Upload
ngolien
View
240
Download
0
Embed Size (px)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENINGKATAN PENGUASAAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN
BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA
REALISTIK PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI II
SAMBIREJO SLOGOHIMO WONOGIRI
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Oleh:
MADAHERA WURI PRAHESTI
K7108050
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : Madahera Wuri Prahesti
NIM : K7108050
Jurusan/Program Studi : Ilmu Pendidikan/PGSD
menyatakan bahwa skripsi saya berjudul PENINGKATAN PENGUASAAN
PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI
PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK PADA SISWA KELAS IV SD
NEGERI II SAMBIREJO SLOGOHIMO WONOGIRI TAHUN
PELAJARAN 2011/2012 ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri.
Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, Mei 2012
Yang membuat pernyataan
Madahera Wuri Prahesti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PENINGKATAN PENGUASAAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN
BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA
REALISTIK PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI II
SAMBIREJO SLOGOHIMO WONOGIRI
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar
SarjanaPendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan
Ilmu Pendidikan
Oleh:
MADAHERA WURI PRAHESTI
K7108050
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Surakarta, Mei 2012
Pembimbing I
Drs. Ngadino Y, M.Pd
NIP. 19491009 197903 1 001
Pembimbing II
Dra. Yulianti, M.Pd
NIP. 19541116 198203 2 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapat galar Sarjana Pendidikan.
Hari :
Tanggal :
Tim Penguji Skripsi
Nama Terang Tanda Tangan
Ketua : Drs. Hadi Mulyono, M. Pd ......................
Sekretaris : Drs. Hasan Mahfud, M.Pd .....................
Anggota I : Drs. Ngadino Y., M.Pd ......................
Anggota II : Dra. Yulianti, M.Pd .....................
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Dekan,
Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd
NIP.19600727 198702 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAK
Madahera Wuri Prahesti. PENINGKATAN PENGUASAAN PENJUMLAHAN
DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN
MATEMATIKA REALISTIK PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI II
SAMBIREJO SLOGOHIMO WONOGIRI TAHUN PELAJARAN
2011/2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas
Maret Surakarta. Mei 2012.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan penguasaan
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat melalui penerapan pendekatan
matematika realistik pada siswa kelas IV SD Negeri II Sambirejo Slogohimo
Wonogiri tahun pelajaran 2011/2012.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang berisi alur
penelitian meliputi empat tahap dimulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan,
observasi, dan refleksi. Empat tahapan tersebut membentuk siklus. Penelitian ini
berlangsung dalam dua siklus. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah wawancara, observasi, tes dan dokumentasi. Teknik analisis data yang
digunakan adalah model analisis interaktif, dengan langkah-langkah antara lain
reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Penerapan pendekatan matematika realistik dapat meningkatkan
penguasaan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat pada siswa kelas IV SD
Negeri II Sambirejo Slogohimo Wonogiri Tahun Pelajaran 2011/2012. Hal ini
terbukti dengan meningkatnya penguasaan penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat dari sebelum tindakan dan sesudah dilaksanakan tindakan. Pada saat pra
tindakan nilai rata-rata sebesar 62,5, pada siklus I meningkat menjaddi 74,4, dan
pada siklus II meningkat menjadi 84,1. Sedangkan intuk persentase ketuntasan
siswa menurut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65, pada saat pra
tindakan siswa yang tuntas sebanyak 8 siswa atau 40% dari jumlah keseluruhan 20
siswa. Pada siklus I persentase ketuntasan menunjukkan peningkatan sebesar 30%
yaitu dari siswa yang tuntas sebanyak 8 siswa atau 40% pada saat pra tindakan,
meningkat menjadi 14 siswa atau 70% pada saat siklus I dari jumlah keseluruhan
20 siswa. Pada siklus II persentase ketuntasan kembali menunjukkan peningkatan
sebesar 20% yaitu dari siswa yang tuntas sebanyak 14 siswa atau 70% pada saat
siklus I, meningkat menjadi 18 siswa atau 90% pada siklus II dari jumlah
keseluruhan 20 siswa. Dengan demikian dapat diajukan suatu rekomendasi bahwa
pembelajaran matematika dengan menerapkan pendekatan matematika realistik
dapat meningkatkan penguasaan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
pada siswa kelas IV SD Negeri II Sambirejo Slogohimo Wonogiri Tahun Pelajaran
2011/2012.
Simpulan penelitian ini adalah penerapan pendekatan matematika realistik
dapat meningkatkan penguasaan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
pada siswa kelas IV SD Negeri II Sambirejo Tahun Pelajaran 2011/2012.
Kata Kunci: pendekatan matematika realistik, penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
ABSTRACT
Madahera Wuri Prahesti. THE IMPROVEMENT OF MASTERY IN
ADDITION AND SUBSTRACTION OF INTEGERS THROUGH THE
REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION APPROACH IN THE FOURTH
GRADE STUDENT OF SD NEGERI II SAMBIREJO SLOGOHIMO
WONOGIRI ON THE ACADEMIC YEAR OF 2011/2012. Mini Thesis.
Surakarta: Teacher Training and Education Faculty Sebelas Maret University,
Mei 2012.
The purpose of this research is to improve of mastery in addition and
substraction of integers through the realistic mathematic education approach in
the fourth grade student of SD Negeri II Sambirejo Slogohimo Wonogiri on the
Academic Year of 2011/2012.
This research is classroom action research and the prosedure of the
research consists of planning, action, observation and reflection. That four steps
be a cycle. This research was conducted in two cycle and use interview,
observation, test and documentation as the resultsof the study to technique of
collecting data. The technique of data analysis that the researcher use is
interactive analysis model, that consists of data reduction, data display and
verification.
Realistic mathematic education approach can improve of mastery in
addition and substraction of integers at the fourth grade student of SD Negeri II
Sambirejo Slogohimo Wonogiri 2011/2012 Academic Year. It is proven on the
condition before and after the action. Where are score averaged grade in pre
action was 62,5, cycle I indicated the score averaged grade increase was 74,4, and
cycle II indicated the score averaged grade increase become 84,1. While for the
classical completeness precentage is 65 according to minimal passing grade. That
is proven on condition pre action, where the pas students are 8. In cycle I the
classical completeness precentage showing the increase of 30% it is based from
pass student on pre action are 8 students with the precentage of classical
completeness is 40% become 70% with 14 students from the total student 20
students from the class. And the next cycle, called cycle II , the classical
completeness precentage showing the high increase of 20% from the 14 pass
students with the precentage 70% from the cycle I, upgrade become 18 students
with the precentage 90% in the cycle II based on total students, are 20 students.
Therefore, a recommendation can be addresed that mathematic learning by using
realistic mathematic education approach can be improve of mastery in addition
and substraction of integers at the fourth grade student of SD Negeri II Sambirejo
Slogohimo Wonogiri 2011/2012 Academic Year.
The result of this research is the realistic mathematic education approach
can improve of mastery in addition and substraction of integers at the fourth grade
student of SD Negeri II Sambirejo Slogohimo Wonogiri 2011/2012 Academic Year.
Keyword: realistic mathematic education approach, addition and substraction of
integers.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
MOTTO
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
(QS. AL-INSYIRAH : 6)
Mintalah pertolongan (kepada ALLOH) dengan sikap sabar dan mengerjakan
sholat, sesungguhnya ALLOH beserta orang-orang yang sabar.
(QS. AL BAQOROH : 153)
Jadilah seperti pohon kayu yang lebat buahnya, tumbuh di tepi jalan. Dilempar
buahnya dengan batu, tetapi tetap dibalas dengan buah.
(Abu Bakar As-Siddiq)
Bila kesulitan menghadang, hadapi dengan senyuman, pantang lemah dan keluh
kesah, bulatkan tekad untuk terus berjuang.
Bila sukses telah diraih, jaga diri tetap rendah hati, sujudlah untuk mensyukuri,
karena semua nikmat Illahi.
(AaGym)
Ikhlas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
PERSEMBAHAN
Karya yang tersusun dengan ketulusan dan kesungguhan hati ini kupersembahkan
kepada :
Alamarhumah Ibuku dan Almarhum Bapakku
Terima kasih atas curahan kasih sayang, doa, dan pengorbanan yang tak terbatas,
yang telah diberikan kepadaku. Semoga Ibu Bapak dapat tersenyum bahagia
di tempat terbaikNya Amin
Arief Grahadi Jayantio dan Adelia Bella Citra
Terima kasih karena senantiasa mendorong langkahku dengan perhatian
dan semangat dan selalu ada di sampingku Kita pasti bisa
Keluarga Besar
Terima kasih telah memberikanku dukungan dalam menimba ilmu,
baik secara mental maupun material.
Rekan-rekan Pendidikan Guru Sekolah Dasar 08
Terima kasih atas semangat, perjuangan dan kerjasamanya,
terutama asrama blok E dan clas E.
Almamater
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan segala rahmat, hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Peningkatan
Penguasaan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Melalui Pendekatan
Matematika Realistik pada Siswa Kelas IV SD Negeri II Sambirejo, Slogohimo,
Wonogiri Tahun Pelajaran 2011/2012.
Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna
mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada program Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Selain karena kemudahan yang telah diberikan oleh-Nya, keberhasilan
penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, dorongan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Sekretaris Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
5. Drs. Ngadino Y, M.Pd, selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan hingga selesainya skripsi ini.
6. Dra. Yulianti, M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan
arahan dan bimbingan hingga selesainya skripsi ini.
7. Kepala SD Negeri II Sambirejo, Slogohimo, Wonogiri yang telah
memberikan ijin dan tempat penelitian.
8. Bapak Yulianto, A.Ma.Pd selaku guru kelas IV SD Negeri II Sambirejo,
Slogohimo, Wonogiri yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
9. Para siswa kelas IV SD Negeri II Sambirejo, Slogohimo, Wonogiri yang
telah bersedia untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian ini.
10. Semua pihak-pihak yang telah ikut membantu dalam penyelesaian skripsi
ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna penyempurnaan skripsi ini, sehingga hasil penelitian ini dapat
memberikan manfaat bagi penulis sendiri khususnya serta pembaca pada
umumnya.
Surakarta, Mei 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................... ii
HALAMAN PENGAJUAN ................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ v
ABSTRAK ............................................................................................. vi
ABSTRACT ........................................................................................... vii
MOTTO ................................................................................................. viii
PERSEMBAHAN .................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ........................................................................... x
DAFTAR ISI .......................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xv
DAFTAR TABEL .................................................................................. xvii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................... 1
B. Identifikasi Masalah . 3
C. Pembatasan Masalah 4
D. Rumusan Masalah ........................................................ 4
E. Tujuan Penelitian ......................................................... 5
F. Manfaat Penelitian ....................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka .......................................................... 6
1. Hakikat Penguasaan Penjumlahan dan Pengurangan
Bilangan Bulat ........................................................ 6
a. Pengertian Penguasaan ...................................... 6
b. Bilangan Bulat ................................................... 7
c. Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat 8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
d. Cara Penilaian Penjumlahan dan Pengurangan
Bilangan Bulat ................................................... 13
e. Penguasaan Penjumlahan dan Pengurangan
Bilangan Bulat di SD ........................................ 14
2. Hakikat Pendekatan Matematika Realistik ............ 15
a. Pengertian Pendekatan ...................................... 15
b. Pendekatan Matematika Realistik ..................... 15
c. Ciri-ciri Pendekatan Matematika Realistik ....... 17
d. Prinsip Pendekatan Matematika Realistik ......... 19
e. Komponen Pendekatan Matematika Realistik .. 20
f. Langkah-langkah Pendekatan Matematika
Realistik ............................................................ 21
g. Kelebihan dan Kelemahan Pendekatan Matematika
Realistik ............................................................ 23
h. Penerapan Pendekatan Matematika Realistik
di SD ................................................................. 24
B. Hasil Penelitian yang Relevan ..................................... 25
C. Kerangka Berpikir ........................................................ 26
D. Hipotesis ....................................................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN
A. Setting dan Jadwal Penelitian ...................................... 28
B. Subjek dan Objek Penelitian ........................................ 28
C. Bentuk dan Strategi Penelitian . 29
D. Sumber Data ................................................................. 30
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................... 30
F. Validitas Data ............................................................... 32
G. Teknik Analisis Data .................................................... 33
H. Indikator Kinerja .......................................................... 35
I. Prosedur Penelitian ...................................................... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ......................................... 41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
B. Deskripsi Permasalahan Penelitian .............................. 42
C. Temuan dan Pembahasan Hasil Penelitian ................... 85
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan ...................................................................... 91
B. Implikasi ....................................................................... 91
C. Saran .............................................................................. 94
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 96
LAMPIRAN ....................................................................................... 100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Kerangka Berpikir Penelitian Tindakan Kelas ................ 27
Gambar 3.1. Komponen-Komponen Analisis Data ............................. 35
Gambar 3.2. Model PTK ....................................................................... 37
Gambar 4.1. Grafik Nilai Penguasan Penjumlahan dan Pengurangan
Bilangan Bulat Siswa Kelas IV SDN II Sambirejo pada
Pra Siklus ......................................................................... 45
Gambar 4.2. Grafik Nilai Tes Individu Penguasaan Penjumlahan dan
Pengurangan Bilangan Bulat Siswa Kelas IV SDN II
Sambirejo Siklus I Pertemuan 1 ...................................... 54
Gambar 4.3. Grafik Nilai Tes Individu Penguasaan Penjumlahan dan
Pengurangan Bilangan Bulat Siswa Kelas IV SDN II
Sambirejo Siklus I Pertemuan 2 ...................................... 55
Gambar 4.4. Grafik Nilai Penguasaan Penjumlahan dan Pengurangan
Bilangan Bulat Siswa Kelas IV SDN II Sambirejo
Siklus I ............................................................................ 57
Gambar 4.5. Grafik Hasil Pengamatan Perilaku Berkarakter Siswa
Kelas IV SDN II Sambirejo Siklus I ............................... 59
Gambar 4.6. Grafik Hasil Pengamatan Keterampilan Sosial Siswa
Kelas IV SDN II SambirejoSiklus I ................................ 61
Gambar 4.7. Grafik Hasil Pengamatan Psikomotor Siswa
Kelas IV SDN II Siklus I ................................................ 63
Gambar 4.8. Grafik Nilai Tes Individu Penguasaan Penjumlahan dan
Pengurangan Bilangan Bulat Siswa Kelas IV SDN II
Sambirejo Siklus II Pertemuan 1 ..................................... 74
Gambar 4.9. Grafik Nilai Tes Individu Penguasaan Penjumlahan dan
Pengurangan Bilangan Bulat Siswa Kelas IV SDN II
Sambirejo Siklus II Pertemuan 2 ..................................... 75
Gambar 4.10. Grafik Nilai Penguasaan Penjumlahan dan Pengurangan
Bilangan Bulat Siswa Kelas IV SDN II Sambirejo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
Siklus II ........................................................................... 77
Gambar 4.11. Grafik Hasil Pengamatan Perilaku Berkarakter Siswa
Kelas IV SDN II Sambirejo Siklus II .............................. 79
Gambar 4.12. Grafik Hasil Pengamatan Keterampilan Sosial Siswa
Kelas IV SDN II Sambirejo Siklus II .............................. 81
Gambar 4.13. Grafik Hasil Pengamatan Psikomotor Siswa Kelas IV
SDN II Sambirejo Siklus II ............................................. 83
Gambar 4.14. Grafik Peningkatan Nilai Rata- Rata Penguasaan Penjumlahan
dan Pengurangan Bilangan Bulat Siswa Kelas IV SDN II Sambirejo
dan Persentase Ketuntasan Klasikal Siswa pada Pra Siklus, Siklus I,
dan Siklus II ..................................................................... 88
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Jadwal Penelitian 99
Tabel 4.1. Daftar Nilai Penguasaan Penjumlahan dan Pengurangan
Bilangan Bulat Siswa Kelas IV pada Pra Siklus 42
Tabel 4.2. Data Frekuensi Nilai Penguasaan Penjumlahan dan Pengurangan
Bilangan Bulat Siswa Kelas IV pada Pra Siklus 45
Tabel 4.3. Nilai Tes Individu Penguasaan Penjumlahan dan Pengurangan
Bilangan Bulat Siswa Kelas IV SDN II Sambirejo Siklus I
Pertemuan 1 ...................................................................... 53
Tabel 4.4. Nilai Tes Individu Penguasaan Penjumlahan dan Pengurangan
Bilangan Bulat Siswa Kelas IV SDN II Sambirejo Siklus I
Pertemuan 2 ....................................................................... 55
Tabel 4.5. Hasil Rekapitulasi Nilai Penguasaan Penjumlahan dan
Pengurangan Bilangan Bulat Siswa Kelas IV SDN II Sambirejo
Siklus I 56
Tabel 4.6. Hasil Nilai Penguasaan Penjumlahan dan
Pengurangan Bilangan Bulat Siswa Kelas IV SDN II Sambirejo
Siklus I ............................................................................. 57
Tabel 4.7. Hasil Rekapitulasi Pengamatan Perilaku Berkarakter Siswa Kelas
IV SDN II Sambirejo Siklus I ........................................... 58
Tabel 4.8. Hasil Pengamatan Perilaku Berkarakter Siswa Kelas IV
SDN II Sambirejo Siklus I ................................................. 59
Tabel 4.9. Hasil Rekapitulasi Pengamatan Keterampilan Sosial Siswa Kelas
IV SDN II Sambirejo Siklus I ............................................ 60
Tabel 4.10. Hasil Pengamatan Keterampilan Sosial Siswa Kelas IV
SDN II Sambirejo Siklus I ................................................. 61
Tabel 4.11. Hasil Rekapitulasi Pengamatan Psikomotor Siswa Kelas IV
SDN II Sambirejo Siklus I ................................................. 62
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
Tabel 4.12. Hasil Pengamatan Psikomotor Siswa Kelas IV SDN II Sambirejo
Siklus I ............................................................................... 63
Tabel 4.13. Nilai Tes Individu Penguasaan Penjumlahan dan Pengurangan
Bilangan Bulat Siswa Kelas IV SDN II Sambirejo Siklus II
Pertemuan 1 ....................................................................... 73
Tabel 4.14. Nilai Tes Individu Penguasaan Penjumlahan dan Pengurangan
Bilangan Bulat Siswa Kelas IV SDN II Sambirejo Siklus II
Pertemuan 2 ....................................................................... 75
Tabel 4.15. Hasil Rekapitulasi Nilai Penguasaan Penjumlahan dan
Pengurangan Bilangan Bulat Siswa Kelas IV SDN II Sambirejo
Siklus II .............................................................................. 76
Tabel 4.16. Hasil Nilai Penguasaan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan
Bulat Siswa Kelas IV SDN II Sambirejo Siklus II ............ 77
Tabel 4.17. Hasil Rekapitulasi Pengamatan Perilaku Berkarakter SiswaKelas
IV SDN II Sambirejo Siklus II .......................................... 78
Tabel 4.18. Hasil Pengamatan Perilaku Berkarakter Siswa Kelas IV SDN II
Sambirejo Siklus II ............................................................ 79
Tabel 4.19. Hasil Rekapitulasi Pengamatan Keterampilan Sosial Siswa Kelas
IV SDN II Sambirejo Siklus II .......................................... 80
Tabel 4.20. Hasil Pengamatan Keterampilan Sosial Siswa Kelas IV SDN II
Sambirejo Siklus II ............................................................ 81
Tabel 4.21. Hasil Rekapitulasi Pengamatan Psikomotor Siswa Kelas IV
SDN II Sambirejo Siklus II ................................................ 82
Tabel 4.22. Hasil Pengamatan Psikomotor Siswa Kelas IV SDN II Sambirejo
Siklus II .............................................................................. 82
Tabel 4.23. Peningkatan Aktivitas Siswa Kelas IV SDN II Sambirejo pada
Siklus I dan Siklus II .......................................................... 86
Tabel 4.24. Peningkatan Kemampuan Guru (Peneliti) dalam Pembelajaran
pada Siklus I dan Siklus II ................................................. 87
Tabel 4.25. Nilai Penguasaan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat
Siswa Kelas IV SDN II Sambirejo dan Persentase Ketuntasan
Klasikal pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II ............................. 87
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Pedoman Wawancara Guru Sebelum Menerapkan
Pendekatan Matematika Realistik ................................... 100
Lampiran 2 Kisi-kisi Soal Tes Awal ................................................... 102
Lampiran 3 Soal Tes Awal ................................................................ 103
Lampiran 4 Kunci Jawaban dan Kriteria Penilaian Tes Awal ............ 104
Lampiran 5 Nilai Penguasaan Penjumlahan dan Pengurangan
Bilangan Bulat pada Prasiklus ......................................... 105
Lampiran 6 Silabus ............................................................................. 106
Lampiran 7 RPP Siklus I Pertemuan 1 ............................................... 109
Lampiran 8 Kisi-kisi Lembar Kegiatan Siswa Siklus 1 Pertemuan 1 . 115
Lampiran 9 Lembar Kegiatan Siswa Siklus 1 Pertemuan 1 ............... 117
Lampiran 10 Kunci Jawaban dan Kriteria Penilaian Lembar
Kegiatan Siswa Siklus 1 Pertemuan 1 ............................. 118
Lampiran 11 Kisi-kisi dan Soal Evaluasi Siklus 1 Pertemuan 1 .......... 119
Lampiran 12 Kunci Jawaban dan Kriteria Penilaian Soal Evaluasi
Siklus 1 Pertemuan 1 ....................................................... 120
Lampiran 13 RPP Siklus I Pertemuan 2 ............................................... 121
Lampiran 14 Kisi-kisi Lembar Kegiatan Siswa Siklus 1 Pertemuan 2 . 127
Lampiran 15 Lembar Kegiatan Siswa Siklus 1 Pertemuan 2 ............... 129
Lampiran 16 Kunci Jawaban dan Kriteria Penilaian Lembar
Kegiatan Siswa Siklus 1 Pertemuan 2 ............................. 130
Lampiran 17 Kisi-kisi dan Soal Evaluasi Siklus 1 Pertemuan 2 .......... 131
Lampiran 18 Kunci Jawaban dan Kriteria Penilaian Soal Evaluasi
Siklus 1 Pertemuan 1 ....................................................... 132
Lampiran 19 Nilai Penguasaan Penjumlahan dan Pengurangan
Bilangan Bulat pada Siklus I ........................................... 133
Lampiran 20 RPP Siklus II Pertemuan 1 .............................................. 134
Lampiran 21 Kisi-kisi Lembar Diskusi Siklus II Pertemuan 1 ............. 141
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xx
Lampiran 22 Lembar Diskusi, Kunci Jawaban, Kriteria Penilaian
Siklus II Pertemuan 1 ...................................................... 143
Lampiran 23 Kisi-kisi Soal Evaluasi dan Soal Evaluasi Siklus II
Pertemuan 1 ..................................................................... 144
Lampiran 24 Kunci Jawaban dan Kriteria Penilaian Evaluasi Siklus II
Pertemuan 1 ..................................................................... 145
Lampiran 25 RPP Siklus II Pertemuan 2 .............................................. 146
Lampiran 26 Kisi-kisi Lembar Diskusi Siklus II Pertemuan 2 ............. 153
Lampiran 27 Lembar Diskusi, Kunci Jawaban, Kriteria Penilaian
Siklus II Pertemuan 2 ...................................................... 155
Lampiran 28 Kisi-kisi Soal Evaluasi dan Soal Evaluasi Siklus II
Pertemuan 2 ..................................................................... 156
Lampiran 29 Kunci Jawaban dan Kriteria Penilaian Evaluasi Siklus II
Pertemuan 2 ..................................................................... 157
Lampiran 30 Nilai Penguasaan Penjumlahan dan Pengurangan
Bilangan Bulat pada Siklus II .......................................... 158
Lampiran 31 Lembar Pengamatan Perilaku Berkarakter ..................... 159
Lampiran 32 Pedoman Pengamatan Perilaku Berkarakter .................. 161
Lampiran 33 Hasil Rekapitulasi Pengamatan Perilaku Berkarakter
Siklus I ............................................................................. 162
Lampiran 34 Hasil Rekapitulasi Pengamatan Perilaku Berkarakter
Siklus II ........................................................................... 164
Lampiran 35 Lembar Pengamatan Keterampilan Sosial....................... 166
Lampiran 36 Pedoman Pengamatan Keterampilan Sosial .................... 168
Lampiran 37 Hasil Rekapitukasi Pengamatan Keterampilan Sosial
Siklus I ............................................................................. 170
Lampiran 38 Hasil Rekapitulasi Pengamatan Keterampilan Sosial
Siklus II ........................................................................... 172
Lampiran 39 Lembar Pengamatan Aspek Psikomotor ......................... 174
Lampiran 40 Pedoman Pengamatan Aspek Psikomotor ....................... 176
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xxi
Lampiran 41 Hasil Rekapitukasi Pengamatan Aspek Psikomotor
Siklus I ............................................................................. 178
Lampiran 42 Hasil Rekapitulasi Pengamatan Aspek Psikomotor
Siklus II ........................................................................... 180
Lampiran 43 Lembar Observasi Guru/Peneliti (APKG)....................... 182
Lampiran 44 Pedoman Observasi Guru/Peneliti (APKG) .................... 183
Lampiran 45 Hasil Rekapitulasi Observasi Guru/Peneliti Siklus I
dan II ................................................................................ 187
Lampiran 46 Pedoman Wawancara Guru Setelah Menerapkan
Pendekatan Matematika Realistik ................................... 188
Lampiran 47 Presensi Kehadiran Siswa Kelas IV SD Negeri II
Sambirejo ......................................................................... 190
Lampiran 48 Karya Siswa Kelas IV SDN II Sambirejo ....................... 192
Lampiran 49 Foto Sekolah dan Kegiatan Pembelajaran ....................... 206
Lampiran 50 Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi ....................... 211
Lampiran 51 Surat Keputusan Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan .............................................................. 212
Lampiran 52 Surat Permohonan Ijin Research untuk Rektor ............... 213
Lampiran 53 Surat Permohonan Ijin Research untuk Kepala
Sekolah ............................................................................ 214
Lampiran 54 Surat Permohonan Ijin Observasi .................................... 215
Lampiran 55 Surat Keterangan telah Melaksanakan Research
dari Kepala Sekolah ......................................................... 216
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kualitas pendidikan di Indonesia sekarang ini cenderung masih tertinggal
apabila dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia. Menurut Sujana dalam
Fajar Sidiq (2010: 6), faktor-faktor penyebab rendahnya kualitas pendidikan di
Indonesia ini dapat berasal dari internal siswa maupun eksternal siswa. Faktor
internal siswa meliputi tingkat kecerdasan dan kemampuan awal siswa, motivasi
dan minat siswa terhadap suatu pelajaran. Sedangkan faktor eksternal siswa
meliputi lingkungan belajar, sarana dan prasarana pendukung, guru dan metode
mengajar. Yang menjadi inti pokok dari pendidikan adalah belajar, dalam arti
perubahan dan peningkatan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik untuk
melaksanakan perubahan tingkah laku.
Belajar matematika merupakan belajar konsep. Menurut Freudenthal
dalam Ariyadi Wijaya (2012: 20), matematika adalah suatu bentuk aktivitas
manusia (mathematics as a human activity). Matematika sebagai ilmu yang
bersifat deduktif, dalam hal ini sebagi ilmu eksakta, untuk mempelajarinya tidak
cukup hanya dengan hafalan dan membaca, tetapi memerlukan pemikiran dan
pemahaman yang lebih mendalam. Hal yang paling penting adalah bagaimana
siswa dapat memahami dan menguasai konsep-konsep dasar dalam matematika.
Dalam proses belajar mengajar, siswa diharapkan tidak hanya mendengarkan,
mencatat dan menghafal rumus-rumus yang diberikan guru. Melainkan siswa
dituntut aktif berperan dalam kegiatan pembelajaran, siswa harus mampu berpikir
kritis dan berargumen dalam memecahkan berbagai persoalan dalam matematika.
Kenyataan yang kita hadapi di sekolah-sekolah pada umumnya,
matematika adalah pelajaran yang sulit untuk diajarkan dan dipelajari. Menurut
pendapat Cockroft, menyatakan bahwa mathemathics is a difficult subject both to
teach and to learn (http://matematika .upi. edu/ index. php yang diakses pada
tanggal 12 Januari 2012). Hal ini dapat kita lihat dari rendahnya tingkat
http://matematika/
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
penguasaan siswa terhadap konsep dasar matematika sehingga belum tercapainya
prestasi belajar mata pelajaran matematika. Hal semacam ini juga terjadi di SD
Negeri II Sambirejo, Slogohimo, Wonogiri kelas IV, dari hasil pengamatan
menunjukkan bahwa pelaksanaan proses pembelajaran Matematika di sekolah
tersebut sebagian besar masih dilakukan secara konvensional, guru cenderung
menjelaskan dengan ceramah berulang-ulang sedangkan siswa hanya disuruh
untuk mencatat dan menghafalkan konsep serta masih kurangnya latihan
mengerjakan soal pada siswa. Selain itu, pembelajaran matematika kurang disertai
dengan penggunaan media yang menarik. Pembelajaran yang demikian
menyebabkan siswa menjadi pasif dan mengalami kejenuhan dalam belajar.
Kejenuhan tersebut menyebabkan rendahnya penguasaan yang dimiliki siswa.
Berdasarkan data nilai yang diperoleh peneliti pada saat prasiklus
(lampiran 5 halaman 105) dan wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri II
Sambirejo (lampiran 1 halaman 100), rata-rata nilai penguasaan konsep khususnya
untuk materi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat termasuk dalam
kategori rendah. Nilai rata-rata penguasaan konsep hanya sebesar 62,5 dengan
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang sebesar 65. Hal ini ditunjukkan dari 20
siswa, hanya sebanyak 8 siswa atau 40% yang nilainya di atas batas tuntas. Dari
fakta tersebut menunjukkan bahwa proses pembelajaran yang telah dilaksanakan
kurang berhasil dalam memberikan penguasaan konsep pada siswa.
Untuk menyelesaikan berbagai masalah di atas dibutuhkan sebuah
pendekatan pembelajaran yang tepat. Guru harus mempunyai strategi agar
pembelajaran menjadi menarik dan siswa dapat belajar secara efektif. Dewasa ini
pendekatan pembelajaran mengalami perkembangan. Salah satunya adalah
pembelajaran menggunakan Pendekatan Matematika Realistik. Gravemeijer
dalam Supinah dan Agus D. W (2008: 75), menjelaskan bahwa pendekatan
matematika realistik atau Realistic Mathematics Education (RME) adalah sebuah
pendekatan pembelajaran matematika yang dikembangkan Freudenthal di
Belanda. Gravemeijer dalam Daitin Tarigan (2006: 3) menjelaskan bahwa
matematika realistik yang dimaksudkan dalam hal ini adalah matematika sekolah
yang dilaksanakan dengan menempatkan realitas dan pengalaman siswa sebagai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
titik awal pembelajaran. Masalah-masalah realistik digunakan sebagai sumber
munculnya konsep-konsep matematika atau pengetahuan matematika formal.
Menurut Van den Heuvel Panhuizea dalam Supinah dan Agus D. W
(2008: 75), menjelaskan bahwa prinsip-prinsip dalam pendekatan realistik
meliputi: prinsip aktivitas, prinsip realitas, prinsip berjenjang, prinsip jalinan,
prinsip interaksi dan prinsip bimbingan. Sementara itu, karakteristik pendekatan
matematika realistik menggunakan konteks dunia nyata, model-model, produksi
dengan masalah-masalah yang nyata, sehingga siswa dapat menggunakan
pengalaman sebelumnya secara langsung. Pendekatan Matematika Realistik
menggabungkan pandangan tentang apa itu matematika dan bagaimana
matematika harus diajarkan. Pendekatan Matematika Realistik menggunakan
fenomena dan aplikasi yang real terhadap siswa dalam memulai pembelajaran.
Dengan sekumpulan soal kontekstual, siswa dibimbing oleh guru secara
konstruktif sampai siswa mengerti dan menguasai konsep matematika yang
dipelajari. Siswa tidak boleh dipandang sebagai objek belajar, melainkan sebagai
subjek belajar. Sehingga dari penguasaan konsep ini, siswa diharapkan
memperoleh prestasi belajar yang baik pula.
Dari uraian yang telah di paparkan di atas agar siswa mempunyai prestasi
belajar matematika yang baik sesuai KKM yang diharapan maka salah satunya
dalam proses pembelajaran menggunakan Pendekatan Matematika Realistik. Hal
inilah yang mendorong penulis untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas
dengan judul PENINGKATAN PENGUASAAN PENJUMLAHAN DAN
PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN
MATEMATIKA REALISTIK PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI II
SAMBIREJO SLOGOHIMO WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dapat
dikemukakan sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
1. Proses pembelajaran Matematika masih dilakukan secara konvensional yang
mengakibatkan kejenuhan dalam belajar dan rendahnya penguasaan konsep
pada siswa.
2. Siswa hanya mengandalkan guru saat belajar serta kurang latihan
mengerjakan soal-soal.
3. Perlunya proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan agar timbul
keterlibatan aktivitas belajar yang positif dari siswa, sehingga materi yang
disampaikan dapat terserap dengan baik dan bermakna.
4. Perlunya pendekatan pembelajaran yang tepat dan inovatif, sehingga siswa
merasa belajar merupakan sesuatu yang menarik, sehingga kompetensi
tercapai optimal.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah perlu dilakukan guna memperoleh kedalaman kajian
untuk menghindari perluasan masalah. Subjek dari penelitian ini, yaitu siswa kelas
IV SD Negeri II Sambirejo, Slogohimo, Wonogiri Tahun Pelajaran 2011/2012.
Objek dari penelitian ini meliputi:
1. Pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah Pendekatan Matematika
Realistik.
2. Penguasaan konsep dalam Pembelajaran Matematika, yaitu penguasaan
konsep pada penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang dikemukakan di
atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : Apakah melalui
pendekatan matematika realistik dapat meningkatkan penguasaan penjumlahan
dan pengurangan bilangan bulat pada siswa kelas IV SD Negeri II Sambirejo,
Slogohimo, Wonogiri Tahun Pelajaran 2011/2012?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah Untuk
meningkatkan penguasaan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat melalui
pendekatan matematika realistik pada siswa kelas IV SD Negeri II Sambirejo,
Slogohimo, Wonogiri Tahun Pelajaran 2011/2012.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah keilmuan,
khususnya dalam hal pembelajaran Matematika untuk penguasaan penjumlahan
dan pengurangan bilangan bulat. Selain itu dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dan masukan bagi penelitian yang akan datang.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
1) Meningkatnya penguasaan konsep khususnya pada materi penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat dalam pembelajaran Matematika.
2) Meningkatnya hasil belajar siswa.
3) Meningkatnya keterampilan berpikir.
4) Siswa menjadi termotivasi dalam mengikuti pembelajaran Matematika.
b. Bagi Guru
1) Meningkatnya kinerja guru yang professional.
2) Berkembangnya pendekatan matematika realistik pada pembelajaran
Matematika.
3) Meningkatnya kreativitas guru untuk menciptakan kondisi belajar yang
menarik, menyenangkan, dan berkualitas.
c. Bagi Sekolah
1) Memberikan sumbangan yang positif dalam rangka perbaikan pembelajaran
dan peningkatan mutu proses pembelajaran.
2) Tumbuhnya iklim pembelajaran yang kondusif.
3) Terwujudnya pembelajaran efektif di sekolah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Hakikat Penguasaan Penjumlahan dan Pengurangan
Bilangan Bulat
a. Pengertian Penguasaan
Penguasaan yang dimiliki oleh manusia merupakan bekal yang sangat
pokok. Penguasaan merupakan kesanggupan yang dimiliki seseorang dalam
menggunakan pengetahuannya, untuk melakukan aktivitas dalam interaksi
sosial. Sehingga penguasaan manusia pada dasarnya berbeda-beda antara
manusia satu dengan yang lainnya.
Muhadi mengemukakan bahwa penguasaan merupakan long term
memory yang dituangkan dalam bentuk jawaban atas pertanyaan untuk
beberapa waktu ke depan. Pertanyaan untuk memeriksa keterkuasaan konsep
yang diberikan, diwujudkan dengan pemberian post tes, yaitu tes kecil di
akhir pembelajaran. Siswa yang berhasil memperoleh sekurangnya 65 untuk
tes tersebut dikatakan telah menguasai konsep matematika yang dibelajarkan.
Penguasaan konsep matematika siswa dipengaruhi oleh beberapa hal, antara
lain: siswa yang telah menguasai konsep matematika adalah siswa yang
berhasil menyelesaikan masalah yang disajikan dalam post tes. Siswa yang
berhasil menyelesaikan masalah di post tes dianggap telah memahami materi
pembelajaran. Namun, kejujuran siswa dan sistem kerja kelompok sangat
mempengaruhi hasil yang diberikan. Jika hal ini yang terjadi, maka kriteria
penguasaan konsep yang diberikan menjadi bias. Indikator peguasaan konsep
siswa juga ditentukan dari hasil ulangan harian(http://karyailmiah-
ardhiprabowo.blogspot.com/2010/06/penguasaan-konsep-matematika.html
diuduh tanggal 12 Januari 2012).
Pada penguasaan konsep, dikenal suatu teori dari Benjamin Bloom yang
disebut Taxonomy of Educational Objectives atau lebih populer dengan istilah
Taksonomi Bloom. Uniknya pada taksonomi ini, terdapat suatu urutan atau
http://karyailmiah-ardhiprabowo.blogspot.com/2010/06/penguasaan-konsep-matematika.htmlhttp://karyailmiah-ardhiprabowo.blogspot.com/2010/06/penguasaan-konsep-matematika.html
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
tingkatan yang menandakan level kemampuan siswa, saat berpindah dari
level bawah ke atas, dibutuhkan kecakapan yang lebih maju dari siswa.
Berikut merupakan Taxonomy of Educational Objectives menurut Benjamin
Bloom dalam Suharsimi Arikunto (2009: 137), yaitu:
1) Evaluasi adalah memeriksa, menilai, memberi bobot, mempersingkat,
menentukan, merangking, menguji mutu, mengambil keputusan,
menengahi konflik, menyortir, menaksir, mengelompokkan.
2) Sintesis adalah menggabung, membentuk, mencipta, mengelompokkan ulang,
mengkonsepsi, meramu, menyusun, mencampur, menyertakan,
menstruktur, menghasilkan, memadukan.
3) Analisis adalah menggabung, membentuk, mencipta, mengelompokkan ulang,
mengkonsepsi, meramu, menyusun, mencampur, menyertakan,
menstruktur, menghasilkan, memadukan.
4) Aplikasi adalah menerapkan, mengadaptasi, mentransfer, mengadopsi,
menerjemahkan, menyelesaikan, menggunakan, mengubah,
menggunakan, memanipulasi, memanfaatkan, mentransplantasi,
mengaitkan, mengkonversi.
5) Pemahaman adalah menyusun ulang kata, mengubah, merangkum, menjelaskan,
mendefinisikan, menafsirkan, menyusun ulang kalimat, memparaphrase,
mengubah urutan, memahami, mengkonsep, menghitung.
6) Pengetahuan adalah apa, siapa, kapan, dimana, mengingat, menempatkan, mengulang,
menyebutkan, melafalkan, mendaftar, mencari, mengidentifikasi,
melabeli.
Berdasarkan penjelasan di atas, penguasaan adalah kemampuan atau
proses untuk memahami makna apa yang dipelajari, dan memanfaatkan
pengetahuan atau kepandaiannya untuk melakukan aktivitas dalam interaksi
sosial.
b. Bilangan Bulat
Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan untuk
pencacahan dan pengukuran. Simbol ataupun lambang yang digunakan untuk
mewakili suatu bilangan disebut sebagai angka atau lambang bilangan
(http://id.wikipedia.org/wiki/Bilangan diunduh 15 Januari 2012). Menurut
Daitin Tarigan (2006: 15), dalam kehidupan sehari-hari bilangan sering
http://id.wikipedia.org/wiki/Matematikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pencacahanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pengukuranhttp://id.wikipedia.org/wiki/Angkahttp://id.wikipedia.org/wiki/Bilangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
dijumpai dalam kehidupan manusia bahkan merupakan kebutuhan dasar
manusia dari semua lapisan pergaulan hidup sehari-hari. Selanjutnya Gatot
Muhsetyo (2007: 3.8) menyatakan bilangan bulat terdiri dari bilangan yang
bertanda negatif (-1, -2, -3, -4, ), bilangan 0 (nol) dan bilangan yang
bertanda positif (1, 2, 3, 4, ).
Darhim, dkk (1997: 449-450) mengatakan, Bilangan bulat merupakan
gabungan antara bilangan asli, dengan bilangan-bilangan negatifnya serta
bilangan nol. Dan ini, bila ditulis dalam suatu bentuk himpunan bilangan
bulat akan di dapat B = { . . ., -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, . . . }. Arti titik-titik
yang terdapat di dalam himpunan B menunjukkan bahwa bilangan bulat
selalu dimulai dari bilangan bulat negatif tak terhingga sampai dengan
bilangan bulat positif tak terhingga. Untuk setiap bilangan cacah n ada
bilangan negatif n. Untuk bilangan cacah 1 ada -1, 2 ada -2, 3 ada -3 dan
seterusnya. Dengan demikian, untuk masing-masing bilangan cacah positif
yaitu 1,2,3,4,5,6,7,. ada pasangannya -1,-2,-3,-4,-5,-6,-7,. Bilangan
terakhir ini disebut bilangan bulat negatif. Gabungan himpunan semua
bilangan cacah dan himpunan semua bilangan bulat negatif disebut bilangan
bulat.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bilangan bulat merupakan
bilangan yang terdiri dari bilangan cacah (0, 1, 2, ...) dan negatifnya (-1, -2, -
3, ..., -0). Dengan perkataan lain bilangan bulat adalah gabungan bilangan
asli, bilangan negatif serta bilangan nol. Sehingga dapat dituliskan himpunan
bilangan bulat menjadi {, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3,}.
c. Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat
1) Penjumlahan Bilangan Bulat
Dalam mengajarkan penjumlahan bilangan bulat kepada siswa
sebelumnya siswa harus sudah mengetahui dan menguasai bahwa suatu
bilangan sebagai jumlah tertentu. Misalnya:
5 = 1 + 4
5 = 2 + 3
5 = 3 + 2
http://id.wikipedia.org/wiki/Bilangan_cacah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
5 = 4 + 1
Operasi dua atau lebih bilangan-bilangan mempergunakan tanda
(+) lazimnya merupakan operasi tambah atau penjumlahan (Darhim,
2007: 466). Selanjutnya Gatot Muhsetyo (2007: 3.47) menyatakan pada
operasi penjumlahan bilangan bulat berlaku sifat tertutup, sifat komutatif,
sifat pengelompokan, dan sifat bilangan nol. Menurut Darhim (2007:
469) menyatakan penjumlahan bilangan bulat sebarannya mencakup:
a) Penjumlahan bilangan positif dengan bilangan positif, misalkan:
3 + 6.
b) Penjumlahan bilangan positif dengan bilangan negatif, misalkan:
5 + (-4).
c) Penjumlahan bilangan negatif dengan bilangan positif, misalkan:
(-3) + 4.
d) Penjumlahan bilangan negatif dengan bilangan negatif, misalkan:
(-4) + (-6).
Burhan Mustaqim (2008: 143) menyatakan penjumlahan bilangan
bulat dapat dilakukan dengan bantuan garis bilangan dengan membuat
diagram panah yang menyertakan bilangan. Sebuah bilangan bulat dapat
ditunjukkan dengan diagram panah pada garis bilangan yang mempunyai
panjang dan arah.
Contoh:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Selain itu penjumlahan bilangan bulat dapat dilakukan tanpa
menggunakan garis bilangan, untuk bilangan-bilangan antara -20 sampai
20 masih mungkin dilakukan penjumlahan dengan garis bilangan. Akan
tetapi untuk bilangan yang lebih besar tidak mungkin digunakan garis
bilangan.
Contoh:
Tentukan hasil penjumlahan berikut:
1. 55 + (-18) = 55 + (-18) = 55 18 =37
2. (-207) + 106 = 106 + (-207)
= 106 207
= -99
Dari berberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
penjumlahan bilangan bulat adalah proses menjumlahkan atau
menambahkan dua bilangan atau lebih, notasi yang menandakan
penjumlahan atau penambahan adalah tanda +. Penjumlahan pada
bilangan bulat dapat dilakukan dengan menggunakan garis bilangan,
diagram panah dan tanpa menggunakan garis bilangan.
2) Pengurangan Bilangan Bulat
Salah satu bentuk dari operasi penjumlahan antara lain adalah
pengurangan bilangan. Burhan Mustaqim (2008: 152) menyatakan bahwa
pengurangan bilangan bulat adalah penjumlahan dengan lawan
bilangannya. Apabila dituliskan a - b = a + (-b) dan a - (-b) = a + b.
Menurut Darhim (2007: 486) menyatakan bahwa pengurangan
bilangan bulat diibaratkan sebagai penambahan dengan lawan bilangan
pengurangnya. Pengurangan adalah lawan dari penjumlahan. Lazimnya
operasi pengurangan bilangan notasi yang dipakai adalah -. Jadi untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
a b = p ini berarti bentuk penambahannya dapat dinyatakan dengan a =
p + b.
Gatot Muhsetyo (2007: 3.47) menyatakan bahwa pada
pengurangan hanya berlaku sifat tertutup. Seperti halnya penjumlahan,
pengurangan bilangan bulat dapat dilakukan dengan bantuan garis
bilangan dengan membuat diagram panah yang menyertakan bilangan.
Sebuah bilangan bulat dapat ditunjukkan dengan diagram panah pada
garis bilangan yang mempunyai panjang dan arah. Dalam pengurangan
bilangan bulat sebarannya mencakup:
a) Pengurangan bilangan positif dengan bilangan positif, misalkan:
12 3.
b) Pengurangan bilangan positif dengan bilangan negatif, misalkan:
17 (-5).
c) Pengurangan bilangan negatif dengan bilangan positif, misalkan:
(-4) 8.
d) Pengurangan bilangan negatif dengan bilangan negatif, misalkan:
(-2) (-8).
Burhan Mustaqim (2008: 151) menyatakan pengurangan bilangan
bulat dapat dilakukan dengan bantuan garis bilangan.
Contoh:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Demikian juga pada pengurangan bilangan bulat untuk bilangan yang
lebih besar atau di atas 20 tidak mungkin menggunakan garis bilangan.
Contoh:
(-150) 50 = (-150) + (-50) = -200
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, pengurangan
bilangan bulat adalah proses mengurangi atau mengurangkan bilangan,
pengurangan pada bilangan bulat dapat dilakukan dengan bantuan garis
bilangan. Notasi yang menandakan pengurangan adalah -.
3) Sifat-sifat Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat
Menurut Gatot Muhsetyo (2007: 3.26-3.36), menyatakan bahwa
pada penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat terdapat sifat-sifat
penting yang perlu diketahui, diantaranya:
a) Sifat Tertutup
Himpunan bilangan bulat B = {, -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4 , }. Jika
diambil dua buah bilangan bulat yang berbeda, misalnya -3 dan 5 lalu
dijumlahkan maka ((-3) + 5= 2). Dan ternyata 2 merupakan bilangan
bulat juga. Dapat disimpulkan pernyataan berikut: Bila kita
mengambil sembarang dua buah bilangan bulat, maka jumlah kedua
bilangan itu merupakan bilangan bulat lagi. Artinya, setiap jumlah
dua bilangan bulat merupakan bilangan bulat lagi.
b) Sifat Pertukaran (Komutatif)
Dalam memahami sifat pertukaran dapat melihat contoh berikut:
(-2) + 5 = 3 dan 5 + (-2) = 3, dari contoh tersebut dapat memberi
petunjuk bahwa jumlah dua buah bilangan bulat hasilnya akan tetap
walaupun letak kedua bilangan itu dipertukarkan atau secara
matematis dakatakan:
Untuk sembarang dua bilangan bulat a dan b berlaku:
a + b = b + a
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
c) Sifat Pengelompokan (Asosiatif)
Dalam penjumlahan tiga buah bilangan bulat hasilnya akan sama, bila
pengelompokan pada penjumlahan itu dipertukarkan atau secara
matematis dikatakan bahwa:
Untuk sembarang tiga bilangan bulat a, b dan c berlaku:
(a + b) + c = a + (b + c)
d) Sifat Bilangan Nol (sebagai Unsur Identitas Penjumlahan)
Pada himpunan bilangan bulat, terdapat unsur yang mempunyai sifat
bila ditambah dengan suatu bilangan atau bila suatu bilangan
ditambah dengan bilangan yang dimaksud hasilnya tidak berubah.
Jadi dapat disimpulkan bahwa suatu bilangan bulat apabila
dijumlahkan dengan bilangan 0, hasilnya adalah bilangan bulat itu
sendiri. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:
Untuk setiap bilangan bulat a selalu berlaku a + 0 = 0 + a
e) Sifat Invers Penjumlahan (Lawan Suatu Bilangan)
Setiap bilangan bulat a mempunyai invers tambah a (dapat juga
dikatakan a adalah lawan a), sehingga berlaku a + (-a) = 0 = (-a) + a.
f) Dalam pengurangan bilangan bulat hanya berlaku sifat yang pertama,
yaitu sifat tertutup.
d. Cara Penilaian Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat
Penilaian adalah kegiatan pengumpulan data untuk mengukur sejauh
mana tujuan sudah dicapai. Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP), penilaian adalah prosedur yang digunakan untuk mendapatkan
informasi tentang prestasi atau kinerja peserta didik, hasil penilaian
digunakan untuk melakukan evaluasi yaitu pengambilan keputusan
terhadap ketuntasan belajar siswa dan efektifitas proses pembelajaran.
Standar penilaian oleh pendidik merupakan standar yang mencakup:
1) Standar umum penilaian 2) Standar perencanaan penilaian oleh pendidik 3) Standar pelaksanaan penilaian oleh pendidik 4) Standar pengolahan dan pelaporan hasil penilaian oleh pendidik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
5) Standar pemanfaatan hasil pendidikan (http://www.sriudin.com/2010/04/standar-penilaian-badan-standar.html
diunduh tanggal 26 Maret 2012)
Suharsimi Arikunto (2009: 24) mengatakan bahwa ada satu prinsip
umum dan penting dalam kegiatan penilaian, yaitu adanya hubungan erat
komponen tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian.
Selanjutnya De Lange dalam Supinah & Agus D.W (2009: 80) telah
merumuskan lima prinsip mengenai penilaian yaitu sebagai berikut:
1) Tujuan utama dari tes atau pengetesan adalah untuk memperbaiki pembelajaran dan hasil belajar.
2) Metode penilaian harus memungkinkan siswa mendemonstrasikan apa yang mereka ketahui bukannya apa yang mereka tidak ketahui.
3) Penilaian harus mengoperasionalkan semua tujuan pendidikan matematika dari tingkatan rendah, sedang maupun tinggi.
4) Evaluasi matematika tidak ditentukan oleh tujuan pencapaian nilai. 5) Alat-alat atau perangkat evaluasi harus praktis, memungkinkan dapat
diterapkan di suasana sekolah, dan kemungkinan dapat diterima di luar
akal.
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan yang dapat dijadikan
landasan dalam penelitian ini. Dalam penilaian pembelajaran matematika
khususnya penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat hendaknya
memperhatikan aspek penguasaan siswa. Kecenderungan saat ini penilaian
hanya dilakukan dengan tes tertulis, yang menekankan aspek pengetahuan
saja. Hal-hal yang berkaitan dengan aspek lain, kurang mendapatkan
perhatian dalam penilaian. Untuk itu perlu dilakukan penilaian proses
dengan melakukan observasi atau pengamatan yang berpedoman pada
instrumen observasi.
e. Penguasaan Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat di SD
Dalam proses pembelajaran matematika di Sekolah Dasar perlu
dijelaskan tentang keberadaan bilangan bulat. Hal ini sangat penting dan
perlu dipelajari misalnya untuk mengetahui kedalaman laut, pengukuran
suhu (temperatur) yang negatif setelah diukur dengan termometer.
Menurut Gatot Muhsetyo (2007: 3.10), keberhasilan proses
pembelajaran matematika dapat diukur dari keberhasilan siswa yang
mengikuti kegiatan pembelajaran dan tingkat penguasaan siswa terhadap
http://www.sriudin.com/2010/04/standar-penilaian-badan-standar.html
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
materi yang diajarkan yaitu bilangan bulat. Dalam penguasaan
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di SD dapat dilakukan
dengan pengenalan secara konkret. Hal ini dikarenakan pada siswa SD
masih berpikir dari hal-hal yang bersifat konkret menuju hal-hal yang
bersifat abstrak. Jadi dapat disimpulkan bahwa penguasaan penjumlahan
dan pengurangan bilangan bulat di SD berkaitan erat dengan keberhasilan
siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran serta dapat dilakukan melalui
pengenalan secara konkret. Misalnya dengan menggunakan manik-manik,
garis bilangan, balok garis bilangan dan kartu bilangan.
2. Hakikat Pendekatan Matematika Realistik
a. Pengertian Pendekatan
Dalam pembelajaran dikenal istilah pendekatan pembelajaran, banyak
ahli yang mengartikan pendekatan pembelajaran. Menurut Sri Anitah (2009:
45), pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang
terhadap sesuatu, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu
proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,
menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan
cakupan teoretis tertentu. Demikian juga menurut Sanjaya dalam Supinah &
Agus D.W (2009: 25) pendekatan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran.
Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti mendefinisikan pendekatan
adalah suatu cara pandang terhadap proses pembelajaran dalam upaya
penciptaan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses perubahan
tingkah laku ke arah yang lebih baik meliputi aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik.
b. Pendekatan Matematika Realistik
Pada pembelajaran matematika istilah realistik dikenal sebagai
pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) dan di Indonesia dikenal
dengan istilah Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).
Gravemeijer dalam Supinah dan Agus D. W (2008: 75), menjelaskan bahwa
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/http://akhmadsudrajat.wordpress.com/
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
pendekatan matematika realistik atau Realistic Mathematics Education
(RME) adalah sebuah pendekatan pembelajaran matematika yang
dikembangkan Freudenthal di Belanda. Gravemeijer dalam Daitin Tarigan
(2006: 3) menjelaskan bahwa matematika realistik yang dimaksudkan adalah
matematika sekolah yang dilaksanakan dengan menempatkan realitas dan
pengalaman siswa sebagai titik awal pembelajaran. Masalah-masalah realistik
digunakan sebagai sumber munculnya konsep-konsep matematika atau
pengetahuan matematika formal.
Menurut Daitin Tarigan (2006: 3), ada empat pilar dasar yang perlu
diberdayakan agar siswa nantinya mampu berbuat untuk memperkaya
pengalaman belajarnya (learning to do) dengan meningkatkan interaksi
dengan lingkungan fisik, sosial maupun budaya, sehingga mampu
membangun pemahaman dan pengetahuan terhadap dunia sekitarnya
(learning to know). Dengan demikian siswa dapat membangun pengetahuan
dan kepercayaan dirinya (learning to be). Kesempatan untuk berinteraksi
dengan individu maupun kelompok yang bervariasi (learning to live
together). Pendekatan matematika realistik merupakan suatu pendekatan yang
bertujuan untuk memotivasi siswa dengan mengaitkan konsep penjumlahan
dan pengurangan bilangan bulat dengan permasalahan dalam kehidupan
sehari-hari. Oleh karena itu, permasalahan yang digunakan dalam
pembelajaran dengan pendekatan matematika realistik harus mempunyai
keterkaitan dengan situasi nyata yang mudah dipahami dan dibayangkan oleh
siswa.
Zulkardi (2002: 14) mengatakan pendekatan matematika realistik
adalah pendekatan dalam pendidikan matematika yang berdasarkan ide
bahwa matematika adalah aktivitas manusia dan matematika harus
dihubungkan secara nyata dalam konteks kehidupan sehari-hari siswa sebagai
suatu sumber pengembangan sekaligus sebagai aplikasi melalui proses
matematisasi baik horizontal maupun vertikal (http://wawan-
junaidi.blogspot.com/2011/03/pendekatan-matematika-realistik.html diunduh
10 Januari 2012).
http://wawan-junaidi.blogspot.com/2011/03/pendekatan-matematika-realistik.htmlhttp://wawan-junaidi.blogspot.com/2011/03/pendekatan-matematika-realistik.html
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Karakteristik RME menggunakan: konteks dunia nyata, model-
model, produksi dengan masalah-masalah yang nyata, sehingga siswa dapat
menggunakan pengalaman sebelumnya secara langsung. Dengan
pembelajaran matematika realistik siswa dapat mengembangkan konsep yang
lebih komplit. Kemudian siswa juga dapat mengaplikasikan konsep-konsep
matematika ke bidang baru dan dunia nyata
(http://www.sekolahdasar.net/2011/08/model-pembelajaran-rme-atau-
realistic.html diunduh tanggal 15 Januari 2012).
Harley Barnes (2004) dalam International Journal mathematical
science and Technology: RME has played a role in eliciting and addressing
alternative conceptions of learners in this intervention. This has been done
firstly through the application of the principle of guided reinvention in the
design of contextual problems (http://.up.ac.za/dspace/bitstream diunduh 4
April 2012). RME telah memainkan peran dalam memunculkan dan
membahas konsep-konsep alternative dari peserta didik. Hal ini telah
dilakukan terlebih dahulu memulai penerapan prinsip penciptaan kembali
dipandu dalam perancangan masalah kontekstual.
Selanjutnya, DevrimUzel and Sevinc Mert UyangOR (2006) dalam
International Journal of Mathematics education: RME theory is a promising
direction to improve and enhance learners understandings in mathematics
(http://m-hikari.com/imf-37-40-2006/uzel diunduh 28 Januari 2012). Teori
RME merupakan arah yang menjanjikan untuk memperbaiki dan
meningkatkan pembelajar di bawah klasemen dalam matematika.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan
pendekatan matematika realistik merupakan cara pandang pembelajaran yang
memanfaatkan realitas dan lingkungan sehari-hari yang berhubungan dengan
materi pelajaran sehingga mudah dipahami siswa dan dapat diaplikasikan
dalam dunia nyata.
c. Ciri-ciri Pendekatan Matematika Realistik
Pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik memberikan
peluang pada siswa untuk aktif mengkonstruksi pengetahuan matematika.
Menurut Suryanto dan Sugiman dalam Supinah dan Agus D. W (2008: 75),
menjelaskan ciri-ciri Pembelajaran Matematika Realistik, yaitu:
1) Menggunakan masalah kontekstual 2) Menggunakan model, yaitu belajar matematika berarti bekerja
dengan alat matematis hasil matematisasi horisontal.
http://www.sekolahdasar.net/2011/08/model-pembelajaran-rme-atau-realistic.htmlhttp://www.sekolahdasar.net/2011/08/model-pembelajaran-rme-atau-realistic.htmlhttp://.up.ac.za/dspace/bitstreamhttp://m-hikari.com/imf-37-40-2006/uzel
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
3) Menggunakan hasil dan konstruksi siswa sendiri, yaitu siswa menemukan konsep-konsep matematis, di bawah bimbingan guru.
4) Pembelajaran terfokus pada siswa. 5) Terjadi interaksi antara murid dan guru, yaitu aktivitas belajar
meliputi kegiatan memecahkan masalah kontekstual yang realistik,
mengorganisasikan pengalaman matematis, dan mendiskusikan
hasil-hasil pemecahan masalah tersebut.
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan matematika realistik
memiliki beberapa karakteristik yang membedakan dengan pendekatan-
pendekatan lain. Treffers dalam Ariyadi Wijaya (2012: 21) mengemukakan
lima karakteristik utama yang dijumpai pada pendekatan matematika realistik,
yaitu:
1) Menggunakan masalah kontekstual (the use of contexts)
Pembelajaran matematika diawali dengan masalah kontekstual,
sehingga memungkinkan siswa menggunakan pengalaman atau
pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya secara langsung.
2) Menggunakan model sendiri (the use of models)
Istilah model berkaitan dengan model matematika yang dibangun
sendiri oleh siswa dalam mengaktualisasikan masalah kontekstual ke
dalam bahasa matematika, yang merupakan jembatan bagi siswa
untuk membuat sendiri model-model dari situasi nyata ke abstrak
atau dari situasi informal ke formal.
3) Mengggunakan kontribusi siswa (student contribution)
Siswa aktif mengkonstruksi sendiri bahan matematika berdasarkan
fasilitas dan lingkungan belajar yang disediakan guru, secara aktif
menyelesaikan soal dengan cara masing-masing.
4) Interaktivitas (interactivity)
Interaksi antara siswa dengan guru, siswa dengan siswa, serta siswa
dengan perangkat pembelajaran merupakan hal yang sangat penting
dalam pendekatan matematika realistik.
5) Terintegrasi dengan topik pembelajaran yang lain
Pembelajaran suatu bahan matematika terkait dengan berbagai topik
matematika secara terintegrasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan matematika
realistik menggunakan masalah sehari-hari, model sendiri serta memerlukan
kontribusi aktif siswa sehingga terjadi interaktivitas dan pembelajaran
terintegrasi dengan baik.
d. Prinsip Pendekatan Matematika Realistik
Berkaitan dengan penggunaan masalah kontekstual yang realistik, dunia
nyata digunakan sebagai titik awal untuk untuk pengembangan ide dan
konsep matematika. Menurut De Lange dalam Supinah dan Agus D. W
(2008: 74), prinsip Pendekatan Matematika Realistik yang perlu diperhatikan
yaitu:
1) Titik awal pembelajaran harus benar-benar yang realistik sesuai
dengan pengalaman siswa.
2) Di samping harus realistik bagi siswa, titik awal itu harus dapat
dipertanggungjawabkan dari segi tujuan pembelajaran dan urutan
belajar.
3) Urutan pembelajaran harus memuat bagian yang melibatkan
aktivitas yang diharapkan memberikan kesempatan bagi siswa
4) Siswa terlibat secara interaktif, menjelaskan dan memberikan alas
an memecahkan masalah kontestual.
5) Struktur dan konsep matematis yang muncul dari pemecahan
masalah realistik mengarah ke intertwining (pengaitan) antara
bagian-bagian materi.
Sedangkan menurut Van den Heuvel Panhuizea dalam Supinah dan
Agus D. W (2008: 75), prinsip-prinsip dalam pendekatan realistik adalah
sebagai berikut:
1) Prinsip aktivitas (activity principle)
Matematika adalah aktivitas manusia. Pembelajar harus aktif baik
secara mental maupun fisik dalam pembelajaran matematika.
2) Prinsip realitas (reality principle)
Pembelajaran matematika dimulai dengan masalah-masalah yang
realistik atau dapat dibayangkan oleh siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
3) Prinsip berjenjang (level principle)
Artinya dalam belajar matematika siswa melewati berbagai jenjang
pemahaman, yaitu dari mampu menemukan solusi suatu masalah
kontekstual atau realistik secara informal, melalui skematisasi
memperoleh pengetahuan tentang hal-hal yang mendasar sampai
mampu menemukan solusi suatu masalah matematis secara formal.
4) Prinsip jalinan
Berbagai aspek atau topik dalam matematika jangan dipandang
atau dipelajari sebagai bagian-bagian yang terpisah, tetapi terjalin
satu sama lain sehingga siswa dapat melihat hubungan antara
materi-materi itu secara lebih baik.
5) Prinsip interaksi
Siswa perlu dan harus diberikan kesempatan menyampaikan
strateginya dalam menyelesaikan suatu masalah kepada yang lain
untuk ditanggapi, dan menyimak apa yang ditemukan orang lain
dan strateginya menemukan itu serta menanggapinya.
6) Prinsip bimbingan (guidance principle)
Yaitu siswa perlu diberi kesempatan terbimbing untuk menemukan
pengetahuan matematika.
Berdasarkan prinsip-prinsip pendekatan matematika realistik di atas
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika tidak dapat dipisahkan
dari sifat matematika seseorang memecahkan masalah, mencari masalah, dan
mengorganisasi materi pelajaran.
e. Komponen Pendekatan Matematika Realistik
Dalam pembelajaran matematika realistik ada tiga prinsip kunci atau
komponen yang dapat dijadikan dasar dalam merancang pembelajaran,
diantaranya:
1) Reinvention dan Progressive Mathematization (penemuan
terbimbing dan proses matematisasi yang makin meningkat).
Menurut Gravemijer dalam Supinah dan Agus D. W (2008: 72),
siswa didorong atau ditantang untuk aktif bekerja bahkan diharapkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
dapat mengkonstruksi atau membangun sendiri pengetahuan yang
akan diperolehnya.
2) Didactical phenomenology (Fenomena yang mengandung muatan
didaktik). Gravemeijer dalam Supinah dan Agus D. W (2008: 72)
menyatakan, pembelajaran matematika cenderung berorientasi
dengan memberi informasi atau memberitahu siswa dan memakai
matematika yang sudah siap pakai untuk memecahkan masalah,
diubah dengan menjadikan masalah sebagai sarana utama untuk
mengawali pembelajaran sehingga memungkinkan siswa dengan
caranya sendiri mencoba memecahkannya.
3) Self-developed models (Pembentukan model oleh siswa sendiri),
Gravemeijer dalam Supinah dan Agus D. W (2008: 72) menjelaskan,
berdasar prinsip ini saat mengerjakan masalah kontekstual siswa
diberi kesempatan untuk mengembangkan model mereka sendiri
yang berfungsi untuk menjembatani jurang antara pengetahuan
informal dan matematika formal. Pada tahap awal siswa
mengembangkan model yang diakrabinya.
Berdasarkan komponen pendekatan matematika realistik di atas dapat
disimpulkan bahwa pendekatan matematika realistik ditandai dengan adanya
penemuan terbimbing, fenomena yang mengandung didaktik dan
pembentukan model oleh siswa sendiri baik dalam matematisasi horizontal
maupun vertikal.
f. Langkah-langkah Pendekatan Matematika Realistik
Dalam pelaksanaan Pendekatan Matematika Realistik perlu
diperhatikan langkah-langkahnya, sehingga dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan tercapai tujuan yang
diharapkan. Menurut Supinah dan Agus D. W (2008: 77), langkah-langkah
pembelajaran matematika realistik adalah sebagai berikut:
1. Memulai pembelajaran dengan mengajukan masalah (soal) yang real bagi siswa sesuai dengan pengalaman dan tingkat pengetahuannya,
sehingga siswa segera terlibat dalam pembelajaran secara bermakna.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
2. Permasalahan yang diberikan harus diarahkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran tersebut.
3. Siswa mengembangkan atau menciptakan model-model simbolik secara informal terhadap persoalan/permasalahan yang diajukan.
4. Pembelajaran berlangsung secara interaktif, siswa menjelaskan dan memberikan alasan terhadap jawaban yang diberikannya, memahami
jawaban temannya (siswa lain), setuju terhadap jawaban temannya,
menyatakan ketidaksetujuan, mencari alternatif penyelesaian yang lain,
dan melakukan refleksi terhadap setiap langkah yang ditempuh atau
terhadap hasil pembelajaran.
Langkah-langkah di dalam proses pembelajaran matematika dengan
pendekatan PMR, sebagai berikut:
1. Langkah pertama: memahami masalah kontekstual, yaitu guru
memberikan masalah kontekstual dalam kehidupan sehari-hari dan
meminta siswa untuk memahami masalah tersebut.
2. Langkah kedua: menjelaskan masalah kontekstual, yaitu jika dalam
memahami masalah siswa mengalami kesulitan, maka guru
menjelaskan situasi dan kondisi dari soal dengan cara memberikan
petunjuk-petunjuk atau berupa saran seperlunya, terbatas pada bagian-
bagian tertentu dari permasalahan yang belum dipahami.
3. Langkah ketiga: menyelesaikan masalah kontekstual, yaitu siswa
secara individual menyelesaikan masalah kontekstual dengan cara
mereka sendiri. Cara pemecahan dan jawaban masalah berbeda lebih
diutamakan. Dengan menggunakan lembar kerja, siswa mengerjakan
soal. Guru memotivasi siswa untuk menyelesaikan masalah dengan
cara mereka sendiri.
4. Langkah keempat: membandingkan dan mendiskusikan jawaban,
yaitu guru menyediakan waktu dan kesempatan kepada siswa untuk
membandingkan dan mendiskusikan jawaban masalah secara
berkelompok. Siswa dilatih untuk mengeluarkan ide-ide yang mereka
miliki dalam kaitannya dengan interaksi siswa dalam proses belajar
untuk mengoptimalkan pembelajaran.
5. Langkah kelima: menyimpulkan, yaitu guru memberi kesempatan
kepada siswa untuk menarik kesimpulan tentang suatu konsep atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
prosedur (http://massofa.wordpress.com/2008/09/13/pendekatan-
pembelajaran-matematika-realistik/ diunduh tanggal 10 Januari
2012).
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah
pendekatan matematika realistik diawali dengan (1) memberikan masalah
kontekstual; (2) menjelaskan masalah kontekstual; (3) menyelesaikan
masalah kontekstual dengan cara sendiri; (4) mendiskusikan jawaban masalah
secara kelompok; (5) menyimpulkan hasil pembelajaran.
g. Kelebihan dan Kelemahan Pendekatan Matematika Realistik
Pendekatan matematika realistik sejalan dengan kebutuhan untuk
memperbaiki pembelajaran matematika di Indonesia yang didominasi
persoalan meningkatkan penguasaan dan pemahaman siswa tentang
matematika dan daya nalar. Menurut Asep Jihad (2008: 150), Pendekatan
Matematika Realistik (PMR) mempunyai kelebihan dan kelemahan sebagai
berikut:
1) Kelebihan pembelajaran matematika realistik antara lain:
a) PMR memberikan pengertian yang jelas dan operasional kepada siswa tentang keterkaitan antara matematika dengan kehidupan
sehari-hari (kehidupan dunia nyata) dan kegunaan matematika pada
umumnya bagi manusia.
b) Karena membangun sendiri pengetahuannya, maka siswa tidak pernah lupa.
c) Suasana dalam proses pembelajaran menyenangkan karena menggunakan realitas kehidupan, sehingga siswa tidak cepat bosan
untuk belajar matematika.
d) Siswa merasa dihargai dan semakin terbuka, karena sikap belajar siswa ada nilainya.
e) Memupuk kerjasama dalam kelompok. f) Melatih keberanian siswa karena siswa harus menjelaskan
jawabannya.
g) Melatih siswa untuk terbiasa berpikir dan mengemukakan pendapat.
2) Kelemahan pembelajaran matematika realistik antara lain:
a) Karena sudah terbiasa diberi informasi terlebih dahulu maka siswa masih kesulitan dalam menentukan sendiri jawabannya.
b) Membutuhkan waktu yang lama. c) Siswa yang pandai kadang tidak sabar menanti jawabannya terhadap
teman yang belum selesai.
http://massofa.wordpress.com/2008/09/13/pendekatan-pembelajaran-matematika-realistik/http://massofa.wordpress.com/2008/09/13/pendekatan-pembelajaran-matematika-realistik/
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
d) Membutuhkan alat peraga yang sesuai dengan situasi pembelajaran saat itu.
e) Belum ada pedoman penilaian yang memadai. f) Upaya mendorong siswa agar bisa menemukan berbagai cara untuk
menyelesaikan soal, juga bukanlah hal yang mudah bagi seorang
guru.
Dari uraian di atas, menjadikan peneliti yakin dalam menerapkan
pendekatan matematika realistik. Akan tetapi peneliti juga harus
meminimalisasi kekurangan dari pendekatan matematika realistik.
h. Penerapan Pendekatan Matematika Realistik di SD
Dalam pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik, interaksi
sebagai salah satu prinsip utama. Dengan interaksi yang baik akan melahirkan
suatu learning community yang memberikan peluang bagi keberhasilan
penerapan pendekatan matematika realistik. Menurut Daitin Tarigan (2006:
10), dengan pendekatan matematika realistik diharapkan suasana kelas
menjadi lebih menyenangkan dan matematika bukan lagi menjadi mata
pelajaran yang menakutkan.
Untuk memberikan gambaran tentang implementasi pembelajaran
matematika realistik, misalnya diberikan contoh tentang pembelajaran
bilangan bulat di sekolah dasar. Sebelum mengenalkan bilangan bulat kepada
siswa sebaiknya pembelajaran bilangan bulat dapat diawali dengan tanya
jawab mengenai contoh-contoh penggunaan bilangan bulat dalam kehidupan
sehari-hari misalnya suhu udara di bawah dua puluh derajat celcius dalam
bentuk yang sederhana. Sehingga siswa benar-benar memahami bilangan
bulat. Setelah siswa memahami bilangan bulat, melambangkannya dan
mengurutkannya, baru diperkenalkan penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat. Pembelajaran matematika realistik diawali dengan dunia nyata, agar
dapat memudahkan siswa dalam belajar matematika, kemudian siswa dengan
bantuan guru diberikan kesempatan untuk menemukan sendiri konsep-konsep
matematika. Setelah itu, diaplikasikan dalam masalah sehari-hari atau dalam
bidang lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara lain, penelitian yang
dilakukan oleh Sukardi yang berjudul Penggunaan Pendekatan Matematika
Realistik untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah Matematika
Materi Skala pada Siswa Kelas V SD Kalikudi 02 Tahun Pelajaran 2010/2011.
Hasil penelitian Sukardi menyimpulkan bahwa pendekatan matematika realistik
dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah matematika materi skala.
Selain itu juga penelitian yang dilakukan oleh Kasiyem yang berjudul Penerapan
Pendekatan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan
Masalah Pecahan Sederhana Siswa Kelas III SDN 2 Ketandan Tahun Ajaran
2010/2011. Hasil penelitian Kasiyem menyimpulkan bahwa Pembelajaran
matematika dengan menerapkan Pendekatan Matematika Realistik dapat
meningkatkan kemampuan memecahkan masalah pecahan sederhana bagi siswa
kelas III SDN 2 Ketandan tahun ajaran 2010/2011. Penelitian di atas memiliki
kesamaan variabel, yaitu sama-sama membahas tentang pendekatan matematika
realistik.
Penelitian lain yang relevan adalah penelitian yang dilakukan oleh Siti
Rokhati yang berjudul Peningkatan Kemampuan Siswa Memahami Konsep
Pengurangan Bilangan Bulat Melalui Model Pembelajaran Konstruktivistik di
Kelas IV SD Negeri 03 Sumpur Tahun 2010. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penerapan model pembelajaran konstruktivistik dapat meningkatkan
pemahaman konsep pengurangan bilangan bulat pada siswa kelas IV SD Negeri
03 Sumpur. Selain itu juga penelitian yang dilakukan oleh Endar Ari Handayani
yang berjudul Peningkatan Kemampuan Menjumlahkan Bilangan Bulat
Menggunakan Alat Peraga Garis Bilangan Pada Siswa Kelas IV SD Negeri
Tanjungsari Banyudono Boyolali Tahun Ajaran 2009/2010. Hasil penelitian
menunjukkan ada peningkatan kemampuan menjumlah bilangan bulat dan
peningkatan aktivitas siswa setelah diadakan tindakan kelas menggunakan alat
peraga garis bilangan. Penelitian ini mempunyai keterkaitan dengan penelitian ini,
yaitu variabel yang sama-sama membahas tentang Bilangan Bulat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Berdasarkan penelitian yang telah dikemukakan di atas dapat dijadikan
tolak ukur dan pembanding dengan penelitian yang dilakukan, yaitu dengan
penerapan pendekatan matematika realistik dalam pembelajaran mampu
meningkatkan penguasaan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat pada
siswa kelas II SD Negeri II Sambirejo, Slogohimo, Wonogiri.
C. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan alur penalaran yang sesuai dengan tema
dan masalah penelitian, serta didasarkan pada kajian teoritis. Pada kondisi awal,
penguasaan konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat pada siswa
kelas IV SD Negeri II Sambirejo, Slogohimo, Wonogiri tergolong rendah, terbukti
dari 60% siswa mempunyai nilai di bawah KKM. Hal tersebut disebabkan oleh
beberapa faktor, diantaranya: guru masih mengajar secara konvensional.
Pembelajaran yang demikian menyebabkan siswa pasif dan mengalami kejenuhan
dalam belajar. Kejenuhan dan ketidaktertarikan untuk belajar tersebut
menyebabkan rendahnya penguasaan yang dimiliki siswa.
Oleh karena itu, diperlukan adanya pembelajaran dengan pendekatan
matematika realistik yang dapat meningkatkan penguasaan siswa. Khususnya
penguasaan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Pendekatan
Matematika Realistik adalah cara pandang terhadap pembelajaran yang
memanfaatkan realitas dan lingkungan sehari-hari. Kelebihan dari pendekatan
matematika realistik yaitu memberikan pengertian yang jelas tentang keterkaitan
matematika dengan kehidupan sehari-hari, pembelajaran menyenangkan,
memupuk kerjasama dan melatih keberanian siswa dalam berpendapat.
Berdasarkan hal tersebut, maka pada kondisi akhir dapat diperoleh bahwa
dengan pendekatan matematika realistik akan dapat meningkatkan penguasaan
penjumlahan dan pengurang