40
METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED SNOWBALL THROWING PADA MATERI GELOMBANG TRANSVERSAL DAN GELOMBANG LONGITUDINAL Oleh, Aldofina Kristin Muniarti NIM: 192009036 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk memeperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITA KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2015

METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED …

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED …

METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED SNOWBALL

THROWING PADA MATERI GELOMBANG TRANSVERSAL DAN GELOMBANG LONGITUDINAL

Oleh,

Aldofina Kristin Muniarti

NIM: 192009036

TUGAS AKHIR

Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika

guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk memeperoleh gelar Sarjana

Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

UNIVERSITA KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2015

Page 2: METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED …

ii

Page 3: METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED …

iii

Page 4: METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED …

iv

Page 5: METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED …

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS TUGAS AKHIR

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Aldofina Kristin Muniarti

NIM : 192009036

Program Studi : Pendidikan Fisika

Fakultas : Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya

Wacana

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir, judul :

METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED SNOWBALL THROWING PADA

MATERI GELOMBANG TRANSVERSAL DAN GELOMBANG LONGITUDINAL

Yang dibimbing oleh:

1. Dra. Marmi Sudarmi, M.Si.

2. Prof. Ferdy S. Rondonuwu, Ph.D.

adalah benar-benar karya saya.

Di dalam laporan tugas akhir ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau

gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk

rangkaian kalimat atau gambar serta simbol yang saya akui seolah-olah sebagai karya

saya sendiri tanpa memberikan pengakuan pada penulis atau sumber aslinya.

Salatiga, 7 Januari 2015

Yang Memberi Pernyataan,

Aldofina Kristin Muniarti

Page 6: METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED …

vi

Page 7: METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED …

vii

MOTTO

“Bagi Tuhan tak ada yang mustahil

jika kita percaya dan berserah penuh,

karena selalu ada jalan untuk setiap

anakNya yang mau berserah

kepadaNya ”

GBU

Page 8: METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED …

viii

KATA PENGANTAR

Syaloom…!!

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena penulis

menyadari bahwa hanya karena penyertaanNya sehingga penulis bisa menyel esaikan

tugas akhir ini.

Skripsi ini ditulis dan disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Fisika di Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga.

Penulis menyadari penuh, bahwa keberhasilan yang dicapai untuk

menyelesaikan tugas akhir ini tidak lepas dari dukungan serta bantuan dari berbagai

pihak disekitar penulis yang sangat penulis hormati, kasihi dan sayangi. Untuk itu, pada

kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Ibu Marmi Sudarmi selaku pembimbing utama dan Bapak Ferdy S. Rondonuwu

selaku pembimbing pendamping yang penulis sangat hormati yang sudah

bersedia menyediakan waktu, membimbing, memotivasi penulis dalam

penyusunan skripsi ini.

2. Kepala sekolah dan guru-guru SMP Negeri 2 Kudus yang penulis hormati yang

sudah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

3. Siswa kelas 2B SMP Negeri 2 Kudus yang sangat penulis kasihi yang sudah mau

bekerjasama dengan penulis selama penelitian.

4. Segenap Dosen Pengajar Pogram Studi Pendidikan Fisika, terima kasih atas

semuanya yang penulis dapatkan selama perkuliahan.

5. Semua laboran Fisika UKSW Mas Sigit, Pak Tafip dan Mas Tri terima kasih untuk

bantuannya selama ini.

6. Keluarga tercinta (Bapak, Ibu, Dek Nike, Dek Yosua), yang sangat penulis cintai.

Terima kasih atas semua dukungan dan doanya. Skripsi ini penuli s

persembahkan khusus untuk Bapak dan Ibu. Semoga Tuhan akan selalu

memberkati kita semua.

7. Sahabat yang selalu berada disamping penulis untuk selalu menol ong,

mendukung, dan selalu menjadi tempat curahan hati penulis, Betha Haryoputri .

Terima kasih untuk semuanya, semoga Tuhan memberkati kehidupanmu

bersama keluarga.

8. Teman-teman seperjuangan (Dwi, Koko, Marta dan Sendy ). Semoga kita bisa

wisuda bersama-sama. Amin!

9. Teman-teman angkatan 2009. Terima kasih atas kebersamaannya dan kerja

samanya selama beberapa tahun ini. Khususnya untuk Yanti teman

seperjuangan dalam penyusunan skripsi.

Page 9: METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED …

ix

10. Teman-teman yang selama ini selalu mendukung penulis (Krispina, Diyaning,

Sahida, dll), terima kasih.

11. Seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu. Semoga Tuhan

Yesus memberkati kita semua.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu kritik

dan saran yang membangun penulis harapkan dari pembaca untuk hasil yang lebih baik

lagi di masa yang akan datang. Apabila ada kata-kata yang kurang berkenan, penulis

minta maaf.

Akhir kata, semoga tulisan ini bisa berguna bagi semua pihak yang berkepentingan

dan semoga Tuhan memberkati kita semua.

Salatiga, 7 Januari 2015

Penulis

Page 10: METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED …

METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED SNOWBALL THROWING PADA MATERI GELOMBANG TRANSVERSAL DAN GELOMBANG LONGITUDINAL

Aldofina Kristin Muniarti, Ferdy S. Rondonuwu, Marmi Sudarmi Program Studi Pendidikan Fisika

Fakultas Sains dan Matematika - Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga 50711, Jawa Tengah – Indonesia

email: [email protected]

Abstrak

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi guru dalam membuat RPP dengan

model Cooperative Learning sehingga dapat digunakan sebagai alat evaluasi dalam

meningkatkan efektifitas dan efisiensi belajar yang akan meningkatkan motivasi

belajar siswa, serta keterlibatan siswa dalam pembelajaran yang berpengaruh

terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian

tindakan kelas (PTK) dengan subjek penelitian kelas VIII yang berjumlah 20 orang.

Intrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi siswa, lembar quisioner

dan tes tertulis, yang kemudian dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan 81% siswa

aktif dalam kegiatan diskusi dan 85% siswa sudah mencapai tingkat ketuntasan

belajar. Dengan demikian model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Snowball

Throwing dapat diimplementasikan sebagai strategi pembelajaran dikelas.

Kata kunci : Pembelajaran Kooperatif, Numbered Snowball Throwing (NHT), Gelombang

1. PENDAHULUAN

Metode ceramah masih banyak diterapkan di sekolah-sekolah di Indonesia. Penggunaan metode ceramah ini menuntut siswa untuk mendengarkan informasi dari guru, selain itu siswa juga tidak diberi kesempatan untuk belajar bersama. Terlebih masih ada beberapa sekolah yang menerapkan sistem rangking, sehingga menuntut siswa untuk bersaing dalam belajar. Kedua hal ini secara tidak langsung akan menyebabkan siswa cenderung bersikap individu. Kegiatan belajar semacam ini akan berakibat siswa menjadi mudah lupa akan materi yang diberikan dan kurangnya kerjasama siswa dalam pembelajaran baik itu dengan guru maupun dengan teman yang lain [2]. Padahal secara tidak langsung dalam kehidupan sehari-hari kerjasama sama itu sangat penting jika suatu saat siswa terjun ke masyarakat [8].

Terkait hal ini sekolah harus melakukan suatu perubahan dalam proses belajar

mengajar yang menekankan peran aktif siswa dalam proses belajar mengajar dengan

menggunakan metode pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif sendiri

merupakan model pembelajaran gotong royong atau biasa disebut kerja sama. Metode

pembelajaran kooperatif memiliki banyak tipe salah satunya model pembelajaran

Kooperative Learning tipe Numbered Snowball Throwing (NST). Hal yang menarik adalah

adanya kelompok-kelompok kecil di ruang kelas yang mendorong siswa untuk aktif dalam

merumuskan masalah dan memecahkan masalah [7]. Tujuan dari penelitian ini adalah dari

Page 11: METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED …

METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED SNOWBALL THROWING PADA MATERI GELOMBANG TRANSVERSAL DAN GELOMBANG LONGITUDINAL

Aldofina Kristin Muniarti, Ferdy S. Rondonuwu, Marmi Sudarmi Program Studi Pendidikan Fisika

Fakultas Sains dan Matematika - Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga 50711, Jawa Tengah – Indonesia

email: [email protected]

Abstrak

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi guru dalam membuat RPP dengan

model Cooperative Learning sehingga dapat digunakan sebagai alat evaluasi dalam

meningkatkan efektifitas dan efisiensi belajar yang akan meningkatkan motivasi

belajar siswa, serta keterlibatan siswa dalam pembelajaran yang berpengaruh

terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian

tindakan kelas (PTK) dengan subjek penelitian kelas VIII yang berjumlah 20 orang.

Intrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi siswa, lembar quisioner

dan tes tertulis, yang kemudian dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan 81% siswa

aktif dalam kegiatan diskusi dan 85% siswa sudah mencapai tingkat ketuntasan

belajar. Dengan demikian model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Snowball

Throwing dapat diimplementasikan sebagai strategi pembelajaran dikelas.

Kata kunci : Pembelajaran Kooperatif, Numbered Snowball Throwing (NHT), Gelombang

1. PENDAHULUAN

Metode ceramah masih banyak diterapkan di sekolah-sekolah di Indonesia. Penggunaan metode ceramah ini menuntut siswa untuk mendengarkan informasi dari guru, selain itu siswa juga tidak diberi kesempatan untuk belajar bersama. Terlebih masih ada beberapa sekolah yang menerapkan sistem rangking, sehingga menuntut siswa untuk bersaing dalam belajar. Kedua hal ini secara tidak langsung akan menyebabkan siswa cenderung bersikap individu. Kegiatan belajar semacam ini akan berakibat siswa menjadi mudah lupa akan materi yang diberikan dan kurangnya kerjasama siswa dalam pembelajaran baik itu dengan guru maupun dengan teman yang lain [2]. Padahal secara tidak langsung dalam kehidupan sehari-hari kerjasama sama itu sangat penting jika suatu saat siswa terjun ke masyarakat [8].

Terkait hal ini sekolah harus melakukan suatu perubahan dalam proses belajar

mengajar yang menekankan peran aktif siswa dalam proses belajar mengajar dengan

menggunakan metode pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif sendiri

merupakan model pembelajaran gotong royong atau biasa disebut kerja sama. Metode

pembelajaran kooperatif memiliki banyak tipe salah satunya model pembelajaran

Kooperative Learning tipe Numbered Snowball Throwing (NST). Hal yang menarik adalah

adanya kelompok-kelompok kecil di ruang kelas yang mendorong siswa untuk aktif dalam

merumuskan masalah dan memecahkan masalah [7]. Tujuan dari penelitian ini adalah dari

Page 12: METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED …

2

penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi guru dalam membuat RPP dengan model

Cooperative Learning sehingga dapat digunakan sebagai alat evaluasi dalam meningkatkan

efektifitas dan efisiensi belajar yang akan meningkatkan motivasi belajar siswa, serta

keterlibatan siswa dalam pembelajaran yang berpengaruh terhadap aktivitas dan hasil

belajar siswa.

2. Tinjauan Pustaka

2.1 Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif mengacu pada metode pembelajaran di mana si swa bekerja

sama dalam kelompok kecil dan saling membantu dalam belajar untuk mencapai satu tujuan

bersama. Lima unsur yang perlu diperhatikan untuk mencapai hasil yang maksimal yaitu

saling ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, tatap muka, komunikasi antar

angota, dan evaluasi proses kelompok [6].

2.2 Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT)

Pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan varian dari diskusi kelompok. teknik ini

memberikan ruang bagi siswa untuk saling membagikan ide dan mempertimbangkan

jawaban yang tepat. Teknis pelaksanaannya, guru meminta siswa duduk berkelompok.

Masing-masing angota diberi nomor. Setelah selesai guru memanggil nomor siswa untuk

mempresentasikan hasil diskusinya. Begitu seterusnya hingga semua nomor terpanggil.

Pemanggilan dilakukan secara acak dengan tujuan semua siswa benar-benar telibat dalam

diskusi [4].

2.3 Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing

Snowball sendiri diartikan sebagai bola salju, sedangkan Throwing berarti melempar.

Jadi Snowball Throwing adalah melempar bola salju. Dalam pembelajaran Snowball

Throwing, bola salju merupakan kertas yang berisi pertanyaan yang dibuat oleh siswa

kemudian dilempar kepada temannya sendiri untuk dijawab [1]. Menurut Mohib Asrori

(2010), Snowball Throwing merupakan salah satu model pembelajaran aktif (activelearning)

yang dalam pelaksanaannya banyak melibatkan siswa [3]. Peran guru di sini hanya sebagai

pemberi arahan awal mengenai topik pembelajaran dan selanjutnya penertiban terhadap

jalannya pembelajaran. Pembelajaran snowball throwing sendiri menuntut agar siswa dapat

bekerjasama dengan teman satu kelompoknya.

Page 13: METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED …

3

2.4 Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Snowball Throwing

Numbered Snowball Throwing merupakan model pembelajaran kooperatif dengan

menggabungkan model kooperatif tipe NHT (Numbered Snowball Throwing) dengan model

kooperatif tipe Snowball Throwing.

Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe Numbered Snowball Throwing adalah : 1. Guru membagi siswa dalam 5 kelompok, 1 kelompok berangotakan 4 siswa. Kemudian

guru menjelaskan materi sesuai RPP, sehingga mau tidak mau siswa akan mencatat

materi yang digunakan sebagai dasar pembuatan soal.

2. Guru memberikan satu lembar kerja kepada setiap siswa, untuk menuliskan satu pertanyaan dari hasil diskusi kelompok. Sehingga tiap kelompok mempunyai 4 pertanyaan dan kunci jawaban. Dalam hal membuat soal guru juga mengoreksi soal dan kunci jawaban agar pertanyaan siswa dengan kunci jawaban ada kaitannya dengan materi. Jika soal dan kunci jawaban belum sesuai dengan materi siswa diminta mendiskusikan kembali.

3. Kemudian kertas soal tersebut dibuat seperti bola. Kelompok A melempar 1 bola yang berisi soal ke setiap kelompok lain. Kelompok B melempar 1 bola ke setiap kelompok lain, dan seterusnya secara bergantian sehingga 1 kelompok mendapatkan 4 soal dari masing-masing kelompok lain.

4. Guru memberi waktu kepada siswa untuk mendiskusikan jawaban dari 4 soal yang ada

dalam kelompok. Dalam hal ini 1 siswa diharuskan menjawab 1 soal.

5. Guru menunjuk setiap siswa dengan nomor tertentu dalam setiap kelompok untuk

menjawab dan mempresentasikan masing-masing jawaban.

6. Kemudian siswa yang menuliskan pertanyaan dapat memberi tanggapan tentang jawaban dari siswa yang menjawab. Kemudian guru memberi kesempatan kepada siswa lain untuk menanggapi jawaban siswa hingga mencapai kesepakatan. Dengan catatan jika jawaban tidak mencapai kesepakatan maka guru akan menjadi penengah

sekaligus membenarkan konsep.

7. Kemudian guru mereview ulang semua pertanyaan dan jawaban siswa.

8. Guru memberikan evaluasi kepada setiap siswa untuk mengetahui apakah hasil belajar

siswa mengalami peningkatan.

2.5 Gelombang

Getaran dan gelombang merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Secara sederhana dapat didefinisikan bahwa gelombang adalah getaran yang merambat. Terjadi gelombang karena adanya peristiwa getaran, namun terjadinya getaran belum tentu

C1 C2

C3 C4

D1 D2

D3 D4

B1 B2

B3 B4

A1 A2

A3 A4

E1 E2

E3 E4

Page 14: METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED …

4

menyebabkan gelombang. Syarat perlu agar suatu gelombang terjadi adalah adanya medium dan energi. Gelombang yang dapat memindahkan energi ketika ketika sedang merambat dari sumber usikan disebut gelombang berjalan. Berdasarkan arah rambat dan getarannya, gelombang berjalan dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu gelombang transversal

dan gelombang longitudinal.

Karakteristik dari gelombang tranversal sendiri yaitu 1) gelombang transversal memiliki arah getar dan arah rambat yang saling tegak lurus, 2) Jarak antara garis normal dan puncak atau lembah disebut amplitude, 3) Panjang satu gelombang adalah jarak antara dua titik yang memiliki fase gelombang yang sama. Dimana panjang satu gelombang dapat dihitung dari puncak gelombang menuju puncak gelombang atau dari dasar gelombang menuju dasar

gelombang. Contoh dari gelombang longitudinal adalah gelombang bunyi.

Sedangkan karakteristik dari gelombang longitudinal yaitu 1) gelombang yang memiliki arah getar dan arah rambatnya sama, 2) Panjang satu gelombang adalah 1 rapatan dan 1

renggangan.

Kemudian untuk mencari hubungan antara periode T , frekuensi f , panjang

gelombang , dan cepat rambat gelombang (v) adalah: v = jika T maka v = λ x f,

dengan: v = cepat rambat gelombang (m/s); λ = panjang gelombang (m);T = periode (s); f =

frekuensi (Hz) [5].

3. Metodologi Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sampel yang digunakan

adalah siswa SMP 2 Kudus kelas VIII sebanyak 20 siswa.

3.1 Prosedur pelaksanaan penelitian

1. Tahap persiapan Hal yang dilakukan peneliti dalam tahap ini adalah menyusun rencana pembelajaran,

menyusun rancangan evaluasi, menyusun lembar observasi dan kuisioner.

2. Tahap tindakan Dalam tahap ini peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana

pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe Numbered Snowball Throwing,

mulai dari motivasi sampai dengan tahap evaluasi dan pemberian kuisioner.

3. Tahap observasi

Selama penelitian berlangsung, peneliti melakukan pengamatan terhadap kegiatan siswa

dalam kegiatan pembelajaran. Dalam tahap ini peneliti menggunakan lembar observasi

siswa untuk mengamati tingkah laku siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

4. Tahap refleksi

Dalam tahap refleksi hasil yang diperoleh dari pelaksanaan observasi dikumpulkan, hasil

nilai tes siswa kemudian dianalisis. Dalam hal ini, dapat dilihat apakah pene litian sudah

Page 15: METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED …

5

mencapai target dimana, penelitian dikatakan berhasil apabila 80% siswa mendapatkan nilai

75 dan 80% siswa aktif dalam kegiatan diskusi.

3.2 Teknik Pengumpulan Data.

Alat yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan

observasi, tes, dan lembar quisioner siswa. 1) Observasi dilakukan untuk mengumpulkan

data aktivitas siswa meliputi pembuat soal menanggapi jawaban dari masing-masing siswa,

berdiskusi untuk menemukan jawaban yang benar, anggota kelompok yang lain menanggapi

jawaban dari pembuat soal, kelompok yang lain menanggapi jawaban dari pembuat soal dan

kelompok yang menjawab, menjelaskan kepada teman yang belum mengerti, dengan

menggunakan lembar observasi. 2) Tes tertulis, digunakan untuk mengukur ketuntasan hasil

belajar siswa yang dilakukan di akhir pelajaran. 3) Lembar quisioner digunakan untuk

mengetahui minat belajar siswa terhadap metode pembelajaran.

3.3 Pengembangan Instrument Penelitian.

Adapun instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi siswa,

tes tertulis, dan lembar quisioner sebagai alat evaluasi hasil belajar siswa. Langkah

penyusunan instrument adalah sebagai berikut :

1. Merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi

dasar yang ada pada RPP.

2. Membuat kriteria penilaian aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran. Obsevasi

dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar

observasi.

3. Membuat soal tes kemampuan hasil belajar siswa berdasarkan aspek kognitif. Tes

berbentuk esai sebanyak 10 soal. Tes disusun sesuai dengankompetensi yang ingin

dicapai dalam pembelajaran.

4. Menyusun lembar quisioner yang berisi 6 pertanyaan yang bersangkutan dengan minat

belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran numbered snowball throwing.

3.4 Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu :

1. Data kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) dapat dianalisis secara deskriptif. Dalam hal ini

peneliti mencari nilai rata-rata dan persentase keberhasilan belajar. Presentase

keberhasilan dari penelitian adalah sebesar 80%. Dimana 80% siswa minimal

mendapatkan nilai 75. Nilai ini dapat dihitung dengan cara :

Page 16: METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED …

6

%nilai=

2. Data kualitatif, yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi

gambaran tentang tingkat pemahaman siswa terhadap mata pelajaran (kognitif),

pandangan atau sikap siswa terhadap metode belajar (afektif), aktivitas siswa mengikuti

pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar, kepercayaan diri, dan motivasi belajar.

Dalam hal ini data kualitatif meliputi wawancara dan lembar observasi siswa.

4. Hasil dan Pembahasan Hasil penelitian ini disusun berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa, tes dan

lembar quisioner siswa.

4.1 Siklus I

4.1.1 Observasi

Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I terdapat pada tabel 1 :

Tabel 1. Aktivitas siswa pada siklus I

Siswa Jenis Aktivitas

Jumlah aktivitas yang diukuti siswa

1 2 3 4 5 Jumlah %

A1 √ √ √ √ √ 5 100

A2 √ √ √ 3 60

A3 √ √ √ 3 60

A4 √ √ √ 3 60

B1 √ √ √ √ √ 5 100

B2 √ √ √ 3 60

B3 √ √ 2 40

B4 √ √ 2 40

C1 √ √ √ 3 60

C2 √ √ √ √ 4 80

C3 √ √ 2 40

C4 √ √ √ √ √ 5 100

D1 √ √ √ 3 60

D2 √ √ √ √ 4 80

D3 √ √ √ 3 60

D4 √ √ √ √ 4 80

E1 √ √ √ √ 4 80

Page 17: METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED …

7

E2 √ √ √ 3 60

E3 √ √ √ 3 60

E4 √ √ √ 3 60

Jumlah 20 20 12 8 7 67 67 %

% 100 100 60 40 35 Keterangan :

1 = Pembuat soal menanggapi jawaban dari masing-masing siswa

2 = Berdiskusi untuk menemukan jawaban yang benar

3 = Anggota kelompok yang lain menanggapi jawaban dari pembuat soal

4 = Kelompok yang lain menanggapi jawaban dari pembuat soal dan kelompok yang

menjawab

5 = Menjelaskan kepada teman yang belum mengerti

Dari hasil pengamatan aktivitas belajar siswa menunjukkan bahwa secara keseluruhan peran

aktif siswa dalam kegiatan ini tergolong cukup aktif. Hal ini dapat dilihat dari data peraspek

diperoleh prosentase yaitu pembuat soal menanggapi jawaban dari masing-masing siswa

sebanyak (100%), berdiskusi untuk menemukan jawaban yang benar sebanyak (100%),

anggota kelompok yang lain menanggapi jawaban dari pembuat soal sebanyak (60%),

kelompok yang lain menanggapi jawaban dari pembuat soal dan kelompok yang menjawab

sebanyak (40%), dan menjelaskan kepada teman yang belum mengerti sebanyak (35%),

sehingga secara umum hasil observasi siswa berdasarkan tabel 1, menunjukkan prosentase

aktivitas siswa sebesar 67%.

Analisa kegiatan siswa sebagai berikut :

1. Pembuat soal menanggapi jawaban dari masing-masing siswa

Berdasarkan table 1, semua siswa aktif melakukan kegiatan ini, karena siswa yang

membuat soal juga membuat kunci dari soal sehingga siswa yang membuat soal wajib

memberikan tanggapan.

2. Berdiskusi untuk menemukan jawaban yang benar

Berdasarkan table 1, semua siswa aktif melakukan kegiatan ini, karena dalam

menjawab soal siswa wajib melakukan diskusi terlebih dahulu sebelum mengemukakan

jawabannya.

3. Anggota kelompok yang lain menanggapi jawaban dari pembuat soal

Page 18: METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED …

8

Bedasarkan table 1, siswa yang aktif melakukan kegiatan ini sebanyak 60% dan 40%

siswa masih kurang aktif dalam melakukan kegiatan ini. Hal ini disebabkan beberapa siswa

merasa bahwa jawaban dari teman yang lain sudah benar, jadi tidak perlu menanggapi lagi.

4. Kelompok yang lain menanggapi jawaban dari pembuat soal dan kelompok yang

menjawab

Berdasarkan table 1, siswa yang aktif melakukan kegiatan ini sebanyak 40% dan 60%

siswa masih kurang aktif dalam melakukan kegiatan ini. Hal ini disebabkan beberapa siswa

merasa masih kurang menguasai materi sehingga siswa ragu untuk menanggapi.

5. Menjelaskan kepada teman yang belum mengerti

Berdasarkan table 1, siswa yang aktif melakukan kegiatan ini sebanyak 35% dan 65%

siswa masih kurang aktif melakukan kegiatan ini. Hal ini disebabkan karena penguasaan

materi masih kurang sehingga masih banyak bertanya kepada guru dibanding bertanya

kepada sesama siswa.

4.1.2 Hasil Belajar

Ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus 1

Tabel 2. Hasil tes siswa siklus 1

Siswa Nilai

Siswa Nilai

A1 78

C3 63

A2 55

C4 78

A3 63

D1 70

A4 55

D2 68

B1 78

D3 70

B2 65

D4 70

B3 68

E1 73

B4 63

E2 70

C1 65

E3 55

C2 73

E4 65

Dari tabel hasil tes siswa menunjukkan bahwa siswa yang mencapai tingkat ketuntasan

belajar secara individu hanya 3 orang (15%) yang mencapai KKM ≥ 75. Bedasarkan data

tersebut menunjukkan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa hanya mencapai 15%, dapat

dikatakan belum mencapai target yang diinginkan, karena dalam penelitian target yang

harus tercapai yaitu 80% siswa mendapatkan nilai 75 dan 80% siswa aktif dalam kegiatan

diskusi.

Page 19: METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED …

9

4.2 Hasil Refleksi.

Berdasarkan hasil tes dan aktivitas siswa pada siklus I dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran pada siklus I ini belum memuaskan. Pada hasil tes siswa terlihat, bahwa

tingkat ketuntasan belajar siswa hanya 3 orang atau sebesar 15% dari jumlah keseluruhan

siswa yang mencapai KKM ≥ 75. Sedangkan untuk aktivitas belajar siswa hanya mencapai

prosentase 67%. Sehingga perlu diadakan siklus II agar semua siswa mencapai target yang

telah ditentukan. Kendala yang dialami peneliti pada siklus I yaitu kecilnya peran serta siswa

dalam kegiatan ini, disebabkan karena waktu yang diperlukan dalam menyampaikan materi

terlalu lama, konsentrasi siswa dalam memperhatikan penjelasan guru juga belum penuh

dan belum terfokus, mereka cenderung mengobrol dengan teman, sehingga siswa kurang

jelas kegiatan apa yang harus dilakukan. Oleh karena itu, perlu diadakan perbaikan pada

siklus berikutnya.

4.3 Siklus II

4.3.1 Observasi

Karena pada siklus I target yang di harapkan belum tercapai, maka dilakukan siklus II.

Sebagai refleksi dari siklus I maka pada siklus II guru tidak lagi memberikan materi dari awal,

melainkan garis besar materi, karena siswa masih memiliki catatan untuk dipelajari kembali.

Selain itu guru juga memberi kesempatan kepada siswa untuk lebih banyak aktif dalam

pembelajaran. Guru diharapkan lebih tegas lagi dalam memberi teguran kepada siswa yang

tidak memperhatikan penjelasan guru. Sehingga pada saat diskusi berlangsung siswa akan

lebih aktif dan tugas siswa menjadi lebih jelas.

Tabel 3. Aktivitas siswa pada siklus II

Siswa Jenis Aktivitas Jumlah Aktivitas yang diikuti siswa

1 2 3 4 5 Jumlah %

A1 √ √ √ √ √ 5 100

A2 √ √ √ 3 60

A3 √ √ √ √ 4 80

A4 √ √ √ √ 4 80

B1 √ √ √ √ √ 5 100

B2 √ √ √ 3 60

B3 √ √ √ 3 60

B4 √ √ 2 40

C1 √ √ √ √ 4 80

C2 √ √ √ √ 4 80

C3 √ √ √ √ √ 5 100

Page 20: METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED …

10

C4 √ √ √ √ √ 5 100

D1 √ √ √ 3 60

D2 √ √ √ √ 4 80

D3 √ √ √ √ √ 5 100

D4 √ √ √ √ √ 5 100

E1 √ √ √ √ √ 5 100

E2 √ √ √ √ 4 80

E3 √ √ √ 3 60

E4 √ √ √ √ √ 5 100

Jumlah 20 20 12 12 13 81 81%

% 100 100 60 60 65 Keterangan :

1 = Pembuat soal menanggapi jawaban dari masing-masing siswa

2 = Berdiskusi untuk menemukan jawaban yang benar

3 = Anggota kelompok yang lain menanggapi jawaban dari pembuat soal

4 = Kelompok yang lain menanggapi jawaban dari pembuat soal dan kelompok yang

menjawab

5 = Menjelaskan kepada teman yang belum mengerti

Dari hasil pengamatan aktivitas belajar siswa menunjukkan bahwa secara keseluruhan peran

aktif siswa dalam kegiatan ini tergolong aktif. Hal ini dapat dilihat dari data peraspek

diperoleh prosentase yaitu pembuat soal menanggapi jawaban dari masing-masing siswa

sebanyak (100%), berdiskusi untuk menemukan jawaban yang benar sebanyak (100%),

anggota kelompok yang lain menanggapi jawaban dari pembuat soal sebanyak (60%),

kelompok yang lain menanggapi jawaban dari pembuat soal dan kelompok yang menjawab

sebanyak (60%), dan menjelaskan kepada teman yang belum mengerti sebanyak (65%),

sehingga secara umum hasil observasi siswa berdasarkan tabel 1, menunjukkan prosentase

aktivitas siswa sebesar 81%.

Analisa kegiatan siswa sebagai berikut :

1. Pembuat soal menanggapi jawaban dari masing-masing siswa

Berdasarkan table 3, semua siswa aktif melakukan kegiatan ini, karena siswa yang

membuat soal juga membuat kunci dari soal sehingga siswa yang membuat soal wajib

memberikan tanggapan, selain itu guru juga terlibat di dalam kegiatan ini. Ketelibatan guru

dalam kegiatan ini adalah membimbing siswa dalam membuat pertanyaan dan kunci

jawaban agar sesuai materi dan dapat dimengerti oleh siswa.

Page 21: METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED …

11

2. Berdiskusi untuk menemukan jawaban yang benar

Berdasarkan table 3, semua siswa aktif melakukan kegiatan ini, karena dalam

menjawab soal siswa wajib melakukan diskusi terlebih dahulu sebelum mengemukakan

jawabannya. Selain itu peran guru juga sangat penting dalam kegiatan ini, dimana guru

membimbing jalannya diskusi siswa.

3. Anggota kelompok yang lain menanggapi jawaban dari pembuat soal

Bedasarkan table 3, siswa yang aktif melakukan kegiatan ini sebanyak 60% dan 40%

siswa masih kurang aktif dalam melakukan kegiatan ini. Hal ini disebabkan beberapa siswa

sudah menjawab pertanyaan dengan benar sehingga siswa yang lain merasa tidak perlu

menanggapi.

4. Kelompok yang lain menanggapi jawaban dari pembuat soal dan kelompok yang

menjawab

Berdasarkan table 3, siswa yang aktif melakukan kegiatan ini sebanyak 60% dan 40%

siswa masih kurang aktif dalam melakukan kegiatan ini. Hal ini disebabkan beberapa siswa

sudah menjawab pertanyaan dengan benar, sehingga siswa yang lain merasa sudah puas

dan diskusi dapat dilanjutkan dengan membahas pertanyaan yang lain.

5. Menjelaskan kepada teman yang belum mengerti

Berdasarkan table 3, siswa yang aktif melakukan kegiatan ini sebanyak 65% dan 35%

siswa masih kurang aktif melakukan kegiatan ini. Hal ini menujukkan sudah ada kemauan

siswa untuk mempelajari materi dan berusaha menjelaskan kepada teman yang masih

belum mengerti tentang materi menurut bahasa dan pengertiannya sendiri. Selain itu guru

juga berperan aktif dalam kegiatan ini agar tidak terjadi miskonsepsi.

4.3.2 Hasil Belajar.

Ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus II

Tabel 4. Hasil tes siswa siklus II

Siswa Nilai

Siswa Nilai

A1 85

C3 78

A2 75

C4 85

A3 78

D1 78

A4 75

D2 78

B1 85

D3 85

B2 75

D4 85

Page 22: METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED …

12

B3 73

E1 85

B4 65

E2 78

C1 78

E3 65

C2 78

E4 75

Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa siswa yang mendapatkan nilai minimal 75 sebanyak 17 siswa, sehingga prosentase keberhasilan dari siswa yang memahami materi dapat diperoleh sebesar 85%. Hasil persen ini didapatkan dari perhitungan :

%85%10020

17x . Dengan demikian maka ketuntasan hasil belajar siswa dapat dikatakan

sudah mencapai tingkat ketuntasan belajar, karena suatu kelas dikatakan tuntas dalam belajar jika persentase sudah mencapai paling sedikit 80% dan 80% siswa aktif dalam

kegiatan diskusi.

Analisa tanggapan siswa terhadap metode yang diberikan :

1. Sebanyak 100% siswa menjawab bahwa model pembelajaran CL tipe Numbered

Snowball Throwing merupakan hal yang baru, dengan alasan belum pernah ada kegiatan

percobaan langsung dikelas yang biasanya disampaikan dengan powerpoint atau ani masi

dan dilakukan langsung di laboratorium fisika. Selain itu pembelajaran juga lebih

menyenangkan karena setiap siswa dapat terjun langsung membuat pertanyaan dan kunci

jawaban. Hal ini menunjukkan bahwa metode ini memang baru mereka alami.

2. Sebanyak 85% siswa menjawab model pembelajaran CL tipe Numbered Snowball

Throwing merupakan model pembalajaran yang menarik, dengan alasan siswa terlibat

langsung dalam pembelajaran, selain itu pembelajaran berjalan lebih menarik dan lebih

santai. Hal ini menunjukkan bahwa metode ini dapat dikatakan menarik, karena siswa

menikmati pembelajaran sehingga siswa dapat memahami materi dengan mudah.

3. Sebanyak 85% siswa menjawab penggunaan model pembelajaran CL tipe Numbered

Snowball Throwing mempermudah siswa dalam memahami materi, dengan alasan adanya

percobaan langsung di depan kelas, selain itu dengan adanya diskusi siswa menjadi lebih

mengerti tentang materi. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan metode ini dapat

mempermudah siswa dalam memahami materi.

4. Sebanyak 85% siswa menjawab termotifasi untuk belajar fisika setelah belajar tentang

karakteristik gelombang transversal dan gelombang longitudinal dengan model

pembelajaran CL tipe Numbered Snowball Throwing, dengan alasan pembelajaran fisika jika

dilakukan dengan percobaan secara langsung akan lebih mudah dimengerti dan

pembelajaran juga lebih menarik. Selain itu siswa juga dibebaskan dalam berpendapat,

sehingga semua siswa terlibat langsung dalam pembelajaran.

5. Sebanyak 90% siswa menjawab bahwa ada hal yang menyenangkan dari pembelajaran

secara berkelompok dengan tipe Numbered Snowball Throwing seperti yang baru saja

Page 23: METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED …

13

dilakukan, dengan alasan siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran, hal ini dapat dilihat

bahwa siswa lebih leluasa dalam bertukar pendapat, siswa juga dapat membantu teman

yang kesulitan memahami materi, dan bekerjasama dalam memecahkan masalah.

6. Sebanyak 25% siswa menjawab bahwa ada kesulitan yang dirasakan ketika belajar secara

berkelompok dengan tipe Numbered Snowball Throwing, dengan alasan masih ada

beberapa siswa yang kurang peduli terhadap tugasnya dan hanya sibuk sendiri, selain itu

masih ada rasa canggung karena belum terbiasa bekerjasama dengan teman yang tidak

akrab. Hal ini menunjukkan bahwa metode ini mengajarkan kepada siswa untuk dapat

bekerjasama.

5. Kesimpulan dan Saran

5.1 KESIMPULAN

Berdasaran hasil analisa data yang telah diuraikan, maka dapat ditarik kesimpulan,

bahwa dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Snowball

Throwing pada materi gelombang transversal dan gelombang longitudinal >80% siswa

mengatakan model pembelajaran ini dapat menarik minat belajar mereka dalam belajar

fisika. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode ini, pemahaman siswa

tentang materi yang disampaikan menjadi lebih baik, terlebih metode ini mengajarkan siswa

untuk bekerjasama dalam satu kelompok.

5.2 SARAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disarankan :

1. Penelitian ini dapat dilaksanakan pada kelas yang memiliki siswa kurang aktif dalam

pembelajaran. Hal ini dilakukan agar peneliti dapat mengetahui tingkat pemahaman

siswa terhadap materi.

2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan bagi peneliti lain dalam penelitian

tindakan kelas untuk menginplementasikan model pembelajaran yang lain yang dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran.

Daftar Pustaka

Artikel Jurnal :

[1] Agustina, Entin T. 2013. Implementasi Model Pembelajaran Snowball Throwing untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Membuat Produk Kria Kayu dengan Peralatan Manual. INVOTEC. Vol. IX. No.1. halaman 17-28.

[2] Ekoningtyas, Maryanti. 2013. Pengaruh Pembelajaran Think-Pair-Share dipadu pola Pemberdayaan Berpikir melalui Pertanyaan terhadap Keterampilan Metakognitif, Berpikir

Page 24: METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED …

14

Kreatif, Pemahaman Konsep IPA dan Retensinya serta Sikap Sosial Siswa. Jurnal Pendidikan Sains. Vol. 1, No. 4.halaman 332-342.

Buku: [3] Asrori, Mohib. 2010. Penggunaan Model Belajar Snowball Throwing dalam

Meningkatkan Keaktifan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. [4] Huda, M. (2011). Cooperative Learning, Metode, Teknik, Struktur dan Model

Penerapan. Jogjakarta: Pustaka Pelajar. [5] Sugeng Yuli Irianto, Wasis. 2008. IPA SMP dan MTs Kelas VIII. Jakarta : Pusat Perbukuan,

Departemen Pendidikan Nasional. [6] Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning, Mempraktikkan Cooperative Learning Di Ruang-

Ruang Kelas. Jakarta: PT Grasindo. Skripsi : [7] Haryani. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Struktur Bumi. (Skripsi). Surakarta : Universitas Sebelas Maret .

[8] Oskar. 2012. Desain dan Penerapan Cooperative Learning Tipe Bertukar pasangan Pada materi Pemuaian Gas. (Skripsi). Salatiga : Universitas Kristen Satya Wacana.

Page 25: METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED …

15

Lampiran Aldofina Kristin Muniarti (192009036)

Page 26: METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED …

September 8, 2012

1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Nama Sekolah: SMP

Mata Pelajaran: FISIKA

Kelas/Semester: VIII/II

A. Standar Kompetensi:

Memahami konsep getaran dan penerapan getaran, gelombang, dan optika dalam

produk teknologi sehari-hari

B. Kompetensi Dasar:

Mendeskripsikan konsep getaran dan gelombang serta parameter-parameternya

C. Indikator:

1. Menjelaskan karakteristik gelombang transversal

2. Menjelaskan karakteristik gelombang longitudinal

3. Memformulasikan hubungan panjang gelombang, frekuensi, dan cepat rambat

gelombang

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan karakteristik gelombang transversal

2. Siswa dapat menjelaskan karakteristik gelombang longitudinal

3. Siswa dapat menjelaskan hubungan panjang gelombang, frekuensi, dan kecepatan

gelombang

E. Nilai PBKB:

1. Rasa ingin tahu

2. Religious

3. Komunikatif

4. Kerja sama

F. Materi Pembelajaran:

1. Gelombang transversal

2. Gelombang longitudinal

G. Metode Pembelajaran:

1. Demonstrasi

2. Diskusi

Page 27: METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED …

September 8, 2012

2

3. Tanya jawab

4. Cooperative tipe Numbered Snowball Throwing (NST)

H. Peralatan :

1. Slinki

I. Langkah pembelajaran :

Eksplorasi

Membuat ayunan dengan bandul berupa kerucut yang bagian dalamnya diisi pasir,

bagian ujung kerucut terbuka, sehingga saat diisi pasir, pasir tersebut dapat keluar ke

bawah. Ayunan tersebut digantungkan pada statif. Pada bagian kaki statif diselipkan

kertas untuk menampung jatuhnya pasir dari bandul. Berikut merupakan gambar

ayunan tersebut:

1. Motivasi

guru mengayunkan bandul kerucut berisi pasir, kemudian bertanya “pola apa yang

berbentuk pada kertas?” (hanya garis) . Guru menyeret kertas sehingga terbentuk pola

gelombang, bertanya,”bagaimana bentuk pola setelah kertas saya seret?” (pola

gelombang). Kemudian guru menginformasikan bahwa getaran adalah gerak bolak-

balik di sekitar titik kesetimbangan. Sedangkan gelombang merupakan getaran yang

merambat. Berdasarkan arah rambatan dan arah getarannya, gelombang dibedakan

menjadi dua, yaitu gelombang transversal dan gelombang longitudinal.

Perumusan masalah 1

Bagaimana karakteristik gelombang transversal?

2. Hipotesa

…..

Bandul kerucut

lubang kertas

pasir

statif

Di tarik

Page 28: METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED …

September 8, 2012

3

Elaborasi

Kegiatan 1: Demonstrasi gelombang transversal

Guru melakukan demonstrasi gelombang tranversal dengan slinki, seperti gambar

berikut:

(dilihat dari atas)

Pertanyaan menggiring mengamati:

1. Ke mana arah getar gelombang ini? (vertikal)

2. Ke mana arah rambatnya? (horisontal atau ke depan)

3. Jika arah getar vertikal, sedangkan arah rambatnya horisontal,

Gambarkan di papan tulis:

bagaimana hubungan antara arah getar dan arah rambat? Sejajar atau tegak

lurus? (saling tegak lurus)

Pertanyaan menggiring menarik kesimpulan:

1. Jadi apa itu gelombang transversal? (gelombang yang arah getar dan arah

rambatnya saling tegak lurus)

Kesimpulan:

Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getar dan arah rambatnya saling

tegak lurus

Gelombang transversal

λ

gambar 1. Gelombang transversal

A-B-C = bukit gelombang

C-D-E = lembah gelombang

Arah getar Arah rambat

Page 29: METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED …

September 8, 2012

4

B = F = puncak gelombang

D = H = dasar gelombang

Amplitudo gelombang

gambar 2. Amplitudo gelombang

transversal

Infokan bahwa:

1. Jarak semua titik pada bukit dan lembah gelombang ke titik seimbang disebut

simpangan, simpangan maksimum terletak pada B-b dan D-d, simpangan

maksimum disebut amplitudo, jadi B-b dan D-d adalah amplitudo gelombang.

2. Satu panjang gelombang sama dengan satu bukit dan satu lembah. Dimana

dapat dihitung dari puncak gelombang menuju puncak gelombang atau dari

dasar gelombang menuju dasar gelombang.

Guru mengajak siswa untuk menentukan satu pajang gelombang dari gambar 1.

Tentukan jarak 1 gelombang jika dimulai dari titik :

1. A (A-B-C-D-E)

2. B (B-C-D-E-F)

3. C (C-D-E-F-G)

4. D (D-E-F-G-H)

5. E (E-F-G-H-I)

Guru mengajak siswa untuk merangkum dari kegiatan 1.

Rangkuman :

1. Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getar dan arah rambatnya

saling tegak lurus

2. 1 bukit dan 1 lembah = 1 gelombang. Contohnya : A-B-C-D-E ; B-C-D-E-F ; C-D-E-

F-G ; D-E-F-G-H ; E-F-G-H-I

3. Amplitudo adalah simpangan maksimal

Page 30: METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED …

September 8, 2012

5

Perumusan masalah 2

Bagaimana karakteristik gelombang longitudinal?

1. Hipotesa

…..

Elaborasi

Kegiatan 2: Guru melakukan demonstrasi gelombang longitudinal dengan slinki, seperti

gambar berikut:

(dilihat dari atas)

Pertanyaan menggiring mengamati:

1. Ke mana arah getar gelombang ini? (ke kanan)

2. Ke mana arah rambatnya? (ke kanan)

Pertanyaan menggiring menarik kesimpulan:

1. Apa itu gelombang longitudinal? (gelombang yang arah getar dan arah

rambatnya searah)

Kesimpulan

Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getar dan arah rambatnya sama

gelombang longitudinal

gambar 3. Gelombang

longitudinal

Infokan bahwa:

A-B-C = renggangan

C-D-E = rapatan

Page 31: METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED …

September 8, 2012

6

B dan F = pusat renggangan

D dan H = pusat rapatan

1 rapatan dan 1 regangan = 1 gelombang

guru mengajak siswa untuk menentukan satu panjang gelombang dari gambar 3.

Tentukan jarak 1 gelombang jika dimulai dari titik :

1. A (A-E )

2. B (B-F)

3. C (C-G)

4. D (D-H)

5. E (E-I)

Guru mengajak siswa untuk merangkum kegiatan 2.

Rangkuman:

1. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getar dan arah rambatnya

searah

2. Panjang satu gelombang adalah 1 rapatan dan 1 renggangan. Contohnya : A-E ; B-

F ; C-G ; D-H ; E-I

Kegiatan 3 : Guru menayangkan gambar-gambar gelombang, siswa diminta untuk

menganalisa apakah gelombang tersebut gelombang transversal atau gelombang

longitudinal.

Perumusan masalah 3

Bagaimana hubungan antara periode T , frekuensi f , panjang gelombang , dan

cepat rambat gelombang v ?

2. Hipotesa

…..

Elaborasi

Kegiatan 4 :

Guru memberikan penjelasan bahwa rumus untuk menghitung gelombang sama dengan

benda yang bergerak lurus beraturan, yaitu t

sv , dimana s merupakan jarak yang

ditempuh oleh objek tersebut dan t adalah waktu yang diperlukan untuk menempuh

Page 32: METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED …

September 8, 2012

7

jarak s dalam ukuran sekon. Pada gelombang, jarak s yang dimaksud adalah panjang

gelombang, maka waktu yang dibutuhkan untuk mencapai satu gelombang disebut

periode (T). sehingga didapatkan rumus:

Tv ..................(1)

Jika rumus v dinyatakan dalam f :

1. Apa hubungan antara periode dan frekuensi? f

T1

….. (2)

2. Jika persamaan (2) dimasukan ke dalam persamaan (1), bagaimana rumus v?

Tv

ν = λ x ƒ

Kesimpulan :

Hubungan antara antara periode T , frekuensi f , panjang gelombang , dan cepat

rambat gelombang adalah T

v atau ν = λ x ƒ .

Konfirmasi

Konsilidasi

Guru menerapkan pembelajaran kooporatif tipe Numbered Snowball Throwing (NST) yaitu :

1. Guru membagi siswa dalam 5 kelompok, 1 kelompok berangotakan 4 siswa. Kemudian

guru menjelaskan materi sesuai RPP, sehingga mau tidak mau siswa akan mencatat

materi yang digunakan sebagai dasar pembuatan soal.

2. Guru memberikan satu lembar kerja kepada setiap siswa, untuk menuliskan satu pertanyaan dari hasil diskusi kelompok. Sehingga tiap kelompok mempunyai 4 pertanyaan dan kunci jawaban. Dalam hal membuat soal guru juga mengoreksi soal dan kunci jawaban agar pertanyaan siswa dengan kunci jawaban ada kaitannya dengan materi. Jika soal dan kunci jawaban belum sesuai dengan materi siswa diminta mendiskusikan kembali.

C1 C2

C3 C4

D1 D2

D3 D4

B1 B2

B3 B4

A1 A2

A3 A4

E1 E2

E3 E4

Page 33: METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED …

September 8, 2012

8

3. Kemudian kertas soal tersebut dibuat seperti bola. Kelompok A melempar 1 bola yang berisi soal ke setiap kelompok lain. Kelompok B melempar 1 bola ke setiap kelompok lain, dan seterusnya secara bergantian sehingga 1 kelompok mendapatkan 4 soal dari masing-masing kelompok lain.

4. Guru memberi waktu kepada siswa untuk mendiskusikan jawaban dari 4 soal yang ada

dalam kelompok. Dalam hal ini 1 siswa diharuskan menjawab 1 soal.

5. Guru menunjuk setiap siswa dengan nomor tertentu dalam setiap kelompok untuk

menjawab dan mempresentasikan masing-masing jawaban.

6. Kemudian siswa yang menuliskan pertanyaan dapat memberi tanggapan tentang jawaban dari siswa yang menjawab. Kemudian guru memberi kesempatan kepada siswa lain untuk menanggapi jawaban siswa hingga mencapai kesepakatan. Dengan catatan jika jawaban tidak mencapai kesepakatan maka guru akan menjadi penengah

sekaligus membenarkan konsep.

7. Kemudian guru mereview ulang semua pertanyaan dan jawaban siswa.

8. Guru memberikan evaluasi kepada setiap siswa untuk mengetahui apakah hasil belajar

siswa mengalami peningkatan.

Page 34: METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED …

September 8, 2012

9

DAFTAR PERTANYAAN SISWA BESERTA JAWABAN SISWA

Siswa Pertanyaan Jawaban

A 1 Diketahui :

Jumlah gelombang : 10 gelombang

Waktu : 10 s

Jika panjang gelombang : 20 m. Berapa

kecepatan gelombang tersebut?

smxxfv

hzwaktu

mbangjumlahgelof

/100520

52

10

A 2 Diketahui : panjang gelombang : 21 m

dan frekuensi gelombang : 7 Hz.

Hitunglan kecepatan 1 gelombang! smxv

fxv

/147217

A 3 b f

a c e g

d

Tentukan jarak 1 gelombang pada titik:

1. A

2. B

3. c

1. a – b – c – d – e

2. b – c – d – e – f

3. c – d – e – f – g

A 4 Diketahui jumlah gelombang adalah 12

gelombang dengan waktu 4 detik dan

panjang gelombang 15 cm, berapa

kecepatan gelombangnya? smxxfv

hzwaktu

mbangjumlahgelof

/45315

34

12

B 1 Apa yang dimaksud dengan gelombang

transversal?

Gelombang transversal adalah

gelombang yang arah getar dan arah

rambatnya tegak lurus.

B 2 Apa yang dimaksud dengan amplitudo? Amplitude adalah simpangan

maksimum gelombang.

Page 35: METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED …

September 8, 2012

10

B 3 Apa rumus kecepatan gelombang?

Tv atau xfv

B 4 Sebutkan karakteristik gelombang

longitudinal!

1. Gelombang yang arah rambat dan

arah getarnya searah

2. Satu gelombang terdiri atas satu

rapatan dan satu renggangan

C 1 Bagaimana arah rambat dan arah getar

dari gelombang longitudinal?

Arah getar dan arah rambatnya searah

C 2

A B

Jika A – B = 3 cm dan T = 0,3 s, berapa

cepat rambat gelombang tersebut?

smT

v /103,0

3

C 3 Apa saja karakteristik gelombang

transversal?

1. Gelombang yang arah rambat dan

arah getarnya tegak lurus

2. Satu gelombang terdiri atas satu

bukit dan satu lembah

C 4 Bagaimana arah rambat dan arah getar

gelombang transversal?

Arah rambat dan arah getarnya tegak

lurus.

D 1 Meliputi apa saja karakteristik

gelombang transversal pada 1 panjang

gelombang ?

1 panjang gelombang pada gelombang

transversal meliputi 1 bukit dan 1

lembah.

D 2 Apa itu periode? Periode : waktu yang diperlukan untuk

mencapai satu panjang gelombang.

D 3 Apa yang dimaksud dengan frekuensi? Frekuensi adalah banyaknya getaran

tiap detik.

D 4 Gelombang merambat dengan

kecepatan 300 m/s. jika panjang

gelombang 75 m, berapa frekuensinya? hzv

f

xfv

475

300

E 1 Gambarkan gelombang longitudinal

yang membentuk 2 gelombang

Page 36: METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED …

September 8, 2012

11

A B C D E

E 2

4cm

5 s

Tentukan frekuensi gelombang dan

amplitudonya

2 gelombang = 5 sekon

1 gelombang = ss

5,22

5

T = 2,5 s

hzT

f 4,05,2

11(frekuensi

gelombang)

Amplitude gelombang = 4 cm

E 3 Meliputi apa saja panjang 1 gelombang

pada gelombang longitudinal?

1 panjang gelombang pada gelombang

longitudinal adalah 1 rapatan dan 1

renggangan.

E 4 Apa perbedaan gelombang transversal

dan gelombang longitudinal?

Gelombang transversal :

1. Gelombang yang arah rambat

dan arah getarnya tegak lurus

2. Satu gelombang terdiri atas satu

bukit dan satu lembah

Gelombang longitudinal :

1. Gelombang yang arah rambat

dan arah getarnya searah

2. Satu gelombang terdiri atas satu

rapatan dan satu renggangan

Page 37: METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED …

September 8, 2012

12

SOAL EVALUASI GETARAN DAN GELOMBANG

1. Ada berapa gelombang gambar di bawah ini:

Gambar 1. Gelombang transversal

2. Perhatikan gambar 1. Berapa jumlah gelombang :

a. B-C-D-E-F

b. F-G-H

c. F-G-H-I

d. K-L

3. Jika pada gambar 1, jarak titik A ke titik M adalah 15 cm, berapa cm panjang

gelombangnya?

4.

Ada berapa gelombang yang terbentuk pada gambar 2?

5. Jika jarak A ke B 25 cm, berapa panjang gelombangnya?

6.

Berapa besar amplitudo gelombang di atas?

A

B

C

D

E

F

H

G I

J

K

L

M

A B C D E

Gambar.2

Page 38: METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED …

September 8, 2012

13

7.

Jika waktu yang diperlukan untuk bergerak dari A ke B adalah 9 detik. Tentukan:

a. Periode

b. Frekuensi

c. Amplitudo

8. Waktu yang butuhkan gelombang longitudinal untuk merambat dari A ke B adalah 1

sekon.

Hitunglah berapa frekuensi gelombang

9. Sebuah tali dengan panjang 6 m, ujungnya digerakkan sehingga membentuk 2 bukit

dan 2 lembah. Waktu yang diperlukan untuk membentuk 1 bukit dan 1 lembah adalah

1,5 sekon. Hitunglah kecepatan gelombang tersebut!

10.

Sebuah slinki yang diberi usikan membentuk gelombang longitudinal dengan laju 1 m/sekon. Jika dalam waktu 6 sekon terbentuk tiga rapatan dan tiga

regangan, tentukan :

a. Periode

b. Panjang gelombang

c. Frekuensi

A B

5 cm

A B

Page 39: METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED …

September 8, 2012

14

Page 40: METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED …

September 8, 2012

15