110
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGGUNAAN PENDEKATAN SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELEKTUAL(SAVI ) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA ANAK PADA SISWA KELAS V (PTK di SD NEGERI KRIWEN 02 KEC. SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012) SKRIPSI Oleh: PRATIWI RAHMAH HAKIM K7108199 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

  • Upload
    buinhi

  • View
    252

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGGUNAAN PENDEKATAN SOMATIS, AUDITORI, VISUAL,

INTELEKTUAL(SAVI ) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN

MENYIMAK CERITA ANAK PADA SISWA KELAS V

(PTK di SD NEGERI KRIWEN 02 KEC. SUKOHARJO TAHUN

PELAJARAN 2011/2012)

SKRIPSI

Oleh:

PRATIWI RAHMAH HAKIM

K7108199

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENGGUNAAN PENDEKATAN SOMATIS, AUDITORI, VISUAL,

INTELEKTUAL(SAVI ) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN

MENYIMAK CERITA ANAK PADA SISWA KELAS V

(PTK di SD NEGERI KRIWEN 02 KEC. SUKOHARJO TAHUN

PELAJARAN 2011/2012)

Oleh:

PRATIWI RAHMAH HAKIM

K7108199

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Pratiwi Rahmah Hakim. “PENGGUNAAN PENDEKATAN SOMATIS,

AUDITORI, VISUAL, INTELEKTUAL(SAVI) UNTUK MENINGKATKAN

KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA ANAK PADA SISWA KELAS

V(PTK di SD NEGERI KRIWEN 02 KEC. SUKOHARJO TAHUN

PELAJARAN 2011/2012)”. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran

menyimak cerita anak melalui pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual,

Intelektual) pada siswa kelas V SD Negeri Kiwen 02 Kecamatan Sukoharjo Tahun

Ajaran 2011/2012 dan meningkatkan keterampilan menyimak cerita anak melalui

pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) pada siswa kelas V SD

Negeri Kriwen 02 Kecamatan Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012.

Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) terdiri dari

dua siklus, tiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan

tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN

Kriwen 02 Kec. Sukoharjo yang berjumlah 13 siswa. Teknik pengumpulan data

menggunakan observasi partisipan, wawancara, dokumen dan tes. Teknik analisis

data menggunakan teknik analisis kritis dan analisis komparatif dengan

memadukan hasil setiap siklus.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui pendekatan SAVI (Somtis,

Auditori, Visual, Intelektual) dapat meningkatkan keterampilan menyimak cerita

anak pada siswa kelas V SDN Kriwen 02 Kec. Sukoharjo tahun ajaran 2011/2012.

Peningkatan keterampilan menyimak cerita anak tersebut dibuktikan dengan

meningkatnya nilai rata-rata keterampilan menyimak cerita anak siswa dan jumlah

siswa yang tuntas belajar pada setiap siklusnya, berdasarkan kriteria ketuntasan

minimal sebesar 73 pada kondisi awal nilai rata-rata keterampilan menyimak cerita

anak sebesar 67 dengan siswa yang tuntas belajar sebanyak 5 siswa (38%).

Kemudian siklus I nilai rata-rata keterampilan menyimak cerita anak sebesar 75

dengan jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 8 siswa (62%) dan pada siklus II

nilai rata-rata keterampilan menyimak cerita anak sebesar 83 dengan siswa yang

tuntas belajar sebanyak 12 siswa (92%).

Peningkatan efektivitas pembelajaran dapat disimpulkan pada siklus I

bahwa nilai rata-rata dari hasil observasi efektivitas pembelajaran adalah sebesar 74

atau dapat dikategorikan C (cukup) dan pada siklus II nilai rata-rata dari hasil

observasi efektivitas pembelajaran adalah sebesar 81 atau dapat dikategorikan B

(baik). Sedangkan untuk persentase ketuntasan pada efektivitas pembelajaran pada

kondisi awal terdapat 69% siswa yang dikategorikan tuntas, dan pada siklus II

terdapat 85% siswa yang tuntas.

Simpulan penelitian ini adalah penggunaan pendekatan SAVI (Somatis,

Auditori, Visual, Intelektual) dapat meningkatkan keterampilan menyimak cerita

anak pada siswa kelas V SDN Kriwen 02 kec. Sukoharjo tahun ajaran 2011/2012.

Kata kunci: SAVI (Somatis, Auditori, Visual, intelektual), keterampilan menyimak

cerita anak

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRACT

Pratiwi Rahmah Hakim. “THE USE OF SOMATIC, AUDITORY, VISUAL,

INTELLECTUAL (SAVI) APPROACH FOR IMPROVING SKILL OF

GATHERING CHILDREN’ STORY FOR THE 5TH

GRADERS (CAR AT

SD NEGERI KRIWEN 02 SUKOHARJO ACADEMIC YEAR OF

2011/2012)". Thesis, Faculty of Education and Teacher Training, Sebelas Maret

University Surakarta. July 2012.

The objectives of this report are improving the learning effectiveness of

gathering children’s story and improving the skill of gathering children’s’ story

through SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual) approach for the 5th

graders of SD Negeri Kriwen 02 Sukoharjo academic year of 2011/2012.

This research is Classroom Action Research (CAR) which consist of two

cycles, each cycle consist of four steps i.e. planning, implementation, observation,

and reflection. The subject of this report is the 5th

graders of SD Negeri Kriwen 02

Sukoharjo which consist of 13 students. Techniques of collecting data are

participant observation, interview, documentation and test. Technique of data

analysis is critical analysis technique and comparative analysis by combining the

results of each cycle.

The result of this research shows that SAVI (Somatic, Auditory, Visual,

Intellectual) approach is able to improve the skill of gathering children’s story for

the 5th

graders of SD Negeri Kriwen 02 Sukoharjo academic year of 2011/2012. It

is proven by the increasing of average mark of gathering children’s story skill and

total of the students who passing the grade on each cycle. Based on the Index

Minimum Criterion is ≥73, the first average mark is 67 with 5 students (38%)

were passing the grade. The average mark on the cycle I is 75 with 8 students

(62%) and the cycle II is 83 with 12 students (92%).

Improving of learning effectiveness can be concluded that the average

mark from the result of learning effectiveness observation is 74 or can be

categorized as C (cukup) and the cycle II is 81 or can be categorized B (baik).

Meanwhile, the passing grade percentage for learning effectiveness on the

beginning is 69% students were passing the grade, and cycle II 85% students were

passing the grade.

This research can be concluded that the use of SAVI (Somatic, Auditory,

Visual, Intellectual) approach can improve the skill of gathering children’s story

for the 5th

graders of SD Negeri Kriwen 02 Sukoharjo academic year of

2011/2012.

Key word: SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual) approach, the skill of

gathering children’s story.

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

MOTTO

“Hidup adalah kegelapan jika tanpa hasrat dan keinginan. Dan

semua hasrat – keinginan adalah buta, jika tidak disertai pengetahuan .

Dan pengetahuan adalah hampa jika tidak diikuti pelajaran. Dan setiap

pelajaran akan sia-sia jika tidak disertai cinta”.

(Kahlil Gibran)

“Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi

pemilik masa lalu. Orang-orang yang masih terus

belajar, akan menjadi pemilik masa depan”.

(Mario Teguh)

“Ilmu adalah penghibur hati di kala sendiri, teman di saat sepi, petunjuk dikala

suka maupun duka, pembantu pada saat dibutuhkan, pendamping ketika tidak ada

kawan dan cahaya bagi jalan untuk menuju surga-Nya”.

(Al-Ghazali)

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

PERSEMBAHAN

Teriring syukur pada-Mu, ku persembahkan skripsi ini untuk:

Kedua orang tua

Terima kasih telah berjasa besar bagiku, membimbingku dalam meraih

cita-cita, selalu memberikan doa, motivasi dan limpahan kasih sayang yang tak

pernah berkesudahan selalu menyertai setiap langkah hidupku.

Keluarga

Terimakasih karena senantiasa memberikan motivasi, canda dan tawa,

menjadi tempat berkeluh kesah, dan menjadi penyemangat bagiku dalam

menjalani hidup.

Suami dan Anakku Hoshiko Alina Axelia Hara

Terimakasih untuk motivasi dan penyemangat dalam menjalani hidup.

Keluarga besar SDN Kriwen 02 Kec. Sukoharjo

Terima kasih untuk ilmu dan pengalaman yang telah ditorehkan untuk

bekal menjadi seorang guru yang lebih baik dari sebelumnya.

Almamaterku PGSD FKIP UNS Surakarta

Tempatku menimba ilmu, pengalaman, dan segala hal baru untuk bekal

menjadi seseorang yang berkarakter kuat dan cerdas di masa depan yang akan

datang.

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang

memberikan ilmu, inspirasi, dan kemulian. Atas kehendak-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul PENGGUNAAN PENDEKATAN SAVI

(Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) UNTUK MENINGKATKAN

KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA ANAK PADA SISWA KELAS

V(PTK di SD NEGERI KRIWEN 02 KEC. SUKOHARJO TAHUN

PELAJARAN 2011/2012).

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk

mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sebelas Maret Surakarta.Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini

tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak.

Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu

Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

4. Sekretaris Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu

Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

5. Dra. Rukayah, M. Hum. selaku dosen pembimbing I, yang selalu memberikan

motivasi dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Drs. M. Ismail Sriyanto, M. Pd. selaku dosen pembimbing II, yang selalu

memberikan motivasi dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

7. Kepala Sekolah SDN Kriwen 02 Kec. Sukoharjo, yang telah memberikan

kesempatan dan tempat guna pengambilan data dalam penelitian.

8. Sugiyem, S.Pd, SD. selaku Guru Kelas V SDN 01 Blulukan Karanganyar,

yang telah memberi bimbingan dan bantuan dalam penelitian.

9. Siswa kelas V SDN Kriwen 02 Kec. Sukoharjo yang telah bersedia untuk

berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian ini.

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

10. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

mungkin disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan

karena keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi

ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Surakarta, Juni 2012

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................. ii

HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... v

HALAMAN ABSTRAK .................................................................................. vi

HALAMAN ABSTRACT ............................................................................... vi

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................................... ix

KATA PENGANTAR ..................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian........................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian......................................................................... 4

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka ................................................................................ 6

1. Hakikat Keterampilan Menyimak ........................................... 6

a. Pengertian keterampilan .................................................... 6

b. Pengertian Menyimak ....................................................... 6

c. Tujuan Menyimak ............................................................. 7

d. Tahap – Tahap Menyimak................................................. 8

e. Kemampuan Menyimak Cerita Anak Sekolah Dasar ....... 10

f. Penilaian Keterampilan Menyimak ................................... 11

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

2. Hakikat Pendekatan Somatis, Auditori, Visual, Intelektual

(SAVI) ..................................................................................... 12

a. Pengertian Pendekatan Pembelajaran............................... 12

b. Pendekatan SAVI .............................................................. 13

c. Alasan Penggunaan Pendekatan SAVI ............................. 17

d. Penerapan Pendekatan SAVI dalam Pembelajaran

Menyimak Cerita Anak ..................................................... 17

e. Pembelajaran Efektif ......................................................... 18

B. Penelitian yang Relevan ................................................................. 21

C. Kerangka Berpikir .......................................................................... 22

D. Hipotesis Tindakan......................................................................... 24

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 25

B. Subjek Penelitian ........................................................................... 26

C. Bentuk dan Strategi Penelitian ...................................................... 27

D. Sumber Data ................................................................................. 28

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 28

F. Validitas Data ................................................................................ 30

G. Analisis Data ................................................................................. 31

H. Indikator Kinerja ........................................................................... 32

I. Prosedur Penelitian ........................................................................ 32

BAB IVHASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian............................................................ 37

B. Deskripsi Hasil Penelitian .............................................................. 37

C. Pembahasan Hasil penelitian.......................................................... 83

BAB VSIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan .................................................................................................. 90

B. Implikasi ................................................................................................... 91

C. Saran ....................................................................................................... 93

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 95

LAMPIRAN ..................................................................................................... 97

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Kriteria Penilaian Menyimak Cerita ............................................................ 11

2.2. Modalitas Dasar Manusia ............................................................................. 13

3.1. Jadwal kegiatan Penelitian ........................................................................... 26

3.2 Tabel Indikator Kinerja ................................................................................. 33

4.1. Frekuensi Data Nilai Evaluasi keterampilan Menyimak Cerita Anak Pra

Siklus ............................................................................................................. 38

4.2. Distribusi Kategori Efektivitas Pembelajaran Siklus I................................. 49

4.3. Frekuensi Data Nilai Tes Tertulis Keterampilan Menyimak Cerita Anak

Siklus I .......................................................................................................... 51

4.4. Frekuensi Data Nilai Tes Unjuk Kerja (Menceritakan Kembali)

Keterampilan Menyimak Cerita Anak Siklus I ............................................. 53

4.5. Distribusi Frekuensi Data Nilai Keterampilan menyimak Cerita Anak

Siklus I .......................................................................................................... 55

4.6.Distribusi Kategori Efektivitas Pembelajaran Siswa I .................................. 73

4.7.Frekuensi Data Nilai tes Tertulis Keterampilan Menyimak Cerita Anak

Siklus II ......................................................................................................... 74

4.8.Frekuensi Data Nilai tes unjuk Kerja (Menceritakan Kembali)

Keterampilan Menyimak cerita Anak Siklus II ............................................ 76

4.9.Frekuensi Data Nilai Keterampilan Menyimak Cerita Anak Siklus II ......... 78

4.10. Nilai Keterampilan Menyimak Cerita Anak dan persentase Ketuntasan

Klasikal pada pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II .......................................... 82

4.11. Peningkatan Efektivitas Pembelajaran Siswa pada Siklus I dan Siklus II . 83

4.12. Peningkatan Keterampilan Mengajar Guru dalam Pembelajaran pada

Siklus I dan Siklus II .................................................................................... 84

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Alur Kerangka Berpikir................................................................................ 23

3.1.Rancangan Penelitian .................................................................................... 27

3.2.Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas ......................................................... 33

4.1.Grafik Nilai Evaluasi Keterampilan Menyimak Cerita Anak Pra Siklus ...... 38

4.2.Grafik Hasil Observasi Efektivitas Pembelajaran Siklus I ........................... 50

4.3.Grafik Hasil Nilai Tes Tertulis Keterampilan Menyimak Cerita anak Siklus I

....................................................................................................................... 52

4.4.Grafik Hasil Nilai Tes Unjuk Kerja (Menceritakan Kembali) Keterampilan

Menyimak Cerita Anak Siklus I .................................................................... 54

4.5. Grafik Nilai Keterampilan Menyimak cerita Anak Siklus I ........................ 56

4.6. Grafik Observasi Efektivitas Pembelajaran Siswa Siklus II ........................ 73

4.7.Grafik Hasil Nilai tes Tertulis Keterampilan Menyimak Cerita Anak Siklus II

....................................................................................................................... 75

4.8.Grafik Hasil Nilai Tes Unjuk Kerja Keterampilan Menyimak Cerita Anak

Siklus II ......................................................................................................... 77

4.9. Grafik Nilai Keterampilan Menyimak Cerita Anak Siklus II ...................... 79

Grafik Peningkatan Nilai Keteampilan meyimak Cerita Anak ........................ 83

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus ....................................................................................................... 96

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ............................................ 100

3. Lembar Kerja Siswa Siklus I Pertemuan ke- 1 ......................................... 111

4. Soal Evaluasi Siklus I Pertemuan Ke- 1 ................................................... 112

5. Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa Siklus 1 Pertemuan ke- 1 ............... 113

6. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus 1 Pertemuan ke- 1 .......................... 114

7. Kriteria Penilaian Soal Evaluasi Siklus I Pertemuan 1 ............................. 115

8. Lembar Kerja Siswa Siklus I Pertemuan 2 ............................................... 117

9. Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa Siklus I Pertemuan 2 ...................... 118

10. Soal Evaluasi Unjuk Kerja Siklus I Pertemuan 2 ..................................... 119

11. Kunci JawabanSoal Evaluasi Unjuk Kerja Siklus I Pertemuan 2 ............. 120

12. Kriteria Penilaian Unjuk Kerja Siklus I Pertemuan 2 ............................... 123

13. Hasil Pengamatan Tes Unjuk Kerja Siklus I Pertemuan 2 ....................... 124

14. Rencana Pelakasanaan Pembelajaran Siklus 2.......................................... 125

15. Lembar Kerja Siswa Siklus II pertemuan 1 .............................................. 134

16. Soal Evaluasi siklus II Pertemuan 1 .......................................................... 135

17. Kunci Jawaban Siklus II Pertemuan 1 ...................................................... 136

18. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II Pertemuan 1 ............................... 137

19. Kriteria Penilaian Soal Evaluasi Siklus II Pertemuan 1 ............................ 138

20. Lembar Kerja Siswa Siklus II Pertemuan 2 .............................................. 140

21. Kunci Jawaban Lembar kerja Siswa Siklus II Pertemuan 2 ..................... 141

22. Soal Evaluasi Unjuk Kerja Siklus II Pertemuan 2 .................................... 142

23. Kunci jawaban Soal Evaluasi Siklus II Pertemuan 2 ................................ 143

24. Kriteria Penilaian Tes Unjuk Kerja Siklus II Pertemuan 2 ....................... 145

25. Hasil pengamatan Tes Unjuk Kerja Siklus II Pertemuan 2 ...................... 146

26. Pedoman Observasi Guru Siklus I dan Siklus II ....................................... 147

27. Hasil Observasi Guru Siklus I Pertemuan 1 ............................................. 152

28. Hasil Observasi Guru Siklus I Pertemuan 2 ............................................. 153

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

29. Hasil Observasi Guru Siklus I ................................................................... 154

30. Hasil Observasi Guru Siklus II Pertemuan 1 ............................................ 155

31. Hasil Observasi Guru Siklus II Pertemuan 2 ........................................... 156

32. Hasil Observasi Guru Siklus II ................................................................. 157

33. Hasil Wawancara Guru Sebelum Diterapkan Pendekatan SAVI.............. 158

34. Hasil Wawancara Guru Setelah Diterapkan Pendekatan SAVI ................ 160

35. Pedoman Observasi Efektivitas Pembelajaran Siklus I dan II .................. 162

36. Hasil Observasi Efektivitas Pembelajaran Siklus I ................................... 164

37. Hasil Observasi Efektivitas Pembelajaran Siklus II ................................. 166

38. Hasil Rekapitulasi Siswa Pada Pra Siklus ................................................ 168

39. Hasil Rekapitulasi Nilai Tes Tertulis Siswa Pada Siklus I ....................... 169

40. Hasil Rekapitulasi Nilai Siswa Pada Siklus I............................................ 170

41. Hasil Rekapitulasi Nilai Tes Tertulis Siswa Pada Siklus II ...................... 171

42. Hasil Rekapitulasi Nilai Siswa Pada Siklus II .......................................... 172

43. Daftar Absensi Siswa Kelas V .................................................................. 173

44. Contoh Dokumentasi Pelaksanaan Tindakan ............................................ 174

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia merupakan makhluk yang berinteraksi dengan manusia lainnya.

Interaksi terasa semakin penting pada saat manusia membutuhkan alat, sarana atau

media yaitu bahasa. Kedudukan bahasa dalam pembelajaran bahasa Indonesia di

Sekolah Dasar sangatlah berperan penting.

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia terdapat keterampilan berbahasa

yang mencakup empat aspek, yaitu (1) keterampilan menyimak, (2) keterampilan

berbicara, (3) keterampilan membaca, dan (4) keterampilan menulis. Setiap

keterampilan mempunyai hubungan erat dengan keterampilan – keterampilan

lainnya dengan cara yang beranekaragam. Keterampilan – keterampilan tersebut

hanya dapat dikuasai dengan jalan praktik dan latihan yang berkelanjutan.

Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan satu kesatuan atau

merupakan catur tunggal (Henry Guntur Tarigan, 1994:2). Peningkatan

keterampilan berbahasa tersebut dilaksanakan secara terpadu, kontekstual, dan

fungsional dengan fokus pada keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan

menulis secara berganti – ganti dan berkesinambungan.

Salah satu keterampilan berbahasa yang penting adalah keterampilan

menyimak. Menyimak juga merupakan keterampilan berbahasa yang paling

sederhana dibandingkan keempat keterampilan berbahasa yang lain. Hal tersebut

dikarenakan kegitan berbahasa seseorang diawali dengan menyimak atau

mendengar bunyi bahasa. Keterampilan menyimak merupakan aktivitas atau

kegiatan yang paling awal dilakukan oleh anak manusia bila dilihat dari proses

pemerolehan keterampilan berbahasa (STY Slamet, 2008 : 6).

Dalam proses pembelajaran sangat penting penguasaan keterampilan

menyimak seseorang, karena dalam kegiatan pembelajarn tidak dapat lepas dari

kegiatan menyimak. Dalam keterampilan menyimak terdapat beberapa manfaat

diantaranya meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dan

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

mengermbangkan kemampuan siswa dalam berbahasa melalui pesan yang tersirat

dan tersurat didalam pokok pembicaraan yang dilakukan.

Dalam pembelajaran Bahasa Indoesia kelas V terdapat keterampilan yang

harus dikuasai yaitu keterampilan menyimak cerita. Menyimak merupakan

kegiatan mendengarkan dengan penuh pemahaman dan perhatian serta apresiasi

Russell & Russell, 1959; Anderson, 1972 : 69 dalam Tarigan (1994 : 28).

Berdasarkan hasil dokumen siswa kelas V di SDN Negeri Kriwen 02

Sukoharjo terdapat kesulitan siswa dalam hal menyimak cerita. Data yang

diperoleh dari hasil dokumen tersebut terdapat 5 siswa atau 38 % dari 13 siswa

yang mendapatkan nilai 73 ke atas (batas KKM), sedangkan 8 siswa lainnya atau

62% mendapat nilai di bawah 73. Kenyataan yang demikian dapat diindikasikan

bahwa keterampilan menyimak siswa di sekolah dasar masih rendah khususnya

pada kelas V SDN Kriwen 02 Sukoharjo. Kondisi ini dapat dijadikan sebagai

landasan yang melatarbelakangi adanya upaya peningkatan pembelajaran

keterampilan menyimak pada SD tersebut.

Bertolak dari observasi awal dan hasil wawancara dengan guru kelas V SD

Negeri Kriwen 02 Sukoharjo dapat diidentifikasi beberapa faktor yang

melatarbelakangi masalah rendahnya keterampilan menyimak pada siswa

diantaranya adalah proses pembelajaran keterampilan menyimak yang diterapkan

guru masih menggunakan metode yang konvensional sehingga mengurangi minat

dan antusias bagi siswa. Biasanya guru hanya terpaku pada buku pelajaran yang

telah disediakan.

Berpijak pada uraian di atas, maka dibutuhkan solusi untuk mengatasi

permasalahan dalam pembelajaran menyimak cerita pada siswa kelas V SD

Negeri Kriwen 02 Kecamatan Sukoharjo. Upaya yang dilakukan adalah dengan

menerapkan pendekatan Somatis, Auditori, Visual, Intelektua (SAVI) dalam

pembelajaran menyimak cerita.

Pendekatan Somatis, Auditori, Visual, Intelektual (SAVI) adalah suatu

pendekatan dengan menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas intelektual dan

penggunaan semua indra dapat berpengaruh besar pada pembelajaran (Maier,

2002: 90). Alasan pemilihan pendekatan SAVI ini dengan pertimbangan bahwa

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

pendekatan ini memiliki keunggulan karena cara belajar itu mengajak orang

terlibat sepenuhnya. Gerakan fisik meningkatkan proses mental. Bagian otak

manusia yang terlibat dalam gerakan tubuh terletak tepat di sebelah bagian otak

yang digunakan untuk berfikir dan memecahkan masalah. Oleh karena itu,

melibatkan tubuh dalam belajar cenderung membangkitkan kecerdasan terpadu

manusia sepenuhnya (Meier,2002: 90 - 91).

Bertolak dari uraian di atas, maka peneliti mengadakan upaya peningkatan

keterampilan menyimak cerita anak melalui penelitian dengan judul “Penggunaan

Pendekatan Somatis, Auditori, Visual, Intelektual (SAVI) Untuk Meningkatkan

Keterampilan Menyimak Cerita Anak Pada Siswa kelas V SD (PTK di SD Negeri

Kriwen 02 Kec. Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka rumusan

permasalahan yang diajukan dalam skripsi ini adalah :

1. Apakah melalui pendekatan Somatis, Auditori, Visual, Intelektual

(SAVI)dapat meningkatkan keterampilan menyimak cerita anak pada siswa

Kelas V SD Negeri Kriwen 02 Kecamatn Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/

2012?

2. Apakah melalui pendekatan Somatis, Auditori, Visual, Intelektual

(SAVI)dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran menyimak cerita anak

pada siswa kelas V SD Negeri Kriwen 02 Kecamatan Sukoharjo Tahun Ajaran

2011/2012?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang

diajukan dalam skripsi ini adalah :

1. Meningkatkan keterampilan menyimak cerita anak melalui pendekatan

Somatis, Auditori, Visual, Intelektual (SAVI)pada siswa kelas V SD Negeri

Kriwen 02 Kecamatan Sukoharjo Tahun Ajaran 2011 / 2012.

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

2. Meningkatkan efektivitas pembelajaran menyimak cerita anak melalui

pendekatan Somatis, Auditori, Visual, Intelektual (SAVI)pada siswa kelas V

SD Negeri Kiwen 02 Kecamatan Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai bahan referensi peneliti berikutnya / yang akan datang.

b. Sebagai bahan pengembangan untuk menentukan langkah – langkah

yang perlu dilakukan dalam meningkatkan kemampuan menyimak

cerita anak.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat Bagi Siswa

1) Meningkatnya keterampilan menyimak cerita anak siswa.

2) Memudahkan siswa dalam menangkap pesan moral isi cerita anak

yang disampaikan oleh guru.

3) Meningkatkan motivasi siswa terhadap pembelajaran menyimak

cerita anak.

b. Bagi Guru

1) Mengembangkan pembelajaran yang lebih inovatif dengan

menggunakan pendekatan SAVI dalam proses pembelajaran

menyimak cerita anak.

2) Guru dapat menggunakan pendekatan SAVI dalam meningkatkan

pembelajaran keterampilan menyimak cerita anak.

3) Guru dapat termotivasi agar bisa menerapkan variasi pendekatan

pembelajaran yang menyenangkan demi tercapainya tujuan

pembelajaran.

c. Bagi Sekolah

1) Meningkatkan kualitas pembelajaran menyimak cerita anak.

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

2) Meningkatkan perbaikan dan keberhasilan proses pembelajaran di

sekolah yaitu terkaitan pembelajaran keterampilan menyimak

cerita anak dengan pendekatan SAVI.

3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam upaya pengadaan

inovasi metode pembelajaran di sekolah.

d. Bagi Peneliti

1) Memperkaya khasanah keilmuan di bidang keterampilan

menyimak cerita anak.

2) Memperoleh fakta peningkatan keterampilan menyimak cerita anak

dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan

pendekatan SAVI.

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Hakikat Keterampilan Menyimak

a. Pengertian Keterampilan

Secara morfologis istilah keterampilan diambil dari skill maka

memuat arti kemampuan mengerjakan sesuatu dengan baik dan dilakukan

dengan cara memanfaatkan pengalaman dan pelatihan. Keterampilan pada

dasarnya potensi manusia yang dapat dikembangkan melalui pendidikan dan

pelatihan yang berkelanjutan untuk memaksimalkan semua fungsi

perkembangan manusia sehingga menjadikan manusia yang utuh, Akhmad

Sudrajat (2008).

Sementara itu, Tri Budiharto (2008: 1-2) mengungkapkan bahwa

keterampilan berasal dari kata terampil yang artinya adalah mampu bertindak

dengan cepat dan tepat. Istilah lain dari keterampilan adalah cekatan, cakap

mengerjakan sesuatu. Dengan kata lain keterampilan dapat disebut kecekatan,

kecakapan, atau kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan baik dan

cermat.

Bertolak dari beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa keterampilan adalah kemampuan bertindak atau melakukan suatu

pekerjaan (tugas) dengan baik, cermat, cepat, dan tepat. Keterampilan dapat

diperoleh dengan adanya pengalaman dan pelatihan yang berkelanjutan.

b. Pengertian Menyimak

Tarigan (1994: 28) menyimpulkan bahwa menyimak adalah suatu

proses kegiatan mendengarkan lambang – lambang lisan dengan penuh

perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh

informasi, menagkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang

telah disampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.

Senada dengan pendapat di atas, St.Y. Slamet (2008: 6)

mengungkapkan bahwa menyimak adalah suatu proses yang mencakup

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

kegiatan mendengarkan, mengidentifikasi, menginterpretasi bunyi bahasa,

kemudian menilai hasil interpretasi makna dan menanggapi pesan yang

tersirat di dalam wahana bahasa tersebut. Dengan pengertian lain, menyimak

berarti kemampuan memahami pesan yang disampaikan melalui bahasa lisan.

Anderson dalam Tarigan (1994: 28) mengatakan menyimak sebagai

suatu proses besar mendengarkan, mengenal, serta menginterpretasi

lambang–lambang lisan.

The Brown, Carlsen, Carstens(BCC) dalam Bread, David (2009:

Vol.23) International Journal of Listening mengungkapkan:

“Listening as a field of research, has been restricted to a set of

voluntary and conscious behaviors that can be enacted more or less

effectively on verbal and non-verbal messages. Succes an affective

listener, defined in this way, can be assessedthroughany number of

tools”.

Maksud dari pendapat tersebut adalah mendengarkan dalam bidang

penelitian adalah suatu hal yang telah dibatasi untuk satu seperangkat

perilaku yang sadar dan sengaja yang dapat ditetapkan keefektifannya pada

pesan verbal dan non-verbal. Sukses sebagai seorang pendengar yang efektif,

yang didefinisikan dengan cara ini dan dapat dinilai melalui sejumlah alat.

Dalam penelitian ini cara yang digunakan untuk mengetahui kesuksesan

menyimak adalah dengan penggunaan pendekatan SAVI.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan

bahwa menyimak adalah suatu kegiatan mendengarkan, mengidentifikasi,

menginterpretasi bahasa lisan yang dilakukan secara sadar dan sengaja

kemudian menilai hasil interpretasi makna dan menanggapi pesan yang

tersirat di dalam bahasa lisan tersebut untuk menerima pesan yang telah

disampaikan.

c. Tujuan menyimak

Menyimak tentu memiliki tujuan agar penyimak dapat menerima

pesan yang didengar dari bahasa lisan. Agar tujuan itu dapat tercapai dengan

baik dan efektif, maka penyimak harus memahami hal yang akan diterima

dan menguasai aspek keterampilan menyimak.

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Tarigan (1994: 56) mengungkapkan bahwa kegiatan menyimak

memiliki tujuan antara lain: (1) menyimak untuk belajar, (2) menyimak untuk

menikmati keindahan audial, (3) menyimak untuk mengevaluasi, (4)

menyimak untuk mengapresiasi materi simakan, (5) menyimak untuk

mengkomunikasikan ide-ide, gagasan – gagasan, maupun perasaan dengan

orang lain (6) ada pula menyimak dengan tujuan untuk membedakan bunyi –

bunyi dengan tepat, (7) menyimak untuk memecahkan masalah secara kreatif

dan analisis.

Tarigan (1994: 35) juga menyimpulkan tujuan umum menyimak yaitu

untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna

komunikasi yang hendak disampaikan sang pembicara melalui ujaran. Senada

dengan pendapat di atas, St.Y.Slamet (2008: 12) menyebutkan bahwa tujuan

menyimak adalah untuk memperoleh informasi, menagkap isi serta

memahami makna komunikasi yang disampaikan oleh pembicara melalui

ujaran.

Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan

menyimak adalah untuk mengkomunikasikan ide – ide, gagasan – gagasan,

untuk memperoleh informasi, menangkap isi serta memahami makna

komunikasi yang hendak disampaikan sang pembicara melalui ujaran.

d. Tahap – tahap Menyimak

Tarigan (1994: 32-33) menyimpulkan adanya tujuh tahapan

menyimak. Ketujuh tahap itu dapat dilukiskan sebagai berikut :

a) Isolasi: Pada tahapan ini sang penyimak mencatat– aspek individual kata

lisan dan memisah– misahkan atau mengisolasikan bunyi–bunyi, ide–ide,

fakta–fakta, organisasi–organisasi khusus, begitu pula stimulus– stimulus

lainnya.

b) Identifikasi: Sekali stimulus tertentu telah dapat dikenal maka suatu

makna, atau identitas pun diberikan kepada setiap butir yang berdikari

itu.

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

c) Integrasi: Penyimak mengintegrasikan atau menyatupadukan yang di

dengar dengan informasi lain yang telah disimpan dan rekam dalam otak

penyimak. Dalam tahap ini pengetahuan umum sangat penting. Karena,

kalau proses menyimak berlangsung penyimak harus terlebih dahulu

mempunyai latar belakang atau pemahan mengenai bidang pokok

bahasan tertentu.

d) Inspeksi: Pada tahap ini, informasi yang telah diterima dikontraskan dan

dibandingkan dengan segala informasi yang telah dimiliki mengenai hal

tersebut. Proses ini akan menjadi paling mudah berlangsung kalau

informasi baru justru menunjang prasangka atau prakonsepsi.

e) Interpretasi: Pada tahap ini, penyimak secara aktif mengevaluasi yang di

dengar dan menelusuri asal datangnya semua itu. Penyimak pun mulai

menolak dan menyetujui, mengakui dan mempertimbangkan informasi

tersebut berikut sumber – sumbernya.

f) Interpolasi: Selama tidak ada pesan yang membawa makna dalam dan

mengenai informasi, maka tanggungjawab penyimaklah untuk

menyediakan serta memberikan data–data dan ide–ide penunjang dari

latar belakang pengetahuan dan pengalaman kita sendiri untuk mengisi

serta memenuhi butir–butir pesan yang di dengar.

g) Intropeksi: Dengan cara merefleksikan dan menguji informasi baru,

penyimak berupaya untuk mempersonalisasikan informasi tersebut,

menerapkannya pada situasi penyimak sendiri.

Henry Guntur Tarigan dalam St.Y.Slamet (2008: 12) menyebutkan

tahapan menyimak sebagai berikut: (1) tahapan mendengarkan segala sesuatu

yang dikemukakan pembicara, (2) tahap memahami dengan baik isi

pembicaraan yang disampaikan oleh pembicara, (3) tahap mengintepretasi

dengan cermat dan teliti isi ujaran pembicara, (4) tahap mengevaluasi isi

simakan, (5) tahap menanggapi maksud bahan simakan.

Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpukan bahwa tahapan

menyimak adalah: (1) mendengarkan ujaran, (2) memahami isi ujaran, (3)

mengintepretasi isi ujaran pembicara, dengan menafsirkan butir – butir

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

pendapat yang terdapat dan tersirat dalam simakan, (4) mengevaluasi isi

simakan, (5) memberikan tanggapan atas bahan ujaran yang telah

disampaikan.

Pembelajaran keterampilan mendengarkan atau menyimak di kelas V

semester II SD sesuai KTSP Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)

mencakup dua kompetensi dasar yaitu (1) menanggapi cerita tentang

peristiwa yang terjadi di sekitar yang disampaikan secara lisan dan (2)

mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, dan amanat).

Pembelajaran keterampilan menyimak siswa di SD dituntut untuk

sampai pada tahap menyimak secara aktif untuk menanggapi isi simakan,

sehingga perlu diterapkan pendekatan yang tepat dalam pembelajarannya. Di

dalam penelitian ini KD yang diambil adalah mengidentifikasi unsur cerita

(tokoh, tema, latar, dan amanat).

e. Kemampuan Menyimak Cerita Anak Siswa Sekolah Dasar

Pembelajaran keterampilan menyimak di SD dapat dilakukan dengan

banyak cara. Pembelajaran keterampilan menyimak sangat terkait dengan

pembelajaran keterampilan berbahasa lainnya. Menurut Tarigan (1994: 60)

tujuan utama pengajaran bahasa ialah agar para siswa terampil berbahasa,

dalam pengertian terampil menyimak, terampil berbicara, terampil membaca,

dan terampil menulis. Dalam keterampilan menyimak, khususnya pada siswa

kelas lima yang berumur antara 9

sampai dengan 12 tahun, para siswa

diharapkan mampu untuk menyimak secara kritis terhadap kekeliruan-

kekeliruan, kesalahan–kesalahan, propaganda–propaganda, petunjuk–

petunjuk yang keliru. Selain itu juga mampu untuk menyimak pada aneka

ragam cerita, puisi, rima kata–kata, dan memperoleh kesenangan dalam

menemui tipe– tipe baru Anderson, 1972:22-23 dalam (Tarigan, 1994 : 61).

Kegiatan menyimak di kelas V SD adalah siswa diharapkan untuk

mampu memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang

disampaikan secara lisan. Dalam penelitian ini dibatasi pada kegiatan

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

menyimak cerita pendek anak. Siswa diharapkan mampu untuk

mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, dan amanat)

f. Penilaian Keterampilan Menyimak

Dalam kegiatan menyimak, penilaiannya didasarkan pada unsur cerita

yang telah disimak. Selain itu relevansi isi cerita dengan penyampaian

kembali juga perlu dinilai. Adapun kriteria penilaian dalam menyimak cerita

dapat dijelaskan pada tabel 2.1 di bawah ini :

Tabel 2.1. Kriteria Penilaian Menyimak Cerita

Unsur Skor Deskriptor

Keruntutan kalimat

dan kelancaran

3

2

1

Baik : kalimat yang digunakan sudah

runtut, lancar, dan tanpa bantuan kalimat

dari guru dalam menceritakan kembali

Cukup : kalimat yang digunakan cukup

runtut dan cukup lancar, namun dengan

bantuan kalimat dari guru dalam

menceritakan kembali

Kurang : kalimat yang digunakan kurang

runtut, kurang lancar, dan selalu dibimbing

dengan kalimat bantuan dari guru dalam

menceritakan kembali.

Ketepatan

penggunaan kata

3

2

1

Baik : kalimat yang digunakan dalam

menceritakan kembali sudah tepat, baku,

dan pilihan kata tepat.

Cukup : Penggunaan kata dalam

menceritakan kembali cukup tepat, namun

pilihan kata terbatas

Kurang : Penggunaan kata dalam

menceritakan kembali kurang tepat, pilihan

kata kurang tepat, dan merusak makna

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Kelengkapan isi

cerita

3

2

1

Baik : Isi cerita yang disampaikan sudah

cukup lengkap dan sesuai dengan isi cerita

yang disimak

Cukup : Isi cerita yang disampaikan cukup

lengkap dan cukup sesuai dengan isi cerita

yang disimak

Kurang : Isi cerita yang disampaikan

kurang lengkap dan kurang sesuai dengan

isi cerita yang disimak

2. Hakikat Pendekatan Somatis, Auditori, Visual, Intelektual (SAVI)

a. Pengertian Pendekatan Pembelajaran

Ramelan dalam Darmiyati Zuchdi, (2001: 33) mengutip dari pendapat

Anthony yang mengatakan bahwa pendekatan mengacu pada seperangkat

asumsi saling berkaitan dan berhubungan dengan sifat bahasa serta

pengajaran bahasa. Pendekatan merupakan dasar teoritis untuk sautu metode.

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut

pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan

tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di

dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode

pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya,

pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan

pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered

approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat

pada guru (teacher centered approach) (Akhmad Sudrajat, 2012).

Bertolak dari beberapa pendapat tersebut di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran adalah pandangan tentang

terjadinya suatu proses pembelajaran yang sifatnya umum dan merupakan

dasar teoritis untuk suatu metode.

Pendekatan SAVI merupakan pendekatan pembelajaran yang

berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) sehingga

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

diharapkan dengan pendekatan tersebut dapat menjadikan siswa menjadi aktif

dalam proses pembelajaran.

b. Pendekatan SAVI

SAVI merupakan singkatan dari somatis, auditori, visual, intelektual.

Keempat komponen tersebut adalah modalitas dasar yang dimiliki manusia.

Dalam pendekatan SAVI ini melibatkan keempat modalitas dasar tersebut

yang dimiliki pada setiap manusia.

Maier (2002: 90 - 91) mendefinisikan modalitas di atas sebagai

berikut :

Tabel 2.2 Modalitas Dasar Manusia

Modalitas Cara Belajar

1. Somatis Belajar dengan bergerak dan berbuat

2. Auditori Belajar dengan berbicara dan

mendengarkan

3. Visual Belajar dengan mengamati dan

menggambarkan

4. Intelektual Belajar dengan pemecahan masalah dan

merenung

Dave Maier (2002: 92 – 99) juga mengemukakan pembelajar

menggunakan prinsip SAVI adalah sebagai berikut :

1) Belajar Somatis

Belajar somatis berarti belajar dengan indra peraba, kinestetis,

melibatkan fisik dan menggunakan serta menggerakkan tubuh sewaktu

belajar. Tubuh adalah pikiran, begitu sebaliknya. Keduanya merupakan satu

sistem elektris kimiawi biologis yang benar – benar terpadu.

Penelitian neurologis menemukan bahwa tubuh dan pikiran adalah

satu karena temuan mereka menunjukkan bahwa pikiran tersebar di seluruh

tubuh. Tubuh dan pikiran merupakan satu sistem elektriskimiawi-biologis

yang benar-benar terpadu. Oleh sebab itu, menghalangi pembelajar somatis

menggunakan tubuh mereka sepenuhnya dalam belajar sama artinya dengan

menghalangi fungsi pikiran mereka sepenuhnya.

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Untuk merangsang hubungan pikiran – tubuh, maka perlu diciptakan

suasana belajar yang dapat membuat orang bangkit dan berdiri dari tempat

duduk dan aktif secara fisik dari waktu ke waktu.

Orang dapat dikatakan bergerak jika mereka : (1) Membuat model

dalam suatu proses atau prosedur, (2) Secara fisik menggerakkan berbagai

komponen dalam suatu proses atau sistem, (3) Menciptakan piktogram besar

dan periferalnya, (4) Memeragakan suatu proses, sistem, atau seperangkat

konsep, (5) Mendapatkan pengalaman, lalu membicarakannya dan

merefleksikannya, (6) Melengkapi suatu proyek yang memerlukan kegiatan

fisik, (7) Menjalankan pelatihan belajar aktif.

2) Belajar Auditori

Maier (2002: 95) mengemukakan pikiran auditori kita lebih kuat

daripada yang kita sadari. Telinga kita terus menerus menangkap dan

menyimpan informasi auditori, bahkan tanpa kita sadari.

Belajar auditori merupakan cara belajar standar bagi semua

masyarakat. Pembelajar auditori (terutama yang memiliki kecenderungan

auditori yang kuat) belajar dari suara, dialog, membaca keras, dari

menceritakan kepada orang lain apa yang baru saja mereka alami, dari

berbicara dengan diri sendiri, dari mengingat bunyi dan irama, dari

mendengar kaset, dan dari mengulang suara dalam hati, Maier (2002: 96).

Berikut beberapa cara untuk mengoptimalkan aktivitas belajar auditori

dalam pembelajaran di antarannya:

a) Memeperdengarkan suara dari rekaman kaset atau CD beberapa kali

supaya mereka terus mengingat.

b) Menceritakan kisah – kisah yang mengandung materi pembelajaran yang

terkandung dalam buku yang mereka baca, Maier (2002: 96).

3) Belajar Visual

Ketajaman visual, meskipun lebih menonjol pada sebagian orang,

sangat kuat dalam diri seseorang. Alasannya adalah bahwa di dalam otak

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

terdapat lebih banyak perangkat untuk memproses informasi visual daripada

semua indra yang lain.

Setiap orang (terutama pembelajar visual) lebih mudah belajar jika

dapat “melihat” apa yang sedang dibicarakan seorang penceramah atau

sebuah buku atau program komputer. Pembelajar visual belajar paling baik

jika mereka dapat melihat contoh – contoh dari dunia nyata, diagram, peta

gagasan, ikon, gambar, dan gambaran dari segala macam hal ketika mereka

sedang belajar, Dave Maier (2002: 97-98)

Hernowo (2005: 164) mengemukakan teknik lain yang bisa dilakukan

semua orang, terutama orang dengan keterampilan visual yang kuat, adalah

meminta mereka mengamati situasi dunia nyata lalu memikirkan serta

membicarakan situasi itu, menggambarkan proses, prinsip, atau makna yang

dicontohkannya.

Maier ( 2002: 98) adapun beberap hal yang dapat ditempuh untuk

mengoptimalkan pembelajaran lebih visual di antarannya: (1) bahasa yang

penuh gambar (metafora, analogi) ; (2) benda tiga dimensi; (3) cerita yang

hidup.

Shrum and Glisan (2005 : 158) dalam Marcela Morchio (2009:vol.9)

International Journal of English Studies mengemukakan,

“point out the important role played by authentic oral and written

texts in the development of acquisition but at the same time, they claim

that is necessary to help students make sense out of that input. These

authors refer to this capacity as the interpretive model: that is to say

interpretation of meaning when there is no possibility to negotiate

with the actual author of the text. It relates not only to oral or wrotten

text but it also includes the viewing medium : videos, movies,

television programs, because the joint action of oral and visual

resources lead to effective comprehension”

Maksud dari kutipan diatas adalah peran penting dari sutu teks lisan

dan teks tertulis dalam pengembangan kemahiran pada saat yang bersamaan,

mereka menyatakan bahwa perlu untuk membantu siswa mengerti pada

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

pemakaian itu. Para penulis ini merujuk pada kapasitas sebagai model

interpretif : yaitu intepretasi makna ketika tidak ada kemungkinan untuk

bernegosiasi pada teks. Hal ini terkait tidak hanya untuk teks lisan atau

tertulis tetapi juga termasuk dalam media untuk melihat : vidio, film, program

televisi, karena kegiata yang dilakukan bersama dari sumber lisan dan visual

mengarah pada pemahaman yang efektif.

Jadi, pemaksimalan modalitas pada visual dalam kegiatan menyimak

ini akan mampu menjadikan suatu pembelajaran menjadi efektif.

4) Belajar Intelektual

Maier (2002: 99) kata “intelektual” menunjukkan apa yang dilakukan

pembelajar dalam pikiran mereka secara internal ketika mereka menggunakan

kecerdasan untuk merenungkan suatu pengalaman dan menciptakan

hubungan, makna, rencana, dan nilai dari pengalaman tersebut. Jadi intektual

adalah bagian diri yang merenung, mencipta, memecahkan masalah, dan

membangun makna.

Tanpa adanya belajar intelektual, sebuah pelatihan belajar secerdik

apa pun akan menjadi terlihat dangkal, begitu pula apa yang terjadi pada pada

pembelajaran yang hanya melibatkan aspek S-A-V-I, tanpa adanya intelektual

pembelajaran ini hanya akan menjanjikan di awal-awal pembelajaran, namun

akan musnah ketika realitas turun. Ini menunjukkan betapa pentingnya

memasukkan aspek intelektual dalam pembelajaran.

Maier (2002: 100) mengungkapkan bahwa aspek intelektual dalam

belajar akan terlatih jika mengajak pembelajar terlibat dalam aktivitas seperti:

(1) memecahkan masalah; (2) melahirkan gasan kreatif; (3) mencari dan

menyaring informasi; (4) menciptakan makna pribadi.

c. Alasan Penggunaan Pendekatan SAVI

Telah terbukti berkali – kali bahwa biasannya orang belajar lebih

banyak dari berbagai aktivitas dan pengalaman yang dipilih dengan tepat

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

daripada jika mereka belajar dengan duduk di depan penceramah, buku

panduan, televisi ataupun radio.

Belajar berdasarkan aktivitas secara umum jauh lebih efektif daripada

yang didasarkan presentasi, materi, dan media. Dengan alasan cara belajar itu

mengajak orang terlibat sepenuhnya. Gerakan fisik meningkatkan proses

mental. Bagian otak manusia yang terlibat dalam gerakan tubuh terletak di

sebelah bagian otak yang digunakan untuk berfikir dan memecahkan masalah.

Oleh karena itu melibatkan tubuh dalam belajar cenderung membangkitkan

kecerdasan terpadu manusia sepenuhnya. Maier (2002: 90-91)

Pembelajaran tidak otomatis meningkat dengan menyuruh orang

berdiri dan bergerak ke sana-kemari. Akan tetapi, menggabungkan gerakan

fisik dengan aktivitas intelektual dan penggunaan semua indra dapat

berpengaruh besar pada pembelajan.

Bertolak dari keterangan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

alasan penggunaan pendekatan SAVI yaitu pendekatan ini dapat membuat

siswa terlibat sepenuhnya dalam pembelajaran. Selin itu pendekatan SAVI

juga mampu menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas itelektual

sehingga mampu mengoptimalkan proses pembelajaran.

d. Penerapan Pendekatan SAVI dalam Pembelajaran Menyimak Cerita Anak

Mengikuti terori Maier, agar pikiran bergerak maka menyimak juga

perlu melibatkan gerak tubuh. Guru dapat menerapkan langkah – langkah

kegiatan berikut untuk membangkitkan ke seluruh modalitas dasar yang

dimiliki siswa:

1) Guru menggali pengetahuan siswa tentang cerita anak (Intelektual).

2) Siswa membentuk beberapa kelomok yang terdiri dari 3– 4 orang.

Dengan terbentuknya kelompok – kelompok, maka akan menciptakan

suasana belajar yang dapat membuat orang bangkit dan berdiri dari

tempat duduk (Somatis).

3) Guru menyajikan VCD cerita anak yang berjudul “Kufur dan Syukur”

dan cerita anak “ Cinde Laras” untuk memaksimalkan modalitas audio

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

siswa dengan suara dari cerita tersebut dan memaksimalkan modalitas

visual siswa dengan gambar yang ditayangkan. Dengan cara demikian

maka kemampuan audio visual siswa dapat lebih optimal (Audio Visual).

4) Dalam proses menyimak, siswa mengisi LKS sehingga hal tersebut akan

membuat siswa aktif dan otak akan terus bekerja (Somatis).

5) Secara berkelompok siswa bermain peran di depan kelas memerankan

tokoh dalam cerita anak yang telah disimaknya yaitu cerita “Kufur dan

Syukur” dan cerita anak “Cinde Laras”. Sehingga dengan anak bermain

peran akan dapat menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas

intelektual, karena penggunaan semua indra dapat berpengaruh besar

dalam pembelajaran (Somatis).

6) Siswa menganalisis secara keseluruhan hasil simakan cerita anak tersebut

dan kemudian mengungkapkan kembali dengan bahasa mereka sendiri

(Intelektual).

e. Pembelajaran Efektif

Pelaksanaan pelajaran yang efektif adalah inti keahlian guru.

Beberapa aspek penyajian pelajaran harus dipelajari di tempat; guru yang

baik akan mahir dalam pelajaran setiap tahun. Pelajaran yang efektif

menggunakan banyak metode pengajaran, Rober E. Slavin (2011: 275 ).

Sehingga dalam satu topik pelajaran, seorang guru bisa menggunakan

berbagai metode pengajaran dan dibantu media pengajaran lain.

Ketika akan melaksanakan pembelajaran keterampilan menyimak,

guru dapat membuat pembelajaran menjadi efektif dengan menerapkan

pendekatan SAVI, dalam pendekatan tersebut dapat mencakup beberapa

metode pengajaran. Antara lain dalam pendekatan SAVI menggunakan salah

satu prinsip belajar somatis, cara belajar ini adalah dengan mengaktifkan

gerak tubuh siswa. Guru dapat menggunakan metode diskusi kelompok serta

menilai unjuk kerja siswa dengan maju ke depan kelas menceritakan kembali

hasil simakan. Selain itu, guru juga dapat menggabungkan media CD untuk

merangsang kemampuan audio visual siswa. Tidak hanya itu, namun guru

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

juga perlu untuk mengukur tingkat pemahan tentang topik materi yang

disampaikan. Maka diterapkan sebuah pembelajaran langsung, dalam

pembelajaran tersebut guru memberikan latihan mandiri, selanjutnya dalam

pembelajaran langsung tersebut perlu juga suatu penilaian kinerja dan umpan

balik tentang setiap pekerjaan yang dilakukan siswa.

Dalam suatu pembelajaran yang efektif terdapat karakteritik yang

dimiliki guru maupun siswa, Rober E. Slavin (2011: 277) menjelaskan

bahwa:

Peneliti dan guru pada umumnya sepakat tentang urutan kejadian yang

mencirikan pelajaran pengajaran langsung yang efektif. Pertama, guru

memutakhirkan siswa tentang setiap kemampuan yang mungkin mereka

perlukan untuk pelajaran hari ini dan memberitahukan kepada siswa apa

yang mereka pelajari. Kemudian guru mengkhususkan kebanyakan

waktu pelajaran untuk mengajarkan kemapuan atau informasi itu, dengan

memberi siswa kesempatan melatih kemampuan atau mengungkapkan

informasi tersebut, dan bertanya atau memberikan ujian singkat kepada

siswa untuk menentukan apakah mereka memelajari tujuan pengajaran

atau tidak.

Selain itu Rober E. Slavin (2011: 281-282) juga mengungkapkan

bahwa pada awal pelajaran, guru perlu membangun keadaan mental atau

sikap kesiapan positif dalam diri siswa. Keadaan mental ini dapat dibangun

dengan banyak cara. Pertama, guru hendaknya meminta siswa berada di kelas

dengan tepat waktu dan hendaknya memulai pelajaran segera ketika jam

pelajaran dimulai. Kedua, guru perlu membangkitkan keingintahuan atau

minat siswa terhadap pelajaran yang akan mereka peroleh.

Dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SAVI ini,

guru dapat membangkitkan rasa keingintahuan siswa terhadap pelajaran

dengan bertanya jawab tentag unsur cerita anak maupun pengertian cerita

yang diketahui anak.

Setelah guru menumbuhkan minat, maka Rober E. Slavin (2011: 285)

juga mengemukakan guru perlu memberikan penekanan pelajaran, guru yang

mengajar dengan efektif memberikan petunjuk yang jelas tentang unsur –

unsur pelajaran terpenting . Selain itu guru juga perlu memberikan suatu

kejelasan pelajaran. Salah satu ciri konsisten pelajaran yang efektif ialah

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

kejelasan – penggunaan bahasa yang langsung, sederhana, dan terorganisir

dengan baik untuk menyajikan konsep, (Land, 1987; McCaleb & White,

1980; Smith & Land, 1981) dalam Rober E. Slavin (2011: 285)

Rober E. Slavin (2011: 286) mengemukakan bahwa riset menemukan

bahwa guru yang efektif juga menggunakan banyak penjelasan dan kata– kata

yang menjelaskan dan sering menggunakan pola aturan – contoh – aturan

ketika menyajikan konsep baru.

Sehingga dalam kegiatan awal pada pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan SAVI, guru juga memberikan penjelasan serta

contoh – contoh tentang materi yang diberikan.

Dalam menjelaskan materi pelajaran, akan lebih efektif jika

menggunakan peragaan, model dan ilustrasi. Seperti yang diungkapkan Rober

E. Slavin (2011: 286-287) gambaran visual yang disimpan ke dalam memori

jangka panajang jauh lebih cepat dari pada informasi yang didengar. Selain

itu penggunaan vidio yang digabungkan (embedded video) menemukan bahw

hal itu membantu anak mempelajri dan mengingat infirmasi sejauh hal itu

mudah dipahami dan jelas terkait dengan isi utama.

Maka dengan penggunaan audio visual yang berupa CD dalam

pembelajaran dengan pendekatan SAVI dirasa dapat meningkatkan

keefektifan pembelajaran.

Hal terakhir yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran yang efektif

adalah mengukur tingkat pemahaman siswa. Pemahan siswa dapa diukur

dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan mengajukan pertanyaan

kepada siswa. Rober E. Slavin (2011: 292) mengemukakan riset tentang

frekuensi pertanyaan menunjukaan bahwa guru yang mengajukan lebih

banyak pertanyaan yang terkait dengan pelajaran yang ada akan lebih efektif

dalam pengajaran daripada guru yang mengajukan relatif sedikit pertanyaan.

Selain dengan memberikan berbagai pertanyaan untuk mengukur

pemahan siswa juga dapat dilakukan dengan memberikan evaluasi pada

siswa. Rober E. Slavin (2011: 297) menjelaskan bahwa pada umunya, ujian

yang lebih sering diberikan akan menghasilkan pencapaian yang lebih besar

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

daripada ujian yang kurang sering diberikan, tetapi setiap ujian akan jauh

lebih efektif daripada sama sekali tidak ada.

Maka dalam pembelajaran yang dilakukan dengan pendekatan SAVI

ini memberikan evaluasi pada setiap akhir siklus, hal ini agar nampak

seberapa besar tingkat pemahaman siswa.

B. Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan peneliti,

yaitu :

1. Angelia Komara Dewi (2009)

Dalam penelitan tersebut yang berjudul, “Penerapan

Pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Pada Pembelajaran Biologi Siswa Kelas

VIII D Pada Pokok Bahasan “Sistem Pernapasan Pada Manusia”

SMP Negeri I Jatinom Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran

2008/2009”. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat

peningkatan peningkatan nilai rata-rata kelas untuk ranah kognitif yaitu

dari nilai rata – rata kelas awal 3,97 menjadi 7,83. Penelitian tersebut

relevan karena ada persamaan objek kajiannya yaitu penerapan pendekatan

SAVI. Jika penelitian Dewi berupaya meningkatkan hasil belajar pada

pembelajaran Biologi siswa kelas VIII, penelitian ini berupaya

meningkatkan keterampilan menyimak dengan subjek penelitian tingkat

SD.

2. Robbi Trisnani (2010)

Dalam penelitian tersebut yang berjudul, “Penerapan Media

Animasi Audio Visual Untuk meningkatkan Keterampilan Menyimak

Cerita Anak (PTK Pada Siswa Kelas V SD Negeri 02 Kalitingga

Padoman Purbalingga Tahun Ajaran 2010 / 2011)”. Hasil penelitian ini

menyimpulkan bahwa terdapat peningkatan keterampilan menyimak

dengan tercapainya nilai KKM (≥65 %) dan indikator kinerja (≥85 %)

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

yang ditargetkan oleh peneliti. Penelitian tersebut relevan karena ada

persamaan objek kajiannya yaitu meningkatkan keterampilan menyimak.

Jika penelitian Robbi Trisnani menggunakan media animasi audio visual,

penelitian ini menggunakan pendekatan SAVI.

3. Suswandi ( 2010)

Dalam jurnal yang berjudul, “Peningkatan Kemampuan Membaca

Pemahaman Dengan Pendekatan SAVI (Somatis, Auditiori, Visual Dan

Intelektual) Pada Siswa Kelas VI SD Negeri Kutawaru 04 Kecamatan

Cilacap Tengah Kabupaten Cilacap Tahun Pelajaran 2009-2010”. Hasil

penelitian ini menympulkan bahwa yaitu pelaksanaan penelitian membaca

pemahaman VI Elementary Kabupaten Kutawaru Sekolah kelas 04 Tengah

Cilacap, bisa berjalan efektif diterapkan pendekatan siswa keaktifan Savi

dari I siklus, II Dan III secara bertahap meningkat dari 67,62%, 88 , 57%

dan 93,65%. Persamaan objek kajiannya yaitu penggunaan pendekatan

SAVI dalam pembelajaran.

C. Kerangka Berfikir

Keterampilan menyimak merupakan salah satu keterampilan

yang harus diajarkan dan dikuasai oleh siswa dalam kegiatan belajar dan

mengajar di Sekolah Dasar (SD), karena keterampilan menyimak

bermanfaat bagi siswa (khususnya siswa SD) untuk meningkatkan

kemampuan berkomunikasi dengan baik dan mengembangkan

kemampuan siswa dalam berbahasa.

Berdasarkan hasil observasi awal (kondisi awal) yang

dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa keterampilan

menyimak dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas

V SD Negeri Kriwen 02 Kec. Sukoharjo diidentifikasikan masih

mengalami kesulitan dan tergolong rendah. Pembelajaran menyimak

yang selama ini dilakukan di dalam kelas masih mengalami beberapa

hambatan yang dapat menyebabkan rendahnya keterampilan tersebut.

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Penyebab rendahnya keterampilan berbicara siswa antara lain karena

proses pembelajaran keterampilan menyimak yang diterapkan guru masih

menggunakan metode yang konvensional sehingga mengurangi minat dan

antusias bagi siswa. Biasanya guru hanya terpaku pada buku pelajaran

yang telah disediakan.

Bertolak dari permasalahan tersebut, diperlukan suatu tindakan

dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan

untuk meningkatkan keterampilan menyimk siswa. Salah satu metode

yang dapat diterapkan adalah pendekatan SAVI. Dengan

pendekatan pembelajaran ini, keterampilan menyimak siswa

diharapkan dapat meningkat karena pendekatan ini menyajikan cara

yang lebih efektif dan efisien untuk membantu siswa dalam mengikuti

pembelajaran berbicara.

Pada kondisi akhir diharapkan terdapat peningkatan keefektifan

proses belajar dan hasil keterampilan berbicara dengan menggunakan

pendekatan SAVI. Peningkatan ini akan ditandai dengan target akhir

sebanyak 80% dari jumlah siswa kelas V yang ada mendapatkan nilai di

atas KKM yang telah ditetapkan atau batas ketuntasan dalam

pembelajaran keterampilan berbicara.

Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat

divisualisasikan pada gambar 2.1 Alur Kerangka Berfikir sebagai berikut:

Kondisi Awal

Tindakan

Kondisi Akhir

GURUbelum menggunakan

Pendekatan

SAVI

Menerapkan

pendekatan SAVI

dalam

pembelajaran

Keterampilan

menyimak siswa

rendah

Siklus I

menggunakan

pendekatan SAVI

Keterampilan

Menyimak siswa

meningkat

Siklus II

menggunakan

pendekatan SAVI

Gambar 2.1. Alur Kerangka Berpikir

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan landasan teori, penelitian yang relevan, dan kerangka

berpikir yang telah diuraikan di atas, dapat dirumuskan hipotesis penelitian

tindakan kelas sebagai berikut:

1. Penggunaan pendekatan SAVI dapat meningkatkan keterampilan

menyimak cerita anak pada siswa kelas V SD Negeri Kriwen 02 Kec.

Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012.

2. Penggunaan Pendekatan SAVI dapat meningkatkan efektifitas

pembelajaran keterampilan menyimak pada siswa kelas V SD Negeri

Kriwen 02 Kec. Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012.

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kriwen 02 yang terletak di

Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo. Penelitian ini khususnya

dilaksanakan di kelas V. Alasan peneliti mengadakan penelitian di SD Negeri

Kriwen 02 yaitu, sekolah tersebut mengijinkan untuk dilaksanakan kegiatan

penelitian, sekolah bersedia memberikan data yang diperlukan peneliti,

kemampuan menyimak di SD tersebut masih rendah, dan di sekolah tersebut

belum pernah digunakan sebagai objek penelitian, sehingga penelitian ini

diharapkan mampu memberikan manfaat yang besar bagi sekolah tersebut.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada semester II tahun ajaran 2011/2012 selama

lima bulan yang terdiri dari tahap persiapan sampai dengan tahap pelaporan

penelitian.

Adapun waktu dan jenis kegiatan penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian

No Aspek

Kegiatan

Bulan

Februari Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Penyusunan

Proposal

2 Pengurusan

Izin

3 Persiapan

Perencanaan

Tindakan

4 Penelitian

Siklus 1

5 Penelitian

Siklus 2

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

6 Penelitian

Siklus 3

7 Analisis

Data

8 Penyusunan

Laporan

9 Ujian

10 Revisi

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Kriwen 02 Kec.

Sukoharjo semester II Tahun Ajaran 2011/2012, dengan jumlah siswa 13 siswa

yang terdiri dari 6 siswa laki – laki dan 7 siswa perempuan dengan Ibu Sugiyem,

S. Pd bertindak sebagai guru kelas V. Di kelas tersebut kondisi siswa heterogen

(berbeda – beda kemampuannya).

C. Bentuk dan Strategi Penelitian

Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau CAR

(Calssroom Action Research) dimaksudkan untuk mengatasi suatu permasalahan

yang terdapat di dalam kelas. Dikategorikan sebagai bentuk Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) karena penelitian ini berupa suatu tindakan dengan menggunakan

pendekatan SAVI untuk mengatasi permasalahan rendahnya keterampilan

menyimak siswa terkait kegiatan proses belajar mengajar pada suatu kelas.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu pencermatan terhadap

kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi

dalam sebuah kelas secara bersama (Suharsimi, dkk, 2008: 3).

Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi tindakan

model siklus. Rancangan penelitiannya (Suhardjono dalam Suharsimi Arikunto

dkk, 2008:74) adalah sebagai berikut ;

1) Perencanaan atau planning

2) Tindakan atau acting

3) Pengamatan atau observing

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

4) Refleksi atau reflecting

Gambar 3.1. Rancangan Penelitian

D. Data dan Sumber Data

Data penelitian yang akan dikumpulkan berupa data hasil wawancara,

temuan hasil observasi, dan hasil tes.

Menurut Robert K.Yin (2002: 101) bahwa sumber data dapat berasal dari

enam sumber yaitu dokumen, rekaman, arsip, wawancara, pengamatan langsung,

observasi partisipan, dan perangkat-perangkat fisik.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1) Data nilai pelaksanaan pembelajaran yaitu kegiatan menyimak yang

berlangsung di dalam kelas dengan menggunakan pendekatan SAVI.

2) Informan; informasi data yang diperoleh dari narasumber ketika

wawancara. Sebagai informan yaitu siswa dan guru kelas V SD Negeri

Kriwen 02.

3) Hasil observasi; data yang diperoleh dari pengamatan peneliti dan guru

kelas V saat pembelajaran keterampilan menyimak.

4) Dokumen; data nilai ulangan harian keterampilan menyimak siswa kelas V

dan arsip pendukung penelitian seperti silabus dan daftar kelas V tahun

2011/2012.

5) Tempat berlangsungnya proses pembelajaran, yaitu di ruang kelas V.

Perencanaan

Pengamatan

Tindakan Refleksi

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang sesuai dengan apa yang diharapkan dalam

penelitian diperlukan alat atau metode untuk mendapatkan data yang tepat dan

obyektif. Penetapan metode pengumpulan data di samping berdasarkan tujuan

penelitian yang akan dicapai juga berdasarkan kebutuhan sumber data. Metode

yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah:

1. 0bservasi Partisipan

Observasi partisipan ialah suatu bentuk observasi khusus ketika

peneliti tidak hanya menjadi pengamat yang pasif, melainkan juga mengambil

berbagai peran dalam situasi tertentu dan berpartisipasi dalam peristiwa –

peristiwa yang akan diteliti, Robert K.Yin (2002: 114).

Dalam penelitian ini observasi dilakukan pada saat proses

pembelajaran menyimak untuk mengumpulkan data perkembangan

pembelajaran menyimak yang dilakukan oleh guru dan siswa kelas V

SDN Kriwen 02 Sukoharjo. Pengamatan dilakukan selama

pelaksanaan tindakan berlangsung. Dari pengamatan tersebut akan

diperoleh data pengamatan sikap siswa dan kegiatan guru saat proses

pembelajaran. Dalam hal ini, peneliti bertindak sebagai partisipan aktif,

yaitu peneliti yang melakukan tindakan (sebagai guru pengajar) kegiatan

pembelajaran keterampilan menyimak dengan pendekatan SAVI .

Sedangkan, guru kelas V sebagai pengamat pasif terhadap proses

pembelajaran sehingga lebih leluasa dalam mengamati jalannya pembelajaran.

Hal tersebut dapat dilihat dalam lampiran 32 (hlm. 157)

2. Wawancara

Wawancara jenis ini bersifat terbuka, tidak terstruktur ketat, tidak

dalam suasana formal dan dapat dilakukan berulang-ulang untuk menggali

informasi yang sama. Dengan wawancara yang mendalam peneliti akan

memperoleh informasi yang rinci dan mendalam. Teknik wawancara ini akan

dilaksanakan pada semua informan.

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Dalam penelitian ini wawancara dilakukan untuk mengetahui

penguasaan materi dan mengetahui hambatan yang ditemui oleh guru serta

memberi solusi untuk mengatasinya. Hal tersebut dapat dilihat dalam lampiran

33 dan lampiran 34.

3. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok, Suharsimi

Arikunto ( 2010: 93).

Dalam penelitian ini tes digunakan untuk mengumpulkan data hasil

belajar keterampilan menyimak siswa. Peneliti melakukan penilaian melalui

tes unjuk kerja (praktik) menyimak dengan menggunakan pendekatan SAVI

pada siswa kelas V SDN Kriwen 02. Tes juga bertujuan untuk mengetahui

perkembangan atau keberhasilan pelaksanaan tindakan. Tes unjuk kerja

menyimak dilakukan pada setiap proses (kegiatan inti) pembelajaran.

Penilaian keterampilan menyimak dilaksanakan berdasarkan lembar penilaian

kegiatan menyimak. Hal tersebut dapat dilihat dalam lampiran 41 dan

lampiran 43.

4. Dokumen

Teknik pengumpulan data ini diperoleh dari dokumen dan arsip.

Dokumen itu berupa daftar nilai, daftar hadir, dan arsip-arsip lain yang

dimiliki guru, hal ini berfungsi untuk mengetahui kondisi awal siswa dalam

menyimak cerita anak sebelum dilakukan penelitian. Dalam penelitian ini juga

mengumpulkan foto proses kegiatan belajar yang dapat dilihat dalam lampiran

44.

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

F. Validitas Data

Informasi yang dijadikan data penelitian perlu diuji validitasnya, sehingga

data tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dipergunakan sebagai dasar

yang kuat dalam menarik kesimpulan.

Teknik uji validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

triangulasi dan review informan kunci untuk memperoleh kebenaran data

sesungguhnya. Trianggulasi yang digunakan adalah trianggulasi sumber dan

trianggulasi metode.

1. Triangulasi sumber

Triangulasi sumber digunakan untuk menguji kebenaran data dari

sumber yang berbeda. Data yang sama atau sejenis akan lebih valid

kebenarannya bila digali dan dikomparasikan dari beberapa sumber data yang

berbeda. Dalam hal ini, kegiatan yang dilakukan adalah membandingkan data

terkait proses pembelajaran keterampilan menyimak cerita anak dan hasil

pembelajaran keterampilan mmenyimak cerita anak yang diperoleh dari

sumber data yaitu guru, siswa kelas V, hasil observasi, dan hasil tes. Data

tentang proses pembelajaran keterampilan menyimak cerita anak yang

diperoleh dibandingkan dari sumber data guru, siswa, hasil observasi

efektivitas pembelajaran, dan dokumen. Data tentang hasil pembelajaran

keterampilan menyimak cerita anak dari siswa kelas V dibandingkan dengan

sumber data guru dan hasil tes unjuk kerja.

2. Triangulasi metode

Data yang sejenis dikumpulkan menggunakan teknik pengumpulan

data yang berbeda, kemudian membandingkannya, lalu ditarik simpulan

sehingga data benar – benar mendekati kevalidan. Dalam hal ini,

membandingkan data tentang proses pembelajaran keterampilan menyimak

cerita anak dari teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Selanjutnya,

data tentang hasil pembelajaran keterampilan menyimak cerita anak

dibandingkan dari teknik tes unjuk kerja, wawancara, observasi, dan

dokumentasi.

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

G. Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

kritis dan analisis komparatif. Suwandi (2011: 66) mengutarakan, ”Teknik

analisis kritis adalah teknik yang mencakup kegiatan untuk mengungkapkan

kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru dalam proses belajar mengajar

berdasarkan kriteria normatif yang diturunkan dari kajian teoetis maupun dari

ketentuan yang ada”. Tenik analisis kritis dalam menelitian ini mencakup

kegiatan untuk mengungkap kelemahan dan kelebihan siswa maupun guru dalam

proses belajar mengajar berdasarkan kriteria. Dari hasil analisis dijadikan dasar

dalam penyusunan perencanaan tindakan untuk tahap berikutnya sesuai dengan

siklus yang direncanakan.

Berkaitan dengan kemampuan menyimak, analisis kritis mencakup hasil

pengamatan dan wawancara yang dilakukan saat prasurvai. Hal ini dilakukan

untuk mengetahui kondisi awal siswa mengenai keterampilan menyimak. Setelah

kondisi awal diketahui, kemudian direncanakan siklus tindakan untuk mengatasi

masalah. Setiap siklus terdiri dari dua tahap tindakan, setelah berakhir dianalisi

kekurangan dan kelebihannya, sehingga diketahui peningkatan keterampilan

menyimak siswa. Analisis kritis terhadap keterampilan menyimak mencakup

indikator yang telah ditentukan dalam setiap rencana pembelajaran.

Analisis komparatif, adalah memadukan hasil siklus pertama dengan

kedua, hal-hal yang belum dapat dicapai pada siklus pertama, dijadikan dasar

untuk menyusun rencana pembelajaran pada siklus kedua. Jika hasil siklus kedua

meningkat, dan indikator-indikator pembelajaran tertentu sudah dapat berhasil

baik, berarti pendekatan SAVI dimungkinkan dapat meningkatkan keterampilan

menyimak siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Kriwen 02 Tahun Pelajaran

2011/2012.

H. Indikator Kinerja

Penelitian Tindakan kelas ini, dikatakan berhasil apabila sekurang-

kurangnya dapat mencapai indikator dalam tabel 3.2 Indikator Kinerja berikut :

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Tebel 3.2 Indikator Kinerja

No Aspek Target Cara Pencapaian

1 Hasil belajar dalam hal

keterampilan menyimak

KKM = 75 (80% siswa

mencapai KKM = 75)

Tes

2 Keefektifan dalam proses

pembelajaran menyimak

proses pembelajaran

efektif dalam kegiatan

menyimak mencapai 80

%

Diamati saat

pembelajaran

dengan

menggunakan

lembar penilaian

efektifitas

pembelajaran

I. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus. Tiap-tiap siklus

dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai, seperti yang telah didesain

dalam faktor-faktor yang diselidiki. Untuk mengetahui permasalahan yang

menyebabkan rendahnya keterampilan menyimak siswa kelas V SD Negeri

Kriwen 02 dilakukan terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

Sesuai dengan pokok permasalahan yang dirumuskan dalam judul penelitian,

maka data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah mengenai penerapan

pendekatan SAVI yang dilakukan oleh guru. Data dikumpulkan dengan

pengamatan pada saat guru melaksanakan tugas mengajar melalui pendekatan

SAVI.

Dengan berpedoman pada refleksi awal, maka prosedur pelaksanaan

penelitian melalui tahapan atau siklus, yang setiap siklus berisi empat langkah

yaitu: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi dan tahap evaluasi

dan refleksi. Secara rinci tahapan penelitian ini dapat dijabarkan dalam gambar

3.2 sebagai berikut :

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Gambar 3.2 Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Suharsimi Arikunto, 2010:

137)

Rancangan prosedur penelitian tindakan kelas ini diuraikan sebagai

berikut:

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Peneliti merencanakan tindakan, meliputi: (1) penyusunan RPP

sesuai SK dan KD yang ditetapkan dengan menggunakan pendekatan

SAVI, (2) menyiapkan sarana pendukung seperti ruang kelas, materi,

sumber, dan media pembelelajaran, (3) menyiapkan instrumen tes

Perencanaan

Siklus 1

Pengamatan

Pelaksanaan Refleksi

Perencanaan

Siklus II

Pengamatan

Pelaksanaan

Refleksi

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

keterampilan menyimak, dan (4) mempersiapkan lembar observasi siswa

dan guru.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Guru (peneliti) melaksanakan tindakan yang telah direncanakan

dalam skenario pembelajaran pada siklus I.

Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilakukan 2 pertemuan.

c. Tahap Observasi

Observasi dilakukan oleh guru kelas V terhadap pelaksanaan

tindakan oleh peneliti dalam pembelajaran keterampilan menyimak dengan

menggunakan pendekatan SAVI. Pada tahap pengamatan dilakukan

beberapa hal, diantaranya sebagai berikut:

1) Melakukan pengamatan terhadap sikap siswa (penilaian proses) dan

kerja guru di dalam proses pembelajaran keterampilan menyimak di

kelas dengan berpedoman pada lembar observasi aktivitas siswa dan

guru.

2) Melakukan penilaian keterampilan menyimak siswa dengan

berpedoman pada lembar penilaian tes unjuk kerja mendengarkan.

d. Tahap Refleksi

Peneliti bersama guru kelas V membuat refleksi atas tindakan pada

siklus I. Pada tahap refleksi peneliti melakukan analisis terhadap proses

pelaksanaan pembelajaran siklus I dan hasil belajar berupa nilai siswa

pada siklus I tentang keterampilan menyimak dengan menggunakan

pendekatan SAVI. Peneliti juga berdiskusi dengan kolaborator untuk

membantu menemukan permasalahan pembelajaran yang akan digunakan

sebagai dasar untuk perbaikan dalam perencanaan siklus berikutnya.

Penemuan masalah yang akan didiskusikan mengarah pada kelebihan dan

kelemahan proses hasil pembelajaran pada siklus I.

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

2. Siklus II

a. Tahap Perencanaan

Peneliti merencanakan tindakan, meliputi: (1) menganalisis

kekurangan yang terdapat pada siklus I untuk menentukan suatu

perbaikan, (2) penyusunan RPP sesuai SK dan KD yang ditetapkan

dengan menggunakan pendekatan SAVI, (2) menyiapkan sarana

pendukung seperti ruang kelas, materi, sumber, dan media

pembelajaran, (3) menyiapkan instrumen tes keterampilan menyimak, dan

(4) mempersiapkan lembar observasi siswa dan guru.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Peneliti melaksanakan tindakan perbaikan dari temuan pada

siklus I.

c. Tahap Observasi

Observasi dilakukan oleh guru kelas V terhadap pelaksanaan

tindakan oleh peneliti dalam pembelajaran keterampilan

menyimak dengan menggunakan pendekatan SAVI . Pada tahap

pengamatan dilakukan beberapa hal, di antaranya sebagai berikut:

1) Melakukan pengamatan terhadap efektifitas pembelajaran (penilaian

proses) dan kerja guru di dalam proses pembelajaran keterampilan

menyimak di kelas dengan berpedoman pada lembar observasi

aktivitas siswa dan guru.

2) Melakukan penilaian keterampilan menyimak siswa dengan

berpedoman pada lembar penilaian tes unjuk kerja menyimak.

d. Tahap Refleksi

Peneliti bersama guru kelas V membuat refleksi atas tindakan

pada siklus II. Pada tahap refleksi peneliti melakukan analisis

terhadap proses pelaksanaan pembelajaran dan hasil belajar siswa

pada siklus II tentang keterampilan menyimak dengan menggunakan

pendekatan SAVI. Peneliti juga berdiskusi dengan kolaborator untuk

menemukan temuan-temuan pada siklus II. Jika target belum dipenuhi

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

maka dilanjutkan dengan siklus selanjutnya, namun apabila target telah

tercapai tindakan dihentikan.

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kriwen 02 Kecamatan

Sukoharjo. Kepala SD Negeri Kriwen 02 Kecamatan Sukoharjo saat ini adalah

Ibu Sumarni,S.Pd. Sekolah tersebut memiliki visi “Unggul di bidang ilmu

pengetahuan dan berakhlak mulia” dan misi “Membentuk anak didik yang cedas,

terampil, bertaqwa dan berbudi luhur. Visi tersebut diwujudkan dengan adanya

kerja sama seluruh warga sekolah dengan pengawasan dan bimbingan dari Kepala

Sekolah.

Secara geografis SD Negeri Kriwen 02 terletak di jalan Ranggawarsito,

Kriwen, Kecamatan Sukoharjo. Bangunan sekolah berbentuk satu lantai dengan

konstruksi beton bertulang dan rangka besi. Bangunan yang ada di SD tersebut di

antaranya adalah 1 ruang kepala sekolah dan ruang guru serta didalamnya terdapat

ruang tamu,6 ruang kelas, I ruang perpustakaan, 1 ruang UKS,tempat parkir,

kamar mandi guru dan siswa. SD Negeri Kriwen 02 Kecamatan Sukoharjo juga

memiliki halaman cukup luas yang digunakan untuk kegiatan upacara rutin,

pembelajaran penjaskes, dan kegiatan ekstrakurikuler.

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Proses penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap sikius terdiri dari

2 kali pertemuan dan 4 tahapan, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)

pengamatan atau observasi, dan (4) refleksi. Sebelum dilaksanakan siklus,

dilaksanakan pula tindakan pra siklus untuk mengetahui kondisi awal nilai

keterampilan menyimak cerita anak di kelas V.

1. Pra Siklus

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti pada pembelajaran

Bahasa Indonesia, khususnya materi keterampilan menyimak cerita anak,

menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas V SD

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Negeri Kriwen 02 Kecamatan Sukoharjo masih terdapat beberapa kekurangan

yang perlu diperbaiki, di antaranya ( I ) guru kurang dapat memotivasi siswa

dalam kegiatan menyimak, (2) guru menyampaikan pembelajaran keterampilan

menyimak cerita anak dengan konvensional; (3) sarana dan prasarana yang kurang

memadahai. Pembelajaran yang dilaksanakan dengan cara demikian menyebabkan

siswa menjadi pasif mengalami kejenuhan dalam belajar menyimak, dan kurang

dapat memahami pokok-pokok isi cerita yang disimak. Berdasarkan hasil

wawancara yang dilakukan antara peneliti dengan guru sebelum dilaksanakan

tindakan (lihat lampiran 33) dan hasil observasi selama pembelajaran

berlangsung, permasalahan bukan hanya pada guru, tetapi juga pada diri siswa

selama pembelajaran berlangsung, di antaranya: (1) siswa kurang berminat dan

termotivasi dalam kegiatan menyimak. Setiap ada pembelajaran terkait

kemampuan menyimak siswa kurang antusias dan tidak memperhatikan dengan

baik; (2) kemampuan menyimak cerita siswa masih rendah; (3) siswa cenderung

ramai sendiri saat pembelajaran; (4) siswa cepat bosan karena guru tidak

menggunakan media yang menarik saat pembelajaran, Faktor-faktor tersebut

menyebabkan rendahnya nilai keterampilan menyimak cerita anak.

Rendahnya nilai keterampilan menyimak cerita anak dapat dilihat dari

nilai rata-rata pra siklus sebesar 50 yang berarti masih di bawah nilai tuntas (KKM

:73). Nilai pra siklus ini diperoleh dari dokumen guru Bahasa Indonesia kelas V di

SDN Kriwen 02. Pada tahap pra siklus, siswa yang mendapatkan nilai di atas

KKM hanya 5 anak atau sebesar 38%, Fakta tersebut menunjukkan bahwa proses

pembelajaran yang telah dilaksanakan kurang berhasil dalam meningkatkan

keterampilan menyimak cerita. Secara rinci daftar nilai keterampilan menyimak

cerita anak di kelas V SD Negeri Kriwen 02 Kecamatan Sukoharjo pada pra siklus

dapat dilihat di lampiran 38. Nilai keterampilan menyimak cerita anak pada pra

siklus secara singkat disajikan pada tabel 4.1 sebagai berikut:

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Tabel 4.1 Distibusi Frekuensi Data Nilai Evaluasi

Keterampilan Menyimak Cerita Anak Pra Siklus

No Interval Frekuensi

(fi)

Nilai Tengah

(xi) fi.xi

Persentase

(%)

1. 52 – 58 3 55 220 25%

2. 59 – 65 4 62 124 14%

3. 66 – 72 1 69 138 16%

4. 73 – 79 2 76 304 35%

5. 80 – 86 3 83 83 10%

Jumlah 13 90 869 100%

Nilai Rata-rata kelas = 67

Ketuntasan Klasikal (5 : 13) x 100% = 38%

Berdasarkan tabel hasil nilai evaluasi keterampilan menyimak cerita anak

sebelum diterapkan pendekatan SAVI dalam pembelajaran pada siswa kelas V SD

Negeri Kriwen 02 kecamatan Sukoharjo pada tabel 4.1, maka data tersebut dapat

disajikan dalam grafik pada gambar 4.1 sebagai berikut:

Gambar 4.1 Grafik Nilai Evaluasi Keterampilan Menyimak Cerita Anak

Pra Siklus

25%

14% 16%

35%

10% 0%

20%

40%

60%

80%

100%

52 - 58 59 - 65 66 - 72 73 - 79 80 - 86

F R E K U E N S I

INTERVAL NILAI

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Berdasarkan tabel 4.1 dan gambar 4.1, data nilai rata-rata keterampilan

menyimak cerita anak pada pra siklus sebesar 67. Siswa yang memperoleh nilai

52-58 ada 4 siswa atau 25%. Siswa yang memperoleh nilai 59-65 ada 2 siswa

atau 14%. Siswa yang memperoleh nilai 66-72 sebanyak 2 siswa atau 16%. Siswa

yang mendapat nilai 73-79 sebanyak 4 siswa atau 35%. Siswa yang mendapat

nilai 80-86 sebanyak 1 siswa atau 10%. Berdasarkan tabel 3, siswa yang mendapat

nilai di bawah 73 (KKM), yaitu sebanyak 8 siswa atau 62% dan siswa yang

memenuhi nilai KKM, yaitu sebanyak 5 siswa atau 38%. Fakta tersebut

menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal sebesar 38% masih berada di bawah

ketuntasan belajar yang ditetapkan, yaitu sebesar 80% siswa mendapat 73

(KKM). Sehingga, dapat dikatakan bahwa pembelajaran keterampilan menyimak

cerita anak pada kelas V di SD Negeri Kriwen 02, masih tergolong rendah.

Berdasarkan data yang telah dijelaskan, maka diperlukan perbaikan dalam

pembelajaran. Solusi yang dapat diterapkan untuk menyelesaikan masalah dalam

pembelajaran keterampilan menyimak cerita anak, yaitu dengan menerapkan

penggunaan pendekatan pembelajaran yang tepat untuk belajar. Pendekatan

tersebut adalah pendekatan SAVI. Penggunaan pendekatan SAVI dapat membantu

siswa dalam memahami isi cerita anak yang disimak dan siswa lebih tertarik

untuk menyimak cerita anak . Pembelajaran keterampilan menyimak menjadi

lebih menarik dengan pemaksimalan empat modalitas dasar yang dimiliki siswa,

yaitu dengan pengoptimalan unsur somatis dengan pemberian lembar kerja saat

kegiatan menyimak dan membahas lembar kerja tersebut dengan berdiskusi

kelompok, pengoptimalan unsur audio visual dengan penayangan media CD yang

membuat pembelajaran lebih menarik, dan pengoptimalan intelektual siswa

dengan pemberian lembar evaluasi. Sehingga, siswa tertarik dan lebih mudah

memahami isi cerita anak yang disimaknya.

2. Siklus I

Tindakan siklus I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan. Setiap pertemuan

terdiri dari tiga jam pelajaran (3 x 35 menit) yang dilaksanakan pada tanggal 14

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

samapai tanggal 15 Mei 2012. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan

Kelas dengan tahapan- tahapan yang dilakukan sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan

Pada kegiatan perencanaan, peneliti melaksanakan observasi terhadap

pembelajaran untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran keterampilan

menyimak cerita anak yang dilaksanakan guru kelas dan hasil nilai evaluasi

pembelaiaran keterampilan menyimak cerita anak pada siswa selama

pembelajaran. Selain mengetahui proses dan hasil pembelajaran, observasi

juga dilaksanakan untuk mengetahui penggunaan pendekatan pembelajaran

yang digunakan oleh guru kelas. Berdasarkan data hasil observasi, maka

peneliti mengadakan diskusi dengan guru untuk menentukan alternatif

pemecahan masalah pembelajaran tersebut. Alternatif pemecahan masalah

yang disepakati, yaitu penerapan pendekatan SAVI.

Pelaksanaan tindakan pada siklus I disepakati dilaksanakan sebanyak

2 kali pertemuan, yaitu pada hari Senin tanggal 14 Mei dan hari Selasa 15 Mei

2012. Perencanaan siklus I dijabarkan sebagai berikut:

1) Menyusun Rencana Pelakaknaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun adalah

RPP kelas V semester II dengan keterampilan menyimak cerita anak.

Pembelajaran dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan dengan alokasi

waktu 3 x 35 menit (3 jam pelajaran) setiap pertemuan. RPP yang disusun

terdiri dari: standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan

pembelajaran, dampak pengiring, materi pembelajaran, metode dan model

pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, sumber dan media

pembelajaran, serta penilaian lihat pada lampiran 2 (hlm. 100).

2) Menyiapkan Sumber Belajar yang Digunakan

Peneliti menggunakan berbagai sumber belajar yang ada, baik buku

ajar maupun lingkungan sekitar dan pengalaman anak. Buku ajar yang

digunakan adalah buku mata pelajaran Bahasa Indonesia. Untuk

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

pembelajaran keterampilan menyimak cerita anak, peneliti menggunakan

beberapa buku Bahasa Indonesia Kelas V.

3) Mempersiapkan Media, Fasilitas, dan Sarana Pendukung

Peneliti mengkondisikan kelas agar kondusif dengan cara mengatur

ruang kelas secara klasikal, namun siswa diberi kenyamanan dan

kebebasan memilih tempat duduk pada saat menyimak cerita anak yang

ditayangkan. Peneliti bersama guru juga rnenyiapkan media yang

digunakan dalam pembelajaran. Media yang digunakan pada siklus I

adalah media animasi audio visual, berupa video cerita animasi yang

berjudul “Kufur dan syukur” yang ditayangkan melalui laptop lalu

diproyeksikan dengan LCD Projector dan dilengkapi dengan speaker.

4) Menyiapkan Lembar Observasi dan Lembar Penilaian

Lembar observasi yang digunakan dalam pembelajaran

keterampilan menyimak cerita anak, berupa lembar observasi efektivitas

pembelajaran setiap siswa dari awal hingga akhir pembelajaran. Aspek

yang diobservasi di antaranya, yaitu minat dan respon tertarik ketika

pembelajaran menyimak cerita, perhatian saat menyimak cerita yang

ditayangkan, aktif bekerja saat mendengarkan, antusias mengerjakan soal

tes evaluasi. Pedoman dan lembar observasi efektivitas pembelajaran

siswa dapat dilihat pada lampiran 26 (hlm. 147). Selain lembar observasi

efektivitas pembelajaran, peneliti juga menyusun lembar observasi guru.

Pedoman dan lembar pengamatan pada guru dapat dilihat dalam lampiran

27 (hlm. 152). Lembar penilaian yang digunakan berupa: tes tertulis, yaitu

menjawab pertanyaan berkaitan isi cerita yang disimak, lihat lampiran 4

(hlm.112) dan tes unjuk kerja, yaitu menceritakan kembali isi cerita, lihat

pada lampiran 10 (hlm. 119).

b. Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan mulai tanggal 14 Mei

sampai tanggal 15 Mei 2012. Peneliti dalam pelaksanaan tindakan,

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

berkolaborasi dengan guru kelas V menyiapkan penerapan pendekatan SAVI

dalam pembelajaran keterampilan menyimak cerita anak. peneliti bertindak

sebagai pengajar dan guru kelas sebagai observer atau pengamat.

1) Pertemuan Pertama

Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan pertania dilaksanakan pada hari

senin 14 februari 2012 dari pukul 07.00 sampai pukul 09.30 WIB (3 jam

pelajaran) Materi yang dipelajari pada pertemuan pertama adalah

mengenai unsur-unsur cerita anak. Pada pertemuan pertama siklus I ini,

akan diadakan penilaian tes tertulis secara individu. Langkah-langkah

pembelajaran pada pertemuan pertama dapat dijelaskan sebagai berikut:

a) Kegiatan pendahuluan

Kegiatan pendahuluan di awal dengan mengucapkan salam kemudian

menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses

pembelajaran dilanjutkan dengan berdoa dan melaksanakan presensi

siswa secara satu persatu. Kegiatan apersepsi dilaksanakan dengan

bertanya jawab tentang cerita anak yang paling disukai dan cerita anak

yang telah diketahui siswa. Kegiatan bertanya jawab mengenai cerita

yang disukai bertujuan agar siswa tertarik pada materi yang akan

diajarkan. setelah itu, guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada

pertemuan tersebut yang disesuaikan dengan indikator-indikator yang

telah disusun.

b) Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, siswa ditugaskan menyimak cerita anak berjudul

“Kufur dan Syukur" melalui media animasi audio visual, hal ini

dilakukan untuk memaksimalkan modalitas auditoris dan visual yang

dimiliki siswa. Kegiatan inti didominasi dengan metode tanya jawab,

diskusi ,penugasan, dan bimbingan guru melalui ceramah. Kegiatan

inti meliputi 3 proses, yaitu eksplorasi, elaborasi, dan kofirmasi.

(1) Eksplorasi

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Pada kegiatan eksplorasi, siswa memunculkan informasi

dari berbagai sumber tentang cerita anak dengan bimbingan guru.

Siswa menyebutkan pengertian cerita anak dengan menggunakan

kata-kata yang sederhana. Kemudian, diadakan tanya jawab

mengenai unsur-unsur cerita anak (tokoh, latar, tema, dan amanat).

Pada kegiatan tanya jawab ini, masih banyak siswa yang belum

mau mengungkapkan pendapatnya, sehingga guru memberikan

bimbingan agar siswa mampu berpendapat. Setelah itu, guru

menjelaskan dan memfasilitasi proses pembelajaran yang

dilaksanakan agar siswa dapat mengikuti aktivitas pembelajaran

dengan tertib dan tidak mengalami kebingungan. Dalam kegiatan

eksplorasi, siswa menyimak cerita anak berjudul “Kufur dan

Syukur” yang berdurasi sekitar 20 menit. Dalam kegiatan

menyimak cerita anak ini diharapkan siswa mampu untuk

menganalisis unsur yang terkandung dalam cerita anak (tokoh,

tema, latar dan amanat).

(2) Elaborasi

Setelah siswa menyimak cerita anak berjudul “kufur dan

Syukur” ketika menyimak cerita siswa diberi kesempatan untuk

menganalisis cerita melalui berdiskusi dengan sekelompok yang

terdiri dari 3-4 siswa tentang tokoh, latar, tema, dan amanat cerita

yang telah disimak. Dengan diskusi yang dilakukan siswa ini akan

mampu meningkatkan kemapuan somatis (gerak) yang dimiliki

anak tersebut. Setelah selesai berdiskusi dengan teman satu

kelompok, siswa secara individual atau perwakilan kelompok

menyampaikan hasil diskusi mengenai tokoh-tokoh beserta sifat,

latar, tema, dan amanat dalam cerita yang disimak melalui media

animasi audio visual tersebut. Selama pembelajaran keterampilan

menyimak cerita anak melalui media animasi audio visual dan

diskusi mengenai isi cerita, guru juga mengamati efektivitas

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

pembelajaran melalui lembar observasi efektivitas pembelajaran

lihat lampiran 36 (hlm. 164).

(3) Konfirmasi

Pada kegiatan konfirmasi, siswa bersama guru

melaksanakan evaluasi hasil diskusi, yaitu mengenai tokoh-tokoh

beserta sifat, latar, tema, dan amanat dalam cerita yang disimak.

Kegiatan evaluasi hasil diskusi dilaksanakan agar siswa

mengetahui jawaban yang benar dan menghindari salah konsep

pada siswa. Kemudian, guru memberikan umpan balik positif dan

penguatan secara lisan terhadap diskusi yang telah dilaksanakan.

Setelah itu, siswa bersama guru melakukan refleksi proses

pembelajaran keterampilan menyimak cerita anak.

c) Kegiatan Penutup

Siswa bersama guru membuat simpulan pembelajaran yang

telah dilaksanakan. Siswa mengerjakan tes individu yang berupa tes

tertulis menjawab pertanyaan sesuai dengan isi cerita anak yang

disimak melalui pendekatan SAVI. Kemudian, siswa bersama guru

merefleksi pembelajaran keterampilan menyimak cerita anak yang

telah dilaksanakan. Guru juga memberikan umpan balik dan penguatan

terhadap proses dan hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Kemudian, di lanjutkan dengan menyampaikan perencanaan

tindak lanjut berkaitan dengan pertemuan berikutnya. Pada pertemuan

berikutnya, siswa diharapkan mampu menceritakan kembali isi cerita

“Kufur dan Syukur”, yang telah disimak melalui pendekatan SAVI

dengan kalimat yang sederhana. Guru menutup pembelajaran dengan

mengucapkan salam.

2) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua pada siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 15

Mei 2012 dimulai pukul 07.00 sampai pukul 08.45 WIB (3 jam pelajaran).

Tujuan pembelajaran pertemuan kedua ini berbeda dengan pertemuan

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

pertama, yakni siswa mampu menceritakan kembali isi cerita anak bejudul

“kufur dan Syukur” yang disimak secara runtut dan benar dengan

menggunakan bahasa sederhana. Langkah-langkah pembelajaran pada

pertemuan kedua dapat dijelaskan sebagai berikut:

a) Kegiatan pendahuluan

Kegiatan pendahuluan diawali dengan mengucapkan salam

kemudian siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses

pembelajaran dilanjutkan dengan berdoa dan melaksanakan presensi

siswa satu persatu. Kegiatan apersepsi dilaksanakan dengan bertanya

jawab mengenai materi yang sudah dibahas pada pertemuan

sebelummya. Guru memberikan pertanyaan mengenai unsur-unsur

cerita anak dan pengertiannya.

Kemudian, guru menjelaskan kepada siswa tujuan

pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan kedua tersebut,

yaitu siswa mampu menceritakan kembali isi cerita anak berjudul

“Kufur dan Syukur” yang disimak secara runtut dan benar dengan

menggunakan bahasa sederhana. Selain menjelaskan tujuan

pembelajaran, guru juga menjelaskan mengenai kegiatan-kegiatan

yang akan dilaksanakan selama pembelajaran, yakni mengingat

kembali cerita anak dan memceritakan kembali isi cerita.

b) Kegiatan Inti

Kegiatan inti diawali dengan bertanya jawab mengenai materi

pertemuan sebelumnya. Pada kegiatan inti tersebut, siswa diberi tugas

untuk menceritakan kembali isi cerita anak yang disimak secara

individu. Kegiatan inti pada pertemuan kedua juga meliputi 3 proses,

yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

(1) Eksplorasi

Pada kegiatan eksplorasi, siswa secara aktif memunculkan

informasi mengenai unsur-unsur dalam cerita anak yang disimak

minggu lalu. Siswa melaksanakan tanya jawab mengenai isi cerita

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

anak berjudul “Kufur dan Syukur” yang disimak secara individu

kemudian guru memfasilitasi dan membimbing siswa untuk

mengingat kembali isi cerita anak yang telah disimak pada

pertemuan sebelumnya. Dalam kegiatan menyimak cerita anak ini

diharapkan siswa mampu untuk menganalisis unsur yang

terkandung dalam cerita anak (tokoh, tema, latar dan amanat).

(2) Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, siswa diberi kesempatan untuk

menganalisis alur cerita anak yang telah disimak melalui diskusi

kecil secara pasangan. Dengan diskusi ini akan memaksimalkan

kemampuan somatis dan intelektual siswa. Karena dengan siswa

aktif bergerak akan membuat otak aktif juga. Kemudian, siswa

dengan bimbingan guru membuat ringkasan cerita anak dengan

bahasa sendiri yang sederhana. Setelah siswa selesai membuat

ringkasan isi cerita, siswa diberi waktu untuk memahami isi cerita

tersebut.

Beberapa menit kemudian, guru meminta siswa

menceritakan kembali isi cerita anak untuk maju ke depan kelas.

Ketika siswa maju ini juga dapat memaksimalkan kemampuan

somatis anak. Guru menunjuk siswa maju satu persatu untuk

menceritakan kembali isi cerita anak yang disimak menggunakan

bahasa sendiri yang sederhana. Selain membimbing siswa

menceritakan kembali isi cerita anak yang telah disimak, guru juga

melakukan penilaian unjuk kerja dengan menggunakan lembar

penilaian tes kerja lihat lampiran 13 (hlm. 124).

(3) Konfirmasi

Pada kegiatan konfirmasi, guru memberikan umpan balik

positif dan secara lisan terhadap pembelajaran yang telah

dilaksanakan, guru juga memberikan konfirmasi terhadap hasil

eksplorasi dan elaborasi siswa. Setelah itu, siswa bersama guru

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

melaksanakan refleksi proses dan pembelajaran keterampilan

menyimak cerita anak, terutama pada kegiatan menceritakan

kembali isi cerita anak yang telah dilaksanakan. Siswa pada

kegiatan konfirmasi diberi kesempatan untuk bertanya mengenai

materi yang belum dipahami.

c) Kegiatan penutup

Siswa dengan bimbingan guru, membuat simpulan

pembelajaran yang dilaksanakan, yakni mengenai menceritakan

kembali isi cerita anak yang disimak melalui pendekatan SAVI.

Kemudian, siswa diberi refleksi tentang pembelajaran keterampilan

menyimak cerita yang telah dilaksanakan. Siswa diberi umpan balik

dan penguatan terhadap proses dan hasil pembelajaran yang telah

dilaksanakan. Selain itu, guru juga menyampaikan lanjutan berupa

remidi maupun pengayaan. Guru menutup pembelajaran mengucapkan

salam.

c. Observasi

Observasi pada siklus I dilakukan selama proses dan hasil

pembelajaran keterampilan menyimak cerita anak melalui pendekatan SAVI,

baik pertemuan pertama maupun pertemuan kedua. Kegiatan observasi

difokuskan observasi guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran didokumentasikan dalam bentuk

foto dan video selama pembelajaran berlangsung. Kegiatan dokumentasi

dilaksanakan oleh teman sejawat.

Dalam kegiatan observasi, peneliti berkolaborasi dengan guru kelas

yang bertindak sebagai pengamat atau observer sedangkan peneliti sebagai

pengajar. Observer selama pembelajaran berlangsung bertugas untuk

mengamati aktivitas dengan menggunakan alat bantu berupa lembar observasi

guru. Lembar observasi guru tersebut sudah dilengkapi dengan pedoman-

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

pedoman penilaian, sehingga dapat mengukur kualitas pengajaran yang

dilakukan oleh guru (peneliti).

Observasi pada siswa dilaksanakan oleh peneliti selama proses

pembelajaran. Observasi pada siswa tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

Observasi pada siswa mengenai keefektifan pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan SAVI saat menyimak cerita anak. Observasi pada

siswa berupa pengamatan terhadap kegiatan menceritakan kembali isi cerita

melalui pendekatan SAVI. Observasi pada siswa pada hasil nilai tes tertulis,

berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan isi cerita anak yang

disimak sebelumnya. Kegiatan observasi siklus I, yakni pertemuan pertama

dan pertemuan kedua dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Observasi Guru

Observasi terhadap guru yang mengajar dilaksanakan oleh guru

kelas V SD Negeri Kriwen 02 Kecamatan Sukoharjo. Observasi tersebut

dilaksanakan selama proses pembelajaran keterampilan menyimak cerita

anak dengan pendekatan SAVI, dimulai dari awal hingga akhir

pembelajaran. Observasi dilaksanakan pada pertemuan pertama dan

pertemuan kedua, kemudian dihitung nilai rata-ratanya.

Berdasarkan data hasil observasi guru yang diamati oleh observer

(guru kelas) pada lampiran 28 (hlm. 153), maka dapat diketahui bahwa

guru (peneliti) masih memiliki kekurangan dalam mengajar.

Berdasarkan hasil observasi guru terutama siklus I pertemuan l,

dapat diketahui yakni: (l) persiapan sebelum pembelajaran sudah baik; (2)

kegiatan membuka pembelajaran sudah dilaksanakan dengan baik; (3)

penguasaan materi tentang cerita anak sudah baik; (4) penyampaian materi

cukup jelas dan sistematis; (5) media yang diterapkan kurang menarik

perhatian siswa karena suara dari media yang digunakan kurang jelas; (6)

keefektivitasan pembelajaran juga baik; (7) dalam pemilihan strategi

pembelajaran guru juga tcukup baik, sehingga dapat mengelola kelas saat

pembelajaran berlangsung; (8) guru cukup memberikan umpan balik dan

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

penguatan positif; (9) guru cukup dapat menumbuhkan partisipasi aktif

siswa melalui tanya jawab; ( l0) pada awal pembelajaran, suara guru cukup

jelas terdengar sedangkan bahasa yang digunakan guru sudah baku dan

jelas. Namun, saat kondisi kelas mulai tidak terkontrol, suara guru menjadi

kurang jelas; (11) evaluasi pembelajaran, yakni tes tertulis dapat terlaksana

dengan cukup baik; dan (12) guru juga dapat menutup pembelajaran

dengan lancar. Sehingga, dapat simpulkan bahwa nilai rata-rata skor

observasi guru pada pertemuan perlama adalah sebesar 2,58 yang berarti

cukup.

Berdasarkkan data hasil observasi guru pada lampiran 29 (hlm.

154), terutama siklus I pertemuan 2, diketahui bahwa (1) persiapan

sebelum pembelajaran sudah baik; (2) kegiatan membuka pembelajaran

sudah dilaksanakan dengan cukup ; (3) guru baik dalam penguasaan

materi; (4) penyampaian materi baik dan jelas serta sistematis; (5) media

yang diterapkan tepat karena dapat menarik perhatian dan siswa dengan

baik; (6) keefektivitasan pembelajaran juga baik; (7) guru masih baik

dalam pemilihan strategi pembelajaran yang digunakan, sehingga

dapatdapat mengelola kelas; (8) guru sangat baik memberikan umpan balik

dan penguatan, baik verbal maupun non verbal; (9) guru dapat

menumbuhkan partisipasi aktif siswa dengan baik; (10) suara guru sangat

jelas dan bahasa yang digunakan guru sudah baku serta sangat jelas; (11)

evaluasi pembelajaran, yakni tes unjuk kerja baik; dan (12) guru juga

dapat menutup pembelajaran dengan lancar. Nilai rata-rata skor observasi

guru pada pertemuan kedua adalah sebesar 3,17 yang berarti cukup.

Berdasarkan uraian dan hasil obervasi guru yang telah dilaksanakan, dapat

disimpulkan bahwa nilai rata-rata observasi guru siklus I sebesar 2,87

(cukup).

2) Observasi Efektivitas Pembelajaran

Observasi ini dilaksanakan pada siklus I pertemuan pertama.

Observasi keefektifan pembelajaran yang diamati ketika diterapkan

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

pendekatan SAVI. Objek observasi tersebut adalah seluruh siswa kelas V

yang berjumlah 13 siswa. Aspek efektivitas pembelajaran yang diobservasi

dan dinilai, di antaranya: (1) minat dan respon tertarik ketika pembelajaran

menyimak cerita; (2) perhatian saat menyimak cerita anak yang

ditayangkan; (3) aktif bekerja saat mendengarkan; (4) antusias

mengerjakan soal tes evaluasi lihat lampiran 36 (hlm. 164). Berdasarkan

hasil nilai observasi efektivitas pembelajaran pada siklus I (lihat lampiran

36 (hlm. 164), maka dapat dibuat tabel distribusi kategori dalam tabel 4.2

sebagai berikut:

Tabel 4.2 Tabel Distribusi Kategori Efektivitas Pembelajaran Siklus I

No Kategori Frekuensi Persentase

1. A ( Sangat Baik ) 1 8%

2. B ( Baik ) 3 23%

3. C ( Cukup ) 5 38%

4. D ( Kurang ) 4 31%

Berdasarkan tabel 4.2 tersebut, maka dapat disajikan dalam

gambar 4.2 berikut ini:

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Gambar 4.2. Grafik Hasil Observasi Efektivitas Pembelajaran

Siklus I

Berdasarkan data dari tabel 4.2 dan gambar 4.2, siswa yang dapat

mengikuti pembelajaran keterampilan menyimak cerita anak dengan

sangat baik dan kategori skor A ( 87) sebanyak 1 siswa atau 8%. Siswa

yang dapat Mengikuti pembelajaran keterampilan menyimak cerita dengan

baik dan mendapat kategori skor B (80-86) sebanyak 3 siswa atau 23%.

Siswa yang mengikuti pembelajaran keterampilan menyimak cerita anak

dengan cukup baik dan mendapat kategori skor C (73-79) sebanyak 5

siswa atau 38% dan siswa yang mengikuti pembelajaran keterampilan

cerita anak dengan kurang baik dan kategori skor D (<73) ada sebanyak 4

siswa atau 31%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata dari hasil

observasi efektivitas pembelajaran adalah sebesar 74 atau dapat

dikategorikan C (cukup).

3) Observasi Hasil Nilai Tes Tertulis Siswa

Observasi hasil nilai tes tertulis siswa hanya dilaksanakan setiap

pertemuan pertama karena tes tertulis hanya dilaksanakan pada akhir

31% 38%

23%

8%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

D C B A

F

R

E

K

U

E

N

S

I

KATEGORI SKOR

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

pertemuan pertama. Observasi yang dilaksanakan berupa observasi hasil

nilai tes tertulis keterampilan menyimak cerita anak. Tes tertulis berupa

pertanyaan yang berkaitan dengan isi cerita anak berjudul “Kufur dan

Syukur” yang telah disimak. Terdapat lima pertanyaan yang berkaitan

dengan tokoh-tokoh, sifat tokoh, latar tempat dan waktu, tema cerita, serta

amanat yang terkandung dalam cerita anak “Kufur dan Syukur”.

Berdasarkan nilai tes keterampilan menyimak cerita anak berjudul “kufur

dan Syukur” di kelas V pada siklus I, maka data tersebut dapat dilihat pada

tabel data distribusi frekuensi nilai pada tabel 4.3 sebagai berikut :

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Data Nilai tes tertulis

Keterampilan Menyimak Cerita Anak Sikus I

No Interval Frekuensi

(fi)

Nilai tengah

(xi)

fi.xi Persentase

(%)

1. 52 – 58 1 55 55 6%

2. 59 – 65 2 62 124 13%

3. 66 – 72 2 69 138 15%

4. 73 – 79 5 6 380 40%

5. 80 – 86 3 83 249 26%

Jumlah 13 946 100%

Nilai Rata-rata Kelas = 73

Ketuntasan Klasikal (8:13) x 100% = 62%

Berdasarkan tabel 4.3, maka data tersebut dapat disajikan dalam

grafik pada gambar 4.3 berikut :

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Gambar 4.3 Grafik hasil Nilai tes Tertulis

Keterampilan Menyimak Cerita Anak Siklus I

Berdasarkan tabel 4.3 dan gambar 4.3 di atas, dapat diketahui

bahwa nilai tes keterampilan menyimak cerita anak pada siswa kelas V SD

Negeri Kriwen 02 pada siklus I diperoleh rata-rata kelas sebesar 73 dengan

nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 86 dan nilai terendah 52. Siswa

yang mendapatkan nilai 52-58 sebanyak 1 siswa atau 6%. Siswa yang

mendapatkan nilai 59-65 sebanyak 2 siswa atau 13%, Siswa yang

memperoleh nilai 66-72 sebanyak 2 siswa atau 15%. Siswa yang

mendapatkan nilai 73-79 sebanyak 5 siswa atau 40%. Siswa yang

mendapatkan nilai 80-86 sebanyak 3 siswa atau 26%. Berdasarkan data

dari tabel 5, siswa dengan mencapai nilai batas tuntas KKM (nilai >73)

adalah sejumlah 8 siswa atau (62%) sedangkan siswa yang mendapatkan

nilai di bawah batas tuntas KKM (nilai 73) adalah sejumlah 5 siswa atau

(38%). Jadi, dapat disimpulkan bahwa ketuntasan secara klasikal dalam tes

tertulis keterampilan menyimak cerita anak adalah sebanyak 62% dari

jumlah total siswa.

6% 13%

15%

40%

26%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

52 - 58 59 - 65 66 - 72 73 - 79 80 - 86

F R E K U E N S I

INTERVAL NILAI

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

4) Observasi Kegiatan Menceritakan Kembali Isi cerita

Kegiatan observasi yang dilaksanakan pada pertemuan kedua

siklus I Keterampilan psikomotor yang diobservasi adalah keterampilan

siswa menceritakan kembali isi cerita anak berjudul “Kufur dan Syukur”

yang telah disimak melalui pendekatan SAVI. Observasi kegiatan

menceritakan kembali isi cerita ini dilaksanakan dengan alat bantu berupa

lembar pengamatan tes unjuk kerja (menceritakan kembali isi cerita) yang

dapat dilihat pada lampiran 13 (hlm. 124). Kriteria pengamatan yang

dinilai dalam tes unjuk karya tersebut, di antaranya: (l) keruntutan kalimat

& kelancaran (2) ketepatan penggunaan kata; dan (3) kelengkapan isi

cerita. Secara rinci daftar nilai tes unjuk kerja (menceritakan kembali isi

cerita cerita anak) di kelas V SD Negeri Kriwen 02 Kecamatan Sukoharjo

pada siklus I dapat dilihat pada lampiran 13 (hlm. 124). Berdasarkan data

tes unjuk kerja tersebut maka dapat dibuat tabel data distribusi frekuensi

nilai pada tabel 4.4 sebagai berikut:

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Data Nilai tes unjuk Kerja

(Menceritakan Kembali) Keterampilan Menyimak Cerita Anak Siklus I

No Interval Frekuensi

(fi)

Nilai tengah

(xi)

fi.xi Persentase

(%)

1. 59-65 2 62 124 12%

2. 66-72 4 69 276 28%

3. 73-79 1 76 76 8%

4. 80-86 3 83 249 25%

5. 87-93 3 90 270 27%

Jumlah 13 995 100%

Nilai Rata-rata Kelas = 77

Ketuntasan Klasikal (20 : 28) x 100% = 54%

Berdasarkan tabel 4.4, Maka data tersebut dapat disajikan gambar

4.4. berikut:

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Gambar 4.4. Grafik Hasil Nilai Tes Unjuk Kerja (Menceritakan Kembali)

Keterampilan Menyimak Cerita Anak Siklus I

Berdasarkan tabel 4.4 dan gambar 4.4 tersebut, maka dapat diketahui

bahwa tes unjuk kerja keterampilan menyimak cerita anak pada siswa kelas V SD

Negeri Kriwen 02 pada siklus I diperoleh rata-rata kelas sebesar 77 dengan nilai

tertinggi yang dicapai siswa adalah 93 dan nilai terendah 59. Siswa yang

mendapatkan nilai 59-65 sebanyak 2 siswa atau 12%. Siswa yang mendapatkan

nilai 66-72 sebanyak 4 siswa atau 28%. Siswa yang mendapatkan nilai 73-79

sebanyak 1 siswa atau 8%. Siswa yang memperoleh nilai 80-86 sebanyak 3 siswa

atau 25% dan siswa yang memperoleh nilai 87-93 sebanyak 3 siswa atau 27%.

berdasarkan data dari tabel 6, siswa yang mendapatkan nilai di atas batas tuntas

KKM (nilai ≥73) adalah sejumlah 7 siswa atau (54%) sedangkan siswa yang

mendapatkan nilai di bawah batas tuntas KKM (nilai ≥73) adalah sejumlah 6

siswa atau (46%). Jadi, dapat disimpulkan bahwa ketuntasan secara klasikal dalam

unjuk kerja keterampilan menyimak cerita anak adalah sebanyak 54% dari total

siswa kelas V tersebut.

12%

28%

8%

25%

27%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

59 - 65 66 - 72 73 - 79 80 - 86 87-93

F R E K U E N S I

INTERVAL NILAI

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Berdasarkan siklus I yang telah dilaksanakan oleh peneliti, maka

memperoleh sejumlah data dari pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Data

yang memperoleh dari pertemuan pertama, yakni data nilai tes tertulis

keterampilan menyimak cerita anak. Selain data tersebut, pada pertemuan pertama

akan didapatkan data efektivitas pembelajaran selama proses pembelajaran

keterampilan menyimak cerita anak . Data yang diperoleh dari pertemuan kedua,

yakni data nilai tes unjuk kerja keterampilan menyimak cerita anak.

Setelah data tersebut diperoleh, kemudian data diolah dan direkapitulasi,

data yang direkapitulasi dan dihitung nilai rata-ratanya adalah data nilai tes tertulis

keterampilan menyimak cerita anak dan data nilai tes unjuk kerja keterampilan

menyimak cerita anak. Sedangkan data efektivitas pembelajaran selama proses

pembelajaran keterampilan menyimak cerita anak merupakan suatu penilaian

tersendiri dan tidak direkapitulasi bersama data yang lain. Secara lebih jelas,

rekapitulasi data tersebut dapat dilihat dalam daftar nilai keterampilan menyimak

cerita anak siklus I pada lampiran 13 (hlm. 124). Data menyimak cerita anak yang

diperoleh pada siklus I, dapat membuat tabel data distributif frekuensi

keterampilan menyimak cerita anak seperti pada tabel 4.5 berikut ini:

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Data Nilai Keterampilan

Menyimak Cerita Anak Siklus I

No Interval Frekuensi

(fi)

Nilai tengah

(xi)

fi.xi Persentase

(%)

1. 59-65 3 62 186 19%

2. 66-72 2 69 138 14%

3. 73-79 2 76 152 16%

4. 80-86 5 83 415 42%

5. 87-93 1 90 90 9%

Jumlah 13 981 100%

Nilai Rata-rata Kelas = 75

Ketuntasan Klasikal (7:13) x 100% = 62%

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Berdasarkan tabel 4.5, maka data tersebut dapat disajikan dalam grafik gambar 4.5

berikut:

Gambar 4.5. Grafik Nilai Keterampilan Menyimak cerita Anak Siklus I

Berdasarkan tabel 4.5 dan gambar 4.5 tersebut, maka dapat diketahui

bahwa keterampilan menyimak cerita anak pada siswa kelas V SD Negeri Kriwen

02 pada siklus I diperoleh rata-rata kelas sebesar 75 dengan nilai tertinggi yang

dicapai siswa adalah 93 dan nilai terendah 59. Siswa yang mendapatkan nilai 59-

65 sebanyak 3 siswa atau 19%. Siswa yang memperoleh nilai 66-72 sebanyak 2

siswa atau 14%. Siswa yang mendapatkan nilai 73-79 sebanyak 2 siswa atau 16%,

Siswa yang mendapatkan nilai 80-86 sebanyak 5 siswa atau 42%. Siswa yang

memperoleh nilai 87-93 sebanyak 1 siswa atau 9%.

Berdasarkan data dari tabel 4.5 dan daftar nilai pada lampiran 40 (hlm.

170), siswa mendapatkan nilai di atas batas tuntas KKM (nilai ≥ 73) adalah

sejumlah 8 siswa atau (62%) sedangkan siswa yang mendapatkan nilai di bawah

batas tuntas (nilai ≥ 73) adalah sejumlah 5 siswa atau (38%). Jadi, dapat

disimpulkan bahwa nilai rata-rata keterampilan menyimak cerita anak pada siklus

19%

14% 16%

42%

9% 0%

20%

40%

60%

80%

100%

59 - 65 66 - 72 73 - 79 80 - 86 87-93

F R E K U E N S I

INTERVAL NILAI

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

I belum memenuhi indikator keberhasilan siklus, yakni sebesar 80% dari 13 siswa

kelas V SD Negeri Kriwen 02.

d. Refleksi

Data yang diperoleh peneliti melalui pengamatan atau observasi

dikumpulkan kemudian dianalisis. Berdasarkan hasil pengamatan dan

observasi dilakukan selama proses pelaksanaan tindakan siklus I, peneliti

melakukan refleksi dengan cara mengumpulkan hasil tes tertulis dan hasil

observasi efektivitas pembelajaran yang diperoleh pada pertemuan pertama,

serta hasil tes unjuk yang diperoleh ada pertemuan kedua. Hasil tes tertulis dan

unjuk kerja dibuat nilai rata-rata sedangkan hasil observasi efektivitas

pembelajaran menjadi nilai tersendiri. Berdasarkan hasil tes tertulis dan unjuk

kerja, diperoleh nilai rata-rata keterampilan menyimak cerita anak pada siswa

kelas V. Nilai rata-rata tersebut kemudian dibandingkan dengan indikator

kinerja yang telah ditetapkan. Hasil observasi efektivitas pembelajaran juga

dibandingkan dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan, Indikator kinerja

siklus I sebesar 80%, dapat diartikan bahwa siswa yang harus memenuhi

KKM ( 73) adalah sebanyak 11 siswa atau 80% dari jumlah seluruh siswa

kelas V, yakni 13 siswa. Hasil observasi dapat dilihat dalam lampiran 36 (hlm.

164)

Analisis hasil pelaksanaan tindakan siklus I kemudian direfleksi sesuai

dengan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Guru melaksanakan

penilaian keterampilan menyimak cerita anak, hasil penilaian guru dapat

dilihat dalam lampiran 29 (hlm.154). Hasil nilai rata-rata kelas mencapai 75.

Siswa yang memperoleh nilai 73 sejumlah 8 siswa atau 62% dari 13 siswa.

Penilaian dari hasil efektivitas pembelajaran siswa diperoleh hasil yakni siswa

yang dapat mengikuti pembelajaran keterampilan menyimak cerita anak

dengan sangat baik dan kategori skor A ( 87) sebanyak 1 siswa atau 8%.

Siswa yang dapat mengikuti pembelajaran keterampilan menyimak cerita anak

dengan baik dan mendapat kategori skor B (80-86) sebanyak 3 siswa atau

23%. Siswa yang mengikuti pembelajaran keterampilan menyimak cerita anak

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

dengan cukup baik dan mendapat kategori skor C (73-79) sebanyak 5 siswa

atau 38% dan siswa yang mengikuti pembelajaran keterampilan cerita anak

dengan kurang baik dan kategori skor D (<73) ada sebanyak 4 siswa atau

31%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata dari hasil observasi

efektivitas pmbelajaran adalah sebesar 74 atau dapat dikategorikan C (Cukup).

Persentase ketuntasan secara klasikal pada nilai efektivitas pembelajaran

hanya sebesar 69% dari jumlah seluruh siswa kelas V.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hasil nilai keterampilan

menyimak cerita anak di kelas V pada siklus I belum mencapai target

indikator kinerja yang ditetapkan peneliti sedangkan efektivitas pembelajaran

perlu ditingkatkan karena masih terdapat 4 siswa atau 31% dengan kategori D

(<73) dan persentase ketuntasan efektivitas pembelajaran hanya sebesar 69%,

yang berarti belum mencapai target indikator sebesar >80% siswa yang

mendapatkan nilai >73.

Belum tercapainya target indikator kinerja pada siklus I disebabkan

beberapa kekurangan dalam proses pembelajaran. Pertama, kekurangan dalam

hal keterampilan mengajar guru selama proses pembelajaran, di antaranya: (1)

guru kurang dalam penggunaan media pembelajaran, karena suara dari media

pembelajaran yang digunakan kurang jelas; (2) guru cukup jelas dalam

menjelaskan materi pembelajaran, namun masih kurang dalam sistematika

penyampaian pembelajaran; (3) pada saat tes unjuk kerja, guru kurang

memberikan bimbingan dan kalimat bantuan pada siswa, sehingga siswa

kurang mampu menceritakan isi cerita anak.

Kedua, kekurangan pada pihak siswa dalam mengikuti pembelajaran,

yakni (l) berdasarkan hasil observasi efektivitas pembelajaran, diketahui

bahwa sebagian siswa kurang aktif bekerja saat mendengarkan, sehingga

sebagian siswa terlewat untuk mengisi kolom jawaban ketika kegiatan

menyimak berlangsung; (2) siswa masih malu dalam menjawab dan

mengajukan pertanyaan; (3) kurang maksimalnya siswa dalam penggunaan

somatis mereka, hal ini dapat dilihat dari siswa kurang berani maju ke depan

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

kelas untuk menceritakan kembali; dan (4) siswa kesulitan dalam hal somatis

yaitu ketika harus menyampaikan isi cerita dengan bahasa sendiri karena

siswa masih membutuhkan dari guru. Hal tersebut berdasarkan lampiran 36

(hlm.164).

Ketiga, kekurangan dalam hal pendekatan SAVI, yaitu (1) sarana audio

pada siklus pertama kurang maksimal; (2) sarana visualisasi yang berupa vidio

anak hanya ditayangkan sebanyak l x pada pertemuan pertama sedangkan

pada pertemuan ,kedua hanya ditayangkan sekilas dipercepat; (3) unsur

somatis siswa kurang dimaksimalkan.

Berdasarkan analisis tersebut, maka daput disimpulkan bahwa refleksi

kekurangan terdapat dalam proses dan hasil pembelajaran, yakni hasil nilai

keterampilan menyimak cerita anak serta hasil observasi efektivitas

pembelajaran siklus I belum mencapai indikator kinerja ( 80%). Pendekatan

pembelajaran perlu diperbaiki dalam hal pemaksimalan modalitas dasar siswa

yaitu pada somatis, audiori, visual serta intelektual. Oleh karena itu, peneliti

melanjutkan pembelajaran keterampilan menyimak cerita anak pada siklus

berikutnya, yakni siklus II untuk memperbaiki kekurangan yang muncul pada

siklus I tersebut.

3. Siklus II

Tindakan siklus II dilaksanakan selama 2 kali pertemuan terdiri dari

tiga jam pelajaran (3 x 35 menit) yang dilaksanakan pada tanggal 21 sampai

tanggal 22 Mei 2012. Terdapat sedikit perbedaan pada tindakan siklus II

tersebut , yaitu perbedaan cerita anak yang ditayangkan. Pada siklu I, cerita

anak yang ditayangkan berjudul “Kufur dan Syukur” sedangkan pada siklus II,

cerita anak yang ditayangkan berjudul “Cinde Laras”. Penelitian ini

menggunakan Penelitian Tindakan Kelas dengan tahapan-tahapan yang

dilakukan sebagai berikut:

a) Perencanaan

Berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan tindakan siklus I, dapat

diketahui bahwa hasil nilai keterampilan menyimak cerita anak serta hasil

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

observasi efektivitas pembelajaran di kelas V SD Negeri Kriwen 02

Kecamatan Sukoharjo belum mencapai indikator kinerja, yakni 80%.

Oleh karena itu, dilaksanakan tindakan siklus II dengan langkah-langhah

perencanaan tindakan sebagai berikut:

1) Identifikasi Masalah Siklus I dan Alternatif Pemecahan Masalah

Berdasarkan refleksi pada tindakan siklus I, dapat diketahui

bahwa belum tercapainya indikator kinerja pada proses dan hasil

pembelajaran keterampilan menyimak cerita anak disebabkan adanya

beberapa kekurangan yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

(a) Keterampilan mengajar guru selama proses pembelajaran, yakni :

(1) guru kurang dalam penggunaan media pembelajaran, karena

suara dari media pembelajaran yang digunakan kurang jelas; (2)

guru cukup jelas dalam menjelaskan materi pembelajaran, namun

masih kurang dalam sistematika penyampaian pembelajaran; (3)

pada saat tes unjuk kerja, guru kurang memberikan bimbingan dan

kalimat bantuan pada siswa, sehingga siswa kurang mampu

menceritakan isi cerita anak.

(b) Siswa dalam mengikuti pembelajaran, yakni : (l) berdasarkan hasil

observasi efektivitas pembelajaran, diketahui bahwa sebagian

siswa kurang aktif bekerja saat mendengarkan, sehingga sebagian

siswa terlewat untuk mengisi kolom jawaban ketika kegiatan

menyimak berlangsung; (2) siswa masih malu dalam menjawab

dan mengajukan pertanyaan; (3) kurang maksimalnya siswa dalam

penggunaan somatis mereka, hal ini dapat dilihat dari siswa kurang

berani maju ke depan kelas untuk menceritakan kembali; dan (4)

siswa kesulitan dalam hal somatis yaitu ketika harus

menyampaikan isi cerita dengan bahasa sendiri karena siswa masih

membutuhkan dari guru.

(c) Pendekatn pembelajarn SAVI, yaitu ( 1) sarana audio pada siklus

pertama kurang maksimal; (2) sarana visualisasi yang berupa vidio

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

anak hanya ditayangkan sebanyak l x pada pertemuan pertama

sedangkan pada pertemuan ,kedua hanya ditayangkan sekilas

dipercepat; (3) unsur somatis siswa kurang dimaksimalkan.

Berdasarkan identifikasi masalah pada tindakan siklus I

tersebut, maka dapat ditemukan pemecahan masalah yang tepat,

dapat dijelaskan sebagai berikut:

(a) Pemecahan masalah keterampilan mengajar guru selama proses

pembelajaran, yakni: (l) Guru memperbaiki sarana audio ketika

proses menyimak cerita berlangsung sehingga siswa dapat

fokus menyimak, (2) guru berusaha lebih sistematis dalam

menjelaskan materi pembelajaran; dan (3) guru membimbing

siswa pada saat tes unjuk kerja dengan memberikan kalimat

bantuan maupun mengingatkan urut-urutan peristiwa yang ada

dalam cerita anak, sehingga siswa mampu menceritakan isi

cerita anak.

(b) Pemecahan masalah yang menyangkut siswa dalam mengikuti

pembelajaran yakni (1) guru mengingatkan kembali untuk

mengisi lembar kerja ketika proses menyimak berlangsung; (2)

guru memberikan motivasi agar siswa berani dan aktif

bertanya; (3) guru menunjuk satu persatu siswa agar berani

maju ke depan dan pemberian reward berupa nilai tambahan

bagi siswa yang berani maju secara sukarela agar siswa mampu

memaksimalkan somatis mereka; dan (4) siswa yang kesulitan

menyampaikan isi cerita dibimbing dengan kalimat bantuan

yang lebih sederhana dan dimengerti siswa.

(c) Pemecahan masalah yang menyangkut penerapan pendekatan

SAVI, yaitu (1) memaksimalkan sarana audio pada siklus

pertama yang kurang; (2) sarana visualisasi yang berupa video

anak pada siklus keduan ini ditayangkan dengan tidak

dipercepat; (3) unsur somatis siswa dimaksimalkan memotivasi

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

siswa untuk mengisi lembar kerja dan untuk berani maju ke

depan menceritakan kembali isi cerita.

2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun adalah

RPP Kelas V semester II. Materi yang diajarkan sama dengan materi

pada siklus I, yakni keterampilan menyimak cerita anak. Pembelajaran

dilaksanakan sebanyak 2 pertemuan dengan alokasi waktu 4 x 35

menit (4 jam pelajaran) setiap pertemuan. RPP yang disusun terdiri

dari: standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan

pembelajaran, dampak pengiring, materi pembelajaran, metode model

pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, sumber dan media

pembelajaran, serta penilaian lihat lampiran 14 (hlm. 125).

3) Menyiapkan Sumber Belajar yang Digunakan

Peneliti menggunakan berbagai sumber belajar yang ada, baik

buku ajar maupun lingkungan sekitar dan pengalaman anak. Buku ajar

yang digunakan adalah buku mata pelajaran Bahasa Indonesia. Untuk

pembelajaran keterampilan menyimak cerita anak, peneliti

menggunakan buku yang sama dengan buku ajar pada siklus I, yakni

buku Bahasa Indonesia Kelas V.

4) Mempersiapkan Media, Fasilitas dan Sarana Pendukung

Peneliti mengkondisikan kelas agar kondusif dengan mengatur

kelas secara klasikal, namun siswa diberi kenyamanan dan mengatur

dan kebebasan memilih tempat duduk pada saat menyimak cerita anak

yang ditayangkan. Peneliti bersama guru juga bersiap dalam

mengunakan pendekatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran

yang digunakan sama dengan yang digunakan pada siklus I, yakni

Pendekatan SAVI. Perbedaan terletak pada cerita yang ditayangkan,

pada siklus 1 cerita anak yang ditayangkan berjudul “Kufur dan

Syukur” sedangkan pada siklus II tersebut cerita anak berjudul “Cinde

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Laras”. Video cerita anak ditayangkan melalui laptop lalu

diproyeksikan dengan LCD Projector dan dilengkapi dengan speaker.

5) Menyiapkan Lembar Observasi dan Lembar Penilaian

Lembar observasi yang digunakan dalam pembelajaran

keterampilan menyimak cerita anak siklus II tidak berbeda dengan

siklus I, yakni berupa lembar observasi efektivitas pembelajaran siswa

dari awal hingga akhir pembelajaran. Aspek yang diobservasi di

antaranya, yaitu minat dan respon tertarik ketika pembelajaran

menyimak cerita, perhatian saat menyimak cerita yang ditayangkan,

aktif ekerja saat mendengarkan, antusias mendengarkan soal tes

evaluasi. Pedoman dan lembar observasi efektivitas pembelajaran

dapat dilihat pada lampiran 37 (hlm. 166). Selain lembar observasi

efektivitas pembelajaran, peneliti juga menyusun lembar observasi

guru. Pedoman dan lembar pengamatan dapat dalam lampiran 26 (hlm.

147). Lembar penilaian yang digunakan berupa: tes tertulis, yaitu

menjawab pertanyaan berkaitan isi cerita yang disimak, dapat diiihat

pada lampiran 16 (hlm. 135) dan tes unjuk kerja, yaitu menceritakan

kembali isi cerita lihat lampiran 22 (hlm. 142).

b) Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus II dimulai dari tanggal 28 Februari

sampai 3 Maret 2012 . Dalam pelaksanaan tindakan siklus II, peneliti juga

berkolaborasi dengan guru kelas V dalam menerapkan pendekatan SAVI

untuk meningkatkan keterampilan menyimak cerita anak. Peneliti

bertindak sebagai pengajar dan guru kelas sebagai observer atau pengamat,

1) Petemuan Pertama

Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan pertama dilaksanakan

pada hari senin 21 Mei 2012 dari pukul 07.00 sampai pukul 09.45 WIB

(3 Jam Pelajaran). Materi yang dipelajari pada siklus II pertemuan

pertama sama dengan materi pada siklus I, yakni mengenai unsur-

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

unsur cerita anak. Pada pertemuan pertama pada siklus I, diadakan

penilaian tes tertulis secara individu. Langkah-langkah pembelajaran

pada pertemuan pertama siklus II dapat dijelaskan sebagai berikut :

a) Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan diawali dengan mengucapkan salam

kemudian menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk

mengikuti proses pembelajaran dilanjutkan dengan berdoa dan

melaksanakan presensi siswa secara satu persatu. Kegiatan

apersepsi dilaksanakan dengan bertanya jawab untuk

mengingatkan kembali tentang materi menyimak cerita anak.

Kegiatan bertanya jawab tersebut bertujuan agar siswa lebih paham

dengan materi yang telah diajarkan sebelumnya.

Setelah itu,guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada

perternuan yang disesuaikan dengan indikator-indikator yang telah

disusun dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

b) Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, siswa ditugaskan menyimak cerita anak

melalui media animasi audio visual, hal ini dilakukan untuk

memaksimalkan modalitas auditoris dan visual yang dimiliki

siswa. Kegiatan inti didominasi dengan metode tanya jawab,

diskusi, penugasan, dan bimbingan guru melalui ceramah.

Kegiatan inti meliputi 3 proses, yaitu eksplorasi, elaborasi, dan

konfirmasi.

(1). Eksplorasi

Pada kegiatan eksplorasi, siswa memunculkan

informasi dari berbagai sumber tentang cerita anak dengan

bimbingan guru. Siswa menyebutkan pengertian cerita anak

dengan menggunakan kata-kata yang sederhana. Pada kegiatan

eksplorasi siklus II tersebut, siswa lebih berani mengungkapkan

pendapat berani bertanya. Kemudian, diadakan tanya jawab

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

mengenai unsur-unsur cerita anak (tokoh, latar, tema dan

amanat). Pada kegiatan tanya jawab ini, hampir seluruh siswa

mampu menjawab pertanyaan mengenai unsur-unsur cerita

anak. Guru tidak perlu menunjuk siswa untuk menjawab

pertanyaan karena siswa berani menjawab pertanyaan yang

disampaikan guru. Setelah itu, guru menjelaskan dan

memfasilitasi proses pembelajaran yang dilaksanakan agar

siswa mengikuti aktivitas pembelajaran dengan tertib dan tidak

mengalami kesulitas. Dalam kegiatan eksplorasi siklus II siswa

menyimak cerita anak berjudul “Cinde Laras” yang berdurasi

sekitar 15 menit melalui media animasi audio visual. Dengan

menyimak cerita “Cinde Laras” tersebut diharapkan siswa

dapat menganalisis unsur yang trkandung dalam cerita (tokoh,

tema, latar dan amanat).

(2). Elaborasi

Setelah siswa menyimak cerita anak berjudul “Cinde

Laras”, siswa diberi kesempatan untuk menganalisis cerita

melalui berdiskusi dengan teman satu kelompok yang terdiri

dari 3-4 siswa tentang tokoh, latar, tema, dan amanat cerita

yang telah disimak. Siswa menuliskan pokok-pokok isi cerita

dan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada cerita tersebut ketika

mereka menyimak cerita, kemudian menganalisis unsur-unsur

cerita tersebut. Setelah berdiskusi dengan teman sekelompok,

siswa secara individual atau perwakilan kelompok

menyampaikan hasil diskusi mengenai tokoh-tokoh beserta

latar, tema, dan amanat dalam cerita yang disimak melalui

pendekatan SAVI. Selama pembelajaran keterampilan

menyimak cerita anak melalui pendekatan SAVI guru

mengamati efektivitas pembelajaran siswa melalui lembar

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

observasi efektivitas pembelajaran lihat pada lampiran 37 (hlm.

166).

(3). Konfirmasi

Pada kegiatan konfirmasi, siswa bersama guru

melaksanakan evaluasi diskusi, yaitu mengenai tokoh-tokoh

beserta sifat, latar, tema, dan amanat cerita bejudul “Cinde

Laras” yang telah disimak melalui pendekatan SAVI. Kegiatan

evaluasi hasil diskusi dilaksanakan agar siswa mengetahui

jawaban yang benar dan menghindari salah konsep pada siswa.

Guru menjelaskan dengan rinci mengenai unsur-unsur cerita

anak. Guru juga memberi kesempatan siswa untuk bertanya

apabila masih belum paham. Kemudian, guru memberikan

umpan balik positif dan penguatan antara lisan terhadap diskusi

kelompok yang telah dilaksanakan. Setelah itu, siswa bersama

guru melakukan refleksi proses pembelajaran keterampilan

menyimak yang telah dilaksanakan.

c) Kegiatan Penutup

Siswa bersama guru membuat kesimpulan pembelajaran

yang telah dilaksanakan. Siswa mengerjakan tes individu yang

berupa tes tertulis menjawab pertanyaan sesuai dengan isi cerita

anak berjudul “Cinde Laras” yang disimak melalui pendekatan

SAVI. Kemudian, siswa bersama guru melakukan refleksi

pembelajaran keterampilan menyimak cerita yang telah

dilaksanakan. Guru juga memberikan umpan balik dan penguatan

terhadap proses dan hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Lalu dilanjutkan dengan menyampaikan rencana tindak lanjut

berkaitan dengan pertemuan berikutnya. Pada pertemuan

berikutnya, siswa diharapkan mampu menceritakan kembali isi

cerita judul “Cinde Laras”, yang telah disimak melalui pendekatan

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

SAVI dengan menggunakan kalimat yang sederhana. Guru

menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

2) Pertemuan kedua

Pertemuan kedua pada siklus II dilasanakan pada hari selasa,

22 Mei 2012 dimulai pukul 07.00 samapai pukul 09.45 (3 Jam

pelajaran). Tujuan pembelajaran pertemuan kedua ini berbeda dengan

pertemuan pertama, yakni siswa mampu memceritakan kembali isi

cerita anak berjudul “Cinde Laras”, yang disimak melalui pendekatan

SAVI, secara runtut dan benar dengan menggunakan bahasa sendiri.

Langkah-langkah pembelajaran pada pertemuan pertama dapat

dijelaskan sebagai berikut :

a) Kegiatan pendahuluan

Kegiatan pendahuluan pada pertemuan kedua siklus II di

awali dengan mengucapkan saam kemudian siswa secara psikis

dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran dilanjutkan dengan

berdoa dan melaksanakan presensi siswa secara satu persatu.

Kegiatan apersepsi dilaksanakan dengan tanya jawab mengenai

judul cerita anak yang telah disimak pada pertemuan sebelumnya.

Guru memberikan pertanyaan mengenai unsur-unsur cerita anak

dalam cerita anak yang telah disimak. Kegiatan tanya jawab ini

bertujuan agar siswa mengingat kembali alur isi certa anak yang

disimak pada pertemuan sebelumnya. Kemudian, guru menjelaskan

kepada siswa tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada

pertemuan kedua tersebut, yaitu siswa mampu menceritakan

kembali isi cerita berjudul “Cinde Laras” yang telah disimak

melalui pendekatan SAVI, secara runtut dan benar dengan

menggunakan bahasa senderhana. Selain menjelaskan tujuan

pembelajaran, guru juga menjelaskan mengenai kegiatan-kegiatan

yang akan dilaksanakan selama pembelajaran, yakni menuliskan

pokok-pokok peristiwa yang terjadi dalam cerita ketika proses

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

menyimak cerita berlangsung dan kegiatan menceritakan kembali

isi cerita anak.

b) Kegiatan Inti

Kegiatan inti diawali dengan bertanya jawab mengenai isi

cerita anak dan unsur-unsur cerita anak yang telah disimak pada

pertemuan sebelumnya. Pada kegiatan inti tersebut, siswa diberi

tugas untuk menyimak cerita anak “Cinde Laras” serta mencatat

pokok-pokok peristiwa dan menceritakan kembali isi cerita anak

yang disimak secara individu di depan kelas. Kegiatan inti pada

pertemuan kedua juga meliputi yaitu eksplorasi, elaborasi, dan

konfirmasi.

(1) Eksplorasi

Pada kegiatan eksplorasi, siswa secara aktif

memunculkan informasi mengenai unsur-unsur cerita dalam

cerita anak yang disimak minggu lalu. Siswa melaksanakan

tanya jawab mengenai isi cerita anak berjudu “Cinde Laras”

yang telah disimak pada pertemuan sebelumnya. Dalam

kegiatan eksplorasi, siswa diberi kesempatan untuk menyimak

kembali cerita anak berjudul “Cinde Laras” melalui media

animasi audio visual untuk meningkatkan kemampuan auditoris

dan visual yang dimiliki siswa. Dengan menyimak cerita

“Cinde Laras” tersebut diharapkan siswa dapat menganalisis

unsur yang trkandung dalam cerita (tokoh, tema, latar dan

amanat).

(2) Elaborasi

Selain menyimak cerita anak, siswa juga diberi tugas

untuk mencatat pokok-pokok peristiwa dan alur cerita tersebut

bersama teman satu bangku atau secara berpasangan yang

terdiri dari 2 siswa. Kegiatan mencatat tersebut dilakukan

bersamaan dengan saat siswa menyimak cerita agar

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

kemampuan somatis (gerak) siswa dapat dimaksimalkan.

Kemudian, siswa dengan bimbingan guru membuat ringkasan

cerita anak dengan bahasa sendiri yang sederhana. Setelah

siswa selesai membuat ringkasan isi cerita, siswa diberi waktu

untuk memahami isi cerita tersebut. Beberapa menit kemudian,

guru meminta siswa yang sudah siap menceritakan kembali isi

cerita anak untuk maju ke depan kelas, pada pertemuan kedua

siklus II tersebut, siswa yang berani maju tanpa harus ditunjuk

oleh guru, akan mendapatkan reward berupa nilai tambahan.

Kemudian, siswa mulai berani maju ke depan kelas untuk

menceritakan kembali isi cerita secara sukarela tanpa harus

ditunjuk oleh guru. Bahkan, sebagian banyak siswa sangat

bersemangat untuk kegiatan menceritakan kembali isi cerita

yang disimak. Bagi siswa yang kurang lancar dalam

menceritakan kembali, guru memberikan bimbingan dengan

cara mengingatkan kembali alur cerita anak tersebut. Selain

membimbing siswa dalam menceritakan kembali isi cerita anak

yang telah disimak, guru juga melaksanakan penilaian unjuk

kerja dengan menggunakan lembar penilaian tes unjuk kerja

lihat lampiran 25 (hlm. 146). Penilaian tes unjuk kerja tersebut

merupakan penilaian individu, jadi seluruh siswa diharapkan

mampu maju ke depan kelas untuk menceritakan kembali isi

cerita yang telah disimaknya.

(3) Konfirmasi

Pada kegiatan konfirmasi, guru memberikan umpan

balik positif dan penguatan secara lisan terhadap proses dan

hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kemudian, guru

juga memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan

elaborasi siswa. Setelah itu, siswa bersama guru melaksanakan

refleksi proses dan hasil pembelajaran keterampilan menyimak,

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

terutama pada kegiatan menceritakan kembali isi cerita anak

yang telah dilaksanakan. Siswa pada kegiatan konfirmasi juga

diberi kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang belum

dipahami.

c) Kegiatan penutup

Siswa dengan bimbingan guru, membuat simpulan

pembelajaran telah dilaksanakan, yakni mengenai menceritakan

kembali isi cerita anak telah disimak melalui pendekatan SAVI.

Kemudian, siswa melakukan refleksi tentang pembelajaran

keterampilan menyimak cerita anak yang telah dilaksanakan. Siswa

diberi umpan balik dari penguatan terhadap proses dan hasil

pembelajaran yang telah dilaksanakan. Selain itu, guru juga

menyampaikan kegiatan lanjutan berupa remidi maupun

pengayaan. Guru menutup pembelajaran mengucapkan salam.

c) Observasi

Seperti observasi pada siklus I observasi siklus II juga dilakukan

proses dan hasil pembelajaran keterampilan menyimak cerita anak dengan

menggunakan pendekatan SAVI. Kegiatan observasi difokuskan pada

observasi guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran didokumentasikan dalarn

bentuk foto dan video selama pembelajaran berlangsung. Kegiatan

dokumentasi tersebut dilaksanakan oleh teman sejawat.

Dalam kegiatan observasi siklus II tersebut, peneliti berkolaborasi

dengan guru kelas sebagai observer sedangkan peneliti sebagai pengajar.

Observer bertugas mengamati aktivitas guru dengan menggunakan alat

bantu berupa lembar observasi guru. Lembar observasi guru tersebut sudah

dilengkapi dengan pedoman-pedoman penilaian, sehingga dapat mengukur

kualitas pengajaran yang dilakukan oleh guru (peneliti).

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Observasi pada siswa dilaksanakan oleh peneliti selama proses

pembelajaran. Observasi pada siswa tersebut dibagi menjadi tiga

pengamatan, yaitu observasi efektivitas pembelajaran, observasi kegiatan

menceritakan kembali isi cerita, dan observasi hasil nilai tes tertulis siswa

pada pertemuan pertama. Observasi afektif pada siswa berupa efektivitas

pembelajaaran siswa selama mengikuti pembelajaran keterampilan

menyimak dengan menggunakan pendekatan SAVI. Observasi psikomotor

pada siswa berupa pengamatan terhadap kegiatan menceritakan kembali isi

cerita yang telah disimak melalui pendekatan SAVI. Observasi kognitif

pada siswa, yakni pengamatan pada hasil nilai tes tertulis, berupa

pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan isi cerita anak yang disimak

sebelumnya. Kegiatan observasi pada siklus II, yakni pertemuan pertama

dan pertemuan kedua dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Observasi Guru

Seperti pada siklus I, observasi terhadap guru yang mengajar

oleh guru kelas V SD Negeri Kriwen 02 Kecamatan Sukoharjo.

Observasi tersebut dilaksanakan selama proses pembelajaran

keterampilan menyimak cerita anak dengan pendekatan SAVI, dimulai

dari awal hingga akhir pembelajaran. Observasi dilaksanakan untuk

mengamati keterampilan guru dalam mengajar. Penilaian disesuaikan

dengan kategori yang telah tersedia dalam lembar observasi guru.

Observasi dilaksanakan pada pertemuan pertama dan pertemuan

kedua, kemudian dihitung nilai rata-ratanya.

Berdasarkan data dari lampiran 32 (hlm. 157) mengenai hasil

observasi guru yang diamati oleh observer (guru kelas), maka dapat

diketahui bahwa guru (peneliti) sudah menunjukkan perbaikan dan

peningkatan apabila dibandingkan dengan hasil nilai rata-rata

observasi guru siklus II berdasarkan lampiran 30 (hlm. 155) tersebut,

terutama pada siklus II pertemuan 1, dapat dijelaskan sebagai berikut:

(1) persiapan pembelajaran sudah dilaksanakan cukup baik; (2)

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

kegiatan membuka pembelajaran sudah dilakukan dengan baik dan

runtut; (3) guru sudah menguasai materi dengan baik, sehingga dapat

dimengerti siswa dengan baik pula; (4) Penyampaian materi dengan

sangat jelas, mudah dipahami, dan sistematis; (5) Media yang

digunakan sangat tepat dan menarik perhatian siswa untuk menyimak;

(6) Pembelajaran sudah cukup efektif; (7) strategi pembelajaran yang

dilaksanakan guru sudah cukup tepat, sehingga guru dapat mengelola

kelas saat pembelajaran berlangsung dan siswa dapat memperhatikan

materi yang diajarkan oleh guru dengan baik; (8) guru sudah baik

dalam memberikan umpan balik dan penguatan positif; (9) guru sudah

baik dalam menumbuhkan partisipasi akif siswa melalui kegiatan tanya

jawab; (10) suara dan penggunaan bahasa guru sudah baik dan dapat

terdengar jelas karena kondisi kelas yang sudah kondusif; (11) guru

melaksanakan evaluasi berupa tes tertulis dengan cukup baik; dan (12)

guru juga dapat menutup pembelajaran dengan cukup lancar.

Sehingga, dapat simpulkan bahwa nilai rata-rata skor observasi guru

pada siklus II pertemuan pertama adalah sebesar 3 yang berarti baik.

Pada siklus II pertemuan 2, dapat dijelaskan sebagai berikut:

(1) pesiapan pembelajaran sudah dilaksanakan cukup baik; (2)

kegiatan membuka pembelajaran dilakukan dengan sangat baik dan

runtut; (3) guru sudah menguasai materi dengan baik, sehingga dapat

dipahami dengan mudah; (4) penyampaian materi sangat jelas, mudah

dipahami, dan sistematis; (5) media yang digunakan sangat tepat dan

menarik perhatian dan motivasi siswa untuk menyimak cerita anak; (6)

pembelajaran sudah cukup efektif; (7) strategi pembelajaran yang

dilaksanakan guru sudah cukup tepat, sehingga guru dapat mengelola

kelas saat pembelajaran berlangsung dan siswa dapat memperhatikan

materi yang diajarkan oleh guru dengan baik; (8) guru sudah baik

dalam memberikan umpan balik dan penguatan positif; (9) guru sudah

baik dalam menumbuhkan partisipasi aktif siswa melalui kegiatan

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

tanya jawab; (10) suara dan penggunaan bahasa guru sudah baik dan

dapat terdengar jelas karena kondisi kelas yang sudah kondusif; (11)

guru melaksanakan evaluasi berupa tes unjuk dengan baik, tertib, dan

tepat waktu; serta (12) guru juga dapat menutup pembelajaran dengan

baik dan lancar. Sehingga, dapat diketahui nilai rata-rata skor observasi

guru pada pertemuan kedua adalah sebesar 3,29 yang berarti baik.

Berdasarkan uraian dan data hasil observasi guru yang telah

dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata observasi guru

siklus II sebesar 3,29 (baik).

2) Observasi Efektivitas Pembelajaran

Seperti pada siklus I, observasi efektivitas pembelajaran

hanya dilaksanakan pada pertemuan pertama. Observasi yang diamati

berupa efektivitas pembelajaran siswa selama mengikuti pembelajaran

keterampilan menyimak dengan menggunakan Pendekatan SAVI.

Objek observasi tersebut adalah seluruh siswa kelas V yang berjumlah

13 siswa. Aspek efektivitas pembelajaran yang diobservasi seperti

pada siklus I, yakni: (1) minat dan respon tertarik ketika pembelajaran

menyimak cerita; (2) perhatian saat menyimak cerita anak yang

ditayangkan; (3) aktif bekerja saat mendengarkan; (4) antuasias

mengerjakan soal tes evaluasi.

Data hasil observasi efektivitas pembelajaran tersebut

berupa nilai siswa pada aspek efektivitas pembelajaran sesuai dengan

kategori yang tersedia dalam lembar observasi efektivitas

pembelajaran lihat. Berdasarkan hasil nilai observasi efektivitas

pembelajaran pada siklus II lihat lampiran 37 (hlm. 166), maka dapat

dibuat tabel distribusi kategori pada tabel 4.6 Sebagai berikut:

Tabel 4.6 Tabel Distribusi Kategori Efektivitas Pembelajaran Siswa

No Kategori Frekuensi Persentase

1. A (Sangat Baik) 6 46%

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

2. B (Baik) 3 23%

3. C (Cukup) 2 15%

4. D (kurang) 2 15%

Berdasarkan tabel 4.6 tersebut, maka dapat disajikan dalam gambar

4.6 berikut ini:

Gambar 4.6 Grafik Observasi Efektivitas Pembelajaran Siswa Siklus II

Berdasarkan data dari tabel 4.6 dan gambar 4.6, siswa yang

mendapat kategori skor A sebanyak 6 siswa atau 46%. Siswa yang

mendapat kategori skor B sebanyak 3 siswa atau 23%, Siswa yang

mendapat kategori skor C sebanyak 2 siswa atau 15% dan siswa yang

mendapat kategori skor D ada sebanyak 2 siswa atau 15%. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa nilai rata-rata dari hasil observasi efektivitas

pembelajaran adalah sebesar 81 atau dapat dikategorikan B (baik).

3) Observasi Hasil Nilai Tes Tertulis Siswa

Seperti pada siklus I, observasi dilaksanakan setiap

pertemuan pertama karena tes tertulis hanya dilaksanakan pada akhir

pertemuan pertama. Observasi yang dilaksanakan berupa observasi

hasil nilai tes tertulis keterampilan menyimak cerita anak. Tes tertulis

berupa pertanyaan yang berkaitan dengan isi cerita anak berjudul

“Cinde Laras” yang telah disimak. Terdapat lima pertanyaan yang

15% 15% 23%

46%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

D C B A

F

R

E

K

U

E

N

S

I

KATEGORI SKOR

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

berkaitan dengan tokoh-tokoh, sifat tokoh, latar tempat dan waktu,

tema cerita serta amanat yang terkandung dalarn cerita anak “Cinde

Laras”. Berdasarkan daftar nilai tes tertulis keterampilan menyimak

cerita anak berjudul “Cinde Laras” di kelas V pada siklus II lihat

lampiran 41 (hlm. 171), maka data tersebut dapat dibuat tabel data

distribusi frekuensi nilai pada tabel 4.7 sebagai berikut:

Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Data Nilai Tes Tertulis

Keterampilan Menyimak Cerita Anak Siklus II

No Interval Frekuensi

(fi)

Nilai tengah

(xi)

fi.xi Persentase

(%)

1. 59-65 1 62 62 6

2. 66-72 1 69 69 6%

3. 73-79 5 76 380 37%

4. 80-86 2 83 166 16%

5. 87-93 4 90 360 35%

Jumlah 13 1037 100%

Nilai Rata-rata Kelas = 80

Ketuntasan Klasikal (12:13) x 100% = 92%

Berdasarkan tabel 4.7 maka data tersebut dapat disajikan dalam grafik

pada gambar 4.7 berikut :

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Gambar 4.7 Grafik hasil Nilai Tes Tertulis

Keterampilan Menyimak Cerita Anak Siklus II

Berdasarkan tabel 4.7 dan gambar 4.7 di atas, dapat

diketahui bahwa nilai tes tertulis keterampilan menyimak cerita anak

pada siswa kelas V SD Negeri Kriwen 02 pada siklus II diperoleh rata-

rata kelas sebesar 80 dengan nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah

93 dan nilai terendah 59. Siswa yang mendapatkan nilai 59-65

sebanyak 1 siswa atau 6%. Siswa yang mendapatkan nilai 66-72

sebanyak 1 siswa atau 6%. Siswa yang memperoleh nilai 73-79

sebanyak 5 siswa atau 37%. Siswa yang mendapatkan nilai 80-86

sebanyak 2 siswa atau 16%. Siswa yang mendapatkan nilai 87-93

sebanyak 4 siswa atau 35%. Berdasarkan data dari tabel 9, siswa yang

mendapatkan nilai di atas batas tuntas KKM (nilai 73) adalah

sejumlah 12 siswa atau (92%) sedangkan siswa yang rnendapatkan

nilai di bawah batas tuntas KKM (nilai 65) adalah sejumlah 1 siswa

atau (8%). Jadi, dapat disimpulkan bahwa ketuntasan secara klasikal

6% 6%

37%

16%

35%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

59 - 65 66 - 72 73 - 79 80 - 86 87-93

F R E K U E N S I

INTERVAL NILAI

Page 93: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

dalam tes tertulis keterampilan menyimak cerita anak adalah sebanyak

92% dari jumlah total siswa.

4) Observasi Kegiatan Menceritakan Kembali Isi Cerita

Seperti pada siklus I, kegiatan observasi psikomotor siswa

juga dilaksanakan pada pertemuan kedua. Kemampuan psikomotor

yang diobservasi adalah kemampuan siswa menceritakan kembali isi

cerita anak berjudul “Cinde Laras” yang telah disimak melalui

pendekatan SAVI. Observasi psikomotor dilaksanakan dengan alat

bantu berupa lembar pengamatan tes unjuk kinerja (menceritakan

kembali isi cerita) yang dapat dilihat pada lampiran 25 (hlm. 146).

Kriteria pengamatan yang diinilai dalam tes unjuk kerja tersebur, di

antaranya: (l) keruntutan kalimat & kelancaran (2) ketepatan

penggunaan kata; dan (3) kelengkapan isi cerita. Secara rinci daftar

nilai tes unjuk kerja (menceritakan kembali isi cerita cerita anak) di

kelas V SD Negeri Kriwen 02 Kecamatan Sukoharjo pada siklus II

dapat dilihat di lampiran 24 (hlm. 145). Berdasarkan data tes unjuk

kerja tersebut, maka dapat dibuat tabel data distribusi frekuensi nilai

pada tabel 4.8 sebagai berikut:

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Data Nilai tes unjuk Kerja (Menceritakan Kembali)

Keterampiran Menyimak cerita Anak Siklus II

No Interval Frekuensi

(fi)

Nilai tengah

(xi)

fi.xi Persentase

(%)

1. 59-65 1 62 62 6

2. 66-72 1 69 69 6%

3. 73-79 2 76 152 14%

4. 80-86 1 83 83 8%

5. 87-93 8 90 720 66%

Jumlah 13 1186 100%

Nilai Rata-rata Kelas = 84

Ketuntasan Klasikal (11:13) x 100% = 85%

Page 94: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Berdasarkan tabel 4.8, maka data tersebut dapat disajikan dalam grafik

pada gambar 4.8 berikut :

Gambar 4.8 Grafik Hasil Nilai Tes Unjuk Kerja Keterampilan Menyimak Cerita

Anak Siklus II

Berdasarkan tabel 4.8 dan gambar 4.8 tersebut, maka dapat

diketahui bahwa nilai tes unjuk kerja keterampilan menyimak cerita

anak pada siswa kelas V SD Negeri Kriwen 02 Kecamatan Sukoharjo

pada siklus II diperoleh rata-rata kelas sebesar 84 dengan nilai tertinggi

yang dicapai siswa adalah 93 dan nilai terendah 59. Siswa yang

mendapatkan nilai 59-65 sebanyak 1 siswa atau 6%. Siswa yang

mendapatkan nilai 66-72 sebanyak 1 siswa atau 6%. Siswa yang

mendapatkan nilai 73-79 sebanyak 2 siswa atau 14%. Siswa yang

mendapatkan nilai 80-86 sebanyal 1 siswa atau 8% dan siswa yang

memperoleh nilai 87-93 sebanyak 8 siswa atau 66%. Berdasarkan data

dari tabel 12, siswa yang mencapai nilai batas tuntas KKM (nilai 73)

adalah sejumlah 11 siswa atau (85%) sedangkan siswa belum

mencapai nilai batas tuntas KKM (nilai 73) adalah sejumlah 2 siswa

6% 6%

14%

8%

66%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

59-65 66 - 72 73 - 79 80 - 86 87-93

F R E K U E N S I

INTERVAL NILAI

Page 95: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

atau (15%). Jadi, dapat disimpulkan bahwa ketuntasan secara klasikal

dalam tes unjuk keterampilan menyimak cerita anak adalah sebanyak

85% dari jumlah total siswa kelas V tersebut.

Berdasarkan siklus II yang telah dilaksanakan oleh peneliti,

maka diperoleh sejumlah data dari pertemuan pertama dan pertemuan

kedua. Data yang diperoleh dari pertemuan pertama, yakni data nilai tes

tertulis keterampilan menyimak cerita anak. Selain data tersebut, pada

pertemuan pertama juga didapatkan data efektivitas pembelajaran selama

proses pembelajaran keterampilan menyimak cerita anak. Data yang

diperoleh dari pertemuan kedua, yakni data nilai tes unjuk kerja

keterampilan menyimak cerita anak.

Setelah data tersebut diperoleh, kemudian data diolah dan

direkapitulasi. Data yang direkapitulasi dan dihitung nilai rata-ratanya

adalah data nilai tes tertulis keterampilan menyimak cerita anak dan data

nilai tes unjuk kerja keterampilan menyimak cerita anak. Sedangkan data

keefektifan pembelajaran siswa selama proses pembelajaran keterampilan

menyimak cerita anak merupakan suatu penilaian tersendiri dan tidak

direkapitulasi bersama data yang lain. Secara lebih jelas, rekapitulasi data

tersebut dapat dilihat dalam daftar nilai keterampilan menyimak cerita

anak siklus II pada lampiran 42 (hlm. 172). Data dibuat untuk menilai

keterampilan menyimak cerita anak yang diperoleh pada siklus II, dapat

dibuat tabel data distribusi frekuensi nilai keterampilan menyimak cerita

anak pada tabel 4.9 berikut ini:

Page 96: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Data Nilai Keterampilan Menyimak Cerita Anak

Siklus II

No Interval Frekuensi

(fi)

Nilai tengah

(xi)

fi.xi Persentase

(%)

1. 66-72 1 69 69 7%

2. 73-79 4 76 304 28%

3. 80-86 2 83 166 15%

4. 87-93 6 90 540 50%

Jumlah 13 1079 100%

Nilai Rata-rata Kelas = 83

Ketuntasan Klasikal (12:13) x 100% = 92%

Berdasarkan tabel 4.9, maka data tersebut dapat disajikan dalam grafik

pada gambar berikut :

Gambar 4.9 Grafik Nilai Keterampilan Menyimak Cerita Anak Siklus II

Berdasarkan tabel 4.9 dan gambar 4.9 tersebut, maka dapat

diketahui bahwa nilai keterampilan menyimak cerita anak pada siswa kelas

V SD Negeri Kriwen 02 Kecamatan Sukoharjo pada siklus II diperoleh

rata-rata kelas sebesar 83. Siswa yang mendapatkan nilai 66-72 sebanyak 1

siswa atau 7%. Siswa yang mendapatkan nilai 73-79 sebanyak 4 siswa

0% 7%

28%

15%

50%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

59-65 66 - 72 73 - 79 80 - 86 87-93

F R E K U E N S I

INTERVAL NILAI

Page 97: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

atau 28%. Siswa yang memperoleh nilai 80-86 sebanyak 2 siswa atau

15%. Siswa yang memperoleh nilai 87-93 sebanyak 6 siswa atau 50% .

Berdasarkan data dari tabel 4.10 dan daftar nilai pada lampiran

42 (hlm. 172), siswa telah memenuhi nilai batas tuntas KKM (nilai 73)

adalah sejumlah 12 siswa atau 92% sedangkan siswa yang belum

mencapai nilai batas tuntas KKM (nilai 73) adalah sejumlah 1 siswa atau

8%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata keterampilan menyimak

cerita anak pada siklus II sudah memenuhi indikator keberhasilan siklus,

yakni 80% dari 13 siswa kelas V SD Negeri Kriwen 02 Kecamatan

Sukoharjo.

d) Refleksi

Data yang diperoleh peneliti melalui pengamatan atau observasi

dikumpulkan kemudian dianalisis. Berdasarkan hasil pengamatan dan

observasi yang dilakukan selama proses, pelaksanaan tindakan siklus II,

peneliti melakukan refleksi dengan cara mengumpulkan hasil tes tertulis

dan hasil observasi efektivitas pembelajaran yang diperoleh pada

pertemuan pertama serta hasil tes unjuk yang diperoleh pada pertemuan

kedua. Hasil tes tertulis dan unjuk kerja dibuaat nilai rata-rata sedangkan

hasil observasi efektivitas pembelajaran siswa menjadi nilai tersendiri.

Berdasarkan hasil tes tertulis dan unjuk kerja, diperoleh nilai rata-rata

keterampilan menyimak cerita anak pada siswa kelas V. Nilai rata-rata

tersebut kemudian dibandingkan dengan indikator kinerja yang telah

ditetapkan. Hasil Observasi efektivitas pembelajaran siswa juga

dibandingkan dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Indikator

kinerja siklus II sebesar 80%, dapat diartikan bahwa siswa yang harus

memenuhi KKM ( 73) adalah sebanyak 11 siswa dari jumlah seluruh

siswa kelas V, yakni 13 siswa.

Analisis hasil pelaksanaan tindakan siklus II kemudian direfleksi

sesuai proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Berdasarkan lampiran

32 (hlm. 157), guru telah melaksanakan penilaian keterampilan menyimak

Page 98: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

cerita anak dengan hasil nilai rata-rata kelas mencapai 83. Siswa yang

memperoleh nilai 73 sejumlah 12 siswa atau 92% dari 13 Siswa.

Penilaian dari hasil observasi efektivitas pembelajran diperoleh

hasil, yakni siswa yang dapat mengikuti pembelajaran keterampilan

menyimak cerita anak dengan sangat baik dan mendapat kategori skor A

( 87) sebanyak 6 siswa atau 46%. Siswa yang dapat mengikuti

pembelajaran keterampilan menyimak cerita anak dengan baik dan

mendapat kategori skor B (80-86) sebanyak 3 siswa atau 23%. Siswa yang

dapat mengikuti pembelajaran keterampilan menyimak cerita anak dengan

cukup baik dan mendapat kategori skor C (73-79) sebanyak 2 siswa atau

15% dan siswa yang kurang dapat mengikuti pembelajaran keterampilan,

menyimak cerita anak dan mendapat kategori skor D ( ) ada sebanyak

2 siswa atau 15%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata dari hasil

observasi efektivitas pembelajaran adalah sebesar 81 atau dapat

dikategorikan B (baik). Jadi, siswa yang memperoleh nilai di bawah batas

tuntas adalah sebanyak 2 siswa, sehingga persentase ketuntasan klasikal

pada hasil observasi efektivitas pembelajaran adalah sebesar 85% dari

jumlah seluruh kelas V.

Pembelajaran dikatakan berhasil apabila 80% siswa dapat

memperoleh nilai keterampilan menyimak cerita anak di atas nilai batas

tuntas ( 73) sedangkan berdasarkan hasil observasi efektivitas

pembelajaran proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila nilai

efektivitas pembelajaran siswa memenuhi nilai batas tuntas, yakni bernilai

baik (B). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hasil nilai

keterampitan menyimak cerita anak dan hasil observasi efektivitas

pembelajaran di kelas V pada siklus II sudah mencapai target indikator

kinerja yang ditetapkan peneliti.

Hasil dari refleksi siklus II dan nilai keterampilan menyimak centa

anak pada siklus II menunjukkan keberhasilan pada proses dan hasil

pembelajaran yang sudah mencapai target indikator kinerja yang telah

Page 99: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

ditentukan oleh peneliti. Indikator kinerja ( 80%) tersebut telah tercapai.

oleh karena itu, peneliti tidak perlu melanjutkan penelitian pada siklus

berikutnya. Hal tersebut dapat dilihat dalam lampiran 37 (hlm.166).

Berdasarkan hasil tindakan dalam penelitian, diketahui bahwa penggunaan

pendekatan SAVI dapat meningkatkan keterampilan menyimak cerita anak

pada siswa kelas V SD Negeri Kriwen 02 Kecamatan Sukoharjo Tahun

Pelajaran 2011/2012.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan di atas, peneliti akan

mengemukakan pembahasan mengenai hasil penelitian yang diperoleh, yakni

mengenai penggunaan pendekatan SAVI untuk meningkatkan keterampilan

menyimak cerita anak pada siswa kelas V SD Negeri Kriwen 02 Kecamatan

Sukoharjo. Berdasarkan hasil refleksi dan analisis data, dapat diketahui adanya

peningkatan, yaitu peningkatan pada nilai keterampilan menyimak cerita anak,

peningkatan efektivitas pembelajaran selama pembelajaran, serta peningkatan

keterampilan mengajar guru.

Peningkatan nilai keterampilan menyimak cerita anak ditunjukkan

dengan peningkatan nilai rata-rata keterampilan menyimak mulai dari tahap

pra siklus (sebelum tindakan) dan tahap siklus (tindakan), yaitu siklus I dan

siklus II yang masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan. Nilai rata-rata

keterampilan menyimak cerita anak dari pra siklus, siklus I, dan siklus II

dibandingkan peningkatannya. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada tabel

4.10 sebagai berikut:

Page 100: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Tabel 4.10 Nilai Keterampilan Menyimak Cerita Anak dan persentase

Ketuntasan Klasikal pada pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Kriteria

Ketuntasan

Minimal

(KKM)

Nilai Rata-rata Keterampilan

Menyimak Cerita Anak Persentase Ketuntasan

Pra Siklus Siklus I Siklus

II

Pra

Siklus Siklus I

Siklus

II

73 67 75 83 38% 62% 92%

Berdasarkan tabel 4.10 nilai rata-rata keterampilan menyimak cerita

anak pada pra siklus, siklus I, dan siklus II tersebut, siswa yang memperoleh

nilai 73 menunjukkan adanya peningkatan. Peningkatan nilai rata-rata

klasikal tersebut menunjukan bahwa pengunaan pendekatan SAVI dalam

upaya meningkatkan keterampilan menyimak cerita anak pada kelas V SD

Negeri Kriwen 02 Kecamatan Sukoharjo dapat dinyatakan berhasil. Adapun

peningkatan nilai tersebut dapat digambarkan dalam grafik pada gambar 4.11

sebagai berikut:

Gambar 4.10 Grafik Peningkatan Nilai Keteampilan meyimak Cerita Anak

67

38

75

62

83

92

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Nilai Rata-rata

Keterampilan

Menyimak

Cerita Anak

Prosentase

Ketuntasan

NIL

AI/

PE

RS

EN

TA

SE

PELAKSANAAN TINDAKAN

Pra siklus

Siklus I

Siklus II

Page 101: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Sementara itu, efektivitas pembelajaran selama mengikuti proses

pembelajaran keterampilan menyimak cerita anak juga mengalami

peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut ini:

Tabel 4.11 Peningkatan Efektivitas Pembelajaran Siswa pada Siklus I dan

Siklus II

Siklus Skor Rata-rata Kategori Skor Persentase Ketuntasan Klasikal

I 74 C (Cukup) 69%

II 81 B (Baik) 85%

Efektivitas pembelajaran menunjukkan peningkatan dari nilai rata-rata

klasikal siklus I hanya sebesar 74 atau dapat dikategorikan C (cukup) menjadi

sebesar 81 pada siklus II atau dapat dikategorikan B (baik). Persentase

ketuntasan dari nilai efektivitas pembelajaran dibandingkan dengan indikator

kinerja, yakni 80% siswa kelas V mendapatkan nilai C. Persentase

ketuntasan nilai efektivitas pembelajarana pada siklus I hanya sebesar 69%

dari jumlah seluruh siswa kelas V sedangkan persentase ketuntasan nilai

efektivitas pembelajaran pada siklus II, mengalami peningkatan menjadi

sebesar 85% dari jumlah seluruh siswa kelas V.

Berdasarkan hasil observasi guru pada siklus I dan siklus II, diketahui

bahwa keterampilan mengajar guru juga mengalami peningkatan. Peningkatan

terjadi pada setiap keterampilan mengajar guru, yakni : (l) dalam kegiatan

persiapan pembelajaran, keterampilan guru semakin baik dalam

mengendalikan dan mengontrol kondisi kelas agar kondusif untuk kegiatan

pembelajaran; (2) guru sudah sangat baik dalam membuka pembelajaran dan

menyampaikan tujuan pembelajaran dengan jelas; (3) guru lebih baik dalam

penguasaan materi pembelajaran; (4) guru dapat menyampaikan materi

dengan, lebih jelas dan sistematik; (5) guru dapat menggunakan dan

meningkatkan daya tarik media dengan lebih baik; (6) guru dapat

meningkatkan efektivitas pembelajaran ; (.7) guru dapat menerapkan strategi

pembelajaran yang lebih tepat dalam pembelajaran; (8) guru menjadi lebih

baik dalam ketepatan pemberian umpan balik dan penguatan pada siswa; (9)

Page 102: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

guru menjadi mampu menumbuhkan partisipasi aktif siswa, yakni dengan

kegiatan tanya jawab secara lisan; (10) suara dan bahasa yang digunakan guru

menjadi lebih jelas dan rnudah dimengerti oleh siswa; (11) guru dapat

melaksanakan evaluasi pembelajaran yang lebih baik; dan (l2) guru dapat

menutup pembelajaran dengan baik. Berdasarkan uraian hasil observasi guru,

maka peningkatan nilai hasil observasi guru pada siklus I dan siklus II dapat

disajikan dalam tabel 4.12 berikut ini:

Tabel 4.12 Peningkatan Keterampilan Mengajar Guru dalam Pembelajaran

pada Siklus I dan Siklus II

Keterampilan Mengajar guru

Siklus I Siklus

Pertemuan Rata-rata Kategori

Pertemuan Rata-rata Kategori

1 2 1 2

2,58 3,17 2,87 C (Cukup) 3,16 3,42 3,29 B (Baik)

Dari tabel 4.12 tersebut, dapat diketahui bahwa siklus I ke siklus II,

yakni dari rata-rata nilai Siklus I sebesar 2,28 atau dapat dikategorikan C

(cukup) menjadi sebesar 3,29 atau dapat dikategorikan B (baik). Keterampilan

mengajar guru dalam pembelajaran pada siklus I dan siklus II mengalami

peningkatan sebesar 0,12.

Peneliti selama melaksanakan tindakan siklus I dan sikius II menemui

beberapa hambatan. Hambatan-hambatan yang ditemui pada siklus I berbeda

dengan siklus II. Hambatan pada siklus I, diantaranya:

1. Keterampilan mengajar guru selama proses pembelajaran, yakni : (1) guru

kurang dalam penggunaan media pembelajaran, karena suara dari media

pembelajaran yang digunakan kurang jelas; (2) guru cukup jelas dalam

menjelaskan materi pembelajaran, namun masih kurang dalam sistematika

penyampaian pembelajaran; (3) pada saat tes unjuk kerja, guru kurang

memberikan bimbingan dan kalimat bantuan pada siswa, sehingga siswa

kurang mampu menceritakan isi cerita anak.

Page 103: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

2. Siswa dalam mengikuti pembelajaran, yakni (1) berdasarkan hasil

observasi efektivitas pembelajaran, diketahui bahwa sebagian siswa

kurang aktif bekerja saat mendengarkan, sehingga sebagian siswa terlewat

untuk mengisi kolom jawaban ketika kegiatan menyimak berlangsung; (2)

siswa masih malu dalam menjawab dan mengajukan pertanyaan; (3)

kurang maksimalnya siswa dalam penggunaan somatis mereka, hal ini

dapat dilihat dari siswa kurang berani maju ke depan kelas untuk

menceritakan kembali; dan (4) siswa kesulitan dalam hal somatis yaitu

ketika harus menyampaikan isi cerita dengan bahasa sendiri karena siswa

masih membutuhkan dari guru.

3. Penerapan pendekatan SAVI, yaitu (1) sarana audio pada siklus pertama

kurang maksimal; (2) sarana visualisasi yang berupa vidio anak hanya

ditayangkan sebanyak l x pada pertemuan pertama sedangkan pada

pertemuan, kedua hanya ditayangkan sekilas dipercepat; (3) unsur somatis

siswa kurang dimaksimalkan.

Hambatan-hambatan yang ditemukan pada siklus I tersebut kemudian

diselesaikan pada siklus II. Upaya penyelesaian hambatan tersebut, dapat

dijelaskan sebagai berikut:

1. Penyelesaian hambatan pada keterampilan mengajar guru selama proses

pembelajaran, yakni : (l) Guru memperbaiki sarana audio ketika proses

menyimak cerita berlangsung sehingga siswa dapat fokus menyimak, (2)

guru berusaha lebih sistematis dalam menjelaskan materi pembelajaran;

dan (3) guru membimbing siswa pada saat tes unjuk kerja dengan

memberikan kalimat bantuan maupun mengingatkan urut-urutan peristiwa

yang ada dalam cerita anak, sehingga siswa mampu menceritakan isi cerita

anak.

2. Penyelesaian hambatan yang menyangkut siswa dalam mengikuti

pembelajaran, yakni (1) guru mengingatkan kembali untuk mengisi lembar

kerja ketika proses menyimak berlangsung; (2) guru memberikan motivasi

agar siswa berani dan aktif bertanya; (3) guru menunjuk satu persatu siswa

Page 104: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

agar berani maju ke depan dan pemberian reward berupa nilai tambahan

bagi siswa yang berani maju secara sukarela agar siswa mampu

memaksimalkan somatis mereka; dan (4) siswa yang kesulitan

menyampaikan isi cerita dibimbing dengan kalimat bantuan yang lebih

sederhana dan dimengerti siswa.

3. Penyelesaian hambatan yang menyangkut penerapan pendekatan SAVI,

yaitu (1) memaksimalkan sarana audio pada siklus pertama yang kurang;

(2) sarana visualisasi yang berupa vidio anak pada siklus keduan ini

ditayangkan dengan tidak dipercepat; (3) unsur somatis siswa

dimaksimalkan memotivasi siswa untuk mengisi lembar kerja dan untuk

berani maju ke depan menceritakan kembali isi cerita.

Pembelajaran pada siklus II sudah dapat dikatakan berhasil karena

telah mencapai indikator kinerja yang ditetapkan peneliti ( ),

sehingga tidak ada hambatan yang berarti dalam pelaksanaan tindakan

siklus II.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada tanggal 3 Mei 2012

antara peneliti dengan guru kelas sebelum diterapkan pendekatan SAVI

lampiran 33 (hlm.158) diketahui bahwa guru melaksanakan pembelajaran

keterampilan menyimak cerita dengan membacakan teks cerita. Nilai

keterampilan menyimak cerita anak masih tergolong rendah, terbukti

hanya sebanyak 5 siswa (38%) telah memenuhi ketuntasan sedangkan 8

siswa (62%) belum tuntas. Selama pembelajaran keterampilan menyimak

cerita anak, siswa cenderung ramai sendiri dan kurang fokus pada cerita

yang dibacakan, sehingga guru harus mengulang kembali cerita yang telah

dibacakan. Dalam pembelajaran tersebut, juga terdapat beberapa

hambatan, yakni: kurangnya motivasi pada siswa untuk menyimak cerita,

siswa kurang mampu mengerjakan soal evaluasi, dan siswa kurang fokus

terhadap cerita yang. dibacakan. Sedangkan hasil setelah wawancara

setelah diterapkan pendekatan SAVI yang dilaksanakan pada tanggal 24

Mei 2012 lihat lampiran 34 (hlm. 160), diketahui bahwa nilai keterampilan

Page 105: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

menyimak cerita anak terdapat peningkatan, hal ini dapat ditunjukkan dari

13 siswa pada siklus II, sebanyak 12 siswa (92%) memenuhi batas tuntas

( dan hanya sebanyak 1 siswa (8%) yang belum memenuhi nilai

ketuntasan ( . Motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran semakin

meningkat karena pembelajaran tersebut tidak hanya mendengarkan cerita

yang dibacakan, tetapi menggunakan media animasi audio visual berupa

cerita animasi yang ditayangkan di depan kelas. Siswa pun menjadi

mampu untuk mengerjakan soal evaluasi yang berkaitan dengan isi cerita

yang disimak tersebut.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan

pendekatan SAVI dapat meningkatkan keterampilan menyimak cerita anak

kelas V SD Negeri Kriwen 02 Kecamatan Sukoharjo.

Page 106: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua

siklus maka dapat disimpulkan bahwa penerapan Pendekatan SAVI (Somtis,

Auditori, Visual, Intelektual) dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran

menyimak cerita anak pada siswa kelas V SD Negeri Kriwen 02 Kecamatan

Sukoharjo tahun Ajaran 2011/2012. Peningkatan efektivitas pembelajaran dapat

disimpulkan pada siklus I bahwa nilai rata-rata dari hasil observasi efektivitas

pembelajaran adalah sebesar 74 atau dapat dikategorikan C (cukup) dan pada

siklus II nilai rata-rata dari hasil observasi efektivitas pembelajaran adalah sebesar

81 atau dapat dikategorikan B (baik). Sedangkan untuk persentase ketuntasan

pada efektivitas pembelajaran pada kondisi awal terdapat 69% siswa yang

dikategorikan tuntas, dan pada siklus II terdapat 85% siswa yang tuntas. Hal ini

telah sesuai dengan indikitor kinerja, ditargetkan 80% siswa yang tuntas dalam

observasi efektivitas pembelajaran.

Selain efektivitas pembelajaran, pendekatan SAVI (Somtis, Auditori,

Visual, Intelektual) juga dapat meningkatkan keterampilan menyimak cerita siswa

kelas V SDN kriwen 02 Kecamatan Sukoharjo tahun ajaran 2011/2012.

Peningkatan keterampilan menyimak cerita anak dibuktikan dengan terjadinya

peningkatan nilai rata-rata kelas dan persentase ketuntasan belajar pada setiap

siklusnya. Pada kondisi awal nilai rata-rata kelas sebesar 67, pada siklus I nilai

rata-rata kelas sebesar 75 dan pada siklus II nilai rata-rata kelas sebesar 83.

Sedangkan untuk persentase ketuntasan belajar, pada kondisi awal siswa yang

mendapat nilai ≥ 73 (KKM) sebanyak 5 siswa (38%), pada siklus I siswa yang

mendapat nilai ≥ 73 (KKM) sebanyak 8 siswa (62%), dan pada siklus II siswa

yang mendapat nilai ≥ 73 (KKM) sebanyak 12 siswa (92%). Penerapan

pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) dapat dilaksanakan

untuk meningkatkan keterampilan menyimak cerita anak pada pelajaran Bahasa

Page 107: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

Indonesia siswa kelas V SDN Kriwen 02 Kecamatan Sukoharjo Tahun Ajaran

2011/2012.

B. Implikasi

Pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia materi keterampilan

menyimak cerita anak dalam penelitian ini dilaksanakan dengan menerapkan

pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) untuk meningkatkan

keterampilan menyimak cerita anak pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas

V SDN Kriwen 02 Kecamatan Sukoharjo. Model penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, yang dilaksanakan melalui

siklus-siklus dan terdiri dari 2 siklus. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 14 Mei

dan 14 Mei 2012, sedangkan siklus II dilaksanakan pada tanggal 21 Mei dan 22

Mei 2012. Adapun indikator pembelajarannya adalah sebagai berikut: (1)Kognitif:

Proses (a) Mengidentifikasi unsur – unsur cerita (tokoh, tema, latar dan amanat),

(b) Mengemukakan pengertian unsur cerita; Produk (a) Menyebutkan tokoh –

tokoh dalam cerita anak yang disimak, (b) Menentukan latar cerita yang disimak,

(c) Menentukan tema cerita yang disimak, (d) menentukan amanat yang

terkandung dalam cerita; (2) Afektif (a) Bekerjasama dengan siswa lain untuk

mengerjakan tugas, (b) berinteraksi dengan guru dan siswa lain untuk menyimak

ceritaanak; (3) Psikomotor (a) Menceritakan kembali isi cerita yang disimak

dengan bahasa sendiri. Dalam setiap pelaksanaan siklus terdapat empat langkah

kegiatan, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

Sebelum melaksanakan tindakan dalam setiap siklus perlu adanya perencanaan

dengan memperhatikan keberhasilan/kekurangan pada siklus sebelumnya.

Tindakan dalam setiap siklus juga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal

ini berdasarkan pada analisis perkembangan dari pertemuan satu ke pertemuan

berikutnya dan dari siklus I ke siklus II.

Sesuai dengan hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa pendekatan

SAVI (Somatis, auditori, Visual, Intelektual) dapat meningkatkan keterampilan

menyimak cerita anak pelajaran Bahasa indonesia pada siswa kelas V SDN

Page 108: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Kriwen 02 Kecamatan Sukoharjo. Sehubungan dengan penelitian ini, maka dapat

ditemukan implikasi hasil penelitian sebagai berikut:

1. Implikasi Teoritis

Implikasi teoritis dari penelitian ini telah membuktikan bahwa pendekatan

SAVI (Somatis, auditori, Visual, Intelektual) dapat meningkatkan

keterampilan menyimak cerita anak pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa

kelas V SDN Kriwen 02 Kecamatan Sukoharjo. Dalam menyampaikan materi

pembelajaran, guru harus dapat memilih pendekatan pembelajaran yang

inovatif, agar siswa bersemangat dalam mengikuti pembelajaran,

berpartisipasi aktif, dan mudah memahami materi pembelajaran. Melalui

pendekatan SAVI (Somatis, auditori, Visual, Intelektual) ini, melatih siswa

untuk mampu memaksimalkan kemampuan yang dimiliki siswa, diantaranyaa

adalah pembelajaran melalui kemampuan gerak, pendengaran, penglihatan,

dan intelektual. Selain itu juga melatih siswa untuk berpikir kreatif dengan

menuangkan ide-ide verbalnya melalui kegiatan unjuk kerja siswa dengan

menceritakan kembali cerita yang telah disimaknya, dan melatih siswa untuk

berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

2. Implikasi Praktis

Penelitian ini telah membuktikan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia

materi menyimak cerita anak melalui pendekatan SAVI (Somatis, auditori,

Visual, Intelektual) dapat meningkatkan keterampilan menyimak cerita anak

pelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas V SDN Kriwen 02 Kecamatan

Sukoharjo tahun ajaran 2011/2012. Hasil penelitian ini dapat digunakan

sebagai masukan bagi guru dan calon guru untuk meningkatkan strategi guru

dalam kegiatan belajar mengajar dan meningkatkan kualitas kegiatan belajar

mengajar sehubungan dengan tujuan dan indikator yang akan dicapai.

Berdasarkan kriteria temuan dan pembahasan hasil penelitian seperti yang

diuraikan dalam bab IV, maka penelitian ini dapat digunakan peneliti untuk

membantu dalam menghadapi permasalahan yang sejenis. Disamping itu,

perlu penelitian lebih lanjut mengenai upaya guru untuk mempertahankan dan

meningkatkan keterampilan menyimak cerita anak pelajaran Bahasa

Page 109: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

Indonesia. Pembelajaran Bahasa Indonesia materi menyimak cerita anak

dengan menerapkan pendekatan SAVI (Somatis, auditori, Visual, Intelektual)

pada hakikatnya dapat diterapkan dan dikembangkan oleh guru yang

menghadapi permasalahan sejenis, terutama untuk mengatasi masalah

peningkatan keterampilan menyimak cerita anak pelajaran Bahasa Indonesia

pada siswa kelas V SDN kriwen 02 Kecamatan Sukoharjo, yang pada

umumnya dimiliki oleh sebagian besar siswa. Adapun kendala yang dihadapi

dalam pelaksanaan penelitian ini harus diatasi semaksimal mungkin. Oleh

karena itu, kreatifitas dan keaktifan guru sangat diperlukan dalam

meningkatkan keterampilan menyimak cerita anak pelajaran Bahasa

Indonesia pada siswa kelas V SDN Kriwen 02 Kecamatan Sukoharjo.

C. Saran

Sesuai dengan simpulan dan implikasi hasil penelitian di atas, maka

dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

Siswa harus lebih mengembangkan dan meningkatkan keaktifan gerak

ketika menyimak cerita, meningkatkan keaktifan dengan berani

menyampaikan pendapat, berani bertanya kepada guru terhadap materi

pembelajaran yang belum dipahami, dan berani mengungkapkan kembali ide-

ide setelah selesai kegiatan menyimak cerita anak. Selain itu, siswa harus

meningkatkan perhatian ketika guru menyampaikan materi pembelajaran,

meningkatkan kerjasama dalam diskusi kelompok, meningkatkan ketekunan

dan tanggung jawab selama pembelajaran berlangsung.

2. Bagi guru

a. Sebaiknya guru meningkatkan kemampuannya dalam merancang proses

pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga siswa menjadi lebih

tertarik dalam pembelajaran sehingga mampu menciptakan pembelajaran

yang lebih kondusif dan bermakna. Hal ini membuat siswa tidak mudah

bosan dan tetap termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran yang

Page 110: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN ... fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id PENGGUNAAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

pada akhirnya dapat meningkatkan keterampilan siswa dan hasil belajar

siswa mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

b. Dalam penyampaian materi guru hendaknya menggunakan pendekatan

pembelajaran yang lebih inovatif dan sesuai dengan karakteristik siswa,

sehingga dapat memberikan kemudahan terhadap siswa untuk lebih

memahami materi yang disampaikan guru dan meningkatkan

keterampilan siswa terhadap materi tersebut.

3. Bagi Sekolah

Sekolah sebaiknya meningkatkan kualitas tenaga pendidiknya dengan

mengadakan pelatihan bagi guru agar dapat berinovasi dengan menerapkan

pendekatan pembelajaran yang tepat pada proses belajar mengajar, terutama

pendekatan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa, misalnya

pendekatan pembelajaran SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual).

Kualitas tenaga pendidik yang lebih baik akan berpengaruh pada kualitas

pembelajaran, karena pastinya akan terdapat inovasi dalam penggunaan

pendekatan pembelajaran dan tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai

dengan yang diharapkan.

4. Bagi peneliti lain

Peneliti yang hendak mengkaji permasalahan yang sama hendaknya lebih

cermat dan lebih mengupayakan pengkajian teori-teori yang berkaitan dengan

pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) guna melengkapi

kekurangan yang ada yaitu terdapat satu orang siswa yang belum memenuhi

nilai KKN (≥ 73) serta sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan

keterampilan siswa terhadap materi menyimak cerita anak yang belum

tercakup dalam penelitian ini agar diperoleh hasil yang lebih baik.