silus II
HASIL INDIKATOR EFEKTIVITAS 1
(PenilaianAfektif)
SIKLUS II
No Indikator Efektivitas Ketercapaian (%)
1 Penerimaan siswa terhadap pelajaran (1) 80,60 %
2 Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran (2) 75,20 %
3 Penilaian / penentuan sikap dari siswa (3) 76,00 %
4 Organisasi yang terbentuk (4) 77,00 %
5 Pembentukan pola hidup siswa (5) 78,20 %
Jumlah (afektif) 387 %
Rata-rata 77,40 %
Keterangan:
Efektif : jika prosentase ≥ 70 %
Tidak Efektif : jika prosentase < 70%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 52. Kisi-kisi Lembar Observasi Efektivitas Belajar Siswa 2 Siklus II
KISI KISI LEMBAR OBSERVASI EFEKTIVITAS BELAJAR SISWA 2
SIKLUS II
Konsep Aspek Indikator Kata Kerja Operasional
Psikomotor /
Keterampilan
( Sumber :
WS. Winkel,
2005 : 253-
254 )
Persepsi (1) Perhatian - Menunjukkan
Relevansi - Menghubungkan
Kesiapan (2)
Persiapan belajar - Mempersiapkan
Kesiapan diri - Memulai
- Menanggapi
Gerakan
Terbimbing (3)
Keterampilan
dengan
bimbingan guru
- Mengerjakan
- Mengikuti
- Mempraktekkan
Gerakan
Terbiasa (4)
Keterampilan
membiasakan diri
dalam belajar
- Mengatur
- Memainkan
- Melaksanakan
Gerakan
Kompleks (5)
Keterampilan
mandiri siswa
- Membangun
- Mendemonstrasikan
- Menyusun
Penyesuaian
pola gerak (6)
Adaptasi siswa - Menyesuaikan diri
Variasi - Mengkomunikasikan
- Memecahkan masalah
Kreativitas (7)
Keterampilan
menciptakan
- Membuat
- Mempresentasikan
- Menyusun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 53. Butir-butir Indikator Efektivitas Belajar Siswa 2 Siklus II
BUTIR – BUTIR INDIKATOR EFEKTIVITAS BELAJAR SISWA 2
SIKLUS II
1) Persepsi awal siswa dalam memulai pembelajaran (1)
a. Siswa menunjukkan kemauan untuk mengikuti pelajaran dengan hadir di kelas
b. Siswa mampu menghubungkan pembelajaran dengan kehidupan nyata
c. Siswa menunjukkan perhatian dalam kegiatan pembelajaran
2) Kesiapan Siswa dalam menerima dan mengikuti pembelajaran (2)
a. Siswa mempersiapkan diri secara fisik (tenang) untuk menerima pelajaran
b. Siswa berkosentrasi dan memperhatikan saat memulai pelajaran
c. Siswa menanggapi pertanyaan guru dengan menjawab atau menyampaikan
pendapat
3) Gerakan terbimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan (3)
a. Siswa mampu mengerjakan soal latihan berdasar contoh yang ada
b. Siswa mengikuti setiap kegiatan yang dilaksanakan dengan baik sesuai peraturan
yang ditetapkan
c. Siswa mempraktekkan dari teori yang diperoleh dari guru
4) Gerakan terbiasa siswa dalam proses pembelajaran (4)
a. Siswa dapat mengatur waktu kegiatan pembelajaran secara efisien
b. Siswa memainkan permainan kelompok dan diskusi belajar kelompok dengan
baik
c. Siswa melaksanakan kompetisi individu dengan sportif
5) Gerakan kompleks siswa dalam mengemukakan konsep (5)
a. Siswa mampu membangun kerja sama kelompok dalam diskusi dan permainan
b. Siswa mendemonstrasikan hasil kerja kelompok
c. Siswa mampu menyusun pertanyaan yang tepat yang akan disampaikan kepada
guru saat menemui kesulitan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6) Penyesuaian pola gerak dalam upaya adaptasi siswa (6)
a. Siswa mengkomunikasikan hasil kerja kelompok
b. Siswa mampu menyesuaikan diri dalam kelompok yang bersifat heterogen
c. Siswa memecahkan masalah yang dihadapi dengan mendiskusikan dalam
kelompok
7) Kreativitas siswa (7)
a. Siswa membuat catatan-catatan yang diperlukan
b. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok dengan teratur (mengatur)
c. Siswa mengakhiri pembelajaran dengan menyusun kesimpulan
Keterangan: yang dicetak miring adalah kata kerja operasional pada ranah psikomotor
( sumber WS. Winkel, 2005 : 253-254 )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 54. Penilaian Efektivitas Belajar Siswa 2 Siklus II
PENILAIAN EFEKTIVITAS BELAJAR SISWA 2
SIKLUS II
No. 1 2 3 4 5 6 7 Nilai
Absen a b c a b c a b c a b c a b c a b c a b c Siswa
1 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 88,1
2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 77,4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 75,0
4 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 69,0
5 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 63,1
6 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 2 76,2
7 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 66,7
8 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 81,0
9 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 86,9
10 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 75,0
11 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 78,6
12 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 65,5
13 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 88,1
14 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 75,0
15 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 82,1
16 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 83,3
17 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 79,8
18 4 2 3 4 3 2 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 76,2
19 3 4 2 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 79,8
20 4 3 4 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 78,6
21 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 79,8
22 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 82,1
23 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 82,1
24 4 2 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 75,0
25 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 83,3
26 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 61,9
27 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 61,9
28 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 81,0
29 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 4 2 76,2
30 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 77,4
31 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 79,8
32 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 83,3
33 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 86,9
34 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 81,0
∑ 124 102 108 111 102 103 103 104 110 106 98 102 102 107 103 106 108 102 106 100 108 2636,9
∑ skor 334 316 317 306 312 316 314
% Kelas
82 77 78 75 76,5 77 77 ∑ %
542,5%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Kriteria Penilaian / Skala Sikap:
1) Skor 4 : Baik
2) Skor 3 : Cukup
3) Skor 2 : Sedang
4) Skor 1 : Kurang
Keterangan:
1) Persepsi awal siswa dalam memulai pembelajaran (1)
2) Kesiapan Siswa dalam menerima dan mengikuti pembelajaran (2)
3) Gerakan terbimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan (3)
4) Gerakan terbiasa siswa dalam proses pembelajaran (4)
5) Gerakan kompleks siswa dalam mengemukakan konsep (5)
6) Penyesuaian pola gerak dalam upaya adaptasi siswa (6)
7) Kreativitas siswa (7)
Rumus:
1) Nilai Siswa (skala 100) = 100itemper maks.
skorjumlah x
Jumlah maks. Per item = nilai tertinggi x jumlah item = 4 x 21 = 84
2) % kelas = %100itemper maks.
skorjumlah x
Jumlah maks. Per item = nilai tertinggi x jumlah siswa = (4 x 3) x 34 = 408
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
180
Lampiran 55. Hasil Indikator Efektivitas 2 Siklus II
HASIL INDIKATOR EFEKTIVITAS 2
(Penilaian Psikomotor)
SIKLUS II
No Indikator Efektivitas Ketercapaian (%)
1 Persepsi awal siswa dalam memulai pembelajaran (1) 82,00 %
2 Kesiapan siswa dalam menerima dan mengikuti
pembelajaran (2) 77,00 %
3 Gerakan terbimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran
yang dilaksanakan (3) 78,00 %
4 Gerakan terbiasa siswa dalam proses pembelajaran (4) 75,00 %
5 Gerakan kompleks siswa dalam mengemukakan konsep (5) 76,50 %
6 Penyesuaian pola gerak dalam upaya adaptasi siswa (6) 77,00 %
7 Kreativitas siswa (7) 77,00 %
Jumlah (psikomotor) 542,50 %
Rata-rata 77,50 %
Keterangan:
Efektif : jika prosentase ≥ 70 %
Tidak Efektif : jika prosentase < 70%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
181
Lampiran 56. Daftar Nilai Efektivitas Belajar Siswa 1 Siklus II
DAFTAR NILAI EFEKTIVITAS BELAJAR SISWA 1
SIKLUS II
NO NAMA SISWA NILAI KETERANGAN
Efektif Tidak Efektif
1 ABDUR RAIKHAN NEZ R 88,3 √
2 AFRIZAL FAKHONA 76,7 √
3 AGATHA FALLEN K 65,0 √
4 ANTON NUGROHO 61,7 √
5 ARDI JAMALDI 76,7 √
6 ASEP LEGAWA 75,0 √
7 AYU FESTI YUNIANTO 61,7 √
8 BRAHMATHIAS LUIS G 76,7 √
9 DANIEL YOGA PRADANA 83,3 √
10 DENI PRASETYO 75,0 √
11 DIDIK HARYONO 80,0 √
12 DONY KURNIA AJI 76,7 √
13 EZA BAGUS PRIBADI 91,7 √
14 HAPIDH AL MUSAINI 76,7 √
15 HERLANGGA SETYAWAN P 76,7 √
16 INDAH NORMASARI 81,7 √
17 ISA MUHAMMAD IKHSA N 78,3 √
18 LAMBANG SANTOSO 76,7 √
19 MAYA FADLILAH A 80,0 √
20 MOCHAMAD ARIFIN 75,0 √
21 MUHAMMAD RIDWAN A 83,3 √
22 NUR AHMAD KOLIS RIFAI 83,3 √
23 NUR IMAN RIZKI K 80,0 √
24 RAHMAT HENDRO M 61,7 √
25 RIAN YOGASTRIA P 86,7 √
26 SAMUEL ADI PRASETYO 60,0 √
27 SETYO NUGROHO 75,0 √
28 SUDRAJAT BUDI UTOMO 81,7 √
29 TRI NUGROHO 80,0 √
30 WAHYU PAMUNGKAS 80,0 √
31 WAHYU TRI WIDIYANTO 81,7 √
32 YOGA ADI PRASETYO 86,7 √
33 YOGI ARIF PRASETYANTO 78,3 √
34 RENDI DWIMAWAN PUTRA 78,3 √
Jumlah Siswa 29 5
Rata-Rata Kelas 77,35
Prosentase 85,30 % 14,70 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
182
Keterangan:
Nilai total rata-rata :
Prosentase :
Efektif : jika skor ≥ 75 atau prosentase ≥ 70 %
Tidak Efektif : jika skor < 75 atau prosentase < 70 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
183
Lampiran 57. Daftar Nilai Efektivitas Belajar Siswa 2 Siklus II
DAFTAR NILAI EFEKTIVITAS BELAJAR SISWA 2
SIKLUS II
NO NAMA SISWA NILAI KETERANGAN
Efektif Tidak Efektif
1 ABDUR RAIKHAN NEZ R 88,1 √
2 AFRIZAL FAKHONA 77,4 √
3 AGATHA FALLEN K 75,0 √
4 ANTON NUGROHO 69,0 √
5 ARDI JAMALDI 63,1 √
6 ASEP LEGAWA 76,2 √
7 AYU FESTI YUNIANTO 66,7 √
8 BRAHMATHIAS LUIS G 81,0 √
9 DANIEL YOGA PRADANA 86,9 √
10 DENI PRASETYO 75,0 √
11 DIDIK HARYONO 78,6 √
12 DONY KURNIA AJI 65,5 √
13 EZA BAGUS PRIBADI 88,1 √
14 HAPIDH AL MUSAINI 75,0 v
15 HERLANGGA SETYAWAN P 82,1 √
16 INDAH NORMASARI 83,3 √
17 ISA MUHAMMAD IKHSA N 79,8 √
18 LAMBANG SANTOSO 76,2 √
19 MAYA FADLILAH A 79,8 √
20 MOCHAMAD ARIFIN 78,6 √
21 MUHAMMAD RIDWAN A 79,8 √
22 NUR AHMAD KOLIS RIFAI 82,1 √
23 NUR IMAN RIZKI K 82,1 √
24 RAHMAT HENDRO M 75,0 √
25 RIAN YOGASTRIA P 83,3 √
26 SAMUEL ADI PRASETYO 61,9 √
27 SETYO NUGROHO 61,9 √
28 SUDRAJAT BUDI UTOMO 81,0 √
29 TRI NUGROHO 76,2 √
30 WAHYU PAMUNGKAS 77,4 √
31 WAHYU TRI WIDIYANTO 79,8 √
32 YOGA ADI PRASETYO 83,3 √
33 YOGI ARIF PRASETYANTO 86,9 √
34 RENDI DWIMAWAN PUTRA 81,0 √
Jumlah Siswa 28 6
Rata-Rata Kelas 78
Prosentase 82,35 % 17,65 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
184
Keterangan:
Nilai total rata-rata :
Prosentase :
Efektif : jika skor ≥ 75 atau prosentase ≥ 70 %
Tidak Efektif : jika skor < 75 atau prosentase < 70 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
185
Lampiran 58. Daftar Efektivitas Belajar Siswa Siklus II
DAFTAR EFEKTIVITAS BELAJAR SISWA
SIKLUS II
Keterangan:
Efektif : jika skor ≥ 75 atau prosentase ≥ 70 %
Tidak efektif : jika skor < 75 atau prosentase < 70 %
No Nama Siswa
Efektivitas Keterangan
1 2 Efektif Tidak
Efektif
1 ABDUR RAIKHAN NEZ R 88,3 88,1 √
2 AFRIZAL FAKHONA 76,7 77,4 √
3 AGATHA FALLEN K 65,0 75,0 √
4 ANTON NUGROHO 61,7 69,0 √
5 ARDI JAMALDI 76,7 63,1 √
6 ASEP LEGAWA 75,0 76,2 √
7 AYU FESTI YUNIANTO 61,7 66,7 √
8 BRAHMATHIAS LUIS G 76,7 81,0 √
9 DANIEL YOGA PRADANA 83,3 86,9 √
10 DENI PRASETYO 75,0 75,0 √
11 DIDIK HARYONO 80,0 78,6 √
12 DONY KURNIA AJI 76,7 65,5 √
13 EZA BAGUS PRIBADI 91,7 88,1 √
14 HAPIDH AL MUSAINI 76,7 75,0 √
15 HERLANGGA SETYAWAN 76,7 82,1 √
16 INDAH NORMASARI 81,7 83,3 √
17 ISA MUHAMMAD IKHSA N 78,3 79,8 √
18 LAMBANG SANTOSO 76,7 76,2 √
19 MAYA FADLILAH A 80,0 79,8 √
20 MOCHAMAD ARIFIN 75,0 78,6 √
21 MUHAMMAD RIDWAN A 83,3 79,8 √
22 NUR AHMAD KOLIS RIFAI 83,3 82,1 √
23 NUR IMAN RIZKI K 80,0 82,1 √
24 RAHMAT HENDRO M 61,7 75,0 √
25 RIAN YOGASTRIA P 86,7 83,3 √
26 SAMUEL ADI PRASETYO 60,0 61,9 √
27 SETYO NUGROHO 75,0 61,9 √
28 SUDRAJAT BUDI UTOMO 81,7 81,0 √
29 TRI NUGROHO 80,0 76,2 √
30 WAHYU PAMUNGKAS 80,0 77,4 √
31 WAHYU TRI WIDIYANTO 81,7 79,8 √
32 YOGA ADI PRASETYO 86,7 83,3 √
33 YOGI ARIF PRASETYANTO 78,3 86,9 √
34 RENDI DWIMAWAN P 78,3 81,0 √
Jumlah Siswa 26 8
prosentase 76,47% 23,53%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
186
Lampiran 59. Daftar Nilai Hasil Tes Belajar Siswa Siklus II
DAFTAR NILAI HASIL TES BELAJAR SISWA
SIKLUS II
NO NAMA SISWA NILAI KETERANGAN
Tuntas Tidak Tuntas
1 ABDUR RAIKHAN NEZ R 95 √
2 AFRIZAL FAKHONA 75 √
3 AGATHA FALLEN K 80 √
4 ANTON NUGROHO 75 √
5 ARDI JAMALDI 80 √
6 ASEP LEGAWA 70 √
7 AYU FESTI YUNIANTO 70 √
8 BRAHMATHIAS LUIS G 85 √
9 DANIEL YOGA PRADANA 90 √
10 DENI PRASETYO 75 √
11 DIDIK HARYONO 75 √
12 DONY KURNIA AJI 70 √
13 EZA BAGUS PRIBADI 95 √
14 HAPIDH AL MUSAINI 75 √
15 HERLANGGA SETYAWAN P 80 √
16 INDAH NORMASARI 85 √
17 ISA MUHAMMAD IKHSA N 80 √
18 LAMBANG SANTOSO 75 √
19 MAYA FADLILAH A 85 √
20 MOCHAMAD ARIFIN 80 √
21 MUHAMMAD RIDWAN A 85 √
22 NUR AHMAD KOLIS RIFAI 85 √
23 NUR IMAN RIZKI K 85 √
24 RAHMAT HENDRO M 75 √
25 RIAN YOGASTRIA P 90 √
26 SAMUEL ADI PRASETYO 70 √
27 SETYO NUGROHO 80 √
28 SUDRAJAT BUDI UTOMO 80 √
29 TRI NUGROHO 80 √
30 WAHYU PAMUNGKAS 85 √
31 WAHYU TRI WIDIYANTO 85 √
32 YOGA ADI PRASETYO 90 √
33 YOGI ARIF PRASETYANTO 85 √
34 RENDI DWIMAWAN PUTRA 85 √
Jumlah Siswa 30 4
Rata-Rata Kelas 81,0
Prosentase Ketuntasan 88,24 % 11,76 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
187
Keterangan:
Nilai total rata-rata :
Prosentase ketuntasan :
Tuntas : jika nilai ≥ 75 atau prosentase ≥ 70 %
Tidak tuntas : jika nilai < 75 atau prosentase < 70 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
188
Lampiran 60. Dokumentasi Wawancara Wks I dan Guru
DOKUMENTASI WAWANCARA WKS I DAN GURU
Penulis Mewawancarai WKS I
Penulis Mewawancarai WKS 1
Penulis Mewawancarai dan Berkordinasi dengan Guru
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
189
Lampiran 61. Dokumentasi Wawancara Siswa
DOKUMENTASI WAWANCARA SISWA
Wawancara dengan Siswa Yoga Adi P Wawancara dengan Siswa Indah
Normasari
Wawancara dengan Siswa Eza Bagus P
Wawancara dengan Siswa Daniel Yoga
P
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
190
Lampiran 62. Dokumentasi Kelompok Siswa
DOKUMENTASI KELOMPOK SISWA
Kelompok A
Kelompok B
Kelompok C
Kelompok D
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
191
Kelompok E
Kelompok F
Kelompok G
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
192
Lampiran 63. Dokumentasi Siklus I
DOKUMENTASI SIKLUS I
Guru Menyampaikan Materi Guru Memberi Contoh Pemainan Tongkat
Siswa Bemalas-malasan Guru Memberikan tugas kelompok
Peneliti Mengobservasi Siswa Siswa Berdiskusi Mengerjakan Soal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
193
Guru Membimbing Diskusi Siswa Memainkan Tongkat
Siswa Mengerjakan Hasil Kelompok Siswa Mempresentasikan Hasil Kelompok
Siswa Berkompetensi Individu Guru Mengumpulkan Tugas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
194
Lampiran 64. Dokumentasi Siklus II
DOKUMENTASI SIKLUS II
Guru Memotivasi Siswa Guru Memberikan Materi
Siswa Memperhatikan Penjelasan Guru Siswa Aktif Bertanya
Guru Memberikan Tugas Siswa Berdiskusi Mengerjakan Soal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
195
Guru Membimbing Diskusi Peneliti Mengobservasi Siswa
Guru Memberikan Tongkat Siswa Mengerjakan Hasil Pekerjaan Kelompok
Siswa Berkompetensi Secara Individu Guru Membahas dan Menyimpulkan Pelajaran