138
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share .... PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR DI KELAS VII A SMP NEGERI 3 PALU SKRIPSI Oleh HELMI STB. A 231 04 015 1

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Think Pair Share

....

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFTIPE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNGBENTUK ALJABAR DI KELAS VII A SMP NEGERI 3 PALU

SKRIPSI

OlehHELMI

STB. A 231 04 015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

1

Page 2: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

JURUSAN PENDIDIKAN MIPAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKONOPEMBER, 2008

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFTIPE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR DI KELAS VII A SMP NEGERI 3 PALU

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Tadulako untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program

Sarjana Pendidikan Matematika

OlehHelmi

Stb. A 231 04 015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

2

Page 3: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

JURUSAN PENDIDIKAN MIPAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKONopember, 2008

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Judul Skripsi : Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share

untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Operasi

Hitung Bentuk Aljabar di Kelas VII A SMP Negeri 3 Palu

Penulis : HELMI

No. Stambuk : A 231 04 015

Telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan.

Palu, Nopember 2008

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Zainuddin, M.Pd Drs. Ibnu Hadjar, M.Si Nip. 131 874 168 Nip. 131 997 294

MengetahuiKetua Jurusan Pendidikan MIPA FKIP UNTAD

3

Page 4: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

Drs. H. Muh. Ali Hatibe, M.SiNip. 131 477 450

HALAMAN PENGESAHAN

Panitia Ujian Skripsi Program Strata Satu (S1) Universitas Tadulako, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan MIPA, Program Studi Pendidikan Matematika, setelah meneliti dan mengetahui cara pembuatan Skripsi dengan Judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Operasi Hitung Bentuk Aljabar di Kelas VII A SMP Negeri 3 Palu”, yang telah dipertanggung jawabkan oleh mahasiswa atas nama: Helmi, Nomor Stambuk: A 231 04 015. Pada hari Selasa tanggal 11 bulan Nopember tahun 2008, maka atas nama panitia ujian skripsi strata satu (S1) menerima dan mengesahkan.

PANITIA UJIAN

No. Jabatan Nama/NIP Tanda Tangan

1. Ketua Drs. Muh. Hasbi 1..……………….. NIP. 131 653 880

2. Sekretaris Drs. Baharuddin Paloloang, M.Si 2………………… NIP. 131 788 827

3. Anggota Bakri Mallo, S.Pd, M.Si 3………………… NIP. 132 262 277

4. Anggota Drs. Zainuddin, M.Pd 4………………… NIP. 131 874 168

5. Anggota Drs. Ibnu Hadjar, M.Si 5………………… NIP. 131 997 294

Palu, Nopember 2008

MengetahuiDekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Tadulako

4

Page 5: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

Prof. H. Hasan Basri, M.A, Ph.DNIP: 130 604 544

ABSTRAK

Helmi, 2008. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Operasi Hitung Bentuk Aljabar di Kelas VII A SMP Negeri 3 Palu. Skripsi, Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan P.MIPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Pembimbing (I) Drs. Zainuddin, M.Pd, Pembimbing (II) Drs. Ibnu Hadjar, M.Si

Kata Kunci: Pembelajaran Kooperatif, Think-Pair-Share, Hasil Belajar, Operasi, Aljabar.

Masalah penelitian ini adalah rendahnya hasil dan aktivitas belajar siswa kelas VII A SMP Negeri 3 Palu pada materi operasi hitung bentuk aljabar. Ada beberapa hal yang menyebabkan permasalahan tersebut, di antaranya: 1) siswa kurang aktif bertanya kepada guru, 2) kurang berinteraksi dengan siswa lain, 3) siswa sulit mengajukan pendapat, 4) kurangnya minat dan perhatian siswa terhadap kegiatan pembelajaran. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa tersebut, maka peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share dalam mengajarkan materi operasi hitung bentuk aljabar. Model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share dilaksanakan melalui lima tahap, yaitu (1) penyajian materi, (2) berpikir bersama, (3) transisi ke pasangan/tim, (4) monitoring, dan (5) berbagi jawaban.

Rumusan masalah pada penelitian ini, yaitu bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII A SMP Negeri 3 Palu pada materi penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar?

Untuk menjawab permasalahan di atas, maka peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Rancangan penelitian ini mengacu pada model Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari empat komponen, yaitu 1) perencanaan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi dan 4) refleksi.

Pada penelitian yang telah dilaksanakan, diperoleh hasil bahwa siswa kelas VII A SMP Negeri 3 Palu mengalami peningkatan ketuntasan belajar klasikal mencapai 35,29% yaitu dari 50% pada siklus I menjadi 85,29% pada siklus II. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share dalam pembelajaran matematika menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa kelas VII A SMP Negeri 3 Palu.

5

Page 6: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,

karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penelitian dan penyusunan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk

memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada

Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako. Dengan selesainya tulisan ini, tidak lepas

dari bimbingan, iringan do’a dan bantuan dari berbagai pihak terutama orang tua,

keluarga, dosen pembina mata kuliah dan pelayanan akademik.

Skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan yang tulus ikhlas dan kerja

sama yang baik dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan

terima kasih yang tulus dan tak terhingga kepada Bapak Drs. Zainuddin, M.Pd

sebagai pembimbing I dan Bapak Drs. Ibnu Hajar, M.Si sebagai pembimbing II

sekaligus dosen wali yang memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis

dalam penyusunan skripsi ini serta arahan selama penulis menempuh bangku

perkuliahan di Program Studi Pendidikan Matematika.

Ucapan terima kasih yang sama penulis sampaikan kepada.

1. Bapak Drs. H. Sahabuddin Mustapa, M.Si., Rektor Universitas Tadulako.

2. Bapak Prof. H. Hasan Basri, M.A, Ph.D., Dekan FKIP Universitas Tadulako.

6

Page 7: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

3. Bapak Drs. H. Muh. Ali Hatibe, M.Si. dan Bapak Drs. Muh. Hasbi, Ketua dan

Sekretaris Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Tadulako.

4. Bapak Drs. Baharuddin Paloloang, M.Si Ketua Program Studi Pendidikan

Matematika FKIP Universitas Tadulako.

5. Bapak Bakri Mallo, S.Pd., M.Si, Sekretaris Program Studi Pendidikan

Matematika FKIP Universitas Tadulako sekaligus Dosen Pembahas Skripsi.

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas

Tadulako.

7. Bapak dan Ibu Staf Pengajaran FKIP Universitas Tadulako.

8. Bapak Drs. H. Jusuf Djambolino, Kepala SMP Negeri 3 Palu beserta staf yang

telah memberikan izin melaksanakan penelitian sekaligus membantu dalam

memperlancar proses pengambilan data yang diperlukan pada penelitian ini.

9. Ibu Niluh Wardhani, S.Pd, guru mata pelajaran matematika kelas VII A di SMP

Negeri 3 Palu, yang telah memberikan waktu, bimbingan dan saran kepada

penulis

10. Sembah sujud kepada Ayah-Bundaku tercinta serta adikku yang selalu

memberikan dukungan moril, materil serta tak henti-hentinya mendoakan penulis

dalam menyelesaikan studi pada FKIP Universitas Tadulako Program Studi

Pendidikan Matematika.

11. Seluruh rekan-rekan mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika

khususnya Angkatan 2004 (terima kasih untuk hari-hari yang indah bersama

kalian).

12. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

7

Page 8: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita

semua dan semoga segala bantuan dan bimbingan dari semua pihak senantiasa

mendapat ridho dari Allah SWT, Aamiin.

Palu, Nopember 2008

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………….. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………………. ii

HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………… iii

ABSTRAK ……………………………………………………………………. iv

KATA PENGANTAR ………………………………………………………... v

DAFTAR ISI …………………………………………………………………. vii

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………. ix

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………….. x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………………………………………………... 1

B. Rumusan Masalah ……………………………………………. 3

C. Tujuan Penelitian …………………………………………….. 4

D. Manfaat Penelitian …………………………………………… 4

E. Batasan Istilah ………………………………………………... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Kooperatif ……………………………………. 6

B. Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share …………… 9

C. Hasil Belajar ………………………………………………… 13

D. Tinjauan Materi ……………………………………………... 14

8

Page 9: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

BAB III METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian ………………………………………. 17

B. Jenis dan Cara Pengumpulan Data …………………………. 18

C. Teknik Analisis Data ……………………………………….. 20

D. Prosedur Penelitian ……………………………………….… 21

E. Kriteria Keberhasilan Tindakan ………………………….…. 23

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian ……………………………………………... 24

1. Hasil Pra Tindakan ……………………………………... 24

2. Hasil Pelaksanaan Tindakan ………………………….… 26

B. Pembahasan ……………………………………………….. .. 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ……………………………………………….. . 47

B. Saran-saran ……………………………………………….... 48

DAFTAR RUJUKAN …………………………………………………….. 49

LAMPIRAN-LAMPIRAN ……………………………………………….. 51

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ………………………………... 81

RIWAYAT HIDUP

9

Page 10: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Diagram Alur Desain Penelitian ……………………………….... 17

10

Page 11: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1. Lembar Tes Awal …………………………………………….... 51

Lampiran 2. Daftar Perolehan Skor Siswa Pada Tes Awal …………………. 52

Lampiran 3. Kelompok Belajar Siswa ………………………………………. 54

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus I) ………………... 56

Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa Siklus I ………………………………….. 59

Lampiran 6. Lembar Observasi Aktivitas Guru di kelas (Siklus I) …………. 60

Lampiran 7. Lembar Observasi Aktivitas Siswa di kelas (Siklus I) ………… 62

Lampiran 8. Tes Individu Siklus I …………………………………………… 64

Lampiran 9. Daftar Hasil Perolehan Skor Siswa Pada Tes Individu Siklus I … 65

Lampiran 10. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus II) ……………….. 67

Lampiran 11. Lembar Kerja Siswa Siklus II …………………………………. 70

Lampiran 12. Lembar Observasi Aktivitas Guru di kelas (Siklus II) ………… 71

Lampiran 13. Lembar Observasi Aktivitas Siswa di kelas (Siklus II) ……….. 73

Lampiran 14. Tes Individu Siklus II …………………………………………. 75

Lampiran 15. Daftar Hasil Perolehan Skor Siswa Pada Tes Individu Siklus II... 76

Lampiran 16. Surat Izin Penelitian ……………………………………………. 78

11

Page 12: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

Lampiran 17. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian …………………. 79

Lampiran 18. Surat Keputusan Pembimbing ………………………………….. 80

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Matematika sangat berperan dalam kehidupan sehari-hari, dari hal-hal

yang sangat sederhana sampai pada hal-hal yang sangat kompleks. Sementara itu,

pada pemikiran ilmu pengetahuan dan teknologi, matematika merupakan salah

satu ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lainnya, sehingga dalam perkembangan

pendidikan, matematika dijadikan sebagai barometer untuk mengukur tingkat

kecerdasan dan daya pikir anak. Selain itu, matematika merupakan ilmu universal

yang mendasari perkembangan teknologi moderen, mempunyai peran penting

dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Marks (1988:3)

berpendapat bahwa matematika berperan sangat penting dalam persiapan untuk

memberi bekal agar kita dapat berfungsi secara efektif dalam zaman teknologi.

Oleh karena itu matematika wajib dipelajari oleh siswa mulai dari tingkat

sekolah dasar sampai sekolah menengah atas dan bahkan sampai perguruan

tinggi. Namun, masalah yang biasanya muncul dalam dunia pendidikan

matematika yaitu masih banyaknya siswa yang kurang memahami pelajaran

matematika, bahkan diantara mereka ada yang kurang tertarik belajar

12

Page 13: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

matematika. Selain itu, sebagian siswa beranggapan bahwa pelajaran matematika

adalah mata pelajaran yang sulit dipahami atau dimengerti.

Dilain pihak matematika sebagai mata pelajaran wajib dan sebagai ilmu

dasar, juga dapat dirasakan manfaat dan kegunaannya baik dalam bidang

pendidikan maupun dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, materi yang

dipelajari harus betul-betul dipahami. Misalnya pada materi operasi hitung

bentuk aljabar pada pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar.

Pada pokok bahasan ini biasanya guru hanya menjelaskan materi disertai

beberapa contoh, dengan pemantapannya melalui latihan soal sehingga konsep

dasar penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar belum dikuasai siswa dengan

baik. Akibatnya, sulit bagi siswa untuk mengembangkan materi-materi

berikutnya dalam menghadapi masalah yang berkaitan dengan konsep dasar

penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar. Sehingga, materi ini sangat

penting dipelajari karena menunjang penguasaan materi berikutnya. Hal ini

sesuai dengan pernyataan Hudojo (1988:3) bahwa mempelajari matematika

haruslah bertahap dan berurutan serta mendasarkan kepada pengalaman belajar

yang lalu.

Setiap kegiatan pembelajaran matematika, guru sering dihadapkan pada

permasalahan bahwa hasil belajar siswa kurang memuaskan. Berdasarkan hasil

dialog dengan guru matematika kelas VII di SMP Negeri 3 Palu diperoleh

informasi bahwa sebagian besar siswa kurang aktif di kelas yang ditunjukkan

oleh beberapa hal yaitu: siswa kurang aktif bertanya kepada guru, kurang

berinteraksi dengan siswa lain, siswa sulit mengajukan pendapat, serta kurangnya

minat dan perhatian siswa terhadap kegiatan pembelajaran. Keadaan tersebut

13

Page 14: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

menyebabkan sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam pemecahan

masalah ataupun soal yang diberikan oleh guru. Sehingga hasil belajar yang

siswa dapatkan relatif rendah.

Memperhatikan hal tersebut, betapa pentingnya mencari solusi yang

memungkinkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi penjumlahan

dan pengurangan bentuk aljabar. Salah satu solusi yang digunakan sebagai upaya

meningkatkan hasil belajar siswa pada materi penjumlahan dan pengurangan

bentuk aljabar adalah model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share.

Model tersebut memiliki prosedur yang ditetapkan secara eksplisit untuk

memberi siswa waktu lebih banyak berpikir, menjawab, dan saling membantu

satu sama lain. Pembelajarannya diawali dengan pengajuan suatu pertanyaan oleh

guru, selanjutnya siswa memikirkan jawabannya dalam beberapa saat, kemudian

mereka membagi jawabannya dengan pasangan atau dengan anggota tim lainnya

tetapi dalam bentuk pasangan dialog (Jaeng, 2008:64).

Oleh karena itu, dengan menerapkan model pembelajaran tersebut siswa

diharapkan dapat saling membantu dalam menyelesaikan masalah, saling

menyampaikan pendapat, lebih aktif dalam berinteraksi, serta dapat

meningkatkan penguasaan materi terhadap konsep operasi hitung bentuk aljabar.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti melakukan penelitian yang

berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share

untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Operasi Hitung Bentuk

Aljabar di Kelas VII A SMP Negeri 3 Palu”.

14

Page 15: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

A. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Think-Pair-Share dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas

VII A SMP Negeri 3 Palu pada materi penjumlahan dan pengurangan bentuk

aljabar?”

B. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mendeskripsikan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share

yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII A SMP Negeri 3 Palu

pada materi penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar.

C. MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagi Siswa

a. Dapat membantu dalam meningkatkan hasil belajar pada materi

penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar.

b. Meningkatkan minat belajar pada materi penjumlahan dan pengurangan

bentuk aljabar.

c. Memungkinkan untuk belajar lebih aktif, berkembangnya daya kreatif, sifat

ketekunan dan kecermatan dalam bekerja.

2. Bagi Guru

a. Kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif, terpadu dan menyenangkan.

15

Page 16: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

b.Dapat termotivasi untuk selalu mencoba memperbaiki strategi atau

pendekatan pembelajaran yang dilakukan di kelas, sehingga mencapai tujuan

yang diharapkan.

3. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang berarti pada

SMP Negeri 3 Palu dalam usaha untuk memperbaiki proses kegiatan belajar

mengajar dan meningkatkan hasil belajar.

4. Bagi Peneliti

Dapat memberikan pengalaman langsung dalam mengajar dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share.

D. BATASAN ISTILAH

Untuk memperjelas beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini,

berikut di uraikan batasan-batasan istilah sebagai berikut:

a. Pembelajaran kooperatif adalah suatu metode pembelajaran

dengan melibatkan kelompok kecil siswa yang bekerja sama dan saling

membantu menyelesaikan tugas akademik.

b. Pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share adalah suatu

pembelajaran yang memiliki prosedur yang ditetapkan secara eksplisit untuk

memberi siswa waktu lebih banyak berpikir dan menjawab serta saling

membantu satu sama lain dalam menyelesaikan masalah yang diberikan.

16

Page 17: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

c. Hasil Belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa

setelah melakukan kegiatan belajar. Kemampuan siswa ini diwujudkan dalam

bentuk nilai hasil tes pada materi penjumlahan dan pengurangan bentuk

aljabar.

d. Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah materi

tentang penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Kooperatif

“Pembelajaran kooperatif adalah suatu metode dengan melibatkan

kelompok kecil siswa yang saling bekerja sama, saling memberikan atau menukar

ide dan bertanggung jawab terhadap kelompok mereka disamping diri mereka

sendiri”. Slavin (Arif, 2003:17)

Krismanto (Depdiknas, 2004b:25) menyatakan bahwa pada kegiatan ini

sekelompok siswa belajar dengan porsi utamanya mendiskusikan tugas-tugas

matematika, dalam arti saling membantu menyelesaikan tugas ataupun

memecahkan masalah. Kegiatan kelompok kooperatif terkait dengan banyak

pendekatan atau metode, seperti eksperimen, investigasi, eksplorasi dan

pemecahan masalah.

Menurut Posamentier (Depdiknas, 2004c:26) secara sederhana

menyebutkan cooperative learning atau belajar secara kooperatif adalah

penempatan beberapa siswa dalam kelompok kecil dan memberikan mereka

17

Page 18: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

sebuah atau beberapa tugas. Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika siswa

bekerja dalam kelompok adalah sebagai berikut:

a. setiap anggota dalam kelompok harus merasa bagian dari tim dalam

pencapaian tujuan bersama.

b. setiap anggota dalam kelompok harus menyadari bahwa masalah yang mereka

pecahkan adalah masalah kelompok, berhasil atau gagal akan dirasakan oleh

semua anggota kelompok.

c. untuk pencapaian tujuan kelompok, semua siswa harus bicara atau diskusi satu

sama lain.

d. harus jelas bahwa setiap kerja individu dalam kelompok mempunyai efek

langsung terhadap keberhasilan kelompok.

Demikian hal tersebut, bukanlah suatu cooperative environment meskipun

beberapa siswa duduk bersama namun bekerja secara individu dalam

menyelesaikan tugas, atau seorang anggota kelompok menyelesaikan sendiri

tugas kelompoknya. Cooperative learning lebih merupakan upaya pemberdayaan

teman sejawat, meningkatkan interaksi antar siswa, serta hubungan yang saling

menguntungkan antar mereka. Siswa dalam kelompok akan belajar mendengar

ide atau gagasan orang lain, berdiskusi setuju atau tidak setuju, menawarkan, atau

menerima kritikan yang membangun, dan siswa merasa tidak terbebani ketika

ternyata pekerjaannya salah.

Kelman (Depdiknas, 2004c:26) menyatakan bahwa di dalam kelompok

terjadi saling pengaruh secara sosial. Pertama, pengaruh itu dapat diterima

seseorang karena ia memang berharap untuk menerimanya. Kedua, ia memang

ingin mengadopsi atau meniru tingkah laku atau keberhasilan orang lain atau

18

Page 19: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

kelompok tersebut karena sesuai dengan salah satu sudut pandang kelompoknya.

Ketiga, karena pengaruh itu kongruen dengan sikap atau nilai yang ia miliki.

Ketiganya mempengaruhi sejauh kerja kooperatif tersebut dapat dikembangkan.

Sementara itu, Lowe (Depdiknas, 2004c:27) menyatakan bahwa belajar

kooperatif secara nyata semakin meningkatkan pengembangan sikap sosial dan

belajar dari teman sekelompoknya dalam berbagai sikap positif. Keduanya

memberikan gambaran bahwa belajar kooperatif meningkatkan sikap sosial yang

positif dan kemampuan kognitif yang sesuai dengan tujuan pendidikan.

Menurut Nur (Widyantini, 2006:4), prinsip dasar dalam pembelajaran

kooperatif sebagai berikut.

1. Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu yang

dikerjakan dalam kelompoknya.

2. Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota

kelompok mempunyai tujuan yang sama.

3. Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab

yang sama diantara anggota kelompoknya.

4. Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi.

5. Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan

keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.

6. Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta mempertanggungjawabkan

secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

Menurut Nur (Widyantini, 2006:4), ciri-ciri model pembelajaran

kooperatif sebagai berikut.

19

Page 20: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

1. Siswa dalam kelompok secara kooperatif menyelesaikan materi belajar sesuai

kompetensi dasar yang akan dicapai.

2. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda,

baik tingkat kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Jika mungkin anggota

kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan

kesetaraan jender.

3. Penghargaan lebih menekankan pada kelompok dari pada masing-masing

individu.

Menurut Hill dan Hill (Arif, 2003:6-7) pembelajaran kooperatif

mempunyai beberapa kelebihan, antara lain: 1) meningkatkan prestasi siswa;

2) memperdalam pemahaman siswa; 3) menyenangkan siswa dalam belajar;

4) mengembangkan sikap kepemimpinan siswa; 5) mengembangkan sikap positif

siswa; 6) mengembangkan rasa percaya diri siswa; 7) mengembangkan rasa

saling memiliki diantara sesama siswa; dan 8) mengembangkan keterampilan

untuk masa depan.

B. Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share

Think-Pair-Share menantang asumsi bahwa seluruh resitasi dan diskusi

perlu diseting seluruh kelompok dalam kelas. Dalam pembelajaran, para siswa

dibagi ke dalam kelompok yang beranggotakan 4 sampai 6 orang siswa yang

heterogen untuk saling bekerja sama dan saling membantu. Struktur ini memiliki

prosedur yang ditetapkan secara eksplisit untuk memberi siswa waktu lebih

banyak berpikir, menjawab, dan saling membantu satu sama lain.

20

Page 21: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

Di kelas biasa, guru mengajukan pertanyaan, dan hanya beberapa siswa

mengangkat tangan untuk menjawab. Pada Think-Pair-Share, guru mengajukan

suatu pertanyaan, siswa memikirkan jawabannya dalam beberapa saat, kemudian

mereka membagi jawabannya dengan pasangan atau dengan anggota tim lainnya

tetapi dalam bentuk pasangan dialog (Jaeng, 2008:64). Para siswa membagi

jawaban, tidak hanya dengan teman dalam tim, tetapi juga dengan anggota dari

tim lain ke seluruh kelas.

Menurut Arends (Arif, 2003:26-27) langkah-langkah pembelajaran

kooperatif tipe Think-Pair-Share, sebagai berikut.

Langkah pertama : Think (berpikir), siswa diminta untuk berpikir secara

individual terlebih dahulu beberapa saat terhadap masalah

yang disajikan oleh guru.

Langkah kedua : Pair (berpasangan), siswa diminta untuk membentuk

pasangan atau kelompok (4 – 6 orang), dan mendiskusikan

hasil pikirannya secara individual tadi. Interaksi pada tahap

ini diharapkan dapat berbagi jawaban jika telah diajukan

suatu pertanyaan atau masalah dan berbagi ide jika suatu

persoalan itu telah diidentifikasi (Ibrahim, 2000).

Langkah ketiga : Share (saling berbagi ide), setelah tercapai kesepakatan

tentang pikiran kelompok, maka salah seorang

mempresentasikan hasil kesepakatan kelompoknya. Ini

efektif dilakukan dengan cara bergiliran pasangan demi

pasangan dan dilanjutkan sampai sekitar seperempat

pasangan telah mendapat kesempatan untuk melaporkan.

21

Page 22: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

Tahapan Think-Pair-Share menurut Jaeng (2008:64) meliputi:

Tahap 1 : Guru menginformasikan masalah lisan atau tertulis (LKS) kepada

seluruh kelas.

Tahap 2 : Guru meminta kepada seluruh siswa untuk berpikir sejenak tentang

cara-cara menjawab/menyelesaikan masalah yang diajukan guru.

Tahap 3 : Guru meminta kepada siswa untuk saling berbagi cara-cara

mengerjakan masalah menurut hasil pemikirannya kepada anggota

lain. Cara berbagi ini dilakukan dalam dialog (berpasangan) dalam

tim/kelompoknya.

Tahap 4 : Berbagi ke seluruh kelas. Dalam hal ini dapat dilakukan sebagai

berikut:

(a) para siswa menulis jawabannya di papan tulis pada saat yang

sama.

(b) para siswa memberikan jawaban dengan cepat dan siswa lain

menanggapi dengan cepat.

(c) semua siswa berdiri, setelah memberikan jawabannya, siswa

tersebut duduk. Setiap siswa yang memberikan jawaban sama

juga ikut duduk. Proses ini dilanjutkan sampai semua siswa

duduk.

(d) setiap siswa berbagi jawaban dengan siswa pada kelompok

lain.

Model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share dibagi atas 5 fase,

yakni: 1) penyajian materi; 2) berpikir bersama; 3) transisi ke pasangan/tim;

4) monitoring; dan 5) berbagi jawaban.

22

Page 23: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

Adapun karakteristik model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-

Share antara lain:

a. kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan

rendah. Sedangkan pasangan dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan

tinggi dipasangkan dengan rendah, tinggi dengan sedang, dan sedang dengan

rendah berdasarkan informasi yang diperoleh dari guru dan hasil tes awal.

b. Penghargaan lebih berorientasi perorangan dari pada kelompok atau pasangan.

Kelebihan dari pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share adalah

sebagai berikut:

1. meningkatkan daya pikir siswa, memperoleh kedalaman tingkat pengetahuan

dan menciptakan kemampuan berpikir kritis siswa.

2. meningkatkan kemampuan bekerja dan menyelesaikan masalah secara

bersama.

3. mendorong siswa untuk memperhatikan pendapat orang lain.

4. menyenangkan siswa dalam belajar.

5. mengembangkan sikap kepemimpinan siswa, dan

6. mengembangkan rasa percaya diri siswa.

Selain memiliki beberapa kelebihan, pembelajaran kooperatif tipe Think-

Pair-Share ini tentu memiliki kelemahan. Kelemahan yang ada pada

pembelajaran ini tidak lepas dari kelemahan yang ada pada pembelajaran

kooperatif, yaitu membutuhkan waktu yang cukup lama bagi siswa dan guru

sehingga sulit mencapai target kurikulum, membutuhkan kemampuan khusus

guru dalam melakukan atau menerapkan model pembelajaran kooperatif dan

menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka bekerja sama.

23

Page 24: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

Teknik belajar mengajar Berpikir-Berpasangan-Berbagi dikembangkan

oleh Frank Lyman (Think-Pair-Share) dan Spencer Kagan (Think-Pair-Square)

sebagai struktur kegiatan pembelajaran gotong royong. Teknik ini memberi siswa

kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain.

Keunggulan lain dari teknik ini adalah optimalisasi partisipasi siswa. Dengan

metode klasikal yang memungkinkan hanya satu siswa maju dan membagikan

hasilnya untuk seluruh kelas, teknik Berpikir-Berpasangan-Berbagi ini memberi

kesempatan sedikitnya delapan kali lebih banyak kepada setiap siswa untuk

dikenali dan menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain. (Lie, 2004:56)

C. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah mempelajari

materi yang diwujudkan melalui perubahan pada diri siswa. Perubahan sebagai

hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti terjadi

perubahan pengetahuan, pemahaman, tingkah laku, keterampilan, kebiasaan serta

perubahan aspek-aspek yang ada pada diri individu yang sedang belajar.

Ada beberapa pendapat tentang hasil belajar yang dikemukakan oleh para

ahli antara lain menurut Surakhmad (1980:26) “Hasil belajar adalah hasil yang

diperoleh siswa setelah mempelajari materi yang diwujudkan melalui pola

tingkah laku yang terlihat pada perubahan reaksi dan sikap siswa secara fisik

maupun mental”. Sementara Dick dan Reisen (Dahar, 1989:136) menyatakan

bahwa “Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

sebagai hasil kegiatan pembelajaran”. Sejalan dengan itu (Sudjana, 1991) “Hasil

24

Page 25: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima

pengalaman belajarnya”.

Benyamin S. Bloom (Usman U, 2001:54) menyebutkan bahwa perubahan

tingkah laku sebagai hasil belajar meliputi 3 aspek yaitu aspek kognitif berkenaan

dengan perilaku yang berhubungan dengan berpikir, mengetahui dan

memecahkan masalah. Aspek ini mempunyai enam tingkatan yaitu: pengetahuan,

pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Aspek afektif berkaitan

dengan nilai-nilai, sikap, apresiasi, dan penyesuaian perasaan sosial. Aspek ini

mempunyai klasifikasi dari tingkat sederhana ketingkat yang lebih kompleks,

yaitu: kemauan menerima, kemauan menanggapi berkeyakinan, penerapan karya,

ketekunan dan ketelitian. Sedangkan aspek psikomotor berkenaan dengan hasil

belajar yang berkaitan dengan keterampilan yang bersifat manual dan motorik.

Aspek ini meliputi tingkatan yaitu: persepsi, kesiapan, mekanisme, respon,

terbimbing, kemahiran dan adaptasi.

Dari pendapat tersebut di samping dapat disimpulkan bahwa yang

dimaksud dengan hasil belajar adalah hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru

terhadap keberhasilan rencana dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.

Dengan kata lain hasil belajar adalah hasil yang diraih seseorang setelah

melaksanakan kegiatan belajar atau tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa

yang diwujudkan melalui perubahan pada diri siswa yang dapat diukur dengan

alat ukur tertentu.

D. Tinjauan Materi

1. Operasi Bentuk Aljabar

25

Page 26: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

Operasi adalah pengerjaan hitung; penjumlahan, pengurangan,

perkalian, dan pembagian. Sedangkan aljabar merupakan bahasa simbol dari

relasi. Aljabar digunakan untuk memecahkan masalah sehari-hari, dengan

bahasa simbol, dari relasi yang muncul, masalah-masalah dipecahkan

sederhana. Bahkan untuk hal-hal tertentu ada algoritma-algoritma yang mudah

diikuti dalam rangka memecahkan masalah simbolik itu yang pada saatnya

nanti dikembalikan pada masalah sehari-hari (Depdiknas, 2004a:4). Jadi

belajar aljabar bukan semata-mata belajar tentang masalah sehari-hari.

Bentuk aljabar adalah bentuk matematika yang menggunakan tanda-

tanda dan huruf-huruf untuk menggambarkan atau mewakili angka-angka

(Sudarto, 2000:19). Operasi bentuk aljabar adalah pengerjaan hitung dalam

bentuk simbol-simbol.

2. Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar

a). Penjumlahan dan pengurangan suku sejenis dan tidak sejenis

Dalam penjumlahan dan pengurangan, berlaku sifat-sifat berikut ini:

1. ab + ac = a (b + c) atau a (b + c) = ab + ac

2. ab – ac = a (b – c) atau a (b – c) = ab – ac

Yang disebut sifat distributif.

Sifat-sifat di atas dapat digunakan untuk menjumlahkan atau mengurangkan

suku-suku sejenis pada bentuk aljabar sehingga bentuknya menjadi lebih

sederhana seperti contoh berikut ini.

Sederhanakanlah bentuk-bentuk aljabar berikut ini.

a. 4a + 2a

b. 7b – 9b

26

Page 27: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

Jawab:

a. 4a + 2a = (4 + 2)a

= 6a

b. 7b – 9b = (7 – 9)b

= -2b

(Sugijono, 2002:89)

b).Penjumlahan dan pengurangan dapat dilakukan pada bentuk aljabar yang

sejenis.

Contoh: 1

Bentuk (4x + 6) dan (2x – 3) adalah sejenis sehingga

(4x + 6) + (2x – 3) = (4x + 2x) + (6 – 3) = 6x + 3

(4x + 6) – (2x – 3) = (4x – 2x) + (6 – (-3)) = 2x + 9

Contoh: 2

Bentuk (5x + 7) dan (3y + 3), mempunyai suku tunggal yang tidak sejenis

yaitu 5x dan 3y sehingga 5x dan 3y tidak bisa dijumlahkan dan tidak bisa

diperkurangkan. Dengan demikian

5x + 3y = 8xy (salah)

5x – 3y = 2xy (salah)

Yang benar

(5x + 7) + (3y + 3) = 5x + 3y + 10, dalam hal ini yang bisa dijumlahkan 7

dan 3. Untuk 5x dan 3y jika dijumlahkan tidak bisa disederhanakan.

(5x + 7) – (3y + 3) = 5x – 3y + 4, dalam hal ini yang bisa dikurangkan 7 dan

3. Untuk 5x dan 3y jika dikurangkan tidak bisa disederhanakan.

(Sumardi, 2004:41)

27

Page 28: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

Dalam penjumlahan dan pengurangan yang perlu diperhatikan adalah sifat-

sifat operasi aljabar untuk a, b dan c R berlaku:

1. Sifat komutatif : a + b = b + a

2. Sifat asosiatif : (a + b) + c = a + (b + c)

3. Sifat distributif : a (b + c) = ab + ac

(a + b) c = ac + bc

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang menggunakan

pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif menghasilkan data secara tertulis

maupun lisan dari aktivitas atau perilaku subjek yang diamati pada saat proses

pembelajaran berlangsung. Untuk kelancaran pelaksanaan penelitian ini, maka

dalam penelitian ini peneliti dibantu oleh teman mahasiswa program studi

pendidikan matematika dan guru matematika kelas VII A dalam pengumpulan

data.

Bagian-bagian yang ada dalam rancangan penelitian meliputi hal berikut:

1. Desain Penelitian

Desain penelitian ini mengacu kepada model Kemmis dan Mc.

Taggart (Arikunto, 2007: 16) yang terdiri atas 4 komponen yaitu (1)

perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi.

28

Keterangan:

0 = Refleksi awal1 = Rencana tindakan siklus I2 = Tindakan pada siklus I3 = Observasi pada siklus I4 = Refleksi pada siklus I5 = Rencana tindakan siklus II6 = Tindakan pada siklus II7 = Observasi pada siklus II8 = Refleksi pada siklus IIa = Siklus Ib = Siklus II

Page 29: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

5

66

0

2

2. Setting dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII A SMP Negeri 3 Palu yang

berlokasi di jalan Kemiri. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII

A SMP Negeri 3 Palu yang terdaftar pada tahun ajaran 2008/2009. Pemilihan

lokasi penelitian didasarkan atas informasi bahwa siswa kelas VII A SMP

Negeri 3 Palu kurang memahami konsep penjumlahan dan pengurangan

bentuk aljabar sehingga menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa.

3. Rencana Tindakan

Pelaksanaan penelitian dilaksanakan melalui dua siklus. Setiap siklus

dilaksanakan sesuai dengan perubahan tingkah laku yang ingin dicapai.

Untuk mengetahui kemampuan awal siswa, maka diberikan tes awal.

Berdasarkan tes awal dan informasi yang diperoleh, dilaksanakan tindakan

dengan prosedur: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi,

dan (4) refleksi dalam setiap siklus.

B. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

1. Jenis Data

29

3

7b

Gambar 3.1 Diagram Alur Desain Penelitian

8 7

1 4 a

b

Page 30: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

Jenis data pada penelitian ini adalah data kualitatif yang diperoleh dari

hasil observasi, hasil wawancara, dan catatan lapangan yang akan

dideskripsikan secara alami, mulai dari data sebelum tindakan (tes awal),

selama tindakan (pada saat pembelajaran berlangsung) serta sesudah tindakan

pembelajaran dilakukan (tes akhir setiap tindakan). Untuk melengkapi

analisis data kualitatif maka digunakan data kuantitatif secara bersama-sama,

tetapi dengan pendekatan kualitatif sebagai pegangan utama (Moleong,

1990:22). Data kuantitatif yang dimaksud adalah data tentang hasil belajar

siswa setelah dilakukan tindakan.

2. Cara Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan cara :

a. Tes Tertulis

Pengumpulan data dengan tes dilakukan sebelum dan sesudah

tindakan. Tes yang diberikan sebelum tindakan bertujuan untuk

mengumpulkan informasi tentang pengetahuan awal siswa mengenai

penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar. Sedangkan tes yang

diberikan sesudah tindakan bertujuan untuk memperoleh data serta

memberikan gambaran tentang sejauh mana kemampuan siswa dalam

menyelesaikan penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share.

b. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi tentang

pemahaman siswa dalam pembelajaran materi penjumlahan dan

pengurangan bentuk aljabar yang diperoleh melalui tes setiap akhir

30

Page 31: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

tindakan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada saat wawancara

tidak dibuat secara berstruktur, tetapi bersumber dari hasil pekerjaan

siswa dan jawaban-jawaban yang muncul dari pertanyaan sebelumnya.

Selanjutnya pada saat wawancara berlangsung, siswa dibimbing untuk

melakukan perbaikan pada kesalahan yang dilakukannya.

c. Observasi

Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung

untuk mendokumentasikan segala aktivitas yang dilakukan oleh subjek

dalam penelitian dan peneliti (guru). Observasi ini dilakukan oleh peneliti,

teman sejawat (mahasiswa pendidikan matematika) dan guru matematika

di sekolah tersebut. Data diambil dengan menggunakan lembar observasi

aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa.

d. Pencatatan Lapangan

Pencatatan lapangan dilakukan selama proses pembelajaran

berlangsung oleh peneliti, teman sejawat, dan guru di sekolah tersebut. Ini

digunakan untuk melengkapi data tentang hal-hal yang tidak terekam

melalui lembar observasi dan wawancara.

C. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung

dan setelah selesai pengumpulan data. Aktivitas dalam analisis data mengacu

pada model Miles dan Huberman (Sugiyono, 2007:91), yaitu data reduction

31

Page 32: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

(reduksi data), data display (penyajian data), dan conclusion drawing/verification

(kesimpulan/verifikasi).

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

merangkum pada hal-hal yang penting. Dengan demikian data yang telah

direduksi akan memberikan gambaran yang jelas, dan mempermudah peneliti

untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila

diperlukan.

2. Data Display (Penyajian data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan

data. Data yang disajikan bersifat naratif. Melalui penyajian data tersebut,

maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan

lebih mudah memahaminya dan merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan

apa yang telah dipahami.

3. Conclusion Drawing / Verification ( Kesimpulan/Verifikasi)

Langkah ketiga dalam analisis data adalah penarikan kesimpulan dari

hasil penafsiran dan evaluasi. Penarikan kesimpulan merupakan

pengungkapan akhir dari hasil tindakan.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pra tindakan dan tahap

pelaksanaan tindakan.

1. Tahap Pra Tindakan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, yaitu:

32

Page 33: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

a. Melakukan wawancara dengan guru untuk mengetahui kemampuan siswa

dalam menyelesaikan penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar.

b. Menentukan subjek penelitian

c. Menyiapkan tes awal

d. Membentuk kelompok belajar siswa yang sifatnya heterogen (baik dari

segi kemampuan matematika maupun jenis kelamin) berdasarkan pada

hasil tes awal dan informasi dari guru matematika SMP Negeri 3 Palu.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini mengacu kepada model

penelitian yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc. Taggart (Arikunto,

2007:16) yang terdiri atas 4 komponen yaitu (a) perencanaan, (b) pelaksanaan

tindakan, (c) observasi, dan (d) refleksi.

a. Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, yaitu:

1. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran

2. Menyiapkan tes akhir tindakan

3. Menyiapkan LKS kelompok

4. Membuat lembar observasi

b. Pelaksanaan tindakan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini didasarkan pada rencana

pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat, yaitu dengan menerapkan

model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share.

c. Observasi

33

Page 34: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini yaitu untuk

mendokumentasikan segala sesuatu berkaitan dengan pemberian tindakan,

yaitu perilaku subjek penelitian (siswa) dan guru (peneliti) selama

kegiatan pembelajaran berlangsung. Kegiatan ini didokumentasikan

dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Lembar

observasi ini dijadikan sebagai alat evaluasi untuk melaksanakan siklus

selanjutnya.

d. Refleksi

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menganalisis hasil

yang diperoleh dalam tahap observasi, sekaligus mempertimbangkan hasil

respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran.

E. Kriteria Keberhasilan Tindakan

Tindakan dianggap berhasil apabila persentase daya serap individu

dan persentase ketuntasan belajar secara klasikal (yang mencapai daya

serap individu )

Persentase daya serap secara individu = x 100 %

Persentase ketuntasan belajar klasikal =

34

Page 35: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Pra Tindakan

Penelitian dilakukan di SMP Negeri 3 Palu, pada hari kamis tanggal

28 Agustus 2008, peneliti menemui Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Palu.

Dalam pertemuan tersebut, peneliti menyampaikan maksud dan tujuan

peneliti untuk melakukan penelitian di kelas VII A SMP Negeri 3 Palu.

Selanjutnya, Kepala Sekolah memberikan wewenang kepada guru

matematika kelas VII A untuk membantu dan bekerja sama dengan peneliti

selama melaksanakan penelitian.

Peneliti melakukan observasi awal terhadap kondisi pembelajaran

matematika di SMP Negeri 3 Palu khususnya kelas VII A. Pembelajaran

35

Page 36: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

matematika terdiri atas 5 jam pelajaran setiap minggu. Buku ajar yang

digunakan oleh guru 80% dimiliki oleh siswa di kelas VII A. Siswa yang

terdaftar di kelas VII A pada semester ganjil terdiri atas 34 siswa.

Selanjutnya peneliti dan guru matematika mendiskusikan hal-hal yang

berkaitan dengan persiapan dan pelaksanaan tindakan penelitian. Sebelum

pelaksanaan tindakan, siswa terlebih dahulu diberikan tes awal untuk

mengetahui kemampuan awal siswa pada materi pengertian variabel, suku,

koefisien, konstanta dan suku sejenis. Peneliti melaksanakan tes awal pada

hari sabtu tanggal 30 Agustus 2008. Dari 34 siswa kelas VII A SMP Negeri 3

Palu yang terdaftar tahun 2008/2009, sebanyak 33 siswa yang mengikuti tes

awal, sedangkan 1 siswa berhalangan hadir dikarenakan sakit.

Setelah melaksanakan tes awal, peneliti memeriksa hasil pekerjaan

siswa dan menganalisis hasil tes awal siswa. Analisis hasil tes awal di peroleh

daya serap klasikal mencapai 57,45 %. Hal ini menunjukkan bahwa hasil tes

awal siswa masih rendah. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada lampiran 2.

Pembentukan kelompok dan pasangan belajar didasarkan pada hasil

tes awal dan informasi dari guru matematika di kelas tersebut, agar diperoleh

kelompok yang heterogen, yaitu setiap kelompok terdiri atas siswa yang

berkemampuan tinggi, sedang dan rendah baik siswa laki-laki maupun siswa

perempuan. Selanjutnya pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan sesuai

dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (lampiran 4).

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan pembelajaran

ini adalah:

36

Page 37: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

1. aktivitas siswa di dalam kegiatan pembelajaran, misalnya adanya siswa

yang bertanya dan mengeluarkan pendapat serta motivasi dan perhatian

siswa terhadap kegiatan pembelajaran sehingga semua siswa dalam kelas

menjadi aktif belajar.

2. variasi guru dalam mengajar dengan memberikan penekanan penjelasan

kepada siswa untuk soal-soal yang dianggap susah untuk diselesaikan.

Demikian pula dalam penggunaan waktu dan langkah-langkah yang

ditempuh dalam kegiatan pembelajaran.

2. Hasil Pelaksanaan Tindakan

Penelitian ini terdiri dari dua siklus dan pelaksanaan tindakan pada

setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan

refleksi. Adapun hasil pelaksanaan dari siklus I dan siklus II sebagai berikut:

a. Siklus I

1) Perencanaan.

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menyiapkan seluruh

perangkat pembelajaran meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran,

bahan ajar, membentuk kelompok dan pasangan belajar yang terdiri

dari 4-6 orang (lihat lampiran 3) serta instrumen penelitian yang

meliputi lembar kerja siswa kelompok, tes akhir tindakan dan lembar

observasi kegiatan guru dan kegiatan siswa selama pelaksanaan

pembelajaran.

37

Page 38: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

2) Pelaksanaan Tindakan.

Pelaksanaan tindakan dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 8

Oktober 2008 di kelas VII A SMP Negeri 3 Palu dengan materi

penjumlahan bentuk aljabar. Pelaksanaan tindakan dimulai dari pukul

10.15 s.d 11.35 berlangsung selama 2 jam pelajaran sesuai dengan

rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share untuk meningkatkan

hasil belajar siswa. Model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-

Share terdiri dari 5 fase, yaitu (1) penyajian materi, (2) berpikir

bersama, (3) transisi kepasangan/tim, (4) monitoring dan (5) berbagi

jawaban. Berikut ini uraian kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan

pada setiap fase pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share.

Sebelum masuk pada fase pertama, guru membuka pelajaran

dengan salam, menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi

siswa. Kemudian, guru mengoorganisasi siswa dalam kelompok dan

pasangannya dan menggali pengetahuan prasyarat siswa. Dengan

menggali pengetahuan prasyarat siswa, akan diketahui pengetahuan

awal siswa tentang bentuk aljabar, lalu membagikan LKS pada setiap

kelompok. Berikut ini petikan penyampaian peneliti kepada seluruh

siswa di awal pembelajaran.

“Ass. War. Wab. Adik-adik sekalian, sekarang waktunya kita belajar matematika. Sudah Siapp! Perhatian adik-adik sekalian, materi kita hari ini merupakan lanjutan dari materi bentuk aljabar, yaitu “Penjumlahan Bentuk Aljabar”. Adapun tujuan pembelajaran yang harus kita capai adalah menyelesaikan penjumlahan bentuk aljabar. Minggu yang lalu kalian telah mempelajari bentuk aljabar.

38

Page 39: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

Siapa diantara kalian yang masih ingat apa itu variabel, suku sejenis, koefisien, dan konstanta?, coba berikan contohnya!”

Fase 1. Penyajian materi

Pada fase ini, guru menyajikan materi tentang penjumlahan

bentuk aljabar dengan menggunakan metode tanya jawab. Pada

awalnya guru memberikan sebuah contoh bentuk aljabar seperti:

2a + 3b + 6a + 10b . Kemudian guru meminta siswa untuk

menyederhanakan bentuk tersebut dengan menunjuk salah seorang

siswa yang mengacungkan tangan. Dengan tegas siswa tersebut

menjawab “21 ab Bu”!. Guru memuji keberanian siswa tersebut dan

melanjutkan pertanyaan pada seluruh siswa, “Ada jawaban lain”?

Mereka mengatakan sama saja Bu! Selanjutnya guru mengarahkan

siswa untuk menyederhanakan penjumlahan bentuk aljabar tersebut

dengan terlebih dahulu meminta siswa menggabungkan suku-suku

sejenis lalu menjumlahnya, dan menegaskan kepada siswa bahwa

suku-suku yang tidak sejenis tidak dapat dijumlahkan.

Kegiatan dilanjutkan dengan memberikan beberapa contoh

soal untuk dikerjakan secara bersama. Selain itu, guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada hal yang kurang

jelas. Memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar dengan baik

karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan tes individu

yang berkaitan dengan materi yang diajarkan.

39

Page 40: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

Fase 2. Berpikir bersama

Pada fase ini, guru mengajukan masalah atau pertanyaan

kepada siswa secara keseluruhan untuk dipikirkan secara individu.

Ketika siswa diminta untuk memikirkan penyelesaiannya, tampak

beberapa siswa kebingungan, mereka tidak tahu apa yang harus

mereka lakukan, karena belum pernah mengikuti pembelajaran ini.

Akhirnya guru memberikan bimbingan seperlunya dengan tujuan

untuk memotivasi siswa. Soal yang diberikan adalah soal yang akan

dibahas oleh kelompok/pasangan kelompok. Guru memberikan waktu

5 menit untuk berpikir, kemudian dibahas secara berpasangan.

Fase 3. Transisi ke pasangan/tim

Pada fase ini, guru meminta siswa berpasangan dengan siswa

lain (pasangannya) untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkannya

pada fase kedua. Ketika siswa diminta untuk berpasangan, maka

setiap siswa diharapkan dapat berbagi jawaban dengan pasangannya

atau kelompoknya. Guru membagi soal yang diberikan kepada setiap

pasangan. Setiap pasangan mendapat satu soal untuk dipertanggung

jawabkan di depan kelas, hingga akhirnya siswa menyatukan

pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan dan meyakinkan tiap

anggota dalam timnya untuk menyelesaikan soal yang diberikan.

Fase 4. Monitoring

Pada fase ini, guru memantau dan mengamati aktivitas yang

dilakukan siswa dalam kelompoknya. Ketika siswa aktif

melaksanakan tugas dalam kelompok/pasangan mereka masing-

40

Page 41: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

masing, di sini guru perlu berhati-hati memantau kerja siswa untuk

memastikan bahwa kegiatan mereka berjalan dengan baik. Dalam hal

ini, melihat keaktifan siswa dalam belajar.

Pada saat guru memantau kegiatan belajar siswa, ada siswa

yang bertanya.

Siswa : “Bu! Soal bagian c ini, bagaimana cara menjumlahkan variabel yang memiliki pangkat lebih dari satu?”

Guru : “begini dik! Masih ingatkah kalian dengan suku-suku sejenis yang variabelnya sama dan pangkat variabelnya sama?”

Siswa : “(sambil tersenyum), iya masih ingat Bu, sudah mengerti!”

Selama siswa mengerjakan soal, guru memonitoring dan

memberikan bimbingan seperlunya kepada kelompok/pasangan yang

mengalami kesulitan.

Fase 5. Berbagi jawaban

Pada fase ini, guru meminta setiap pasangan/kelompok untuk

berbagi jawaban dengan seluruh siswa di kelas tentang apa yang telah

mereka bicarakan dan kerjakan secara bersama. Guru memanggil

secara acak perwakilan dari setiap pasangan/kelompok untuk

menjawab soal di depan kelas, dan siswa lain menanggapi jawaban

yang ditampilkan oleh temannya. Ketika mereka tidak menemukan

titik terang, maka guru meluruskan jawabannya. Setiap pasangan

mendapat kesempatan untuk menjawab di depan kelas hingga

seperempat pasangan telah mendapat kesempatan yang sama.

41

Page 42: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

Selama siswa melakukan diskusi, guru yang menjadi pengatur

dalam diskusi dan memberikan penghargaan dalam bentuk verbal atau

gerakan tubuh.

Sebelum menutup kegiatan pembelajaran, guru kemudian

membimbing siswa dalam menyimpulkan materi dan memberikan

penghargaan kepada setiap kelompok dalam bentuk ucapan atau kata-

kata. Setelah itu, dilanjutkan dengan memberikan tes individu dan

meminta siswa secara individu mengerjakan tes tersebut. Kemudian

sebelum mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan salam, guru

menyampaikan sekilas tentang materi yang akan diajarkan pada

pertemuan berikutnya, serta meminta siswa untuk mulai mempelajari

materi tersebut.

Untuk mengetahui hasil belajar siswa, dilakukan tes individu

siklus I (lampiran 8). Guru meminta siswa menyelesaikan tes individu

tersebut.

Berikut ini petikan penyampaian guru kepada siswa sebelum

menyelesaikan tes individu.

“Adik-adik sekalian, untuk mempermantap latihan kalian dalam menyelesaikan penjumlahan bentuk aljabar, selanjutnya ibu akan memberikan tes individu kepada kalian, untuk mengetahui sejauh mana pemahaman kalian terhadap materi kita hari ini. Tapi jangan ada yang kerjasama”.

3) Data Hasil Wawancara

Setelah memeriksa hasil tes akhir tindakan, guru (peneliti)

melakukan wawancara pada hari kamis tanggal 9 Oktober 2008

42

Page 43: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

terhadap subjek penelitian. Peneliti tidak menggunakan pertanyaan

secara terstruktur. Wawancara terfokus untuk menjawab pertanyaan-

pertanyaan sebagai berikut: (1) apakah siswa senang dengan model

pembelajaran yang digunakan, (2) kesulitan apa yang dialami oleh

siswa ketika mengikuti pembelajaran, (3) apakah siswa senang

menyelesaikan LKS kelompok, dan (4) apakah siswa mampu

memberikan penjelasan atas langkah-langkahnya dalam

menyelesaikan soal. Berdasarkan pada empat fokus pertanyaan diatas,

diperoleh variasi jawaban dari subjek penelitian yang dapat

dikategorikan sebagai berikut:

(1) Seluruh siswa senang belajar dengan model pembelajaran

kooperatif tipe Think-Pair-Share, karena dapat memudahkan

mereka dan aktif dalam proses pembelajaran.

(2) Dalam mengerjakan latihan, subjek penelitian masih mengalami

kesulitan dalam menyelesaikan penjumlahan bentuk aljabar.

(3) Siswa senang mengerjakan LKS kelompok, karena dengan kerja

kelompok siswa dapat berdiskusi dengan teman-temannya dalam

satu kelompok serta nilai dari setiap kelompok bisa sama.

(4) Subjek penelitian mengakui tidak mampu menjelaskan langkah-

langkah yang mereka lakukan dalam menyelesaikan soal yang

diberikan oleh guru.

4) Data Hasil Observasi

43

Page 44: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti selama kegiatan

pembelajaran berlangsung nampak bahwa siswa sangat senang dan

antusias dalam belajar, siswa sangat senang bekerja secara mandiri

maupun secara kelompok. Siswa aktif belajar dan berdiskusi untuk

mencari informasi, baik dengan guru (peneliti) maupun dengan teman-

temannya yang lain.

Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share,

dilaksanakan observasi oleh pengamat adalah sebagai berikut:

a. Hasil Observasi Pengamat terhadap Aktivitas Guru

Pengamatan terhadap aktivitas guru dilakukan oleh guru

matematika kelas VII A SMP Negeri 3 Palu dengan menggunakan

lembar observasi guru. Dari hasil observasi, secara keseluruhan

peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik.

Adapun aspek yang diobservasi terdiri atas: (1) menyampaikan

tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa, (2) mengaitkan

pengetahuan prasyarat dengan materi yang akan dipelajari, (3)

mengoorganisasi siswa dalam kelompok, (4) membagikan LKS,

(5) menyajikan materi, (6) menjelaskan hal-hal yang belum

dipahami, (7) mengajukan pertanyaan atau masalah untuk

dipikirkan, (8) membimbing siswa dalam menganalisis dan

memikirkan masalah yang diberikan, (9) meminta siswa untuk

44

Page 45: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

berpasangan dengan siswa lain untuk mendiskusikan apa yang

telah dipikirkannya, (10) membimbing siswa dalam

menyelesaikan masalah, (11) memonitoring siswa, (12) meminta

setiap pasangan untuk berbagi jawaban dengan seluruh kelas,

(13) membimbing siswa dalam berdiskusi, (14) membimbing

siswa dalam menyimpulkan materi dan (15) memberikan tes

individu.

b. Hasil Observasi Pengamat terhadap Aktivitas Siswa

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh

pengamat, secara keseluruhan subjek penelitian memiliki antusias

yang baik dalam proses pembelajaran. Adapun aspek yang

diobservasi terdiri atas: (1) memperhatikan penjelasan guru, (2)

menjawab pertanyaan guru atau bertanya, (3) memahami materi

yang disajikan oleh guru, (4) kesiapan dan kesungguhan siswa

dalam belajar, (5) kerjasama siswa serta kemampuan

menyelesaikan soal, (6) tingkat motivasi dan minat belajar, (7)

kemampuan mengeluarkan pendapat, (8) keberanian mengajukan

pertanyaan dan menjawab pertanyaan dari temannya, (9)

menyimpulkan materi dan (10) menyelesaikan tes individu.

Berdasarkan hasil pengamatan oleh pengamat, siswa sudah

berani mengajukan pertanyaan terhadap hal-hal yang belum

mereka pahami serta menjawab pertanyaan yang diberikan guru

tentang materi yang diberikan, tetapi masih sebagian kecil dari 34

orang siswa. Hal ini menunjukkan dalam kegiatan belajar secara

45

Page 46: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

umum siswa telah terlibat aktif, walaupun masih ada beberapa

subjek penelitian yang masih belum berani bertanya dan

mengemukakan pendapatnya.

5) Refleksi Siklus I

Refleksi dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan

kelebihan yang terjadi selama tindakan siklus I berlangsung guna

merencanakan tindakan yang lebih efektif pada tindakan siklus II.

Pembelajaran pada siklus I difokuskan agar siswa dapat membiasakan

diri untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think-

Pair-Share dalam upaya memahami materi bentuk aljabar.

Pada akhir tindakan I, guru (peneliti) bersama dengan

pengamat mendiskusikan temuan-temuan selama pelaksanaan

tindakan siklus I. Berdasarkan data pengamatan diperoleh kesimpulan

bahwa, guru (peneliti) telah melaksanakan rencana pembelajaran

sebagaimana diharapkan. Mulai dari penjelasan tujuan

pembelajaran,memotivasi siswa, menjelaskan hal-hal yang belum

dipahami siswa dalam materi penjumlahan bentuk aljabar serta

membimbing siswa dalam mengerjakan LKS secara berkelompok.

Pengelolaan pembelajaran dengan menerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share berlangsung dengan

baik, meskipun penguasaan kelas belum begitu maksimal terlihat

masih ada siswa bermain sewaktu guru (peneliti) menjelaskan di

papan tulis. Tetapi secara keseluruhan siswa senang belajar dengan

46

Page 47: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

model pembelajaran tersebut, karena semua siswa terlibat langsung

dan aktif dalam menyelesaikan tugas baik secara individu maupun

kelompok. Dalam aktivitias kelompok siswa sudah aktif mengerjakan

LKS dan bertanya kepada guru, ketika mengalami kesulitan serta

siswa sudah mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan guru dan

teman-temannya dalam kelompoknya dalam menyelesaikan LKS

kelompok.

Dari analisis hasil tes individu siswa pada siklus I, diperoleh

informasi bahwa indikator keberhasilan untuk hasil belajar belum

tercapai karena persentase ketuntasan belajar secara klasikal yang

diperoleh sebesar 50 %. Hasil belajar subjek penelitian belum

memenuhi standar ketuntasan belajar secara klasikal. Dari hasil

tersebut, menunjukkan bahwa target pencapaian keberhasilan tindakan

belum dipenuhi. Dengan demikian, sesuai dengan indikator

keberhasilan siklus, maka dilakukan perbaikan di siklus II.

Hasil refleksi di atas menunjukkan beberapa hal yang perlu

diperhatikan dan ditingkatkan pada siklus II antara lain:

a. Siswa masih kurang perhatian pada saat kegiatan pembelajaran

berlangsung

b. Kemampuan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan pendapat

baik pada guru maupun pada temannya masih kurang

c. Seringnya siswa salah dalam menyelesaikan soal sehingga guru

menindaklanjutinya dalam kegiatan wawancara (memberikan

47

Page 48: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

bimbingan kepada siswa tersebut sehingga mereka mengerti akan

kesalahannya)

d. Kemampuan guru dalam memberikan motivasi dan bantuan

kepada siswa yang mengalami kesulitan

e. Kemampuan kerja sama antar siswa belum maksimal

a. Siklus II

1) Perencanaan.

Perencanaan tindakan pada siklus II ini didasarkan pada

refleksi siklus I. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah

menyiapkan seluruh perangkat pembelajaran meliputi rencana

pelaksanaan pembelajaran, bahan ajar, serta instrumen penelitian yang

meliputi lembar kerja siswa kelompok, tes akhir tindakan dan lembar

observasi kegiatan guru dan kegiatan siswa selama pelaksanaan

pembelajaran.

Pada siklus II ini, guru lebih banyak memotivasi siswa supaya

pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung siswa lebih aktif, lebih

menekankan pada siswa untuk meningkatkan kerja sama dan saling

membantu dalam menyelesaikan tugas kelompok.

2) Pelaksanaan Tindakan.

Pelaksanaan tindakan dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 14

Oktober 2008 di kelas VII A SMP Negeri 3 Palu dengan materi

pengurangan bentuk aljabar. Pelaksanaan tindakan dimulai dari pukul

48

Page 49: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

07.15 s.d 08.35. Materi ini disajikan dalam 2 jam pelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share

yang sama pada siklus I.

Dalam penyajian materi, peneliti bertindak sebagai pengajar,

sedangkan guru mata pelajaran matematika kelas VII A SMP Negeri 3

Palu bertindak sebagai pengamat. Penyajian materi berdasarkan

rencana pelaksanaan pembelajaran (lihat lampiran 10).

Sebelum masuk pada fase pertama, guru membuka pelajaran

dengan salam, menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi

siswa. Kemudian, guru mengoorganisasi siswa dalam kelompok dan

pasangannya serta mengecek pengetahuan prasyarat untuk

membangkitkan pengetahuan awal siswa tentang penjumlahan bentuk

aljabar. Selanjutnya, membagikan LKS pada setiap kelompok.

Fase 1. Penyajian materi

Pada fase ini, guru menyajikan materi tentang pengurangan

bentuk aljabar dengan menggunakan metode tanya jawab. Pada

awalnya guru memberikan sebuah contoh bentuk aljabar seperti:

3a – 4b – 2a – 2b . Kemudian guru meminta siswa untuk

menyederhanakan bentuk tersebut dengan menunjuk salah seorang

siswa yang mengacungkan tangan. Dengan tegas siswa tersebut

menjawab “a + 2b Bu!”. Guru mengatakan bagus sekali! Masih ada

jawaban lain? Seorang siswa yang lain menjawab “a – 6b Bu!”. Guru

memuji keberanian siswa tersebut dan melanjutkan pertanyaan pada

seluruh siswa, “Ada jawaban lain”? Mereka mengatakan sama saja

49

Page 50: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

Bu! Selanjutnya guru mengatakan “Ya, benar!” dan menegaskan

kepada seluruh siswa bahwa untuk menyederhanakan pengurangan

bentuk aljabar tersebut dilakukan sama saja seperti menyederhanakan

penjumlahan bentuk aljabar.

Kegiatan dilanjutkan dengan memberikan beberapa contoh

soal untuk dikerjakan secara bersama. Selain itu, guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada hal yang kurang

jelas. Memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar dengan baik

karena pada akhir pembelajaran, guru akan memberikan tes individu

yang berkaitan dengan materi yang diajarkan.

Fase 2. Berpikir bersama

Pada fase ini, siswa diberikan pertanyaan atau masalah untuk

dipikirkan secara mandiri. Kegiatan guru disini adalah membimbing

siswa jika ada yang kebingungan mencari solusinya.

Fase 3. Transisi ke pasangan/tim

Pada fase ini, guru meminta siswa berpasangan dengan siswa

lain (pasangannya) untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkannya

pada fase kedua. Dalam menjawab pertanyaan, siswa bekerja secara

berkelompok, terlihat bahwa kerja sama yang ditunjukkan oleh siswa

sudah sangat kompak dan mereka tidak ragu-ragu lagi dalam bertanya

dan mengemukakan pendapatnya.

50

Page 51: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

Fase 4. Monitoring

Pada fase ini, guru memantau dan mengamati aktivitas yang

dilakukan siswa dalam kelompoknya. Ketika siswa aktif

melaksanakan tugas dalam kelompok/pasangan mereka masing-

masing, di sini guru perlu berhati-hati memantau kerja siswa untuk

memastikan bahwa kegiatan mereka berjalan dengan baik. Dalam hal

ini, melihat keaktifan siswa dalam belajar. Di fase ini siswa tidak lagi

bertanya kepada guru, tetapi mereka aktif bertanya kepada teman

sekelompoknya.

Fase 5. Berbagi jawaban

Pada fase ini, guru meminta setiap pasangan/kelompok untuk

berbagi jawaban dengan seluruh siswa di kelas tentang apa yang telah

mereka bicarakan dan kerjakan secara bersama. Guru mengarahkan

siswa dalam berdiskusi, dan terlihat siswa sudah berani bertanya dan

tampil di depan kelas untuk menjawab soal. Selama siswa berdiskusi,

guru memberikan penghargaan dalam bentuk verbal dan gerakan

tubuh.

Sebelum menutup kegiatan pembelajaran, guru membimbing

siswa dalam menyimpulkan materi dan langsung memberikan tes

individu kemudian mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan salam.

3) Data Hasil Wawancara

Setelah memeriksa hasil tes akhir tindakan, guru (peneliti)

melakukan wawancara pada hari Rabu tanggal 15 Oktober 2008

51

Page 52: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

terhadap subjek penelitian. Peneliti tidak menggunakan pertanyaan

secara terstruktur. Wawancara terfokus untuk menjawab pertanyaan-

pertanyaan sebagai berikut: (1) apakah siswa senang dengan model

pembelajaran yang digunakan, (2) kesulitan apa yang dialami oleh

siswa ketika mengikuti pembelajaran, (3) apakah siswa senang

menyelesaikan LKS kelompok, dan (4) apakah siswa mampu

memberikan penjelasan atas langkah-langkahnya dalam

menyelesaikan soal. Berdasarkan pada empat fokus pertanyaan diatas,

diperoleh variasi jawaban dari subjek penelitian yang dapat

dikategorikan sebagai berikut:

(1) seluruh siswa senang belajar dengan model pembelajaran

kooperatif tipe Think-Pair-Share, karena mereka berbeda dengan

situasi pembelajaran yang selama mereka terima.

(2) dalam mengerjakan latihan, subjek penelitian mengakui

mengalami sedikit kesulitan dalam memahami pengurangan

bentuk aljabar. Namun secara garis besar mereka merasa sudah

dapat memahami materi tersebut.

(3) siswa senang mengerjakan LKS kelompok, karena mereka

mendapatkan informasi dan dapat berdiskusi dengan teman dalam

kelompoknya.

(4)secara keseluruhan subjek penelitian mampu menjelaskan

langkah-langkah yang mereka lakukan dalam menyelesaikan soal

yang diberikan oleh guru walaupun belum begitu sempurna.

52

Page 53: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

4) Data Hasil Observasi

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti selama kegiatan

pembelajaran berlangsung nampak bahwa siswa sangat senang dan

antusias dalam belajar, siswa sangat senang bekerja secara mandiri

maupun secara kelompok. Siswa aktif belajar dan berdiskusi untuk

mencari informasi, baik dengan guru (peneliti) maupun dengan teman-

temannya yang lain.

Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share,

dilaksanakan observasi oleh pengamat adalah sebagai berikut.

a. Hasil Observasi Pengamat terhadap Aktivitas Guru

Pengamatan terhadap aktivitas guru dilakukan oleh guru

matematika kelas VII A SMP Negeri 3 Palu dengan menggunakan

lembar observasi guru. Dari hasil observasi, secara keseluruhan

peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik.

Adapun aspek yang diobservasi terdiri atas: (1) menyampaikan

tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa, (2) mengaitkan

pengetahuan prasyarat dengan materi yang akan dipelajari, (3)

mengoorganisasi siswa dalam kelompok, (4) membagikan LKS,

(5) menyajikan materi, (6) menjelaskan hal-hal yang belum

dipahami, (7) mengajukan pertanyaan atau masalah untuk

dipikirkan, (8) membimbing siswa dalam menganalisis dan

memikirkan masalah yang diberikan, (9) meminta siswa untuk

berpasangan dengan siswa lain untuk mendiskusikan apa yang

53

Page 54: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

telah dipikirkannya, (10) membimbing siswa dalam

menyelesaikan masalah, (11) memonitoring siswa, (12) meminta

setiap pasangan untuk berbagi jawaban dengan seluruh kelas,

(13) membimbing siswa dalam berdiskusi, (14) membimbing

siswa dalam menyimpulkan materi dan (15) memberikan tes

individu.

b. Hasil Observasi Pengamat terhadap Aktivitas Siswa

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh

pengamat, secara keseluruhan subjek penelitian memiliki antusias

yang baik dalam proses pembelajaran. Adapun aspek yang

diobservasi terdiri atas: (1) memperhatikan penjelasan guru, (2)

menjawab pertanyaan guru atau bertanya, (3) memahami materi

yang disajikan oleh guru, (4) kesiapan dan kesungguhan siswa

dalam belajar, (5) kerjasama siswa serta kemampuan

menyelesaikan soal, (6) tingkat motivasi dan minat belajar, (7)

kemampuan mengeluarkan pendapat, (8) keberanian mengajukan

pertanyaan dan menjawab pertanyaan dari temannya, (9)

menyimpulkan materi dan (10) menyelesaikan tes individu.

Berdasarkan hasil pengamatan oleh pengamat, siswa sudah

berani mengajukan pertanyaan terhadap hal-hal yang belum

mereka pahami serta menjawab pertanyaan yang diberikan guru

tentang materi yang diberikan. Hal ini menunjukkan dalam

kegiatan belajar secara umum siswa telah terlibat aktif, dan

aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran sudah baik.

54

Page 55: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

5) Refleksi Siklus II

Dengan melihat data observasi aktivitas guru dan siswa saat

pelaksanaan tindakan siklus II, pengamat memberi nilai lebih baik

dibandingkan dengan siklus I, aktivitas siswa dalam kegiatan

pembelajaran menunjukkan peningkatan pada kerja sama, bertanya

dan mengeluarkan pendapat. Demikian pula hasil belajar siswa sudah

memenuhi target pencapaian ketuntasan belajar secara klasikal sebesar

85,29 %. Dengan demikian, tindakan siklus II telah memperbaiki atau

menutupi kekurangan pada siklus I, sehingga tidak perlu ada tindakan

selanjutnya, karena tindakan pada siklus II telah mendukung

keberhasilan tindakan.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang dikemukakan di atas, maka peneliti

memperoleh gambaran bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Think-pair-

Share yang diterapkan dalam penelitian ini merupakan salah satu alternatif dalam

upaya peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam belajar matematika di

kelas. Hal ini terlihat pada perbandingan hasil belajar antara tes awal dengan tes

akhir setelah siklus II ternyata terdapat beberapa perbedaan hasil belajar. Pada tes

awal skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 80, skor terendah yang dicapai

siswa adalah 23. Siswa yang memperoleh nilai yang memenuhi standar

ketuntasan adalah 13 orang, sedangkan yang tidak memenuhi standar ketuntasan

berjumlah 21 orang. Setelah diadakan tes individu siklus I, diperoleh bahwa

skor/nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 100, skor yang terendah yang

55

Page 56: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

dicapai siswa adalah 20. Siswa yang memperoleh nilai yang memenuhi standar

ketuntasan adalah 17 orang, sedangkan yang tidak memenuhi standar ketuntasan

berjumlah 17 orang. Namun bila dibandingkan dengan hasil yang diperoleh pada

siklus II, diperoleh bahwa skor/nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 100,

skor yang terendah yang dicapai siswa adalah 62. Siswa yang memperoleh nilai

yang memenuhi standar ketuntasan adalah 29 orang, sedangkan yang tidak

memenuhi standar ketuntasan hanya 5 orang. Meskipun demikian, tindakan ini

dianggap sudah memenuhi target pencapaian keberhasilan tindakan.

Rendahnya perbedaan hasil belajar antara tes awal dengan tes individu

pada tindakan siklus I dapat disebabkan oleh model pembelajaran yang

diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif tipe

Think-Pair-Share yang diterapkan di SMP Negeri 3 Palu baru pertama kali,

sehingga baik siswa maupun peneliti masih belum baik pemahamannya tentang

cara belajar dengan model tersebut, sehingga perbedaan hasil belajar yang

diperoleh tidak terlalu besar. Namun bila dibandingkan dengan hasil belajar

antara tes awal, tes individu siklus I dengan hasil tes individu siklus II terdapat

perbedaan yang jauh lebih besar. Hal ini menunjukkan bahwa siswa telah

memperoleh pengalaman bagaimana cara belajar dengan model pembelajaran

kooperatif tipe Think-Pair-Share.

Selain dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa, model

pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share juga dapat meningkatkan aktivitas

siswa dan guru di kelas. Berdasarkan pengamatan selama kegiatan pembelajaran

di siklus I dan II, aktivitas guru pada kategori baik. Namun demikian, pada siklus

II lebih baik dibandingkan dengan siklus I. Hal ini menunjukkan bahwa tindakan

56

Page 57: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

pada siklus II memberikan aktivitas guru yang lebih tinggi. Peningkatan terjadi

terutama pada pemberian motivasi. Sedangkan pada aktivitas siswa selama

kegiatan pembelajaran di siklus I berada pada kategori kurang, namun pada siklus

II terjadi peningkatan bila dibandingkan dengan siklus I. Hal ini menunjukkan

bahwa tindakan pada siklus II memberikan aktivitas siswa yang lebih tinggi.

Peningkatan terjadi terutama pada kerja sama siswa dan adanya siswa yang

berani bertanya dan mengeluarkan pendapatnya.

Pola belajar dengan kerja sama yang diterapkan dalam model

pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share ini, telah menimbulkan motivasi

siswa terutama untuk siswa dengan tingkat kemampuan yang kurang untuk ikut

terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini karena dalam pembelajaran ini,

semua siswa mendapat kesempatan yang sama dalam pembelajaran. Siswa yang

lebih pandai termotivasi untuk membantu siswa lain dalam menyelesaikan tugas-

tugas kelompok/pasangan yang ada, karena semua siswa tidak hanya bertanggung

jawab terhadap dirinya sendiri, tetapi juga teman sekelompoknya.

Secara umum hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar yang

diperoleh siswa pada materi penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar

mengalami peningkatan.

57

Page 58: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat diambil

dari penelitian ini, adalah:

1. Model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share yang dilaksanakan

melalui tiga tahap, yakni berpikir, berpasangan dan berbagi jawaban

merupakan model pembelajaran yang menekankan pada metode tanya jawab,

diskusi, dan kerja kelompok dapat meningkatkan aktivitas yang lebih baik

pada siswa maupun guru serta meningkatkan hasil belajar siswa pada materi

58

Page 59: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar di kelas VII A SMP Negeri 3

Palu.

2. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share dapat

membantu siswa dalam memvisualisasikan atau mengambarkan secara

kongrit penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar, sehingga konsep dasar

penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar lebih tertanam dalam diri siswa.

3. Hasil belajar yang diperoleh siswa pada materi penjumlahan dan pengurangan

bentuk aljabar menunjukkan suatu peningkatan yang signifikan. Hal ini

ditunjukkan dari presentase ketuntasan belajar secara klasikal dari 50 %

meningkat menjadi 85,29 %.

B. Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian ini, maka peneliti mengajukan saran-

saran sebagai berikut.

1. Pada proses pembelajaran, guru hendaknya dapat menjadikan model

pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-share sebagai alternatif untuk

meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Kepada guru yang mengajarkan materi matematika khususnya pokok bahasan

penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar, agar mempertimbangkan untuk

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share.

59

Page 60: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

DAFTAR RUJUKAN

Arif, 2003. Belajar Kooperatif dengan Pendekatan Struktural untuk Pemahaman Konsep Statistika Siswa Kelas II SLTP Laboratorium Universitas Negeri Malang. Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Malang. Tesis Tidak Dipublikasikan, Malang.

Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Dahar, R.Wilis. 1989. Teori-teori Belajar. Bandung : Erlangga.

Depdiknas, 2004a. Matematika SMP Kelas VIII. Jakarta : Direktorat Tenaga Kependidikan.

Depdiknas, 2004b. Pembelajaran Matematika I. Jakarta : Direktorat Tenaga Kependidikan.

Depdiknas, 2004c. Strategi Pembelajaran Matematika. Jakarta : Direktorat Tenaga Kependidikan.

60

Page 61: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

Hudojo, Herman. 1988. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Depdikbud Dirjend Dikti P2LPTK.

Ibrahim, 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : Universitas Press.

Jaeng, Maxinus. 2008. Model Pembelajaran Matematika Sekolah. Palu: FKIP Universitas Tadulako.

Lie, Anita. 2004. Cooperative Learning. Jakarta: PT. Grasindo.

Marks, J.L., Hiatt, A.A. & Neufeld, E.M. 1985. Metode Pengajaran Matematika untuk Sekolah Dasar. Terjemahan oleh Bambang Sumantri, 1988. Jakarta: Erlangga.

Moleong. 1990. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudarto, 2000. Kejar (Kegiatan Belajar) Matematika Pendidikan Dasar 9 Tahun untuk SLTP Kelas I Cawu I. Surakarta: Pabelan.

Sudjana, Nana. 1991. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Sugijono, Cholik & Subroto. 2002. Matematika untuk SMP Kelas VII. Jakarta : Erlangga.

Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : CV Alfabeta.

Sumardi & Bremaniwati. 2004. Matematika untuk SMP Kelas VII. Jawa Tengah : Prestasi Agung Pratama.

Surakhmad. 1980. Pengantar Interaksi Mengajar Belajar. Bandung: Tarsito. Aksara.

Usman, M. Uzer & Lilis Setiawati. 2001. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Widyantini, 2006. Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Kooperatif. Yogyakarta : Depdiknas Direktorat Tenaga Kependidikan.

61

Page 62: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

Lampiran 1

TES AWAL

Mata Pelajaran : Matematika

Pokok Bahasan : Bentuk Aljabar

Waktu : 1 Jam Pelajaran

Hari / Tanggal : Sabtu, 30 Agustus 2008

Petunjuk Soal :

1. Tulislah nama Anda pada lembar jawaban yang telah disediakan!

2. Jawablah setiap pertanyaan di bawah ini dengan jelas!

Soal :

62

Page 63: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

1. Tulislah koefisien x, y, dan z pada bentuk aljabar di bawah!

a. 3x + 8my – 2z

b. 5ax + 10by + 3z

2. Ditentukan bentuk aljabar 3p2 + 6p + 7, tulislah koefisien p2, koefisien p dan

konstantanya!

3. Tentukan suku-suku dari bentuk aljabar 5c2 + 2c + 7 !

4. Tentukan suku-suku sejenis dari x2 + 2x – 1 dan 3x2 + x + 1 !

5. Apakah p dan q adalah koefisien-koefisien yang sejenis pada bentuk aljabar

px2 + 4x + 1 dengan 2x2 + x + q ? Benar atau salah!

Lampiran 2

DAFTAR PEROLEHAN SKOR SISWA

PADA TES AWAL

No Nama SiswaJumlah Skor /

Nilai PerolehanKet

1. Ahmad Imran 80 Tuntas

2. Aminah 47 Tidak Tuntas

3. Buana Hardiyanti 57 Tidak Tuntas

4. Citra Dewi 80 Tuntas

5. Eka Novian 63 Tidak Tuntas

6. Eko Yulianto 67 Tuntas

7. Fahrul Arfandi 47 Tidak Tuntas

8. Fani Rahmasari 57 Tidak Tuntas

9. Ijmah Mushawwirah 70 Tuntas

63

Page 64: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

10. Intan Permata 23 Tidak Tuntas

11. Irdayanti 80 Tuntas

12. Juniawan Abdi Wijaksono 37 Tidak Tuntas

13. Lolita Dwi Iswantoro 53 Tidak Tuntas

14. Magfirah Fitriah 57 Tidak Tuntas

15. Meiliani Siti Hartini 67 Tuntas

16. Moh. Fahri 40 Tidak Tuntas

17. Moh. Fauzan 40 Tidak Tuntas

18. Moh. Ihsan 77 Tuntas

19. Moh. Kurniawan 80 Tuntas

20. Moh. Rifardi 57 Tidak Tuntas

21. Muh. Fadli 63 Tidak Tuntas

22. Muh. Rasyidik 63 Tidak Tuntas

23. Nur Anggraini 80 Tuntas

24. Nurfadillah - -

25. Reski Nurul Azizah 77 Tuntas

26. Reza Renaldi 70 Tuntas

27. Sakinah 80 Tuntas

28. Sasmita Anggraini 47 Tidak Tuntas

29. Serlianti 53 Tidak Tuntas

30. Siti Hartina 53 Tidak Tuntas

31. Solahuddin 33 Tidak Tuntas

32. Vera Wati 67 Tuntas

33. Wahyudi 50 Tidak Tuntas

34. Zaqi Fahmi 40 Tidak Tuntas

Persentase ketuntasan belajar secara klasikal =

64

Page 65: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

=

= 38,23 %

Lampiran 3

KELOMPOK BELAJAR SISWA

KELOMPOK NAMA SISWAJENIS

KELAMIN

TINGKAT

PEMAHAMANKET

I

1. Ahmad Imran (1)

2. Reza Renaldi (2)

3. Fani Rahmasari (1)

4. Nurfadillah (2)

L

L

P

P

Tinggi

Sedang

Rendah

Rendah

65

Page 66: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

II

1. Citra (1)

2. Eko Yulianto (2)

3. Serlianti (2)

4. Fahrul (1)

P

L

P

L

Tinggi

Sedang

Rendah

Rendah

III

1. Irdayanti (1)

2. Meiliani (2)

3. Wahyudi (2)

4. Juniawan (1)

P

P

L

L

Tinggi

Sedang

Rendah

Rendah

IV

1. Moh. Kurniawan (1)

2. Vera Wati (2)

3. Siti Hartina (2)

4. Magfirah (1)

L

P

P

P

Tinggi

Sedang

Rendah

Rendah

V

1. Nur Anggraini (1)

2. Muh. Fadli (2)

3. Sasmita (2)

4. Sholahuddin (1)

P

L

P

L

Tinggi

Sedang

Rendah

Rendah

VI

1. Sakinah (1)

2. Muh. Rasyidik (2)

3. Aminah (2)

4. Moh. Fauzan (1)

P

L

P

L

Tinggi

Sedang

Rendah

Rendah

VII

1. Reski Nurul (1)

2. Eka Novian (2)

3. Lolita (1)

4. Moh. Fahri (2)

P

P

P

L

Tinggi

Sedang

Rendah

Rendah

66

Page 67: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

VIII

1. Moh Ihsan (1)

2. Ijmah (2)

3. Buana (3)

4. Moh. Rifardi (2)

5. Intan Permata (1)

6. Zaqi Fahmi (3)

L

P

P

L

P

L

Tinggi

Tinggi

Sedang

Sedang

Rendah

Rendah

Lampiran 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(SIKLUS I)

Sekolah : SMP Negeri 3 PaluMata Pelajaran : Matematika

67

Page 68: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

Kelas/Semester : VIIA / 1Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi : Memahami bentuk aljabar, persamaan dan

pertidaksamaan linear satu variabel

Kompetensi Dasar : Melakukan operasi pada bentuk aljabar

Indikator : Menyelesaikan penjumlahan bentuk aljabar

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menyelesaikan penjumlahan pada bentuk aljabar

B. Materi Pembelajaran

Bentuk aljabar

C. Model/Metode Pembelajaran

Model : Pembelajaran kooperatif Tipe Think-Pair-Share

Metode : Ceramah, Diskusi kelompok, dan Pemberian tugas

D. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu

Kegiatan Awal

a. Membuka kegiatan pembelajaran

b. Menyampaikan tujuan pembelajaran

dan memotivasi siswa

c. Mengajukan pertanyaan untuk

mengetahui pengetahuan prasyarat

siswa dengan materi yang akan

dipelajari

d. Mengoorganisasi siswa dalam

kelompok

e. Membagikan LKS

a. Memperhatikan dan

mendengarkan dengan baik

dan seksama

b. Memperhatikan penjelasan

guru

c. Menjawab pertanyaan guru

atau bertanya

d. Bergabung dengan anggota

kelompok masing-masing

e. Memperhatikan isi LKS

10’

68

Page 69: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

Kegiatan Inti

Fase 1. Penyajian Materi

a. Guru menyajikan materi tentang

menyelesaikan penjumlahan bentuk

aljabar

b. Menjelaskan hal-hal yang belum

dipahami siswa dan mengajukan

beberapa pertanyaan

c. Mengajukan pertanyaan atau masalah

untuk dipikirkan

Fase 2. Berpikir Bersama

Membimbing siswa dalam menganalisis

dan memikirkan masalah yang diberikan

Fase 3. Transisi ke Pasangan/Tim

a. Meminta siswa berpasangan dengan

siswa lain untuk mendiskusikan apa

yang telah dipikirkannya

b. Membimbing siswa dalam

menyelesaikan masalah ataupun soal

yang diberikan

Fase 4. Monitoring

Memantau aktivitas siswa

Fase 5. Berbagi Jawaban

a. Meminta setiap pasangan untuk

berbagi jawaban dengan seluruh kelas

b. Membimbing siswa dalam berdiskusi

a. Memahami materi yang

disajikan guru

b. Menjawab pertanyaan yang

diajukan guru dan meminta

penjelasan guru mengenai

hal-hal yang belum dipahami

c. Memikirkan masalah yang

diberikan

Menganalisis dan memikirkan

masalah secara sendiri-sendiri

a. Mencari pasangannya

masing-masing

b. Menjawab dan

menyelesaikan masalah

Aktif melaksanakan tugas

dalam kelompoknya

a. Berbagi jawaban dengan

siswa pada kelompok lain

b. Melakukan diskusi

50’

Kegiatan Akhir

a. Membimbing siswa dalam

menyimpulkan materi

b. Memberikan tes individu

a. Menyimpulkan materi

pelajaran

b. Mengerjakan tes yang

diberikan

20’

69

Page 70: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

c. Mengakhiri kegiatan pembelajaran

E. Sumber Belajar

Buku teks

F. Penilaian

Teknik : Tes

Bentuk Instrumen : Tes tertulis

Contoh Instrumen :

1. Sederhanakanlah bentuk-bentuk aljabar berikut.

a. –4p + 8p

b. –2x2 + 5x2

2. Tentukan hasil penjumlahan bentuk-bentuk aljabar berikut.

a. –7x2 + 3x + (-9x2) + x

b. (6y2 + 2) + (3y + 7)

c. (3xy + 2x + 2) + (2xy + 4)

d. (2p2 + 3p +2) + (5p2 + 2p + 5)

Lampiran 5

LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS I

Kelompok: ………….

70

Page 71: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

Indikator: Menyelesaikan penjumlahan bentuk aljabar

Petunjuk:

a. Tulislah nama kelompok anda serta tanggal di bagian atas lembar jawaban.

b. Jawablah soal-soal di bawah ini dengan benar!

Soal:

Tentukan hasil penjumlahan bentuk-bentuk aljabar berikut.

a. 7a + 2a = (… + …)a

= …

b. (5p + 7) + (2p +5) = 7p + …

c. (4xy2 + 2) + (2xy2 + 1) = … + …

d. 3p + 5q + (-5p) + 9q = 3p + (…) + 5q + …

= (… - …)p + ( … + …)q

= …p + …q

e. (2x2 + 3x + 7) + (4x2 + 2x + 5) = 6x2 + …x + …

Lampiran 6

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU DI KELAS

SIKLUS I

71

Page 72: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

Nama Sekolah : SMP Negeri 3 PaluMata Pelajaran : MatematikaMateri : Penjumlahan Bentuk AljabarNama Peneliti : HelmiHari / Tanggal : Rabu, 8 Oktober 2008

Petunjuk.Berikut ini daftar pengelolaan kegiatan belajar berdasarkan pembelajaran kooperatif tipe Think-pair-Share yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Berikan penilaian anda dengan membubuhkan tanda cek ( ) pada kolom yang tersedia.

No Aspek yang DiamatiPenilaian

1 2 3 4I KEGIATAN AWAL

a. Membuka kegiatan pembelajaran

b. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi

siswa

c. Mengajukan pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan

prasyarat siswa dengan materi yang akan dipelajari

d. Mengoorganisasi siswa dalam kelompok

e. Membagikan LKS

II KEGIATAN INTI

Fase 1. Penyajian Materi

a. Guru menyajikan materi tentang menyelesaikan

penjumlahan bentuk aljabar

b. Menjelaskan hal-hal yang belum dipahami siswa dan

mengajukan beberapa pertanyaan

c. Mengajukan pertanyaan atau masalah untuk dipikirkan

Fase 2. Berpikir Bersama

Membimbing siswa dalam menganalisis dan memikirkan

masalah yang diberikan

Fase 3. Transisi ke Pasangan/Tim

a. Meminta siswa berpasangan dengan siswa lain untuk

mendiskusikan apa yang telah dipikirkannya

b. Membimbing siswa dalam menyelesaikan masalah

72

Page 73: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

ataupun soal yang diberikan

Fase 4. Monitoring

Memantau aktivitas siswa

Fase 5. Berbagi Jawaban

a. Meminta setiap pasangan untuk berbagi jawaban dengan

seluruh kelas

b. Membimbing siswa dalam berdiskusi

III KEGIATAN AKHIR

a. Membimbing siswa dalam menyimpulkan materi

b. Memberikan tes individu

c. Mengakhiri kegiatan pembelajaran

PENGELOLAAN WAKTU

PENGAMATAN SUASANA KELAS

Siswa antusias

Guru antusias

Keterangan:1 = Tidak baik2 = Kurang baik3 = Cukup baik4 = Baik

Pengamat

Niluh Wardhani, S.PdNIP. 132064604

Lampiran 7

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DI KELAS

SIKLUS I

73

Page 74: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

Nama Sekolah : SMP Negeri 3 Palu

Mata Pelajaran : Matematika

Materi : Penjumlahan Bentuk Aljabar

Nama Peneliti : Helmi

Hari / Tanggal : Rabu, 8 Oktober 2008

Petunjuk.

Berilah tanda cek ( ) pada kolom yang tersedia sesuai dengan pendapat anda.

No Aspek yang DiamatiPenilaian

1 2 3 4

I KEGIATAN AWAL

a. Memperhatikan penjelasan guru

b. Menjawab pertanyaan guru atau bertanya

II KEGIATAN INTI

a. Memahami materi yang disajikan guru

b. Kesiapan dan kesungguhan siswa dalam belajar

c. Kerjasama yang ditunjukkan oleh siswa dalam

menyelesaikan permasalahan yang ada serta mampu

menyelesaikan soal atau masalah

d. Tingkat motivasi dan minat belajar

e. Kemampuan mengeluarkan pendapat

f. Keberanian mengajukan pertanyaan serta berani

menjawab pertanyaan-pertanyaan dari temannya.

III KEGIATAN AKHIR

a. Menyimpulkan materi

b. Menyelesaikan tes individu

IV Suasana kelas (antusias siswa)

74

Page 75: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

Keterangan:1 = Tidak baik2 = Kurang baik3 = Cukup baik4 = Baik

Pengamat

Dian Untari STB. A 23104017

Lampiran 8

TES INDIVIDU SIKLUS I

75

Page 76: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

Petunjuk soal:

1. Tulislah nama Anda pada lembar jawaban yang telah disediakan!

2. Jawablah setiap pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!

Soal:

1. Sederhanakanlah bentuk-bentuk aljabar berikut.

a. –4p + 8p

b. –2x2 + 5x2

2. Tentukan hasil penjumlahan bentuk-bentuk aljabar berikut.

a. –7x2 + 3x + (-9x2) + x

b. (6y2 + 2) + (3y + 7)

c. (3xy + 2x + 2) + (2xy + 4)

d. (2p2 + 3p +2) + (5p2 + 2p + 5)

Lampiran 9

DAFTAR HASIL PEROLEHAN SKOR SISWA

PADA TES INDIVIDU (SIKLUS I)

76

Page 77: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

No Nama SiswaJumlah Skor /

Nilai PerolehanKet

1. Ahmad Imran 70 Tuntas

2. Aminah 70 Tuntas

3. Buana Hardiyanti 40 Tidak Tuntas

4. Citra Dewi 68 Tuntas

5. Eka Novian 20 Tidak Tuntas

6. Eko Yulianto 70 Tuntas

7. Fahrul Arfandi 40 Tidak Tuntas

8. Fani Rahmasari 50 Tidak Tuntas

9. Ijmah Mushawwirah 50 Tidak Tuntas

10. Intan Permata - -

11. Irdayanti 40 Tidak Tuntas

12. Juniawan Abdi Wijaksono 50 Tidak Tuntas

13. Lolita Dwi Iswantoro 78 Tuntas

14. Magfirah Fitriah 90 Tuntas

15. Meiliani Siti Hartini 80 Tuntas

16. Moh. Fahri 52 Tidak Tuntas

17. Moh. Fauzan - -

18. Moh. Ihsan 90 Tuntas

19. Moh. Kurniawan 90 Tuntas

20. Moh. Rifardi 40 Tidak Tuntas

21. Muh. Fadli 100 Tuntas

22. Muh. Rasyidik 20 Tidak Tuntas

23. Nur Anggraini 88 Tuntas

24. Nurfadillah 40 Tidak Tuntas

25. Reski Nurul Azizah 80 Tuntas

26. Reza Renaldi 70 Tuntas

27. Sakinah 80 Tuntas

28. Sasmita Anggraini 40 Tidak Tuntas

29. Serlianti 20 Tidak Tuntas

30. Siti Hartina 96 Tuntas

77

Page 78: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

31. Solahuddin 40 Tidak Tuntas

32. Vera Wati 90 Tuntas

33. Wahyudi 76 Tuntas

34. Zaqi Fahmi 50 Tidak Tuntas

Persentase ketuntasan belajar secara klasikal =

=

= 50 %

Lampiran 10

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(SIKLUS II)

78

Page 79: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

Sekolah : SMP Negeri 3 PaluMata Pelajaran : MatematikaKelas/Semester : VIIA / 1Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi : Memahami bentuk aljabar, persamaan dan

pertidaksamaan linear satu variabel

Kompetensi Dasar : Melakukan operasi pada bentuk aljabar

Indikator : Menyelesaikan pengurangan bentuk aljabar

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menyelesaikan pengurangan pada bentuk aljabar

B. Materi Pembelajaran

Bentuk aljabar

C. Model/Metode Pembelajaran

Model : Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share

Metode : Ceramah, Diskusi kelompok, dan Pemberian tugas

D. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu

Kegiatan Awal

a. Membuka kegiatan pembelajaran

b. Menyampaikan tujuan pembelajaran

dan memotivasi siswa

c. Mengajukan pertanyaan untuk

mengetahui pengetahuan prasyarat

siswa dengan materi yang akan

dipelajari

d. Mengoorganisasi siswa dalam

kelompok

e. Membagikan LKS

a. Memperhatikan dan

mendengarkan dengan baik

dan seksama

b. Memperhatikan penjelasan

guru

c. Menjawab pertanyaan guru

atau bertanya

d. Bergabung dengan anggota

kelompok masing-masing

e. Memperhatikan isi LKS

10’

79

Page 80: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

Kegiatan Inti

Fase 1. Penyajian Materi

a. Guru menyajikan materi tentang

menyelesaikan pengurangan bentuk

aljabar

b. Menjelaskan hal-hal yang belum

dipahami siswa dan mengajukan

beberapa pertanyaan

c. Mengajukan pertanyaan atau masalah

untuk dipikirkan

Fase 2. Berpikir Bersama

Membimbing siswa dalam menganalisis

dan memikirkan masalah yang diberikan

Fase 3. Transisi ke Pasangan/Tim

a. Meminta siswa berpasangan dengan

siswa lain untuk mendiskusikan apa

yang telah dipikirkannya

b. Membimbing siswa dalam

menyelesaikan masalah ataupun soal

yang diberikan

Fase 4. Monitoring

Memantau aktivitas siswa

Fase 5. Berbagi Jawaban

a. Meminta setiap pasangan untuk

berbagi jawaban dengan seluruh kelas

b. Membimbing siswa dalam berdiskusi

a. Memahami materi yang

disajikan guru

b. Menjawab pertanyaan yang

diajukan guru dan meminta

penjelasan guru mengenai

hal-hal yang belum dipahami

c. Memikirkan masalah yang

diberikan

Menganalisis dan memikirkan

masalah secara sendiri-sendiri

a. Mencari pasangannya

masing-masing

b. Menjawab dan

menyelesaikan masalah

Aktif melaksanakan tugas

dalam kelompoknya

a. Berbagi jawaban dengan

siswa pada kelompok lain

b. Melakukan diskusi

50’

Kegiatan Akhir

a. Membimbing siswa dalam

menyimpulkan materi

a. Menyimpulkan materi

pelajaran

20’

80

Page 81: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

b. Memberikan tes individu

c. Mengakhiri kegiatan pembelajaran

b. Mengerjakan tes yang

diberikan

E. Sumber Belajar

Buku teks

F. Penilaian

Teknik : Tes

Bentuk Instrumen : Tes tertulis

Contoh Instrumen :

1. Sederhanakanlah bentuk-bentuk aljabar berikut.

a. 5a – 2a

b. –4q2 – 3q2

2. Tentukan hasil penjumlahan bentuk-bentuk aljabar berikut.

a. –7a – 2b – 3a – 3b

b. (6pq – 3) – (3pq – 2)

c. (3p3 – 2aq2 – 5) – (p2 – aq2 – 10)

3. Kurangkan bentuk aljabar berikut.

a. 5a – 3b dari 2a – 8b

b. –6p – 3q + 3r dari p – q – 3

Lampiran 11

LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS II

Kelompok: ………….

81

Page 82: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

Indikator: Menyelesaikan pengurangan bentuk aljabar

Petunjuk:

a. Tulislah nama kelompok anda serta tanggal di bagian atas lembar jawaban.

b. Jawablah soal-soal di bawah ini dengan benar!

Soal:

1. Tentukan hasil pengurangan bentuk-bentuk aljabar berikut.

a. 9y – 12y = (… - …)y

= …

b. (7p – 6) – (3p – 2) = 4p - …

c. (6xy2 – 2y) – (3y – xy2) = … + …

d. –5x2 – 3x – 7x2 – 6x = –5x2 - … - 3x - …

= (… - …)x2 – (… + …)x

= …x2 + …x

e. (x2 – x – 9) – (5x2 – 7x + 2) = -4x2 + …x - …

2. Kurangkan bentuk aljabar 8a – 3b dari 3a – 8b

Penyelesaian:

3a – 8b – (8a – 3b)

= 3a – 8b - … + …

= 3a - … - 8b + …

= …a - …b

Lampiran 12

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU DI KELAS

82

Page 83: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

SIKLUS II

Nama Sekolah : SMP Negeri 3 PaluMata Pelajaran : MatematikaMateri : Pengurangan Bentuk AljabarNama Peneliti : HelmiHari / Tanggal : Selasa, 14 Oktober 2008

Petunjuk.Berikut ini daftar pengelolaan kegiatan belajar berdasarkan pembelajaran kooperatif tipe Think-pair-Share yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Berikan penilaian anda dengan membubuhkan tanda cek ( ) pada kolom yang tersedia.

No Aspek yang DiamatiPenilaian

1 2 3 4I KEGIATAN AWAL

a. Membuka kegiatan pembelajaran

b. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi

siswa

c. Mengajukan pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan

prasyarat siswa dengan materi yang akan dipelajari

d. Mengoorganisasi siswa dalam kelompok

e. Membagikan LKS

II KEGIATAN INTI

Fase 1. Penyajian Materi

a. Guru menyajikan materi tentang menyelesaikan

pengurangan bentuk aljabar

b. Menjelaskan hal-hal yang belum dipahami siswa dan

mengajukan beberapa pertanyaan

c. Mengajukan pertanyaan atau masalah untuk dipikirkan

Fase 2. Berpikir Bersama

Membimbing siswa dalam menganalisis dan memikirkan

masalah yang diberikan

Fase 3. Transisi ke Pasangan/Tim

a. Meminta siswa berpasangan dengan siswa lain untuk

mendiskusikan apa yang telah dipikirkannya

83

Page 84: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

b. Membimbing siswa dalam menyelesaikan masalah

ataupun soal yang diberikan

Fase 4. Monitoring

Memantau aktivitas siswa

Fase 5. Berbagi Jawaban

a. Meminta setiap pasangan untuk berbagi jawaban dengan

seluruh kelas

b. Membimbing siswa dalam berdiskusi

III KEGIATAN AKHIR

a. Membimbing siswa dalam menyimpulkan materi

b. Memberikan tes individu

c. Mengakhiri kegiatan pembelajaran

PENGELOLAAN WAKTU

PENGAMATAN SUASANA KELAS

Siswa antusias

Guru antusias

Keterangan:1 = Tidak baik2 = Kurang baik3 = Cukup baik4 = Baik

Pengamat

Niluh Wardhani, S.PdNIP. 132064604

Lampiran 13

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DI KELAS

84

Page 85: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

SIKLUS II

Nama Sekolah : SMP Negeri 3 Palu

Mata Pelajaran : Matematika

Materi : Pengurangan Bentuk Aljabar

Nama Peneliti : Helmi

Hari / Tanggal : Selasa, 14 Oktober 2008

Petunjuk.

Berilah tanda cek ( ) pada kolom yang tersedia sesuai dengan pendapat anda.

No Aspek yang DiamatiPenilaian

1 2 3 4

I KEGIATAN AWAL

a. Memperhatikan penjelasan guru

b. Menjawab pertanyaan guru atau bertanya

II KEGIATAN INTI

a. Memahami materi yang disajikan guru

b. Kesiapan dan kesungguhan siswa dalam belajar

c. Kerjasama yang ditunjukkan oleh siswa dalam

menyelesaikan permasalahan yang ada serta mampu

menyelesaikan soal atau masalah

d. Tingkat motivasi dan minat belajar

e. Kemampuan mengeluarkan pendapat

f. Keberanian mengajukan pertanyaan serta berani

menjawab pertanyaan-pertanyaan dari temannya.

III KEGIATAN AKHIR

a. Menyimpulkan materi

85

Page 86: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

b. Menyelesaikan tes individu

IV Suasana kelas (antusias siswa)

Keterangan:1 = Tidak baik2 = Kurang baik3 = Cukup baik4 = Baik

Pengamat

S a n t i STB. A 23104041

Lampiran 14

TES INDIVIDU SIKLUS II

86

Page 87: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

Petunjuk soal:

1. Tulislah nama Anda pada lembar jawaban yang telah disediakan!

2. Jawablah setiap pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!

Soal:

1. Sederhanakanlah bentuk-bentuk aljabar berikut.

a. 5a – 2a

b. –4q2 – 3q2

2. Tentukan hasil pengurangan bentuk-bentuk aljabar berikut.

a. –7a – 2b – 3a – 3b

b. (6pq – 3) – (3pq – 2)

c. (3p3 – 2aq2 – 5) – (p2 – aq2 – 10)

3. Kurangkan bentuk aljabar berikut.

a. 5a – 3b dari 2a – 8b

b. –6p – 3q + 3r dari p – q – 3

Lampiran 15

DAFTAR HASIL PEROLEHAN SKOR SISWA

87

Page 88: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

PADA TES INDIVIDU (SIKLUS II)

No Nama SiswaJumlah Skor /

Nilai PerolehanKet

1. Ahmad Imran 100 Tuntas

2. Aminah 69 Tuntas

3. Buana Hardiyanti 85 Tuntas

4. Citra Dewi 77 Tuntas

5. Eka Novian 69 Tuntas

6. Eko Yulianto 77 Tuntas

7. Fahrul Arfandi 62 Tidak Tuntas

8. Fani Rahmasari 85 Tuntas

9. Ijmah Mushawwirah 74 Tuntas

10. Intan Permata 74 Tuntas

11. Irdayanti 77 Tuntas

12. Juniawan Abdi Wijaksono 83 Tuntas

13. Lolita Dwi Iswantoro 85 Tuntas

14. Magfirah Fitriah 97 Tuntas

15. Meiliani Siti Hartini 85 Tuntas

16. Moh. Fahri 85 Tuntas

17. Moh. Fauzan 85 Tuntas

18. Moh. Ihsan 77 Tuntas

19. Moh. Kurniawan 100 Tuntas

20. Moh. Rifardi 62 Tidak Tuntas

21. Muh. Fadli - -

22. Muh. Rasyidik 100 Tuntas

23. Nur Anggraini - -

24. Nurfadillah 74 Tuntas

25. Reski Nurul Azizah 85 Tuntas

26. Reza Renaldi 85 Tuntas

27. Sakinah 77 Tuntas

28. Sasmita Anggraini 85 Tuntas

88

Page 89: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

29. Serlianti 62 Tidak Tuntas

30. Siti Hartina 77 Tuntas

31. Solahuddin 100 Tuntas

32. Vera Wati 77 Tuntas

33. Wahyudi 85 Tuntas

34. Zaqi Fahmi 85 Tuntas

Persentase ketuntasan belajar secara klasikal =

=

= 85,29 %

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

89

Page 90: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Helmi

NIM : A 231 04 015

Jurusan/Program Studi : Pend. MIPA/Pend. Matematika

Fakultas : Keguruan dan Ilmu pendidikan

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan

atau pikiran orang lain. Saya akui skripsi ini adalah hasil tulisan atau pikiran saya

sendiri.

Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini adalah

hasil jiplakan maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Palu, Nopember 2008

Yang membuat pernyataan,

H e l m iA 231 04 015

RIWAYAT HIDUP

90

Page 91: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharedoc

Helmi, dilahirkan pada tanggal 30 Juli 1986 di Palu Provinsi Sulawesi tengah

merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Bapak Syamsuddin dan Ibu

Nur’ani.

Pendidikan pertama kali di Sekolah Dasar tepatnya di SD Inpres Boyaoge

selama 6 tahun dan tamat pada tahun 1998. Pendidikan berikutnya di tempuh di

SLTP Negeri 5 Palu dan tamat pada tahun 2001. Kemudian pada tahun yang sama

melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 4 Palu dan tamat pada tahun 2004.

Pada tahun 2004 terdaftar sebagai Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Matematika, Jurusan Pendidikan MIPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Tadulako melalui PMDK.

91