42
KEDARURATAN PARU KEDARURATAN PARU 1

KEDARURATAN PARU

Embed Size (px)

DESCRIPTION

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

Citation preview

Page 1: KEDARURATAN PARU

KEDARURATAN PARUKEDARURATAN PARU

11

Page 2: KEDARURATAN PARU

KEDARURATAN PARU

KEGAGALAN PARU MEMPEROLEH O2 DARI

UDARA LUAR MACAM

1. Batuk Darah (hemoptisis) 2. Asma Akut Berat

3. Gagal napas akut 4. PPOK eksaserbasi akut 5. Pneumotoraks 6. Tenggelam

22

Page 3: KEDARURATAN PARU

• BATUK DENGAN EKSPEKTORASI DAHAK BERCAMPUR DARAH (DARI SALURAN NAPAS BAWAH dibawah plica vocalis)

• ASFIKSIA & KEHILANGAN DARAH • DAPAT MASUK DALAM KATEGORI INDIKASI PEMBEDAHAN SESEGERA MUNGKIN

BATUK DARAH (HEMOPTISIS)

33

Page 4: KEDARURATAN PARU

> 600 CC/ 24 JAM PENGAMATAN BELUM BERHENTI

< 600 CC/24 JAM, TETAPI > 250 CC/ 24 JAM, Hb < 10 gr%, MASIH TERUS BERLANGSUNG

< 600 CC/24 JAM, TETAPI > 250 CC/ 24 JAM Hb > 10 gr%, DALAM 48 JAM BATUK DARAH TETAP BERLANGSUNG

BATASAN HEMOPTISIS MASIF Menurut Busroh

44

Page 5: KEDARURATAN PARU

etiologi

55

Page 6: KEDARURATAN PARU

Etiologi ……

66

Page 7: KEDARURATAN PARU

PATOLOGIPATOLOGI

77

Page 8: KEDARURATAN PARU

Patologi …….Patologi …….

88

Page 9: KEDARURATAN PARU

99

Page 10: KEDARURATAN PARU

PERBEDAAN HEMOPTISIS >< HEMATEMESISPERBEDAAN HEMOPTISIS >< HEMATEMESIS

1010

Page 11: KEDARURATAN PARU

PERLU DIBEDAKAN ANTARA

BATUK DARAH MUNTAH DARAH EPISTAKSIS GANGGUAN GUSI

DIAGNOSIS

ANAMNESIS

1111

Page 12: KEDARURATAN PARU

Jumlah dan warna darah Lamanya perdarahan Batuk bersifat produktif atau tidak Batuk terjadi sebelum atau sesudah perdarahan Adakah nyeri dada, nyeri substernal atau nyeri pleuritik Hubungan antara perdarahan dengan gerakan fisik, istirahat, posisi badan dan batuk Riwayat penyakit jantung sebelumnya

TANYAKAN

1212

Page 13: KEDARURATAN PARU

PEMERIKSAAN LABORATORIUM Darah rutin Sputum BTA Mikroorganisme lain Jamur Sitologi sputum Serologi

FOTO THORAKS CT Scan thoraks Bronkoskopi

PEMERIKSAAN PENUNJANG

1313

Page 14: KEDARURATAN PARU

KOMPLIKASIKOMPLIKASI

1414

Page 15: KEDARURATAN PARU

PENATALAKSANAANPENATALAKSANAAN

1515

Page 16: KEDARURATAN PARU

PENDERITA DENGAN REFLEKS BATUK BAIK

• Tidur dengan posisi duduk atau setengah duduk

• Nasehatkan agar penderita membatukkan darah apabila terasa akan batuk (jangan menahan batuk)

• Isap darah dengan alat penghisap (alat suction)

• Dapat dipertimbangkan kemungkinan pemberian tranfusi darah

PENATALAKSANAAN

1616

Page 17: KEDARURATAN PARU

BERIKAN :

•Cairan infus

• Kalau batuk berlebihan dapat diberikan codein10 - 20 mg

• Diberikan oksigen terutama apabila sesak napas

• Dapat diberikan obat hemostatika

• Obat penenang ringan bilamana penderita cemas dan edukasi supaya tetap tenang

1717

Page 18: KEDARURATAN PARU

PENDERITA DENGAN REFLEKS BATUK KURANG BAIK Tidurkan penderita dengan posisi miring ke arah sisi yang diperkirakan sakit/asal sumber pendarahan.

Tidur posisi kepala sedikit lebih rendah (trendelenburg), dapat dilakukan dengan pemasangan blok kayu pada kaki tempat tidur

Nasehatkan untuk tidak menahan batuk apabila terasa akan batuk

Lakukan penghisapan darah dengan alat penghisap (suction)

1818

Page 19: KEDARURATAN PARU

PNEUMOTHORAKSPNEUMOTHORAKS

1919

Page 20: KEDARURATAN PARU

PNEUMOTORAKS= terdapatnya udara bebas dalam rongga pleura

JENISTerbukaTertutupVentilIatrogenikTraumatikSpontanKatamenial

PENDESAKAN TERHADAP ORGAN SEKITAR

2020

Page 21: KEDARURATAN PARU

2121

Page 22: KEDARURATAN PARU

Terdapatnya udara bebas dalam rongga pleura dengan Terdapatnya udara bebas dalam rongga pleura dengan kecenderungan tekanan semakin meningkat (fistula kecenderungan tekanan semakin meningkat (fistula mekanisme ventil)mekanisme ventil)

Penatalaksanaan Penatalaksanaan pasang kontra ventilpasang kontra ventil 1. (WSD) diobservasi / dirawat di rumah sakit1. (WSD) diobservasi / dirawat di rumah sakit 2. Tusukan jarum / infus set : ujung yang 2. Tusukan jarum / infus set : ujung yang lain masuk botol isi airlain masuk botol isi air

3. Pasang infus3. Pasang infus 4. O24. O2

PNEUMOTHORAKS VENTIL

2222

Page 23: KEDARURATAN PARU

Patogenesis dan Patogenesis dan patofisologipatofisologi

Tekanan dalam rongga pleura negatif selama Tekanan dalam rongga pleura negatif selama siklus respirasi berlangsung yang disebabkan siklus respirasi berlangsung yang disebabkan adanya pengembangan dada.adanya pengembangan dada.Jaringan paru mempunyai kecenderungan untuk Jaringan paru mempunyai kecenderungan untuk menjadi kolaps karena sifatnya yang elastik menjadi kolaps karena sifatnya yang elastik (elastic recoil).(elastic recoil).Bila ada kebocoran antara alveoli dengan Bila ada kebocoran antara alveoli dengan rongga pleura, udara berpindah dari alveoli ke rongga pleura, udara berpindah dari alveoli ke rongga pleura sampai terjadi tekanan sama atau rongga pleura sampai terjadi tekanan sama atau sampai kebocoran tertutup sampai kebocoran tertutup paru kolaps paru kolaps (menguncup).(menguncup).

2323

Page 24: KEDARURATAN PARU

Hal yang sama terjadi bila terdapat hubungan Hal yang sama terjadi bila terdapat hubungan langsung (kebocoran) antara dinding dada langsung (kebocoran) antara dinding dada dengan rongga pleura. dengan rongga pleura.

Pneumotoraks spontan primer (PSP)Pneumotoraks spontan primer (PSP) terjadi terjadi karena ruptur blep subpleura, biasanya terletak karena ruptur blep subpleura, biasanya terletak di apeks. Patogenesisnya belum jelas, diduga di apeks. Patogenesisnya belum jelas, diduga disebabkan karena tekanan transpulmoner di disebabkan karena tekanan transpulmoner di apeks lebih besar daripada bagian bawah paru.apeks lebih besar daripada bagian bawah paru.

....Patogenesis dan patofisologi....Patogenesis dan patofisologi

2424

Page 25: KEDARURATAN PARU

Penyebab: Penyebab: kelainan kongenital, inflamasi bronkial kelainan kongenital, inflamasi bronkial ataupun ruptur trakeobronkial. ataupun ruptur trakeobronkial.

Distensi berlebih pada paru normal akan Distensi berlebih pada paru normal akan menyebabkan ruptur alveoli subpleural. Udara menyebabkan ruptur alveoli subpleural. Udara merembes sepanjang lapisan bronkoalveolar ke merembes sepanjang lapisan bronkoalveolar ke arah mediastinum, bisa disertai emfisema subkutan arah mediastinum, bisa disertai emfisema subkutan atau pneumotoraks. atau pneumotoraks.

....Patogenesis dan patofisologi....Patogenesis dan patofisologi

2525

Page 26: KEDARURATAN PARU

Pneumotoraks Spontan Pneumotoraks Spontan Primer (PSP)Primer (PSP)

Profile penderita Tinggi Astenik Perokok / bekas perokok Kanan (55%) > kiri (45%) Bilateral 2%

2626

Page 27: KEDARURATAN PARU

KlinisKlinisTanpa keluhan, dapat Tanpa keluhan, dapat pada istirahat keluhan pada istirahat keluhan

memberat pada exercise, memberat pada exercise, dispnea & atau nyeri dada dispnea & atau nyeri dada

pada sisi yang sakitpada sisi yang sakit

Pneumotoraks Spontan Primer (PSP)

2727

Page 28: KEDARURATAN PARU

AxAx :: sesak napassesak napasnyeri dadanyeri dadatanpa penyakit paru sebelumnyatanpa penyakit paru sebelumnyamendadakmendadaktidak aktifitastidak aktifitas

PFPF :: tertinggal pada pergerakan napastertinggal pada pergerakan napas fremitus melemahfremitus melemah

hipersonorhipersonorsuara napas melemah/jauhsuara napas melemah/jauh

RoRo :: paru kolapsparu kolaps pleural linepleural line

daerah avasculardaerah avascular

Pneumotoraks Spontan Primer (PSP)Diagnosis

2828

Page 29: KEDARURATAN PARU

Pneumotoraks Spontan Pneumotoraks Spontan Sekunder (PSS)Sekunder (PSS)

EtiologiEtiologi

PPOK, TB paru, abses paru, kanker PPOK, TB paru, abses paru, kanker paru, tumor metastasis di pleura, paru, tumor metastasis di pleura, fibrosis paru, sarkoidosis, AIDS + fibrosis paru, sarkoidosis, AIDS + PCPPCP

2929

Page 30: KEDARURATAN PARU

Pneumotoraks Spontan Sekunder (PSS)

DiagnosisRiwayat penyakit paru ~ PSP

RoPada PPOK sulit melihat pleural line Gambar hiperlusen sulit dibedakan dengan avascular

CT scan toraks

3030

Page 31: KEDARURATAN PARU

3131

Page 32: KEDARURATAN PARU

3232

Page 33: KEDARURATAN PARU

Pneumotoraks

Penatalaksanaan Tujuan

Evakuasi udara di rongga pleura, cegah kekambuhan

CaraNon operatifOperatif

3333

Page 34: KEDARURATAN PARU

Non operatifNon operatif ObservasiObservasi AspirasiAspirasi Water sealed drainage Water sealed drainage

(WSD)(WSD) PleurodesisPleurodesis

Pneumotoraks

3434

Page 35: KEDARURATAN PARU

Non operatif

Observasi Tanpa keluhan < 15% Ro ulang beberapa hari Hati-hati pneumotoraks tension

mati mendadak Kematian 5%

3535

Page 36: KEDARURATAN PARU

Non operatifAspirasi Venocath 14 Three way Infus set / blood set Spuit 50 ml Keberhasilan PSP 65%

PSS 35%

3636

Page 37: KEDARURATAN PARU

Non operatifWater sealed drainage (WSD) PSP > 15% atau dengan keluhan Pneumotoraks ventil + peny. paru kontralateral PSS

3737

Page 38: KEDARURATAN PARU

3838

Page 39: KEDARURATAN PARU

Non operatifPleurodesis peradangan pada pleuraIndikasi : PSP pertama (kontroversi)

PSP berulang PSS

Syarat : paru telah mengembangSklerosan aman, mudah, murah, penggunaan luas TetrasiklinDoksisiklin WSDMinoksidin TorakoskopiTalk TorakotomiAdriamisinBleomisin

3939

Page 40: KEDARURATAN PARU

OperatifOperatifTorakoskopi medikTorakoskopi medik Negara majuNegara maju

Sebagian besar PSPSebagian besar PSPSelektif PSSSelektif PSS

RS PersahabatanRS PersahabatanPSP & PSS berulang PSP & PSS berulang Pleurodesis Pleurodesis

Pneumotoraks

4040

Page 41: KEDARURATAN PARU

OperatifOperatifOpen torakotomiOpen torakotomi

Tindakan non operatif gagal Tindakan non operatif gagal Komplikasi (hemotoraks) Komplikasi (hemotoraks)

Penebalan pleura Penebalan pleura Fistula bronkopleural Fistula bronkopleural

Pneumotoraks

4141

Page 42: KEDARURATAN PARU

TERIMA KASIHTERIMA KASIH

4242