Upload
tranlien
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI 60 METER
MELALUI PERMAINAN MEMINDAHKAN BENDA
PADA SISWA KELAS 5 SD NEGERI BANDAR 01
KECAMATAN BANDAR KAB.BATANG
TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012
Skripsi
Oleh:
B U K H O R I
X4711030
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : Bukhori
NIM : X4711030
Jurusan /program studi : JPOK/Pendidikan Jasmani Kesehatan dan
Rekreasi
Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “ MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR LARI 60 METER MELALUI PERMAINAN MEMINDAHKAN
BENDA PADA SISWA KELAS 5 SD NEGERI BANDAR 01 KECAMATAN
BANDAR KABUPATEN BATANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini
benar-benar merupakan hasil karya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang
dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
daftar pustaka .
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya .
Surakarta , Juli 2012
Yang membuat pernyataan
Bukhori
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI 60 METER
MELALUI PERMAINAN MEMINDAHKAN BENDA
PADA SISWA KELAS 5 SD NEGERI BANDAR 01
KECAMATAN BANDAR KAB.BATANG
TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012
Oleh
BUKHORI
X4711030
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2012
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Surakarta, Juli 2012
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. AGUS KRISTIYANTO,M.Pd. Drs. AGUS TIYANTO ,M.Pd. NIP. 19651128199003 1 001 NIP. 19680818199403 1 001
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan .
Pada hari : ........................... Tanggal : ............................
Tim Penguji Skripsi :
Nama terang Tanda Tangan Ketua : Drs.Waluyo,M.Or. : ............................................ Skretaris : Slamet Widodo,S.Pd.M.Or. : ............................................ Anggota I : Dr.Agus Kristiyanto, M.Pd. : ............................................ Anggota II : Drs. Agustiyanto, M.Pd. : ............................................ Disahkan oleh : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta a.n. Dekan Pembantu Dekan I Prof. Dr. rer. nat. Sajidan,M.Si. Nip. 19660415199103 1 002
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
Bukhori, MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI 60 METER MELALUI PERMAINAN MEMINDAHKAN BENDA PADA SISWA KELAS 5 SD NEGERI BANDAR 01 KECAMATAN BANDAR KABUPATEN BATANG TAHUN PPELAJARAN 2011 / 2012 ,Sekripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta ,Juli 2012. . Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan lari 60 meter melalui permainan memindahkan benda pada siswa kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Bandar 01 Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011 / 2012 . Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, tindakan, observasi, dan regfleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 5 SD Negeri Bandar 01 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011 / 2012, yang berjumlah 24 siswa yang terdiri dari 16 siswa putra dan 8 siswa putri . Teknik pengumpulan data adalah melalui tes dan kemampuan gerak dasar lari dan observasi dari proses kegiatan pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara deskriptif yang didasarkan pada analisis kualitatif. Prosedur penelitian ini meliputi planning, acting, observasi dan reflecting. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa memodifikasi sarana pembelajaran Pendidikan Jasmani dapat mengoptimalkan kemampuan lari 60 meter melalui Permainan Memindahkan Benda pada siswa kelas 5 SD Negeri Bandar 01 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011 / 2012.Prosedur penelitian menggunakan tahapan dua siklus.
Ketuntasan sikap (afektif) siswa dalam pembelajaran yang pada kondisi awal hanya 9 siswa atau 37,5 % , pada siklus I meningkat menjadi 13 siswa atau 54,16% , dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 20 siswa atau 83,33 %. sehingga peningkatan dari kondisi awal hingga siklus 2 ( 5,85 ) . Nilai ketuntasan hasil belajar pada kondisi awal ( 37,5 % ) siklus 1 ( 54,16 % ) siklus 2 ( 83,33 % ), sehingga peningkatan dari kondisi awal hingga siklus II sebesar ( 41,67 % ) .
Simpulan penelitian ini adalah hasil belajar lari 60 meter melalui permainan memindahkan benda pada siswa kelas 5 SD Negeri Bandar 01 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012. Kata kunci : lari 60 meter, memindahkan benda .
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
MOTTO
HORI
------------------------------------
Bukhori
Ada tiga hal cara pintar untuk dilakukan :
1. Melalui pemikiran, itu adalah yang paling mulia .
2. Melalui contoh atau meniru, itu yang paling mudah .
3. Melalui pengalaman, itu yang terpahit .
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan skripsi ini untuk :
SD Negeri Bandar 01, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang .
Bapak dan Ibu tercinta yang telah membimbing dan mendidik saya tanpa pamprih
agar menjadi anak yang berguna.
Teman - teman terdekatku yang selalu memberi semangat dan motivasi, selalu
membantu dan selalu ada ......................................ya ada ....
Sahabat – sahabat Guru Penjas kelompok 4 Pemalang yang selalu
bersama – sama dalam suka dan duka ............. trim .
Teman – teman PPKHB Penjaskesrek angkatan III FKIP PJOK Surakarta
Yang selalu memberi motivasi dan semangat untuk menyelesaikan tugas agar
cepat selesai dan lulus.
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga dapat diselesaikan skripsi
dengan judul “ MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI 60 METER
MELALUI PERMAINAN MEMINDAHKAN BENDA PADA SISWA KELAS 5
SD NEGERI BANDAR 01 KECAMATAN BANDAR KABUPATEN BATANG
TAHUN PELAJARA 2011/2012”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk
mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan, Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Fakultas Kkeguruan Dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis memyadari bahwa
terselesainya skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari
berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada yang terhormat :
1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Mulyono,MM, Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
3. Waluyo,S.Pd,M.Or, Ketua Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan
Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendiddikan Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
4. Dr.Agus Kristiyanto, M.Pd., sebagai pembimbing 1 yang telah
memberikan motivasi dan arahan dalam penyusunan skripsi.
5. Drs. Agus Tiyanto ,M.Pd.,sebagai pembimbing 2 yang telah memberikan
bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi.
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6. Bapak dan Ibu Dosen FKIP JPOK Surakarta secara tulus memberikan ilmu
dan masukan – masukan kepada penulis.
7. Ibu Umi Kulsum , S,Ag. Kepala SD N Negeri Bandar 01 Kecamatan
Bandar Kabupaten Batang yang telah memberikan izin untuk mengadakan
penelitian di sekolah yang dipimpin.
8. Bapak GGS.Ghufron,S.Pd., Guru Kelas 5 SD Negeri Bandar 01
Kecamatan Bandar Kabupaten Batang yang telah menjadi kolaboratur.
9. Siswa kelas 5 SD Negeri Bandar 01 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang
tahun pelajaran 2011 / 2012 , yang telah bersedia menjadi sampel
penelitian.
10. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun penulis harapkan . Penulis berharap
semoga skripsi ini bermanfaat dan menambah wawasan bagi para
pembaca.
Surakarta, Juli 2012
Penulis
X
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................... ii
HALAMAN PENGAJUAN........................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... iv
HALAMANPENGESAHAN ....................................................................... v
HALAMAN ABSTRAK... ............................................................................ vi
HALAMAN MOTTO.................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... viii
KATA PENHGANTAR .............................................................................. ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiv
DAFTAR GA TABEL ..................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................. 3
D. Manfaat Penelitian ........................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka ................................................................. 5
1. Atletik ........................................................................... 5
a. Pengertian Atletik .................................................. 5
b. Nomor-nomor dalam Atletik ................................ 6
c. Pengertian Lari Cepat ........................................... 7
d. Lari 60 meter ....................................................... 7
2. Pembelajaran .................................................................. 13
a. Pengertian Pembelajaran .................................. 13
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
b. Prinsip-prinsip Belajar dalam Pembelajaran ........ 13
c. Hasil Belajar ........................................................ 15
3. Pendekatan Bermain ....................................................... 17
a. Pengertian Pendekatan Bermain ........................ 17
b. Pengaruh Bermain bagi Perkembangan Anak ... 18
4. Pembelajaran Lari 60 meter Melalui Permainan Memindahkan
Benda .............................................................................. 20
B. Kerangka Berfikir ............................................................. 21
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................... 23
1. Tempat Penelitian ..................................................... 23
2. Waktu Penelitian ..................................................... 23
B. Subjek Penelitian ............................................................ 25
C. Data dan Sumber Data .................................................... 25
D. Pengumpulan Data ........................................................... 25
E. Uji Validitas Data ............................................................. 27
F. Analisis Data ................................................................... 27
G. Indikator Kinerja Peneliti ............................................... 28
H. Prosedur Penelitian ......................................................... 29
1. Rancangan Suklus I .................................................... 30
2. Rancangan Siklus II .................................................. 31
BAB.IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Pratindakan ....................................................... 32
B. Diskripsi Hasil Tindakan Tiapa Siklus ............................. 33
1. Siklus I ....................................................................... 33
2. Siklus II ...................................................................... 36
C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus .................... 41
D. Pembahasan ................................................................... 41
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan ...................................................................... 44
B. Implikasi ........................................................................ 45
C. Saran .............................................................................. 45
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 46
LAMPIRAN ............................................................................................ 48
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Sikap jari-jari membentuk huruf V terbalik ..................... 8
Gambar 2.2 Sikap badan pada saat aba-aba “Bersedia “...................... 8
Gambar 2.3. Sikap badan saat aba-aba “bersedia “ Bunch stsrt ............ 9
Gambar 2..4. Sikap badab saat aba-aba “bersedia “ Medium start ....... 9
Gambar 2.5. Sikap badan saat aba-aba “bersedia “Medium elongated stsrt .. 9
Gambar 2.6. Sikap badan saat aba-aba “bersedia “Elongated stsrt .............. 9
Gambar 2.7. sikap badan saat aba-aba “Siap “ .............................................. 10
Gambar 2,8. Sikap badan saat aba-aba “Ya “ ............................................. 10
Ganabar 2.9.Sikap badan saat lari sprint ....................................................... 11
Gambar2.10 Sikap badan saa tmelewati garisfinish....................................... 12
Gambar 2.11. Alur Kerangka Berfikir ......................................................... 22
Gambar 2.12. Grafik Peningkatan Ketuntasan HasilBelajar Siswa .............. 41
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan ........................ 24
Tabel 3.2. Teknik Pengumpulan Data Penelitian .................................. 25
Tabel 3,3 Presentase Targer Capain ..................................................... 28
Tabel 4.1. Kondidsi Awal Ssikap siswa dalam Pembelajaran Lari Cepat 33
Tabel 4.2. Sikap siswa dalam Pembelajaran lari cepatpada siklus I .......... 36
Tabel 4.3. Sikap siswa dalam Pembelajaran Lari Cepat pada siklus II ... 38
Tabel 4.4. Deskripsi Hasil Observasi ........................................................ 39
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1.Lampiran1 .Daftar Nama Siswa Kelas 5 SD Negri Bandar 01............... 49
2.Lampiran 2 . Perangkat RRP Siklus I ........................................................ 50
3.Lampiran 3 . Perangkat RPP Siklus II ...................................................... 76
4.Lampiran 4. Foto Pembelajaran pada Siklus I .......................................... 99
5.Lampiran 5. Foto Pembelajran pada Siklus II ........................................ 102
6.Surat Ijin Penelitian ................................................................................ 113
7.Surat Keterangan Pengajuan Judul ............................................................ 114
8.Surat Keterangan Penelitian ................................................................... 115
9.Surat Validasi Proposal Sekripsi ............................................................ 116
xvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib
diajarkan di sekolah dasar. Pendidikan jasmani merupakan suatu proses
pendidikan melalui aktivitas jasmani dalam usaha mencapai suatu tujuan
pendidikan. Tujuan umum pendidikan jasmani di sekolah dasar adalah memacu
pada pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, emosional dan sosial yang
selaras dalam upaya membentuk dan mengembangkan kemampuan gerak,
menanamkan nilai, sikap dan membiasakan sikap. Peranan pendidikan jasmani
adalah sangat penting yang memberikan kesempatan pada siswa untuk terlibat
langsung dalam melaksanakan aktivitas jasmani,bermain dan berolahraga yang
dilakukan secara sistematis .Proses pembelajaran pendidikan jasmani, guru
mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi pembelajaran
khususnya pada pelajaran cabang olahraga atletik.
Atletik merupakan salah satu materi pokok dalam pendidikan jasmani
yang terangkum dalam kurikulum sekolah dasar. Komponen-komponen gerak
dalam atletik merupakan bagian dari gerak yang paling sering dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari, yaitu jalan, lari, lompat dan lempar. Selain itu sebagian
cabang olahraga yang melibatkan komponen-komponen gerak dalam atletik.
Dalam upaya membantu siswa sekolah dasar mempersiapkan pertumbuhan fisik
dan kemampuan gerak yang nantinya akan berguna mengatasi tantangan gerak
dalam cabang olahraga maupun dalam kehidupan sehari-hari perlu
mengekplorasikan potensi gerak dari siswa lewat atletik.
Lari jarak pendek atau lari cepat, merupakan salah satu nomor dalam
atletik yang mempunyai peran untuk mengembangkan kesegaran jasmani siswa.
Untuk memperoleh kemampuan lari yang baik diperlukan penguasaan tahapan
gerakan lari. Tahapan gerakan lari cepat terdiri dari tiga aspek,
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
yaitu gerakan start, gerakan lari, dan gerakan melewati garis finish.
Penguasaan tahapan tersebut merupakan faktor yang penting yang harus
diajarkan pada siswa agar menguasainya dengan baik. Tolak ukur keberhasilan
pembelajaran lari adalah penguasaan gerakan lari sehimngga kemampuan lari
siswa juga baik. Siswa sekolah dasar pada umumnya belum memiliki ketrampilan
lari yang baik. Gerakan ayunan dan langkah kaki siswa kebanyakan belum nbaik,
sehingga penguasaan gerakan dasar perlu mendapatkan perhatian dalam
pembelajaran.
Lari 60 meter merupakan lari sprint untuk sekolah dasar yang menempuh
jarak 60 meter. Lari 60 meter ini juga digunakan dalam salah satu test untuk
mengukur tingkat kesegaran jasmani siswa yang berumur 10-12 tahun atau siswa
kelas IV,V dan VI. Lari jarak 60 meter biasanya juga digunakan dalam
pembelajaran lari jarak pendek untuk mengukur kecepatan siswa.
Pembelajaran lari bagi siswa sekolah dasar dibutuhkan cara mengajar yang
tepat. Salah satu komponen dasar yang harus dicapai adalah mempraktikkan gerak
dasar atletik sederhana serta nilai semangat, percaya diri dan disiplin dengan
materi pembelajaran lari jarak pendek. Berdasarkan observasi yang dilakukan
peneliti terhadap siswa kelas 5 SD Negeri Bandar 01 Kecamatan Bandar
Kabupaten Batang, kemampuan lari jarak pendeknya belum baik. Dari data yang
diperoleh dari observasi diketahui bahwa nilai ketuntasan siswa dalam
pembelajaran lari 60 meter masih rendah, yaitu dari 24 siswa hanya 9 siswa atau
37,5 % yang nilainya diatas KKM ( KKM mapel penjas di SD Negeri Bandar 01
adalah 70 ). Menurut hasil pengamatan peneliti, masih banyaknya siswa yang
belum mencapai KKM ini disebabkan karena siswa rata-rata belum memiliki
gerakan yang baik. Gerakan start, gerakan lari dan gerakan finish belum dikuasai
dengan baik, misalnya gerakan ayunan tanan lengan masih salah, lutut atau paha
kurang diangkat tinggi. Siswa juga kurang bersemangat, terkadang siswa merasa
bosan dan mengeluh karena panas dan cape. Hal ini yang memngakibatkan
kemampuan lari 60 meter siswa belum maksimal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Dilihat dari karakteristik anak, dunia anak adalah dunia bermain. Siswa
sekolah dasar yang masih tergolong anak-anak bentuk pendekatannya cenderung
berupa permainan. Pembelajaran melalui bermain merupakan pembelajaran yang
dikonsepkan dalam permainan. Suasana bermain yang menyenangkan akan
membuat anak tertarik untuk mengikuti pembelajaran. Jika kita perhatikan pada
jam-jam istirahat, terlihat bahwa anak-anak sekolah dasar banyak yang melakukan
berbagai macam permainan. Kegiatan siswa tersebut melakukan karena hasrat
mereka untuk bergerak sangat besar.
Berdasarkan uraian diatas dan kaitannya dengan penelitian ini maka perlu
adanya kolaborasi antara peneliti dengan guru penjas dalam upaya peningkatan
mutu pelajaran penjas, khususnya dalam hal ini meningkatkan kemampuan lari 60
meter melalui permainan memindahkan benda pada SD Negeri Bandar 01
Kecamatan Bandar Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/ 2012 berbentuk
Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan masalah
penelitian ini sebagai berikut : Bagaimanakah permainan memindahkan benda
dapat meningkatkan hasil belajar lari 60 meter pada siswa kelas 5 SD Negeri
Bandar 01 ,Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012.
C.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang akan dicapai melalui penelitian ini adalah
untuk meningkatkan hasil belajar lari 60 meter melalui permainan memindahkan
benda pada siswa kelas 5 SD Negeri Bandar 01, Kecamatan Bandar , Kabupaten
Batang , tahun pelajaran 2011/ 2012.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
D. Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut :
1. Bagi guru penjasorkes SD Negeri Bandar 01 Kec.Bandar, Kab. Batang .
a. untuk meningkatkan kreativitas guru disekolah dalam membuat
dan mengembangkan media bantu pembelajaran yang dimodifikasi
b. sebagai bahan masukan guru untuk memilih pembelajaran yang
akan dilakukan .
c. meningkatkan kinerja guru dalam menjalankan tugasnya secara
profesional dalam pengembangan media bantu pembelajaran
2. Bagi siswa kelas 5 SD Negeri Bandar 01
a. Dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan
meningkatkan peran aktif siswa dalam mengikuti pembelajaran
penjas, serta meningkatkan hasil belajar lari 60 meter.
b. Dapat meningkatkan minat dan kemauan lari 60 meter , serta
mendukung prestasi lari 60 meter.
3. Bagi sekolah :
Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan sekolah untuk
mengembangakan model pembelajaran .
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Atletik
a . Pengertian Atletik
Atlet merupakan salah satu cabang yang sangat penting karena
menggabungkan gerakan yang dilakukan oleh manusia dalam kehidupan
sehari-hari. Oleh karena itu, atletik sering disebut sebagai ibu dari semua
cabang olahraga ( mather of sport ) saputra ( 2001 ) berpendapat,
Istilah atletik berasal dari bahasa Yunani yaitu kata athlon atau athlun yang mengandung makna : pertandingan, perlombaan, pergulatan, atau perjuangan dan orang yang melakukan kegiatan atletik disebut atlet. Untuk menyampaikan pengertian tersebut guru pendidikan jasmani dapat menggunakan istilah ilustrasi berupa gambar sederhana. Bahwa atletik merupakan cabang olahraga yang pertama kali muncul pada zaman Yunani kuno .
Dapat disimpulkan bahwa “Atletik merupakan kegiatan jasmani yang terdiri
dari gerakan-gerakan yang dinamis dan harmonis seperti: jalan, lari, lompat dan
lempar. Atletik merupakan sarana untuk pendidikan jasmani dalam upaya
meningkatkan daya tahan, kekuatan, kecepatan kelincahan dan lain sebagainya.
Atletik merupakan kegiatan jasmani yang terdiri dari jalan, lari,
lompat, dan lempar yang berasal dari Yunani. Pada jaman Yunani, atletik
diadakan sebagai suatu kegiatan yang diperlombakan. Namun sekarang ini
kegiatan atletik tidak hanya diperlombakan akan tetapi juga dimasukkan dalam
kurikulum sekolah pada mata pelajaran pendidikan jasmani. Tujuannya adalah
sebagai sarana meningkatkan daya tahan, kecepatan, kekuatan, kelincahan dan
lain sebagainya.
5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
b. Nomor-nomorr dalam Atletik
Adapun nomor-nomor atletik sebagai berikut :
1) Nomor Lari
a) Lari jarak pendek; 100 m, 200 m, 400 m, 100 m gawang, 110 m gawang 4x100 m , 4x 400 m .
b) Lari jarak menengah ; 800 m 1500 m, 3000 m. c) Lari jarak jauh; 5000 m, 10.000 m, dan lari maraton 42,195 km.
2) Nomor Lompat a) Lompat jauh b) Lompat jangkit c) Lompat tinggi d) Lompat tinggi gawang
3) Nomor Lempar a) Lempar lembing b) Lempar cakram c) Tolak peluru d) Lontar martil
4) Nomor Jalan Cepat a) Jalan cepat 5 km b) Jalan cepat 10 km c) Jalan cepat 20 km d) Jalan cepat 50 km
Menurut Cholik & Lutan ( 2001 : 65 ), atletik merupakan
ketrampilan yang komplek, semua aspek gerak dasar dari aktivitas
manusia ada di dalamnya. Adapun nomor-nomor atletik yang diajarkan di
sekolah dasar adalah sebagai berikut :
1) Nomor jalan dan lari :
a) Gerak dasar jalan dan gerak jalan dalam bernbagai posisi b) Lari :
(1) Gerak dasar lari (2) Lari jarak pendek ( belajar gerakan start, lari dan finish )
2) Nomor Lompat : a) Lompat tinggi b) Lompat jauh
3) Nomor Lempar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
a) Tolak peluru c. Pengertian Lari Cepat
Lari cepat merupakan salah satu jenis lari dalam atletik. Lari jarak
pendek ( sprint ) adalah suatu cara lari dimana si atlit harus menempuh seluruh
jarak dengan kecepatan semaksimal mungkin. Sprint yaitu pelaksanaan lari
yang menggunakan kecepatan tinggi atau maksimal mulai dari saat
permulaan ( start) sampai dengan saat akhir lari ( finish ). Lari jarak pendek
atau lari cepat adalah memaksimalkan kecepatan horizontal yang dihasilkan
oleh panjang langkah dan frekquensi langkah. Oleh karena itu, seorang pelari
jarak pendek harus dapat meningkatkan satu atau kedua – duanya.
d. Lari 60 meter
Lari 60 meter merupakan lari sprint untuk siswa sekolah dasar
yang menempuh jarak 60 meter. Lari cepat 60 meter ini juga digunakan
dalam salah satu test untuk mengukur tingkat kesegaran jasmani siswa yang
berumur 10 – 12 tahun atau siswa ke;las IV, V dan VI, di SD Negeri Bandar 01
Kecamatan Bandar Kabupaten Batang, juga digunakan dalam pembelajaran lari
jarak pendek untuk mengukur kecepatan siswa.
Gerakan lari jarak pendek yang harus benar-benar dipahami dan dikuasai
oleh para atlet ataupun siswa sekolah dasar adalah sebagai berikut :
1) Gerakan Start
a) Sikap start pada aba-aba “bersedia “
Pada aba-aba bersedia pelari maju menuju garis start untuk
menempatkan kaki tumpu pada balok start, kaki yang kuat
ditempatkan di depan. Letakkan tangan di belakang garis stsrt .\
Beberapa hal yang penting dalam sikap start ini :
(1) Letak tangan lebih lebar sedikit dari bahu, jari-jari dan ibu jari
membentuk huruf V terbalik, bahu condong ke depan, sedikit di
depan tanpa tangan lurus.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Gambar 1. Sikap jari-jari membentuk huruf V terbalik.
(2) Kepala sedemikian rupa sehingga leher tidak tegang, mata memandang ke lintasan kira-kira 2 meter atau di muka garis stsrt, atau pandangan diantara kedua lengan menghadap garis start atau pandangan ke arah selangkang.
(3) Tubuh rilek atau tidak kaku dan pikiran di pusatkan pada aba-aba berikutnya.
(4) Kedua ujung kaki harus menyentuh tanah dan melekat pada balok start. Jarak letak kaki terhadap garis stsrt tergantung dari bentuk sikap yang digunakan: Bunch stsrt, Medium start, Medium elongated stsrt dan elongated stsrt.
Gambar 2 sikap saat aba-aba “Bersedia “
Adapun penjelasannya sebagai berikut :
(1) Bunch start, letak kaki belakang terpisah kira-kira 25 – 30 cm .
Ujung kaki belakang di pempatkan segaris dengan tumit kaki muka
bila dalam sikap berdiri. Jarak kaki dan garis start kira-kira : kaki
depan 45 cm, kaki belakang 70 cm, tergantung dari panjang
tungkkai .
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Gambar 2.3. sikap badan saat aba-aba “Bersedia”Bunch Start
( Djumidar, 1998 : 12.8 ) (2) Medium Start, pada waktu siap berlutut, letak lutut kaki belakang
disamping ujunh kaki depan, jarak kaki dan garis start kira-kira: kaki depan 37 cm, kaki belakang 85 cm, tergantung dari panjang tungkai
Gambar 2.4. Sikap badan saat aba-aba “Bersedia “Medium Start
( Djumidar, 1998:”12.8 (3) Medium elongated start, pada waktu sikap berlutut, letak lutut kaki
belakang, disamping tengah-tengah lengkung telapak kaki depan, jarak kaki dan garis start kira-kira muka 35 cm, kaki belakang 90 cm, tergantung dari panjang tungkai .
Gambar gambar 2.5. Sikap badan saat aba-aba “ Bersedia”Medium Elongated Start
( Djumidar, 1998 : 12.8 ) (4) Elongated Start, pada waktu sikap lutut, letak lutut kkaki belakang
disamping bagian belakang dan tumit kaki depan. Jarak kaki dan garis start kira-kira 32 cm, kaki kelakang 100 cm, ergantung dari panjang tungkai.
Gambar 2.6. Sika[p badan saat aba-aba “Bersedia” Elongated start
( Djumidar,1998: 12.9)
b) Gerakan pada aba-aba “Siap” Pada aba-aba “siap”gerakan dilakukan sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
(1) Angkat pinggul ke arah atas dengan tenaga hingga sedikit lebih ke depan. Ini dipertahankan dengan menjaga keseimbangan sebaik-baiknya dalam waktu kira-kira 2-3 detik, sampai aba-aba berikutnya atau bunyi pistol .
(2) Kepala rendah, tetap riek, pandangan ke bawah 1-2 meter di muka garis start atau pandangan ke arah garis start di antara ke bawah tangan atau ke selangkang.
(3) Lengan tetap lurus atau siku jangan bengkok dan pikiran di pusatkan pada bunyi pistol atau bunyi peluit atau bunyi lain yang saejenis.
Gambar 2.7. Silap badan saat aba-aba “Siap “ (Djumidar, 1998: 12.6)
c) Grakan pada saat aba-aba”Ya”atau bunyi pistol (1) Ayunkan lengan kri kedepan dan lengan kanan ke belakang kuat-
kuat. ( gerakan tangan harus harmonis dengan gerakan kaki ) . (2) Kaki kiri menolak kuat-kuat sampai terkadang lurus. Kakli kanan
melangkah secepat mungkin, serendah mungkin dan secepat mungkin mencapai tanah. Langkah pertama kira-kira 45 cm sampai 75 cm de depan garis start.
(3) Berat badan harus meluncur lurus ke depan, dan sikap joingkok berubah ke sikap lari, berat badan harus naik sedikit demi sedikit tidak langsung tegak, hindarkan kesamping.
(4) Langkah lari makin lama makin menjadi melebar, enam sampai sembilan langkah pertama adalah merupakan langkah peralihan, dan langka-langkah start ke langkah-langkah lari dengan kecepatan penuh.Secara berangsur-angsur pandangan mata diarahkan ke finish.
(5) Bernafas seperti biasa, menahan nafas, berarti menegakkan badan. Manakah diantara ke empat macam start itu yang paling menguntungkan menurut anda.
Gambar 2.8.Sikap badan saat aba-aba “Ya” (Djumidar, 1998: 12.7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
2) Gerakan Lari
Lari merupakan unsur terpenting sehingga dalam pelaksanaannya atlet
atau siswa harus memperhatikan gerakan –gerakannya agar dapat
menghasilkan kecepatan yang maksimal. Djumidar ( 1998: 12 )
berpandapat ,
Bahwa setelah melakukan gerakan start dengan langkah-langkah peralihan yang meningkat makin melebar dan condong badan yang berangsur-angsur berkurang, maka kemudian dilanjutkan dengan melakukan gerakan lari jarak pendek. Pokok-pokok dari gerakan lari jarak pendek tersebut adalah sebagai berikut : a) Kaki bertolak kuat-kuat terkadang lurus. Lutut diangkat setinggi
pangkal paha, tungkai bawah menhayun ke depan untuk mencapai langkah panjang, irama langkah sesuai dengan panjang kaki.
b) Usahakan agar badan tetap relaks, badan condong ke depan dengan sudut antara 25 drajat sampai 30 drajat. Hal ini dapat dilaksanakan bilamana gerakan lengan dengan mengayun ke muka dan ke belakang secara relaks.
c) Lengan mengayun secara wajar, siku di tekuk kira-kira 90 drajat. Tangan menggenggam kendor, ayunan lengan ke muka dan ke belakang harus berirama dengan gerakan kaki yang makin cepat .
d) Punggung lurus dan segaris dengan kepala. Pandangan harus ke depan .
e) Pelari harus menggerakkan kaki denga frekuensi yang setinmggi-tingginya dan langkah sepanjang mungkin. Kecepatan kakki tidak mengurangi panjang langkah.
Makin cepat gerakan lari akan semakin panjang langkah yang didapat dalam kecepatan yang tinggi, panjang lanhgkah dapat dicapai 2,40 meter, tergantung panjang tungkai pelari. Walau gerak lari harus dilakukan dengan seluruh tenaga, tetapi gerakan harus tetap relaks. Gerakan lari cepat, berlarinya menggunakan ujung kaki untuk menapak, tumit hanya sedikit saja menyentuh tanah. Berat badab harus selalu berada sedikit di depan kaki pada waktu menapak. Hal ini hanya mungkin terjadi waktu berlari dan badan tetap condong ke depan.
Gambar 2.9. Sikap saat lari Sprin ( Djumidar, 1998: 12.14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Pendapat yang lain tentang gerakan lari sprint diungkapkan oleh Carr,(
2003: 15) bahwa saat berlari dengan cepat:
a) Atlet berlari dengan ujung kaki dengan tubuh condong ke depan. b) Lengan ditekukkan 90 drajat pada siku dan diayunkan ke arah lari c) Tangan dan otot muka dilemaskan. d) Masing-masing kaki di luruskan sepenuhnya dengan kuat dan paha
kaki yang memimpin diangkat horizontal. e) Pinggul tetap pada ketinggian yang sama.
3) Gerakan melewati garis finish
Gerakan saat melewati garis finish pelari harus mempercepat larinya
karena akan berpengaruh pada hasil akhir catatan waktu larinya.
Syaefyudin & Muhadi ( 1992) berpendapat, Bahwa dalam perlombaan lari, terutama pada lari jarak pendek, gerakan untuk melewati garis finish harus benar-benar di kuasai oleh setiap pelari.Karena bila ada pelari yang bersamaan melewati garis finish, maka akan dilihat pelari mana yang terlebih dahulu dadanya atau salah satu anggota badannya menyentuh pita finish itulah yang dianggap terlebih dahulu masuk atau pemenanangnya .
Carr juga berpendapat bahwa “wasit menghentikan stopwatch ketika sprinter
melintasi garis finish . Tepat sebelum finish, sprinter akan mencondongkan tubuh
ke depan dan menggerakkan dada (badan) ke pita ( 2003:15) Menurut Djumidan (
1998) ada beberapa cara yang dapat dilakukan pada waktu pelari mencapai finish.
a) Lari terus tanpa perubahan apapun. b) Dada dicondongkan ke depan, tangan kedua-duanya diayunkan ke
bawah belakang, yang di Amerika kazim disebut The Lunge( merbahkan diri ) atau dalam bahasa jawa disebut ambyuk. Berikut ini disajikan gambar melewati garis finish
Gambar 2.10. Sikap badaan saat melewati garis finisf ( Djumidan, 1998: 12.14 ) c) Dada di putar dengan ayunan tangan ke depan atas sehingga bahu
sebalah maju ke depan, yang lazim disebut The Shru
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Berdasarkan beberapa cara yang tersebut di atas, yang biasa digunakan
oleh pelari adalah dengan cara dada di gondongkan ke depan dan
kedua tangan diayunkan ke bawah belakang.
2. Pembelajaran
a. Pengertian Pembelajaran
Kata pembelajaran berasal dari kata ajar yang berarti petunjuk yang
diberikan kepada orang supaya diketahui atau diturut, sedang pembelajaran berarti
proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau mahluk hidup belajar. Menurut
Dimyati dan Midjiono ( 1994) bahwa, “pembelajaran merupakan proses yang di
selenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar memperoleh
dan memproses pengetahuan, ketrampilan dan sikap”. Sedang Tobroni dan
Mustofa, berpendapat “pembelajaran merupakan suatu proses belajar belajar yang
berulang-ulang dan menyebabkan adanya perubahan perilaku yang disadari dan
cenderung bersifat tetap”. ( 2011: 21 ) .
Berdasarkan beberapa pendapat yanmg telah disebutkan di atas, dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran m,erupakan suatu proses, cara, perbuatan yang
diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar memperoleh
dan memproses pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang tetap.
b. Prinsip-prinsip Belajar dalam Pembelajaran
Dalam perencanaan pembelajaran, guru harus memperhatikan prinsip-
prinsip belajar. Menurut Ainurrohman ( 2009) menjelaskan prinsip-prinsip belajar
sebagai berikut :
1) Prinsip perhatian dan motivasi Perhatian dan motivasi merupakan dua aktifitas yang memiliki keterkaitan yang sangat erat. Untuk menumbuhkan perhatian diperlukan adanya motivasi. Motivasi merupakan tenaga pendorong bagi seseorang agar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
memiliki energi atau kekuatan melakukan sesuatu dengan penuh semangat. Sejumlah hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar pada umumnya meningkat jika anak memiliki motivasi yang kuat untuk belajar.
2) Prinsip balikan dan penguatan Berkenaan dengan proses transfer dan retensi terhadap beberapa prinsip yaitu : a) Tujuan belajar dan daya ingat dapat menguatkan retensi. b) Bahan yang bermakna bagi pelajar dapat diserap dengan baik. c) Retensi seseorang dipengaruhi oleh kondisi psikis dan fisik. d) Latihan yang terbagi-bagi memungkinkan retensi yang lebih baik. e) Penelelaahan bahan-bahan faktual, ketrampilan dan konsep dapat
meningkatkan retensi . f) Proses belajar cenderung terjadi bila kegiatan-kegiatan yang dilakukan
dapat memberikan hasil yang memuaskan. g) Proses saling mempengaruhi dalam belajar akan terjadi bila bahan baru
yang sama dipelajari mengikuti bahan yang lalu. h) Pengetahuan tentang konsep, prinsip dan generalisasi dapat diserap
dengan baik dan dapat diterapkan lebih berhasil dengan cara menghubung – hubungkan penerapan prinsip yang dipelajari dengan memberikan ilustrasi unsur-unsur yang serupa.
i) Transfer nilai belajar dalam situasi baru dapat lebih mendapat kemudahan bila hubungan-hubunhgan yang bermanfaat dalam situasi yang khas dan dalam sistuasi agak sama dapat diciptakan .
j) Tahap akhir proses belajar seyogyanya memasukkan usaha untuk menarik generalisasi, yang pada gilirannya nanti dapat lebih memperkuat retensi dan transfer.
3) Prinsip Keaktifan Keaktifan anak dalam belajar merupakan persoalan penting yang mendasar yang harusndipahami, disadari dn dikembangkan oleh setiap guru dalam pembelajaran. Keaktifan belajar ditandai oleh adanya keterlibatan secara optimal, baik intelektual, emosional, dan fisik jika diperlukan.
4) Prinsip keterlibatan langsung Keterlibatan siswa dalam pembelajaran memiliki intensitas keaktifan yang lebih tinggi. Siswa dituntut untuk terlibat langsung di dalam melaksanakan suatu percobaan, peragaan atau mendemonstrasikan sesuatu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
5) Prinsip Pengulangan Berdasarkan teori psikologis daya, belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada diri manusia yaitu meliputi daya pikir, mengingat, mengamati, menghafal, dan sebagainya. Melalui latihan-latihan daya-daya akan berkembang.
6) Prinsip Tantangan Dalam kaitannya dengan prinsip ini, diharapkan guru secara cernat dapat memilih dan menentukan pendekatan-pendekatan dan metode pembelajaran yang dapat memberikan tantangan bagi siswa untuk belajar.
7) Prinsip balikan dan Penguatan Kunci dari teori belajar ini adalah “ law of effect”-nya Trorndike. Siswa akan belajar lebih semangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil belajar yang baik. Hasil yang baik merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik untuk belajar selanjutnya. Namun menurut Skinner, belajar juga terdorong oleh penguatan yang tidak menyenangkan, dengan kata lain penguatan positif dan negatif dapat memperkuat belajar.
8) Prinsip Perbedaan Indiviidu Sebelum guru menentukan strategi pembelajaran, metode dan teknik-teknik evaluasi yang akan digunakan, maka guru terlebih dahulu dituntut untuk memahami karakteristik siswa dengan baik. Hal ini dikarenakan dari beberapa riset menunjukkan bahwa keberadaan faktor, seperti sikap siswa, kemampuan dan daya belajar, pengetahuan serta kemampuannya dalam konteks pembelajaran merupakan komponen yang memberikan dampak sangat penting terjadap apa sesungguhnya siswa-siswa pelajari. Dalam pembelajaran seorang guru hendaknya memperhatikan
prinsip-prinsip pembelajaran tersebut di atas, sehingga hasil belajar yang dicapai
akan lebih maksimal .
c. Hasil Belajar
Thobroni dan Mustofa ( mengutip Suprijo, 2009:5-6) berpendapat,” hasil
belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap,
apresiasi, dan ketrampilan “ ( 2001:22 ) . ( mengutip teori Taksonomi Blioom),
hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga ranah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
1) Ranah Kognitif, yaitu berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 asapek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis dan penelitian.
2) Ranah Afektif, yaitu berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi 5 jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai, porganisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai.
3) Ranah Pasikomotor, meliputi ketrampilan motorik, manipulasi benda-benda, koordinasi neuoramusculer ( menghubungkan, mengamati ) Thobroni dan Mustofa, ( mengutip pemikiran Gagne ) berpendapat
bahwa hasil belajar berupa hal-hal berikut : 1) Informasi verbal, stabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk
bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespon spesifik terhadap rancangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi symbul, pemecahan masalah, maupun penerapan aturan.
2) Kemampuan intelektual, yaitu kemempuan mempresentasikan konsep dan lambang. Ketrampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengatagorikan, kemampuan analitik sistensi fakta konsep, dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan . Ketrampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas.
3) Strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktifitas kognitif. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.
4) Ketrampilam motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerakan jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.
5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak obyek berdasarkan penilaian terhadap obyek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku. ( 2001 )
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat
tiga aspek hasil belajar yaitu :
1) Aspek kognitif, yaitu berhubungan dengan pemahaman pengetahuan
yang baru ( kemampuan berfikir ) .
2) Aspek afektif, yaitu berhubungan dengan perubahan sikap yang terjadi
sebagai hasil belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
3) Aspek psikomotor, yaitu berhubungan dengan kemampuan gerak
seseorang setelah mengalami proses belajar.
3. Pendekatan Bermain
a. Pengertian Pendekatan Bermain
Dalam mendefinisikan pengertian pendekatan bermain, terlebih
dahulu perlu dipahami pengertian dari masing-masimg kata tersebut.
Dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia ( 2008 ) “pendekatan
merupakan proses,perbuatan, cara mendekati”. Sedangkan pengertian
bermain menurut Hidayatullah, adalh “aktifitas yang menyenangkan,
serius, dan sukarela di mana anak berada dalam dunia yang tidak nyata
atau sesungguhnya “.
Hurlock ( 1991 ) berpendapat bahwa “bermain adalah kegiatan
yang dilakukanl, untuk kesenangan yang ditimbulkan tanpa
mempertimbangkan hasil akhir”( hlm.243 ) dalam Ismail, A ( mengutip
Freeman dan Munandar, 1996 ) mendefinisikan “bermain sebagai suatu
aktifitas yang membantu anak mencapai perkembangan yang utuh, baik
secara fisik, intelektual, sosial, moral, dan emosional”( 2005: 16 ).
Sedangkan Anggar ( mengutip Wahjoedi, 1999:121) berpendapat
pendekatan bermain adalah pembelajaran yang di berikan atau yang
dikonsep dalam bentuk ataun situasi permainan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Siswa sekolah dasar yang ,masih anak-anak, sangat senang
bermain. Suasana permainan yang menyenangkan merupakan daya tarik
tersendiri bagi anak-anak mengikuti pembelajaran.
Berkaitan dengan pendekatan bermain, Saputra, ( 2001 ) juga berpendapat
bahwa,
guru perlu memahami karakterristik anak sekolah dasar yang memiliki kekhasan dalam bersikap yang diungkapkan melalui bermain. Karakteristik inilah yang harus diangkat untuk menjemba tani antara keinginan guru dan anak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Agar pesan tersampaikan, maka guru dapat menggunakan pendekatan pengajaran yang sesuai dengan perkembangan anak
sekolah dasar. Pendekatan bermain merupakan salah satu yang dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran .
b. Pengaruh Bermain bagi Perkembangan Anak
bermain tidak hanya merupakan kegiatan yang memberikan rasa
senang kepada anak. Namun, bermain juga memberikan pengaruh-
pengaruh yang positif bagi perkembangan anak. Menurut Hidayatullah, (
2008 ) bahwa bermain memberikan pengaruh bagi perkembangan anak,
yaitu :
1) Perkembangan ketrampilan gerak 2) Perkembangan fisik dan kesegaran jasmani 3) Dorongan berkomonikasi 4) Penyaluran bagi energi emosional yang terpendam 5) Penyaluran bagi kebutuhan dan keinginan 6) Sumber belajar 7) Rangsangan bagi kreatifitas 8) Perkembangan wawasan diri 9) Belajar bermasyarakat 10) Perkembangan kepribadian.
Saputra ( 2001 ) juga berpendapat bahwa bermain mempunyai
beberapa manfaat sebagai berikut : 1) Manfaat Bermain untuk Perkembangan Fisik
Apabila anak memperoleh kesempatan untuk melakukan kegiatan yang melibatkan banyak gerak tubuh, maka tubuh si anak akan menjadi kuat. Anak dapat menyalurkan generasi yang berlebihan melalui aktifitas bermain. Dalam melakukan kegiatan bermain aktifitas anak tidak dibatasi dengan aturan-aturan yang sangat mengikat. Agar kegiatan bermain memberi sumbangan yang positif bagi perkembangan fisik anak, guru dapat merancang kegiatan bermain yang efektif bagi perkembangan fisik anak.
2) Manfaat Bermain untuk Perkembangan fisik anak Penguasaan ketrampilan gerak dasar dapat di kembangkan melalui kegiatan bermain. Hal ini dapt diamati, misalnya pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
saat anak yang berlari kejar-kejaran untuk menangkap temannya . Dengan bermain kejar-kejaran, maka anak kian berminat untuk melakukannya, sehingga ia menjadi lebih terampil dalam berlari.
3) Manfaat Berlari untuk Perkembangan Intelektual Rangsangan yang dibangkitkan oleh aktifitas jasmani seperti dalam atletik, efektif untuk meningkatkan kelancaran sinyal-sinyal syaraf. Melalui aktifitas jasmani dan bermain, anak diharapakan dengan masalah dan kemampuan untuk membuat keputusan dengan tepat dan cepat. Aktifitas jasmani yang seimbang, memupuk kecerdasan anak.
4) Manfaat Bermain untuk Perkembangan Sosial Biasanya kegiatan bermain dilakukan oleh anak dengan teman sebaya. Anak akan belajar berbagai hak milik, menggunakan mainan secara bergilir, melakukan kegiatan bersama, mempertahankan hubungan yang sudah terbina, mencari cara pemecahan masalah yang dihadapi dengan teman mainnya.
5) Manfaat Bermain untuk Perkembangan Emosi Bagi anak bermain adalah suatu kebutuhan. Tidak ada anak yang tidak suka bermain. Melalui bermain, anak dapat mengungkapkan keinginannya dan juga menunda kesukaannya. Anak dilatih mengendalikan diri, dari kegiatan bermain yang dilakukan bersama kelompok teman. Anak akan memp[unyai penilaian terhadap dirinya, tentang kemampuan dan kelebihan yang dimilikinya. Penilaian disini penting untuk pembentukan konsep diri yang positif.
6) Manfaat Bermain untuk Perkembangan Ketrampilan Olahraga Apabila anak terampil berlari, melempar dan melompat, maka ia lebih “siap”untuk menekuni bidang olahraga tertentu, jika tiba saatnya, ia matang untuk melakukannya. Anak akan lebih terampil melakukan kegiatan tersebut dan ia lebih percaya diri dan merasa mampu untuk melakukannya gerakan yang lebih sulit. Berdasarkan pendapat-pendapa t yang dikembangkan diatas,
dapat diperoleh kesimpulan, bahwa beremain mempunyai beberapa
pengaruh bagi perkembangan anak yaitu salah satunya untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Perkembangan ketrampilan gerak. Penguasaan ketrampilan gerak dasar
dapat dikembangkan melalui kegiatan bermain. Bermain juga berpengaruh
bagi perkembamgan fisi, intelektual, sosial, dan emosional. Dengan
bermain siswa akan memperoleh suasana yang menyenangkan, itulah yang
menjadi datya terik siswa.
4. Pembelajaran Lari 60 meter Melalui Permainan Memindahkan Benda .
Lari merupakan bagian dasar dari atletik. Pembelajaran lari
bagi siswa sekolah dasar harus disusun semenarik mungkin dalam
permainan dengan berbagai variasi tugas yang berbeda-beda. Melalui
variasi tugas atau gerak yang berbeda tersebut dapat mendorong siswa
untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran lari. Berikut merupakan
bentuk - bentuk variasi dalam pembelajaran lari: (1) lari
memindahkan benda / bola tenis , (2) lari zig-zag, (3) lari melompati ban
bekas, ( 4) lari berpasangan, ( 50 lari melewati rintangan, (6) lari
berpasangan.
Pembelajaran lari melalui permainan memindahkan benda
merupakan bentuk permainan. Bentuk-bentuk permainan yang dimaksud
merupakan permainan berlari yang mengarah pada pengembangan lari
jarak pendek .dalam pembelajaran lari ini siswa dapat belajar gerakan-
gerakan lari jarak pendek yang diberikan oleh guru. Gerakan stsrt, lari dan
gerakan melewati garis finish, merupakan unsur pertama dalam
permainan.Suasana permainan dalam bentuk kompetisi merupakan daya
tarik bagi siswa untuk mengembangkan kecepatan lari siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
B. Kerangka Berfikir
Berdasarkan kajian pustaka yang telah diuraikan di atas maka dkemukakan
kerangka berfikir sebagai berikut : Penguasaan tahapan – tahapan gerakan lari,
merupakan unsur pokok dalam lari khususnya lari jarak pendek. Pembelajaran
gerakan dasar ini harus dikuasai siswa agar siswa memiliki kemampuan lari yang
baik.
Guru perlu memahami karakteristik siswa sekolah dasar yang memiliki
kekhasan dalam bersikap yang diungkapkannya antara keinginan guru dan siswa .
Agar pesan tersampaikan, maka guru dapat mmenggunakan pendekatan
pengajaran yang sesuai dengan perkembangan siswa sekolah dasar.
Pendekatan bermain merupakan salah satu pendekatan yang dapat digunakan
guru untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa yang dikonspkan
dalam bentuk permainan agar siswa dapat menguasai materi pembelajaran.
Dengan pendekatan ini guru, dapat membuat pembelajaran dalam bentuk
permainan yang mengarah pada materi pembelajaran. Siswa sekolah dasar yang
masih kanak-kanak senang dengan bermain. Suasana bermain yang
menyenangkan akan membuat siswa tertarik untuk mengikuti pembelajaran.
Pembelajaran lari 60 meter melalui permainan memindahkan benda,
merupakan cara belajar tahap-tahap gerak lari cepat yang dikonsepkan dalam
bentuk permainan. Tujuan pembelajaran ini adalah memenuhi hasrat siswa untuk
bergerak, menimbulkan rasa senang dan gembira juga meningkattkan lari siswa
serta meningkatkan kemampuan lari siswa. Adapun alur kerangka berfikir dalam
penelitian ini secara sistimatis adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Gambar 2.1 Alur Kerangka Berfikir
Kondisi
Awal
Tindakan
Kondisi Akhir Melalui permainan memindahkan benda kemampuan lari siswa meningkat
-Siswa kurang tertarik dan cepat bosan dengan model pembelajaran lari -kemampuan lari 60 meter siswa masih rendah
Meningkatkan kemampuan lari 60 meter melalui permainan memindahkan benda
Siklus I :
Guru dan peneliti menyusun pembelajaran dalam bentuk permainan memindahkan benda untuk meningkatkan lari 60 meter
Siklus II : Perbaikan tindakan dari siklus I sehingga melalui permainan memindahkan benda dapat meningkatkan lari 60 meter
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini dilaksanakan di SD
Negeri Bandar 01 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang.
2. Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini dilaksanakan selama 2
bulan, yait bulan Mei 2012 sampai bulan Juni 2012 . Penelitian Tindakan
Kelas ( PTK ) ini dilaksanakan dalam dua siklus untuk melihat
peningkatan kemampuan lari dalam mengikuti pembelajaran lari melalui
permainan memindahkan benda. Setiap siklus terdiri dari satu kali
pertemuan dan setiap pertemuan berlangsung selama 2 x 35 menit. Waktu
pelaksanaan tindakan dari awal siklus, siklus I kemudian siklus II tersebut
dapat dilihat pada jadwal yang berupa Grantt Chart sebagai berikut :
23
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Tabel 3.1 Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan
No
Kegiatan Penelitian
Waktu Penelitian Feb.
Mart.
Aprl
Mei
Juni
Juli
1 Persipan Penelitian a . Koordinasi
penelitian dengan Kepala Sekolah dan guru Penjas
b. Diskusi dengan guru untuk mengidentifikasi masalah pembelajaran dan merancang tindakan
c. Menyusun Peroposal Penelitian
2 Pelaksanaan Tindakan a. Siklus I
- Perencanaan - Pelaksanaan Tindakan - Observasi - Refleksi
b.Siklus II - Perencanaan - Pelaksanaan Tindakan - Observasi - Refleksi
3 AnalisisDatadan Pelaporan a.Analisn data ( hasil
tindakan 2 siklus
b.Menyusun laporan/skripsi
c.Ujian dan Revisi d.Penggandaan dan
pengiumpulan laporan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah seluruh siswa kelas V SD
Negeri Bandar 01 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang tahun pelajara 2011/2012
yang berjumlah 24 siswa. Dengan rincian 18 siswa putra dan 6 siswa putri yang
mayoritas dari keluarga kurang mampu.
C. Data dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah
aspek psikomotor, afektif. Kognitif, siswa dalam mengikuti pemebelajaran.
Sumber data dalam Penelitian Tindakan Kelas ( PTK) ini adalah sebagai berikut :
1. Siswa, untuk mendapatkan data tentang kemampuan lari 60 meter
melalui Permainan memindahkan benda pada siswa kelas 5 SD Negeri
Bandar 01 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang tahun pelajara 2011 /
2012.
2. Guru, untuk meliha t tingkat keberhasilan penerapan permainan memindahkan
benda dalam lari 60 meter pada siswa kelas 5 SD Negeri Bandar 01 Kecamatan
Bandar Kabupaten Batang tahun pelajara 2011 / 2012.
D.Pengumpulan Data
Adapun pengumpulan data pada penelitian tindakan kelas ini diantaranya :
Test praktik, observasi lapangan. Menurut H.E. Mulyana ( 2009: 183 ) data
penelitian dikumpulkan dan disusun melalui teknik pengumpulan data meliputi :
sumber data, jenis data, teknik pengu,pulan data, dan instrumen yang dugunakan.
Sacara terperinci teknik pengumpulan data pada penelitian dapat dideskripsikan
dalam tabel sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
No
Jenis Data
Subjek
Teknik
Pengumpulan Data
Instrumen
1
Aktifitas belajar 60 meter melalui permainan memindahkan benda
Siswa
Unjuk kerja ketrampilan lari 60 meter melalui permainan memindahkan benda
Test kemampuan lari 60 meter melalui permainan memindahkan benda
Unjuk kerja lari 60 meter melalui permainan memindahkan benda
Pedoman observasi pelaksanaan kemampuan gerak dasae lari melalui permainan memindahkan benda
2
Hasil belajar lari 60 meter melalui permainan memindahkan benda
Siswa
Afektif
Skala sikap melalui observasi lapangan ( sesuai dengan rubrik penilaian aspek Afektif pada RPP)
Kognitif
Soal test (sesuai rubrik penilaian aspek kognitif pada RPP )
Psikomotor
Unjuk kerja praktik yang meliputi kemampuan teknik dasar lari 60 meter melalui permainan memindahkan benda
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
E. UJI VALIDASI DATA
Dalam menguji kevalidan data yang diperoleh, Peneliti Tindakan
Kelas ini menggunakan triangulasi data. Triangulasi data merupakan teknik
pengujian validitas data dengan menggunakan lebih dari satu tipe data guna
menjawab pertanyaan penelitian . dalam penelitian ini data diambil melalui
metode observasi dan dokumentasi yang dilakukan oleh guru penjas bersama
peneliti terhadap subjek penelitian yaitu siswa kelas 5 SDNegeri Bandar 01
Kecamatan Bandar Kabupaten Batang tahun pelajaran 211/2012. Adapun data
yang daimbil agar valid maka data yang diambil meliputi aspek psikomotor,
afektif dan kognitif dari kemampuan lari 60 meter siswa . Peneliti juga melakukan
observasi terhadap proses pembelajaran melalui lembar observasi tindakan.
Dalam lembar observasi tercatat data tentang proses tindakan, pengaruh tindakan,
kendala dalamimplementasi tindakan, identivikasi penyebab terkendalanya
tindakan, dan persoalan lain yang timbul. Sehingga dari beberapa data yang
diambil melalui observasi tersebut dapat membantu peneliti untuk mengetahui
kemampuan lari siswa dalam penelitian ini.
F. Analisis Data
Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan
siklus PTK dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik prosentase
untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Dalam
penelitian ini ada dua data yang dianalisis menggunakan statistik diskriptif yaitu:
1. Aspek kognitif,afektif,dan psikomotor dianalisis dengan mencari rata-rata nilai.
Kemudian dikatagorikan dalam klasifikasi keberhasilan yang telah ditemukan.
2. Hasil belajar lari cepat diperoleh dengan menjumlahkan nilai dari aspek
afektif, kognitif, psikomotor kemudian dikatagorikan dalam klasifikasi
ketuntasan berdasarkan kriteria ketuntasan minimal ( KKM ) SD Negeri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Bandart 01 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang dan diwujudkan dalam
bentuk presentase ketuntasan.
G. Indikator Kinerja Penelitian
Pembelajaran lari 60 meter melalui permainan memindahkan benda pada
siswa kerlas 5 SD Negeri Bandar 01 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang tahun
pelajaran 2011 / 2012, diharapakan menguasai teknik dasar lari 60 meter
meningkat menjadi lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran dengan
sebelumnya. Kemampuan yang diharapkan siswa adalah siswa mampu melakukan
teknik dasar lari 60 meter dengan baik dan benar sesuai kompetisi yang
diharapkan. Didalam penelitian ini ditentukan indikator keberhasilan yaitu apabila
pada siklus I mencapai 50 % dan pada siklus II menca[pai 85 % dari jumlah
siswa ( 24 siswa ) dapat memperoleh nilai penguasaan lari 60 meter sama atau
lebih dari KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimal ) yaitu 70,00. Presentase kinerja
keberhasilan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3,3 .Presentase Target Capean .
No.
Aspek yang diukur
Kondisi
Awal
Prosentase Target
Capean
Cara mengukur
Siklus I Siklus II
Hasil belajar lari 60
meter melalui
permainan
memindahkan benda
41,66 %
54,16 %
83,33 %
Diamati saat guru
memberikan
materi lari 60
meter melalui
permainan
memindahkan
benda
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Metode penelitian yangn digunakan adalah Penelitian
( PTK )
atau classroom action Reserch
penelitian tindakan yang diawali dengan perencanaan ( planning), penerapan
tindakan ( action ) , mengobservasi dan mengevaluasi tindakan
and evaluation ), dan melakukan refleksi (
perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai ( criteria keberhasilan ).
Penjelasan mengenai alur penelitian tindakan tersebut dipaparkan melalui
penjelasan sebagai berikut :
1. Perencanaan ( Planning
oleh siapa dan bagaimana penelitian itu dilakukan.
2. Penerapan tindakan ( action
rencana yang telah disusun pada tahap perencanaan sebelumny
0102030405060708090
Kondisi Awal
Persentase Pencapaian Target
H. Prosedur Penelitian
Metode penelitian yangn digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas
classroom action Reserch ( CAR ) . Menurut Supardi (2008) : 104 yakni
penelitian tindakan yang diawali dengan perencanaan ( planning), penerapan
, mengobservasi dan mengevaluasi tindakan ( observation
dan melakukan refleksi ( reflecting ) dan seterusnya sampai
perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai ( criteria keberhasilan ).
Penjelasan mengenai alur penelitian tindakan tersebut dipaparkan melalui
penjelasan sebagai berikut :
Planning ) adalah tahap dimana, kapan, mengapa,
oleh siapa dan bagaimana penelitian itu dilakukan.
action ) adalah tahap implementas i atau pelaksanaan
rencana yang telah disusun pada tahap perencanaan sebelumnya.
Siklus I Siklus II
Persentase Pencapaian Target
Persentase Pencapaian Target
29
Tindakan Kelas
( CAR ) . Menurut Supardi (2008) : 104 yakni
penelitian tindakan yang diawali dengan perencanaan ( planning), penerapan
( observation
n seterusnya sampai
perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai ( criteria keberhasilan ).
Penjelasan mengenai alur penelitian tindakan tersebut dipaparkan melalui
dimana,
pelaksanaan
Persentase Pencapaian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
3. Observasi dan Evaluasi Tindakan ( observation and evaluation ) adalah
tahap pengamatan dan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan selama
penelitian berlangsung.
4. Refleksi ( reflecting ) adalah tahap pengungkapan kembali hasil observasi
dan evaluasi dalam penerapan tindakan dalam diskusi, sehingga dapat
digunakan untuk merancang program penelitian siklus berikutnya.
Penelitian Tindakan Kelas ( P T K ) beralur dua siklus yang
dilaksanakan pada minggu ke 4 dan minggu ke 5 bulan Mei 2012
sebagai berikut:
1. Rancangan Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun sekenario
pembelajara yang terdiri dari :
1) Peneliti melakukan analisis untuk mengetahui kopentensi dasar yang
akan disampaikan kepada siswa dalam pembelajaran penjasorkes.
2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan yang
diterapkan dalam PTK, yaitu pembelajaran lari cepat .
3) Menyusun instrumen yang digunakan dalam siklus PTK, yaitu
penelitian lari cepat.
4) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran.
5) Menyusun alat evaluasi pembelajaran.
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan pembelajaran
yang telah direncanakan, sebagai berikut :
1) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
2) Melakukan pemanasan .
3) Menjelaskan dan mendemonstrasikan gerakan dasar lari cepat yang
benar .
4) Melakukan gerakan lari 60 meter yaitu gerakan stsrt, lari, memasuki
garis finish, yang diterapkan dalam bentuk permainan dengan
memindahkan benda.
5) Penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung.
6) Melaksanakan pendinginan .
c. Pengamatan Tindakan ( observasi )
Pengamatan dilakukan terhadap : (1) Kemampuan siswa
melakukan rangkaian gerakan lari cepat ,(2) Pemahaman siswa terhadap
materi pembelajaran, (3) Sikap siswa selama proses pembelajaran.
d. Tahap Refleksi
Refleksi merupakan uraian tentang proses analisis terhadap hasil
penelitian dan refleksi berkaiatan dengan proses dan dampak tindakan
perbaikan yang dilakukan serta kriteria dan rencana bagi siklus tindakan
berikutnya.
2. Rancangan Siklus II
Pada rancangan siklus II tindakan dikaitkan dengan hasil yang
telah tercapai pada tingkat siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus
tersebut dengan materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran
pendidikan jasmani. Demikian juga termasuk perwujudan tahap
pelaksanaan, observasi dan refleksi yang juga mengacu pada siklus
sebelumnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB IV
HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pratindakan
Sebelum melaksanakan proses penelitian tindakan kelas, terlebih dahulu
peneliti melakukan kegiatan obsewrvasi terhadap objek yang akan diteliti untuk
mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan. Hasil dari kegiatan observasi
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Siswa SD Negeri Bandar 01 Kecamatan Kabupaten Batang tahun
pelajara 2011/2012 berjumlah 24 siswa yang terdiri dari 18 siswa putra
dan 6 siswa putri . Dilihat dari proses pembelajaran lari cepat, dapat
dikatakan proses pembelajaran dalam kata gori kurang berhasil. Siswa
cenderung hanya sekedar melakukan saja, hal ini berdampak pada masih
banyaknya gerakan lari cepat siswa yang kurang betul.
2. Minat dan ketertarikan siswa terhadap pembelajaran materi lari masih
kurang diminati oleh siswa. Mereka cenderung senang dengan materi
sepak bola dan kurang berminat terjadap materi atletik khususnya lari.
3. Terbatasnya sarana dan prasarana yang digunakan untuk mendukung
proses pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Terbukti
dngan minimnya peralatan olahraga yang dimiliki, halaman sekolah yang
sempit, keadaan lapangan yang kurang layak.
Dalam observasi tersebut juga diperoleh data kondisi awal ( pra tin
dakan ) kemampuan lari cepat siswa kelas 5 SD Negeri Bandar 01
Kecamatan Bandar Kabupaten Batang . Hasil observasi merupakan hasil
belajar lari cepat siswa yang diperoleh melalui lembar observasi yang
meliputi aspek afektif, ( sikap ) siswa saat mengikuti pembelajaranm dan
aspek pemahaman materi ( kognitif ) yang diperoleh dari soal test, serta
aspek kemampuan siswa dalam melakukan rangkaian lari cepat (
psikomotor ) .
32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Kondisi Awal Hasil Belajar Siswa dalam pembelajaran Lari cepat.
Hasil belajar merupakan hasil komolatif dari aspek afektif,kognitif,
psikomotor sehingga keseluruhan nilai maksimal 100.
Tabel 4.1. Kondisi Awal Hasil Belajar Siswa dalam pembelajaran Lari 60
meter.
No.
Aspek yang diukur
Kondisi Awal
Kreteria Jumlah siswa Presentase
1
Hasil Belajar Lari cepat
60 meter
9 37,5% Tuntas
15 62,5% B.Tuntas
Sehubungan dengan hal tersebut, maka disusun tindakan untuk
meningkatkan kemampuan dan hasil belajar siswa melalui penerapan
pendekatan bermain. Pelakasanaan tindakan ini terdiri dari 2 siklus, yang
masing-masing siklus terdiri dari atas 4 tahap, yaitu ( 1) Perencanaan,(2)
Pelaksanaan Tindakan,(3) Observasi Tindakan dan (4) Refleksi Tindakan.
B. Diskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus
1. Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
1) Tim peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui
kompetisi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dalam
pembelajaran prnjasorkes.
2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan
yang akan diterapkan yaitu lari 60 meter melalui permainan
memindahkan benda.
3) Menyiapakan media yang diperlukan untuk membantu kelancaran
pembelajaran .
4) Menyususn lembar pengamatan pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
b. Pelaksanaan Tindaklan
Pelaksanaan Siklus I dilaksanakan pada Selasa, 15 Mei 2012 selama 2
x 35 menit. Tahap pelaksanaan dilkukan dengan melaksanakan
pembelajaran yang telah direncanakan, sebagai berikut :
1) Kegiatan Pendahuluan
a) Guru mempersilahkan siswa untuk berbaris
b) Guru memimpim do`a, presensi, apersepsi, motivasi dan
penjelasan tujuan pembelajaran siswa.
c) Guru memberikan pemanasan dengan permainan mMenjala
Ikan “.
2) Kegiatan Inti
a) Guru menjelaskan dan m,emberi contoh cara melakukan start
jongkok, lari cepat dan gerakan saat melewati garis finish.
b) Siswa melakukan gerakan start, lari cepat dan gerakan saat
melewati garis finish per barisan maju ke depan .
c) Guru memberikan Permainan “Lari memindahkan Benda “.
Permainan ini diawali dengan start jongkok, kemudian siswa
lari cepat dan diakhiri dengan gerakan condongkan dada ketika
melewati garis finish.
3) Kegiatan Akhir
a) Siswa dibariskan 3 bersap dan melakukan pendinginan
b) Guru memberikan evaluasi dan tanya jawab proses
pembelajaran yang telah dipelajari kepada siswa.
c) Dan di alhiri dengan ber do`a .
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
c. Pengamatan Tindakan
1) Pengamatan Proses Pembelajaran
Pada langkah ini pengamatan dilakukan oleh peneliti dan guuru
saat proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilakukan
terhadap beberapa unsur gerakan dan lari hasil observasi
menyimpulkan bahwa:
a) Proses tindakan
Pembelajaran yang berjalan cukup baik, guru memberikan contoh
dan memberikan tugas pada siswa. Gerakan lari cepat yaitu: start,
lari dan gerakan melewati garis finish yang disusun dalam
permainan, membuat siswa tertarik mengikuti pelajaran. Namun
masih banyak gerakan yang masih kurang sempurn, bauk pada
stsrt, lari dan melewati garis finish perlu diperbaiki.
b) Pengaruh Tindakan
Melalui penerapan pendekatan bermain pada pembelajaran lari,
siswa tertarik mengikuti pelajaran. Walaupun banyak gerakan yang
masih salah, beberapa siswa gerakannya sudah mulai benar .
c) Kendala dalam implementasi tindakan
Pada pertemuan pertama ini siswa kurang memperhatikan
gerakannya. Mereka umumnya sangat menikmati permainan
sehingga masih banyak gerakan yang salah. Lapangan atau
halaman sebagai tempat pembelajaran kurang memadai atau
sempit.
d) Identifikasi penyebab terkendalanya tindakan
Banyaknya gerakan siswa yang salah disebabkan oleh siswa belum
paham tentang materi pembelajaran dan siswa kurang
memperhatikan gerakannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
d. Refleksi Tindakan
Berdasarkan hasil observasi pada tindakan p ertemuan pertama
tersebut, peneliti melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut:
1) Penerapan bermain melalui permainan memindahkan benda
dapat memotivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran.
Gerakan lari cepat yaitu : start jongkok, lari cepat dan gerakan
melewati garis finish yang disusun dalam permainan, dapat
lebih menantang siswa untuk belajar sambil bermain .
2) Hasil belajar ( aspek afektif, kiognitif, dan psikomotor )
menunjukan peningkatan dibandingkan dengan kondisi awal,
namun belum maksimal. Target pencapaian siklus I pada
pertemuan ini belum tercapai sehingga perlu diadakan siklus II.
Tabel 4.2. sikap Siswa dalam Pembelajaran lari cepat pada siklus I
No
Aspek yang diukutr
Siklus I
Kriteria Jumlah siswa Persen
1
Sikap siswa saat mengikuti pembelajaran
13 54,16% Tuntas
11 45,84% Belum Tuntas
2. Siklus II
a. Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan pada siklus II adalah sebagai berikut :
1) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan
siklus I.
2) Menyediakan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran .
3) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
b. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, 29 Mei 2012
selama 2 x 35 menit. Tahap pelaksanaan dilakukan dengan
melaksanakan pembelajaran yang telah direncanakan, sebagai berikut :
1) Kegiatan Pendahuluan
a) Guru mempersilahkan siswa untuk berbaris.
b) Guru memberikan memimpin do`a, presensi, apersepsi,
motivasi dan penjelasan tujuan pembelajaran siswa.
c) Guru memberikan pemanasan dengan permainan “Hijau Hitam”
2) Kegiatan Inti a) Guru menjelaskan dan memberi contoh cara melakukan start
jongkok, lari cepat dan gerakan melewati garis finish.
b) Siswa melakukan gerakan start, lari cepat, dan gerakan
melewati garis finish per barisan maju ke depan.
3) Kegiatan Akhir a) Siswa dibariskan tiga bersap dan melakukan pendinginan b) Guru melakukan evaluasi dan tanya jawab proses pembelajaran
yang telah dipelajari kepada siswa.
c) Berdo`a bersama pelajara selaesai dan siswa istirahat untuk
,enhikuti pelajaran berikutnya.
c. Pengamatan Tindakan
1) Pengamatan Proses Pembelajaran Pada langkah ini pengamatan dilakukan oleh peneliti dan guru saat
proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilakukan terhadap
beberapa unsur gerakan dan dari hasil observasi menyimpulkan
bahwa:
a) Proses tindakan Pembelajaran berjalan lancar. Guru menggunakan bola tenis
dan kun dalam melakukan lari cepat .
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
b) Pengaruh tindakan Siswa antusias mengikuti pembelajaran. Gerakan siswa mulai
ada perubahan dalam melaksanakan gerakan lari.
c) Kendala dan implementasi tindakan
Masih ada gerakan yang kurang baik, dan benar
d) Identifikasi penyebab terkendalanya tindakan
Siswa kurang memperhatikan gerakan. Lapangan / halaman
yang kurang memadai .
2. Hasil Pengamatan Tindakan
Selama pelaksanaan tindakan siklus II ini peneliti dan guru
penjasorkes melakukan pengambilan data melalui observasi dan test
unjuk kerja ( test lari 60 meter), pengambilan data meliputi aspek
afektif, kognitif, psikomotor dan hasil lari 60 meter. Adapuncapaian
hasil observasi pada siklus II tersebut dapat dilihat pada tabel berikut
Hasil belajar merupakan hasil penjumlahan dari aspek afektif, kognitif dan psikomotor sehingga keseluruhan nilai maksimalnya 100.
Tabel 4. 3 . Sikap siswa dalam Pembelajaran Lari cepat siklus II No
Aspek yang di ukur
Siklus II Kriteria
Jumlah siswa
Presentase
1
Sikap siswa saat mengikuti pembelajaran
20
83,33%
Tuntas
4
16,69%
Beleum Tuntas
Berdasarkan hasil observasi pada tabel diatas, diketahui bahwa
pada siklus II ini sikap siswa yang diharapkan pada saat
pembelajaran lari cepat menunjukkan peningkatan yaitu 20 siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
atau 83,33 % sudah mampu menunjukkan sikap yang diinginkan (
semangat, percaya diri dan disiplin). Dengan demikian persentase
capaian aspek afektif, kognitif dan psikomotor pada siklus II yaitu
83,33 % sudah tuntas atau memenuhi kriteria ketuntasan minimal (
KKM ) SD Negeri Bandar 01 Kecamatan Bandar Kabupaten
Batang , yaitu 70. Dengan demikian persentase target pencapaian
hasil belajar siklus II sudah tercapai.
d. Refleksi Tindakan
Hasil ana lisa data dan diskusi penelitian guru penjasorkes
terhadap pelaksanaan pembelajaran lari cepat 60 meter melalui
permainan memindahkan benda pada SD Negeri Bandar 01 pada
siklus II telah menunjukkan perubahan yang baik.
Tabel 4.4. Depkripsi Hasil Observasi
Aspek yang
diukur
Pratindakan Siklus I Siklus II
Cara
Mengukur
Jumlah Siswa tuntas
Presentase Ketuntasan
Jumlah Siswa tuntas
Presentase Ketuntasan
Jumlah Siswa tuntas
Presentase Ketuntasan
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa dalam mengikuti pembelajaran lari cepat 60 meter melalui permainan memindahkan benda
9
37,5 %
13
54,16 %
20
83,33 %
Melalui
Observasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa .
Berdasarkan tabel dan grafik diatas diketahui hasil belajar siswa dalam
pembelajaran lari 60 meter mengalami peningkatan . Hasil belajar yang pada
kondisi awal tingkat ketuntasannya hanya 9 siswa atau 37,5 % meningkat menjadi
13 siswa atau 54,16 % pada
pada siklus II tersebut sudah mencapai indikator ketercapaian.
Atas dasar tercapainya indikator ketercapaian tersebut maka pembelajaran
lari 60 meter melalui permainan memindahkan benda pada siswa kelas 5
Negeri Bandar 01 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang,dikatakan berhasil,
sehingga tidak perlu dilanjutkan pada siklus selanjutnya.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
pratindakan siklus I
peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar
Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa .
Berdasarkan tabel dan grafik diatas diketahui hasil belajar siswa dalam
pembelajaran lari 60 meter mengalami peningkatan . Hasil belajar yang pada
kondisi awal tingkat ketuntasannya hanya 9 siswa atau 37,5 % meningkat menjadi
13 siswa atau 54,16 % pada siklus I dan meningkat lagi 20 siswa atau 83,33 %
pada siklus II tersebut sudah mencapai indikator ketercapaian.
Atas dasar tercapainya indikator ketercapaian tersebut maka pembelajaran
lari 60 meter melalui permainan memindahkan benda pada siswa kelas 5
Negeri Bandar 01 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang,dikatakan berhasil,
sehingga tidak perlu dilanjutkan pada siklus selanjutnya.
siklus I siklus II
peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
40
Berdasarkan tabel dan grafik diatas diketahui hasil belajar siswa dalam
pembelajaran lari 60 meter mengalami peningkatan . Hasil belajar yang pada
kondisi awal tingkat ketuntasannya hanya 9 siswa atau 37,5 % meningkat menjadi
us I dan meningkat lagi 20 siswa atau 83,33 %
Atas dasar tercapainya indikator ketercapaian tersebut maka pembelajaran
lari 60 meter melalui permainan memindahkan benda pada siswa kelas 5 SD
Negeri Bandar 01 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang,dikatakan berhasil,
peningkatan Ketuntasan Hasil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
C. Perbandingan Hasil Antar Siklus
Berdasarkan hasil observasi dari pra siklus, siklus I dan siklus II dapat
terlihat jelas adanya peningkatan hasil belajar siswa. Pada pra siklus
presentase ketuntasan hasil belajar lari cepat 60 meter hanya 37,5 % dan
meningkat menjadi 54,16 % pada akhir siklus I dan meningkat lagi menjadi
83,33 % pada siklus II .
Gambar 4.2. Diagram Perbandingan Presentase Ketuntasan Belajar Antar Siklus.
D. Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) sudah terlaksan dengan baik, peneliti
yang diantu oleh guru penjaskes menemukan beberapa hal sebagai temuan
pada sat penelitian, yaitu sebagai berikut :
0.00%10.00%20.00%30.00%40.00%50.00%60.00%70.00%80.00%90.00%
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
1. Perbandingan Peningkatan Hasil belajar lari 60 meter dari kondisi awal ke
siklus I .
Perbandingan Peningkatan Hasil belajar lari 60 meter siswa SD Negeri
Bandar 01 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang tahun pelajaran
2011/2012, dari kondisi awal ke siklus I disajikan dalam bentuk tabel
sebagai berikut :
Tabel 4.5. Perbandingan Peningkatan Rata-rata Hasil belajar lari 60 meter
Siswa kelas 5 SD Negeri Bandar 01 Kecamatan Kabupaten
Batang tahun pelajaran 2011/2012
Rata-rat Kondisi Awal Ketuntasan
Hasil Belajar
Rata-rata Peningkatan siklus I
Peningkatan Kemampuan Gerak
Dasar Lari
37,5%
54,16%
16,66%
Berdasarkan tabel 4.5 tersebut diketahui,rata-rata hasil belajar lari
60 meter siswa SD Negeri Bandar 01 Kecamatan Bandar Kabupaten
Batang tahun pelajaran 2011/2012, mengalami peningkatan dari kondisi
awal ke siklus I sebesar 16,66 %
2. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar lari 60 meter dari siklus I ke
siklus II.
Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Lari 60 meter siswa SD Negeri
Bandar 01 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang tahun pelajara
2011/2012 dari siklus I ke siklus II
Tabel 4.6. perbandingan rata-rata hasil belajar lari 60 meter siswa
SD Negeri Bandar 01 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang
tahunpelajaran 2011/2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Rata-rata Kemampuan
Gerak Dasar Lari Siklus I
Rata-rata Peningkatan siklus II
Peningkatan Kemampuan Gerak
Dasar Lari
54,16%
83,33%
28,17%
Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa rata-rata hasil belajar
lari 60 meter siswa SD Negeri Bandar 01 Kecamatan Bandar Kabupaten
Batang tahun pelajaran 2011/2012, meningkat dari siklus I ke siklus II
sebesar 28,17 %.
3. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Lari 60 meter dari kondis Awal
ke siklus II Berikut perbandingan peningkatan hasil belajar lari 60 meter siswa SD
Negeri Bandar 01 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang tahun pelajaran
2011/2012 , dari kondisi awal ke siklus II
Tabel 4.7. Perbandingan rata-rata hasil belajar lari 60 meter siswa
SD Negeri Bandar 01 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang tahun
pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal ke siklus II
Rata-rat Kondisi Awal Ketuntasan
Hasil Belajar
Rata-rata Peningkatan siklus II
Peningkatan Kemampuan Gerak
Dasar Lari
37,5 %
83,33 %
41,67 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan analisis data terhadap aspek afektif,kognitif dan
psikomotor serta kemampuan lari 60 meter melalui permainan
memindahkan benda pada siswa kelas 5 SD Negeri Bandar 01 Kecamatan
Bandar Kabupaten Batang tahun pelajaran 2011/2012, dilaksanakan dalam
dua siklus ( 2) siklus. Setiap siklus terdiri atas ( 4 ) tahapan yaitu : ( 1 )
perencanaan ( 2 ) pelaksanaan tindakan ( 3 ) observasi dan implementasi
dan ( 4 ) pembahasan, yang telah diungkapkan pada BAB IV, diperoleh
simpulan yaitu : Dengan model pembelajaran melalui permainan
memindahkan benda dapat meningkatkan gerak dasar lari 60 meter pada
siswa kelas 5 SD Negeri Bandar 01 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang
tahun pelajaran 2011/2012 .
Dari hasil analisa yang diperoleh terdapat peningkatan dari kondisi
awal ke siklus I dan siklus II, baik dari peningkatan kemampuan gerak
dasar maupun hasil ketuntasan hasil belajar. Kemampuan gerak dasar pada
kondisi awal ( 68,42 ) siklus I ( 70,07 ) dan siklus II ( 74,27 ).
Simpulan penelitian ini adalah penerapan pendekatan bermain
melalui permainan memindahkan benda pada siswa kelas 5 SD Negeri
Bandar 0 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang tahun pelajaran
2011/2012.
44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, penelitian ini memberi
gambaran yang jelas bahwa penerapan bermain meningkatkan hasil
belajar lari 60 meter, melalui permainan memindahkan benda pada siswa
kelas 5 SD Negeri Bandar 01 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang tahun
pelajaran 2011/2012.
Penelitian ini dapat ditemukan dengan cara atau model
pembelajaran yang efektif. Faktor-faktor tersebut berasal dari pihak guru
maupupun siswa alat atau media pembelajaran yang digunakan.
Kemampuan guru dalam mengembangkan materi, menyampaikan
materi, mengelola kelas, metode yang digunakan dalam proses
pembelajaran, serta teknik yang digunakan guru sebagai sarana untuk
menyampaikan materi. Faktor dari siswa yaitu, minat dn motivasi dalam
mengikuti proses pembelajaran, ketersediaan alat atau media pembelajaran
yang menarik dapat membantu siswa dalam mengikuti pembelajaran,
sehingga diperoleh hasil belajar yang maksimal.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang di peroleh, hendaknya guru
penjasorkes menggunakan penerapan pendekatan bermain dalam
pembelajaran lari dan juga pada materi pembelajaran yang laian agar hasil
pemebelajaran yang diharapakan dapat maksimal.
Guru sebaiknya lebih inovatif dalam menerapkan metode untuk
menyampaikan materi pemebelajaran, sehingga kualitas pemebelajaran
yang dlakukan dapat terus meningkat seiring dengan peningkatan
kemampuan yang dimilikinya.