12
MODEL HUBUNGAN DOKTER MODEL HUBUNGAN DOKTER PASIEN PASIEN OLEH OLEH dr. Wasis Prajitno, Sp.OG dr. Wasis Prajitno, Sp.OG Fakultas Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Jember Universitas Jember 2006 2006

Model Hubungan Dokter Pasien [Dr Wasis]

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Mateeri Kuliah

Citation preview

Page 1: Model Hubungan Dokter Pasien [Dr Wasis]

MODEL HUBUNGAN DOKTER MODEL HUBUNGAN DOKTER PASIENPASIEN

OLEHOLEH

dr. Wasis Prajitno, Sp.OGdr. Wasis Prajitno, Sp.OG

Fakultas KedokteranFakultas KedokteranUniversitas JemberUniversitas Jember

20062006

Page 2: Model Hubungan Dokter Pasien [Dr Wasis]

I. Model Hubungan Dokter I. Model Hubungan Dokter & & PasienPasien Dulu : Dulu : - - DDengan kepercayaan penuh oleh pasien engan kepercayaan penuh oleh pasien kepada dokterdokter adalahkepada dokterdokter adalah “ Dewa “ Dewa Penyelamat “Penyelamat “ Sekarang : - Sekarang : - BBanyak terjadi hubungan yang anyak terjadi hubungan yang kurang baik antara dokter pasien kurang baik antara dokter pasien timbul timbul

protes, tuntutan- tuntutan, jalur hukum dan protes, tuntutan- tuntutan, jalur hukum dan sebagainyasebagainya KKarena :arena :

- W- Waktu hubungan yang pendekaktu hubungan yang pendek- K- Kurang komunikasiurang komunikasi- K- Kurang informasiurang informasi- T- Tingginya biaya berobatingginya biaya berobat- T- Taraf pendidikan pasien yang masih rendaharaf pendidikan pasien yang masih rendah

Page 3: Model Hubungan Dokter Pasien [Dr Wasis]

PPerlu diperhatikan hak & kewajiban dokter maupun erlu diperhatikan hak & kewajiban dokter maupun pasienpasien HHak azasi manusia : tercantum dalamak azasi manusia : tercantum dalam

1. S1. Sila II Pancasila ( 1945 )ila II Pancasila ( 1945 )2. 2. Declaration of Human Right PBB ( 1948 )Declaration of Human Right PBB ( 1948 ) a) a) setiap orang yang lahir : merdeka dan mempunyai hak yang setiap orang yang lahir : merdeka dan mempunyai hak yang

sama,sama, serta hidup bergaul dalam persaudaraanserta hidup bergaul dalam persaudaraan b) b) manusia dihormati tanpa memandang asal usul wilayah / manusia dihormati tanpa memandang asal usul wilayah /

keturunanketurunan c) c) setiap orang tidak boleh diperlakukan secara kejamsetiap orang tidak boleh diperlakukan secara kejam d) d) setiap orang diperlakukan sama didepan hukum, dan tak setiap orang diperlakukan sama didepan hukum, dan tak

bolehboleh dianggap salah kecuali oleh pengadilandianggap salah kecuali oleh pengadilan e) e) berhak dapat pendidikan, pekerjaan dan jaminan sosialberhak dapat pendidikan, pekerjaan dan jaminan sosial f) f) berhak memberikan pendapatberhak memberikan pendapat g) g) berhak mendapat perawatan / pelayanan kesehatan, jaminan berhak mendapat perawatan / pelayanan kesehatan, jaminan

sosialsosial ketika menganggur, cacad, sakit, menjadi janda, usia ketika menganggur, cacad, sakit, menjadi janda, usia lanjut contoh-contoh kasus :lanjut contoh-contoh kasus :

1. 1. kasus Schloendorf vs Society of New York Hospitals (1914)kasus Schloendorf vs Society of New York Hospitals (1914) 2. 2. kasus Natanson vs Kline (1960)kasus Natanson vs Kline (1960)

Page 4: Model Hubungan Dokter Pasien [Dr Wasis]

DDokter wajib menerangkan dengan cara sederhana dan dimengerti okter wajib menerangkan dengan cara sederhana dan dimengerti tentang cara pengobatan terhadap pasiententang cara pengobatan terhadap pasien Hak Pasien sebagai berikut :Hak Pasien sebagai berikut : 1. 1. hak untuk hidup, hak untuk tubuhnya sendiri dan hak untuk mati hak untuk hidup, hak untuk tubuhnya sendiri dan hak untuk mati secara wajarsecara wajar 2. 2. hak mendapat pelayanan kedokteran sesuai dengan standar hak mendapat pelayanan kedokteran sesuai dengan standar Profesi Kedokteran Profesi Kedokteran 3. 3. memperoleh penjelasan tentang diagnosis dan therapimemperoleh penjelasan tentang diagnosis dan therapi 4. 4. menolak prosedur diagnosis dan therapi bahkan memutuskan “ menolak prosedur diagnosis dan therapi bahkan memutuskan “ kontrak terapeutik “kontrak terapeutik “ 5. 5. memperoleh penjelasan tentang riset kedokteran yang akan memperoleh penjelasan tentang riset kedokteran yang akan diikutinyadiikutinya 6. 6. menolak / menerima keikutsertaan dalam riset kedokteranmenolak / menerima keikutsertaan dalam riset kedokteran 7. 7. dirujuk ke dokter spesialis bila diperlukan dan dikembalikan lagi dirujuk ke dokter spesialis bila diperlukan dan dikembalikan lagi ke dokter semulake dokter semula 8. 8. kerahasiaan dan rekam medik pribadikerahasiaan dan rekam medik pribadi 9. 9. memperoleh penjelasan tentang peraturan R.S.memperoleh penjelasan tentang peraturan R.S. 10. 10. berhubungan dengan keluarga, penasihat atau rohaniawan dan berhubungan dengan keluarga, penasihat atau rohaniawan dan lain-lain selama perawat di R.S.lain-lain selama perawat di R.S. 11. 11. memperoleh penjelasan tentang semua biaya-biaya yang timbul memperoleh penjelasan tentang semua biaya-biaya yang timbul di R.S.di R.S.

Page 5: Model Hubungan Dokter Pasien [Dr Wasis]

PerhatianPerhatian : : 1. 1. informasi kasus dengan bahasa yang sederhana dan informasi kasus dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengertimudah dimengerti 2. 2. informasi yang jelas tentang penyakitnya, tindakan apa, informasi yang jelas tentang penyakitnya, tindakan apa, komplikasi dankomplikasi dan resikoresiko 3. 3. untuk anak-anak dengan pasien sakit jiwa informasi untuk anak-anak dengan pasien sakit jiwa informasi diberikan diberikan kepadakepada orang tua / waliorang tua / wali

siapa yang wajib memberikan informasi ?siapa yang wajib memberikan informasi ? ialah dokter yang bersangkutanialah dokter yang bersangkutan bila dilaksanakan oleh beberapa dokter misal SC yang beri bila dilaksanakan oleh beberapa dokter misal SC yang beri informasiinformasi adalahadalah dr ahli ob-gindr ahli ob-gin dr ahli anakdr ahli anak dr ahli anesthesi dr ahli anesthesi

dokter wajib beritahu secara mendetail / jelas sebelum operasi :dokter wajib beritahu secara mendetail / jelas sebelum operasi : - - SC SC HPP HPP Histerektomi Histerektomi - - Tumor ganas Tumor ganas beberapa pilihan ? beberapa pilihan ?

Page 6: Model Hubungan Dokter Pasien [Dr Wasis]

KasusKasus 1. 1. kasus psikosomatik kasus psikosomatik periksa kepada beberapa orang periksa kepada beberapa orang dokterdokter Ny A, 35 th, keluhan sakit perut sebelah kiriNy A, 35 th, keluhan sakit perut sebelah kiri - - dr. Sp.PD : infeksi / colitisdr. Sp.PD : infeksi / colitis - - dr. Sp.OG : PIDdr. Sp.OG : PID - - dr. Sp.PD Bagian Psikosomatikdr. Sp.PD Bagian Psikosomatik

2. 2. pelayanan di R.S. Pendidikan ( RSCM )pelayanan di R.S. Pendidikan ( RSCM ) - - pasien diare + pusingpasien diare + pusing - - dr. Muda / Coassdr. Muda / Coass - - perawatperawat - - dengan dr. PPDS dengan dr. PPDS langsung pasang infus, muag-slang / sonde langsung pasang infus, muag-slang / sonde lembung dan lain-lain lembung dan lain-lain RSCM penuh RSCM penuh RSGS RSGS diperiksa diperiksa dokter ahli RSGS dokter ahli RSGS tak menderita apa ? tak menderita apa ? pulangpulang

3. 3. pasien infertility pasien infertility dr. Sp.OG dr. Sp.OG dengan dr. Sp.KK ( karena dengan dr. Sp.KK ( karena Oligo Spermia )Oligo Spermia ) - - ditangani dr. Sp.KK 3 bulan ditangani dr. Sp.KK 3 bulan disuntik / minggu obat mahal disuntik / minggu obat mahal dikembalikan ke Sp.OG tanpa surat jawabandikembalikan ke Sp.OG tanpa surat jawaban konsulkonsul - - apa yang dapat dilakukan Sp.OG ?apa yang dapat dilakukan Sp.OG ?

Page 7: Model Hubungan Dokter Pasien [Dr Wasis]

Kewajiban PasienKewajiban Pasien

1. 1. - memeriksakan diri sedini mungkin kepada dokter- memeriksakan diri sedini mungkin kepada dokter - periksa pada jam kerja- periksa pada jam kerja 2. memberi informasi yang benar dan lengkap tentang 2. memberi informasi yang benar dan lengkap tentang penyakitnyapenyakitnya 3. mematuhi nasehat dan petunjuk dokter3. mematuhi nasehat dan petunjuk dokter 4. menandatangani surat-surat PTM, surat jaminan dirawat 4. menandatangani surat-surat PTM, surat jaminan dirawat di RS dan lain-laindi RS dan lain-lain 5. yakin pada dokternya dan yakin akan sembuh5. yakin pada dokternya dan yakin akan sembuh 6. melunasi biaya perawatan RS, biaya pemeriksaan dan 6. melunasi biaya perawatan RS, biaya pemeriksaan dan pengobatan serta honorarium dokterpengobatan serta honorarium dokter

Kewajiban DokterKewajiban Dokter

“ “ Aegroti Salus Lexsuprema “ keselamatan pasien adalah Aegroti Salus Lexsuprema “ keselamatan pasien adalah hukum yang tertinggi ( yang utama )hukum yang tertinggi ( yang utama )

Page 8: Model Hubungan Dokter Pasien [Dr Wasis]

Hak DokterHak Dokter 1. 1. melakukan praktek dokter setelah memperoleh SID dan SIPmelakukan praktek dokter setelah memperoleh SID dan SIP 2. 2. memperoleh informasi yang benar dan lengkap dari pasien memperoleh informasi yang benar dan lengkap dari pasien / keluarga tentang penyakitnya/ keluarga tentang penyakitnya 3. 3. bekerja sesuai standar profesibekerja sesuai standar profesi 4. 4. menolak tindakan medik yang bertentangan dengan etika, menolak tindakan medik yang bertentangan dengan etika, hukum, agama, dan hati nuranihukum, agama, dan hati nurani 5. 5. mengakhiri hubungan dengan pasien bila menurut mengakhiri hubungan dengan pasien bila menurut penilaian kerja sama dengan pasien sudah tidak ada penilaian kerja sama dengan pasien sudah tidak ada gunanya lagi, kecuali dalam keadaan gawat daruratgunanya lagi, kecuali dalam keadaan gawat darurat 6. 6. menolak pasien yang bukan spesialisasinya kecuali dalam menolak pasien yang bukan spesialisasinya kecuali dalam keadaan gawat darurat dan tidak ada dokter lain yang keadaan gawat darurat dan tidak ada dokter lain yang mampu menanganinyamampu menanganinya 7. 7. hak atas “ Privacy “ dokterhak atas “ Privacy “ dokter 8. 8. ketenteraman bekerja ketenteraman bekerja 9. 9. mengeluarkan surat keterangan doktermengeluarkan surat keterangan dokter10. 10. menerima imbalan jasamenerima imbalan jasa11. 11. menjadi anggota perhimpunan profesimenjadi anggota perhimpunan profesi12. 12. hak membela dirihak membela diri

Page 9: Model Hubungan Dokter Pasien [Dr Wasis]

II. Pendekatan Etik DokterII. Pendekatan Etik DokterIII. Komunikasi Dokter Pasien dan Persetujuan Tindak III. Komunikasi Dokter Pasien dan Persetujuan Tindak Medis ( INFORMED CONSENT )Medis ( INFORMED CONSENT ) aspek hukum kesehatan aspek hukum kesehatan hubungan dokter pasien hubungan dokter pasien (( kontrak terapeutik ) kontrak terapeutik ) PTM ( harus disetujui kedua belah PTM ( harus disetujui kedua belah pihak )pihak ) Declaration of Lisbon ( 1981 ) : “ pasien mempunyai hak Declaration of Lisbon ( 1981 ) : “ pasien mempunyai hak menerima dan menolak pengobatan, dan hak untuk menerima dan menolak pengobatan, dan hak untuk menerima informasi dari dokternya sebelum memberikan menerima informasi dari dokternya sebelum memberikan persetujuan atas tindakan medik “persetujuan atas tindakan medik “ Hak menentukan nasib sendiri dan hak azasi manusiaHak menentukan nasib sendiri dan hak azasi manusia PTM ditetapkan berdasar SK Menkes No. 585 / Menkes / PTM ditetapkan berdasar SK Menkes No. 585 / Menkes / Per / IX / 1989Per / IX / 1989 PTM = persetujuan yang diberikan pasien kepada dokter PTM = persetujuan yang diberikan pasien kepada dokter setelah diberi penjelasan agar dokter dapat berbuat setelah diberi penjelasan agar dokter dapat berbuat sesuatusesuatu PTM merupakan suatu proses komunikasi yang optimal PTM merupakan suatu proses komunikasi yang optimal antara dokter dengan pasien / keluargaantara dokter dengan pasien / keluarga

Page 10: Model Hubungan Dokter Pasien [Dr Wasis]

Bentuk PTMBentuk PTM : : 1. T1. Tersirat / dianggap telah diberikan = IMPLIED CONSENTersirat / dianggap telah diberikan = IMPLIED CONSENT - - keadaan normalkeadaan normal - - keadaan daruratkeadaan darurat 2. D2. Dinyatakan ( EXPRESSED CONSENT )inyatakan ( EXPRESSED CONSENT ) - - lisanlisan - - tulisantulisan - - contoh-contoh :contoh-contoh : 1. 1. Implied Consent : pemeriksaan lab, suntikan, Implied Consent : pemeriksaan lab, suntikan, pemeriksaan phisik dsb.pemeriksaan phisik dsb. - - pasien emergency, keluarga tak ada pasien emergency, keluarga tak ada dokter dokter dapat melakukan tindakan medik ( Permenkes No. dapat melakukan tindakan medik ( Permenkes No. 585, th 1989 pasal 11 ) 585, th 1989 pasal 11 ) disebut persetujuan “ disebut persetujuan “ Presumed Consent “.Presumed Consent “. 2. 2. Expressed Consent : pemeriksaan melalui reotal, Expressed Consent : pemeriksaan melalui reotal, vaginalvaginal

Page 11: Model Hubungan Dokter Pasien [Dr Wasis]

Informasi : apa yang harus di sampaikanInformasi : apa yang harus di sampaikan - W- Whathat - W- Whenhen - W- Whoho - - WhichWhich

Persetujuan :Persetujuan : - - yang boleh memberi persetujuan adalah pasien yang sudah yang boleh memberi persetujuan adalah pasien yang sudah dewasa ( lebih 21 th ) atau sudah menikah, sehat mentaldewasa ( lebih 21 th ) atau sudah menikah, sehat mental - - ada 5 syarat yang harus dipenuhi untuk sahnya PTM yaitu :ada 5 syarat yang harus dipenuhi untuk sahnya PTM yaitu : 1. D1. Diberikan secara bebasiberikan secara bebas 2. D2. Diberikan oleh orang yang sanggup membuat perjanjianiberikan oleh orang yang sanggup membuat perjanjian 3. T3. Telah dijelaskan bentuk tindakan yang akan dilakukan elah dijelaskan bentuk tindakan yang akan dilakukan sehingga pasien dapat memahami tindakan itu perlu sehingga pasien dapat memahami tindakan itu perlu dilakukandilakukan 4. M4. Mengenai sesuatu yang khasengenai sesuatu yang khas 5. T5. Tindakan itu juga dilakukan pada situasi yang samaindakan itu juga dilakukan pada situasi yang sama

PPenolakan :enolakan : DDisebut “ INFORMED REFUSAL “ ( harus dalam bentuk tertulis isebut “ INFORMED REFUSAL “ ( harus dalam bentuk tertulis dan ditandatangani pasien / keluarga )dan ditandatangani pasien / keluarga )

Page 12: Model Hubungan Dokter Pasien [Dr Wasis]