21
Laporan Kasus

LAPKAS (2)mkkmnzxb

Embed Size (px)

DESCRIPTION

nnbjghjgyjg

Citation preview

Slide 1

Laporan KasusIdentitas pribadiNama: Ny. EUmur: 28 tahunParitas: G3P2A0No MR:89-98-23Pendidikan: SMPPekerjaan: Ibu Rumah TanggaAgama: IslamSuku/bangsa: Jawa/IndonesiaTanggal masuk: 21 September 2013Jam masuk: 22.30 WIB

Anamnesa umumKeluhan utama : Mules-mules mau melahirkan

Hal ini dialami pasien sejak tanggal 21 september 2013 pukul 10:00 WIB. Keluar darah lendir (+) sejak tanggal 21 september 2013 pukul 17:00 WIB. Riwayat keluar air dari kemaluan (-) riwayat tekanan darah tinggi waktu hamil (+), Sakit kepala (-), riwayat pandangan mata kabur (-), riwayat mual-mual (-) riwayat kejang (-). Buang air kecil (+) normal, Buang air besar (+) normal. Riwayat gula darah tinggi (+) sejak 2 tahun yang lalu.

RPT : gula darah tinggiRPO : obat gula tapi os lupa nama obatnyaRiwayat Haid & Riwayat Persalinan Riwayat HaidHPHT: ? Desember 2012TTP: ? September 2013ANC: Bidan

Riwayat Persalinan : Laki-laki, aterm, PSP, 3000 gr, Bidan, 4 tahun, sehat.Perempuan, aterm, PSP 3900 gr, bidan, 2 tahun, sehatHamil ini.

Pemeriksaan fisikStatus Presens :Sens : Compos mentis Anemia: (-)TD: 180/110 mmHgIkterus: (-)HR: 82 x/i, teratur Cyanosis: (-)RR: 22 x/iDyspnoe: (-)Temperatur: 36,6 COedema: (-) Proteinuria (+3)Status Obstetrikus :AbdomenMembesar asimetrisTFU: 3 jari bpx (41 cm)Tegang: KananTerbawah: KepalaGerak: (+)His: 3x25/10DJJ: 142 x/iEBW: 4400-4600 gram

Status Ginekologis

VT : Cx axial, o 6 cm, eff 100%, selaput ketuban (+), letak kepala, H II, HIII.ST : Lendir darah (+), air ketuban (-)

Pemeriksaan Laboratorium tanggal 21 September 2013Hb: 13,5 g/dlHt: 41 %Leukosit: 18000 /mmTrombosit: 261.000 /mm KGD adr: 136 mg/dlSGOT : 15SGPT: 10AP: 89Ur/Cr: 17/0,72Uric acid: 5,9PT: 13,0 (12,5)

INR: 1,26APTT: 35,4D-dimer: 510Total bilirubin: 0,23Dir bilirubin: 0,08Albumin: 3,7LDH: 510Na/K/Cl: 135/4,2/100

PenatalaksanaanIVFD MgS04 20% 20cc bolus (loading dose)IVFD RL + MgSO4 40 % (30 cc) 14 gtt/i (maintenance)Inj. Viccilin 5 x 1,5 gram (profilaksis)Nifedifine 10 mg jika TD > 160/100 mmHgNifedifine 3x10 mg (maintenence) Kateter menetap

RencanaSC cito a/i makrosomia + inpartu

Laporan SC Ibu dibaringkan di meja operasi dalam posisi supine dengan infus dan kateter terpasang baik. Dibawah spinal anastesi dilakukan tindakan aseptik antiseptik dengan larutan povidone iodine 10% dan alkohol 70% pada dinding abdomen kemudian ditutup dengan doek steril kecuali lapangan operasi.Dilakukan insisi midline mulai dari kutis, subkutis, fasia digunting keatas dan kebawah, otot dikuakkan secara tumpul. Peritonium digunting keatas dan kebawah. Tampak SBR sesuai usia kehamilan. Plica vesikouterina di jepit kanan dan kiri , digunting kanan dan kiri dibebaskan kearah blass.

Uterus di insisi secara konkaf sampai subendometrium, endometrium ditembus secara tumpul dan diperlebar sesuai arah sayatan secukupnya, selaput ketuban dipecahkan, dengan meluksir kepala lahir bayi laki-laki BB 4200 gr,PB 52 cm A/S 8/9 anus (+).Tali pusat di klem pada dua sisi dan di gunting diantaranya, dengan PTT plasenta dilahirkan, kesan lengkap.Kavum uteri dibersihkan dari sisa selaput ketuban dan stoll cell., kesan bersih.Uterus di jahit dengan hemostatik suture, figure of eight, dilanjutkan dengan penjahitan, continous interlocking, evaluasi perdarahan.

Dilakukan peritonealisasi dengan continous suture, evaluasi stoll cell pada cavum abdomen, kesan bersih, evaluasi kedua tuba dan ovarium kesan dalam batas normal.Dinding abdomen dijahit lapis demi lapis mulai dari perineum, otot, fasia, subkutis dan kutis. Luka operasi ditutup dengan sufratulle, kassa steril dan hypafix.KU ibu post SC, baikTerapi post SC IVFD RL + MgSO4 40% 30 cc(12 gr) 14 gtt/menitIVFD RL + oxytocin 10-10-5-5 IU 20 gtt/menitInjeksi Viccilin sx 1,5 gr / 8 jamInjeksi Ketorolac 30 mg/8 jamnifedipin tab 3 x 10 mg

Anjuran post SC Awasi VS, kontraksi dan tanda-tanda perdarahan.Cek darah rutin 2 jam post operasi.

Jam03:0003:3004:0004:3005:00TD (mmHg)160/90140/100140/100130/100130/80Nadi/i9898929090Pernafasan/i2020202020Perdarahan (cc)-----kontraksikuatkuatkuatkuatkuatKALA IV (Pemantauan Post SC)Laboratorium 2 jam post SCHb10,5 gr/dlHt30,5 %Leukosit12500/ulPlatelet243.000/ulTanggal22/09/201323/09/201324/09/201325/092013Keluhan utamaNyeri luka bekas operasi (+)Nyeri bekas luka operasi (+)Nyeri bekas luka operasi berkurangNyeri bekas luka operasi (-)Status presensSens : CMTD : 130/80 mmHgHR : 100 x/iRR : 20 x/iT : 36,5Proteinuria (++)Sens : CMTD : 140/100 mmHgHR : 90 x/iRR : 20 x/iT : 36,1Proteinuria (++)Sens : CMTD : 140/90 mmHgHR : 88 x/iRR : 20 x/iT : 37,0Proteinuria (+)Sens : CMTD : 130/80 mmHgHR : 84 x/iRR : 20 x/iT : 36,5Proteinuria (-)Status lokalisataAbdomen : Soepel, peristaltik (+).L/O: tertutup verban, kesan keringTFU : Setentang pusat.Kontraksi : kuat

Abdomen : Soepel, peristaltik (+) normal.L/O: tertutup verban, kesan keringTFU : 2 jari bawah pusatKontraksi kuat

Abdomen : Soepel, peristaltik (+) normal.L/O: tertutup verban, kesan keringTFU : 3 jari bawah pusatKontraksi kuatAbdomen : Soepel, peristaltik (+) normal.L/O: tertutup verban, kesan keringTFU : 3 jari bawah pusatKontraksi kuatp/v (-)LO : tertutup verban, kesan kering. BAB (-), flatus (+), BAK (+) via kateter vol 50cc/jamp/v (-)LO : tertutup verban, kesan kering. BAB (+), BAK(+)

p/v (-)LO : tertutup verban, kesan kering. BAB (+), BAK (+)p/v (-)LO : tertutup verban, kesan kering. BAB (+), BAK (+)

Hasil labSGOT : 20SGPT : 17AP : 312Total Bilirubin : 0,36Direct bilirubin : 0,12LDH : 511D-dimer : 570Diagnosapost SC a/i Makrosomia + PEB + NH2post SC a/i Makrosomia + PEB + NH3post SC a/i Makrosomia + PEB + NH4post SC a/i Makrosomia + PEB + NH5TerapiIVFD RL + oxytoxin 10-10-5-5 IU 20 gtt/iInj viccilin sx 1,5 gr / 8 jamInj Ketorolac 1 amp/ 8 jamAmlodipin 1x10 mgCaptopril 2x12,5 mgIVFD RL 20 gtt/iInj viccilin sx 1,5 gr / 8 jamInj Ketorolac 1 amp/ 8 jamAmlodipin 1x10 mgCaptopril 2x12,5 mg aff infusInj viccilin sx 1,5 gr / 8 jamInj Ketorolac 1 amp/ 8 jamAmlodipin 1x10 mgCaptopril 2x12,5 mgAmoxicillin 3x500 mgAsam mefenamat 3x500 mgCaptopril 2x12,5 mg

PBJTEORIKASUSBeberapa keadaan pada ibu dapat menyebabkan terjadinya kelahiran bayi besar / baby giant. Faktor-faktor tersebut diantaranya :Ibu yang menderita Diabetes Mellitus ( DM ) sebelum dan selama kehamilan. Ibu mempunyai riwayat melahirkan bayi besar berpeluang besar melahirkan anak kedua dengan kondisi yang sama pada kehamilan berikutnya.Faktor genetik. Obesitas dan overweight yang dialami ayah-ibu dapat menurun pada bayi.Bukan kehamilan pertama. Ada kecenderungan berat badan lahir anak kedua dan seterusnya lebih besar daripada anak pertama. Terutama pada janin laki-lakiPada ibu ini ditemukan faktor resiko berupa :Riwayat DMMultiparitasJanin laki-laki BBL anak sebelumnya 3900 gram

TEORIKASUSAmerican College of Obstetricians and Gynecologists :Makrosomia adalah BBL > 4000 gram

Cunningham (1995 : 421) : semua neonatus dengan BBL 4000 gram atau lebih tanpa memandang umur kehamilan dianggap makrosomia.

Dengan gejala :Uterus lebih besar dari biasanya atau tidak sesuai dengan usia gestasib) Tinggi fundus pada kehamilan aterm lebih dari 40 cm.c) Taksiran berat badan janin (TBBJ) dari 4000 gram.Pada pasien ini dijumpai :EBW 4400-4600 gram.

TFU 3 jari bpx (41 cm)

BB bayi lahir 4200 gram

TEORIKASUSSalah satu indikasi dari dilakukannya seksio sesarea adalah ditakutkan terjadinya komplikasi pada persalinan pervaginam dengan makrosomia dimana dapat terjadi persalinan lama akibat distosia bahu ataupun cephalo-pelvic disproportion yang dapat menimbulkan trauma hebat bagi ibu dan bayi.Pada pasien dipilih persalinan secara SC untuk menghindari terjadinya kemungkinan distosia bahu yang sering terjadi pada bayi-bayi makrosomia

20TERIMA KASIH

WASSALAM