Upload
septifa-dite-sadono
View
450
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
Anggota Kelompok 10:
1. Agustina Hermawati (8618)2. Endah Cahyaningrum (8729)3. Arum Lestari (8749)4. RR Septifa Dite H.S (8753)5. Aryati Oktaviani (8763)
Pasien Setiap orang yang melakukan
konsultasi masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada dokter atau dokter gigi.
Definisi (KKI)
Dokter dan dokter gigi Dokter dan dokter gigi sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi dan dokter gigi spesialis lulusan pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi, baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang–undangan.
Definisi (KKI)
Komunikasi dokter-pasien Merupakan komunikasi antara dokter
dengan pasiennya yang berlangsung selama proses pemeriksaan, pengobatan, perawatan dan terjadi di ruang praktik, poliklinik, rumah sakit maupun puskesmas dimana dokter membantu menyelesaikan masalah kesehatan pasien.
Definisi (KKI)
Tujuan dari komunikasi dokter – pasien :
Memaksimalkan kerja dokter dalam menangani pasien sehingga tercapai tujuan kedua pihak
Membangun dunia kesehatan yang lebih baik.
Membangun suasana kondusif dalam diagnosis pasien.
Menjadi landasan jembatan informasi dokter dan pasien.
Untuk mengarahkan proses penggalian riwayat penyakit lebih akurat untuk dokter, lebih memberikan dukungan pada pasien, dengan demikian lebih efektif dan efisien bagi keduanya (Kurtz, 1998).
Membantu pengembangan rencana perawatan pasien atas dasar kemampuan pasien termasuk kemampuan finansial.
Membantu memberikan pilihan dalam upaya penyelesaian masalah kesehatan pasien.
Membimbing pasien sampai pada pengertian sebenarnya penyakit atau masalah yang dihadapinya.
Membantu mengendalikan kinerja dokter dengan acuan langkah – langkah atau hal – hal yang telah disetujui pasien.
Manfaat Komunikasi Efektif
Meningkatkan kepatuhan pasien. Meningkatkaan presentase
keberhasilan pengobatan . Menghemat waktu kunjungan.
Manfaat Komunikasi Efektif (menurut KKI)
Meningkatkan kepuasan pasien dalam menerima pelayanan medis dari dokter atau institusi pelayanan medis
Meningkatkan kepercayaan pasien kepada dokter yang merupakan dasr hubungan dokter-pasien yang baik
Meningkatkan diagnosis terapi dan tindakan medis
Meningkatkan kepercayaan diri dan ketegaran pada pasien fase terminal dalm menghadapi penyakitnya.
Cara meningkatkan kualitas Komunikasi Dokter Pasien
1.Menunjukkan empati dan respek.Buat pasien merasa bahwa dokter peduli terhadap apa yang mereka alami.
2. Kejelasan menyampaikan berita adalah suatu kompetensi.Bagi pasien, dokter kompeten merupakan dokter yang mampu menjabarkan masalah medis dengan bahasa yang umum.
3.Meningkatkan kompetensi kebudayaan.
Dokter memiliki kemampuan untuk mengerti dan bekerja sama dengan pasien yang berbeda budaya, nilai dan sejarah hidup.
4.Belajar mendengarkan dan menjadi pendengar yang baik
Dokter yang baik saharusnya mendengarkan keluhan pasien dengan sungguh-sungguh.
5.Belajar menyampaikan berita buruk dengan keprihatinan
Jika dokter akan menyampaikan berita buruk seharusnya dokter manyampaikan dengan serius kepada pasiennya.
Hambatan yang Muncul dari Dokter
Percakapan dokter dengan pasien pada umumnya satu arah.
Dokter umumnya tidak mempelajari bagaimana pikiran dan perasaan pasien.
Dokter sering bicara pada pasiennya berdasarkan asumsi dan kerangka pikirannya saja.
Sang dokter berpikir bahwa pasien selalu akan mengerti, setuju dan mengikuti apa yang dipikirkan oleh sang dokter.
Hambatan yang muncul dari pasien
Umumnya pasien merasa dalam posisi lebih rendah di hadapan dokter(superior-inferior).
Pasien merasa dokter tidak memberinya kesempatan untuk bicara.
Strategi Meningkatkan Efektivitas Komunikasi
Dokter – Pasien
Teori DeVito1.Positiveness2.Empathy
3.Supportiveness4.Equality5.Openess
Hal-hal Pendukung Tercapainya Komunikasi yang baik antara
Dokter – Pasien
Suasana Sambutan Berbicaralah Bahasa Terus terang
PENUTUP
Untuk membina komunikasi yang baik, dokter gigi harus menyadari bahwa pasiennya bukanlah sekedar kumpulan gigi melainkan keseluruhan pribadi manusia yang sangat ingin diperlakukan seperti seharusnya yaitu didengarkan, diperhatikan dan diperdulikan.