Author
zaqila-grosir
View
235
Download
0
Embed Size (px)
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
1/76
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perdarahan postpartum adalah perdarahan yang terjadi dalam
24 jam setelah persalinan berlangsung. Perdarahan postpartum dibagi
menjadi perdarahan postpartum primer dan sekunder. Perdarahan
post partum primer terjadi dalam 24 jam pertama. Penyebab utama
perdarahan postpartum primer adalah atonia uteri, retensio plasenta,
sisa plasenta dan robekan jalan lahir. Perdarahan postpartum
sekunder terjadi setelah 24 jam pertama. Penyebab utama
perdarahan postpartum sekunder adalah robekan jalan lahir dan sisa
plasenta atau membran. (Manuaba, 2010)
Perdarahan pada postpartum dapat mengakibatkan syok dan
menurunnya kesadaran ibu. Hal ini menyebabkan gangguan sirkulasi
darah ke seluruh tubuh dan dapat menyebabkan hipovolemia berat.
pabila hal ini tidak ditangani dengan !epat dan tepat, maka akan
menyebabkan kerusakan atau nekrosis tubulus renal dan selanjutnya
merusak bagian korteks renal yang dipenuhi "0# darah di ginjal. $ila
hal ini terus terjadi maka akan menyebabkan ibu tidak terselamatkan.
(%ulianti, 201&)
$erdasarkanWorld Health Organization ('H)kematian ibu di
negaranegara berkembang pada tahun 201* adalah 2*0 per 100.000
kelahiran hidup dibandingkan 1+ per 100.000 kelahiran hidup di
1
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
2/76
2
negara maju. da perbedaan besar antara negaranegara, dengan
beberapa negara yang memiliki rasio kematian ibu yang sangat tinggi
sekitar 1000 per 100.000 kelahiran hidup. Perdarahan postpartum
merupakan penyebab utama kematian ibu di seluruh dunia dengan
tingkat prealensi sekitar +#- rika memiliki tingkat prealensi
tertinggi sekitar 10,. /ebagian besar kematian ibu terjadi di rika
dan sia, di mana perdarahan postpartum berjumlah lebih dari *0#
dari seluruh kematian ibu. ('H, 201&)
$erdasarkan /urei emograi esehatan ndonesia (/)
3ahun 2012 di ndonesia sebesar *&" per 100.000 kelahiran
hidup. Penyebab utama kematian ibu yaitu hipertensi dalam
kehamilan dan perdarahan post partum. Penyebab ini dapat
diminimalisir apabila kualitas ntenatal are dilaksanakan dengan
baik. (emenkes 5, 201&)
$erdasarkan data dari inas esehatan Proinsi /ula6esi
/elatan jumlah kematian ibu 3ahun 2014 sebanyak 17& orang dengan
penyebab perdarahan sebanyak "1 orang (&2#), preeklampsia *0
orang (17,1#), ineksi 7 orang (4#), dan lainlain 47 orang (2+,"#).
(Proil inas esehatan pro. /ul /el)
$erdasarkan data yang diperoleh dari inas esehatan
abupaten $one 3ahun 201*, jumlah kematian ibu sebanyak 10 orang.
dapun penyebab kematian ibu adalah8 perdarahan post partum *
orang, preeklampsia dan eklampsia 4 orang, partus lama 2 orang,
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
3/76
*
penyakit jantung 1 orang. /edangkan pada 3ahun 2014, jumlah
kematian ibu sebanyak 12 orang dengan penyebab8 preeklampsia +
orang, perdarahan 2 orang, partus lama (P) 2 orang, jantung 1
orang dan M 1 orang. (Proil inas esehatan ab. $one)
$erdasarkan data yang diperoleh dari Poskesdes Majang
e!amatan 3anete 5iattang $arat ab. $one, jumlah ibu melahirkan
pada 3ahun 201* sebanyak 147 orang dan yang mengalami
perdarahan postpartum yaitu * orang. /edangkan pada 3ahun 2014,
jumlah ibu melahirkan adalah 190 orang, dan yang mengalami
perdarahan yakni + orang.
/ehubungan dengan hal diatas, maka penulis termotiasi untuk
membahas lebih lanjut tentang perdarahan postpartum melalui arya
3ulis lmiah dengan judul :suhan ebidanan Postpartum Pada ;y.
:/< dengan Perdarahan Postpartum di Poskesdes Majang e!. 3anete
5iattang $arat ab. $one 3ahun 201&
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
4/76
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
5/76
&
iharapkan karya tulis ini dapat menjadi sumber inormasi dan
memperkaya ilmu pengetahuan serta sebagai bahan a!uan bagi
penyusun arya 3ulis lmiah berikutnya untuk memperkirakan
kejadian perdarahan postpartum di ab. $one khususnya di
Poskesdes Majang.2. Manaat Praktis
a. $agi penulisMenambah 6a6asan dan pengalaman dalam penerapan
suhan ebidanan khususnya penanganan perdarahan
postpartum.b. $agi nstitusi pendidikan
/ebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan ujian akhir
jenjang pendidikan iploma ebidanan $ina /ehat ;usantara
dan sebagai bahan a!uan = pedoman bagi institusi jurusan
kebidanan untuk penulisan arya 3ulis lmiah (3) selanjutnya.!. $agi nstitusi 3empat pengambilan asus
Merupakan bahan untuk menambah 6a6asan, memberikanmasukan terhadap tenaga kesehatan khususnya di Poskesdes
Majang, dan meningkatkan asuhan kebidanan postpartum
dengan perdarahan postpartum.d. $agi masyarakat
Menambah 6a6asan dan pengetahuan masyarakat tentang
perdarahan postpartum dan apabila pasien atau masyarakat
menemukan kejadian yang serupa dapat melakukan tindakan
antisipasi agar melakukan pertolongan a6al dengan memba6a
pasien ke unit kesehatan terdekat.
E. Metoe PenulisanPenulisan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode 8
1. /tudi epustakaan
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
6/76
+
Mempelajari buku atau literature, mengambil datadata internet
yang berkaitan dengan masalah Perdarahan Postpartum sebagai
dasar teoritis yang digunakan pada pembahasan arya 3ulis lmiah
ini.2. /tudi asus
engan menggunakan pendekatan proses manajemen yang
meliputi pelaksanaan pengkajian dan analisa data, identiikasi
diagnosa = masalah aktual, antisipasi diagnosa=masalah potensial,
melaksanakan tindakan segera dan kolaborasi, menyusun ren!ana
asuhan kebidanan, melaksanakan tindakan asuhan kebidanan,
mengealuasi hasil tindakan asuhan kebidanan serta
mendokumentasikannya.>ntuk menghimpun data=inormasi dalampengkajian tersebut menggunakan teknik 8a. namnese
Penulis melakukan tanya ja6ab dengan klien dan keluarga klien
guna mendapatkan data yang diperlukan untuk memberikan
asuhan kebidanan pada klien tersebut.b. Pemeriksaan isik
Melakukan pemeriksaan isik se!ara sistematis pada klien
meliputi pemeriksaan se!ara inspeksi, palpasi, perkusi dan
auskultasi, juga ditunjang dengan pemeriksaan diagnostik
lainnya sesuai dengan kebutuhan dan indikasi.*. /tudi okumentasi
Memba!a dan mempelajari status kesehatan yang berhu
bungan dengan keadaan klien yang bersumber dari !atatan
dokter=bidan maupun dari sumber lain yang menunjang seperti hasil
pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan diagnostik lainnya.4. iskusi
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
7/76
7
Mengadakan tanya ja6ab dengan dokter atau bidan yang
menangani langsung klien, serta mengadakan diskusi dengan dosen
pengasuh atau pembimbing arya 3ulis lmiah ini.
!. "iste#atika Penulisandapun sistematika penulisan yang digunakan untuk menulis
arya 3ulis lmiah ini terdiri dari 8$$ . P?;H>@>;
. @atar $elakang Masalah
$. 5uang @ingkup Penulisan.3ujuan Penulisan
1. 3ujuan >mum2. 3ujuan husus
.Manaat Penulisan?. Metode PenulisanA. /istematika Penulisan
$$ . 3;B>; P>/3
. 3injauan >mum 3entang Masa ;ias
1. einisi Masa ;ias
2. 3ahapan Masa ;ias
*. 3ujuan suhan Masa ;ias4. Program dan kebijakan teknis dalam asuhan masa nias
&. ebutuhan asar bu Pada Masa ;ias
+. omplikasi dan elainankelainan alam Masa ;ias
$. 3injauan husus 3entang Perdarahan Postpartum
1. Pengertian
2. lasiikasi
*. ?tiologi
4. 3anda an Cejala
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
8/76
9
&. iagnosis
+. omplikasi
7. Pen!egahan
9. Penatalaksanaan
.Proses Manajemen suhan ebidanan
1. Pengertian Manajemen suhan ebidanan
2. @angkah dalam Manajemen suhan ebidanan
*. Pendokumentasian suhan ebidanan (/P)
$$ . /3> />/
. @angkah dentiikasi ata asar
$. @angkah Merumuskan iagnosa = Masalah ktual
[email protected] Mengantisipasi iagnosa = Masalah Potensial
[email protected] D 3indakan /egera dan olaborasi
?. @angkah D 5en!ana suhan ebidanan
A. @angkah D Pelaksanaan suhan ebidanan
[email protected] D ?aluasi suhan ebidanan
H.Pendokumentasian suhan ebidanan
$$ D.P?M$H/;
Pada bab ini membahas tentang kesenjangan antara
teori dan kasus yang ada pada pelaksaan Manajemen suhan
ebidanan pada klien dengan asiksia sedang yang dibahas
se!ara sistematis sesuai dengan manajemen asuhan
kebidanan.
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
9/76
"
$$ D. P?;>3>P
. esimpulan
$. /aran
A35 P>/3
@MP5;
BAB II
TIN$AUAN PU"TA%A
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
10/76
10
A. Tinjauan Tentang Masa Nifas
1. einisi Masa ;ias
a. Masa nias (puerpurium) adalah dimulai setelah plasenta lahir
dan berakhir ketika alatalat kandungan kembali seperti keadaan
sebelum hamil. (epkes 5, 201*)
b. Masa nias (puerpurium)masa segera setelah kelahiran plasenta
sampai + minggu, selama masa ini saluran reproduksi
anatominya kembali kekeadaan dan berakhir ketika alatalat
kandungan kembali seperti keadaan tidak hamil yang normal.
(5ukiyah, 2010)
!. Masa nias (puerpurium)masa yang dimulai setelah kelahiran
plasenta dan berakhir ketika alatalat kandungan kembali seperti
keadaan sebelum hamil. (Pitriani 5, 2014, 200").
d. Masa nias (postpartum/puerperium) berasal dari bahasa latin
yaitu dari kata pueryang artinya bayi dan parousyang berarti
melahirkan. ('ulanda, 2011)
e. Masa nias (puerperium)adalah masa pulih kembali, mulai dari
persalinan selesai sampai alatalat kandungan kembali seperti
pra hamil, lama masa nias ini +9 minggu. (mbar6ati, 2009)
. Masa nias tidak kurang dari 10 hari dan tidak lebih dari 9 hari
setelah akhir persalinan. ($ahiyatun, 200")
11
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
11/76
11
g. Masa puerperium normal adalah 6aktu yang diperlukan
agar organ genetalia interna ibu kembali menjadi normal
se!ara anatomis dan ungsional, yaitu sekitar + minggu.
(Manuaba, 2007)
2. Pembagian Masa ;ias
;ias dibagi dalam * periode yaitu 8
a. Puerperium ini. %aitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan
berdiri dan berjalan. alam agama slam, dianggap telah bersih
dan boleh bekerja setelah 40 hari.
b. Puerperium ntermedial. %aitu kepulihan ibu se!ara menyeluruh
alatalat genetalianya yang lamanya +9 minggu.
!. 5emote Puerperium. %aitu 6aktu yang diperlukan untuk pulih
dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau 6aktu
persalinan mempunyai kompilasi. ('ulanda, 2011- $ahiyatun,
200")
*. 3ujuan suhan Masa ;ias3ujuan suhan pada masa ;ias adalah8a. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik isik maupun
psikologis.b. Melaksanakan skrining yang komprehensi, mendeteksi masalah,
mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun
bayinya.!. Memberikan pendidikan kesehatan tentang pera6atan diri,
nutrisi, $, menyusui, pemberian imunisasi pada bayi dan
pera6atan bayi sehat.
d. Memberikan pelayanan $.
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
12/76
12
e. Memper!epat inolusi alat kandung.. Melan!arkan pengeluaran lochea, mengurangi ineksi
puerperium.g. Melan!arkan ungsi alat gastro intestinal atau perkemihan.h. Meningkatkan kelan!aran peredaran darah sehingga memper
!epat ungsi / dan pengeluaran sisa metabolisme. (Pitriani 5.,
2014)4. Program dan kebijakan teknis dalam asuhan masa nias
Pada masa nias dilakukan paling sedikit 4 kali kunjungan, hal
ini dilakukan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir, dan untuk
men!egah mendeteksi dan menangani masalahmasalah yang
terjadi.a. unjungan pertama, dilakukan pada +9 jam setelah persalinan.
unjungan ini dilakukan dengan tujuan 81) Men!egah perdarahan masa nias karena atonia uteri.2) Mendeteksi dan mera6at penyebab lain perdarahan, dan
merujuk bila perdarahan berlanjut.*) Memberikan konseling kepada ibu atau salah satu anggota
keluarga bagaimana men!egah perdarahan masa niaskarena atonia uteri.
4) Pemberian / a6al,&) Membantu melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru
lahir+) Menjaga bayi tetap sehat dengan !ara men!egah hipotermia.
b. unjungan kedua, dilakukan pada + hari setelah persalinan.
unjungan ini dilakukan dengan tujuan untuk81) Memastikan inolusi uterus berjalan normal, yaitu uterus
berkontraksi dan undus di ba6ah umbilikus.2) Menilai adanya tandatanda ineksi atau perdarahan
abnormal.*) Memastikan ibu mendapat !ukup makanan, !airan dan
istirahat.
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
13/76
1*
4) Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tak memperlihat
kan tandatanda penyulit.&) Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi,
tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan mera6at bayi
seharihari.!. unjungan ketiga dilakukan pada dua minggu setelah persalinan,
yang mana kunjungan ini tujuannya sama dengan kunjungan
yang kedua.
d. /etelah kunjungan ketiga maka dilakukanlah kunjungan pada +
minggu setelah persalinan yang merupakan kujungan terakhirselama masa nias, yang mana kunjungan ini bertujuan untuk81) Menanyakan pada ibu tentang penyulitpenyulit yang ia atau
bayi alami.2) Memberikan konseling untuk mendapatkan pelayanan $
se!ara dini (/aiuddin $, 200"- Pitriani 5, 2014).
&. ebutuhan asar bu Pada Masa ;ias
a. CiEi
;utrisi atau giEi adalah Eat yang di perlukan oleh tubuh
untuk keperluan metabolismenya. ebutuhan giEi pada masa
nias terutama bila menyusui akan meningkat 2 karena
berguna proses kesembuhan karena sehabis melahirkan dan
untuk memproduksi air susu yang !ukup untuk menyehatkan
bayi.
b. mbulasi
isebut juga early ambulation. Early ambulation adalah
kebijakan untuk selekas mungkin membimbing klien keluar dari
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
14/76
14
tempat tidurnya dan membimbingnya selekas mungkin berjalan.
lien sudah diperbolehkan bangun dari tempat tidur dalam 2449
jam post Partum. euntungan early ambulationadalah 8
1) lien merasa lebih baik, lebih sehat dan lebih kuat.
2) Aaal usus dan kandung ken!ing lebih baik.
*) apat lebih memungkinkan dalam mengajari ibu untuk
mera6at atau memelihara anaknya, memandikan selama ibu
masih dalam pera6atan.
!. ?liminasi
1) MiksiMiksi disebut normal bila dapat $ spontan setiap *4 jam.
bu diusahakan dapat buang air ke!il sendiri, bila tidak dilakukan dengan tindakan8 irangsang dengan mengalirkan airkran didekat klien, mengompres air hangat diatas simpisis.
2) eekasi$iasanya 2* hari postpartum masih sulit buang air besar. Bika
klien pada hari ketiga belum juga buang air besar maka
diberikan laksan supositoria dan minum air hangat.d. ebersihan diri
$ila sudah buang air besar atau buang air ke!il perineum
harus dibersihkan se!ara rutin. aranya dibersihkan dengan
sabun yang lembut minimal sehari sekali. $iasaya ibu akan takut
akan jahitan yang lepas, juga merasa sakit sehingga perineum
tidak dibersihkan atau tidak di!u!i. airan sabun yang hanya
atau sejenisnya sebaiknya dipakai setelah ibu buang air ke!il
atau buang air besar. /esudah atau sebelum mengganti ibu
harus !u!i tangan dengan larutan desinektan atau sabun. bu
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
15/76
1&
perlu diberitahu !ara mengganti pembalut yaitu bagian dalam
jangan sampai terkontaminasi oleh tangan. ara memakaikan
pembalut yaitu dari depan ke belakang. Pakaian dalam yangkotor harus segera diganti paling sedikit 4 hari sekali.
e. stirahat
ebahagiaan setelah melahirkan membuat sulit istirahat.
/eorang ibu baru akan !emas apakah ia akan mampu mera6at
anaknya atau tidak. Hal ini mengakibatkan sulit tidur. Buga akan
terjadi gangguan pola tidur karena beban kerja bertambah, ibu
harus bangun malam untuk meneteki atau mengganti popok
yang sebelumnya tidak pernah dilakukan. urang istirahat akan
mempengaruhi ibu dalam beberapa hal antara lain mengurangi
jumlah / yang diproduksi, memperlambat proses inolusi uteri
dan memperbanyak perdarahan, menyebabkan depresi dan
ketidakmampuan untuk mera6at bayi dan dirinya sendiri.
(mbar6ati, 2009)
. /eksualpabila perdarahan telah berhenti dan episiotomi sudah
sembuh maka !oitus bisa dilakukan pada *4 minggu
postpartum. Hasrat seksual pada bulan pertama akan berkurang
baik ke!epatannya maupun lamanya, juga orgasmepun akan
menurun. (mbar6ati, 2009)g. @atihan senam nias
/enam yang pertama paling baik paling aman untuk
memperkuat dasar panggul adalah senam kegel. /egera lakukan
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
16/76
1+
senam kegel pada hari pertama postpartum bila memang
memungkinkan. aranya dengan berdiri dengan tungkai
dirapatkan. en!angkan otototot pantat dan pinggul tahan
sampai & hitungan. endurkan dan ulangi lagi latiahan sebanyak
& kali. (mbar6ati,2009)
h. eluarga $eren!ana
1) dealnya pasangan harus menunggu sekurangkurangnya 2
tahun sebelum ibu hamil kembali.
2) $iasanya ibu post partum tidak akan menghasilkan telur
(oulasi) sebelum mendapatkan haidnya selama meneteki,
oleh karena itu menore laktasi dapat dipakai sebelum haid
pertama kembali untuk men!egah terjadinya kehamilan.
*) Menggunakan metode $
4) Bika pasangan memilih metode $ tertentu, ada baiknya untuk
bertemu lagi dalam dua minggu untuk mengetahui apakah ada
yang ingin ditanyakan oleh ibu atau pasangan dan untuk
melihat apakah metode tersebut bekerja dengan baik.
(mbar6ati, 2009)
+. omplikasi dan elainankelainan alam Masa ;ias
a. omplikasi alam Masa ;ias1) neksi nias
neksi masa nias adalah semua peradangan yang
disebabkan oleh masuknya kumankuman kedalam alatalat
genital pada 6aktu persalinan dan nias. emam nias atau
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
17/76
17
morbiditas puerperalis meliputi demam dalam masa nias oleh
sebab apapun. Menurut Boint ommittee on Maternal 'elare,
morbiditas puerperalis ialah kenaikan suhu sampai *9 0 atau
lebih selama 2 hari dalam 10 hari pertama postpartum,
dengan menge!ualikan hari pertama. (5ukiyah, 2010)2) ?ndometritis
?ndometritis adalah radang pada endometrium, kumankuman
memasuki endometrium biasanya pada luka bekas insertion
plasenta dan dalam 6aktu singkat mengikutsertakan seluruh
endometrium. Pada ineksi dengan kuman yang tidak
seberapa patogen, radang terbatas pada endometrium.
(5ukiyah, 2010)*) Peritonitis
Peritonitis adalah inlamasi peritoneumlapisan membrane
serosa rongga abdomen dan meliputi isera merupakan
penyulit berbahaya yang dapat terjadi dalam bentuk akut
maupun kronis atau kumpulan tanda dan gejala, diantaranya
nyeri tekan dan nyeri lepas pada palpasi, deans mus!ular,
dan tandatanda umum inlamasi. (5ukiyah, 2010)4) $endungan /
$endungan air susu adalah terjadinya pembengkakan pada
payudara karena peningkatan aliran ena dan lime sehingga
menyebabkan bendungan / dan rasa nyeri disertaikenaikan suhu badan. (5ukiyah, 2010)
&) neksi PayudaraMastitis adalah ineksi pada payudara yang terjadi pada 12#
6anita yang menyusui. Mastitis umum terjadi pada minggu 1&
setelah melahirkan terutama pada primipara. neksi terjadi
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
18/76
19
melalui luka pada puting susu, tetapi mungkin juga melalui
peredaran darah. Mastitis ditandai dengan nyeri pada
payudara, kemerahan area payudara yang membengkak,
demam, menggigil dan penderita merasa lemah dan tidak
nasu makan. (5ukiyah, 2010)b. elainankelainan Pada Masa ;ias
1) elainan pada rahima) /ub inolusi uteri
nolusi adalah keadaan uterus menge!il oleh kontraksi
rahim dimana berat rahim dari 1000 gram saat setelah
bersalin, menjadi 40F+0 gram + minggu kemudian. Pada
beberapa keadaan terjadinya proses inolusi rahim tidak
berjalan sebagaimana mestinya, sehingga proses
penge!ilannya terlambat. eadaan demikian disebut sub
inolusi uteri.b) Perdarahan masa nias
Perdarahan lebih dari &00+00 ml dalam masa 24 jam
setelah anak lahir.2) elainan lain dalam nias
a) Alegmasia alba dolens/uatu trombolebitis yang mengenai satu atau kedua
ena emoralis. Hal ini disebabkan oleh adanya trombosis
atau embolus yang disebabkan karena adanya perubahan
atau kerusakan pada intima pembuluh darah, perubahan
pada susunan darah, laju peredaran darah, atau karena
pengaruh ineksi atau enaseksi.b) ;ekrosis hipoisis lobus anterior post partum
/indroma sheehan atau nekrosis lobus depan dari
hipoisis karena syo!k akibat perdarahan persalinan.
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
19/76
1"
Hipoisis ikut berinolusi setelah persalinan karena syo!k
akibat perdarahan hebat pada hipoisis terjadilah nekrosis
pada pars anterior. Cejala timbul agalaksia, amenore,
dan insuisiensi hormon pars anterior hipoisis.
(mbar6ati, 2009).
B. Tinjauan %&ususTentang Perara&an Post Partu#1. Pengertian
a. Perdarahan Post Partum adalah perdarahan yang banyak yang
sulit untuk dihentikan. (Heidi Mukro, 200+)b. stilah perdarahan postpartum dalam arti luas men!akup semua
perdarahan yang terjadi setelah kelahiran bayi 8 sebelum, selama
dan sesudah keluarnya plasenta. (Gorn Aorte, 2010)!. Perdarahan Postpartum adalah kehilangan darah melebihi &00
ml atau lebih pada saat pelahiran dan dalam 6aktu 24 jam
(/in!lair.., 200").
d. Perdarahan post partum adalah perdarahan lebih dari &00+00
ml dalam 24 jam setelah anak lahir atau perdarahan dalam kala
(5ukiyah, 2010).
e. Perdarahan postpartum adalah perdarahan yang terjadi dalam
24 jam setelah persalinan berlangsung. (Manuaba, 2010)
. Perdarahan Postpartum (perdarahan masa nias) adalah
perdarahan lebih dar i &00+00 ml dalam masa 24 jam setelah
anak lahir. (mbar6ati, 2009)
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
20/76
20
g. Perdarahan pas!asalin adalah perdarahan &00 ml setelah bayi
lahir atau yang berpotensi mempengaruhi hemodinamik ibu.
(epkes 5, 201*)
2. lasiikasiPerdarahan terbagi menjadi dua yaitu
a. Perdarahan postpartum primer (early postpartum hemorrhage)
yang terjadi pada 24 jam pertama.
b. Perdarahan postpartum sekunder (late postpartum hemorrhage)
yang terjadi setelah 24 jam setelah persalinan.(mbar6ati, 2009)
Menurut epartemen esehatan bah6a klasiikasi perdarahan
postpartum adalah perdarahan pas!asalin primer terjadi dalam 24
jam pertama setelah persalinan, sementara perdarahan pas!asalin
sekunder adalah perdarahan peraginaan yang lebih banyak dari
normal antara 24 jam hingga 12 minggu setelah persalinan. (epkes
5, 201*)
*. ?tiologiAaktor penyebab utama perdarahan baik se!ara primer
maupun sekunder adalah grandemultipara, jarak persalinan pendek
kurang dari 2 tahun, persalinan yang dilakukan dengan tindakan,
pertolongan kala uri sebelum 6aktunya, pertolongan persalinan oleh
dukun, persalinan dengan tindakan paksa, persalinan dengan
narkoba. (5ukiyah, 2010- Manuaba, 2010)Menurut mbar6ati (2009), penyebab perdarahan post partum
primer adalah atonia uteri, retensio plasenta, sisa plasenta, laserasi
jalan lahir dan inersion plasenta. /edangkan penyebab perdarahan
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
21/76
21
postpartum sekunder adalah sub inolusi, retensi sisa plasenta,
ineksi nias./edangkan menurut /in!lair . (200"), aktor predisposisi
perdarahan postpartum meliputi8 ?mbolus !airan amnion, pemberian
Mg/4, anestesi konduksi, episiotomy, paritas tinggi, penggunaan
oksitosin, ri6ayat perdarahan pas!apartum, gangguan koagulasi,
didtensi uterus yang berlebihan, abrupsio plasenta, persalinan
persipitatus, persalinan yang lama, kala yang memanjang atau
salah penanganan.
4. 3anda dan CejalaCambaran klinisnya berupa perdarahan terusmenerus dan
keadaan pasien se!ara berangsurangsur menjadi semakin jelek.
enyut nadi menjadi !epat dan lemah, tekanan darah menurun,
pasien berubah pu!at dan dingin, dan napasnya menjadi sesak,
terengahengah, berkeringat dan akhirnya koma serta meninggal
dunia. /ituasi yang berbahaya adalah kalau denyut nadi dan tekanan
darah hanya memperlihatkan sedikit perubahan untuk beberapa saat
karena adanya mekanisme kompensasi askuler. emudian ungsi
kompensasi ini tidak bisa dipertahankan lagi, denyut nadi meningkat
dengan !epat, tekanan darah tibatiba turun, dan pasien
dalam keadaan sho!k. >terus dapat terisi darah dalam jumlah yang
!ukup banyak sekalipun dari luar hanya terlihat sedikit.
(Gorn Aorte, 2010)&. iagnosis
a. 3erjadi perdarahan segera setelah bayi lahir8
1) apat terjadi sebelum plasenta lahir.
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
22/76
22
2) /esudah plasenta lahir.b. Bumlahnya sekitar 400&00 !!.
!. eluar pada umumnya mendadak.d. apat diikuti dengan menurunnya kesadaran.e. apat diikuti dengan perubahan sistem kardioaskuler.
(Manuaba, 2007)+. omplikasi
a. /indrom /heehanPerdarahan banyak kadangkadang diikuti dengan sindrom
/heehan, yaitu kegagalan laktasi, amenorea, atroi payudara,
rontok rambut pubis dan aksila, superniolusi uterus, hipotiroidi,dan insuisiensi korteks adrenal.
b. iabetes inspidusPerdarahan banyak pas!a persalinan dapat mengakibatkan
diabetes inspidus tanpa disertai deisiensi anterior.
(/astra6inata /, 200&)Menurut Gorn Aorte (2010), bahaya perdarahan postpartum ada
dua yakni 8a. nemia yang diakibatkan perdarahan tersebut memperlemah
keadaan pasien, menurunkan daya tahannya dan menjadi a!tor
predisposisi terjadinya ineksi nias.b. Bika kehilangan darah ini tidak dihentikan, akibat akhir tentu saja
kematian.7. Pen!egahan
Pen!egahan perdarahan postpartum dapat dilakukan dengan
mengenali resiko perdarahan postpartum (uterus distensi, partus
lama, partus dengan uatan), memberikan oksitosin setelah bayi lahir,
memastikan kontraksi uterus setelah bayi lahir, memastikan plasenta
lahir lengkap, menangani robekan jalan lahir. (mbar6ati, 2009)9. Penatalaksanaan
/e!ara umum penanganan perdarahan postpartum adalah sebagai
berikut8
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
23/76
2*
a. etahui dengan pasti kondisi pasien sejak a6al (saat masuk).b. Pimpin persalinan dengan menga!u pada persalinan bersih dan
aman (termasuk upaya pen!egahan perdarahan pas!a
persalinan).!. @akukan obeserasi melekat pada 2 jam pertama pas!a
persalinan (diruang persalinan) dan lanjutkan pemantauan
terjad6al hingga 4 jam berikutnya (diruang ra6at gabung).d. /elalu siapkan keperluan tindakan ga6at darurat.e. /egera lakukan penilaian klinik dan upaya pertolongan apabila
dihadapkan dengan masalah dan komplikasi.. tasi syokg. Pastikan kontraksi berlangsung baik (keluarkan bekuan darah,
lakukan pijatan uterus, beri uterotonika 10 > M dilanjutkan
inuse 20 > dalam &00 !! ;/[email protected] dengan 40 tetesan per menit).h. Pastikan plasenta telah lahir dan lengkap, eksplorasi
kemungkinan robekan jalan lahir.i. $ila perdarahan terus berlangsung, lakukan uji beku darah.j. Pasang kateter menetap dan pantau masukan keluaran !airan.k. ari penyebab perdarahan dan lakukan tindakan spesiik.
(/aiuddin $, 200")
Menurut 5ukiyah (2010), langkahlangkah penanganan
perdarahan primer maupun sekunder adalah8
a. @angkah penanganan perdarahan postpartum primer
1) Pijat uterus agara berkontraksi dan keluarkan bekuan darah.2) aji kondisi pasien (denyut jantung, tekanan darah, 6arna
kulit, kesadaran, kontraksi uterus) dan perkirakan banyaknya
darah yang keluar.*) $erikan oksitosin (10 > D dan ergometrin 0,& D. $erikan
melalui M apabila tidak bisa melalui D).
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
24/76
24
4) /iapkan donor untuk transuse, ambil darah untuk kros!ek,
berikan ;al 11=1& menit.&) apabila pasien mengalami syok (pemberian inuse sampai
sekitar * @t untuk mengatasi syok).+) andung kemih selalu dalam kondisi kosong.7) 6asi agar uterus dapat terus berkontraksi dengan baik9) Bika perdarahan persisten dan uterus tetap rileks, lakukan
kompresi bimanual.") Bika perdarahan persisten dan uterus berkontraksi dengan
baik, maka lakukan pemeriksaan pada agina dan seriks
untuk menemukan laserasi yang menyebabkan perdarahan
tersebut.10) Bika ada indikasi bah6a mungkin terjadi ineksi yang diikuti
dengan demam, menggigil, lokhea yang berbau busuk,segera berikan antibioti! berspektrum luas.
11) @akukan pen!atatan yang akurat.
b. @angkah penanganan perdarahan postpartum sekunder
1) Prioritas dalam penatalaksanaan HPP sekunder (sama
dengan HPP primer).2) Masukkan pasien ke rumah sakit sebagai salah satu kasus
kedaruratan.*) Per!epatan kontraksi dengan !ara melakukan massage
uterus, jika uterus masih teraba.
4) aji kondisi pasien, jika pasien di daerah terpen!il mulailah
sebelum dilakukan rujukan.&) $erikan oksitosin (oksitosin 10 > D dan ergometrin 0,& D.+) $erikan melalui M apabila, tidak bisa melalui D)7) /iapkan darah untuk transuse, ambil darah untuk !ross !ek,
berikan ;al 11=1& menit apabila pasien mengalami syok
(pemberian inuse sampai sekitar * @t untuk mengatasi
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
25/76
2&
syok), pada kasus syok yang parah gunakan plasma
ekspander.9) 6asi agar uterus tetap berkontraksi dengan baik.") 3ambahkan 40 > oksitosin dalam 1 liter !airan inuse
dengan tetesan 40 tetes=menit.10) $erikan antibioti! berspektrum luas.11) Bika mungkin siapkan pasien untuk pemeriksaan segera di
ba6ah pengaruh anastesi.
C. Proses Manaje#en Asu&an %e'ianan
1. Pengertian Manajemen ebidanana. Manajemen kebidanan adalah proses peme!ahan masalah
yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan
pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan
penemuan, keterampilan dalam rangkaian tahapan logis untuk
pengambilan keputusan yang berokus pada pasien.
(Megasari M, 201&)b. Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang digunakan
oleh bidan dalam menerapkan metode metode peme!ahan
masalah se!ara sistematis mulai dari pengkajian, analisis data,
diagnosa kebidanan, peren!anaan, pelaksanaan dan ealuasi.
(mbar6ati, 2009- Muslihatun, 200")
!. Manajemen kebidanan merupakan suatu metode atau bentuk
pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam memberi asuhan
kebidanan. (Hani >mmi, 2010)d. Manajemen kebidanan memperkenalkan sebuah metode
dengan pengorganisasian, pemikiran, dan tindakan berurutan,
logis, dan menguntungkan, baik bagi pasien maupun bagi
tenaga kesehatan. (Pur6andari, 2009- /aminem 200")
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
26/76
2+
e. Manajemen asuhan kebidanan atau yang sering disebutmanajemen kebidanan adalah suatu metode berpikir dan
bertindak se!ara sistematis dan logis dalam memberi asuhan
kebidanan, agar menguntungkan kedua belah pihak baik klien
maupun pemberian asuhan. (/oepardan, 2009)2. @angkah dalam Manajemen suhan ebidanan
Proses manajemen kebidanan terdiri atas tujuh langkah yang
berurutan, yang setiap langkah disempurnakan se!ara periodik.
etujuh langkah tersebut membentuk kerangka lengkap yang dapat
diaplikasikan dalam situasi apapun. $erikut ketujuh langkah
manajemen kebidanan menurut Darney (1""7)8a. @angkah .Pengumpulan dan nalisa asar
Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua inomasi
yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan
dengan kondisi klien >ntuk memperoleh data dilakukan dengan
!ara anamneses, pemeriksaan isik sesuai dengan kebutuhan
dan pemeriksaan tandatanda ital, pemeriksaan khusus dan
pemeriksaan penunjang. (Pur6andari, 2009)b. @angkah . Merumuskan iagnosa=Masalah ktual
Pada langkah ini dilakukan identiikasi terhadap
diagnosa atau masalah berdasarkan interpretasi atas dasar
data yang telah dikumpulkan. ata dasar yang telah
dikumpulkan, diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan
diagnosa dan masalah yang spesiik. 5umusan diagnosa dan
masalah, keduanya digunakan karena masalah tidak dapat
diidentiikasi seperti diagnosa tetapi tetap membutuhkan
penanganan. Masalah sering berkaitan dengan halhal yang
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
27/76
27
sedang dialami 6anita yang diidentiikasi oleh bidan sesuai
dengan hasil pengkajian. (Pur6andari, 2009)
!. @angkah .Merumuskan iagnosa=Masalah PotensialPada langkah ini dilakukan dengan mengidentiikasi
masalah atau diagnosis potensial yang lain berdasarkan
beberapa masalah dan diagnosis sudah diidentiikasi. @angkah
ini membutuhkan antisipasi yang !ukup dan apabila
memungkinkan dilakukan proses pen!egahan atau dalam
kondisi tertentu pasien membutuhkan tindakan segera.
('ildan Hidayat, 2009)d. @angkah D.Melaksanakan tindakan segera=olaborasi
Mengidentiikasi perlu adanya tindakan segera oleh
bidan atau dokter dan atau=untuk dikonsultasikan atau
ditangani bersama oleh anggota tim kesehatan yang lain
sesuai dengan kondisi klien. @angkah keempat men!erminkan
kesinambungan dari proses penatalaksanan kebidanan
sebelumnya. Badi manajemen bukan hanya selama asuhan
primer priodik atau kunjungan prenatal saja, tetapi selama
6anita tersebut bersama bidan terus menerus, misalnya pada
6aktu 6anita tersebut dalam persalinan (Muslihatun, 200").
e. @angkah D.Peren!anaan 3indakan suhan ebidananPada langkah ini diren!anakan asuhan yang
menyuluruh, ditentukan oleh langkahlangkah sebelumnya.
@angkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap
diagnosa atau masalah yang telah diindentiiakasi atau
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
28/76
29
diantisipasi. Pada langkah ini inormasi=data dasar yang tidak
lengkap dapat dilengkapi. Pada langkah ini tugas bidan adalah
merumuskan ren!ana asuhan dan membuat kesepakatan
dengan pasien sesuai d engan hasil pembahasan ren!anaasuhan bersama pasien sebelum melaksanakannnya.
(Pur6andari, 2009). @angkah D. Pelaksanaan 3indakan suhan ebidanan
Pada langkah ini ren!ana asuhan menyeluruh dilakukan
se!ara eisien dan aman. 5en!ana ini bisa dilakukan
seluruhnya oleh bidan atau sebagian oleh pasien, atau anggota
tim kesehatan lainnya. Bika bidan tidak melakukan sendiri, ia
tetap memikul tanggung ja6ab untuk mengarahkan
pelaksanaannya memastikan langkahlangkah tersebut benar
benar terlaksana. (Muslihatun, 200")g. @angkah D.?aluasi suhan ebidanan
Pada langkah ini dilakukan ealuasi keaktian dari
asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan
akan bantuan, apakah benarbenar terpenuhi sesuai dengan
kebutuhan sebagai mana telah diidentiikasi dalam masalah
dan diagnosa. 5en!ana tersebut dapat dianggap eekti jika
memang benar eekti dalam pelaksannaanya da
kemungkinan bah6a sebagian ren!ana tersebut telah eekti
sedangkan sebagian belum eekti. (Muslihatun, 200")*. Pendokumentasian suhan ebidanan (/P)
a. Pengertian1) okumentasi kebidanan merupakan bukti pen!atatan dan
pelaporan berdasarkan komunikasi tertulis yang akurat dan
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
29/76
2"
lengkap yang dimiliki oleh bidan dalam melakukan asuhan
kebidanan. ('ildan Hidayat, 2009)2) okumentasi kebidanan merupakan kemajuan inormasi
sistematis yang mengorganisasi temuan dan
kesimpulanmenjadi suatu ren!ana asuhan. (Pur6andari, 2009)
*) okumentasi kebidanan didalamnya tersirat proses berpikir
yang sistematis seorang bidan dalam menhadapi seorang
klien sesuai langkahlangkah dalam proses manajemen
kebidanan. (Hani >mmi, 2010)4)okumentasi kebidanan adalah !atatan tentang interaksi
antara tenaga kesehatan, pasien, keluarga pasien dan tim
kesehatan tentang hasil pemeriksisaan, prosedur tindakan,
pengobatan pada pasien, pendidikan, dan respon pasien
terhadap semua asuhan yang di berikan. (Muslihatun, 200")&) okumentasi kebidanan adalah !atatan perkembangan yang
menggambarkan urutan kejadian pasien dari masuk
pelayanan kebidanan sampai pulang atau pulih.
(/yarudin, 200")b. /P
Metode empat langkah yang dinamakan /P (!ub"ekti#
Ob"ekti# $ssesment %lanning)disarikan dari proses pemikiran
penatalaksanaan kebidanan, dipakai untuk mendokumentasi
kan asuhan pasiendalam rekam medis sebagai !atatan
kemajuan pasien. (Pur6andari, 2009)Menurut Helen Darney (1""7), alur berpikir saat
menghadapi klien meliputi 7 langkah. >ntuk orang lain
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
30/76
*0
mengetahui apa yang telah dilakukan oleh seorang bidan
melalui proses berpikir sistematis, didokumentasikan dalam
bentuk /P, yaitu 8
1) /ubyekti (/)
Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan
data klien melalui anamnese sebagai langkah Darney.
2) byekti ()
Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan isik
klien, hasil laboratorium dan test diagnostik lain yang
dirumuskan dalam data okus untuk mendukung asuhan
sebagai langkah Darney.
*)$ssesment()
Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan
interprestasi data subyakti dan obyekti dalam suatu
identiikasi8
a) iagnosa=masalah.
b) ntisipasi diagnosa=masalah potensial.
!) Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter,
konsultasi= kolaborasi dan atau rujukan sebagai langkah
2, *, dan 4 Darney.
4) %lanning (P)
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
31/76
*1
Menggambarkan pendokumentasian dari tindakan (1) dan
?aluasi peren!anaan (?) berdasarkan analisa sebagai
langkah &, +, dan 7 Darney. (6ienda 5., 2014)
BAB III
TIN$AUAN %A"U"
A"UHAN %EBIDANAN PADA N(. )"* DEN+AN PERDARAHAN
P,"TPARTUM DI P,"%E"DE" MA$AN+ %AB. B,NE
TAN++AL - "/D -0 MEI -12
;o. 5egister 8
3anggal partus 8 200&201& jam 0".*0 6ita
3anggal pengkajian 8 200&201& jam 1*.00 6ita
3anggal masuk 5/ 8 190&201& jam 10.00 6ita
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
32/76
*2
;ama Pengkaji 8 H/5;
A. Langka& I. Pengu#pulan an Analisa Dasar
1. dentitas bu = /uami;ama 8 ;y. tamabu mengeluh mengeluarkan darah dari jalan lahir se!ara terus
menerus.*. 5i6ayat esehatan
a. 5i6ayat esehatan %ang @alu
bu tidak pernah mengalami penyakit menular (seperti8Hepatitis,
HD=/, 3$) penyakit menurun (seperti8 M, sma,
Hipertensi) penyakit berat (seperti8Bantung, ginjal, paruparu)
dan ibu tidak pernah opname.
b. 5i6ayat esehatan eluarga
alam keluarga pasangan suami istri tidak ada yang menderita
penyakit menular (seperti 8 Hepatitis, HD=/, 3$) penyakit
menurun (seperti 8 M, sma, Hipertensi) penyakit berat
(seperti 8 Bantung, ginjal, paruparu) dan ri6ayat gameli.
!. 5i6ayat esehatan /ekarang
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
33/76
**
bu dalam masa nias dan sedang mengalami perdarahan yang
keluar dari jalan lahir se!ara terus menerus setelah melahirkan
anaknya 12 jam yang lalu.
4. 5i6ayat bstetri
a. 5i6ayat Haid
1) Menar!he 8 14 3ahun
2) /iklus 8 29 hari
*) @ama 8 7 hari
4) Dolume 8 2* G ganti pembalut
&) 'arna 8 Merah
+) isminore 8 3idak ada
7) HPH3 8 11092014
b. 5i6ayat ehamilan, Persalinan dan ;ias yang @alu
bu Mengatakan ini merupakan kehamilan yang pertama, dan
nias
!. 5i6ayat ehamilan /ekarang
C1P00 hamil *" minggu
d. 5i6ayat Persalinan /ekarang
P10 umur kehamilan *" minggu
HPH3 8 11F 09 F 2014
[email protected] 8 19 F 0& F 201&
Partus se!ara spontan di $idan tanggal 20 Mei 201*, jam 0".
0& '$, anak lahir hidup, keadaan baik, $$ 8 *700 gram, P$ 8
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
34/76
*4
40 !m, jenis kelamin 8 laki F laki, pgar skore 9, ", 10, plasenta
lahir spontan, perdarahan J= &00 !! selama proses persalinan.
jam 2*.20 '$ dengan diagnosa sisa plasenta. Bam 2*.4& '$
dipindah ke ruang bersalin. ilakukan pemeriksaan dalam
dinding agina tidak ada benjolan, seriks utuh dan terdapat
pembukaan * !m, tampak darah mengalir melalui ostium
uterieksternum 6arna merah segar, tampak sisa jaringan pda
dinding uterus.
e. 5i6ayat $
bu mengatakan tidak pernah menjadi aseptor $ jenis apapun.
. Pola ebutuhan /ehari F hari
1) Pola nutrisi
/elama Hamil 8 bu makan * kali sehari dengan menu nasi,
sayur (bayam), lauk (telur) posrsi sedang.
Minum +7 gelas air putih perhari.
/elama ;ias 8 bu makan 1 kali menu nasi, sayur (bayam),
lauk (telur) porsi sedikit. Minum 1 gelas air
putih.
2) Pola ?liminasi
/elama Hamil 8 bu $$ 12 kali perhari dengan konsistensi
eses lembek, 6arna kuning, bau khas.
$ 4& kali perhari 6arna kuning, jernih,
bau khas.
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
35/76
*&
/elama ;ias 8 bu belum $$. $ 1 kali 6arna kuning,
jernih, bau khas.
*) Pola Personal hygiene
/elama Hamil 8 bu mandi 2 kali perhari, gosok gigi 2 kali
perhari, ganti baju 2 kali perhari, keramas *
kali seminggu.
/elama ;ias 8 bu disibin dan ibu ganti pakaian.
4) Mobilisasi
/elama Hamil 8 bu beraktiitas seperti biasa
/elama ;ias 8 bu terbaring di atas tempat tidur.
&) ktiitas
/elama Hamil 8 bu melakukan aktiitasnya sebagai ibu
rumah tangga (seperti 8 memasak,
men!u!i, menyapu) dengan mandiri tanpa
bantuan.
/elama ;ias 8 bu tidak bisa melakukan aktiitas.
g. ata Psikososial
bu merasa bahagia dengan kelahiran bayinya. bu merasa
!emas karena mengeluarkan darah dari jalan lahir se!ara terus
menerus setelah melahirkan bayinya.
2. Pemeriksaan Aisik
> 8 @emes
esadaran 8 omposmentis
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
36/76
*+
33D 3 8 100=70 mmHg
;adi 8 90 G=menit
/uhu 8 *7,2
55 8 24 G=menit
@@ 8 2+,& !m
3A> 8 * jari di ba6ah pusat
PPD 8 &&0 !!
*. /tatus Present
epala 8 Meso!hepal, kulit kepala bersih, tidak ada
ketombe
Muka 8 3idak oedema, pu!at, tidak ada !loasma
graidarum.
Mata 8 onjungtia anemis, seklera putih, palpebra
tidak oedema.
3elinga 8 $ersih, tidak ada penumpukan serumen,
tidak ada pembesaran polip.
Hidung 8 $ersih, tidak ada penumpukan serumen.
Cigi dan Mulut 8 $ibir tidak sianosis, tidak kering, tidak ada
stomatitis, tidak ada epulis maupun
ginggiitis, lidah bersih.
@eher 8 3idak ada pembesaran kelenjar thyroid dan
ena jugularis.
Gila 8 3idak ada pembesaran kelenjar lime.
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
37/76
*7
ada 8 /imetris, pernaasan reguler.
bdoment 83idak ada pembesaran hati (hepatomegali)
dan limpa (splenomegali)
Punggung 8 tidak ada kelainan.
Pinggang 8 tidak ada nyeri tekan
Cenetalia 8 Dula tidak ada !ondiloma aKuiminata, darah
segar ber6arna merah.
Aosa Poplitea 8 tidak ada pembesaran kelenjar lime.
nguinal 8 tidak ada arises
?kstremitas tas 8 /imetris, tidak oedema, pergerakan akti,
tidak !a!at, terpasang inus di tangan
sebelah kanan.
?kstremitas $a6ah 8 /imetris, tidak oedema, tidak arises,
pergerakan akti, tidak !a!at, relek kaki
kanan dan kiri normal.
4. /tatus bstetri
a. nspeksi
Muka 8 3ampak pu!at, tidak ada !loasma
graidarum, tidak oedema.
Mammae 8 Hiperpigmentasi pada aerola dan papila,
puting susu menonjol, kolostrum sudah
keluar.
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
38/76
*9
Dula dan agina 8 tidak ada oedema, tidak ada arises,
tidak ada !ondiloma, keluar darah dari jalan
lahir stosel dan gumpalan darah.
b. Palpasi bdoment
3A> * jari di ba6ah pusat dan kontraksi uterus baik,
kandung kemih penuh.
&. ata Penunjang
Hb 8 7, + gr#
B. Langka& II Meruskan Diagnosa/Masala& Aktual
1. iagnosa ebidanan
;y. :/< P10 umur 27 tahun 12 jam post partum dengan sisa
plasenta
a. Melahirkan anak pertamanya pada tanggal 20 Mei 201&, jam
22.00 '$ dan belum pernah keguguran.
b. bu mengatakan ada darah yang keluar dari jalan lahir sedikit F
sedikit tetapi terus menerus.
!. bu mengatakan badannya lemes, mata berkunang F kunang
dan kepala pusing.
d. bu mengatakan sangat takut dan !emas dengan keadaannya
sekarang.
e. eadaan >mum8 @emes
. esadaran 8 omposmentis
g. 33D
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
39/76
*"
1) 3ekanan arah 8 100=70 mmHg
2) enyut ;adi 8 90 G=menit
*) /uhu 8 *7,2 0
4) Pernaasan 8 24 G=menit
h. 3A> 8 * jari diba6ah pusat
i. ontraksi 8 keras
j. eluar darah ber6arna merah segar, se!ara terus menerus J=
&00 !!
2. Masalah
a. Perdarahan karena adanya sisa plasenta.
b. @emah
!. Pusing.
*. 3ujuan
a. Menghentikan perdarahan dengan melakukan kuretase
b. 3ranusi darah
!. bserasi >, 33D, PPD.
d. Memberikan dukungan moril pada ibu.
C. Langka& III. Maru#uskan Diagnosa/Masala& Potensial
1. /yok hipoelemik
asar 8 pengeluaran darah yang banyak dan berkepanjangan dapat
mengakibatkan ibu mengalami syok hipoolemik.
2. neksi
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
40/76
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
41/76
41
!. Langka& 3I Pelaksanaan Tinakan Asu&an %e'ianan
3anggal 22 Mei 201*, jam 10.40 '$
1. Memberitahu keluarga bah6a ibu mengalami perdarahan yang
disebabkan masih tertinggalnya sisa plasenta.
2. Mengobserasi >, 33D, PPD
*. Mengikuti intruksi dokter untuk melakukan kuretase.
4. Memberitahu keluarga bah6a ibu akan segera dilakukan kuretase
untuk mengeluarkan sisa plasenta yang masih tertinggal di dalam
rahim.
&. Meminta keluarga untuk tanda tangan pada lembar inormed !onsent
sebagai persetujun akan dilakukannya tindakan kuretase.
+. Memberikan suport mental pada ibu, agar ibu tidak merasa kha6atir
ataupun !emas dengan keadaannya.
7. Mengosongkan kandung kemih dengan menggunakan kateter.
9. Membantu menyiapkan alat dan pasien untuk persiapan
pelaksanaan kuretase 8
a. @arutan antiseptik
b. /arung tangan steril
!. unam tampon
b. lem oum
!. /endok kuret pas!a persalinan
d. /pekulum simLs atau @ dan karet kateter
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
42/76
42
". Melakukan anastesi pada ibu sebelum kuret dilakukan supaya ibu
tidak kesakitan saat proses kuretase berlangsung.
10. Mengikuti proses kuretase yang dilakukan oleh dokter
+.Langka& 3II. E5aluasi Asu&an %e'ianan
3anggal 22 Mei 201*, jam 11.1& '$
1. bu mengerti tentang keadaannya yang sedang mengalami
perdarahan karena adanya sisa plasenta.
2. eadaan >mum 8 @emah
33D 3ekanan arah 8 100=90 mmHg
;adi 8 90 G=menit
/uhu 8 *7,2
Pernaasan 8 24 G=menit
Perdarahan 8 &00 !!
*. uretase akan segera dilakukan.
4. eluarga mengerti bah6a ibu harus segera dilakukan kuretase
untuk mengeluarkan sisa plasenta yang tertinggal di rahim.
&. eluarga menyetujui bah6a ibu akan segera dilakukan kuretase
dengan menandatangani lembar in#ormed consent.
+. bu tidak merasa kha6atir dengan keadaannya dan ibu siap
dilakukan kuretase.
7. andung kemih sudah kosong.
9. lat dan pasien sudah siap, dan kuretase segera dilakukan
". nastesi sudah dilakukan dan ibu tidak sadarkan diri.
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
43/76
4*
10. Proses kuretase telah dilakukan oleh dr. etomo, /p. C dan
semua jaringan telah keluar dari dalam rahim.
[email protected]>; P?;C'/; 2 BM P/3 3;; >5?3/? //
. P?;CB;
Hari=3anggal 8 5abu, 22 Mei 201*
Bam 8 11. *0 '$
3empat 8 5uang $ersalin 5umah 5/ Permata $unda
1. ata dasar
a. ata /ubyekti
1) eluarga pasien mengatakan pasien baru saja dilakukan kuretase.
2) eluarga pasien mengatakan pasien belum sadar karena pengaruh
obat anastesi yang diberikan.
*) eluarga pasien mengatakan bah6a jaringan sisa plasenta yang ada
di dalam rahim sudah keluar.
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
44/76
44
b. ata byekti
> 8 lemah
esadaran 8 pospor
3 8 100=70 mmHg
; 8 92 G=menit
/ 8 *+,"
55 8 20 G=menit
ontraksi 8 keras
3A> 8 * jari diba6ah pusat
PPD 8 *00 !!
D> 8 kosong
2. nterpretasi ata
1. iagnosa ebidanan
;y. ; P10 umur 1" tahun post kuretase sisa plasenta.
ata asar
ata /ubyekti
a. eluarga pasien mengatakan pasien baru saja dilakukan kuretase
untuk mengeluarkan sisa plasenta.
b. eluarga pasien mengatakan bah6a pasien belum sadar karena
pengaruh obat anastesi yang diberikan sebelum kuretase dilakukan.
!. eluarga pasien mengatakan jaringan sisa plasenta sudah keluar
setelah dilakukan kuretase.
ata byekti
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
45/76
4&
> 8 @emah
3 8 100=70 mmHg
; 8 90 G=menit
/ 8 *+,&
55 8 20 G=menit
ontraksi 8 keras
3A> 8 Pertengahan pusat dan simpisis
PPD 8 100 !!
D> 8 kosong
2. Masalah
$elum sadar
asar 8
bu baru saja melakukan kuretase dengan eek anastesi.
*. ebutuhan
a. $eritahu keluarga bah6a keadaan ibu sekarang karena pengaruh obat
anastesi yang diberikan sebelum kuretase.
b. /etelah ibu sehat kembali bisa segera diberikan makan dan minum.
4. iagnosa Potensial
3idak ada
&. ntisipasi
3idak ada
+. nterensi
3anggal 8 22 Mei 201*, jam 11. 1& '$
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
46/76
4+
a. $eritahu keluarga tentang keadaan ibu sekarang.
b. bserasi >, PPD, esadaran, ontraksi.
!. jarkan pada keluarga !ara memasase perut ibu dengan benar.
d. njurkan keluarga untuk memberi makan dan minum setelah ibu
sadar.
e. $eritahu keluarga untuk menganjurkan iu beristirahat dengan !ukup.
. $erikan therapy pada keluarga moGillin * G 1 tablet.
Pospargin * G 1 tablet
g. @akukan penga6asan 2 jam post kuretase sisa plasenta
7. mplementasi
3anggal 8 22 Mei 201*, jam 11. 2& '$
a. Memberitahu keluarga tentang keadaan ibu bah6a ibu sedang tidak
sadar karena masih dalam pengaruh obat bius.
b. Mengobserasi >, esadaran, 33D, PPD.
!. Mengajarkan kepada ibu !ara memasase uterus dengan baik, yaitu
dengan !ara menggunakan jari palmar gerakan lembut se!ara siruler
searah jarum jam untuk mempertahankan kontraksi sehingga tidak terjadi
perdarahan lagi.
d. Menganjurkan keluarga untuk memberi makan dan minum setelah ibu
sadar, agar ibu !epat kembali sehat.
e. Memberitahu keluarga untuk menganjurkan ibu beristirahat yang
!ukup.
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
47/76
47
h. Memberikan therapy pada keluarga untuk diminumkan setelah pasien
sadar moGillin * G 1 tablet, Pospargin * G 1 tablet.
. Melakukan penga6asan 2 jam post kuretase sisa plasenta.
9. ?aluasi
3anggal 22 Mei 201*, jam 11. 4& '$
a. eluarga ibu mengerti bah6a ibu dalam keadaan tidak sadar karena
pengaruh obat anastesi.
b. > 8 lemah
esadaran 8 Pospor
33D 3 8 100=70 mmHg
;adi 8 90 G=menit
/uhu8 *+, &
55 8 20 G=menit
PPD 8 100 !!
!. eluarga ibu mengerti tentang !ara memasse uterus yang baik dan
benar.
d. eluarga bersedia memberikan makan dan minum pada ibu, agar
keadaan ibu segera pulih kembahi.
e. eluarga bersedia untuk menganjurkan ibu beristirahat yang !ukup,
agar ibu kembali sehat.
. 3herapy sudah diberikan dan keluarga bersedia untuk memberikan
kepada ibu setelah ibu sadar.
g. Penga6asan 2 jam post kuretase sisa plasenta dilakukan 8
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
48/76
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
49/76
4"
3 8 100=+0 mmHg
; 8 92 G=menit
/ 8 *+,"
55 8 20 G=menit
ontraksi 8 keras
3A> 8 antara pusat dan simisis
PPD 8 100 !!
D> 8 kosong
*) Penga6asan (12.1& '$)
a. ata /ubyekti
a) bu mengatakan masih lemes.
b) bu mengatakan merasa mual.
!) bu mengatakan pusing.
d) bu mengatakan perutnya mules.
b. ata byekti
> 8 lemes
esadaran 8 !omposmentis
3 8 100=70 mmHg
; 8 92 G=menit
/ 8 *+,"
55 8 20 G=menit
ontraksi 8 keras
3A> 8 antara pusat dan simisis
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
50/76
&0
PPD 8 100 !!
D> 8 kosong
4) Penga6asan D (1*.*0 '$)
a. ata /ubyekti
a) bu mengatakan masih lemes.
b) bu mengatakan merasa mual.
!) bu mengatakan pusing.
d) bu mengatakan perutnya mules.
b. ata byekti
> 8 lemes
esadaran 8 !omposmentis
3 8 100=70 mmHg
; 8 92 G=menit
/ 8 *+,"
55 8 20 G=menit
ontraksi 8 keras
3A> 8 antara pusat dan simisis
PPD 8 100 !!
D> 8 kosong
&) Penga6asan D (1*.*0 '$)
a. ata /ubyekti
a) bu mengatakan masih lemes.
b) bu mengatakan merasa mual.
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
51/76
&1
!) bu mengatakan pusing.
d) bu mengatakan perutnya mules.
b. ata byekti
> 8 lemes
esadaran 8 !omposmentis
3 8 100=70 mmHg
; 8 92 G=menit
/ 8 *+,"
55 8 20 G=menit
ontraksi 8 keras
3A> 8 antara pusat dan simisis
PPD 8 100 !!
D> 8 kosong
+) Penga6asan D (14.00 '$)
a. ata /ubyekti
a) bu mengatakan masih lemes.
b) bu mengatakan merasa mual.
!) bu mengatakan pusing.
d) bu mengatakan perutnya mules.
b. ata byekti
> 8 lemes
esadaran 8 kompomentis
3 8 110=70 mmHg
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
52/76
&2
; 8 92 G=menit
/ 8 *+,"
55 8 20 G=menit
ontraksi 8 keras
3A> 8 antara pusat dan simisis
PPD 8 100 !!
D> 8 kosong
$. Pengkajian
1. Pengkajian
Hari=3anggal 8 5abu, 22 Mei 201*
Bam 8 1&.00 '$
3empat 8 5uang $ersalin 5/ Pemata $unda
a. ata /ubyekti
1) bu mengatakan badannya masih lemes.
2) bu mengatakan perutnya mules.
*) bu mengatakan kepalanya pusing.
4) bu mengatakan perutnya mual.
&) bu mengatakan darah yang keluar dari jalan sudah berkurang.
+) Pola kebutuhan sehari hari 8
a) ;utrisi
bu makan 1 kali menu nasi, sayur (bayam), lauk (telur) porsi sedang. bu
minum 2 gelas air putih.
b) ?liminasi
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
53/76
&*
bu belum $$ dan ibu belum $.
!) Mobilisasi
bu terbaring di atas tempat tidur.
d) stirahat
bu belum tidur
b. ata byekti
> 8 lemes
esadaran 8 omposmentis
3 8 110=70 mmHg
; 8 92 G=menit
/ 8 *+,"
55 8 20 G=menit
ontraksi 8 keras
3A> 8 pertengahan pusat dan simpisis
PPD 8 100 !!
D> 8 kosong
2. nterpretasi ata
1. iagnosa ebidanan
;y. :/< P10 umur 1" tahun 12 tahun 2 jam post kuretase sisa plasenta.
ata dasar
ata /ubekti
a. bu mengatakan badannya masih lemes.
b. bu mengatakan pusing.
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
54/76
&4
!. bu mengatakan pengeluaran darah dari jalan lahir berkurang.
d. bu mengatakan merasa mual.
ata byekti
> 8 lemes
esadaran 8 omposmentis
3 8 100=70 mmHg
;adi 8 90 G=menit
/uhu 8 *7,2 0
55 8 24 G=menit
3A> 8 pertengahan antara pusat dan simisis
ontraksi 8 keras
PPD 8 eluar darah ber6arna merah segar, se!ara terus menerus J=
&0 !!
2. Masalah
a. Mual
b. nemia.
!. Pusing.
asar 8
a. Pada pemeriksaan laboratorium Hb 8 7,+ gr#.
b. Pada pemeriksaan isik konjungtia anemis.
!. ?ek samping dari anastesi adalah mual.
*. ebutuhan
a. 3ranusi darah
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
55/76
&&
b. bserasi >, 33D, PPD.
!. $eritahu ibu bah6a mual eek samping dari pemberian anastesi.
*. iagnosa Potensial
3idak ada
4. ntisipasi
3idak ada
&. nterensi
3anggal 8 22 Mei 201*, jam 1&.1& '$
a. $eritahu ibu tentang keadaannya.
b. Monitor 33D dan PPD.
!. $eritahu ibu tentang mual yang dirasakan karena eek samping dari
anastesi.
d. bserasi tetes inus.
e. njurkan ibu untuk men!ukupi nutrisinya.
. njurkan mobilisasi.
g. iptakan lingkungan yang nyaman.
h. $erikan therapy, beritahu ibu !ara dan 6aktu meminumnya.
i. Pindah pasien ke ruang ;ias.
+. mplementasi
3anggal 22 Mei 201*, jam 1&.2& '$
a. Memberitahu ibu bah6a keadaannya sudah mulai membaik dan
pengeluaran darah dari jalan lahir sudah normal.
b. Memonitor 33D dan PPD
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
56/76
&+
!. Memberitahu ibu tentang mual yang dirasakan karena eek samping
dari anastesi.
d. Mengobserasi tetes inus 20 tetes permenit.
e. Menganjurkan ibu untuk men!ukupi nutrisinya agar kondisinya segera
pulih kembali.
. Menganjurkan ibu untuk miring kiri dan kanan.
g. Men!iptakan lingkungan yang nyaman agar ibu dapat istirahat dengan
tenang..
j. Memberikan therapy moGillin * G 1 tablet
$rosanbe * G 1 tablet
>traita 1 G 1 tablet
h. Memindah pasien ke ruang ;ias untuk diberikan tranusi darah.
7. ?aluasi
3anggal 22 Mei 201*, jam 1&.4& '$
a. bu mengerti tentang keadaannya sekarang mulai membaik dan darah
yang keluar sudah normal.
b. Monitor 33D 38 100=70 mmHg
;adi 8 90 G=menit
/uhu 8 *+,&
55 8 20 G=menit
PPD 8 &0 !!
!. bu mengerti bah6a mual yang sekrang dirasakan adalah eek dari
anastesi.
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
57/76
&7
d. 3etes inus 20 tetes permenit
e. bu bersedia untuk men!ukupi nutrisinya agar kondisinya segera pulih
kembali.
. bu bersedia miring kiri dan kanan.
g. @ingkungan disekitar ibu sudah nyaman.
h. 3herapi sudah diberikan dan ibu mengerti 6aktu dan !ara
meminumnya.
i. bu sudah pindah ke ruang nias.
. Pengkajian D
1. Pengkajian
Hari=3anggal 8 amis, 2* Mei 201*
Bam 8 10.00 '$
3empat 8 $angsal e6i unti 5/ Pemata $unda
a. ata /ubyekti
1) bu mengatakan perutnya mules.
2) bu mengatakan kepalanya pusing.
*) bu mengatakan darah yang keluar dari jalan sudah berkurang.
4) Pola kebutuhan sehari hari 8
a) ;utrisi
bu makan 2 kali menu nasi, sayur (bayam), lauk (telur) porsi sedang. bu
minum 2 gelas air putih.
b) ?liminasi
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
58/76
&9
bu belum $$ dan ibu $ * kali 6arna kuning, jenih, bau
khas.
!) Mobilisasi
bu terbaring di atas tempat tidur, sudah bisa miring ke kanan
dan ke kanan.
d) stirahat
bu tidur + F 7 jam.
b. ata byekti
> 8 baik
esadaran 8 omposmentis
3 8 100=70 mmHg
; 8 92 G=menit
/ 8 *+,"
55 8 20 G=menit
ontraksi 8 keras
3A> 8 pertengahan pusat dan simpisis
PPD 8 &0 !!
D> 8 kosong
2. nterpretasi ata
a) iagnosa ebidanan
;y. :/< P10 umur 1" tahun 12 tahun post kuretase sisa plasenta.
ata dasar
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
59/76
&"
ata /ubekti
1) bu mengatakan pusing.
2) bu mengatakan pengeluaran darah dari jalan lahir berkurang.
ata byekti
> 8 $aik
esadaran 8 omposmentis
3 8 100=70 mmHg
;adi 8 90 G=menit
/uhu 8 *+,&
55 8 24 G=menit
3A> 8 pertengahan antara pusat dan simisis
ontraksi 8 keras
PPD 8 eluar darah ber6arna merah segar, se!ara terus menerus J=
&0 !!
b) Masalah
1) nemia.
2) Pusing.
asar 8
1) Pada pemeriksaan laboratorium Hb 8 9,+ gr#.
2) Pada pemeriksaan isik konjungtia anemis.
!) ebutuhan
1) 3ranusi darah
2) bserasi >, 33D.
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
60/76
+0
*. iagnosa Potensial
3idak ada
4. ntisipasi
3idak ada
&. nterensi
3anggal 8 2* Mei 201*, jam 10.1& '$
a. $eritahu ibu tentang keadaannya.
b. Monitor 33D dan PPD.
!. Pasang tranusi darah
d. njurkan ibu untuk men!ukupi nutrisinya.
e. njurkan mobilisasi.
. iptakan lingkungan yang nyaman.
g. Periksa Hb kembali setelah tranusi selesai.
h. $erikan Penkes tentang giEi ibu menyusui.
i. bu diperbolehkan untuk pulang.
+. mplementasi
3anggal 2* Mei 201*, jam 10.2& '$
a. Memberitahu ibu bah6a ibu mengalami anemia dan ibu harus
diberikan tranusi darah.
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
61/76
+1
b. Memonitor 33D dan PPD.
!. Memasang tranusi darah kol ke dua dengan golongan darah 20
tetes permenit.
d. Menganjurkan ibu untuk men!ukupi nutrisinya agar ibu segera sehat.
e. Menganjurkan mobilisasi dengan miring kiri, miring kanan dan duduk.
. Men!iptakan lingkungan yang nyaman agar ibu dapat beristirahat
dengan tenang.
g. Memeriksa Hb ibu kembali setelah diberikan tranusi 2 kol darah.
h. Memberikan penkes tentang giEi ibu menyusui agar ibu mengerti
bah6a pemenuhan giEi saat tu berguna bagi tubuh ibu dan bayi.
i. bu diperbolehkan untuk pulang dan beristirahat di rumah.
7. ?aluasi
3anggal 2* Mei 201*, jam 11.1& '$
a. bu mengerti bah6a keadaannya sudah mulai membaik.
b. Monitor 33D 3 8 100=70 mmHg
;adi 8 90 G=menit
/uhu 8 *+,&
55 8 20 G=menit
PPD 8 &0 !!
!. Mengobserasi tetes inus 20 tetes permenit.
d. Pasang tranusi darah kol ke dua golongan 20 tetes permenit.
e. bu bersedia men!ukupi kebutuhan nutrisinya.
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
62/76
+2
. bu bersedia melakukan miring kiri, miring kanan dan duduk.
g. @ingkunga di sekitar sudah tenang dan ibu bisa beristirahat dengan
tenang.
h. adar Hb ibu 9,& gr#.
i. bu mengerti tentang inormasi yang diberikan tentang giEi ibu hamil.
j. bu sudah diperbolehkan pulang.
BAB I3
PEMBAHA"AN
Pada bab ini diuraikan pembahasan kasus yang telah diambil oleh
penulis, sesuai dengan manajemen ebidanan Darney mulai dari
pengkajian sampai dengan ealuasi. alam hal ini juga akan diuraikan
tentang persamaan dan kesenjangan antara teori yang ada dengan
praktek yang penulis temukan dilapangan.
Pelaksanaan asuhan kebidanan pada ;y. :/< dengan sisa plasenta
dilaksanankan mulai tanggal 22 F 2* Mei 201* dengan pengkajian di
5umah /akit Permata $unda F Pur6odadi, 6alaupun ada beberapa
kondisi yang tidak sesuai dengan teori yang penulis peroleh.
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
63/76
+*
1. Pengkajian data
Pengkajian merupakan tahap a6al yang digunakan sebagai landasan
dalam proses asuhan kebidanan, tahap ini men!akup kegiatan
pengumpulan, pengolahan dan analisa data atau akta yang dikumpulkan
dari beberapa data subyekti dan obyekti. ata tersebut diperoleh dengan
!ara 6a6an!ara, obserasi, pemeriksaan isik, studi dokumentasi, dan
studi kepustakaan. Pengkajian ini dibuat teliti dan sistematis, sehingga
dapat diketahui diagnosa kebidanan, masalah dan kebutuhan yang ada
dan akhirnya dapat diberikan asuhan kebidanan terhadap masalah
tersebut.
$erdasarkan hasil pengkajian yang penulis peroleh pada ;y. :/< ini
terdapat tanda F tanda sebagai berikut 8 darah menetes perlahan, sedikit
demi sedikit dan terus menerus, plasenta lahir spontan dan tidak lengkap,
keadaan umum ibu lemah, tekanan darah 110=70 mmHg, suhu *+," ,
nadi 90 G=menit, respirasi 24 G=menit, tinggi undus uteri * jari di ba6ah
pusat, kandung kemih kosong, agina tou!her 8 terdapat pembukaan
seriks * !m, Pada pemeriksaan inspekulo tampak sisa jaringan, pada
pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar Hb 7,+ gr#.
Perdarahan post partum sekunder merupakan perdarahan yang
hebat dan bisa juga berupa perdarahan yang menetes perlahan F lahan.
Pada perdarahan yang hebat dalam 6aktu singkat pasien dapat jatuh ke
dalam keadaan syok, sedangkan pada perdarahan yang menetes
perlahan F lahan tetapi terus menerus ibu dapat kehilangan darah yang
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
64/76
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
65/76
+&
Menurut Manuaba (2009- h. +7) pada pemeriksaan dijumpai
perpanjangan lo!hea, perdarahan terjadi setelah pengeluaran lo!hea
normal, sub inolusio uteri karena ineksi dan perdarahan terlambat.
/emua tanda F tanda di atas terjadi pada kasus yang penulis
temukan karena perdarahan segera diketahui dan segera mendapatkan
penanganan yang intensi sehingga keadaan ibu tetap baik dan stabil.
'alaupun pada pengkajian data tidak terdapat kesenjangan tetapi data F
data yang penulis peroleh masih menunjukkan diagnosa sisa plasenta.
2. nterpretasi ata
nterpretasi pada terdiri dari penentuan diagnosa kebidanan,
masalah dan kebutuhan. Menurut Mu!htar (2009- h. 12&) untuk
menentukan diagnosa perdarahan post partum sekunder pada setiap
kejadian harus di!ari penyebab terlebih dahulu melalui 8
a. Palpasi uterus untuk menentukan kontraksi uterus dan 3A>.
b. Memeriksa uri dan selaput ketuban untuk menentukan kelengkapan
plasenta dan selaput ketuban.
!. Melakukan eksplorasi kaum uteri untuk men!ari sisa plasenta atau
selaput plasenta.
d. nspekulo untuk melihat adakah robekan pada seriks, agina dan
ari!es pe!ah.
e. Pemeriksaan laboratorium untuk memeriksa kadar Hb dan lot
Observation &est (3) untuk menentukan kelainan pembekuan darah
dan lain F lain.
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
66/76
++
/elain itu menurut unningham (200&- h. 129) pemeriksaan >/C
juga dibutuhkan untuk melihat adanya jaringan sisa plasenta yang
tertahan. Pada kasus ini untuk melihat adanya jaringan sisa plasenta yang
tertahan, kontraksi uterus baik, tidak ditemukan laserasi jalan lahir yang
dapat mengakibatkan perdarahan.
iagnosa kebidanan yang penulis tegakkan berdasarkan hasil
pemeriksaan tersebut adalah ibu nias dengan sisa plasenta.
Pada masalah yang timbul tidak diketemukan adanya kesenjangan.
3etapi penulis menemukan masalah pada ;y. :/< dengan sisa plasenta
yaitu ada gangguan psikologis ibu merasa !emas. Hal ini sesuai dengan
(Manuaba, 2011- h. 1*2) yang menyebutkan bah6a perdarahan post
partum sekunder dapat menyebabkan perasaan takut dan !emas
sehingga memperberat perasa ketidak nyamanan. ebutuhan pada kasus
ini sesuai dengan teori oenges (200+- h. 9") yaitu memberi dorongan
moril dan menganjurkan ibu melakukan teknik relaksasi, serta
memberikan inormasi tentang keadaannya. Pada implementasi data
semua masalah teratasi.
*. iagnosa Potensial
iagnosa potensial yang diambil pada kasus tersebut adalah 8
a. Potensial terjadinya syok hipoolemik
Menurut (Mu!htar, 2009- h. 19+) perdarahan postpartum sekunder bisa
perdarahan yang hebat dan bisa juga berupa perdarahan yang menetes
perlahan F lahan. Pada perdarahan yang hebat dalam 6aktu singkat
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
67/76
+7
pasien dapat jatuh ke dalam keadaan syok, sedangnkan pada perdarahan
yang menetes perlahan F lahan tetapi terus menerus ibu dapat kehilangan
darah yang banyak dan akhirnya ibu jatuh ke dalam keadaan sub syok
atau syok. Maka bila terjadi perdarahan postpartum, segera ditangani agar
tidak terjadi syok.
b. Potensial terjadi ineksi
Mernurut Manuaba (2009, h. 1+0) sis plasenta dapat mengakibatkan
ineksi sebagai akibat dari mekrose sisa plasenta atau selaput ketuban.
gar tidak terjadi ineksi berkelanjutan maka dilakukan pen!egahan
segera.
!. egagalan ginjal
Menurut unningham (200&, h. 1&") perdarahan postpartum sekunder
dapat menyebabkan gagal ginjal karena hipotesi yang lama, sehingga
perigi renal tidak terjadi. Pada kasus yang penulis temukan kegagalan
ginjal tidak diangkat karena tidak ada tanda F tanda yang mengarah pada
kegagalan ginjal.
d. /indrom sheehan tidak siangkat karena sindrom ini merupakan eek
jangka panjang sehingga gejala F gejala belum dapat terlihat. Hal ini
sesuai dengan teori epkes, 200".
4. ntisipasi
Pada antisipasi, untuk men!egah terjadinya syok dilakukan rehidrasi.
Hal ini dengan teori /ar6ono (200+- h. 2&0) rehidrasi !airan bertujuan
untuk pemulihan segera perusi jaringan dan kapasitas angkut oksigen
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
68/76
+9
yang adekuat. >ntuk antisipasi agar tidak terjadi anemia pasien diberikan
iliron 2 G 1, karena kadar Hb pasien tersebut adalah 7,+ gr# sesuai
dengan teori /aiussin (2009- h. 147) bila kadar Hb 9 gr# diberikan
sulat erros +00 mg perhari selama 10 hari. /edangkan untuk men!egah
terjadinya ineksi dilakukan pemberian antibiotik dan kuretase.
Menurut /aiuddin (2009- h. 20*) dengan pemberian antibiotik
dilakukan eksplorasi digital (bila seriks masih terbuka dan mengeluarkan
bekuan darah serta sisa jaringan), bila seriks hanya bisa dilakukan
instrumen dilakukan eakuasi dengan dilatasi dan kuretase.
&. nterensi
Pada langkah ini penulis menemukan kesenjangan antara teori dan
praktek di lapangan, karena mengikuti langkah yang ada di $P/.
esenjangan tersebut adalah tentang pemerikasaan Hb, yang menurut
/ar6ono (200+- h. *29) menilai banyaknya perdarahan lebih didasarkan
pada Hb se!ara berkala, daripada memperkirakan jumlah darah yang
hilang peraginam. /edangkan pada kasus yang penulis temukan
pemeriksaan Hb hanya dilakukan 1 kali yaitu pada 6aktu pasien datang
saja.
esenjangan yang ke dua pada kasus sisa plasenta menurut
/aiuddin (2009- h. 20*) dengan pemberian antibiotik dilakukan eksplorasi
digital (bila seriks masih terbuka dan mengeluarkan bekuan darah serta
sisa jaringan), bila seriks hanya bisa dilakukan instrumen dilakukan
eakuasi dengan dilatasi dan kuretase. 3etapi pada kasus yang penulis
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
69/76
+"
temukan masih ada pembukaan serik tetapi langsung dilakukan dengan
menggunakan instrumen yaitu kuretase.
+. Pelaksanaan
Pada langkah ini hal F hal yang dilakukan sesuai dengan peren!anaan
yaitu mengatasi perdarahan akibat sisa plasenta dengan melakukan
kuretase, melakukan pemeriksaan Hb pada pasien ;y. :/
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
70/76
70
peren!anaan, pelaksanaan sampai dengan ealuasi tidak ada
kesenjangan dan semua permasalahan teratasi.
BAB 3
PENUTUP
engan selesainya pembuatan arya 3ulis lmiah ini yang berjudul
:suhan ebidanan bu ;ias Patologi Pada ;y. :/< P10>mur 1" 3ahun
engan /isa Plasenta i 5umah /akit Permata $unda Pur6odadi 3ahun
201*< maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut 8
A. %esi#pulan
1. /isa plasenta adalah salah satu penyebab perdarahan post
partum sekunder yaitu dengan tanda gejala perdarahan terus F
menerus dan banyak darah setelah 24 jam serta perdarahan yang
berkepanjangan, 3inggi undus uteri tidak berkurang.
2. /alah satu penyebab utama pada kasus perdarahan postpartum
oleh sebab sisa plasenta dan selaput ketuban yaitu perlekatan
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
71/76
71
yang abnormal, plasenta akreta dan perkreta dan tidak ada
kelainan perlekatan seperti plasenta suksenturiata.
*. >paya yang dilakukan dalam pelaksanaan asuhan kebidanan ibu
nias patologi dengan perdarahan post partum oleh sebab sisa
plasenta langkah pertama yaitu memasang inus [email protected], bertujuan
untuk mengganti !airan yang telah hilang akibat perdarahan dan
menghindari terjadinya syok hipoolemik. Melakukan masase
uterus untuk merangsang kontraksi dan mengeluarkan gumpalan
darah dalam uterus, melakukan kuretase upaya ini dapat
dilakukan dengan baik dan berhasil dalam praktek dilapangan.
4. alam penga6asan 2 jam postpartum tindakan setiap 1& menit
pada 1 jam pertama dan setiap *0 menit pada 1 jam kedua sangat
penting dilakukan untuk menilai dari keadaan ibu meliputi tekanan
darah, nadi, suhu, pernaasan, 3A>, kontraksi, esika urinaria dan
perdarahan. Hal ini sangat membantu dalam mengidentiikasi
perdarahan postpartum sekunder terjadi kembali, sehingga dapat
diberikan penanganan yang tepat sesuai dengan masalah yang
terjadi. Melakukan pengkajian pada ;y. :/< P10 umur 1" tahun
12 jam postpartum dengan sisa plasenta.
B. "aran
1. $agi kademik
engan adanya arya 3ulis lmiah yang berjudul :suhan
ebidanan bu ;ias Patologi Pada ;y. :/< P10>mur 1" 3ahun
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
72/76
72
engan /isa Plasenta i 5umah /akit Permata $unda Pur6odadi
3ahun 201*< iharapkan arya 3ulis lmiah ini 8
a. apat digunakan sebagai sumber keputusan menambah
reerensi terhadap teori yang telah diberikan selama
perkuliahan dipustakaan.
b. iharapkan para pemba!a terutama mahasis6a dapat
menambah 6a6asan dan pengetahuan khususnya tentang
masalah ibu nias patologi dengan perdarahan postpartum
sekunder oleh sebab sisa plsaenta sehingga dapat
memberikan penanganan yang sesuai dengan masalah yang
terjadi.
2. $agi 5umah /akit
iharapkan dalam memberikan suhan ebidanan dapat 8
a. Mengidentiikasi suatu keadaan yang akan mengarah pada
perdarahan postpartum untuk dapat melakukan persiapan
apabila hal tersebut benar F benar terjadi.
b. Mengidentiikasi masalah yang terjadi khususnya pada
perdarahan postpartum sehingga dapat memberikan
pengamanan se!ara !epat dan tepat.
!. Penga6asan 2 jam post tindakan dilakukan lebih se!ara ketat
untuk mengidentiikasi dengan !epat apabila terjadi
perdarahan kembali.
*. $agi Masyarakat
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
73/76
7*
a. bu sebaiknya segera menyusui bayinya sedini mungkin
setelah bayi lahir untuk merangsang kontraksi dari pengaruh
isapan puting susu oleh bayi yang dapat men!egah terjadinya
perdarahan postpartum.
b. >ntuk memulihkan kondisi ibu postpartum dengan perdarahan
postpartum sekunder dan setelah dilakukan kuretase agar
mengkonsumsi makanan yang bergiEi seimbang dan tidak
berpantang makanan apapun seperti adat yang berlaku
dimasyarakat, karena pantangan makanan yang berlaku di
masyarakat adlah bahan makanan yng sangat dibutuhkan
oleh tubuh dalam proses pengambilan sel F sel yang telah
rusak akibat sisa plasenta.
d. bu Postpartum juga harus !ukup istirahat untuk pemulihan
dan pengaruh terhadap produksi /, menjaga personal
hygiene terutama pada daerah genetalia karena ra6an terjadi
ineksi.
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
74/76
74
DA!TAR PU"TA%A
mbar6ati, 2009.$suhan 'ebidanan i#as%ogyakarta. endekia Press.
$ahiyatun., 200". *uku $"ar $suhan 'ebidanan i#as ormal Bakarta8?C.
ata Poskesdes Majang
epkes 5, 201*. *uku !aku %elayanan 'esehatan +bu ,i -asilitaskesehatan ,asar dan .u"ukan Penerbitan edisi didukung oleh8>;AP>ni!e>/.
Hani >mmi, 2010. $suhan 'ebidanan %ada 'ehamilan -isioogiBakarta8/alemba Medika
Heidi Murko, 200+. 'ehamilan $pa yang $nda Hadapi *ulan %er *ulan?disi *. Bakarta8 r!an.
emenkes 5, 201&. .encana !trategis 'ementerian 'esehatan &ahun0123014Bakarta 8 ementerian esehatan 5.
Manuaba, 2007. %engantar 'uliah ObstetriBakarta 8 ?C
Manuaba, 2010 +lmu 'ebidanan %enyakit 'andungan ,an '* . Bakarta8?C
7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
75/76
7&
Megasari M, 201&. %anduan *ela"ar $suhan 'ebidanan 1?disi 1, et2.%ogyakarta 8 eepublish.
Muslihatun, 200". ,okumentasi 'ebidananAitramaya8 %ogyakarta.
Gorn Aorte, 2010.+lmu 'ebidanan 5 %atologi 6 -isiologi %ersalinan%ogyakarta8 .D ndi set
Proil inas esehatan pro. /ul /el.
Proil inas esehatan ab. $one
Pitriani 5, 2014. %anduan 7engkap $suhan 'ebidanan +bu i#as ormal
($skeb +++) ?d.1, et.1. %ogyakarta 8 eepublish
Pur6andari, 2009. 'onsep 'ebidanan !e"arah dan %ro#esionalisme. ?C8Bakarta
5ukiyah, 2010.$suhan 'ebidanan +8 (%atologi 'ebidanan)Bakarta8 3ransno Media
/aiuddin, 200".*uku $cuan asional %elayanan 'esehatan 9aternal daneonatalBakarta8 %ayasan Pustaka /ar6ono Pra6irohardjo.
/aminem. 200". 'ehamilan ormal !eri $suhan 'ebidanan. Bakarta8Penerbit $uku edokteran ?C
.
/astra6inata, /. 200&. Obstetri %atologi?disi 2. Bakarta 8 ?C
/in!lair, 200". *uku !aku 'ebidananBakarta8?C
/oepardan 2009 'onsep 'ebidanan Bakarta8 ?C
/yarudin, 200". 'ebidanan 'omunitasBakarta, ?C.
'H, 201&. 'H .ecommendations -or &he %revention O# %ostpartumHaemorrhage. (online) http8==apps.6ho.int. iunggah *1 Mei 201&.
'ildan Moh, 2009. ,okumentasi 'ebidanan Bakarta8 /alemba Medika
'ulanda, 2011. *iologi .eproduksiBakarta 8 /alemba Medika
%ulianti, 201&. Perdarahan Postpartum. (online) http8==dephyulianti.blogspot.!om iunggah *1 Mei 201&.
http://apps.who.int/http://apps.who.int/7/25/2019 Kti Perdarahan Post Partum
76/76
7+