Upload
amanda-puspadewi
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 Lapsus 3 - Menometroragia.docx
1/24
BAB I
PENDAHULUAN
MENSTRUASI
Definisi
Menstruasi adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai
pelepasan (deskuamasi) endometrium (Wiknjosastro, 2009).
Menurut Sherwood (2007), menstruasi adalah pengeluaran darah dan deris
endometrium dari rongga uterus melalui !agina akiat dari stimulasi oleh
prostaglandin terhadap ritme kontraksi miometrium uterus.
FISIOLOGI MENSTRUASI
Siklus Ovarium
Selama "ase "olikel (paruh pertama "ase o!arium), "olikel o!arium
mengeluarkan estrogen diawah pengaruh #S$, %$, dan estrogen itu sendiri.
&adar estrogen 'ang rendah tetapi terus meningkat terseut menghamat sekresi
#S$, 'ang menurun selama agian terakhir "ase "olikel, dan secara inkomplit
menekan sekresi %$, 'ang terus meningkat selama "ase "olikel. ada saat
pengeluaran estrogen mencapai puncakn'a, kadar estrogen 'ang tinggi terseut
memicu lonjakan sekresi %$ pada pertengahan siklus. %onjakan %$ ini
men'eakan o!ulasi "olikel 'ang matang. Sekresi estrogen merosot sewaktu
"olikel mati pada waktu o!ulasi. Selsel "olikel lama diuah menjadi korpus
luteum, 'ang mengeluarkan progesteron serta estrogen selama "ase luteal (paruhterakhir "ase o!arium). rogesteron sangat menghamat #S$ dan %$, 'ang
menurun selama "ase luteal. &orpus luteum erdegenerasi dalam waktu sekitar
dua minggu apaila o!um 'ang dikeluarkan tidak diuahi dan tidak tertanam di
uterus. &adar progesteron dan estrogen menurun secara tajam pada saat korpus
luteum erdegenerasi, sehingga pengaruh inhiitorik pada sekresi #S$ dan %$
len'ap. &adar kedua hormon hipo"isis anterior ini kemali meningkat dan
1
8/17/2019 Lapsus 3 - Menometroragia.docx
2/24
merangsang erkemangn'a "olikel"olikel aru dengan dimulain'a "ase "olikel
(Sherwood, 2007).
Siklus Endme!rium dan Mens!ruasi
Menurut *u'ton (200+), siklus endometrium terdiri dari tiga "ase, 'aitu
a. #ase roli"erasi (#ase -strogen)
ada permulaan setiap siklus menstruasi, seagian esar endometrium
mengalami deskuamasi oleh proses menstruasi. Setelah menstruasi,
han'a lapisan tipis stroma endometrium tersisa pada asis
endometrium asli, dan satusatun'a sel epitel 'ang tertinggal terletak
pada agian dalam sisasisa kelenjar dan kriptus endometrium. i
awah pengaruh estrogen 'ang sekresin'a ditingkatkan oleh o!arium
selama agian pertama siklus o!arium, selsel stroma dan selsel epitel
dengan cepat erproli"erasi. ermukaan endometrium mengalami
reepitelisasi dalam tiga sampai tujuh hari setelah permulaan
menstruasi. Selama dua minggu pertama siklus seksual, 'aitu sampai
o!ulasi, teal endometrium sangat ertamah karena peningkatan
jumlah selsel stroma dan karena pertumuhan progresi" kelenjar
kelenjar endometrium, semua e"ek ini ditingkatkan oleh estrogen.
. #ase Sekresi (#ase rogesteron)
Selama separuh terakhir siklus seksual, progesteron dan estrogen
disekresi dalam jumlah esar oleh korpus luteum. -strogen
men'eakan proli"erasi sel tamahan dan progesteron men'eakan
pemengkakan heat dan pementukan sekresi endometrium. &elenjar
tamah erkelokkelok, /at 'ang disekresi tertimun dalam sel epitel
kelenjar, dan kelenjar men'ekresi sedikit cairan endometrium.
Sitoplasma sel stroma juga ertamah, lipid dan glikogen an'ak
mengendap dalam sel stroma, dan suplai darah ke endometrium
meningkat leih lanjut seanding dengan akti!itas sekresi 'ang sedang
erkemang. eal endometrium sekitar dua kali waktu "ase sekresi
2
8/17/2019 Lapsus 3 - Menometroragia.docx
3/24
sehingga menjelang akhir siklus haid, endometrium mempun'ai
ketealan 1 + mm.
ujuan dari seluruh peruahan endometrium ini adalah untuk
menghasilkan endometrium 'ang an'ak men'ekresi dan sangat
an'ak mengandung cadangan /at gi/i 'ang dapat memerikan
keadaan 'ang sesuai untuk implantasi o!um 'ang telah diuahi selama
separuh terakhir siklus haid.
c. Menstruasi
Sekitar dua hari seelum seelum akhir siklus haid, sekresi hormon
hormon o!arium, estrogen, dan progesteron, turun dengan tajam sampai
rendah dan erlangsunglah menstruasi.
Menstruasi diseakan oleh pengurangan mendadak progesteron dan
estrogen pada akhir siklus haid o!arium. -"ek pertama adalah penurunan
rangsangan selsel endometrium oleh kedua hormon terseut, diikuti dengan
cepat oleh in!olusi endometrium itu sendiri sampai sekitar +3 persen teal
seelumn'a. Selama 21 jam seelum mulai menstruasi, pemuluh darah 'ang
menuju lapisan mukosa endometrium menjadi !asospastik, mungkin karena eerapa e"ek in!olusi, seperti pengeluaran /at !asokonstriktor. 4asospasme
dan kehilangan rangsang hormonal mulai menimulkan nekrosis pada
endometrium. Seagai akiatn'a, darah meremes dalam lapisan !askular
endometrium, area perdarahan mulai terentuk setelah 21 sampai 5+ jam.
%amat laun, lapisan luar endometrium 'ang nekrotik terlepas dari uterus
pada tempat perdarahan, pada 16 jam setelah mulain'a menstruasi, semua
lapisan super"isial endometrium telah mengalami deskuamasi. aringan
deskuamasi dan darah dalam kuah uterus memulai kontraksi uterus 'ang
mengeluarkan isi uterus.
Selama menstruasi normal, sekitar 53 ml darah dan 53 ml cairan serosa
hilang. 8airan menstruasi ini dalam keadaan normal tidak memeku, karena
"irinolisin dikeluarkan ersama dengan endometrium 'ang nekrotik. alam
tiga sampai tujuh hari setelah menstruasi mulai, perdarahan erhenti karena
pada saat ini endometrium sudah mengalami epitelisasi penuh.
3
8/17/2019 Lapsus 3 - Menometroragia.docx
4/24
Gam"ar# Peru"a$an Hrmnal Selama Siklus Mens!ruasi
Sum"er# Fisil%i Manusia S$er&d' ())*
MENOMETRORAGIA
Defnisi
Metroragia adalah perdarahan dari vagina yang tidak
berhubungan dengan siklus haid. Perdarahan ovulatoir terjadi
pada pertengahan siklus sebagai suatu spotting dan dapat lebih
diyakinkan dengan pengukuran suhu basal tubuh. Penyebabnya
adalah kelainan organik (polip endometrium, karsinoma
endometrium, karsinoma serviks), kelainan fungsional dan
penggunaan estrogen eksogen. Menoragia adalah perdarahan
siklik yang berlangsung lebih dari hari dengan jumlah darah
!
8/17/2019 Lapsus 3 - Menometroragia.docx
5/24
kadang"kadang #ukup banyak. Penyebab dan pengobatan kasus
ini sama dengan hipermenorea. Menometroragia, yaitu
perdarahan yang terjadi dengan interval yang tidak teratur
disertai perdarahan yang banyak dan lama.
Penyebab
$ebab"sebab organik perdarahan dari uterus, tuba dan
ovarium disebabkan oleh kelainan pada%
a. $erviks uteri& seperti polip servisis uteri, erosio porsionisuteri, ulkus pada portio uteri, karsinoma servisis uteri.
b. 'orpus uteri& polip endometrium, abortus imminens,
abortus insipiens, abortus in#ompletus, mola hidatidosa,
koriokarsinoma, subinvolusio uteri, karsinoma korpus uteri,
sarkoma uteri, mioma uteri.#. uba fallopii& kehamilan ektopik terganggu, radang tuba,
tumor tuba.
d. varium& radang overium, tumor ovarium.
$ebab fungsional perdarahan dari uterus yang tidak ada
hubungannya dengan sebab organik, dinamakan perdarahan
disfungsional. Perdarahan disfungsional dapat terjadi pada setiap
umur antara menar#he dan menopause, tetapi kelainan ini lebih
sering dijumpai se*aktu masa permulaan dan masa akhir fungsi
ovarium. +ua pertiga *anita dari *anita"*anita yang dira*at di
rumah sakit untuk perdarahan disfungsional berumur diatas !
tahun, dan 3- diba*ah 2 tahun. $ebetulnya dalam praktek
dijumpai pula perdarahan disfungsional dalam masa
pubertas,akan tetapi karena keadaan ini biasanya dapat sembuh
sendiri, jarang diperlukan pera*atan di rumah sakit.
ingga saat ini penyebab pasti perdarahan rahim disfungsional
belum diketahui se#ara pasti. /eberapa kondisi yang dikaitkan
dengan perdarahan rahim disfungsional, antara lain% kegemukan
0
8/17/2019 Lapsus 3 - Menometroragia.docx
6/24
(obesitas), faktor keji*aan, alat kontrasepsi hormonal alat
kontrasepsi dalam rahim (intra uterine devi#es). /eberapa
penyakit dihubungkan dengan perdarahan rahim, misalnya%
trombositopenia (kekurangan trombosit atau faktor pembekuan
darah), ken#ing manis (diabetus mellitus), dan lain"lain.
alaupun jarang, perdarahan rahim dapat terjadi karena% tumor
organ reproduksi, kista ovarium (poly#ysti# ovary disease),
infeksi vagina, dan lain"lain.
Patogenesis
$e#ara garis besar, kondisi di atas dapat terjadi pada siklus
ovulasi (pengeluaran sel telurovum dari indung telur), tanpa
ovulasi maupun keadaan lain, misalnya pada *anita
premenopause (folikel persisten). $ekitar - perdarahan uterus
difungsional (perdarahan rahim) terjadi tanpa ovulasi
(anovulation) dan 1- terjadi dalam siklus ovulasi.
Pada siklus ovulasi, perdarahan rahim yang bisa terjadi pada
pertengahan menstruasi maupun bersamaan dengan *aktu
menstruasi. Perdarahan ini terjadi karena rendahnya kadar
hormon estrogen, sementara hormon progesteron tetap
terbentuk. $edangkan pada siklus tanpa ovulasi (anovulation),
perdarahan rahim sering terjadi pada masa pre"menopause dan
masa reproduksi. al ini karena tidak terjadi ovulasi, sehingga
kadar hormon estrogen berlebihan sedangkan hormon
progesteron rendah. 4kibatnya dinding rahim (endometrium)
mengalami penebalan berlebihan (hiperplasi) tanpa diikuti
penyangga (kaya pembuluh darah dan kelenjar) yang memadai.
'ondisi inilah penyebab terjadinya perdarahan rahim karena
dinding rahim yang rapuh. +i sisi lain, perdarahan tidak terjadi
bersamaan. Permukaan dinding rahim di satu bagian baru
sembuh lantas diikuti perdarahan di permukaan lainnya, jadilah
perdarahan rahim berkepanjangan.
5
8/17/2019 Lapsus 3 - Menometroragia.docx
7/24
Gambaran klinik
Perdarahan rahim dapat terjadi tiap saat dalam siklus
menstruasi. 6umlah perdarahan bisa sedikit"sedikit dan terus
menerus atau banyak dan berulang. 'ejadian tersering pada
menar#he (atau menarke% masa a*al seorang *anita mengalami
menstruasi) atau masa pre"menopause.
a. Perdarahan Ovulatori
Perdarahan ini merupakan kurang lebih 1 - dari
perdarahan disfungsional dengan siklus pendek (polimenore)
atau panjang (oligomenore). 7ntuk menegakan diagnosis
perdarahan ovulatori perlu dilakukan kerokan pada masa
mendekati haid. 6ika karena perdarahan yang lama dan tidak
teratur siklus haid tidak dikenali lagi, maka kadang"kadang
bentuk survei suhu badan basal dapat membantu. 6ika sudah
dipastikan bah*a perdarahan berasal dari endometrium tipe
sekresi tanpa adanya sebab organik, maka harus dipikirkan
sebagai etiologinya%
1. 'orpus 8uteum Persisten
+alam hal ini dijumpai perdarahan kadang"kadang
bersamaan dengan ovarium yang membesar. $indrom ini
harus dibedakan dari kelainan ektopik karena ri*ayat
penyakit dan hasil pemeriksaan panggul sering
menunjukan banyak persamaan antara keduanya. 'orpus
luteum persisten dapat menimbulkan pelepasan
endometrium yang tidak teratur (irregular shedding).
+iagnosis ini dibuat dengan melakukan kerokan yang tepat
pada *aktunya, yaitu menurut M#. 8ennon pada hari ke"!
mulainya perdarahan. Pada *aktu ini dijumpai
endometrium dalam tipe sekresi disamping nonsekresi.
2. 9nsu:siensi 'orpus 8uteum.
8/17/2019 Lapsus 3 - Menometroragia.docx
8/24
al ini dapat menyebabkan premenstrual spotting,
menoragia atau polimenore. 'urangnya produksi
progesteron disebabkan oleh gangguan 8 realizing factor .
+iagnosis dibuat, apabila hasil biopsi endometrial dalam
fase luteal tidak #o#ok dengan gambaran endometrium
yang seharusnya didapat pada hari siklus yang
bersangkutan.
3. 4popleksia 7teri
Pada *anita dengan hipertensi dapat terjadi pe#ahnya
pembuluh darah dalam uterus.
!. 'elainan +arah
$eperti anemia, purpura trombositopenia, dan gangguan
dalam mekanisme pembekuan darah.
b. Perdarahan Anovulatoir
$timulasi dengan estrogen menyebabkan tumbuhnya
endometrium. +engan menurunnya kadar estrogen diba*ah
tingkat tertentu, timbul perdarahan yang kadang bersifat siklik,
dan kadang tidak teratur sama sekali. ;luktuasi kadar estrogen
ada sangkut pautnya dengan jumlah folikel yang pada suatu
*aktu fungsional aktif. ;olikel
8/17/2019 Lapsus 3 - Menometroragia.docx
9/24
pembuatan reali?ing faktor tidak sempurna. Pada masa
pramenopause proses terhentinya fungsi ovarium tidak selalu
berjalan lan#ar. /ila pada masa pubertas kemungkinan
keganasan ke#il sekali dan ada harapan lambat laun keadaan
menjadi normal dan siklus haid menjadi ovulatoir, pada seorang
de*asa dan terutama dalam masa pramenopause dengan
perdarahan tidak teratur mutlak diperlukan kerokan untuk
menentukan ada tidaknya tumor ganas. Perdarahan
disfungsional dapat dijumpai pada penderita"penderita dengan
penyakit metabolik, penyakit endokrin, penyakit darah, penyakit
umum yang menahun, tumor"tumor ovarium dan sebagainya.
4kan tetapi disamping itu terdapat banyak *anita dengan
perdarahan disfungsional tanpa adanya penyakit"penyakit
tersebut. $elain itu faktor psikologik juga berpengaruh antara lain
stress ke#elakaan, kematian, pemberian obat penenang terlalu
lama dan lain"lain dapat menyebabkan perdarahanan ovulatoir.
Diagnosis
4namnesis dan pemeriksaan klinis yang lengkap harus
dilakukan dalam pemeriksaan pasien. 6ika anamnesis dan
pemeriksaan :sik menunjukkan adanya penyakit sistemik, maka
penyelidikan lebih jauh mungkin diperlukan. 4bnormalitas
pada pemeriksaan pelvis harus diperiksa dengan 7$@ dan
laparoskopi jika diperlukan. Perdarahan siklik (reguler) yang
didahului oleh tanda premenstruasi (mastalgia, kenaikan berat
badan karena meningkatnya #airan tubuh, perubahan
mood, atau kram abdomen) lebih #enderung bersifat ovulatori.
$edangkan, perdarahan lama yang terjadi dengan interval tidak
teratur setelah mengalami amenore berbulan < bulan,
kemungkinan bersifat anovulatori. Peningkatan suhu basal tubuh
(,3 < ,5 A), peningkatan kadar progesteron serum ( B 3 ng ml )
http://askep-askeb.cz.cc/http://askep-askeb.cz.cc/
8/17/2019 Lapsus 3 - Menometroragia.docx
10/24
dan atau perubahan sekretorik pada endometrium yang terlihat
pada biopsi yang dilakukan saat onset perdarahan, semuannya
merupakan bukti ovulasi. +iagnosis +7/ (Disfunctional
Uterine Bleeding) setelah eksklusi penyakit organik traktus
genitalia, terkadang menimbulkan kesulitan karena tergantung
pada apa yang dianggap sebagai penyakit organik, dan
tergantung pada sejauh mana penyelidikan dilakukan untuk
menyingkirkan penyakit traktus genitalia. Pasien berusia diba*ah
! tahun memiliki resiko yang sangat rendah mengalami
karsinoma endometrium, jadi pemeriksaan patologi endometrium
tidaklah merupakan keharusan. Pengobatan medis dapat
digunakan sebagai pengobatan lini pertama dimana penyelidikan
se#ara invasif dilakukan hanya jika simptom menetap. Cesiko
karsinoma endometerium pada pasien +7/ perimenopause
adalah sekitar 1 persen. Maka dari itu, pengambilan sampel
endometrium penting dilakukan.
Pemeriksaan Penunjang:
1. Pemeriksaan darah % emoglobin, uji fungsi thiroid, dan kadar
A@, ;$, 8, Prolaktin dan androgen serum jika ada indikasi
atau skrining gangguan perdarahan jika ada tampilan yang
mengarah kesana.2. +eteksi patologi endometrium melalui dilatasi dan kuretase
ataupun histeroskopi. anita tua dengan gangguan
menstruasi, *anita muda dengan perdarahan tidak teratur
atau *anita muda ( D ! tahun ) yang gagal berespon
terhadap pengobatan harus menjalani sejumlah pemeriksaan
endometrium. Penyakit organik traktus genitalia mungkin
terle*atkan bahkan saat kuretase. Maka penting untuk
melakukan kuretase ulang dan investigasi lain yang sesuai
pada seluruh kasus perdarahan uterus abnormal berulang
1
8/17/2019 Lapsus 3 - Menometroragia.docx
11/24
atau berat. Pada *anita yang memerlukan investigasi,
histeroskopi lebih sensitif dibandingkan dilatasi dan kuretase
dalam mendeteksi abnormalitas endometrium.
3. 8aparoskopi % 8aparoskopi bermanfaat pada *anita yang tidak
berhasil dalam uji #oba terapeutik.
Penatalaksanaan
$etelah menegakkan diagnosa dan setelah menyingkirkan
berbagai kemungkinan kelainan organ, teryata tidak ditemukan
penyakit lainnya, maka langkah selanjutnya adalah melakukan
prinsip"prinsip pengobatan sebagai berikut%
1. Menghentikan perdarahan.
2. Mengatur menstruasi agar kembali normal.
3. ransfusi jika kadarhemoglobin (b) kurang dari > gr-.
Menghentikan Perdarahan
8angkah"langkah upaya menghentikan perdarahan adalah
sebagai berikut%
Kuret !urettage"
$an'a untuk wanita 'ang sudah menikah. idak agi gadis dan tidak agi
wanita menikah tapi elum sempat erhuungan intim. at (medikamentosa)
golongan estrogen. ada umumn'a dipakai estrogen alamiah, misaln'a estradiol
!alerat (nama generik) 'ang relati" menguntungkan karena tidak memeani
kinerja li!er dan tidak menimulkan gangguan pemekuan darah. enis lain,
misaln'a etinil estradiol, tapi oat ini dapat menimulkan gangguan"ungsi li!er.
11
8/17/2019 Lapsus 3 - Menometroragia.docx
12/24
+osis dan #ara pemberian% =strogen konjugasi (estradiol
valerat)% 2,0 mg diminum selama "1 hari. /en?oas estradiol% 2
mg disuntikkan intramuskuler (melalui bokong). 6ika
perdarahannya banyak, dianjurkan untuk opname, dan diberikan
estrogen konjugasi (estradiol valerat)% 20 mg se#ara intravenus
(suntikan le*at selang infus) perlahan"lahan (1"10 menit), dapat
diulang tiap 3"! jam. idak boleh lebih ! kali sehari. =strogen
intravena dosis tinggi (estrogen konjugasi 20 mg setiap ! jam
sampai perdarahan berhenti) akan mengontrol se#ara akut
melalui perbaikan proliferatif endometrium dan melalui efek
langsung terhadap koagulasi, termasuk peningkatan :brinogen
dan agregasi trombosit. erapi estrogen bermanfaat
menghentikan perdarahan khususnya pada kasus endometrium
atro:k atau inadekuat. =strogen juga diindikasikan pada kasus
+7/ sekunder akibat depot progestogen (+epo Provera).
'ekurangan terapi ini ialah bah*a setelah suntikan
dihentikan,perdarahan timbul lagi.
Obat Kombinasi
erapi siklik merupakan terapi yang paling banyak
digunakan dan paling efektif. Pengobatan medis ditujukan pada
pasien dengan perdarahan yang banyak atau perdarahan yang
terjadi setelah beberapa bulan amenore. Aara terbaik adalah
memberikan kontrasepsi oral, obat ini dapat dihentikan setelah 3
< 5 bulan dan dilakukan observasi untuk melihat apakah telah
timbul pola menstruasi yang normal. /anyak pasien yang
mengalami anovulasi kronik dan diperlukan pengobatan
berkelanjutan. Paparan estrogen kronik dapat menimbulkan
endometrium yang berdarah banyak selama penarikan progestin.
$peroE menganjurkan pengobatan dengan menggunakan
12
8/17/2019 Lapsus 3 - Menometroragia.docx
13/24
kombinasi kontrasepsi oral denganregimen menurun se#ara
bertahap.
+ua hingga empat pil diberikan setiap hari setiap enam
hingga duabelas jam, selama 0 sampai hari untuk mengontrol
perdarahan akut. ;ormula ini biasanya mengontrol perdarahan
akut dalam 2! hingga !> jam, penghentian obat akan
menimbulkan perdarahan berat. Pada hari ke 0 perdarahan ini,
mulai diberikan kontrasepsi oral siklik dosis rendah dan diulangi
selama 3 siklus agar terjadi regresi teratur endometrium yang
berproliferasi berlebihan. Aara lain, dosis pil kombinasi dapatditurunkan bertahap ( ! kali sehari, kemudian 3 kali sehari,
kemudian 2 kali sehari ) selama 3 hingga 5 hari, dan kemudian
dilanjutkan sekali setiap hari. 'ombinasi kontrasepsi oral
menginduksi atro: endometrium, karena paparan estrogen
progestin kronik akan menekan gonadotropin pituitari dan
menghambat steroidogenesis endogen. 'ombinasi ini berguna
untuk tatalaksana +7/ jangka panjang pada pasien tanpakontraindikasi dengan manfaat tambahan yaitu men#egah
kehamilan.'hususnya untuk pasien perimenar#he, perdarahan
berat yang lama dapat mengelupaskan endometrium basal,
sehingga tidak responsif terhadap progestin. 'uretase untuk
mengontrol perdarahan dikontraindikasikan karena tingginya
resiko terjadinya sinekia intrauterin (sindrom 4sherman) jika
endometrium basal dikuret. A aman pada *anita hingga usia !dan diatasnya yang tidak obese, tidak merokok dan tidak
hipertensi.
Golongan Progesterone
Pertimbangan disini ialah bah*a sebagian besar
perdarahan fungsional bersifat anovulatoar, sehingga pemberian
obat progesterone mengimbangi pengaruh estrogen terhadap
13
8/17/2019 Lapsus 3 - Menometroragia.docx
14/24
endometrium. bat untuk jenis ini, antara lain%Medroksi
progesteron asetat (MP4) 1"2mg per hari, diminum selama "
1 hari. Forethisteron 3G1 tablet, diminum selama "1 hari.
'aproas hidroksi"progesteron 120 mg se#ara intramus#ular.
OA#$%
Menorragia dapat dikurangi dengan obat anti inHamasi non
steroid. ;raser dan $hearman membuktikan bah*a 49F$ paling
efektif jika diberikan selama hingga 1 hari sebelum onset
menstruasi yang diharapkan pada pasien +7/ ovulatori, tetapi
umumnya dimulai pada onset menstruasi dan dilanjutkan selama
espisode perdarahan dan berhasil baik. bat ini mengurangi
kehilangan darah selama menstruasi (mensturual blood
lossM/8) dan manfaatnya paling besar pada +7/ ovulatori
dimana jumlah pelepasan prostanoid paling tinggi. Mengatur
menstruasi agar kembali normal setelah perdarahan berhenti,
langkah selanjutnya adalah pengobatan untuk mengatur siklus
menstruasi, misalnya dengan pemberian progesteron 2G1 tablet
diminum selama 1 hari. Minum obat dimulai pada hari ke 1!"10
menstruasi. ransfusi jika kadar hemoglobin kurang dari > gr-.
erapi yang ini diharuskan pasiennya untuk menginap di Cumah
$akit atau klinik. $atu kantong darah (20 ##) diperkirakan dapat
menaikkan kadar hemoglobin (b) ,0 gr-. 9ni berarti, jika
kadar b ingin dinaikkan menjadi 1 gr- maka kira"kira perlu
sekitar ! kantong darah.
Prognosis
asil pengobatan bergantung kepada proses perjalanan penyakit
(pato:siologi). Penegakan diagnosa yang tepat dan regulasi
1!
8/17/2019 Lapsus 3 - Menometroragia.docx
15/24
hormonal se#ara dini dapat memberikan angka kesembuhan
hingga -. Pada *anita muda, yang sebagian besar terjadi
dalam siklus anovulasi, dapat diobati dengan hasil baik.
10
8/17/2019 Lapsus 3 - Menometroragia.docx
16/24
BAB II
LAPORAN +ASUS
A, Iden!i!as Penderi!a
:ama :'. S&
;mur 19 tahun
enis kelamin erempuan
awen &aupaten
Semarang
8/17/2019 Lapsus 3 - Menometroragia.docx
17/24
Memiliki riwa'at hipertensi, tidak ada riwa'at diaetes mellitus, asma
Ri&a-a! Ssial
asien tidak merokok dan minum alkohol
Ri&a-a! O.erasi
ernah menjalani operasi kista o!arii pada tahun @999
Ri&a-a! Haid
Menarche kurang leih pada usia @5 tahun. %ama haid isa leih dari @ ulan,
siklus tidak teratur
Ri&a-a! Pen%"a!an
asien mengaku elum mengkonsumsi oat dan tidak sedang menjalani
pengoatan tertentu. asien sudah menjalani ;S* dengan dokter
/, Pemeriksaan Fisik
Dilakukan di "an%sal Bu%enville kamar kelas II' (0 1uni ()23,
@. &eadaan umum >aik
2. &esadaran 8ompos Mentis5. 4ital sign
ekanan arah @20B70 mm$g
:adi 60 ABmenit
=espiration =ate 20 ABmenit
Suhu 5+,7 08
1. Status generalis
a. emeriksaan kepala
@) >entuk kepala
Mesocephal, simetris
2) =amut
Warna ramut hitam, tidak mudah dicaut dan terdistriusi merata5) Mata
Simetris, konjungti!a anemis (CBC), sklera ikterik (B)
1) elinga
ischarge (), de"ormitas ()
3) $idung
ischarge (), de"ormitas () dan napas cuping hidung ()
+) Mulut
>iir sianosis (), lidah sianosis ()
. emeriksaan leher
emesaran kelenjar tiroid ()
1
8/17/2019 Lapsus 3 - Menometroragia.docx
18/24
c. emeriksaan thoraks
aru inding dada tampak simetris, tidak tampak
ketertinggalan gerak antara hemithoraks kanan dan
kiri, kelainan entuk dada () erkusi orientasi
selurus lapang paru sonor, suara dasar !esikuler,
ronki () , Whee/ing ()
antung S@DS2 regulerE *allop (), Murmur ()
d. emeriksaan adomen
atar, ising usus (C) normal, n'eri tekan ()
$epar dan %ien supel, tidak ada peresaran
e. emeriksaan ekstremitas
-dema (), !arises (), akral dingin, capillar' re"ill F 2 detik
". Status %okalis
:'eri tekan pada daerah suprapuik.
erdapat cairan keluar dari !agina erwarna kemerahan, ada ercak di
celana dalam.
3. emeriksaan enunjang (tanggal 21 uni 20@5)
a. arah =utin
$emogloin 9.@ gBdl (%)
%eukosit 7.7 riu
-ritrosit 5.70 juta (%)
$ematokrit 29.2 G (%)
romosit 517 riu
M84 76.9 mikro m5 (%)
M8$ 21.+ pg (%)
M8$8 [email protected] gBdl (%)
=W @5.1 G
M4 7.5 mikro m5
%im"osit @.7 @05Bmikro%
Monosit 0.3 @05Bmikro%
*ranulosit 3.3 @0
5
Bmikro%
1>
8/17/2019 Lapsus 3 - Menometroragia.docx
19/24
%im"osit G [email protected] G (%)
Monosit G +.1 G ($)
*ranulosit G [email protected] G
. ;S*
ampak penealan dinding endometrium.
c. $asil < dari aringan &uretase
erdapat hiperplasia akiat pengoatan seelumn'a.
D, Dia%nsis
1ed rest
• ilakukan tindakan 8urretase iagnostik
#armakologi
• ?njeksi 8riaA (@ A 2 gr intra!ena)
• MaApro
• Maltiron
•
8/17/2019 Lapsus 3 - Menometroragia.docx
20/24
BAB III
ANALISA +ASUS
Iden!ifikasi Masala$ 4SOAP5
@. Sujekti" (S)
asien erusia 19 tahun memiliki keluhan utama sudah 5 hari
pasien keluar "lek darah kemerahan dari !agina. erdarahan keluar setiap
hais erhenti haid (5 hari erhenti haid, lalu timul perdarahan). &eluhan
ini sudah dirasakan pasien sejak ulan no!emer tahun 20@0. Warna darah
haid merah kehitaman, kadang disertai gumpalangumpalan darah. alam
satu hari ganti pemalut tiga kali (pemalut ukuran maAi, darahn'a agak
penuh). &asus ini sesuai dengan menometroragia dimana
de:nisinya adalah perdarahan yang terjadi dengan interval
yang tidak teratur disertai perdarahan yang banyak dan
lama.
Menometroragia bisa disebabkan oleh kelainan
organik ataupun sebab fungsional perdarahan dari uterus
yang tidak ada hubungannya dengan sebab organi#
(perdarahan disfungsional+7/). Perdarahan disfungsional
sering terjadi pada *anita di usia pre"menopause yaitu
terjadi tanpa ovulasi (anovulatorik), karena tidak terjadi
ovulasi, kadar hormon estrogen berlebihan sedangkan
hormon progesteron rendah. 4kibatnya dinding rahim
(endometrium) mengalami penebalan berlebihan
(hiperplasi) tanpa diikuti penyangga (pembuluh darah dan
kelenjar) yang memadai. 'ondisi inilah penyebab
terjadinya perdarahan rahim karena dinding rahim yang
rapuh. +i sisi lain, perdarahan tidak terjadi bersamaan.
Permukaan dinding rahim di satu bagian baru sembuh
lantas diikuti perdarahan di permukaan lainnya, jadilah
2
8/17/2019 Lapsus 3 - Menometroragia.docx
21/24
perdarahan rahim berkepanjangan. al tersebut yang
kemungkinan terjadi pada pasien Fy. $' ini.
Perdarahan disfungsional bisa dikaitkan denganpenggunaan alat kontrasepsi dalam rahim, tetapi pasien
mengaku tidak menggunakan '/, maka kemungkinan ini
dapat disingkirkan. alaupun jarang, perdarahan rahim
juga dapat terjadi karena adanya kista ovarium (poly#ysti#
ovary disease), pasien ini memiliki ri*ayat kista ovarium
tetapi sudah dioperasi pada tahun 1, sehingga
kemungkinan akibatnya bukan karena itu.
2. jekti" ()
emeriksaan "isik ditemukan konjungti!a agak pucat (anemis),
didukung oleh pemeriksaan penunjang darah rutin dimana kadar
hemogloinn'a rendah, 'aitu 9,@ gBdl. $al ini dapat terjadi karena
perdarahan sudah erlangsung lama dan erkepanjangan.
ada pemeriksaan lokalis terdapat cairan keluar dari !agina
erwarna kemerahan, ada ercak ( spotting ) di celana dalam, menunjukkan
ahwa perdarahan masih terjadi tetapi dalam jumlah 'ang sedikit.
ada pemeriksaan ;S* terlihat adan'a penealan (hiperplasi) dinding
endometrium tanpa ditemukan adan'a kelainan organik.
5.
8/17/2019 Lapsus 3 - Menometroragia.docx
22/24
1. lanning ()
• atalaksana
:on #armakologik
• irah aring ( Bed rest )
• ilakukan tindakan 8urretase iagnostik
Pada kasus ini telah dilakukan kuretase sebagai upaya
menghentikan perdarahan sekaligus pengambilan sampel
untuk patologi anantomi. Pada seorang de*asa dan
terutama dalam masa pramenopause dengan perdarahan
tidak teratur mutlak diperlukan kerokan untuk menentukan
ada tidaknya tumor ganas.
#armakologik
@. 8riaA (@ A 2 gr intra!ena)
&omposisi ce"triaAone :a
?ndikasi in"eksi saluran napas, genital, adomen, ginjal,
tulang dan jaringan lunak. *, ?S&, sepsis,meningitis, pro"ilaksis praop
&ontraindikasi diketahui hipersensiti" terhadap se"alosporin
erhatian hipersensiti!itas terhadap penisilin, s'ok
ana"ilaktik, gagal ginjal dan hati erat
-"ek Samping gangguan *?, enterokolitis, pseudomemran
(jarang), gangguan koagulasi darah, oliguria,
mikosis, demam, peningkatan kreatinin serum
2. MaApro
&omposisi 8e"iAime
&ontraindikasi hipersensiti" terhadap se"alosporin
-"ek samping s'ok, hipersensiti"itas, kelainan hematologi,
gangguan *?
5. Maltiron
Merupakan multi!itamin dan mineral
&omposisi per talet !itamin < +.000 ?;, !itamin >@ 5 mg,
!itamin >2 5 mg, !itamin >+ 2 mg, !itamin >@2 2 mcg, !itamin 8
22
8/17/2019 Lapsus 3 - Menometroragia.docx
23/24
73 mg, !itamin 100 ?;, nicotamide 20 mg, 8a pantothenate @0
mg, iotin 0.02 mg, #e "umarate @53 mg, 8a caronate 230 mg,
copper sulphate 5.95 mg, manganese sulphate 1.0+ mg, Mg 9.93
mg, Hn +.+ mg, :a tetraorate 0.662 mg, & 5.53 mg, :a 0.301 mg,
& iodide 0.0@+ mg
%eih aik diminum setelah makan untuk asorpsi 'ang leih aik
dan menghindari rasa tidak n'aman pada *?tract.
1.
8/17/2019 Lapsus 3 - Menometroragia.docx
24/24
DAFTAR PUSTA+A
Sherwood, %auralee., 2007. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi 2.
akarta -*8.
Wiknjosastro, $., 2003. Ilmu Kebidanan. -disi 5. akarta Ia'asan >ina
ustaka Sarwono rawirohardjo.
Wiknjosastro, $., 20@0. Ilmu Kandungan. -disi 1. akarta Ia'asan >ina
ustaka Sarwono rawirohardjo.
andung
#akultas &edokteran ;ni!ersitas adjajaran.
>rooks, M>., 200+. #Mentrorrag"ia$. -medicine "rom WeM,